Menampilkan 31-36 dari 438 Artikel
By greatnusa • 5 Mei 2023
Kenali prospek kerja teknik industri yang cerah, seperti engineering manager, project manager, dan HSE Officer, di artikel berikut ini.
Teknik menjadi bidang studi kuliah dengan pilihan terbanyak. Kamu bisa memilih jurusan teknik sipil, mesin, perkapalan, geologi, hingga teknik industri. Selain manajemen, teknik menjadi bidang dengan prospek karir terbanyak. Tak heran jika peminat jurusan teknik membludak setiap tahunnya di setiap universitas.
Salah satu bidang teknik dengan prospek kerja yang terbilang menjanjikan adalah teknik industri. Prospek kerja teknik industri sendiri bisa mencakup industri manufaktur, sistem industri, teknologi ekonomi, hingga manajemen industri dan keuangan. Prospek kerja yang begitu menjanjikan, bukan?
Teknik industri bisa dibilang menjadi salah satu bidang ilmu teknik interdisipliner, yaitu pembahasan suatu masalah dengan memanfaatkan berbagai bidang ilmu. Bidang teknik satu ini mempelajari cara yang tepat untuk bisa membuat berbagai aktivitas yang dilakukan oleh manusia menjadi lebih optimal, seperti kegiatan produksi, pengelolaan, teknologi informasi, dan masalah ekonomi.
Mereka yang menekuni bidang ilmu Teknik Industri dituntut untuk memiliki berbagai ilmu pengetahuan dan keahlian, di antaranya:
Lalu, apa saja prospek kerja teknik industri yang bisa kamu coba selepas kuliah nantinya? Berikut beberapa di antaranya:
Engineering menjadi salah satu bagian perusahaan yang sangat tepat untuk kamu yang mendalami ilmu Teknik Industri. Biasanya, jurusan teknik lain yang bisa menjajal bagian perusahaan ini selain Teknik Industri adalah Teknik Listrik dan Mesin. Tentunya, posisi terbaik bidang engineering yang bisa kamu coba adalah menjadi Manager Engineering.
Seorang manajer yang berada di bagian engineering memiliki beberapa tugas dan tanggung jawab, yaitu menyusun rencana kerja berikut sumber daya yang dibutuhkan dalam suatu proyek pekerjaan. Selain itu, manajer juga harus memastikan bahwa semua tugas dan proyek yang sedang berlangsung sudah dilaksanakan dengan baik hingga selesai.
Namun, ada beberapa kriteria yang harus kamu penuhi untuk bisa berada di posisi manajer di Divisi Engineering suatu perusahaan. Pertama, tentu kamu setidaknya harus meraih gelar Sarjana Teknik, lebih baik lagi jika langsung dari Teknik Industri. Lalu, kamu setidaknya harus memiliki pengalaman kerja selama lima tahun di bagian engineering. Tidak ketinggalan, kamu juga harus memahami berbagai kerumitan pekerjaan sekaligus memiliki kemampuan pemecahan masalah dan strategi yang baik.
Baca Juga: 10 Strategi Penyelesaian Konflik dalam Dunia Kerja
Masih dalam tingkatan manajer, prospek kerja teknik industri lainnya yang tidak kalah menarik dan menggiurkan untuk kamu coba adalah menjadi Project Manager. Berada di posisi ini membuat kamu harus memiliki kriteria yang mumpuni dalam membuat perencanaan, mengatur, dan memberikan arahan serta tugas kepada orang yang tepat dalam sebuah proyek. Tak hanya itu, kamu juga harus bisa memastikan semua proyek bisa diselesaikan tepat pada waktunya dan sesuai dengan anggaran yang ditentukan.
Biasanya, tim yang diarahkan langsung oleh seorang Manajer Proyek akan lebih besar dibandingkan dengan tim kerja yang berada di bawah seorang Manajer Engineering. Nah, untuk bisa berada di posisi ini, selain mendapatkan setidaknya gelar sarjana di bidang teknik, kamu juga perlu pengalaman kerja setidaknya lima tahun di bidang ini. Selain itu, kamu dituntut harus memiliki keterampilan berkomunikasi yang baik kepada semua lapisan perusahaan.
Baca Juga: Apa Itu Komunikasi Bisnis, Unsur, Jenis dan Manfaatnya
Siapa sangka, ternyata bidang marketing dan bisnis perusahaan juga menjadi incaran para lulusan Teknik Industri. Padahal, biasanya kedua bidang kerja ini didominasi oleh lulusan dari Ekonomi. Salah satu jabatan kerja bidang marketing dan bisnis yang terbuka lebar untuk para lulusan Teknik Industri yang dimaksud adalah Analis Produk atau Product Analyst.
Sesuai dengan namanya, jabatan satu ini menuntut karyawan untuk memiliki kemampuan analisis yang sangat mumpuni. Tidak hanya itu, seorang Analis Produk juga harus mampu mengartikan data market perusahaan. Hasil analisis yang kamu berikan nantinya digunakan sebagai salah satu strategi yang tepat untuk mendesain sebuah produk.
Tak ketinggalan, kamu juga bertanggung jawab untuk memaparkan perbandingan yang ada antara produk perusahaan dengan produk serupa dari pesaing berikut tren pasar yang sedang naik saat itu. Tujuannya sangat sederhana, agar produk yang dibuat oleh perusahaan tepat pada sasaran sehingga mampu menghasilkan keuntungan besar.
Jadi, secara singkat, gambaran pekerjaan seorang Analis Produksi adalah menganalisis sebuah produk, memantau proses produksi termasuk kualitas produk tersebut, optimalisasi dan pemeliharaan alat yang berkaitan dengan proses produksi, sampai pada evaluasi keseluruhan proses produksi.
Baca Juga: 4 Urutan Tahap Perencanaan Proses Produksi
Nah, di bagian produksi barang, kamu mungkin tidak asing dengan istilah kualitas. Tanggung jawab ini menjadi tugas dari seorang Quality Controller atau disingkat QC. Menariknya, menjadi pengamat atau penentu kualitas dari produk sebelum ditawarkan pada pasar juga menjadi salah satu prospek kerja teknik industri yang banyak diminati, lho! Seorang QC juga bekerja sama dengan analis produk dalam proses produksi barang.
