Menampilkan 205 - 210 dari 227 Artikel

Ide kreatif untuk meningkatkan penjualan dapat dilakukan untuk meraih kesuksesan. Ketahui ide-idenya dan pelaksanaannya di sini.
Kamu sudah mulai merintis bisnis yang diidam-idamkan, tetapi angka penjualan bisnismu cenderung stagnan? Kamu ingin meningkatkan penjualan, tetapi bingung harus memulai dari mana? Jangan tidak perlu khawatir, enam contoh ide kreatif untuk meningkatkan penjualan dengan efektif ini bisa coba kamu terapkan dan sesuaikan dengan bisnismu.
1. Membuat Branding Campaign
Branding campaign (kampanye merek) adalah sebuah strategi pemasaran yang bertujuan untuk meningkatkan brand awareness (kesadaran merek) di masyarakat. Kampanye merek biasanya dilakukan melalui serangkaian strategi pemasaran. Hasil yang diincar setelah melaksanakan kampanye merek adalah meningkatnya persepsi publik terhadap merek yang bersangkutan.
Meskipun sering disangkutpautkan dengan iklan, merilis kampanye merek tidak melulu berarti merilis iklan baru. Strategi pemasaran lain seperti sistem reward, loyalty point, atau pelayanan publik juga bisa menjadi alternatif kampanye merek.
1. Sistem Loyalty Point
Pada dasarnya, program loyalty point atau loyalty reward adalah program ketika perusahaan memberi poin yang dapat dikumpulkan dan ditukarkan dengan berbagai macam penghargaan oleh konsumen. Penghargaan yang ditawarkan bisa berupa kupon diskon, upgrade layanan, gratis biaya antar, dan lain-lain.
Sistem loyalty semacam ini sudah cukup banyak diterapkan oleh beberapa perusahaan seperti maskapai penerbangan, e-commerce, dan penyedia jasa. Penerapannya pun cukup fleksibel. Pihak merek bisa memberikan poin untuk kegiatan apa pun yang dilakukan konsumen, seperti belanja dengan nilai tertentu, membeli produk tertentu, atau sekadar mengikuti akun media sosial perusahaan.
Dengan iming-iming reward point yang bisa didapatkan dari berbelanja, konsumen akan tergiur untuk meningkatkan frekuensi atau nilai transaksi demi mengumpulkan poin untuk ditukarkan.
2. Menggunakan Humor
Inti dari kampanye merek adalah membuat publik merasa memiliki koneksi dengan merek tersebut. Koneksi tersebut dapat dibangun salah satunya menggunakan humor dan komedi. Cara ini memang sedikit sulit karena biasanya segmen yang berbeda memiliki selera humor yang berbeda. Namun, ketika humornya sukses, maka kesadaran merek perusahaan pun dapat meningkat pesat.
Salah satu perusahaan yang melakukan kampanye merek menggunakan humor adalah Pahamify saat meluncurkan layanan Pegasus di kuartal akhir 2021. Dengan menggaet psikolog anak Kak Seto, Pahamify memparodikan meme “Kak Seto Kaiba” yang menggambarkan Kak Seto mengenakan kostum Seto Kaiba dari serial komik, animasi, dan card game YuGiOh.
Melihat seberapa viralnya kampanye ini di media sosial, bisa disimpulkan bahwa setidaknya selama setahun ke depan, publik—terutama pengguna Pahamify dan generasi ’90-an—akan selalu mengasosiasikan meme ini dengan Pahamify.
Baca Juga : 4 Jenis-Jenis Branding yang Perlu Diketahui Untuk Bisnismu
2. Melakukan Kolaborasi
Dalam dunia bisnis di era sebelumnya, kolaborasi antara dua merek adalah hal yang cukup sulit ditemukan, apalagi dari dua merek yang bersaing di segmen pasar yang sama dengan lini produk serupa. Kini, banyak merek yang menginisiasi collaborative marketing, baik dengan merek lain maupun dengan figur publik. Kolaborasi dapat menghadirkan ide kreatif untuk meningkatkan penjualan yang dapat menguntungkan kedua pihak yang bekerja sama.
Pada dasarnya, collaborative marketing (pemasaran berbasis kolaborasi) adalah sebuah strategi pemasaran ketika dua merek dengan segmentasi konsumen dan nilai bisnis yang selaras melakukan kerja sama. Agar kolaborasi bisa berjalan dengan baik, kedua pihak harus merumuskan nilai apa saja yang akan menjadi dasar kolaborasi, memperkirakan tanggapan dari konsumen, dan bagaimana bentuk kolaborasi akan dijalankan.
