Menampilkan 1 - 6 dari 41 Artikel
By greatnusa • 14 Maret 2022
Personal branding sangatlah penting bagi para profesional. Simak cara meningkatkannya lewat rekomendasi buku personal branding berikut ini!
Personal branding merupakan sebuah seni tentang bagaimana kamu menampilkan diri agar orang mengingat kamu. Di era digital seperti sekarang, penting untuk bisa me-manage citra pribadimu dengan baik. Apalagi kalau kamu adalah seorang tenaga profesional muda yang ingin mengembangkan karier. Salah satu cara yang bisa kamu lakukan adalah dengan banyak membaca buku personal branding.
Untuk kamu yang sedang belajar membangun citra diri lewat personal branding, beberapa rekomendasi buku personal branding berikut ini bisa jadi pilihan bacaan yang menarik. Simak selengkapnya dalam ulasan berikut ini!
Ada banyak orang yang bermimpi bisa menjadi seorang influencer. Cynthia Johnson sendiri berhasil membuktikannya sendiri dengan peralihannya dari seorang manajer media sosial menjadi seorang influencer media sosial, pengusaha dan seorang marketer andal hanya dalam waktu 3 tahun. Kalau kamu tertarik ingin meniru jejak suksesnya, dalam Platform, Cynthia menjelaskan langkah demi langkah untuk mengembangkan dan mengelola personal branding yang baik.
Dalam menggambarkan kesuksesan, buku personal branding ini menggarisbawahi sebuah poin penting bahwa dalam branding offline maupun offline, kita juga harus selektif. Jangan takut untuk mengatakan tidak dan tetap fokus pada apa yang menjadi jati diri kamu. Penting untuk menghargai identitas diri dalam menciptakan personal branding karena bagaimanapun, kita tidak akan bisa menyelesaikan semua masalah dan membuat semua orang senang dengan apa yang kita tampilkan.
Setiap orang menginginkan yang terbaik untuk hidupnya. Baik menjadi kandidat terbaik untuk pekerjaan impiannya, mengembangkan karier yang lebih baik serta memperoleh peluang bisnis yang diinginkan. Buku personal branding ini secara khusus akan mengajak kamu untuk fokus kembali dengan keterampilan dan pengalaman yang dimiliki untuk mencapai apapun yang kamu mau.
Penulis membangun konsep dan teknik yang sama dengan perusahaan pemasaran yang meluncurkan merek Apple. Metodologi dalam buku ini bahkan telah dibuktikan oleh perusahaan-perusahaan yang masuk Fortune 500 dan sekolah-sekolah bisnis papan atas.
Baca juga: 7 Cara Membangun Personal Branding dengan Tepat
Memadukan cerita dan wawancara dari para pemimpin populer, penulis buku personal branding ini ingin menunjukkan kepada para pembacanya tentang bagaimana memikirkan tujuan profesional serta menjalani kehidupan yang benar-benar kamu inginkan.
Bagi kamu yang ingin mendapatkan promosi jabatan, mencari pekerjaan baru atau mengubah jalur karier, buku ini adalah panduan langkah demi langkah yang patut dijadikan acuan. Penulis akan memberi kamu pandangan tentang bagaimana menilai kekuatan diri serta menciptakan citra pribadi yang menarik untuk memastikan kolega dan jaringan kamu mengakui nilai dan kontribusi yang kamu buat.
Baca juga: 7 Ciri-Ciri Profesionalisme yang Harus kamu Miliki
Kemampuan berbicara atau public speaking adalah elemen yang sangat penting dalam personal branding. Dalam buku ini, penulis buku terlaris New York Times, Donald Miller, menjelaskan elemen kunci kuncinya dalam tujuh cerita powerful. Tujuannya adalah untuk membantu kamu mengubah cara berbicara tentang siapa diri kamu, apa yang sebenarnya kamu lakukan dan nilai unik apa yang bisa kamu berikan kepada pelanggan dan orang lain.
Ada banyak orang yang kehilangan pendapatan jutaan dolar karena mereka salah menggunakan kata-kata untuk membicarakan produk mereka. Pelajari selengkapnya bagaimana kamu bisa melakukan branding dengan kata-kata yang lebih cerdas dan tepat sasaran lewat buku ini.
Ketika mencoba mencari tahu tentang diri kamu lewat Google, apa yang kamu temukan pertama kali? Apakah hasil di mesin pencari cukup menjadi informasi bagi orang-orang yang mencari tahu tentang dirimu? Kebanyakan pencarian yang muncul dari media sosial sama sekali tidak mewakili dan kadang kita justru tidak tampil sama sekali. Di sinilah Mark Cijo mencoba menggambarkan betapa pentingnya personal branding.
Dalam buku personal branding yang ditulisnya itu Mark Cijo membahas berbagai hal yang sangat penting bagi siapapun yang sedang membangun citra pribadi. Mulai dari alasan kenapa personal branding itu penting, memahami target pasar kamu hingga cara menghindari kesalahan dalam personal branding juga dibahas dalam buku ini.
Baca Juga: 7 Manfaat Personal Branding Yang Wajib Diketahui
Banyak orang mengatakan bahwa kunci penting dari marketing adalah tentang keotentikan. Artinya, apa yang ada pada diri kita, itulah yang harusnya kita tampilkan. Tapi, apakah personal branding semudah itu? Ternyata tidak. Karena kadang sesuatu yang asli itu justru menunjukkan kelemahan yang tidak disukai.
Dalam bukunya, Jessica Zweig yang juga merupakan founder SimplyBe itu menjelaskan berbagai hal yang mungkin akan menghalangi kamu untuk bersinar. Salah satunya adalah menerima segala kekurangan diri alih-alih menyembunyikannya karena bisa jadi apa yang kamu anggap kekurangan itu adalah cara untuk membuat kamu lebih dikenal.
Dalam buku personal branding satu ini, Salenbacher membagikan metode pelatihannya yang unik dan dirancang untuk mengembangkan pemikiran kreatif dan inovatif. Meskipun awalnya dirancang sebagai alat manajemen karier, namun siapa saja yang ingin membangun personal branding bisa menggunakannya.
Dalam lima bab ringkas, sang penulis mengungkapkan bagaimana menggunakan metodologi penentuan posisi branding untuk menentukan rencana selanjutnya. Kamu juga bisa mengerjakan 9 tugas dalam buku untuk membantu kamu lebih memahami tentang creative personal branding sebagai alat yang praktis bagi siapa saja yang tertarik untuk membangun posisi dalam karier yang diinginkan.
Baca Juga: 4 Alasan Pentingnya Personal Branding Bagi Tiap Individu
Tertarik menjadi seorang influencer? Buku personal branding ini adalah bacaan yang tepat untuk kamu. Dalam bukunya tersebut, Brittany Hennessy memberikan gambaran bahwa semua influencer favorit kamu memulai personal branding mereka dengan jumlah pengikut 0.
Buku ini akan menunjukkan padamu bagaimana membangun audiens, mengemas merek dan memonetisasi pengaruh kamu kepada orang lain. Kamu juga akan belajar tentang bagaimana menarik publikasi media dan situs web teratas serta memuji merek tertentu tanpa membuat pesaingnya merasa terasing. Kamu akan belajar tentang bagaimana meningkatkan personal branding secara online dan menghasilkan uang dengan melakukan apa yang kamu inginkan.
Buku simpel yang ditulis dengan bahasa yang sederhana ini membahas banyak cara untuk melakukan personal branding. Selain mendapatkan insights seputar cara membangun merek diri dengan teknik berbicara, kamu juga akan mendapatkan tips seputar kepemimpinan, negosiasi, hingga pemanfaatan media sosial.
Baca Juga: 9 Tipe Kepemimpinan Dalam Dunia Profesional
Buku ini juga merupakan hasil riset penulis dalam kebijakan publik. Hal ini tentunya juga memberikan keuntungan dan perspektif tersendiri tentang cara membangun citra positif diri sendiri.
Itulah dia beberapa rekomendasi buku personal branding yang bisa kamu baca. Membangun personal branding memang tidak bisa dilakukan dalam sehari. Ada berbagai hal yang harus kamu lakukan untuk mewujudkannya.
