Menampilkan 223-228 dari 438 Artikel
Apa itu UI dan UX? UI dan UX merupakan salah satu kunci sukses dalam bisnis yang melibatkan teknologi digital. Baca informasi selengkapnya di sini.
Dalam mengembangkan aplikasi atau website bisnis, penting untuk memperhatikan UI dan UX. Namun, apa itu UI dan UX? Apa saja komponen penting di dalamnya? Apa peran UI dan UX dalam bisnis?
Bagi mereka yang sudah lama berkecimpung dalam bisnis digital, mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah UI dan UX. Tetapi, bagi para pebisnis yang baru saja terjun di dunia bisnis digital atau sedang bertransformasi menuju teknologi digital tentu kurang familiar dengan istilah tersebut. Oleh karena itu, penting untuk membaca artikel ini hingga tuntas.
Apa itu UI dan UX? UI atau User Interface, merupakan tampilan atau visual desain sebuah sistem, aplikasi, atau halaman web. UI merupakan jembatan penghubung yang membuat pengguna berinteraksi dengan produk di dalam sistem, aplikasi, atau website. Oleh karena itu, agar menarik dan meningkatkan kepuasan pengguna, tampilan UI harus indah serta mudah digunakan.
Sedangkan UX atau User Experience merupakan proses menciptakan suatu produk berdasarkan pengalaman pengguna. Dengan demikian, produk yang dihasilkan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pengguna. Pengalaman menyenangkan yang dialami pengguna, akan menjadi indikator kenyamanan dan kemudahan saat menggunakan produk tersebut.
Dari kedua pengertian tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa UI merupakan bagian dari UX. Jadi, untuk meningkatkan kepuasan pengguna, dibutuhkan kombinasi UI dan UX yang baik.
Baca Juga: UI UX Designer : Pengertian, Workflow, dan Keterampilan yang Harus Dimiliki
Layout, tema, ikon, animasi yang tampil pada produk, tombol, tipografi, dan visual interaktif lainnya, merupakan komponen dari IU. Oleh karena itu, tidak heran jika keindahan dan kemudahan pengguna menjadi fokus dalam pembuatan desain UI.
Jika komponen UI fokus pada visual produk, maka komponen UX fokus pada fitur-fitur dalam produk tersebut. Jadi, komponen UX ini meliputi aspek visual design, aspek interaksi pengguna, struktur desain, cara menggunakan produk, copywriting konten, dan branding.
Ketika membuat sistem, aplikasi atau website, UI dan UX merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya saling berkaitan dalam memberikan pengalaman interaksi terbaik bagi pengguna. Berikut kolaborasi komponen UI/ UX yang bisa mendorong pengguna untuk berinteraksi dengan website atau menggunakan aplikasi:
Segala bentuk informasi yang ditampilkan harus memiliki struktur. Oleh karena itu, diperlukan adanya informasi arsitektur ini. Dalam mengorganisir komponen ini, berikut metode yang dibutuhkan:
Metode ini berpusat pada teori psikologi, di mana dalam pembuatan elemen setiap aplikasi atau website mengedepankan fungsionalitas dan penyusunannya.
Metode ini menekankan proses pendistribusian informasi ke dalam beberapa menu, sehingga memudahkan pengguna untuk memahami dan mengingat dengan baik setiap informasi tersebut.
Metode ini mengedepankan tindakan pengguna dalam mengorganisir informasi. Contoh, fitur sorting pada website atau aplikasi yang ditujukan untuk menemukan produk berdasarkan spesifikasi tertentu.
Desain dan interaksi dalam aplikasi atau website merupakan dua hal yang saling berkaitan. Desain website atau aplikasi tidak hanya sekedar indah, tetapi juga menarik interaksi pengguna. Interaksi tersebut, antara lain menggeser, menekan, atau klik fitur maupun tombol. Interaksi inilah yang nantinya digunakan untuk mengukur behavior (kebiasaan) pengguna.
Ukuran kegunaan dalam desain UI/ UX ini dinilai dari mudah tidaknya penggunaan website atau aplikasi tersebut, serta tepat tidaknya desain klik atau button dengan maksud dan tujuan pembuatannya. Hal ini karena setiap desain memiliki fungsi atau kegunaannya masing-masing.
Komponen penting selanjutnya adalah prototype berupa wireframe. Komponen yang disusun akan dijadikan layout dan diserahkan kepada tim pengembang untuk selanjutnya diproses ke dalam software.
Desain visual dibuat dari hasil wireframe. Pada komponen ini, UI/ UX Designer akan menambahkan atau mengubah style, warna, font, dan perubahan lain yang dibutuhkan. Fungsi komponen ini untuk memberi gambaran jelas mengenai desain website atau aplikasi.
Dalam pembuatan desain visual ini, sebaiknya dilakukan dengan konsisten. Terlebih dalam penggunaan huruf, warna, bentuk tombol, maupun letak tombol atau fitur. Tujuannya, agar pengguna tidak bingung dan mudah menemukan apa yang dicari.
Baca Juga: Peran UI/ UX Untuk Meningkatkan Daya Saing Bisnis
Dianggap sebagai salah satu kunci sukses sebuah produk, berikut peran penting dan manfaat UI/ UX dalam bisnis:
Membuat produk yang sesuai dengan kebutuhan pengguna, tentu akan mendatangkan peminat ke website atau aplikasi. Dengan fokus pada UX, maka kamu bisa membuat produk dengan fitur yang sesuai kebutuhan pengguna.
Tampilan website atau aplikasi yang buruk dan sulit digunakan, tentu akan ditinggalkan oleh pengguna. Sebagian orang akan memilih untuk meninggalkan website atau uninstall aplikasi. Sebaliknya, tampilan yang menarik dan mudah digunakan akan membuat pelanggan puas dan bertahan dengan website atau aplikasi tersebut.
Pelanggan yang puas dengan tampilan atau fitur dalam website maupun aplikasi, tentu akan bertahan dan kembali berkunjung. Selain itu, proses penyelesaian yang mudah ketika menggunakan website atau aplikasi, akan menarik pengunjung untuk melakukan pembelian. Secara tidak langsung, kondisi ini akan meningkatkan penjualan bisnis.
