Menampilkan 7 - 12 dari 55 Artikel
Authentic leadership adalah salah satu gaya kepemimpinan yang sedang populer belakangan ini, terutama di kalangan pemimpin muda. Pelajari selengkapnya di sini!
Authentic leadership adalah salah satu gaya kepemimpinan yang sedang populer belakangan ini, terutama di kalangan pemimpin muda. Kepemimpinan sendiri memang tidak semuanya sama; ada beberapa tipe atau gaya yang berbeda berdasarkan kepribadian setiap pemimpin. Banyak organisasi yang mulai mencari dan mengembangkan seseorang yang bisa memimpin dengan gaya kepemimpinan yang autentik belakangan ini.
Melalui artikel ini, kamu akan mempelajari mengenai apa itu authentic leadership secara lebih mendalam, mulai dari pengertian hingga ciri-cirinya. Selain itu, kamu juga dapat mengetahui bagaimana cara menerapkan authentic leadership dengan baik. Mari simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Authentic leadership adalah tipe kepemimpinan di mana seseorang memimpin dengan cara yang jujur, terbuka, dan autentik. Seorang pemimpin autentik biasanya tidak akan menyembunyikan identitas atau nilai-nilai aslinya dalam memimpin sebuah organisasi. Dapat dikatakan bahwa pemimpin autentik mampu menjadi dirinya sendiri dan memotivasi bawahannya untuk menjadi diri mereka sendiri.
Pemimpin autentik memiliki kesadaran diri yang baik. Artinya, pemimpin harus memahami nilai-nilai, kekuatan, kelemahan, dan karakteristik pribadi yang dimilikinya. Seorang pemimpin autentik mampu mengambil keputusan yang baik serta memimpin dengan jujur dan konsisten.
Seorang pemimpin autentik harus transparan dalam menjalankan tugasnya, serta terbuka dan jujur dalam berkomunikasi dengan bawahannya. Jadi, bawahannya akan merasa dipercaya dan tidak ada yang disembunyikan dari mereka. Kejujuran memang merupakan salah satu aspek paling penting yang perlu dimiliki oleh setiap pemimpin dengan gaya authentic leadership.
Seorang pemimpin autentik cenderung akan memotivasi bawahannya untuk menjadi diri mereka sendiri dan tidak mengekang mereka untuk menjadi seperti dirinya. Mereka mendorong agar anggotanya memiliki kesadaran diri yang baik dan memahami nilai-nilai, kekuatan, kelemahan, dan karakteristik pribadi yang dimilikinya. Setiap anggota diharapkan untuk dapat mengambil keputusan yang baik serta bekerja dengan lebih jujur dan konsisten dengan memahami dirinya sendiri.
Setiap pemimpin pasti memiliki identitas dan kepribadian yang berbeda, tetapi ada beberapa ciri-ciri yang umumnya dimiliki oleh pemimpin yang autentik. Berikut adalah beberapa ciri-ciri authentic leadership yang perlu kamu ketahui.
Pemimpin yang autentik umumnya akan mempunyai kesadaran diri yang tinggi. Mereka memahami nilai-nilai, kekuatan, kelemahan, dan kepercayaan diri yang dimilikinya. Selain itu, mereka juga mampu menerima umpan balik yang diberikan oleh orang lain, baik itu dari anggotanya atau pemangku kekuasaan yang lebih tinggi di organisasi, dan mengambil tindakan untuk memperbaiki diri mereka sendiri.
Integritas adalah salah satu ciri-ciri yang paling penting dari authentic leadership. Pemimpin yang autentik biasanya akan menunjukkan kejujuran, keterbukaan, dan ketepatan dalam tindakan yang dilakukannya. Mereka juga mempunyai nilai moral yang tinggi dan tidak mudah tergoda untuk melakukan hal-hal yang tidak benar dan merugikan organisasi.
Baca juga: 3 Fungsi Manajemen Proyek Dalam Sebuah Perusahaan
Pemimpin yang autentik mempunyai kemampuan untuk berempati, atau kemampuan untuk merasakan dan memahami perasaan dan pandangan orang lain. Mereka mampu berempati dengan bawahan dan anggota tim, sehingga dapat memahami masalah dari setiap anggotanya dan membantu mereka agar dapat mencapai tujuan bersama.
Pemimpin yang autentik memiliki komitmen untuk memperbaiki diri mereka sendiri dan membantu setiap anggotanya agar dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal. Mereka mempunyai pemahaman yang kuat tentang kebutuhan tim dan setiap anggotanya, serta memberikan dukungan yang diperlukan untuk membantu mereka agar dapat bekerja dengan jauh lebih baik dari sebelumnya.
Pemimpin yang autentik mampu berkomunikasi secara efektif dengan seluruh tim dan setiap anggotanya. Mereka mempunyai kemampuan untuk mendengarkan dengan baik dan memahami perspektif orang lain. Pemimpin yang autentik juga mampu mengomunikasikan informasi dengan jelas dan terbuka, sehingga setiap anggota tim dapat memahami apa yang diharapkan dari mereka.
Baca juga: 4 Perbedaan Kepemimpinan dan Manajemen dalam Bisnis
Setelah memahami pengertian dan ciri-ciri dari authentic leadership, kamu mungkin ingin menerapkannya ketika memimpin sebuah organisasi. Berikut ini adalah beberapa cara untuk menerapkan authentic leadership dengan baik.
Untuk menjadi pemimpin yang autentik, kamu harus dapat memahami diri sendiri dengan baik. Salah satu cara untuk meningkatkan kesadaran diri adalah dengan melakukan refleksi diri secara teratur. Cobalah untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan apa yang kamu miliki, serta gali lebih dalam mengenai nilai-nilai dan keyakinan yang dipegang. Jangan ragu untuk meminta umpan balik dari orang lain untuk memperbaiki diri sendiri.
Keterbukaan dan kepercayaan adalah kunci penting dalam penerapan authentic leadership. Cobalah untuk membangun hubungan yang baik dengan setiap anggota yang ada di organisasi dan jangan ragu untuk berbagi pengalaman serta pandangan yang kamu miliki. Selain itu, pastikan juga bahwa kamu selalu terbuka untuk menerima masukan dan kritik dari orang lain serta berikan umpan balik yang jujur dan membangun kepada setiap anggota.
Empati adalah kunci sukses dalam kepemimpinan yang autentik. Pertama-tama, kamu dapat mencoba untuk memahami perasaan dan pandangan dari setiap anggota. Kamu dapat membantu mereka meraih tujuan bersama dengan cara yang lebih efektif dan efisien. Selain itu, masih ada beberapa cara untuk meningkatkan kemampuan empati, seperti dengan memperhatikan ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan suara seseorang, serta mendengarkan dengan penuh perhatian ketika orang lain berbicara.
Baca juga: Manajemen Sumber Daya Manusia: Pengertian serta Fungsinya pada Sebuah Perusahaan
Sebagai pemimpin yang autentik, kamu harus bertindak sesuai dengan nilai dan prinsip yang dipegang. Pastikan bahwa keputusan yang kamu buat sejalan dengan nilai-nilai tersebut dan tidak melanggar prinsip yang kamu pegang serta etika sosial. Ini akan membantumu mempertahankan integritas dan kepercayaan dari setiap anggota yang ada di organisasi.
