Menampilkan 211 - 216 dari 227 Artikel
Ruang lingkup manajemen pemasaran meliputi banyak hal, mulai dari falsafah hingga sistem informasi. Berikut pengertian dan ruang lingkupnya.
Ruang lingkup manajemen pemasaran meliputi banyak hal. Dalam sebuah perusahaan, manajemen memegang peranan penting untuk menjaga stabilitas lingkungan. Dengan adanya manajemen, pemilik usaha berharap setiap kegiatan bisa berjalan sesuai rencana, berkembang dengan baik, dan mendapatkan laba maksimal.
Inilah mengapa, struktur manajemen bisa ditemukan di setiap bidang yang ada ada sebuah perusahaan. Termasuk salah satunya manajemen di bidang pemasaran. Secara teknis, manajemen pemasaran ada untuk memastikan bahwa perusahaan bisa menjual produk secara efektif dan mencapai target penjualan yang diinginkan.
Inilah mengapa dalam praktiknya, manajemen perusahaan memiliki ruang lingkup yang luas. Tapi sebelum mengulas lebih dalam tentang hal ini, mari kita bahas dulu tentang apa itu manajemen perusahaan dan pengertiannya menurut para ahli.
Secara umum, manajerial memiliki tiga tugas utama, yaitu:
Apabila diterapkan dalam bidang pemasaran, maka manajemen pemasaran adalah suatu sistem yang melibatkan beberapa proses mulai dari menyusun rencana, menerapkan, mendelegasikan, dan melakukan evaluasi terkait bidang pemasaran di sebuah organisasi.
Dalam pelaksanaannya, rencana yang dibuat disusun untuk jangka panjang, dan bisa diaplikasikan menyesuaikan kondisi pasar sasaran. Arti manajemen pemasaran secara umum di atas, tidak berbeda jauh dengan pendapat beberapa ahli di bidang ini.
Baca Juga : Apa itu Manajemen Pemasaran? Ini Ulasan Lengkapnya!
Adapun pengertian manajemen menurut beberapa ahli adalah:
Bagi Kotler, manajemen pemasaran adalah sebuah kegiatan yang melibatkan analisis, perencanaan, pengaplikasian, serta pengawasan program-program yang tujuannya mengadakan penjualan di sebuah target pasar agar tujuan organisasi atau perusahaan tercapai.
Sementara itu menurut American Marketing Association, manajemen pemasaran merupakan proses dari perencanaan, pelaksanaan, perwujudan, pemberian harga, promosi, hingga distribusi barang, jasa, serta gagasan, demi menciptakan oertukaran di target pasar agar tujuan pelanggan dan organisasi tercapai.
Menurut Assauri (1999), manajemen pemasaran meliputi kegiatan analisis, perencanaan, pelaksanaan, serta pengendalian program yang dibuat untuk membentuk, membangun, serta memelihara keuntungan. Keuntungan itu sendiri didapat dari penjualan yang terjadi di target pasar. Tujuannya tentu saja, untuk mencapai tujuan perusahaan dalam jangka panjang.
Baca Juga : 5 Hal yang Harus Diperhatikan dalam Manajemen Pemasaran
Secara umum, fungsi manajemen pemasaran adalah untuk menjembatani interaksi antara perusahaan dengan pelanggan. Selain itu, ruang lingkup manajemen pemasaran meliputi proses identifikasi, peluang prosuk, pendefinisian segmen pasar, hingga identifikasi kebutuhan customer.
Pada praktiknya, fungsi manajemen pemasaran juga ada kaitannya dengan menentukan harga, merencanakan perilisan produk, hingga mengadakan promosi. Jika harus dirangkum, fungsi manajemen pemasaran meliputi:
Baca Juga : 7 Fungsi Manajemen Pemasaran untuk Sebuah Perusahaan
Setelah memahami berbagai hal tentang manajemen pemasaran, pembahasan selanjutnya adalah tentang ruang lingkup struktur manajerial ini di suatu organisasi. Secara umum ruang lingkup manajemen pemasaran meliputi :
Dalam manajemen pemasaran, ada prinsip yang digunakan sebagai panduan pelaksanaan konsep, proses, hingga tugas-tugas pemasaran. Prinsip ini dikenal dengan falsafah manajemen pemasaran dan termasuk dalam ruang lingkup yang harus diketahui ketika kita terjun di bidang ini.
Dunia pemasaran adalah sebuah entitas yang senantiasa berkembang mengikuti zaman. Hal ini tentu berpengaruh pula pada lingkungan pasar tempat kita memasarkan produk. Dalam praktiknya, lingkungan pemasaran bukan sesuatu yang bisa dikendalikan dengan mudah.
Inilah mengapa dalam ruang lingkup manajemen pemasaran, faktor lingkungan cukup berpengaruh dan mengambil peranan. Pada pelaksanaan pemasaran pun, kita tidak bisa mengabaikan faktor lingkungan. Bahkan sangat disarankan untuk melibatkan hal ini agar strategi yang dilakukan efektif.
Untuk memastikan bahwa strategi yang direncanakan sesuai kita harus melakukan analisis pasar terlebih dahulu. Jadi tidak perlu heran apabila hal ini menjadi bagian dari ruang lingkup manajemen pemasaran. Analisis pasar sendiri mencakup banyak hal, beberapa di antaranya adalah:
Selanjutnya, ruang lingkup manajemen pemasaran meliputi pemilihan pasar target atau pasar yang dijadikan sasaran penjualan produk. Dalam pemilihan pasar, kita harus menyesuaikan beberapa hal dengan jenis serta kompetensi produk yang dijual.
Inilah mengapa, dalam pemilihan pasar target kita melibatkan beberapa hal yaitu:
Sebuah manajerial pasti melibatkan perencanaan, begitu pula dengan manajemen pemasaran. Perencanaan yang dilakukan tidak hanya mencakup strategi jangka panjang, tetapi juga perencanaan operasional dan penyusunan anggaran. Semuanya tentu terlibat aktif agar rencana yang diterapkan bisa diwujudkan secara efektif.
Dalam menerapkan rencana pemasaran, kita membutuhkan strategi yang tepat. Diakui atau tidak, perencanaan yang dibuat pasti mengalami kendala. Jadi fungsi utama strategi adalh untuk memastikan bahwa perencanaan yang ditetapkan bisa memberikan hasil maksimal.
