Menampilkan 37 - 41 dari 41 Artikel
By greatnusa • 5 Mei 2023
Ketahui 10 pertanyaan interview kerja, seperti rencana karier dan gambaran diri, dan cara menjawabnya. Simak infonya di artikel berikut ini.
Apa yang kamu rasakan ketika mendapatkan undangan interview? Pasti kamu merasa senang dan antusias. Namun, di sisi lain kamu juga merasa gugup memikirkan pertanyaan saat interview kerja. Interview kerja merupakan salah satu metode penting untuk menyeleksi calon karyawan. Melalui metode ini, perusahaan dapat menjaring dan menemukan calon karyawan sesuai karakteristik posisi yang ditawarkan.
Kendati sebagian perusahaan hanya menjadikan interview sebagai formalitas, bukan berarti kamu bisa menyepelekan hal tersebut. Pasalnya, jawaban yang kamu berikan akan memengaruhi penilaian perusahaan. Supaya proses interview berjalan lancar, ada baiknya kamu mempersiapkan diri dengan mempelajari pertanyaan umum saat interview kerja berikut ini.
Pertanyaan ini kerap ditanyakan untuk mengetahui bagaimana cara kamu memandang dan memberikan penilaian terhadap diri sendiri. Mengingat, tujuan dari pertanyaan ini adalah untuk mendapatkan informasi mengenai karakter dasar, kamu harus menjawabnya sebaik mungkin.
Pilih tiga kata yang menggambarkan kamu secara keseluruhan. Misalnya, disiplin, jujur, antusias, mudah beradaptasi, atau pekerja keras. Karakter positif yang kamu miliki akan menarik perhatian pewawancara, terutama jika sesuai dengan nilai perusahaan.
Sekilas, pertanyaan ini terdengar mudah. Namun, tak banyak yang menyadari bahwa pertanyaan ini adalah jebakan. Melalui pertanyaan ini, recruiter akan melakukan evaluasi karakter, pola pikir, dan cara pandangmu. Jawablah sejujurnya dengan menyebutkan kekurangan lebih dulu, baru kemudian kelebihanmu secara spesifik.
Pastikan kekurangan yang kamu miliki tidak menghambat kinerja kerja. Akan lebih baik apabila kekurangan tersebut dapat tertutupi oleh kelebihanmu. Misalnya, kamu pelupa, tetapi kamu pekerja keras. Selain itu, kamu juga menyiasati kekurangan tersebut dengan selalu membawa catatan. Tentunya, hal ini akan menjadi pertimbangan recruiter.
Pertanyaan ini biasanya diajukan oleh recruiter untuk mengetahui sejauh mana kamu mendalami informasi tentang perusahaan. Alangkah baiknya apabila kamu melakukan riset tentang profil perusahaan. Mulai dari kapan perusahaan berdiri, bergerak di bidang apa, memiliki berapa cabang, menjalin kerja sama dengan perusahaan apa, hingga prestasi yang pernah diraih. Berbekal informasi tersebut, kamu bisa membangun kesan positif di depan recruiter.
Baca Juga : Ketahui 7 Contoh Profesionalisme dalam Lingkungan Kerja
Mayoritas orang akan menjawab gaji tinggi atau suasana kerja nyaman sebagai hal yang membuatnya tertarik mengirim lamaran ke suatu perusahaan. Namun, alangkah bijaknya apabila kamu menjawab pertanyaan tersebut dengan alasan positif. Misalnya karena posisi yang dilamar sesuai latar belakang pendidikan, perusahaan memiliki jenjang karier yang bagus, mencari tantangan, atau ingin mengembangkan potensi diri. Jawaban ini akan membuat recruiter tertarik untuk mengetahui profilmu lebih lanjut.
Ketika kamu ditanya mengenai alasan memilih posisi yang dilamar, jawablah pertanyaan interview kerja tersebut dengan bijaksana. Untuk meyakinkan pewawancara, kamu bisa menambahkan keterampilan yang dimiliki. Namun, pastikan bahwa keterampilan tersebut menunjang posisi yang dilamar.
Misalnya, kamu melamar posisi marketing. Kamu bisa mengatakan bahwa marketing adalah pekerjaan yang menantang. Dan elaborasikan dengan ketertarikan Kamu mencari strategi terbaik agar bisa mencapai target yang telah ditetapkan. Kamu juga memiliki kemampuan yang mendukung posisi tersebut, seperti komunikasi, mudah beradaptasi, berjiwa pemimpin, pantang menyerah, dan cermat.
Pertanyaan ini biasanya diajukan pewawancara untuk mengetahui apa yang ingin kamu berikan ke perusahaan. Komitmen tinggi bisa kamu jadikan sebagai jawaban efektif. Pasalnya, berpegang teguh pada komitmen merupakan langkah awal untuk menciptakan etos kerja menuju kesuksesan.
Jika kamu sudah pernah bekerja, maka tambahkan sedikit mengenai bentuk komitmenmu. Contohnya, turut berkontribusi menaikkan persentase penjualan selama bekerja atau membantu perusahaan memenangkan tender. Ceritakan juga sedikit cara kamu mencapai hal tersebut. Misalnya, perusahaan mampu mendapatkan keuntungan besar berkat kerja keras dan bidikan target yang tepat sasaran serta kerja sama tim yang baik. Jawaban ini akan memberikan ruang bagi recruiter untuk mempelajari profilmu lebih lanjut.
