Menampilkan 217-222 dari 438 Artikel
4 unsur unsur manajemen risiko, mulai dari identifikasi risiko, pemantauan, hingga evaluasi. Cari tahu juga mengenai tujuan manajemen risiko di sini!
Manajemen risiko adalah sebuah proses yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi risiko yang dihadapi oleh sebuah perusahaan. Unsur-unsur manajemen risiko sangat penting untuk diperhatikan agar perusahaan dapat mengelola risiko yang dihadapinya dengan baik.
Melalui artikel ini, kamu akan mempelajari mengenai apa itu manajemen risiko secara lebih mendalam, mulai dari pengertian hingga unsur-unsur manajemen risiko. Selain itu, kamu juga akan mendapatkan penjelasan mengenai proses manajemen risiko. Mari simak selengkapnya di bawah ini!
Manajemen risiko adalah proses mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi risiko keuangan, strategis, hukum, dan keamanan terhadap modal dan pendapatan sebuah organisasi. Tujuan utama dari manajemen risiko adalah untuk mengurangi potensi kerugian yang diakibatkan oleh risiko tersebut dan memastikan bahwa organisasi tetap dapat beroperasi dengan efisien.
Program manajemen risiko yang sukses dapat membantu organisasi mempertimbangkan berbagai risiko yang dihadapinya. Manajemen risiko yang baik juga dapat membantu memeriksa hubungan antara risiko dan dampak berjenjang yang dapat ditimbulkannya pada tujuan strategis organisasi.
Di dalam manajemen risiko, sebuah peristiwa dapat dikategorikan ke dalam dua tipe: peristiwa buruk dapat dikategorikan sebagai risiko, sedangkan peristiwa baik dikategorikan sebagai peluang. Peristiwa positif memang merupakan peluang yang dapat meningkatkan nilai bisnis, tetapi juga dapat merusak organisasi jika tidak diambil dan dikelola dengan baik.
Memang, setiap program manajemen risiko tidak bertujuan untuk menghilangkan semua risiko, melainkan untuk mempertahankan dan menambah nilai organisasi dengan membuat keputusan risiko yang cerdas. Oleh karena itu, makin baik manajemen risiko yang dimiliki, maka makin baik pula peluang sebuah organisasi untuk lebih sukses.
Baca Juga: 4 Perbedaan Kepemimpinan dan Manajemen dalam Bisnis
Manajemen risiko merupakan proses penting yang dilakukan oleh organisasi untuk mengelola dan mengatasi risiko yang dihadapi. Berikut ini adalah beberapa tujuan dari manajemen risiko.
Tujuan utama dari manajemen risiko adalah untuk mengurangi potensi kerugian yang mungkin terjadi dari suatu risiko. Dengan mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengelola risiko secara efektif, organisasi dapat meminimalkan dampak dari risiko yang dihadapi dan, jika risiko sampai terjadi, mengambil langkah yang bijak untuk mengatasinya.
Manajemen risiko memungkinkan organisasi untuk mengambil keputusan yang tepat dan bijak dalam mengatasi sebuah risiko yang terjadi. Dengan mengetahui sumber dan dampak potensial dari risiko, organisasi dapat membuat keputusan yang didasarkan pada fakta dan analisis sehingga dapat meminimalisir dampak yang terjadi sebaik mungkin.
Manajemen risiko memungkinkan organisasi untuk mengelola risiko dengan efisien dan efektif. Hal ini dapat dicapai dengan mengimplementasikan strategi pengendalian risiko yang sesuai dan mengawasi risiko secara teratur. Ketika organisasi sadar bahwa risiko yang akan dihadapi dapat diatasi dan diminimalisir dampaknya, maka mereka dapat lebih fokus bekerja sehingga efisiensi dan efektivitasnya meningkat.
Manajemen risiko memungkinkan organisasi untuk mencapai tujuan dan sasaran dengan meminimalkan dampak dari risiko yang dihadapi. Hal ini penting untuk memastikan bahwa organisasi dapat terus beroperasi serta berkembang dengan lebih aman dan stabil.
Baca Juga: Manajemen Stress: Pengertian, Manfaat, Dan Cara Melakukannya
Manajemen risiko harus sistematis, terstruktur, kolaboratif, dan lintas departemen agar efektif. Berikut ini adalah unsur-unsur manajemen risiko yang harus diperhatikan ketika melakukan prosesnya.
Identifikasi risiko adalah proses mendokumentasikan potensi risiko dan kemudian mengkategorikan risiko aktual yang dihadapi organisasi. Total dari risiko potensial dan aktual terkadang disebut sebagai risk universe. Penting untuk secara sistematis mengidentifikasi semua risiko yang mungkin terjadi karena ini dapat mengurangi kemungkinan sumber risiko potensial yang terlewatkan.
Saat mengidentifikasi risiko, penting juga untuk memikirkan tidak hanya risiko yang dihadapi organisasi saat ini, tetapi juga risiko yang kemungkinan akan muncul di masa depan. Seiring dengan perkembangan teknologi dan konfigurasi ulang bisnis, risk universe juga akan mengalami perubahan.
Setelah risiko diidentifikasi, selanjutnya risiko-risiko tersebut perlu dianalisis. Penting untuk memahami ruang lingkup risiko dan hubungan antara risiko dengan berbagai faktor dalam organisasi. Untuk menentukan tingkat keparahan dan keseriusan risiko, perlu dilihat berapa banyak fungsi bisnis yang dipengaruhi oleh risiko tersebut. Ada risiko yang dapat membuat seluruh bisnis terhenti jika sampai terjadi dan ada risiko yang hanya akan menimbulkan gangguan kecil dalam analisis.
Dalam lingkungan manajemen risiko, analisis ini harus dilakukan secara manual. Saat solusi manajemen risiko diterapkan, salah satu langkah dasar terpenting adalah memetakan risiko ke berbagai dokumen, kebijakan, prosedur, dan proses bisnis. Ini berarti bahwa sistem sudah memiliki kerangka kerja manajemen risiko yang dipetakan yang akan mengevaluasi risiko dan memberitahu dampak luas dari setiap risiko.