Strategi sendiri termasuk ruang lingkup manajemen pemasaran yang cukup penting. Tanpa adanya strategi, belum tentu rencana marketing yang telah disusun dengan seksama dapat terlaksana.
Selain strategi pemasaran, ruang lingkup manajemen pemasaran meliputi strategi produk juga. Strategi produk sendiri melibatkan beberapa hal, yaitu:
Strategi harga bukan tentang menentukan harga semurah mungkin agar konsumen tertarik. Pada strategi ini, ruang lingkupnya melibatkan banyak hal mulai dari penetapan harga, apakah harga sesuai dengan biaya produksi, kondisi harga di pasaran, hingga strategi potongan harga untuk menarik minat konsumen.
Dalam pelaksanaan manajemen penasaran, bidang ini juga bertanggung jawab terhadap strategi distribusi produk yang dijual atau dikenal pula dengan strategi penyaluran.
Sesuai namanya, sudah pasti strategi ini termasuk salah satu ruang lingkup manajemen pemasaran yang utama. Dalam pelaksanaannya, strategi promosi juga melibatkan:
Pada ruang lingkup organisasi pemasaran, terdapat beberapa hal yang harus dilakukan yaitu, menentukan tujuan perusahaan, tujuan bidang pemasaran, struktur organisasi pemasaran, hingga proses dan perilaku organisasi terkait bidang pemasaran.
Dalam ruang lingkup ini, hal-hal yang terlibat adalah, ruang lingkup informasi pemasaran, riset, hingga penyusunan sistem informasi pemasaran.
Dari ulasan di atas bisa dibayangkan betapa luasnya ruang lingkup manajemen pemasaran. Jika tidak terlibat langsung di dalamnya, kita belum tentu mengerti ruang lingkup manajemen pemasaran meliputi apa saja. Inilah mengapa ketika bekerja di bidang pemasaran, kita harus mau belajar hal baru.
Sebagai referensi, kamu bisa mempelajari seluk beluk manajemen pemasaran di GreatNusa untuk meng-upgrade value diri agar menjadi SDM manajemen pemasaran yang berkualitas.
Semoga bermanfaat.
Perbedaan entrepreneur dan entrepreneurship dapat dilihat dari seseorang yang dapat mewujudkan ide kreatifnya. Ketahui perbedaannya di sini.
Dalam dunia ekonomi dan bisnis, istilah entrepreneur dan entrepreneurship pasti sudah sering kita dengar. Bagi mereka yang telah terjun lama di bidang ini, pasti tahu apa perbedaan entrepreneur dan entrepreneurship. Tetapi untuk yang awam, kedua istilah tersebut kerap menimbulkan kerancuan.
Secara umum, entrepreneur merupakan sebutan untuk individu yang melakukan aktivitas wirausaha dan memiliki kemampuan berpikir kreatif serta imajinatif. Dalam praktiknya, seorang entrepreneur dianggap bisa memberi manfaat pada banyak orang melalui bisnis yang mereka bangun.
Manfaat tersebut bisa berbentuk banyak hal, salah satunya adalah terbukanya lapangan pekerjaan yang dapat meningkatkan taraf ekonomi masyarakat sekitar. Dalam dunia bisnis, usaha yang dimulai oleh seorang entrepreneur biasanya merupakan sebuah produk kreatif hasil buah pikiran dengan memanfaatkan sumber daya di sekitar mereka.
Inilah mengapa kebanyakan produk yang dihasilkan oleh bisnis dari seorang entrepreneur identik dengan potensi suatu daerah (kerajinan tangan, UMKM, dsb). Sebagaimana pengusaha lainnya, seorang entrepreneur juga memiliki beberapa keterbatasan.
Keterbatasan ini kebanyakan berasal dari sumber daya serta perencanaan. Hal ini tentu saja menimbulkan banyak risiko baru bagi seorang entrepreneur begitu usaha mereka berjalan. Risiko ini pun menjadi tanggungan dari pemilik usaha dan rekanannya.
Hal tersebut membuat menjadi seorang entrepreneur bukan sesuatu yang mudah dijalani. Meskipun begitu, ketika bisnis berjalan lancar, keuntungan yang didapatkan pun membuat segala pengorbanan dan usaha selama membangun bisnis tidak akan sia-sia.
Apakah entrepreneur sama dengan pebisnis atau businessman? Tentu tidak. Berbeda dengan para pebisnis, orientasi seorang entrepreneur bukan hanya tentang membesarkan suatu bisnis dengan strategi tertentu dan memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya.
Entrepreneur terlibat sejak sebuah bisnis bukan apa-apa dan belum diwujudkan. Bisa dibilang entrepreneur adalah seorang pemula dalam sebuah bisnis, inovator, pengembang, pemimpin, penanggung jawab, pengambil risiko, hingga seorang promotor.
Sederhananya, entrepreneur adalah orang yang mendirikan dan menjalankan suatu usaha berdasarkan ide kreatifnya. Lalu, apa perbedaan entrepreneur dan entrepreneurship? Sebelum membahasnya, mari kita pahami dulu apa pengertian entrepreneurship.
Baca Juga : 5 Cara Memulai Bisnis dari Nol Hingga Menjadi Sukses
Jika entrepreneur merujuk pada individu atau subjek, maka entrepreneurship adalah aktivitasnya. Secara bahasa, entrepreneurship merupakan aktivitas berbisnis dengan ciri khas kreatif, inovatif, keberanian, dan kemampuan untuk bertahan dalam segala tantangan bisnis yang ada.
Hal ini membuat seorang entrepreneur dengan jiwa entrepreneurship dikenal sebagai pribadi pekerja keras, tidak mudah menyerah, dan senantiasa menjunjung tinggi nilai kejujuran. Untuk membangun jiwa entrepreneurship dibutuhkan sebuah proses panjang.
Inilah mengapa entrepreneurship juga dikenal sebagai sebuah proses untuk memulai, mengembangkan, mengelola, serta mengoperasikan sebuah bisnis baru dan bersedia terlibat dengan segala risiko yang ada untuk bisa menghasilkan keuntungan yang diharapkan.
