Menampilkan 205-210 dari 438 Artikel
By greatnusa • 24 Februari 2023
Bahasa pemrograman android pada aplikasi seluler yang bisa dipelajari bagi pemula. Cari tahu mengenai jenis bahasa pemrogaman android yang populer di sini!
Dalam dunia pemrograman, ada banyak sekali bahasa yang dapat digunakan, salah satunya adalah bahasa pemrograman Android yang digunakan untuk membuat aplikasi seluler. Android sendiri adalah sistem operasi yang digunakan dalam ponsel pintar dan tablet. Oleh karena itu, banyak orang yang ingin belajar bahasa pemrograman Android. Namun, bagaimana cara mempelajarinya untuk pemula?
Melalui artikel ini, kamu akan mempelajari bahasa pemrograman Android dengan mudah dan dapat dipahami oleh pemula, mulai dari pengertiannya hingga jenis-jenisnya yang paling populer. Mari simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Bahasa pemrograman Android adalah sekumpulan bahasa yang digunakan untuk membuat aplikasi pada sistem operasi Android. Bahasa pemrograman Android terdiri dari beberapa bahasa yang populer seperti Java dan Kotlin, yang dapat digunakan untuk membuat aplikasi Android yang berjalan pada perangkat seluler seperti ponsel pintar dan tablet.
Android sendiri adalah sistem operasi seluler (OS) yang pertama kali diluncurkan pada tahun 2008 oleh Google dan saat ini dimanfaatkan oleh berbagai produsen perangkat seluler termasuk Google, Samsung, Sony, Nokia, dan masih banyak lainnya. Android mendukung ponsel pintar dan tablet, dengan lebih dari tiga miliar pengguna aktif, yang mana basis terbesar dari semua sistem operasi.
Baca Juga: 5 Tipe User Interface dan Kelebihan Kekurangannya
Pengembangan aplikasi Android saat ini biasanya melibatkan dua bahasa utama, yaitu Java dan Kotlin, tetapi itu hanya di permukaan saja. Berikut ini adalah beberapa bahasa pemrograman Android yang paling populer.
Java adalah bahasa pemrograman yang paling umum digunakan dalam pengembangan aplikasi Android. Java dikembangkan oleh Sun Microsystems (sekarang milik Oracle) pada tahun 1995 dan merupakan bahasa pemrograman yang sangat fleksibel dan mudah dipelajari. Java dapat digunakan untuk membuat berbagai jenis aplikasi mulai dari untuk desktop, situs web, dan seluler.
Untuk mengembangkan aplikasi Android, Java digunakan dengan Android SDK (Software Development Kit) yang dikeluarkan oleh Google. SDK ini menyediakan API (Application Programming Interface) yang dapat digunakan oleh pengembang untuk mengakses fitur-fitur dari perangkat Android seperti kamera, GPS, dll.
Kotlin adalah bahasa pemrograman yang juga populer digunakan dalam pengembangan aplikasi Android. Kotlin dikembangkan oleh JetBrains dan diluncurkan pada tahun 2016. Kotlin ditujukan untuk menjadi bahasa pemrograman yang lebih modern dan fleksibel daripada Java.
Kotlin menyediakan fitur-fitur seperti Null Safety, Extension Function, dan Coroutines yang tidak tersedia dalam Java. Google juga mengumumkan bahwa Kotlin menjadi bahasa pemrograman resmi untuk pengembangan aplikasi Android pada tahun 2019. Hal ini menunjukkan bahwa Kotlin diakui sebagai bahasa pemrograman yang handal dan dapat digunakan secara luas dalam pengembangan aplikasi Android.
C++ adalah bahasa yang lebih umum dan berorientasi pada objek yang mendukung alokasi memori dinamis untuk membuatnya berjalan lebih cepat; sangat berguna untuk aplikasi intensif CPU seperti gim. Banyak pengembang perangkat lunak memanfaatkan C++ untuk pengembangan lintas platform atau untuk pengembangan natif dalam aplikasi Java atau Kotlin.
Untuk developer C++ yang berpengalaman, dukungan untuk C++ menurunkan penghalang untuk masuk ke pengembangan Android. Namun, C++ tidak cukup fleksibel untuk membuat seluruh aplikasi dan dapat membuat aplikasi menjadi lebih buggy dan tidak fleksibel jika digunakan secara berlebihan.
Baca Juga: Bahasa Pemrograman HTML: Tips Serta Pemahaman Dasar Belajarnya
C# adalah bahasa pemrograman .NET yang dikembangkan oleh Microsoft dan didukung oleh Visual Studio. C# dianggap sebagai bahasa "inti" karena berfungsi dengan baik dan dapat digunakan untuk berbagai proyek. C# didasarkan pada pemrograman berorientasi objek, sehingga memungkinkan untuk membangun aplikasi secara bertahap dan mendukung pengelolaan yang lebih mudah.
Lua adalah bahasa skrip ringan yang memiliki pengikut kuat dalam pengembangan gim dan UI. Lua adalah bahasa yang dapat disematkan, yang mana memungkinkannya untuk digunakan pada Android atau untuk pengembangan lintas platform dengan bantuan mesin seperti Solar2D.
JavaScript adalah salah satu bahasa pemrograman tingkat atas dan serbaguna untuk berbagai jenis proyek, dan dikenal cepat dan cakap dalam menciptakan antarmuka dan pengalaman pengguna yang kaya. JavaScript adalah bahasa yang digunakan oleh beberapa kerangka kerja lintas platform seperti React Native, Angular, dan Vue. Untuk melengkapi pengetahuan tentang JavaScript, kamu juga harus mempelajari mengenai HTML dan CSS.