Baca Juga: Merancang Prototyping Desain UX bagi Pemula
Agar desain UI/ UX website atau aplikasi terlihat menarik di mata pengguna, berikut tips penggunaan UI/UX yang tepat dalam bisnis:
Saat membuat desain UI/ UX sebuah website atau aplikasi, tempatkan diri kamu dalam sudut pandang pengguna. Dengan demikian, preferensi pengguna saat mengakses website atau aplikasi bisa kamu jadikan pertimbangan.
Untuk mengenali audiens atau pengguna, kamu dapat melakukan riset UI/ UX user (pengguna) perusahaan kompetitor.
Ketika membuka sebuah website atau aplikasi, tentu pengguna ingin mengakses fitur tertentu. Dalam proses ini, pengguna akan merasa nyaman ketika desain dalam fitur tersebut mudah dipelajari dan digunakan. Kemudahan akses ini akan mendorong mereka untuk kembali berkunjung dan menggunakan website atau aplikasi kamu.
Tipografi akan menarik pengguna untuk mengeksplor website atau aplikasi lebih jauh. Oleh karena itu, buat tulisan yang menarik, namun tetap sederhana, ringkas, dan mudah dipahami.
Dibanding harus scrolling terus menerus, sebaiknya tambahkan tombol yang bisa menarik pengguna untuk mengakses lebih banyak fitur.
Tata letak yang sederhana, tetapi memiliki ikon, warna, huruf, serta gambar yang jelas dan menarik akan lebih disukai pengguna.
Ketika membuat desain UI/ UX, pastikan pengguna memahami fitur atau tombol dalam website atau aplikasi tanpa perlu menekan tombol bantuan. Tempatkan fitur atau tombol tersebut pada tempat yang mudah ditemukan pengguna.
Baca Juga: 3 Dimensi Brand Image yang Harus Dipahami
Untuk konten yang panjang, tambahkan pilihan “Lanjut” atau “Sembunyikan”. Dengan begitu, pengguna tidak menghabiskan waktu untuk konten yang tidak mereka cari atau inginkan.
Setelah desain selesai dibuat, lakukan uji coba pada beberapa orang. Pastikan setiap desain fitur atau tombol mudah dipahami dan digunakan.
Saran atau masukan dari orang lain tentu akan membantu kamu memberikan pandangan dan pendapat dari sudut pandang yang berbeda. Ini dapat membantu kamu dalam menentukan desain yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Demikian penjelasan mengenai apa itu UI dan UX beserta komponen maupun perannya dalam bisnis. Ilmu mengenai UI dan UX ini juga bisa kamu dapatkan dengan mengikuti kursus daring di GreatNusa. Di sini ada banyak tenaga profesional yang akan membantumu belajar.
By greatnusa • 18 Februari 2023
Ciri-ciri etos kerja perlu diketahui karena wajib ditanamkan oleh seorang pemimpin. Bagaimana cara menumbuhkan etos kerja? Temukan jawabannya melalui bacaan ini.
Promosi dan jenjang karier tentu menjadi pencapaian yang ingin kamu kejar di dunia karier. Namun, kamu perlu mengetahui bahwa kualitas kerja yang memuaskan bukanlah satu-satunya tolak ukur untuk mengincar posisi kepemimpinan. Kamu harus menanamkan ciri-ciri etos kerja yang baik sebagai teladan atau contoh untuk bawahanmu.
Lantas, apa saja karakteristik etos kerja yang wajib dikembangkan dalam diri seorang pemimpin? Cari tahu jawabannya melalui bacaan berikut ini!
Istilah etos secara etimologis berasal dari kata Yunani, yaitu ethos yang berarti karakter, sikap, watak, atau keyakinan terhadap sesuatu. Etos bisa pula berarti pandangan hidup seseorang yang dipengaruhi oleh kelompok sosialnya. Sementara itu, istilah kerja berarti kegiatan yang bertujuan mencari penghasilan untuk diri sendiri.
Berdasarkan pengertian tersebut, etos kerja berarti kualitas diri yang mencakup semangat, nilai, serta prinsip yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan positif selama bekerja. Secara sederhana, etos kerja bisa diartikan sebagai semangat kerja yang mendorong seseorang untuk melakukan yang terbaik bagi perusahaan tempatnya bekerja.
Baca Juga: Macam Macam Soft Skill yang Dapat Dikuasai
Etos kerja merupakan salah satu soft skill yang diperlukan dalam dunia kerja. Karyawan yang mempunyai etos kerja tinggi akan merasakan lima manfaat berikut:
Semangat yang tinggi dalam bekerja tentu akan meningkatkan produktivitas. Karyawan berusaha untuk meningkatkan kinerjanya selama bekerja agar bisa membawa pengaruh positif bagi kemajuan perusahaan. Mereka berusaha menyelesaikan pekerjaan secara tepat waktu dan selalu memberikan hasil kerja yang memuaskan.
Manfaat ini merupakan efek domino dari produktivitas yang tinggi. Karyawan yang mampu melaksanakan tugasnya akan merasa puas dalam bekerja. Mereka akan merasa bangga karena bisa menyelesaikan pekerjaannya sesuai tenggat waktu yang ditentukan serta hasil kerjanya berkualitas tinggi.
Etos kerja yang tinggi terlihat dari kemampuan karyawan dalam mengelola setiap tanggung jawab serta tugas yang didelegasikan. Kemampuan melaksanakan setiap tanggung jawab kecil membuat karyawan akan diberikan kepercayaan untuk menyelesaikan tugas yang lebih besar. Singkatnya, mereka berpeluang untuk mendapatkan promosi di perusahaan.
Karyawan yang beretos kerja tinggi tidak hanya terlihat ketika bekerja, tetapi juga kemauannya dalam mempelajari hal-hal baru. Wawasan mereka makin luas sehingga bisa memberikan ide dan solusi yang bermanfaat untuk kemajuan perusahaan.