Seorang Quality Controller akan memastikan bahwa kualitas dari produk yang dibuat sudah sesuai dengan standar atau kriteria perusahaan. Mungkin, kamu pernah menyaksikan video yang menayangkan uji kekuatan atau ketahanan suatu produk, misalnya ponsel. Inilah gambaran sederhana dari tugas dan tanggung jawab seorang QC.
Guna bisa mendapatkan posisi ini, kamu tentu harus memiliki kemampuan analisis yang mumpuni. Selain itu, kamu juga harus mampu membuat keputusan dan strategi yang lebih cepat terkait dengan kualitas produk. Semakin berkualitas suatu produk, tentu akan semakin tinggi peminatnya jika sesuai dengan kebutuhan pasar, bukan?
Terakhir adalah Health and Safety Officer atau disingkat HSE. Kamu pasti sudah sering mendengar kalimat bahwa keamanan dan keselamatan kerja menjadi bagian paling penting dari keberhasilan sebuah proyek kerja. Inilah mengapa HSE diperlukan dalam sebuah perusahaan yang sering melakukan proyek besar, misalnya konstruksi atau perusahaan yang bergerak di bidang pangan maupun industri bahan kimia.
Tugas dan tanggung jawab utama seorang HSE adalah mencegah terjadinya kecelakaan kerja maupun serangan penyakit kepada para karyawan yang berkaitan dengan lingkup perusahaan atau pekerjaan. Jadi, tidak hanya mengeluarkan dokumen yang berkaitan dengan aturan keamanan kerja, seorang HSE di perusahaan juga bertanggung jawab terhadap inspeksi secara rutin, melakukan investigasi terkait kecelakaan kerja, hingga pelatihan keamanan.
Selain menerbitkan dokumen yang mengatur keamanan kerja, tugas HSE Officer dalam prospek Teknik Industri ini mencakup inspeksi reguler, investigasi kecelakaan kerja, pelatihan keamanan kerja, dan masih banyak lagi. Pada umumnya, menganalisis lokasi proyek dan mengatur prosedur kerja agar tetap aman bagi semua pekerja menjadi tugas divisi HSE.
Selain Teknik Industri, biasanya perusahaan mewajibkan seorang lulusan Ilmu Kesehatan yang berkaitan dengan dunia industri untuk bisa mengisi posisi sebagai HSE. Tentunya, kamu harus memahami dengan benar terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau K3.
Jadi, mana prospek kerja teknik industri yang menjadi impianmu? Supaya lebih mudah memahami peran masing-masing pekerjaan jurusan Teknik Industri, kamu bisa mengikuti kursus daring di GreatNusa. Topiknya sudah pasti relevan dan berkualitas dengan pengajar berpengalaman dan pasti
Cara memulai bisnis dari nol dapat kamu lakukan untuk meraih kesuksesan. Ketahui cara-cara memulainya di sini bersama GreatNusa!
Bagaimana cara memulai bisnis dari nol? Banyak kisah sukses seseorang yang sukses memulai bisnisnya dari nol sampai saat ini. Kamu tidak harus berasal dari keluarga dengan privilege tinggi untuk bisa meraih sukses dalam berbisnis.
Produk yang dihasilkan pun bermacam-macam, mulai dari produk UMKM rumahan yang cenderung tradisional hingga produk berbasis teknologi yang kompleks dan canggih. Hal ini pun menjadi bukti bahwa pada dasarnya siapa saja bisa meraih sukses dari usaha yang dilakukan.
Beberapa orang yang memiliki kondisi spesial—atau lebih sering disebut privilege—tertentu memang mempunyai “modal” yang lebih besar. Namun, keadaan tersebut tidak lantas menutup sama sekali peluang bagi individu lainnya.
Kalau kamu juga ingin membangun usaha dari nol dan bercita-cita tinggi, jangan memupuskan asa hanya karena kondisi tertentu yang bersifat sementara. Sebagai panduan, berikut lima cara memulai bisnis dari nol yang bisa kamu mulai terapkan.
Segala sesuatu yang kamu lakukan harus berawal dari goal alias tujuan. Tanpa adanya tujuan, kamu akan lebih mudah hilang arah di tengah perjalanan dan bahkan menyerah. Makin jelas dan kuat tujuan yang ingin diraih, makin mudah kamu terus melangkah untuk meraihnya.
Seperti contoh, kamu bertujuan membangun usaha untuk mencapai kekayaan hingga nilai tertentu sehingga bisa membangun rumah dan membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain. Maka, jadikan hal tersebut sebagai motivasimu untuk terus menjalani usaha.
Pada dasarnya pun, tidak ada yang salah maupun benar tentang tujuan seseorang—selama tak ada niat jahat atau buruk terhadap pihak lainnya. Karena kamu yang paling memahami situasi, maka tidak ada yang berhak untuk menghakimi tujuanmu.
Bagaimanapun, perlu diingat bahwa tujuan seseorang bisa saja berubah di tengah jalan. Seperti contoh, kamu membangun usaha dengan tujuan menghasilkan pendapatan sehingga meringankan beban orang tua.
Namun, ketika ternyata usaha yang kamu lakukan terus berkembang, tujuanmu pun kian meluas, yakni untuk mensejahterakan masyarakat sekitar dengan cara mempekerjakan mereka. Ini adalah hal yang sangat wajar dan kerap terjadi sehingga tak perlu heran jika kamu pun mengalaminya kelak.
Baca Juga : Apa Itu Marketing Funnel? Apa Pentingnya Marketing Funnel di Digital Marketing?
Kesuksesan selalu direncanakan. Begitu menetapkan tujuan, kamu harus mampu membuat proyeksi usaha yang dilakukan: apa saja modal yang diperlukan, bagaimana cara pemasarannya, siapa yang menjadi target pasar, kapan harus memulai, dan lain sebagainya.