Python adalah bahasa pemrograman tingkat tinggi yang mudah digunakan dan dapat membantu mempercepat waktu pengembangan. Selain itu, Phyton juga dilengkapi dengan komunitas sumber terbuka yang besar serta kerangka kerja dan perpustakaan yang kuat.
Bahasa pemrograman Python dapat digunakan untuk pengembangan Android melalui penggunaan alat pihak ketiga yang mengubah aplikasi Python menjadi Paket Android. Aplikasi Python dikenal dengan konsumsi memori yang lebih tinggi.
Untuk mempelajari bahasa pemrograman Android membutuhkan banyak waktu dan usaha, rata-rata mulai dari 3 hingga 4 bulan untuk pengetahuan umum dan lebih dari 1 tahun untuk penguasaan bahasa yang lebih kuat. Namun, untuk pemrogram yang lebih berpengalaman, waktu belajar ini dapat lebih cepat.
Baca Juga: Mengenal Tingkatan Rendah dan Tinggi dalam Bahasa Pemrograman
Bahasa pemrograman aplikasi Android seperti Java, Kotlin, C++, dan lainnya dapat dipelajari di lingkungan sekolah, dengan bantuan buku teks, melalui banyak komunitas pengembangan, atau melalui kursus daring dari GreatNusa. Kami menyediakan berbagai macam kursus yang berkaitan dengan pemrograman yang akan diajarkan langsung oleh profesional dan ahlinya.
Selain kursus pemrograman untuk Android, kami juga menyediakan kursus pemrograman untuk web, seperti Pengenalan Pemrograman Web untuk Pemula. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, klik di sini!
UI UX designer sepintas terlihat sama dengan graphic designer. Kenali perbedaan keduanya lebih lanjut dan prospek karier UI UX designer di masa mendatang.
UI UX designer adalah profesi yang makin banyak dicari. Tingginya demand terhadap profesi ini tak lain disebabkan oleh makin meningkatnya pula produk digital yang dikembangkan, baik web based maupun mobile based.
Namun, apa itu profesi UI UX designer sebenarnya? Adakah perbedaan antara dua peran ini dengan graphic designer? Seberapa besar peluang berkarier sebagai UI UX designer? Simak ulasan berikut untuk menemukan jawabannya.
Perlu diketahui, UI dan UX sebenarnya merupakan dua istilah yang berbeda. Lantas, apa perbedaan UI dengan UX?
UI alias user interface adalah desain antarmuka antara sebuah sistem website, aplikasi, maupun software dengan user. Secara umum, sebuah user interface mencakup tentang visual atau tampilan dari produk digital seperti terkait warna, font, dan lain sebagainya.
Sementara itu, UX alias user experience adalah ranah yang lebih luas. UX bertugas membuat produk yang mampu memberi kemudahan dan kenyamanan bagi user sehingga mereka memiliki pengalaman yang memuaskan saat menggunakan produk digital tersebut.
Contoh perbedaan UI dan UX secara sederhana adalah seperti berikut.
UI : Warna apa yang bagus untuk tombol ini?
UX : Masalah apa yang dapat diselesaikan dengan adanya tombol ini?
Kendati berbeda, keduanya saling melengkapi. Kolaborasi antara user interface dan user experience akan menghasilkan kepuasan user. User yang puas pun akan senang dan menggunakan produk digital tersebut lebih lama.
Selain menjadi pengguna yang loyal, bukan tak mungkin mereka akan merekomendasikan kepada orang lain untuk ikut menggunakan produk itu. Pada akhirnya, hal ini akan berdampak pada bisnis.
Oleh karena setiap hari selalu bermunculan produk digital baru (belum lagi adanya perubahan atau maintenance dari produk digital yang sudah ada), maka keberadaan UI UX designer pun menjadi sangat penting. Mereka bertugas untuk menghasilkan desain produk yang apik dan mampu lebih memikat dibandingkan kompetitor yang terus bermunculan.
Baca Juga: Desain Produk Interaktif untuk Keunggulan Daya Saing Bisnis
UI UX designer adalah peran yang sama sekali berbeda dengan graphic designer. Secara umum, graphic designer lebih berorientasi pada marketing, sedangkan UI UX designer lebih berorientasi pada produk.
Perbedaan ranah (dan divisi kerja) keduanya pun memiliki sasaran yang berbeda. Graphic designer memiliki objective untuk meningkatkan brand awareness, melakukan promosi produk atau brand, dan sebagainya. Sementara itu, UI UX designer mempunyai objective untuk menghasilkan desain yang meningkatkan kemudahan dan kenyamanan user dalam menggunakan produk brand tersebut.
Untuk menghasilkan produk yang memuaskan user, UI UX designer harus melalui berbagai tahap yang panjang dan bahkan menjadi siklus berkesinambungan. UI UX designer harus melakukan identifikasi terhadap user needs, pain points, goals, dan behavior. Setelah itu, barulah mereka membuat solusi melalui desain produk yang dihasilkan.
Sementara itu, tugas dan ruang lingkup seorang graphic designer tidaklah berkaitan dengan produk. Produk kreatif atau marketing yang dihasilkan pun sangat beragam—tidak terbatas hanya dalam bentuk digital. Selengkapnya, berikut adalah beberapa ranah kerja graphic designer.
Baca Juga: Usability Heuristics for UI Design
UI UX designer biasanya berkolaborasi dengan UX researcher untuk memulai pekerjaannya. Mereka menggunakan metode design thinking, yakni sebuah framework desain dengan pendekatan berbasis user. Adapun lima langkah dalam design thinking adalah sebagai berikut.
Sementara itu, alur kerja graphic designer relatif tidak seteknis UI UX designer. Berikut adalah gambaran umum workflow dari graphic designer.