Sebagai pemimpin yang autentik, kamu harus dapat memberikan dukungan dan peluang untuk pengembangan diri bagi setiap anggota yang ada di organisasi. Pastikan untuk selalu memberikan dukungan yang diperlukan, seperti pelatihan, konseling, atau bahkan program kenaikan jabatan, untuk membantu setiap anggota tumbuh dan berkembang. Selain itu, berikan juga peluang bagi mereka untuk belajar dan berkembang dalam pekerjaan mereka, sehingga mereka dapat meraih potensi terbaiknya.
Menerapkan authentic leadership membutuhkan komitmen dan konsistensi dari seorang pemimpin. Memahami pengertian dan ciri-cirinya saja belum cukup, kamu juga harus memiliki kemauan untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya agar dapat menjadi pribadi yang autentik.
Jika kamu tertarik untuk belajar lebih banyak tentang authentic leadership atau gaya kepemimpinan lainnya, GreatNusa dapat menjadi pilihan yang tepat. GreatNusa adalah platform belajar online yang menyediakan berbagai program berkualitas yang dapat diakses dengan mudah dan beberapa diantaranya dapat diakses secara gratis.
Di GreatNusa, kamu akan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi seorang pemimpin yang autentik dan berhasil dengan program-program yang dikembangkan oleh para ahli di bidangnya. Kunjungi GreatNusa sekarang juga untuk melihat program-program yang tersedia dan daftarkan diri kamu untuk memulai perjalanan dalam mengembangkan keterampilan strategic leadership bersama kami!
Agile leadership adalah salah satu gaya kepemimpinan yang paling dibutuhkan karena kecepatan dan fleksibilitasnya. Yuk kenali lebih dalam informasinya di sini.
Agile leadership adalah gaya kepemimpinan yang sedang banyak dibutuhkan pada era modern ini. Disrupsi teknologi, gejolak ekonomi global, hingga perubahan iklim, membuat tantangan pada era saat ini makin kompleks.
Perubahan yang sangat cepat menuntut perusahaan untuk bisa lebih adaptif. Selain itu, perusahaan dituntut juga untuk bisa bertahan pada masa depan dan meraih peningkatan yang signifikan.
Tuntutan perusahaan adaptif ini tentunya tidak terlepas dari pengaruh seorang pemimpin. Peran pemimpin dengan gaya yang tepat sangat diperlukan untuk menciptakan sebuah perusahaan yang adaptif serta gesit, di tengah kuatnya arus perubahan lingkungan. Salah satu gaya kepemimpinan yang cocok untuk membangun hal tersebut adalah agile leadership, atau dengan kata lain gaya kepemimpinan yang tangkas, adaptif, dan gesit.
Dalam artikel ini, kamu akan mempelajari informasi lengkap seputar agile leadership, mulai dari pengertian, karakteristik, keuntungannya dalam bisnis, hingga cara implementasinya. Sudahkah kamu siap untuk menambah pengetahuan baru mengenai agile leadership?
Kepemimpinan tangkas atau Agile Leadership adalah sebuah pendekatan dalam kepemimpinan yang bertujuan untuk menciptakan organisasi yang responsif, inovatif, dan adaptif terhadap perubahan lingkungan bisnis yang cepat dan dinamis. Kepemimpinan yang tangkas menggabungkan aspek-aspek dari metodologi ‘Agile’ dalam pengembangan perangkat lunak dengan prinsip-prinsip manajemen modern yang berfokus pada kreativitas, kolaborasi, dan tanggung jawab bersama.
Kepemimpinan yang tangkas tidak hanya berfokus pada tugas-tugas khusus dan tujuan jangka pendek, tetapi juga memperhatikan pengembangan jangka panjang organisasi dan menginspirasi anggota tim untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran dan pengembangan. Dalam kepemimpinan yang tangkas, pengambilan keputusan tidak hanya dilakukan oleh pimpinan saja, tetapi melibatkan seluruh anggota tim untuk mencapai tujuan bersama secara efektif.
Dalam kepemimpinan yang tangkas, komunikasi terbuka dan transparansi sangat penting. Pimpinan harus mampu memotivasi dan memimpin tim secara efektif melalui perubahan-perubahan yang terjadi. Pimpinan perlu menjadi fasilitator dan mentor yang membantu tim mencapai tujuan bersama dan mendorong kreativitas serta inovasi di dalam organisasi.
Di dalam era globalisasi dan perubahan yang cepat, kepemimpinan yang tangkas menjadi suatu fundamental bagi organisasi yang ingin mempertahankan keunggulan untuk dapat bersaing dan berkembang secara berkelanjutan. Oleh karena itu, penting bagi pemimpin untuk memahami prinsip-prinsip kepemimpinan yang tangkas dan menerapkannya dalam praktik sehari-hari untuk mencapai keberhasilan jangka panjang.
Agile leadership memiliki berbagai karakteristik yang sangat menonjol dibandingkan dengan karakteristik kepemimpinan lainnya. Karakteristik agile leadership dapat dibagi berdasarkan kemitraannya, kolaborasi, hingga hasil dan orientasi terhadap klien. Berikut penjabaran tiga karakteristik tersebut:
Kepemimpinan berdasarkan kemitraan mengacu pada cara seorang pemimpin bekerja dengan timnya. Dalam kepemimpinan agile, seorang pemimpin harus mampu membangun hubungan yang kuat dengan anggota timnya dan bekerja sama secara erat. Seorang pemimpin harus mendengarkan pandangan dan ide-ide timnya serta mempertimbangkan masukan mereka saat membuat keputusan.
Kepemimpinan berdasarkan kolaborasi adalah aspek penting dari kepemimpinan agile. Seorang pemimpin harus mampu memfasilitasi kerja sama dan komunikasi yang baik antara anggota tim. Dalam kepemimpinan agile, pemimpin harus memastikan bahwa tim mampu bekerja bersama untuk mencapai tujuan yang sama.
Baca juga: 9 Fungsi Leadership yang Harus Dimiliki Seorang Pemimpin
Kepemimpinan berdasarkan hasil dan orientasi pada klien adalah karakteristik lain dari kepemimpinan agile. Seorang pemimpin harus mampu mengarahkan timnya untuk mencapai tujuan yang ditetapkan dan memastikan bahwa produk yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan klien. Seorang pemimpin juga harus mampu memonitor dan mengevaluasi kinerja tim untuk memastikan bahwa hasil yang dihasilkan telah memenuhi standar yang diharapkan.
Agile leadership telah menjadi salah satu pendekatan yang populer dalam manajemen bisnis modern. Pendekatan ini menawarkan beberapa keuntungan yang signifikan bagi bisnis, mulai dari meningkatkan kreativitas dan inovasi hingga meningkatkan kepuasan pelanggan. Informasi di bawah ini akan membahas beberapa keuntungan utama dari agile leadership dalam bisnis.
Agile leadership dapat menghasilkan produk yang lebih baik dan cepat. Dalam pendekatan ini, tim proyek akan bekerja dalam siklus singkat yang disebut sprint. Sprint ini berlangsung selama satu atau dua minggu dan bertujuan untuk menghasilkan potongan fungsional dari produk. Setiap sprint harus menghasilkan produk yang dapat dirilis secara langsung ke pasar. Pendekatan ini memungkinkan tim untuk terus memperbaiki produk mereka, mengikuti umpan balik dari pelanggan dan pasar.