Setiap risiko perlu dihilangkan atau dikendalikan sebanyak mungkin. Kembangkan rencana pengendalian risiko untuk menghilangkan atau menahan setiap risiko sebanyak mungkin. Dimulai dengan risiko dengan prioritas tertinggi, manajemen harus bekerja untuk mengatasi ancaman (atau setidaknya menguranginya) sehingga risiko tidak lagi mengancam keberlangsungan organisasi.
Strategi mitigasi risiko yang dilakukan setidaknya harus mencakup hal-hal berikut:
Menggunakan sumber daya yang tersedia secara efisien sangat penting pada proses ini dan harus dilakukan tanpa mengganggu operasi harian.
Secara teratur pantau, lacak, dan tinjau hasil mitigasi risiko yang dilakukan untuk menentukan apakah yang dilakukan sudah baik atau perlu adanya perubahan. Tim manajemen risiko harus memulai kembali dengan proses baru jika strategi manajemen risiko yang diterapkan tidak dapat diterapkan.
Baca Juga: Manajemen Rantai Pasokan: Definisi, Elemen, Cara Kerja dan Contohnya
Hindari memberikan reaksi impulsif dan panik ketika hendak memperbaiki masalah. Sebaliknya, perspektif yang jelas dan tenang akan membuat kamu lebih siap untuk meminimalkan bahaya dari ancaman risiko dan untuk memanfaatkan peluang yang muncul.
Apakah penjelasan unsur-unsur manajemen di atas dapat dimengerti? Jika kamu ingin mendapatkan penjelasan lebih lanjut mengenai topik ini, langsung saja ikuti kursus-kursus yang ada di GreatNusa. Melalui kursus GreatNusa, kamu akan diajarkan oleh para profesional dan ahli di setiap bidangnya. Klik di sini untuk mendapatkan informasi lebih lanjut!
By greatnusa • 20 Februari 2023
Cara mengelola stress dan emosi negatif, mulai dari mengidentifikasi penyebabnya hingga rekleksi dan evaluasi diri. Ketahui cara selengkapnya pada artikel ini!
Tempat kerja merupakan salah satu lingkungan yang berkontribusi besar dalam menyebabkan stress. Ada banyak tugas yang harus dilakukan di tempat kerja dan terdapat konsekuensi jika tugas tidak dilakukan dengan baik. Cara mengelola stress dan emosi negatif yang baik perlu dipelajari karyawan agar bisa berfungsi optimal.
Berdasarkan penemuan Health and Safety Executive pada tahun 2021, stress terkait pekerjaan disebabkan oleh enam masalah umum. Masalah-masalah tersebut di antaranya adalah:
Penyebab stress ini terkait dengan beban kerja yang diberikan kepada karyawan. Ada kalanya seorang karyawan diharuskan menyelesaikan banyak tugas dalam tempo waktu yang cukup singkat. Urgensi untuk menuntaskan pekerjaan ini dapat menimbulkan stress, apalagi jika atasan terus mendorong penyelesaian tugas secara cepat.
Karyawan juga dapat merasakan stress ketika merasa bahwa dirinya tidak memiliki kontrol atas pekerjaan yang dilakukan. Perusahaan yang rentan terhadap kondisi semacam ini adalah perusahaan yang cenderung melakukan micromanaging terhadap karyawan. Karenanya, karyawan cenderung merasa tidak independen dalam bekerja.
Karyawan juga bisa mengalami stress ketika merasa bahwa dirinya tidak menerima dukungan yang cukup dari orang lain. Orang-orang yang dukungannya dianggap signifikan di dalam pekerjaan karyawan adalah atasan, kolega, dan anggota keluarga di rumah.
Di lingkungan kerja, hubungan sosial yang buruk juga dapat menyebabkan stress. Hal ini terutama terjadi jika perselisihan terjadi antara rekan satu tim atau divisi. Individu akan kesulitan untuk berkonsentrasi dengan pekerjaan karena lingkungan sosial yang terasa tidak kondusif.
Baca Juga: 10 Tips Bekerja dari Rumah Yang Bisa Bantu Bikin Produktif
Peran kerja menuntut individu untuk belajar cara mengelola stress dan emosi negatif. Stress bisa jadi muncul ketika seorang karyawan tidak sepenuhnya memahami apa peran dan daftar tugas yang seharusnya ia kerjakan. Situasi penuh ketidakpastian tersebut dapat menimbulkan kecemasan dalam diri karyawan.
Lingkungan kerja adalah sebuah tempat yang sangat dinamis. Perubahan dapat terjadi dengan cepat dan menuntut karyawan untuk menyesuaikan diri. Tahap penyesuaian diri inilah yang oleh sebagian besar karyawan dianggap sebagai tantangan berat.
Di tempat kerja, setiap orang perlu memanajemen stress dan emosi negatif agar tidak menghambat pekerjaannya. Berikut merupakan beberapa cara yang dapat diterapkan oleh individu terkait dengan hal ini:
Sering sekali orang mengalami stress namun sesungguhnya tidak memahami apa penyebab stress tersebut. Karyawan sangat disarankan untuk melakukan identifikasi mengenai hal-hal yang menyebabkan stress.
Terkadang penyebab stress bukan sesuatu yang langsung berkaitan dengan pekerjaan, namun hal lain, seperti mobilitas dari dan ke tempat kerja. Ketika penyebab stress telah terdeteksi, maka penanganannya akan lebih mudah.
Cara mengelola stress dan emosi negatif berikutnya adalah menerapkan batasan yang lebih tegas antara kehidupan profesional dan personal. Saat ini, banyak karyawan bersedia mengorbankan waktu pribadinya untuk melakukan pekerjaan tambahan.
Untuk memanajemen stress dengan optimal, kamu harus menerapkan batasan agar pekerjaan tidak mengganggu kehidupan pribadi. Setiap karyawan memiliki hak untuk menolak melakukan pekerjaan setelah jam kerja. Kualitas pekerjaan pun akan lebih baik jika kamu memiliki kesempatan untuk beristirahat optimal.