Baca Juga : 7 Manfaat Pengembangan Karir Dalam Dunia Kerja
Pertanyaan ini fokus terhadap alasan mengapa kamu merupakan kandidat yang sesuai untuk perusahaan. Untuk menjawabnya, kamu bisa menghubungkan kemampuan dengan kebutuhan perusahaan. Ada baiknya menonjolkan kemampuan lain yang belum kamu cantumkan di CV atau disampaikan secara langsung selama interview.
Beberapa posisi penting, seperti level senior biasanya mengutamakan pelamar yang telah memiliki pengalaman. Pengalaman di bidang yang sama bisa dijadikan sebagai salah satu alasan mengapa kamu harus diterima. Hal ini akan membuat recruiter menilai bahwa kamu memiliki kualifikasi lebih. Alhasil, peluang lolos akan lebih tinggi. Sementara bagi pelamar yang belum memiliki pengalaman kerja, kamu bisa menjawab bahwa ilmu yang dipelajari selama kuliah dapat membantu perusahaan lebih maju.
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui rencana kamu ketika diterima, termasuk apa yang akan kamu persiapkan untuk mencapainya. Melalui jawaban yang kamu sampaikan, recruiter akan menilai apakah minatmu sesuai posisi yang dilamar atau tidak. Misalnya, kamu melamar posisi admin media sosial. Kamu bisa menjawab bahwa mempelajari media sosial lebih dalam dan menjadi seorang analis digital marketing yang mampu memajukan perusahaan adalah rencana yang ingin kamu wujudkan.
Memberikan alasan mengapa kamu berhenti harus dijawab sebijaksana mungkin. Pasalnya, tak sedikit calon pelamar yang gagal karena jawabannya dianggap kurang menghargai perusahaan sebelumnya atau terkesan berlebihan. Untuk menghindari hal tersebut, kamu bisa menjawabnya dengan mencari lingkungan kerja kolaboratif, penawaran yang lebih stabil, atau tantangan baru. Alasan tersebut dinilai logis dan memandang masa depan.
Baca Juga : Technical Skill Adalah: Pengertian dan Cara Meningkatkannya
Besaran gaji merupakan salah satu pertanyaan interview paling sering ditanyakan oleh recruiter. Hindari menjawab sesuai UMR atau kebijakan perusahaan, sebab jawaban ini kurang tepat dan terkesan pasrah. Memang standar gaji telah ditetapkan pemerintah dan disesuaikan oleh perusahaan. Namun, alangkah baiknya memberikan ajakan diskusi mengenai gaji kepada recruiter. Apabila kamu sudah pernah bekerja, kamu bisa menyebutkan gaji dari perusahaan sebelumnya.
Demikianlah informasi mengenai sejumlah pertanyaan yang kerap diajukan selama interview berlangsung. Berbekal informasi tersebut, kamu akan lebih mudah menghadapi recruiter. Untuk mengurangi rasa gugup, perbanyak latihan berbicara di depan kaca atau melakukan simulasi wawancara dengan bantuan keluarga. Bisa juga dengan mengikuti pelatihan yang ditawarkan GreatNusa.
GreatNusa merupakan portal pembelajaran daring yang menyediakan berbagai pelatihan dan kompetensi untuk meningkatkan softskill. Selain mendapat dukungan dari tenaga pengajar profesional di bidangnya, kamu juga bisa mengakses materi yang tersedia di mana saja dan kapan saja. Melalui materi pembelajaran praktis, kamu akan lebih mudah menyerap materi dan memahami skill-skill yang bisa membantumu menjawab pertanyaan interview kerja secara efektif. Apa lagi yang kamu tunggu? Yuk, daftar GreatNusa dan raih masa depan lebih cerah!
By greatnusa • 5 Mei 2023
Kenali prospek kerja teknik industri yang cerah, seperti engineering manager, project manager, dan HSE Officer, di artikel berikut ini.
Teknik menjadi bidang studi kuliah dengan pilihan terbanyak. Kamu bisa memilih jurusan teknik sipil, mesin, perkapalan, geologi, hingga teknik industri. Selain manajemen, teknik menjadi bidang dengan prospek karir terbanyak. Tak heran jika peminat jurusan teknik membludak setiap tahunnya di setiap universitas.
Salah satu bidang teknik dengan prospek kerja yang terbilang menjanjikan adalah teknik industri. Prospek kerja teknik industri sendiri bisa mencakup industri manufaktur, sistem industri, teknologi ekonomi, hingga manajemen industri dan keuangan. Prospek kerja yang begitu menjanjikan, bukan?
Teknik industri bisa dibilang menjadi salah satu bidang ilmu teknik interdisipliner, yaitu pembahasan suatu masalah dengan memanfaatkan berbagai bidang ilmu. Bidang teknik satu ini mempelajari cara yang tepat untuk bisa membuat berbagai aktivitas yang dilakukan oleh manusia menjadi lebih optimal, seperti kegiatan produksi, pengelolaan, teknologi informasi, dan masalah ekonomi.
Mereka yang menekuni bidang ilmu Teknik Industri dituntut untuk memiliki berbagai ilmu pengetahuan dan keahlian, di antaranya:
Lalu, apa saja prospek kerja teknik industri yang bisa kamu coba selepas kuliah nantinya? Berikut beberapa di antaranya:
Engineering menjadi salah satu bagian perusahaan yang sangat tepat untuk kamu yang mendalami ilmu Teknik Industri. Biasanya, jurusan teknik lain yang bisa menjajal bagian perusahaan ini selain Teknik Industri adalah Teknik Listrik dan Mesin. Tentunya, posisi terbaik bidang engineering yang bisa kamu coba adalah menjadi Manager Engineering.