Baca Juga: Young Entrepreneurs Talk: How to Prioritize Product Features
Industri kreatif dan teknologi di Indonesia maupun dunia terus berkembang. Oleh sebab itu, prospek karier sebagai UI UX designer sangatlah besar. Tak cuma di situ, kamu yang ingin berkarier di perusahaan global pun sangat mungkin untuk bersaing di bidang ini.
Rerata gaji UI UX designer adalah sekitar hingga Rp8 juta untuk yang belum terlalu banyak pengalaman (disesuaikan dengan kondisi perusahaan masing-masing). Namun, peluang untuk menempati posisi yang lebih senior (dan berpengaruh terhadap gaji) relatif cukup besar, terutama di perusahaan berbasis teknologi. Tentunya, kamu harus mampu membuktikan kinerja yang baik melalui portofolio yang dihasilkan.
Jurusan kuliah yang paling relevan untuk menjadi UI UX designer adalah desain komunikasi visual. Walau demikian, tak perlu khawatir jika kamu tidak menempuh pendidikan formal di bidang tersebut. Nyatanya, ada sangat banyak UI UX designer yang memiliki latar pendidikan jauh berbeda.
Tentu saja, kuncinya adalah dengan menyiapkan diri. Kamu dapat mengikuti bootcamp atau mengambil berbagai kursus untuk menunjang skill di bidang UI UX design. Di GreatNusa misalnya, ada beberapa kursus untuk membantumu menyiapkan diri dengan berbagai skill menjadi UI UX designer.
Selain itu, masih ada pula berbagai kursus online gratis untuk menunjang soft skill yang kamu perlukan sebagai UI UX designer maupun memasuki dunia profesional secara umum, seperti cara berkomunikasi, manajemen diri, dan lain-lain. Semua topik yang tersedia pun dilakukan secara online sehingga kamu dapat lebih bebas dan nyaman untuk mengikutinya.
Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, siapkan dirimu menjadi UI UX designer andal bersama GreatNusa sekarang juga!
By greatnusa • 23 Februari 2023
Etika dalam lingkungan kerja pasti berbeda-beda di tiap tempat. Pelajari etika dalam lingkungan kerja yang wajib untuk ditaati melalui artikel ini.
Etika dalam lingkungan kerja adalah konsep yang sangat penting dalam dunia kerja. Hal ini berkaitan dengan perilaku dan sikap individu dalam lingkungan kerja yang harus dijalankan dengan profesional dan bertanggung jawab.
Kebijakan dan praktik etika yang baik dapat membantu membangun budaya kerja yang positif dan produktif, serta memelihara hubungan yang baik antar rekan kerja. Etika dalam lingkungan kerja juga membantu menjaga reputasi perusahaan dan memastikan bahwa semua anggota tim bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
Dalam artikel berikut ini kami akan menjelaskan apa saja etika dalam lingkungan kerja yang harus kamu taati.
Etika kerja adalah kumpulan prinsip moral dan profesional yang memandu perilaku individu dalam lingkungan kerja. Hal ini membantu memastikan bahwa individu bekerja dengan cara yang tepat dan jujur, memelihara hubungan yang baik antar rekan kerja, dan menjaga integritas dan reputasi perusahaan. Etika kerja juga membantu menentukan apa yang diterima dan tidak diterima dalam lingkungan kerja, dan memberikan panduan bagi individu dalam membuat keputusan dan mengambil tindakan.
Etika kerja mencakup berbagai hal, seperti integritas, kedisiplinan, tanggung jawab, dan kejujuran. Hal ini membantu memastikan bahwa lingkungan kerja bebas dari diskriminasi, intimidasi, dan perilaku yang merugikan, serta memastikan bahwa semua anggota tim bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Etika kerja yang baik juga membantu memastikan keselamatan dan kesejahteraan anggota tim, serta memelihara kerahasiaan dan hak-hak privasi individu.
Baca Juga: Japanese Business Culture Series : Budaya Perusahaan dalam Hubungannya dengan Etika Kerja
Etika kerja berisi prinsip-prinsip yang memandu perilaku baik dan buruk bagi individu yang bekerja baik dalam lingkungan perusahaan. Lantas, mengapa memiliki etika kerja dalam perusahaan itu sangat penting? Berikut adalah beberapa manfaat dari etika kerja.
Meningkatkan profesionalisme dan tanggung jawab individu dalam etika kerja adalah hal yang penting bagi kesuksesan individu dan perusahaan. Profesionalisme mengacu pada kualitas dan standar perilaku yang diterima dan diharapkan dalam suatu profesi. Tanggung jawab individu merujuk pada komitmen seseorang untuk bertindak dengan etika dan memenuhi kewajiban profesional. Dalam konteks kerja, profesionalisme dan tanggung jawab individu sangat penting untuk membangun kepercayaan dan menjaga integritas organisasi.
Membangun budaya kerja yang positif dan produktif merupakan hal penting bagi kesuksesan perusahaan. Budaya kerja yang positif menekankan pada lingkungan kerja yang menyenangkan, memotivasi, dan membangun, sehingga membuat karyawan merasa nyaman dan memiliki rasa memiliki. Ini dapat meningkatkan kinerja, kreativitas, dan motivasi karyawan, sehingga membantu mereka bekerja dengan lebih produktif.
Meningkatkan integritas dan reputasi perusahaan adalah proses untuk memperkuat dan memperteguh citra dan persepsi positif tentang suatu organisasi di mata masyarakat, klien, pemasok, karyawan, dan pemerintah. Integritas mengacu pada tingkat kejujuran dan keterbukaan suatu organisasi dalam melakukan bisnis, sementara reputasi merupakan citra dan persepsi yang ada tentang suatu organisasi.