Ada beberapa kegiatan yang bisa dilakukan untuk membantumu agar lebih rileks. Kegiatan semacam ini bisa dilakukan pada masa liburan atau akhir pekan. Terkadang ada rasa malas saat memulainya, namun manfaatnya sangat besar bagi dirimu. Berikut beberapa kegiatan rekreasional yang disarankan:
Terkadang stress sulit untuk dibendung. Ketika stress karena beban kerja sudah terlalu hebat, kamu perlu mengganti suasana dengan segera. Jika masa cuti masih tersedia, sangat disarankan untuk mengambil cuti tersebut dan menggunakannya untuk berlibur.
Baca Juga: Macam Macam Soft Skill yang Dapat Dikuasai
Permasalahan stress yang sudah mempengaruhi kehidupan profesional dan personal secara signifikan sebaiknya dilaporkan kepada pihak manajemen. Perusahaan tentunya ingin mengetahui isu apa yang dihadapi oleh karyawannya di dalam pekerjaan.
Jika manajemen sumber daya manusia di perusahaan sudah tertata baik, kemungkinan ada kebijakan untuk mencegah terjadinya burnout pada karyawan. Perusahaan juga mendapatkan manfaat yakni merancang sistem kerja yang lebih adil dan meminimalisasi dampak negatif terhadap sumber daya manusianya.
Program konseling dan coaching adalah cara mengelola stress dan emosi negatif yang efektif. Di dalam program ini, karyawan mendapatkan bantuan profesional untuk mengelola stresnya dengan lebih efektif.
Adanya pihak ketiga yang terlatih untuk membantu individu untuk menangani permasalahannya membuat penanganan stress menjadi lebih efektif. Kamu akan mendapatkan perspektif baru mengenai masalah di lingkungan kerja dan juga keterampilan mengelola stress tersebut.
Ketika stress yang kamu alami disebabkan oleh tuntutan kerja yang tinggi, inilah saatnya menggunakan keterampilan negosiasimu. Jangan ragu untuk meminta perpanjangan waktu atas proyek yang diberikan oleh atasan atau divisi lain.
Untuk menjaga profesionalitas, karyawan perlu bersikap jujur saat melakukan negosiasi beban kerja dan deadline. Ada alasan rasional yang perlu diberikan saat meminta perpanjangan tenggat waktu.
Sebagai seorang karyawan, kamu perlu melakukan refleksi dan evaluasi diri secara rutin. Proses ini membantu individu untuk melihat hal apa yang menghambat mereka untuk mencapai kinerja yang optimal. Ketika seorang karyawan mampu bekerja secara efektif dan efisien, maka stress dan kondisi emosi negatif dapat terhindarkan.
Baca Juga: Pengertian Strategi Manajemen Konflik dan Fungsinya
Mengapa penting untuk belajar cara mengelola stress dan emosi negatif di situasi kerja? Ada risiko psikologis dan fisik yang bisa muncul ketika pengelolaan emosi dan stress tidak optimal. Ketika stress dan emosi negatif tidak terkelola dengan baik, dapat muncul dampak seperti berikut:
Di dalam menerapkan strategi pengelolaan stress dan emosi yang dijelaskan, konsistensi merupakan prinsip yang penting. Kamu perlu secara teratur melakukan hal tersebut karena tekanan di lingkungan kerja bisa datang bertubi-tubi.
Cara mengelola stress dan emosi negatif di dalam setting pekerjaan yang disebutkan di atas merupakan hasil kerja sama dari pekerja dan juga pihak-pihak yang berada di sekitarnya seperti manajer, rekan kerja, dan anggota keluarga.
Namun, semuanya bermula dari kesadaran diri untuk mengelola stres. Sebagai langkah awal, kamu bisa mengikuti kursus pengelolaan stres yang diselenggarakan oleh GreatNusa. Dapatkan informasi menarik seputar cara mengelola stres yang relevan di masa pandemi ini. Semua sesi dapat diakses secara online dengan waktu yang fleksibel, lho.
Fungsi dari desain user interface adalah membuat pengunjung situs atau pengguna aplikasi merasa nyaman dan betah. Bagaimana cara kerjanya? Baca dalam artikel ini.
Pernahkah kamu langsung meninggalkan sebuah situs atau menutup aplikasi karena tampilannya yang kurang menarik dan membingungkan? Hal ini bisa terjadi karena situs atau aplikasi tersebut memiliki desain user interface yang buruk. Padahal, seharusnya fungsi dari desain user interface adalah membuat pengunjung situs atau pengguna aplikasi merasa nyaman dan betah.
Apa itu user interface dan bagaimana kerjanya pada sebuah situs atau aplikasi agar pengunjung tidak langsung kabur? Simak penjelasan berikut.
User interface merupakan tampilan visual sebuah aplikasi, website, hardware, atau software yang menentukan respon pengguna ketika berinteraksi dengan produk-produk tersebut. Jika dianalogikan sebagai sebuah rumah, maka halaman depan, pintu utama, dan jendela yang terlihat adalah user interface rumah tersebut.
Tampilan user interface (UI) ini, merupakan gabungan dari infrastruktur informasi, konsep desain interaksi, dan konsep desain visual yang bertujuan memberi kemudahan dan kenyamanan bagi pengguna. Untuk membuat tampilan UI yang menarik ini, dibutuhkan seorang UI Designer atau UI/ UX Designer.
UI Designer atau UI/ UX Designer bertugas membuat rancangan dan mengembangkan desain tampilan awal sebuah aplikasi atau produk lainnya. Setelah itu, rancangan desain ini diserahkan ke pengembang aplikasi atau developer untuk diimplementasikan dalam kode program.
Baca Juga: Mengenal User Journey yang Penting dalam Proses Produksi
Sebagai tampilan awal sebuah aplikasi, website, software, atau hardware, fungsi dari desain user interface adalah sebagai berikut:
Tujuan utama perusahaan membuat sebuah website tentunya untuk memperkenalkan produk kepada pengunjung situs. Oleh karena itu, perusahaan perlu meningkatkan jumlah pengunjung (traffic) website. Di sini lah fungsi user interface, yaitu untuk membantu perusahaan mencapai semua tujuan tersebut.
Tampilan website yang menarik, interaktif, mudah digunakan, dan mengikuti tren terkini tentu akan memancing pengguna untuk berkunjung ke website tersebut.