Pada akhirnya, etos kerja yang tinggi bermanfaat untuk pengembangan diri karyawan. Mereka akan memiliki reputasi atau citra diri yang bagus di mata banyak orang. Karyawan pun berpeluang memperoleh kesempatan karier yang lebih baik pada masa depan karena citra dirinya yang positif.
Baca Juga: Biar Karier Lancar Jaya, Yuk Pahami Perbedaan Soft Skill dan Hard Skill
Kamu pasti ingin merasakan manfaat etos kerja di atas, bukan? Mulailah mengembangkan karakteristik etos kerja berikut ini dalam dirimu.
Etos kerja terutama yang harus dimiliki yaitu jujur. Kejujuran akan menumbuhkan kepercayaan dari orang yang bekerja bersamamu. Pekerjaanmu akan merasa dimudahkan dan kamu bisa mendapatkan lebih banyak dukungan di tempat kerja. Kejujuran dapat diimplementasikan melalui tindakan sederhana, seperti mengakui kesalahan atau menepati janji yang telah dibuat.
Disiplin bukan sekadar ditunjukkan dalam ketepatan waktu, melainkan pula komitmen terhadap setiap pekerjaan yang telah direncanakan. Sifat ini akan membantumu lebih fokus dalam mengejar tujuan jangka panjang dan tidak mudah teralihkan oleh gangguan yang bisa menghambat pekerjaan.
Menghargai waktu juga merupakan ciri-ciri etos kerja yang baik. Kamu harus memanfaatkan waktu semaksimal mungkin untuk melakukan pekerjaan di kantor agar bisa selesai tepat waktu. Kamu pun perlu melatih etos kerja ini di luar lingkungan kerja, seperti mengatur waktu istirahat, mempelajari keahlian baru, atau mengerjakan pekerjaan tambahan.
Inisiatif berarti kamu tidak ragu menyampaikan pendapat, ide, atau mengutarakan keinginan untuk membantu pekerjaan. Sifat ini tumbuh dari kesadaran untuk memberikan yang terbaik kepada perusahaan dan diri sendiri.
Memiliki komitmen saja tidak cukup. Kamu perlu meningkatkan konsisten untuk menunjukkan etos kerja. Kekonsistenan yang terus dilatih akan membuat dirimu menjadi pribadi yang tidak pantang menyerah dan mampu mempertahankan prinsipnya dalam bekerja.
Dunia kerja memang tidak lepas dari kritik, saran, dan masukan. Kamu perlu menerima dan menyaring semua masukan tersebut sebagai evaluasi dan perkembangan dirimu di dunia karier. Karakteristik etos kerja ini menunjukkan bahwa kamu merupakan orang yang tidak egois dan mau belajar dari orang lain.
Etos kerja yang baik juga terlihat dari kemampuan seseorang ketika bekerja bersama orang lain. Kamu perlu berbesar hati dan mau menerima ide serta masukan dari anggota tim untuk perkembangan tugas yang sedang dikerjakan. Kamu pun bersedia membantu anggota tim lain yang masih kesulitan selama bekerja.
Baca Juga: 10 Pertanyaan Interview Kerja dan Tips Efektif Menjawabnya
Menumbuhkan etos kerja tidaklah instan. Kamu harus mengembangkannya agar etos kerja tersebut tertanam kuat dalam dirimu. Berikut langkah yang bisa dilakukan untuk menumbuhkan etos kerja.
Salah satu tips meningkatkan etos kerja terbaik yaitu learning by doing atau belajar sambil melakukan (mempraktikkan). Kamu perlu mencari seorang teladan yang menginspirasimu menjadi pribadi yang lebih baik. Teladan tidak harus berada di tempat kerja yang sama, tetapi bisa pula orang berpengaruh di luar lingkungan kerjamu.
Kendala dalam mengembangkan etos kerja terletak pada lingkungan kerja yang buruk. Pastikan kamu berada di lingkungan kerja yang mendukungmu untuk bertumbuh dan berkembang. Apabila kondisi lingkungan kerjamu kurang kondusif, jangan biarkan dirimu terpengaruh oleh mereka.
Kamu mungkin merasa bahwa ciri-ciri etos kerja merupakan hal yang baru. Berikan usaha terbaik untuk menanamkan kebiasaan tersebut dalam dirimu. Kamu perlu mengganti kebiasaan lama yang tidak membangun dengan kebiasaan baru yang mendukung pertumbuhan etos kerjamu.
Tidak jarang kamu merasa patah arang ketika gagal menerapkan etos kerja. Hindari kekecewaan tersebut dan teruslah berusaha untuk membangun etos kerja yang baik. Kamu akan tumbuh menjadi pribadi yang persisten dan memiliki semangat kerja tinggi dalam dirimu.
Apakah kamu siap untuk mempraktikkan empat tips menumbuhkan etos kerja di atas? Tentu saja jawabannya ‘ya’, apalagi jika kamu ingin menjadi pemimpin di dunia kerja. Nah, kamu juga perlu mempersiapkan diri menjadi pemimpin melalui kursus Membangun Karakter Pemimpin dari GreatNusa. Persiapkan dirimu menjadi calon pemimpin hebat pada masa depan dengan menerapkan ciri-ciri etos kerja di atas serta ikuti kursus kepemimpinan bersama GreatNusa sekarang juga!
Analisa SWOT adalah metode untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman suatu perusahaan. Simak manfaat dan cara penggunaannya di sini!
Pasti kamu berekspektasi agar strategi pemasaran digital yang telah direncanakan bisa berjalan efektif, bukan? Inilah pentingnya melakukan analisis SWOT dalam merencanakan pemasaran digital. Analisa SWOT adalah metode yang bermanfaat untuk membantumu dalam merancang strategi pemasaran digital.
Lantas, bagaimana penerapan analisis SWOT dalam merencanakan digital marketing? Lihat penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Analisis SWOT adalah metode untuk mengevaluasi kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (threats) suatu perusahaan. Analisis ini berguna untuk menentukan strategi dan arah perusahaan pada masa depan serta melakukan perencanaan strategis sebelum menjalankan aktivitas bisnis.
