Menampilkan 25-30 dari 438 Artikel
Pahami macam macam strategi bisnis yang bisa diterapkan, seperti struktural, growth, diferensiasi, dan price skimming, di artikel berikut ini.
Salah satu karakteristik penting dari seorang pengusaha adalah kemampuan berdaya saing yang tinggi. Tanpa kemampuan tersebut, bisnis bakal tertinggal oleh para kompetitor. Sebagai tambahan, kamu juga perlu memiliki bekal berupa macam-macam strategi bisnis.
Strategi bisnis dapat membantu kamu dalam menjalankan bisnis dengan lebih baik. Penerapan strategi yang tepat membuat bisnis kamu bisa mengungguli para kompetitor dan bahkan menguasai pasar. Oleh karena itu, bekal pengetahuan tentang macam-macam strategi bisnis harus kamu perhatikan.
Sebelum membahas tentang jenis strategi bisnis, ada baiknya kalau kamu terlebih dahulu mengerti pertimbangan dalam pemilihannya. Ada 5 faktor penting yang harus kamu perhatikan saat menentukan strategi bisnis, yaitu:
Faktor pertama yang perlu kamu cermati saat memilih strategi bisnis adalah jenis produk. Strategi bisnis untuk produk yang dapat diperoleh dengan mudah oleh para konsumen jelas beda kalau dibandingkan dengan strategi bisnis produk inovatif yang belum ada saingannya.
Penentuan strategi bisnis juga harus kamu perhatikan dengan mempertimbangkan kompetitor. Oleh karena itu, kamu perlu melakukan proses identifikasi pasar untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan kompetitor. Selanjutnya, kamu dapat memanfaatkan celah yang dimiliki kompetitor untuk dapat memenangkan persaingan.
Baca Juga: Contoh Analisis Pesaing Pasar dalam Bisnis Makanan
Faktor yang tak kalah penting terkait pemilihan strategi bisnis adalah keunggulan produk. Kamu perlu memastikan bahwa strategi yang dipakai mampu meng-highlight kelebihan produk.
Dalam menjalankan strategi bisnis, kamu harus mempertimbangkan buyer persona. Buyer persona merupakan karakter fiksi yang menjadi gambaran target konsumen. Dengan mempertimbangkan buyer persona, kamu dapat menjalankan strategi bisnis yang tepat dan benar-benar menarik perhatian target konsumen.
Baca Juga: 3 Model Perilaku Konsumen yang Harus Dipahami Bisnis
Faktor yang tak kalah penting adalah menentukan strategi bisnis dengan memperhatikan tingkat penjualan produk. Apakah produk tersebut memiliki angka penjualan yang terus meningkat atau mengalami penurunan? Dari situ, kamu dapat melakukan pertimbangan dalam menjalankan strategi tertentu.
Dengan mempertimbangkan berbagai aspek tersebut, langkah selanjutnya adalah menentukan strategi bisnis. Ada macam-macam strategi bisnis yang bisa kamu pilih, yaitu:
Jenis strategi bisnis yang pertama adalah struktural. Karakteristik utama dari strategi bisnis ini adalah pilihan untuk menjalankan usaha dengan mempertimbangkan situasi pasar. Dari situ, kamu dapat memanfaatkan struktur industri dalam mengembangkan usaha. Salah satu contoh dari penerapan strategi bisnis strukturalis adalah bisnis reseller dan dropship.
Baca Juga: Apa yang Dimaksud Dengan Strategi Bisnis? Seperti Apa Hal Ini Bisa Membantu Bisnis Anda?
Ada pula pilihan strategi growth. Dalam strategi ini, kamu memilih untuk fokus pada pengembangan fitur, produk baru, atau pasar baru. Tujuan dari penerapan strategi growth adalah agar bisnis yang kamu jalankan bisa memiliki pangsa pasar yang lebih besar. Dengan begitu, perusahaan bisa memiliki fondasi kuat yang sanggup menopang bisnis jangka panjang.
Strategi growth kerap menjadi pertimbangan utama para pelaku startup. Oleh karenanya, tidak heran kalau startup mampu berkembang menjadi perusahaan terkemuka dalam jangka relatif singkat. Sisi negatifnya, strategi ini membebani pengeluaran dalam cukup besar. Apalagi, ketika strategi growth diterapkan saat perusahaan belum memiliki fondasi kuat.
Kamu dapat pula memilih strategi bisnis yang disebut cost leadership. Penerapan strategi ini dapat kamu lakukan dengan menawarkan produk dengan harga kompetitif. Kalau perlu, kamu pun dapat memilih untuk menurunkan harga sehingga lebih rendah dari harga pasaran dengan tetap memperhatikan kualitas produk.
Ada berbagai upaya yang dapat kamu lakukan untuk menerapkan strategi bisnis cost leadership, di antaranya adalah:
Opsi strategi bisnis berikutnya adalah diferensiasi. Strategi ini dapat kamu lakukan dengan melakukan inovasi produk yang belum ada saingannya di pasaran. Keunikan yang ada pada produk inovatif tersebut bisa menjadi value yang membuatnya lebih unggul dibandingkan produk lain.
Strategi diferensiasi dapat membuat kamu bisnis kamu menjadi penguasa pasar. Oleh karenanya, kamu dapat melakukan pendekatan kreatif dan menetapkan harga yang relatif tinggi pada produk. Contoh nyata dari penerapan strategi ini bisa kamu lihat pada bisnis Starbucks.
Starbucks sebenarnya tidak jauh berbeda dengan coffee shop lain. Hanya saja, mereka memiliki kelebihan pada pengalaman menikmati kopi dengan cara yang berbeda di kedainya. Pengalaman tersebut merupakan wujud dari penerapan strategi diferensiasi.
Macam macam strategi bisnis berikutnya adalah price skimming. Strategi ini dapat kamu lakukan dengan mematok harga produk yang tinggi saat awal peluncurannya. Setelah itu, kamu dapat menurunkan harganya secara perlahan seiring dengan waktu.
Penerapan strategi bisnis price skimming dapat berjalan sukses ketika bisnis kamu mempunyai kualitas brand yang bagus disertai basis konsumen kuat. Di waktu bersamaan, kamu juga tidak memiliki pesaing dan diimbangi produk yang revolusioner.
Perusahaan besar kerap menerapkan strategi bisnis acquisition. Strategi ini mereka lakukan dengan cara mengakuisisi perusahaan kecil yang potensial. Lewat upaya tersebut, perusahaan bisa memperoleh SDM berkualitas, aset bisnis baru, diversifikasi produk, dan kesempatan menjangkau pasar lebih luas.
