Menampilkan 85-90 dari 438 Artikel
Work-life balance adalah keseimbangan antara waktu bekerja dengan waktu pribadi. Pelajari pengertian, dampak dan strateginya di sini.
Work-life balance adalah budaya yang perlu diterapkan dalam lingkungan kerjamu. Ada baiknya kamu meniadakan budaya gila kerja atau workaholic dan mulai mengampanyekan pentingnya work-life balance demi kesejahteraan karyawan. Mereka juga memiliki kehidupan di luar pekerjaan yang tidak kalah penting untuk diperhatikan, salah satunya hubungan keluarga.
Lantas, bagaimana langkah penerapan work-life balance yang efektif supaya karyawanmu bisa mengikutinya? Simak artikel ini untuk menemukan jawabannya.
Sebelum mulai menerapkan work-life balance, lebih baik kamu memahami pengertiannya terlebih dahulu. Lihat penjelasan singkat mengenai pentingnya work-life balance dalam bagian berikut ini.
Work-life balance biasanya diartikan sebagai keseimbangan antara jumlah waktu yang kamu habiskan untuk bekerja dibandingkan jumlah waktu untuk kehidupan pribadi, seperti mengerjakan hobi atau bersosialisasi bersama orang lain di luar lingkungan kerja.
Ketidakseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi terlihat ketika kamu memprioritaskan lebih banyak waktu dan perhatian kepada pekerjaan daripada kehidupan pribadimu. Intinya, kamu perlu memiliki manajemen yang baik terhadap berbagai tujuan dan tanggung jawab baik dalam dunia karier maupun kehidupan pribadi.
Work-life balance tidak hanya berguna untuk kehidupan pribadi dan kesehatanmu. Budaya ini perlu diterapkan untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas karyawan secara keseluruhan. Work-life balance terwujud ketika karyawan tidak menganggap pekerjaan sebagai tugas yang melelahkan. Mereka akan bekerja lebih keras dan meminimalisir kesalahan dalam bekerja karena mampu memberikan performa terbaiknya.
Selain itu, kamu bisa meningkatkan engagement atau keterlibatan karyawan terhadap lingkungan kerjanya. Mereka akan lebih antusias untuk terlibat tidak hanya dalam pekerjaan, melainkan juga aktivitas perusahaan lainnya. Keterlibatan karyawan yang tinggi secara tidak langsung akan mengurangi tingkat turnover atau keluar-masuknya karyawan dalam suatu perusahaan. Kamu pun bisa mempertahankan karyawan yang potensial apabila kebutuhan work-life balance-nya sudah terpenuhi.
Baca Juga : Work Life Balance, Cara Untuk Menyeimbangkan Hidupmu
Kurangnya keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi memiliki dampak yang merugikan pada kesejahteraan karyawan. Beberapa dampak negatif pada karyawan yang kurang menerapkan work-life balance sebagai berikut:
Karyawan yang bekerja terlalu keras tanpa jeda lebih rentan terkena stres tinggi. Stres yang berkepanjangan dapat menyebabkan kondisi burnout. Burnout terlihat dari beberapa gejala berikut: kelelahan fisik dan emosional, hilangnya motivasi, dan perasaan tidak berdaya. Kondisi ini dapat membuat karyawan lebih sulit berkonsentrasi, mengambil keputusan, dan bekerja secara efektif.
Burnout yang berkepanjangan dapat mengganggu kesehatan mental karyawan. Mereka akan terus-menerus merasa tertekan dan tidak bahagia dalam bekerja sehingga mengalami masalah kesehatan mental seperti depresi dan gangguan kecemasan. Selain itu, karyawan yang terlalu lama duduk atau tidak cukup bergerak selama jam kerja akan mengalami masalah kesehatan fisik berupa obesitas, sakit punggung, dan masalah jantung.
Karyawan yang kelelahan dan merasa tertekan cenderung memiliki tingkat produktivitas dan kualitas kerja yang lebih rendah. Mereka berisiko membuat lebih banyak kesalahan, membutuhkan lebih banyak waktu dalam menyelesaikan tugas, dan kurang bersemangat dalam melakukan pekerjaannya. Akibatnya, karyawan merasa kurang bahagia di tempat kerja sehingga memiliki dampak negatif pada kinerja keseluruhan perusahaan.
Baca Juga : Ciri-ciri Profesionalisme yang Perlu Diketahui dalam Karir Anda
Setelah menyadari dampak negatif kurangnya work-life balance di atas, kamu perlu mengambil langkah untuk mulai menciptakan budaya ini. Work-life balance akan membuat karyawan merasa lebih bahagia, sehat, dan produktif dalam bekerja. Bagaimana cara menciptakan work-life balance yang baik? Mulailah dari tiga langkah sederhana berikut.
Kamu perlu menetapkan jadwal kerja yang realistis dan tidak terlalu padat, tetapi tetap memastikan bahwa semua pekerjaan dan tanggung jawab bisa ditangani lebih baik. Jadwal kerja yang terlalu padat bisa menyebabkan stres dan kelelahan pada karyawan. Pertimbangkan kebutuhan karyawan, seperti waktu istirahat dan waktu untuk mengurus kehidupan pribadi dalam membuat jadwal kerja di perusahaanmu.
Berikan juga kesempatan pada karyawan untuk beristirahat di sela pekerjaannya. Karyawan akan merasa lebih segar dan produktif dalam bekerja jika mempunyai waktu istirahat yang cukup. Undang-Undang Ketenagakerjaan sudah memberikan pedoman waktu istirahat, cuti, dan hari libur demi kesejahteraan pekerja di Indonesia, jadi kamu perlu menerapkannya sebagai bentuk kepatuhan akan regulasi yang berlaku.
