Menampilkan 1 - 6 dari 8 Artikel
By greatnusa • 18 Februari 2023
Ciri-ciri etos kerja perlu diketahui karena wajib ditanamkan oleh seorang pemimpin. Bagaimana cara menumbuhkan etos kerja? Temukan jawabannya melalui bacaan ini.
Promosi dan jenjang karier tentu menjadi pencapaian yang ingin kamu kejar di dunia karier. Namun, kamu perlu mengetahui bahwa kualitas kerja yang memuaskan bukanlah satu-satunya tolak ukur untuk mengincar posisi kepemimpinan. Kamu harus menanamkan ciri-ciri etos kerja yang baik sebagai teladan atau contoh untuk bawahanmu.
Lantas, apa saja karakteristik etos kerja yang wajib dikembangkan dalam diri seorang pemimpin? Cari tahu jawabannya melalui bacaan berikut ini!
Istilah etos secara etimologis berasal dari kata Yunani, yaitu ethos yang berarti karakter, sikap, watak, atau keyakinan terhadap sesuatu. Etos bisa pula berarti pandangan hidup seseorang yang dipengaruhi oleh kelompok sosialnya. Sementara itu, istilah kerja berarti kegiatan yang bertujuan mencari penghasilan untuk diri sendiri.
Berdasarkan pengertian tersebut, etos kerja berarti kualitas diri yang mencakup semangat, nilai, serta prinsip yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan positif selama bekerja. Secara sederhana, etos kerja bisa diartikan sebagai semangat kerja yang mendorong seseorang untuk melakukan yang terbaik bagi perusahaan tempatnya bekerja.
Baca Juga: Macam Macam Soft Skill yang Dapat Dikuasai
Etos kerja merupakan salah satu soft skill yang diperlukan dalam dunia kerja. Karyawan yang mempunyai etos kerja tinggi akan merasakan lima manfaat berikut:
Semangat yang tinggi dalam bekerja tentu akan meningkatkan produktivitas. Karyawan berusaha untuk meningkatkan kinerjanya selama bekerja agar bisa membawa pengaruh positif bagi kemajuan perusahaan. Mereka berusaha menyelesaikan pekerjaan secara tepat waktu dan selalu memberikan hasil kerja yang memuaskan.
Manfaat ini merupakan efek domino dari produktivitas yang tinggi. Karyawan yang mampu melaksanakan tugasnya akan merasa puas dalam bekerja. Mereka akan merasa bangga karena bisa menyelesaikan pekerjaannya sesuai tenggat waktu yang ditentukan serta hasil kerjanya berkualitas tinggi.
Etos kerja yang tinggi terlihat dari kemampuan karyawan dalam mengelola setiap tanggung jawab serta tugas yang didelegasikan. Kemampuan melaksanakan setiap tanggung jawab kecil membuat karyawan akan diberikan kepercayaan untuk menyelesaikan tugas yang lebih besar. Singkatnya, mereka berpeluang untuk mendapatkan promosi di perusahaan.
Karyawan yang beretos kerja tinggi tidak hanya terlihat ketika bekerja, tetapi juga kemauannya dalam mempelajari hal-hal baru. Wawasan mereka makin luas sehingga bisa memberikan ide dan solusi yang bermanfaat untuk kemajuan perusahaan.
Pada akhirnya, etos kerja yang tinggi bermanfaat untuk pengembangan diri karyawan. Mereka akan memiliki reputasi atau citra diri yang bagus di mata banyak orang. Karyawan pun berpeluang memperoleh kesempatan karier yang lebih baik pada masa depan karena citra dirinya yang positif.
Baca Juga: Biar Karier Lancar Jaya, Yuk Pahami Perbedaan Soft Skill dan Hard Skill
Kamu pasti ingin merasakan manfaat etos kerja di atas, bukan? Mulailah mengembangkan karakteristik etos kerja berikut ini dalam dirimu.
Etos kerja terutama yang harus dimiliki yaitu jujur. Kejujuran akan menumbuhkan kepercayaan dari orang yang bekerja bersamamu. Pekerjaanmu akan merasa dimudahkan dan kamu bisa mendapatkan lebih banyak dukungan di tempat kerja. Kejujuran dapat diimplementasikan melalui tindakan sederhana, seperti mengakui kesalahan atau menepati janji yang telah dibuat.
Disiplin bukan sekadar ditunjukkan dalam ketepatan waktu, melainkan pula komitmen terhadap setiap pekerjaan yang telah direncanakan. Sifat ini akan membantumu lebih fokus dalam mengejar tujuan jangka panjang dan tidak mudah teralihkan oleh gangguan yang bisa menghambat pekerjaan.
Menghargai waktu juga merupakan ciri-ciri etos kerja yang baik. Kamu harus memanfaatkan waktu semaksimal mungkin untuk melakukan pekerjaan di kantor agar bisa selesai tepat waktu. Kamu pun perlu melatih etos kerja ini di luar lingkungan kerja, seperti mengatur waktu istirahat, mempelajari keahlian baru, atau mengerjakan pekerjaan tambahan.
Inisiatif berarti kamu tidak ragu menyampaikan pendapat, ide, atau mengutarakan keinginan untuk membantu pekerjaan. Sifat ini tumbuh dari kesadaran untuk memberikan yang terbaik kepada perusahaan dan diri sendiri.
Memiliki komitmen saja tidak cukup. Kamu perlu meningkatkan konsisten untuk menunjukkan etos kerja. Kekonsistenan yang terus dilatih akan membuat dirimu menjadi pribadi yang tidak pantang menyerah dan mampu mempertahankan prinsipnya dalam bekerja.
Dunia kerja memang tidak lepas dari kritik, saran, dan masukan. Kamu perlu menerima dan menyaring semua masukan tersebut sebagai evaluasi dan perkembangan dirimu di dunia karier. Karakteristik etos kerja ini menunjukkan bahwa kamu merupakan orang yang tidak egois dan mau belajar dari orang lain.
Etos kerja yang baik juga terlihat dari kemampuan seseorang ketika bekerja bersama orang lain. Kamu perlu berbesar hati dan mau menerima ide serta masukan dari anggota tim untuk perkembangan tugas yang sedang dikerjakan. Kamu pun bersedia membantu anggota tim lain yang masih kesulitan selama bekerja.
