Menampilkan 211-216 dari 439 Artikel
By greatnusa • 22 Februari 2023
Pengaruh lingkungan kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan tentu dianggap signifikan. Baca artikel berikut untuk mengetahui penjelasannya.
Pengaruh lingkungan kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan sangatlah signifikan. Kedisiplinan saja tidak cukup untuk meningkatkan performa. Lingkungan kerja juga memainkan peranan besar terhadap kemampuan kerjamu di perusahaan. Meskipun kamu sangat disiplin dalam bekerja, perlahan-lahan kinerjamu mulai menurun apabila tidak dikelilingi lingkungan kerja yang suportif.
Kedisiplinan merupakan faktor internal, sedangkan lingkungan kerja termasuk faktor eksternal yang berdampak besar pada perkembangan kinerja kamu. Lalu, seperti apa pengaruh keduanya? Langsung simak artikel ini untuk menemukan jawabannya.
Lingkungan kerja merupakan segala komponen di sekitar karyawan yang bisa memengaruhi pengerjaan tugas atau tanggung jawabnya. Artinya, lingkungan kerja bukan hanya hal fisik seperti kelembapan, suhu udara, ventilasi, penerangan, dan fasilitas tempat kerja. Komponen non-fisik seperti ketenangan, struktur kerja, tanggung jawab, pemimpin, kelompok, dan kelancaran komunikasi juga termasuk bagian penting dari lingkungan kerja.
Baca Juga: Cara Membangun Lingkungan Kerja Fleksibel yang Efektif Berbasis Cloud
Kedisiplinan karyawan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang berasal dari lingkungan kerjanya. Apa saja faktornya?
Kedisiplinan karyawan terbentuk karena mereka memiliki seorang pemimpin yang dijadikan sebagai teladan. Mereka tidak harus mempunyai pemimpin yang berada di lingkungan kerja yang sama, bisa pula pemimpin di kehidupan sehari-harinya. Pemimpin yang baik akan menginspirasi karyawan agar tetap disiplin dan mau memberikan performa terbaik selama bekerja.
Ada pula karyawan yang menjadi lebih disiplin karena mendapatkan penghargaan di tempat kerjanya. Karyawan merasa bahwa mereka dihargai di tempat kerjanya sehingga mau menunjukkan performa terbaiknya selama bekerja. Sebaliknya, kedisiplinan karyawan menurun apabila tidak ada penghargaan yang diberikan selama masa kerja.
Hukum rewards dan punishment harus diterapkan di lingkungan kerja. Artinya, perusahaan tidak hanya memberikan penghargaan, tetapi juga sanksi apabila karyawan berbuat kesalahan. Sanksi membuat karyawan menjadi lebih disiplin sehingga mereka akan berpikir dua kali sebelum melanggar aturan perusahaan.
Supervisi atau pengawasan perlu dilakukan secara efektif agar kedisiplinan kerja tetap terpelihara. Pimpinan yang melakukan supervisi secara maksimal dapat mencegah tindakan indisipliner yang bisa saja luput dari pandangan mata. Beberapa karyawan cenderung melakukan ketidakdisiplinan apabila tidak merasa diawasi oleh atasannya.
Kedisiplinan juga terjadi apabila karyawan memiliki hubungan yang baik bersama atasan, bawahan, atau rekan kerjanya. Hubungan yang baik akan melahirkan suasana yang kondusif sehingga karyawan mau menerapkan kedisiplinan di tempat kerjanya.
Karyawan lebih disiplin dan mau bekerja lebih giat apabila perusahaan menetapkan tujuan yang jelas dan ideal. Namun, tujuan tersebut harus memperhatikan kemampuan karyawan pula agar semangat dan kedisiplinannya tetap terjaga.
Baca Juga: 8 Indikator Lingkungan Kerja Toxic yang Harus Kamu Ketahui
Lingkungan kerja dan disiplin kerja sama-sama memainkan peranan penting terhadap kinerja karyawan. Berikut penjelasan lengkapnya.
Lingkungan kerja yang positif akan membuat karyawan merasa nyaman dalam menjalin relasi bersama rekan kerja. Mereka pun bisa membangun jaringan yang berguna untuk perkembangan kariernya pada masa depan. Kolaborasi atau kerja sama antar karyawan pun meningkat sehingga pekerjaan lebih mudah diselesaikan. Tentunya manfaat ini lebih terasa kalau karyawan yang berkolaborasi menyadari pentingnya kedisiplinan kerja.
Etos kerja merupakan pola pikir dan semangat yang dimiliki seseorang selama bekerja. Seorang karyawan memiliki etos kerja yang tinggi apabila dikelilingi oleh lingkungan kerja yang suportif. Karyawan akan merasa puas dan mau memberikan kinerja terbaiknya dalam mengemban tanggung jawab yang diberikan.
Kedisiplinan membentuk karakter yang membuat karyawan lebih profesional dalam bekerja. Mereka akan menepati setiap janji dan mau menyelesaikan setiap tugas yang dibebankannya. Begitu pula lingkungan kerja yang positif, karyawan tidak perlu pusing memikirkan masalah atau politik kantor yang bisa mengganggu profesionalitasnya.
Growth mindset alias pola pikir yang mengacu pada pertumbuhan muncul apabila karyawan berada di lingkungan yang positif. Mereka mau mengembangkan kemampuan (skill) atau meningkatkan wawasannya demi kemajuan kariernya. Kedisiplinan juga membuat karyawan lebih cepat dalam mempelajari hal baru sehingga siap untuk mempraktikkannya selama bekerja.
Baca Juga: 8 Cara Mengelola Stress Dan Emosi Negatif Di Tempat Kerja
Karyawan yang disiplin tidak pernah menyia-nyiakan waktunya. Mereka akan memanfaatkan waktu untuk bekerja semaksimal mungkin dan menyelesaikan pekerjaannya sebelum jam pulang kerja. Namun, mereka juga tahu waktu yang tepat untuk beristirahat agar pikirannya tetap jernih dan tidak terlalu dibebani oleh pekerjaannya.