Selain dengan membaca buku personal branding di atas, jangan lupa untuk ikut kelas pengembangan diri dari GreatNusa. Ada beragam kursus pilihan yang bisa kamu ambil untuk meningkatkan skill dan wawasan. Semakin kamu berkembang, semakin besar kemungkinan untuk mencapai apa yang kamu inginkan.
By greatnusa • 29 Maret 2023
Pelajari cara membangun personal branding, seperti perluas networking, mengasah keterampilan, hingga menentukan audiens. Simak infonya di artikel ini.
Bagaimana cara membangun personal branding?
Pertanyaan ini semakin sering muncul terutama di kelompok usia produktif yang sedang menapaki karir. Baik mereka yang bekerja di perusahaan atau perkantoran konvensional, tech-based, hingga freelancing sekalipun, personal branding memang penting dimiliki guna meningkatkan tujuan karir yang dimiliki.
Pada dasarnya, kamu perlu melakukan upaya secara internal maupun eksternal untuk membangun personal branding. Upaya internal berarti upaya untuk membangun kualitas personal yang ingin ditampilkan, sedangkan upaya eksternal berarti upaya untuk mempromosikan atau memperkenalkan kualitas personal tersebut kepada audiens.
Lantas, apa saja cara membangun personal branding yang perlu dilakukan, baik secara internal maupun eksternal?
Personal branding dan pencitraan sepintas terlihat sama. Namun, keduanya tentu hal yang sama sekali berbeda.
Personal branding dapat didefinisikan sebagai gambaran dari keunikan diri kamu yang dapat berasal dari pencapaian atau prestasi, passion, kelebihan, bahkan tujuan hidup. Personal branding cenderung menunjukkan dan didukung oleh karakter asli seseorang, sehingga citra tersebut akan menempel dalam kurun waktu yang lama.
Sementara itu, pencitraan merupakan gambaran dari karakter yang sengaja ingin ditampilkan dengan memanipulasi karakter asli. Oleh karena kesan yang ditunjukkan tidak benar-benar berasal dari dalam dirinya sendiri, maka pencitraan relatif tidak berumur panjang.
Mulailah dengan menetapkan citra seperti apa yang kamu ingin orang lain lihat dari sosok dirimu. Pastikan bahwa impresi tersebut tidak bersifat pura-pura yang hanya akan berujung pada pencitraan dan justru menenggelamkan nama dan karirmu di kemudian hari.
Cara membangun citra diriini berkaitan dengan poin sebelumnya. Untuk memutuskan citra seperti apa yang ingin ditampilkan, kamu harus mengenali apa yang menjadi keunikan diri sendiri.
Beberapa orang yang mengetahui apa yang menjadi bakat, kelebihan, atau keunikan dirinya termasuk orang yang cukup beruntung. Namun, memiliki kemampuan tersebut hanyalah modal awal yang dapat mempermudah langkah selanjutnya. Apabila kamu tidak mengasah modal awal tersebut, maka hal tersebut pun tak akan lantas menjadi personal branding seperti yang kamu harapkan.
Sebaliknya, jangan berkecil hati jika kamu termasuk orang yang merasa tidak memiliki kemampuan khusus. Kamu bisa memperkaya informasi mengenai profesi apa yang paling banyak dibutuhkan dan nyaman untuk dilakukan. Tentukan apa yang ingin kamu capai, lalu mulailah membekali diri dengan kemampuan dan keterampilan yang dibutuhkan.
Baca juga: Rekomendasi 8 Buku Personal Branding untuk Tingkatkan Image Kamu
Masih berkaitan dengan dua poin sebelumnya, mengasah keterampilan adalah elemen penting lainnya dalam membangun citra diri. Maksimalkan potensi dalam dirimu dengan melakukan berbagai aktivitas yang mendukung.
Kamu dapat mengikuti pelatihan formal maupun online courses yang banyak tersedia. Pilihlah sesuai bidang yang ingin ditekuni dan menjadi branding kamu nantinya.
Tak lupa, setelah mengikuti pelatihan, terapkan wawasan yang kamu miliki ke dalam bentuk tindakan. Misal, kamu ingin menjadi seorang online marketer yang andal. Mengikuti teori yang disampaikan di ruang latihan saja tentu tidak akan dapat mengukur sejauh mana kesiapan kamu untuk dapat dilihat sebagai seorang online marketer sesungguhnya.
Kamu dapat mencoba dengan membuka toko online sendiri. Namun jika modal yang diperlukan terlalu besar, maka kamu bisa bergabung dengan pihak lain. Cobalah untuk melamar sebagai online marketer di sebuah usaha atau bisnis. Solusi lainnya yang tak kalah menarik, kamu bisa coba mengikuti program magang atau internship yang banyak ditawarkan.
Baca Juga: 7 Manfaat Personal Branding Yang Wajib Diketahui
Menentukan target audiens akan sangat membantu kamu untuk menentukan selanjutnya.
Seperti misal, kamu telah bekerja di perusahaan X sebagai seorang content editor selama tiga tahun. kamu kemudian ingin pindah ke perusahaan Y yang lebih besar sebagai senior content editor dan mengembangkan karir di sana.
Begitu telah mematok Y sebagai target audiens, maka kamu pun harus mencari informasi lebih dalam mengenai perusahaan Y. Content editor seperti apa yang mereka cari? Apakah dengan pengalaman kamu selama tiga tahun di X sudah cukup dengan yang dibutuhkan Y?
Mengenali karakter Y dan diri sendiri merupakan salah satu bekal kamu untuk menguatkan bargaining power. Perkecil gap antara kamu dengan Y untuk memperkecil pula kemungkinan mereka menolak kamu.
Baca Juga: 4 Alasan Pentingnya Personal Branding Bagi Tiap Individu
Action speaks louder words. Implementasikan keterampilan kamu dengan lebih banyak portofolio.
Misal, kamu seorang copywriter atau content writer di sebuah perusahaan. Hasil kerja kamu pun hanya akan dilihat orang-orang yang berada di dalam lingkungan kerja tersebut. Apabila ingin berpindah ke perusahaan lain misalnya, kamu akan cenderung memerlukan lebih banyak effort untuk menjelaskan kualitas yang dimiliki.
Hal ini tentu akan berbeda jika kamu mempunyai portofolio yang dapat diakses oleh publik. Dengan juga menulis di blog atau website sendiri misalnya, kamu memberi kesempatan orang di luar kantor untuk mengetahui keterampilan yang kamu miliki.
Dalam kata lain, kamu semakin mengukuhkan branding diri sendiri sebagai seorang copywriter maupun content writer. Nantinya, jika ada klien atau saat kamu mendaftar bekerja di perusahan lain dengan posisi serupa, portofolio tersebut akan menjadi senjata yang ampuh untuk memperluas peluang kerja sama.
Cara membangun personal branding berikutnya adalah melalui networking. Lewat jejaring pertemanan atau rekanan yang luas, kamu pun akan membuka lebih banyak kesempatan untuk berkembang.
Kamu tak perlu terpaku hanya ingin berkumpul dengan satu kelompok tertentu saja. Saat bermaksud memperluas networking, kamu juga bisa menambah relasi dari kelompok lain yang memiliki background berbeda.
Pasalnya melalui networking, kamu bisa mendapat lebih banyak teman atau rekan untuk berdiskusi atau bekerja. Kamu pun akan memperoleh lebih banyak wawasan dari berbagai sudut pandang yang mungkin tidak pernah kamu sadari sebelumnya.
Networking juga merupakan salah satu pintu rezeki. Misal, kamu seorang arsitek dan memiliki kawan yang bekerja sebagai seorang konsultan pajak. Kawan tersebut kemudian memiliki seorang klien yang memerlukan jasa arsitek dan dia merekomendasikan kamu. Jika klien tersebut puas dengan hasil kerja kamu, bukan tak mungkin dia akan kembali menggunakan atau bahkan merekomendasikan jasa arsitekmu kepada orang lainnya.
Membangun personal branding di zaman sekarang cukup mudah. Kehadiran teknologi digital benar-benar membantu kamu punya banyak ‘senjata’ powerful yang bahkan dapat digunakan secara gratis, seperti Linkedin, Instagram, Twitter, Medium, dan banyak lainnya.