Entrepreneurship sendiri termasuk ke dalam empat faktor produksi selain tanah, tenaga kerja, dan modal. Bisa disimpulkan bukan, betapa entrepreneurship penting untuk dimiliki seorang entrepreneur. Untuk memiliki jiwa ini, seorang entrepreneur pasti melalui sebuah proses sistematis, terarah, serta kreatif.
Beberapa proses yang harus dilalui seorang entrepreneur agar bisa memiliki jiwa entrepreneurship adalah:
Bisa dibilang inovasi merupakan kunci dari entrepreneurship. Pengusaha yang mampu berinovasi dan menciptakan tren baru di pasaran bisa dipastikan mampu mengenalkan produknya dengan cepat atau bahkan menjadi pionir. Hasilnya, produknya memiliki daya saing cukup tinggi dan menghasilkan angka penjualan menjanjikan.
Dalam menjalankan sebuah bisnis, seorang entrepreneur tidak bisa berdiri sendiri. Mereka harus mampu membangun networking kuat dengan pihak-pihak yang terlibat agar produk memiliki value tinggi di pasaran. Networking tidak hanya tentang partner bisnis, tetapi juga pemasok, bank, atau bahkan karyawan.
Diakui atau tidak, laba merupakan tujuan utama didirikannya sebuah bisnis. Inilah mengapa seorang entrepreneur dengan jiwa entrepreneurship pasti mampu membuat perencanaan, mengambil keputusan, dan menerapkan kebijakan-kebijakan yang berfokus pada potensi keuntungan.
Baca Juga : Entrepreneurial Mindset: Pengertian serta Ciri-Cirinya
Entrepreneurship juga erat hubungannya dengan meramal berbagai kemungkinan di masa depan. Hal ini penting mengingat iklim bisnis selalu berubah mengikuti kondisi zaman. Tanpa adanya kemampuan untuk memprediksi, seorang entrepreneur tidak bisa disebut memiliki jiwa entrepreneurship.
Setiap hal yang mendatangkan keuntungan pasti memiliki risiko masing-masing. Begitu pula dengan menjadi seorang entrepreneur. Jadi ketika kita memutuskan untuk membangun sebuah perusahaan dari nol, kita harus siap dengan segala risiko dan mampu membuat asumsi tentang risiko apa saja yang mungkin dihadapi. Sikap ini merupakan ciri khas pengusaha dengan jiwa entrepreneurship.
Bagaimana, sudah ada gambaran apa perbedaan entrepreneur dan entrepreneurship dari penjelasan tentang pengertian kedua istilah tersebut di atas? Jika belum, jangan khawatir. Selanjutnya mari kita ulas beberapa perbedaan yang membuat kedua istilah ini tidak rancu.
Baca Juga : 13 Karakteristik Entrepreneur yang Wajib Dimiliki
Beberapa poin yang menunjukkan perbedaan entrepreneurship dan entrepreneur adalah:
Berdasarkan ulasan di atas dapat disimpulkan bahwa entrepreneur merupakan seseorang dengan gagasan inovatif dan memiliki kemampuan serta kemauan untuk membentuk gagasan tersebut melalui sebuah proses yang dikenal sebagai entrepreneurship.
Entrepreneur juga dikenal sebagai pembuat keputusan yang menentukan nasib suatu perusahaan. Dalam prosesnya, entrepreneur membutuhkan entrepreneurship agar rancangan yang dibuat bisa mencapai tujuan utama perusahaan baik jangka panjang ataupun pendek.
Membaca perbedaan entrepreneur dan entrepreneurship pasti mengantarkan kita pada suatu kesimpulan bahwa membangun sebuah bisnis bukanlah hal mudah. Sepertinya ilmu yang didapat di bangku kuliah pun belum bisa mengakomodasi setiap risiko, pengalaman, dan solusi yang bisa membantu atau kita hadapi dalam membangun bisnis.
Inilah mengapa sangat penting bagi seorang entrepreneur untuk selalu belajar hal baru tentang bisnis supaya mampu menghasilkan inovasi baru. Untuk mengembangkan kemampuan diri ini banyak cara bisa dilakukan, mulai dari mengikuti pelatihan, seminar, bertukar pikiran dengan rekan bisnis, hingga mengikuti kursus.
Selain ilmu bermanfaat, hal tersebut juga diketahui dapat menstimulasi jiwa entrepreneurship kita yang mungkin belum terasah. Sebagai referensi, kamu bisa mengikuti kursus manajerial di GreatNusa.
Itulah ulasan tentang perbedaan istilah yang familiar di dunia bisnis yaitu entrepreneur dan entrepreneurship. Semoga bermanfaat.
Sebutkan implementasi kepemimpinan dalam praktek kewirausahaan! Mulai dari menginspirasi sampai cerdas. Berikut sikap dan implementasinya.
Sebutkan implementasi kepemimpinan dalam praktek kewirausahaan! Dalam kehidupan bermasyarakat, kepemimpinan erat kaitannya dengan tatanan hidup berbangsa dan bernegara. Pemimpin juga dikenal sebagai agen perubahan yang perilakunya akan mempengaruhi perilaku orang lain. Inilah mengapa pada suatu kepemimpinan diharapkan ada kualitas tertentu yang mendukung.
Adapun kualitas yang harus dimiliki seorang pemimpin secara umum adalah:
Kepemimpinan sendiri termasuk salah satu hal yang bisa diaplikasikan di semua bidang termasuk kewirausahaan. Sekarang, coba sebutkan implementasi kepemimpinan dalam kewirausahaan. Pasti banyak dari kita yang tidak terlalu memahami hal ini.
Sebagaimana di bidang lain, kepemimpinan dalam kewirausahaan berkaitan dengan struktur organisasi. Jika ada struktur organisasi, bisa dipastikan ada pimpinan di bagian tertinggi hirarki. Pimpinan baik dalam organisasi lain maupun kewirausahaan memiliki fungsi sama.
Yaitu sebagai pengendali stabilitas atau keberlangsungan suatu organisasi. Pemimpin bisa disebut sebagai tokoh utama dan keberadaannya sangat dibutuhkan. Nah, untuk mengetahui apa sih contoh implementasi kepemimpinan dalam kewirausahaan, ada baiknya kita pelajari dulu pengetahuan dasar tentang hal ini.