Pada akhirnya, karyawan yang disiplin mau melatih dirinya agar tidak terpengaruh oleh suasana di sekitarnya. Mereka tetap ingin menyelesaikan tugasnya sebelum tenggat waktu tiba meski suasana lingkungan kerja tidak terlalu kondusif. Sikap ini membuat karyawan mampu mempertahankan posisi kerjanya, bahkan dipromosikan ke jenjang yang lebih tinggi dan berdampak pada peningkatan kariernya.
Pengaruh lingkungan kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan ternyata sangat signifikan bagi perkembangan kariermu, bukan? Mulailah melatih dirimu agar lebih disiplin dalam bekerja supaya bisa merasakan manfaatnya. Kamu adalah pemimpin atas dirimu sendiri, jadi tingkatkan kapasitasmu agar lebih disiplin dalam bekerja.
Memimpin diri sendiri bukanlah langkah yang mudah, apalagi jika kamu belum mengetahui caranya. Jangan khawatir, kamu bisa mengikuti kursus Self-Leadership: Metode Mengenal Diri Sendiri dari GreatNusa. Kamu akan memahami metode analisis diri serta mampu mengembangkan diri sendiri menjadi pribadi yang berkualitas setelah mengikuti kursus ini. Yuk, buat hidupmu lebih bermakna melalui kursus pengembangan diri bersama GreatNusa!
By greatnusa • 22 Februari 2023
Cara untuk mengembangkan upaya berfikir inovatif adalah hal yang sangat penting dalam dunia kerja saat ini. Penasaran? Simak selengkapnya di artikel ini!
Cara untuk mengembangkan upaya berpikir inovatif adalah hal yang sangat penting dalam dunia kerja saat ini. Dengan perkembangan teknologi yang sangat cepat dan persaingan yang semakin ketat, perusahaan perlu mencari cara untuk meningkatkan produktivitas dan menemukan solusi yang inovatif untuk masalah yang dihadapi.
Melalui artikel ini, kamu akan mempelajari bagaimana cara untuk mengembangkan upaya berpikir inovatif secara lebih dalam. Mari simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Upaya berpikir inovatif adalah proses pemikiran yang digunakan untuk menemukan solusi yang baru dan berbeda untuk masalah yang dihadapi. Dalam konteks bisnis, upaya berpikir inovatif dapat membantu perusahaan untuk menemukan cara agar bisa meningkatkan produktivitas, meningkatkan kualitas produk atau layanan yang ditawarkan, dan meningkatkan daya saing perusahaan. Upaya berpikir inovatif juga dapat digunakan dalam bidang lain seperti pendidikan, teknologi, dan kesehatan.
Proses upaya berpikir inovatif memerlukan kreativitas dan kemampuan untuk melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda. Ini membutuhkan kemampuan untuk berpikir di luar kotak dan menemukan solusi yang tidak terlihat jelas. Upaya berpikir inovatif juga memerlukan kemampuan untuk mengevaluasi ide-ide yang dikemukakan dan menentukan mana yang paling baik untuk digunakan.
Upaya berpikir inovatif dapat dikembangkan melalui berbagai cara seperti melakukan curah pendapat (brainstorming) secara rutin dengan tim, melakukan pelatihan kreativitas, atau dengan mengambil pendekatan yang berbeda dalam menyelesaikan masalah.
Penting untuk diingat bahwa upaya berpikir inovatif tidak hanya diperlukan oleh para petinggi atau individu yang memegang posisi penting saja, tetapi juga dapat diterapkan oleh setiap individu dalam organisasi. Upaya berpikir inovatif dapat digunakan oleh siapa saja dalam organisasi untuk menemukan solusi yang inovatif dan meningkatkan produktivitasnya.
Baca Juga: 6 Pengaruh Lingkungan Kerja dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Seseorang yang selalu berupaya berpikir inovatif biasanya memiliki beberapa kemampuan tertentu. Berikut ini adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh orang-orang yang berpikir kreatif yang dapat membantu mereka menyumbangkan ide-ide baru.
Kreativitas sering dikaitkan dengan bakat seni, tetapi menjadi kreatif bisa menjadi pola pikir atau cara memandang dunia secara berbeda. Individu yang kreatif akan menghasilkan ide melalui berbagai metode seperti curah pendapat dan masukan kelompok. Mereka juga dapat menerapkan metode untuk mempraktikkan ide-ide baru.
Orang yang berpikir inovatif memiliki kemampuan untuk menemukan metode baru dalam mengekspresikan gagasan mereka. Mereka dapat mengubah kondisi yang ada dengan temuan-temuan mereka dan mengembangkan konsep unik yang dapat dibagikan kepada orang lain. Bahkan, mereka seringkali menjadi pelopor dalam menciptakan pendekatan baru karena mereka selalu mencari cara untuk melakukan sesuatu yang berbeda dari yang lain.
Pemikir inovatif secara alami dapat menemukan solusi yang inovatif untuk masalah yang dihadapi. Mereka mencari cara alternatif untuk mencapai kesuksesan dengan belajar dari kegagalan dan tidak takut untuk mengambil risiko. Alih-alih melihat tugas yang sulit sebagai hal yang mustahil, mereka melihatnya sebagai tantangan yang harus dipecahkan. Mereka mungkin mengubah proses atau menghasilkan solusi yang berbeda dari yang lain di tengah proyek karena mereka menolak untuk menyerah.
Inovator menggunakan metode analisis penalaran induktif dan deduktif untuk menganalisis situasi dan menemukan solusi. Untuk berinovasi, pemikir ini mengumpulkan dan menggabungkan informasi, membuat koneksi, dan menginterpretasikan informasi untuk menarik kesimpulan. Berpikir kritis juga berarti mengevaluasi ide-ide dan melakukan refleksi selama proses berlangsung. Inovator juga memandang masalah dari berbagai sudut pandang, mempertimbangkan bagaimana satu bagian mempengaruhi yang lain atau keseluruhan.
Inovator cenderung memiliki sikap kritis dan tidak puas dengan status quo. Mereka terus mencari cara untuk meningkatkan dan menemukan cara baru untuk melakukan sesuatu. Mereka banyak bertanya dan tidak takut untuk mengeksplorasi ide-ide yang belum pernah ada sebelumnya. Mereka juga tidak takut untuk menantang metode yang sudah ada jika mereka merasa metode tersebut dapat ditingkatkan.