1. Dengan Brand Lain
Umumnya, dua merek yang berkolaborasi memiliki produk berbeda tetapi menyasar target pasar yang sama. Misalnya, kolaborasi antara Uber dan Spotify. Dua perusahaan startup ini bekerja sama untuk meningkatkan kepuasan pengguna atas layanan masing-masing. Dalam kolaborasi ini, penumpang Uber dapat menghubungkan Spotify ke radio mobil yang sedang ditumpangi.
Kolaborasi antara dua merek dengan produk serupa masih cukup jarang, tetapi tidak nihil. Kolaborasi semacam ini biasanya terjadi jika dua merek yang terlibat memiliki segmen pasar yang berbeda. Contohnya pada saat H&M berkolaborasi dengan Versace. Dengan kolaborasi terbatas ini, H&M membawa kemewahan dan prestise kelas atas Versace ke lini produknya yang menyasar segmen kelas menengah.
2. Dengan Individu
Selain berkolaborasi dengan merek lain, sebuah merek juga bisa berkolaborasi dengan figur publik seperti selebritas, influencer, hingga pejabat publik. Salah satu contohnya adalah gerai roti bakar Jiwa Toast yang berkolaborasi dengan Suhaidi Jamaan, kontestan MasterChef Indonesia musim ke delapan. Kolaborasi ini meluncurkan menu Indonesia Toast Series yang diracik oleh pria yang kerap disebut sebagai Lord Adi oleh warganet.
Tidak hanya dengan manusia sungguhan, sebuah merek juga bisa “bekerja sama” dengan karakter fiktif. “Kolaborasi” semacam ini dilakukan oleh merek fesyen kelas atas Louis Vuitton yang menggaet Lightning, karakter utama video game Final Fantasy XIII. Dalam kolaborasi ini, Lightning memperagakan koleksi “SERIES 4, Spring-Summer 2016” yang diumumkan pada Januari 2016.
Baca Juga : User Generated Content: Pengertian Serta Manfaatnya dalam Dunia Digital Marketing
3. Menyelenggarakan Event
Selain merilis kampanye bisnis dan berkolaborasi dengan pihak kedua, perusahaan bisa berpartisipasi atau mengadakan sebuah acara untuk meningkatkan engagement dengan konsumen potensial. Engagement ini bisa meningkatkan kesadaran merek atau bahkan angka penjualan, tergantung dengan seberapa sukses acara tersebut berjalan. Strategi pemasaran dengan mengandalkan acara ini lazim disebut sebagai event marketing.
Event marketing dapat diartikan sebagai sebuah strategi promosi yang melibatkan interaksi tatap muka antara perusahaan dengan konsumen di acara-acara seperti konferensi, seminar, dan sebagainya. Karena setiap jenis acara memiliki demografi dan konten yang berbeda, maka perlakuan merek pun akan berbeda. Saat dihadapkan dengan event marketing, pihak merek memiliki dua opsi: bertindak sebagai peserta atau sebagai penyelenggara.
1. Sebagai Peserta
Posisi merek sebagai peserta sering ditemukan dalam acara maupun program berbentuk expo atau pameran. Dalam situasi seperti ini, teknis pelaksanaan dan promosi acara itu sendiri ditangani oleh pihak penyelenggara. Pihak merek yang berpartisipasi cukup menyiapkan materi promosi dan produk yang akan dipamerkan selama acara berlangsung.
Salah satu acara yang sukses diadakan dan berhasil meningkatkan angka penjualan produk adalah GIIAS 2021 yang digelar di ICE BSD, Tangerang pada 11-21 November 2021. Pihak GAIKINDO selaku penyelenggara mengklaim ajang GIIAS membawa dampak positif untuk pihak-pihak yang terlibat. Jumlah transaksi yang dicatatkan menyentuh angka 18.000 unit dengan total nilai Rp7 triliun dalam 10 hari penyelenggaraan (Sindonews, 2021).
2. Sebagai Penyelenggara
Selain berpartisipasi sebagai peserta acara, sebuah merek bisa menyelenggarakan acara sendiri. Dengan cara ini, acara yang digelar bisa mengedepankan nilai perusahaan dengan lebih maksimal. Target pengunjung pun bisa dengan mudah disesuaikan dengan segmentasi pasar merek tersebut sehingga hubungan antara merek dengan konsumen bisa terjalin dengan lebih baik,
Salah satu contoh festival yang diselenggarakan oleh sebuah brand adalah Festival Jajanan Bango. Dalam festival ini, PT Unilever Indonesia selaku pemilik dan produsen merek kecap manis Bango mempromosikan aneka kuliner khas Indonesia. Puluhan pengusaha kuliner berpartisipasi dalam festival ini setiap tahunnya. Lewat festival ini, penyelenggara tidak hanya meningkatkan penjualan saja, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kuliner khas yang sudah sulit ditemukan.