Analisis SWOT dilakukan melalui proses identifikasi sejumlah faktor yang memengaruhi kinerja perusahaan, yaitu:
Albert Humphrey mengembangkan analisis SWOT pada tahun 1960-an sebagai bagian dari proyek penelitian yang didanai oleh Fortune 500 perusahaan. Humphrey adalah seorang peneliti di Stanford Research Institute (SRI) di California, AS.
Humphrey dan timnya mengumpulkan data dari sekitar 100 perusahaan dan mengevaluasi kinerja perusahaan. Hasil analisis tersebut menemukan bahwa perusahaan yang memiliki kinerja yang baik cenderung memiliki kekuatan internal serta peluang eksternal yang baik. Mereka juga menemukan bahwa perusahaan yang kurang sukses cenderung memiliki kelemahan internal dan ancaman eksternal yang kuat.
Humphrey dan timnya mengembangkan analisis SWOT berdasarkan hasil penemuan ini. Analisis SWOT kemudian diterapkan sebagai metode mengevaluasi kinerja perusahaan dan menentukan strategi masa depan. Analisis SWOT mulai populer di kalangan manajer dan peneliti bisnis serta digunakan dalam berbagai jenis bisnis dan organisasi sejak saat itu.
Baca Juga: Apa yang Dimaksud Dengan Strategi Bisnis? Seperti Apa Hal Ini Bisa Membantu Bisnis Anda?
Tujuan utama analisis SWOT yaitu menemukan aspek krusial dari kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dialami oleh suatu perusahaan. Keempat aspek tersebut berguna untuk meningkatkan kekuatan, mengurangi kelemahan, membangun peluang lebih baik, serta menghindari ancaman yang mungkin terjadi pada masa depan.
Beberapa ahli juga menggagas tujuan penerapan analisis SWOT. RD Jatmiko mengungkapkan bahwa analisis SWOT bertujuan agar perusahaan dapat menggunakan informasi untuk mencapai keunggulan kompetitif pada masa depan.
Analisis SWOT bukan untuk mencari solusi, melainkan mengilustrasikan situasi yang sedang atau akan terjadi dalam bisnis. Hal ini senada dengan pendapat Sondang P. Siagian dalam bukunya Manajemen Strategis. Menurutnya, tujuan analisis SWOT yaitu menggambarkan kualitas dan kuantitas sumber daya dan menggunakannya untuk pelaksanaan strategi yang telah dibuat.
Baca Juga: Implementasi Strategi: Pengertian dan Contoh
Pada awal artikel dijelaskan bahwa analisis SWOT sangat berguna untuk menjalankan strategi pemasaran digital. Apa saja manfaatnya?
Analisis SWOT akan membantumu dalam mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi perusahaan. Hasil evaluasi tersebut berguna untuk menetapkan tujuan pemasaran yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan.
Keberhasilan pemasaran produk pun meningkat apabila kamu mencoba strategi digital marketing sesuai minat target audiens. Hasil evaluasi analisis SWOT, tepatnya peluang dan ancaman, bermanfaat dalam menentukan strategi pemasaran digital yang ingin diterapkan.
Kelebihan dan kekurangan strategi pemasaran digital juga bermanfaat sebagai bahan evaluasi untuk peningkatan performa. Kamu bisa merancang strategi pemasaran yang lebih efektif agar lebih berhasil pada masa depan.
Baca Juga: Bagaimana Proses Manajemen Strategis Berjalan di Perusahaan?
Manfaat di atas tentu membuatmu makin tertarik dalam menerapkan analisis SWOT untuk merancang strategi pemasaran. Lantas, bagaimana cara menggunakannya? Lihat langkah lengkapnya di bawah ini.
Kamu perlu membuat pertanyaan dahulu sebelum melakukan analisis SWOT. Setiap komponen kelebihan, kekurangan, peluang, dan ancaman sebaiknya memiliki pertanyaan terkait kondisi bisnis kamu. Topik pertanyaannya bisa mengikuti contoh di bawah ini:
Setelah menyusun pertanyaannya, kamu bisa mulai berdiskusi bersama tim digital marketing untuk menemukan jawabannya. Diskusi sangat diperlukan agar kamu bisa mendapatkan perspektif yang berbeda mengenai kelebihan, kekurangan, ancaman, dan peluang yang dihadapi dalam bisnis.
Hasil analisis SWOT akan menentukan kondisi strategi digital marketing kamu pada saat ini. Untuk mengetahuinya, kamu bisa mengombinasikan dua komponen SWOT yang berbeda. Contoh kombinasinya sebagai berikut:
Kesimpulannya, analisis SWOT adalah metode yang perlu kamu lakukan untuk merancang strategi digital marketing yang berhasil. Namun, peluang keberhasilan digital marketing akan lebih besar kalau kamu menguasainya. Ikutilah kursus Digital Marketing 101: An Essential Guide to Market, Segment and Persona di GreatNusa untuk mempelajari dasar dan panduan penerapan digital marketing dalam pemasaran.
Hubungi kami jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut tentang kursus digital marketing lainnya. Yuk, kembangkan karier digital marketing kamu bersama GreatNusa!
By greatnusa • 18 Februari 2023
Manfaat manajemen waktu, seperti meminimalisir stres, meningkatkan produktivitas, hingga work life balance. Cari tahu manfaat selengkapnya pada artikel ini!
Pernahkah kamu merasa kewalahan dengan pekerjaanmu? Lalu, kamu melihat rekan kerja dengan posisi dan beban kerja yang sama denganmu, tapi kamu tidak pernah melihat dia kewalahan. Hasil kerja rekan yang bersangkutan pun memiliki kualitas yang lebih tinggi darimu, padahal dari segi kemampuan, perbedaan antara kalian berdua tidak signifikan. Ia juga terlihat lebih sehat dan bahagia.
Jika kamu bertanya-tanya, apa yang kamu lihat pada rekanmu itu adalah manfaat manajemen waktu dalam dunia kerja yang ia terapkan. Singkatnya, manajemen waktu adalah kemampuan untuk merencanakan dan menggunakan waktu semaksimal mungkin. Manajemen waktu juga berarti suatu proses membagi prioritas dari sesuatu yang dikerjakan dalam kurun waktu tertentu.
