Menampilkan 187 - 192 dari 227 Artikel
Apa itu brand image? Cara pandang seseorang melihat merek berdasarkan interaksinya. Berikut pengertian, komponen dan cara meningkatkannya.
Apa yang menjadi rahasia perusahaan besar bisa tetap eksis dalam waktu yang lama? Mereka memiliki brand image yang kuat dan mampu diingat oleh target pasarnya. Brand image atau citra merek sebuah bisnis merupakan komponen penting yang perlu ditingkatkan dalam pemasaran. Nah, sudahkah kamu mengetahui apa itu brand image?
Yuk, pelajari lebih lanjut tentang brand image dan cara meningkatkannya dalam bacaan menarik berikut ini.
Brand image tidak sama seperti brand identity meskipun keduanya merupakan elemen penting dalam pemasaran. Kenali apa itu brand image dan perbedaannya terhadap brand identity di bawah ini.
Brand image atau citra merek merupakan persepsi atau cara pandang seseorang ketika melihat suatu merek berdasarkan interaksinya. Persepsi ini bisa berubah seiring waktu. Pelanggan tidak selalu membeli atau memakai produk dari merek tersebut untuk mendapatkan persepsi terhadap suatu merek, bisa juga ketika mereka melihat iklannya. Setiap orang bisa berbeda pendapat soal suatu merek sehingga penting untuk menjaga citra merek yang konsisten.
Dalam membentuk citra merek, perusahaan harus menentukan kepribadian, cara bicara, dan posisi merek di pasaran. Brand image tidak sekadar mencakup elemen visual seperti logo atau tanda yang bisa membedakan suatu merek dari kompetitor, melainkan seluruh elemen dari sebuah merek. Semua elemen tersebut akan menciptakan citra merek yang menjadi cerminan suatu merek di mata pelanggan.
Perbedaan utama antara brand image dan brand identity terletak pada sudut pandangnya. Brand image menggambarkan persepsi subjektif dari luar, sedangkan brand identity diatur oleh bisnis yang memiliki merek tersebut. Brand identity menentukan bagaimana seorang pemilik merek ingin mereknya dilihat oleh khalayak.
Apabila brand identity cocok terhadap citra merek yang terlihat, makin khas pula karakter suatu merek di pasaran. Oleh karena itu, sangat penting bagi perusahaan untuk membuat brand identity yang unik dan sesuai perusahaan serta mereknya.
Banyak orang mengira brand image yang baik memberikan dampak besar pada bisnis karena kesadaran merek (brand awareness) yang tinggi. Faktanya, brand awareness hanya menggambarkan seberapa banyak orang yang mengenal suatu merek, bukan seluruh isi dari merek tersebut.
Baca Juga : Brand Positioning: Pengertian, Fungsi, dan Cara Menentukannya
Untuk membentuk citra merek yang kuat dan konsisten, terdapat beberapa komponen penting yang harus diperhatikan oleh pemilik merek. Berikut adalah tiga komponen penting dalam brand image:
Visual identity meliputi elemen-elemen yang terlihat secara fisik dan mudah dikenali oleh pelanggan, seperti logo, warna, tipografi, dan desain kemasan produk. Identitas Visual yang konsisten dan mendukung karakteristik merek bisa membantu pelanggan lebih mudah dalam mengingat merek dan membedakannya dari kompetitor.
Karakteristik merek merupakan atribut non-fisik yang terkait merek tersebut dan membantu membentuk citra merek yang kuat. Karakteristik merek terdiri dari sifat, kepribadian, nilai, atau tujuan merek. Apabila karakteristik merek yang diusung konsisten terhadap nilai pelanggan dan lingkungan bisnis, maka brand image yang terbentuk akan makin kuat.
Value proposition atau penawaran nilai merupakan manfaat yang akan didapatkan oleh pelanggan dari suatu produk atau layanan yang ditawarkan. Penawaran nilai yang jelas dan konsisten dapat memperkuat citra merek dan membedakannya dari kompetitor yang menawarkan produk serupa. Pelanggan akan lebih tertarik pada merek yang memberikan manfaat yang jelas dan sesuai kebutuhan mereka.
Baca Juga : 4 Jenis-Jenis Branding yang Perlu Diketahui Untuk Bisnismu
Brand image yang kuat tentu membutuhkan strategi yang matang dan terencana. Berikut beberapa teknik yang bisa membantumu dalam membangun brand image yang kuat:
Sebelum membangun brand image, tentukanlah tujuan dan misi yang dibawakan dari brand yang kamu bangun. Langkah ini berguna supaya kamu bisa mengetahui arah yang tepat untuk merek dan memastikan brand image yang terbangun sudah sesuai nilai yang ingin disampaikan.
Kamu juga perlu memahami target pasar lebih baik dan membuat buyer persona. Langkah ini berguna dalam memahami kebutuhan dan keinginan target pasar sehingga bisa membangun brand image yang tepat sasaran dan efektif.
Kamu perlu mengembangkan visual identity yang konsisten dan menarik agar lebih mudah dikenali oleh target pasar. Pastikan visual identity mudah diingat dan relevan terhadap nilai-nilai merek Anda.
Selain visual identity, personality dan penawaran nilai juga sangat penting dalam membangun brand image. Tentukan personality yang sesuai dan ingin kamu sampaikan melalui sebuah merek. Berikan juga penawaran nilai yang tepat untuk target pasarmu. Langkah ini berguna supaya audiens bisa membedakan merekmu dari kompetitor dan memperkuat brand image.
Brand image tidak hanya terbatas pada produk atau layanan yang ditawarkan, tetapi juga tercermin dalam seluruh aspek bisnis, mulai dari website, brosur, dan media sosial. Pastikan brand image kamu tetap konsisten dalam semua aspek bisnis supaya mudah dikenali oleh target pasar.
Baca Juga : Ini Dia Contoh Brand Image yang Diperlukan Dalam Bisnis
Brand image adalah aspek penting dalam bisnis modern. Berikut beberapa alasan brand image sangat penting dalam bisnis.
Brand image yang kuat dapat meningkatkan kesadaran dan kesetiaan konsumen. Mereka cenderung memilih merek yang sudah dikenal dan memiliki citra yang positif. Sebaliknya, merek yang tidak dikenal atau memiliki citra negatif cenderung dihindari. Brand image yang kuat akan membantu bisnis dalam membangun loyalitas konsumen dan memperluas pangsa pasar.
Dalam pasar yang kompetitif, brand image yang kuat bisa menjadi faktor diferensiasi yang penting. Brand image yang unik dan kuat akan membantu bisnis membedakan dirinya dari kompetitor dan menarik konsumen yang mencari nilai tambah dari suatu merek tersebut. Selain itu, bisnis juga bisa mempertahankan posisi di pasar dan mengurangi tekanan harga.