Agile leadership dapat membantu bisnis untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi. Dalam pendekatan ini, tim proyek diberikan kebebasan untuk menciptakan solusi yang kreatif dan inovatif untuk masalah yang dihadapi. Tim juga didorong untuk mencoba pendekatan baru dan untuk mempertanyakan asumsi yang telah ada sebelumnya. Pendekatan ini membantu tim untuk menghasilkan ide-ide baru yang dapat memimpin pada inovasi yang lebih besar dalam bisnis.
Agile leadership dapat meningkatkan kecepatan merespon perubahan. Dalam dunia bisnis yang terus berubah, kemampuan untuk merespon dengan cepat terhadap perubahan pasar dan pelanggan sangat penting. Dalam pendekatan ini, tim proyek dapat dengan mudah menyesuaikan perencanaan dan strategi mereka dalam menghadapi perubahan. Sprint yang singkat juga memungkinkan tim untuk mengevaluasi kemajuan proyek secara teratur dan membuat perubahan sesuai dengan kebutuhan.
Agile leadership dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Dalam pendekatan ini, tim proyek akan bekerja secara terpadu dan fokus pada tujuan yang jelas. Tim diberikan tanggung jawab yang jelas dan saling mendukung satu sama lain dalam mencapai tujuan proyek. Pendekatan ini dapat membantu untuk menghilangkan hambatan dan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam tim.
Baca juga: Servant Leadership: Pengertian, Ciri, Kelebihan, dan Tugasnya
Agile leadership dapat meningkatkan kepuasan pelanggan. Dalam pendekatan ini, tim proyek akan terus menerima umpan balik dari pelanggan dan pasar dan dapat dengan cepat menyesuaikan produk mereka sesuai kebutuhan pelanggan. Pendekatan ini memungkinkan bisnis untuk lebih dekat dengan pelanggan dan menghasilkan produk yang lebih sesuai dengan kebutuhan mereka. Jika dilakukan dengan benar, agile leadership akan berpotensi meningkatkan loyalitas pelanggan dan pendapatan perusahaan.
Setelah mengetahui segala informasi mengenai agile leadership, kamu tentu ingin mengetahui cara implementasinya di dalam sebuah bisnis. Untuk itu, berikut adalah beberapa cara yang bisa kamu coba untuk menerapkan agile leadership, yaitu:
Untuk membangun tim yang kuat, seorang pemimpin harus memahami kebutuhan dan keahlian setiap anggota tim. Dalam konteks agile leadership, tim yang kuat adalah tim yang dapat bekerja sama secara efektif dalam situasi yang dinamis dan berubah-ubah.
Untuk mencapai hal ini, seorang pemimpin harus memastikan bahwa setiap anggota tim memiliki peran yang jelas dan memiliki keterampilan yang sesuai dengan tugas mereka. Selain itu, seorang pemimpin harus mempromosikan kolaborasi dan komunikasi yang terbuka antara anggota tim, serta mendorong anggota tim untuk belajar satu sama lain.
Baca juga: Authentic Leadership: Pengertian, Ciri, dan Cara Menerapkannya
untuk mengadopsi budaya kerja yang responsif, seorang pemimpin harus mempromosikan inovasi dan eksperimen dalam organisasi. Dalam konteks agile leadership, budaya kerja yang responsif adalah budaya yang memungkinkan organisasi untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan pasar dan kebutuhan pelanggan.
Untuk mencapai hal ini, seorang pemimpin harus mendorong anggota tim untuk mengambil risiko dalam mencoba hal-hal baru dan memberikan umpan balik yang konstruktif. Selain itu, seorang pemimpin juga harus memastikan bahwa organisasi memiliki proses dan sistem yang fleksibel dan dapat diubah dengan cepat.
untuk menerapkan prinsip agile leadership dalam proses bisnis, seorang pemimpin harus memastikan bahwa organisasi memiliki proses yang sederhana, fleksibel, dan transparan. Dalam konteks agile leadership, proses bisnis harus dapat menyesuaikan diri dengan cepat terhadap perubahan dalam lingkungan bisnis.
Untuk mencapai hal ini, seorang pemimpin harus mengadopsi pendekatan yang iteratif dan inkremental dalam proses bisnis, dan memastikan bahwa setiap anggota tim terlibat dalam proses pengambilan keputusan. Selain itu, seorang pemimpin juga harus mempromosikan penggunaan teknologi dan alat kerja yang sesuai untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas organisasi.
Dalam kesimpulannya, agile leadership adalah sebuah metode kepemimpinan yang dapat membantu organisasi untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan lingkungan bisnis yang kompleks dan berubah-ubah. Untuk menerapkan agile leadership dalam bisnis, seorang pemimpin harus membangun tim yang kuat, mengadopsi budaya kerja yang responsif, dan menerapkan prinsip agile leadership dalam proses bisnis.
Itulah tadi penjelasan lengkap seputar agile leadership yang bisa kamu terapkan untuk peningkatan performa kamu sebagai pemimpin perusahaan. Jika kamu membutuhkan pengetahuan lebih lanjut tentang agile leadership, serta cara mengaplikasikannya di dunia pekerjaan maupun kehidupan sehari-hari, kamu bisa berpartisipasi di kursus pengembangan diri yang disediakan oleh GreatNusa.
GreatNusa adalah portal pembelajaran online dengan visi mencetak pemimpin masa depan Indonesia yang berani menjadi pribadi “Harmonis, Ekselen, Berani, Amanah, dan Tangguh” (HEBAT) dengan materi pembelajaran berkualitas.
Akses pembelajaran dengan mudah dari mana saja dan kapan saja tersedia dalam bentuk kursus gratis maupun kursus berbayar melalui website dan aplikasi GreatNusa. Untuk informasi lebih lengkapnya silahkan kunjungi kami di sini atau bisa juga melalui email GreatNusa di kontak@greatnusa.com.
Employee retention adalah strategi untuk mempertahankan karyawan dan meningkatkan kinerja perusahaan. Pahami informasi melalui artikel berikut ini!
Employee retention adalah konsep yang diterapkan perusahaan untuk mempertahankan karyawan yang ada dan menjaga budaya perusahaan yang positif. Tujuannya untuk menekan biaya rekrutmen, dan pelatihan. Di sisi lain, strategi ini juga memiliki tantangan tersendiri, karena tuntutan untuk perubahan yang terus berkembang dan diikuti perubahan gaya hidup serta persaingan dalam karier.
Agar dapat mengakomodasi semua hal tersebut, perusahaan akan berupaya untuk membangun tim yang yang kuat. Artikel ini akan memberikan penjelasan strategi employee retention yang tepat, termasuk pengertian, tujuan, serta bagaimana cara melakukannya.
Employee retention adalah kepiawaian perusahaan untuk mempertahankan sumber daya manusia atau karyawannya dalam rentang waktu tertentu. Cara ini dilakukan untuk meminimalkan potensi terjadi turnover, atau pergantian karyawan. Hal ini penting bagi perusahaan untuk menjaga budaya dan keefektifan perusahaan.
Suatu perusahaan yang sering terjadi turnover, entah apa pun penyebabnya, maka kondisi ini akan mengganggu keefektifan perusahaan. Situasi ini juga akan menyebabkan perusahaan mengeluarkan beban biaya, waktu, dan upaya untuk mendapatkan calon pengganti.