Inovator tidak bekerja sendiri; mereka selalu melibatkan orang lain dalam proyek yang dijalani. Mereka mampu bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan bersama, menanggung risiko dan tanggung jawab bersama-sama. Selain itu, mereka juga mampu mengenali potensi orang lain dan menggunakan kemampuan orang lain untuk membantu mewujudkan ide-ide mereka.
Inovator sangat menghargai kerja tim dan mampu bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Mereka juga dikenal sebagai pemimpin yang dapat menggunakan potensi orang lain untuk mencapai kesuksesan. Selain itu, mereka juga mampu untuk membagikan tanggung jawab dan menyebarkan semangat inovasi pada orang lain.
Baca Juga: Manajemen Inovasi: Pengertian, Tujuan, Aspek, serta Contoh Penerapannya
Setiap orang memiliki potensi untuk menjadi inovatif. Berikut ini adalah beberapa cara untuk meningkatkan keterampilan berpikir inovatif yang kamu miliki.
Cobalah cari kesempatan untuk mengeksplorasi kreativitas baik di tempat kerja maupun dalam kehidupan pribadi. Saat menghadapi tantangan, cobalah untuk mencari solusi yang paling realistis dan dapat diterapkan. Gunakan imajinasimu untuk mencari ide baru dengan mengajukan pertanyaan "Bagaimana jika?" dan jangan ragu untuk mencari saran dari orang lain dalam industri yang sama atau disiplin ilmu yang kamu minati.
Inovator sering menganggap kegagalan sebagai peluang untuk belajar. Mereka yang mau memberikan ruang untuk gagal dan mengevaluasi kesalahan akan lebih cepat meningkatkan kemampuan untuk berpikir kreatif. Kegagalan akan dilihat sebagai cara untuk menguji ide dan menemukan solusi yang lebih baik.
Inovator tidak membatasi diri dalam menciptakan ide. Mereka membuat pola pikir yang memungkinkan setiap konsep dipertimbangkan selama proses awal. Pendapat orang lain juga diterima sebagai bagian yang penting dalam proses pembentukan ide.
Para inovator menyadari bahwa sumber ide tidak memiliki batasan dan bisa ditemukan di mana saja. Mereka selalu berusaha meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, baik dalam lingkup profesional maupun pribadi, untuk menemukan peluang belajar dan mengembangkan diri.
Cara terbaik untuk mengembangkan upaya berpikir inovatif adalah dengan mempelajari inovasi orang lain secara langsung. Jelajahi metode mereka untuk pemecahan masalah secara kreatif dan cari tahu bagaimana mereka menghasilkan ide untuk membantu menginspirasi kreativitas milik diri sendiri.
Baca Juga: 7 Cara Mengembangkan Potensi Diri Agar Karier Cemerlang
Bagaimana? Cara untuk mengembangkan upaya berpikir kreatif sebenarnya cukup mudah, kan? Namun, jika kamu ingin mempelajarinya dengan lebih dalam lagi, yuk langsung saja ikuti kursus-kursus dari GreatNusa. Kami menyediakan berbagai macam kursus yang akan diajarkan langsung oleh para profesional dan ahlinya. Klik di sini untuk mendapatkan informasi lebih lanjut!
Fungsi manajemen proyek dalam perusahaan yang paling utama adalah memastikan pekerjaan berjalan lancar dan sesuai deadline. Simak fungsi selengkapnya di sini.
Penggunaan prinsip manajemen proyek pada dasarnya bukan hanya berlaku dalam hubungan antara perusahaan sebagai tim pelaksana atau klien dengan pihak ketiga. Manajemen proyek juga dapat diterapkan oleh pihak internal dalam suatu organisasi dalam menyelesaikan penugasan tertentu.
Nah, implementasi manajemen proyek pada internal organisasi bergantung pada orientasi dan tingkatan manajemen. Namun, pada pembahasan kali ini kita tidak membicarakan hal itu melainkan lebih kepada bagaimana sih fungsi manajemen proyek dalam sebuah perusahaan?
Kita langsung masuk ke pembahasan poin pertama mengenai fungsi manajemen proyek dalam sebuah perusahaan, yakni untuk memastikan agar proyek berjalan secara terfokus.
Sebagaimana kita ketahui bahwa masing-masing proyek memiliki tujuan dan spesifikasi yang mungkin berbeda dari proyek lainnya. Pencapaian tujuan merupakan parameter penting yang menentukan sejauh mana tingkat keberhasilan penyelesaian suatu proyek.
Oleh sebab itu, tim pelaksana proyek biasanya akan secara spesifik melakukan penugasan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dan ketentuan lain yang harus dipenuhi agar dapat meningkatkan keberhasilan penyelesaian proyek.
Dalam melakukan hal tersebut, terdapat dua fungsi manajemen proyek yang harus dijalankan oleh tim pelaksana, antara lain:
Dikutip dari beberapa sumber, fungsi scoping dalam manajemen proyek diartikan sebagai suatu kegiatan membuat batasan-batasan ranah pekerjaan agar suatu proyek dapat terselesaikan. Sederhananya, kegiatan ini meliputi penyusunan kegiatan yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama penugasan.
Fungsi scoping perlu dilakukan agar kita dapat lebih fokus menyelesaikan penugasan tanpa perlu mengkhawatirkan tentang hal-hal yang sebenarnya bukan menjadi bagian yang harus kita kerjakan. Selain itu, adanya fungsi scoping dapat membantu kita dalam menggunakan waktu, serta mengerahkan pikiran dan tenaga secara efektif dan efisien.
Salah satu tahap penting dalam manajemen proyek adalah membuat perencanaan (planning). Fungsi planning dalam manajemen proyek diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan identifikasi tujuan penugasan, mengurangi peluang munculnya risiko, serta mengantisipasi munculnya hal-hal tak terduga yang dapat menghalangi pemenuhan penugasan.
