Menampilkan 421-426 dari 438 Artikel
By greatnusa • 13 Desember 2021
Ketahui cara public speaking bagi pemula untuk membantu kamu belajar public speaking dengan lancar. SImak informasi lengkapnya di sini.
Pernahkah kamu merasa gugup ketika berbicara di depan umum? Sebenarnya hal ini wajar dan dialami oleh banyak orang. Berbicara di depan umum bisa sedikit menakutkan bagi yang belum terbiasa. Namun, kamu bisa menjadi pembicara yang hebat asalkan mau mempelajari cara public speaking dasar untuk seorang pemula. Imbangi hal tersebut dengan latihan rutin dan menambah pengetahuan mengenai banyak hal sehingga kamu menguasai banyak topik yang lebih berbobot.
Kamu pasti tahu bahwa tak mudah menjadi pembicara yang baik. Namun, bukan berarti tak dapat dipelajari. Kamu bisa memulainya dengan menerapkan beberapa cara sederhana. Berikut sejumlah cara mudah untuk melakukan public speaking bagi pemula.
Berbicara di depan umum dimulai dari keyakinan dan keberanian. Kedua hal ini merupakan kunci utama untuk meningkatkan rasa percaya diri sekaligus mengasah kemampuan public speaking. Kamu harus yakin bahwa kamu mampu mengeluarkan ide atau pendapat dengan kata yang mudah dimengerti orang lain. Meskipun merasa gugup, cobalah untuk bersikap lebih berani. Lambat laun, kamu akan terbiasa menghadapi banyak orang.
Rutinlah berlatih minimal selama 30 menit setiap hari. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan rasa percaya diri dan membantu kamu menguasai topik bahasan. Saat kamu berlatih, cobalah untuk menyampaikan presentasi sebagaimana yang akan kamu lakukan di hari H. Pastikan mengecek berapa lama waktu yang kamu butuhkan untuk menyelesaikan presentasi. Jika waktu terlalu lama, maka kurangi isi pembicaraan tanpa menghilangkan bagian penting.
Pastikan kamu telah menguasai materi dengan baik hingga paham dan hafal di luar kepala. Penguasaan topik akan mendorong kamu berbicara dengan lebih percaya diri kepada audiens. Kamu juga akan menunjukkan bahwa kamu mampu menyampaikan dan menjawab setiap pertanyaan yang mungkin akan diajukan oleh audiens.
Bukan hal mudah untuk melakukan kontak mata dengan orang lain, terutama yang belum kamu kenal. Namun, hal ini penting dilakukan untuk meningkatkan kedekatan antara kamu dengan audiens. Cara ini juga sekaligus meyakinkan audiens mengenai materi pembicaraan. Bisa dibilang, kontak mata merupakan salah satu kunci keberhasilan public speaking.
Jika kamu merasa gugup memandang mata audiens secara langsung, maka alihkan tatapan kamu ke bagian dahi atau batang hidung. Usahakan arah pandangan kamu tidak hanya terfokus pada satu titik, melainkan menyebar ke sisi lain. Menahan pandangan dalam waktu lebih lama juga efektif menghilangkan kegugupan dan membuat kamu lebih fokus menyampaikan materi.
Rasa gugup terkadang membuat kamu kesulitan untuk menyampaikan informasi dengan lancar. Lantaran merasa cemas, kamu bisa kehilangan kata-kata atau berbicara terlalu cepat sehingga melewatkan poin penting yang seharusnya disampaikan. Alhasil, informasi tersebut sulit dipahami oleh audiens.
Untuk mencegah hal tersebut, pastikan kamu mempelajari teknik relaksasi lebih dulu. Bisa dengan menarik napas selama beberapa saat atau memikirkan hal menyenangkan yang bisa membuat ketegangan hilang. Cobalah untuk berbicara secara perlahan dengan artikulasi jelas agar audiens mudah memahami informasi tersebut. Ketika gugup kembali menyerang, tarik napas dan lanjutkan berbicara.
Tak berbeda dengan kontak mata, intonasi suara juga menjadi salah satu faktor kesuksesan public speaking. Meskipun tampak sepele, intonasi suara dapat mendorong rasa ketertarikan dan keyakinan yang dimiliki audiens. Melalui intonasi, kamu bisa menunjukkan emosi dan perasaan kepada audiens.
Semangat, rasa bahagia, dan bangga yang berasal dari intonasi suara kamu akan menyalurkan perasaan yang sama terhadap audiens. Hindari berbicara dengan intonasi suara datar karena hanya akan membuat audiens merasa bosan dan tidak memperhatikan materi yang kamu sampaikan. Atur intonasi suara supaya audiens tetap fokus hingga akhir presentasi.
Cara public speaking selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah menghindari suara jeda. Sebenarnya, suara jeda, seperti “hm”, “aa”, “err”, “mm”, “uuh”, atau “engg” merupakan hal yang normal dilakukan ketika kamu merasa bingung melanjutkan pembicaraan. Namun, alangkah lebih baik apabila suara jeda diganti dengan hening. Berbicara dengan lebih perlahan juga dapat membuat kamu lebih rileks saat menyampaikan informasi sekaligus efektif menghabiskan jatah waktu yang diberikan.
Presentasi yang baik dan berkualitas tidak dilihat dari lamanya durasi penyampaian, melainkan isi yang disampaikan. Ketika kamu menyusun materi, fokuslah ke poin penting. Selain menghemat waktu, hal ini tidak akan membuat audiens merasa bosan dengan pembahasan yang terlalu lama dan berbelit. Audiens lebih menyukai pembahasan yang ringkas dan padat. Untuk mendapatkan atensi audiens, pastikan kamu meringkas materi dan memasukkan seluruh poin penting. Dijamin, audiens akan terfokus pada pembahasan yang kamu sampaikan.
Bahasa tubuh menggambarkan kesiapan dan kepercayaan diri kamu. Postur tubuh yang kaku dengan bahu tertunduk bisa diartikan sebagai tanda gugup. Sementara postur tubuh tegak dengan kepala terangkat menggambarkan bahwa kamu siap dan percaya diri. Melakukannya hal ini juga akan membuat tubuh lebih rileks sehingga kamu makin nyaman berbicara di depan audiens.