Brand image yang kuat dapat meningkatkan nilai merek dan profit bisnis. Bisnis juga akan memiliki keuntungan lebih besar dalam melakukan kampanye pemasaran dan memperluas pasar. Konsumen cenderung membayar lebih untuk merek yang sudah dipercaya dan disukai. Secara tidak langsung, bisnis mampu meraup keuntungan dan nilai jangka panjang dari brand image yang dibangun.
Setelah membangun brand image yang kuat, tantangan selanjutnya yaitu mempertahankannya dan terus meningkatkannya. Lakukan beberapa cara untuk menjaga dan meningkatkan brand image berikut ini.
Konsistensi merupakan kunci untuk mempertahankan citra merek yang kuat. Pastikan visual identity, personality, dan value proposition merek tetap konsisten dalam semua saluran komunikasi yang digunakan, mulai dari produk hingga iklan. Jangan pernah mengorbankan konsistensi demi mencoba strategi pemasaran baru yang tidak sejalan dengan merekmu.
Mengukur kinerja merek secara teratur dan menerima masukan dari pelanggan dapat membantu kamu dalam memperbaiki brand image. Gunakan data dan analisis untuk mengevaluasi efektivitas strategi pemasaran yang telah dilakukan dan mengetahui respons pelanggan terhadap merek. Terimalah kritik dan saran dari pelanggan serta gunakan masukan ini untuk meningkatkan merek.
Bisnis selalu berubah dan kamu harus mampu beradaptasi terhadap perubahan tersebut. Jangan takut untuk memperbarui brand image jika ada perubahan dalam pasar atau persaingan. Namun, pastikan perubahan tersebut dilakukan secara hati-hati dan tetap menjaga konsistensi merek. Selain itu, bersikaplah cepat tanggap apabila terjadi masalah yang memengaruhi reputasi merekmu supaya tetap terjaga dan bisa mempertahankan kepercayaan pelanggan.
Setelah mengenal apa itu brand image dan pentingnya dalam bisnis, kamu pasti tertarik untuk meningkatkannya. Brand image yang kuat juga memiliki ceritanya sendiri sehingga lebih mudah dikenali oleh pelanggan. Ikutilah kelas Membangun Cerita Brand dari GreatNusa supaya kamu bisa membangun brand yang memiliki ciri khas dan dikenal kuat oleh pelangganmu. Kembangkan bisnismu hanya melalui kelas online terbaik dari GreatNusa!
Software quality assurance adalah langkah untuk menjaga dan menjamin kualitas software. Berikut pengertian, peran, dan metodologinya.
Setiap proses pembuatan perangkat lunak haruslah disertai proses software quality assurance. Software quality assurance adalah tahapan yang bertujuan untuk memastikan bahwa software yang dibuat sudah berjalan sebagaimana mestinya. Tahapan ini sangat penting supaya pengguna bisa menggunakan software secara lancar dan tidak mengeluhkan kesalahan dalam bentuk apa pun.
Mengapa software quality assurance sangat penting dalam pembuatan software? Apa saja proses yang perlu dilakukan dalam software quality assurance? Semua pertanyaan tersebut akan dibahas lengkap dalam artikel berikut ini.
Mari kita mulai dari membahas definisi software quality assurance serta tujuan yang ingin dicapai melalui proses ini.
Software quality assurance adalah langkah yang dilakukan untuk menjaga dan menjamin bahwa semua proses, metode, aktivitas, dan item pekerjaan software engineering telah dipantau sehingga mematuhi standar yang ditetapkan. Standar yang dimaksud bisa berupa satu atau kombinasi dari berbagai standar seperti ISO 9000, model CMMI, ISO 15504, dan sebagainya.
Software quality assurance (SQA) mencakup semua proses pengembangan perangkat lunak mulai dari menentukan kebutuhan software, pembuatan kode, hingga perilisan produk. Tujuan utama software quality assurance yaitu untuk menjaga dan memastikan kualitas perangkat lunak yang telah dibuat.
Software quality assurance terdiri dari serangkaian fungsi pelaporan dan audit. Kedua fungsi ini berguna untuk menilai dan mengontrol efektivitas dan kelengkapan aktivitas perangkat lunak. Selain itu, fungsi tersebut juga berguna untuk memastikan pengelolaan data yang signifikan untuk menjaga kualitas produk.
Software quality assurance juga bertujuan untuk memastikan bahwa perangkat lunak yang dikembangkan sudah memenuhi standar yang telah ditentukan sehingga hasil akhir atau produk memenuhi persyaratan pengguna dan bisnis. Sederhananya, software quality assurance berguna untuk mencari atau mengidentifikasi cacat atau bug serta mengurangi efek dari cacat tersebut.
Baca Juga : Software Adalah: Pengertian, Peran, dan Tips Memilihnya
Software quality assurance (SQA) sangat penting untuk memastikan kualitas perangkat lunak yang dihasilkan. Beberapa alasan software quality assurance sangat diperlukan sebagai berikut:
Pertama, SQA membantu mencegah kesalahan pada tahap awal pengembangan perangkat lunak, yaitu pada tahap perencanaan dan desain. Evaluasi yang sistematis dalam SQA dapat membantu mengidentifikasi masalah dan cacat pada perangkat lunak sebelum masuk ke tahap pengembangan dan produksi. Proses ini juga menghemat waktu dan biaya yang terkait dengan perbaikan kesalahan di tahap yang lebih lanjut.
Kedua, SQA juga memastikan bahwa software yang dikembangkan sudah sesuai spesifikasi yang telah ditetapkan. Dalam proses SQA, setiap tahap pengembangan software akan diuji dan diverifikasi untuk memastikan bahwa software telah memenuhi persyaratan bisnis dan kebutuhan pengguna. Kualitas dan keandalan perangkat lunak pun terjamin apabila perangkat lunak sudah sesuai spesifikasi.
Secara tidak langsung, SQA bisa meningkatkan kepercayaan pengguna terhadap software yang dikembangkan melalui proses pengujian dan verifikasi yang tepat. SQA bisa mengurangi kesalahan dan cacat pada software sehingga bisa meningkatkan kualitas dan keandalannya serta meningkatkan kepuasan pengguna dan citra perusahaan.
Baca Juga : Bahasa Pemrograman Android: Bagaimana Cara Mempelajarinya untuk Pemula?