Di sisi lain, perusahaan juga belum tentu akan mendapatkan calon pengganti yang tepat atau yang kualifikasinya sama atau bahkan lebih baik dari karyawan sebelumnya. Itulah mengapa sebuah perusahaan harus memiliki tingkat employee retention yang tinggi, tujuannya agar perusahaan dapat berjalan secara efektif dan memaksimalkan sumber daya yang dimilikinya.
Perusahaan yang memiliki tingkat employee retention yang baik, akan lebih optimal menggunakan sumber dayanya untuk kepentingan yang lebih strategis. Selain itu, membawa nilai positif dan dampak keberhasilan untuk rentang waktu yang panjang bagi perusahaan.
Alasan di balik keberhasilan perusahaan juga karena, rate turnover yang makin kecil atau bahkan tidak sering terjadi. Hal ini akan menekan biaya pemutusan hubungan kerja dan mengalokasikannya ke kepentingan strategis yang dapat mengembangkan perusahaan.
Employee retention selalu dihubungkan dengan kemampuan taktis yang strategis untuk mempertahankan karyawan yang berpengalaman dan terampil sebagai aset penting bagi perusahaan. Berikut adalah faktor-faktor yang memengaruhi employee retention.
Menciptakan lingkungan yang positif, dan menyenangkan, adalah salah satu cara untuk membuat karyawan merasa nyaman dan aman. Hal tersebut akan membuat karyawan lebih betah untuk bekerja di perusahaan untuk waktu yang lebih lama.
Karyawan yang beranggapan bahwa dirinya kurang diperhatikan dari segi kompensasi dalam hal ini adalah gaji atau benefit lainnya, memunculkan kemungkinan untuk melihat peluang di perusahaan lain. Kompensasi yang sepadan dengan kemampuannya akan membuat karyawan merasa dihargai dan diperhatikan kesejahteraannya oleh perusahaan.
Reward atau hadiah dalam bentuk apa pun yang disediakan oleh perusahaan untuk kualitas kinerja karyawan yang baik adalah salah satu hal yang membuat karyawan merasa apresiasi oleh perusahaan. Penghargaan dalam bentuk seperti ini akan meningkatkan motivasinya, dan berdampak kepada nilai employee retention yang makin baik.
Pengembangan karier bisa menjadi salah satu indikator meningkatkan kepuasan karyawan. Hal tersebut akan memberikan peluang untuk pelatihan, mendapat promosi jabatan, serta meningkatkan keterampilan yang akan meningkatkan kualitas kerja karyawan di perusahan.
Budaya kerja yang inklusif memastikan bahwa setiap orang dalam perusahaan merasa dihargai dan didengar tanpa menghiraukan bagaimana latar belakang atau karakter pribadinya. Budaya ini akan menciptakan kesetaraan dengan memandang semua orang setara.
Budaya kerja inklusif juga menciptakan keterbukaan pada setiap orang, di mana mereka dapat berbicara, berpendapat tanpa takut adanya diskriminasi. Kolaborasi juga dapat mendorong karyawan untuk berpartisipasi serta membuat seseorang merasa memiliki andil dan dihargai.
Kepemimpinan yang baik itu memiliki kapasitas dan kapabilitas untuk memimpin dan mampu menciptakan kondisi yang efektif, efisien, dan juga produktif. Pemimpin yang memiliki teladan seperti ini akan menjadi pengaruh positif terhadap bawahannya, sehingga mereka akan lebih antusias dalam menjalankan perintah.
Baca Juga: Cara Membuat Konten Sosial Media yang Menarik Dalam Bisnis
Sudah kita bahas di awal faktor apa saja yang memengaruhi employee retention, nah sekarang kita akan ulas bagaimana strategi untuk meningkatkan employee retention. Adapun langkah-langkah yang harus diperhatikan di antaranya:
Komunikasi membutuhkan ruang, di mana setiap orang diberikan kesempatan untuk menyampaikan apa yang dianggap perlu. Selain ruang untuk mengutarakan pendapat, pelatihan meningkatkan komunikasi juga perlu diadakan agar kemampuan komunikasi internal menjadi baik. Diharapkan dengan komunikasi yang baik karyawan turut berpartisipasi dalam mewujudkan tujuan perusahaan.
Tawaran kompensasi yang baik menjadi salah satu strategi meningkatkan employee retention. Alasannya, karyawan merasa dihargai sesuai kemampuannya. Tunjangan yang memenuhi kebutuhan mereka juga dapat meningkatkan motivasi serta inisiatif kerja yang tinggi.
Peluang mendapatkan promosi jabatan membuat karyawan makin merasa puas terhadap pekerjaannya. Mereka akan lebih fokus untuk mencapai tujuan karier melalui pelatihan yang diberikan, guna menyesuaikan dengan jabatan yang akan diemban.
Hal lainnya yang tidak kalah penting adalah pelatihan pengembangan untuk memahami keberagaman. Tujuannya untuk mendorong rasa empati, serta mengurangi perilaku diskriminatif. Kebiasaan ini akan membuat karyawan merasa dihargai apa pun latar belakangnya.
Selain memiliki teladan yang baik, pemimpin juga harus memiliki tujuan tentang sasaran mereka. Hal ini, dapat diajarkan kepada karyawan dan melatih mereka untuk melakukan hal yang sama.
Baca Juga: 10 Faktor yang Mempengaruhi Desain Produk Sebuah Usaha
Sejumlah perusahaan akan menerapkan cara bagaimana agar sumber daya atau karyawan yang dimilikinya dapat bertahan dalam waktu yang lama. Berikut tips yang dapat digunakan oleh perusahaan.
Budaya kerja yang inklusif menggambarkan hubungan yang baik antara sesama karyawan dan antara karyawan dengan atasannya. Hal ini dapat dinilai dari kebiasaan di dalam perusahaan, seperti saling menghormati, membangun komunikasi yang baik, memberikan umpan balik, berlaku adil, hingga kebiasaan menyapa sesama.
Pengakuan atas pencapaian dalam pekerjaannya membuat karyawan mengetahui batas kemampuannya, hal itu juga akan membantu kemajuan atas dirinya. Karena itu, haruslah ada pengakuan yang tepat dalam menilai kinerja karyawan.
Baca Juga: 8 Cara Mengelola Stress Dan Emosi Negatif Di Tempat Kerja
Buatlah lingkungan kerja yang aman dan senyaman mungkin bagi setiap orang. Mulai dari penataan desain interior yang menarik, menyediakan play room, tempat istirahat atau sleeping pod, akan menambah semangat kerja karyawan. Suasana seperti ini, menghadirkan kesan tempat kerja terasa seperti rumah kedua bagi mereka.
Bagian yang terakhir adalah kebijakan yang fleksibel atau dapat beradaptasi dengan perubahan. Sifat yang bisa beradaptasi dengan perubahan membuat karyawan merasa tidak dibatasi dalam melakukan pekerjaannya.
Itulah pembahasan tentang employee retention beserta pengertian, tujuan, dan implementasinya. Tujuannya untuk mempertahankan karyawan yang berpengalaman dan berkompeten untuk berkontribusi memajukan perusahaan.
Banyak sekali program untuk meningkatkan pengetahuan tentang employee retention. Salah satu yang bisa mengakomodasi kebutuhan kamu dalam hal tersebut adalah GreatNusa. Bergabung sekarang untuk meningkatkan pengetahuan organisasi di perusahaan dalam program Organizational Knowledge Management.