Sebagai contoh, kamu akan menjual keripik pisang. Tujuan Anda adalah memperoleh profit sebesar Rp5 juta dalam satu bulan pertama penjualan. Dari situ, kamu dapat menentukan berapa harga jual setiap kemasan, lewat platform apa penjualan dilakukan, bagaimana promosi yang tepat, dan lain-lain.
Pastinya, ada tahap persiapan yang perlu kamu lakukan sebelum menentukan rencana keseluruhan. Berikut adalah beberapa hal penting yang perlu kamu penuhi sebelum melangkah lebih jauh.
Tak ada cara memulai usaha dari nol tanpa adanya modal. Hanya saja, modal yang dibutuhkan berbeda-beda baik nominal maupun bentuknya sesuai rencana usaha yang disiapkan.
Modal yang paling umum adalah berapa harta. Berita baiknya, jika kamu tidak memiliki cukup modal untuk memulai usaha, kini ada banyak alternatif lainnya. Kamu bisa memanfaatkan layanan pinjaman dari koperasi, platform pinjaman online, dan semacamnya.
Namun, untuk menggunakan metode ini, pastikan kamu meminjam dana dengan rasional dan terukur. Artinya, pinjamlah sesuai kebutuhan sekaligus kemampuan bayarmu. Jangan serta merta meminjam dalam jumlah besar hanya karena “mumpung sekalian”.
Adapun jenis usaha yang tidak memerlukan modal biaya umumnya adalah usaha yang bergerak di bidang jasa, seperti jasa ilustrasi, penulisan, tutor, dan sebagainya (dengan catatan kamu telah mempunyai perlengkapan yang dibutuhkan seperti laptop). Dalam konteks ini, kamu tetap memerlukan modal khusu seperti portofolio.
Baca Juga : 8 Contoh Strategi Pemasaran Produk Online
Aktivitasmu tidak berhenti begitu penjualan dilakukan. Untuk mengetahui sukses atau tidaknya usaha yang dilakukan, kamu perlu melakukan evaluasi. Tentunya, evaluasi ini dilakukan secara berkala setiap beberapa periode tertentu dan berkesinambungan.
Sederhananya, evaluasi dimulai dari perbandingan hasil yang diperoleh dengan target yang ditetapkan di awal. Dari situ, kamu bisa membedah lebih dalam tentang bagian mana yang belum optimal dan memerlukan perbaikan.
Seperti contoh, penjualan pisang di bulan pertama ternyata hanya menghasilkan profit sebesar Rp3 juta. Artinya, ada selisih Rp2 juta dari target yang diharapkan.
Kamu dapat menilainya dari berbagai sudut pandang. Misal, kamu menyasar konsumen di kawasan Jabodetabek, tapi ternyata mayoritas konsumen hanya berasal dari kawasan Depok, Bogor, dan Jakarta Barat. Kamu bisa mengurai apakah hal tersebut dikarenakan promosi yang kurang optimal di daerah lainnya, lokasimu yang ternyata dinilai terjauh dari beberapa daerah sisanya, dan lain-lain.
Cara memulai bisnis dari nol yang satu ini tak boleh ketinggalan. Perbanyak informasi tentang produk maupun dunia usaha yang terus berkembang. Terlebih lagi, kini dengan adanya bantuan teknologi yang memudahkan para pengusaha untuk memasarkan produk, jangan sampai kamu melewatkannya.
Sebagai gambaran, kini hanya bergabung dan memajang produk di e-commerce tidak cukup. Kamu bisa memanfaatkan fitur-fitur khusus yang ada di e-commerce tersebut, melakukan promosi di berbagai media sosial (lengkap dan fitur-fitur pendukungnya), bahkan menggunakan bantuan lain seperti Facebook Ads dan Google Ads.
Namun, jangan berhenti hanya sebatas promosi online. Perbanyak pula relasi untuk saling berbagi. Kamu bisa bergabung di komunitas untuk sharing. Ikuti pula berbagai webinar atau kelas yang mendukung sesuai usahamu. Makin banyak relasi yang kamu miliki pun, makin besar pula kesempatanmu untuk berpromosi. Dalam kata lain, lewat cara ini, kamu bisa sekali mendayung untuk melampaui dua-tiga pulau.
Baca Juga : Cara Meraih Kesuksesan dalam Belajar: Tips dan Strateginya
Nah, untuk kamu yang ingin menambah wawasan sehingga up to date dengan pengelolaan usaha zaman sekarang, GreatNusa juga menghadirkan beberapa kelas pendukung. Mulai dari pembuatan kanvas model bisnis, perencanaan usaha, hingga menggunakan teknologi digital untuk mengembangkan usaha, semua ada di sini.
Tenang saja, ada banyak pilihan kelas yang khusus disajikan untuk pemula. Dengan begitu, kamu bisa lebih mudah untuk memahami materi yang diberikan. Menariknya lagi, kelas ini disajikan secara online sehingga kamu bisa lebih fleksibel untuk mengikutinya.
Siapa saja bisa meraih sukses usaha meski dari bawah sekalipun—bahkan jika kamu tidak memiliki pengalaman atau merasa mempunyai bakat untuk usaha sekalipun. Seperti kebanyakan lainnya, hal ini adalah hal yang dapat dipelajari. Asal disiplin dan konsisten menerapkan lima cara memulai bisnis dari nol di atas, peluang untuk sukses selalu terbuka untukmu.
Yuk, wujudkan impianmu!
Manajemen pemasaran adalah bagian penting dari aktivitas perusahaan. Pahami tugas serta konsepnya dengan baik di artikel berikut ini.
Para pelaku bisnis harus paham bahwa agar produk dan jasa bisa eksis di pasaran, perlu didukung oleh marketing management atau bisa disebut dengan manajemen pemasaran. Sesuai dengan namanya, jenis manajemen ini memiliki kontribusi dalam mengenalkan suatu produk atau jasa dan memasarkannya kepada konsumen.
Selain itu, dengan adanya manajemen pemasaran suatu perusahaan atau organisasi akan mampu mengukur dan menganalisis rasio penjualan sesuai dengan target pasar yang diinginkan. Oleh karenanya, setiap pengusaha harus benar-benar memahami dan mengerti tentang apa manajemen pemasaran demi tercapainya tujuan perusahaan.