Baca Juga : 6 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan
Sebelum kita sebutkan implementasi kepemimpinan dalam kewirausahaan, langkah awal adalah mengenal dulu apa itu kepemimpinan dalam kewirausahaan. Secara sederhana, kepemimpinan merupakan suatu proses yang mengarahkan perilaku orang lain untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam penerapannya di bidang kewirausahaan, pemimpin bertugas memimpin para karyawan dengan baik. Berhasil tidaknya kepemimpinan pada sebuah bisnis berhubungan dengan hasil yang dicapai oleh perusahaan tersebut. Apakah target utama bisa tercapai atau tidak.
Untuk mencapai hal ini, setiap pemimpin tentu memiliki gaya kepemimpinan masing-masing. Gaya ini biasanya dipengaruhi oleh karakter dan kepribadian mereka dalam memajukan perusahaan. Inilah mengapa dalam ilmu tentang kepemimpinan ada beberapa gaya yang dikenal.
Beberapa di antaranya adalah:
Baca Juga : Gaya Kepemimpinan: Pengertian, Contoh dan Peranannya
Dalam teori kepemimpinan dalam kewirausahaan, ada beberapa sikap pemimpin yang menjadi ciri, yaitu:
Seorang pemimpin sudah seharusnya purposeful atau memiliki tujuan yang jelas. Artinya, ketika memutuskan sesuatu yang diras baika dan sesuai dengan tujuan perusahaan pemimpin akan memiliki daya tahan, teguh pendirian, dan yakin akan keputusannya.
Selain memiliki tujuan yang jelas, seorang pemimpin juga harus mampu bertanggung jawab terhadap segala keputusan yang dibuat. Selain itu, dalam sikap tanggung jawab ini juga terdapat nilai akuntabilitas. Artinya, pemimpin akan senantiasa introspeksi diri dalam hal kapasitasnya menangani sebuah perusahaan.
Kualitas ini tidak hanya berlaku pada seorang pemimpin tetapi segala jenis profesi. Integritas sendiri adalah tentang kesadaran seseorang terhadap baik buruknya sikap yang diambil selama menjadi pemimpin.
Menjadi pemimpin adalah tentang keberanian, baik itu berani mengambil risiko maupun bertanggung jawab terhadap setiap keputusan yang dibuat. Bedakan berani dengan egois, keberanian biasanya didasarkan pada berbagai pertimbangan matang bukan sekadar keinginan sendiri.
Seorang pemimpin bukanlah seseorang yang mudah cocok, artinya, setiap yang dilakukan selalu beralasan dan berorientasi pada tujuan inti perusahaan. Jadi meskipun pada prosesnya terdapat banyak pro dan kontra, pemimpin tetap teguh pada keputusannya.
Seorang pemimpin juga sudah seharusnya memiliki jiwa intuisi yang tajam. Hal ini diperlukan agar setiap kebijakan atau keputusan yang diambil benar-benar berorientasi pada kepentingan perusahaan. Selain itu intuisi diperlukan agar perusahaan terhindar dari deal merugikan.
Menjadi pemimpin harus siap sabar. Kesabaran di sini bukan tentang membiarkan orang lain bertindak sesuka mereka, tetapi tentang sikap diri ketika menghadapi tantangan atau risiko yang mengancam posisi perusahaan.
Salah satu kualitas yang kerap dibicarakan ketika timbul pertanyaan tentang sebutkan implementasi kepemimpinan dalam kewirausahaan, adalah kemampuan untuk mendengar. Artinya, seorang pemimpin tidak bisa mengabaikan fakta dan masukan di sekitar mereka. Pemimpin harus peka dan mau mendengar agar setiap kebijakan yang diambil sesuai dengan tujuan inti perusahaan.
Untuk mencapai sesuatu, terkadang kita perlu lecutan semangat dan optimisme tingkat tinggi. Hal serupa juga terjadi ketika kita menjadi seorang pemimpin. Dibutuhkan sikap antusiasme yang tinggi untuk mencapai sesuatu sehingga menimbulkan efek positif dan pengaruh pada tingkat keberhasilan pencapaian kita.
Menjadi pemimpin adalah tentang melayani. Artinya, pemimpin mau mendengar setiap masukan yang ada dan berusaha menyediakan sesuatu sesuai keinginan pelanggan. Selama pelayanannya sesuai dengan tujuan perusahaan, kualitas ini akan membantu meningkatkan value produk yang dijual di mata publik.
Baca Juga : Jenis Kepemimpinan dalam Manajemen Perusahaan
Setelah mengulas tentang teori kepemimpinan dalam kewirausahaan serta sikap pemimpin yang diharapkan ada dalam bidang ini, selanjutnya mari kita sebutkan implementasi kepemimpinan dalam praktek kewirausahaan. Beberapa contohnya adalah:
Menjadi inspirasi dan mampu memotivasi banyak pihak adalah contoh penerapan kepemimpinan dalam kewirausahaan. Diakui atau tidak, menjadi pengusaha bukanlah hal mudah, jadi ketika kita bisa bersikap dengan baik dalam menangani setiap tantangan yang ada, orang akan merasa terinspirasi dan termotivasi untuk melakukan tindakan yang sama.
Sikap tanggung jawab bukan hanya implementasi kepemimpinan dalam kewirausahaan tetapi juga sikap yang harus dimiliki setiap orang dengan kewajiban. Tanggung jawab adalah wujud nyata kemampuan kita dalam menghadapi setiap tantangan yang ada.
Selanjutnya, adanya kepemimpinan dalam suatu wirausaha merupakan ciri adanya kejujuran dan integritas. Diakui atau tidak dua hal ini merupakan pilar tegaknya sebuah nilai moral dalam sebuah perusahaan. Tanpa adanya kejujuran dan integritas, bisnis yang dibangun pasti akan mengalami kerugian entah itu dalam jangka waktu panjang atau pendek.
Selain beberapa implementasi di atas, seorang pemimpin juga perlu memiliki kepercayaan diri. Tanpa hal ini, pemimpin akan mudah goyah ketika menghadapi rintangan dan cenderung labil ketika membuat keputusan.
Terakhir, cerdas. Cerdas bukan hanya soal akademik atau menjadi lulusan terbaik. Cerdas dalam menjadi pemimpin adalah ketika kita mampu membuat kebijaksanaan yang tidak merugikan, meningkatkan keuntungan, dan membuat inovasi-inovasi yang membuat value produk meningkat.