Baca Juga: 10 Pertanyaan Interview Kerja dan Tips Efektif Menjawabnya
Menumbuhkan etos kerja tidaklah instan. Kamu harus mengembangkannya agar etos kerja tersebut tertanam kuat dalam dirimu. Berikut langkah yang bisa dilakukan untuk menumbuhkan etos kerja.
Salah satu tips meningkatkan etos kerja terbaik yaitu learning by doing atau belajar sambil melakukan (mempraktikkan). Kamu perlu mencari seorang teladan yang menginspirasimu menjadi pribadi yang lebih baik. Teladan tidak harus berada di tempat kerja yang sama, tetapi bisa pula orang berpengaruh di luar lingkungan kerjamu.
Kendala dalam mengembangkan etos kerja terletak pada lingkungan kerja yang buruk. Pastikan kamu berada di lingkungan kerja yang mendukungmu untuk bertumbuh dan berkembang. Apabila kondisi lingkungan kerjamu kurang kondusif, jangan biarkan dirimu terpengaruh oleh mereka.
Kamu mungkin merasa bahwa ciri-ciri etos kerja merupakan hal yang baru. Berikan usaha terbaik untuk menanamkan kebiasaan tersebut dalam dirimu. Kamu perlu mengganti kebiasaan lama yang tidak membangun dengan kebiasaan baru yang mendukung pertumbuhan etos kerjamu.
Tidak jarang kamu merasa patah arang ketika gagal menerapkan etos kerja. Hindari kekecewaan tersebut dan teruslah berusaha untuk membangun etos kerja yang baik. Kamu akan tumbuh menjadi pribadi yang persisten dan memiliki semangat kerja tinggi dalam dirimu.
Apakah kamu siap untuk mempraktikkan empat tips menumbuhkan etos kerja di atas? Tentu saja jawabannya ‘ya’, apalagi jika kamu ingin menjadi pemimpin di dunia kerja. Nah, kamu juga perlu mempersiapkan diri menjadi pemimpin melalui kursus Membangun Karakter Pemimpin dari GreatNusa. Persiapkan dirimu menjadi calon pemimpin hebat pada masa depan dengan menerapkan ciri-ciri etos kerja di atas serta ikuti kursus kepemimpinan bersama GreatNusa sekarang juga!
By greatnusa • 22 Februari 2023
Pengaruh lingkungan kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan tentu dianggap signifikan. Baca artikel berikut untuk mengetahui penjelasannya.
Pengaruh lingkungan kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan sangatlah signifikan. Kedisiplinan saja tidak cukup untuk meningkatkan performa. Lingkungan kerja juga memainkan peranan besar terhadap kemampuan kerjamu di perusahaan. Meskipun kamu sangat disiplin dalam bekerja, perlahan-lahan kinerjamu mulai menurun apabila tidak dikelilingi lingkungan kerja yang suportif.
Kedisiplinan merupakan faktor internal, sedangkan lingkungan kerja termasuk faktor eksternal yang berdampak besar pada perkembangan kinerja kamu. Lalu, seperti apa pengaruh keduanya? Langsung simak artikel ini untuk menemukan jawabannya.
Lingkungan kerja merupakan segala komponen di sekitar karyawan yang bisa memengaruhi pengerjaan tugas atau tanggung jawabnya. Artinya, lingkungan kerja bukan hanya hal fisik seperti kelembapan, suhu udara, ventilasi, penerangan, dan fasilitas tempat kerja. Komponen non-fisik seperti ketenangan, struktur kerja, tanggung jawab, pemimpin, kelompok, dan kelancaran komunikasi juga termasuk bagian penting dari lingkungan kerja.
Baca Juga: Cara Membangun Lingkungan Kerja Fleksibel yang Efektif Berbasis Cloud
Kedisiplinan karyawan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang berasal dari lingkungan kerjanya. Apa saja faktornya?
Kedisiplinan karyawan terbentuk karena mereka memiliki seorang pemimpin yang dijadikan sebagai teladan. Mereka tidak harus mempunyai pemimpin yang berada di lingkungan kerja yang sama, bisa pula pemimpin di kehidupan sehari-harinya. Pemimpin yang baik akan menginspirasi karyawan agar tetap disiplin dan mau memberikan performa terbaik selama bekerja.
Ada pula karyawan yang menjadi lebih disiplin karena mendapatkan penghargaan di tempat kerjanya. Karyawan merasa bahwa mereka dihargai di tempat kerjanya sehingga mau menunjukkan performa terbaiknya selama bekerja. Sebaliknya, kedisiplinan karyawan menurun apabila tidak ada penghargaan yang diberikan selama masa kerja.
Hukum rewards dan punishment harus diterapkan di lingkungan kerja. Artinya, perusahaan tidak hanya memberikan penghargaan, tetapi juga sanksi apabila karyawan berbuat kesalahan. Sanksi membuat karyawan menjadi lebih disiplin sehingga mereka akan berpikir dua kali sebelum melanggar aturan perusahaan.
Supervisi atau pengawasan perlu dilakukan secara efektif agar kedisiplinan kerja tetap terpelihara. Pimpinan yang melakukan supervisi secara maksimal dapat mencegah tindakan indisipliner yang bisa saja luput dari pandangan mata. Beberapa karyawan cenderung melakukan ketidakdisiplinan apabila tidak merasa diawasi oleh atasannya.
Kedisiplinan juga terjadi apabila karyawan memiliki hubungan yang baik bersama atasan, bawahan, atau rekan kerjanya. Hubungan yang baik akan melahirkan suasana yang kondusif sehingga karyawan mau menerapkan kedisiplinan di tempat kerjanya.
Karyawan lebih disiplin dan mau bekerja lebih giat apabila perusahaan menetapkan tujuan yang jelas dan ideal. Namun, tujuan tersebut harus memperhatikan kemampuan karyawan pula agar semangat dan kedisiplinannya tetap terjaga.
Baca Juga: 8 Indikator Lingkungan Kerja Toxic yang Harus Kamu Ketahui
Lingkungan kerja dan disiplin kerja sama-sama memainkan peranan penting terhadap kinerja karyawan. Berikut penjelasan lengkapnya.