Sebelum membahas tentang manajemen pemasaran, perlu diketahui terlebih dulu terkait definisi dua kata pendukungnya. Manajemen merupakan sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan. Sedangkan pemasaran diartikan sebagai segala kegiatan yang berhubungan dengan penyampaian produk atau jasa kepada pihak lain atau konsumen. Dengan harapan produk bisa dikenal, dipilih, dan mampu memberi kepuasan bagi pelanggan (Kotler dan Keller; 2016).
Baca Juga: 7 Fungsi Manajemen Pemasaran untuk Sebuah Perusahaan
Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran merupakan suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengawasan, dan pengendalian program-program pemasaran demi mencapai tujuan perusahaan. Secara spesifik, implementasi manajemen pemasaran ini dimulai ketika perusahaan berusaha menciptakan suatu produk yang sesuai dengan kebutuhan calon konsumen demi bisa menarik perhatian mereka. Lebih lanjut, perusahaan pun akan melakukan analisis penetapan harga beserta cara promosi dan pendistribusiannya.
Dalam hal ini, proses perencanaan dan pelaksanaan aktivitas pemasaran juga harus mempertimbangkan kemampuan sumber daya internal dan seperti apa peluang pasar. Tak berhenti di situ, tim manajemen pemasaran juga harus mampu mengatur strategi dan mengukur keberhasilan serta arah pencapaiannya. Atas dasar itulah, keberadaan tim ini terbilang cukup penting guna mempermudah perusahaan mencapai target pasar.
Pada dasarnya, manajemen pemasaran memiliki sistem operasi yang cukup kompleks, yakni dimulai dari melihat peluang pasar, membangun strategi, hingga tahap evaluasi dan kontrol terhadap hasil jual. Secara lebih detail, berikut tugas pokok manajemen pemasaran yang perlu diketahui.
Tugas pertama tim manajemen pemasaran adalah mampu melihat dan menganalisis peluang. Di sini, kamu dan tim harus jeli melihat apa yang sekiranya benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat. Lakukan riset dan segmentasi pasar terlebih dulu agar hasil lebih objektif.
Kemudian, setelah menemukan ide atau peluang bisnis, jangan lupa untuk lakukan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Treat). Analisis SWOT ini cukup penting guna menganalisis keunggulan, kelemahan, peluang, serta ancaman yang barangkali turut hadir menyertai ide bisnis tersebut.
Baca Juga: Analisa SWOT: Pengertian, Tujuan, dan Manfaatnya dalam Digital Marketing
Setelah ide bisnis terealisasi dalam bentuk produk atau jasa, kini saatnya mulai merencanakan kegiatan pemasaran. Aktivitas perencanaan ini dimulai dengan merumuskan kebijakan terkait produk, harga, cara pendistribusian, promosi, target penjualan, dan lainnya. Yang jelas, dalam tahap ini dirumuskan berbagai hal yang nantinya akan menjadi dasar dari aktivitas pemasaran.
Setelah perencanaan, tugas selanjutnya dari manajemen pemasaran adalah merealisasikannya. Di sini, tim harus mampu mengorganisasi berbagai kegiatan yang telah dirancang agar tujuan bisa segera tercapai. Yang perlu diingat, tim manajemen harus senantiasa memantau karena bisa jadi dalam prosesnya ada konsep pemasaran yang harus diubah. Hal ini mengingat lingkungan dan kondisi pasar yang tidak menentu sehingga tim manajemen juga harus mampu bertindak secara fleksibel dan akomodatif.
Dalam hal ini, kamu harus paham bahwa sebaik-baiknya perencanaan tidak akan bermanfaat jika tidak diimbangi dengan koordinasi yang baik. Karenanya, berikan arahan efektif kepada orang-orang yang tepat untuk melakukan berbagai aktivitas pemasaran yang telah dirancang sebelumnya.
Baca Juga: 8 Cara Meningkatkan Produktivitas Karyawan Secara Efektif
Pastikan pula bahwa manajer pemasaran memiliki gaya kepemimpinan yang bisa mengayomi dan membimbing bawahannya. Mampu memberi pengawasan yang efektif serta melakukan evaluasi kinerja sesuai spesifikasi. Tak hanya itu, seorang pemimpin yang baik juga harus mampu memberi motivasi bagi para karyawan demi kinerja lebih maksimal.
Untuk memastikan aktivitas pemasaran berjalan lancar, manajer harus senantiasa mengontrol dan mengevaluasi pelaksanaan. Hal ini penting agar jika ditemukan kekurangan atau hambatan bisa segera diperbaiki atau dicarikan solusi. Dalam hal ini, manajer harus mampu melakukan perbandingan antara kinerja aktual dengan kinerja standar untuk kemudian secara kooperatif merumuskan berbagai tindakan korektif.
Secara sederhana, manajemen pemasaran memiliki fungsi untuk merancang strategi yang efektif dan efisien agar dapat menarik perhatian serta mampu memuaskan konsumen. Agar hal tersebut bisa terwujud, penting untuk dipahami beberapa konsep pemasaran berikut ini;
Konsep ini memandang bahwa setiap konsumen akan menyukai produk atau jasa dengan harga terjangkau dan mudah didapat. Karenanya, tim manajemen harus senantiasa bekerja keras memperbaiki produksi, rentang harga, hingga efisiensi distribusi. Umumnya, perusahaan akan melakukan produksi dalam jumlah besar agar lebih menghemat biaya.
Konsep ini dilandasi oleh asumsi bahwa calon konsumen lebih menyukai produk bermutu atau berkualitas tinggi. Umumnya, mereka tidak terpengaruh oleh harga, kegunaan, atau bahkan ketersediaan produk ketika akan melakukan pembelian. Oleh karenanya, pada perusahaan yang menganut konsep manajemen pemasaran ini, mereka akan memproduksi produk berkualitas terbaik serta akan dibanderol dengan harga tinggi.
Berbeda dengan sebelumnya, konsep ini lebih berfokus pada penjualan dan pemasaran produk. Dalam artian, terlepas dari jenis produk, kualitas, harga, atau permintaan pasar, yang paling menentukan adalah cara perusahaan menjual atau memasarkannya. Misalnya dengan promosi skala besar.