Jadi, sudah tahu kan apa yang harus dikatakan ketika muncul pertanyaan tentang sebutkan implementasi kepemimpinan dalam praktek kewirausahaan? Selain sekolah formal di perguruan tinggi, ilmu tentang ini juga bisa loh kamu pelajari di lembaga kursus seperti GreatNusa.
Semoga bermanfaat.
Perbedaan teknik sipil dan arsitektur dapat dilihat dari tugasnya dalam suatu proyek. Ketahui perbedaan dan prospek kerjanya di sini.
Ketika seseorang memutuskan untuk menekuni bidang konstruksi dan ingin belajar lebih dalam tentang hal ini, pertanyaan yang sering muncul adalah jurusan apa yang akan mereka ambil. Setelah itu, mereka pasti bingung untuk menentukan, ingin mengambil teknik sipil atau jurusan arsitektur.
Diakui atau tidak, masih banyak loh orang yang menganggap kedua jurusan ini sama. Inilah mengapa kerap terjadi kerancuan dalam pembagian job desk untuk lulusan teknik sipil dan arsitektur. Padahal jika kita mau mempelajari, ada beberapa hal yang mencolok dalam perbedaan teknik sipil dan arsitektur.
Hal tersebut seharusnya bisa jadi patokan agar tidak ada kerancuan lagi. Lalu, apa sebenarnya perbedaan dari dua jurusan ini?
Dalam kegiatan membangun sesuatu, baik teknik sipil maupun arsitektur memiliki porsi sama pentingnya. Keduanya tidak bisa diabaikan, tidak bisa pula diunggulkan daripada yang lain. Ilmu tentang teknik sipil dan arsitektur sudah seharusnya bisa berjalan beriringan.
Secara teknis, baik jurusan teknik sipil maupun arsitektur sama-sama belajar tentang konstruksi, proyek, dan semacamnya. Keduanya juga memahami bagaimana merancang sebuah bangunan dan mengetahui bagian-bagian bangunan. Dalam praktiknya, mahasiswa teknik sipil dan arsitektur juga memiliki mata kuliah yang sama meskipun porsi ilmu yang didapatkan berbeda.
Perbedaan teknik sipil dan arsitektur baru tampak ketika keduanya terjun di sebuah proyek. Mereka yang mempelajari teknik sipil akan fokus pada bagaimana membuat struktur bangunan yang kokoh, ekonomis, serta efisien. Di lapangan, lulusan jurusan ini bertugas sebagai pengawas untuk memastikan kinerja seluruh pihak yang terlibat dalam proyek diwujudkan dengan baik.
Jadi tidak perlu heran apabila para lulusan teknik sipil mengawasi proses pembangunan mulai dari pembelian bahan, penggunaan, hingga finishing sebuah bangunan. Bisa dibilang, kokoh tidaknya suatu bangunan bergantung pada kinerja lulusan teknik sipil.
Sementara itu, lulusan teknik arsitektur memiliki tanggung jawab untuk merancang sebuah bangunan yang sesuai dengan keinginan klien tetapi tidak mengabaikan sisi estetika atau keindahannya. Bahkan biasanya, seorang arsitek akan membuat bangunan yang memiliki nilai filosofi tertentu.
Dalam merancang atau mendesain sebuah bangunan, lulusan teknik arsitektur juga akan memastikan kualitas rancangannya meskipun hanya dalam bentuk gambar. Arsitek akan membuat desain bangunan yang sesuai dengan kondisi geografi dan topografi tanpa mengabaikan kualitas dari segi estetikanya.
Nah, sudah tahu kan perbedaan teknik sipil dan arsitektur? Sederhananya, dalam sebuah proyek tugas utama jurusan arsitektur adalah merancang dan mendesain sebuah bangunan dalam bentuk gambar bernilai seni. Sementara itu, tugas lulusan teknik sipil adalah mewujudkan desain tersebut dalam bentuk bangunan fisik.
Jadi jangan heran apabila lulusan teknik sipil dan arsitektur bisa bekerja dalam satu proyek yang sama. Ilmu dan pengetahuan keduanya sama-sama dibutuhkan untuk membuat bangunan kokoh dan memiliki nilai estetika tinggi sesuai dengan filosofi yang diinginkan klien.
Peran keduanya juga sama-sama penting karena tanpa lulusan teknik sipil ataupun arsitektur, tidak ada bangunan kokoh dan indah seperti yang kita lihat di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya. Tidak hanya soal jobdesk di proyek, jurusan teknik sipil dan arsitektur juga memiliki perbedaan dalam hal prospek kerja.
Jadi kamu tidak perlu khawatir harus bersaing dengan lulusan arsitektur ataupun sebaliknya, anak arsitektur juga tidak perlu bersaing dengan lulusan teknik sipil. Keduanya memiliki prospek kerja masing-masing dan cukup menjanjikan dalam hal finansial.
Baca Juga : Apa Itu UI UX Designer dan Kemampuan Yang Dibutuhkan
Setelah mengetahui perbedaan antara keduanya, pada bagian ini kamu akan mengetahui lebih dalam tentang prospek kerja dari lulusan teknik sipil dan arsitektur. Berikut adalah prospek kerjanya.
Prospek kerja lulusan teknik sipil akan banyak melibatkan dalam proyek infrastruktur bangunan. Berikut adalah prospek kerjanya.
Kontraktor atau dikenal pula dengan nama konsultan bangunan merupakan sebuah perusahaan jasa yang melayani konstruksi. Prospek kerja kontraktor dibutuhkan demi membangun infrastruktur yang aman dan efisien. Selain bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan jasa, kontraktor juga bisa memiliki usahanya sendiri.
Peluang sukses menjadi pengusaha di bidang ini tentu lebih menjanjikan dibanding hanya menjadi bawahan. Profesi ini termasuk incaran lulusan teknik sipil begitu mereka lulus dan wisuda.
Ada banyak sekali kementerian atau instansi pemerintah yang membutuhkan lulusan teknik sipil sebagai ASN atau Aparatur Sipil Negara. Beberapa di antaranya adalah, Kementerian PUPR, Rumah Sakit, Dinas Tata Kota, Pertamanan, Perusahaan Perencana Daerah, dan lain sebagainya.