Lingkungan kerja yang positif akan membuat karyawan merasa nyaman dalam menjalin relasi bersama rekan kerja. Mereka pun bisa membangun jaringan yang berguna untuk perkembangan kariernya pada masa depan. Kolaborasi atau kerja sama antar karyawan pun meningkat sehingga pekerjaan lebih mudah diselesaikan. Tentunya manfaat ini lebih terasa kalau karyawan yang berkolaborasi menyadari pentingnya kedisiplinan kerja.
Etos kerja merupakan pola pikir dan semangat yang dimiliki seseorang selama bekerja. Seorang karyawan memiliki etos kerja yang tinggi apabila dikelilingi oleh lingkungan kerja yang suportif. Karyawan akan merasa puas dan mau memberikan kinerja terbaiknya dalam mengemban tanggung jawab yang diberikan.
Kedisiplinan membentuk karakter yang membuat karyawan lebih profesional dalam bekerja. Mereka akan menepati setiap janji dan mau menyelesaikan setiap tugas yang dibebankannya. Begitu pula lingkungan kerja yang positif, karyawan tidak perlu pusing memikirkan masalah atau politik kantor yang bisa mengganggu profesionalitasnya.
Growth mindset alias pola pikir yang mengacu pada pertumbuhan muncul apabila karyawan berada di lingkungan yang positif. Mereka mau mengembangkan kemampuan (skill) atau meningkatkan wawasannya demi kemajuan kariernya. Kedisiplinan juga membuat karyawan lebih cepat dalam mempelajari hal baru sehingga siap untuk mempraktikkannya selama bekerja.
Baca Juga: 8 Cara Mengelola Stress Dan Emosi Negatif Di Tempat Kerja
Karyawan yang disiplin tidak pernah menyia-nyiakan waktunya. Mereka akan memanfaatkan waktu untuk bekerja semaksimal mungkin dan menyelesaikan pekerjaannya sebelum jam pulang kerja. Namun, mereka juga tahu waktu yang tepat untuk beristirahat agar pikirannya tetap jernih dan tidak terlalu dibebani oleh pekerjaannya.
Pada akhirnya, karyawan yang disiplin mau melatih dirinya agar tidak terpengaruh oleh suasana di sekitarnya. Mereka tetap ingin menyelesaikan tugasnya sebelum tenggat waktu tiba meski suasana lingkungan kerja tidak terlalu kondusif. Sikap ini membuat karyawan mampu mempertahankan posisi kerjanya, bahkan dipromosikan ke jenjang yang lebih tinggi dan berdampak pada peningkatan kariernya.
Pengaruh lingkungan kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan ternyata sangat signifikan bagi perkembangan kariermu, bukan? Mulailah melatih dirimu agar lebih disiplin dalam bekerja supaya bisa merasakan manfaatnya. Kamu adalah pemimpin atas dirimu sendiri, jadi tingkatkan kapasitasmu agar lebih disiplin dalam bekerja.
Memimpin diri sendiri bukanlah langkah yang mudah, apalagi jika kamu belum mengetahui caranya. Jangan khawatir, kamu bisa mengikuti kursus Self-Leadership: Metode Mengenal Diri Sendiri dari GreatNusa. Kamu akan memahami metode analisis diri serta mampu mengembangkan diri sendiri menjadi pribadi yang berkualitas setelah mengikuti kursus ini. Yuk, buat hidupmu lebih bermakna melalui kursus pengembangan diri bersama GreatNusa!
By greatnusa • 11 Februari 2023
Co leader adalah konsep kepemimpinan lebih dari satu orang dalam mencapai visi dan tujuan organisasi atau tim. Cari tahu ciri-ciri dan tanggung jawabnya hanya di sini!
Apakah kamu pernah mendengar istilah co-leader? Dalam dunia kerja, konsep kepemimpinan tidak selalu harus satu orang yang memimpin. Konsep co-leader atau kepemimpinan bersama saat ini makin populer dan dianggap efektif untuk mencapai tujuan bersama. Co-leader adalah dua atau lebih individu yang memimpin suatu tim atau organisasi secara bersama-sama.
Dalam artikel ini akan dibahas secara lebih dalam mengenai ciri dan tanggung jawab co-leader dalam menjalankan tugas dan mengelola tim atau organisasi.
Co-leader merupakan sebuah istilah yang mengacu pada dua atau lebih orang yang memimpin atau mengelola sebuah tim, proyek, atau organisasi secara bersama-sama. Dalam konteks bisnis atau organisasi, co-leader dapat dianggap sebagai strategi manajemen yang efektif dalam kepemimpinan dan pengambilan keputusan.
Dalam hubungan kerja yang sehat, co-leader dapat membantu meningkatkan kualitas kerja, produktivitas, dan kepuasan kerja dari anggota tim atau organisasi. Peran co-leader biasanya terdiri dari memimpin dan mengelola tim atau organisasi, membuat keputusan strategis, dan memastikan tujuan dan visi organisasi atau proyek tercapai.
Co-leader juga bertanggung jawab atas pengembangan anggota tim dan organisasi, termasuk membantu mengembangkan potensi dan keterampilan anggota tim di bawahnya. Dalam hal ini, co-leader sering kali berperan sebagai mentor bagi anggota tim serta dapat membantu mengidentifikasi dan mengatasi masalah atau tantangan yang dihadapi oleh tim.
Baca Juga: Business Development: Pengertian, Tujuan, dan Fungsinya
Layaknya seorang pemimpin, co-leader harus memiliki ciri-ciri dan karakteristik seorang pemimpin, seperti memiliki visi yang jelas dan memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Berikut ini ciri-ciri lain dari seorang co-leader yang hebat.
Seorang co-leader yang hebat harus memiliki kemampuan bekerja sama yang baik dengan rekan-rekannya. Co-leader juga perlu memiliki kemampuan berkomunikasi yang membangun agar terjalin hubungan yang positif antar anggota tim. Co-leader harus terbuka dengan masukan dan ide dari rekan-rekannya dan bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
Visi dan misi perusahaan bisa tercapai bila co-leader bisa menerjemahkan visi tersebut dengan baik. Co-leader perlu memahami dan menjelaskan visi tersebut kepada anggota tim dan berkomitmen untuk mencapai tujuan tersebut bersama-sama. Berikan energi yang positif kepada anggota tim agar tujuan yang telah ditetapkan bisa dicapai dengan mudah.