Budaya work-life balance akan lebih terwujud apabila kamu juga menghargai kehidupan karyawan di luar pekerjaan mereka. Caranya, kamu bisa memberikan waktu cuti yang cukup dan menetapkan kebijakan fleksibilitas dalam jadwal kerja apabila diperlukan. Karyawan akan merasa dihargai dan diperhatikan oleh perusahaan sehingga mereka bisa lebih fokus dan produktif dalam bekerja.
Baca Juga : Apa itu Quarter Life Crisis dan Cara Menghadapinya
Diperlukan peran pemimpin yang baik dalam menerapkan budaya work-life balance. Sebagai seorang pemimpin, kamu bisa menerapkan tiga cara berikut ini.
Berikanlah dukungan dan motivasi kepada karyawan untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi mereka. Mulailah dengan menerapkannya pada dirimu sendiri supaya karyawan memiliki contoh dalam work-life balance. Kehadiranmu sebagai teladan membuat mereka merasa didukung dan terinspirasi untuk mengikuti budaya work-life balance.
Fasilitas dan kebijakan yang mendukung work-life balance seperti fleksibilitas waktu kerja, cuti yang cukup, dan fasilitas kesehatan dan kebugaran juga perlu disediakan. Karyawan bisa menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadinya lebih baik karena kamu mendorong mereka untuk memanfaatkan segala fasilitas tersebut.
Setiap karyawan juga memiliki kebutuhan yang berbeda dalam kehidupan pribadinya. Jalinlah komunikasi yang baik bersama mereka dan bersikaplah terbuka terhadap saran dan masukan dari karyawan. Kamu juga bisa mendapatkan inspirasi kebijakan dan program yang lebih baik untuk menciptakan work-life balance yang lebih maksimal bagi seluruh karyawan.
Tahukah kamu kalau beberapa perusahaan ternama yang telah meraih kesuksesan ternyata menerapkan work-life balance untuk karyawannya. Mari kita belajar dari dua perusahaan ternama berikut.
Google telah menerapkan berbagai inisiatif work-life balance untuk karyawannya, mulai dari bekerja di rumah yang fleksibel, memberikan cuti melahirkan secukupnya, dan menyediakan layanan pengasuhan anak di kantor. Selain itu, Google juga menawarkan fasilitas kesehatan seperti pusat kebugaran dan konseling untuk membantu karyawan meraih keseimbangan hidup yang lebih baik. Semua inisiatif ini bertujuan untuk membantu karyawan menciptakan work-life balance sehingga mereka mampu mencapai potensi maksimalnya di tempat kerja.
Kebijakan menarik yang diadopsi Microsoft yaitu ‘No Meeting Fridays’ untuk mengurangi jumlah rapat pada hari Jumat supaya karyawan lebih fokus pada tugas yang lebih penting. Microsoft juga memiliki program khusus untuk ibu hamil dan orang tua baru yang mencakup cuti tambahan dan dukungan finansial untuk biaya bayi. Semua kebijakan ini dirancang supaya karyawan Microsoft mampu mencapai work-life balance mereka.
Kesimpulannya, work-life balance adalah budaya penting yang harus diterapkan untuk meningkatkan kesejahteraan karyawanmu. Sebagai seorang pemimpin, kamu harus berani menerapkan kebijakan work-life balance yang nyata dan memberikan kesejahteraan terhadap seluruh karyawan. Tentunya kamu memerlukan kemampuan leadership yang penting supaya kamu bisa mengarahkan seluruh karyawan lebih efektif. Bagaimana caranya? Daftarkan dirimu mengikuti kelas Mengenal dan Meningkatkan Keterampilan Kepemimpinan dari GreatNusa supaya leadership skill-mu terus mengalami peningkatan sewaktu-waktu.
Micromanagement adalah gaya manajemen yang dapat memberikan dampak negatif terhadap kinerja karyawan. Berikut pengertian dan dampaknya.
Pernahkah kamu berpikir untuk tidak mendelegasikan pekerjaanmu kepada karyawan atau rekan kerja karena merasa masih bisa menyelesaikannya sendiri? Situasi tersebut dikenal sebagai micromanagement. Micromanagement adalah gaya manajemen yang perlu dihindari karena bisa membawa dampak buruk kepada karyawan.
Seperti apa dampak yang ditimbulkan akibat micromanagement? Bagaimana cara menghindari micromanagement dalam bekerja? Yuk, simak ulasannya di bawah ini.
Penting sekali untuk mengenali definisi micromanagement dan ciri-ciri yang ditimbulkan supaya kamu bisa mengatasinya pada waktu yang tepat.
Micromanagement adalah gaya manajemen ketika seorang manajer terlalu memperhatikan, mengawasi, atau mengendalikan pekerjaan karyawannya secara ketat. Orang yang melakukan micromanagement alias micromanager terlibat langsung dalam pekerjaan orang lain. Artinya, seorang micromanager sering kali merasa enggan memberikan tanggung jawab kepada karyawan sehingga mereka menjadi satu-satunya pembuat keputusan. Mereka juga lebih memberi perintah daripada mengajari karyawannya.
Micromanagement mungkin memberikan hasil yang bagus, tetapi bisa merusak semangat karyawan dan perusahaan dalam jangka panjang. Biasanya, micromanagement dianggap sebagai konotasi negatif karena karyawan merasa bahwa micromanager meragukan kompetensi mereka.
Seorang micromanager biasanya menggunakan sebagian besar waktunya untuk mengawasi pekerjaan karyawannya dan terlalu menyoroti hal-hal kecil yang kurang penting dari tugas karyawannya. Meskipun manajer micromanager mungkin tidak memandang diri mereka sebagai orang yang demikian.