Namun, penerapan strategi bisnis acquisition hanya bisa kamu lakukan ketika memiliki modal yang besar. Selain itu, akuisisi bisnis merupakan yang sangat kompleks. Oleh karenanya, kamu perlu memastikan bahwa setiap tindakan yang dilakukan tidak menyalahi aturan hukum. Solusinya, kamu perlu mendapatkan arahan dari tenaga legal dan finansial yang profesional.
Terakhir, kamu dapat menerapkan strategi bisnis fokus. Strategi bisnis yang satu ini sangat sesuai kalau kamu ingin menguasai segmen pasar tertentu tanpa harus mengeluarkan modal besar. Oleh karena itu, strategi bisnis fokus sesuai untuk diterapkan bagi para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM).
Cara penerapan strategi fokus dapat kamu lakukan dengan memfokuskan pemasaran pada segmen pasar tertentu. Dengan cara ini, kamu bisa meminimalkan biaya serta tenaga dan tetap memperoleh kesempatan penghasilan yang tidak kalah menjanjikan.
Nah, itulah macam-macam strategi bisnis yang bisa membantu kamu dalam upaya meningkatkan daya saing bisnis. Pemilihan strategi yang tepat, membuat bisnis kamu bisa bersaing ketat dengan para kompetitor. Bahkan, tidak menutup kemungkinan kamu dapat menguasai pasar.
Hal yang tak kalah penting dalam upaya menjalankan bisnis, kamu perlu membiasakan diri untuk terus meng-upgrade diri. Solusinya, kamu dapat memanfaatkan pelatihan berkualitas yang ada di GreatNusa.
By greatnusa • 5 Mei 2023
Pahami apa itu UI UX designer dan kemampuan apa saja yang dibutuhkan keduanya, seperti desain dan problem solving, di artikel berikut ini.
Teknologi yang semakin berkembang membuat bisnis yang berbasis aplikasi pun banyak bermunculan beberapa waktu terakhir ini. Tentu saja, kamu pun akan mendapati banyak sekali aplikasi baru di ponsel kamu saat ini. Ada aplikasi yang menawarkan permainan, belanja, edukasi, berbelanja buah dan sayuran, hingga transportasi. Tentunya, tujuannya tidak lain tidak bukan adalah untuk memudahkan aktivitas sehari-hari kamu.
Sebagai salah satu pengguna dari banyak aplikasi tersebut, tentunya kamu akan memilih aplikasi yang memiliki tampilan menarik, nyaman, dan pastinya mudah untuk diakses atau digunakan, bukan? Nah, agar bisa mendapatkan aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan para pengguna, tentu tak lepas dari peran UX dan UI Designer. Sebenarnya, apa itu UI UX Designer? Apa perbedaannya? Apa saja kemampuan yang harus dimiliki keduanya?
User Experience atau disingkat dengan UX adalah proses yang berkaitan dengan rancangan atau desain dari sebuah produk yang dilakukan melalui pendekatan terhadap para pengguna. Melalui pendekatan tersebut, kamu bisa membuat suatu produk yang pastinya sesuai dengan semua yang menjadi kebutuhan para pengguna.
Baca Juga: Apa Itu UI dan UX dan Komponen Serta Perannya Dalam Bisnis
Sebuah produk yang memiliki desain atau tampilan UX yang tepat tentu akan menciptakan suatu pengalaman yang memuaskan bagi semua pengguna saat memakai produk tersebut. Misalnya, para pengguna menjadi lebih mudah dan nyaman dalam memakai produk yang kamu rancang.
Terdapat beberapa komponen yang berkaitan dengan UX, yaitu tampilan dan kemudahan akses fitur pada produk, navigasi saat memakai produk, aspek interaksi terhadap pengguna secara keseluruhan, dan aspek desain visual dari produk tersebut. Selain itu, UX juga termasuk bagaimana kamu menciptakan konten dan branding yang tepat untuk para pengguna.
Sementara itu, User Interface atau UI termasuk bagian dari UX yang didefinisikan sebagai bentuk desain visual suatu sistem. Bentuk ini akan memungkinkan para pengguna terkoneksi dan terkorelasi dengan produk tersebut. Tak hanya itu, UI juga memiliki fungsi untuk menambah estetika dari bentuk produk, yang nantinya tentu akan berdampak pada meningkatnya kepuasan para pengguna.
Meski begitu, tak boleh kamu lupakan kalau UI juga harus membuat pengguna mudah menggunakan produk yang kamu rancang. Sementara itu, beberapa komponen yang termasuk dalam bagian UI yaitu ikon tipografi, tombol, layout aplikasi, tema, animasi yang berada dalam produk, dan aspek visual lainnya. Semuanya memang dibuat dengan tujuan untuk menambah keindahan sekaligus memudahkan akses pengguna.
Baca Juga: Fungsi Dari Desain User Interface dan Cara Kerjanya
Setelah mengetahui definisi apa itu UI UX Designer, kamu juga perlu tahu apa saja keahlian yang dibutuhkan kedua profesi tersebut. Baik itu soft skill maupun hard skill. Berikut gambaran umumnya:
Seorang UX Designer pastinya harus memiliki keahlian dan kemampuan berikut ini agar mampu meningkatkan kepuasan pengguna terhadap produk yang dimiliki.
Kemampuan ini tidak hanya untuk kepentingan internal dengan tim atau divisi lain dalam perusahaan, tetapi juga dibutuhkan saat melakukan riset maupun wawancara kepada pengguna setia atau calon pengguna baru.
Baca Juga: Ini Peran dan Hal-Hal yang Termasuk dalam Etika Komunikasi di Tempat Kerja
Keahlian ini akan membantu seorang UX Designer untuk mengarahkan proses menjadi lebih sistematis, mulai dari konsep, fitur, dan aspek lainnya saat merancang sebuah produk berbasis aplikasi.
UX Designer banyak berperan dalam proses pembuatan suatu produk yang berkaitan dengan pengguna, terlebih riset dan analisis. Inilah mengapa, kamu harus punya kedua keahlian ini sehingga pencarian data dan informasi dari pasar menjadi lebih mudah dan terukur.
Prototype diartikan sebagai produk tiruan yang mirip dengan produk asli yang digunakan dengan pengujian langsung oleh pengguna. Sementara itu, wireframing mengarah pada proses pembuatan rancangan kasar dari suatu produk.
Sementara itu, keahlian yang harus dimiliki oleh seorang UI Designer, di antaranya:
Oleh karena berkaitan langsung dengan pembuatan tampilan suatu produk dalam aplikasi, tentu seorang UI Designer harus menguasai bidang ilmu desain grafis.
Keahlian ini sangat bermanfaat untuk bisa merancang tampilan produk yang estetik yang sesuai dengan branding perusahaan tanpa meninggalkan aspek penting lainnya, yaitu kebutuhan dan kepuasan pelanggan.