Agar perhatian audiens tetap fokus terhadap apa yang kamu sampaikan, kamu bisa menambahkan sedikit gerakan tangan. Jangan ragu menggunakan ekspresi wajah dengan intonasi suara yang tepat. Pasalnya, kombinasi ini memudahkan audiens mendapatkan informasi dari dua sumber, yakni suara dan bahasa tubuh. Alhasil, pemahaman terhadap materi yang disampaikan lebih cepat.
Ketika kamu berbicara dan melakukan kesalahan, tak perlu merasa panik. Ingatlah bahwa setiap manusia melakukan kesalahan, sekecil apa pun itu. Kunci untuk mengurangi kepanikan dan menghindari situasi canggung adalah dengan menutupi kesalahan itu. Jangan terpaku pada kesalahan apalagi menunjukkan rasa bersalah kamu melalui ekspresi wajah. Selain dapat membuyarkan fokus, kepanikan hanya akan membuat semua audiens menyadari kesalahan yang kamu lakukan. Cobalah untuk tarik napas dan lanjutkan penyampaian materi.
Baca Juga: 7 Tips Cara Melatih Public Speaking Untuk Mahir Berbicara
Dengan menerapkan sejumlah cara di atas, kamu bisa mempelajari public speaking secara otodidak. Asalkan kamu rutin berlatih, keterampilan berbicara di depan umum akan meningkat. Kamu tidak akan merasa gugup atau canggung lagi ketika berhadapan dengan banyak orang. Kamu juga akan lebih berani untuk menyuarakan pendapat. Untuk memperbanyak topik bahasan, rajinlah membaca banyak buku atau mendengar audio. Makin luas pengetahuan yang kamu miliki, kamu akan makin mudah menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh audiens.
Jika kamu tertarik untuk mempelajari public speaking lebih mendalam, maka kamu bisa mengikuti pelatihan yang disediakan oleh GreatNusa. Melalui portal pembelajaran daring ini, kamu bisa mengakses materi tanpa batasan waktu dan tempat. GreatNusa menawarkan berbagai jenis course dan webinar untuk mendorong kemampuan public speaking. Berbekal cara public speaking yang dikemas secara ringkas dan berkualitas, kamu bisa tumbuh sebagai seorang pembicara yang baik. Tunggu apa lagi? Yuk, gabung GreatNusa sekarang juga!
By greatnusa • 13 Desember 2021
Strategic leadership adalah bentuk kepemimpinan yang menggabungkan seni dan pengetahuan. Simak penjelasan lengkapnya di artikel berikut ini.
Strategic leadership adalah sebuah bentuk atau gaya kepemimpinan yang muncul untuk menjawab tantangan dalam dunia bisnis yang semakin cepat berubah. Apa itu strategi leadership?
Banyak pemimpin yang memiliki keahlian operasional matang untuk mempertahankan status quo organisasi. Namun, tidak banyak dari mereka yang punya aspek krusial: pengalaman, pengetahuan, serta kepercayaan diri dalam menghadapi masalah kompleks dan menantang.
Studi PwC (2015) pada 6.000 eksekutif senior dilakukan dengan metodologi riset yang dikembangkan oleh William Torbert dari Boston University dan David Rooke dari Harthill Consulting. Responden harus menjawab sekumpulan pertanyaan terbuka untuk mengungkap preferensi kepemimpinan mereka. Hasilnya? Hanya 8 persen yang dapat dikategorikan sebagai pemimpin strategis.
Penelitian tersebut membuktikan bahwa masih banyak pemimpin yang tidak memahami dan menjalankan strategic leadership. Apa pengertian dan ciri-ciri dari istilah tersebut? Bagaimana cara menerapkannya? Yuk, cari tahu lewat uraian berikut!
Sederhananya, strategic leadership (kepemimpinan strategis) merupakan gabungan keahlian, perspektif, tingkah laku, dan kejelian dari seorang pemimpin. Istilah ini juga diartikan sebagai keseimbangan antara seni dan ilmu pengetahuan. Pemimpin strategis mampu mewujudkan tujuan dan membuahkan hasil yang baik untuk organisasi.
Selain itu, para pemimpin strategis mampu mengombinasikan rencana dengan manajemen. Organisasi menghormati peran dan pandangan mereka sembari mewujudkan visi tersebut menjadi kenyataan.
Pola pikir manajemen dan produktivitas memainkan peran besar, yakni cara pikir pemimpin sama dengan cara kerja mereka. Kemudian, pola pikir strategis mencerminkan kecerdasan strategis: kemampuan untuk melihat gambaran besar yang berhubungan dengan masa kini maupun masa depan.
Ada berbagai karakteristik yang melekat pada diri pemimpin strategis:
Dalam banyak kasus, kepemimpinan strategis biasanya diawali dengan kejujuran. Terus terang terkait kesuksesan, kegagalan, dan alasan memilih strategi dan tujuan tertentu kepada orang lain akan membuat tim menghormatimu. Organisasi yang mengikuti moto "kejujuran adalah kebijakan terbaik" akan menghasilkan kepercayaan di antara mereka.
Kejujuran memang peraturan terbaik, tetapi kepemimpinan strategis terkadang membutuhkan kebijaksanaan. Maka dari itu, kamu perlu mempelajari keahlian diplomasi. Kemampuan ini membantu para pemimpin untuk mengelola konflik menggunakan sensitivitas dan diplomasi.
Sikap empati bukan hanya menjadikanmu sebagai "tempat curhat" dalam organisasi. Empati menunjukkan bahwa seorang pemimpin memahami permasalahan tim. Caranya? Kamu harus bisa menempatkan diri selayaknya anggota tim dan melihat berbagai hal dari sudut pandang mereka.
Salah satu kualitas kepemimpinan strategis yang paling dihormati ialah kerendahhatian. Pemimpin yang rendah hati mengakui kesalahan, meminta maaf ketika dibutuhkan, serta selalu berbagi penghargaan. Perilaku ini membuatmu lebih manusiawi dan lebih dekat dengan tim. Selain itu, rendah hati tidak akan membuat pemimpin tampak sombong.
