GreatNusa
GreatSayaGreatBisnisGreatEdu
Design & CreativeBusiness & ManagementData & TechnologyDigital MarketingFinance & AccountingLeadershipLanguageSales & MarketingProject ManagementSoft SkillLihat Semua Kategori
Masuk / Daftar
  1. Beranda
  2. Artikel

Artikel

GreatNusa

PT. Gagas Edukasi Anantara
Jl. Jalur Sutera Barat Panunggangan Timur
Kota Tangerang 15143
Indonesia

Hubungi Kami

kontak@greatnusa.com

Lainnya

ProdukArtikelKategori ProdukKategori ArtikelKebijakan PrivasiSyarat dan KetentuanTanya Jawab

    Menampilkan 37 - 42 dari 83 Artikel

    Employee Retention: Pengertian, Tujuan, Serta Cara Melakukannya

    ARTICLE

    BUSINESS

    CAREERS

    By greatnusa • 31 Maret 2023

    Employee Retention: Pengertian, Tujuan, Serta Cara Melakukannya

    Employee retention adalah strategi untuk mempertahankan karyawan dan meningkatkan kinerja perusahaan. Pahami informasi melalui artikel berikut ini!

    Employee retention adalah konsep yang diterapkan perusahaan untuk mempertahankan karyawan yang ada dan menjaga budaya perusahaan yang positif. Tujuannya untuk menekan biaya rekrutmen, dan pelatihan. Di sisi lain, strategi ini juga memiliki tantangan tersendiri, karena tuntutan untuk perubahan yang terus berkembang dan diikuti perubahan gaya hidup serta persaingan dalam karier.

    Agar dapat mengakomodasi semua hal tersebut, perusahaan akan berupaya untuk membangun tim yang yang kuat. Artikel ini akan memberikan penjelasan strategi employee retention yang tepat, termasuk pengertian, tujuan, serta bagaimana cara melakukannya.

    Apa Itu Employee Retention?

    Employee retention adalah kepiawaian perusahaan untuk mempertahankan sumber daya manusia atau karyawannya dalam rentang waktu tertentu. Cara ini dilakukan untuk meminimalkan potensi terjadi turnover, atau pergantian karyawan. Hal ini penting bagi perusahaan untuk menjaga budaya dan keefektifan perusahaan.

    Suatu perusahaan yang sering terjadi turnover, entah apa pun penyebabnya, maka kondisi ini akan mengganggu keefektifan perusahaan. Situasi ini juga akan menyebabkan perusahaan mengeluarkan beban biaya, waktu, dan upaya untuk mendapatkan calon pengganti.

    Di sisi lain, perusahaan juga belum tentu akan mendapatkan calon pengganti yang tepat atau yang kualifikasinya sama atau bahkan lebih baik dari karyawan sebelumnya. Itulah mengapa sebuah perusahaan harus memiliki tingkat employee retention yang tinggi, tujuannya agar perusahaan dapat berjalan secara efektif dan memaksimalkan sumber daya yang dimilikinya.

    Mengapa Employee Retention Penting?

    Perusahaan yang memiliki tingkat employee retention yang baik, akan lebih optimal menggunakan sumber dayanya untuk kepentingan yang lebih strategis. Selain itu, membawa nilai positif dan dampak keberhasilan untuk rentang waktu yang panjang bagi perusahaan.

    Alasan di balik keberhasilan perusahaan juga karena, rate turnover yang makin kecil atau bahkan tidak sering terjadi. Hal ini akan menekan biaya pemutusan hubungan kerja dan mengalokasikannya ke kepentingan strategis yang dapat mengembangkan perusahaan.

    Faktor-Faktor yang Memengaruhi Employee Retention

    Employee retention selalu dihubungkan dengan kemampuan taktis yang strategis untuk mempertahankan karyawan yang berpengalaman dan terampil sebagai aset penting bagi perusahaan. Berikut adalah faktor-faktor yang memengaruhi employee retention.

    1 . Lingkungan Kerja yang Positif

    Menciptakan lingkungan yang positif, dan menyenangkan, adalah salah satu cara untuk membuat karyawan merasa nyaman dan aman. Hal tersebut akan membuat karyawan lebih betah untuk bekerja di perusahaan untuk waktu yang lebih lama.

    2 . Kompensasi dan Tunjangan yang Kompetitif

    Karyawan yang beranggapan bahwa dirinya kurang diperhatikan dari segi kompensasi dalam hal ini adalah gaji atau benefit lainnya, memunculkan kemungkinan untuk melihat peluang di perusahaan lain. Kompensasi yang sepadan dengan kemampuannya akan membuat karyawan merasa dihargai dan diperhatikan kesejahteraannya oleh perusahaan.

    Reward atau hadiah dalam bentuk apa pun yang disediakan oleh perusahaan untuk kualitas kinerja karyawan yang baik adalah salah satu hal yang membuat karyawan merasa apresiasi oleh perusahaan. Penghargaan dalam bentuk seperti ini akan meningkatkan motivasinya, dan berdampak kepada nilai employee retention yang makin baik.

    3 . Peluang Pengembangan Karier

    Pengembangan karier bisa menjadi salah satu indikator meningkatkan kepuasan karyawan. Hal tersebut akan memberikan peluang untuk pelatihan, mendapat promosi jabatan, serta meningkatkan keterampilan yang akan meningkatkan kualitas kerja karyawan di perusahan.

    4 . Budaya Kerja yang Inklusif

    Budaya kerja yang inklusif memastikan bahwa setiap orang dalam perusahaan merasa dihargai dan didengar tanpa menghiraukan bagaimana latar belakang atau karakter pribadinya. Budaya ini akan menciptakan kesetaraan dengan memandang semua orang setara.

    Budaya kerja inklusif juga menciptakan keterbukaan pada setiap orang, di mana mereka dapat berbicara, berpendapat tanpa takut adanya diskriminasi. Kolaborasi juga dapat mendorong karyawan untuk berpartisipasi serta membuat seseorang merasa memiliki andil dan dihargai.

    5 . Kepemimpinan yang Baik

    Kepemimpinan yang baik itu memiliki kapasitas dan kapabilitas untuk memimpin dan mampu menciptakan kondisi yang efektif, efisien, dan juga produktif. Pemimpin yang memiliki teladan seperti ini akan menjadi pengaruh positif terhadap bawahannya, sehingga mereka akan lebih antusias dalam menjalankan perintah.

    Baca Juga: Cara Membuat Konten Sosial Media yang Menarik Dalam Bisnis

    Strategi Untuk Meningkatkan Employee Retention

    Sudah kita bahas di awal faktor apa saja yang memengaruhi employee retention, nah sekarang kita akan ulas bagaimana strategi untuk meningkatkan employee retention. Adapun langkah-langkah yang harus diperhatikan di antaranya:

    1 . Meningkatkan Komunikasi dan Partisipasi

    Komunikasi membutuhkan ruang, di mana setiap orang diberikan kesempatan untuk menyampaikan apa yang dianggap perlu. Selain ruang untuk mengutarakan pendapat, pelatihan meningkatkan komunikasi juga perlu diadakan agar kemampuan komunikasi internal menjadi baik. Diharapkan dengan komunikasi yang baik karyawan turut berpartisipasi dalam mewujudkan tujuan perusahaan.

    2. Menawarkan Kompensasi dan Tunjangan yang Kompetitif

    Tawaran kompensasi yang baik menjadi salah satu strategi meningkatkan employee retention. Alasannya, karyawan merasa dihargai sesuai kemampuannya. Tunjangan yang memenuhi kebutuhan mereka juga dapat meningkatkan motivasi serta inisiatif kerja yang tinggi.

    3. Menyediakan Peluang Pengembangan Karier

    Peluang mendapatkan promosi jabatan membuat karyawan makin merasa puas terhadap pekerjaannya. Mereka akan lebih fokus untuk mencapai tujuan karier melalui pelatihan yang diberikan, guna menyesuaikan dengan jabatan yang akan diemban.

    4. Memperkuat Budaya Kerja yang Inklusif

    Hal lainnya yang tidak kalah penting adalah pelatihan pengembangan untuk memahami keberagaman. Tujuannya untuk mendorong rasa empati, serta mengurangi perilaku diskriminatif. Kebiasaan ini akan membuat karyawan merasa dihargai apa pun latar belakangnya.

    5. Mengembangkan Kepemimpinan yang Baik

    Selain memiliki teladan yang baik, pemimpin juga harus memiliki tujuan tentang sasaran mereka. Hal ini, dapat diajarkan kepada karyawan dan melatih mereka untuk melakukan hal yang sama.

    Baca Juga: 10 Faktor yang Mempengaruhi Desain Produk Sebuah Usaha

    Tip untuk Mempertahankan Karyawan

    Sejumlah perusahaan akan menerapkan cara bagaimana agar sumber daya atau karyawan yang dimilikinya dapat bertahan dalam waktu yang lama. Berikut tips yang dapat digunakan oleh perusahaan.