Co-leader harus memiliki kemampuan dalam membuat keputusan yang baik dan strategis. Penting juga untuk co-leader bertindak dengan cepat dalam menyelesaikan masalah atau mengambil peluang. Alhasil tujuan bersama yang ingin dicapai bisa diwujudkan dengan lebih mudah, efisien, dan efektif.
Empati termasuk salah soft skill yang wajib dimiliki seorang co-leader. Bila posisi kamu sekarang adalah co-leader, kamu harus bisa memahami dan menghargai perspektif, kebutuhan, dan kekhawatiran anggota tim, serta bekerja untuk menciptakan lingkungan yang mendukung kesejahteraan dan kebahagiaan tim.
Baca Juga: Apa itu Kecerdasan Buatan dan Contohnya? Bagaimana Cara Kerjanya?
Komitmen menjadi salah satu kemampuan yang penting dimiliki co-leader. Komitmen co-leader pada organisasi atau tim akan dijadikan sebagai panutan oleh anggota tim. Untuk itu, co-leader harus terus berusaha untuk mencapai tujuan, memberikan dukungan kepada anggota tim, dan membangun budaya kerja yang positif dan inklusif.
Pemimpin sudah pasti menjadi panutan bagian anggota timnya. Untuk itu, co-leader harus menjadi contoh bagi anggota tim dalam berbagai hal, seperti integritas, etika kerja, dan dedikasi. Co-leader juga harus berperilaku sesuai dengan nilai-nilai organisasi atau tim serta menunjukkan konsistensi dalam tindakan dan kata-katanya.
Tanggung jawab seorang co-leader adalah memimpin anggota tim di bawahnya. Namun, kepemimpinan ini tergantung pada konteks dan lingkungan di mana kamu bekerja. Secara umum, berikut ini beberapa tanggung jawab yang diemban oleh seorang co-leader.
Sebagai seorang co-leader, ada banyak tanggung jawab yang harus dilakukan untuk memimpin dan mengelola sebuah tim atau organisasi dengan baik. Salah satunya memimpin dengan cara yang efektif dan efisien. Tugas ini meliputi merancang strategi, mengarahkan kegiatan operasional, mengawasi proyek atau program, dan memastikan tujuan dan visi organisasi atau tim tercapai.
Penting bagi seorang co-leader mengelola sumber daya dengan optimal, seperti anggaran, personel, dan waktu. Dalam mengelola anggaran, co-leader harus membuat rencana anggaran yang jelas dan terperinci, serta memastikan dana yang tersedia digunakan secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi atau tim.
Selain itu, waktu juga menjadi sumber daya yang sangat penting bagi sebuah organisasi atau tim. Seorang co-leader harus mampu mengelola waktu dengan baik, termasuk mengatur jadwal rapat, memastikan proyek selesai tepat waktu, dan menangani prioritas tugas yang berbeda dengan efektif.
Menjaga hubungan yang baik dengan berbagai pihak yang terlibat dalam organisasi atau tim merupakan tanggung jawab penting yang harus dilakukan oleh co-leader. Kamu harus menjaga hubungan dengan anggota tim atau organisasi, rekan kerja, dan mitra lainnya. Salah satu cara menjaga hubungan yang baik dengan membangun hubungan yang positif dan saling menguntungkan.
Baca Juga: Kenali 12 Gaya dan Bahasa Tubuh Manusia dan Dapatkan Manfaatnya dalam Berinteraksi Sosial
Co-leader harus memiliki kemampuan dalam mengambil keputusan yang strategis untuk organisasi atau tim. Penting untuk kamu mempertimbangkan semua faktor yang relevan dan memastikan keputusan tersebut mengarah pada pencapaian tujuan organisasi atau tim. Proses pengambilan keputusan ini juga perlu dibersamai dengan kemampuan mengatasi masalah atau konflik yang muncul dalam organisasi atau tim dengan cara yang positif.
Bisa dibilang pemimpin menjadi wajah dari tim atau organisasi yang dipimpinnya. Untuk itu, co-leader wajib mewakili organisasi atau tim dalam hubungan dengan pihak luar, seperti media, pemerintah, dan masyarakat. Co-leader harus memiliki kemampuan untuk berbicara di depan umum dan membangun hubungan yang positif dengan pemangku kepentingan lainnya.
Dalam menjalankan tanggung jawabnya, co-leader harus memiliki keterampilan kepemimpinan yang baik, mampu mengelola sumber daya secara efektif, serta mampu mengembangkan keterampilan dan kemampuan anggota tim. Semua itu bertujuan untuk mencapai tujuan organisasi atau tim dengan efektif dan efisien.
Menjadi seorang co-leader adalah hal yang tidak mudah, tetapi dapat memberikan dampak yang besar bagi keberhasilan organisasi atau tim yang dipimpin. Untuk menjadi co-leader yang hebat, kamu bisa meningkatkan kemampuanmu dengan mengikuti kursus leadership di GreatNusa.
Kunjungi GreatNusa sekarang juga dan segera atur jadwal pelatihanmu! Rasakan manfaat mengikuti pelatihan bersama GreatNusa dalam meningkatkan keterampilan leadership kamu!
By greatnusa • 11 Februari 2023
Transformational leadership adalah gaya kepemimpinan yang harus kamu punya! Cari tahu apa saja yang dibutuhkan untuk menjadi seorang pemimpin terbaik di sini!
Transformational leadership adalah salah satu gaya kepemimpinan yang diakui efektif dalam membawa perubahan besar bagi perusahaan. Pemimpin yang bertransformasi tidak hanya mengarahkan karyawan untuk mencapai tujuan, tetapi juga memberikan inspirasi, motivasi, serta membimbing agar mereka berkembang menjadi individu yang lebih baik.
Apakah kamu salah satu pemimpin yang bertransformasi? Coba kenali dahulu definisi, ciri, dan pendekatan yang digunakannya di bawah ini.
Transformational leadership adalah salah satu bentuk kepemimpinan yang sangat efektif dalam membawa perusahaan untuk maju dengan visi yang jelas. Pemimpin transformasional akan berusaha merangsang kreativitas dan membimbing setiap orang dalam mengeksplorasi ide-ide baru.