Secara alami, punya pendekatan kolaboratif dalam kepemimpinan menciptakan transparansi dalam sebuah organisasi. Jika kamu selalu terhubung dengan tim dan benar-benar tertarik bekerja sama dengan mereka, tim akan memahami pola pikir pemimpin mereka, begitu pula sebaliknya.
Tak diragukan lagi, seorang komunikator andal merupakan sifat paling penting dari pemimpin strategis. Kamu boleh jadi punya visi yang terbayang jelas di dalam benak. Namun, kalau tidak bisa menjelaskan visi tersebut kepada tim atau rekan, sulit untuk mewujudkannya menjadi kenyataan. Kemampuan untuk memberi gambaran tentang keinginan pemimpin kepada tim mampu menyatukanmu dengan mereka.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Interpersonal Skill dalam Organisasi
Jangan hanya terpaku pada diri sendiri! Pemimpin strategis juga perlu mendengarkan hal-hal yang ingin disampaikan oleh tim. "Bicara dan mendengar" bagaikan dua sisi dari sebuah koin—pemimpin terbaik harus bisa melakukan keduanya!
Antusiasme dari misi atau proyek yang kamu kerjakan menunjukkan dedikasi dan bisa membuat orang lain ikut bersemangat. Namun, penambahan komitmen diperlukan untuk meningkatkan mutu kepemimpinan strategis—karena semangat tidak selalu membuat pekerjaan selesai.
Tahukah kamu bahwa sikap positif itu menular? Tim yang dikelilingi dengan orang-orang yang positif dan gembira cenderung bekerja lebih keras dan lebih menikmati kegiatan mereka. Meskipun waktu bersantai dan jam produktif harus tetap diseimbangkan usahakan untuk selalu menciptakan lingkungan positif, ya!
Seorang pemimpin strategis tidak hanya butuh praktik dan realisme, tetapi juga memerlukan pandangan terhadap inovasi dan visi untuk mengeksekusinya. Dengan kata lain, "jangan terlalu terbiasa di zona nyaman". Inovasi akan memberikanmu keuntungan dari segi kompetisi.
Penerapan kepemimpinan strategis mencakup beberapa prinsip, antara lain,
Dalam struktur manajemen tradisional, arus informasi sangat dibatasi. Hanya orang-orang tertentu yang bisa mengetahui informasi tersebut. Masalahnya, prinsip ini justru membuat tim harus berprasangka, atau malah tidak percaya diri untuk menyatakan ide yang berbeda dengan pemimpin mereka.
Maka dari itu, kamu perlu bersikap jujur dan terbuka terkait informasi yang ada di dalam organisasi. Sikap transparan akan banyak membantu, mulai dari meningkatkan produktivitas, memahami sesama dengan lebih baik, hingga menghindari manipulasi data.
Pemimpin terbaik harus bisa mendorong orang-orang dari tingkat mana pun untuk membuat keputusan. Pembagian tanggung jawab berpotensi memberikan pandangan pada pemimpin strategis tentang hal-hal yang terjadi ketika mengambil risiko. Cara ini juga meningkatkan kecerdasan kolektif, ketangguhan, dan kemampuan beradaptasi sebuah organisasi dari waktu ke waktu.
Salah satu keahlian kunci yang perlu dimiliki oleh pemimpin strategis adalah mengembangkan dan menyampaikan ide. Sebaiknya, kamu harus bisa menghubungkan berbagai ide yang disampaikan oleh tim untuk menciptakan value. Buatlah beragam peluang supaya tim dapat membawa pemikiran inovatif mereka ke hadapan orang-orang di organisasi dengan percaya diri.
Semua pekerjaan memiliki risiko kegagalan. Maka dari itu, pemimpin strategis harus berbesar hati dalam menerima kegagalan, baik dalam praktik maupun proses dalam organisasi. Bukan hanya usaha sukses yang bisa kamu pelajari, jenis-jenis kegagalan yang menjadi keberhasilan juga harus diketahui. Lalu, pemimpin strategis juga perlu belajar mengelola situasi penuh tekanan yang berhubungan dengan ketidakpastian, serta memulihkan kegagalan agar tim bisa bangkit kembali.
Pemimpin yang setengah-setengah dalam pekerjaan biasanya akan menghindari tugas yang menantang atau diskusi yang menguras energi mental dan emosional. Jangan ditiru! Sebagai pemimpin strategis, kamu harus mengerjakan semua tugas semaksimal mungkin. Tak hanya itu, selama bekerja, libatkan fokus yang tinggi, analisis kritis, pemikiran mendalam, penilaian, serta kemampuan untuk memahami seluk-beluk secara mendetail.
Bagaimana orang-orang berkualitas yang harus kamu cari? Pertama, pilihlah seseorang dengan keahlian yang sesuai dengan pekerjaan mereka. Lalu, pekerjakan orang-orang dengan integritas dan etos kerja yang tinggi. Jangan lupa juga untuk memilih anggota tim yang mampu bekerja sama secara optimal dengan anggota lainnya agar kerja sama tim dapat terbentuk dan berjalan dengan baik.
Bagaimana? Sudahkah kamu memahami pengertian, ciri-ciri, dan cara penerapan strategic leadership? Kalau begitu, persiapkan diri untuk menjadi pemimpin strategis yang mampu membawa tim menuju kesuksesan, mulai saat ini! Jangan lupa sesuaikan kepemimpinan dengan keahlian individual maupun kultur dan kerangka kerja di organisasimu. Semoga berhasil!
Jika kamu ingin menguasai gaya kepemimpinan strategis, maka kamu harus membekali dirimu dengan berbagai pengetahuan, terutama tentang kepemimpinan dan manajemen. GreatNusa adalah tempat belajar online yang dapat membantumu mewujudkan impian tersebut. Kamu dapat megikuti kursus kepemimpinan serta bisnis dan manajemen untuk membekali dirimu dengan seluruh pengetahuan yang kamu butuhkan untuk menjadi pemimpin strategis yang hebat.
By greatnusa • 13 Desember 2021
Kenali apa itu multitasking dan perannya dalam dunia kerja untuk membantu kamu meningkatkan produktivitas. Simak infonya di artikel ini.