Selain tampilan yang menarik, perusahaan juga perlu memperhatikan komponen penyusun tampilan muka aplikasi atau website. Perusahaan perlu memperhatikan berbagai fitur, layout, dan konten yang tersedia di halaman muka tersebut. Apakah memudahkan pengguna atau justru membingungkan pengguna ketika mengeksplor website atau aplikasi?
Apabila aplikasi atau website tersebut memudahkan pengguna dalam mencari apa yang memang dibutuhkan, maka aplikasi atau website tersebut memiliki user experience yang baik.
User interface website atau aplikasi yang jelas, dapat membuat pengunjung mengetahui dan mengingat produk atau layanan bisnis perusahaan kamu. Tampilan visual ini juga bisa menjadi ciri khas atau identitas perusahaan yang membedakannya dengan produk perusahaan lain. Sehingga, ketika melihat ciri khas tersebut, pengguna internet yang pernah berkunjung akan langsung mengingat bahwa produk tersebut merupakan milik perusahaan kamu.
Website atau aplikasi yang mudah digunakan tentunya akan membuat pengunjung datang kembali. Hal ini tentu berdampak pada branding dan pendapatan perusahaan. Ketika branding perusahaan ini berhasil, tentu keuntungan juga akan meningkat.
Selain itu, pengguna yang puas dengan produk website atau aplikasi, tentunya akan memberikan rekomendasi atau ulasan yang baik. Secara tidak langsung, hal ini akan mendatangkan pengguna baru yang bisa meningkatkan penjualan dan menambah keuntungan.
Baca Juga: Merancang Prototyping Desain UX bagi Pemula
Tampilan antarmuka memiliki peranan penting dalam memberikan pengalaman terbaik bagi pengunjung atau pengguna. Oleh karena itu, dalam proses pembuatannya, UI Designer perlu mengenal karakteristik UI dan melakukan user research maupun research competitor.
Berikut beberapa karakteristik user interface yang perlu kamu ketahui, sebelum mempelajari cara kerjanya:
Memiliki komposisi desain dan konten yang jelas merupakan salah hal penting dalam membuat desain user interface. Tujuannya, agar pengunjung mudah memahami dan berinteraksi aplikasi atau website. Selain itu, penempatan layout, konten, fitur, gambar, warna, fungsi tombol, dan komponen lain yang konsisten, juga akan memudahkan pengguna.
UI yang responsif artinya, dapat dijalankan atau dioperasikan di berbagai perangkat dan bekerja dengan cepat. Tampilan UI dapat menyesuaikan bentuk dan ukuran dari perangkat yang digunakan pengunjung website. Selain itu, ketika pengguna menekan sebuah tombol atau menu, website atau aplikasi memuat dengan cepat.
Penyajian konten dan desain yang menarik, sesuai tren terkini, juga mempengaruhi waktu kunjung pengguna website atau aplikasi. Oleh karena itu, pastikan desain UI yang ditampilkan sesuai dengan kebutuhan pengunjung.
Desain UI yang jelas memang memudahkan pengguna dan meningkatkan UX. Namun, kamu juga perlu hati-hati ketika menuliskan penjelasan pada setiap bagian website. Hindari memberikan penjelasan atau definisi panjang, karena dapat menghabiskan waktu pengguna untuk membaca. Lebih baik tulis penjelasan tersebut secara singkat dan tidak lebih dari satu kalimat.
Sedangkan terstruktur artinya, alur jalannya aplikasi mudah dipahami pengguna dengan tampilan UI yang disajikan. Tampilan UI tersebut juga dapat menjawab berbagai kebutuhan pengguna, sehingga lebih efisien dalam mencapai tujuan mereka.
Desain antarmuka yang tepat sasaran artinya sesuai dengan produk yang ditawarkan oleh website atau aplikasi. Sehingga UI yang ditampilkan dapat meningkatkan nilai jual produk tersebut.
Baca Juga: Merancang UI yang Efektif dengan Qt 5
Seiring berjalannya waktu, tampilan desain user interface perlu mengalami perubahan. Agar dapat menyesuaikan kebutuhan pengguna atau untuk memperbaiki kesalahan dari tampilan sebelumnya. Oleh karena itu, sebaiknya desain UI ini mudah diolah maupun diedit.
Setelah mengetahui karakteristik UI, selanjutnya adalah memahami cara kerja dari tampilan antarmuka ini. Berikut rangkumannya:
Sebelum membuat desain antarmuka sebuah aplikasi, software, hardware, atau website, UI Designer perlu melakukan persiapan berikut:
Setelah mengumpulkan semua informasi yang dibutuhkan, UI Designer membuat sketsa kasar dari tampilan aplikasi, website, software, atau hardware yang akan dibuat. Proses ini disebut sebagai wireframe. Sketsa yang terbentuk, nantinya akan digunakan untuk menyusun layout awal. Wireframe atau sketsa kasar ini sendiri dapat dibuat secara manual, menggunakan coretan tangan, atau menggunakan alat (tools).
Komponen yang sudah dibuat kemudian disusun ke dalam mockup. Proses ini akan memberi gambaran detail sebelum tampilan UI produk dibuat oleh developer. Adapun komponen yang ada dalam mockup ini berupa aspek desain visual, warna, gambar, dan tipografi. Dengan bantuan mockup, ide yang dituangkan oleh UI Designer akan lebih mudah dipahami oleh developer.
Prototype merupakan tahap terakhir dalam pembuatan tampilan antarmuka, sebelum benar-benar disajikan ke pengguna atau pengunjung website yang sesungguhnya. Di dalam prototype ini, berisi simulasi interaksi pengguna dengan tampilan user interface.
Setelah prototype sempurna, maka tampilan antarmuka yang telah dirancang dapat langsung diimplementasikan ke aplikasi, website, software, atau hardware. Pengunjung dapat menggunakan desain UI ini untuk menemukan produk yang mereka butuhkan.
Dari ulasan di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi dari desain user interface adalah sebagai ujung tombak sebuah website atau aplikasi untuk menarik pengguna. Pelajari cara membuat desain user interface ini di GreatNusa. Di sini kamu bisa belajar sekaligus berdiskusi mengenai user interface pada forum yang disediakan.
