Software Quality Assurance Adalah: Definisi, Peran dan Metodenya

Software quality assurance adalah langkah untuk menjaga dan menjamin kualitas software. Berikut pengertian, peran, dan metodologinya.

By greatnusa18 April 2023

Bagikan Artikel

Software Quality Assurance Adalah: Definisi, Peran dan Metodenya

Setiap proses pembuatan perangkat lunak haruslah disertai proses software quality assurance. Software quality assurance adalah tahapan yang bertujuan untuk memastikan bahwa software yang dibuat sudah berjalan sebagaimana mestinya. Tahapan ini sangat penting supaya pengguna bisa menggunakan software secara lancar dan tidak mengeluhkan kesalahan dalam bentuk apa pun.

Mengapa software quality assurance sangat penting dalam pembuatan software? Apa saja proses yang perlu dilakukan dalam software quality assurance? Semua pertanyaan tersebut akan dibahas lengkap dalam artikel berikut ini.

Mengenal Software Quality Assurance

Mari kita mulai dari membahas definisi software quality assurance serta tujuan yang ingin dicapai melalui proses ini.

1. Definisi Software Quality Assurance

Software quality assurance adalah langkah yang dilakukan untuk menjaga dan menjamin bahwa semua proses, metode, aktivitas, dan item pekerjaan software engineering telah dipantau sehingga mematuhi standar yang ditetapkan. Standar yang dimaksud bisa berupa satu atau kombinasi dari berbagai standar seperti ISO 9000, model CMMI, ISO 15504, dan sebagainya.

2. Tujuan Software Quality Assurance

Software quality assurance (SQA) mencakup semua proses pengembangan perangkat lunak mulai dari menentukan kebutuhan software, pembuatan kode, hingga perilisan produk. Tujuan utama software quality assurance yaitu untuk menjaga dan memastikan kualitas perangkat lunak yang telah dibuat.

Software quality assurance terdiri dari serangkaian fungsi pelaporan dan audit. Kedua fungsi ini berguna untuk menilai dan mengontrol efektivitas dan kelengkapan aktivitas perangkat lunak. Selain itu, fungsi tersebut juga berguna untuk memastikan pengelolaan data yang signifikan untuk menjaga kualitas produk. 

Software quality assurance juga bertujuan untuk memastikan bahwa perangkat lunak yang dikembangkan sudah memenuhi standar yang telah ditentukan sehingga hasil akhir atau produk memenuhi persyaratan pengguna dan bisnis. Sederhananya, software quality assurance berguna untuk mencari atau mengidentifikasi cacat atau bug serta mengurangi efek dari cacat tersebut.

Baca Juga : Software Adalah: Pengertian, Peran, dan Tips Memilihnya

Alasan Pentingnya Quality Assurance untuk Kualitas Software

Software quality assurance (SQA) sangat penting untuk memastikan kualitas perangkat lunak yang dihasilkan. Beberapa alasan software quality assurance sangat diperlukan sebagai berikut:

1. Mencegah Kesalahan pada Tahap Awal

Pertama, SQA membantu mencegah kesalahan pada tahap awal pengembangan perangkat lunak, yaitu pada tahap perencanaan dan desain. Evaluasi yang sistematis dalam SQA dapat membantu mengidentifikasi masalah dan cacat pada perangkat lunak sebelum masuk ke tahap pengembangan dan produksi. Proses ini juga menghemat waktu dan biaya yang terkait dengan perbaikan kesalahan di tahap yang lebih lanjut.

2. Memastikan Kepatuhan pada Spesifikasi

Kedua, SQA juga memastikan bahwa software yang dikembangkan sudah sesuai spesifikasi yang telah ditetapkan. Dalam proses SQA, setiap tahap pengembangan software akan diuji dan diverifikasi untuk memastikan bahwa software telah memenuhi persyaratan bisnis dan kebutuhan pengguna. Kualitas dan keandalan perangkat lunak pun terjamin apabila perangkat lunak sudah sesuai spesifikasi.

3. Meningkatkan Kepercayaan Pengguna

Secara tidak langsung, SQA bisa meningkatkan kepercayaan pengguna terhadap software  yang dikembangkan melalui proses pengujian dan verifikasi yang tepat. SQA bisa mengurangi kesalahan dan cacat pada software sehingga bisa meningkatkan kualitas dan keandalannya serta meningkatkan kepuasan pengguna dan citra perusahaan.

Baca Juga : Bahasa Pemrograman Android: Bagaimana Cara Mempelajarinya untuk Pemula?

Proses Quality Assurance pada Software

SQA meliputi serangkaian proses untuk memastikan bahwa software yang dihasilkan telah memenuhi standar kualitas yang ditentukan. Proses SQA pada perangkat lunak mencakup beberapa tahapan yang terdiri dari:

1. Perencanaan Quality Assurance

Perencanaan SQA dilakukan pada tahap awal pengembangan perangkat lunak. Proses perencanaan ini mencakup penentuan standar kualitas dan prosedur SQA yang akan digunakan. Selain itu, proses perencanaan SQA juga melibatkan penentuan tugas dan tanggung jawab SQA dalam pengembangan perangkat lunak.