Beragam platform tersebut akan dapat menjadi tool yang cukup ampuh untuk memperluas network sekaligus menjadi media untuk memperlihatkan portofolio. Namun tentu saja, kamu tidak harus menggunakan seluruh platform untuk meningkatkan personal branding.
Seperti contoh, kamu seorang media influencer di bidang fashion. Platform yang tepat bagi kamu saat ini boleh jadi Instagram, TikTok, dan blog. Sementara itu, apabila kamu seorang business analyst di suatu korporasi, maka platform yang tepat untuk membangun personal branding adalah di Linkedin dan Medium.
Pilihlah platform sesuai dengan audiens yang ingin kamu raih. Tak lupa, pelajari bagaimana memaksimalkan platform tersebut agar personal branding terwujud dengan tepat.
Baca juga: Apa Itu Hard Skill dalam Dunia Pekerjaan?
Ketika membangun citra diri, kamu harus paham bahwa nama adalah sebuah brand. Dengan demikian, untuk memperlancar usaha memperkuat personal branding, kamu harus menggunakan nama yang sama di semua media sosial atau platform yang kamu gunakan.
Hal ini untuk mempermudah orang-orang untuk mengenali atau mencari konten tentang diri kamu di media sosial.
Mengenali kelebihan dan kekurangan diri adalah bagian penting dalam membuat personal branding. Dengan mengetahui kelebihan dan kekurangan, kamu dapat berfokus pada kelebihan kamu untuk dijadikan senjata utama serta mempelajari berbagai hal untuk menutupi kekurangan kamu.
Memang tidak ada manusia yang sempurna. Tetapi, dalam membangun citra diri yang positif, kamu harus mulai untuk menonjolkan nilai plus sekaligus terus mengasah diri.
Di era digital saat ini, keaslian dalam interaksi adalah hal yang penting. Kata 'brand' sering dikaitkan dengan personalitas atau kepribadian yang dibuat-buat. Walaupun pada beberapa tahap hal itu benar, hal itu tidak berarti kamu tidak bisa menjadi 'asli' ketika berhubungan dengan orang-orang di media sosial.
Tentu, kamu harus memperhatikan tingkah laku serta gaya bicara yang telah kamu tentukan untuk membangun citra diri. Tetapi, jangan sungkan untuk berinteraksi secara organik atau seperti pada keseharian dengan orang-orang.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Interpersonal Skill Dalam Organisasi
Hal ini tidak hanya membuat kamu tampak ramah, tetapi juga menunjukkan bahwa kamu benar-benar tulus dalam apa yang kamu lakukan.
Membangun citra diri bisa jadi hal yang sulit. Jika kamu menemukan jalan buntu, bukan tidak mungkin kamu bisa meminta bantuan seorang profesional untuk membantu. Konsultasikan masalah dan persoalan yang kamu hadapi dengan sebuah agensi.
Bisa jadi pertemuan dengan agensi bisa menjadi langkah besar dalam membangun citra diri kamu.
Itulah dia cara membangun personal branding yang bisa kamu jadikan panduan. Branding bukanlah tentang memasang wajah palsu. Branding adalah tentang menjadi versi terbaik dari diri kamu sendiri. Tunjukkan kelebihanmu dengan baik dan terus asah kemampuanmu tanpa henti.
Untuk mengasah kemampuanmu dengan efektif, platform untuk online course seperti GreatNusa menjadi alternatif yang tepat untuk meng-upgrade skill, baik hardskill maupun softskilll. Dalam upaya meningkatkan hardskill misalnya, kamu dapat memilih course di bidang Teknologi seperti AI, Network Security, dan Bahasa Pemrograman, Bisnis & Manajemen seperti Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajemen Pemasaran dan Penjualan, Bisnis Digital, dan Bisnis Dasar, atau bidang lainnya. Apabila hardskill telah terpenuhi, maka lengkapi cara membangun personal branding dengan meningkatkan softskill seperti course Business Communication, Manajemen Kepemimpinan, dan lain-lain.
By greatnusa • 14 Maret 2022
Manfaat personal branding untuk karir kamu meliputi meningkatkan kredibilitas dan percaya diri hingga membangun koneksi. Simak infonya di artikel ini.
Banyak orang bertanya, apa manfaat personal branding? Mengapa personal branding diperlukan? Personal branding atau disebut juga citra diri dapat dikatakan sebagai cara kamu merepresentasikan diri terhadap publik, baik dari segi penampilan, cara berbicara, karakter, dan keahlian.
Untuk lebih jelasnya, simak penjelasannya berikut ini.
Secara teknis, personal branding adalah proses atau praktik mengambil kendali penilaian orang terhadap dirimu. Simpelnya, kamu menentukan hal-hal apa saja yang akan kamu tunjukkan pada orang lain yang kemudian akan mempengaruhi penilaian mereka terhadap diri kamu.
Kalau sudah berbicara soal personal brand, maka satu hal yang akan selalu muncul adalah ciri khas. Ciri khas atau keunikan memang adalah salah satu inti dari proses personal branding. Tujuan personal branding sendiri adalah untuk memastikan orang-orang mengetahui ciri khas dan keunikanmu dan berfokus padanya.
Hal ini bertujuan agar kamu dapat mengendalikan reputasi kamu sendiri. Dengan membuat orang fokus pada kelebihanmu, kamu akan mendapatkan penilaian yang lebih bagus di mata orang lain.
Tetapi, tujuan personal branding bukanlah membuat citra atau kepribadian yang palsu. Personal branding dapat dianggap sebagai proses untuk menjadi versi terbaik dari diri kamu sendiri.
Tujuan personal branding memang adalah untuk menampilkan yang terbaik dalam diri kamu. Tetapi, kamu juga harus berusaha menjadi versi terbaik dari diri kamu dengan terus mengasah kemampuan dan memaksimalkan potensi dalam diri.
Personal branding dapat terbentuk secara alamiah maupun disengaja untuk mencapai tujuan tertentu, seperti pengakuan atas keahlian yang dimiliki, menonjolkan bakat, atau ingin dikenal sebagai seseorang yang potensial. Lantas, apa saja manfaat personal branding? Berikut uraiannya.
Tak banyak tahu bahwa kepercayaan dan keahlian merupakan komponen penting dari kredibilitas. Keahlian yang kamu miliki dan diakui oleh orang lain bukan hanya menimbulkan decak kagum atau rasa hormat, melainkan juga kepercayaan. Apabila nilai personal branding tersebut dapat kamu terapkan di kehidupan nyata, secara otomatis kredibilitas akan meningkat.
Sebagai contoh, kamu memiliki kemampuan desain yang mumpuni, tetapi belum terbukti dan diakui, tentunya kredibilitas akan rendah. Lain halnya jika kamu memaksimalkan kemampuan tersebut dengan mengikuti berbagai kompetisi.
Meskipun gagal meraih juara pertama, kamu telah berhasil mengukir prestasi, menunjukkan dan membuktikan nilai diri, serta mendapat pengakuan. Berbekal hal tersebut, kamu bisa membangun personal branding yang kuat. Makin tinggi nilai kualitas diri kamu, makin tinggi pula kredibilitas kamu di mata publik.
Baca juga: 7 Cara Membangun Personal Branding dengan Tepat
Selain membangun kepercayaan orang lain terhadap diri kamu, personal branding juga membuat kamu lebih percaya terhadap kemampuan diri. Dampaknya, kamu akan lebih termotivasi untuk mengasah kemampuan dan keterampilan. Pemahaman kamu mengenai keunikan diri dan nilai positif juga akan lebih berkembang. Hal ini efektif membantu mengoptimalkan kekuatan kamu meraih karier atau tujuan yang diinginkan.
Baca Juga: 4 Alasan Pentingnya Personal Branding Bagi Tiap Individu
Makin tinggi rasa percaya diri, kamu akan lebih bersemangat dalam mengerjakan sesuatu. Bahkan, kamu tak akan merasa terbebani ataupun tertekan saat dihadapkan pada situasi sulit. Ketika reputasi terbentuk dengan baik, orang-orang akan merasa nyaman untuk bekerja sama ataupun memberikan kepercayaan pada kamu.