Micromanagement ternyata lebih mudah dikenali oleh orang lain di perusahaan. Berikut ini beberapa tanda-tanda umum seorang micromanager:
Baca Juga : Performance Management: Pengertian, Tujuan, serta Manfaat Melakukannya bagi Leader
Micromanagement memiliki dampak yang signifikan terhadap karyawan yang berada di bawah kendali seorang micromanager. Berikut beberapa dampak negatif micromanagement adalah sebagai berikut:
Karyawan yang dikelola oleh seorang micromanager cenderung merasa tidak percaya diri dalam melaksanakan tugasnya. Rasa tidak percaya diri ini muncul akibat kebiasaan micromanager yang terus-menerus memeriksa pekerjaan yang telah dilakukan oleh karyawan, bahkan pada rincian terkecil sekalipun. Akibatnya, karyawan merasa tidak dihargai dan meragukan kemampuan mereka sendiri.
Micromanagement juga berdampak negatif pada produktivitas karyawan. Karyawan yang selalu dipantau secara ketat dan diberi perintah yang detail pada setiap tahapan pekerjaan cenderung merasa tertekan dan stres. Alhasil, konsentrasi mereka terganggu sehingga memengaruhi kinerja secara keseluruhan yang pada akhirnya bisa menurunkan produktivitas karyawan dalam bekerja.
Seorang micromanager cenderung mengambil alih seluruh kendali dan membuat semua keputusan, termasuk keputusan yang seharusnya bisa diambil oleh karyawan. Alhasil, karyawan kehilangan kepercayaan diri sehingga merasa tidak perlu berinisiatif untuk membuat keputusan penting. Akibatnya, mereka cenderung hanya menunggu instruksi dari atasan sehingga kurang berkembang secara profesional.
Karyawan yang dikelola oleh seorang micromanager akan merasa frustasi dan kelelahan selama bekerja. Rasa ini muncul karena terus-menerus dipantau dan diberi perintah secara detail. Mereka merasa tidak dihargai dan tidak diberi kepercayaan untuk melaksanakan tugasnya sendiri sehingga merasa stres dan kelelahan. Pada akhirnya, kesehatan dan kesejahteraan karyawan secara keseluruhan akan terpengaruh akibat micromanagement.
Baca Juga : Manajemen Personalia: Tugas, Fungsi, dan Syaratnya
Setelah melihat dampak negatifnya di atas, kamu pasti sudah memahami bahwa micromanagement dapat mengganggu kinerja karyawan dan memengaruhi produktivitas tim. Untuk menghindari micromanagement, kamu bisa melakukan hal-hal berikut sebagai seorang pemimpin yang baik.
Kepercayaan merupakan hal utama dalam bekerja sama, termasuk juga hubungan antara atasan dan bawahannya. Langkah ini juga berguna untuk menghindari micromanagement dalam bekerja. Cobalah mendelegasikan tugas dan tanggung jawab yang jelas serta berikan kebebasan pada karyawan untuk menentukan cara terbaik dalam menyelesaikan tugasnya. Karyawan akan merasa dihargai dan termotivasi untuk bekerja dengan lebih baik karena kamu memercayai mereka.
Ketika mendelegasikan tugas, pastikan kamu memberikan arahan yang jelas pada awal proyek atau tugas supaya karyawan bisa memahami tujuan dan ekspektasi yang diharapkan. Karyawan akan lebih mandiri dalam menyelesaikan tugas sehingga bisa menghindari kebingungan yang berpotensi membuatmu terpaksa melakukan semua pekerjaan alias micromanagement.
Memberikan umpan balik (feedback) yang konstruktif pada karyawan merupakan hal penting untuk membantu karyawan dalam memperbaiki kinerja mereka. Namun, pastikan feedback yang kamu berikan bukanlah sebuah kritik yang bersifat personal atau menjatuhkan motivasi karyawan. Berikan umpan balik secara positif dan sediakan solusi untuk mengatasi masalah yang muncul.
Terakhir, kamu juga harus memilih karyawan yang mampu bekerja secara mandiri sehingga bisa menghindari micromanagement. Kamu bisa memilih karyawan yang memiliki pengalaman dan kemampuan dalam menyelesaikan tugas secara mandiri. Selain itu, kamu juga bisa memberikan pelatihan dan dukungan yang dibutuhkan kepada karyawan yang belum bisa bekerja mandiri dan efektif.
Intinya, micromanagement adalah gaya manajemen yang perlu dihindari. Tim kamu tidak akan mengalami perkembangan yang signifikan kalau kamu terus menerapkan micromanagement. Lagi pula, tim yang baik harus dibangun berdasarkan kepercayaan, sehingga kamu perlu menghindari micromanagement dan mulai memercayakan karyawanmu untuk melaksanakan pekerjaanmu.
Baca Juga : Agile Project Management: Pengertian, Fungsi, Serta Tugasnya
Menjadi seorang pemimpin juga harus memastikan agar anggotanya memiliki kinerja yang mumpuni. Bagaimana caranya? Temukan jawabannya dengan mengikuti kelas Mengembangkan Kepemimpinan yang Berkinerja Tinggi dari GreatNusa! Daftarkan dirimu untuk mengikuti kelasnya supaya kamu bisa menjadi pemimpin yang diandalkan anggota timmu!
Gaya kepemimpinan mengacu pada pendekatan perilaku pemimpin dalam memengaruhi anggotanya. Pelajari pengertian, contoh, dan perannya di sini.
Apakah kamu sudah mengetahui gaya kepemimpinan yang sesuai kepribadianmu? Ya, setiap orang mempunyai gaya kepemimpinan yang berbeda ketika memimpin sebuah tim. Penting untuk mengetahui gaya kepemimpinan yang dimiliki supaya kamu bisa menciptakan budaya kerja yang lebih baik dan harmonis.