Bukan sekadar perintah, tetapi pemimpin transformasional juga akan memberikan pengarahan jelas tentang arah yang harus ditempuh oleh setiap orang. Oleh karena itu umumnya pemimpin transformasional dapat berkomunikasi secara efektif dan membangun hubungan yang kuat dengan karyawan.
Setiap orang yang berada di bawah kepemimpinan transformasional pasti akan merasa bahwa mereka dihargai serta didukung dalam pekerjaannya. Tidak heran kalau akhirnya pemimpin transformasional mampu meningkatkan kinerja dan mempercepat pertumbuhan perusahaan.
Pemimpin transformasional memiliki ciri yang terlihat secara signifikan. Jika disandingkan dengan pemimpin konvensional lainnya maka mereka akan lebih menonjol dan mampu membuktikan keahliannya secara luar biasa. Coba perhatikan lebih lanjut beberapa cirinya berikut ini.
Pemimpin transformasional pasti memiliki visi jangka panjang yang jelas dan meyakinkan. Mereka mampu mengomunikasikan visi tersebut sehingga seluruh orang yang dipimpinnya mampu bergerak ke arah yang sama.
Pemimpin seperti ini akan memandang masa depan sebagai peluang dan mendorong orang-orang di sekitarnya untuk meraih potensi terbaik dalam diri mereka.
Kepemimpinan transformasional berfokus juga pada pengembangan individu. Pemimpin seperti ini akan memotivasi karyawan untuk belajar dan bertumbuh dengan memberikan dukungan yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
Pemimpin transformasional mampu menginspirasi orang-orang di bawahnya untuk berpartisipasi aktif dalam mencapai tujuan bersama. Biasanya penggunaan kata dalam berbicara juga sangat persuasif sekaligus menunjukkan sikap optimis untuk menyebarkan semangat positif.
Selain itu hubungan yang dibangun juga berdasarkan kepercayaan sehingga baik pemimpin maupun karyawan sama-sama berusaha berkembang menjadi lebih baik.
Baca Juga: 7 Ciri-Ciri Etos Kerja yang Harus Dimiliki Oleh Seorang Pemimpin
Kepemimpinan transformasional pasti berusaha mendorong kerja sama dalam tim. Mereka menempatkan kepentingan perusahaan di atas kepentingan pribadi sekaligus memastikan bahwa seluruh karyawan bekerja sama dengan baik. Itu sebabnya kepemimpinan ini mendorong keterbukaan, kejujuran, dan saling pengertian.
Pemimpin transformasional menunjukkan gaya kepemimpinan mereka dengan etika dan integritas yang tinggi. Hal ini terbukti dari tindakan mereka yang selalu jujur serta memegang nilai-nilai yang benar.
Pemimpin transformasional tidak akan segan-segan menantang konvensional kalau terbukti ada cara yang lebih baik. Mereka tidak takut untuk mencoba hal-hal baru yang berbeda demi suatu perubahan signifikan dalam mencapai tujuan.
Pemimpin transformasional tidak hanya berkomunikasi untuk mengkritik karyawan tetapi juga terbuka terhadap masukan dan umpan balik dari mereka. Diskusi atau komunikasi yang sehat biasanya akan terjadi karena hal ini merupakan salah satu prinsip pemimpin transformasional agar perubahan ke arah yang lebih baik dapat terjadi.
Keberadaan mereka jelas memberikan banyak manfaat dalam perusahaan. Meski tidak terjadi dalam 1 malam, tetapi lama-kelamaan perubahan tersebut akan muncul dan menjadikan sistem manajemen lebih baik.
Produktivitas dari masing-masing karyawan pasti akan meningkat seiring dengan keberadaan motivasi serta dukungan dari pemimpin yang transformasional. Setiap orang jadi bisa mengeluarkan potensi terbaik mereka dengan adanya lingkungan positif dan kondusif karena pemimpin transformasional menyediakan ruang untuk berkreasi.
Seorang pemimpin transformasional akan mengembangkan hubungan yang kuat dengan karyawan. Mereka mengambil waktu untuk mengenal setiap orang secara pribadi supaya dapat mencapai tujuan bersama. Hal ini tentunya dapat meningkatkan loyalitas dan retensi karena karyawan merasa dihargai oleh pemimpin mereka.
Transformational leader mendorong inovasi dan kreativitas dalam perusahaan. Mereka mendorong karyawan untuk berpikir kreatif dan mencoba hal-hal baru. Tentunya perusahaan jadi dapat terus berkembang dan mempertahankan daya saing di pasar yang makin kompetitif.
Baca Juga: Leader: Pengertian, Ciri, Serta Tanggung Jawabnya
Pemimpin transformasional memastikan bahwa karyawan mereka memahami pentingnya kepuasan pelanggan. Mereka mendorong karyawan untuk memberikan pelayanan lebih baik sehingga kebutuhan pelanggan terpenuhi. Melalui cara ini para pemimpin transformasional jadi dapat meningkatkan kepuasan pelanggan sekaligus memperkuat citra perusahaan.
Perusahaan yang memiliki pergantian pemimpin biasanya tidak selalu memiliki kondisi stabil. Penyebabnya ialah pemimpin yang lama dan baru memiliki kesenjangan dalam skill serta kemampuan dalam pengelolaan. Hal inilah yang berusaha dihindari oleh para pemimpin transformasional.
Mereka justru memberikan kesempatan bagi orang lain untuk tumbuh dan berkembang sehingga dapat menciptakan generasi pemimpin masa depan yang memiliki keterampilan untuk mencapai kesuksesan pada masa depan.
Pendekatan yang digunakan oleh para pemimpin transformasional sebenarnya tidak baru. Hampir semua pendekatan sudah dikenal, tetapi hanya sedikit yang mau mencoba melakukannya. Coba cari tahu seluruh pendekatannya berikut ini.
Pemimpin transformasional tidak hanya berhenti saat memiliki visi, tetapi juga berusaha membawa karyawannya untuk membuat visi menjadi kenyataan. Visi tersebut harus dapat memberikan arti penting bagi karyawan sehingga mereka merasa termotivasi dan mampu melihat dampak positif yang dihasilkan.