Baca Juga : 5 Strategi Digital Marketing yang Efektif di Tahun 2023
Penutup
Begitulah 6 contoh pelaksanaan ide kreatif untuk meningkatkan penjualan dengan efektif yang bisa kamu pelajari. Kalau kamu tertarik mempelajari lebih jauh tentang berbagai cara meningkatkan penjualan dengan efektif, kamu bisa mendaftar dalam kursus 10 Alternatives Marketing You Should Know in this IR 4.0 Era di GreatNusa, platform pembelajaran daring yang fleksibel, adaptif, dan berkualitas!

Pahami macam macam strategi bisnis yang bisa diterapkan, seperti struktural, growth, diferensiasi, dan price skimming, di artikel berikut ini.
Salah satu karakteristik penting dari seorang pengusaha adalah kemampuan berdaya saing yang tinggi. Tanpa kemampuan tersebut, bisnis bakal tertinggal oleh para kompetitor. Sebagai tambahan, kamu juga perlu memiliki bekal berupa macam-macam strategi bisnis.
Strategi bisnis dapat membantu kamu dalam menjalankan bisnis dengan lebih baik. Penerapan strategi yang tepat membuat bisnis kamu bisa mengungguli para kompetitor dan bahkan menguasai pasar. Oleh karena itu, bekal pengetahuan tentang macam-macam strategi bisnis harus kamu perhatikan.
Pertimbangan saat Memilih Strategi Bisnis
Sebelum membahas tentang jenis strategi bisnis, ada baiknya kalau kamu terlebih dahulu mengerti pertimbangan dalam pemilihannya. Ada 5 faktor penting yang harus kamu perhatikan saat menentukan strategi bisnis, yaitu:
1. Jenis Produk
Faktor pertama yang perlu kamu cermati saat memilih strategi bisnis adalah jenis produk. Strategi bisnis untuk produk yang dapat diperoleh dengan mudah oleh para konsumen jelas beda kalau dibandingkan dengan strategi bisnis produk inovatif yang belum ada saingannya.
2. Kompetitor
Penentuan strategi bisnis juga harus kamu perhatikan dengan mempertimbangkan kompetitor. Oleh karena itu, kamu perlu melakukan proses identifikasi pasar untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan kompetitor. Selanjutnya, kamu dapat memanfaatkan celah yang dimiliki kompetitor untuk dapat memenangkan persaingan.
Baca Juga: Contoh Analisis Pesaing Pasar dalam Bisnis Makanan
3. Keunggulan Produk
Faktor yang tak kalah penting terkait pemilihan strategi bisnis adalah keunggulan produk. Kamu perlu memastikan bahwa strategi yang dipakai mampu meng-highlight kelebihan produk.
4. Buyer Persona
Dalam menjalankan strategi bisnis, kamu harus mempertimbangkan buyer persona. Buyer persona merupakan karakter fiksi yang menjadi gambaran target konsumen. Dengan mempertimbangkan buyer persona, kamu dapat menjalankan strategi bisnis yang tepat dan benar-benar menarik perhatian target konsumen.
Baca Juga: 3 Model Perilaku Konsumen yang Harus Dipahami Bisnis
5. Tingkat Penjualan
Faktor yang tak kalah penting adalah menentukan strategi bisnis dengan memperhatikan tingkat penjualan produk. Apakah produk tersebut memiliki angka penjualan yang terus meningkat atau mengalami penurunan? Dari situ, kamu dapat melakukan pertimbangan dalam menjalankan strategi tertentu.
Macam-Macam Strategi Bisnis
Dengan mempertimbangkan berbagai aspek tersebut, langkah selanjutnya adalah menentukan strategi bisnis. Ada macam-macam strategi bisnis yang bisa kamu pilih, yaitu:
1. Struktural
Jenis strategi bisnis yang pertama adalah struktural. Karakteristik utama dari strategi bisnis ini adalah pilihan untuk menjalankan usaha dengan mempertimbangkan situasi pasar. Dari situ, kamu dapat memanfaatkan struktur industri dalam mengembangkan usaha. Salah satu contoh dari penerapan strategi bisnis strukturalis adalah bisnis reseller dan dropship.
Baca Juga: Apa yang Dimaksud Dengan Strategi Bisnis? Seperti Apa Hal Ini Bisa Membantu Bisnis Anda?