Lalu, apa saja manfaat yang bisa dirasakan? Kami sudah merangkum beberapa di antaranya. Harap diperhatikan bahwa penerapan manajemen waktu ini tetap harus disesuaikan dengan beban kerja masing-masing.
Pengelolaan waktu yang efektif akan membantu mengurangi beban kerja yang berujung pada berkurangnya tekanan yang dapat menyebabkan stres. Dengan mengendalikan waktu dan jam kerja, maka keseimbangan antara beban kerja dengan tenggat waktu bisa tercapai dengan baik. Tenggat waktu pun akan terasa lebih lengang, kualitas kerja akan meningkat, dan tingkat stres pun berkurang drastis.
Tidak hanya pada kualitas kerja, manajemen waktu yang baik juga akan membantumu mendapatkan istirahat yang cukup. Dengan waktu dan kualitas tidur yang baik, kamu akan bangun dengan keadaan segar sehingga tidak mudah stres. Sebaliknya, jika kamu tidak mendapatkan istirahat yang cukup karena harus mengejar tenggat waktu yang sempit dengan jumlah pekerjaan yang menumpuk, kamu akan mudah merasa tertekan dan rentan stres.
Baca Juga: Matriks Manajemen Waktu: Pengertian dan Cara Membuatnya
Masih berkaitan dengan kualitas istirahat yang didapatkan dari manajemen waktu yang baik, Dengan istirahat yang cukup, kamu akan memiliki energi yang cukup untuk menyelesaikan pekerjaan dengan efektif. Karena pekerjaan diselesaikan dengan efektif, kamu punya waktu untuk mengerjakan hal lain, entah dalam hal pekerjaan ataupun proyek pribadimu. Tanpa kamu sadari, kamu sudah mengerjakan lebih banyak hal dalam rentang waktu yang sama.
Tanpa manajemen waktu yang baik, pikiran kamu akan tersita pada penyelesaian pekerjaan yang menumpuk dalam tenggat waktu yang sempit. Kamu jadi tidak punya waktu untuk mengerjakan hal lain, apalagi yang berkaitan dengan pengembangan diri. Selain itu, kamu akan merasa cepat lelah, dan kelelahan bisa menghambat penyelesaian pekerjaan. Ini karena otakmu memberi sinyal kepada tubuh untuk mengurangi metabolisme dan beristirahat sedangkan kamu memaksakan diri untuk tetap terjaga.
Terkadang, manajemen waktu itu sesederhana tidak menunda pekerjaan. Mulai tanamkan pola pikir “Saya selesaikan sekarang supaya bisa bersantai nanti” agar kamu bisa menyelesaikan pekerjaan lebih cepat. Atau, tanamkan pola pikir “Hari ini selesaikan yang ini dulu, besok yang ini, lalu besoknya yang ini” agar beban kerja bisa didistribusikan dengan lebih efektif sambil memastikan kamu tetap mendapatkan keseimbangan antara jam kerja dengan waktu istirahat.
Sebaliknya, hindari pola pikir “Dikerjakan nanti saja, masih ada besok” agar pekerjaan tidak menumpuk di akhir. Semakin sering kamu menuruti pikiran ini, semakin menumpuk pula pekerjaan yang harus diselesaikan di akhir. Penundaan ini juga bisa membuat pekerjaan jadi terasa lebih sulit karena harus mengejar tenggat waktu yang menipis. Hasilnya, kamu jadi mengorbankan waktu istirahat yang krusial dalam produktivitas.
Terpeliharanya hubungan baik antara rekan kerja adalah manfaat manajemen waktu dalam dunia kerja berikutnya. Karena manajemen waktu yang baik, pekerjaan tidak akan diselesaikan secara terburu-buru, sehingga kualitas pekerjaan meningkat. Kualitas pekerjaan yang meningkat berarti potensi kesalahan dapat diminimalisir. Minimnya kesalahan dalam pekerjaan berarti kerja atasan dan anggota tim yang lain tidak terganggu, sehingga konflik internal bisa dihindari.
Sebaliknya, pekerjaan yang diselesaikan secara terburu-buru bisa menyebabkan banyak kesalahan yang luput akibat ketidaktelitian. Karena banyak kesalahan, kinerja anggota tim yang lain pun bisa terganggu. Atasan pun kecewa karena hasil pekerjaan tidak sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan. Kinerja tim pun jadi tidak terorganisir dan rentan terjadi konflik, baik antara anggota tim maupun dengan atasan.
Menerapkan teknik manajemen waktu yang tepat akan berdampak pada peluang yang mungkin akan kamu dapatkan ke depannya nanti. Bagaimana pun, mampu menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat waktu adalah sebuah preseden baik untukmu sendiri. Selain lebih mudah mendapatkan promosi di tempat kerja, kamu akan lebih mudah diterima di posisi yang lebih tinggi di tempat lain jika kamu memutuskan untuk keluar dari pekerjaan sekarang.
Selain peluang dalam hal pekerjaan yang sedang ditekuni, penerapan manajemen waktu yang baik juga akan berdampak pada peluangmu untuk mendapatkan penghasilan sampingan. Contohnya jika ada tawaran freelance yang datang dari keluarga, kolega, atau atasanmu. Tawaran ini adalah peluang penghasilan tambahan yang mungkin akan sulit kamu ambil jika tidak menerapkan manajemen waktu yang baik.
Supaya kamu punya value lebih dari skill dan kemampuan yang dapat mendatangkan penghasilan sampingan, kamu bisa cek kursus dan pelatihan yang ditawarkan oleh GreatNusa. Bidang kemampuan yang ditawarkan pun beragam, mulai dari bisnis dan manajemen, seni dan desain, teknologi dan software, hingga penelitian dan statistika.