Seorang manajer yang berada di bagian engineering memiliki beberapa tugas dan tanggung jawab, yaitu menyusun rencana kerja berikut sumber daya yang dibutuhkan dalam suatu proyek pekerjaan. Selain itu, manajer juga harus memastikan bahwa semua tugas dan proyek yang sedang berlangsung sudah dilaksanakan dengan baik hingga selesai.
Namun, ada beberapa kriteria yang harus kamu penuhi untuk bisa berada di posisi manajer di Divisi Engineering suatu perusahaan. Pertama, tentu kamu setidaknya harus meraih gelar Sarjana Teknik, lebih baik lagi jika langsung dari Teknik Industri. Lalu, kamu setidaknya harus memiliki pengalaman kerja selama lima tahun di bagian engineering. Tidak ketinggalan, kamu juga harus memahami berbagai kerumitan pekerjaan sekaligus memiliki kemampuan pemecahan masalah dan strategi yang baik.
Baca Juga: 10 Strategi Penyelesaian Konflik dalam Dunia Kerja
Masih dalam tingkatan manajer, prospek kerja teknik industri lainnya yang tidak kalah menarik dan menggiurkan untuk kamu coba adalah menjadi Project Manager. Berada di posisi ini membuat kamu harus memiliki kriteria yang mumpuni dalam membuat perencanaan, mengatur, dan memberikan arahan serta tugas kepada orang yang tepat dalam sebuah proyek. Tak hanya itu, kamu juga harus bisa memastikan semua proyek bisa diselesaikan tepat pada waktunya dan sesuai dengan anggaran yang ditentukan.
Biasanya, tim yang diarahkan langsung oleh seorang Manajer Proyek akan lebih besar dibandingkan dengan tim kerja yang berada di bawah seorang Manajer Engineering. Nah, untuk bisa berada di posisi ini, selain mendapatkan setidaknya gelar sarjana di bidang teknik, kamu juga perlu pengalaman kerja setidaknya lima tahun di bidang ini. Selain itu, kamu dituntut harus memiliki keterampilan berkomunikasi yang baik kepada semua lapisan perusahaan.
Baca Juga: Apa Itu Komunikasi Bisnis, Unsur, Jenis dan Manfaatnya
Siapa sangka, ternyata bidang marketing dan bisnis perusahaan juga menjadi incaran para lulusan Teknik Industri. Padahal, biasanya kedua bidang kerja ini didominasi oleh lulusan dari Ekonomi. Salah satu jabatan kerja bidang marketing dan bisnis yang terbuka lebar untuk para lulusan Teknik Industri yang dimaksud adalah Analis Produk atau Product Analyst.
Sesuai dengan namanya, jabatan satu ini menuntut karyawan untuk memiliki kemampuan analisis yang sangat mumpuni. Tidak hanya itu, seorang Analis Produk juga harus mampu mengartikan data market perusahaan. Hasil analisis yang kamu berikan nantinya digunakan sebagai salah satu strategi yang tepat untuk mendesain sebuah produk.
Tak ketinggalan, kamu juga bertanggung jawab untuk memaparkan perbandingan yang ada antara produk perusahaan dengan produk serupa dari pesaing berikut tren pasar yang sedang naik saat itu. Tujuannya sangat sederhana, agar produk yang dibuat oleh perusahaan tepat pada sasaran sehingga mampu menghasilkan keuntungan besar.
Jadi, secara singkat, gambaran pekerjaan seorang Analis Produksi adalah menganalisis sebuah produk, memantau proses produksi termasuk kualitas produk tersebut, optimalisasi dan pemeliharaan alat yang berkaitan dengan proses produksi, sampai pada evaluasi keseluruhan proses produksi.
Baca Juga: 4 Urutan Tahap Perencanaan Proses Produksi
Nah, di bagian produksi barang, kamu mungkin tidak asing dengan istilah kualitas. Tanggung jawab ini menjadi tugas dari seorang Quality Controller atau disingkat QC. Menariknya, menjadi pengamat atau penentu kualitas dari produk sebelum ditawarkan pada pasar juga menjadi salah satu prospek kerja teknik industri yang banyak diminati, lho! Seorang QC juga bekerja sama dengan analis produk dalam proses produksi barang.
Seorang Quality Controller akan memastikan bahwa kualitas dari produk yang dibuat sudah sesuai dengan standar atau kriteria perusahaan. Mungkin, kamu pernah menyaksikan video yang menayangkan uji kekuatan atau ketahanan suatu produk, misalnya ponsel. Inilah gambaran sederhana dari tugas dan tanggung jawab seorang QC.
Guna bisa mendapatkan posisi ini, kamu tentu harus memiliki kemampuan analisis yang mumpuni. Selain itu, kamu juga harus mampu membuat keputusan dan strategi yang lebih cepat terkait dengan kualitas produk. Semakin berkualitas suatu produk, tentu akan semakin tinggi peminatnya jika sesuai dengan kebutuhan pasar, bukan?