2. Growth
Ada pula pilihan strategi growth. Dalam strategi ini, kamu memilih untuk fokus pada pengembangan fitur, produk baru, atau pasar baru. Tujuan dari penerapan strategi growth adalah agar bisnis yang kamu jalankan bisa memiliki pangsa pasar yang lebih besar. Dengan begitu, perusahaan bisa memiliki fondasi kuat yang sanggup menopang bisnis jangka panjang.
Strategi growth kerap menjadi pertimbangan utama para pelaku startup. Oleh karenanya, tidak heran kalau startup mampu berkembang menjadi perusahaan terkemuka dalam jangka relatif singkat. Sisi negatifnya, strategi ini membebani pengeluaran dalam cukup besar. Apalagi, ketika strategi growth diterapkan saat perusahaan belum memiliki fondasi kuat.
3. Cost Leadership
Kamu dapat pula memilih strategi bisnis yang disebut cost leadership. Penerapan strategi ini dapat kamu lakukan dengan menawarkan produk dengan harga kompetitif. Kalau perlu, kamu pun dapat memilih untuk menurunkan harga sehingga lebih rendah dari harga pasaran dengan tetap memperhatikan kualitas produk.
Ada berbagai upaya yang dapat kamu lakukan untuk menerapkan strategi bisnis cost leadership, di antaranya adalah:
- Berinvestasi Teknologi. Kamu dapat memilih untuk menggunakan peralatan canggih yang membantu proses kelancaran produksi. Keberadaan teknologi membuat usaha kamu bisa memproduksi barang dengan lebih banyak.
- Membeli bahan baku dalam jumlah banyak. Metode selanjutnya adalah dengan melakukan pembelian bahan baku secara partai. Cara pembelian seperti ini membuat kamu bisa memperoleh harga bahan baku secara lebih terjangkau.
- Fokus pada satu produk. Ada pula solusi untuk memilih aktivitas produksi hanya pada satu jenis produk. Upaya ini sangat efektif dalam menekan biaya produksi.
4. Diferensiasi
Opsi strategi bisnis berikutnya adalah diferensiasi. Strategi ini dapat kamu lakukan dengan melakukan inovasi produk yang belum ada saingannya di pasaran. Keunikan yang ada pada produk inovatif tersebut bisa menjadi value yang membuatnya lebih unggul dibandingkan produk lain.
Strategi diferensiasi dapat membuat kamu bisnis kamu menjadi penguasa pasar. Oleh karenanya, kamu dapat melakukan pendekatan kreatif dan menetapkan harga yang relatif tinggi pada produk. Contoh nyata dari penerapan strategi ini bisa kamu lihat pada bisnis Starbucks.
Starbucks sebenarnya tidak jauh berbeda dengan coffee shop lain. Hanya saja, mereka memiliki kelebihan pada pengalaman menikmati kopi dengan cara yang berbeda di kedainya. Pengalaman tersebut merupakan wujud dari penerapan strategi diferensiasi.
5. Price Skimming
Macam macam strategi bisnis berikutnya adalah price skimming. Strategi ini dapat kamu lakukan dengan mematok harga produk yang tinggi saat awal peluncurannya. Setelah itu, kamu dapat menurunkan harganya secara perlahan seiring dengan waktu.
Penerapan strategi bisnis price skimming dapat berjalan sukses ketika bisnis kamu mempunyai kualitas brand yang bagus disertai basis konsumen kuat. Di waktu bersamaan, kamu juga tidak memiliki pesaing dan diimbangi produk yang revolusioner.
6. Acquisition
Perusahaan besar kerap menerapkan strategi bisnis acquisition. Strategi ini mereka lakukan dengan cara mengakuisisi perusahaan kecil yang potensial. Lewat upaya tersebut, perusahaan bisa memperoleh SDM berkualitas, aset bisnis baru, diversifikasi produk, dan kesempatan menjangkau pasar lebih luas.
Namun, penerapan strategi bisnis acquisition hanya bisa kamu lakukan ketika memiliki modal yang besar. Selain itu, akuisisi bisnis merupakan yang sangat kompleks. Oleh karenanya, kamu perlu memastikan bahwa setiap tindakan yang dilakukan tidak menyalahi aturan hukum. Solusinya, kamu perlu mendapatkan arahan dari tenaga legal dan finansial yang profesional.
7. Focus
Terakhir, kamu dapat menerapkan strategi bisnis fokus. Strategi bisnis yang satu ini sangat sesuai kalau kamu ingin menguasai segmen pasar tertentu tanpa harus mengeluarkan modal besar. Oleh karena itu, strategi bisnis fokus sesuai untuk diterapkan bagi para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM).
Cara penerapan strategi fokus dapat kamu lakukan dengan memfokuskan pemasaran pada segmen pasar tertentu. Dengan cara ini, kamu bisa meminimalkan biaya serta tenaga dan tetap memperoleh kesempatan penghasilan yang tidak kalah menjanjikan.