SQA meliputi serangkaian proses untuk memastikan bahwa software yang dihasilkan telah memenuhi standar kualitas yang ditentukan. Proses SQA pada perangkat lunak mencakup beberapa tahapan yang terdiri dari:
Perencanaan SQA dilakukan pada tahap awal pengembangan perangkat lunak. Proses perencanaan ini mencakup penentuan standar kualitas dan prosedur SQA yang akan digunakan. Selain itu, proses perencanaan SQA juga melibatkan penentuan tugas dan tanggung jawab SQA dalam pengembangan perangkat lunak.
Evaluasi dan review dilakukan pada setiap tahap pengembangan perangkat lunak. Tujuannya yaitu memastikan agar software telah memenuhi persyaratan bisnis dan kebutuhan pengguna. Evaluasi dan review meliputi pengujian fungsional dan non-fungsional, pengujian integrasi, serta verifikasi dan validasi perangkat lunak.
Testing atau pengujian perangkat lunak adalah proses penting dalam SQA. Proses testing ini bertujuan untuk memastikan agar perangkat lunak berfungsi sebagaimana mestinya dan memenuhi persyaratan bisnis dan kebutuhan pengguna. Testing meliputi pengujian fungsional dan non-fungsional, pengujian integrasi, serta pengujian kesesuaian atau compatibility testing terhadap sistem operasi dan perangkat keras yang digunakan.
Penyelesaian masalah merupakan tahap terakhir dalam proses SQA. Setelah selesai melakukan evaluasi, review, dan testing, masalah atau cacat pada perangkat lunak akan diidentifikasi. Proses penyelesaian masalah meliputi perbaikan kesalahan, pengembalian kode, serta pengujian ulang untuk memastikan bahwa perangkat lunak berfungsi dengan baik.
Baca Juga : Mengenal Tingkatan Rendah dan Tinggi dalam Bahasa Pemrograman
SQA dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai metode dan teknik yang efektif. Berikut tiga metodologi SQA yang biasa digunakan karena teruji efektivitasnya.
Test-Driven Development (TDD) merupakan metode pengembangan software yang memerlukan peran developer untuk menulis unit test terlebih dahulu sebelum menulis kode program. Developer bisa memastikan kode program yang dibuat telah diuji dan bekerja secara optimal sebelum diintegrasikan dengan kode program lain. TDD juga berguna untuk menjamin kualitas software sejak tahap awal pengembangan.
Continuous Integration (CI) merupakan praktik pengembangan software yang memerlukan developer untuk mengintegrasikan kode program mereka secara teratur dan sering ke dalam repository bersama. Setiap kali kode program diintegrasikan, automated testing akan dilakukan untuk memastikan bahwa kode program yang baru diintegrasikan tidak merusak fungsionalitas dari kode program yang telah ada sebelumnya. Masalah dapat terdeteksi lebih cepat dan diatasi lebih efektif melalui CI.
Automated testing merupakan teknik SQA yang melibatkan penggunaan software untuk menjalankan test case dan membandingkan hasilnya terhadap ekspektasi. Pengujian bisa dilakukan lebih cepat dan efektif daripada pengujian manual jika menggunakan automated testing. Automated testing juga berguna untuk menjamin bahwa semua fitur software telah diuji dan bekerja secara optimal sebelum dirilis ke pengguna.
SQA merupakan proses penting dalam pengembangan software yang bertujuan untuk memastikan software yang dihasilkan berkualitas tinggi. Namun, dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa kendala yang biasa dihadapi oleh tim QA. Beberapa kendala tersebut di antaranya sebagai berikut:
Keterbatasan waktu dan anggaran juga kerap dialami dalam SQA. Pelaksanaan SQA membutuhkan waktu dan biaya yang cukup besar, terutama jika pengujian dilakukan secara menyeluruh. Hal ini dapat menyebabkan penundaan dalam jadwal pengembangan software dan melebihi anggaran yang telah ditentukan.
SQA juga membutuhkan tim yang memiliki keterampilan dan pengalaman yang memadai dalam pengujian software. Apabila tim QA tidak memiliki pengalaman yang cukup, mereka akan kesulitan dalam mengidentifikasi masalah dan mengevaluasi kualitas software yang dihasilkan.
Tim QA juga perlu menjaga konsistensi dalam pelaksanaan SQA, terutama jika anggota timnya masing-masing memiliki pendekatan yang berbeda terhadap pengujian software. Oleh karena itu, penting untuk memastikan adanya panduan dan prosedur yang jelas supaya konsistensi dalam pelaksanaan QA tetap terjaga.
Kesimpulannya, software quality assurance adalah langkah penting yang harus dilakukan dalam software engineering. Setiap tahapan dalam SQA perlu dilakukan secara sistematis supaya kualitas software tetap terjamin dan sesuai hasil yang diharapkan. Pelajari juga mengenai software engineering melalui kelas Learn Software Engineering for Beginner Part 2 dari GreatNusa supaya kamu bisa memahami proses dalam pembuatan software. Daftarkan dirimu segera dan ciptakan software terbaik setelah mengikuti kelas bersama GreatNusa!
Cyber security adalah upaya melindungi sistem dan semua informasi dari serangan digital. Berikut pengertian, jenis, prinsip, dan strateginya.
Cyber security adalah upaya untuk melindungi sebuah sistem dari serangan yang tidak sah yang dilakukan oleh individu, atau kelompok yang tidak bertanggung jawab. Kepentingan di balik cyber attack juga beragama, mulai dari merusak sistem hingga mencuri data yang tersimpan dalam sebuah sistem.
Oleh karena itu cyber security dikembangkan dan dibuat untuk mencegah perusakan dan pencurian data dilakukan. Sistem ini bekerja dengan memproteksi semua informasi dan sistem, baik jaringan, aplikasi dan proses perpindahan data. Artikel secara khusus akan menjelaskan lebih luas mengenai cyber security dan implementasinya.
Cyber security adalah upaya terstruktur untuk melindungi sistem dan semua informasi penting dari bermacam-macam serangan digital. Mereka bekerja secara mandiri maupun kelompok untuk merusak dan mencuri data-data penting. Tindakan cyber security dirancang secara khusus untuk menangkal ancaman terhadap semua sistem yang terhubung baik kaitannya dengan jaringan, aplikasi, dan perpindahan data-data.
Cyber security dapat didefinisikan sebagai sebuah aktivitas untuk memerangi segala bentuk serangan dan pencurian data atau perusakan dalam sebuah sistem yang dilakukan secara ilegal. Strategi ini dibangun untuk memproteksi semua jenis kegiatan digital agar berjalan dengan baik tanpa ada ancaman.
Dalam menjalankan sebuah bisnis sangat penting untuk melindungi setiap kegiatan atau aktivitas digital mereka agar tidak terjadi serangan atau perusakan yang akan mengganggu jalannya bisnis. Selain itu, setiap transaksi baik data atau keuangan dapat terhindar dari serangan yang dapat merugikan bisnis.