Pemimpin transformasional memberikan dukungan yang diperlukan kepada karyawan supaya mereka bisa meraih potensi terbaiknya dengan menyediakan sumber daya dan arahan. Pada akhirnya pemimpin transformasional jadi bisa menciptakan lingkungan yang memotivasi karyawan untuk mencapai tujuan lebih tinggi.
Baca Juga: Apa itu Kecerdasan Buatan dan Contohnya? Bagaimana Cara Kerjanya?
Pemimpin yang transformasional biasanya akan menyediakan pelatihan dan pengembangan. Pelatihan tersebut bertujuan membantu meningkatkan keterampilan dan kemampuan sehingga tujuan yang ditetapkan dapat tercapai.
Pemimpin transformasional akan menginspirasi karyawan dengan menceritakan kisah sukses atau memberikan teladan yang positif. Hal ini dapat memotivasi karyawan untuk terus berusaha mencapai tujuan dan memberikan hasil yang terbaik.
Dalam dunia bisnis, transformational leadership adalah hal yang sangat dibutuhkan untuk mencapai kesuksesan. Seorang pemimpin transformasional mampu membawa perubahan positif dan memotivasi karyawan untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi.
Jika kamu ingin menjadi seorang pemimpin yang bertransformasi, coba pertimbangkan untuk mengambil kursus leadership di GreatNusa. Dalam kursus tersebut kamu akan belajar tentang strategi dan teknik kepemimpinan transformasional yang sukses.
Segera daftarkan diri kamu di GreatNusa dan jadilah pemimpin yang bisa membawa perubahan positif bagi perusahaan!
By greatnusa • 12 Februari 2023
Tingkatkan kemampuanmu dengan memahami apa arti leadership yang sesungguhnya dalam dunia bisnis. Pelajari semua informasinya hanya di GreatNusa!
Apa arti leadership yang sesungguhnya? Leadership atau kepemimpinan bisa disimpulkan sebagai suatu konsep yang sangat penting dipraktikkan pada seluruh aspek kehidupan, termasuk dalam bisnis.
Kepemimpinan tidak terbatas pada kemampuan mengelola dan mengarahkan karyawan saja, tetapi juga mencakup kemampuan untuk memotivasi dan menginspirasi agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai sesuai rencana.
Jika kamu sedang memimpin suatu bisnis atau proyek maka artikel ini cocok dibaca hingga selesai. Kamu akan diajak membahas lebih lanjut mengenai arti leadership dari sisi perusahaan dan karyawan, sekaligus memahami jenis-jenis kepemimpinan yang ada. Simak selengkapnya di bawah ini!
Leadership atau kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk memimpin dan memotivasi orang lain dalam mencapai tujuan bersama. Dalam dunia bisnis, leadership menjadi hal yang sangat penting karena mampu memengaruhi kinerja perusahaan dan karyawan.
Seorang pemimpin yang baik harus bisa memahami karakteristik setiap anggota timnya agar dapat memfasilitasi kebutuhan mereka. Pada akhirnya kepemimpinan yang tepat akan memberikan hasil akhir yang memuaskan. Mulai dari pendapatan yang meningkat, bisnis yang makin berkembang hingga produktivitas masing-masing karyawan.
Baca Juga: Transformational Leadership: Pengertian, Ciri, Serta Manfaatnya
Terdapat berbagai jenis leadership yang dapat diimplementasikan dalam bisnis kamu. Beberapa jenis kepemimpinan berikut pasti sudah dipahami, tetapi coba pelajari jenis lainnya untuk menambah wawasan kamu dalam memimpin.
Kepemimpinan transformasional merupakan jenis kepemimpinan yang berfokus pada perubahan positif dan pertumbuhan individu sekaligus perusahaan. Pemimpin yang transformasional mampu memotivasi timnya untuk mencapai tujuan bersama dengan cara memberikan inspirasi, dukungan, dan meningkatkan kesadaran diri.
Kepemimpinan yang transaksional mengacu kepada pemberian insentif atau penghargaan bagi karyawan yang mencapai target tertentu. Jadi sistem untuk memotivasi karyawannya dilakukan bukan dengan dukungan biasa melainkan penghargaan dan hukuman.
Servant leadership atau kepemimpinan yang melayani menaruh fokus pada pelayanan untuk membantu orang lain sekaligus berusaha mengarahkan setiap orang agar berada di jalur yang benar. Pemimpin seperti ini biasanya memprioritaskan kebutuhan anggota timnya dan membantu mereka dalam mencapai tujuan bersama.
Kepemimpinan otokratis menekankan kontrol ketat dan hanya mengaplikasikan keputusan yang dibuat oleh pemimpin. Biasanya tidak ada anggota yang dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan karena pemimpin seperti ini hanya menganggap dirinya saja yang paling berpengalaman.
Kepemimpinan demokratis termasuk jenis kepemimpinan yang mendorong partisipasi dari seluruh anggota tim dalam proses pengambilan keputusan. Pemimpin yang demokratis berusaha mempertimbangkan seluruh masukan dari anggota supaya keputusan yang diambil adil dan tidak hanya menguntungkan salah satu pihak saja.
Kepemimpinan laissez-faire memberikan kebebasan kepada anggotanya untuk mengambil keputusan dan bertindak secara mandiri. Kepemimpinan seperti ini tidak banyak memberikan arahan, tetapi lebih menekankan kepercayaan agar setiap orang dapat bertanggung jawab atas tugasnya masing-masing.
Kepemimpinan karismatik mencoba memimpin dengan berusaha memengaruhi anggotanya dalam apa pun keputusan yang dibuat. Meski demikian, pengaruh yang dibawanya cukup positif untuk membuat perusahaan maju ke depan.
Kepemimpinan birokrasi menekankan banyak aturan dan prosedur agar sistem operasional setiap hari berjalan dengan lancar. Kepemimpinan seperti ini terbilang kaku dan menuntut setiap orang untuk patuh terhadap segala aturan yang telah dibuat.
Kalau kepemimpinan birokrasi disebut kaku maka kepemimpinan situasional merupakan kebalikannya. Jenis kepemimpinan satu ini menyesuaikan cara memimpin dengan situasi yang dihadapi. Jadi cara kepemimpinannya bisa berbeda tergantung karakteristik setiap orang di bawahnya.
