Kenali Perbedaan Pengembangan Karir Secara Tradisional Dengan Modern
Pahami perbedaan pengembangan karir secara tradisional dengan modern dari berbagai aspek dengan baik di artikel berikut ini.
By greatnusa • 5 Mei 2023
Bagikan Artikel
Secara teknis, karir merupakan rangkaian pekerjaan yang dilakukan seseorang selama mereka masih aktif. Dalam prosesnya, seseorang pasti ingin memperoleh karir yang yang baik di sebuah organisasi dan untuk memperolehnya, diperlukan manajemen karir yang baik.
Manajemen karir sendiri merupakan sebuah proses ketika sebuah organisasi yakin telah memiliki orang dengan skill tepat, pada waktu yang tepat pula. Inilah mengapa, pada sebuah manajemen karir, terdapat keterlibatan peran manajer sebagai orang yang dapat mengaplikasikan penerapannya secara tepat.
Dalam penerapan manajemen karir ada beberapa hal yang dilibatkan, salah satu di antaranya adalah pengembangan karir. Pada pelaksanaannya, pengembangan karir terbagi menjadi dua yaitu tradisional dan modern. Lalu, apa perbedaan pengembangan karir secara tradisional dengan modern?
Teori Pengembangan Karir
Sebelum membahas tentang perbedaan pengembangan karir modern dan tradisional, mari kita ulas dulu teorinya. Secara teknis, pengembangan karir adalah upaya peningkatan, perbaikan, pertumbuhan, kepuasan kerja, pengetahuan, dan kemampuan karyawan.
Baca Juga: Apa Itu Karir: Manfaat dan Cara Merencanakannya
Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa orang berkualifikasi dan memiliki pengalaman tepat lah yang tersedia saat perusahaan membutuhkannya. Inilah mengapa, pengembangan karir sering dikaitkan dengan kesuksesan karyawan dan perusahaan.
Untuk memastikan pengembangan karir berjalan dengan baik, organisasi harus menyiapkan karyawan dengan kualifikasi dan pengalaman tertentu. Apabila dalam jajaran karyawan belum ditemukan kualifikasi tertentu, manajemen bertanggung jawab dalam menyediakan kegiatan-kegiatan untuk mengembangkan potensi tersebut.
Fakta ini sejalan dengan teori pengembangan karir menurut Siagian (2007), yaitu perubahan-perubahan pribadi yang dilakukan seseorang untuk mencapai jenjang karir tertentu. Hal serupa juga diungkapkan oleh Stone dalam Gomez (2003). Menurut Stone, pengembangan karir terkait dengan kegiatan untuk mempersiapkan seorang karyawan agar siap menempati suatu jabatan dalam sebuah organisasi.
Baca Juga: Perencanaan Karir Masa Depan: Mengarahkan Tujuan Karier untuk Sukses
Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, pengembangan karir memiliki dua jenis pendekatan yaitu tradisional dan modern. Perbedaan pengembangan karir secara tradisional dan modern bisa dilihat dari pendekatannya. Untuk lebih memahami tentang ini, mari kita bahas terlebih dahulu tujuan pengembangan karir dalam suatu organisasi.
Tujuan Pengembangan Karir
Secara umum, tujuan pengembangan karir adalah untuk memastikan keunggulan kualitas sumber daya manusia (SDM) di sebuah organisasi. Diakui atau tidak, SDM memegang peranan penting dalam keberlangsungan suatu perusahaan. Inilah mengapa, pengembangan karir termasuk dalam tugas utama manajemen organisasi.
Menurut Dubrin (1982), ada beberapa tujuan pengembangan karir yang perlu diketahui:
- Membantu pencapaian tujuan individu dan perusahaan yaitu, memiliki pegawai yang sukses dan memiliki prestasi kerja baik.
- Meningkatkan hubungan kesejahteraan pegawai dengan perusahaan agar tingkat loyalitas SDM semakin tinggi.
- Membantu pegawai mengenal dan memiliki keinginan untuk meningkatkan potensi mereka sehingga terjadi upaya menduduki jabatan tertentu yang membutuhkan keahliannya.
- Meningkatkan hubungan tanggung jawab antara individu dan perusahaan. Artinya, perusahaan peduli pada pengembangan karir pegawai dan pegawai akan meningkatkan loyalitasnya.
- Membantu memperkuat pelaksanaan program-program perusahaan yang ingin diwujudkan.
- Meminimalisasi angka pengunduran diri karyawan karena ketidakpuasan pada lingkungan kerja dan kurangnya potensi untuk meningkatkan jenjang karir.
- Meminimalisasi keberadaan pegawai kurang kompeten atau mudah merasa bosan dengan posisinya di sebuah perusahaan.
- Mengintegrasikan visi misi perusahaan dan pegawai sehingga lingkungan kerja bisa lebih kondusif.
- Memastikan bahwa setiap posisi memiliki pegawai dengan kualifikasi dan kompetensi yang tepat agar kinerja meningkat.
- Membuktikan bahwa dalam sebuah perusahaan terdapat tanggung jawab sosial dalam hal pengembangan karir dan menciptakan iklim kerja yang sehat serta pegawai dengan mental kondusif.
Pengembangan Karir Secara Tradisional
Dalam penerapan teori pengembangan karir, sebuah perusahaan pasti menerapkan pendekatan tertentu yang menurut mereka sesuai dengan lingkungan dan iklim perusahaan. Di antara pendekatan tersebut adalah pendekatan pengembangan karir tradisional dan modern.