Karyawan harus memastikan bahwa mereka membangun dan mempertahankan lingkungan kerja yang harmonis dan memotivasi, dengan memperlakukan rekan kerja dengan respek dan memberikan dukungan untuk mencapai tujuan bersama. Ini juga melibatkan membantu rekan kerja dalam mengatasi masalah, menyelesaikan konflik secara efektif, dan berkolaborasi dalam mencapai tujuan bersama.
Baca Juga: Kenali Etika Mengirim Email Lamaran Kerja Yang Harus Dipatuhi
Berikut ini adalah beberapa etika dalam lingkungan kerja yang harus ditaati:
Karyawan harus memastikan bahwa informasi dan dokumen perusahaan yang diterimanya tidak dibagikan atau dipublikasikan tanpa izin yang sesuai.
Karyawan harus memastikan bahwa mereka tidak melakukan diskriminasi atau diskriminasi terhadap rekan kerja berdasarkan faktor-faktor seperti jenis kelamin, ras, agama, dan banyak lagi.
Karyawan harus memastikan bahwa mereka tidak membocorkan informasi pribadi rekan kerja, membuat pernyataan yang menyinggung, atau melakukan tindakan lain yang merugikan rekan kerja.
Karyawan harus memastikan bahwa mereka berkomunikasi dengan jujur dan efektif dengan rekan kerja, pelanggan, dan pemasok.
Karyawan harus memastikan bahwa mereka menghormati regulasi dan peraturan yang berlaku dalam lingkungan kerja.
Baca Juga: Ini Peran dan Hal-Hal yang Termasuk dalam Etika Komunikasi di Tempat Kerja
Berikut adalah perbedaan antara etika profesi dan etika kerja:
Etika profesi memfokuskan pada kode etik dan standar yang berlaku untuk suatu profesi tertentu, sementara etika kerja memfokuskan pada tata tertib dan norma-norma yang berlaku di lingkungan kerja.
Etika profesi lebih dalam dan kompleks dibandingkan dengan etika kerja, karena mencakup banyak aspek dari suatu profesi dan membutuhkan pemahaman yang lebih mendalam mengenai profesi tersebut.
Etika profesi seringkali didasarkan pada kode etik yang diterbitkan oleh asosiasi profesi, sementara etika kerja biasanya didasarkan pada tata tertib perusahaan dan aturan-aturan yang berlaku di lingkungan kerja.
Etika profesi seringkali diawasi dan ditegakkan oleh asosiasi profesi, sementara etika kerja diawasi dan ditegakkan oleh perusahaan.
Pelanggaran terhadap etika profesi dapat mengakibatkan hukuman berat seperti pengunduran diri, denda, atau pembatalan lisensi, sementara pelanggaran terhadap etika kerja dapat mengakibatkan hukuman ringan seperti denda atau pemecatan.
Itulah beberapa etika dalam lingkungan kerja yang harus ditaati. Untuk memaksimalkan potensi kamu dan meningkatkan kemampuan dalam berbagai aspek, ikuti kursus pengembangan diri di GreatNusa dapat membantumu memperoleh hasil yang lebih baik. Kamu dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mencapai kesuksesan dan menjadi lebih baik dalam hidup dengan belajar dan berlatih cara untuk meningkatkan diri,
Kursus pengembangan diri yang disediakan oleh GreatNusa merupakan platform yang ideal bagi mereka yang ingin meningkatkan diri dan memperoleh keunggulan dalam berbagai aspek, seperti karier, keuangan, dan kualitas hidup.
By greatnusa • 23 Februari 2023
Customer segment adalah bagian dari pasar yang terdiri dari konsumen yang memiliki kebutuhan, perilaku, atau karakteristik yang sama. Simak selengkapnya!
Customer segment adalah bagian dari pasar yang terdiri dari konsumen yang memiliki kebutuhan, perilaku, atau karakteristik yang sama. Dalam dunia bisnis, memahami customer segment sangat penting untuk menentukan strategi pemasaran yang tepat dan untuk meningkatkan efisiensi dalam menyampaikan pesan kepada target pasar yang sesuai.
Melalui artikel ini, kamu akan mempelajari lebih dalam mengenai apa itu customer segment, mulai dari pengertian, fungsi, serta tujuannya. Mari simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Customer segment adalah proses pengorganisasian pelanggan ke dalam kelompok tertentu berdasarkan kesamaan karakteristik, perilaku, atau preferensi, dengan tujuan memberikan pengalaman yang lebih relevan. Dalam perbincangan mengenai customer segment, kamu pasti sering mendengar istilah audiens target, segmen, atau kelompok (cohort), yang memiliki perbedaan masing-masing.
Audiens target mengacu pada kelompok konsumen tertentu yang paling mungkin tertarik dengan produk atau layanan yang ditawarkan, seperti. menjual langsung ke konsumen atau B2B. Audiens target itu kemudian dapat dikategorikan ke dalam segmen berdasarkan sifat yang serupa. Sebagai contoh, jika audiens target kamu adalah pengembang, mungkin masuk akal untuk lebih jauh mengelompokkan mereka berdasarkan industri, seperti FinTech atau perawatan kesehatan, dll.
Kelompok (cohort) dapat dianggap sebagai segmen yang lebih tepat di mana pengguna dihubungkan langsung oleh peristiwa atau karakteristik yang sama dan seringkali terkait dengan waktu tertentu. Sebagai contoh, kamu dapat membuat segmen berdasarkan pelanggan yang mendaftar buletin, lalu kelompok berdasarkan pengguna yang mendaftar dalam seminggu terakhir.