Dalam dunia kerja, kamu akan sering mendengar istilah multitasking atau multitugas. Istilah ini umumnya merujuk pada kegiatan atau metode mengerjakan berbagai pekerjaan pada saat yang bersamaan. Tetapi, tentunya istilah tersebut bukan hanya sebatas metode. Kenali apa itu multitasking lebih dalam agar kamu lebih mengerti tentang fenomena ini.
Modernitas dengan dukungan berbagai teknologi membuat setiap orang dituntut untuk dapat lebih cepat menyelesaikan segala sesuatu. Di waktu yang bersamaan pun, berbagai tugas atau pekerjaan dibebankan kepadanya. Dalam kata lain, orang dituntut untuk mampu multitugas .
Hal ini pun kerap menimbulkan pro dan kontra. Sebagian orang mengamini bulat-bulat konsep ini. Namun, sebagian lainnya justru menganggap bahwa multitasking justru membuat pekerjaan tidak efektif dan bahkan menganggapnya sebagai salah satu bentuk perbudakan.
Sebenarnya, apa itu multitugas ? Seberapa besar peranan multitasking dalam dunia kerja? Apakah seorang karyawan benar-benar perlu untuk mampu multitasking menjalani kehidupan profesionalnya?
Ramainya penggunaan istilah ini pasti membuatmu cukup paham maksud dari apa itu multitasking. Secara harfiah, multitasking adalah tugas ganda (banyak). Adapun jika disesuaikan dalam konteks lebih komprehensif, multitugas adalah keterampilan untuk mengerjakan beberapa aktivitas sekaligus dalam satu waktu bersamaan.
Seperti contoh, kamu sedang mengikuti meeting di kantor. Namun, dalam waktu yang bersamaan, kamu juga berkutat dengan ponsel untuk membalas pesan dari klien. Selain itu, contoh lainnya yang tak kalah sederhana adalah saat kamu membuka dua software sekaligus di laptop untuk pekerjaan yang berbeda. Familier dengan situasi ini, bukan?
Walau begitu, praktik multitugas sendiri tidak terbatas di lingkungan kerja. Kamu pasti pernah melakukan dua—atau bahkan lebih—aktivitas sekaligus dalam kehidupan sehari-hari. Misal, kamu menonton televisi atau YouTube sambil makan, berbicara dengan orang lewat telepon sembari memasak atau mengerjakan tugas, bahkan menyetir sambil mengoperasikan ponsel untuk memantau arah via peta digital.
Melalui berbagai sudut pandang, multitugas memiliki kelebihan dan kekurangan terhadap orang yang melakukannya. Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan multitasking yang paling sering menjadi perhatian.
Alasan paling umum mengapa seseorang melakukan multitugas adalah karena dapat menghemat waktu. Saat tugas di kantor sedang menumpuk misalnya, seorang karyawan akan cenderung memilih untuk makan siang di depan laptop untuk sekaligus menyelesaikan pekerjaannya. Dengan begitu, dia tidak perlu menghabiskan waktu lebih lama nantinya di kantor dan dapat pulang tepat waktu.
Di sisi lain, efisiensi karena multitasking juga dapat terjadi dari sisi biaya. Melalui kacamata perusahaan misalnya, merekrut orang yang dapat melakukan beberapa pekerjaan sekaligus tentu akan lebih hemat biaya dibandingkan merekrut dua tenaga kerja. Walau gaji yang diberikan sedikit lebih tinggi dibandingkan rate normal, totalnya tetap tidak akan sebanyak saat mereka harus memiliki dua tenaga kerja.
Salah satu keunggulan multitugas adalah membuat seseorang dapat menjaga momentum dalam menyelesaikan tugas. Seperti contoh, ketika kamu memilih untuk menghadiri rapat dan tetap berkoordinasi melalui HP dengan tim lain yang berada di luar rapat tersebut, maka kamu sedang berusaha untuk tetap segera menyelesaikan dua tugas tersebut.
Begitu selesai dari rapat, kamu pun dapat langsung meneruskan pekerjaan yang sudah dibantu dipersiapkan sebelumnya oleh tim. Dalam kata lain, ritme dan mood bekerja terus terjaga.
Hal ini juga dapat membantu meminimalkan tugas-tugas jadi terbengkalai dan justru memengaruhi performa kerja. Makin cepat satu pekerjaan terselesaikan, makin minim risiko stres di kemudian hari karena sisa-sisa tugas yang menumpuk dan menunggu dituntaskan dalam satu waktu.
Pada dasarnya, otak tidak didesain untuk menangani pekerjaan yang terlalu banyak pada saat bersamaan—terutama untuk jenis aktivitas yang jauh berbeda. Multitasking akan membuat otak menjadi sulit menyimpan informasi mengenai aktivitas tersebut di dalam memori.
Maka dari itu, multitasking dapat membuat seseorang memiliki daya ingat yang lemah. Sebuah studi di University of London bahkan menemukan bahwa mereka yang terbiasa melakukan multitasking mengalami penurunan IQ dibandingkan orang yang tidak tidur cukup di malam hari.
Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, multitasking juga dapat menurunkan kreativitas seseorang. Pasalnya, otak bekerja lebih berat sehingga kapasitas otak jadi sudah keburu penuh untuk dapat berpikir kreatif.
Kondisi ini tentu akan berdampak buruk terutama bagi seseorang yang dalam kesehariannya membutuhkan kemampuan berpikir kreatif maupun berimajinasi. Kalau tak segera diperbaiki, bukan tidak mungkin performansinya di tempat kerja akan merosot.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa multitasking yang dilakukan secara terus-menerus akan membuat seseorang lebih sering stres dan merasa cemas bahkan mengalami migrain. Alasannya adalah karena otak menjadi kurang istirahat.
Kalau kondisi ini dibiarkan terus-menerus, maka ada lebih banyak risiko kesehatan lainnya yang akan terdampak. Stres berkepanjangan akan membuat imun menurun sehingga penyakit lebih mudah untuk menyerang.
Jadi, seberapa besar peranan multitasking dalam dunia kerja?
Perlu diketahui, multitasking adalah keterampilan yang tidak dimiliki oleh setiap orang. Berita baiknya, seseorang dapat melatih dirinya agar menguasai keterampilan yang satu ini. Meski demikian, hal ini tidak berarti bahwa setiap pekerjaan maupun perusahaan mewajibkan karyawannya untuk mahir multitasking.