Baca Juga : Internet Digital Marketing: Definisi Kelebihan, dan Pemanfaatannya
Setiap serangan memiliki tujuan dan cara yang berbeda-beda sehingga biasanya cara yang digunakan atau metodenya juga disesuaikan dengan jenis serangan tersebut. Berikut adalah jenis-jenis serangan cyber security.
Malware adalah sebuah penyusup yang diciptakan berbentuk sebuah perangkat lunak yang berbahaya. Serangan ini biasanya didistribusikan melalui email, sebuah aplikasi, situs web, bahkan dapat disembunyikan dalam sebuah file. Malware akan beroperasi pada server, jaringan komputer, atau sebuah infrastruktur tanpa diketahui oleh pengguna.
Mereka dapat menyusup tanpa diketahui oleh pengguna dan biasanya melalui sebuah tindakan menginstal perangkat lunak perusak secara tidak sengaja. Penyerang menggunakan malware untuk mencuri data seperti informasi pribadi, keuangan, atau bisnis. Sebagai contoh malware Pony merupakan sebuah malware yang paling umum digunakan untuk mencuri kata sandi.
Phishing pada umumnya mengacu pada aktivitas pencurian data-data pribadi dan informasi sensitif seperti informasi nomor kartu kredit atau informasi rekening bank. Jenis serangan phishing adalah jenis serangan keamanan di mana pelaku melakukan penyamaran dan mengirim pesan kepada target dan ketika pesan yang berisi link diakses maka serangan mulai beroperasi untuk mencuri data-data.
Man in the middle (MitM) salah satu serangan yang dilakukan dengan menyadap komunikasi atau aktivitas perpindahan data dalam sebuah jaringan antara pengguna dan web server. MitM akan menyamar menjadi salah satu pihak yang sah dan mencegat perpindahan informasi dari salah satu pihak. Pelaku melakukan ini sambil mengirimkan tautan jahat atau informasi yang tidak sah ke dua pihak sehingga mereka tidak menyadari dan mendeteksi adanya serangan.
Bentuk serangan distributed denial of service (DDoS) adalah membuat sebuah situs web dan server menjadi error atau tidak tersedia bagi pengguna. Rekayasa lalu lintas oleh pelaku diciptakan untuk membanjiri situs web dan membuatnya tidak bisa berfungsi. DDos biasanya semacam kamuflase untuk serangan berikutnya yang lebih merusak.
Baca Juga : Software Adalah: Pengertian, Peran, dan Tips Memilihnya
Perlindungan sistem dari serangan digital sudah menjadi sebuah kewajiban dan mencegah kerusakan serta kerugian dalam bentuk apa pun. Sehingga tujuan perlindungan adalah mencegah ancaman untuk beroperasi dalam sebuah sistem. Dalam menerapkan perlindungan, terdapat tiga prinsip yang harus dipahami dengan jelas.
Prinsip yang pertama adalah confidentiality di mana hal ini merupakan sebuah kekhususan dalam sistem. Konsep ini dibuat untuk membatasi setiap akses ilegal yang mungkin terjadi dan hanya memberikan akses kepada pengguna yang sah. Mereka melakukan ini agar tidak terjadi kebocoran data dan tetap menjaga kerahasian dari sebuah informasi.
Misalnya sebuah informasi tertentu dibatasi dan tidak semua orang dapat mengaksesnya. Sama hal dengan akses data keuangan atau akses data pemerintahan. Dalam menerapkan konsep ini biasanya mereka juga membuat akses khusus atau dengan mengaktifkan two factor authentication (2FA).
Prinsip kedua adalah integrity yang ditujukan untuk menjaga setiap kerahasiaan informasi dan data sehingga hanya dapat diakses oleh mereka yang berkepentingan dan dinyatakan sebagai pengguna yang sah. Konsep ini juga harus menyediakan informasi secara benar, akurat, dan tepercaya.
Prinsip yang ketiga adalah availability di mana sebuah penyedia informasi harus selalu tersedia dengan baik dan konsisten untuk memberikan informasi yang akurat. Selain itu maksud dari prinsip ini adalah terbebas dari aktivitas yang merugikan atau serangan yang tidak diinginkan.
Baca Juga : Pentingnya Memahami Bahasa Pemrograman Pascal untuk Programmer
Cyber security merupakan hal yang prioritas dalam setiap aktivitas digital agar perlindungan yang tepat dapat mencegah adanya serangan yang merugikan. Berikut adalah strategi untuk menerapkan cyber security.
Tentunya dalam menerapkan strategi cyber security, vendor menjadi salah satu pendukung infrastruktur yang dapat menyediakan kebutuhan serta bahan baku atau jasa. Dalam memilih vendor pastikan mereka dapat memberikan pelayanan yang sesuai dan menyediakan semua kebutuhan untuk membangun infrastruktur cyber security.
Salah satu strategi yang harus diterapkan adalah kebijakan keamanan informasi meliputi cara pemeliharaan sistem yang dibangun dan bagaimana penanganan terhadap risiko yang mungkin terjadi serta pengaturan semua akses. Harus ada sebuah sistem yang mengatur keamanan data dan pengendalian setiap aset. Hal ini merupakan bentuk perlindungan yang mencegah adanya ancaman.
Dalam strategi cyber security, sertifikasi keamanan bertujuan untuk mengelola risiko terhadap keamanan data dan informasi. Cara ini digunakan untuk membantu mengembangkan serta memantau jalannya sistem keamanan.
Tentu saja dalam menjalankan strategi berkaitan dengan sumber daya manusia sebagai operator yang menjalankan sebuah sistem. Sumber daya manusia yang ahli dan terampil akan membantu untuk meningkatkan strategi yang diterapkan serta semua data dan informasi yang dilindungi dalam posisi yang aman dan terjaga.
Dalam menjalankan cyber security dibutuhkan infrastruktur yang memadai dan tools yang tepat untuk mendukung semua aktivitas proteksi. Berikut adalah tools yang bisa digunakan untuk menjalankan cyber security.
Firewall dikenal sebagai sebuah sistem proteksi yang bekerja untuk melindungi perangkat dari ancaman yang berbahaya saat berada dalam jaringan internet. Artinya, firewall bekerja seperti sebuah tembok yang menghalangi setiap ancaman. Fungsinya adalah melindungi setiap informasi dan data serta memblokir setiap informasi atau pesan yang mengganggu dan mungkin berisi virus.
Antivirus merupakan sebuah perangkat lunak yang bekerja secara konsisten untuk melindungi perangkat dan menangkal setiap ancaman virus. Tools ini bekerja untuk melindungi perangkat dan informasi serta data penting lainnya dari serangan virus berbahaya.