Aktivitas perencanaan perlu dilakukan dengan didasari oleh beberapa pertimbangan berikut ini:
Baca Juga: Perencanaan Karir: Pengertian, Tujuan, dan Contohnya
Kedua, fungsi manajemen proyek dalam perusahaan adalah untuk memastikan bahwa suatu pekerjaan atau penugasan dapat diselesaikan sesuai dengan deadline dan target yang telah ditetapkan sebelumnya.
Agar dapat menjalankan fungsi tersebut, maka terdapat tiga hal yang harus dilakukan oleh tim pelaksana, antara lain:
Pertama, hal yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa suatu pekerjaan sesuai dengan deadline dan target adalah membuat perkiraan yang mencakup nominal biaya proyek secara terperinci, sumber daya yang dibutuhkan, serta durasi penyelesaian proyek.
Perkiraan ini nantinya akan menjadi pedoman yang harus dipegang oleh pihak pelaksana proyek sepanjang menjalankan penugasan agar bagaimanapun caranya mereka harus dapat memanfaatkan waktu dan sumber daya seefisien mungkin.
Apabila terdapat hal-hal tak terduga yang membuat tim pelaksana gagal memenuhi ekspektasi penugasan dari segi waktu dan sumber daya, maka perkiraan ini perlu dievaluasi - apakah sudah benar-benar dibuat sesuai dengan pertimbangan perencanaan atau tidak.
Kegiatan ini meliputi penyusunan daftar kegiatan mulai dari awal hingga akhir secara detail, durasi ideal masing-masing kegiatan, serta siapa yang bertindak sebagai penanggungjawab.
Dengan adanya susunan daftar kegiatan yang jelas, maka diharapkan penugasan menjadi semakin jelas bagi masing-masing anggota tim pelaksana serta ada alur pertanggungjawaban yang jelas apabila ada pekerjaan yang belum terselesaikan maupun kendala yang harus dihadapi oleh anggota pelaksana.
Tak hanya itu, susunan daftar kegiatan ini juga dapat membantu tim pelaksana dalam menyusun strategi agar dapat melakukan manajemen waktu dengan baik. Bagaimanapun, manajemen waktu merupakan kunci penting yang memegang keberhasilan manajemen proyek.
Setelah pembagian daftar kegiatan dan siapa saja anggota tim yang bertanggung jawab atas kegiatan tersebut, maka hal terakhir yang perlu dilakukan agar penugasan dapat diselesaikan dengan tepat sesuai deadline dan target ialah memastikan bahwa masing-masing anggota tim memahami tanggung jawab mereka.
Pemahaman anggota tim terhadap bagian masing-masing dalam suatu proyek sangat penting untuk mencapai koordinasi anggota yang baik, membantu leader tim dalam menggerakkan fungsi manajemen proyek, serta menyamakan pemikiran dan visi dari masing-masing anggota tim. Dengan demikian maka tujuan proyek akan menjadi lebih mudah tercapai.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Perencanaan Agregat yang Dibutuhkan Dalam Bisnis
Terakhir, manajemen proyek juga berfungsi untuk memprediksi dan mengantisipasi masalah yang mungkin muncul selama masa pengerjaan suatu proyek. Sebagaimana kita ketahui, masalah dalam proyek bisa muncul kapan saja apa pun penyebabnya.
Namun tugas kita adalah memastikan agar masalah tersebut tidak sampai menghalangi pengerjaan tugas, dan apabila sampai menghalangi, maka kita perlu mengambil keputusan untuk menyelesaikan persoalan tersebut supaya proyek tetap dapat terealisasi.
Agar dapat mencapai fungsi tersebut maka terdapat tiga hal yang perlu dilakukan, antara lain:
Apabila terdapat suatu masalah yang muncul selama penugasan, tentunya sebagai pemimpin, leader tim pelaksana harus dapat mengambil tindakan agar penugasan tetap dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Tiga hal yang harus dilakukan sebagai seorang leader saat menghadapi benturan masalah adalah memberi instruksi pada anggota tim, memberikan bimbingan agar anggota tim dapat menyelesaikan masalah mereka sendiri, serta membentuk komunikasi tim yang efektif agar ia mengetahui sejauh mana permasalahan tersebut akan berdampak terhadap penugasan.
Kepemimpinan merupakan aspek yang memegang peranan penting dalam mengarahkan tim. Seorang pemimpin tim harus dapat mengambil keputusan yang tepat dari segi waktu dan tindakan dengan mempertimbangkan kapasitas anggota tim.
Apabila suatu permasalahan sudah tidak lagi dapat ditangani oleh anggota tim, maka mau tidak mau leader tim harus turun tangan untuk melakukan pengendalian seluruh pekerjaan dan memastikan semuanya berjalan sesuai rencana, baik dari segi waktu maupun sumber daya yang dibutuhkan selama proses pengerjaan.
Tak hanya saat ada masalah, manajer proyek juga perlu menjalankan peran mereka dalam memantau setiap aktivitas terkait penugasan dengan menggunakan alat ukur berupa matriks untuk memastikan proyek berjalan sesuai dengan deadline dan spesifikasi yang telah ditentukan dengan klien.
Baca Juga: Menentukan Fokus dan Prioritas dalam Task Management
Terakhir, seorang leader tim atau manajer proyek harus melakukan kegiatan evaluasi yang meliputi penilaian kinerja anggota tim berdasarkan hasil akhir proyek yang telah berhasil dijalankan.
Berdasarkan hasil evaluasi ini, mungkin ada masukan yang akan sangat berarti untuk penyelesaian proyek lain yang serupa di masa mendatang atau pembelajaran lain yang dapat disampaikan untuk menambah wawasan anggota tim.
Fungsi manajemen proyek yang tepat memegang peran krusial dalam keberhasilan setiap pekerjaan. Oleh karena itu diperlukan kerja sama semua anggota tim untuk memastikan kelancaran fungsi-fungsi yang sudah ditentukan.
Ingin tahu lebih banyak tentang manajemen proyek? GreatNusa menyediakan kelas menarik yang membahas tentang Information System Project Management. Melalui kursus online ini, kamu akan mempelajari proses, tools, teknik, serta areas of knowledge dalam mengelola proyek IT.