Baca Juga: Kenali Apa Itu Strategi Pemasaran Global dan Contohnya
Customer segment memungkinkan pemasar untuk menyesuaikan upaya pemasaran mereka dengan lebih baik ke berbagai kelompok pelanggan. Secara khusus, segmentasi dapat membantu perusahaan:
Di era sekarang, melakukan segmentasi pelanggan akan sangat berguna karena banyak aktivitas yang sudah dilakukan dengan serba digital. Seperti yang kita tahu, jumlah audiens yang ada di dunia digital bisa tidak terbatas; kamu bisa menargetkan seluruh orang yang ada di muka bumi melalui digital marketing. Oleh karena itu, akan sangat efektif dan efisien jika sebelumnya kamu mensegmentasi pelanggan terlebih dahulu sebelum melakukan pemasaran.
Baca Juga: Business Development: Pengertian, Tujuan, dan Fungsinya
Ada banyak sekali jenis-jenis customer segment yang dapat digunakan, tetapi setidaknya ada empat yang paling banyak digunakan, yaitu:
Demografis adalah salah satu bentuk segmentasi pelanggan yang paling umum. Segmentasi demografis mengacu pada pemisahan pelanggan berdasarkan perbedaan berbasis orang yang dapat diamati. Kualitas-kualitas ini meliputi:
Segmentasi pelanggan menurut demografisnya adalah bentuk paling dasar dari segmentasi. Menggabungkan segmentasi demografis dengan jenis lainnya dapat membantu mempersempit segmen pelanggan lebih jauh lagi. Salah satu keuntungan dari segmentasi semacam ini adalah informasinya relatif mudah diakses dan berbiaya rendah.
Beberapa produk mungkin ditargetkan secara eksplisit ke demografis tertentu. Sebagai contoh, perusahaan perawatan diri mungkin membuat dua produk deodoran yang berbeda, satu deodoran yang berlabel untuk pria dan satu berlabel deodoran untuk wanita.
Selain itu, perusahaan otomotif juga sering mengelompokkan pelanggan mereka berdasarkan pendapatan serta memasarkan merek dan model mobil yang berbeda ke setiap segmennya. Sebuah perusahaan otomotif mungkin memiliki merek yang mewah, ekonomis, dan kelas menengah.
Kamu juga dapat melakukan segmentasi pelanggan berdasarkan perilaku mereka, terutama mengenai produk atau layanan yang kamu tawarkan. Membagi pelanggan berdasarkan perilaku yang mereka tampilkan memungkinkanmu membuat pesan yang sesuai dengan perilaku tersebut. Banyak tindakan yang mungkin terlihat berkaitan dengan cara seseorang berinteraksi dengan produk, situs web, aplikasi, atau merek.
Beberapa jenis perilaku yang dapat dijadikan sebagai pertimbangan antara lain:
Data perilaku bermanfaat karena berkaitan langsung dengan cara seseorang berinteraksi dengan merek atau produk kamu. Oleh karena itu, ini dapat membantu kamu memasarkan lebih efektif kepada mereka.
Segmentasi geografis akan membagi pelanggan berdasarkan lokasinya. Segmentasi ini adalah strategi segmentasi yang cukup, tetapi sangat berguna. Lokasi pelanggan dapat membantumu lebih memahami kebutuhan mereka dan memungkinkan untuk mengirimkan iklan khusus berdasarkan lokasi tersebut.
Ada berbagai macam hal yang dapat diperhatikan dalam segmentasi geografis, tetapi yang paling mendasar adalah mengidentifikasi pengguna berdasarkan lokasi mereka, seperti:
Kamu juga dapat mengidentifikasi konsumen berdasarkan karakteristik daerah tempat mereka tinggal, seperti
Membagi pasar menurut lokasi sangat penting jika kamu perlu menargetkan iklan kepada orang-orang di area tertentu, seperti jika mengiklankan bisnis lokal berskala kecil. Ini juga berguna jika kamu menargetkan area yang luas karena memungkinkan untuk menyesuaikan pesan sesuai dengan perbedaan regional dalam bahasa, minat, norma, dan atribut lainnya serta perbedaan kebutuhan orang-orang di berbagai wilayah.
Kamu mungkin perlu mengubah bahasa yang digunakan bergantung pada wilayah yang ditargetkan. Individu yang tinggal di negara yang berbeda kemungkinan akan memiliki minat yang berbeda pula. Sebagai contoh, sepakbola dan bulu tangkis sangat populer di Indonesia, sedangkan bisbol dan basket lebih populer di Amerika Serikat. Jika kamu memasarkan peralatan olahraga atau menerbitkan artikel olahraga, sebaiknya pertimbangkan preferensi yang berbeda ini.
Perusahaan juga dapat memperhatikan kebutuhan yang berbeda di berbagai daerah. Sebagai contoh, perusahaan pakaian akan menampilkan iklan yang menampilkan pakaian hangat kepada orang yang tinggal di iklim dingin dan menampilkan yang sebaliknya untuk orang yang tinggal di iklim hangat.
Segmentasi psikografis mirip dengan segmentasi demografis, tetapi lebih berkaitan dengan karakteristik mental dan emosional. Atribut ini mungkin tidak mudah diamati seperti demografi, tetapi dapat memberi wawasan berharga tentang motif, preferensi, dan kebutuhan pelanggan secara lebih dalam.