    1. Menjalin Hubungan yang Baik dengan Karyawan

    Budaya kerja yang inklusif menggambarkan hubungan yang baik antara sesama karyawan dan antara karyawan dengan atasannya. Hal ini dapat dinilai dari kebiasaan di dalam perusahaan, seperti saling menghormati, membangun komunikasi yang baik, memberikan umpan balik, berlaku adil, hingga kebiasaan menyapa sesama.

    2. Memberikan Kepuasan dan Pengakuan atas Kontribusi Karyawan

    Pengakuan atas pencapaian dalam pekerjaannya membuat karyawan mengetahui batas kemampuannya, hal itu juga akan membantu kemajuan atas dirinya. Karena itu, haruslah ada pengakuan yang tepat dalam menilai kinerja karyawan.

    Baca Juga: 8 Cara Mengelola Stress Dan Emosi Negatif Di Tempat Kerja

    3. Membuat Lingkungan Kerja yang Menyenangkan

    Buatlah lingkungan kerja yang aman dan senyaman mungkin bagi setiap orang. Mulai dari penataan desain interior yang menarik,  menyediakan play room, tempat istirahat atau sleeping pod, akan menambah semangat kerja karyawan. Suasana seperti ini, menghadirkan kesan tempat kerja terasa seperti rumah kedua bagi mereka.

    4. Memberikan Kebijakan yang Fleksibel

    Bagian yang terakhir adalah kebijakan yang fleksibel atau dapat beradaptasi dengan perubahan. Sifat yang bisa beradaptasi dengan perubahan membuat karyawan merasa tidak dibatasi dalam melakukan pekerjaannya.

    Itulah pembahasan tentang employee retention beserta pengertian, tujuan, dan implementasinya. Tujuannya untuk mempertahankan karyawan yang berpengalaman dan berkompeten untuk berkontribusi memajukan perusahaan.

    Banyak sekali program untuk meningkatkan pengetahuan tentang employee retention. Salah satu yang bisa mengakomodasi kebutuhan kamu dalam hal tersebut adalah GreatNusa. Bergabung sekarang untuk meningkatkan pengetahuan organisasi di perusahaan dalam program Organizational Knowledge Management.

    Baca Selengkapnya
    Employee Relations: Pengertian Serta Manfaatnya Antara Staff dan Leader

    ARTICLE

    BUSINESS

    CAREERS

    By greatnusa • 31 Maret 2023

    Employee Relations: Pengertian Serta Manfaatnya Antara Staff dan Leader

    Employee relations adalah hubungan antara karyawan dan atasan yang berkaitan dengan kebijakan, komunikasi, dan kesejahteraan karyawan. Baca info lainnya di sini!

    Dalam bekerja, tentu kita ingin suasana dan lingkungan kerja yang mendukung. Dan, salah satunya memiliki relasi kerja yang harmonis antara sesama karyawan atau ke atasan. Hubungan ini dapat diartikan sebagai employee relations.

    Dalam penerapannya, bentuknya bisa berupa dukungan dan sesuatu hal lainnya yang positif. Hubungan harmonis ini diperoleh dari penerapan employee relations yang tepat. Artikel di bawah ini akan membahas lebih jauh apa itu employee relations.

    Pengertian Employee Relations

    Dalam menjawab apa pengertian employee relations, kita akan mengaitkannya dengan banyak hal. Entah itu kesejahteraan, karier, komunikasi, umpan balik, dan segala sesuatu yang mendukung terjadinya keharmonisan hubungan. Maka, bisa disebut pengertiannya adalah konsep hubungan untuk mencapai tujuan tertentu yang dapat memajukan perusahaan.

    Mengelola employee relations juga berhubungan dengan manajemen SDM. Hal ini dapat dilihat dari performa serta kualitas kerja pekerjanya. Pengelolaan yang baik akan melibatkan karyawannya agar lebih aktif dalam berbagai kegiatan perusahaan.

    Motivasi untuk melakukan pekerjaan juga dapat dinilai dari inisiatif yang tinggi. Bukan hanya itu, makin lama karyawan bertahan di sebuah perusahaan, pemahamannya terhadap visi dan misi akan berkembang. Berikut penjelasan mengenai employee relations apabila dilihat sebagai hubungan antara karyawan dan perusahaan serta sebagai strategi SDM.

    Employee Relations sebagai Hubungan antara Karyawan dan Perusahaan

    Hal ini merujuk pada hubungan yang berpengaruh terhadap kebijakan yang diterapkan perusahaan dan dilaksanakan oleh karyawannya. Pada akhirnya, karyawan akan merasakan manfaat dari kebijakan tersebut  dalam bentuk kesejahteraan, pengembangan karier, kompensasi dan tunjangan, hingga cara berkomunikasi.

    Dua pihak akan berupaya menciptakan lingkungan kerja yang positif dan produktif. Selain itu, perusahaan akan menyediakan ruang untuk bebas berpendapat sehingga karyawan akan merasa dihargai. Mereka juga akan memiliki inisiatif yang tinggi dan termotivasi untuk melakukan pekerjaan.

    Perusahaan perlu juga menerapkan komunikasi dua arah antara sesama karyawan maupun antara karyawan dan atasan. Mengapa itu perlu? Karena hal ini akan menciptakan rasa hormat. Selain itu, menyikapi perbedaan dengan pikiran yang jernih juga penting.

    Memahami kapasitas dan kapabilitas juga sangat penting, yang artinya dapat memosisikan diri sebagaimana mestinya. Berlaku adil adalah hal lainnya yang tidak kalah penting dan harus dimiliki. Artinya, dengan mengetahui akar permasalahan, kemudian menggunakan solusi yang tepat.

    Penerapan kebiasaan seperti ini yang mencerminkan hubungan harmonis antara karyawan dan perusahaan. Adanya keterbukaan, serta segala hal disampaikan dengan cara yang bijak, dapat membawa nilai positif dalam hubungan antara karyawan dan perusahaan.

    Baca Juga: Tips Efektif Belajar Mandiri: Menjadi Lebih Produktif dan Sukses

    Employee Relations sebagai Strategi Manajemen SDM

    Dalam penerapannya, employee relations dapat menjadi strategi manajemen SDM dalam jangka waktu yang panjang. Memanfaatkan strategi ini dengan tepat akan meningkatkan kinerja dari karyawan. Itu mengapa cara ini efisien untuk perkembangan kemampuan karyawan.

    Mengelola employee retentions adalah strategi yang jitu untuk menekan turnover di sebuah perusahaan. Tentu hubungan yang baik dan tanpa hambatan akan memaksimalkan kinerja karyawan.

    Mengembangkan keterampilan juga bagian dari employee relations. Karyawan akan lebih siap dalam pekerjaan, dan mengetahui apa saja yang perlu dilakukan. Mereka juga siap untuk menghadapi perubahan atau bahkan jika akan dipromosikan untuk jabatan yang baru. Dengan begitu, keterampilan yang dikembangkan sudah sesuai dengan jabatan yang baru.

    Lingkungan kerja yang aman dan nyaman merujuk kepada saling menghargai tanpa ada diskriminasi. Memberikan pemahaman bahwa lingkungan yang beragam dapat menjadi acuan pengelolaan employee relations berjalan dengan tepat. Itu sebabnya, employee relations sebagai strategi manajemen SDM yang harus diterapkan di sebuah perusahaan.

    Baca Juga: 8 Manfaat Pengembangan Karier Bagi Perusahaan

    Manfaat Employee Relations

    Manfaat strategi ini dapat dirasakan oleh karyawan dan perusahaan. Semua aspek yang berkaitan dengan kualitas kerja akan makin baik performanya. Selain pengertian employee relations yang mengacu pada hubungan antara sesama karyawan maupun karyawan dan atasan, ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh, di antaranya:

    1. Meningkatkan Kepuasan Karyawan

    Perusahaan dapat memahami bahwa kepuasan karyawannya bisa tercipta melalui employee relations. Terciptanya hubungan baik bisa juga melalui penerapan kebijakan yang memengaruhi kinerja dan kualitas karyawannya. Mereka akan termotivas dan ini merupakan  metode yang terbaik untuk meningkatkan kepuasan karyawannya.

    2. Meningkatkan Produktivitas Kerja

    Manfaat berikutnya yang dapat dirasakan adalah meningkatnya produktivitas. Produktivitas para karyawan didukung oleh hubungan yang harmonis, serta lingkungan kerja yang mendukung atau positif. Lingkungan yang nyaman dan aman mengarah pada komunikasi yang baik, hingga dapat berpengaruh pada pencapaian tujuan perusahaan.

    Baca Juga: Employee Retention: Pengertian, Tujuan, Serta Cara Melakukannya

    3. Menciptakan Lingkungan Kerja yang Sehat dan Harmonis

    Salah satu alasan yang membuat karyawan betah dan bertahan lama di sebuah perusahaan adalah lingkungan kerjanya yang sehat. Tentu lingkungan sangat berpengaruh terhadap kualitas kerja. Jika lingkungannya sehat dan mendukung, semua potensi karyawan dalam melakukan pekerjaan akan lebih terasa.