Dalam konsep ini, kepuasan dan hubungan dengan konsumen cenderung diabaikan, dan justru lebih fokus pada target penjualan serta keuntungan yang didapat.
Konsep pemasaran meyakini bahwa keuntungan akan didapat jika perusahaan berfokus pada kebutuhan konsumen. Atau dengan kata lain perusahaan mampu memahami yang dibutuhkan dan diinginkan oleh pasar. Karenanya, penting bagi perusahaan untuk terlebih dulu melakukan riset pasar sebelum memproduksi/memasarkan produk.
Baca Juga: 5 Strategi Digital Marketing yang Efektif di Tahun 2023
Tak hanya fokus pada kebutuhan konsumen, konsep ini juga menekankan pada kepentingan publik. Jadi, praktik pemasaran yang dijalankan juga harus memenuhi tanggung jawab sosial pada masyarakat secara umum.
Keberadaan manajemen pemasaran dalam sebuah perusahaan terbilang cukup penting. Pasalnya, tim inilah yang bertugas memastikan kelancaran proses distribusi produk hingga bisa menghasilkan keuntungan. Secara detail, berikut pentingnya manajemen pemasaran bagi perusahaan yang perlu kamu tahu;
Nah, itulah hal penting seputar manajemen pemasaran yang perlu kamu ketahui. Jika ingin mempelajari lebih jauh tentang bisnis dan manajemen, silakan kunjungi GreatNusa; sebuah platform pembelanjaan digital yang menyediakan berbagai kursus bisnis berkualitas.
Referensi :
https://education.stateuniversity.com/pages/cw1ev9e9ib/An-Introduction-to-the-Principles-of-Management.html
http://repository.uib.ac.id/2689/5/k-1541029-chapter2.pdf
Pahami perbedaan pengembangan karir secara tradisional dengan modern dari berbagai aspek dengan baik di artikel berikut ini.
Secara teknis, karir merupakan rangkaian pekerjaan yang dilakukan seseorang selama mereka masih aktif. Dalam prosesnya, seseorang pasti ingin memperoleh karir yang yang baik di sebuah organisasi dan untuk memperolehnya, diperlukan manajemen karir yang baik.
Manajemen karir sendiri merupakan sebuah proses ketika sebuah organisasi yakin telah memiliki orang dengan skill tepat, pada waktu yang tepat pula. Inilah mengapa, pada sebuah manajemen karir, terdapat keterlibatan peran manajer sebagai orang yang dapat mengaplikasikan penerapannya secara tepat.
Dalam penerapan manajemen karir ada beberapa hal yang dilibatkan, salah satu di antaranya adalah pengembangan karir. Pada pelaksanaannya, pengembangan karir terbagi menjadi dua yaitu tradisional dan modern. Lalu, apa perbedaan pengembangan karir secara tradisional dengan modern?
Sebelum membahas tentang perbedaan pengembangan karir modern dan tradisional, mari kita ulas dulu teorinya. Secara teknis, pengembangan karir adalah upaya peningkatan, perbaikan, pertumbuhan, kepuasan kerja, pengetahuan, dan kemampuan karyawan.
Baca Juga: Apa Itu Karir: Manfaat dan Cara Merencanakannya
Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa orang berkualifikasi dan memiliki pengalaman tepat lah yang tersedia saat perusahaan membutuhkannya. Inilah mengapa, pengembangan karir sering dikaitkan dengan kesuksesan karyawan dan perusahaan.
Untuk memastikan pengembangan karir berjalan dengan baik, organisasi harus menyiapkan karyawan dengan kualifikasi dan pengalaman tertentu. Apabila dalam jajaran karyawan belum ditemukan kualifikasi tertentu, manajemen bertanggung jawab dalam menyediakan kegiatan-kegiatan untuk mengembangkan potensi tersebut.
Fakta ini sejalan dengan teori pengembangan karir menurut Siagian (2007), yaitu perubahan-perubahan pribadi yang dilakukan seseorang untuk mencapai jenjang karir tertentu. Hal serupa juga diungkapkan oleh Stone dalam Gomez (2003). Menurut Stone, pengembangan karir terkait dengan kegiatan untuk mempersiapkan seorang karyawan agar siap menempati suatu jabatan dalam sebuah organisasi.
Baca Juga: Perencanaan Karir Masa Depan: Mengarahkan Tujuan Karier untuk Sukses
Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, pengembangan karir memiliki dua jenis pendekatan yaitu tradisional dan modern. Perbedaan pengembangan karir secara tradisional dan modern bisa dilihat dari pendekatannya. Untuk lebih memahami tentang ini, mari kita bahas terlebih dahulu tujuan pengembangan karir dalam suatu organisasi.
Secara umum, tujuan pengembangan karir adalah untuk memastikan keunggulan kualitas sumber daya manusia (SDM) di sebuah organisasi. Diakui atau tidak, SDM memegang peranan penting dalam keberlangsungan suatu perusahaan. Inilah mengapa, pengembangan karir termasuk dalam tugas utama manajemen organisasi.
Menurut Dubrin (1982), ada beberapa tujuan pengembangan karir yang perlu diketahui:
Dalam penerapan teori pengembangan karir, sebuah perusahaan pasti menerapkan pendekatan tertentu yang menurut mereka sesuai dengan lingkungan dan iklim perusahaan. Di antara pendekatan tersebut adalah pendekatan pengembangan karir tradisional dan modern.
Untuk mengetahui perbedaan pengembangan karir secara tradisional dan modern dan plus minusnya, mari kita ulas karakteristik masing-masing. Secara teknis, pendekatan pengembangan karir secara tradisional cenderung berorientasi pada kepentingan organisasi.
Hal ini jelas bertolak belakang dengan pendekatan modern. Sebagai referensi, Robert (1999) mengungkapkan bahwa beberapa hal di bawah ini termasuk karakteristik pengembangan karir secara tradisional, yaitu:
Baca Juga: Kenali Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perencanaan Karir
Sementara itu, dalam pendekatan pengembangan karir secara modern karyawan atau pegawai tidak bertindak sebagai perencana atau objek saja, tetapi juga sebagai career strategist. Inilah mengapa, karakteristik pendekatan modern sangat berbeda dengan pendekatan tradisional.