Baca Juga: Mengenal Betapa Pentingnya Digital Marketing Dalam 5 Hal Ini
Kepemimpinan atau leadership memiliki arti yang berbeda bagi perusahaan dan karyawan. Coba pahami pandangan keduanya berikut ini supaya kamu mendapatkan pemahaman yang menyeluruh.
Bagi perusahaan, kepemimpinan menjadi aspek krusial supaya sistem dan operasional berjalan seperti yang seharusnya. Tanpa ada kepemimpinan maka masing-masing divisi akan bergerak ke arah yang berbeda. Itu sebabnya kepemimpinan bisa diartikan sebagai 3 hal berikut.
Seorang pemimpin perusahaan harus mampu mengelola dan mengarahkan perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tidak berhenti di sana, pemimpin juga harus bisa memberikan teladan yang baik bagi anggota timnya sehingga proses operasional dapat berjalan lancar.
Pemimpin tidak bingung ke mana dirinya serta perusahaan akan bergerak karena sudah ada visi yang dijadikan dasar untuk mengambil berbagai macam keputusan.
Pemimpin yang efektif mampu menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, saling mendukung, dan mendorong inovasi. Budaya organisasi yang positif pada akhirnya dapat meningkatkan kepuasan karyawan, loyalitas, dan retensi.
Pemimpin harus memiliki integritas dan rasa tanggung jawab tinggi agar bisa menghadapi berbagai macam rintangan yang datang. Karakteristik inilah yang akan ditiru oleh karyawan hingga akhirnya membuat perusahaan menjadi sangat berkembang.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Interpersonal Skill dalam Organisasi
Kepemimpinan dari sisi karyawan lebih mengarah pada respons yang diberikan. Maksudnya ialah tindakan pemimpin dalam menghadapi berbagai macam kebutuhan dari karyawan. Apakah dirinya akan mendukung atau memerintah karyawan demi tujuan perusahaan. Setidaknya ada 3 hal yang biasanya dilihat oleh karyawan dalam suatu kepemimpinan.
Seorang pemimpin yang baik harus mampu memahami kebutuhan dan aspirasi karyawannya. Pemimpin juga harus bisa menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan memotivasi karyawan untuk mendapatkan hasil maksimal.
Pemimpin yang baik mampu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan karyawan agar bisa mengeluarkan potensi terbaik dari diri mereka masing-masing. Melalui tindakan ini pemimpin jadi bisa memberikan pelatihan yang dibutuhkan untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi karyawan.
Pemimpin yang baik biasanya akan menghargai dan memotivasi karyawan melalui pengakuan atas kinerja mereka. Memberikan pengakuan dapat meningkatkan kepuasan kerja, meningkatkan motivasi, dan membantu mempertahankan karyawan berkualitas dalam jangka panjang.
Sekarang kamu jadi lebih paham apa arti leadership, bukan? Ingat bahwa kepemimpinan adalah kunci untuk mencapai kesuksesan perusahaan dalam jangka panjang. Meski tugas yang harus ditanggung oleh pemimpin tidak ringan tetapi hasil akhirnya akan membayar semua kerja keras yang telah dilakukan.
Jika kamu juga ingin menjadi pemimpin berkualitas maka jangan ragu untuk terus belajar dan mengasah keterampilan kepemimpinan dengan mengikuti kursus leadership di GreatNusa.
Dalam kursus ini, kamu akan belajar tentang strategi kepemimpinan yang efektif, teknik motivasi, dan cara menciptakan budaya perusahaan yang positif. Jangan lewatkan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan kamu dengan mendaftar di GreatNusa sekarang juga!
By greatnusa • 12 Februari 2023
Belajar menjadi servant leadership adalah solusi tepat bagi bisnis kamu. Namun bukan hanya melayani tanpa memimpin. Coba pahami konsepnya di sini!
Servant leadership adalah suatu konsep kepemimpinan yang menekankan pada pelayanan dan pengabdian kepada karyawan. Jadi bukan hanya berfokus pada tujuan perusahaan semata. Meski ada kata “pelayanan” bukan berarti pemimpin akan melayani seperti pembantu.
Jika konsep tersebut yang ada dalam benakmu maka sebaiknya baca informasi di artikel ini baik-baik. Pasalnya servant leadership lebih luas daripada konsep melayani atau memimpin itu sendiri. Dapatkan semua informasi lengkapnya di bawah ini!
Kepemimpinan yang melayani alias servant leadership adalah model kepemimpinan yang berfokus untuk memimpin sekaligus melayani orang-orang di bawahnya.
Seorang pemimpin yang melayani tidak hanya peduli pada bagaimana perusahaan berkembang tetapi juga bertujuan membantu karyawan untuk tumbuh demi menemukan potensi mereka.
Pemimpin jenis ini akan mengambil peran sebagai mentor dan fasilitator yang berusaha membangun hubungan erat serta saling percaya dengan seluruh karyawannya. Mereka menganggap bahwa seorang pemimpin sudah seharusnya memprioritaskan kebutuhan dan kepentingan orang lain daripada dirinya sendiri.
Baca Juga: 7 Ciri-Ciri Etos Kerja yang Harus Dimiliki Oleh Seorang Pemimpin
Sama seperti jenis kepemimpinan yang lainnya, servant leadership juga memiliki ciri-ciri yang bisa dikenali dengan mudah. Setidaknya ada 7 ciri yang akan terlihat kalau orang tersebut merupakan pemimpin yang melayani.
Seorang pemimpin yang melayani selalu memikirkan kebutuhan dan kepentingan karyawannya. Mereka berusaha untuk membantu karyawan dalam mencapai tujuan dan mendukung mereka dalam memenuhi kebutuhan.
Pemimpin yang melayani cenderung memiliki kemampuan untuk memahami perasaan dan pandangan orang lain. Hal inilah yang memungkinkan mereka untuk berkomunikasi secara efektif dalam mengatasi masalah.
Memamerkan kekuasaan dan prestasi tidak akan ada dalam kamus pemimpin yang melayani. Mereka justru lebih memilih untuk membiarkan hasil kerja karyawannya yang menonjol daripada namanya sendiri.