    Mengelola employee retentions sangat berpengaruh terhadap karyawan maupun perusahaan. Manfaat yang diperoleh sangat nyata dan berdampak terhadap pencapaian perusahaan. Dengan kata lain, tujuan utama perusahaan akan lebih mudah tercapai.

    Ini adalah alasan yang tepat mengapa employee relation harus ada di sebuah perusahaan. Bukan hanya tujuan perusahaan yang tercapai, di balik itu karyawan juga menerima banyak manfaat, salah satunya adalah mengembangkan karier.

    Itu tadi beberapa penjelasan mengenai employee relations dan hal apa saja yang terkait dengannya. Setelah mengetahuinya, kita dapat menyimpulkan bahwa dalam penerapannya, membutuhkan komunikasi yang baik. Tujuannya agar apa yang ingin diterapkan semuanya menjadi jelas.

    Untuk membangun komunikasi yang efektif, kamu akan memerlukan pelatihan kemampuan berbicara atau public speaking dari GreatNusa. Di sini, kamu akan berlatih untuk pandai berbicara di depan banyak orang. Manfaatnya akan terasa saat semua orang mau mendengar apa yang kamu katakan. Yuk, dapatkan kursusnya sekarang juga hanya di GreatNusa!

    Baca Selengkapnya
    Delegasi Wewenang: Pengertian, Tujuan, Manfaat, dan Cara Melakukannya

    ARTICLE

    BUSINESS

    CAREERS

    By greatnusa • 31 Maret 2023

    Delegasi Wewenang: Pengertian, Tujuan, Manfaat, dan Cara Melakukannya

    Delegasi wewenang adalah penyerahan wewenang kepada seseorang atau kelompok, dan ditunjuk untuk melaksanakan tugasnya yang mewakili sebuah organisasi!

    Dalam sebuah organisasi atau perusahaan, ada yang namanya pendelegasian. Seseorang atau kelompok yang ditunjuk berdasarkan kemampuan dan pengalaman untuk melaksanakan tugas di bidang tertentu. Mereka akan mewakili organisasi atau perusahaan untuk melakukan instruksi yang sudah diperintahkan. Artikel berikut akan memberikan penjelasan tentang pengertian delegasi wewenang, serta tujuan dan manfaatnya.

    Pengertian Delegasi Wewenang

    Secara sederhana, delegasi wewenang bisa dikatakan sebagai perwakilan untuk menyelesaikan tugas. Pengertian luasnya adalah di mana seseorang menerima tanggung jawab dari atasannya untuk menyelesaikan tugas tertentu. Orang yang menerima tanggung jawab ini, biasanya disertai juga dengan otoritas untuk pengambilan keputusan.

    Delegasi juga membutuhkan pengawasan, hal ini biasanya dilakukan terhadap mereka yang minim pengalaman. Tetapi manfaat yang diperoleh dengan menerima tugas tersebut adalah untuk berkembang dalam peran baru.

    Pendelegasian harus diberikan kepada orang yang tepat dan memiliki reputasi baik. Sehingga tugas dapat berjalan sesuai yang diharapkan. Dalam prosesnya, delegasi wewenang dianggap lebih efektif karena pemimpin akan fokus terhadap tugas yang lebih urgen.

    Definisi Delegasi Wewenang

    Delegasi wewenang adalah melibatkan orang lain dan memberikan otoritas dan tanggung jawab untuk melaksanakan tugas tertentu. Dalam implementasinya, orang menerima tugas akan bertanggung jawab dan bertindak dalam mengambil keputusan atas nama organisasi atau perusahaan yang mereka wakilkan. Namun, dalam pelaksanaannya delegasi wewenang harus dilakukan dengan hati-hati agar maksud atau tujuannya tercapai.

    Faktor-Faktor yang Memengaruhi Delegasi Wewenang

    Delegasi wewenang adalah proses pendelegasian tugas serta wewenang dari atasan kepada orang yang dipercaya mampu untuk melaksanakannya. Beberapa faktor yang memengaruhi hal tersebut adalah kepercayaan, kompetensi, dan pengalaman.

    1. Tingkat Kepercayaan

    Pada umumnya, sebuah tugas yang diwakilkan butuh kepercayaan. Dan, dalam hal ini bawahan yang reputasinya baik akan dipercaya menjalankan tugas yang penting. Artinya dia memiliki kesempatan yang besar untuk menerima tugas dari atasan. Makin tinggi tingkat kepercayaannya maka besar peluangnya untuk menerima tugas.

    2. Kompetensi

    Kompetensi adalah salah satu faktor yang penting. Hal ini karena kompetensi yang sesuai dan memadai dengan sebuah tugas akan lebih mudah diselesaikan. Maka, selain kepercayaan, kompetensi juga sangat diperlukan.

    3. Pengalaman

    Pengalaman mencerminkan bagaimana seseorang menyelesaikan tugas yang diterima. Cara yang digunakan, ketepatan dalam bekerja, hingga memahami hal yang menyangkut prosedur kerja dan menerapkannya. Pengalaman akan mendukung kompetensi dalam delegasi wewenang.

    Tujuan Delegasi Wewenang

    Pendelegasian diharapkan untuk mempermudah operasional perusahaan agar berjalan lebih efisien. Pemimpin akan mendelegasikan seseorang yang kapasitas dan kapabilitasnya memadai dengan tugas perusahaan. Adapun tujuan yang melatarbelakangi delegasi wewenang adalah sebagai berikut.

    1. Meningkatkan Efisiensi dan Efektivitas Kerja

    Hal pertama adalah mengenai efisiensi dan efektivitas kerja. Mengapa bisa membantu meningkatkan kedua aspek tersebut? Karena, ketika ada banyak sekali daftar tugas atau proyek yang perlu ditangani maka dengan melakukan pendelegasian dapat menghemat waktu. Artinya, semua pekerjaan tetap dapat diselesaikan secara bersamaan dengan baik dan efektif.

    2. Mengembangkan Kemampuan Karyawan

    Hal berikutnya berhubungan dengan kemampuan karyawan. Hal ini jelas dapat dibayangkan, karena setiap pengalaman baru yang didapatkan akan membantu meningkatkan kemampuan seseorang. Atasan yang mendelegasikan bawahannya pasti memiliki pertimbangan terstruktur tentang beberapa aspek terkait kemampuan bawahan.

    3. Mempercepat Pengambilan Keputusan

    Saat atasan melakukan pendelegasian, operasional perusahaan menjadi efisien. Hal ini termasuk mempercepat pengambilan keputusan. Itulah mengapa bawahan yang didelegasikan harus yang memadai karena salah satunya menyangkut kebijakan perusahaan.

    Baca Juga: 7 Cara Membangun Tim Kerja yang Baik

    Manfaat Delegasi Wewenang

    Delegasi wewenang sangat memengaruhi struktur kerja perusahaan, sehingga akan memudahkan dalam beberapa hal yang sudah kita bahas di atas. Kita sudah mengetahui bahwa pendelegasian juga berpengaruh kepada kemampuan karyawan. Selain itu, kita akan memahami manfaat apa yang bisa didapatkan oleh karyawan ketika terlibat dalam melaksanakannya. Manfaat delegasi wewenang adalah sebagai berikut:

    1. Meningkatkan Motivasi Kerja Karyawan

    Dalam proses pendelegasian wewenang, bawahan akan menerima otoritas untuk sewaktu-waktu mampu mengambil keputusan yang berkaitan dengan tugasnya. Hal ini akan memotivasinya untuk menjalankan tugas serta mencapai tujuannya sesuai dengan yang diharapkan.

    2. Meningkatkan Kepuasan Kerja Karyawan

    Dalam delegasi wewenang, otoritas yang diterima oleh karyawan akan digunakan untuk membuat keputusan penting bagi perusahaan. Partisipasi untuk menentukan apa yang penting bagi perusahaan akan memberikan sebuah nilai positif bagi karyawan. Hal inilah yang meningkatkan kepuasan kerja karyawan karena merasa mampu menjalankan instruksi dan tugas sesuai harapan atasannya.

    3. Meningkatkan Kinerja Organisasi secara Keseluruhan

    Delegasi wewenang akan memengaruhi kinerja organisasi karena pada dasarnya menciptakan budaya kerja yang lebih efektif dan efisien. Beberapa tugas lebih cepat untuk diselesaikan sehingga operasional perusahaan bisa terfokus pada bidang yang lebih penting. Selain itu, berpengaruh terhadap kualitas kerja bawahan di sebuah perusahan.

    Baca Juga: Critical Thinking: Pengertian, Ciri, Manfaat, dan Cara Melatihnya

    Cara Melakukan Delegasi Wewenang

    Atasan yang mendelegasikan sebuah pekerjaan untuk diselesaikan oleh bawahannya sedang membangun relasi untuk mencapai tujuan. Membiasakan budaya ini akan meningkatkan kemampuan serta banyak pekerjaan yang dapat diselesaikan dengan efisien. Tujuan inti juga akan lebih mudah dicapai dengan melakukan delegasi wewenang. Berikut adalah tip dan cara melakukan delegasi wewenang.

