By greatnusa • 31 Maret 2023
Employee retention adalah konsep yang diterapkan perusahaan untuk mempertahankan karyawan yang ada dan menjaga budaya perusahaan yang positif. Tujuannya untuk menekan biaya rekrutmen, dan pelatihan. Di sisi lain, strategi ini juga memiliki tantangan tersendiri, karena tuntutan untuk perubahan yang terus berkembang dan diikuti perubahan gaya hidup serta persaingan dalam karier.
Agar dapat mengakomodasi semua hal tersebut, perusahaan akan berupaya untuk membangun tim yang yang kuat. Artikel ini akan memberikan penjelasan strategi employee retention yang tepat, termasuk pengertian, tujuan, serta bagaimana cara melakukannya.
Employee retention adalah kepiawaian perusahaan untuk mempertahankan sumber daya manusia atau karyawannya dalam rentang waktu tertentu. Cara ini dilakukan untuk meminimalkan potensi terjadi turnover, atau pergantian karyawan. Hal ini penting bagi perusahaan untuk menjaga budaya dan keefektifan perusahaan.
Suatu perusahaan yang sering terjadi turnover, entah apa pun penyebabnya, maka kondisi ini akan mengganggu keefektifan perusahaan. Situasi ini juga akan menyebabkan perusahaan mengeluarkan beban biaya, waktu, dan upaya untuk mendapatkan calon pengganti.
Di sisi lain, perusahaan juga belum tentu akan mendapatkan calon pengganti yang tepat atau yang kualifikasinya sama atau bahkan lebih baik dari karyawan sebelumnya. Itulah mengapa sebuah perusahaan harus memiliki tingkat employee retention yang tinggi, tujuannya agar perusahaan dapat berjalan secara efektif dan memaksimalkan sumber daya yang dimilikinya.
Perusahaan yang memiliki tingkat employee retention yang baik, akan lebih optimal menggunakan sumber dayanya untuk kepentingan yang lebih strategis. Selain itu, membawa nilai positif dan dampak keberhasilan untuk rentang waktu yang panjang bagi perusahaan.
Alasan di balik keberhasilan perusahaan juga karena, rate turnover yang makin kecil atau bahkan tidak sering terjadi. Hal ini akan menekan biaya pemutusan hubungan kerja dan mengalokasikannya ke kepentingan strategis yang dapat mengembangkan perusahaan.
Employee retention selalu dihubungkan dengan kemampuan taktis yang strategis untuk mempertahankan karyawan yang berpengalaman dan terampil sebagai aset penting bagi perusahaan. Berikut adalah faktor-faktor yang memengaruhi employee retention.
Menciptakan lingkungan yang positif, dan menyenangkan, adalah salah satu cara untuk membuat karyawan merasa nyaman dan aman. Hal tersebut akan membuat karyawan lebih betah untuk bekerja di perusahaan untuk waktu yang lebih lama.
Karyawan yang beranggapan bahwa dirinya kurang diperhatikan dari segi kompensasi dalam hal ini adalah gaji atau benefit lainnya, memunculkan kemungkinan untuk melihat peluang di perusahaan lain. Kompensasi yang sepadan dengan kemampuannya akan membuat karyawan merasa dihargai dan diperhatikan kesejahteraannya oleh perusahaan.
Reward atau hadiah dalam bentuk apa pun yang disediakan oleh perusahaan untuk kualitas kinerja karyawan yang baik adalah salah satu hal yang membuat karyawan merasa apresiasi oleh perusahaan. Penghargaan dalam bentuk seperti ini akan meningkatkan motivasinya, dan berdampak kepada nilai employee retention yang makin baik.
Pengembangan karier bisa menjadi salah satu indikator meningkatkan kepuasan karyawan. Hal tersebut akan memberikan peluang untuk pelatihan, mendapat promosi jabatan, serta meningkatkan keterampilan yang akan meningkatkan kualitas kerja karyawan di perusahan.
Budaya kerja yang inklusif memastikan bahwa setiap orang dalam perusahaan merasa dihargai dan didengar tanpa menghiraukan bagaimana latar belakang atau karakter pribadinya. Budaya ini akan menciptakan kesetaraan dengan memandang semua orang setara.
Budaya kerja inklusif juga menciptakan keterbukaan pada setiap orang, di mana mereka dapat berbicara, berpendapat tanpa takut adanya diskriminasi. Kolaborasi juga dapat mendorong karyawan untuk berpartisipasi serta membuat seseorang merasa memiliki andil dan dihargai.