Baca Juga: Cara Mencari Inspirasi untuk Pengembangan Ide dan Kreativitasmu
Guna menghindari terjadinya kesalahpahaman dalam berbagai pemangku kepentingan, kamu pastinya dituntut untuk memiliki keahlian komunikasi yang baik. Tidak hanya itu, kamu juga harus mampu berkolaborasi dan bekerja sama dengan tim lain yang turut berpartisipasi dalam proses pembuatan produk.
Pola pikir konvergen diartikan sebagai proses pemikiran guna menemukan berbagai solusi nyata. Pola pikir ini berpusat pada mencari berbagai jawaban alternatif dan paling efektif untuk setiap masalah atau hambatan yang dialami.
Tahukah kamu kalau UI maupun UX bisa dikatakan sebagai aspek yang tak kalah pentingnya dalam kesuksesan suatu produk yang berkaitan dengan teknologi? Ada beberapa alasan yang menjadikan kedua hal tersebut sangat penting saat kamu merancang produk berbasis teknologi, yaitu:
Sudah pasti, produk yang dibuat dengan berdasarkan pada kebutuhan dan keinginan pengguna akan lebih diminati. Tidak hanya pada fungsinya, tetapi juga pada tampilan dan kemudahan yang didapat oleh pengguna saat menggunakan produk tersebut.
Selain lebih diminati, produk yang dibuat dengan tampilan yang menarik dan minim terjadi kesalahan atau error akan lebih banyak dipilih. Jangan salah, tak sedikit pengguna yang meninggalkan suatu produk hanya karena memiliki tampilan yang berantakan dan sulit sekali diakses.
Produk yang diminati dan banyak dipilih oleh pengguna tidak hanya berarti kamu berhasil mengambil hati para pengguna dengan memberikan pelayanan yang maksimal. Hal ini juga pasti berdampak signifikan pada profit yang didapatkan oleh perusahaan. Semakin tinggi peminat produk, maka semakin meningkat pula keuntungan yang bisa diperoleh perusahaan.
Bahkan, riset yang dilakukan oleh Forrester Research membuktikan bahwa rancangan UX dan UI yang baik dapat membantu menaikkan angka konversi dari sebuah situs hingga mencapai 400 persen, lho! Ini tentu saja karena desain dari UX dan UI yang baik pasti membuat pengguna sangat terkesan dengan bentuk awalnya dan lebih mudah menyelesaikan semua kebutuhan mereka, termasuk melakukan pembelian.
Nah, itu tadi penjelasan tentang apa itu UI dan UX Designer. Ternyata, menarik sekali ya mempelajari teknologi yang berkaitan dengan produk dan keinginan pengguna? Kamu bisa kok, mendapatkan ilmu tentang UI maupun UX Designer lebih mudah, tentunya dengan mengikuti kursus online di GreatNusa. Selain teknologi, banyak topik dan materi pembelajaran lain yang bisa kamu ikuti, mulai dari Bahasa, Ekonomi, Kewirausahaan, Sistem Informasi, hingga Bisnis dan AI serta Machine Learning.
Tak hanya itu, kamu akan merasakan banyak kemudahan saat kursus bersama GreatNusa. Pasalnya, waktu kursus yang fleksibel dan adaptif membuat kamu bisa belajar kapan saja. Bahkan, kamu bisa lho bekerja sama dengan kelompok belajar atau mentor yang sebelumnya sudah berkolaborasi dengan GreatNusa. Yuk, daftarkan diri kamu sekarang dan menjadi sukses bersama GreatNusa!
Ide kreatif untuk meningkatkan penjualan dapat dilakukan untuk meraih kesuksesan. Ketahui ide-idenya dan pelaksanaannya di sini.
Kamu sudah mulai merintis bisnis yang diidam-idamkan, tetapi angka penjualan bisnismu cenderung stagnan? Kamu ingin meningkatkan penjualan, tetapi bingung harus memulai dari mana? Jangan tidak perlu khawatir, enam contoh ide kreatif untuk meningkatkan penjualan dengan efektif ini bisa coba kamu terapkan dan sesuaikan dengan bisnismu.
Branding campaign (kampanye merek) adalah sebuah strategi pemasaran yang bertujuan untuk meningkatkan brand awareness (kesadaran merek) di masyarakat. Kampanye merek biasanya dilakukan melalui serangkaian strategi pemasaran. Hasil yang diincar setelah melaksanakan kampanye merek adalah meningkatnya persepsi publik terhadap merek yang bersangkutan.
Meskipun sering disangkutpautkan dengan iklan, merilis kampanye merek tidak melulu berarti merilis iklan baru. Strategi pemasaran lain seperti sistem reward, loyalty point, atau pelayanan publik juga bisa menjadi alternatif kampanye merek.
Pada dasarnya, program loyalty point atau loyalty reward adalah program ketika perusahaan memberi poin yang dapat dikumpulkan dan ditukarkan dengan berbagai macam penghargaan oleh konsumen. Penghargaan yang ditawarkan bisa berupa kupon diskon, upgrade layanan, gratis biaya antar, dan lain-lain.
Sistem loyalty semacam ini sudah cukup banyak diterapkan oleh beberapa perusahaan seperti maskapai penerbangan, e-commerce, dan penyedia jasa. Penerapannya pun cukup fleksibel. Pihak merek bisa memberikan poin untuk kegiatan apa pun yang dilakukan konsumen, seperti belanja dengan nilai tertentu, membeli produk tertentu, atau sekadar mengikuti akun media sosial perusahaan.
Dengan iming-iming reward point yang bisa didapatkan dari berbelanja, konsumen akan tergiur untuk meningkatkan frekuensi atau nilai transaksi demi mengumpulkan poin untuk ditukarkan.
Inti dari kampanye merek adalah membuat publik merasa memiliki koneksi dengan merek tersebut. Koneksi tersebut dapat dibangun salah satunya menggunakan humor dan komedi. Cara ini memang sedikit sulit karena biasanya segmen yang berbeda memiliki selera humor yang berbeda. Namun, ketika humornya sukses, maka kesadaran merek perusahaan pun dapat meningkat pesat.
Salah satu perusahaan yang melakukan kampanye merek menggunakan humor adalah Pahamify saat meluncurkan layanan Pegasus di kuartal akhir 2021. Dengan menggaet psikolog anak Kak Seto, Pahamify memparodikan meme “Kak Seto Kaiba” yang menggambarkan Kak Seto mengenakan kostum Seto Kaiba dari serial komik, animasi, dan card game YuGiOh.
Melihat seberapa viralnya kampanye ini di media sosial, bisa disimpulkan bahwa setidaknya selama setahun ke depan, publik—terutama pengguna Pahamify dan generasi ’90-an—akan selalu mengasosiasikan meme ini dengan Pahamify.