Nah, itulah macam-macam strategi bisnis yang bisa membantu kamu dalam upaya meningkatkan daya saing bisnis. Pemilihan strategi yang tepat, membuat bisnis kamu bisa bersaing ketat dengan para kompetitor. Bahkan, tidak menutup kemungkinan kamu dapat menguasai pasar.
Hal yang tak kalah penting dalam upaya menjalankan bisnis, kamu perlu membiasakan diri untuk terus meng-upgrade diri. Solusinya, kamu dapat memanfaatkan pelatihan berkualitas yang ada di GreatNusa.

Integrated digital marketing adalah metode pemasaran yang dapat membantu bisnis tumbuh dengan cepat. Simak cara menerapkannya di artikel ini.
Pemasaran digital atau digital marketing saat ini menjadi strategi penting dalam aktivitas bisnis. Lewat metode ini, kamu berkesempatan untuk menjangkau pasar yang lebih luas dengan biaya cukup terjangkau. Untuk memperoleh efektivitas yang lebih baik, kam bisa memilih untuk menjalankan strategi integrated digital marketing atau pemasaran digital terintegrasi.
Pengertian Integrated Digital Marketing
Dalam pengertiannya, pemasaran digital terintegrasi merupakan aktivitas campaign yang dalam pelaksanaannya melibatkan berbagai marketing channel. Kamu bisa menggunakan strategi ini untuk melakukan promosi produk barang atau jasa. Lewat program yang terintegrasi, kamu dapat menyampaikan brand message yang selaras untuk semua kanal pemasaran.
Integrated Digital Marketing adalah Strategi Bersaing di Era Digital
Penerapan strategi pemasaran digital yang terintegrasi merupakan upaya penting agar bisnis kamu mampu bersaing di era digital. Hal ini tidak terlepas dari banyaknya kanal pemasaran yang bisa kamu temukan di dunia digital. Kamu bisa melakukan pemasaran produk lewat media sosial, website, email, affiliate, pay-per-click (PPC), dan lain sebagainya.
Dalam strategi pemasaran digital terintegrasi, kamu punya pilihan untuk menggunakan semua kanal digital secara bersamaan. Biar efektif, kamu dapat mempertimbangkan kanal-kanal yang potensial. Strategi pemasaran terintegrasi seperti ini memberikan banyak manfaat bagi bisnis kamu, di antaranya adalah:
- Meningkatkan visibilitas brand. Kamu akan memperoleh manfaat berupa visibilitas brand yang meningkat secara drastis. Hal ini berkaitan erat dengan jangkauan campaign yang sangat luas, tidak terbatas pada platform tertentu.
- Konsistensi pesan. Pesan yang konsisten memiliki peran penting agar para audiens lebih familiar dengan brand. Dengan begitu, mereka dapat mengingat brand produk kamu lebih baik dibandingkan kompetitor.
- Efisiensi tinggi. Penerapan strategi pemasaran yang terintegrasi memberikan manfaat berkaitan dengan efisiensi biaya. Kamu dapat menghemat pengeluaran yang cukup signifikan. Di waktu yang sama, kamu tetap memperoleh manfaat dalam peningkatan kualitas brand.
- Peningkatan lead. Manfaat terakhir, kamu berpeluang mendapatkan konversi yang lebih tinggi. Hal ini dapat terjadi karena strategi terintegrasi bisa menjaring lead yang banyak.
Baca Juga: Dasar-Dasar Digital Marketing: Cara Mempromosikan Bisnis Kamu
Cara Menyusun Integrated Digital Marketing
Dengan mempertimbangkan manfaat besar dari strategi pemasaran digital terintegrasi, kamu tertarik untuk menerapkannya, kan? Kamu dapat mempraktikkan strategi ini dengan 6 langkah sederhana, yaitu:
1. Menetapkan Tujuan Campaign
Langkah pertama yang perlu kamu lakukan adalah menentukan tujuan dari campaign. Tujuan tersebut dapat bervariasi, seperti meningkatkan brand awareness, mendapatkan pelanggan lebih banyak, rebranding, dan lain sebagainya.
Dalam penentuan tujuan, kamu perlu menyesuaikannya dengan kebutuhan dan misi perusahaan. Hal yang tak kalah penting, tujuan tersebut harus spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, serta mempunyai jangka waktu yang jelas.