Tools ini bisa dalam bentuk perangkat lunak atau sistem perangkat keras yang bekerja untuk memantau serta mendeteksi serangan dan menangani serangan tersebut dengan memblokir atau menghalangi serangan tersebut.
Virtual Private Network adalah tools yang biasa digunakan untuk melindungi pengguna saat berinteraksi atau mengakses sebuah informasi tertentu dalam internet. Sehingga aktivitasnya aman dan terlindungi.
Menerapkan cyber security yang tepat akan melindungi aktivitas digital dan perangkat yang digunakan termasuk data dan informasi yang penting.
Identifikasi risiko keamanan merupakan cara untuk mendeteksi secara menyeluruh setiap serangan atau ancaman yang berbahaya. Mengetahui setiap kemungkinan ancaman yang akan terjadi maka sistem keamanan dapat ditingkatkan dan diperkuat sehingga mampu untuk menangkal ancaman.
Infrastruktur dan sistem keamanan yang sudah dibangun perlu dievaluasi dan dideteksi seberapa kuat dan aman dalam melindungi aktivitas digital, perangkat, dan data atau informasi penting. Penilaian keamanan juga berfungsi untuk menilai semua sistem secara mendalam dan terukur.
Setelah identifikasi dan penilaian sudah diketahui maka perlu untuk melakukan perencanaan terstruktur serta implementasi setiap sistem keamanan yang sudah direncanakan. Implementasi ini akan dipantau terkait keakuratan sistemnya dan seberapa andal tingkat keamanannya.
Monitoring dan evaluasi bertujuan untuk melihat setiap sistem yang dibangun berfungsi dengan baik dan secara maksimal memberikan perlindungan terhadap semua informasi.
Cyber security sangat bermanfaat untuk sebuah semua organisasi baik bisnis maupun lembaga pemerintahan. Membangun infrastruktur yang memadai dan tepat akan bekerja secara optimal dan menyeluruh dalam menangkal setiap serangan berbahaya yang dapat merusak sistem dan semua informasi.
GreatNusa sebagai salah satu wadah edukasi yang andal, dapat berperan dalam menjaga kamu untuk tetap teredukasi dalam menjalankan bisnis serta mengembangkan sumber daya manusia sehingga memiliki nilai dan integritas yang tinggi.
Apa itu microcopy? Teks informatif berukuran kecil pada formulir, pop-up, dan sebagainya. Berikut pengertian, dan tips menulisnya.
Ketika hendak mempelajari user experience (UX), kamu wajib memahami apa itu microcopy. Microcopy memang merupakan elemen yang kecil tetapi memegang peranan penting dalam sebuah tampilan aplikasi atau software. Microcopy yang bagus tidak hanya menambah daya tarik suatu aplikasi, tetapi juga meningkatkan kemudahan pengguna dalam mengaksesnya.
Yuk, kenali lebih lanjut tentang microcopy dan tips menulisnya melalui bacaan menarik di bawah ini.
Apakah yang dimaksud microcopy itu? Apa sebenarnya fungsi microcopy? Simak penjelasan berikut untuk mengetahui jawabannya.
Microcopy merupakan teks kecil yang bersifat informatif atau instruksional pada formulir, pop-up, tombol, prompt pencarian, tip, dan sebagainya. Microcopy memberikan informasi dan membantu pengguna dalam cara kecil ketika mereka menggunakan sebuah aplikasi atau software.
Ciri-ciri microcopy UX yang efektif sebagai berikut:
Microcopy dapat memandu serta memberi petunjuk kepada pengguna mengenai fungsionalitas suatu aplikasi. Microcopy juga berguna untuk menciptakan pengalaman yang menyenangkan. Berikut penjelasan lengkap mengenai fungsi microcopy dalam UX:
Baca Juga : AIDA Copywriting: Pengertian, Konsep, dan Contohnya
Microcopy sangat penting dalam UX karena bisa membantu pengguna ketika berinteraksi bersama aplikasi. Penggunaan microcopy yang tepat dapat membantu pengguna dalam memahami lebih baik tentang fitur atau fungsionalitas yang tersedia serta memudahkan mereka dalam navigasi dan penggunaan aplikasi.
Microcopy memiliki dampak positif sekaligus negatif dalam UX sesuai pembuatannya. Bagaimana penjelasannya?
Microcopy yang tepat dapat meningkatkan pengalaman pengguna dalam menggunakan aplikasi. Alhasil, kepuasan pengguna meningkat dan hubungan antara pengguna dan aplikasi makin bertambah.
Microcopy yang tidak digunakan secara tepat bisa memberikan dampak negatif pada pengalaman pengguna. Pengguna akan merasa bingung atau kesulitan dalam menggunakan aplikasi. Selain itu, pengguna juga akan kehilangan kepercayaan terhadap aplikasi tersebut jika microcopy tidak memberikan informasi yang jelas atau membantu. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan microcopy dengan tepat agar bisa memberikan pengalaman yang positif bagi pengguna.
Baca Juga : 6 Cara Membuat Email Marketing Newsletter Efektif dan Menarik
Penulisan microcopy yang baik merupakan keterampilan yang sangat penting dalam meningkatkan UX. Berikut beberapa tips yang bisa meningkatkan penulisan microcopy yang baik dan efektif.
Kamu perlu memahami target audiens dari aplikasi yang akan digunakan supaya bisa menyesuaikan tone dan gaya penulisan microcopy. Tone dan gaya penulisan yang dirancang sesuai kebutuhan dan preferensi pengguna akan meningkatkan kepuasan pengguna dalam mengakses aplikasinya.
Microcopy harus ditulis menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh pengguna. Hindari penggunaan kata-kata yang rumit atau teknikal yang sulit dipahami oleh pengguna awam. Pilih kata-kata yang mudah dipahami dan sederhana sehingga pesan bisa tersampaikan lebih jelas dan mudah dimengerti.
Microcopy harus relevan dan tepat sasaran terhadap konteks dan tujuan aplikasi. Pastikan microcopy memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna dan mampu membantu mereka dalam menyelesaikan tugas atau mengoperasikan produk lebih mudah.
Microcopy harus disesuaikan terhadap desain UI/UX (User Interface/User Experience) sehingga bisa terintegrasi lebih baik dalam desain aplikasi. Hindari penggunaan warna, jenis tulisan (font), dan ukuran yang tidak sesuai desain, sehingga microcopy lebih mudah dibaca dan ditemukan oleh pengguna.
Percobaan dan pengujian terhadap microcopy sangat penting untuk mengetahui jika pesan telah tersampaikan lebih jelas dan efektif. Gunakan A/B testing untuk membandingkan beberapa pilihan microcopy yang dibuat dan mengetahui pilihan yang lebih efektif dalam meningkatkan UX. Tip ini akan membantu untuk mengoptimalkan microcopy agar sesuai kebutuhan pengguna.