Pertanyaannya, apa saja gaya kepemimpinan yang biasanya ada di dunia kerja? Bagaimana cara memilih gaya kepemimpinan yang sesuai kepribadian dirimu? Temukan jawabannya dalam bahasan menarik berikut ini.
Barangkali kamu bertanya apakah yang sebenarnya dimaksud gaya kepemimpinan itu? Apa saja faktor yang memengaruhi gaya kepemimpinan seseorang? Mari kita bahas di bawah ini.
Gaya kepemimpinan mengacu pada pendekatan perilaku yang digunakan oleh pemimpin dalam memengaruhi, memotivasi, dan mengarahkan anggotanya. Setiap jenis gaya kepemimpinan menentukan cara pemimpin dalam menerapkan rencana dan strategi untuk mencapai tujuan yang ditetapkan sekaligus memperhatikan harapan para pemangku kepentingan (stakeholder) serta kesejahteraan dan keamanan anggota timnya.
Kepemimpinan yang efektif lebih banyak bergantung pada gaya kepemimpinan. Kemampuan seorang pemimpin dalam mengambil kendali dan keputusan sangatlah penting. Selain itu, seorang pemimpin perlu mengetahui gaya kepemimpinan yang efektif dan cocok diterapkan pada organisasi atau situasi tertentu supaya mencapai keberhasilan. Intinya, memahami gaya kepemimpinan membantu seorang pemimpin dalam mengambil kepemilikan, kontrol, dan tanggung jawab terhadap ukuran dan lingkup tugas yang dihadapi.
Ada tiga faktor yang memengaruhi gaya kepemimpinan seseorang dalam memimpin anggota timnya, yaitu:
Baca Juga : Digital Leadership: Pengertian, Karakteristik, dan Manfaatnya dalam Era Digital
Dalam dunia kerja, terdapat berbagai macam gaya kepemimpinan yang dapat diterapkan oleh seorang pemimpin untuk mencapai tujuan bersama. Berikut lima contoh gaya kepemimpinan yang umum dijumpai di dunia kerja:
Gaya kepemimpinan autokratis lebih identik dengan kendali penuh dari seorang pemimpin terhadap segala hal terkait pekerjaan. Setiap anggota tim hanya menjalankan instruksi yang diberikan dan tidak memiliki kebebasan untuk mengambil keputusan. Gaya kepemimpinan autokratis biasanya diterapkan pada situasi darurat atau dalam lingkungan kerja yang memerlukan pengambilan keputusan yang cepat.
Gaya kepemimpinan ini lebih menekankan pada partisipasi anggota tim dalam pengambilan keputusan. Pemimpin akan meminta pendapat dan saran dari seluruh anggota tim sebelum membuat keputusan. Gaya kepemimpinan demokratis bisa memperkuat keterlibatan antaranggota tim dan mendorong terciptanya lingkungan kerja yang kooperatif dan produktif.
Gaya kepemimpinan ini memberikan kebebasan penuh pada anggota tim dalam mengambil keputusan dan melakukan pekerjaannya sesuai keinginan masing-masing. Pemimpin hanya memberikan panduan dan arahan umum tanpa terlibat dalam proses pekerjaan. Gaya kepemimpinan ini umumnya diterapkan pada lingkungan kerja yang memiliki anggota tim dengan tingkat kecakapan yang tinggi.
Gaya kepemimpinan transaksional ditandai dengan adanya penghargaan dan hukuman (rewards and punishment) sebagai motivasi untuk para anggota tim. Pemimpin akan memberikan hadiah atau penghargaan kepada anggota tim yang berhasil mencapai target atau memperlihatkan kinerja yang optimal. Sebaliknya, anggota tim yang tidak berhasil memenuhi target atau menunjukkan kinerja yang buruk akan dikenakan sanksi atau hukuman.
Terakhir, ada gaya kepemimpinan transformasional yang bertujuan untuk memotivasi anggota tim melalui cara mengubah pola pikir dan perilaku mereka. Pemimpin akan memberikan inspirasi dan visi yang jelas dalam mencapai tujuan organisasi. Anggota tim akan merasa terlibat dalam proses pengambilan keputusan dan diberikan kebebasan untuk mengekspresikan ide-ide mereka.
Baca Juga : Agile Leadership Adalah: Pengertian, Karakteristik, dan Keuntungannya dalam Bisnis
Gaya kepemimpinan yang tepat sangat berpengaruh terhadap keberhasilan suatu organisasi. Berikut ini beberapa uraian penting yang menunjukkan peran gaya kepemimpinan dalam mencapai tujuan organisasi.
Gaya kepemimpinan yang efektif sangat penting dalam manajemen organisasi. Seorang pemimpin yang baik dapat memotivasi karyawan untuk bekerja lebih produktif dan mencapai target yang ditetapkan. Pemimpin yang tepat juga meningkatkan komunikasi dan kerja sama antaranggota tim sehingga memperkuat keberhasilan organisasi secara keseluruhan.
Gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap budaya kerja di suatu organisasi. Seorang pemimpin yang menerapkan gaya kepemimpinan yang tepat akan memperkuat nilai dan norma yang dipegang teguh oleh sebuah organisasi. Alhasil, mereka bisa meningkatkan rasa kebersamaan dan keterlibatan karyawan dalam mencapai tujuan organisasi.
Memiliki gaya kepemimpinan yang tepat dapat memberikan banyak manfaat bagi organisasi. Pemimpin yang baik dapat meningkatkan motivasi, kepercayaan, dan kinerja karyawan sehingga menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan produktif. Selain itu, pemimpin yang tepat juga dapat meminimalkan konflik dan meningkatkan efektivitas tim dalam mencapai tujuan organisasi.