Memahami aspek psikologis dari pelanggan dapat membantu membuat konten yang menarik bagi mereka secara lebih efektif. Beberapa contoh karakteristik psikografis meliputi:
Baca Juga: Analisa SWOT: Pengertian, Tujuan, dan Manfaatnya dalam Digital Marketing
Jika kamu menemukan bahwa anggota segmen demografis merespons konten secara berbeda, kamu mungkin perlu menambahkan beberapa informasi psikografis. Sementara demografis memberikan fakta dasar tentang pelanggan, psikografis memberikan wawasan yang lebih personal, seperti mengapa orang memutuskan untuk membeli atau tidak membeli produk serta mengklik atau mengabaikan iklan.
Apabila kamu ingin mempelajari mengenai customer segment dengan lebih mendalam, langsung saja ikuti kursus Digital Marketing 101: An Essential Guide to Market, Segment and Persona dari GreatNusa. Selain itu, kami juga menyediakan berbagai macam kursus lainnya yang akan diajarkan langsung oleh profesional dan ahli di bidangnya. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, klik di sini!
Tipe-tipe user interface banyak digunakan untuk kepentingan website. Ketahui apa itu user interface beserta kekurangan kelebihan masing-masing di artikel berikut ini.
Bagi para pengguna atau pengakses website, tampilan laman merupakan suatu hal yang penting. Tampilan laman website ini seumpama packaging atau kemasan dari suatu website. Semakin menarik tampilannya, maka semakin menarik pula untuk diakses.
Oleh sebab itu, creator website akan berlomba-lomba untuk mempercantik tampilan visual laman website mereka atau juga agar dapat berinteraksi dengan user melalui user interface. Apa itu user interface dan apa saja jenis-jenisnya? Yuk, simak pembahasan berikut
Secara umum, user interface dapat didefinisikan sebagai suatu tampilan visual sebuah produk yang ditampilkan secara digital sekaligus jembatan antara sistem dengan pengguna. User interface juga dapat diartikan sebagai suatu mekanisme yang memungkinkan user dan program dapat saling berkomunikasi satu sama lain.
User interface dapat berupa bentuk, warna, dan tulisan yang didesain menarik untuk dapat menerima atau memberikan informasi melalui suatu proses interaksi yang sangat dibutuhkan untuk memenuhi kepentingan user.
Sangat penting bagi pemilik website untuk mendesain user interface semenarik mungkin, karena hal tersebut nantinya akan berdampak terhadap:
Website merupakan salah satu piranti digital marketing. Website dapat digunakan untuk menjangkau konsumen maupun menawarkan suatu produk. Nah, dalam rangka memenuhi tujuan tersebut user interface sangat dibutuhkan agar dapat menarik minat calon konsumen yang mengunjungi website untuk mencari informasi.
Oleh sebab itu, user interface pada umumnya didesain untuk menyajikan tampilan visual yang menarik, informatif, interaktif, dan modern. Tujuannya adalah untuk membuat calon konsumen merasa tertarik atau memiliki rasa penasaran terhadap produk yang ditawarkan. Hal ini akan tercermin pada peningkatan traffic pengunjung website.
Tampilan user interface yang menarik dipercaya dapat meningkatkan pengalaman pengguna (user’s experience) ketika mengakses website maupun program. Oleh sebab itu, sebagian besar pengelola website akan mendandani situs mereka dengan tampilan grafis yang menarik.
Namun sayangnya, tampilan yang menarik saja tidak cukup untuk menciptakan kesan dan pengalaman yang melekat dalam benak pengguna. Untuk menyiasatinya, pengelola website perlu memuat fitur dan konten yang menarik dan tentunya mampu menjawab rasa keingintahuan user mengenai topik yang berkaitan dengan produk yang ditawarkan.
Tampilan user interface yang menarik dipercaya dapat menciptakan pengalaman yang berkesan dalam benak pengguna. Dengan adanya pengalaman tersebut, maka perusahaan dapat meningkatkan branding atau nilai produk yang ditawarkan.
Oleh sebab itu, tak jarang jika website resmi perusahaan umumnya dibuat dengan adanya ciri khas yang melambangkan identitas diri perusahaan. Tujuannya adalah memperkenalkan produk sekaligus identitas perusahaan.
Baca Juga: Usability Heuristics for UI Design
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, user interface merupakan suatu mekanisme yang memungkinkan terjadinya interaksi antara pengguna (user) dengan website, program, atau aplikasi yang bersangkutan. Pada umumnya, terdapat lima tipe interaksi yang dapat dilakukan user interface, antara lain:
Direct manipulation atau lebih dikenal dengan sistem operasi secara langsung merupakan jenis interaksi yang berlangsung antara pengguna dengan objek pada tampilan di layar. Jenis interaksi ini biasanya akan menyebabkan terjadinya aktivitas yang dikerjakan oleh komputer.
Contoh penerapan direct manipulation pada website adalah adanya menu drag file yang secara otomatis akan mengirimkan instruksi langsung pada komputer untuk mengirimkan data yang di drag oleh user.
Prinsip penerapan direct manipulation adalah representasi secara terus-menerus dan reversibel mengenai objek tertentu agar melekat dalam benak pengguna saat mengakses website atau program.
Kelebihan penggunaan direct manipulation pada user interface antara lain:
Baca Juga: Merancang UI yang Efektif dengan Qt 5
Sedangkan kekurangan penggunaan direct manipulation antara lain:
Menu selection menawarkan beberapa opsi pilihan pada pengguna dalam bentuk daftar menu. Ketika pengguna memilih salah satu opsi pilihan dalam daftar menu tersebut, maka sistem akan secara otomatis mengirimkan instruksi yang nantinya akan dijalankan.
Misalnya, dalam website perusahaan biasanya menampilkan penjelasan mengenai produk yang ditawarkan pada sebuah menu bertuliskan produk. Ketika pengguna memilih opsi produk maka akan muncul beberapa opsi mengenai produk A, B, C, dan seterusnya yang ditawarkan oleh perusahaan. Jika pengguna memilih opsi produk A maka akan muncul penjelasan mengenai produk A.