Baca Juga : 7 Cara Membangun Personal Branding Dengan Tepat
Secara keseluruhan, microcopy adalah elemen penting dalam proses UX design. Microcopy membantu pengguna dalam menggunakan aplikasi lebih mudah dan efektif. Penulisan microcopy yang baik akan meningkatkan UX sebuah aplikasi dan membangun hubungan yang lebih baik terhadap pengguna.
Penulisan microcopy memang menjadi tantangan tersendiri. Namun, hal ini bisa diatasi jika kamu memahami audiens, menggunakan bahasa yang mudah dipahami, membuat microcopy yang relevan dan tepat sasaran, menyesuaikan microcopy dengan desain UI/UX, serta melakukan pengujian terhadap microcopy yang telah dibuat. Penting untuk memperhatikan microcopy dalam proses UX design dan memastikan agar pesan yang disampaikan melalui microcopy dapat diterima secara baik oleh pengguna.
Jadi, apa itu microcopy? Singkatnya, microcopy adalah elemen penting dalam user experience (UX) sebuah aplikasi. Microcopy dan UX merupakan dua hal yang tidak terpisahkan dan saling membutuhkan satu sama lain. Oleh karena itu, kamu juga perlu mempelajari desain UX yang mumpuni melalui kelas Starter Kit User Experience Design bersama GreatNusa. Di sini, kamu akan mempelajari konsep UX dan user journey yang perlu diketahui supaya bisa membuat aplikasi yang ramah pengguna. Ayo, daftarkan dirimu untuk mengikuti kelasnya dan ciptakan aplikasi impianmu setelah mengikuti kelas dari GreatNusa!
Net profit margin adalah indikator yang digunakan untuk menilai kesehatan keuangan sebuah bisnis. Berikut pengertian, rumus dan strateginya.
Net profit margin adalah istilah yang biasanya digunakan dalam menjalankan aktivitas bisnis. Di industri apa saja, tentu saja istilah inilah yang menggambarkan seluruh keuntungan dari bisnis yang dijalankan. Biasanya sebuah bisnis akan melakukan perhitungan untuk mengetahui laba bersih setelah dipotong biaya operasional dan biaya pajak.
Dalam satu periode akuntansi, sebuah bisnis akan mulai menghitung keuntungan yang mereka dapat dalam periode tertentu setelah menjalankan bisnis mereka. Artikel ini secara khusus akan menjelaskan lebih luas mengenai net profit margin untuk kamu.
Net profit margin merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk menilai kesehatan keuangan sebuah bisnis yang dijalankan. Indikator ini juga berhubungan dengan strategi yang diterapkan dalam sebuah bisnis. Mereka akan mengetahui apakah bisnis yang dijalankan memiliki strategi yang tepat atau tidak dengan mengukur persentase dari net profit margin.
Net profit margin adalah persentase pendapatan yang dihasilkan dari aktivitas bisnis dan mengkalkulasi setiap aliran dana operasional dan biaya pajak. Semua aliran dana ini kemudian akan dihitung dan diukur untuk mengetahui persentase keuntungan yang didapatkan. Makin tinggi persentase net profit margin yang didapat maka secara efisien aktivitas bisnis yang dijalankan dapat dikatakan berhasil.
Secara keseluruhan net profit margin berfungsi untuk mengevaluasi kinerja keuangan bisnis termasuk efektivitas dalam menghasilkan keuntungan atau laba bersih dari aktivitas bisnis. Selain itu akan membantu untuk menentukan harga jual produk setelah mempertimbangkan biaya produksi, biaya operasional dan laba bersih yang diinginkan.
Net profit margin juga ikut memotivasi karyawan untuk meningkatkan kinerja mereka. Karyawan bisa menerima bonus karena persentase net profit margin yang tinggi. Selain itu, efisiensi operasional dapat dinilai di mana sebuah bisnis dapat memangkas biaya yang tidak perlu dan meningkatkan efisiensi operasional.
Baca Juga : Rumus Biaya Produksi: Pengertian dan Contoh Perhitungan
Net profit margin dapat dihitung dengan cara mengetahui laba bersih bisnis atau net income dan pendapatan total bisnis atau total revenue yang diperoleh perusahaan dalam periode tertentu. Maka untuk menghitung semua nilai tersebut dapat menggunakan rumus net profit margin = (laba bersih / pendapatan total) x 100%.
Komponen rumus net profit margin terdiri dari dua komponen utama yakni laba bersih bisnis atau net income dan pendapatan total bisnis atau total revenue. Masing-masing komponen memiliki rumus untuk menghitung nilainya.
Misalnya, laba bersih bisnis atau net income diketahui dengan menggunakan rumus laba bersih = pendapatan total - biaya operasional - pajak. Sedangkan rumus untuk menghitung nilai pendapatan total bisnis atau total revenue adalah pendapatan total = harga jual x jumlah produk atau jasa yang terjual.
Nilai laba bersih bisnis atau net income merupakan jumlah uang yang diperoleh perusahaan setelah mengurangi semua biaya operasional dan pajak dari pendapatan total. Sedangkan nilai pendapatan total bisnis atau total revenue adalah jumlah semua pendapatan dari aktivitas bisnis yang diterima oleh perusahaan dalam periode tertentu.
Untuk menghitung net profit margin pertama-tama harus menghitung laba bersih bisnis atau net income dan pendapatan total bisnis atau total revenue. Misalnya, pendapatan penjualan: Rp 500 juta, biaya produksi: Rp 80 juta, biaya operasional: Rp 50 juta, beban bunga: Rp 20 juta, pajak penghasilan: Rp 10 juta. Maka net income diperoleh dengan = pendapatan penjualan - total biaya dan pengeluaran, net income = Rp 500 juta - Rp 160 juta, sebanyak Rp 340 juta.
Sedangkan untuk menghitung nilai pendapatan total bisnis atau total revenue adalah pendapatan total = harga jual x jumlah produk atau jasa yang terjual. Asumsi perhitungan total revenue = Rp 1000 x Rp 1 juta = Rp 1 miliar, maka total revenue = Rp 1 miliar.
Yang terakhir adalah mengetahui net profit margin menggunakan rumus net profit margin = (laba bersih atau net income / pendapatan total atau total revenue a) x 100%. Maka dapat dihitung (Rp 340 juta / Rp 1 miliar) x 100% = 34%.