Menjadi ASN tentunya menjadi impian banyak orang, jadi bagi lulusan teknik sipil, jangan khawatir. Keahlianmu juga dibutuhkan oleh pemerintah dan berhak mendapatkan privilege sebagaimana ASN dari bidang lainnya.
Selain menjadi ASN, lulusan jurusan teknik sipil juga bisa bekerja di beberapa perusahaan BUMN. Seperti yang kita tahu, gaji pegawai yang bekerja di BUMN biasanya cukup tinggi. Adapun beberapa perusahaan negara yang bisa menjadi sasaranmu menaruh lamaran adalah, PT. Waskita Raya, Cipta Karya, Hutama Karya, dan lain sebagainya.
Selain kontraktor, lulusan teknik sipil juga bisa bekerja sebagai profesi lain yaitu manajer konstruksi. Tugas utama profesi ini adalah bertanggung jawab terhadap desain hingga manajemen proyek. Selain itu, manajemen konstruksi juga harus memperhatikan setiap aspek sebelum menjalankan tugasnya. Termasuk di antaranya, letak bangunan, perairan, rencana pembuangan limbah, dan lainnya.
Tugas utama profesi ini adalah sebagai penasihat atau konsultan untuk arsitek. Setelah rancangan arsitek selesai, tugas utama profesi ini adalah membuat Rencana Anggaran Bangunan (RAB) yang meliputi, bahan bangunan yang akan digunakan, biaya yang dibutuhkan, hingga tambahan biaya lainnya.
Inilah mengapa dalam pelaksanaan tugasnya, perencana struktur kerap dibantu oleh estimator dan akan selalu mengunjungi lokasi pembangunan sebelum memutuskan kapan pembangunan dimulai untuk memastikan semuanya.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, perbedaan teknik sipil dan arsitektur juga bisa dilihat dari prospek kerja lulusannya. Lalu, apa prospek kerja lulusan arsitektur yang membuatnya berbeda dengan jurusan teknik sipil?
Baca Juga : 5 Prospek Kerja Teknik Industri serta Kriterianya
Pada umumnya, prospek kerja lulusan teknik sipil dan artsitektur sama-sama melibatkan bangunan dalam ruang lingkup kerjanya. Namun, seorang arsitek akan berfokus pada desain suatu proyek bangunan tersebut. Berikut adalah prospek kerjanya.
Sebagaimana jurusannya, lulusan arsitektur tentu akan menjadi arsitek. Ruang lingkup profesi ini adalah membuat desain bangunan dengan nilai estetika tinggi. Umumnya, arsitek akan menunjukkan desain awalnya pada klien untuk dilihat dan dipertimbangkan.
Jika ada masukan, klien akan menyampaikan keinginan mereka. Selama masukan tersebut sesuai dengan konsep bangunan yang diinginkan dan tidak mengurangi nilai keamanan atau estetika, arsitek akan setuju. Hasil akhir dari kesepakatan klien dan arsitek inilah yang nantinya dijadikan panduan lulusan teknik sipil untuk mendirikan bangunan.
Sama seperti arsitek, jobdesk konsultan arsitektur tidak jauh berbeda. Tetapi dalam praktiknya, konsultan biasanya terjun lebih dalam. Profesi ini akan memastikan bahwa gambar yang dibuat oleh arsitek bisa diwujudkan oleh petugas lapangan. Selanjutnya, konsultan akan menentukan rancangan bangunan.
Bagi yang mencintai dunia pendidikan, jangan khawatir. Kamu juga bisa mengajar sebagai guru atau dosen tentang bidang yang dikuasai. Untuk guru, lulusan arsitektur biasanya dibutuhkan di jenjang SMK yang lulusannya dinilai siap kerja dan memiliki soft skill.
Baca Juga : 6 Prospek Kerja Bisnis Digital dan Kualifikasinya
Itulah perbedaan teknik sipil dan arsitektur baik dari segi jobdesk di proyek, ataupun prospek kerja lulusannya. Apabila kamu termasuk lulusan kedua jurusan ini dan ingin memperkaya softskill atau pengetahuan lain, jangan ragu untuk mengikuti kursus online di GreatNusa.
Semoga bermanfaat.
Analisis Bisnis adalah proses pada bisnis untuk mengetahui perkembangan, risiko dan prospeknya. Berikut pengertian, jenis dan manfaatnya.
Dalam menjalankan bisnis, pengetahuan akan analisis bisnis adalah salah satu hal yang tidak boleh dilewatkan. Dengan adanya analisis bisnis, bisnis akan berkembang dengan baik? Apa itu analisis bisnis? Apa manfaatnya untuk bisnis? Simak informasinya dalam ulasan berikut.
Analisis bisnis adalah proses analisis dan evaluasi pada bisnis yang sedang berjalan, untuk mengetahui perkembangan bisnis, risiko yang dihadapi, serta prospek bisnis ke depannya.
Selain itu, analisis bisnis juga dapat disebut sebagai cara atau teknik untuk menghubungkan pelaku bisnis agar dapat memahami struktur, kebijakan, operasional, dan rekomendasi solusi yang memungkinkan bagi perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Analisis dalam bisnis tersebut dapat berupa data perusahaan yang digunakan sebagai acuan dalam mengambil keputusan. Melalui data tersebut, perusahaan dapat mengidentifikasi yang terjadi di dalam perusahaan. Termasuk di dalamnya, alasan suatu peristiwa dapat terjadi, mengidentifikasi bisnis, serta menentukan solusi untuk menghadapi berbagai masalah dalam bisnis.
Beberapa poin penting yang perlu digaris bawahi dalam melakukan analisis bisnis, antara lain lingkungan bisnis, strategi, keuangan, sumber daya, dan cara kerjanya. Poin-poin ini akan berguna saat hendak mengambil keputusan tentang sesuatu yang berkaitan dengan utang, investasi, perpanjangan pinjaman, hingga restrukturisasi bisnis.
Baca Juga : Apa Yang Dimaksud Analisis SWOT dan Faktor Serta Contohnya
Berdasarkan tahapannya, berikut beberapa jenis analisis bisnis:
Proses analisis bisnis yang menggunakan KPI dan melibatkan penggalian data untuk mengetahui situasi bisnis terkini. Selain mendeskripsikan hubungan sebab akibat, analisis deskriptif ini berupa angka pasti, seperti angka penjualan atau kondisi keuangan, metrik sosial media, dan lainnya.