    1. Menentukan Tugas dan Wewenang yang Akan Didelegasikan

    Saat pertama kali mendelegasikan bawahan, tentukan tugas yang memadai dengan kemampuannya dan tidak terlalu rumit. Hindari untuk mendelegasikan tugas yang sifatnya krusial. Hal ini sebagai pembelajaran untuk mengetahui kebiasaan, serta cara untuk menyelesaikan tugasnya.

    2. Memilih Karyawan yang Sesuai untuk Menjalankan Tugas tersebut

    Memilih karyawan yang sesuai adalah cara tepat dan efektif untuk delegasi tugas. Mengapa demikian? Karena, memilih seseorang berdasarkan pengalaman dan kemampuan yang cocok dengan tugas yang didelegasikan, akan memperkecil tingkat kesalahan. Selain itu, sebagai atasan kamu akan mengetahui batas kemampuan dari bawahan.

    Baca Juga: Cara Membuat Konten Sosial Media yang Menarik Dalam Bisnis

    3. Memberikan Instruksi yang Jelas dan Spesifik

    Dalam mendelegasikan tugas atau pekerjaan, usahakan untuk komunikasikan secara jelas agar tidak muncul persepsi yang berbeda. Proyek atau tugas yang didelegasikan juga akan lebih lancar untuk dilaksanakan karena pemahaman yang baik. Jika ingin lebih baik lagi, informasi tersebut dapat buatkan dalam bentuk tulisan. 

    4. Memantau Pelaksanaan Tugas secara Berkala dan Memberikan Feedback

    Langkah terakhir adalah memantau dan lakukan evaluasi. Berikan penghargaan dan ucapkan terima kasih kepada karyawan yang telah membantu perusahaan dan mencapai tujuannya.

    Mendelegasikan pekerjaan pada awalnya memang tidak mudah, dibutuhkan pengawasan, kepercayaan, serta manajemen informasi yang jelas agar sasaran lebih mudah dicapai. Namun, seiring berjalannya waktu delegasi wewenang akan memberikan banyak manfaat. Atasan yang mendelegasikan tugas, juga membangun membangun tim yang mapan untuk keberhasilan perusahaan.

    Dalam mendelegasikan tugas, dibutuhkan kepemimpinan yang baik. GreatNusa adalah wadah pembelajaran bisnis dan manajemen untuk meningkatkan kemampuan kepemimpinan. Coba sekarang juga, untuk keberhasilan bisnis yang lebih optimal.

    Baca Selengkapnya
    Improvement: Pengertian, Ciri, Tujuan, dan Manfaatnya Bagi Karyawan

    ARTICLE

    BUSINESS

    CAREERS

    By greatnusa • 31 Maret 2023

    Improvement: Pengertian, Ciri, Tujuan, dan Manfaatnya Bagi Karyawan

    Improvement adalah metode sistematis yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengidentifikasi masalah kemudian memperbaiki dan mengembangkannya lebih baik!

    Improvement adalah upaya perusahaan untuk mengidentifikasi performa karyawan dan mengoptimalkannya. Proses ini merupakan bagian dari manajemen SDM yang dilakukan untuk memajukan performa. Singkatnya, kita sebut improvement membantu untuk me-review performa dan meningkatkannya.

    Setiap perusahaan selalu menerapkan metode yang tepat untuk membantu karyawannya bekerja secara efisien. Artikel di bawah ini mengulas lebih luas tentang improvement, termasuk ciri, tujuan, dan aspek lainnya.

    Ciri-Ciri Improvement

    Membahas improvement tentu saja kita akan mengaitkannya dengan sebuah kemajuan, atau proses yang dilakukan secara berkelanjutan demi sebuah sasaran. Dalam menerapkannya terdapat ciri-ciri yang diketahui sebagai berikut.

    1. Berorientasi pada Tujuan

    Improvement memiliki tujuan yang jelas. Artinya, memiliki sebuah sasaran yang ingin dicapai. Dan, berhubungan dengan itu, improvement berorientasi pada sebuah kemajuan dari tujuan yang ditindaklanjuti.

    2. Berkelanjutan

    Ciri-ciri yang lain adalah berkelanjutan. Artinya, akan tetap mengevaluasi dan menjaga performa yang baik pada setiap kemajuan. Hal ini berhubungan dengan kualitas yang tetap ingin ditingkatkan. 

    3. Dilakukan Bersama-sama

    Sinergi dalam mencapai tujuan sangatlah penting. Hal ini adalah sebuah hubungan yang harmonis dan membawa dampak positif. Di lain pihak, suatu hal yang dilakukan secara bersama-sama akan membangun kekompakan dalam tim.

    4. Berbasis Data dan Fakta

    Data adalah keterangan informasi berdasarkan pengamatan. Melakukan improvement harus disertai dengan data dan fakta yang akurat. Kegunaannya adalah mengetahui kebutuhan dan memahaminya. 

    Menggunakan data akan memudahkan dalam menerapkan langkah yang sistematis untuk mencapai tujuan. Langkah yang diterapkan tentu sesuai dengan permasalahan. Itulah mengapa menggunakan basis data yang akurat sangat penting.

    5. Dilakukan secara Sistematis

    Ciri-ciri yang terakhir adalah langkah sistematis. Artinya, menjabarkan dan merumuskan langkah yang tepat sehingga membentuk sebuah sistem terpadu untuk melakukan improvement. Menggunakan sebuah sistem terpadu akan mempercepat penerapan teknisnya, dan lebih tertata atau terorganisasi.

    Tujuan dari Improvement

    Setelah mengetahui ciri-ciri improvement, adapun tujuan untuk memperoleh sebuah solusi yang tepat dan sesuai bagi masalah yang ditemukan. Solusi akan disajikan dalam bentuk modifikasi sistem yang memadai dan beragam. Simak tujuan dari improvement berikut ini.

    1. Meningkatkan Kinerja

    Proses untuk meningkatkan kinerja merupakan tujuan pertama yang dapat kita ketahui. Di mana sebuah perusahaan ingin meningkatkan kinerja pada proses bisnis, produk dan layanan, maupun karyawan. Hal tersebut telah melalui beberapa tahap dan berdasarkan evaluasi secara berkala.

    Metode ini akan memberikan gambaran yang jelas mengenai bagian mana yang tidak optimal, dan cara apa yang dilakukan untuk memperbaikinya. Tujuannya agar meningkatkan kinerja, dan mendorong untuk mengoptimalkan performa.

    2. Memperbaiki Proses Bisnis

    Metode perencanaan ini dilakukan untuk mengevaluasi proses bisnis. Mulai dari prosedur, alur kerja, hingga pertumbuhan bisnis. Proses ini adalah perbaikan secara menyeluruh yang mengeliminasi kekurangan, kemudian memberikan keuntungan terhadap perusahaan.

    Perbaikan ini dimulai dengan mengelola perbaikan agar dapat mengelola proses bisnis tersebut, baik proses internal maupun proses eksternal agar lebih optimal. Setidaknya ada 5 tahap dalam mengartikan proses bisnis krisis. 

    Tahapan tersebut dapat diurutkan sebagai berikut. Menyeleksi process owner, menentukan batas perbaikan, membentuk dan melatih tim perbaikan, memajukan model perbaikan, dan yang terakhir menentukan ukuran keberhasilan.

    Berikutnya adalah pemahaman proses bisnis yang bertujuan untuk memahami semua fungsional secara mendalam. Pemahaman tersebut dapat dimengerti melalui beberapa tahap.

    Tahapan tersebut dapat diurutkan sebagai berikut. Menyusun bagan alir proses, memahami hubungan dengan sebuah proses yang berjalan, lakukan analisis waktu saat proses, lakukan perbaikan yang segera, dan yang terakhir adalah penyelarasan proses dan prosedur.

    Selain itu adapun langkah untuk penyederhanaan proses. Tujuannya memangkas waktu proses, lakukan standardisasi, kemudian perbarui prosesnya. Metode ini agar penerapan improvement menjadi efisiensi.

    Dalam penyederhanaan proses terdapat 6 tahap yang diketahui sebagai berikut. Mempermudah proses, penentuan proses yang diinginkan, memangkas birokrasi, peralatan yang diperbarui, seragamkan proses, dan memangkas waktu proses.

    Adapun cara untuk menilai dan mengontrol proses bisnis. Metode ini untuk peninjauan dan menilai estimasi dari sasaran yang ingin dicapai perusahaan. Dalam prosesnya terdapat 3 tahap sebagai berikut.

    Mengelaborasi pengukuran proses dan sasaran, menyiapkan sistem umpan balik, dan lakukan pengecekan proses secara bertahap.

    Cara terakhir untuk memperbaiki proses bisnis adalah continuous improvement. Tujuannya adalah mencapai penerapan proses perbaikan yang beragam. Seperti mengubah, mengeliminasi, atau menambahkan prosesnya.

    Dalam bagian ini terdapat 5 tahap sebagai berikut. Mengevaluasi imbas perubahan terhadap bisnis dan pelanggan, menggolongkan proses, mencari dan mengeliminasi masalah, lakukan studi banding proses, dan pengecekan kualifikasi berulang.