Seperti yang disampaikan sebelumnya, multitasking dapat membantumu menyelesaikan pekerjaan dengan lebih cepat dan bahkan meningkatkan produktivitas. Selayaknya bekerja di suatu tempat, makin cepat dan produktif seseorang menyelesaikan pekerjaannya dengan kualitas yang bagus, makin baik pula penilaian kerja terhadapnya.
Namun, apabila kamu tidak terbiasa dengan pekerjaan multitasking, maka kamu harus memiliki kemampuan manajemen waktu dan disiplin yang baik. Hal ini akan membantumu tetap dapat menyelesaikan pekerjaan walaupun melakukannya satu per satu.
Selain itu, kamu juga dapat mengetahui lebih awal apakah sebuah pekerjaan membutuhkan kemampuan multitasking atau tidak. Tiap pekerjaan pasti memiliki tanggung jawab atau job desc tertentu sehingga kamu dapat memperkirakan workload hingga risiko stres yang akan dialami. Jika job desc tersebut tidak cocok denganmu, maka jangan memaksakan diri untuk tetap mengambilnya.
Sebagai contoh, beberapa jenis pekerjaan yang secara jelas membutuhkan kemampuan multitasking adalah perawat, staf administrasi, customer service, dan event planner atau event organizer.
Satu hal penting yang perlu diingat adalah orang-orang yang dapat melakukan multitasking juga dapat mengalami stres dan membutuhkan istirahat. Biar bagaimanapun, otak memang tidak dirancang untuk bekerja dengan intensitas tinggi secara terus-menerus.
Mulailah dengan mengenali diri sendiri. Hindari memaksa diri untuk pekerjaan yang sedari awal tidak cocok dengan karakter atau kondisimu. Tidak ada salahnya untuk mencoba, tetapi kamu harus bisa beradaptasi dan memahami batasan diri.
Komunikasikan pula dengan atasan saat kamu mulai merasa bahwa beban pekerjaan terlalu berat dan sulit untuk mengikuti ritmenya. Jika kamu merasa sulit untuk berkomunikasi secara langsung, tak ada salahnya untuk berkomunikasi melalui e-mail atau media komunikasi serupa lainnya. Tentunya, kamu perlu menggunakan bahasa yang tetap profesional.
GreatNusa menyediakan kelas online untuk membantumu berkomunikasi secara profesional melalui program Business Communication. Kursus ini menawarkan keterampilan dasar yang menjadi modal penting dalam dunia kerja. Selain itu, kamu juga bisa meningkatkan skill lain, baik softskill maupun hardskill, di GreatNusa melalui berbagai program yang tersedia.
Strategi komunikasi persuasif, seperti menguasai materi, akan membuat Anda menyampaikan pesan lebih baik. Simak informasinya di artikel ini.
Memiliki strategi komunikasi persuasif penting dalam dunia kerja, terutama untuk membangun interaksi dengan rekan kerja, atasan, maupun klien. Sebelum kamu mengetahui apa saja yang perlu dilakukan untuk pandai berkomunikasi secara persuasif, pahami dahulu pengertian dan manfaatnya di bawah ini.
Komunikasi persuasif dikenal sebagai salah satu bentuk komunikasi paling dasar. Komunikasi persuasif mengacu pada proses mempengaruhi pendapat, sikap, dan perilaku orang lain yang dapat dilakukan secara verbal dan nonverbal.
Bentuk komunikasi ini telah lama dipraktikkan masyarakat. Misalnya, pada zaman Yunani Kuno, orang memanfaatkan cara berkomunikasi ini untuk menyampaikan masalah yang dihadapi masyarakat di ruang pengadilan, perdebatan masalah kebijakan umum, serta pidato dalam upacara tertentu.
Bagaimana dengan komunikasi persuasif yang efektif? Ini merupakan cara penyampaian pesan yang menyadarkan audiens bahwa ia punya pilihan dan mendorongnya untuk setuju atas sesuatu hal. Dalam konteks organisasi, persuasif hadir dalam upaya penjualan gagasan kepada orang lain, memberi saran, hingga mengumpulkan dukungan dari khalayak.
Baca Juga: 4 Fungsi Komunikasi Dalam Organisasi
Lebih lanjut, komunikasi persuasif memiliki ciri-ciri berikut.
Melihat ciri-ciri di atas, terdapat beberapa faktor penting yang menentukan keberhasilan komunikasi persuasif, yaitu:
Dalam interaksi di tempat kerja, kamu akan bertemu dengan berbagai tipe orang, baik itu rekan kerja, atasan, maupun klien. Berkomunikasi jadi cara utama untuk membangun interaksi yang harmonis dengan mereka. Namun, tentu tidak setiap saat kamu melakukan komunikasi persuasif di tempat kerja.
Teknik komunikasi ini akan banyak digunakan ketika kamu sedang mengikuti rapat dan berupaya mempengaruhi peserta rapat lain untuk sepakat akan suatu hal. Pada kesempatan lain, kamu bisa berbicara dengan persuasif saat menyampaikan proposal kegiatan kepada atasan supaya mendapat persetujuan.
Begitu juga saat berhadapan dengan klien. Kamu akan membutuhkan teknik persuasif untuk meyakinkan mereka mau bekerja sama dengan perusahaanmu. Dari pemaparan di atas, sudah jelas kan mengapa komunikasi persuasif itu penting?
Komunikasi persuasif penting dilakukan karena beberapa alasan, yaitu:
Untuk membangun keterampilan komunikasi persuasif, kamu bisa melakukan 8 strategi komunikasi persuasif berikut ini.
Kenali lebih dahulu seperti apa perilaku lawan bicara yang kamu temui. Jika kamu telah mengetahui dan memahami perilaku orang yang akan kamu ajak berkomunikasi, tentu kamu lebih leluasa berbicara dengan mereka. Termasuk memilih bagaimana cara penyampaian yang tepat. Misalnya, cara bicara, pemilihan kata, bahasa tubuh yang pas, dan intonasi bicara. Dengan begitu membujuk mereka untuk melakukan hal positif pun lebih mudah.