Menyelesaikan pekerjaan dengan baik sehingga kredibilitas kamu terjaga adalah hal yang penting. Menjaga kesehatan agar bisa bekerja dengan baik adalah hal yang penting. Menjaga kebahagiaan dengan melakukan hal-hal yang disukai juga tidak kalah baik. Tidak ada yang salah dengan melakukan hal-hal yang bersifat rekreatif selama bukan sesuatu yang mengganggu ketertiban umum atau melanggar hukum.
Mampu mendapatkan ketiganya adalah manfaat manajemen waktu dalam dunia kerja yang bisa kamu dapatkan jika diterapkan dengan benar. Mencapai keseimbangan antara tiga hal ini—karier, kesehatan, dan kebahagiaan—memang cukup sulit, tapi tidak mustahil. Banyak faktor yang berpengaruh dalam mencapai work-life balance ini, dan menerapkan manajemen waktu yang baik adalah salah satu faktor dengan peran paling besar.
Baca Juga: 7 Fungsi Manajemen Pemasaran untuk Sebuah Perusahaan
Salah satu penerapan manajemen waktu yang paling baik adalah dengan menyusun daftar prioritas dari pekerjaan yang harus diselesaikan. Hadirnya daftar atau checklist ini berfungsi untuk mengarahkan fokus kepada hal-hal yang membutuhkan perhatian lebih. Selain itu, manajemen waktu juga akan melatih kamu berfokus pada hal-hal yang tergolong kecil, tapi bisa langsung diselesaikan sehingga mengurangi daftar pekerjaan sedikit demi sedikit.
Selain fokus dalam hal pekerjaan, fokus kamu juga akan lebih terarah kepada hal-hal penting di luar pekerjaan. Ini karena ketika kamu sedang tidak bekerja, pikiranmu tidak terbagi kepada pekerjaan karena sudah diselesaikan terlebih dulu. Kamu jadi bisa lebih fokus kepada keluarga, sahabat, pasangan, atau hobimu. Kamu juga bisa lebih fokus mengerjakan hal-hal yang sifatnya rekreatif tanpa merasa bersalah.
Dari 7 manfaat manajemen waktu dalam dunia kerja di atas, hampir semua berkaitan dengan meningkatkan kemampuan diri, karier, kesehatan, dan kebahagiaan. Ini karena tujuan akhir dari penerapan manajemen waktu adalah mencapai work-life balance. Jadi, mulailah menerapkan manajemen waktu untuk kualitas hidup yang lebih baik.
Apa yang dimaksud dengan literasi digital? Kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi lewat perangkat komputer. Simak penerapan dan manfaatnya di sini!
Menyongsong era revolusi industri 4.0, GreatNusa turut serta mendorong peningkatan pemahaman dan kemampuan memperoleh informasi dari media digital dan internet sebagai hal yang sangat penting untuk masyarakat. Selain literasi secara umum, masyarakat—terutama di daerah perkotaan—harus memiliki literasi digital yang memadai untuk dapat mengimbangi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
Namun, apa yang dimaksud dengan literasi digital dan apa saja manfaat yang bisa didapatkan?
Dalam bukunya yang berjudul Digital Literacy (1997), Paul Gilster mendefinisikan literasi digital sebagai kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi dalam berbagai bentuk dan sumber melalui perangkat komputer. Sementara itu, Western Sydney University (2020) mendefinisikan literasi digital sebagai kemampuan untuk hidup, belajar, dan bekerja dalam masyarakat yang mengalami peningkatan akses informasi melalui teknologi digital seperti internet, media sosial, dan perangkat mobile.
Dengan kata lain, apa yang dimaksud dengan literasi digital tidak sesederhana memahami cara menggunakan teknologi informasi dan komunikasi semata. Pengguna dapat disebut memiliki literasi digital yang baik jika sudah menguasai prinsip-prinsip dasar dari literasi digital itu sendiri.
Ada empat prinsip dasar literasi digital:
Prinsip pertama dari literasi digital—atau literasi secara umum—adalah kemampuan untuk memahami sesuatu secara komprehensif. Dalam konteks literasi digital, dibutuhkan pemahaman yang komprehensif terhadap cara komputer atau gawai yang digunakan, bagaimana mengakses internet, bagaimana merangkum informasi yang eksplisit dan implisit, dan sebagainya.
Prinsip kedua adalah adanya saling ketergantungan atau saling keterhubungan antara satu wujud media dengan media yang lain. Artinya, eksistensi satu media bergantung kepada media-media lain.
Memang benar pada awalnya media yang berbeda diciptakan agar informasi yang ada terisolasi pada satu kanal saja. Namun, seiring membludaknya sirkulasi informasi dalam jaringan, pada akhirnya antara satu media dengan media lainnya mau tidak mau harus bergantung pada satu sama lain.
Tidak hanya dapat berkomunikasi dengan mesin dan sistem, memiliki literasi digital yang baik juga berarti seseorang harus bisa menggunakan media digital untuk berinteraksi sosial. Memahami siapa berbagi apa kepada siapa melalui jalur mana pun adalah prinsip literasi digital. Selain itu, saling berbagi data daring dapat membentuk ekosistem informasi untuk media itu sendiri.
Bicara tentang saling berbagi informasi melalui platform digital, prinsip literasi digital yang terakhir adalah kurasi. Serupa dengan kurasi pada pameran atau museum, kurasi dalam literasi digital berarti keahlian untuk memilah informasi yang mampu menarik audiens. Tidak hanya itu, kurasi juga berarti mengetahui bagaimana menyimpan sebuah informasi atau konten secara efektif untuk diakses di lain waktu.
Baca Juga: Pengertian Transformasi Digital, Dampak, dan Cara Kerjanya
Literasi digital dapat diterapkan pada berbagai bidang, mulai dari pendidikan, industri manufaktur, perbankan, hingga UMKM. Tentunya, penerapan literasi digital di masing-masing bidang pun memiliki indikator yang berbeda. Namun, literasi digital paling penting untuk diterapkan di bidang pendidikan dan kepada masyarakat umum.