Kepemimpinan yang baik itu memiliki kapasitas dan kapabilitas untuk memimpin dan mampu menciptakan kondisi yang efektif, efisien, dan juga produktif. Pemimpin yang memiliki teladan seperti ini akan menjadi pengaruh positif terhadap bawahannya, sehingga mereka akan lebih antusias dalam menjalankan perintah.
Baca Juga: Cara Membuat Konten Sosial Media yang Menarik Dalam Bisnis
Sudah kita bahas di awal faktor apa saja yang memengaruhi employee retention, nah sekarang kita akan ulas bagaimana strategi untuk meningkatkan employee retention. Adapun langkah-langkah yang harus diperhatikan di antaranya:
Komunikasi membutuhkan ruang, di mana setiap orang diberikan kesempatan untuk menyampaikan apa yang dianggap perlu. Selain ruang untuk mengutarakan pendapat, pelatihan meningkatkan komunikasi juga perlu diadakan agar kemampuan komunikasi internal menjadi baik. Diharapkan dengan komunikasi yang baik karyawan turut berpartisipasi dalam mewujudkan tujuan perusahaan.
Tawaran kompensasi yang baik menjadi salah satu strategi meningkatkan employee retention. Alasannya, karyawan merasa dihargai sesuai kemampuannya. Tunjangan yang memenuhi kebutuhan mereka juga dapat meningkatkan motivasi serta inisiatif kerja yang tinggi.
Peluang mendapatkan promosi jabatan membuat karyawan makin merasa puas terhadap pekerjaannya. Mereka akan lebih fokus untuk mencapai tujuan karier melalui pelatihan yang diberikan, guna menyesuaikan dengan jabatan yang akan diemban.
Hal lainnya yang tidak kalah penting adalah pelatihan pengembangan untuk memahami keberagaman. Tujuannya untuk mendorong rasa empati, serta mengurangi perilaku diskriminatif. Kebiasaan ini akan membuat karyawan merasa dihargai apa pun latar belakangnya.
Selain memiliki teladan yang baik, pemimpin juga harus memiliki tujuan tentang sasaran mereka. Hal ini, dapat diajarkan kepada karyawan dan melatih mereka untuk melakukan hal yang sama.
Baca Juga: 10 Faktor yang Mempengaruhi Desain Produk Sebuah Usaha
Sejumlah perusahaan akan menerapkan cara bagaimana agar sumber daya atau karyawan yang dimilikinya dapat bertahan dalam waktu yang lama. Berikut tips yang dapat digunakan oleh perusahaan.
Budaya kerja yang inklusif menggambarkan hubungan yang baik antara sesama karyawan dan antara karyawan dengan atasannya. Hal ini dapat dinilai dari kebiasaan di dalam perusahaan, seperti saling menghormati, membangun komunikasi yang baik, memberikan umpan balik, berlaku adil, hingga kebiasaan menyapa sesama.
Pengakuan atas pencapaian dalam pekerjaannya membuat karyawan mengetahui batas kemampuannya, hal itu juga akan membantu kemajuan atas dirinya. Karena itu, haruslah ada pengakuan yang tepat dalam menilai kinerja karyawan.
Baca Juga: 8 Cara Mengelola Stress Dan Emosi Negatif Di Tempat Kerja
Buatlah lingkungan kerja yang aman dan senyaman mungkin bagi setiap orang. Mulai dari penataan desain interior yang menarik, menyediakan play room, tempat istirahat atau sleeping pod, akan menambah semangat kerja karyawan. Suasana seperti ini, menghadirkan kesan tempat kerja terasa seperti rumah kedua bagi mereka.
Bagian yang terakhir adalah kebijakan yang fleksibel atau dapat beradaptasi dengan perubahan. Sifat yang bisa beradaptasi dengan perubahan membuat karyawan merasa tidak dibatasi dalam melakukan pekerjaannya.
Itulah pembahasan tentang employee retention beserta pengertian, tujuan, dan implementasinya. Tujuannya untuk mempertahankan karyawan yang berpengalaman dan berkompeten untuk berkontribusi memajukan perusahaan.
Banyak sekali program untuk meningkatkan pengetahuan tentang employee retention. Salah satu yang bisa mengakomodasi kebutuhan kamu dalam hal tersebut adalah GreatNusa. Bergabung sekarang untuk meningkatkan pengetahuan organisasi di perusahaan dalam program Organizational Knowledge Management.
By greatnusa • 22 September 2021
By greatnusa • 12 Februari 2023
By greatnusa • 15 Februari 2023
By greatnusa • 21 Februari 2023
By greatnusa • 8 Februari 2023
By greatnusa • 5 Mei 2023