By greatnusa • 19 Februari 2023
Pernahkah kamu langsung meninggalkan sebuah situs atau menutup aplikasi karena tampilannya yang kurang menarik dan membingungkan? Hal ini bisa terjadi karena situs atau aplikasi tersebut memiliki desain user interface yang buruk. Padahal, seharusnya fungsi dari desain user interface adalah membuat pengunjung situs atau pengguna aplikasi merasa nyaman dan betah.
Apa itu user interface dan bagaimana kerjanya pada sebuah situs atau aplikasi agar pengunjung tidak langsung kabur? Simak penjelasan berikut.
User interface merupakan tampilan visual sebuah aplikasi, website, hardware, atau software yang menentukan respon pengguna ketika berinteraksi dengan produk-produk tersebut. Jika dianalogikan sebagai sebuah rumah, maka halaman depan, pintu utama, dan jendela yang terlihat adalah user interface rumah tersebut.
Tampilan user interface (UI) ini, merupakan gabungan dari infrastruktur informasi, konsep desain interaksi, dan konsep desain visual yang bertujuan memberi kemudahan dan kenyamanan bagi pengguna. Untuk membuat tampilan UI yang menarik ini, dibutuhkan seorang UI Designer atau UI/ UX Designer.
UI Designer atau UI/ UX Designer bertugas membuat rancangan dan mengembangkan desain tampilan awal sebuah aplikasi atau produk lainnya. Setelah itu, rancangan desain ini diserahkan ke pengembang aplikasi atau developer untuk diimplementasikan dalam kode program.
Baca Juga: Mengenal User Journey yang Penting dalam Proses Produksi
Sebagai tampilan awal sebuah aplikasi, website, software, atau hardware, fungsi dari desain user interface adalah sebagai berikut:
Tujuan utama perusahaan membuat sebuah website tentunya untuk memperkenalkan produk kepada pengunjung situs. Oleh karena itu, perusahaan perlu meningkatkan jumlah pengunjung (traffic) website. Di sini lah fungsi user interface, yaitu untuk membantu perusahaan mencapai semua tujuan tersebut.
Tampilan website yang menarik, interaktif, mudah digunakan, dan mengikuti tren terkini tentu akan memancing pengguna untuk berkunjung ke website tersebut.
Selain tampilan yang menarik, perusahaan juga perlu memperhatikan komponen penyusun tampilan muka aplikasi atau website. Perusahaan perlu memperhatikan berbagai fitur, layout, dan konten yang tersedia di halaman muka tersebut. Apakah memudahkan pengguna atau justru membingungkan pengguna ketika mengeksplor website atau aplikasi?
Apabila aplikasi atau website tersebut memudahkan pengguna dalam mencari apa yang memang dibutuhkan, maka aplikasi atau website tersebut memiliki user experience yang baik.
User interface website atau aplikasi yang jelas, dapat membuat pengunjung mengetahui dan mengingat produk atau layanan bisnis perusahaan kamu. Tampilan visual ini juga bisa menjadi ciri khas atau identitas perusahaan yang membedakannya dengan produk perusahaan lain. Sehingga, ketika melihat ciri khas tersebut, pengguna internet yang pernah berkunjung akan langsung mengingat bahwa produk tersebut merupakan milik perusahaan kamu.
Website atau aplikasi yang mudah digunakan tentunya akan membuat pengunjung datang kembali. Hal ini tentu berdampak pada branding dan pendapatan perusahaan. Ketika branding perusahaan ini berhasil, tentu keuntungan juga akan meningkat.
Selain itu, pengguna yang puas dengan produk website atau aplikasi, tentunya akan memberikan rekomendasi atau ulasan yang baik. Secara tidak langsung, hal ini akan mendatangkan pengguna baru yang bisa meningkatkan penjualan dan menambah keuntungan.
Baca Juga: Merancang Prototyping Desain UX bagi Pemula
Tampilan antarmuka memiliki peranan penting dalam memberikan pengalaman terbaik bagi pengunjung atau pengguna. Oleh karena itu, dalam proses pembuatannya, UI Designer perlu mengenal karakteristik UI dan melakukan user research maupun research competitor.