2. Memilih Kanal Pemasaran
Setelah menentukan tujuan campaign yang tepat, kamu dapat memilih marketing channel yang digunakan. Ada banyak opsi kanal pemasaran yang bisa kamu gunakan, di antaranya adalah:
- Search Engine Optimization (SEO). SEO merupakan kanal pemasaran digital yang dapat kamu lakukan untuk mendapatkan traffic dari pencarian organik.
- Search Engine Marketing (SEM). Metode SEM memiliki kesamaan dengan SEO. Hanya saja, traffic yang kamu dapatkan dari SEM bukan berasal dari pencarian organik, tetapi menggunakan iklan di search engine.
- Email marketing. Teknik email marketing dapat kamu lakukan dengan terlebih dahulu mengumpulkan alamat email dari para pelanggan. Penerapannya membantu kamu dalam mendorong pelanggan untuk kembali melakukan transaksi.
- Iklan video. Strategi ini dapat kamu lakukan dengan melakukan pemasangan iklan video di internet.
- Affiliate. Ada pula kanal pemasaran lewat jaringan afiliasi. Sistem ini dapat kamu jalankan dengan memberikan komisi kepada setiap anggota afiliasi.
- Content marketing. Kanal pemasaran ini dapat kamu lakukan dengan memanfaatkan konten website.
- Social media marketing. Popularitas media sosial dapat pula kamu manfaatkan untuk melakukan pemasaran digital. Pilihannya beragam, mulai dari Facebook, Instagram, Twitter, hingga TikTok.
- Mobile marketing. Tren penggunaan perangkat mobile terus mengalami peningkatan. Fenomena ini membuka peluang baru untuk melakukan pemasaran. Caranya, kamu bisa membangun aplikasi mobile untuk menjangkau para audiens.
- Iklan display. Terakhir, kamu bisa memanfaatkan display iklan, baik berupa gambar, audio, maupun video.
Baca Juga: Teknik Digital Marketing untuk Meningkatkan Bisnis Online Anda
3. Menetapkan Buyer Persona
Langkah penting selanjutnya dalam upaya pelaksanaan strategi integrated digital marketing adalah memahami buyer persona masing-masing kanal. Kamu dapat melakukan riset secara mendalam untuk mengetahuinya. Berkat pengetahuan terkait buyer persona, proses penyampaian brand message dapat berlangsung secara lebih efektif.
4. Susun Aset Pemasaran
Saat melakukan strategi pemasaran digital, kamu memerlukan bekal aset pemasaran yang memadai. Aset digital tersebut perlu kamu persiapkan dalam kaitannya dengan proses pembuatan konten pemasaran. Kepemilikan aset itu dapat membantu kamu dalam menciptakan konten-konten menarik.
Dalam praktiknya, kamu tidak bisa bekerja sendiri dalam mempersiapkan aset-aset digital untuk sarana pemasaran. Kamu memerlukan peran orang lain seperti desainer, penulis konten, videographer, copywriter, dan lain sebagainya. Jadi, pastikan kamu melakukan komunikasi yang baik dengan pihak-pihak terkait.
5. Perencanaan Metode Pengumpulan Lead
Tahapan selanjutnya yang perlu kamu lakukan adalah mengumpulkan lead. Perlu kamu tahu, lead merupakan sebutan untuk orang-orang yang potensial untuk bisa kamu prospek menjadi konsumen. Oleh karenanya, kamu perlu menggunakan metode yang tepat untuk mengumpulkan kontak dari para lead.
Kamu punya banyak pertimbangan metode yang dapat dipilih untuk mengumpulkan lead. Pilihan metode tersebut di antaranya adalah:
- Landing page. Berbeda dengan halaman biasa, landing page merupakan halaman khusus yang memiliki fungsi untuk pengumpulan lead. Di situ, kamu perlu mencantumkan informasi produk secara lengkap dan disertai formulir untuk mengumpulkan data lead.
- Bagi-bagi ebook. Kamu dapat membagikan pengetahuan dalam bidang tertentu dalam bentuk ebook secara gratis. Sebagai gantinya, kamu bisa meminta para lead untuk memasukkan nomor kontak atau email.
- Konten premium. Strategi dengan menggunakan konten premium juga cukup efektif dalam mengumpulkan lead. Metode ini kerap jadi pilihan portal berita, seperti yang dilakukan oleh Tempo dan Kompas.
- Opsi berlangganan. Selanjutnya, kamu dapat menyediakan opsi berlangganan. Untuk menarik perhatian audiens, kamu perlu menjanjikan adanya pembaruan berupa konten eksklusif secara berkala.
- Kupon diskon. Strategi yang tak kalah efektif adalah dengan membagikan kupon diskon.