Personal branding tidak hanya bisa membantu membangun koneksi di bidang spesialisasi kamu saja, tetapi juga koneksi di bidang lainnya. Ketika kamu memantapkan diri untuk membangun reputasi, kamu bisa mendapatkan lebih banyak eksposur dan kesempatan di masa depan. Di era digital ini, kamu bisa memanfaatkan media sosial untuk membangun koneksi dan menambah kenalan tanpa batas.
Selama yakin dengan kemampuan dan nilai diri, kamu bisa mengembangkan sayap hingga ke ujung dunia. Makin kuat koneksi yang kamu bangun, makin besar peluang yang akan menghampiri kamu. Dengan koneksi yang luas, kamu juga akan lebih mudah mencapai tujuan besar dalam hidup, seperti meraih karier gemilang, dikenal hingga skala internasional, atau menjadi sosok penting yang berpengaruh.
Salah satu hal umum yang akan kamu dapatkan dari membangun citra diri adalah mendapatkan koneksi atau jaringan yang luas. Hal ini semakin benar di era media sosial di mana kamu dapat terhubung dengan banyak orang dengan mudah.
Baca Juga: Rekomendasi 8 Buku Personal Branding Untuk Tingkatkan Image Kamu
Ketika orang lain mengetahui keunggulan dan nilai diri kamu, secara otomatis daya jual kamu meningkat. Alhasil, kamu akan dianggap sebagai salah satu orang yang potensial untuk diajak bekerja sama. Makin banyak kamu bertemu orang-orang, jaringan baru akan tercipta secara otomatis. Selain berdampak baik citra diri, nama kamu akan makin dikenal luas.
Jika kamu memiliki bisnis, maka personal branding mampu memperkuat bisnis yang kamu jalankan. Pasalnya, personal branding dapat meningkatkan integritas bisnis di mata calon konsumen, pelanggan setia, pesaing, hingga rekan bisnis. Personal branding memberikan manfaat berupa kemudahan dalam menggaet calon pelanggan, memaksimalkan strategi pemasaran, membangun jaringan, dan koneksi bisnis.
Baca Juga: Apa Itu Brand Image Dan Bagaimana Cara Meningkatkannya?
Mengingat sebagai besar calon konsumen cenderung memilih merek yang sudah dikenal luas, dengan nama dan citra baik kamu, bisnis yang dijalankan akan lebih cepat berkembang. Ketika orang-orang sudah mengetahui kualitas produk atau jasa yang kamu tawarkan, mereka tidak akan segan membelinya. Berkat personal branding, kamu bisa membangun kerajaan bisnis dan meraih keuntungan finansial tanpa batas.
Salah satu manfaat dari personal branding adalah menunjukkan keunggulan yang kamu miliki. Oleh karena itu, fokuslah pada kekuatan diri sehingga menjadi ciri khas yang diketahui oleh publik. Melalui cara ini, orang lain akan mulai melihat kamu dengan segala kelebihan yang dimiliki. Keahlian kamu akan diakui, nama kamu akan dikenal luas.
Tak hanya itu saja, personal branding juga membantu memperjelas tujuan. Misalnya, meraih posisi manajer sebelum usia 35 tahun, bekerja di perusahaan asing setelah lulus kuliah, menjadi ahli di bidang teknologi, atau memiliki bisnis pribadi dengan omzet ratusan juta setiap bulan. Dengan citra diri yang baik, apa pun tujuan kamu akan lebih mudah terealisasi. Pasalnya, keunggulan yang kamu miliki akan memberikan nilai lebih di mata orang lain.
Lantaran berasal dari passion, nilai, tujuan, dan keterampilan, personal branding membantu kamu tumbuh menjadi unik. Personal branding juga membantu kamu meminimalisasi kelemahan dan memperbaiki kekurangan. Berkat personal branding, memenuhi banyak hal di kehidupan kamu akan terasa lebih mudah. Kamu akan belajar untuk mengembangkan diri, menempatkan prioritas, dan fokus terhadap kesempatan yang terbuka di depan mata. Berbekal keyakinan bahwa kamu mampu, kamu bisa meraih karier cemerlang dan kehidupan yang bahagia.
Dari penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa personal branding memiliki manfaat yang luar biasa. Personal branding juga sangat penting lantaran dapat dijadikan pembeda dengan orang lain yang memiliki keahlian atau bisnis serupa dengan kamu. Untuk membangun personal branding, jadilah diri sendiri. Tak perlu berpura-pura menjadi orang lain untuk mendapatkan citra positif.
Ingat, setiap manusia diciptakan dengan keunikan masing-masing. Kamu hanya perlu mengembangkan keterampilan dan memaksimalkan seluruh potensi yang dimiliki. Personal branding tidak bisa dibentuk dalam waktu singkat. Oleh karena itu, diperlukan konsistensi dan ketekunan. Melalui cara ini, kamu bisa menyempurnakan kemampuan yang dimiliki.
Pastikan juga untuk tetap fokus pada tujuan. Jangan lelah untuk terus mempelajari hal baru dan mendalami sesuatu yang sudah kamu kuasai. Untuk memaksimalkan kemampuan, kamu bisa bergabung bersama GreatNusa.
GreatNusa merupakan portal pembelajaran secara daring yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja. GreatNusa menyediakan beragam jenis course dan webinar yang bermanfaat untuk mengembangkan personal branding.
Berbekal materi pembelajaran yang praktis dan berkualitas, kamu bisa merasakan manfaat personal branding sekaligus menyempurnakan keterampilan yang dimiliki. Yuk, bangun personal branding kamu sekarang juga bersama GreatNusa!
By greatnusa • 28 Februari 2023
Kenali motivasi dalam bekerja, seperti motivasi pendapatan, jenjang karir, hingga keluarga dan lingkungan. Temukan penjelasannya di artikel ini.
Sebagai orang dewasa sudah menjadi tugas kita untuk berkontribusi terhadap lingkungan sekitar. Salah satu cara untuk bisa berkontribusi adalah dengan bekerja. Meskipun begitu, banyak orang yang kurang memahami apa pentingnya memiliki pekerjaan. Untuk mencegah hal tersebut terjadi pada Anda, ada baiknya Anda mengenal jenis-jenis motivasi dalam bekerja.
Bekerja bukan hanya tentang datang ke kantor dan menyelesaikan tugas. Memiliki pekerjaan berarti memiliki kegiatan untuk meningkatkan kualitas diri dan kehidupan. Jadi selain menjadi karyawan, ada banyak bidang lain untuk ditekuni dan menjadi pekerjaan kita.
Apabila kamu termasuk salah satu orang yang belum begitu paham pentingnya memiliki pekerjaan, ada baiknya kita mengenal beberapa jenis motivasi yang kerap dijadikan alasan untuk bekerja. Berikut ulasan tentang 6 jenis motivasi dalam bekerjasebagai referensi.
Salah satu contoh motivasi kerja yang paling umum adalah motivasi pendapatan. Diakui atau tidak setiap orang pasti membutuhkan penghasilan entah itu untuk membiayai kehidupannya sendiri atau anggota keluarga lain. Inilah mengapa banyak orang yang menjadikan pendapatan sebagai motivasi utama mereka untuk memiliki pekerjaan.
Apalagi zaman sekarang kebutuhan hidup semakin beragam dan mendesak. Tanpa memiliki penghasilan, seseorang tidak bisa membiayai kehidupannya sendiri dan berkontribusi terhadap sekitar. Mungkin orang tua atau kerabat ada yang bersedia membiayai kehidupan kamu.
Tapi sampai kapan kita akan bergantung pada orang lain soal kehidupan? Cepat atau lambat kita pasti membutuhkan penghasilan sendiri. Meskipun kerap menjadi motivasi utama, bekerja dengan tujuan memiliki penghasilan saja ternyata memiliki sisi buruk.
Orang menjadi terpaku pada gaji dan mengabaikan kesempatan untuk mengembangkan diri. Padahal dengan mengembangkan diri, kemungkinan untuk mendapatkan karir atau penghasilan lebih baik akan semakin besar.
Baca Juga: 15 Pekerjaan Dengan Gaji Tertinggi Dan Kualifikasinya
Ketika mencari pekerjaan, kamu tentunya tidak hanya memiliki tujuan untuk mencari uang semata. Walaupun uang memang adalah hal yang penting, tetapi kamu tentunya juga perlu mencari kenyamanan dan kepuasan dalam bekerja.