By greatnusa • 21 Februari 2023
Manfaat mematuhi aturan akan dirasakan tidak hanya bagi karyawan, tetapi juga perusahaan itu sendiri. Apa saja dampak positifnya bagi perusahaan? Baca di sini.
Apakah kamu berencana mendirikan perusahaan start-up dan mempekerjakan sejumlah karyawan di dalamnya? Apabila jawabannya ‘ya’, berarti kamu harus merancang aturan perusahaan sebagai pedoman untuk dipatuhi oleh karyawan. Manfaat mematuhi aturan ternyata berdampak besar pada perkembangan perusahaanmu.
GreatNusa tidak hanya akan mengulas manfaat yang dirasakan dari mematuhi perusahaan, tetapi juga memberikan tips menyusun peraturan perusahaan yang baik. Yuk, simak ulasannya sampai selesai!
Definisi peraturan perusahaan secara resmi tercatat dalam Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 20 tentang Ketenagakerjaan. Peraturan perusahaan merupakan serangkaian regulasi tertulis yang dibuat oleh pengusaha dan memuat tata tertib perusahaan.
Bagian VI menjelaskan lebih lanjut tentang pembuatan peraturan perusahaan. Pasal 108 Ayat 1 menyatakan bahwa perusahaan yang telah mempekerjakan minimal 10 karyawan wajib membuat aturan perusahaan. Aturan ini mulai berlaku setelah mendapat pengesahan dari Menteri Tenaga Kerja (Menaker) atau pejabat yang ditunjuk. Namun, kewajiban tersebut bisa diabaikan kalau perusahaan telah memiliki perjanjian kerja bersama perusahaan lainnya.
Ada pun konten yang harus ada dalam peraturan perusahaan tercantum dalam pasal 111, yaitu:
Baca Juga: Ketahui 5 Perbedaan Machine Learning dan Deep Learning
Perusahaan dapat merasakan manfaat yang signifikan apabila karyawan mematuhi peraturan yang berlaku. Apa saja manfaatnya?
Kedisiplinan karyawan meningkat apabila mereka mematuhi regulasi perusahaan yang berlaku. Karyawan memiliki sikap tanggung jawab yang tinggi dan berusaha mewujudkannya ketika berada di tempat kerja. Perusahaan memiliki karyawan yang berkualitas tidak hanya saat mengerjakan pekerjaan, tetapi terlihat dari karakter dan kedisiplinannya pula.
Peraturan berfungsi untuk menjamin keadilan dan keseragaman di tempat kerja. Artinya, tidak ada seorang karyawan pun yang luput dari konsekuensi peraturan. Setiap karyawan harus mematuhi SOP dan kode etik yang ditetapkan dalam perusahaan. Keadilan di tempat kerja pun tercipta sehingga tidak ada karyawan yang merasa lebih superior daripada rekan kerjanya.
Peraturan perusahaan juga harus menjamin keamanan dan keselamatan pekerja. Karyawan harus aman dari bahaya fisik maupun mental yang bisa mengganggu kelancaran kerja, seperti luka fisik, kecelakaan, pelecehan, perundungan, dan sebagainya. Mematuhi aturan perusahaan dapat meningkatkan keamanan yang berdampak pada kenyamanan karyawan di tempat kerja.
Tindakan penyelewengan dan pelanggaran aturan sering terjadi secara tersembunyi. Karyawan yang mematuhi aturan akan menciptakan budaya keterbukaan di tempat kerja. Mereka berani mengakui pelanggaran dan siap menerima konsekuensi dari tindakannya tersebut. Segala masalah kecil yang terjadi di perusahaan bisa diatasi lebih awal sebelum berkembang menjadi konflik yang lebih serius.
Kredibilitas perusahaan meningkat apabila karyawannya mematuhi regulasi yang berlaku. Perusahaan memiliki citra yang baik di mata pihak eksternal, mulai dari klien atau konsumen, mitra, masyarakat, bahkan pemerintah. Manfaat ini tentunya bisa berdampak pada kemampuan perusahaan dalam memasarkan produk atau layanannya kepada masyarakat luas.
Baca Juga: Kanban: Pengertian, Manfaat, Fungsi, Serta Cara Menggunakannya
Proses penyusunan peraturan perusahaan bukan merupakan perkara mudah. Namun, kamu bisa mengikuti panduan di bawah ini untuk merancang peraturan di tempat kerjamu.
Pasal 111 Undang-Undang Ketenagakerjaan menyatakan bahwa setiap ketentuan dalam peraturan perusahaan harus selaras regulasi perundang-undangan yang sedang berlaku. Regulasi perundang-undangan terkini terkait ketenagakerjaan yaitu UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Kajilah regulasi tersebut serta peraturan pemerintah lainnya supaya kamu memiliki pedoman yang benar untuk membuat peraturan perusahaan.
Setiap butir tata tertib perusahaan yang dibuat tentu memiliki konsekuensi ketika diterapkan. Kamu perlu mempertimbangkan konsekuensi positif maupun negatif dari penerapan aturan tersebut. Apabila lebih banyak konsekuensi positif, kamu bisa menerapkannya dalam peraturan perusahaan. Sebaliknya, kamu bisa mengeliminasi poin peraturan yang memunculkan banyak konsekuensi negatif dalam penerapannya.
Karyawan maupun perusahaan harus memahami hak dan kewajibannya masing-masing agar bisa meminimalisir konflik selama peraturan perusahaan sedang diterapkan. Adapun konten hak dan kewajiban masing-masing kedua belah pihak harus disusun dalam poin secara sistematis.
Pasal 111 Ayat 3 menyatakan bahwa masa berlaku peraturan perusahaan hanya maksimal dua tahun. Setelah masa tersebut, perusahaan wajib memperbaharui peraturannya. Pembaruan peraturan bermanfaat agar perusahaan bisa mengikuti regulasi terbaru terkait ketenagakerjaan.