Baca Juga : 4 Jenis-Jenis Branding yang Perlu Diketahui Untuk Bisnismu
Dalam dunia bisnis di era sebelumnya, kolaborasi antara dua merek adalah hal yang cukup sulit ditemukan, apalagi dari dua merek yang bersaing di segmen pasar yang sama dengan lini produk serupa. Kini, banyak merek yang menginisiasi collaborative marketing, baik dengan merek lain maupun dengan figur publik. Kolaborasi dapat menghadirkan ide kreatif untuk meningkatkan penjualan yang dapat menguntungkan kedua pihak yang bekerja sama.
Pada dasarnya, collaborative marketing (pemasaran berbasis kolaborasi) adalah sebuah strategi pemasaran ketika dua merek dengan segmentasi konsumen dan nilai bisnis yang selaras melakukan kerja sama. Agar kolaborasi bisa berjalan dengan baik, kedua pihak harus merumuskan nilai apa saja yang akan menjadi dasar kolaborasi, memperkirakan tanggapan dari konsumen, dan bagaimana bentuk kolaborasi akan dijalankan.
Umumnya, dua merek yang berkolaborasi memiliki produk berbeda tetapi menyasar target pasar yang sama. Misalnya, kolaborasi antara Uber dan Spotify. Dua perusahaan startup ini bekerja sama untuk meningkatkan kepuasan pengguna atas layanan masing-masing. Dalam kolaborasi ini, penumpang Uber dapat menghubungkan Spotify ke radio mobil yang sedang ditumpangi.
Kolaborasi antara dua merek dengan produk serupa masih cukup jarang, tetapi tidak nihil. Kolaborasi semacam ini biasanya terjadi jika dua merek yang terlibat memiliki segmen pasar yang berbeda. Contohnya pada saat H&M berkolaborasi dengan Versace. Dengan kolaborasi terbatas ini, H&M membawa kemewahan dan prestise kelas atas Versace ke lini produknya yang menyasar segmen kelas menengah.
Selain berkolaborasi dengan merek lain, sebuah merek juga bisa berkolaborasi dengan figur publik seperti selebritas, influencer, hingga pejabat publik. Salah satu contohnya adalah gerai roti bakar Jiwa Toast yang berkolaborasi dengan Suhaidi Jamaan, kontestan MasterChef Indonesia musim ke delapan. Kolaborasi ini meluncurkan menu Indonesia Toast Series yang diracik oleh pria yang kerap disebut sebagai Lord Adi oleh warganet.
Tidak hanya dengan manusia sungguhan, sebuah merek juga bisa “bekerja sama” dengan karakter fiktif. “Kolaborasi” semacam ini dilakukan oleh merek fesyen kelas atas Louis Vuitton yang menggaet Lightning, karakter utama video game Final Fantasy XIII. Dalam kolaborasi ini, Lightning memperagakan koleksi “SERIES 4, Spring-Summer 2016” yang diumumkan pada Januari 2016.
Baca Juga : User Generated Content: Pengertian Serta Manfaatnya dalam Dunia Digital Marketing
Selain merilis kampanye bisnis dan berkolaborasi dengan pihak kedua, perusahaan bisa berpartisipasi atau mengadakan sebuah acara untuk meningkatkan engagement dengan konsumen potensial. Engagement ini bisa meningkatkan kesadaran merek atau bahkan angka penjualan, tergantung dengan seberapa sukses acara tersebut berjalan. Strategi pemasaran dengan mengandalkan acara ini lazim disebut sebagai event marketing.
Event marketing dapat diartikan sebagai sebuah strategi promosi yang melibatkan interaksi tatap muka antara perusahaan dengan konsumen di acara-acara seperti konferensi, seminar, dan sebagainya. Karena setiap jenis acara memiliki demografi dan konten yang berbeda, maka perlakuan merek pun akan berbeda. Saat dihadapkan dengan event marketing, pihak merek memiliki dua opsi: bertindak sebagai peserta atau sebagai penyelenggara.
Posisi merek sebagai peserta sering ditemukan dalam acara maupun program berbentuk expo atau pameran. Dalam situasi seperti ini, teknis pelaksanaan dan promosi acara itu sendiri ditangani oleh pihak penyelenggara. Pihak merek yang berpartisipasi cukup menyiapkan materi promosi dan produk yang akan dipamerkan selama acara berlangsung.
Salah satu acara yang sukses diadakan dan berhasil meningkatkan angka penjualan produk adalah GIIAS 2021 yang digelar di ICE BSD, Tangerang pada 11-21 November 2021. Pihak GAIKINDO selaku penyelenggara mengklaim ajang GIIAS membawa dampak positif untuk pihak-pihak yang terlibat. Jumlah transaksi yang dicatatkan menyentuh angka 18.000 unit dengan total nilai Rp7 triliun dalam 10 hari penyelenggaraan (Sindonews, 2021).
Selain berpartisipasi sebagai peserta acara, sebuah merek bisa menyelenggarakan acara sendiri. Dengan cara ini, acara yang digelar bisa mengedepankan nilai perusahaan dengan lebih maksimal. Target pengunjung pun bisa dengan mudah disesuaikan dengan segmentasi pasar merek tersebut sehingga hubungan antara merek dengan konsumen bisa terjalin dengan lebih baik,
Salah satu contoh festival yang diselenggarakan oleh sebuah brand adalah Festival Jajanan Bango. Dalam festival ini, PT Unilever Indonesia selaku pemilik dan produsen merek kecap manis Bango mempromosikan aneka kuliner khas Indonesia. Puluhan pengusaha kuliner berpartisipasi dalam festival ini setiap tahunnya. Lewat festival ini, penyelenggara tidak hanya meningkatkan penjualan saja, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kuliner khas yang sudah sulit ditemukan.
Baca Juga : 5 Strategi Digital Marketing yang Efektif di Tahun 2023
Begitulah 6 contoh pelaksanaan ide kreatif untuk meningkatkan penjualan dengan efektif yang bisa kamu pelajari. Kalau kamu tertarik mempelajari lebih jauh tentang berbagai cara meningkatkan penjualan dengan efektif, kamu bisa mendaftar dalam kursus 10 Alternatives Marketing You Should Know in this IR 4.0 Era di GreatNusa, platform pembelajaran daring yang fleksibel, adaptif, dan berkualitas!
By greatnusa • 5 Mei 2023
Produktivitas kerja adalah elemen penting dalam operasional bisnis. Kenali faktor-faktor apa saja yang memengaruhinya di artikel berikut ini.
Bekerja menuntut para karyawannya untuk bisa selalu produktif sehingga tugas bisa selesai lebih cepat dan pekerjaan lainnya pun segera terselesaikan. Mungkin, kamu sudah mencoba melakukan banyak cara untuk dapat meningkatkan produktivitas kerja tersebut.