Employee relations adalah hubungan antara karyawan dan atasan yang berkaitan dengan kebijakan, komunikasi, dan kesejahteraan karyawan. Baca info lainnya di sini!
Dalam bekerja, tentu kita ingin suasana dan lingkungan kerja yang mendukung. Dan, salah satunya memiliki relasi kerja yang harmonis antara sesama karyawan atau ke atasan. Hubungan ini dapat diartikan sebagai employee relations.
Dalam penerapannya, bentuknya bisa berupa dukungan dan sesuatu hal lainnya yang positif. Hubungan harmonis ini diperoleh dari penerapan employee relations yang tepat. Artikel di bawah ini akan membahas lebih jauh apa itu employee relations.
Dalam menjawab apa pengertian employee relations, kita akan mengaitkannya dengan banyak hal. Entah itu kesejahteraan, karier, komunikasi, umpan balik, dan segala sesuatu yang mendukung terjadinya keharmonisan hubungan. Maka, bisa disebut pengertiannya adalah konsep hubungan untuk mencapai tujuan tertentu yang dapat memajukan perusahaan.
Mengelola employee relations juga berhubungan dengan manajemen SDM. Hal ini dapat dilihat dari performa serta kualitas kerja pekerjanya. Pengelolaan yang baik akan melibatkan karyawannya agar lebih aktif dalam berbagai kegiatan perusahaan.
Motivasi untuk melakukan pekerjaan juga dapat dinilai dari inisiatif yang tinggi. Bukan hanya itu, makin lama karyawan bertahan di sebuah perusahaan, pemahamannya terhadap visi dan misi akan berkembang. Berikut penjelasan mengenai employee relations apabila dilihat sebagai hubungan antara karyawan dan perusahaan serta sebagai strategi SDM.
Hal ini merujuk pada hubungan yang berpengaruh terhadap kebijakan yang diterapkan perusahaan dan dilaksanakan oleh karyawannya. Pada akhirnya, karyawan akan merasakan manfaat dari kebijakan tersebut dalam bentuk kesejahteraan, pengembangan karier, kompensasi dan tunjangan, hingga cara berkomunikasi.
Dua pihak akan berupaya menciptakan lingkungan kerja yang positif dan produktif. Selain itu, perusahaan akan menyediakan ruang untuk bebas berpendapat sehingga karyawan akan merasa dihargai. Mereka juga akan memiliki inisiatif yang tinggi dan termotivasi untuk melakukan pekerjaan.
Perusahaan perlu juga menerapkan komunikasi dua arah antara sesama karyawan maupun antara karyawan dan atasan. Mengapa itu perlu? Karena hal ini akan menciptakan rasa hormat. Selain itu, menyikapi perbedaan dengan pikiran yang jernih juga penting.
Memahami kapasitas dan kapabilitas juga sangat penting, yang artinya dapat memosisikan diri sebagaimana mestinya. Berlaku adil adalah hal lainnya yang tidak kalah penting dan harus dimiliki. Artinya, dengan mengetahui akar permasalahan, kemudian menggunakan solusi yang tepat.
Penerapan kebiasaan seperti ini yang mencerminkan hubungan harmonis antara karyawan dan perusahaan. Adanya keterbukaan, serta segala hal disampaikan dengan cara yang bijak, dapat membawa nilai positif dalam hubungan antara karyawan dan perusahaan.
Baca Juga: Tips Efektif Belajar Mandiri: Menjadi Lebih Produktif dan Sukses
Dalam penerapannya, employee relations dapat menjadi strategi manajemen SDM dalam jangka waktu yang panjang. Memanfaatkan strategi ini dengan tepat akan meningkatkan kinerja dari karyawan. Itu mengapa cara ini efisien untuk perkembangan kemampuan karyawan.
Mengelola employee retentions adalah strategi yang jitu untuk menekan turnover di sebuah perusahaan. Tentu hubungan yang baik dan tanpa hambatan akan memaksimalkan kinerja karyawan.
Mengembangkan keterampilan juga bagian dari employee relations. Karyawan akan lebih siap dalam pekerjaan, dan mengetahui apa saja yang perlu dilakukan. Mereka juga siap untuk menghadapi perubahan atau bahkan jika akan dipromosikan untuk jabatan yang baru. Dengan begitu, keterampilan yang dikembangkan sudah sesuai dengan jabatan yang baru.
Lingkungan kerja yang aman dan nyaman merujuk kepada saling menghargai tanpa ada diskriminasi. Memberikan pemahaman bahwa lingkungan yang beragam dapat menjadi acuan pengelolaan employee relations berjalan dengan tepat. Itu sebabnya, employee relations sebagai strategi manajemen SDM yang harus diterapkan di sebuah perusahaan.
Baca Juga: 8 Manfaat Pengembangan Karier Bagi Perusahaan
Manfaat strategi ini dapat dirasakan oleh karyawan dan perusahaan. Semua aspek yang berkaitan dengan kualitas kerja akan makin baik performanya. Selain pengertian employee relations yang mengacu pada hubungan antara sesama karyawan maupun karyawan dan atasan, ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh, di antaranya:
Perusahaan dapat memahami bahwa kepuasan karyawannya bisa tercipta melalui employee relations. Terciptanya hubungan baik bisa juga melalui penerapan kebijakan yang memengaruhi kinerja dan kualitas karyawannya. Mereka akan termotivas dan ini merupakan metode yang terbaik untuk meningkatkan kepuasan karyawannya.
Manfaat berikutnya yang dapat dirasakan adalah meningkatnya produktivitas. Produktivitas para karyawan didukung oleh hubungan yang harmonis, serta lingkungan kerja yang mendukung atau positif. Lingkungan yang nyaman dan aman mengarah pada komunikasi yang baik, hingga dapat berpengaruh pada pencapaian tujuan perusahaan.
Baca Juga: Employee Retention: Pengertian, Tujuan, Serta Cara Melakukannya
Salah satu alasan yang membuat karyawan betah dan bertahan lama di sebuah perusahaan adalah lingkungan kerjanya yang sehat. Tentu lingkungan sangat berpengaruh terhadap kualitas kerja. Jika lingkungannya sehat dan mendukung, semua potensi karyawan dalam melakukan pekerjaan akan lebih terasa.
Mengelola employee retentions sangat berpengaruh terhadap karyawan maupun perusahaan. Manfaat yang diperoleh sangat nyata dan berdampak terhadap pencapaian perusahaan. Dengan kata lain, tujuan utama perusahaan akan lebih mudah tercapai.
Ini adalah alasan yang tepat mengapa employee relation harus ada di sebuah perusahaan. Bukan hanya tujuan perusahaan yang tercapai, di balik itu karyawan juga menerima banyak manfaat, salah satunya adalah mengembangkan karier.
Itu tadi beberapa penjelasan mengenai employee relations dan hal apa saja yang terkait dengannya. Setelah mengetahuinya, kita dapat menyimpulkan bahwa dalam penerapannya, membutuhkan komunikasi yang baik. Tujuannya agar apa yang ingin diterapkan semuanya menjadi jelas.
Untuk membangun komunikasi yang efektif, kamu akan memerlukan pelatihan kemampuan berbicara atau public speaking dari GreatNusa. Di sini, kamu akan berlatih untuk pandai berbicara di depan banyak orang. Manfaatnya akan terasa saat semua orang mau mendengar apa yang kamu katakan. Yuk, dapatkan kursusnya sekarang juga hanya di GreatNusa!