Terakhir adalah Health and Safety Officer atau disingkat HSE. Kamu pasti sudah sering mendengar kalimat bahwa keamanan dan keselamatan kerja menjadi bagian paling penting dari keberhasilan sebuah proyek kerja. Inilah mengapa HSE diperlukan dalam sebuah perusahaan yang sering melakukan proyek besar, misalnya konstruksi atau perusahaan yang bergerak di bidang pangan maupun industri bahan kimia.
Tugas dan tanggung jawab utama seorang HSE adalah mencegah terjadinya kecelakaan kerja maupun serangan penyakit kepada para karyawan yang berkaitan dengan lingkup perusahaan atau pekerjaan. Jadi, tidak hanya mengeluarkan dokumen yang berkaitan dengan aturan keamanan kerja, seorang HSE di perusahaan juga bertanggung jawab terhadap inspeksi secara rutin, melakukan investigasi terkait kecelakaan kerja, hingga pelatihan keamanan.
Selain menerbitkan dokumen yang mengatur keamanan kerja, tugas HSE Officer dalam prospek Teknik Industri ini mencakup inspeksi reguler, investigasi kecelakaan kerja, pelatihan keamanan kerja, dan masih banyak lagi. Pada umumnya, menganalisis lokasi proyek dan mengatur prosedur kerja agar tetap aman bagi semua pekerja menjadi tugas divisi HSE.
Selain Teknik Industri, biasanya perusahaan mewajibkan seorang lulusan Ilmu Kesehatan yang berkaitan dengan dunia industri untuk bisa mengisi posisi sebagai HSE. Tentunya, kamu harus memahami dengan benar terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau K3.
Jadi, mana prospek kerja teknik industri yang menjadi impianmu? Supaya lebih mudah memahami peran masing-masing pekerjaan jurusan Teknik Industri, kamu bisa mengikuti kursus daring di GreatNusa. Topiknya sudah pasti relevan dan berkualitas dengan pengajar berpengalaman dan pasti
By greatnusa • 5 Mei 2023
Produktivitas kerja adalah elemen penting dalam operasional bisnis. Kenali faktor-faktor apa saja yang memengaruhinya di artikel berikut ini.
Bekerja menuntut para karyawannya untuk bisa selalu produktif sehingga tugas bisa selesai lebih cepat dan pekerjaan lainnya pun segera terselesaikan. Mungkin, kamu sudah mencoba melakukan banyak cara untuk dapat meningkatkan produktivitas kerja tersebut.
Misalnya, kamu membuat daftar pekerjaan atau to-do list, mencatat dalam notes dan menempelnya di meja atau komputer, bahkan memasang alarm sebagai pengingat tugas apa saja yang perlu diselesaikan setiap harinya. Meski demikian, semua hal tersebut tidak selalu mampu membuat kamu lebih produktif dalam bekerja.
Terkadang, kejenuhan dengan rutinitas dan beban kerja membuat kamu sangat mudah terdistraksi dengan hal lain saat bekerja. Kondisi ini tentunya bisa membuat produktivitas kerja menurun. Lalu, bagaimana cara yang bisa dilakukan agar produktivitas kerja kembali meningkat?
Secara sederhana, produktivitas kerja adalah ukuran yang digunakan untuk membandingkan kuantitas dan kualitas seorang karyawan berdasarkan waktu guna memenuhi semua target atau pencapaian kerja secara efektif dan efisien.
Sebenarnya, produktivitas kerja adalah keterkaitan antara input atau masukan dan output atau keluaran dalam pekerjaan. Jadi, kamu dikatakan produktif apabila bisa menyelesaikan lebih banyak tugas dalam waktu yang lebih singkat.
Semakin produktif karyawan, maka semakin berkembang perusahaan tersebut. Ini karena mereka bisa konsisten dalam melakukan tugas, bahkan bisa mengalami peningkatan. Lalu, apa saja faktor yang berpengaruh terhadap produktivitas kerja?
Pengetahuan diartikan sebagai akumulasi dari proses pendidikan, baik yang didapatkan secara formal melalui sekolah maupun nonformal melalui kursus atau pelatihan. Adanya pengetahuan yang dimiliki seorang karyawan diharapkan dapat melaksanakan pekerjaan dengan lebih maksimal, mampu menciptakan opini yang membangun, juga solusi pemecahan masalah.
Baca Juga: 10 Strategi Penyelesaian Konflik dalam Dunia Kerja
Faktor berikutnya yang memengaruhi produktivitas kerja adalah keterampilan. Aspek ini juga mencakup kapabilitas sekaligus penguasaan secara teknis mengenai segala hal yang termasuk dalam pembuatan karya.
Aspek keterampilan didapatkan baik melalui serangkaian proses belajar maupun latihan secara intensif yang berhubungan dengan kemampuan karyawan dalam menyelesaikan tugas yang sifatnya teknis. Melalui keterampilan tersebut, seorang karyawan diharapkan bisa melaksanakan semua pekerjaan lebih cepat dengan hasil yang maksimal.
Baca Juga: Biar Karier Lancar Jaya, Yuk Pahami Perbedaan Soft Skill dan Hard Skill
Kemampuan atau disebut juga abilities tercipta dari kompetensi yang dipunyai seorang karyawan. Pengetahuan dan skill yang dimiliki karyawan turut termasuk dalam faktor yang membentuk kemampuan. Artinya, jika karyawan mempunyai pengetahuan dan skill yang tinggi, maka perusahaan tentu berharap mereka punya kemampuan yang sama tingginya.