Diketahui dari asumsi perhitungan yang dilakukan nilai dari net profit margin sebesar 34% artinya laba bersih yang diperoleh adalah 34% sedangkan 66% digunakan untuk biaya operasional dan biaya pajak termasuk biaya lainnya. Nilai net profit margin yang diperoleh makin tinggi maka dapat menjadi indikator bisnis yang dijalankan mengalami kemajuan.
Baca Juga : Ketahui Cara Menghitung Revenue dari Digital Ads
Nilai dari net profit margin dipengaruhi oleh beberapa hal yakni harga pokok, penjualan, biaya, dan pajak.
Harga pokok penjualan merujuk pada biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang. Ini termasuk biaya bahan baku, tenaga kerja, dan biaya produksi. Ketika harga pokok penjualan meningkat maka laba kotor akan menurun, hal ini karena biaya produksi yang meningkat dapat mengurangi keuntungan perusahaan dan akan berpengaruh terhadap net profit margin yang akan ikut menurun.
Pendapatan yang meningkat dapat berpengaruh terhadap net profit margin. Tetapi perusahaan juga harus memerhatikan biaya produksi agar tidak meningkat karena meningkatnya biaya produksi bisa menurunkan nilai net profit margin.
Biaya operasional termasuk biaya produksi, biaya distribusi, biaya pemasaran, dan masih banyak lagi. Seandainya perusahaan dapat mengontrol biaya-biaya tersebut maka nilai net profit margin dapat meningkat seiring dengan nilai penjualan yang juga meningkat.
Biaya pajak juga berpengaruh terhadap nilai net profit margin. Umumnya biaya pajak masuk dalam perhitungan laba bersih, sehingga jika nilai pendapatan lebih besar dari biaya pajak maka nilai net profit margin bisa tetap meningkat.
Baca Juga : 3 Cara Menghitung Produktivitas Tenaga Kerja Dengan Tepat
Ada pun beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan net profit margin. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat dilakukan.
Perusahaan bisa mengurangi harga pokok penjualan karena dapat meningkatkan net profit margin. Selain itu harga pokok penjualan juga memengaruhi laba bersih perusahaan. Ketika harga pokok penjualan dikurangi maka makin tinggi laba bersih yang dapat dihasilkan perusahaan.
Meningkatkan penjualan salah satu cara untuk meningkatkan net profit margin. Penjualan bisa meningkat melalui kampanye yang terencana dan menggunakan media untuk mempromosikan produk. Di mana hal ini dapat meningkatkan visibilitas merek. Selain itu, menawarkan diskon dan promosi serta memperbaiki pengalaman pelanggan dapat meningkatkan minat konsumen sehingga berpengaruh terhadap peningkatan penjualan.
Memangkas biaya-biaya tertentu juga dapat membantu untuk meningkatkan net profit margin. Mengevaluasi biaya-biaya yang tidak perlu dan meningkat efisiensi operasional sehingga tidak membutuhkan banyak biaya. Penggunaan teknologi dan otomatisasi proses juga akan mengurangi biaya dan mempercepat proses bisnis.
Mengelola pajak dengan menghindari denda dan bunga, kondisi ini mengharuskan perusahaan untuk menghindari keterlambatan pembayaran atau kesalahan penghitungan pajak. Selain itu perusahaan dapat memanfaatkan insentif pajak yang tersedia dan mengurangi biaya konsultasi pajak.
Baca Juga : Revenue Streams Adalah: Pengertian, Jenis dan Cara Tingkatnya
Berikut adalah dua contoh studi kasus untuk meningkatkan net profit margin dalam bisnis.
Untuk menerapkan langkah ini maka perusahaan harus menganalisis berapa biaya yang dibutuhkan untuk menghasilkan sebuah produk. Langkah ini dilakukan agar mereka mengetahui faktor apa saja di balik harga pokok penjualan. Di mana harga pokok penjualan biasanya dipengaruhi oleh biaya bahan baku, biaya produksi, biaya tenaga kerja, biaya overhead, dan lain-lain.
Perusahaan harus mencari alternatif untuk melakukan pengurangan biaya seperti meningkatkan efisiensi produksi, kemudian mencari pemasok bahan baku yang lebih terjangkau, dan menggunakan teknologi agar proses bisnis menjadi lebih efisien. Setelah melakukan beberapa pengurangan, lakukan evaluasi berkala untuk mengetahui strategi tersebut sesuai dan berhasil untuk meningkatkan net profit margin.
Peningkatan penjualan dapat dilakukan dengan promosi dan pemasaran baik digital maupun cetak. Tentukan tujuan dan target, dan bangun kampanye yang merepresentasikan merek perusahaan. Ini adalah cara untuk menarik minat konsumen dan mengubah tindakan mereka menjadi pembeli.
Berikan sebuah informasi yang unik dan menarik terkait produk di mana mengandung pesan yang menjelaskan manfaat lebih untuk konsumen. Sehingga mereka merasa sebuah produk dihadirkan untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Selain itu, perusahaan dapat meningkatkan kualitas produk untuk meningkatkan kepercayaan dan membantu menarik calon konsumen yang baru. Secara keseluruhan cara ini dapat membantu untuk meningkatkan penjualan sehingga berpengaruh juga terhadap net profit margin.
Net profit margin sangat penting bagi perusahaan untuk mengetahui kesehatan keuangan mereka dan efektivitas serta strategi yang digunakan. Makin baik kinerja semua fungsional maka akan membantu untuk mendapat net profit margin yang makin tinggi. Tentu saja hal ini akan membawa keuntungan dan kemakmuran sebuah perusahaan.
Perusahaan juga dapat meningkatkan net profit margin dengan beberapa cara namun perlu diperhatikan dan dipertimbangkan mengenai keuntungan dan kerugian dalam mengambil keputusan atau strategi.
Sama halnya dengan GreatNusa yang menyediakan berbagai macam strategi jitu untuk perusahaan dan mengembangkan sumber daya manusia. Hanya dengan mengetahui cara yang tepat maka bisnis dapat berkembang dan begitu juga sumber daya manusianya akan berkembang.
Pentest adalah salah satu metode keamanan siber yang perlu dilakukan secara berkala. Klik di sini untuk mengetahui tahapan dan pentingnya melakukan pentest!
Keamanan sistem komputer perusahaan perlu diuji dan ditingkatkan secara berkala. Penetration test alias pentest adalah salah satu metode yang bisa digunakan untuk menguji keamanan jaringan komputer.
Langkah yang digunakan dalam pentest sejatinya mirip seperti peretasan (hacking), tetapi dilakukan oleh kalangan internal dan bertujuan untuk meningkatkan keamanan jaringan komputer. Mari kenali lebih lanjut tentang pentest dalam bacaan menarik berikut ini.