Baca Juga : Ketahui 10 Jenis-Jenis Leadership yang ada di Perusahaan
Memilih dan menerapkan gaya kepemimpinan yang tepat merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan organisasi. Namun, tidak semua orang dapat menjadi pemimpin yang efektif dengan gaya kepemimpinan yang sama. Berikut ini beberapa cara untuk memilih gaya kepemimpinan yang tepat:
Setiap orang memiliki karakteristik yang berbeda sehingga membutuhkan pendekatan kepemimpinan yang berbeda pula. Berikut ini langkah praktis yang bisa dilakukan untuk memilih gaya kepemimpinan sesuai karakteristik orang:
Tuntutan situasi dan kondisi juga dapat memengaruhi gaya kepemimpinan yang perlu diterapkan. Seorang pemimpin harus bersikap fleksibel dan mampu menyesuaikan gaya kepemimpinan terhadap tuntutan situasi. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menyesuaikan gaya kepemimpinan yaitu:
Kesimpulannya, seorang pemimpin harus memiliki gaya kepemimpinan yang tepat serta sesuai kondisi dan situasi yang dihadapinya. Kamu perlu mengenal dirimu sendiri terlebih dahulu sebelum menentukan gaya kepemimpinan yang sesuai kepribadianmu. Bukan hanya gaya kepemimpinan, kamu juga perlu memiliki karakter seorang pemimpin supaya lebih efektif dalam mengarahkan anggota tim. Bagaimana caranya? Ikuti kelas Membangun Karakter Pemimpin dari GreatNusa supaya kamu bisa meningkatkan kapabilitasmu sebagai seorang pemimpin. Tingkatkan kemampuan dirimu untuk menjadi pemimpin yang cakap melalui kelas kepemimpinan di GreatNusa!
Apa itu microcopy? Teks informatif berukuran kecil pada formulir, pop-up, dan sebagainya. Berikut pengertian, dan tips menulisnya.
Ketika hendak mempelajari user experience (UX), kamu wajib memahami apa itu microcopy. Microcopy memang merupakan elemen yang kecil tetapi memegang peranan penting dalam sebuah tampilan aplikasi atau software. Microcopy yang bagus tidak hanya menambah daya tarik suatu aplikasi, tetapi juga meningkatkan kemudahan pengguna dalam mengaksesnya.
Yuk, kenali lebih lanjut tentang microcopy dan tips menulisnya melalui bacaan menarik di bawah ini.
Apakah yang dimaksud microcopy itu? Apa sebenarnya fungsi microcopy? Simak penjelasan berikut untuk mengetahui jawabannya.
Microcopy merupakan teks kecil yang bersifat informatif atau instruksional pada formulir, pop-up, tombol, prompt pencarian, tip, dan sebagainya. Microcopy memberikan informasi dan membantu pengguna dalam cara kecil ketika mereka menggunakan sebuah aplikasi atau software.
Ciri-ciri microcopy UX yang efektif sebagai berikut:
Microcopy dapat memandu serta memberi petunjuk kepada pengguna mengenai fungsionalitas suatu aplikasi. Microcopy juga berguna untuk menciptakan pengalaman yang menyenangkan. Berikut penjelasan lengkap mengenai fungsi microcopy dalam UX:
Baca Juga : AIDA Copywriting: Pengertian, Konsep, dan Contohnya
Microcopy sangat penting dalam UX karena bisa membantu pengguna ketika berinteraksi bersama aplikasi. Penggunaan microcopy yang tepat dapat membantu pengguna dalam memahami lebih baik tentang fitur atau fungsionalitas yang tersedia serta memudahkan mereka dalam navigasi dan penggunaan aplikasi.
Microcopy memiliki dampak positif sekaligus negatif dalam UX sesuai pembuatannya. Bagaimana penjelasannya?
Microcopy yang tepat dapat meningkatkan pengalaman pengguna dalam menggunakan aplikasi. Alhasil, kepuasan pengguna meningkat dan hubungan antara pengguna dan aplikasi makin bertambah.
Microcopy yang tidak digunakan secara tepat bisa memberikan dampak negatif pada pengalaman pengguna. Pengguna akan merasa bingung atau kesulitan dalam menggunakan aplikasi. Selain itu, pengguna juga akan kehilangan kepercayaan terhadap aplikasi tersebut jika microcopy tidak memberikan informasi yang jelas atau membantu. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan microcopy dengan tepat agar bisa memberikan pengalaman yang positif bagi pengguna.
Baca Juga : 6 Cara Membuat Email Marketing Newsletter Efektif dan Menarik
Penulisan microcopy yang baik merupakan keterampilan yang sangat penting dalam meningkatkan UX. Berikut beberapa tips yang bisa meningkatkan penulisan microcopy yang baik dan efektif.
Kamu perlu memahami target audiens dari aplikasi yang akan digunakan supaya bisa menyesuaikan tone dan gaya penulisan microcopy. Tone dan gaya penulisan yang dirancang sesuai kebutuhan dan preferensi pengguna akan meningkatkan kepuasan pengguna dalam mengakses aplikasinya.
Microcopy harus ditulis menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh pengguna. Hindari penggunaan kata-kata yang rumit atau teknikal yang sulit dipahami oleh pengguna awam. Pilih kata-kata yang mudah dipahami dan sederhana sehingga pesan bisa tersampaikan lebih jelas dan mudah dimengerti.
Microcopy harus relevan dan tepat sasaran terhadap konteks dan tujuan aplikasi. Pastikan microcopy memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna dan mampu membantu mereka dalam menyelesaikan tugas atau mengoperasikan produk lebih mudah.
Microcopy harus disesuaikan terhadap desain UI/UX (User Interface/User Experience) sehingga bisa terintegrasi lebih baik dalam desain aplikasi. Hindari penggunaan warna, jenis tulisan (font), dan ukuran yang tidak sesuai desain, sehingga microcopy lebih mudah dibaca dan ditemukan oleh pengguna.