Kamu pasti sering mendengar tentang jarak antara pemimpin dan karyawan yang sangat jauh. Jangankan berdiskusi, meminta nasihat untuk pekerjaan saja perlu melalui manajer terlebih dahulu. Namun hal ini tidak akan terjadi pada pemimpin yang melayani karena mereka justru bisa disebut sebagai mentor, baik dalam pekerjaan maupun kehidupan.
Pemimpin yang melayani selalu menempatkan kepentingan karyawan dan perusahaan di atas kepentingan pribadi. Mereka akan berusaha sebaik mungkin untuk menciptakan budaya kerja yang saling mendukung dan percaya.
Pemimpin yang melayani memastikan karyawannya memiliki sumber daya yang cukup untuk menyelesaikan pekerjaan. Tidak hanya memberikan sumber daya secara finansial, tetapi juga waktu, dukungan, dan panduan.
Baca Juga: Strategic Leadership: Pengertian, Ciri, dan Cara Menerapkannya
Tidak banyak yang tahu keunggulan dari penerapan gaya kepemimpinan yang melayani. Padahal gaya kepemimpinannya mampu membawa perusahaan ke arah yang lebih baik lagi dari sebelumnya. Berikut kelebihan-kelebihan yang bisa dirasakan apabila suatu perusahaan memiliki pemimpin yang melayani.
Kepemimpinan yang melayani berfokus pada kebutuhan dan kepentingan karyawan yang dapat meningkatkan kepuasan kerja mereka. Pada akhirnya hal ini berpengaruh kepada peningkatan produktivitas dan kinerja yang lebih baik.
Kepemimpinan yang melayani akan berusaha menjaga hubungan erat dan saling percaya dengan karyawannya. Tindakan seperti ini akan menciptakan rasa saling percaya sekaligus budaya positif dalam perusahaan.
Kepemimpinan yang melayani memberikan dukungan dan bantuan pada karyawannya agar mereka dapat mengembangkan keterampilan. Hal ini akan berdampak pada motivasi setiap karyawan untuk bekerja lebih keras.
Kepemimpinan yang melayani biasanya akan membuka komunikasi dengan karyawan sehingga tercipta lingkungan bagi ide-ide baru untuk berkembang. Pada akhirnya inovasi baru tersebutlah yang akan memajukan perusahaan dalam berbagai aspek. Bahkan perusahaan jadi dapat bertahan di tengah-tengah persaingan yang ketat.
Semua tindakan positif yang telah dilakukan nantinya akan menjadi budaya perusahaan yang sehat. Bukan hanya soal budaya tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang baik karena setiap orang dalam perusahaan akan selalu mendukung satu sama lain.
Baca Juga: Co-Leader: Pengertian, Ciri, Serta Tanggung Jawabnya
Menerapkan konsep pelayanan dalam pekerjaan memang terdengar aneh. Namun hal inilah yang menjadi senjata pemimpin dalam mempertahankan karyawan serta perusahaan untuk dapat berkembang. Coba perhatikan tugas apa saja yang berusaha diemban oleh para pemimpin yang melayani berikut ini.
Seorang pemimpin yang melayani harus bisa mendengarkan dan memahami kebutuhan karyawannya. Pasalnya tindakan seperti ini sangat efektif membantu karyawan menyelesaikan masalah mereka dengan lebih baik.
Seorang pemimpin yang melayani juga bertugas meningkatkan partisipasi setiap karyawan dengan memberikan kesempatan untuk berkontribusi dan mengambil bagian dalam pengambilan keputusan.
Tindakan seperti ini akan membuat karyawan merasa dihargai sehingga komitmen mereka untuk bekerja menjadi lebih tinggi. Jadi karyawan bukan hanya sekadar “sumber daya” tetapi juga bagian dari perusahaan.
Pengembangan keterampilan seluruh karyawan harus diperhatikan supaya produktivitas sehari-hari jadi meningkat. Tindakan tersebut dapat meningkatkan kredibilitas pemimpin di mata karyawan sehingga relasi yang terjalin makin kuat.
Seorang pemimpin yang melayani tidak akan membiarkan ada hak karyawannya yang dilanggar. Justru dirinya berusaha menjaga keadilan agar semua orang mendapatkan perlakuan yang sama sehingga lingkungan kerja menjadi lebih kondusif.
Kepemimpinan yang melayani tidak akan bisa berfungsi dengan baik tanpa adanya landasan yang kokoh yakni prinsip. Mulailah mempelajari beberapa prinsipnya berikut ini.
Prinsip pertama ialah melayani karena seorang pemimpin sudah seharusnya mementingkan kepentingan karyawan demi operasional yang berjalan dengan baik. Melayani juga bisa diartikan sebagai pengorbanan karena kepentingan dirinya sendiri tidak terlalu dipusingkan.
Pemimpin dengan gaya melayani percaya bahwa karyawan yang tergabung dalam perusahaan merupakan tanggung jawab yang harus dikelola dengan baik. Itu sebabnya karyawan akan diberikan berbagai pelatihan supaya karier mereka berkembang pesat.
Kepercayaan termasuk prinsip paling krusial dalam gaya kepemimpinan melayani. Setiap karyawan harus mempertahankan integritas dan kepercayaan yang telah diberikan demi menciptakan lingkungan kerja yang harmonis.
Terakhir ada prinsip konsensus yang dijalankan demi kepentingan seluruh karyawan perusahaan. Setiap karyawan diberi kesempatan untuk beropini sehingga ide dan kreasi baru bisa ditemukan untuk kepentingan perusahaan.
Memang tidak mudah mengaplikasikan gaya kepemimpinan melayani dalam dunia bisnis yang makin kompetitif. Pasalnya tidak semua orang mengerti bahwa servant leadership adalah aspek krusial untuk melihat bisnis berkembang pesat. Namun konsep seperti ini perlu dilakukan demi menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan peningkatan produktivitas perusahaan secara keseluruhan.
Kalau kamu tertarik mempelajari konsep kepemimpinan yang melayani lebih lanjut maka langsung saja kunjungi GreatNusa. Tersedia berbagai kursus leadership (kepemimpinan) yang akan meningkatkan keterampilan kamu dalam memimpin.
Dapatkan pengetahuan dan skill baru dalam memimpin dengan fokus melayani serta pengabdian melalui kursus leadership di GreatNusa. Mari mulai perjalanan kepemimpinan kamu yang sesungguhnya bersama GreatNusa sekarang juga!