Informasi mengenai demografi, perilaku, dan minat pelanggan yang diperoleh dari metrik sosial media, merupakan salah satu contoh analisis deskriptif.
Analisis prediktif merupakan cara memprediksi apa yang harus dilakukan perusahaan di masa depan. Prediksi ini diambil berdasarkan tren. Contoh penggunaan analisis prediktif, antara lain:
Analisis perspektif merupakan gabungan data dari analisis perspektif dan analisis deskriptif. Dalam situasi tertentu, analisis ini dapat membantu perusahaan dalam mengambil keputusan dan tindakan terbaik. Analisis perspektif akan memperkirakan kejadian di masa mendatang serta solusinya.
Contoh penggunaan analisis perspektif: Berkurangnya minat atau daya beli masyarakat pada produk A yang dianggap sudah kuno. Berdasarkan data ini, analisis perspektif merekomendasikan untuk menciptakan produk baru sesuai minat masyarakat dan memberikan harga khusus.
Baca Juga : Tujuan Analisis SWOT dan Fungsi Serta Contohnya
Berikut manfaat yang menjadikan analisis bisnis perlu dilakukan oleh perusahaan:
Tidak semua perusahaan memiliki anggaran operasional dan pemasaran yang besar, terlebih perusahaan kecil. Umumnya, anggaran pemasaran di perusahaan kecil ini terbatas. Dengan analisis bisnis, perusahaan bisa memahami keinginan pelanggan.
Perusahaan tahu kebutuhan pelanggan, sehingga dapat menghasilkan ide produk yang kreatif dan inovatif. Dengan demikian, perusahaan dapat bersaing dengan kompetitor dan mengoptimalkan pengeluaran.
Seringkali perusahaan rugi atau tidak berkembang karena tidak tahu cara menggunakan anggaran pemasaran dengan baik.
Sebagai contoh, perusahaan yang sudah go online. Perusahaan tidak dapat memilih kata kunci terbaik untuk memasarkan situsnya secara online, sehingga pemasaran tidak maksimal dan kurang menjangkau audiens.
Dengan adanya analisis bisnis, perusahaan dapat memprediksi tren produk dan metode pemasaran yang tepat sesuai momen. Sehingga, perusahaan dapat mengambil keputusan yang tepat dan akurat untuk langkah selanjutnya.
Tujuan dan sasaran yang hendak dicapai perusahaan akan tergambar dengan jelas dalam analisis bisnis. Dari analisis ini, perusahaan dapat mengukur pencapaian dari tujuan tersebut.
Untuk menelusuri kinerja perusahaan terhadap sasaran, tujuan, dan KPI (key performance indicator), data analisis dapat disajikan secara visualisasi.
Bisnis akan selalu bergerak dan mengalami perubahan. Oleh karena itu, perusahaan harus memahami situasi dan perubahan yang terjadi. Inilah manfaat adanya analisis bisnis, karena perusahaan dapat melacak perubahan perilaku konsumen, tren, dan pergeseran pasar melalui data yang tercatat.
Mengacu pada data tersebut, perusahaan dapat beradaptasi dan melakukan perubahan secara dinamis.
Zaman dahulu, perusahaan harus melakukan survey manual untuk mengumpulkan data pelanggan, tren, dan minat pasar. Kini, data tersebut bisa didapat dengan mudah dan cepat melalui data analisis bisnis. Dengan menggunakan data tersebut, perusahaan dapat merespon secara real-time. Jadi, analisis bisnis adalah pilihan tepat untuk efisiensi waktu dan biaya.
Baca Juga : Pelajari 6 Langkah Analisis Data yang Efektif
Komponen dalam bisnis analisis adalah sebagai berikut:
Perusahaan bisa menggunakan jurnal industri dan perdagangan, berita keuangan, media promosi perusahaan, publikasi pemerintah, dan website untuk analisis industri dan strategi.
Dengan analisis bisnis, perusahaan dapat mempelajari transaksi, kebijakan akuntansi, dan penyesuaian dalam proses evaluasi. Dari sini perusahaan akan tau sejauh mana akuntansi mencerminkan realitas ekonomi.
Analisis keuangan menyajikan analisa laporan keuangan perusahaan. Dengan adanya laporan ini, perusahaan dapat menilai kinerja perusahaan di masa yang akan datang. Perusahaan juga dapat menganalisa potensi keuntungan, faktor risiko, analisis sumber dan penggunaan dana.
Memprediksi laba dan arus kas di masa depan berdasarkan analisis yang diambil dari analisis keuangan, akuntansi, dan lingkungan bisnis strategi.
Dari hasil analisis prospektif kemudian jadi estimasi nilai perusahaan. Perusahaan perlu memilih model penilaian dan menghitung estimasi modal perusahaan.
Contoh penerapan analisis bisnis adalah metode SWOT. Metode ini digunakan untuk mengevaluasi kelayakan sebuah bisnis atau usaha. Sesuai seperti namanya, SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, dan Threats) evaluasi dalam metode ini meliputi, kekuatan, kelemahan peluang, ancaman atau risiko, dan spekulasi.
Strength adalah analisis kekuatan dalam konsep bisnis, organisasi, atau proyek.
Weakness adalah kelemahan di dalam proyek, konsep bisnis, dan organisasi.
Opportunities merupakan peluang untuk berkembang di masa depan, yang dimiliki oleh organisasi. Analisa SWOT menyoroti kondisi pasar, kompetitor, hingga kebijakan pemerintah.
Tantangan atau ancaman yang membuat efektifitas bisnis terganggu. Ancaman atau tantangan ini berasal dari luar organisasi.
Tanpa strategi yang tepat, banyak bisnis yang akan mengalami kerugian. Hal ini karena, mereka tidak menerapkan analisis bisnis. Mereka tidak tahu kelemahan, ancaman, peluang, dan kekuatan bisnis untuk mencapai tujuan. Kondisi ini membuat strategi yang dijalankan jadi tidak tepat sasaran.
Memang, penerapan analisis ini ternyata bukan hal mudah. Oleh karena itu, perlu seseorang yang ahli di bidangnya atau Analis Bisnis untuk menyelesaikan masalah ini.