Percobaan dan pengujian terhadap microcopy sangat penting untuk mengetahui jika pesan telah tersampaikan lebih jelas dan efektif. Gunakan A/B testing untuk membandingkan beberapa pilihan microcopy yang dibuat dan mengetahui pilihan yang lebih efektif dalam meningkatkan UX. Tip ini akan membantu untuk mengoptimalkan microcopy agar sesuai kebutuhan pengguna.
Baca Juga : 7 Cara Membangun Personal Branding Dengan Tepat
Secara keseluruhan, microcopy adalah elemen penting dalam proses UX design. Microcopy membantu pengguna dalam menggunakan aplikasi lebih mudah dan efektif. Penulisan microcopy yang baik akan meningkatkan UX sebuah aplikasi dan membangun hubungan yang lebih baik terhadap pengguna.
Penulisan microcopy memang menjadi tantangan tersendiri. Namun, hal ini bisa diatasi jika kamu memahami audiens, menggunakan bahasa yang mudah dipahami, membuat microcopy yang relevan dan tepat sasaran, menyesuaikan microcopy dengan desain UI/UX, serta melakukan pengujian terhadap microcopy yang telah dibuat. Penting untuk memperhatikan microcopy dalam proses UX design dan memastikan agar pesan yang disampaikan melalui microcopy dapat diterima secara baik oleh pengguna.
Jadi, apa itu microcopy? Singkatnya, microcopy adalah elemen penting dalam user experience (UX) sebuah aplikasi. Microcopy dan UX merupakan dua hal yang tidak terpisahkan dan saling membutuhkan satu sama lain. Oleh karena itu, kamu juga perlu mempelajari desain UX yang mumpuni melalui kelas Starter Kit User Experience Design bersama GreatNusa. Di sini, kamu akan mempelajari konsep UX dan user journey yang perlu diketahui supaya bisa membuat aplikasi yang ramah pengguna. Ayo, daftarkan dirimu untuk mengikuti kelasnya dan ciptakan aplikasi impianmu setelah mengikuti kelas dari GreatNusa!
Technical skill adalah kemampuan untuk menyampaikan dan menerima informasi lawan bicara. Ketahui pengertian, cara meningkatkan dan tekniknya.
Komunikasi selalu menjadi hal yang tidak pernah absen dalam setiap aspek kehidupan manusia. Begitu pula dalam dunia bisnis, kamu memerlukan communication skill supaya bisa berinteraksi bersama atasan, rekan kerja, maupun mitra bisnis. Komunikasi merupakan hal alami yang dilakukan oleh manusia, namun communication skill adalah kemampuan yang perlu ditingkatkan supaya bisa menyampaikan pesan lebih efektif.
Apakah yang dimaksud communication skill itu? Mengapa kemampuan ini sangat diperlukan dalam dunia kerja? Bagaimana cara meningkatkan communication skill supaya kamu bisa menyampaikan pesan lebih efektif? Semua pertanyaan tersebut akan dibahas dalam artikel ini. Yuk, simak!
Communication skill adalah salah satu jenis keterampilan yang digunakan untuk tujuan tersendiri. Ada berbagai jenis communication skill yang perlu dikembangkan supaya proses penyampaian pesan berjalan lebih efektif. Mari kita mengenal tentang communication skill melalui penjelasan berikut.
Keterampilan berkomunikasi atau communication skill adalah kemampuan yang digunakan untuk menyampaikan dan menerima segala jenis informasi dari lawan bicara. Lawan bicara ini bisa berupa individu maupun kelompok yang menyampaikan pesannya secara langsung atau melalui perantara.
Communication skill tidak hanya melibatkan kemampuan berbicara. Kamu juga harus memiliki kemampuan untuk mendengarkan, mengamati, bahkan berempati terhadap lawan bicaramu. Kemampuan berkomunikasi juga terjadi melalui interaksi secara tatap muka, percakapan telepon, atau aplikasi perpesanan termasuk email dan media sosial.
Communication skill sangat diperlukan dalam bisnis maupun dunia kerja. Berikut beberapa tujuan yang bisa dicapai melalui penerapan communication skill dalam bisnis:
Keterampilan komunikasi terbagi menjadi tiga jenis sesuai media yang digunakan. Berikut beberapa jenis communication skill yang perlu dikuasai oleh setiap orang di lingkungan kerja:
Baca Juga : Kuasai 5 Public Speaking Skills Berikut untuk Siap Dunia Kerja
Seberapa penting communication skill dalam bisnis? Sangat penting karena bisa meningkatkan kualitas hubungan bersama rekan kerja maupun klien. Berikut beberapa alasan pentingnya communication skill untuk kesuksesan bisnismu.
Hubungan yang baik bersama karyawan lain sangat diperlukan untuk lingkungan kerja yang sukses dan harmonis. Communication skill yang baik bisa membantu Anda dalam membangun hubungan yang positif dan saling menguntungkan bersama karyawan. Kamu bisa menjelaskan tentang tugas dan tanggung jawab lebih lugas, memberikan umpan balik (feedback) yang membangun, dan membangun kepercayaan antarkaryawan.
Bukan hanya sesama karyawan, keterampilan berkomunikasi yang baik juga diperlukan dalam menjalin hubungan bersama klien. Sebagai pengusaha, kamu harus bisa berkomunikasi dengan klien secara jelas dan efektif. Alhasil, kamu bisa meningkatkan kepercayaan dari klien serta membangun hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan.
Tentu kamu juga membutuhkan anggota tim lainnya dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan. Untuk itu, diperlukan keterampilan komunikasi yang baik dalam memastikan keberhasilan tim. Skill komunikasi bermanfaat supaya setiap anggota tim yang terlibat memiliki pemahaman yang sama mengenai tujuan dan tanggung jawab yang mereka emban.