Seperti yang sempat disinggung sebelumnya, memiliki karir bagus akan memberi kesempatan pada kita untuk mendapatkan penghasilan yang bagus pula. Inilah mengapa banyak yang menjadikan jenjang karir sebagai motivasi saat bekerja.
Biasanya, orang yang bekerja dengan motivasi jenjang karir cenderung ambisius. Kita akan berusaha dengan sekuat tenaga untuk mencapai tingkatan yang diinginkan dengan cara bekerja sebaik mungkin dan selalu mengembangkan keterampilan diri. Sebenarnya, jenis motivasi ini memiliki sisi positif dan negatif.
Positifnya, orang tidak hanya terpaku pada pendapatan untuk menyelesaikan pekerjaan mereka. Mereka juga akan berusaha mengembangkan diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Negatifnya, mereka bisa saja menghalalkan segala cara untuk mencapai posisi yang diinginkan.
Tapi meskipun begitu, jenis motivasi jenjang karir termasuk salah satu yang perlu kita miliki. Karena diakui atau tidak, hal ini akan membuat kita bersemangat untuk menjalani pekerjaan dan mampu memberikan kontribusi maksimal terhadap tempat kerja.
Banyak orang yang bekerja di sebuah tempat untuk mendapat pengalaman atau keterampilan baru. Karena diakui atau tidak, banyak perusahaan yang mensyaratkan pengalaman sebagai salah satu kualitas untuk menjadi karyawan di tempat mereka. Jadi jangan heran apabila banyak yang mau digaji kecil hanya demi mendapat pengalaman agar bisa bekerja di tempat yang lebih baik.
Serunya memiliki motivasi ini adalah, saat bekerja kita bisa lebih fokus dalam mengembangkan diri dan meningkatkan keterampilan. Inilah mengapa, kita harus bekerja di tempat yang tepat dengan pimpinan yang demokratis. Karena selain motivasi yang telah disebutkan, memiliki lingkungan kerja baik juga sangat membantu dalam memiliki pengalaman yang baik pula.
Banyak orang yang terjun di dunia kerja karena menggemari bidang yang sedang ditekuni. Karena sambil bekerja, mereka juga dapat melakukan sesuatu yang disenangi. Inilah mengapa orang-orang dengan jenis motivasi dalam bekerja ini biasanya lebih tekun dan totalitas.
Selain itu, jika kita bekerja karena hobi hasilnya cenderung lebih maksimal. Entah itu dari segi prestasi ataupun pendapatan. Kemungkinan untuk mengalami stres atau depresi akibat pekerjaan juga sangat kecil. Jadi apabila sampai detik ini kamu masih belum memperoleh pekerjaan yang sesuai, sebaiknya pertimbangkan untuk bekerja di bidang yang digemari.
Meskipun kadang pekerjaan membuat kita merasa tertekan, tapi hal tersebut jauh lebih baik daripada tertekan karena tidak memiliki pekerjaan. Inilah mengapa banyak orang yang termotivasi untuk bekerja agar terhindar dari rasa depresi atau rendah diri akibat belum bisa berkontribusi terhadap keluarga dan lingkungan.
Bagi sebagian orang, bekerja bahkan bisa menjadi salah satu terapi untuk memperbaiki kondisi mental. Karena pekerjaan dapat mengalihkan pikiran mereka ke hal-hal positif dan mengurangi kesempatan untuk berdiam diri tanpa melakukan apapun dalam waktu lama.
Tidak hanya tentang pekerjaan, lingkungan tempat bekerja juga berkontribusi terhadap kesehatan mental. Jadi sebaiknya, pilihlah pekerjaan yang sesuai dengan kondisi diri, melibatkan orang-orang dengan perilaku positif, dan bidangnya cukup kita minati.
Selain lima jenis motivasi sebelumnya, motivasi yang terakhir ini mungkin menjadi alasan banyak orang untuk memiliki pekerjaan. Karena sadar atau tidak, keluarga adalah ring pertama yang terdampak dan memberi dampak ketika kita tidak memiliki pekerjaan.
Misalnya, tanpa pekerjaan seorang kepala keluarga tidak bisa menafkahi keluarganya. Inilah mengapa keluarga menjadi motivasi orang tersebut untuk bekerja. Contoh lainnya, seorang anak merasa tertekan karena belum juga mendapatkan pekerjaan. Inilah mengapa keluarga menjadi alasan dia untuk bekerja agar terhindar dari tekanan.
Di sisi lain, lingkungan juga berkontribusi terhadap motivasi untuk bekerja. Apalagi jika kita tinggal di lingkungan kompetitif yang memberikan tekanan kuat untuk membuat seseorang merasa sangat perlu memiliki pekerjaan. Baik motivasi keluarga ataupun lingkungan sama-sama memiliki sisi positif dan negatif.
Jadi apabila hal ini yang menjadi motivasi kamu dalam bekerja, sebaiknya kuatkan mental. Karena diakui atau tidak, memuaskan keinginan orang lain tidak ada batasnya. Sebaiknya utamakan kepentingan dan kebahagiaan sendiri. Jangan sampai kita bekerja hanya karena malu dengan keluarga atau tetangga tetapi akhirnya malah tertekan secara mental.
Baca juga: Work Life Balance, Cara Untuk Menyeimbangkan Hidupmu
Dibawah ini terdapat beberapa contoh jawaban yang bisa kamu terapkan ketika ditanya mengenai motivasi kerja saat wawancara di perusahaan.
Jawaban motivasi kerja harus diucapkan secara jujur dan realistis, namun tidak berorientasi kepada uang. Dengan begitu, perekrut akan tertarik terhadap kamu. Perlu kamu ketahui bahwa perusahaan lebih suka terhadap kandidat yang jujur, realistis, serta percaya diri.
Kamu juga harus menjawab motivasi melamar pekerjaan dengan penuh optimistis. Misalnya seperti ingin membangun hubungan dan relasi yang lebih luas dengan klien atau rekan kerja. Jawaban ini penting untuk diterapkan terutama bagi kamu yang masih fresh graduate atau belum berpengalaman kerja.
Kemudian kamu juga bisa menghubungkan jawaban motivasi melamar kerja ini dengan pengalaman kerja relevan yang pernah dilakukan. Jika kamu belum pernah bekerja atau tidak memiliki pengalaman sebelumnya, maka kamu dapat mengkaitkannya dengan kegiatan organisasi atau kursus yang pernah diikuti.
Tips menjawab motivasi melamar kerja satu ini dapat memberi tahu bahwa kamu mempunyai motivasi serta bersedia meninggalkan zona nyaman untuk mencapai tujuan dalam karir. Dalam hal ini, pewawancara dapat menyimpulkan bahwa kamu termotivasi oleh suatu tantangan.
Kemungkinan besar pewawancara akan berekspektasi bahwa kamu mampu bekerja dengan baik di bawah tekanan, sehingga bisa membantu mengembangkan perusahaan. Untuk dapat menyakinkan perekrut, kamu bisa kembangkan jawaban ini sesuai dengan potensi yang kamu punya.
Motivasi kamu dalam bekerja adalah salah satu hal yang harus kamu sampaikan dengan baik saat kamu menghadapi interview kerja. Kamu bisa menjadikan jenis-jenis motivasi kerja di atas untuk membantu kamu menyusun motivasi kamu sendiri.
Setelah memiliki motivasi diri kamu sendiri, berikut adalah beberapa tips untuk menjawab motivasi melamar pekerjaan.
Saat sedang menyusun motivasi melamar kerjamu, pastikan kamu selalu jujur. Tentu, kamu dapat melakukan sedikit sentuhan untuk membuat motivasi bekerjamu tampak luar biasa.
Baca Juga: Mengenal Personal Branding Dan Cara Meningkatkannya
Tetapi, pastikan hal tersebut masih dalam batas wajar dan memang sesuai kenyataan.
Pastikan kamu menyusun motivasi bekerjamu sesuai dengan lowongan dan perusahaan yang kamu lamar. Hal ini berkaitan dengan motivasi karir dalam jawabanmu. Jika kamu ingin melamar posisi digital marketing, pastikan motivasi terbesar kamu berkaitan dengan bidang digital marketing, misalnya kamu menyukai persinggungan antara pemasaran dan teknologi.