Tata bahasa atau kalimat yang digunakan haruslah mudah dipahami oleh seluruh karyawan dalam perusahaan. Hindari gaya bahasa yang ambigu supaya peraturan yang dibuat tidak menimbulkan salah tafsir yang mungkin terjadi. Gunakan bahasa baku sesuai kaidah bahasa Indonesia dan hindari penggunaan bahasa non-formal meskipun kamu hendak membuat aturan untuk perusahaan start-up.
Baca Juga: 5 Etika Profesi Akuntansi yang Harus Dimiliki Seorang Akuntan
Setelah memperkirakan hak dan kewajiban, tata tertib, syarat kerja, dan masa berlaku, barulah kamu bisa membuat draf berisi seluruh peraturan yang telah dibuat. Draf tersebut bisa dikirimkan kepada perwakilan karyawan perusahaan untuk dipelajari. Mereka berhak memberikan saran atau perubahan maksimal 14 hari setelah draf diberikan.
Apabila semua karyawan setuju mengenai draf yang sudah dibuat, barulah kamu bisa melakukan finalisasi. Kamu bisa mengirimkan draf tersebut ke Dinas Ketenagakerjaan untuk pengesahan. Namun, mereka perlu melakukan peninjauan terlebih dahulu terhadap peraturan yang telah dibuat. Segera lakukan revisi jika peraturan yang dibuat belum memenuhi kriteria pengesahan.
Tentunya kamu ingin merasakan manfaat mematuhi aturan perusahaan yang telah dijelaskan dalam artikel ini, bukan? Oleh karena itu, kamu perlu memahami lebih lanjut tentang etika perusahaan agar bisa merancang peraturan yang lebih solid dan tentunya menguntungkan karyawanmu pula.
Maka dari itu, ikutilah kursus Belajar Etika dan Tata Kelola Perusahaan dari GreatNusa supaya kamu bisa memahami konsep corporate governance dalam bisnis dan masyarakat. Kembangkan bisnismu sekarang juga agar lebih sukses mencapai tujuan melalui kursus bersama GreatNusa!
By greatnusa • 21 Februari 2023
Business Development adalah salah satu aspek penting dalam dunia bisnis yang berfokus pada proses pengembangan bisnis. Simak penjelasan lengkapnya di sini!
Business Development adalah salah satu aspek penting dalam dunia bisnis yang berfokus pada proses pengembangan bisnis dengan cara meningkatkan pendapatan, efisiensi, dan daya saing perusahaan. Melalui proses ini, perusahaan dapat meningkatkan jumlah pelanggan, mengejar pasar baru, dan meningkatkan efisiensi dalam operasionalnya.
Melalui artikel ini, kamu akan mempelajari mengenai Business Development secara lebih mendalam, mulai dari pengertiannya, tujuan, hingga fungsinya. Selain itu, kamu juga akan dapat mengetahui kemampuan apa saja yang harus dimiliki oleh Business Development. Mari simak penjelasannya di bawah ini!
Dalam istilah yang paling sederhana, Business Development dapat diartikan sebagai ide, inisiatif, dan aktivitas yang membantu membuat bisnis menjadi lebih baik. Ini termasuk peningkatan pendapatan, pertumbuhan ekspansi bisnis, dan profitabilitas dengan membangun kemitraan strategis dan membuat keputusan bisnis strategis.
Kegiatan Business Development dapat meluas ke berbagai departemen, termasuk penjualan, pemasaran, manajemen proyek, manajemen produk, dan manajemen vendor. Jaringan, negosiasi, kemitraan, dan upaya penghematan biaya juga terlibat. Berbagai departemen dan aktivitas ini didorong oleh dan diselaraskan dengan tujuan pengembangan bisnis.
Sebagai contoh, sebuah bisnis memiliki produk atau layanan yang sukses di satu wilayah, seperti Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi). Tim Business Development kemudian menilai potensi ekspansi lebih lanjut. Setelah semua uji tuntas, penelitian, dan studi, ditemukan bahwa produk atau layanan yang ditawarkan dapat diperluas ke wilayah baru, seperti Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Malang.
Tujuan Business Development sangat penting dalam menentukan arah perkembangan bisnis dan mencapai kesuksesan dalam jangka panjang. Beberapa tujuan utama Business Development antara lain:
Salah satu tujuan utama dari Business Development adalah meningkatkan pendapatan perusahaan. Ini dapat dilakukan dengan mengejar pasar baru atau meningkatkan jumlah pelanggan yang ada. Selain itu, perusahaan juga dapat meningkatkan pendapatan dengan meningkatkan kualitas produk atau layanan, mengejar pasar global, atau meningkatkan jaringan kerja.
Tujuan lain dari Business Development adalah menambah jumlah pelanggan. Ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas produk atau layanan, mengejar pasar baru, atau meningkatkan jaringan kerja. Selain itu, perusahaan dapat menambah jumlah pelanggan dengan menjual produk atau layanan ke segmen pasar yang belum terjangkau sebelumnya, atau meningkatkan jaringan kerja dengan bekerja sama dengan perusahaan lain.
Meningkatkan efisiensi dalam operasional perusahaan juga merupakan tujuan dari Business Development. Salah satu cara untuk mencapai tujuan ini adalah dengan mengejar pasar baru yang dapat memberikan peluang untuk meningkatkan efisiensi produksi atau distribusi. Selain itu, perusahaan juga dapat meningkatkan efisiensi dengan meningkatkan jumlah pelanggan yang ada, sehingga dapat mengurangi biaya promosi atau distribusi per produk atau jasa.
Salah satu tujuan penting dari Business Development adalah meningkatkan daya saing perusahaan. Dengan meningkatkan daya saing, perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan lain dalam industri yang sama dan meningkatkan peluang untuk mencapai kesuksesan dalam jangka panjang.
Baca Juga: Apa Peran Inovasi dalam Kewirausahaan? Apakah Menguntungkan?
Fungsi Business Development adalah untuk mengembangkan bisnis perusahaan, baik secara ekspansi pasar maupun diversifikasi produk. Beberapa fungsi utama yang harus dilakukan oleh Business Development adalah:
Salah satu fungsi utama dari Business Development adalah melakukan penelitian pasar. Dalam fungsi ini, perusahaan dapat mengumpulkan data tentang pasar yang dituju, seperti informasi tentang konsumen, pesaing, dan tren pasar. Dengan data yang diperoleh, perusahaan dapat mengevaluasi peluang pasar dan mengembangkan strategi yang tepat untuk mengejar pasar tersebut.