Menurut buku Materi Pendukung Literasi Digital (2017) yang diterbitkan oleh Gerakan Literasi Nasional, literasi digital di bidang pendidikan umumnya diterapkan di sekolah-sekolah dengan tujuan membekali siswa dengan keahlian literasi digital dan membantu kegiatan belajar-mengajar. Penerapannya sendiri terdiri dari tiga basis, yaitu:
Terdapat enam indikator penerapan literasi digital berbasis budaya sekolah yang berkaitan dengan kegiatan sekolah, dan dua indikator yang berkaitan dengan keterlibatan pihak di luar sekolah:
Selain diterapkan di lingkungan sekolah, literasi digital juga dapat diterapkan ke masyarakat umum. Ada sembilan indikator penerapan literasi digital di masyarakat, yaitu:
Baca Juga: 5 Contoh Perusahaan yang Melakukan Transformasi Digital
Penerapan literasi digital terang saja membawa banyak manfaat kepada masyarakat. Tidak hanya dalam hal pengoperasian komputer atau media digital lainnya, literasi digital yang memadai juga akan memastikan masyarakat dapat mengakses dan memilah informasi sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Selain itu, merangkum artikel ini dan situs TechBoomers.com, ada setidaknya empat manfaat utama yang didapatkan dari literasi digital, yaitu:
Literasi digital yang baik akan membantu seseorang membangun—dan menjaga—hubungan dengan teman, keluarga, rekan kerja, atau sekadar mengenal lebih banyak orang. Seiring terus meningkatnya angka pengguna dan fitur pada media sosial, jarak sejauh apa pun akan diwakili oleh layar gawai di hadapan kamu.
Literasi digital yang baik akan sangat membantu mempercepat proses pencarian informasi di media digital dan internet. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, literasi digital berarti mampu mengkurasi informasi dari berbagai media digital dengan baik. Prinsip kurasi ini akan memangkas waktu pencarian informasi secara signifikan.
Literasi digital yang baik tidak hanya meningkatkan efisiensi pencarian informasi, tetapi juga memastikan keamanan kita saat berselancar di internet. Dengan literasi digital, pengguna media digital akan bisa dengan mudah membedakan mana situs yang bisa dipercaya dan mana yang tidak.
Dengan literasi digital, dibarengi dengan kemampuan bahasa Inggris yang cukup, siapapun dapat mengakses informasi berskala global. Ini karena tidak ada batasan wilayah untuk informasi yang dibagikan di internet, selama informasi tersebut bukan rahasia pemerintahan atau berkaitan dengan sesuatu yang ilegal.
Baca Juga: 7 Cara Mengembangkan Potensi Diri Agar Karier Cemerlang
Demikianlah penjelasan mengenai apa yang dimaksud dengan literasi digital dan manfaatnya. Kamu bisa meningkatkan kemampuan literasi digitalmu di GreatNusa! Di GreatNusa, kamu bisa mempelajari skill yang berkaitan dengan literasi digital seperti machine learning, artificial intelligence, bahasa pemrograman, data science, dan masih banyak lagi loh! Yuk, #BelajarinAja di GreatNusa!
Perbedaan machine learning dan deep learning memang kompleks. Namun, semua itu bisa dipahami dengan mudah dengan mengenali lima poin yang membedakannya berikut.
Mengenal perbedaan machine learning dan deep learning adalah penting, terutama jika kamu ingin terjun ke dunia artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Keduanya jelas berbeda meskipun saling berkaitan. Penasaran apa yang membedakan deep learning dan machine learning? Yuk, simak penjelasannya secara lebih lengkap di bawah ini!
Machine learning atau dalam bahasa Indonesia berarti pembelajaran mesin, pertama kali dikenalkan pada tahun 1959 oleh Arthur Samuel, ahli komputer asal Negeri Paman Sam.
Secara harfiah, machine learning didefinisikan oleh Samuel sebagai cabang ilmu komputer yang secara khusus mempelajari bagaimana sebuah mesin mampu menyelesaikan masalah tanpa harus diprogram secara eksplisit.
Machine learning sendiri dikembangkan berdasarkan berbagai disiplin ilmu seperti penggalian data (data mining), statistika, dan matematika. Adapun algoritma yang digunakan meliputi reinforcement learning, semi-supervised learning, unsupervised learning, dan supervised learning.
Setiap algoritma memiliki cara kerjanya masing-masing, tetapi intinya adalah untuk mengolah data yang masuk. Program machine learning kemudian akan mengambil kesimpulan sesuai dengan rangkaian data yang dianalisis. Hasil kesimpulan selanjutnya digunakan untuk menyelesaikan tugas dari program tersebut dengan cara paling efisien.
Kemampuan tersebut menjadi pembeda utama antara mesin yang sengaja diprogram untuk melakukan tugas tertentu dan mesin yang belajar. Mesin yang memiliki kemampuan untuk mempelajari sesuatu mampu menyelesaikan tugas secara lebih dinamis.
Baca Juga: Pengertian Supervised Learning dalam Machine Learning
Deep learning adalah metode penerapan machine learning yang menggunakan jaringan nalar buatan untuk meniru cara kerja otak manusia. Menggunakan algoritma sebagai ‘neuronnya’, deep learning mampu menentukan dan menganalisis karakteristik suatu rangkaian data.
Program deep learning dirancang dengan kemampuan yang jauh lebih kompleks dari machine learning. Hal ini ditujukan agar program tersebut mampu mempelajari, mengolah, dan mengklasifikasikan rangkaian data.
Setiap algoritma dalam jaringan nalar buatan memiliki kapabilitas untuk menganalisis berbagai dimensi data. Sebab itu, kesimpulan yang dihasilkan oleh model deep learning relatif lebih tepat dan rinci.
Algoritma yang diterapkan pada satu jaringan nalar dibagi ke dalam sejumlah lapisan dan dengan tugas yang berbeda-beda. Umumnya, satu jaringan dibagi menjadi lapisan input dan lapisan output.
Lapisan input berfungsi menampung rangkaian data mentah seperti teks, audio, atau gambar. Sementara itu, lapisan output berfungsi menampilkan kesimpulan dari penelitian data. Selain kedua lapisan ini, masih ada sejumlah lapisan tersembunyi lainnya. Umumnya, lapisan tersebut memiliki fungsi menganalisis dan kategori data berdasarkan referensi.