    Baca Juga: 7 Ciri-Ciri Etos Kerja yang Harus Dimiliki Oleh Seorang Pemimpin

    3. Meningkatkan Kepercayaan Diri Karyawan

    Rasa percaya diri yang tinggi mencerminkan pola pikir yang positif. Dalam hal ini, improvement di lingkungan kerja dapat membangun kepercayaan diri karyawan. Perubahan ini dinilai melalui evaluasi dan perbaikan pada metode kerja hingga kualitas hasil kerja mereka.

    Karyawan yang memahami kekurangan, didorong untuk memperbaikinya agar efektif dalam bekerja. Ini adalah salah satu cara untuk meningkatkan kepercayaan diri. Mereka akan merasa puas ketika mampu memperbaiki kekurangannya.

    4. Meningkatkan Keefektifan Organisasi

    Perbaikan yang diatur secara berkala mendatangkan hasil yang beragam. Manfaat ini akan berpengaruh terhadap keefektifan organisasi dan prosesnya. Termasuk memperbaiki standar kerja serta proses kerjanya.

    Proses menemukan masalah dan mengeliminasi masalah, serta standar yang diperbarui dan prosesnya, akan meningkatkan hasil kerja. Selain itu, menggunakan peralatan yang tepat juga berpengaruh terhadap keefektifan sebuah organisasi. 

    5. Meningkatkan Kualitas Produk atau Layanan

    Perbaikan tidak hanya terfokus pada sebuah sistem, tetapi juga pada produk atau layanan. Jika sebuah produk dinilai buruk, akan menyebabkan dampak yang negatif bagi perusahaan. Dan, pendapat dari konsumen juga dapat memengaruhi kualitas produk.

    Untuk meningkatkan kualitas produk, harus mengetahui masalah dan mengeliminasi masalah tersebut. Kemudian ubah prosesnya menggunakan pendapat konsumen dan lakukan perbaikan.

    Baca Juga: 9 Contoh Analisis Perilaku Konsumen untuk Digital Marketing

    Manfaat dari Improvement Bagi Karyawan

    Manfaat improvement dapat dinilai dari performa karyawan yang makin baik melalui tahapan evaluasi dan perbaikan berkala. Berikut manfaat dari improvement yang lebih luas bagi karyawan.

    1. Meningkatkan Kompetensi

    Upaya ini ditindaklanjuti berdasarkan hasil evaluasi berkala. Di mana, hal tersebut memberikan gambaran yang jelas tentang kelemahan dan kekurangan karyawan. Tentu perusahaan sangat menginginkan karyawan dengan kompetensi yang baik untuk melaksanakan tugasnya.

    Maka, setelah mengetahui permasalahannya, segera lakukan perbaikan. Caranya melalui pelatihan skill yang sesuai dengan lingkup pekerjaannya. Setelah melakukan perbaikan, tinjau secara berkala dan ukur kualitas kerjanya. Sampaikan penilaian yang sesuai dan jika dirasa masih kurang, ulangi prosesnya.

    2. Meningkatkan Kepercayaan Diri

    Kepercayaan diri juga menjadi sebuah bagian yang tidak terpisahkan dari kompetensi. Artinya, dengan memiliki kemampuan yang baik, rasa percaya diri juga akan sama baiknya. Cara mengukurnya berdasarkan seberapa banyak tugas yang dibebankan atau dipercayakan terhadap dirinya.

    Mengetahui hal tersebut, meningkatkan kompetensi sama halnya akan meningkatkan rasa percaya diri. Melalui perbaikan berkala yang teratur serta penilaian yang akurat, rasa percaya diri akan tumbuh dengan sendirinya.

    Lakukan segera proses perbaikan berdasarkan kebutuhannya, dan nilai kinerjanya. Berikan tugas yang sesuai pengetahuannya kemudian evaluasi secara berkala agar meningkatkan kemampuannya. Makin banyak terlibat dan menyelesaikan tugas yang diterima, rasa percaya dirinya akan terbangun.

    3. Meningkatkan Peluang Karier

    Perbaikan berkala tidak hanya untuk tingkatkan percaya diri saja, tetapi bisa juga untuk peluang karier yang cemerlang. Mengapa demikian? Karena makin banyak terlibat dan mampu untuk menyelesaikan tugasnya dengan benar, potensi untuk promosi jabatan juga sangat besar.

    Jadi, kemampuannya baik, rasa percaya dirinya meningkat, kariernya juga ikut berkembang. Ini adalah sebuah siklus yang dihasilkan dari improvement secara teratur. Dengan begitu, bisa dipahami bahwa improvement memengaruhi semua fungsional dan yang terlibat di dalamnya.

    4. Meningkatkan Kepuasan Kerja

    Kepuasan kerja dapat diukur dari kualitas kerja karyawan. Dari perbaikan secara terus-menerus, akan berdampak terhadap kualitas hasil kerja. Di mana, hal itu membawa rasa puas yang memiliki nilai tertentu.

    Nilai tersebut sebagai reward dari kualitas hasil kerja. Itu artinya, improvement membantu karyawan untuk mencapai sebuah sasaran dan menciptakan rasa puas terhadap pencapaian tersebut.

    5. Meningkatkan Kesejahteraan Finansial

    Pengetahuan yang memadai dapat meningkatkan kesejahteraan finansial. Tentu saja berkaitan dengan improvement. Contohnya karyawan yang memiliki kemampuan terlatih dan baik tentang sebuah hal yang dibutuhkan perusahaan, dapat dipromosikan untuk mengemban jabatan tertentu.

    Baca Juga: 6 Manfaat Digital Marketing untuk Perkembangan Bisnismu

    Cara Menerapkan Improvement

    Improvement memiliki tujuan untuk menciptakan solusi terbaik yang tepat. Setelah memahami banyak hal yang berkaitan dengan improvement, sekarang kita akan membahas bagaimana cara menerapkannya.

    1. Mengidentifikasi Masalah atau Tantangan

    Secara umum identifikasi masalah adalah proses untuk menjelaskan dan membuat penjelasan yang terukur terhadap suatu masalah. Begitu juga dalam menerapkan improvement, harus ada identifikasi yang menjabarkan secara merata sebuah permasalahan.

    2. Merancang Rencana Improvement

    Langkah selanjutnya adalah rumuskan solusi perbaikan yang teratur dalam bentuk matriks sehingga memudahkan untuk menentukan solusi mana yang lebih tepat. Kemudian rencanakan lebih dari satu solusi agar dapat mengukur tingkat keberhasilannya.

    3. Melaksanakan Rencana Improvement

    Terapkan perbaikan pada bagian yang bermasalah sesuai dengan data. Kemudian lakukan pemantauan dan ukur hasilnya berdasarkan data yang didapatkan dalam periode waktu tertentu, misal dalam 1 bulan atau 3 bulan.

    4. Mengevaluasi Hasil dan Proses

    Lakukan evaluasi dari hasil pengukuran yang didapatkan, apakah sasaran yang ingin dicapai sudah terpenuhi atau tidak? Jika sasaran belum tercapai, lakukan identifikasi dan ulangi proses. Langkah terakhir yang dilakukan adalah standardisasi, setelah itu identifikasi masalah baru dan terapkan continuous improvement untuk meningkatkan kualitas.

    Improvement merupakan alat bantu yang terukur untuk sebuah permasalahan. Banyak hal yang dapat dicapai dengan menerapkannya di sebuah organisasi atau perusahaan. Dengan demikian, kita sudah memahami secara menyeluruh tentang improvement.

    Setelah mengetahui secara luas apa itu improvement, kamu juga bisa mempelajarinya lebih dalam lagi bersama GreatNusa. Jangan tunda lagi kesempatan untuk menjadi ahli dalam metode peningkatan berkelanjutan karena ada GreatNusa yang akan membantu kamu dengan menyediakan berbagai modul serta kursus yang dapat kamu pilih sesuai kebutuhan. Hubungi kami sekarang untuk mendaftarkan diri kamu dalam salah satu kursus yang dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan diri!

    Baca Selengkapnya
    Apa Itu Kode Etik? Apa Saja Manfaat Mematuhi Kode Etik di Perusahaan?

    ARTICLE

    BUSINESS

    CAREERS

    By greatnusa • 31 Maret 2023

    Apa Itu Kode Etik? Apa Saja Manfaat Mematuhi Kode Etik di Perusahaan?

    Kode etik layaknya prinsip yang harus dipertahankan dan memiliki sebuah pola atau aturan berperilaku dalam bentuk lisan maupun tertulis. Simak infonya di sini!

    Apa itu kode etik? Dalam penerapannya kode etik merupakan sebuah aturan yang telah disetujui oleh pihak tertentu untuk mengatur cara berperilaku. Etik pada dasarnya merupakan sekumpulan asas sering dikaitkan dengan moral. Ingin memahami lebih dalam mengenai kode etik? Artikel ini akan membahasnya secara luas khusus untuk kamu.