Komunikator andal biasanya mempunyai selera humor tinggi. Saat kamu bersikap humoris, kamu dapat mendekatkan diri pada lawan bicara lebih mudah pula. Bahkan, kamu bisa mengajak atau membujuk lawan bicara melalui lelucon atau candaan yang sebetulnya menyiratkan upaya persuasi. Begitu mereka tertarik dengan humor yang kamu tuturkan, mereka juga lebih bersikap terbuka padamu dan cenderung mudah menyetujui sesuatu.
Seseorang yang terampil berkomunikasi tentu lebih memikat lawan bicara. Pesan yang disampaikan secara persuasif akan lebih mengena dan tepat sasaran ketika disampaikan oleh komunikator yang piawai membawa diri. Gaya bicara penuh percaya diri seperti ini membuatmu mudah mempengaruhi lawan bicara untuk sepakat dan mau melakukan hal positif.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Interpersonal Skill dalam Organisasi
Berwawasan luas jadi ciri komunikator yang mampu mempengaruhi orang lain. Tidak hanya terkait materi pembicaraan saja, tetapi juga berbagai obrolan santai yang bisa menjadi topik selingan saat berbicara dengan mereka. Contoh, kamu sudah membekali diri dengan tren musik terkini ketika berbincang dengan klien yang kebetulan penyuka musik. Ini akan memudahkan kamu membuka atau mencairkan suasana jika diperlukan.
Sebagai komunikator profesional, kamu pasti tidak ingin terlihat biasa-biasa saja atau malah tidak tahu apa-apa di hadapan lawan bicara. Menguasai materi jadi langkah penting yang harus kamu lakukan supaya terlihat kompeten dalam menyampaikan pesan persuasi kepada lawan bicara. Plus, penguasaan materi yang mumpuni juga jadi faktor penentu yang menarik lawan bicara untuk menyimak dan mau berbagi informasi denganmu.
Percaya diri tampak dari bagaimana cara komunikator berbicara dengan lawan bicara. Ketika kamu terlihat percaya diri, tumbuh keyakinan dari lawan bicara sehingga mereka mau memperhatikan dan mendengarkan apa yang disampaikan. Dengan begitu, lebih mudah bagimu untuk membujuk dan mempengaruhi sikap serta tindakan lawan bicara.
Sikap percaya diri berkaitan erat dengan keterampilan kamu berbahasa dan berbicara di hadapan publik, berikut teknik penguasaan materi yang akan disampaikan. Bisa dibilang, percaya diri merupakan strategi komunikasi persuasif paling mendasar yang menentukan keberhasilan teknik ini.
Komunikator dituntut untuk mampu menjawab pertanyaan yang dilemparkan lawan bicara. Ketika ada pertanyaan yang tidak dapat dijawab, mereka bisa langsung beradu argumen denganmu sampai memperoleh jawaban memuaskan. Dalam situasi seperti ini mudah bagimu untuk merasa panik dan tersulut emosi.
Maka, situasi “sepanas” apa pun seharusnya tetap bisa kamu hadapi dengan tenang. Ketenangan dalam merespons akan membantumu berpikir sejenak dan merumuskan kalimat yang akan menjawab pertanyaan lawan bicara. Bersikap tenang pun memberi efek positif pada keberhasilan komunikasi persuasif.
Sikap supel, ramah, dan mudah berbaur akan membantu kamu lebih dekat dengan lawan bicara. Komunikator yang mudah bergaul dan bersosialisasi cenderung cepat memperoleh kepercayaan lawan bicara sehingga mereka bersikap terbuka pada apa pun yang disampaikan. Dengan demikian, peluang mereka terpengaruhi oleh apa yang kamu sampaikan juga semakin besar.
Demikian strategi komunikasi persuasif yang dapat kamu kembangkan untuk menjadi seorang komunikator andal dan mampu mempengaruhi orang lain, khususnya dalam hubungan kerja. Praktikkan pula etika komunikasi persuasif dengan tetap menghargai pendapat lawan bicara.
Tertarik mendalami strategi komunikasi persuasif dan keterampilan komunikasi lainnya? GreatNusa menawarkan kursus bertopik komunikasi yang dapat kamu ikuti dengan harga terjangkau. Dengan pendampingan dari pengajar profesional, kamu dapat mengasah keterampilan komunikasi dan menjadikannya kompetensi utama sebagai modal bersaing di dunia kerja.
Ayo, daftarkan dirimu di GreatNusa sekarang juga!
By greatnusa • 9 Desember 2021
Migrain manajemen stres sangat penting untuk menjaga kesehatan dan produktivitas kerja Anda. Simak cara melakukannya di artikel berikut ini.
Migraine manajemen stres merupakan salah satu upaya yang dapat kamu lakukan untuk meredakan migrain. Aktivitas padat, beban kerja berlebih, ataupun masalah pribadi menjadi sejumlah penyebab stres yang memicu migrain. Umumnya, migrain dapat berlangsung selama setengah jam hingga beberapa hari. Meskipun tidak berbahaya, migrain cukup mengganggu kenyamanan dan menurunkan kinerja.
Migrain kerap digambarkan sebagai sakit kepala berdenyut di satu sisi bagian kepala. Gejala migrain yang dipicu stres biasanya ditandai dengan ketegangan otot, mudah lelah, hingga nyeri di bagian perut. Stres berlebih juga memicu rasa cemas dan gelisah. Menurut spesialis neurologi yang bekerja di Yale Medicine, dr. Tanya Bilchik kepada Insider (2021), migrain memiliki beberapa tahapan yang dimulai sejak beberapa hari sebelumnya.
Gejala tahap pertama, prodrome ditandai dengan kelelahan, mudah marah, otot kaku, dan sulit konsentrasi. Pada tahap selanjutnya, yakni aura, tak jarang penderita juga akan mengalami gangguan penglihatan, seperti melihat garis atau kilatan, titik buta, kesemutan, dan mati rasa. Gejala migrain parah bisa berlangsung selama beberapa jam hingga tiga hari yang ditandai dengan sakit kepala berdenyut, pusing, mual, muntah, serta peka terhadap suara dan cahaya. Fase terakhir, postdrome atau migrain hangover ditandai dengan sakit kepala ringan, kelelahan, dan perubahan suasana hati.