Lalu, bagaimana cara kerja lapisan-lapisan tersebut? Misal, kamu menggunakan model deep learning untuk mengklasifikasikan gambar serangga. Katakanlah kamu mengunggah gambar capung, program deep learning secara otomatis akan mencocokkannya dengan gambar lain pada referensi data.
Program lalu akan mencari kesamaan dari gambar yang sudah kamu unggah dengan kategori yang sudah dikenali oleh program tersebut. Jika program deep learning menemukan adanya kesamaan, maka lapisan output akan menarik kesimpulan bahwa gambar tersebut adalah gambar capung.
Baca Juga: Pengenalan Machine Learning untuk Pemula
Nah, sekarang kamu sudah tahu apa itu machine learning dan deep learning. Keduanya merupakan dua bagian penting dari AI yang acap kali dianggap serupa. Untuk lebih memahami perbedaan keduanya, berikut beberapa poin yang membedakannya:
Perbedaan machine learning dan deep learning bisa dilihat dari penggunaan algoritmanya. Program machine learning menggunakan algoritma untuk mengurai data, mempelajari data, dan membuat keputusan berdasarkan data yang telah dipelajari.
Sementara itu, deep learning menggunakan susunan algoritma yang berlapis-lapis untuk menciptakan “jaringan nalar buatan”. Jaringan ini membuat program deep learning memiliki kemampuan untuk mempelajari data dan membuat keputusan sendiri.
Program machine learning hanya mampu menganalisis data yang terstruktur. Sementara itu, deep learning mampu menganalisis data yang tidak terstruktur seperti gambar, video, maupun audio. Keduanya juga memiliki performa mengolah data yang berbeda, terutama saat jumlah data terus meningkat.
Algoritma pada deep learning tidak memiliki kemampuan untuk secara maksimal mengolah data dalam jumlah kecil. Ini karena algoritma yang diterapkan dalam program deep learning sengaja dirancang untuk mengolah data dalam jumlah banyak saja. Sementara itu, algoritma pada machine learning mampu menganalisis data dalam jumlah kecil.
Attribute engineering (rekayasa fitur) mengacu pada proses pemilihan dan transformasi variabel menggunakan machine learning atau deep learning saat menciptakan model analisis prediktif. Prosesnya sendiri melibatkan analisis data, pengaplikasian aturan praktis, dan juga penilaian.
Attribute engineering memang cukup rumit. Tujuannya sendiri adalah untuk mengurangi kompleksitas sebuah data dan membuat keseluruhan struktur data lebih mudah dipahami oleh algoritma.
Dalam hal ini, hanya machine learning yang membutuhkan rekayasa fitur, sedangkan deep learning sama sekali tidak membutuhkannya. Dengan kata lain, beberapa fitur kemungkinan bisa saling berkaitan saat proses analisis machine learning dilakukan.
Adanya fitur-fitur yang saling berkaitan bisa membuat hasil analisis tidak akurat. Oleh sebab itu, penting untuk mengatur fitur pada analitik machine learning.
Baca Juga: Unsupervised Learning: Pengertian, Jenis, dan Contoh
Butuh perangkat keras kelas atas untuk menjalankan program deep learning. Selain itu, mesin yang digunakan juga harus memiliki kemampuan mumpuni untuk mengolah data dalam jumlah besar. Pasalnya, tipe pembelajaran ini bisa bekerja secara optimal jika data yang diolah banyak.
Sementara itu, program machine learning cukup membutuhkan mesin kelas menengah atau bahkan kelas bawah untuk mengolah data secara optimal. Lalu, mengapa deep learning membutuhkan perangkat yang jauh lebih berat?
GPU (Graphics Processing Unit) merupakan salah satu kebutuhan program deep learning. GPU menjadi bagian integral karena deep learning harus melakukan multiplikasi matriks yang jumlahnya tidak sedikit. Oleh sebab itulah, butuh GPU yang mumpuni untuk menjalankan model deep learning.
Selain beberapa poin di atas, perbedaan antara machine learning dan deep learning juga bisa diketahui melalui penerapannya. Pengaplikasian kedua sub-bidang kecerdasan buatan ini dapat dengan mudah untuk ditemui. Bahkan tanpa kamu sadari, beberapa contoh penerapannya sudah kamu gunakan dalam aktivitas sehari-hari.
Contoh paling umum dari penerapan model machine learning adalah sistem rekomendasi pada e-commerce. Algoritma machine learning akan menganalisis data produk yang sebelumnya kamu cari untuk memberimu rekomendasi serupa. Dengan begitu, kamu tidak perlu repot-repot mencari produk yang kamu inginkan secara manual.
Contoh lain dari penerapan machine learning adalah asisten virtual seperti Google Assistant, Alexa, Cortana, dan Siri. Produk AI ini digunakan untuk memberikan informasi sesuai dengan perintah pengguna.
Ada pula teknologi chatbot yang serupa dengan asisten virtual. Teknologi ini umumnya digunakan untuk mendapatkan wawasan pelanggan agar perusahaan bisa memperbaiki strategi bisnisnya dan meningkatkan pengalaman pengguna.
Sementara itu, penerapan deep learning bisa ditemukan pada fitur face unlock di smartphone. Fitur ini berfungsi untuk membuka kunci pada gawai dengan mendeteksi wajah pengguna. Contoh lain yang baru-baru ini diterapkan adalah sistem tilang otomatis.
Algoritma pada sistem tilang tersebut dirancang untuk secara otomatis mengenali pelanggaran saat berkendara seperti tidak mengenakan helm, melanggar lalu lintas, kedaluwarsa, dan lain sebagainya.
Nah, itu tadi pembahasan seputar perbedaan machine learning dan deep learning. Butuh ketekunan untuk mempelajari kedua sub-bidang dari kecerdasan buatan tersebut. Pembelajaran bisa kamu lakukan dari berbagai sumber seperti mengikuti kursus daring bersama GreatNusa untuk mendapatkan pembelajaran yang terperinci dan mudah dipahami.