    Pengertian Kode Etik

    Dalam berinteraksi, melakukan pekerjaan, maupun berperilaku, memiliki sebuah pedoman atau tata cara untuk mengatur serta membatasi dalam bertindak. Ini adalah sebuah kemampuan untuk mengatur perilaku seseorang berdasarkan nilai dan norma. Secara luas kode etik merupakan nilai dan norma yang menjadi pijakan untuk cara pandang maupun berperilaku serta bertindak dengan benar.

    1. Definisi Kode Etik

    Kode etik dapat didefinisikan sebagai dasar moral yang ada pada suatu kelompok atau profesi, dan diperuntukkan sebagai pedoman sehari-hari. Tujuannya agar perilaku atau tindakan pelaku kode etik berada dalam koridor etika yang ditetapkan. Sehingga cara pandang maupun tindakannya selalu benar.

    2. Fungsi Kode Etik

    Kode etik yang kita ketahui pasti memiliki fungsi yang bertujuan untuk mencapai perilaku tertentu. Dapat dijelaskan fungsi dari kode etik adalah untuk rujukan kontrol moral atau batasan. Selain itu, sebagai pedoman untuk membangun integritas nilai moral. Fungsi lainnya adalah untuk menjaga nilai atau martabat baik perorangan, kelompok, maupun profesi.

    3. Contoh Kode Etik

    Setelah mengetahui definisi serta fungsi kode etik, kita juga dapat memahami contoh dari kode etik. Perihal kode etik yang sering ditemukan salah satunya adalah kode etik bisnis. Sebagai pelaku bisnis ada beberapa peraturan saat bertemu dengan rekan atau klien bisnis.

    Ketika menerapkannya hal yang wajar atau perlu dilakukan adalah menyebut nama rekan atau klien dengan benar. Berikutnya adalah hadir tepat waktu dan berdiri ketika berkenalan. Selain itu mengucapkan terima kasih adalah cerminan dari citra yang baik.

    Tidak kalah penting dengan beberapa poin yang disebutkan, membayar tagihan waktu rapat di luar kantor juga penting. Tata cara ini juga mencerminkan citra yang baik terhadap klien.

    Selain etika bisnis, terdapat juga kode etik profesi yang menjadi pedoman bagi sebuah profesi pada semua bidang. Pada etika profesi kedokteran, tentu seorang dokter diwajibkan untuk menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah dokter.

    Dalam jurnalistik, terdapat juga kode etik jurnalistik yang mengharuskan wartawan Indonesia untuk bersikap independen, menghasilkan berita yang akurat, berimbang, dan tidak beritikad buruk.

    Baca Juga: Mengenal Apa Itu Interpersonal Skill dalam Organisasi

    Manfaat Mematuhi Kode Etik di Perusahaan

    Menerapkan kode etik dalam aktivitas perusahaan memiliki tujuan untuk mencapai sebuah sasaran tertentu. Prinsip yang dijadikan sebagai pedoman tentu dapat merealisasikan aktivitas yang baik dan lancar. Di lain pihak, manfaatnya adalah untuk membangun citra perusahaan. Berikut manfaat yang diperoleh dalam mematuhi kode etik.

    1. Meningkatkan Reputasi Perusahaan

    Mematuhi panduan etika yang benar akan membangun impresi baik terhadap citra perusahaan. Cerminan dari citra yang baik terdapat pada kualitas kinerja atau prestasi yang diketahui oleh pelanggan atau khalayak umum. Impresi baik tidak hanya membangun reputasi tetapi juga bisa membawa keuntungan.

    Perilaku, tindakan, maupun perkataan karyawan akan menjadi tolak ukur untuk menilai reputasi sebuah perusahaan. Makin baik impresi yang diberikan, maka sebuah perusahaan akan dinilai berbobot. Jadi, prestasi baik dan karyawan yang mengedepankan nilai moral dapat membangun reputasi perusahaan.

    2. Menciptakan Lingkungan Kerja yang Sehat dan Nyaman

    Etika dalam perusahaan tentu akan membawa rasa nyaman dan aman. Nilai moral yang dijunjung akan menjadi pedoman untuk perilaku, tindakan, maupun perkataan. Terciptanya prinsip untuk mematuhi nilai moral akan menciptakan hubungan baik, keakraban, maupun kekompakan.

    Lingkungan yang sehat akan memberikan warna serta wadah untuk saling mengenal. Pendekatan ini dapat membantu dalam proses kerja dan kerja sama dalam tim. Banyak hal yang akan dicapai dengan menerapkan nilai moral dalam lingkungan kerja sehingga tujuan dalam bekerja juga tercapai. 

    3. Menjaga Kepuasan Pelanggan

    Perusahaan yang mengikuti panduan etika akan memiliki impresi yang makin baik di mata pelanggan dan dapat menjaga kepuasan mereka. Pertimbangan pelanggan akan mengacu pada pelayanan dan prestasi perusahaan. Indikator kepuasan pelanggan dapat dinilai dari bagaimana mereka memberikan pendapat atas pelayanan yang mereka terima.

    Etika yang diterapkan akan menjaga bagaimana cara yang tepat untuk melayani pelanggan. Pedoman tersebut akan membatasi tindakan yang tidak profesional terjadi. Berkaitan dengan kepuasan maka perilaku sangat diutamakan agar tetap baik dan mengedepankan nilai moral.

    4. Menjaga Hubungan Baik dengan Stakeholder

    Manfaat lain yang didapatkan dari mematuhi etika dalam perusahaan adalah hubungan baik dengan semua pihak. Tentu dengan menjunjung nilai moral sebuah perusahaan akan menunjukkan kualitas yang baik dalam menjalin hubungan.

    Prinsip nilai moral yang diterapkan menjaga integritas dalam hubungan sehingga hal tersebut menjadi penilaian yang menguntungkan perusahaan. Perusahaan juga akan dinilai memiliki kultur yang baik dalam menjalankan bisnis. Oleh karena itu, perusahaan akan mendapat kepercayaan dalam menjalin hubungan kerja.

    5. Meningkatkan Motivasi dan Produktivitas Karyawan

    Karyawan sebagai bagian dari roda bisnis ingin suasana kerja yang kondusif agar mereka produktif dalam bekerja. Prinsip nilai moral tidak membedakan latar belakang tetapi mementingkan asas yang mengatur perilaku. Sehingga setiap karyawan bebas berpendapat tetapi dengan memperhatikan nilai moral yang dipegang oleh perusahaan.

    Dari perilaku yang sesuai pedoman, akan terjalin hubungan yang baik, dinamis, dan harmonis dalam bekerja. Karyawan akan termotivasi untuk terlibat dan melakukan pekerjaan dengan benar. Dan, produktivitas karyawan juga makin baik dan meningkat dengan kultur perusahaan yang diterapkan sesuai pedoman nilai moral.

    Baca Juga: Apa Itu Bisnis Model Canvas? Mari Mengenalnya Di Sini

    Cara Menyusun Kode Etik di Perusahaan

    Menyusun kode etik harus melibatkan banyak pihak dalam menentukan batasan atau aturan terhadap suatu hal tertentu. Kode etik dalam perusahaan dan di sebuah instansi pemerintahan tentu sangat berbeda. Oleh karena itu, kode etik akan disusun berdasarkan kebutuhan dan lingkungan di mana ingin diterapkan. Berikut langkah untuk menyusun kode etik, cara penerapan, serta pengawasan dan evaluasi kode etik.

    1. Langkah-Langkah Penyusunan Kode Etik

    Langkah dalam menyusun kode etik dapat dijabarkan dalam beberapa bagian yang mewakilinya. Secara luas hal pertama yang dilakukan adalah menentukan batasan normatif. Identifikasi budaya dan konsep apa yang sesuai dari perilaku lingkungan.

    Dalam langkah untuk menyusun kode etik tentu perlu untuk mendiskusikannya. Mintalah pendapat untuk kode etik yang baik dan benar, juga sesuai dengan budaya maupun perilaku lingkungan.

    Caranya bisa melalui berdiskusi secara langsung atau sediakan wadah untuk menyumbang pendapat. Hal ini akan berfungsi untuk menjaring lebih banyak pendapat dan memperkuat struktur penyusunan.

    Sangat penting untuk menentukan ruang lingkupnya dan batasan yang harus ada dalam kode etik. Sehingga hal tersebut menjadi jelas, dan ketika diterapkan, kode etik menjadi pedoman untuk menentukan perilaku.

    Selain itu, dalam penyusunan kode etik juga harus mencantumkan tentang efek dari pelanggaran kode etik. Hal ini harus jelas dan sangat informatif agar kode etik terinformasikan sehingga dapat dipahami tentang ketentuan pelanggaran dan konsekuensinya.

    Tim pengawas dalam kode etik juga perlu dicantumkan, di mana mereka yang akan bertugas dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas pengawasan.

    2. Penerapan Kode Etik di Perusahaan

    Dalam penerapannya, kode etik biasanya dikelola oleh human resource. Mereka akan berperan untuk menginformasikan serta menerapkannya di lingkungan perusahaan. Mereka akan memantau dan membuat laporan jika terjadi pelanggaran kode etik dalam perusahaan.