By greatnusa • 19 Februari 2023
Manajemen waktu memang penting, tetapi sudahkah kamu mengetahui cara efektif dalam menerapkannya? Temukan tips manajemen waktu yang efektif di artikel ini.
Kamu pasti sudah menyadari pentingnya manajemen waktu dalam bekerja. Namun, manajemen waktu sering menjadi tantangan terbesar karena kesulitan yang harus dihadapi dalam mengelola waktu yang tersedia. Kamu perlu memahami karakteristik manajemen waktu terlebih dahulu agar lebih efisien dalam menerapkannya.
Lantas, bagaimana tips manajemen waktu yang praktis dan mudah diterapkan? Temukan jawabannya melalui artikel berikut ini.
Manajemen waktu merupakan proses memaksimalkan produktivitas dalam bekerja. Aktivitas ini dilakukan melalui penetapan tujuan dan perencanaan pembagian waktu ke dalam beberapa tugas atau pekerjaan yang harus diselesaikan. Manajemen waktu bertujuan untuk mengurangi tekanan dan meningkatkan produktivitas selama bekerja.
Beberapa ahli memiliki gagasan yang berbeda tentang manajemen waktu. Philip E. Atkinson berpendapat bahwa manajemen waktu merupakan keterampilan (skill) memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Patrick Forsyth mendefinisikan manajemen waktu sebagai teknik mengendalikan waktu agar tercipta efektivitas dan produktivitas selama bekerja.
Singkatnya, manajemen waktu merupakan kemampuan seseorang dalam mengelola waktu agar lebih efisien dan produktif selama bekerja.
Baca Juga: Manajemen Stress: Pengertian, Manfaat, Dan Cara Melakukannya
Tentunya ada banyak manfaat yang dirasakan kalau kamu memiliki manajemen waktu yang baik. Apa saja?
Manajemen waktu bermanfaat agar kamu tidak merasa stres meski pekerjaan sedang menumpuk. Kamu bisa memprioritaskan pekerjaan yang mendesak dahulu sehingga masih memiliki tenaga untuk menyelesaikan tugas yang lebih ringan. Kamu tidak akan kewalahan karena sudah merencanakan waktu terbaik untuk menyelesaikan setiap pekerjaan.
Manajemen waktu juga akan membuatmu lebih percaya diri. Kamu tidak menghabiskan waktumu untuk mengkhawatirkan pekerjaan, melainkan fokus menyelesaikan setiap tugas yang diberikan. Energi yang tersisa setelah menyelesaikan pekerjaan pun lebih banyak sehingga kamu lebih leluasa dalam menikmati waktu luang.
Kunci penting manajemen waktu adalah mendedikasikan waktu yang telah dijadwalkan untuk mengerjakan pekerjaan dan menghindari tugas yang kurang penting selama waktu tersebut. Kamu tentu akan lebih fokus sehingga pekerjaan menjadi lebih cepat selesai. Kamu pun bisa menjadwalkan pekerjaan yang cukup berat pada waktu paling produktif agar lebih fokus ketika menyelesaikannya.
Produktivitas makin meningkat ketika kamu lebih fokus selama bekerja. Pekerjaan menjadi lebih cepat selesai dan kamu pun masih memiliki waktu untuk mengecek kembali kualitas pekerjaan tersebut. Kualitas hasil kerja akan terlihat memuaskan dan berkontribusi pada perkembangan perusahaan.
Sifat disiplin akan terlatih kalau kamu memiliki manajemen waktu yang baik. Kamu berusaha untuk tetap konsisten dan mematuhi jadwal kerja yang telah dibuat agar pekerjaan bisa selesai tepat pada waktunya.
Baca Juga: 7 Manfaat Manajemen Waktu Dalam Dunia Kerja
Ada empat karakteristik manajemen waktu yang perlu kamu pahami. Apa saja?
Tidak semua tanggung jawab harus kamu selesaikan sendiri. Kamu bisa memberikan tugas tersebut kepada rekan kerja atau bawahan untuk diselesaikan. Selain meningkatkan keterampilan manajemen waktu, mereka juga akan mempelajari keterampilan dan tanggung jawab penting melalui tugas tersebut.
Manajemen waktu membutuhkan perencanaan agar semua aktivitasmu bisa dilakukan secara efektif. Perencanaan perlu dilakukan sebelum mulai bekerja dan kamu harus mencatatnya dalam agenda atau jadwal. Tips perencanaan yang baik yaitu menyusun setiap aktivitas berdasarkan skala prioritas.
Mencuri waktu untuk mengerjakan tugas kecil atau menikmati hiburan tentu dapat mengganggu produktivitas kerjamu. Kamu perlu mengeliminasi pencurian waktu supaya tetap fokus selama bekerja. Apabila ada tugas kecil yang kurang mendesak, jadwalkan saja setelah pekerjaanmu selesai.
Penting sekali untuk menjadwalkan waktu luang agar pikiranmu tidak terlalu suntuk ketika bekerja. Waktu luang ini tidak sekadar beristirahat, bisa pula diisi kegiatan produktif untuk meningkatkan kemampuan dan kapasitas dirimu. Manajemen waktu yang baik tidak memaksa kamu untuk terus bekerja, tetapi mengutamakan keseimbangan kerja dan hidup dalam dirimu.
Baca Juga: Manajemen Sumber Daya Manusia: Pengertian serta Fungsinya pada Sebuah Perusahaan
Ada banyak tips yang bisa kamu terapkan agar manajemen waktumu lebih efektif. Berikut tips lengkapnya.
Mungkin kamu lebih sering mendahulukan pekerjaan yang mudah agar lebih percaya diri ketika tugasnya sudah selesai. Ubahlah tips tersebut dan mulailah memprioritaskan pekerjaan mendesak, apalagi tenggat waktunya cukup dekat. Kamu masih memiliki cukup banyak energi untuk menyelesaikan tugas mendesak tersebut daripada mendahulukan tugas ringan.
Tips ini relevan dengan poin sebelumnya. Gunakan Matrix Eisenhower yang menggambarkan skala prioritas setiap pekerjaanmu. Lakukan tips ini setiap pagi supaya kamu bisa mengetahui tugas yang harus dikerjakan dalam jadwal tertentu.