Ketika kamu merasakan nyeri yang mengganggu, menerapkan migraine manajemen stres merupakan solusi terbaik. Mengelola stres, tidak hanya menurunkan risiko timbulnya migrain, melainkan juga membuat kondisi tubuh tetap stabil dan terhindar dari beragam penyakit yang dipicu stres. Kamu bisa menggunakan sejumlah cara berikut untuk meredakan migrain.
Cara pertama yang bisa kamu coba untuk meredakan sakit kepala adalah dengan melakukan kompres menggunakan waslap. Kompres hangat dapat mengurangi ketegangan otot pemicu sakit kepala. Celupkan waslap ke dalam air hangat lalu letakkan di kepala selama 5-10 menit. Lakukan kompres hingga rasa nyeri pada kepala berkurang.
Selain kompres hangat, kamu juga bisa menggunakan kompres dingin untuk meredakan sakit kepala akibat stres. Caranya sederhana, siapkan es batu lalu masukkan ke kantong atau bungkus menggunakan handuk. Letakkan kompres es batu di bagian dahi atau pelipis selama 5-15 menit. Kompres dingin efektif menghambat pelepasan zat yang merangsang peradangan menuju kepala.
Tak banyak yang tahu bawah memperbaiki postur tubuh dapat membantu kamu mengatasi ketegangan otot. Cobalah untuk duduk dan berdiri tegak untuk mengurangi nyeri. Biasakan juga untuk tidur dalam posisi telentang. Akan lebih baik apabila kamu menambahkan bantal di bawah lutut untuk menjaga tulang belakang dan leher dalam posisi netral sekaligus membantu lutut dan punggung lebih rileks. Cara ini terbukti ampuh mengurangi risiko kambuhnya migrain.
Teknik relaksasi dapat mengatasi sekaligus mencegah migrain. Cukup banyak metode relaksasi yang bisa kamu pilih. Salah satunya adalah teknik pernapasan. Saat kamu mulai merasakan otot tegang dan kepala terasa nyeri, cobalah untuk melakukan deep breathing. Biarkan oksigen memenuhi tubuh dan keluarkan secara perlahan. Relaksasi juga dapat dilakukan dengan mendengarkan musik, meditasi, yoga, tai chi, ataupun stretching. Relaksasi selama 10 menit dapat menurunkan tingkat stres. Tentunya hal ini akan meminimalisasi migrain kambuh.
Saat kamu mulai merasa terbebani dengan tumpukan tugas atau pekerjaan, cobalah untuk melakukan power nap. Tidur singkat di siang hari memiliki banyak manfaat, yakni meningkatkan produktivitas, kapasitas otak, kewaspadaan, kesehatan jantung, sistem imun, dan suasana hati. Tidur singkat selama 20-30 menit di tengah kesibukan juga efektif mencegah migrain akibat stres. Power nap merupakan solusi terbaik untuk menurunkan tingkat stres, lelah setelah bekerja lembur, atau kesulitan tidur di malam hari.
Stres dapat dicegah dengan rutin berolahraga. Pada waktu berolahraga, tubuh secara otomatis mengeluarkan hormon endorfin yang berfungsi menghilangkan sakit dan stres. Kamu bisa memulai hari dengan berjalan kaki di sekitar rumah selama 30 menit. Meskipun tampak sepele, berjalan kaki dapat membantu kamu melepas ketegangan, melatih pernapasan, dan menenangkan sistem saraf. Selain berjalan kaki, masih banyak jenis olahraga lain yang juga dapat mengelola tingkat stres, seperti aerobik, pilates, berenang, tenis, dan kickboxing.
Untuk menurunkan tingkat stres, kamu bisa mengonsumsi sejumlah makanan yang dipercaya mampu meningkatkan hormon serotonin. Beberapa makanan penurun stres, antara lain buah alpukat, beri-berian, jeruk, kacang mede, oatmeal, yogurt, sayuran hijau, ikan salmon, dan cokelat hitam. Dari artikel yang ditulis dr. Risa Ravits (2019), kandungan pada cokelat hitam dapat membantu mencegah migrain. Agar stres dapat dikelola dengan baik, sangat disarankan memperbanyak makanan sehat dan menghindari makanan siap saji, makanan bertepung, karbohidrat olahan, dan gorengan. Kurangi juga konsumsi gula, kafein, garam, dan menghindari alkohol.
Pijatan ringan di titik akupresur efektif membantu tubuh melepaskan ketegangan dan kecemasan sekaligus meningkatkan sirkulasi darah. Pijatan lembut juga memberikan efek menenangkan yang berdampak pada berkurangnya rasa nyeri akibat sakit kepala. Untuk mengatasi sakit kepala, kamu bisa memijat pangkal hidung. Caranya tekan pangkal hidung menggunakan kedua ujung telunjuk selama satu menit. Lakukan secara berulang hingga kamu tidak lagi merasakan sakit.
Apabila kamu mengalami gejala migrain berat, cobalah memijat bagian tengah leher, sisi tulang belakang, dan dasar tengkorak menggunakan dua ujung jari telunjuk. Tekan selama tiga menit, lepaskan, dan lakukan kembali hingga rasa sakit berkurang. Cara ini akan merangsang pelepasan hormon endorfin. Kalau kamu kesulitan melakukan pijat ringan seorang diri, minta bantuan pada keluarga atau teman. Bisa juga dengan mengunjungi klinik kesehatan untuk mendapatkan bantuan dari ahlinya.
Kurang tidur tidak hanya menyebabkan kamu kurang bersemangat di pagi hari, tetapi juga meningkatkan risiko kambuhnya sakit kepala atau migrain. Untuk mencegahnya, pastikan kamu memiliki tidur berkualitas, minimal 7-8 jam setiap hari. Hal ini juga akan membantu kamu mendapatkan work-life balance yang baik.
Apabila kamu memiliki masalah insomnia, cobalah untuk mengganti kafein dengan mengonsumsi susu atau madu sebelum tidur. Bisa juga dengan mandi air hangat dan menyalakan aromaterapi agar tubuh lebih rileks. Hindari bermain ponsel sebelum tidur karena akan membuat kamu fokus pada layar sehingga menyebabkan sulit tidur.