Misalnya, kamu membuat daftar pekerjaan atau to-do list, mencatat dalam notes dan menempelnya di meja atau komputer, bahkan memasang alarm sebagai pengingat tugas apa saja yang perlu diselesaikan setiap harinya. Meski demikian, semua hal tersebut tidak selalu mampu membuat kamu lebih produktif dalam bekerja.
Terkadang, kejenuhan dengan rutinitas dan beban kerja membuat kamu sangat mudah terdistraksi dengan hal lain saat bekerja. Kondisi ini tentunya bisa membuat produktivitas kerja menurun. Lalu, bagaimana cara yang bisa dilakukan agar produktivitas kerja kembali meningkat?
Secara sederhana, produktivitas kerja adalah ukuran yang digunakan untuk membandingkan kuantitas dan kualitas seorang karyawan berdasarkan waktu guna memenuhi semua target atau pencapaian kerja secara efektif dan efisien.
Sebenarnya, produktivitas kerja adalah keterkaitan antara input atau masukan dan output atau keluaran dalam pekerjaan. Jadi, kamu dikatakan produktif apabila bisa menyelesaikan lebih banyak tugas dalam waktu yang lebih singkat.
Semakin produktif karyawan, maka semakin berkembang perusahaan tersebut. Ini karena mereka bisa konsisten dalam melakukan tugas, bahkan bisa mengalami peningkatan. Lalu, apa saja faktor yang berpengaruh terhadap produktivitas kerja?
Pengetahuan diartikan sebagai akumulasi dari proses pendidikan, baik yang didapatkan secara formal melalui sekolah maupun nonformal melalui kursus atau pelatihan. Adanya pengetahuan yang dimiliki seorang karyawan diharapkan dapat melaksanakan pekerjaan dengan lebih maksimal, mampu menciptakan opini yang membangun, juga solusi pemecahan masalah.
Baca Juga: 10 Strategi Penyelesaian Konflik dalam Dunia Kerja
Faktor berikutnya yang memengaruhi produktivitas kerja adalah keterampilan. Aspek ini juga mencakup kapabilitas sekaligus penguasaan secara teknis mengenai segala hal yang termasuk dalam pembuatan karya.
Aspek keterampilan didapatkan baik melalui serangkaian proses belajar maupun latihan secara intensif yang berhubungan dengan kemampuan karyawan dalam menyelesaikan tugas yang sifatnya teknis. Melalui keterampilan tersebut, seorang karyawan diharapkan bisa melaksanakan semua pekerjaan lebih cepat dengan hasil yang maksimal.
Baca Juga: Biar Karier Lancar Jaya, Yuk Pahami Perbedaan Soft Skill dan Hard Skill
Kemampuan atau disebut juga abilities tercipta dari kompetensi yang dipunyai seorang karyawan. Pengetahuan dan skill yang dimiliki karyawan turut termasuk dalam faktor yang membentuk kemampuan. Artinya, jika karyawan mempunyai pengetahuan dan skill yang tinggi, maka perusahaan tentu berharap mereka punya kemampuan yang sama tingginya.
Baca Juga: Technical Skill Adalah: Pengertian dan Cara Meningkatkannya
Faktor lain yang berpengaruh terhadap produktivitas kerja adalah sikap dan perilaku. Jika seorang karyawan punya sikap atau kebiasaan yang positif, maka diharapkan perilaku dalam bekerja pun sama positifnya. Alhasil, bekerja pun menjadi lebih produktif dan mampu selesai lebih cepat.
Baca Juga: 7 Ciri-Ciri Profesionalisme yang Harus kamu Miliki
Tentu kamu pernah merasa seperti kurang atau bahkan tidak produktif dalam bekerja. Banyak sekali faktor yang menjadi penyebabnya, misalnya distraksi yang berlebihan, tubuh kurang fit, atau suasana hati sedang kurang baik.
Namun, jangan sampai hal tersebut mengganggu kinerja kamu. Selalu ingat bahwa kamu punya tanggung jawab yang harus diselesaikan, dan semua tugas punya tenggat waktu. Jangan sampai produktivitas kerja yang menurun membuat pekerjaan lebih menumpuk, karena justru bisa membuat kamu merasa burnout.
Coba lakukan tips berikut ini agar kamu bisa meningkatkan produktivitas kerja.
Multitasking sekilas membuat kamu merasa hebat karena bisa melakukan banyak hal dalam waktu yang sama. Nyatanya, kamu justru kehilangan produktivitas kerja saat melakukannya. Justru, kamu merasa lebih lelah dan pekerjaan pun belum tentu selesai tepat pada waktunya.
Saat melakukan multitasking, tanpa disadari kamu menjadi tidak fokus pada pekerjaan yang kamu lakukan. Tak hanya itu, melakukan banyak tugas sekaligus juga meningkatkan risiko kamu membuat lebih banyak kesalahan. Jadi, fokuslah hanya pada satu pekerjaan lebih dahulu dan lakukan hingga selesai. Lalu, barulah beralih untuk menyelesaikan pekerjaan berikutnya.
Baca Juga: Apa Itu Multitasking? Seberapa Besar Peranannya dalam Dunia Kerja?
Cara berikutnya yang bisa kamu coba untuk meningkatkan produktivitas kerja adalah membuat rencana kerja dan menentukan skala prioritas. Urutkan pekerjaan yang perlu diselesaikan lebih dahulu, lalu tulis pula berapa lama waktu yang kamu butuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Adanya rencana kerja bisa membantu kamu tetap fokus pada satu pekerjaan hingga selesai sepenuhnya sesuai dengan target waktu yang ditetapkan. Namun, pastikan tenggat waktu yang kamu buat tetap rasional, pastikan kamu bekerja sesuai dengan kemampuan agar hasilnya pun maksimal.
Setiap minggu, luangkan waktu untuk melakukan evaluasi terhadap hasil kerja kamu. Jika pekerjaan belum selesai, artinya kamu mengalami penurunan produktivitas kerja. Pastikan kamu mencari tahu penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya.
Nantinya, kamu bisa menghindari hal tersebut sehingga dapat bekerja lebih produktif. Selain itu, evaluasi secara rutin juga dapat membantu kamu mengetahui sejauh mana kamu bisa menyelesaikan pekerjaan, bandingkan dengan target waktu yang sudah kamu tetapkan sebelumnya.