Baca Juga: 8 Digital Marketing Tools Yang Harus Kamu Miliki
6. Jalankan Campaign
Kalau semua tahapan di atas sudah kamu lalu, langkah selanjutnya adalah menjalankan campaign. Hal yang perlu kamu catat, proses ini tidak berhenti. Kamu tetap harus melakukan evaluasi secara bertahap. Dari evaluasi tersebut, kamu dapat melakukan perbaikan untuk memperoleh hasil yang lebih baik.
Nah, itulah panduan lengkap yang dapat kamu ketahui terkait integrated digital marketing. Pengetahuan ini bakal membantu kamu untuk bisa meningkatkan daya saing bisnis saat menjalankan bisnis online.
Dalam praktiknya, kamu juga akan perlu membekali diri dengan berbagai keahlian teknis yang berkaitan dengan strategi digital marketing. Kamu bisa mendapatkannya lewat kursus online yang tersedia di GreatNusa. Dengan begitu, kamu akan memperoleh bekal pengetahuan yang lengkap terkait aktivitas pemasaran digital.

Kenali kelebihan dan kekurangan digital marketing, mulai dari sisi biaya, eksekusi, serta waktu pengerjaan, di artikel berikut ini.
Transformasi digital bisnis menjadi sebuah kebutuhan di era modern seperti sekarang. Salah satunya adalah lewat penerapan pemasaran digital atau digital marketing. Namun, kamu tak bisa serta merta menerapkan strategi tersebut. Sebelum menerapkannya, kamu perlu terlebih dahulu memahami kelebihan dan kekurangan digital marketing.
Untuk membantu kamu dalam memperoleh manfaat optimal dari penerapan strategi digital marketing, berikut ini 13 kelebihan dan kekurangannya yang perlu diperhatikan:
Kelebihan Digital Marketing
Terkait pembahasan kelebihan dan kekurangan digital marketing, ada baiknya kamu terlebih dahulu mengetahui nilai positifnya. Ada 7 kelebihan utama yang bisa kamu dapatkan saat menerapkan strategi pemasaran digital, yaitu:
1. Hemat Biaya
Keuntungan pertama yang dapat kamu dapatkan dalam penerapan strategi digital marketing adalah hemat biaya. Kamu tidak perlu mengeluarkan anggaran biaya yang besar untuk melaksanakannya. Bahkan, ada banyak pilihan platform yang memungkinkan kamu untuk menjalankan strategi pemasaran digital secara gratis.
Dibandingkan dengan penerapan strategi pemasaran konvensional, biaya yang perlu kamu keluarkan dalam strategi digital marketing relatif lebih hemat. Bahkan, penghematan biaya yang dapatkan dari aktivitas digital marketing bisa mencapai 50-75%. Di waktu bersamaan, kamu tetap memperoleh hasil yang tidak kalah memuaskannya.
2. Jangkauan Luas
Kamu dapat pula memperoleh kelebihan strategi digital marketing berupa jangkauan yang sangat luas. Dengan biaya yang relatif terbatas, kamu bisa melakukan pemasaran produk dengan jangkauan tidak hanya berbagai wilayah di Indonesia. Namun, kamu juga memiliki kesempatan untuk menjangkau pasar luar negeri.
Baca Juga: Integrated Digital Marketing: Pengertian Dan Cara Menerapkannya
Jangkauan yang luas membuat kamu berpeluang mendapatkan potensi pendapatan lebih banyak. Apalagi, kalau produk yang kamu pasarkan memiliki kualitas yang bagus dan keberadaannya memang benar-benar dibutuhkan oleh para pelanggan.
3. Dapat Dilakukan Secara Bersamaan
Strategi digital marketing dapat kamu terapkan untuk menjangkau beberapa segmen konsumen secara bersamaan. Kamu pun tinggal menyesuaikan parameter demografis dari masing-masing segmen konsumen. Strategi ini dapat berjalan secara lebih optimal kalau kamu telah memiliki gambaran secara jelas terkait buyer persona.
4. Proses Pelaksanaan yang Super Cepat
Data dari Statistic Brain mengungkapkan kalau rata-rata waktu seseorang dalam memusatkan perhatiannya saat berada di internet adalah sekitar 8,25 detik. Di waktu bersamaan, strategi digital marketing memungkinkan kamu untuk menarik perhatian pengguna internet dalam waktu yang tak kalah singkat.
Oleh karenanya, kamu perlu melengkapi strategi digital marketing dengan kemampuan copywriting yang bagus. Dengan begitu, kamu dapat membantu konten pemasaran yang dapat membius perhatian para audiens.
5. Efektif dalam Menjangkau Konsumen
Digital marketing tidak cuma membantu kamu dalam menjangkau konsumen secara luas. Namun, kamu juga bisa memperoleh efektivitas pemasaran yang lebih baik dibandingkan strategi marketing konvensional. Alasannya adalah karena kamu dapat menjangkau secara langsung pihak yang berperan sebagai pengambil keputusan.