2. Evaluasi dan Review

Evaluasi dan review dilakukan pada setiap tahap pengembangan perangkat lunak. Tujuannya yaitu memastikan agar software telah memenuhi persyaratan bisnis dan kebutuhan pengguna. Evaluasi dan review meliputi pengujian fungsional dan non-fungsional, pengujian integrasi, serta verifikasi dan validasi perangkat lunak.

3. Testing

Testing atau pengujian perangkat lunak adalah proses penting dalam SQA. Proses testing ini bertujuan untuk memastikan agar perangkat lunak berfungsi sebagaimana mestinya dan memenuhi persyaratan bisnis dan kebutuhan pengguna. Testing meliputi pengujian fungsional dan non-fungsional, pengujian integrasi, serta pengujian kesesuaian atau compatibility testing terhadap sistem operasi dan perangkat keras yang digunakan.

4. Penyelesaian Masalah

Penyelesaian masalah merupakan tahap terakhir dalam proses SQA. Setelah selesai melakukan evaluasi, review, dan testing, masalah atau cacat pada perangkat lunak akan diidentifikasi. Proses penyelesaian masalah meliputi perbaikan kesalahan, pengembalian kode, serta pengujian ulang untuk memastikan bahwa perangkat lunak berfungsi dengan baik.

Baca Juga : Mengenal Tingkatan Rendah dan Tinggi dalam Bahasa Pemrograman

Metodologi Quality Assurance yang Efektif

SQA dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai metode dan teknik yang efektif. Berikut tiga metodologi SQA yang biasa digunakan karena teruji efektivitasnya.

1. Test-Driven Development

Test-Driven Development (TDD) merupakan metode pengembangan software yang memerlukan peran developer untuk menulis unit test terlebih dahulu sebelum menulis kode program. Developer bisa memastikan kode program yang dibuat telah diuji dan bekerja secara optimal sebelum diintegrasikan dengan kode program lain. TDD juga berguna untuk menjamin kualitas software sejak tahap awal pengembangan.

2. Continuous Integration

Continuous Integration (CI) merupakan praktik pengembangan software yang memerlukan developer untuk mengintegrasikan kode program mereka secara teratur dan sering ke dalam repository bersama. Setiap kali kode program diintegrasikan, automated testing akan dilakukan untuk memastikan bahwa kode program yang baru diintegrasikan tidak merusak fungsionalitas dari kode program yang telah ada sebelumnya. Masalah dapat terdeteksi lebih cepat dan diatasi lebih efektif melalui CI.

3. Automated Testing

Automated testing merupakan teknik SQA yang melibatkan penggunaan software untuk menjalankan test case dan membandingkan hasilnya terhadap ekspektasi. Pengujian bisa dilakukan lebih cepat dan efektif daripada pengujian manual jika menggunakan automated testing. Automated testing juga berguna untuk menjamin bahwa semua fitur software telah diuji dan bekerja secara optimal sebelum dirilis ke pengguna.

Kendala yang Biasa Dihadapi dalam Quality Assurance

SQA merupakan proses penting dalam pengembangan software yang bertujuan untuk memastikan software yang dihasilkan berkualitas tinggi. Namun, dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa kendala yang biasa dihadapi oleh tim QA. Beberapa kendala tersebut di antaranya sebagai berikut:

1. Keterbatasan Waktu dan Anggaran

Keterbatasan waktu dan anggaran juga kerap dialami dalam SQA. Pelaksanaan SQA membutuhkan waktu dan biaya yang cukup besar, terutama jika pengujian dilakukan secara menyeluruh. Hal ini dapat menyebabkan penundaan dalam jadwal pengembangan software dan melebihi anggaran yang telah ditentukan.

2. Kurangnya Pengalaman Tim QA

SQA juga membutuhkan tim yang memiliki keterampilan dan pengalaman yang memadai dalam pengujian software. Apabila tim QA tidak memiliki pengalaman yang cukup, mereka akan kesulitan dalam mengidentifikasi masalah dan mengevaluasi kualitas software yang dihasilkan.

3. Tantangan dalam Menjaga Konsistensi

Tim QA juga perlu menjaga konsistensi dalam pelaksanaan SQA, terutama jika anggota timnya masing-masing memiliki pendekatan yang berbeda terhadap pengujian software. Oleh karena itu, penting untuk memastikan adanya panduan dan prosedur yang jelas supaya konsistensi dalam pelaksanaan QA tetap terjaga.
Kesimpulannya, software quality assurance adalah langkah penting yang harus dilakukan dalam software engineering. Setiap tahapan dalam SQA perlu dilakukan secara sistematis supaya kualitas software tetap terjamin dan sesuai hasil yang diharapkan. Pelajari juga mengenai software engineering melalui kelas Learn Software Engineering for Beginner Part 2 dari GreatNusa supaya kamu bisa memahami proses dalam pembuatan software. Daftarkan dirimu segera dan ciptakan software terbaik setelah mengikuti kelas bersama GreatNusa!

Bagikan Artikel


user-avatar-default

GreatNusa

Digital lifelong learning platform for Indonesia’ future leaders. We believe that every citizen has the rights to earn qualified education.

facebook
linkedin
instagram
youtube
tiktok