Baca Juga: Definisi dan Cara Evaluasi Kinerja Karyawan
Membagi atau mendelegasikan tugas juga bisa membantu meningkatkan produktivitas kerja. Biasanya, hal ini dilakukan oleh seorang pimpinan kepada karyawannya. Namun, jika tidak memungkinkan untuk mendelegasikan pekerjaan, kamu bisa kembali pada rencana kerja dan skala prioritas. Jadi, kamu tetap bisa berfokus untuk menyelesaikan pekerjaan yang membutuhkan waktu dan konsentrasi serta ketelitian penuh
Distraksi menjadi penyebab penurunan produktivitas kerja yang paling utama. Bentuknya pun sangat beragam, sering ditemui adalah masuknya notifikasi di ponsel atau lalu lalang karyawan lainnya di satu ruangan yang sama denganmu. Distraksi juga bisa berasal dari obrolan rekan kerja.
Jika begitu, tentu kamu harus mengurangi atau bahkan menghilangkan semua distraksi tersebut supaya bisa lebih produktif saat bekerja. Matikan notifikasi ponsel atau ubah pengaturan menjadi mode senyap saat kamu bekerja. Jika distraksi berasal dari obrolan karyawan, kamu bisa memasang earphone dan mendengarkan musik untuk mengurangi gangguan tersebut.
Area kerja yang bersih tentu akan membuat kamu lebih nyaman dan bersemangat dalam bekerja. Coba bayangkan bagaimana jadinya jika meja kerja kamu berantakan, penuh dokumen yang berserakan juga sampah bekas makanan ringan dan minuman. Kamu harus meluangkan waktu ekstra untuk membersihkan semua hal tersebut.
Baca Juga: 11 Indikator Lingkungan Kerja yang Optimal
Alhasil, waktu yang seharusnya bisa kamu pakai untuk bekerja justru harus kamu gunakan untuk hal lain. Solusinya, berangkatlah sedikit lebih awal dari jam kerja pada umumnya dan luangkan waktu sekitar 15 menit untuk kamu membersihkan meja dan menyiapkan semua keperluan yang berhubungan dengan pekerjaan yang perlu diselesaikan. Jadi, kamu bisa bekerja dengan lebih efektif dan efisien.
Itu tadi definisi dari produktivitas kerja dan bagaimana cara yang bisa kamu lakukan untuk meningkatkannya. Nah, untuk menambah pengetahuan dan keterampilan kerja, kamu bisa mengikuti kursus daring di GreatNusa. Pilih topik sesuai dengan minat atau kebutuhan kamu, belajar lebih fleksibel dan bebas berkolaborasi dengan kelompok atau mitra GreatNusa. Yuk, gabung sekarang!
Sistem informasi akuntansi adalah sistem untuk menyajikan informasi akuntansi dalam perusahaan. Cek arti, fungsi, bagian dan tujuannya di sini.
Hadirnya SIA atau Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu keberadaan teknologi mempermudah operasional perusahaan. Pelajari lebih dalam apa pengertian SIA, fungsi, bagian, dan tujuan serta penerapannya di perusahaan pada pembahasan berikut ini.
Sistem informasi akuntansi adalah suatu sistem yang didesain untuk menghimpun dan menyajikan informasi akuntansi agar akuntan dan eksekutif perusahaan bisa mengambil keputusan, kebijakan, dan strategi bisnis yang tepat.
Pada era modern seperti sekarang, keberadaan SIA dipandang sebagai komponen penting divisi keuangan di perusahaan mana pun. Sebagian besar sistem ini berbasis perangkat lunak dan diaplikasikan sebagai bagian solusi teknologi informasi perusahaan.
Beberapa definisi dari para ahli berikut akan membantumu memiliki gambaran tentang SIA.
Dalam buku “Sistem Informasi Akuntansi”, Nugroho Widjajanto menyatakan SIA merujuk pada kumpulan data berupa susunan catatan, formulir, peralatan dan perlengkapan seperti alat komunikasi dan komputer, tenaga pelaksana, serta laporan yang saling terkoneksi satu sama lain.
SIA merupakan suatu sistem yang mencakup seluruh fungsi dan kegiatan akuntansi. Proses ini bertujuan mempertimbangkan dampak operasional internal dan eksternal perusahaan terhadap sumber daya ekonomi yang dipunyai perusahaan.
SIA dipandang sebagai kumpulan sumber data yang memerlukan perancangan khusus dalam mentransformasikan berbagai data ekonomi perusahaan menjadi suatu laporan. Kemudian, informasi itu berperan sebagai bahan dasar pengambilan kebijakan dan keputusan.
Baca Juga : 7 Pengertian Akuntansi Menurut Para Ahli Yang Harus Diketahui
Seperti telah disebutkan di atas, apa pun bidang yang digeluti, semua perusahaan membutuhkan SIA. Keberadaan SIA penting untuk mengumpulkan data, mengolah, dan melaporkan kondisi keuangan secara akurat dan benar kepada para pihak yang berkepentingan.
Apalagi, proses akuntansi berkaitan erat dengan solusi teknologi informasi yang dibutuhkan untuk mengembangkan usaha. SIA mempermudah pelaksanaan operasional perusahaan dengan konsisten memberikan informasi tepat dan akurat.
Dengan begitu, risiko kesalahan atau error dapat ditekan seminimal mungkin. Tentu saja ini membuat biaya operasional perusahaan lebih efektif dan efisien karena SIA mengkombinasikan praktik akuntansi tradisional dengan teknologi informasi modern dan kecakapan SDM yang andal.
Selain memudahkan kinerja bagian keuangan, manajemen perusahaan pun dapat memantau segala proses keuangan secara real time melalui SIA. Bisa dibilang SIA membantu manajemen dalam mengontrol dan memantau kinerja keuangan perusahaan lewat proses otomatisasi akuntansi.
Adapun informasi yang disiapkan dalam sistem ini dapat bervariasi sesuai skala bisnis dan industri yang digeluti. Namun, mayoritas SIA sudah mencakup data berikut:
Baca Juga : 10 Prinsip Dasar Akuntansi untuk Membuat Laporan yang Baik
Mengingat keberlangsungan usaha atau bisnis masa kini bergantung pada keberadaan SIA, maka sistem ini mengusung fungsi spesifik saat diterapkan pada perusahaan. Beberapa fungsi SIA adalah:
SIA mampu menampung dan mencatat seluruh sumber daya yang berpengaruh terhadap suatu perusahaan maupun pihak-pihak berkepentingan. Seluruh data tercatat dan tersimpan rapi dalam sistem sehingga mudah untuk dianalisis dan disajikan dalam bentuk laporan keuangan..
Sekali data tersimpan dalam SIA, siapa saja yang berkepentingan dapat menelusuri dan mengambil data yang dibutuhkan dari berbagai sumber dokumen. Jadi, tidak perlu lagi membuang waktu membongkar dokumen fisik atau arsip-arsip lama.
Pencatatan dilakukan sesuai proses akuntansi mengikuti urutan dan tanggal kejadian transaksi. Pencatatan yang rapi mempermudah berbagai pihak saat mengecek transaksi masa lampau. Jika terjadi kesalahan, dapat diketahui penyebabnya dan lebih cepat diperbaiki.