Baca Juga: Technical Skill Adalah: Pengertian dan Cara Meningkatkannya
Faktor lain yang berpengaruh terhadap produktivitas kerja adalah sikap dan perilaku. Jika seorang karyawan punya sikap atau kebiasaan yang positif, maka diharapkan perilaku dalam bekerja pun sama positifnya. Alhasil, bekerja pun menjadi lebih produktif dan mampu selesai lebih cepat.
Baca Juga: 7 Ciri-Ciri Profesionalisme yang Harus kamu Miliki
Tentu kamu pernah merasa seperti kurang atau bahkan tidak produktif dalam bekerja. Banyak sekali faktor yang menjadi penyebabnya, misalnya distraksi yang berlebihan, tubuh kurang fit, atau suasana hati sedang kurang baik.
Namun, jangan sampai hal tersebut mengganggu kinerja kamu. Selalu ingat bahwa kamu punya tanggung jawab yang harus diselesaikan, dan semua tugas punya tenggat waktu. Jangan sampai produktivitas kerja yang menurun membuat pekerjaan lebih menumpuk, karena justru bisa membuat kamu merasa burnout.
Coba lakukan tips berikut ini agar kamu bisa meningkatkan produktivitas kerja.
Multitasking sekilas membuat kamu merasa hebat karena bisa melakukan banyak hal dalam waktu yang sama. Nyatanya, kamu justru kehilangan produktivitas kerja saat melakukannya. Justru, kamu merasa lebih lelah dan pekerjaan pun belum tentu selesai tepat pada waktunya.
Saat melakukan multitasking, tanpa disadari kamu menjadi tidak fokus pada pekerjaan yang kamu lakukan. Tak hanya itu, melakukan banyak tugas sekaligus juga meningkatkan risiko kamu membuat lebih banyak kesalahan. Jadi, fokuslah hanya pada satu pekerjaan lebih dahulu dan lakukan hingga selesai. Lalu, barulah beralih untuk menyelesaikan pekerjaan berikutnya.
Baca Juga: Apa Itu Multitasking? Seberapa Besar Peranannya dalam Dunia Kerja?
Cara berikutnya yang bisa kamu coba untuk meningkatkan produktivitas kerja adalah membuat rencana kerja dan menentukan skala prioritas. Urutkan pekerjaan yang perlu diselesaikan lebih dahulu, lalu tulis pula berapa lama waktu yang kamu butuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Adanya rencana kerja bisa membantu kamu tetap fokus pada satu pekerjaan hingga selesai sepenuhnya sesuai dengan target waktu yang ditetapkan. Namun, pastikan tenggat waktu yang kamu buat tetap rasional, pastikan kamu bekerja sesuai dengan kemampuan agar hasilnya pun maksimal.
Setiap minggu, luangkan waktu untuk melakukan evaluasi terhadap hasil kerja kamu. Jika pekerjaan belum selesai, artinya kamu mengalami penurunan produktivitas kerja. Pastikan kamu mencari tahu penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya.
Nantinya, kamu bisa menghindari hal tersebut sehingga dapat bekerja lebih produktif. Selain itu, evaluasi secara rutin juga dapat membantu kamu mengetahui sejauh mana kamu bisa menyelesaikan pekerjaan, bandingkan dengan target waktu yang sudah kamu tetapkan sebelumnya.
Baca Juga: Definisi dan Cara Evaluasi Kinerja Karyawan
Membagi atau mendelegasikan tugas juga bisa membantu meningkatkan produktivitas kerja. Biasanya, hal ini dilakukan oleh seorang pimpinan kepada karyawannya. Namun, jika tidak memungkinkan untuk mendelegasikan pekerjaan, kamu bisa kembali pada rencana kerja dan skala prioritas. Jadi, kamu tetap bisa berfokus untuk menyelesaikan pekerjaan yang membutuhkan waktu dan konsentrasi serta ketelitian penuh
Distraksi menjadi penyebab penurunan produktivitas kerja yang paling utama. Bentuknya pun sangat beragam, sering ditemui adalah masuknya notifikasi di ponsel atau lalu lalang karyawan lainnya di satu ruangan yang sama denganmu. Distraksi juga bisa berasal dari obrolan rekan kerja.
Jika begitu, tentu kamu harus mengurangi atau bahkan menghilangkan semua distraksi tersebut supaya bisa lebih produktif saat bekerja. Matikan notifikasi ponsel atau ubah pengaturan menjadi mode senyap saat kamu bekerja. Jika distraksi berasal dari obrolan karyawan, kamu bisa memasang earphone dan mendengarkan musik untuk mengurangi gangguan tersebut.
Area kerja yang bersih tentu akan membuat kamu lebih nyaman dan bersemangat dalam bekerja. Coba bayangkan bagaimana jadinya jika meja kerja kamu berantakan, penuh dokumen yang berserakan juga sampah bekas makanan ringan dan minuman. Kamu harus meluangkan waktu ekstra untuk membersihkan semua hal tersebut.
Baca Juga: 11 Indikator Lingkungan Kerja yang Optimal
Alhasil, waktu yang seharusnya bisa kamu pakai untuk bekerja justru harus kamu gunakan untuk hal lain. Solusinya, berangkatlah sedikit lebih awal dari jam kerja pada umumnya dan luangkan waktu sekitar 15 menit untuk kamu membersihkan meja dan menyiapkan semua keperluan yang berhubungan dengan pekerjaan yang perlu diselesaikan. Jadi, kamu bisa bekerja dengan lebih efektif dan efisien.