Kamu umumnya tidak akan mendapatkan waktu yang cukup untuk bercerita panjang lebar tentang motivasi dalam melamar pekerjaan. Oleh karena itu, kamu bisa menonjolkan hal-hal spesifik dalam jawabanmu.
Misalkan, kamu bisa membagikan pengalamanmu dalam melakukan sebuah hal dan bagaimana hal tersebut berdampak baik bagi perusahaan.
Salah satu hal yang sering dilupakan oleh orang yang baru mulai melamar pekerjaan adalah mempelajari visi dan misi perusahaan. Mempelajari kedua hal tersebut dan mengaitkannya dengan motivasi melamar kerja dapat memperbesar kesempatan kamu diterima.
Selain tampak siap untuk kerja di perusahaan tersebut, kamu juga akan dinilai detil karena memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan perusahaan yang kamu lamar.
Kamu bisa berkata apapun tentang motivasi dalam bekerjamu. Tetapi, jika tidak ada bukti, maka perusahaan akan mempertanyakan hal tersebut. Ini lah kenapa kamu harus selalu jujur dalam menjawab motivasi dalam bekerja. Karena, jika kamu asal berbicara tanpa bisa memberikan bukti, kamu hanya akan membuat dirimu mencurigakan di mata perusahaan.
Motivasi erat kaitannya dengan pengembangan diri dalam bekerja. Jadi sebaiknya, kita memilih jenis motivasi yang tepat agar kualitas dan keterampilan semakin meningkat. Inilah mengapa, selain 6 jenis motivasi dalam bekerja di atas kita juga perlu motivasi lain yaitu pendidikan agar bisa menjadi versi yang lebih baik.
Pendidikan pun tidak harus pendidikan formal seperti kuliah. Kamu bisa memanfaatkan kursus singkat seperti yang ditawarkan oleh GreatNusa. Dengan mengikuti kursus semacam ini kita akan senantiasa termotivasi untuk bekerja dan mengembangkan diri.
Kursus yang ditawarkan GreatNusa cukup beragam dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan atau minat. Jadi kita bisa bebas memilih bidang yang diinginkan dan berkesempatan memiliki keterampilan baru yang bermanfaat. Bagaimana, menarik bukan?
Nah, itulah ulasan tentang beberapa jenis motivasi dalam bekerja. Kembali lagi, apapun motivasinya, pastikan kita memiliki skill memadai dengan mengikuti salah satu kursus yang diselenggarakan oleh GreatNusa. Semoga bermanfaat.
By greatnusa • 14 Maret 2022
Pahami pentingnya personal branding dalam karir dan kehidupan, seperti memperluas peluang karir dan koneksi. Temukan informasinya di artikel ini.
Personal branding menjadi topik yang makin sering dibahas selama beberapa tahun ini—terutama seiring dengan meningkatnya pengguna media sosial oleh kelompok usia produktif. Namun sebenarnya, apa pentingnya personal branding bagi seseorang dalam kehidupannya?
Dalam hidup ini, kamu ingin dikenal sebagai apa?
Jawaban setiap orang untuk pertanyaan ini tentu berbeda-beda. Ada yang ingin dikenal sebagai aktivis yang memperjuangkan hak-hak buruh, ada yang ingin dikenal sebagai seorang mahasiswa teladan yang berprestasi, ada yang ingin dikenal sebagai social media influencer, ada yang ingin dikenal sebagai seorang bankir andal, dan masih banyak lainnya.
Peran yang diambil pun boleh lebih dari satu. Seperti misal, kamu ingin dikenal sebagai seorang ibu dan istri yang juga tetap dapat berkarir cemerlang di sebuah perusahaan ternama.
Untuk mewujudkan citra tersebut di mata orang lain—untuk membuat orang memiliki pandangan yang sama bahwa kamu merupakan seorang wanita karir berprestasi yang tetap dapat berperan sebagai seorang ibu dan istri—kamu pun harus benar-benar mewujudkannya di dunia nyata. Personal branding tidak cukup hanya dengan kamu memberi label terhadap diri sendiri dan memaksa orang lain untuk setuju dengan label tersebut.
Jika disimpulkan dalam bahasa yang sederhana, maka personal branding adalah teknik mempromosikan diri sesuai dengan citra tertentu yang ingin ditampilkan. Adapun citra yang ingin ditampilkan haruslah benar-benar diimplementasikan dalam dunia nyata alih-alih hanya sekadar omongan.
Namun apabila personal branding dimaksudkan untuk sengaja menampilkan citra tertentu, apa itu personal branding sama dengan pencitraan yang cenderung berkonotasi negatif?
Jika mengacu pada konsep pencitraan yang diamini oleh mayoritas masyarakat adalah sebagai tindakan bersifat manipulatif, maka personal branding dan pencitraan merupakan dua hal berbeda.
Personal branding adalah tindakan untuk menampilkan citra diri yang memang berasal dari dalam dirinya sendiri tanpa adanya unsur memanipulasi dan dilakukan secara konsisten dengan jangka waktu panjang.
Sementara itu, pencitraan adalah tindakan untuk menampilkan citra diri yang sengaja dibuat sesuai dengan keinginan atau standar dari audiens tertentu (termasuk mengubah karakter asli) agar dapat diterima dan relatif hanya untuk kepentingan jangka lebih pendek.
Selain itu, seringnya, personal branding juga tidak benar-benar dilakukan dengan sengaja. Seseorang memiliki personal branding tertentu atas kebiasaannya yang selama ini dilakukannya dengan konsisten sehingga orang pun memberi penilaian tersebut kepada dirinya. Hal ini selaras dengan apa yang dikatakan Jeff Bezos:
“Your brand is what people say about you when you’re not in the room.”
Baca juga: 7 Cara Membangun Personal Branding dengan Tepat
Masih banyak orang yang menganggap bahwa personal branding penting untuk mereka yang mengejar karir. Padahal sebenarnya, manfaat personal branding juga akan berdampak dalam kehidupan sehari-hari.
Tentunya, personal branding yang dimaksud adalah personal branding yang bagus. Seseorang bisa saja memiliki personal branding yang buruk, tetapi hal tersebut tidak akan memberi keuntungan apapun bagi dirinya.
Seperti contoh yang sering terjadi di dunia kerja, seorang rekan kerja A adalah karyawan yang ramah, solutif, mampu menyelesaikan tanggung jawab pekerjaan dengan cepat dan tepat, dan cenderung selalu menghindar saat rekan kerja lainnya membicarakan keburukan maupun rumor mengenai karyawan lainnya.
Sementara itu, B adalah karyawan yang sulit menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu dan dengan tepat, suka berkomentar tanpa memberi solusi, dan gemar menyebarkan rumor tentang karyawan lainnya. Tentunya, orang akan lebih menyukai dan merasa nyaman bekerja sama dengan A dibandingkan B.
Ilustrasi di atas tentu cukup jelas menggambarkan bagaimana manfaat personal branding dalam lingkungan sosial. Adapun dalam hal yang luas, berikut adalah beberapa alasan mengapa memiliki personal branding menjadi sesuatu yang penting bagi setiap individu.
Personal branding yang bagus dan kuat akan memudahkan kamu dalam memperluas relasi. Relasi, tentunya, menjadi salah satu pintu utama untuk membuka berbagai kesuksesan.
Profil seseorang yang kuat memungkinkan kamu mendapat lebih banyak eksposur. Eksposur ini memungkinkan kamu dikenal lebih banyak orang, sehingga kesempatan untuk memperluas relasi jadi lebih besar.
Persaingan di dunia kerja di zaman sekarang sangatlah ketat. Faktanya, jumlah kompetitor yang mengincar hal serupa denganmu sangatlah banyak.
Faktor utamanya adalah bonus demografi yang membuat Indonesia memiliki penduduk dalam kategori usia produktif hingga dua dekade ke depan sangatlah banyak. Selain itu, jika kamu bermaksud untuk menjalani karir di bidang atau perusahaan tertentu yang membuka kesempatan untuk masyarakat dari seluruh berbagai dunia untuk berpartisipasi, maka persaingan jadi jauh makin kompetitif.