Sama seperti proses akuntansi, SIA akan mengubah sekumpulan data yang telah direkam menjadi informasi keuangan dalam bentuk laporan keuangan, baik berwujud online maupun fisik. Para pihak berkepentingan pun dapat mengakses laporan keuangan tersebut secara mudah sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan di masa mendatang.
SIA memungkinkan penelusuran keuangan perusahaan secara detail karena sistem pertanggungjawabannya spesifik dan jelas. Hanya karyawan dengan kewenangan tertentu yang bisa mengakses SIA sehingga apa pun yang dilakukan akan terekam dalam sistem.
Ketika ditemukan masalah, SIA mempermudah pelacakan hingga diperoleh penyebabnya. Fungsi ini membuat SIA juga berperan sebagai penjaga aset perusahaan dan mengurangi risiko terjadinya penggelapan aset oleh pihak tertentu.
Baca Juga : Kenali 11 Karakteristik Kualitas Informasi Akuntansi yang Penting
Lalu, apa saja bagian-bagian yang ada dalam SIA? Terdapat enam blok yang merupakan komponen pembentuk SIA, yaitu:
Mencakup proses memasukkan data menuju SIA. Semua tindakan dilakukan sesuai aturan dan cara tertentu yang berlaku dalam sistem, seperti identifikasi, tata letak, otorisasi, dan pengolahan.
Meliputi proses pengolahan data yang diawali proses input dengan berbagai cara yang kemudian diolah menjadi suatu laporan.
Tahap ini menghasilkan suatu produk berbentuk laporan. Dokumen laporan ini yang akan diberikan kepada pihak berkepentingan baik di dalam maupun luar perusahaan.
Berfungsi sebagai blok penyimpanan data, apa pun bentuknya. Seluruh data disimpan sesuai kategori yang telah ditentukan sebelumnya, tetapi pada dasarnya informasi tersebut dikelompokkan menjadi dua, yaitu data fisik dan data logis.
Berupa perangkat teknologi yang menunjang SIA. Biasanya berbasis komputer yang berfungsi menangkap, merekam, mengakses data, menjalankan model yang dibutuhkan, menyimpan, dan menampilkan laporan.
Meliputi sistem pengendalian sekaligus perlindungan data-data yang sudah terekam dalam SIA sehingga dapat mengurangi risiko terkena masalah di masa mendatang. Misalnya, masalah peretasan, penggelapan, sabotase, terpapar virus, hingga kebakaran.
Sesudah memahami pengertian, fungsi, dan bagian-bagian SIA, kamu tentu dapat membayangkan apa tujuan pembuatan sistem ini. Tujuan penerapan SIA antara lain:
Tujuan utama penyusunan SIA adalah menunjang fungsi stewardship manajemen. Dalam pelaksanaan operasional perusahaan, pihak manajemen memiliki tanggung jawab mengatur serta mengelola sumber daya dengan baik dan benar. Oleh karena itu, SIA dirancang untuk mempermudah penyusunan laporan ekonomi yang menjadi bahan pertimbangan pembuat kebijakan dalam perusahaan.
Hasil akhir SIA berupa laporan keuangan yang diperoleh dari serangkaian proses akuntansi, yaitu pencatatan, identifikasi, pengolahan, dan penyajian data keuangan. Laporan ini akan diberikan kepada pihak berkepentingan, seperti manajemen, pemilik usaha, investor, dan kreditor sebagai dasar pembuatan kebijakan dan pengambilan keputusan.
Akuntansi tradisional mungkin cukup bagi bisnis skala kecil. Namun, hal tersebut akan sulit dilakukan pada perusahaan skala menengah dan besar. Ketepatan data jadi poin penting dalam penyediaan informasi. Jika seluruh data diproses melalui suatu sistem, tentu dapat mengurangi risiko terjadinya kesalahan sehingga menunjang kelancaran operasional perusahaan secara efektif dan efisien.
Sistem Informasi Akuntansi adalah sistem yang dirancang untuk mentransformasikan data ekonomi perusahaan menjadi suatu laporan keuangan. SIA hadir sebagai salah satu solusi teknologi informasi perusahaan yang membuat kinerja perusahaan makin efektif dan efisien.
Jika kamu tertarik mempelajari lebih dalam mengenai SIA, GreatNusa menawarkan program kursus seputar akuntansi dengan bimbingan tenaga pengajar profesional. Bersama GreatNusa, belajar berbagai hal baru terasa menyenangkan. Yuk, langsung klik ke GreatNusa.com sekarang!
Pengertian akuntansi menurut para ahli, melihat akuntansi dari sudut pandang yang berbeda. Simak pengertian-pengertiannya di sini!
Apa pengertian akuntansi menurut para ahli? Akuntansi tidak terbatas pada ilmu hitung menghitung saja. Bukan cuma menghitung pemasukan dan pengeluaran saja, tetapi juga berbagai elemen lain yang bisa menunjukkan kondisi keuangan suatu entitas organisasi maupun bisnis.
Penerapan akuntansi cukup mudah dijumpai dalam aktivitas sehari-hari. Sebut saja, mengelola keuangan rumah tangga, usaha kecil, dan usaha skala besar yang terbilang kompleks. Siapa pun perlu mengetahui pengertian akuntansi menurut para ahli, sehingga tahu bagaimana mengaplikasikannya dengan benar.
Memahami keuangan suatu bisnis dapat dilakukan melalui pelaksanaan proses akuntansi yang tepat. Hal ini bertujuan supaya pemilik bisa merencanakan pengeluaran masa mendatang guna meraih keuntungan semaksimal mungkin.
Dari sudut pandang bisnis, akuntansi menunjukkan upaya pengukuran hasil kegiatan ekonomi suatu entitas hingga cara penyampaian informasi keuangan itu kepada pihak terkait. Ada banyak pengertian akuntansi menurut para ahli yang bisa diketahui. Memahami berbagai perspektif ahli akan membantumu memahami akuntansi secara mendalam.
Sebagai seorang profesor akuntansi terkenal di Amerika Serikat, Donald E. Kieso telah mempublikasikan banyak buku akuntansi yang menjadi pegangan para akuntan. Ia berpandangan akuntansi mengandung tiga jenis kegiatan mendasar, yaitu pencatatan, proses mengidentifikasi, dan mengkomunikasikan aktivitas ekonomi suatu organisasi kepada para pihak yang berkepentingan.
Organisasi lebih dahulu mengidentifikasi aktivitas ekonomi menurut kelompok kegiatan usaha, lalu mencatatnya sebagai bentuk catatan kegiatan keuangan. Pencatatan harus dilakukan secara detail per peristiwa dan menggunakan satuan mata uang sama.