Manajemen waktu tidak hanya membuat daftar tugas yang harus dikerjakan, tetapi menetapkan durasinya pula. Tips ini sangat bermanfaat supaya salah satu tugas yang kamu kerjakan tidak mengambil waktu pengerjaan tugas lainnya. Buatlah batasan waktu yang realistis dan sesuai kapasitas agar kamu tidak tertekan dalam bekerja.
Multitasking berarti kamu mengerjakan dua atau lebih pekerjaan dalam waktu yang bersamaan. Hasilnya, tidak ada pekerjaan yang selesai sesuai tenggat waktu yang ditentukan. Fokuslah mengerjakan satu tugas sampai selesai sebelum beralih ke tugas berikutnya.
Distraksi merupakan musuh terbesar yang bisa mengganggu produktivitas. Usahakan untuk menghindarinya semaksimal mungkin supaya kamu tetap fokus selama bekerja. Belajarlah untuk membuat batasan dan katakan ‘tidak’ pada ajakan rekan kerja yang dapat mengurangi konsentrasi selama bekerja.
Baca Juga: Manajemen Rantai Pasokan: Definisi, Elemen, Cara Kerja dan Contohnya
Apakah kamu masih bingung menerapkan manajemen waktu? Cobalah melihat contoh berikut ini sebagai panduan. Kamu bekerja sebagai desainer grafis dan memiliki banyak tugas yang harus diselesaikan dalam satu hari, seperti mengikuti rapat bersama klien pada pagi hari, mengerjakan 3 proyek desain grafis dalam tenggat waktu yang berbeda, dan melatih anak magang.
Kamu bisa membagi tugas tersebut ke dalam Matriks Eisenhower. Berikut contoh pembagiannya.
Mendesak | Tidak Mendesak | |
Penting | 1. Rapat bersama klien baru (08.00-09.00) 2. Menyelesaikan 1 proyek desain grafis untuk tenggat waktu sebelum jam pulang kantor (10.00-12.00) | 1. Melatih anak magang (13.00-14.00) |
Tidak Penting | 1. Menyelesaikan 1 proyek desain grafis untuk tenggat waktu besok (15.00-16.30) | 1. Menyelesaikan 1 proyek desain grafis untuk tenggat waktu lusa.2. Revisi desain grafis tenggat waktu besok. |
Bagaimana? Sudahkah kamu mengetahui tips penting dalam menerapkan manajemen waktu? Perlu kamu pahami bahwa manajemen waktu merupakan skill yang perlu dikembangkan secara berkelanjutan agar dapat menjadi kebiasaan baik dalam hidupmu. Lengkapi pengetahuanmu dengan mengikuti kursus Dasar-Dasar Manajemen Waktu dari GreatNusa supaya kamu bisa memiliki keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Kembangkan dirimu bersama GreatNusa untuk kehidupan karier yang lebih cerah pada masa depan!
By greatnusa • 19 Februari 2023
Self-efficacy adalah rahasia penting untuk mencapai tujuan dalam pengembangan karier serta kesehatan mental yang lebih prima. Cari tahu selengkapnya di sini!
Pernahkah kamu merasa yakin dalam mencapai tujuan karier? Atau apakah kamu tidak pernah membiarkan kondisi yang menekan menguasai dirimu? Dua kondisi tersebut menandakan bahwa kamu memiliki tingkat self-efficacy yang tinggi. Ya, self-efficacy merupakan rahasia penting dalam mencapai tujuan karier maupun kesehatan mental yang lebih prima.
Lantas, apa sebenarnya self-efficacy itu? Apa saja ciri-ciri manusia yang memiliki self-efficacy tinggi? Yuk, simak pembahasan lengkapnya dalam artikel ini.
Self-efficacy adalah keyakinan seseorang bahwa dirinya mencapai tujuan dan mengatasi masalah yang sedang dihadapi. Self-efficacy diyakini dapat memengaruhi cara seseorang dalam merespons kejadian yang terjadi di sekitar lingkungannya serta mengambil tindakan dari respons tersebut.
Self-efficacy pada dasarnya merupakan salah satu komponen penting dari teori kognitif sosial. Albert Bandura mengembangkan teori self-efficacy dan mendefinisikannya sebagai keyakinan seseorang akan kemampuannya untuk mengelola situasi dan mengatasi masalah. Ada empat sumber utama yang menentukan self-efficacy, yaitu:
Makin tinggi tingkat self-efficacy, besar kemungkinan kamu akan mencari dan mengejar tujuan yang ambisius, mengatasi kesulitan dengan cara yang efektif, serta merasa lebih bahagia dan produktif. Sebaliknya, tingkat self-efficacy yang rendah bisa membuat kamu merasa tidak percaya diri dan ingin menghindari situasi yang menantang. Kamu perlu meningkatkan self-efficacy untuk mencapai potensi maksimal dalam karier.
Baca Juga: 7 Cara Mengembangkan Potensi Diri Agar Karier Cemerlang
Self-efficacy memiliki tiga fungsi yang bekerja dalam memengaruhi seorang individu ketika mencapai tujuan pribadinya. Berikut penjelasan mengenai tiga fungsi self-efficacy.
Fungsi kognitif berproses pada tingkat kognisi atau pikiran seseorang. Tingkat self-efficacy alias efikasi diri dapat memengaruhi tujuan yang ingin dicapai. Seseorang yang memiliki self-efficacy tinggi mampu memiliki tujuan yang lebih tinggi dan memperkuat tujuan tersebut melalui komitmen dan rencana yang tinggi.
Fungsi afeksi berperan pada kemampuan mengatasi tingkat stres atau depresi yang dialami seseorang ketika menghadapi situasi sulit. Self-efficacy berperan penting untuk mengendalikan tingkat stres agar tidak meningkat. Bandura juga berpendapat bahwa self-efficacy berfungsi untuk mengatur perilaku seseorang agar bisa menghindari suatu kecemasan.