Berdasar uraian yang dikemukakan oleh Robert (1999), karakteristik pengembangan karir secara modern adalah:
Baca Juga: Perencanaan Karir: Pengertian, Tujuan, dan Contohnya
Membaca ulasan di atas, kita sampai pada sebuah kesimpulan bahwa perbedaan pengembangan karir secara tradisional dengan modern terletak pada cara pandang dan value karyawan serta perusahaan terhadap proses pengembangan karir. Bagaimanapun, pengembangan karir itu penting.
Dibanding nilai negatif, ada banyak manfaat positif dalam upaya pengembangan karir yang dilakukan. Inilah mengapa tidak ada salahnya untuk mengikuti kursus atau sekolah lagi untuk memperkaya pengetahuan serta pengalaman sesuai dengan bidang pekerjaan kamu.
Sebagai referensi, kamu bisa mengikuti kursus manajerial atau ilmu lainnya di GreatNusa. Semoga bermanfaat.
By greatnusa • 5 Mei 2023
Ketahui 10 pertanyaan interview kerja, seperti rencana karier dan gambaran diri, dan cara menjawabnya. Simak infonya di artikel berikut ini.
Apa yang kamu rasakan ketika mendapatkan undangan interview? Pasti kamu merasa senang dan antusias. Namun, di sisi lain kamu juga merasa gugup memikirkan pertanyaan saat interview kerja. Interview kerja merupakan salah satu metode penting untuk menyeleksi calon karyawan. Melalui metode ini, perusahaan dapat menjaring dan menemukan calon karyawan sesuai karakteristik posisi yang ditawarkan.
Kendati sebagian perusahaan hanya menjadikan interview sebagai formalitas, bukan berarti kamu bisa menyepelekan hal tersebut. Pasalnya, jawaban yang kamu berikan akan memengaruhi penilaian perusahaan. Supaya proses interview berjalan lancar, ada baiknya kamu mempersiapkan diri dengan mempelajari pertanyaan umum saat interview kerja berikut ini.
Pertanyaan ini kerap ditanyakan untuk mengetahui bagaimana cara kamu memandang dan memberikan penilaian terhadap diri sendiri. Mengingat, tujuan dari pertanyaan ini adalah untuk mendapatkan informasi mengenai karakter dasar, kamu harus menjawabnya sebaik mungkin.
Pilih tiga kata yang menggambarkan kamu secara keseluruhan. Misalnya, disiplin, jujur, antusias, mudah beradaptasi, atau pekerja keras. Karakter positif yang kamu miliki akan menarik perhatian pewawancara, terutama jika sesuai dengan nilai perusahaan.
Sekilas, pertanyaan ini terdengar mudah. Namun, tak banyak yang menyadari bahwa pertanyaan ini adalah jebakan. Melalui pertanyaan ini, recruiter akan melakukan evaluasi karakter, pola pikir, dan cara pandangmu. Jawablah sejujurnya dengan menyebutkan kekurangan lebih dulu, baru kemudian kelebihanmu secara spesifik.
Pastikan kekurangan yang kamu miliki tidak menghambat kinerja kerja. Akan lebih baik apabila kekurangan tersebut dapat tertutupi oleh kelebihanmu. Misalnya, kamu pelupa, tetapi kamu pekerja keras. Selain itu, kamu juga menyiasati kekurangan tersebut dengan selalu membawa catatan. Tentunya, hal ini akan menjadi pertimbangan recruiter.
Pertanyaan ini biasanya diajukan oleh recruiter untuk mengetahui sejauh mana kamu mendalami informasi tentang perusahaan. Alangkah baiknya apabila kamu melakukan riset tentang profil perusahaan. Mulai dari kapan perusahaan berdiri, bergerak di bidang apa, memiliki berapa cabang, menjalin kerja sama dengan perusahaan apa, hingga prestasi yang pernah diraih. Berbekal informasi tersebut, kamu bisa membangun kesan positif di depan recruiter.
Baca Juga : Ketahui 7 Contoh Profesionalisme dalam Lingkungan Kerja
Mayoritas orang akan menjawab gaji tinggi atau suasana kerja nyaman sebagai hal yang membuatnya tertarik mengirim lamaran ke suatu perusahaan. Namun, alangkah bijaknya apabila kamu menjawab pertanyaan tersebut dengan alasan positif. Misalnya karena posisi yang dilamar sesuai latar belakang pendidikan, perusahaan memiliki jenjang karier yang bagus, mencari tantangan, atau ingin mengembangkan potensi diri. Jawaban ini akan membuat recruiter tertarik untuk mengetahui profilmu lebih lanjut.
Ketika kamu ditanya mengenai alasan memilih posisi yang dilamar, jawablah pertanyaan interview kerja tersebut dengan bijaksana. Untuk meyakinkan pewawancara, kamu bisa menambahkan keterampilan yang dimiliki. Namun, pastikan bahwa keterampilan tersebut menunjang posisi yang dilamar.
Misalnya, kamu melamar posisi marketing. Kamu bisa mengatakan bahwa marketing adalah pekerjaan yang menantang. Dan elaborasikan dengan ketertarikan Kamu mencari strategi terbaik agar bisa mencapai target yang telah ditetapkan. Kamu juga memiliki kemampuan yang mendukung posisi tersebut, seperti komunikasi, mudah beradaptasi, berjiwa pemimpin, pantang menyerah, dan cermat.
Pertanyaan ini biasanya diajukan pewawancara untuk mengetahui apa yang ingin kamu berikan ke perusahaan. Komitmen tinggi bisa kamu jadikan sebagai jawaban efektif. Pasalnya, berpegang teguh pada komitmen merupakan langkah awal untuk menciptakan etos kerja menuju kesuksesan.