Itu tadi definisi dari produktivitas kerja dan bagaimana cara yang bisa kamu lakukan untuk meningkatkannya. Nah, untuk menambah pengetahuan dan keterampilan kerja, kamu bisa mengikuti kursus daring di GreatNusa. Pilih topik sesuai dengan minat atau kebutuhan kamu, belajar lebih fleksibel dan bebas berkolaborasi dengan kelompok atau mitra GreatNusa. Yuk, gabung sekarang!
By greatnusa • 5 Mei 2023
Pahami apa itu UI UX designer dan kemampuan apa saja yang dibutuhkan keduanya, seperti desain dan problem solving, di artikel berikut ini.
Teknologi yang semakin berkembang membuat bisnis yang berbasis aplikasi pun banyak bermunculan beberapa waktu terakhir ini. Tentu saja, kamu pun akan mendapati banyak sekali aplikasi baru di ponsel kamu saat ini. Ada aplikasi yang menawarkan permainan, belanja, edukasi, berbelanja buah dan sayuran, hingga transportasi. Tentunya, tujuannya tidak lain tidak bukan adalah untuk memudahkan aktivitas sehari-hari kamu.
Sebagai salah satu pengguna dari banyak aplikasi tersebut, tentunya kamu akan memilih aplikasi yang memiliki tampilan menarik, nyaman, dan pastinya mudah untuk diakses atau digunakan, bukan? Nah, agar bisa mendapatkan aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan para pengguna, tentu tak lepas dari peran UX dan UI Designer. Sebenarnya, apa itu UI UX Designer? Apa perbedaannya? Apa saja kemampuan yang harus dimiliki keduanya?
User Experience atau disingkat dengan UX adalah proses yang berkaitan dengan rancangan atau desain dari sebuah produk yang dilakukan melalui pendekatan terhadap para pengguna. Melalui pendekatan tersebut, kamu bisa membuat suatu produk yang pastinya sesuai dengan semua yang menjadi kebutuhan para pengguna.
Baca Juga: Apa Itu UI dan UX dan Komponen Serta Perannya Dalam Bisnis
Sebuah produk yang memiliki desain atau tampilan UX yang tepat tentu akan menciptakan suatu pengalaman yang memuaskan bagi semua pengguna saat memakai produk tersebut. Misalnya, para pengguna menjadi lebih mudah dan nyaman dalam memakai produk yang kamu rancang.
Terdapat beberapa komponen yang berkaitan dengan UX, yaitu tampilan dan kemudahan akses fitur pada produk, navigasi saat memakai produk, aspek interaksi terhadap pengguna secara keseluruhan, dan aspek desain visual dari produk tersebut. Selain itu, UX juga termasuk bagaimana kamu menciptakan konten dan branding yang tepat untuk para pengguna.
Sementara itu, User Interface atau UI termasuk bagian dari UX yang didefinisikan sebagai bentuk desain visual suatu sistem. Bentuk ini akan memungkinkan para pengguna terkoneksi dan terkorelasi dengan produk tersebut. Tak hanya itu, UI juga memiliki fungsi untuk menambah estetika dari bentuk produk, yang nantinya tentu akan berdampak pada meningkatnya kepuasan para pengguna.
Meski begitu, tak boleh kamu lupakan kalau UI juga harus membuat pengguna mudah menggunakan produk yang kamu rancang. Sementara itu, beberapa komponen yang termasuk dalam bagian UI yaitu ikon tipografi, tombol, layout aplikasi, tema, animasi yang berada dalam produk, dan aspek visual lainnya. Semuanya memang dibuat dengan tujuan untuk menambah keindahan sekaligus memudahkan akses pengguna.
Baca Juga: Fungsi Dari Desain User Interface dan Cara Kerjanya
Setelah mengetahui definisi apa itu UI UX Designer, kamu juga perlu tahu apa saja keahlian yang dibutuhkan kedua profesi tersebut. Baik itu soft skill maupun hard skill. Berikut gambaran umumnya:
Seorang UX Designer pastinya harus memiliki keahlian dan kemampuan berikut ini agar mampu meningkatkan kepuasan pengguna terhadap produk yang dimiliki.
Kemampuan ini tidak hanya untuk kepentingan internal dengan tim atau divisi lain dalam perusahaan, tetapi juga dibutuhkan saat melakukan riset maupun wawancara kepada pengguna setia atau calon pengguna baru.
Baca Juga: Ini Peran dan Hal-Hal yang Termasuk dalam Etika Komunikasi di Tempat Kerja
Keahlian ini akan membantu seorang UX Designer untuk mengarahkan proses menjadi lebih sistematis, mulai dari konsep, fitur, dan aspek lainnya saat merancang sebuah produk berbasis aplikasi.
UX Designer banyak berperan dalam proses pembuatan suatu produk yang berkaitan dengan pengguna, terlebih riset dan analisis. Inilah mengapa, kamu harus punya kedua keahlian ini sehingga pencarian data dan informasi dari pasar menjadi lebih mudah dan terukur.
Prototype diartikan sebagai produk tiruan yang mirip dengan produk asli yang digunakan dengan pengujian langsung oleh pengguna. Sementara itu, wireframing mengarah pada proses pembuatan rancangan kasar dari suatu produk.