Delegasi wewenang adalah penyerahan wewenang kepada seseorang atau kelompok, dan ditunjuk untuk melaksanakan tugasnya yang mewakili sebuah organisasi!
Dalam sebuah organisasi atau perusahaan, ada yang namanya pendelegasian. Seseorang atau kelompok yang ditunjuk berdasarkan kemampuan dan pengalaman untuk melaksanakan tugas di bidang tertentu. Mereka akan mewakili organisasi atau perusahaan untuk melakukan instruksi yang sudah diperintahkan. Artikel berikut akan memberikan penjelasan tentang pengertian delegasi wewenang, serta tujuan dan manfaatnya.
Secara sederhana, delegasi wewenang bisa dikatakan sebagai perwakilan untuk menyelesaikan tugas. Pengertian luasnya adalah di mana seseorang menerima tanggung jawab dari atasannya untuk menyelesaikan tugas tertentu. Orang yang menerima tanggung jawab ini, biasanya disertai juga dengan otoritas untuk pengambilan keputusan.
Delegasi juga membutuhkan pengawasan, hal ini biasanya dilakukan terhadap mereka yang minim pengalaman. Tetapi manfaat yang diperoleh dengan menerima tugas tersebut adalah untuk berkembang dalam peran baru.
Pendelegasian harus diberikan kepada orang yang tepat dan memiliki reputasi baik. Sehingga tugas dapat berjalan sesuai yang diharapkan. Dalam prosesnya, delegasi wewenang dianggap lebih efektif karena pemimpin akan fokus terhadap tugas yang lebih urgen.
Delegasi wewenang adalah melibatkan orang lain dan memberikan otoritas dan tanggung jawab untuk melaksanakan tugas tertentu. Dalam implementasinya, orang menerima tugas akan bertanggung jawab dan bertindak dalam mengambil keputusan atas nama organisasi atau perusahaan yang mereka wakilkan. Namun, dalam pelaksanaannya delegasi wewenang harus dilakukan dengan hati-hati agar maksud atau tujuannya tercapai.
Delegasi wewenang adalah proses pendelegasian tugas serta wewenang dari atasan kepada orang yang dipercaya mampu untuk melaksanakannya. Beberapa faktor yang memengaruhi hal tersebut adalah kepercayaan, kompetensi, dan pengalaman.
Pada umumnya, sebuah tugas yang diwakilkan butuh kepercayaan. Dan, dalam hal ini bawahan yang reputasinya baik akan dipercaya menjalankan tugas yang penting. Artinya dia memiliki kesempatan yang besar untuk menerima tugas dari atasan. Makin tinggi tingkat kepercayaannya maka besar peluangnya untuk menerima tugas.
Kompetensi adalah salah satu faktor yang penting. Hal ini karena kompetensi yang sesuai dan memadai dengan sebuah tugas akan lebih mudah diselesaikan. Maka, selain kepercayaan, kompetensi juga sangat diperlukan.
Pengalaman mencerminkan bagaimana seseorang menyelesaikan tugas yang diterima. Cara yang digunakan, ketepatan dalam bekerja, hingga memahami hal yang menyangkut prosedur kerja dan menerapkannya. Pengalaman akan mendukung kompetensi dalam delegasi wewenang.
Pendelegasian diharapkan untuk mempermudah operasional perusahaan agar berjalan lebih efisien. Pemimpin akan mendelegasikan seseorang yang kapasitas dan kapabilitasnya memadai dengan tugas perusahaan. Adapun tujuan yang melatarbelakangi delegasi wewenang adalah sebagai berikut.
Hal pertama adalah mengenai efisiensi dan efektivitas kerja. Mengapa bisa membantu meningkatkan kedua aspek tersebut? Karena, ketika ada banyak sekali daftar tugas atau proyek yang perlu ditangani maka dengan melakukan pendelegasian dapat menghemat waktu. Artinya, semua pekerjaan tetap dapat diselesaikan secara bersamaan dengan baik dan efektif.
Hal berikutnya berhubungan dengan kemampuan karyawan. Hal ini jelas dapat dibayangkan, karena setiap pengalaman baru yang didapatkan akan membantu meningkatkan kemampuan seseorang. Atasan yang mendelegasikan bawahannya pasti memiliki pertimbangan terstruktur tentang beberapa aspek terkait kemampuan bawahan.
Saat atasan melakukan pendelegasian, operasional perusahaan menjadi efisien. Hal ini termasuk mempercepat pengambilan keputusan. Itulah mengapa bawahan yang didelegasikan harus yang memadai karena salah satunya menyangkut kebijakan perusahaan.
Baca Juga: 7 Cara Membangun Tim Kerja yang Baik
Delegasi wewenang sangat memengaruhi struktur kerja perusahaan, sehingga akan memudahkan dalam beberapa hal yang sudah kita bahas di atas. Kita sudah mengetahui bahwa pendelegasian juga berpengaruh kepada kemampuan karyawan. Selain itu, kita akan memahami manfaat apa yang bisa didapatkan oleh karyawan ketika terlibat dalam melaksanakannya. Manfaat delegasi wewenang adalah sebagai berikut:
Dalam proses pendelegasian wewenang, bawahan akan menerima otoritas untuk sewaktu-waktu mampu mengambil keputusan yang berkaitan dengan tugasnya. Hal ini akan memotivasinya untuk menjalankan tugas serta mencapai tujuannya sesuai dengan yang diharapkan.
Dalam delegasi wewenang, otoritas yang diterima oleh karyawan akan digunakan untuk membuat keputusan penting bagi perusahaan. Partisipasi untuk menentukan apa yang penting bagi perusahaan akan memberikan sebuah nilai positif bagi karyawan. Hal inilah yang meningkatkan kepuasan kerja karyawan karena merasa mampu menjalankan instruksi dan tugas sesuai harapan atasannya.
Delegasi wewenang akan memengaruhi kinerja organisasi karena pada dasarnya menciptakan budaya kerja yang lebih efektif dan efisien. Beberapa tugas lebih cepat untuk diselesaikan sehingga operasional perusahaan bisa terfokus pada bidang yang lebih penting. Selain itu, berpengaruh terhadap kualitas kerja bawahan di sebuah perusahan.
Baca Juga: Critical Thinking: Pengertian, Ciri, Manfaat, dan Cara Melatihnya
Atasan yang mendelegasikan sebuah pekerjaan untuk diselesaikan oleh bawahannya sedang membangun relasi untuk mencapai tujuan. Membiasakan budaya ini akan meningkatkan kemampuan serta banyak pekerjaan yang dapat diselesaikan dengan efisien. Tujuan inti juga akan lebih mudah dicapai dengan melakukan delegasi wewenang. Berikut adalah tip dan cara melakukan delegasi wewenang.
Saat pertama kali mendelegasikan bawahan, tentukan tugas yang memadai dengan kemampuannya dan tidak terlalu rumit. Hindari untuk mendelegasikan tugas yang sifatnya krusial. Hal ini sebagai pembelajaran untuk mengetahui kebiasaan, serta cara untuk menyelesaikan tugasnya.
Memilih karyawan yang sesuai adalah cara tepat dan efektif untuk delegasi tugas. Mengapa demikian? Karena, memilih seseorang berdasarkan pengalaman dan kemampuan yang cocok dengan tugas yang didelegasikan, akan memperkecil tingkat kesalahan. Selain itu, sebagai atasan kamu akan mengetahui batas kemampuan dari bawahan.