Baca Juga : Mengenal Apa Itu Interpersonal Skill dalam Organisasi
Keterampilan berkomunikasi bisa ditingkatkan oleh siapa pun, bukan hanya orang yang pandai bicara saja. Bagaimana cara meningkatkannya? Lakukan empat langkah di bawah ini secara konsisten.
Sebelum mulai berbicara, jadilah pendengar yang aktif dan memiliki empati terhadap lawan bicaramu terlebih dahulu. Dengarkan secara saksama setiap pesan yang disampaikan oleh orang lain dan pahami perspektif mereka. Langkah ini berguna supaya kamu bisa membangun hubungan yang lebih baik karena pendengar akan merasa dihargai dan didengarkan.
Dalam menyampaikan pesan, kamu perlu berbicara secara jelas dan tegas. Ide yang disampaikan menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan diucapkan dalam nada suara yang jelas akan lebih mudah dipahami oleh pendengar. Hindari berbicara secara terburu-buru, melainkan tetaplah tenang dan pastikan kamu memahami setiap pesan yang ingin disampaikan kepada orang lain.
Gaya dan tata bahasa yang baik akan mengoptimalkan setiap pesan yang disampaikan. Belajarlah menggunakan bahasa yang sopan dan tidak kasar serta hindari penggunaan kata-kata yang tidak pantas sesuai kebudayaan audiensmu. Cobalah menghindari kesalahan tata bahasa yang umum, contohnya kesalahan ejaan atau kesalahan subjek-objek dalam satu kalimat.
Selain gaya dan tata bahasa, kamu juga perlu menggunakan komunikasi non-verbal untuk mempertegas pesan yang akan disampaikan. Komunikasi non-verbal terlihat dari ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan bahasa tubuh. Gunakan komunikasi non-verbal yang tepat untuk menyampaikan pesan lebih efektif. Hindari gerakan tubuh yang tidak sopan, tidak pantas atau berlebihan serta pastikan bahwa komunikasi non-verbal sejalan dengan pesan yang ingin disampaikan.
Baca Juga : Apa Itu Soft Skill Serta Contoh dan Cara Meningkatkannya
Teknik komunikasi yang biasa digunakan dalam bisnis mencakup presentasi, negosiasi, dan menulis pesan. Semua teknik tersebut perlu dikuasai dasar-dasarnya supaya kamu lebih efektif dalam menyampaikan pesan. Berikut beberapa teknik dasar yang bisa dikuasai dalam bisnis.
Lakukan beberapa langkah di bawah ini untuk mempresentasikan pesan yang ingin disampaikan lebih efektif:
Kemampuan negosiasi juga diperlukan supaya kedua belah pihak bisa mencapai keputusan yang saling memuaskan. Bagaimana teknik negosiasi yang baik:
Pada era digital ini, teknik menulis sangat diperlukan dalam website atau media sosial supaya target audiens bisa memahami pesan yang disampaikan. Terapkan teknik berikut ini dalam menulis pesan yang baik.
Kesimpulannya, communication skill adalah kemampuan yang sangat diperlukan dalam dunia kerja. Selain tip dan teknik yang disampaikan di atas, masih banyak strategi komunikasi yang perlu kamu terapkan untuk meningkatkan kemampuan komunikasimu. Ikuti kelas Kemampuan Komunikasi yang Efektif dari GreatNusa supaya kamu bisa mempelajari berbagai metode penyampaian pesan dan merespon feedback yang disampaikan oleh lawan bicara. Gapailah kesuksesanmu di dunia karier melalui kelas online yang menarik bersama GreatNusa!
Technical skill adalah kemampuan untuk melakukan tugas teknis dalam suatu bidang tertentu. Ketahui pengertian dan cara meningkatkannya!
Di dalam dunia kerja, technical skill adalah kemampuan teknis yang diperlukan untuk menjalankan tugas-tugas tertentu. Kemampuan teknis ini dapat membantu setiap orang untuk menjadi lebih produktif dan efektif dalam melaksanakan pekerjaannya jika diasah dengan baik. Tanpa adanya technical skill yang mumpuni, seseorang pasti akan kesulitan untuk menjalankan tugas-tugas tertentu.
Melalui artikel ini, kamu akan mempelajari mengenai apa itu technical skill secara lebih mendalam, mulai dari pengertian, cara mengasah, hingga contoh-contohnya di dalam berbagai bidang. Mari simak selengkapnya di bawah ini!
Technical skill adalah kemampuan yang diperlukan untuk menjalankan tugas-tugas teknis dalam suatu bidang tertentu. Kemampuan ini meliputi pengetahuan dan keterampilan dalam penggunaan alat dan teknologi yang relevan dalam bidang tersebut. Sebagai contoh, technical skill dalam bidang teknologi informasi mencakup kemampuan untuk mengoperasikan software dan hardware tertentu, serta menguasai bahasa pemrograman yang diperlukan untuk mengembangkan aplikasi atau sistem.
Baca Juga : Interpersonal Skill: Pengertian, Jenis, dan Pentingnya dalam Kehidupan dan Karier Anda
Pentingnya mengembangkan technical skill bagi karier tidak dapat diabaikan. Mengembangkan technical skill dapat memberikan banyak manfaat bagi perkembangan karier seseorang, seperti meningkatkan efektivitas dalam pekerjaan, membuka peluang karier yang lebih banyak, menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi, meningkatkan kepercayaan diri, dan memungkinkan untuk beradaptasi dengan perubahan.
Dalam konteks kerja, meningkatkan technical skill dapat membantu seseorang menjadi lebih efektif dalam menjalankan tugas-tugas di dalam pekerjaannya. Hal ini dapat meningkatkan produktivitas, mengurangi kesalahan, dan meningkatkan kualitas pekerjaan. Seseorang yang memiliki technical skill yang kuat juga dapat membuka peluang karier yang lebih banyak karena ada banyak perusahaan yang mencari kandidat dengan kemampuan teknis yang mumpuni.