Sementara itu, keahlian yang harus dimiliki oleh seorang UI Designer, di antaranya:
Oleh karena berkaitan langsung dengan pembuatan tampilan suatu produk dalam aplikasi, tentu seorang UI Designer harus menguasai bidang ilmu desain grafis.
Keahlian ini sangat bermanfaat untuk bisa merancang tampilan produk yang estetik yang sesuai dengan branding perusahaan tanpa meninggalkan aspek penting lainnya, yaitu kebutuhan dan kepuasan pelanggan.
Baca Juga: Cara Mencari Inspirasi untuk Pengembangan Ide dan Kreativitasmu
Guna menghindari terjadinya kesalahpahaman dalam berbagai pemangku kepentingan, kamu pastinya dituntut untuk memiliki keahlian komunikasi yang baik. Tidak hanya itu, kamu juga harus mampu berkolaborasi dan bekerja sama dengan tim lain yang turut berpartisipasi dalam proses pembuatan produk.
Pola pikir konvergen diartikan sebagai proses pemikiran guna menemukan berbagai solusi nyata. Pola pikir ini berpusat pada mencari berbagai jawaban alternatif dan paling efektif untuk setiap masalah atau hambatan yang dialami.
Tahukah kamu kalau UI maupun UX bisa dikatakan sebagai aspek yang tak kalah pentingnya dalam kesuksesan suatu produk yang berkaitan dengan teknologi? Ada beberapa alasan yang menjadikan kedua hal tersebut sangat penting saat kamu merancang produk berbasis teknologi, yaitu:
Sudah pasti, produk yang dibuat dengan berdasarkan pada kebutuhan dan keinginan pengguna akan lebih diminati. Tidak hanya pada fungsinya, tetapi juga pada tampilan dan kemudahan yang didapat oleh pengguna saat menggunakan produk tersebut.
Selain lebih diminati, produk yang dibuat dengan tampilan yang menarik dan minim terjadi kesalahan atau error akan lebih banyak dipilih. Jangan salah, tak sedikit pengguna yang meninggalkan suatu produk hanya karena memiliki tampilan yang berantakan dan sulit sekali diakses.
Produk yang diminati dan banyak dipilih oleh pengguna tidak hanya berarti kamu berhasil mengambil hati para pengguna dengan memberikan pelayanan yang maksimal. Hal ini juga pasti berdampak signifikan pada profit yang didapatkan oleh perusahaan. Semakin tinggi peminat produk, maka semakin meningkat pula keuntungan yang bisa diperoleh perusahaan.
Bahkan, riset yang dilakukan oleh Forrester Research membuktikan bahwa rancangan UX dan UI yang baik dapat membantu menaikkan angka konversi dari sebuah situs hingga mencapai 400 persen, lho! Ini tentu saja karena desain dari UX dan UI yang baik pasti membuat pengguna sangat terkesan dengan bentuk awalnya dan lebih mudah menyelesaikan semua kebutuhan mereka, termasuk melakukan pembelian.
Nah, itu tadi penjelasan tentang apa itu UI dan UX Designer. Ternyata, menarik sekali ya mempelajari teknologi yang berkaitan dengan produk dan keinginan pengguna? Kamu bisa kok, mendapatkan ilmu tentang UI maupun UX Designer lebih mudah, tentunya dengan mengikuti kursus online di GreatNusa. Selain teknologi, banyak topik dan materi pembelajaran lain yang bisa kamu ikuti, mulai dari Bahasa, Ekonomi, Kewirausahaan, Sistem Informasi, hingga Bisnis dan AI serta Machine Learning.
Tak hanya itu, kamu akan merasakan banyak kemudahan saat kursus bersama GreatNusa. Pasalnya, waktu kursus yang fleksibel dan adaptif membuat kamu bisa belajar kapan saja. Bahkan, kamu bisa lho bekerja sama dengan kelompok belajar atau mentor yang sebelumnya sudah berkolaborasi dengan GreatNusa. Yuk, daftarkan diri kamu sekarang dan menjadi sukses bersama GreatNusa!
By greatnusa • 8 Mei 2023
Materi belajar bahasa Inggris otodidak yang bisa kamu terapkan untuk pengembangan karier. Pelajari materi-materinya bersama GreatNusa di sini.
Materi belajar Bahasa Inggris otodidak dapat kamu lakukan untuk memperdalam kemampuanmu dalam berbahasa Inggris. Kalau ingin berkarier, bahasa Inggris adalah salah satu kemampuan yang mau tak mau harus kamu miliki dengan baik. Pasalnya, persaingan pekerjaan dan karier di masa sekarang semakin mengglobal.
Di perusahaan asal Indonesia saja (terutama tech-based company), sainganmu tak lagi hanya warga negara Indonesia. Pun jika ingin berkarier di BUMN maupun instansi pemerintahan, kamu dituntut untuk memiliki standar bahasa Inggris tertentu.
Berita baiknya, belajar bahasa Inggris sebenarnya tidak sesulit yang dibayangkan. Kamu bahkan bisa mempelajarinya sendiri dengan beberapa materi belajar bahasa Inggris otodidak berikut ini.
Tenses adalah materi paling dasar yang perlu kamu pahami. Bahasa Inggris tidak seperti bahasa Indonesia yang struktur kalimat dan bahkan kata-katanya tidak berbeda meski kalimat tersebut digunakan untuk merujuk di waktu yang berbeda: masa lampau, masa sekarang, dan masa depan.