Baca Juga: Cara Membuat Konten Sosial Media yang Menarik Dalam Bisnis
Dalam mendelegasikan tugas atau pekerjaan, usahakan untuk komunikasikan secara jelas agar tidak muncul persepsi yang berbeda. Proyek atau tugas yang didelegasikan juga akan lebih lancar untuk dilaksanakan karena pemahaman yang baik. Jika ingin lebih baik lagi, informasi tersebut dapat buatkan dalam bentuk tulisan.
Langkah terakhir adalah memantau dan lakukan evaluasi. Berikan penghargaan dan ucapkan terima kasih kepada karyawan yang telah membantu perusahaan dan mencapai tujuannya.
Mendelegasikan pekerjaan pada awalnya memang tidak mudah, dibutuhkan pengawasan, kepercayaan, serta manajemen informasi yang jelas agar sasaran lebih mudah dicapai. Namun, seiring berjalannya waktu delegasi wewenang akan memberikan banyak manfaat. Atasan yang mendelegasikan tugas, juga membangun membangun tim yang mapan untuk keberhasilan perusahaan.
Dalam mendelegasikan tugas, dibutuhkan kepemimpinan yang baik. GreatNusa adalah wadah pembelajaran bisnis dan manajemen untuk meningkatkan kemampuan kepemimpinan. Coba sekarang juga, untuk keberhasilan bisnis yang lebih optimal.
Improvement adalah metode sistematis yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengidentifikasi masalah kemudian memperbaiki dan mengembangkannya lebih baik!
Improvement adalah upaya perusahaan untuk mengidentifikasi performa karyawan dan mengoptimalkannya. Proses ini merupakan bagian dari manajemen SDM yang dilakukan untuk memajukan performa. Singkatnya, kita sebut improvement membantu untuk me-review performa dan meningkatkannya.
Setiap perusahaan selalu menerapkan metode yang tepat untuk membantu karyawannya bekerja secara efisien. Artikel di bawah ini mengulas lebih luas tentang improvement, termasuk ciri, tujuan, dan aspek lainnya.
Membahas improvement tentu saja kita akan mengaitkannya dengan sebuah kemajuan, atau proses yang dilakukan secara berkelanjutan demi sebuah sasaran. Dalam menerapkannya terdapat ciri-ciri yang diketahui sebagai berikut.
Improvement memiliki tujuan yang jelas. Artinya, memiliki sebuah sasaran yang ingin dicapai. Dan, berhubungan dengan itu, improvement berorientasi pada sebuah kemajuan dari tujuan yang ditindaklanjuti.
Ciri-ciri yang lain adalah berkelanjutan. Artinya, akan tetap mengevaluasi dan menjaga performa yang baik pada setiap kemajuan. Hal ini berhubungan dengan kualitas yang tetap ingin ditingkatkan.
Sinergi dalam mencapai tujuan sangatlah penting. Hal ini adalah sebuah hubungan yang harmonis dan membawa dampak positif. Di lain pihak, suatu hal yang dilakukan secara bersama-sama akan membangun kekompakan dalam tim.
Data adalah keterangan informasi berdasarkan pengamatan. Melakukan improvement harus disertai dengan data dan fakta yang akurat. Kegunaannya adalah mengetahui kebutuhan dan memahaminya.
Menggunakan data akan memudahkan dalam menerapkan langkah yang sistematis untuk mencapai tujuan. Langkah yang diterapkan tentu sesuai dengan permasalahan. Itulah mengapa menggunakan basis data yang akurat sangat penting.
Ciri-ciri yang terakhir adalah langkah sistematis. Artinya, menjabarkan dan merumuskan langkah yang tepat sehingga membentuk sebuah sistem terpadu untuk melakukan improvement. Menggunakan sebuah sistem terpadu akan mempercepat penerapan teknisnya, dan lebih tertata atau terorganisasi.
Setelah mengetahui ciri-ciri improvement, adapun tujuan untuk memperoleh sebuah solusi yang tepat dan sesuai bagi masalah yang ditemukan. Solusi akan disajikan dalam bentuk modifikasi sistem yang memadai dan beragam. Simak tujuan dari improvement berikut ini.
Proses untuk meningkatkan kinerja merupakan tujuan pertama yang dapat kita ketahui. Di mana sebuah perusahaan ingin meningkatkan kinerja pada proses bisnis, produk dan layanan, maupun karyawan. Hal tersebut telah melalui beberapa tahap dan berdasarkan evaluasi secara berkala.
Metode ini akan memberikan gambaran yang jelas mengenai bagian mana yang tidak optimal, dan cara apa yang dilakukan untuk memperbaikinya. Tujuannya agar meningkatkan kinerja, dan mendorong untuk mengoptimalkan performa.
Metode perencanaan ini dilakukan untuk mengevaluasi proses bisnis. Mulai dari prosedur, alur kerja, hingga pertumbuhan bisnis. Proses ini adalah perbaikan secara menyeluruh yang mengeliminasi kekurangan, kemudian memberikan keuntungan terhadap perusahaan.
Perbaikan ini dimulai dengan mengelola perbaikan agar dapat mengelola proses bisnis tersebut, baik proses internal maupun proses eksternal agar lebih optimal. Setidaknya ada 5 tahap dalam mengartikan proses bisnis krisis.
Tahapan tersebut dapat diurutkan sebagai berikut. Menyeleksi process owner, menentukan batas perbaikan, membentuk dan melatih tim perbaikan, memajukan model perbaikan, dan yang terakhir menentukan ukuran keberhasilan.
Berikutnya adalah pemahaman proses bisnis yang bertujuan untuk memahami semua fungsional secara mendalam. Pemahaman tersebut dapat dimengerti melalui beberapa tahap.
Tahapan tersebut dapat diurutkan sebagai berikut. Menyusun bagan alir proses, memahami hubungan dengan sebuah proses yang berjalan, lakukan analisis waktu saat proses, lakukan perbaikan yang segera, dan yang terakhir adalah penyelarasan proses dan prosedur.
Selain itu adapun langkah untuk penyederhanaan proses. Tujuannya memangkas waktu proses, lakukan standardisasi, kemudian perbarui prosesnya. Metode ini agar penerapan improvement menjadi efisiensi.
Dalam penyederhanaan proses terdapat 6 tahap yang diketahui sebagai berikut. Mempermudah proses, penentuan proses yang diinginkan, memangkas birokrasi, peralatan yang diperbarui, seragamkan proses, dan memangkas waktu proses.
Adapun cara untuk menilai dan mengontrol proses bisnis. Metode ini untuk peninjauan dan menilai estimasi dari sasaran yang ingin dicapai perusahaan. Dalam prosesnya terdapat 3 tahap sebagai berikut.
Mengelaborasi pengukuran proses dan sasaran, menyiapkan sistem umpan balik, dan lakukan pengecekan proses secara bertahap.
Cara terakhir untuk memperbaiki proses bisnis adalah continuous improvement. Tujuannya adalah mencapai penerapan proses perbaikan yang beragam. Seperti mengubah, mengeliminasi, atau menambahkan prosesnya.