Jika kamu sudah pernah bekerja, maka tambahkan sedikit mengenai bentuk komitmenmu. Contohnya, turut berkontribusi menaikkan persentase penjualan selama bekerja atau membantu perusahaan memenangkan tender. Ceritakan juga sedikit cara kamu mencapai hal tersebut. Misalnya, perusahaan mampu mendapatkan keuntungan besar berkat kerja keras dan bidikan target yang tepat sasaran serta kerja sama tim yang baik. Jawaban ini akan memberikan ruang bagi recruiter untuk mempelajari profilmu lebih lanjut.
Baca Juga : 7 Manfaat Pengembangan Karir Dalam Dunia Kerja
Pertanyaan ini fokus terhadap alasan mengapa kamu merupakan kandidat yang sesuai untuk perusahaan. Untuk menjawabnya, kamu bisa menghubungkan kemampuan dengan kebutuhan perusahaan. Ada baiknya menonjolkan kemampuan lain yang belum kamu cantumkan di CV atau disampaikan secara langsung selama interview.
Beberapa posisi penting, seperti level senior biasanya mengutamakan pelamar yang telah memiliki pengalaman. Pengalaman di bidang yang sama bisa dijadikan sebagai salah satu alasan mengapa kamu harus diterima. Hal ini akan membuat recruiter menilai bahwa kamu memiliki kualifikasi lebih. Alhasil, peluang lolos akan lebih tinggi. Sementara bagi pelamar yang belum memiliki pengalaman kerja, kamu bisa menjawab bahwa ilmu yang dipelajari selama kuliah dapat membantu perusahaan lebih maju.
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui rencana kamu ketika diterima, termasuk apa yang akan kamu persiapkan untuk mencapainya. Melalui jawaban yang kamu sampaikan, recruiter akan menilai apakah minatmu sesuai posisi yang dilamar atau tidak. Misalnya, kamu melamar posisi admin media sosial. Kamu bisa menjawab bahwa mempelajari media sosial lebih dalam dan menjadi seorang analis digital marketing yang mampu memajukan perusahaan adalah rencana yang ingin kamu wujudkan.
Memberikan alasan mengapa kamu berhenti harus dijawab sebijaksana mungkin. Pasalnya, tak sedikit calon pelamar yang gagal karena jawabannya dianggap kurang menghargai perusahaan sebelumnya atau terkesan berlebihan. Untuk menghindari hal tersebut, kamu bisa menjawabnya dengan mencari lingkungan kerja kolaboratif, penawaran yang lebih stabil, atau tantangan baru. Alasan tersebut dinilai logis dan memandang masa depan.
Baca Juga : Technical Skill Adalah: Pengertian dan Cara Meningkatkannya
Besaran gaji merupakan salah satu pertanyaan interview paling sering ditanyakan oleh recruiter. Hindari menjawab sesuai UMR atau kebijakan perusahaan, sebab jawaban ini kurang tepat dan terkesan pasrah. Memang standar gaji telah ditetapkan pemerintah dan disesuaikan oleh perusahaan. Namun, alangkah baiknya memberikan ajakan diskusi mengenai gaji kepada recruiter. Apabila kamu sudah pernah bekerja, kamu bisa menyebutkan gaji dari perusahaan sebelumnya.
Demikianlah informasi mengenai sejumlah pertanyaan yang kerap diajukan selama interview berlangsung. Berbekal informasi tersebut, kamu akan lebih mudah menghadapi recruiter. Untuk mengurangi rasa gugup, perbanyak latihan berbicara di depan kaca atau melakukan simulasi wawancara dengan bantuan keluarga. Bisa juga dengan mengikuti pelatihan yang ditawarkan GreatNusa.
GreatNusa merupakan portal pembelajaran daring yang menyediakan berbagai pelatihan dan kompetensi untuk meningkatkan softskill. Selain mendapat dukungan dari tenaga pengajar profesional di bidangnya, kamu juga bisa mengakses materi yang tersedia di mana saja dan kapan saja. Melalui materi pembelajaran praktis, kamu akan lebih mudah menyerap materi dan memahami skill-skill yang bisa membantumu menjawab pertanyaan interview kerja secara efektif. Apa lagi yang kamu tunggu? Yuk, daftar GreatNusa dan raih masa depan lebih cerah!
Karir adalah bagian penting dari kehidupan profesional. Kenali manfaat serta cara merencanakannya dengan baik dan matang di artikel ini.
Apa yang pertama kali kamu pikirkan ketika mendengar kata karir? Kebanyakan orang berpikir bahwa karir adalah sesuatu yang baru bisa dipikirkan saat mereka sudah lulus dari perguruan tinggi. Padahal, perencanaan karier itu sangat penting dilakukan sejak dini.
Memilih karir sejak kamu masih di usia sekolah akan membantu kamu menentukan jenis pendidikan dan keterampilan yang tepat untuk mendukung karier itu. Membuat keputusan yang hati-hati dan dipikirkan matang-matang akan membuka kesempatan yang lebih luas untuk sukses.
Memilih karir yang tepat dan sesuai dengan dirimu mungkin akan membutuhkan waktu yang panjang. Dalam artikel ini, kita akan mengulas secara dalam apa itu karier, perbedaan karier dengan pekerjaan dan bagaimana caramu merencanakan karier. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini!
Karir sebenarnya memiliki dua definisi. Kata karier sering digunakan untuk merujuk pada profesi, pekerjaan atau panggilan seseorang. Karier bisa menentukan apa yang kamu lakukan untuk mencari nafkah dan bentuknya juga beragam.
Ada yang membutuhan pelatihan, pendidikan ekstensif hingga yang bisa kamu peroleh dengan berbekal ijazah sekolah menengah dan kemauan untuk belajar saja. Karier juga bisa berarti kamu bekerja sebagai seorang dokter, pengacara, guru, tukang kayu, asisten dokter hewan, guru, tukang listrik, penata rambut hingga kasir.
Karier juga memiliki definisi lain. Ini juga mengacu pada tindakan yang diambil oleh seseorang selama bertahun-tahun bekerja. Karier bisa terdiri dari berbagai pekerjaan yang telah kamu peroleh dan pekerjaan yang telah kamu selesaikan dalam waktu yang lama. Jika dilihat dalam konteks ini, karier mencakup segala sesuatu yang berhubungan dengan pengembangan profesimu, termasuk pilihan dan kemajuan yang kamu raih selama menjalaninya.