    Media untuk menerapkan kode etik juga beragam, dapat melalui video, banner, maupun media interaktif yang lain. Hal ini supaya perusahaan selalu memiliki kultur yang positif dan menjaga hubungan yang dinamis dan harmonis.

    Baca Juga: Apa Itu Data Science dan Fungsinya dalam Dunia Kerja

    3. Pengawasan dan Evaluasi Kode Etik

    Pengawasan bertujuan untuk mengendalikan dan mengintegrasikan penerapan kode etik. Tujuannya agar kode etik tetap diterapkan sesuai dengan ketentuan. Pengawasan juga bertujuan agar kode etik dipatuhi dan membangun citra yang profesional serta positif.

    Setelah diterapkan, kode etik perlu dievaluasi untuk mengetahui ketentuan yang sudah berjalan sesuai atau ada perubahan yang perlu dilakukan. Evaluasi dapat diterapkan melalui sebuah survei dengan menggunakan instrumen kuesioner. Data yang diterima akan digunakan sebagai pertimbangan dan evaluasi kode etik.

    Kode etik merupakan suatu hal yang berperan penting dalam membangun kultur profesional dan positif. Penerapannya membawa impresi luar biasa yang mengedepankan nilai moral sebagai dasarnya. Sehingga dengan mematuhi prinsip yang ditentukan membawa sebuah kemajuan.

    Hal tersebut penting dan memengaruhi banyak hal, termasuk kepuasan pelanggan karena pelayanan yang profesional dan benar. Oleh karena itu kode etik menjadi sebuah pedoman penting untuk memberikan impresi positif dan membangun relasi yang dinamis dan harmonis.

    Salah satu yang dapat memberikan pengalaman kultur profesional dalam hubungan dengan etika adalah GreatNusa. Menggunakan metode yang tepat untuk menjadi profesional dalam bekerja, jika ingin membangun kultur positif dengan berasaskan etika, sekarang adalah saatnya. Hubungi kami sekarang untuk mencari berbagai program pembelajaran yang dapat membantu kamu untuk berkembang di dalam dunia profesional.

    Baca Selengkapnya
    Inisiatif dalam Bekerja: Bagaimana Cara Meningkatkannya?

    ARTICLE

    BUSINESS

    CAREERS

    By greatnusa • 31 Maret 2023

    Inisiatif dalam Bekerja: Bagaimana Cara Meningkatkannya?

    Inisiatif dalam bekerja sangat bermanfaat untuk menciptakan ide dan cara baru untuk kamu bisa sukses di perusahaan tempat kamu bekerja. Simak pengertian, hingga cara meningkatkannya di artikel ini!

    Inisiatif dalam bekerja merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan di dalam perusahaan. Seluruh personil perusahaan hendaknya mengembangkan dan menerapkan kemampuan ini, jika ingin memberikan kontribusi positif yang berbeda dari karyawan lain. 

    Kemampuan inisiatif dalam bekerja tidak muncul secara tiba-tiba, tetapi dibentuk dan ditingkatkan sehingga dapat tertanam dalam diri setiap karyawan. 

    Lantas apakah sebenarnya inisiatif itu? Bagaimana cara menerapkannya dalam dunia pekerjaan sehari-hari? Mari kita simak bersama ulasan lengkap berikut ini.

    Apa itu Inisiatif?

    Menurut KBBI, inisiatif adalah tindakan awal dalam melakukan suatu usaha. Hal ini menunjukkan bahwa inisiatif merupakan suatu tindakan yang dilakukan secara sadar oleh individu untuk mencapai tujuan tertentu. 

    Inisiatif dapat diartikan sebagai langkah awal dalam menciptakan perubahan atau melakukan sesuatu yang produktif. Dalam hal ini, individu yang memiliki inisiatif cenderung lebih aktif, kreatif, dan memiliki kemampuan untuk mengatasi masalah yang muncul dengan cepat.

    Kemampuan untuk mengambil inisiatif juga dianggap sebagai kualitas penting dalam dunia kerja, karena individu yang memiliki inisiatif cenderung lebih efektif dalam mencapai tujuan bisnis. Berikut adalah definisi, karakteristik, serta pentingnya menerapkan inisiatif dalam bekerja.

    1. Definisi Inisiatif

    Menurut Suryana (2006:2), inisiatif adalah kemampuan untuk menciptakan ide-ide baru dan cara-cara baru dalam menyelesaikan masalah dan menemukan peluang. Inisiatif adalah kemampuan untuk mengambil langkah pertama dalam melakukan tindakan atau memulai suatu proyek.

    Inisiatif sangat penting dilakukan dalam kehidupan sehari-hari karena dengan memiliki kemampuan ini, seseorang dapat menjadi lebih mandiri dan tidak bergantung pada orang lain untuk memulai atau menyelesaikan suatu hal. Selain itu, inisiatif juga sangat penting dalam dunia kerja karena pekerja yang memiliki inisiatif tinggi cenderung lebih kreatif, proaktif, dan mampu menghadapi tantangan dengan lebih baik.

    Oleh karena itu, inisiatif dapat membantu seseorang mencapai kesuksesan dalam berbagai aspek kehidupan.

    2. Karakteristik Inisiatif

    Agar bisa menjadi individu yang memiliki inisiatif, penting untuk memahami karakteristik dari orang yang berinisiatif. Berikut adalah 8 poin karakteristik inisiatif beserta penjelasannya:

    1. Visioner: Orang yang berinisiatif memiliki visi yang jelas tentang tujuan atau hasil akhir yang ingin dicapai. Hal ini membantu mereka untuk fokus pada tujuan dan mengambil tindakan yang tepat untuk mencapainya.
    1. Kreatif: Mereka cenderung berpikir di luar kotak dan menemukan cara baru dan inovatif untuk mencapai tujuan mereka. Kemampuan ini memungkinkan mereka untuk menemukan solusi yang unik untuk masalah yang sulit.
    1. Proaktif: Orang yang memiliki inisiatif mengambil tindakan sebelum diminta atau sebelum situasi memaksa mereka untuk bertindak. Mereka tidak menunggu perintah atau bantuan dari orang lain untuk memulai tindakan.
    1. Berani: Mereka mampu mengambil risiko dan tidak takut untuk mencoba hal-hal baru, bahkan jika ada kemungkinan kegagalan. Sifat berani ini memungkinkan mereka untuk mencapai tujuan yang sulit atau mengambil keputusan yang berani dalam situasi yang tidak pasti.
    1. Mandiri: Orang yang berinisiatif memiliki kemampuan untuk memimpin diri mereka sendiri dan tidak memerlukan instruksi terus-menerus dari orang lain. Kemampuan ini membuat mereka lebih efektif dalam bekerja sendiri atau dalam tim.
    1. Berorientasi pada hasil: Mereka fokus pada mencapai hasil dan menyelesaikan tugas, daripada hanya melaksanakan tugas dengan cara yang biasa. Fokus pada hasil membantu mereka mencapai tujuan secara lebih efektif.
    1. Memiliki kemampuan problem-solving: Mereka dapat mengatasi masalah yang terjadi dan menemukan solusi yang efektif dan kreatif. Kemampuan problem-solving ini memungkinkan mereka untuk mengatasi hambatan yang muncul dan mencapai tujuan dengan cara yang lebih efektif.
    1. Berpikiran terbuka: Orang yang berinisiatif terbuka untuk masukan dan umpan balik dari orang lain serta mampu bekerja sama dalam tim untuk mencapai tujuan bersama. Sikap terbuka ini memungkinkan mereka untuk belajar dari pengalaman dan meningkatkan kinerja mereka secara keseluruhan.

    Baca Juga: Bahasa Pemrograman Android: Bagaimana Cara Mempelajarinya untuk Pemula?

    3. Mengapa Inisiatif Penting dalam Pekerjaan?

    Inisiatif adalah kualitas penting yang diperlukan di tempat kerja modern. Dalam lingkungan kerja yang cepat berubah dan kompetitif, individu yang memiliki inisiatif cenderung lebih sukses dan efektif dalam pekerjaannya.

    Ketika seseorang memiliki inisiatif, dia mampu memimpin dirinya sendiri dan bertindak secara proaktif tanpa harus menunggu perintah atau arahan dari atasannya. Hal ini membuat seseorang menjadi lebih mandiri dan dapat mengambil langkah-langkah penting dalam menyelesaikan tugas dan mencapai tujuan. Sebagai hasilnya, inisiatif dapat membantu seseorang untuk menjadi lebih efektif dan efisien di tempat kerja.

    Selain itu, individu yang memiliki inisiatif juga cenderung lebih kreatif dan inovatif dalam menyelesaikan masalah di tempat kerja. Mereka dapat berpikir di luar kotak dan menemukan cara baru dan inovatif untuk mengatasi masalah. Kemampuan ini sangat berharga di lingkungan kerja yang terus berubah dan sering menghadapi tantangan yang kompleks.

    Lebih lanjut lagi, inisiatif juga memungkinkan seseorang untuk menjadi lebih visioner. Individu yang memiliki inisiatif memiliki visi yang jelas tentang tujuan atau hasil akhir yang ingin dicapai. Hal ini membantu mereka untuk fokus pada tujuan dan mengambil tindakan yang tepat untuk mencapainya.