Untuk menjadi seorang Analis Bisnis handal, kamu dapat mengambil kursus di GreatNusa. Platform digital online ini menyediakan berbagai kursus online yang dapat kamu pilih sesuai kebutuhan. Setiap kelas kursus akan dibimbing oleh mentor profesional yang ahli di bidangnya. Jadi, kualitasnya tidak diragukan lagi!
Yuk, segera ambil kursus online kamu di GreatNusa sekarang dan jadilah Analis Bisnis yang handal dan bisa membawa perubahan positif bagi perusahaan.
Apa Perbedaan sistem informasi dan teknik informatika? Berikut ulasannya, mulai dari pengertian hingga prospek karirnya!
Sebagian besar urusan personal maupun bisnis kita bergantung pada akses teknologi. Semakin hari, pertumbuhan teknologi terus meningkat secara stabil, menjadikannya sebagai sektor dengan perkembangan tercepat di dunia. Menurut laporan IT Industry Outlook 2022 yang dilansir oleh CompTIA, industri teknologi diproyeksikan melampaui 5,3 triliun dolar AS di 2022.
Di balik itu, teknologi mengandalkan elemen penting yang bernama "informasi". Saking pentingnya, ilmu pengetahuan teknologi pun mengusung informasi sebagai cabang ilmu. Sebut saja, beberapa di antaranya ialah teknik informatika dan sistem informasi.
Meski sama-sama berkutat dengan informasi, apakah keduanya sama? Tentu saja tidak! Inilah perbedaan sistem informasi dan teknik informatika yang patut kamu ketahui!
Pertama-tama, kami akan menyuguhkan pengertian sistem informasi dari dua rujukan berikut:
Sementara itu, dilansir oleh TechTarget.com (2022), pengertian teknik informatika adalah penggunaan komputer, penyimpanan, jaringan dan perangkat fisik lainnya, infrastruktur, serta proses untuk membuat, memproses, menyimpan, mengamankan, dan bertukar segala bentuk data elektronik.
Baca Juga : Sistem Informasi Akuntansi Adalah: Fungsi, Bagian, dan Tujuannya
Teknik informatika (TI) didasarkan pada 6 fungsi, antara lain,
Di sisi lain, sistem informatika (SI) memiliki beberapa fungsi yang mirip dengan teknik informatika, tetapi fungsi lainnya berbeda. Sebut saja,
Baca Juga : 5 Contoh Bisnis yang Menggunakan Teknologi Informasi di Indonesia
Sistem informasi mempunyai beberapa komponen, antara lain,
Kemudian, untuk teknik informatika, pada dasarnya ada empat komponen penting, yaitu
Baca Juga : Apa Peranan Teknologi Informasi dalam Perusahaan? Apakah itu Penting?
Berikutnya, perbedaan sistem informasi dan teknik informatika terletak pada latar belakang atau asal muasalnya. Sistem informasi sudah ada sejak zaman dahulu kala, tepatnya sekitar 3.000 tahun sebelum masehi. Hal ini ditandai dengan kegiatan manusia yang mulai bertukar informasi dengan menulis di atas batu, dinding gua, kayu, tanah liat, atau papirus. Sistem informasi diperkirakan sudah muncul dan digunakan oleh bangsa Sumeria di era Mesopotamia kuno.
Di sisi lain, istilah teknik informatika baru muncul pada pertengahan abad ke-20 dan dicetuskan oleh Thomas C. Whisler dan Harold J. Leavitt dalam karya yang berjudul Harvard Business Review. Buku yang diterbitkan pada 1958 ini menyebutkan, "teknologi baru belum memapankan sebuah nama. Kita akan menyebutnya dengan 'Teknologi Informasi'."
Teknik informatika mengombinasikan keahlian dan praktik yang diperlukan untuk membuat solusi teknis. Bidang ini dirancang untuk mendidik seseorang menjadi pemikir kritis dan pemecah masalah berdasar teknologi. Beberapa mata kuliah yang termasuk dalam cakupan teknik informatika, antara lain,
Sementara itu, sistem informasi akan membimbing seseorang menjadi mahir dalam mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi dan distribusi informasi. Dengan belajar sistem informasi, kemampuan teknis dan konseptual dalam mengelola teknologi informasi akan terasah. Inilah mata kuliah yang berkaitan dengan sistem informasi:
Sistem informasi mencakup berbagai macam sektor, mulai dari bisnis, pemerintahan, organisasi nonprofit, hingga pendidikan. Luasnya cakupan tersebut membuat lulusan bidang sistem informasi memperoleh peluang karier sebagai berikut:
Adapun prospek karier untuk orang-orang yang mahir di bidang teknik informatika, di antaranya adalah
Gaji profesi di bidang sistem informasi dan teknik informatika cenderung beragam. Penetapan gaji dapat didasarkan pada banyak faktor, contohnya keahlian, pengalaman, latar belakang, dan pendidikan seseorang. Tak hanya itu, kesempatan memperoleh gaji yang lebih tinggi akan meningkat apabila orang tersebut menempuh pendidikan yang lebih lanjut dan lebih spesifik, baik dengan gelar sarjana, gelar magister, atau sertifikasi.
Saat ini, rata-rata gaji dari seorang spesialis teknik informatika adalah 56.806 dolar AS dan dapat meningkat hingga 130.000 dolar AS. Sementara itu, bagi kamu yang tertarik dengan profesi di bidang sistem informasi, rata-rata gaji yang akan diperoleh adalah 65.287 dolar AS dan bisa naik sampai 100.000 dolar AS.
Sekian uraian terkait perbedaan sistem informasi dan teknik informatika. Semoga informasi kali ini bermanfaat, terutama bagi kamu yang hendak terjun dan menggeluti bidang-bidang tersebut.
Omong-omong, tahukah kamu kalau teknik informatika dan sistem informasi dapat dipelajari di satu platform? Ya, keduanya tersedia di GreatNusa! Platform digital ini menyediakan kursus online yang dapat diakses di mana saja dan kapan saja. Selain itu, kamu juga akan dibimbing oleh para praktisi profesional di bidangnya sehingga memperoleh wawasan yang berbobot.Tertarik untuk mengikuti kursus daring GreatNusa? Ayo, mampir ke situs webnya sekarang juga!