Banyak orang yang menganggap bahwa karier itu sama dengan pekerjaan. Padahal keduanya sebenarnya memiliki perbedaan yang mendasar. Perbedaan utama antara karier dengan pekerjaan adalah bahwa pekerjaan adalah sesuatu yang kamu lakukan hanya untuk mendapatkan uang. Sedangkan karir adalah sebuah upaya jangka panjang, sesuatu yang kamu bangun, kerjakan dan kembangkan setiap harinya. Pekerjaan hanyalah peran. Tetapi karier terdiri dari kombinasi peran, pengalaman, pendidikan dan jalur yang kamu tempuh untuk mencapai tujuanmu.
Baca Juga: 5 Perbedaan Karir dan Pekerjaan yang Harus Diketahui
Tentu saja tidak masalah jika seseorang hanya ingin bekerja –bukan berkarier demi membiayai hidupnya. Tapi para profesional selalu menyarankanmu untuk memiliki tujuan karier yang jelas yang ingin kamu capai dan kamu upayakan dalam hidup.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, karir adalah sebuah proses jangka panjang. Karir adalah gabungan dari sesuatu yang dibangun dan dikembangkan setiap hari. Ini akan menjadikan karier sebagai sesuatu yang lekat dengan keseharian dan tentu harus kamu cintai. Ada beberapa manfaat memiliki karier yang disuka dan sesuai dengan dirimu antara lain:
Banyak orang yang merasa bosan dengan pekerjaannya. Bahkan hari-hari berangkat kerja adalah hal yang paling mereka benci. Hal ini tidak akan terjadi ketika kamu memulai pekerjaanmu dari sesuatu yang kamu sukai. Setiap hari akan menjadi sebuah kesempatan menemukan hal yang baru. Kamu juga akan bersemangat berkontribusi pada perusahaan atau tempatmu bekerja. Baik dirimu maupun perusahaan, akan sama-sama berkembang karena kamu bersemangat mengerjakannya.
Kalau kamu tidak berniat dan tidak berkeinginan mengembangkan skill serta pengetahuan di tempatmu bekerja sekarang, itu adalah pertanda kalau kamu harus segera move on. Mengapa?
Sebagai seorang profesional, sangat penting memilih peran atau tugas yang membuatmu bergairah mengerjakannya. Sebuah pekerjaan yang akan menantangmu dan membantumu tumbuh.
Seseorang yang secara alami menyukai pekerjaan yang digelutinya, pasti ingin berusaha lebih baik lagi pada apa yang dia kerjakan. Kamu cenderung mengejar peluang yang akan mengasah keterampilan dan membantu kamu tumbuh secara profesional. Lain halnya ketika kamu membenci pekerjaanmu. Kamu hanya akan melakukannya demi mendapatkan uang semata.
Baca Juga: 5 Langkah untuk Membuat Rencana Pengembangan Diri
Memperoleh gaji yang baik tentu adalah hal yang membahagiakan bagi sebagian orang. Tapi punya karier yang menyenangkan akan menghadirkan kepuasan kerja tersendiri. Apalagi saat ini ada banyak perusahaan yang memberikan tunjangan berupa program kesehatan dan pengembangan profesional untuk membantu mempertahankan loyalitas karyawan. Beberapa faktor lain yang juga bisa membuat tingkat kepuasan dan loyalitas meningkat adalah:
Kalau kamu ingin merasakan kepuasan dan kebahagiaan kerja yang luar biasa, temukan karier yang kamu sukai sekarang juga.
Apa itu perencanaan karier? Perencanaan karier melibatkan pemetaan langkah-langkah kunci masa depanmu secara profesional. Mulai dari mengidentifikasi bidang yang ingin kamu kejar hingga mengembangkan tujuan jangka panjang. Metode ini bisa membantu kamu dalam menyusun strategi untuk kesuksesan karier.
Baca Juga: Perencanaan Karir Masa Depan: Mengarahkan Tujuan Karier untuk Sukses
Menyusun atau merencanakan karier bisa kamu mulai lewat 7 langkah mudah. Apa saja?
Carilah informasi seputar pilihan karier kepada teman, keluarga atau kolega dimulai dari pekerjaan yang mereka lakukan.
Pasar kerja yang berkembang dengan kesempatan peningkatan peluang karier cenderung menawarkan potensi yang paling profesional. Cobalah bicara dengan ahli di bidangmu dan pelajari tentang peluang apa yang menarik di masa depan.
Untuk memilih bidang yang membuatmu percaya diri dan sukses, pertimbangkan keterampilan teknis yang kamu miliki di sekolah atau di tempat kerja sebelumnya. Ini akan membantumu memulai karier dengan sukses.
Mulailah dengan meninjau gelar yang kamu perlukan untuk bekerja pada bidang pilihanmu. Identifikasi apakah kamu membutuhkan gelar atau sertifikasi tertentu. Tentukan juga apakah kamu memerlukan gelar tambahan jika ingin mengejar posisi lanjutan yang lebih tinggi.
Untuk menilai potensi penghasilan di bidang yang kamu pilih, kamu bisa menjelajahi situs-situs penyedia lapangan pekerjaan. Di sana kamu bisa menemukan rata-rata gaji tahunan dan mengidentifikasi faktor-faktor yang bisa meningkatkan potensi penghasilanmu (misalnya saja dengan memperoleh gelar yang lebih tinggi).
Setelah mempertimbangkan beberapa jalur karier, bandingkan dengan pilihanmu. Beberapa posisi mungkin membutuhkan lebih banyak keterampilan dan gelar tambahan. Yang lain mungkin memiliki potensi penghasilan yang jauh lebih tinggi.
Karena mengejar jalur karier bisa memakan waktu yang lama, kamu harus menetapkan tujuan dengan SMART yakni:
Karir adalah sesuatu yang perlu dibentuk dengan kemauan dan tekad yang kuat. Selain dengan menempuh pendidikan yang sesuai, mengikuti pelatihan sesuai dengan kariermu juga bisa membantumu untuk sukses. Temukan berbagai kursus pengembangan karier secara online hanya di GreatNusa!