Fungsi motivasi berperan penting dalam memotivasi diri yang bangkit secara kognitif. Seseorang perlu memotivasi dirinya sendiri serta menerapkan pemikiran yang ingin dicapai pada masa depan. Motivasi akan melatih seseorang agar bisa memiliki kepercayaan mengenai tujuan yang ingin dicapai. Selain itu, seseorang pun bisa menantikan hasil dari tindakan yang prospektif dan membuat perencanaan untuk merealisasikan masa depan yang ingin dikejar.
Baca Juga: Apa Itu Jenjang Karier serta Contohnya
Self-efficacy memiliki manfaat besar dalam hidup kamu, khususnya di bidang pengembangan karier dan kesehatan mental. Apa saja manfaat yang bisa dicapai melalui self-efficacy?
Self-efficacy yang tinggi akan memengaruhi kamu untuk memberikan performa terbaik dalam menyelesaikan pekerjaannya. Performa kerja pun meningkat sehingga kamu bisa mendapatkan promosi sebagai bagian dari pengembangan kariernya.
Ketika mempelajari skill baru atau mengikuti kuliah, kamu memerlukan self-efficacy yang tinggi untuk menyelesaikan pendidikan yang sedang ditempuh. Kamu pun bisa menetapkan beberapa tujuan dan merencanakan strategi untuk mencapainya. Pendidikan yang berhasil juga akan berpengaruh pada pengembangan kariermu.
Self-efficacy yang tinggi akan mengubah cara pandang ketika menghadapi kondisi yang menekan. Kamu tidak lagi ragu, melainkan menjadi lebih yakin untuk mencari solusi dan menyelesaikan masalah tersebut. Selain stres, kamu juga belajar mengurangi ketakutan karena memutuskan untuk menghadapi masalah tersebut.
Pada akhirnya, self-efficacy akan membantu meningkatkan kesehatan mentalmu. Kamu bisa menghindari perasaan stres yang bisa berkembang menjadi depresi. Perspektif positif dalam dirimu pun meningkat sehingga kamu akan lebih sejahtera dan bahagia karena memiliki self-efficacy yang tinggi.
Baca Juga: Biar Karier Lancar Jaya, Yuk Pahami Perbedaan Soft Skill dan Hard Skill
Semangat dan keyakinan yang tinggi saja tidak cukup menjadi ciri utama kamu memiliki self-efficacy yang kuat. Begitu pula mudah patah arang dan tidak mudah termotivasi, dua karakter tersebut tidak bisa menggambarkan karakteristik self-efficacy yang rendah.
Ada beberapa ciri khas yang menggambarkan seseorang memiliki self-efficacy yang tinggi maupun rendah, yaitu:
Berikut merupakan karakteristik orang yang memiliki self-efficacy tinggi:
Orang yang memiliki self-efficacy rendah digambarkan melalui ciri-ciri berikut:
Apakah kamu mau meningkatkan self-efficacy agar mampu mencapai tujuan kariermu? Rahasia meningkatkan self-efficacy adalah dengan mengenal dirimu sendiri. Proses pengenalan diri tentu tidak bisa dilakukan secara sembarangan dan instan, melainkan diperlukan proses serta metode analisis yang perlu diikuti. Ikutilah kursus Self-Leadership: Metode Mengenal Diri Sendiri dari GreatNusa agar kamu mampu mengenal diri sendiri dengan lebih baik. Tingkatkan self-efficacy dalam dirimu bersama GreatNusa sekarang juga!
By greatnusa • 19 Februari 2023
Manajemen stres adalah strategi untuk menurunkan efek negatif dari kondisi stress terhadap kondisi mental dan fisiknya. Simak cara melakukannya di sini!
Setiap individu pasti mengalami stress. Ketika tidak ditangani dengan baik, stress akan menurunkan kesejahteraanmu dalam berbagai aspek kehidupan. Manajemen stress adalah solusi untuk mengatasi permasalahan ini. Akan tetapi, penerapannya harus dilakukan dengan benar agar menuai manfaat yang maksimal.
Manajemen stress adalah sekumpulan instrumen, strategi, maupun teknik yang digunakan oleh seseorang untuk menurunkan efek negatif dari kondisi stress terhadap kondisi mental dan fisiknya. Sebaiknya individu melakukan pengelolaan stress secara teratur untuk meningkatkan kesejahteraan dirinya.
Stress bisa muncul dari berbagai sumber seperti kondisi keuangan, hubungan sosial, hingga gangguan kesehatan. Ketika masalah yang dianggap stressful muncul, hormon kortisol diproduksi dan bagian otak tertentu diaktifkan. Bagian otak yang aktif ketika individu mengalami stress adalah HPA-axis.
Kondisi stress pada awalnya membuat individu mengalami peningkatan kesadaran dan kewaspadaan akan lingkungan. Karenanya, stress sesungguhnya merupakan respons penting yang membantu manusia bertumbuh. Akan tetapi stress yang berlangsung terlalu lama dapat menimbulkan kondisi fatigue baik secara psikis maupun fisik.
Mengapa setiap orang perlu belajar mengelola stress dengan optimal? Berikut merupakan segelintir manfaat yang didapatkan dari pengelolaan stress yang baik:
Kualitas tidur yang buruk ditunjukkan oleh perasaan lelah saat bangun dan kesulitan untuk pergi tidur saat waktunya. Kondisi waspada akibat stress menyebabkan tubuh sulit untuk rileks. Karena hal tersebut, kamu pun jadi sulit untuk tidur dengan nyenyak.
Manajemen stress adalah solusi yang tepat jika kamu memiliki kualitas tidur yang buruk tanpa sebab yang jelas. Ketika stress bisa dikelola dengan optimal, tubuh akan berkurang tingkat kewaspadaannya sehingga kualitas tidur pun meningkat.
Orang-orang yang mengalami stress tinggi cenderung akan mudah sakit. Penyebabnya adalah produksi kortisol di dalam tubuh saat masa stress. Hormon kortisol ini dapat mencegah pembentukan antibodi yang penting untuk sistem imun.
Dengan mengelola stress secara optimal, kamu dapat mempertahankan produksi kortisol dalam batas wajar. Dalam kondisi tersebut, kortisol tidak akan menginterferensi sistem imun.
Seperti dijelaskan sebelumnya, stress membuat seluruh bagian tubuh meningkat kewaspadaannya. Respons ini merupakan sesuatu yang alami karena makhluk hidup memiliki tendensi fight atau flight ketika dihadapkan pada situasi yang mengancam.