Oleh sebab itu, memiliki personal branding akan menjadi senjata tersendiri dalam meraih kesuksesan ini. Personal branding akan membuat HRD atau calon klien menyadari sosok kamu di antara sekian banyak saingan lainnya. Profil kamu yang menonjol pun menjadi modal awal yang mempermudah proses selanjutnya.
Mendapat tawaran kerja tanpa kamu yang harus melamar mungkin masih terkesan mustahil. Namun jika kamu mempunyai personal branding yang bagus dan kuat, hal ini sama sekali jauh dari kata mustahil.
Tak perlu menjadi selebriti atau orang dengan nama sebesar CEO perusahaan untuk mendapat kesempatan ini. Faktanya, ada sangat banyak orang-orang ‘biasa’ di Linkedin yang berhasil memperoleh tawaran karir bagus dari perusahaan lain (di luar tempatnya bekerja saat ini).
Hal serupa nyatanya juga terjadi di media sosial. Influencer di Instagram misalnya, banyak yang memperoleh tawaran bekerja sama tanpa harus dari pihaknya sendiri yang melakukan pendekatan ke berbagai brand tersebut. Pihak brand yang mengajak kerja sama itu pun, pastinya, memilih influencer tersebut karena branding influencer yang sesuai standarnya.
Personal branding akan meningkatkan kredibilitas diri. kamu pun akan memperoleh apresiasi dan pengakuan di bidang keahlian atau keterampilan yang dimiliki.
Walau begitu, kredibilitas ini haruslah terjaga dengan baik. Saat kamu memperoleh benefit berupa peningkatan kredibilitas, kamu harus mampu mempertahankan atau bahkan meningkatkan personal branding yang dimiliki.
Pasalnya, tak sedikit orang yang telah memperoleh kredibilitas dari personal branding-nya justru berujung dianggap sebatas pencitraan. Kalau sudah begitu, maka sulit untuk memperbaiki branding yang telah dibangun dan kembali memperoleh berbagai keuntungan yang selama ini telah diperoleh.
Membangun citra yang baik mungkin terdengar sulit. Tetapi, dengan memecah langkah besar menjadi langkah-langkah kecil, siapapun dapat membangun personal brand mereka sendiri. Berikut adalah beberapa cara membangun personal branding yang dapat kamu jadikan panduan.
Menentukan tujuan adalah langkah krusial dalam membangun personal branding yang kuat. Seperti apa diri kamu ingin dikenal? Sebagai apa diri kamu ingin dikenal? Kepribadian seperti apa yang kamu ingin tampilkan? Dalam lingkungan apa kamu ingin dikenal; dunia profesional atau lingkungan sehari-hari?
Pertanyaan-pertanyaan demikian haruslah dapat kamu jawab jika kamu ingin membangun personal branding yang solid. Dengan mengetahui detil tentang bagaimana kamu ingin membangun citra, kamu akan dapat lebih baik menentukan keputusan yang akan diambil ke depannya.
Setelah kamu selesai menentukan tujuan, sekarang saatnya kamu melihat ke dalam dirimu sendiri; kepribadian seperti apa dan kemampuan apa saja yang kamu miliki?
Dengan mencocokkan kemampuan dan kepribadian kamu sekarang dengan tujuan akhirmu, kamu dapat melihat hal-hal apa saja yang harus kamu lakukan untuk membangun citra yang kamu inginkan.
Temukan kelebihan yang dapat kamu tonjolkan untuk membantu kamu membangun personal branding yang kamu inginkan. Tetapi, jangan hanya fokus pada kelebihan. Untuk membangun citra yang kuat, kamu harus terus mengasah diri agar kamu dapat beradaptasi dengan baik dalam berbagai kondisi dan bersiap menyambut peluang yang ada.
Baca Juga: Rekomendasi 8 Buku Personal Branding Untuk Tingkatkan Image Kamu
Salah satu tujuan utama dari membangun personal branding adalah untuk membangun koneksi. Untuk dapat membangun koneksi yang kuat, kepercayaan adalah hal yang wajib kamu dapatkan.
Kepercayaan di sini dapat bersifat teknis, dalam arti kamu benar-benar mengetahui apa yang kamu bicarakan. Misalnya, jika kamu ingin menjadi seorang yang dipandang dalam bidang teknologi, maka kamu harus benar-benar membuat orang percaya bahwa kamu adalah seorang ahli di bidangmu.
Selain sisi teknis, ada juga sisi non-teknis, misalnya kepribadian. Dalam proses memperluas koneksi, kamu akan menemukan banyak orang dengan berbagai latar belakang dan sikap. Di sinilah aspek kepribadianmu akan diuji; apakah kamu dapat beradaptasi dengan lingkungan baru? Apakah kemampuan komunikasimu cukup hebat?
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Interpersonal Skill Dalam Organisasi
Itulah dia beberapa alasan tentang pentingnya personal branding dan bagaimana cara untuk membangunnya. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk menciptakan personal branding. Salah satunya adalah mengasah atau bahkan meningkatkan skill yang kamu inginkan atau miliki melalui kursus online yang dapat kamu akses melalui portal pembelajaran seperti GreatNusa.
GreatNusa menyediakan berbagai course untuk membantu kamu membangun dan memperkuat personal branding, baik dari sisi hardskill seperti keterampilan dalam teknologi, keterampilan dalam berkomunikasi.
Itulah beberapa pentingnya personal branding bagi setiap individu. Tak cuma untuk kehidupan sosial, personal branding juga menjadi kunci penting untuk meraih sukses dalam kehidupan profesional.
By greatnusa • 14 Maret 2022
Pahami perbedaan soft skill dan hard skill serta cara mengasahnya, seperti dengan mencari mentor hingga bekerja sama. Simak infonya di artikel ini.
Ketika akan mencari karyawan baru, kebanyakan perusahaan akan mencari kandidat yang mengetahui hal-hal yang bersifat teknis terkait tugas mereka. Hal-hal teknis yang bersifat pengetahuan inilah yang kita kenal sebagai hard skill. Ini memang benar adanya. Namun, tahukah kamu bahwa soft skill juga menjadi penilaian penting? Lalu, sebenarnya apa perbedaan soft skill dan hard skill?
Untuk lebih memahami perbedaan soft skill dan hard skill, hal pertama yang harus kamu ketahui adalah pengertian, konsep dan contoh keduanya. Selengkapnya, simak pembahasan berikut ini!
Hard skill atau yang dikenal dengan keterampilan teknis bersifat spesifik untuk pekerjaan dan relevan dengan setiap posisi dan tingkat senioritas. Dalam bahasa yang lebih teknis, hard skill adalah kemampuan yang bisa dipelajari, dievaluasi, dan diukur. Dengan begitu, setiap posisi pada sebuah perusahaan akan memiliki kemampuan spesifik masing-masing.
Para pencari kerja dapat mengetahui hard skill apa saja yang dibutuhkan oleh sebuah perusahaan dengan melihat bagian dari requirement atau syarat dari sebuah lowongan kerja pada umumnya. Misalnya saja seorang akuntan perlu tahu bagaimana merekonsiliasi laporan bank sementara pengembang itu memerlukan kemampuan ini.
Pada saat yang sama, rekonsiliasi penting bagi seorang akuntan terlepas dari tingkat pengalaman mereka. Namun, kemampuan dalam menyiapkan anggaran bisnis adalah contoh hard skill yang tidak dibutuhkan oleh seorang akuntan junior.
Apa saja contoh hard skill? Kemampuan bahasa, gelar akademis, sertifikat, kemampuan digital marketing dan UX design adalah beberapa di antaranya.
Berbeda jauh dengan hard skill yang dapat diukur dengan cukup pasti, soft skill merupakan keterampilan dan kemampuan yang sulit diukur dan sedikit kabur untuk didefinisikan. Ini merupakan keterampilan intrapersonal yang membantu seseorang untuk bergaul dan bekerja sama dengan orang lain.
Soft skill adalah karakteristik umum yang relevan dengan kepribadian. Ada beberapa soft skill yang dibutuhkan untuk semua posisi pekerjaan. Namun, ada juga soft skill tertentu yang hanya penting di satu tugas saja namun tidak begitu dibutuhkan di pekerjaan lain.