Berikut beberapa karakteristik user interface yang perlu kamu ketahui, sebelum mempelajari cara kerjanya:
Memiliki komposisi desain dan konten yang jelas merupakan salah hal penting dalam membuat desain user interface. Tujuannya, agar pengunjung mudah memahami dan berinteraksi aplikasi atau website. Selain itu, penempatan layout, konten, fitur, gambar, warna, fungsi tombol, dan komponen lain yang konsisten, juga akan memudahkan pengguna.
UI yang responsif artinya, dapat dijalankan atau dioperasikan di berbagai perangkat dan bekerja dengan cepat. Tampilan UI dapat menyesuaikan bentuk dan ukuran dari perangkat yang digunakan pengunjung website. Selain itu, ketika pengguna menekan sebuah tombol atau menu, website atau aplikasi memuat dengan cepat.
Penyajian konten dan desain yang menarik, sesuai tren terkini, juga mempengaruhi waktu kunjung pengguna website atau aplikasi. Oleh karena itu, pastikan desain UI yang ditampilkan sesuai dengan kebutuhan pengunjung.
Desain UI yang jelas memang memudahkan pengguna dan meningkatkan UX. Namun, kamu juga perlu hati-hati ketika menuliskan penjelasan pada setiap bagian website. Hindari memberikan penjelasan atau definisi panjang, karena dapat menghabiskan waktu pengguna untuk membaca. Lebih baik tulis penjelasan tersebut secara singkat dan tidak lebih dari satu kalimat.
Sedangkan terstruktur artinya, alur jalannya aplikasi mudah dipahami pengguna dengan tampilan UI yang disajikan. Tampilan UI tersebut juga dapat menjawab berbagai kebutuhan pengguna, sehingga lebih efisien dalam mencapai tujuan mereka.
Desain antarmuka yang tepat sasaran artinya sesuai dengan produk yang ditawarkan oleh website atau aplikasi. Sehingga UI yang ditampilkan dapat meningkatkan nilai jual produk tersebut.
Baca Juga: Merancang UI yang Efektif dengan Qt 5
Seiring berjalannya waktu, tampilan desain user interface perlu mengalami perubahan. Agar dapat menyesuaikan kebutuhan pengguna atau untuk memperbaiki kesalahan dari tampilan sebelumnya. Oleh karena itu, sebaiknya desain UI ini mudah diolah maupun diedit.
Setelah mengetahui karakteristik UI, selanjutnya adalah memahami cara kerja dari tampilan antarmuka ini. Berikut rangkumannya:
Sebelum membuat desain antarmuka sebuah aplikasi, software, hardware, atau website, UI Designer perlu melakukan persiapan berikut:
Setelah mengumpulkan semua informasi yang dibutuhkan, UI Designer membuat sketsa kasar dari tampilan aplikasi, website, software, atau hardware yang akan dibuat. Proses ini disebut sebagai wireframe. Sketsa yang terbentuk, nantinya akan digunakan untuk menyusun layout awal. Wireframe atau sketsa kasar ini sendiri dapat dibuat secara manual, menggunakan coretan tangan, atau menggunakan alat (tools).
Komponen yang sudah dibuat kemudian disusun ke dalam mockup. Proses ini akan memberi gambaran detail sebelum tampilan UI produk dibuat oleh developer. Adapun komponen yang ada dalam mockup ini berupa aspek desain visual, warna, gambar, dan tipografi. Dengan bantuan mockup, ide yang dituangkan oleh UI Designer akan lebih mudah dipahami oleh developer.
Prototype merupakan tahap terakhir dalam pembuatan tampilan antarmuka, sebelum benar-benar disajikan ke pengguna atau pengunjung website yang sesungguhnya. Di dalam prototype ini, berisi simulasi interaksi pengguna dengan tampilan user interface.
Setelah prototype sempurna, maka tampilan antarmuka yang telah dirancang dapat langsung diimplementasikan ke aplikasi, website, software, atau hardware. Pengunjung dapat menggunakan desain UI ini untuk menemukan produk yang mereka butuhkan.
Dari ulasan di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi dari desain user interface adalah sebagai ujung tombak sebuah website atau aplikasi untuk menarik pengguna. Pelajari cara membuat desain user interface ini di GreatNusa. Di sini kamu bisa belajar sekaligus berdiskusi mengenai user interface pada forum yang disediakan.
By greatnusa • 14 Februari 2022
By greatnusa • 12 Februari 2023
By greatnusa • 29 Maret 2023
By greatnusa • 30 April 2023
By greatnusa • 8 Mei 2023
By greatnusa • 8 Mei 2023