Individu yang mengalami stress akan merasakan bahwa ototnya tegang setiap saat. Tegang otot ini bisa terjadi di berbagai bagian tubuh.
Baca Juga: 8 Cara Hilangkan Migraine Akibat Stres yang Efektif
Orang yang mengalami stress cenderung kesulitan untuk menjalin hubungan sosial yang baik. Salah satu karakteristik stress adalah meningkatnya iritabilitas. Dalam kondisi ini, individu cenderung mudah meluapkan emosi dengan cara yang kontraproduktif.
Saat stress bisa dikontrol dengan baik, interaksi sosial tidak lagi dianggap sebagai suatu hal yang mengganggu. Kamu akan lebih bisa menjaga perilaku dan emosi di depan orang lain agar tidak mempengaruhi kualitas interaksi.
Mungkin kamu menyadari bahwa ketika diri sedang mengalami stress hebat, tugas-tugas yang dibebankan tidak dapat terselesaikan secara optimal. Stress membuat individu kesulitan untuk berkonsentrasi sehingga penyelesaian tugas memerlukan waktu lama dan mungkin kualitasnya tidak baik.
Manajemen stress adalah strategi yang tepat untuk meningkatkan produktivitas dalam bekerja, terutama dalam kondisi yang stressful. Dengan pengelolaan stress yang optimal, kamu dapat meningkatkan konsentrasi untuk menyelesaikan tugas hingga tuntas.
Ketika mengalami stress hebat, banyak orang merasa bahwa pikirannya cenderung buntu. Mereka kesulitan untuk berfungsi di dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kondisi tersebut, sangat sulit untuk memproduksi ide-ide kreatif.
Pengelolaan stress yang optimal dapat membantu individu untuk keluar dari mental blocking tersebut. Ketika kadar stress terjaga dengan baik, ide-ide kreatif akan lebih mudah muncul. Pengembangan diri pun dapat dilakukan dengan maksimal.
Baca Juga: Butuh Motivasi Dalam Bekerja? Ini 6 Jenis Motivasi yang Perlu Diketahui
Banyak strategi pengelolaan stress yang diajarkan di luar sana. Strategi-strategi tersebut tentunya didasari oleh dasar pemikiran tertentu. Beberapa pendekatan efektif untuk melakukan manajemen stress adalah:
Kegiatan meditasi memiliki tujuan utama yakni meningkatkan mindfulness di dalam diri. Kamu akan dilatih untuk menyadari sensasi yang dialami tubuh dan juga pikiran-pikiran yang berkecamuk di dalam sanubari. Kesadaran ini membuatmu bisa mengontrol gejala-gejala stress dengan lebih optimal.
Di zaman sekarang ini sangat mudah untuk berpartisipasi dalam kegiatan meditasi. Ada banyak kursus meditasi yang ditawarkan di berbagai daerah. Selain itu, kamu juga bisa menggunakan app khusus yang dirancang untuk memandu proses meditasi.
Ketika berolahraga, tubuh memproduksi hormon endorfin. Hormon ini adalah hormon yang juga dikeluarkan tubuh saat individu merasakan kesenangan. Endorfin mampu mengurangi dan bahkan menegasi dampak negatif dari hormon stress.
Kamu disarankan untuk berolahraga dengan teratur, setidaknya tiga kali dalam seminggu. Kegiatan olahraga yang dipilih tentunya sesuatu yang mudah diakses. Jika memiliki gym membership, maka kamu dapat berolahraga di sana. Lari dan berjalan kaki adalah dua bentuk olahraga sederhana yang juga bisa dilakukan.
Salah satu program unggulan manajemen stress adalah self-talk atau berdialog dengan diri sendiri. Bentuk pengelolaan stres ini memiliki manfaat yaitu membantu mengubah pola pikir seseorang agar lebih positif dan juga meningkatkan kemampuan mengelola emosi.
Ketika berdialog dengan diri sendiri, kamu disarankan untuk menggunakan nada yang realistis, namun empatik. Kegiatan self-talk dapat dilakukan secara mental, namun banyak orang merasa terbantu ketika berdialog lantang seolah melakukannya dengan orang lain.
Nutrisi yang diasup oleh tubuh berkontribusi terhadap kesehatan jasmani dan rohani. Hal terpenting adalah memastikan bahwa makanan yang kamu konsumsi seimbang gizinya. Kamu juga perlu membatasi makanan tinggi lemak dan gula karena kedua tipe makanan tersebut dapat mendorong terjadinya episode stress.
Kegiatan makan pun harus dilakukan dengan tepat. Setiap orang disarankan untuk menerapkan mindfulness saat makan. Kamu akan lebih menikmati kegiatan makan dan proses pencernaan pun lebih lancar. Jam makan akan menjadi sebuah waktu untuk melepas penat.
Strategi lain untuk manajemen stress adalah mengikuti kursus keterampilan. Jika memiliki minat yang ingin kamu kembangkan, maka sangat disarankan untuk mengikuti kursus yang berkaitan dengan minat tersebut.
Jika sulit menemukan waktu luang untuk mengikuti kursus tatap muka, kamu bisa memanfaatkan berbagai kursus yang diselenggarakan secara online seperti di GreatNusa. Selain memperoleh keterampilan tambahan, kamu juga akan mendapatkan sertifikasi yang bisa kamu gunakan untuk menunjang kariermu.
Manfaat dari kegiatan semacam ini tidak hanya pengembangan keterampilan saja. Kamu juga dihadapkan pada tantangan baru yang mungkin terasa asing. Kebanyakan orang akan tumbuh motivasinya ketika menemukan tantangan baru. Selain itu, kamu akan dilatih untuk mengeluarkan berbagai ide kreatif di kursus semacam ini.
Manajemen stress adalah strategi yang penting dipelajari oleh semua orang. Stress merupakan hal yang tidak dapat dihindari, dan justru harus dimanfaatkan untuk pertumbuhan diri. Karenanya, setiap orang perlu belajar cara yang efektif untuk mengelola stressnya agar manfaatnya terasa dan dampak buruknya dapat ditekan.