Seandainya kamu ingin bekerja dengan perusahaan yang menuntut kerja sama tim yang baik, kamu memerlukan komunikasi dan kemampuan yang mumpuni dalam membangun jaringan.
Tapi untuk peran teknik yang dilakukan sendiri, hal ini mungkin tidak akan begitu dibutuhkan. Demikian juga kemampuan kepemimpinan serta berpikir kritis yang dibutuhkan bagi orang-orang yang akan mengelola tim, tidak peduli departemen apapun yang mereka pimpin.
Ada banyak sekali contoh soft skill yang mungkin kamu butuhkan di dunia kerja. Beberapa di antaranya adalah leadership (kepemimpinan), kemampuan berkomunikasi, memecahkan masalah, adaptabilitas dan fleksibilitas, mengambil keputusan, kreativitas, kemampuan dalam persuasi (memengaruhi orang lain), kerja tim, dan kecerdasan emosional.
Di antara semua contoh soft skill di atas, kecerdasan emosional adalah yang paling sulit diajarkan. Kemampuan ini berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk berempati dengan orang lain, meregulasi kebiasaan dan mengembangkan kesadaran diri (self-awareness). Kecerdasan emosional juga menunjukkan tingkat motivasi intrinsik yang berkontribusi pada etos kerja yang kuat.
Baca Juga: Macam Macam Soft Skill Yang Dapat Dikuasai
Setelah mengetahui pengertian hard skill dan soft skill, kita dapat mulai menarik kesimpulan tentang perbedaanya keduanya. Dari segi pengukuran, hard skill dapat dinilai dan dideskripsikan dengan menggunakan angka atau kriteria yes or no. Di sisi lain, soft skill lebih sulit untuk dinilai dan biasanya dilihat lewat skala kualitatif.
Di tempat kerja, soft skill akan membantu seseorang menghadapi keadaan yang berubah. Tidak peduli apapun posisi kamu, kemampuan untuk bisa berkomunikasi dan berkolaborasi dengan orang lain sangat penting. Tidak heran jika banyak perusahaan yang menuliskan beberapa soft skill ini dalam persyaratan perekrutan. Beberapa perusahaan bahkan melakukan berbagai hal untuk bisa menilai soft skill kandidat selama proses wawancara.
Hard skill bisa dievaluasi dengan melihat resume, portofolio dan tugas-tugas yang pernah dilakukan terkait pekerjaan. Sementara itu soft skill dapat dinilai dengan mengajukan wawancara situasional dan perilaku dengan mempertimbangkan karakteristik kepribadian kandidat secara keseluruhan selama proses perekrutan kerja.
Dalam dunia kerja, hard skill merupakan sesuatu yang mutlak harus dimiliki oleh seseorang untuk bisa melaksanakan tugas sesuai dengan posisinya. Hard skill akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam kegiatan operasional perusahaan tempat kamu bekerja. Hard skill yang mumpuni tidak hanya disenangi oleh perusahaan tapi juga bisa meningkatkan kepuasan karyawan itu sendiri.
Skill apapun yang dimiliki manusia bisa dikembangkan dan diperbaiki seiring dengan berjalannya waktu. Perbedaan soft skill dan hard skill berikutnya yang perlu kamu ketahui adalah cara pengembangannya. Untuk mengembangkan soft skill komunikasi misalnya, hal yang perlu kamu lakukan adalah melakukan kontak mata dengan lawan bicara, berlatih body language yang benar hingga belajar etika komunikasi lewat teks yang benar.
Soft skill kreativitas dapat dikembangkan dengan cara brainstorming bersama rekan kerja atau saat kamu sendirian atau dengan banyak melihat karya-karya hasil kreativitas seperti buku, film dan acara televisi. Memperbanyak interaksi dengan orang-orang kreatif dengan berbagai latar belakang juga bisa memupuk kemampuan komunikasi sekaligus kreativitasmu.
Pengembangan hard skill jauh lebih mudah didefinisikan karena sifatnya yang terukur. Beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk mengembangkan hard skill antara lain adalah dengan banyak latihan, membuat waktu latihan secara rutin, melakukan analisis dan evaluasi progress secara reguler hingga menguji diri dengan contoh skenario dan masalah.
Selain melakukan latihan sendiri, pengembangan hard skill bisa kamu peroleh lewat pelatihan, workshop, seminar dan lain sebagainya. Melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi juga merupakan salah satu bentuk pengembangan hard skill yang perlu dilakukan oleh para profesional.
Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah beberapa langkah yang bisa kamu jadikan panduan.
Mentor yang baik merupakan adalah impian bagi setiap orang yang baru memasuki dunia kerja. Mentor yang baik tidak hanya akan membuat proses pekerjaan menjadi relatif lebih lancar tetapi juga akan membuat proses belajar menjadi lebih baik.
Dengan memiliki seseorang yang bersedia membimbingmu, kamu secara tidak langsung akan mendapatkan akses pada pengamatan serta opini dari orang yang telah lebih berpengalaman. Dengan demikian, kamu dapat mempelajari hal lebih cepat.
Selain itu, dengan adanya mentor yang membimbing, kamu akan mengetahui hal-hal apa saja yang harus menjadi fokus dari proses belajarmu. Hal ini tentunya akan sangat membantu kamu untuk bisa langsung mulai mempelajari hal-hal yang akan membantu karir kamu ke depannya.
Baca juga: 8 Perbedaan Bos dan Leader yang Perlu Kamu Ketahui
Proses belajar adalah sebuah proses yang panjang. Tidak jarang orang-orang berhenti di tengah jalan dan memutuskan untuk mengganti fokus.
Jika kamu benar-benar ingin menguasai sebuah skill, maka kamu harus mulai dengan membangun kebiasaan yang baik.
Salah satu contohnya adalah kamu bisa menerapkan langsung hal-hal apa saja yang telah kamu pelajari. Dengan menerapkannya langsung, kamu tidak hanya akan mengingat hal tersebut lebih baik, tetapi juga mendapatkan masukan tentang hal-hal apa saja yang harus kamu perbaiki.
Proses belajar bisa sangat melelahkan. Untuk dapat membantu semangat kamu tetap tinggi, kamu bisa mengajak atau bergabung dengan orang yang sedang mempelajari skill yang sama.
Selain mendapatkan sumber semangat baru, bekerja sama dengan orang lain juga dapat memberikan kamu insight tentang bagaimana orang lain melakukan tugas mereka yang dapat memberikan kamu perspektif baru.
Baca Juga: 7 Manfaat Bekerja Sama Dalam Menyelesaikan Pekerjaan Sulit
Ketika kamu akan melamar pekerjaan, di daftar persyaratan kamu mungkin akan menemukan banyak hal yang bersifat teknis. Jika kamu melamar untuk posisi guru, kamu tentu harus memiliki ijazah yang sesuai. Seseorang yang ingin melamar menjadi desainer, juga dituntut memiliki skill mengoperasikan dan menggunakan beragam software desain. Ini adalah hal yang wajar karena tidak ada sebuah perusahaan yang akan mempekerjakan seorang pengembang website untuk posisi public relation, bukan? Hal tersebut berhubungan erat dengan hard skill.
Meskipun hard skill itu penting, perusahaan yang cerdas tahu bahwa karyawan yang baik harus memiliki keahlian lain yang mungkin lebih sulit diukur dan dikembangkan yakni soft skill. Lalu, mana yang sebenarnya lebih penting? Jawabannya: soft skill dan hard skill bukan sebuah pilihan. Keduanya adalah paket yang harus dimiliki dan dikembangkan oleh seorang tenaga profesional untuk membangun karier jangka panjang. Soft skill seperti teamwork dan networking yang terbangun dengan baik akan menjadi bekal agar karier kamu berkembang lebih baik di masa depan.
Selain melalui pendidikan formal, kamu juga dapat mengembangkan kemampuan atau skill yang kamu miliki dengan mengikuti kursus atau pelatihan, baik secara online atau offline. Beberapa kursus atau pelatihan terbaik yang dapat kamu ikuti untuk mengembangkan skill yang kamu miliki adalah latihan leadership dan kursus berbahasa di GreatNusa. Setelah memahami perbedaan soft skill dan hard skill, saatnya mengambil langkah nyata untuk mengembangkan keduanya bersama GreatNusa.