    Kesimpulannya, inisiatif sangat penting untuk sukses di tempat kerja.Seseorang dapat menjadi lebih efektif, efisien, kreatif, inovatif, dan visioner bila memiliki inisiatif yang telah diasah dengan baik. Oleh karena itu, penting bagi individu untuk mengembangkan inisiatif mereka sendiri agar dapat mencapai kesuksesan di tempat kerja.

    Cara Meningkatkan Inisiatif dalam Bekerja

    Inisiatif adalah kemampuan untuk mengambil tindakan dan membuat keputusan yang tepat tanpa harus dipaksa atau diarahkan oleh orang lain. Ini adalah sifat yang sangat dihargai di tempat kerja karena dapat membantu meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu meningkatkan inisiatif di tempat kerja:

    1. Menjaga Komunikasi yang Baik dengan Atasan

    Komunikasi yang baik dengan atasan dapat membantu meningkatkan kemampuan inisiatif. Karyawan dapat memahami tujuan perusahaan dengan lebih baik dan mengetahui apa yang diharapkan dari mereka. Selain itu, karyawan juga dapat mendapatkan umpan balik dari atasan mengenai ide-ide yang telah disampaikan. Komunikasi yang baik juga dapat membantu membangun kepercayaan antara karyawan dan atasan, sehingga karyawan lebih berani untuk mengambil inisiatif.

    2. Mengenali dan Memahami Tujuan Perusahaan

    Memahami tujuan perusahaan adalah kunci untuk memiliki inisiatif yang tinggi. Dengan mengetahui tujuan perusahaan, karyawan dapat mencari cara untuk mencapainya dengan lebih efektif dan efisien. Selain itu, dengan memahami tujuan perusahaan, karyawan juga dapat mengembangkan ide-ide baru yang sesuai dengan visi dan misi perusahaan.

    3. Berani Mengambil Risiko dan Menyelesaikan Masalah

    Karyawan yang memiliki kemampuan inisiatif cenderung tidak takut untuk mengambil tindakan atau langkah pertama, meskipun ada risiko yang harus dihadapi. Selain itu, karyawan dengan kemampuan inisiatif yang tinggi juga cenderung lebih terampil dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi.

    4. Mempelajari Kemampuan Baru dan Mengasah Kemampuan yang Sudah Dimiliki

    Mempelajari kemampuan baru dan mengasah kemampuan yang sudah dimiliki juga dapat membantu meningkatkan kemampuan inisiatif. Karyawan dapat memperluas pemahaman dan pengalaman kerja mereka. Hal ini dapat membantu karyawan untuk mengembangkan ide-ide baru dan memberikan kontribusi yang lebih baik untuk perusahaan.

    5. Membangun Relasi dengan Orang Lain

    Membangun relasi dengan orang lain juga dapat membantu meningkatkan kemampuan inisiatif. Karyawan dapat memperluas jaringan dan mendapatkan ide-ide baru dari rekan kerja. Selain itu, dengan membangun hubungan yang baik, karyawan juga dapat lebih mudah meminta bantuan atau dukungan saat menghadapi masalah atau kesulitan dalam bekerja.

    Baca Juga: Employee Relations: Pengertian Serta Manfaatnya Antara Staff dan Leader

    Manfaat Meningkatkan Inisiatif dalam Bekerja

    Seorang karyawan bisa mendapatkan banyak sekali manfaat dengan meningkatkan kemampuan inisiatifnya. Manfaat tersebut dapat dirasakan oleh karyawan itu sendiri, rekan kerja, maupun perusahaan. Adapun 4 manfaat meningkatkan inisiatif dalam bekerja, yakni:

    1. Meningkatkan Produktivitas

    Meningkatkan inisiatif di tempat kerja dapat membantu meningkatkan produktivitas karena kamu dapat menemukan cara untuk melakukan tugas dengan lebih efisien dan efektif. Dengan mengambil inisiatif untuk mencari solusi yang lebih baik, kamu dapat menghemat waktu dan sumber daya yang kemudian dapat digunakan untuk melakukan tugas-tugas lainnya.

    2. Memperkuat Hubungan dengan Atasan dan Rekan Kerja

    Meningkatkan inisiatif juga dapat membantu memperkuat hubungan dengan atasan dan rekan kerja karena dapat menunjukkan bahwa kamu peduli dan memiliki minat dalam pekerjaan kamu. Dengan mengambil inisiatif untuk mencari solusi dan memberikan kontribusi yang lebih baik, kamu dapat membangun kepercayaan dan keterampilan kerjasama dengan atasan dan rekan kerja.

    3. Meningkatkan Kemampuan untuk Mengambil Keputusan

    Dengan mengambil inisiatif untuk mencari tahu informasi yang relevan dan melakukan analisis yang diperlukan, kamu dapat membuat keputusan yang lebih baik dan lebih cepat. Hal ini dapat membantu kamu menjadi lebih percaya diri dan dihargai di tempat kerja.

    4. Meningkatkan Kemampuan Mengatasi Masalah

    Dengan berpikir kreatif dan mencari solusi yang tidak biasa, kamu dapat menemukan cara untuk mengatasi masalah yang muncul di tempat kerja dengan lebih efektif. Ini dapat membantu meningkatkan kemampuan kamu dalam menghadapi tantangan dan mengembangkan solusi yang inovatif.

    Baca Juga: Key Opinion Leader Adalah: Pengertian, Ciri, Jenis, dan Tugasnya

    Contoh Meningkatkan Inisiatif dalam Bekerja

    Peningkatan inisiatif dalam bekerja dapat kamu terapkan di beberapa posisi dan situasi perusahaan. kamu juga dapat mengaplikasikan kemampuan ini di bidang industri manapun yang kamu geluti saat ini. Berikut adalah tiga contoh kasus meningkatkan inisiatif dalam bekerja, antara lain:

    1. Studi Kasus ke-1: Mengambil Inisiatif untuk Mengatasi Masalah Pelanggan

    Seorang karyawan di sebuah perusahaan e-commerce mengambil inisiatif untuk mengatasi masalah pelanggan yang sering mengeluhkan keterlambatan pengiriman produk. Karyawan ini mengusulkan ide untuk memperbarui sistem pengiriman dan menawarkan opsi pengiriman yang lebih cepat kepada pelanggan.Pengambilan inisiatif ini akan membuat karyawan tersebut berhasil mengurangi keluhan pelanggan dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

    2. Studi Kasus ke-2: Berani Mengambil Risiko dalam Mengembangkan Produk Baru

    Seorang manajer di sebuah perusahaan elektronik mengambil inisiatif untuk mengembangkan produk baru yang lebih inovatif dan canggih dari produk-produk sebelumnya. Meskipun terdapat risiko kegagalan dan biaya yang besar dalam pengembangan produk ini, manajer tersebut memilih untuk berani mengambil risiko tersebut. Akhirnya, produk baru tersebut berhasil diluncurkan dan mendapatkan respon positif dari pasar.

    3. Studi Kasus ke-3: Mengasah Kemampuan Baru dalam Menghadapi Tantangan Pekerjaan

    Seorang karyawan di sebuah perusahaan teknologi mendapatkan tugas baru yang lebih kompleks dan menantang dari atasan. Karyawan tersebut mengambil inisiatif untuk mempelajari keterampilan baru dan mencari informasi yang relevan untuk menyelesaikan tugas tersebut. Kemampuan baru yang terasah serta pengambilan inisiatif yang tepat akan membuat karyawan tersebut berhasil menyelesaikan tugas dengan sukses dan mendapatkan penghargaan dari atasan.

    Itulah tadi ulasan lengkap seputar inisiatif dalam bekerja yang bisa kamu terapkan untuk peningkatan performa di perusahaan tempat kamu bekerja. Perlu kamu ingat sekali lagi bahwa kemampuan ini tidak muncul secara seketika. kamu harus mempelajari, mengasah, dan menguasai kemampuan ini secara bertahap dan terus mengaplikasikannya pada seluruh kegiatan perusahaan kamu.

    Namun jika kamu membutuhkan bantuan profesional untuk meningkatkan kemampuan ini, kamu bisa berpartisipasi di kursus pengembangan diri yang disediakan oleh GreatNusa.

    GreatNusa adalah portal pembelajaran online dengan visi mencetak pemimpin masa depan Indonesia yang berani menjadi pribadi “Harmonis, Ekselen, Berani, Amanah, dan Tangguh” (HEBAT) dengan materi pembelajaran berkualitas. 

    Akses pembelajaran dengan mudah dari mana saja dan kapan saja tersedia dalam bentuk kursus gratis maupun kursus berbayar melalui website dan aplikasi GreatNusa. Untuk informasi lebih lengkapnya silahkan kunjungi kami di sini atau bisa juga melalui email GreatNusa di kontak@greatnusa.com.

    Baca Selengkapnya
    • 1
    • More pages
    • 6
    • 7
    • 8
    • More pages
    • 14