Proses mengkomunikasikan kumpulan informasi yang sudah dicatat dan diolah tadi menjadi akhir rangkaian kegiatan akuntansi. Penyajian informasi tersebut dilakukan kepada berbagai pihak berkepentingan dalam rupa laporan akuntansi.
Baca Juga : 8 Pengertian Manajemen Keuangan Menurut Para Ahli
Pakar akuntansi terkenal dari Amerika Serikat, Paul Gradi, memandang akuntansi sebagai suatu fungsi organisasi yang berjalan sistematis, dapat dipercaya, dan orisinal dalam mengklasifikasi, mencatat, memproses, menganalisis, dan menginterpretasi semua transaksi.
Selain transaksi, kejadian dan karakter keuangan yang terjadi sepanjang kegiatan operasional organisasi juga dicatat untuk kemudian dilaporkan sebagai bentuk pertanggungjawaban terkait kinerja organisasi itu.
Dengan kata lain, akuntansi tidak melulu berperan dalam pengambilan keputusan ekonomi. Namun, akuntansi juga bisa berfungsi membantu organisasi mempertanggungjawabkan kinerjanya dalam suatu periode.
“Pioneering Modern-day Management Accounting” merupakan salah satu karya profesor akuntansi Stanford University, Charles Thomas Horngren. Walter T. Harrison juga seorang ahli akuntansi Amerika Serikat yang menerbitkan berbagai judul buku akuntansi.
Keduanya merumuskan akuntansi sebagai suatu sistem informasi yang berfungsi mengukur aktivitas sebuah bisnis dengan memproses data-data yang ada ke dalam laporan keuangan. Kemudian, hasil akhir pelaporan tersebut dikomunikasikan kepada para pengambil keputusan dalam bisnis tersebut.
Baca Juga : 5 Etika Profesi Akuntansi yang Harus Dimiliki Seorang Akuntan
Dosen senior Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia ini dikenal sebagai salah satu penulis berbagai buku akuntansi. Dwi Martani menyatakan akuntansi adalah sebuah bahasa bisnis (business language) karena akuntansi mampu menciptakan informasi yang berfungsi menjelaskan kinerja dan kondisi keuangan pada periode tertentu.
Informasi tersebut dapat digunakan pemilik bisnis dan pihak berkepentingan lainnya sebagai dasar pembuatan kebijakan maupun memprediksi kinerja bisnis di masa depan.
Suwardjono menggambarkan akuntansi sebagai sebuah seni pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi serta kejadian terkait keuangan. Cara yang digunakan berdaya guna dan menggunakan bentuk satuan uang, serta ditutup dengan proses menginterpretasi hasil dari rangkaian proses tersebut.
Baca Juga : Akuntansi: Pengertian, Fungsi, dan Manfaatnya Bagi Bisnis
Senada dengan Suwardjono, Rudianto memberi penekanan bahwa akuntansi adalah rangkaian aktivitas mengumpulkan, menganalisis, menyajikan dengan memakai angka, mengelompokkan sesuai klasifikasi, mencatat, meringkas, dan melaporkan transaksi maupun aktivitas suatu badan usaha dalam rupa informasi keuangan.
Sama seperti Suwardjono, Thomas Sumarsan juga menganalogikan akuntansi sebagai suatu seni, terutama dalam mengumpulkan, mengidentifikasi, mengklasifikasi, dan mencatat berbagai transaksi serta kejadian terkait keuangan. Dari proses itu dihasilkan laporan keuangan yang dapat digunakan pihak-pihak berkepentingan dalam memutuskan suatu kebijakan maupun strategi bisnis.
Bagaimana dengan pengertian akuntansi secara umum?
Merujuk pada Financial Accounting Standards Board (FASB), organisasi yang berperan menetapkan standar akuntansi keuangan di Amerika Serikat, akuntansi merupakan kegiatan jasa yang berperan menyediakan kumpulan informasi atau data kuantitatif yang menjadi dasar pengambilan keputusan ekonomi.
Sementara, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) merumuskan akuntansi sebagai ilmu mencatat, menganalisis, dan mengkomunikasikan berbagai transaksi maupun kejadian ekonomi suatu entitas bisnis. Tujuan aktivitas tersebut adalah untuk menghasilkan dan memberikan laporan informasi relevan kepada para pihak berkepentingan sebagai dasar pengambilan keputusan.
Jika mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), akuntansi merupakan sebuah seni pencatatan, pengikhtisaran transaksi keuangan, serta penafsiran berbagai transaksi miliki suatu kesatuan ekonomi.
Setelah mempelajari berbagai pengertian akuntansi menurut para ahli dan secara umum, semua definisi tersebut mencantumkan beberapa kata kunci, yaitu:
Semua kata kunci itu selalu muncul dalam setiap definisi yang diutarakan para ahli. Namun, laporan keuangan bukan akhir rangkaian proses akuntansi. Laporan keuangan justru menyajikan berbagai informasi penting terkait kinerja dan kondisi keuangan suatu organisasi kepada berbagai pihak berkepentingan.
Pihak tersebut antara lain pemilik usaha, manajemen, investor, kreditor, dan pemerintah selaku regulator. Nantinya laporan keuangan dapat menjadi dasar atau pertimbangan bagi pihak berkepentingan tadi dalam mengambil keputusan, kebijakan, maupun menyusun strategi pengembangan bisnis di masa mendatang.
Tujuan akuntansi sebetulnya sederhana, yaitu melakukan pencatatan, mengumpulkan dan melaporkan seluruh informasi keuangan suatu bisnis. Namun, jika diuraikan secara rinci, berikut tujuan akuntansi yang perlu kamu tahu.
Secara umum, akuntansi memiliki tujuan:
Secara khusus, akuntansi bertujuan menampilkan informasi berbentuk laporan yang memuat posisi keuangan, hasil usaha, berikut perubahan posisi keuangan lain. Semua dilakukan dengan mematuhi Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) atau Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU).
Secara kualitatif, akuntansi bertujuan untuk:
Pengertian akuntansi menurut para ahli dapat memberikan kamu gambaran tentang bagaimana pentingnya akuntansi dalam melakukan bisnis. Tentu saja kamu bisa mempelajari akuntansi secara mandiri. Apalagi, keilmuan ini juga sudah diajarkan pada jenjang sekolah menengah atas.
Namun, tetap butuh keterampilan dan keahlian khusus untuk melaksanakan proses akuntansi dalam menjalankan perusahaan. Kursus Bisnis dan Ekonomi di GreatNusa dapat membantumu mendalami ilmu akuntansi sesuai kebutuhan saat ini dengan pendampingan tenaga pengajar berpengalaman.
Tertarik mencobanya sendiri? Daftar di GreatNusa sekarang, yuk!