Kelebihan penggunaan menu selection adalah pengguna tidak perlu mengingat nama perintah serta meminimalisir aktivitas pengetikan yang sekaligus dapat mengurangi tingkat kesalahan input data. Sedangkan kelemahan menu selection adalah ketiadaan logika dan diperlukan banyak struktur menu apabila ada banyak opsi yang ingin dimasukkan ke dalam sistem,
Form fill-in atau pengisian form merupakan suatu sistem yang memungkinkan perusahaan atau pihak pengelola website untuk meminta data atau sejumlah informasi dari pengguna. Biasanya para pengunjung akan diminta untuk melengkapi data pada suatu form pada bagian yang telah disediakan dengan adanya bantuan petunjuk.
Sistem untuk form biasanya memuat layout sederhana dengan judul kategori dan instruksi yang mudah dipahami oleh pengguna. Sistem ini memudahkan pengelola website untuk mengelompokkan data berdasarkan kategori tertentu.
Kelebihan penggunaan form fill-in ini dapat dirasakan oleh pengguna, misalnya seperti kemudahan dalam memasukkan data, mengurangi kesalahpahaman, dan mudah dipelajari oleh pengguna. Sementara kelemahan penggunaan form fill-in adalah memerlukan banyak tempat pada layout tampilan, terutama apabila data yang diminta cukup beragam.
Baca Juga: Time Management: Cara Mudah Melawan Sikap Menunda
Berikutnya kita masuk pada jenis interaksi yang berkaitan dengan bahasa, salah satunya adalah command language atau bahasa pemrograman. Command language merupakan jenis interaksi yang dilakukan antara pengguna dengan sistem atau program dengan menggunakan bahasa baku yang digunakan pada saat program dibuat.
Command Language umumnya hanya bisa dilakukan melalui command prompt dan instruksi khusus yang disediakan oleh sistem. Tugas pengguna adalah menerjemahkan instruksi dalam bentuk bahasa yang dapat dipahami oleh sistem, misalnya ketik “Find” untuk mencari, “Filter” untuk mencari dengan kriteria tertentu, dan sebagainya.
Kelebihan penggunaan command language terletak pada efisiensi dan tingkat kecepatan sistem dalam menjalankan instruksi yang diberikan oleh pengguna. Selain itu, data yang dihasilkan juga lebih andal. Namun kekurangannya, pengguna jadi harus meluangkan waktu untuk mempelajari command language agar dapat menerjemahkan instruksi yang akan diberikan pada sistem.
Untuk mengatasi kelemahan command language maka beberapa sistem atau program ada yang menggunakan bahasa manusia untuk memudahkan interaksi antara pengguna dengan sistem. Penggunaan bahasa manusia ini disebut sebagai natural language dan dimungkinkan berkat adanya teknologi artificial intelligence (AI).
Penggunaan natural language dapat kita temukan pada sistem mesin pencari seperti Google. Kelebihannya adalah memudahkan para pengguna dalam mencari informasi yang dibutuhkan tanpa harus menerjemahkan instruksi ke dalam bahasa pemrograman.
Namun kelemahannya adalah berisiko tinggi terhadap kesalahan menerjemahkan serta perancangan sistem yang menjadi jauh lebih rumit.
Itu dia berbagai tipe user interface yang perlu kamu ketahui. User interface yang baik adalah yang bisa membuat pengunjung nyaman dan betah berada di laman yang mereka kunjungi. Dengan demikian, promosi yang dilakukan oleh pemilik website bisa berjalan dengan lancar.
Kalau kamu tertarik mendalami tentang user interface, GreatNusa menghadirkan kursus menarik yang membahas topik ini. Semua sesi bisa diakses secara online dengan waktu belajar yang fleksibel. Buat pemula di bidang ini, tidak perlu khawatir karena tersedia materi basic yang mudah dipahami.
By greatnusa • 22 Februari 2023
Pengaruh lingkungan kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan tentu dianggap signifikan. Baca artikel berikut untuk mengetahui penjelasannya.
Pengaruh lingkungan kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan sangatlah signifikan. Kedisiplinan saja tidak cukup untuk meningkatkan performa. Lingkungan kerja juga memainkan peranan besar terhadap kemampuan kerjamu di perusahaan. Meskipun kamu sangat disiplin dalam bekerja, perlahan-lahan kinerjamu mulai menurun apabila tidak dikelilingi lingkungan kerja yang suportif.
Kedisiplinan merupakan faktor internal, sedangkan lingkungan kerja termasuk faktor eksternal yang berdampak besar pada perkembangan kinerja kamu. Lalu, seperti apa pengaruh keduanya? Langsung simak artikel ini untuk menemukan jawabannya.
Lingkungan kerja merupakan segala komponen di sekitar karyawan yang bisa memengaruhi pengerjaan tugas atau tanggung jawabnya. Artinya, lingkungan kerja bukan hanya hal fisik seperti kelembapan, suhu udara, ventilasi, penerangan, dan fasilitas tempat kerja. Komponen non-fisik seperti ketenangan, struktur kerja, tanggung jawab, pemimpin, kelompok, dan kelancaran komunikasi juga termasuk bagian penting dari lingkungan kerja.
Baca Juga: Cara Membangun Lingkungan Kerja Fleksibel yang Efektif Berbasis Cloud
Kedisiplinan karyawan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang berasal dari lingkungan kerjanya. Apa saja faktornya?