Fungsi penting lainnya dari Business Development adalah mencari pasar baru untuk dijadikan target pasar perusahaan. Business Development harus mampu menganalisis data pasar dan mengevaluasi peluang bisnis yang ada untuk dijadikan target pasar. Kemampuan negosiasi yang baik juga diperlukan dalam menyelesaikan permasalahan yang mungkin terjadi dalam proses bisnis.
Fungsi lain dari Business Development adalah pengembangan produk. Dalam fungsi ini, tim Business Development akan menciptakan produk baru atau meningkatkan produk yang sudah ada. Produk baru tersebut harus dapat memenuhi kebutuhan pelanggan serta keunikannya tersendiri yang membuatnya lebih menonjol daripada produk milik kompetitor.
Pengembangan jaringan merupakan salah satu fungsi penting dari Business Development. Dalam fungsi ini, tim Business Development harus dapat membangun jaringan kerja baru untuk memperluas jangkauan perusahaan. Jaringan kerja dapat dibangun dengan berbagai cara, seperti mengikuti konferensi, seminar, dan acara-acara lainnya yang serupa.
Baca Juga: 6 Prospek Kerja Bisnis Digital dan Kualifikasinya
Ada beberapa kemampuan khusus yang dibutuhkan oleh seorang Business Development agar dapat sukses ketika bekerja, antara lain:
Salah satu skill yang harus dimiliki oleh seorang Business Development adalah keahlian komunikasi. Dalam mengejar pasar baru, seorang Business Development harus mampu menjelaskan dengan baik produk atau jasa yang ditawarkan dan meyakinkan calon konsumen untuk membeli produk atau menggunakan jasa yang ditawarkan. Kemampuan komunikasi yang baik juga diperlukan dalam menjalin hubungan dengan rekan kerja, mitra usaha, atau pihak lain yang berhubungan dengan perusahaan.
Skill lain yang harus dimiliki oleh seorang Business Development adalah keahlian negosiasi. Dalam mengejar pasar baru, seorang Business Development harus mampu membuat kesepakatan yang menguntungkan bagi perusahaan dengan pihak lain, seperti klien atau mitra usaha. Kemampuan negosiasi yang baik juga diperlukan dalam menyelesaikan permasalahan yang mungkin terjadi dalam proses bisnis.
Analisis merupakan salah satu kemampuan yang wajib dimiliki oleh seorang Business Development. Kemampuan analisis ini diperlukan dalam menganalisis data pasar dan mengevaluasi peluang bisnis yang ada. Dengan kemampuan analisis yang baik, seorang Business Development dapat mengambil keputusan yang tepat dan mengambil tindakan yang efektif dalam mengembangkan bisnis perusahaan.
Beradaptasi adalah kemampuan lain yang wajib dimiliki oleh seorang Business Development. Dalam dunia bisnis yang selalu berubah, kemampuan beradaptasi menjadi sangat penting bagi Business Development untuk dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi. Dengan kemampuan beradaptasi yang baik, Business Development dapat mengejar peluang bisnis yang ada dan mengatasi masalah yang mungkin terjadi.
Business Development adalah salah satu bidang yang perlu dipelajari secara khusus, dan tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Jika kamu tertarik untuk mempelajarinya secara lebih lanjut, langsung saja ikuti kursus-kursus di GreatNusa, seperti Business Development in e-Business Era. Melalui kursus tersebut, kamu dapat mempelajari bagaimana cara berbisnis di era digital, seperti di e-commerce atau marketplace. Klik di sini untuk mendapatkan informasi lebih lanjut!
Tujuan user interface pada akhirnya adalah untuk mendukung user experience yang enjoyable. Dengan begitu user akan merasa nyaman sehingga menguntungkan bisnis. Simak di sini.
Sebuah desain produk digital seperti mobile app tidak akan pernah lepas dari peran UI alias user interface. Sebagai aspek yang menjadi “pintu utama” sebuah produk, tujuan user interface yang utama adalah untuk menciptakan kenyamanan bagi user terutama dari segi aspek visual. Oleh sebab itu, seorang desainer UI harus memiliki pemahaman dan keterampilan yang kuat dalam bidang komunikasi visual.
Sebenarnya, apa itu user interface?
User interface adalah antarmuka grafis yang menjadi jembatan antara user dengan sistem sebuah aplikasi sehingga user dapat mengoperasikan aplikasi tersebut. Dalam konteks yang lebih utuh, user interface merupakan bagian yang tak terpisahkan dari user experience (UX) secara keseluruhan. Mengapa demikian?
User experience merujuk pada pengalaman user saat menggunakan sebuah aplikasi. Tentunya, perusahaan mengharapkan tiap penggunanya memiliki user experience yang apik. Adapun pengalaman user dimulai dari kepuasannya dengan komposisi layout, warna, tipografi, dan elemen visual lain yang disajikan dalam sebuah produk.
UI yang mendapat penilaian baik dan dikombinasikan dengan kemudahan dan kepraktisan user dalam mengoperasikan aplikasi memungkinkan tercapainya user experience secara maksimum. Dengan demikian, user pun diharapkan merasa nyaman dan puas dalam menggunakan aplikasi sehingga mampu menjadi loyal user yang berdampak krusial bagi keberlangsungan bisnis.
Baca Juga: Merancang UI yang Efektif dengan Qt 5
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, tujuan user interface pada dasarnya adalah menciptakan kenyamanan visual bagi user sehingga dapat mewujudkan user experience yang lebih enjoyable.
Namun, sebuah user interface dalam mencapai tujuan besar tersebut memerlukan berbagai upaya dan berbagai “tujuan kecil” lainnya. Adapun beberapa tujuan sebuah desain user interface selengkapnya adalah sebagai berikut.
Seorang desainer user interface harus mampu membuat grafis yang relevan dan konsisten. Kedua aspek ini sangat berperan penting dalam memberi kemudahan navigasi pada user saat mengoperasikan aplikasi.