Seperti contoh, kalimat “I was going out for dinner” memiliki arti “Aku sedang pergi makan malam sebelumnya”. Maksud dari “sebelumnya” di sini dapat berarti tadi malam, malam sebelumnya, dan sebagainya—di waktu yang sudah berlalu.
Sementara itu, kalimat “I am going out for dinner” berarti “Aku sedang pergi makan malam saat ini.” Jika menggunakan, “I will be going out for dinner” berarti “Aku akan pergi makan malam.”
Ada enam belas tenses yang perlu kamu pahami seperti berikut.
Baca Juga : 8 Cara Cepat Belajar Bahasa Inggris yang Terbukti Efektif
Materi bahasa Inggris yang satu ini akan sangat membantumu memahami apa yang dimaksud oleh native speaker. Kamu akan menjadi lebih peka terhadap kata-kata yang diucapkan oleh native speaker. Pasalnya, pengucapan (termasuk aksen) native speaker berbeda dengan mayoritas pengucapan non-native speaker.
Listening adalah materi bahasa Inggris otodidak yang lumayan menantang. Umumnya, kamu memerlukan tutor untuk membantu lebih cepat paham. Namun, jika ingin belajar sendiri, kamu memerlukan sangat banyak referensi untuk benar-benar menguasainya.
Secara umum, ada empat tingkatan materi listening:
Baca Juga : 7 Tips Belajar Bahasa Jepang Pemula yang Efektif
Ibarat berkomunikasi, setelah mendengarkan orang lain berbicara, kini saatnya kamu yang berbicara. Dalam percakapan kasual sehari-hari, grammar memang dianggap tidak terlalu penting. Walau begitu, hal ini sama sekali tidak menjadikan alasan kamu tidak perlu memahami grammar.
Pada tahap awal, berani mencoba berbicara bahasa Inggris memang dinilai lebih penting. Namun, kamu harus terus belajar menyesuaikan dengan grammar. Salah menggunakan tenses misalnya, bisa berakibat cukup fatal dan menyebabkan kesalahpahaman.
Materi speaking biasanya dibedakan berdasarkan kebutuhan, mulai dari percakapan sehari-hari hingga percakapan untuk keperluan bisnis (komunikasi bisnis). Pasalnya, tiap tingkatan tersebut juga memiliki kosakata khusus (yang digunakan dalam rutinitas bidang tertentu).
Baca Juga : Biar Karier Lancar Jaya, Yuk Pahami Perbedaan Soft Skill dan Hard Skill
Kamu akan cukup sering memerlukan keterampilan yang satu ini di dunia kerja. Mulai dari keperluan untuk menyiapkan bahan presentasi hingga membuat laporan, menulis dalam bahasa Inggris semakin banyak diimplementasikan.
Writing adalah keterampilan bahasa Inggris yang tidak kalah menantang. Pasalnya, kamu harus mampu menggabungkan ide pokok dengan penjelasannya, penggunaan kosakata yang tepat, hingga kemampuan grammar yang baik—tidak seperti speaking yang relatif lebih luwes.
Teknik penulisan untuk tiap bidang atau keperluan pun berbeda. Secara general, berikut adalah beberapa bentuk keterampilan menulis dalam bahasa Inggris sesuai peruntukannya.
Materi belajar bahasa Inggris otodidak ini cenderung lebih mudah dibandingkan speaking, listening, dan writing. Oleh karena bahan bacaan biasanya telah sesuai dengan grammar, kamu pun lebih gampang dalam mempelajarinya.
Hanya saja, sebagai pemula, kamu mungkin akan menemukan beberapa kata yang tidak familiar sehingga perlu membuka kamus untuk mengerti maksudnya. Selain itu, masih ada pula berbagai frasa maupun idiom yang memerlukan pemahaman lebih lanjut.
Di sisi lain, keterampilan ini sekaligus membantumu untuk memperkaya kosakata. Maka dari itu, meski banyak pemula yang menganggap reading membosankan, cobalah untuk melihat berbagai benefit lain yang kamu peroleh dari keterampilan ini.
Ada banyak sumber yang bisa kamu gunakan untuk mengasah kemampuan reading. Mulailah dengan membaca artikel-artikel pendek atau bahkan sekadar melihat tulisan-tulisan pendek yang ada di media sosial. Setelah itu, perlahan-lahan, tingkatkan kemampuan dengan membaca tulisan yang lebih panjang seperti buku.
Part of speech adalah latihan untuk menyusun kata-kata bahasa Inggris menjadi sebuah kalimat. Materi ini sangat penting dan harus kamu kuasai sedini mungkin karena membantumu menguasai grammar.
Ada tujuh kriteria part of speech yang masing-masingnya menunjukkan kedudukan sesuatu dalam teks, yakni sebagai berikut.
Belajar bahasa Inggris dapat dilakukan dari mana saja. Kamu pun bisa mempelajarinya sendiri dari berbagai sumber. Hanya saja, pastikan kamu dapat menemukan referensi yang pas agar materi bahasa Inggris otodidak yang dipelajari tepat sasaran.Jika ingin lebih terarah sehingga lebih cepat untuk menguasainya, kamu bisa mengikuti kursus atau kelas tertentu. GreatNusa menyediakan berbagai kursus bahasa yang dapat kamu pilih sesuai keperluan. Dengan lingkungan yang lebih mendukungmu untuk terbiasa berinteraksi dengan bahasa Inggris secara dua arah, keterampilanmu akan terasah dengan lebih baik pula.