Dalam bagian ini terdapat 5 tahap sebagai berikut. Mengevaluasi imbas perubahan terhadap bisnis dan pelanggan, menggolongkan proses, mencari dan mengeliminasi masalah, lakukan studi banding proses, dan pengecekan kualifikasi berulang.
Baca Juga: 7 Ciri-Ciri Etos Kerja yang Harus Dimiliki Oleh Seorang Pemimpin
Rasa percaya diri yang tinggi mencerminkan pola pikir yang positif. Dalam hal ini, improvement di lingkungan kerja dapat membangun kepercayaan diri karyawan. Perubahan ini dinilai melalui evaluasi dan perbaikan pada metode kerja hingga kualitas hasil kerja mereka.
Karyawan yang memahami kekurangan, didorong untuk memperbaikinya agar efektif dalam bekerja. Ini adalah salah satu cara untuk meningkatkan kepercayaan diri. Mereka akan merasa puas ketika mampu memperbaiki kekurangannya.
Perbaikan yang diatur secara berkala mendatangkan hasil yang beragam. Manfaat ini akan berpengaruh terhadap keefektifan organisasi dan prosesnya. Termasuk memperbaiki standar kerja serta proses kerjanya.
Proses menemukan masalah dan mengeliminasi masalah, serta standar yang diperbarui dan prosesnya, akan meningkatkan hasil kerja. Selain itu, menggunakan peralatan yang tepat juga berpengaruh terhadap keefektifan sebuah organisasi.
Perbaikan tidak hanya terfokus pada sebuah sistem, tetapi juga pada produk atau layanan. Jika sebuah produk dinilai buruk, akan menyebabkan dampak yang negatif bagi perusahaan. Dan, pendapat dari konsumen juga dapat memengaruhi kualitas produk.
Untuk meningkatkan kualitas produk, harus mengetahui masalah dan mengeliminasi masalah tersebut. Kemudian ubah prosesnya menggunakan pendapat konsumen dan lakukan perbaikan.
Baca Juga: 9 Contoh Analisis Perilaku Konsumen untuk Digital Marketing
Manfaat improvement dapat dinilai dari performa karyawan yang makin baik melalui tahapan evaluasi dan perbaikan berkala. Berikut manfaat dari improvement yang lebih luas bagi karyawan.
Upaya ini ditindaklanjuti berdasarkan hasil evaluasi berkala. Di mana, hal tersebut memberikan gambaran yang jelas tentang kelemahan dan kekurangan karyawan. Tentu perusahaan sangat menginginkan karyawan dengan kompetensi yang baik untuk melaksanakan tugasnya.
Maka, setelah mengetahui permasalahannya, segera lakukan perbaikan. Caranya melalui pelatihan skill yang sesuai dengan lingkup pekerjaannya. Setelah melakukan perbaikan, tinjau secara berkala dan ukur kualitas kerjanya. Sampaikan penilaian yang sesuai dan jika dirasa masih kurang, ulangi prosesnya.
Kepercayaan diri juga menjadi sebuah bagian yang tidak terpisahkan dari kompetensi. Artinya, dengan memiliki kemampuan yang baik, rasa percaya diri juga akan sama baiknya. Cara mengukurnya berdasarkan seberapa banyak tugas yang dibebankan atau dipercayakan terhadap dirinya.
Mengetahui hal tersebut, meningkatkan kompetensi sama halnya akan meningkatkan rasa percaya diri. Melalui perbaikan berkala yang teratur serta penilaian yang akurat, rasa percaya diri akan tumbuh dengan sendirinya.
Lakukan segera proses perbaikan berdasarkan kebutuhannya, dan nilai kinerjanya. Berikan tugas yang sesuai pengetahuannya kemudian evaluasi secara berkala agar meningkatkan kemampuannya. Makin banyak terlibat dan menyelesaikan tugas yang diterima, rasa percaya dirinya akan terbangun.
Perbaikan berkala tidak hanya untuk tingkatkan percaya diri saja, tetapi bisa juga untuk peluang karier yang cemerlang. Mengapa demikian? Karena makin banyak terlibat dan mampu untuk menyelesaikan tugasnya dengan benar, potensi untuk promosi jabatan juga sangat besar.
Jadi, kemampuannya baik, rasa percaya dirinya meningkat, kariernya juga ikut berkembang. Ini adalah sebuah siklus yang dihasilkan dari improvement secara teratur. Dengan begitu, bisa dipahami bahwa improvement memengaruhi semua fungsional dan yang terlibat di dalamnya.
Kepuasan kerja dapat diukur dari kualitas kerja karyawan. Dari perbaikan secara terus-menerus, akan berdampak terhadap kualitas hasil kerja. Di mana, hal itu membawa rasa puas yang memiliki nilai tertentu.
Nilai tersebut sebagai reward dari kualitas hasil kerja. Itu artinya, improvement membantu karyawan untuk mencapai sebuah sasaran dan menciptakan rasa puas terhadap pencapaian tersebut.
Pengetahuan yang memadai dapat meningkatkan kesejahteraan finansial. Tentu saja berkaitan dengan improvement. Contohnya karyawan yang memiliki kemampuan terlatih dan baik tentang sebuah hal yang dibutuhkan perusahaan, dapat dipromosikan untuk mengemban jabatan tertentu.
Baca Juga: 6 Manfaat Digital Marketing untuk Perkembangan Bisnismu
Improvement memiliki tujuan untuk menciptakan solusi terbaik yang tepat. Setelah memahami banyak hal yang berkaitan dengan improvement, sekarang kita akan membahas bagaimana cara menerapkannya.
Secara umum identifikasi masalah adalah proses untuk menjelaskan dan membuat penjelasan yang terukur terhadap suatu masalah. Begitu juga dalam menerapkan improvement, harus ada identifikasi yang menjabarkan secara merata sebuah permasalahan.
Langkah selanjutnya adalah rumuskan solusi perbaikan yang teratur dalam bentuk matriks sehingga memudahkan untuk menentukan solusi mana yang lebih tepat. Kemudian rencanakan lebih dari satu solusi agar dapat mengukur tingkat keberhasilannya.
Terapkan perbaikan pada bagian yang bermasalah sesuai dengan data. Kemudian lakukan pemantauan dan ukur hasilnya berdasarkan data yang didapatkan dalam periode waktu tertentu, misal dalam 1 bulan atau 3 bulan.
Lakukan evaluasi dari hasil pengukuran yang didapatkan, apakah sasaran yang ingin dicapai sudah terpenuhi atau tidak? Jika sasaran belum tercapai, lakukan identifikasi dan ulangi proses. Langkah terakhir yang dilakukan adalah standardisasi, setelah itu identifikasi masalah baru dan terapkan continuous improvement untuk meningkatkan kualitas.
Improvement merupakan alat bantu yang terukur untuk sebuah permasalahan. Banyak hal yang dapat dicapai dengan menerapkannya di sebuah organisasi atau perusahaan. Dengan demikian, kita sudah memahami secara menyeluruh tentang improvement.
Setelah mengetahui secara luas apa itu improvement, kamu juga bisa mempelajarinya lebih dalam lagi bersama GreatNusa. Jangan tunda lagi kesempatan untuk menjadi ahli dalam metode peningkatan berkelanjutan karena ada GreatNusa yang akan membantu kamu dengan menyediakan berbagai modul serta kursus yang dapat kamu pilih sesuai kebutuhan. Hubungi kami sekarang untuk mendaftarkan diri kamu dalam salah satu kursus yang dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan diri!