Demikianlah informasi mengenai sejumlah cara migrain manajemen stres yang dapat kamu coba untuk meredakan sakit kepala akibat stres. Terapkan pola hidup sehat dengan rutin olahraga, mengonsumsi makanan sehat, dan perbanyak air putih agar tubuh lebih kuat. Lakukan relaksasi untuk meningkatkan rasa bahagia. Kamu juga bisa mengikuti pelatihan yang diselenggarakan GreatNusa.
Portal pembelajaran secara daring GreatNusa akan memudahkan kamu mempelajari kompetensi yang berguna untuk meningkatkan softskill. Asyiknya, kamu bisa belajar dan mengakses file yang tersedia tanpa batasan tempat dan waktu. Didukung tenaga pengajar berkualitas dan materi pembelajaran praktis, kamu bisa memahami apa itu migrain manajemen stres dengan lebih mudah. Nah, tunggu apa lagi? Ayo, gabung GreatNusa untuk masa depan yang lebih gemilang!
By greatnusa • 8 Desember 2021
Ada banyak alasan mengapa manajemen itu penting, mulai dari aspek perencanaan hingga pengembangan. Simak penjelasan lengkapnya di artikel ini.
Bila ingin berkecimpung dalam dunia bisnis, kamu harus memahami ilmu manajemen atau tata kelola bisnis, yakni tata cara mengelola bisnis dengan tepat. Tentu saja, hal ini agar bisnis dapat berkembang sesuai rencana atau target. Mengapa manajemen itu penting untuk dipelajari dan diterapkan? Apa jadinya bila menjalankan bisnis tanpa fungsi tata kelola? Baca terus untuk menemukan jawabannya.
Mengutip pendapat Ricky W. Griffin (dalam "Manajemen": 2004), definisi manajemen adalah proses pengembangan sebuah organisasi atau perusahaan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sumber daya untuk pencapaian tujuan secara efektif dan efisien. Setiap proses, termasuk pemasarannya pun wajib direncanakan dengan matang.
Fungsi penting tata kelola dalam bisnis yaitu sebagai pedoman dalam pelaksanaan tanggung jawab. Setiap organisasi atau perusahaan yang sedang berkembang juga pasti membutuhkan tata kelola untuk mengatur pertumbuhan bisnis.
Demi kelancaran dan kesuksesan bisnis, terutama bagi kamu yang baru saja memulai, pelajari dan pahami beberapa fungsi penting tata kelola bisnis berikut ini.
Nekat memulai bisnis tanpa perencanaan akan menghambat pertumbuhan bisnis, bahkan membuatnya jalan di tempat. Inilah mengapa manajemen itu penting. Tata kelola membantu menyusun rencana yang lebih matang. Rencana tersebut sudah disiapkan secara keseluruhan dan menjadi dasar terpenting dari penerapan tata kelola bisnis.
Perencanaan bisa di-update berulang kali seiring proses evaluasi yang juga harus secara kontinu dilakukan, sesuai kebutuhan masing-masing divisi.
Tata kelola bisnis membuat proses pembagian kerja menjadi lebih mudah. Hal ini berkaitan erat dengan fungsi tata kelola pada tahap organizing atau pengorganisasian. Tugas, tanggung jawab, serta otoritas setiap anggota organisasi pun dapat secara efisien dicapai.
Pembagian wewenang ini mulai dari penentuan job desc, siapa yang mengerjakan, siapa penanggung jawabnya, hingga penentuan siapa saja yang boleh mengambil keputusan di dalam organisasi atau perusahaan.
Tata kelola akan menentukan sistem pemanfaatan Sumber Daya Manusia (SDM) dan sumber daya fisik, termasuk peralatan, perlengkapan, serta inventaris. Manajemen juga membantu alokasi setiap sumber daya yang ada agar dapat bermanfaat secara maksimal bagi produktivitas perusahaan.
Baca Juga: Mengenal Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Pemanfaatan sumber daya ini akan dilakukan secara optimal. Sebisa mungkin, manajemen menggunakan alternatif terbaik untuk sumber daya yang langka. Dengan begitu, pemborosan dapat dihindari. Selain itu, manajemen bisnis menghasilkan kemampuan manajemen waktu yang baik. Hasilnya, perusahaan dapat merampungkan lebih banyak pekerjaan.
Dari semua manfaat di atas, controlling adalah alasan paling utama mengapa manajemen itu penting dalam bisnis. Kinerja dari setiap sumber daya akan dievaluasi secara menyeluruh untuk memastikan bahwa aktivitas dan operasional perusahaan sudah berjalan sesuai dengan rencana dan target.
Baca Juga: 4 Langkah Evaluasi Strategi Perusahaan yang Efektif
Bila ada kesalahan terjadi dalam pelaksanaan tugas, akan segera dapat diidentifikasi dan dikoreksi agar tidak terulang di masa yang akan datang. Perencanaan matang akan sia-sia tanpa controlling yang baik. Ada empat hal yang perlu dipenuhi dalam upaya pengawasan ini, di antaranya Routing, Scheduling, Dispatching, dan Follow Up.
Ketika empat alasan di atas telah dicapai, tata kelola perusahaan yang diterapkan dengan baik akan selaras dengan keuntungan yang diperoleh. Tidak sedikit perusahaan yang sudah membuktikan bahwa untung besar dan sukses di dunia bisnis berkaitan erat dengan kemampuan manajemennya.
Lima poin di atas adalah alasan utama mengapa manajemen itu penting untuk pengembangan bisnis. Tentu saja, tata kelola bisnis yang baik dapat memberi lebih banyak manfaat. Bagi yang ingin memulai bisnis, atau ingin mengoptimalkan bisnis yang sudah ada, pastikan kamu sudah paham penerapan fungsi-fungsi tata kelola bisnis, ya.
Nah, bila tertarik mempelajari ilmu manajemen khususnya prinsip dasar Manajemen Inovasi, kursus Pengantar Manajemen Inovasi dari GreatNusa tepat untuk kamu. Kamu akan dilatih menjadi individu kreatif dengan pemahaman Proses Inovasi dan Firm Architecture, serta hubungannya dengan pihak-pihak eksternal.