Baca Juga : Apa Itu Hard Skill dalam Dunia Pekerjaan?
Setelah mengetahui seberapa pentingnya technical skill bagi perkembangan karier, penting juga untuk mengetahui cara meningkatkan kemampuan tersebut. Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan technical skill.
Untuk meningkatkan kemampuan teknis, kamu perlu mempelajari dan mempraktikkan keterampilan tersebut secara teratur. Mulailah dengan membaca buku atau artikel terkait bidang teknis yang diminati dan mempraktikkan keterampilan tersebut di rumah atau di tempat kerja. Jangan ragu untuk mengeksplorasi teknologi baru dan mencoba hal-hal baru untuk meningkatkan technical skill yang kamu miliki.
Mengikuti seminar atau konferensi terkait teknologi adalah cara yang bagus untuk meningkatkan technical skill. Melalui seminar atau konferensi tersebut, kamu dapat belajar dari para ahli di bidangnya dan mempelajari tren terbaru dalam industri tersebut. Selain itu, kamu juga dapat memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mengikuti lokakarya atau kursus pendek yang ditawarkan di seminar atau konferensi tersebut untuk meningkatkan technical skill yang kamu miliki.
Bergabung dengan komunitas atau forum online yang berkaitan dengan bidang teknologi tertentu juga dapat membantu meningkatkan technical skill yang kamu miliki. Kamu dapat berinteraksi dengan orang-orang yang memiliki minat dan keahlian yang sama dalam bidang teknologi tertentu, berdiskusi dan bertukar informasi tentang tren terbaru, serta mendapatkan kesempatan untuk bekerja sama dalam proyek teknis yang dapat memperkaya pengalaman.
Banyak perusahaan yang menawarkan pelatihan atau program pengembangan keterampilan untuk karyawannya, termasuk keterampilan teknis. Dalam hal ini, kamu dapat memanfaatkan kesempatan tersebut untuk meningkatkan technical skill yang kamu miliki dan memperkuat hubungan dengan rekan kerja. Dalam pelatihan internal, kamu dapat mempelajari teknologi dan aplikasi baru yang relevan dengan pekerjaan, serta mempraktikkannya langsung di tempat kerja.
Dalam pekerjaan, kamu dapat meminta tugas yang lebih teknis atau bahkan meminta proyek-proyek khusus untuk meningkatkan technical skill yang kamu miliki. Selain itu, kamu juga dapat meminta bimbingan atau dukungan dari rekan kerja atau atasan yang lebih berpengalaman di bidang teknis tertentu. Dengan melakukan praktik langsung di tempat kerja, kamu dapat memperkuat technical skill yang kamu miliki dan mempelajari banyak hal dari pengalaman dan kesalahan sendiri.
Baca Juga : Macam Macam Soft Skill yang Dapat Dikuasai
Untuk dapat mengembangkan karier di bidang yang diminati, penting untuk menguasai keterampilan teknis yang relevan. Berikut ini adalah beberapa contoh technical skill yang sangat penting dalam berbagai bidang.
Pemrograman adalah keterampilan teknis yang penting dalam bidang teknologi informasi dan komputer. Beberapa bahasa pemrograman yang sering digunakan di industri ini antara lain Java, Python, C++, dan JavaScript. Penguasaan bahasa pemrograman ini dapat membantu kamu mengembangkan aplikasi, situs web, atau software dengan lebih efektif dan efisien.
Keterampilan analisis data menjadi makin penting di berbagai bidang, termasuk pemasaran, keuangan, dan kesehatan. Dalam bidang-bidang tersebut, kamu perlu memiliki kemampuan untuk mengumpulkan, memproses, dan menganalisis data agar dapat mengambil keputusan yang lebih baik. Beberapa alat yang sering digunakan dalam analisis data adalah Microsoft Excel, Tableau, dan R.
Desain grafis merupakan keterampilan teknis yang penting dalam bidang kreatif seperti periklanan, desain interior, dan multimedia. Dalam bidang-bidang tersebut, kamu perlu memiliki kemampuan untuk menghasilkan gambar dan visual yang menarik dan mudah dimengerti. Beberapa software desain grafis yang sering digunakan adalah Adobe Photoshop, Adobe Illustrator, dan Sketch.
Keterampilan teknis di industri manufaktur menjadi makin penting seiring dengan perkembangan teknologi. Beberapa keterampilan teknis yang penting di bidang ini antara lain pemrograman mesin CNC, penggunaan perangkat lunak CAD/CAM, dan pengolahan data. Keterampilan ini dapat membantu kamu mempercepat dan meningkatkan efisiensi proses produksi.
Keterampilan teknis di bidang jaringan komputer dan keamanan siber menjadi makin penting di era digital. Seiring dengan perkembangan internet yang membuat semua hal dapat terhubung, kamu perlu memiliki kemampuan untuk mengelola jaringan komputer, memperbaiki masalah yang muncul, dan melindungi sistem dari serangan siber. Beberapa keterampilan teknis yang penting dalam bidang ini antara lain konfigurasi jaringan, administrasi server, dan pengujian penetrasi.
Apakah penjelasan mengenai technical skill di atas sudah dimengerti? Nah, jika kamu ingin mempelajari lebih dalam mengenai technical skill dan ingin meningkatkannya, langsung saja ambil kursus-kursus kemampuan teknis yang ada di GreatNusa. Kami menyediakan berbagai kursus yang dapat membantumu meningkatkan keterampilan teknis yang kamu miliki. Jangan lewatkan kesempatan untuk meningkatkan keterampilan teknis yang kamu miliki dan mengejar karier yang lebih sukses bersama GreatNusa!