Kedisiplinan karyawan terbentuk karena mereka memiliki seorang pemimpin yang dijadikan sebagai teladan. Mereka tidak harus mempunyai pemimpin yang berada di lingkungan kerja yang sama, bisa pula pemimpin di kehidupan sehari-harinya. Pemimpin yang baik akan menginspirasi karyawan agar tetap disiplin dan mau memberikan performa terbaik selama bekerja.
Ada pula karyawan yang menjadi lebih disiplin karena mendapatkan penghargaan di tempat kerjanya. Karyawan merasa bahwa mereka dihargai di tempat kerjanya sehingga mau menunjukkan performa terbaiknya selama bekerja. Sebaliknya, kedisiplinan karyawan menurun apabila tidak ada penghargaan yang diberikan selama masa kerja.
Hukum rewards dan punishment harus diterapkan di lingkungan kerja. Artinya, perusahaan tidak hanya memberikan penghargaan, tetapi juga sanksi apabila karyawan berbuat kesalahan. Sanksi membuat karyawan menjadi lebih disiplin sehingga mereka akan berpikir dua kali sebelum melanggar aturan perusahaan.
Supervisi atau pengawasan perlu dilakukan secara efektif agar kedisiplinan kerja tetap terpelihara. Pimpinan yang melakukan supervisi secara maksimal dapat mencegah tindakan indisipliner yang bisa saja luput dari pandangan mata. Beberapa karyawan cenderung melakukan ketidakdisiplinan apabila tidak merasa diawasi oleh atasannya.
Kedisiplinan juga terjadi apabila karyawan memiliki hubungan yang baik bersama atasan, bawahan, atau rekan kerjanya. Hubungan yang baik akan melahirkan suasana yang kondusif sehingga karyawan mau menerapkan kedisiplinan di tempat kerjanya.
Karyawan lebih disiplin dan mau bekerja lebih giat apabila perusahaan menetapkan tujuan yang jelas dan ideal. Namun, tujuan tersebut harus memperhatikan kemampuan karyawan pula agar semangat dan kedisiplinannya tetap terjaga.
Baca Juga: 8 Indikator Lingkungan Kerja Toxic yang Harus Kamu Ketahui
Lingkungan kerja dan disiplin kerja sama-sama memainkan peranan penting terhadap kinerja karyawan. Berikut penjelasan lengkapnya.
Lingkungan kerja yang positif akan membuat karyawan merasa nyaman dalam menjalin relasi bersama rekan kerja. Mereka pun bisa membangun jaringan yang berguna untuk perkembangan kariernya pada masa depan. Kolaborasi atau kerja sama antar karyawan pun meningkat sehingga pekerjaan lebih mudah diselesaikan. Tentunya manfaat ini lebih terasa kalau karyawan yang berkolaborasi menyadari pentingnya kedisiplinan kerja.
Etos kerja merupakan pola pikir dan semangat yang dimiliki seseorang selama bekerja. Seorang karyawan memiliki etos kerja yang tinggi apabila dikelilingi oleh lingkungan kerja yang suportif. Karyawan akan merasa puas dan mau memberikan kinerja terbaiknya dalam mengemban tanggung jawab yang diberikan.
Kedisiplinan membentuk karakter yang membuat karyawan lebih profesional dalam bekerja. Mereka akan menepati setiap janji dan mau menyelesaikan setiap tugas yang dibebankannya. Begitu pula lingkungan kerja yang positif, karyawan tidak perlu pusing memikirkan masalah atau politik kantor yang bisa mengganggu profesionalitasnya.
Growth mindset alias pola pikir yang mengacu pada pertumbuhan muncul apabila karyawan berada di lingkungan yang positif. Mereka mau mengembangkan kemampuan (skill) atau meningkatkan wawasannya demi kemajuan kariernya. Kedisiplinan juga membuat karyawan lebih cepat dalam mempelajari hal baru sehingga siap untuk mempraktikkannya selama bekerja.
Baca Juga: 8 Cara Mengelola Stress Dan Emosi Negatif Di Tempat Kerja
Karyawan yang disiplin tidak pernah menyia-nyiakan waktunya. Mereka akan memanfaatkan waktu untuk bekerja semaksimal mungkin dan menyelesaikan pekerjaannya sebelum jam pulang kerja. Namun, mereka juga tahu waktu yang tepat untuk beristirahat agar pikirannya tetap jernih dan tidak terlalu dibebani oleh pekerjaannya.
Pada akhirnya, karyawan yang disiplin mau melatih dirinya agar tidak terpengaruh oleh suasana di sekitarnya. Mereka tetap ingin menyelesaikan tugasnya sebelum tenggat waktu tiba meski suasana lingkungan kerja tidak terlalu kondusif. Sikap ini membuat karyawan mampu mempertahankan posisi kerjanya, bahkan dipromosikan ke jenjang yang lebih tinggi dan berdampak pada peningkatan kariernya.
Pengaruh lingkungan kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan ternyata sangat signifikan bagi perkembangan kariermu, bukan? Mulailah melatih dirimu agar lebih disiplin dalam bekerja supaya bisa merasakan manfaatnya. Kamu adalah pemimpin atas dirimu sendiri, jadi tingkatkan kapasitasmu agar lebih disiplin dalam bekerja.
Memimpin diri sendiri bukanlah langkah yang mudah, apalagi jika kamu belum mengetahui caranya. Jangan khawatir, kamu bisa mengikuti kursus Self-Leadership: Metode Mengenal Diri Sendiri dari GreatNusa. Kamu akan memahami metode analisis diri serta mampu mengembangkan diri sendiri menjadi pribadi yang berkualitas setelah mengikuti kursus ini. Yuk, buat hidupmu lebih bermakna melalui kursus pengembangan diri bersama GreatNusa!