Alangkah baiknya kamu memahami apa itu pentest dan jenis-jenisnya sebelum mengetahui proses dalam pentest. Lihat penjelasan mengenai pengertian pentest berikut ini.
Penetration test yang juga disebut sebagai pentest adalah teknik keamanan siber (cyber security) yang dilakukan oleh tim IT internal perusahaan atau pihak ketiga yang dipercaya untuk mengidentifikasi dan menguji kerentanan dalam jaringan komputer. Dalam pentest, karyawan maupun pihak ketiga meniru strategi dan tindakan peretas untuk mengevaluasi kemungkinan peretasan sistem komputer, jaringan, atau aplikasi web perusahaan.
Pentest dianggap sebagai tindakan proaktif karena melibatkan peningkatan yang konsisten dan diinisiasi sendiri berdasarkan laporan yang telah dibuat. Pentest berbeda dari pendekatan nonproaktif yang tidak memperbaiki kelemahan seiring timbulnya masalah dan mengharuskan perusahaan memperbarui firewall setelah terjadi pelanggaran data. Tujuan tindakan proaktif seperti pentest adalah meminimalkan jumlah peningkatan pascakejadian peretasan dan memaksimalkan keamanan organisasi.
Terdapat tiga strategi utama dalam pentest, yaitu:
Baca Juga: Freelancing Adalah: Pengertian, Jenis, Persiapan, dan Tips Sukses
Pentingnya pentest dalam keamanan siber tidak dapat dimungkiri. Dalam dunia yang kian terhubung secara digital, pentest adalah langkah krusial untuk menjaga keamanan dan integritas data organisasi. Berikut tiga alasan pentest sangat penting dalam keamanan siber:
Pentest merupakan teknik yang digunakan untuk menguji keamanan sistem perusahaan terhadap serangan dari pihak luar. Pelaku pentest akan meniru taktik dan strategi yang biasa dilakukan oleh peretas (hacker) untuk mengetahui titik lemah sistem perusahaan. Hasil dari tes ini bisa memberikan informasi berharga kepada perusahaan mengenai cara mencegah serangan pada masa depan.
Pentest dapat membantu perusahaan dalam mendeteksi kelemahan pada sistem mereka. Sebelum dilakukan pentest, perusahaan biasanya merasa bahwa sistem mereka aman. Namun, pentest dapat menunjukkan titik lemah yang sebelumnya tidak disadari oleh perusahaan. Mereka dapat segera memperbaikinya untuk mencegah terjadinya pelanggaran keamanan pada masa depan.
Baca Juga: A/B Testing Adalah: Pengertian, Cara dan Manfaatnya
Kehilangan data pelanggan atau kebocoran informasi penting dapat merusak reputasi bisnis yang telah dibangun selama bertahun-tahun. Dalam banyak kasus, kerusakan reputasi yang terjadi akibat pelanggaran keamanan bisa jauh lebih besar dari kerugian finansial. Melakukan pentest secara teratur dapat mengurangi risiko pelanggaran keamanan dan menjaga reputasi bisnis.
Pentingnya pentest dalam menjaga keamanan siber sudah tidak dapat diragukan lagi. Namun, bagaimana sebenarnya proses pelaksanaan pentest dilakukan?
Pertama-tama, perusahaan yang ingin menjalankan pentest harus menentukan target sistem atau jaringan yang akan diuji. Setelahnya, tim yang akan menjalankan pentest harus dibentuk dan terdiri dari tenaga ahli internal organisasi atau pihak ketiga yang sudah berpengalaman. Selanjutnya, tim akan menentukan kesepakatan tentang ruang lingkup pentest dan tingkat akses supaya pentest berjalan efektif tanpa merusak sistem yang diuji.
Tim pentest akan mencoba menemukan celah keamanan pada sistem atau jaringan yang ditentukan. Ada beberapa metode yang bisa digunakan dalam pelaksanaan pentest, seperti black box testing, white box testing, dan gray box testing. Tujuan pelaksanaan pentest yaitu menemukan kelemahan dan memberikan rekomendasi untuk meningkatkan keamanan sistem.
Setelah pelaksanaan pentest selesai, pelaku pentest harus membuat laporan hasil pentest. Laporan ini berisi detail mengenai kelemahan yang ditemukan, termasuk tingkat keparahan dan saran perbaikan yang disarankan. Laporan ini akan membantu perusahaan untuk meningkatkan keamanan sistem mereka dan mencegah serangan siber pada masa depan. Selain itu, laporan hasil pentest juga bisa digunakan untuk memenuhi persyaratan audit atau peraturan yang berlaku.
Baca Juga: Evaluasi Usaha Adalah: Pengertian, Tujuan, dan Tahapannya
Penting untuk diingat bahwa pentest, juga memiliki keterbatasan yang perlu diperhatikan. Apa saja keterbatasan utama dari pentest dalam cyber security?
Proses pentest membutuhkan waktu yang signifikan, terutama jika perusahaan memiliki sistem komputer yang kompleks. Terkadang waktu yang diberikan untuk melakukan pentest sangat terbatas sehingga sulit untuk melakukan evaluasi yang menyeluruh pada sistem. Masalah ini dapat membatasi kemampuan pen tester dalam menemukan dan melaporkan semua kelemahan yang ada pada sistem.
Selain itu, perusahaan juga harus mempertimbangkan waktu yang dibutuhkan untuk menindaklanjuti temuan dari pentest. Apabila perusahaan tidak dapat menyelesaikan masalah yang ditemukan dalam waktu yang tepat, sistem komputer akan tetap rentan terhadap serangan.
Pentest sejatinya hanya merupakan evaluasi keamanan pada waktu tertentu dan tidak dapat menjamin keamanan sistem secara mutlak. Keamanan sistem akan terus berubah seiring waktu dan perkembangan teknologi baru. Alhasil, perusahaan perlu melakukan evaluasi keamanan secara terus-menerus. Selain itu, beberapa serangan siber dapat dilakukan dengan cara yang tidak bisa dideteksi oleh pentest.
Pentest harus dipandang sebagai bagian dari proses evaluasi keamanan yang terus-menerus. Perusahaan harus mengambil tindakan pencegahan yang tepat untuk mengurangi risiko serangan siber.
Singkatnya, pentest adalah salah satu metode keamanan siber yang perlu dilengkapi dengan metode lainnya. Kenali lebih lanjut mengenai keamanan siber melalui kelas Pengenalan Keamanan Sistem Informasi dari GreatNusa! Di kelas ini, kamu akan mengetahui elemen kritis keamanan sistem informasi yang perlu ada dalam suatu komputer. Ikuti kelasnya dan dapatkan pengetahuan yang lebih dalam tentang keamanan siber hanya melalui kelas di GreatNusa.