Untuk mengetahui perbedaan pengembangan karir secara tradisional dan modern dan plus minusnya, mari kita ulas karakteristik masing-masing. Secara teknis, pendekatan pengembangan karir secara tradisional cenderung berorientasi pada kepentingan organisasi.
Hal ini jelas bertolak belakang dengan pendekatan modern. Sebagai referensi, Robert (1999) mengungkapkan bahwa beberapa hal di bawah ini termasuk karakteristik pengembangan karir secara tradisional, yaitu:
- Pendekatan tradisional menganggap bahwa perubahan lingkungan bersifat gradual dan dapat diprediksi. Inilah mengapa dalam pendekatan tradisional, pengembangan karir kerap dikaitkan dengan jalur karir yang tetap.
- Pendekatan tradisional percaya bahwa pengembangan dan keberhasilan karir suatu individu identik dengan jumlah penghargaan, piala, atau trophy yang didapatkan selama bekerja.
- Fokus utama pendekatan pengembangan karir secara tradisional adalah tujuan jangka panjang yang tetap.
- Pendekatan tradisional membidik kenaikan jabatan sesuai jenjang dalam sebuah struktur organisasi atau perusahaan.
- Pendekatan tradisional yakin, tujuan pengembangan karir tergantung usia pegawai.
- Pengembangan karir dengan pendekatan tradisional cenderung kaku dengan pengembangan yang tidak pernah melalui pengujian ulang.
- Pegawai dalam pengembangan karir secara tradisional cenderung menggantungkan nasib pekerjaannya pada perusahaan. Dengan kata lain, mereka berasumsi bahwa organisasi akan merencanakan dan mengarahkan karir setiap pegawai.
Baca Juga: Kenali Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perencanaan Karir
Pengembangan Karir Secara Modern
Sementara itu, dalam pendekatan pengembangan karir secara modern karyawan atau pegawai tidak bertindak sebagai perencana atau objek saja, tetapi juga sebagai career strategist. Inilah mengapa, karakteristik pendekatan modern sangat berbeda dengan pendekatan tradisional.
Berdasar uraian yang dikemukakan oleh Robert (1999), karakteristik pengembangan karir secara modern adalah:
- Menurut pendekatan modern, jalur karir itu bisa berubah seiring perubahan lingkungan dan tidak dapat diprediksi.
- Bagi pendekatan modern, pengembangan karir terkait dengan pandangan masyarakan terhadap perusahaan. Perusahaan dengan karyawan berkualifikasi dan kompetensi tepat, pasti dianggap lebih profesional oleh konsumen atau klien.
- Fokus utama pengembangan karir dengan pendekatan modern bertujuan ganda, yaitu jangka panjang dan pendek.
- Pada pendekatan modern, rencana yang digunakan adalah multidimensional, artinya beberapa tujuan dikelompokkan untuk memenuhi kebutuhan karir dalam kehidupan suatu individu,
- Pendekatan modern percaya bahwa tujuan pengembangan karir tidak tergantung pada usia sehingga mereka bebas menjalankan cara-cara baru di setiap langkahnya.
- Menciptakan rencana fleksibel dengan tujuan yang terus dikaji ulang sehingga ada kemungkinan timbulnya perencanaan yang fleksibel dan kondisional.
- Pada pendekatan modern arah kemajuan disesuaikan dengan keputusan karir dan fokus pada kebutuhan klien atau konsumen,
- Pegawai yang menerapkan pendekatan modern percaya bahwa nasib dan rencana karir ada pada tangan mereka sendiri dan tidak bergantung pada organisasi tempat mereka bernaung.
Baca Juga: Perencanaan Karir: Pengertian, Tujuan, dan Contohnya
Kesimpulan
Membaca ulasan di atas, kita sampai pada sebuah kesimpulan bahwa perbedaan pengembangan karir secara tradisional dengan modern terletak pada cara pandang dan value karyawan serta perusahaan terhadap proses pengembangan karir. Bagaimanapun, pengembangan karir itu penting.
Dibanding nilai negatif, ada banyak manfaat positif dalam upaya pengembangan karir yang dilakukan. Inilah mengapa tidak ada salahnya untuk mengikuti kursus atau sekolah lagi untuk memperkaya pengetahuan serta pengalaman sesuai dengan bidang pekerjaan kamu.
Sebagai referensi, kamu bisa mengikuti kursus manajerial atau ilmu lainnya di GreatNusa. Semoga bermanfaat.
Bagikan Artikel
Artikel Serupa
Biar Karier Lancar Jaya, Yuk Pahami Perbedaan Soft Skill dan Hard Skill
By greatnusa • 14 Maret 2022
13 Karakteristik Entrepreneur yang Wajib Dimiliki
By greatnusa • 6 Februari 2023
5 Cara Beradaptasi dengan Lingkungan Kerja Baru
By greatnusa • 25 Februari 2023
Cara Membangun Kepercayaan Diri untuk Meraih Kesuksesan
By greatnusa • 21 April 2023
8 Pengertian Manajemen Keuangan Menurut Para Ahli
By greatnusa • 5 Mei 2023
Digital Mindset Adalah: Pengertian dan Penerapannya
By greatnusa • 9 Mei 2023