Seperti contoh adalah saat pembuatan ikon untuk menu. Ikon yang digunakan (termasuk jika dibuat berdasarkan ilustrasi sendiri) sebaiknya merepresentasikan fitur atau produk yang dimaksud dan mudah dipahami.
Pada aplikasi Gojek misalnya, ikon yang digunakan untuk menu GoFood adalah sendok dan garpu. Ilustrasi ini sudah cukup merepresentasikan makanan—yang tak lain merupakan fungsi dari menu GoFood sendiri untuk layanan pesan antar makanan. Pun demikian dengan ikon untuk menu lainnya seperti GoRide, GoCar, GoSend, dan lain sebagainya.
Di samping itu, konsistensi juga penting. Sebuah aplikasi sangat mungkin mengalami perubahan desain. Kendati begitu, menerapkan grafis yang konsisten akan sangat membantu user untuk mengetahui pola. Dengan begitu, ketika terjadi perubahan sekalipun, user tetap dapat memahami maksud dari simbol grafis yang digunakan.
Baca Juga: Pengenalan Komponen Dasar di Unity
Tujuan user interface yang satu ini sudah tentu mutlak. Bagaimanapun, manusia merupakan makhluk visual yang menyukai keindahan. Terlepas dari preferensi visual tiap orang berbeda-beda, ada beberapa patokan mendasar yang bisa dijadikan acuan oleh seorang desainer UI dalam memenuhi tanggung jawabnya.
Salah satunya adalah layout atau tata letak. Seorang desainer UI harus dapat membuat layout yang proporsional sehingga tidak membuat sebuah bagian “menutupi” bagian lainnya yang tak kalah penting. Sebisa mungkin, layout pun dibuat dengan desain yang sederhana sehingga tidak menimbulkan kesan “kacau” yang justru mengganggu kenyamanan user.
Di samping itu, pemilihan warna perlu diperhatikan. Selain warna utama (biasanya disesuaikan dengan karakter dari brand atau produk itu sendiri), pemilihan dan implementasi warna turunan perlu diperhatikan dengan detail. Komposisinya pun perlu dibuat konsisten sehingga tidak mengganggu visual identity yang ingin ditampilkan.
Setiap tindakan yang dilakukan user dalam sebuah aplikasi akan membuat sistem melakukan pekerjaan tertentu. Seringnya, user pun perlu mengetahui secara jelas apa yang sedang terjadi—terutama jika loading aplikasi atas sebuah perintah cukup lama.
User interface dapat menjadi solusi untuk kondisi ini. Selagi sistem memproses perintah yang diberikan oleh user, aplikasi dapat memunculkan halaman atau notifikasi status yang sedang terjadi. Seperti contoh adalah aplikasi pengiriman uang seperti Flip. Setelah user melakukan transfer, aplikasi akan memunculkan halaman yang menampilkan info bahwa aplikasi sedang memproses transaksi.
Di sisi lain, user interface juga akan memudahkan pembacaan data suatu program. Tanpa adanya user interface yang rapi dan bagus, sistem dapat melakukan tugas seperti mencari, mengurutkan, bahkan filter data dengan lebih mudah. Pasalnya, perintah tersebut telah dilakukan oleh user sehingga sistem cukup memprosesnya.
User interface yang baik akan mengurangi kesalahan user saat melakukan input data. Hal ini dapat dilakukan dengan pemilihan ilustrasi ikon yang tepat, tipografi yang pas (ukuran font yang tidak terlalu kecil dan jenis font yang simpel), perbedaan warna untuk masing-masing perintah atau menu, dan sebagainya.
Tujuan ini juga sangat didukung oleh UX writing yang diterapkan dalam desain produk. Secara sederhana, UX writing adalah tulisan-tulisan singkat (microcopy) yang terdapat di suatu produk. Seperti contoh adalah perintah “Submit”, “Order”, “Transfer”, “Click Here”, dan lain sebagainya yang berada di tombol-tombol sebuah aplikasi.
Membuat UX writing sendiri memerlukan keterampilan khusus, riset, dan pengetesan yang tidak sebentar. UX writing haruslah singkat, padat, jelas, dan memiliki empati pada user. Oleh karena kompleksnya ranah UX writing, sebuah perusahaan biasanya memerlukan satu peran khusus yang disebut UX copywriter (beberapa perusahaan juga kerap menggunakan istilah Product Copywriter).
Baca Juga: Belajar Pemrograman Java Menggunakan GUI
Pada akhirnya, tujuan user interface adalah membantu desain UX secara umum untuk meningkatkan kenyamanan user dalam menggunakan sebuah aplikasi. User interface memudahkan user untuk memahami informasi yang disajikan dan perintah apa yang harus dilakukan dengan lebih mudah.
Seperti desain UX saat membuat sebuah flow sistem aplikasi, desain UI juga memerlukan riset. Tujuannya adalah agar desain antarmuka yang diciptakan menjembatani secara tepat baik dari yang diharapkan oleh perusahaan maupun user. Semakin “klop” desain interface sebuah aplikasi dengan user, semakin besar tingkat kepuasan yang akan dirasakan oleh user tersebut.
Maka dari itu, seorang desainer UI juga perlu memiliki kemampuan untuk melakukan riset dan memahami user—sama seperti UX researcher maupun UX designer. Tentunya, beberapa keterampilan pendukung—baik hard skill maupun soft skill—dibutuhkan pula untuk memenuhi tugas sebagai seorang desainer UI yang andal.
Di GreatNusa, kamu dapat memilih dan mengikuti berbagai kursus online untuk menunjang pengalaman dan kariermu di bidang desain UI. Ada banyak topik yang relevan dengan kebutuhan industri masa kini guna mempersiapkan skillset menjadi desainer UI profesional yang bersaing. Masing-masing kursus online memiliki durasi pembelajaran berbeda sesuai kedalaman topik yang akan dibahas. Asyiknya lagi, sebagian besar kelas yang ditawarkan pun bisa kamu akses secara gratis selama satu tahun. Dengan begitu, kamu jadi makin bebas untuk belajar bersama GreatNusa dari mana saja dan kapan saja.