Baca Juga: 5 Strategi Digital Marketing yang Efektif di Tahun 2023
6. Mendorong Brand Engagement
Ada 2 faktor penting yang berpengaruh pada proses terjadinya transaksi bisnis, yaitu kemampuan bisnis dalam menyelesaikan permasalahan konsumen serta kedekatan hubungan antara pebisnis dengan konsumen. Strategi digital marketing merupakan upaya yang dapat mendekatkan kamu dengan para konsumen.
Lewat berbagai interaksi yang kamu lakukan, konsumen akan memiliki pandangan positif terhadap brand. Kalau citra positif tersebut ditunjang dengan kualitas produk serta layanan yang bagus, kamu tidak akan mengalami kesulitan dalam meningkatkan transaksi penjualan.
7. Meningkatkan Loyalitas Brand
Hal yang tak kalah penting, kamu bisa memperoleh keuntungan strategi digital marketing berupa adanya peningkatan loyalitas brand. Loyalitas brand memiliki peran penting yang dapat mendorong konsumen untuk kembali melakukan transaksi atau repeat order. Semakin tinggi loyalitas brand, usaha yang kamu jalankan kian stabil.
Baca Juga: Brand Awareness: Pengertian, Fungsi, dan Manfaatnya
Kekurangan Digital Marketing
Selain memiliki kelebihan tersebut, kamu juga perlu mengetahui beberapa poin yang menjadi kekurangan dari strategi digital marketing. Ada 6 kekurangan penting yang perlu kamu pahami, yaitu:
1. Butuh Waktu yang Panjang
Penerapan strategi marketing memang membuat kamu bisa melakukan aktivitas pemasaran secara cepat. Hanya saja, kamu tidak bisa merasakan hasilnya secara langsung. Di waktu yang sama, proses pembuatan konten pemasaran juga memerlukan waktu yang tidak sedikit. Jadi, kamu perlu mengalokasikan waktu yang cukup banyak sebagai bagian dari investasi.
Fakta ini dapat kamu lihat dalam hasil riset yang dilakukan oleh Social Media Today. Mereka melaporkan bahwa rata-rata waktu yang digunakan oleh seorang digital marketer adalah sekitar 6 jam per hari. Bahkan, 1 di antara 3 praktisi digital marketing mengalokasikan waktu online lebih dari 11 jam per hari.
Baca Juga: 8 Digital Marketing Tools Yang Harus Kamu Miliki
2. Cenderung Memunculkan Reaksi Negatif
Kemampuan dalam menjangkau audiens secara luas merupakan kelebihan dan kekurangan digital marketing. Faktor ini menjadi kekurangan karena jangkauan yang besar juga menimbulkan risiko respons negatif dari para pengguna internet tidak kalah besar. Situasi tersebut dapat terjadi brand message yang kamu sampaikan dianggap keliru oleh sebagian orang.
Di waktu yang sama, fenomena trolling di internet dapat menjadi pemicu munculnya respons negatif dari warganet. Oleh karena itu, kamu perlu melakukan antisipasi terhadap kejadian tersebut.
3. Terkadang, Digital Marketing Susah Dikontrol
Kamu tidak bisa memprediksi hasil dari strategi digital marketing yang kamu jalankan. Terkadang, konten pemasaran kamu bisa menjadi viral. Namun, tak menutup kemungkinan marketing campaign tak berjalan sesuai rencana.
4. Kesulitan dalam Menghitung ROI
Dalam aktivitas pemasaran digital, kamu memang bisa memperoleh parameter dalam mengukur tingkat keberhasilan. Kamu bisa memanfaatkan berbagai tool yang tersedia di internet.
Hanya saja, tidak semua tool tersebut mampu memberikan laporan yang dapat dipercaya. Selain itu, kamu juga perlu membekali diri dengan pengetahuan dalam memahami laporan tersebut. Dengan begitu, kamu bisa mengetahui return of investment (ROI).
5. Dapat Ditiru dengan Mudah
Strategi digital marketing relatif mudah dijiplak oleh pebisnis lain. Oleh karenanya, tak menutup kemungkinan kalau pihak yang menjiplak strategi digital marketing kamu adalah kompetitor langsung. Dampaknya, angka penjualan produk kamu dapat mengalami penurunan secara drastis.
6. Gangguan White Noise
Kekurangan digital marketing terakhir yang perlu kamu perhatikan adalah potensi gangguan white noise. Hal ini dapat terjadi karena ada begitu banyak informasi yang ada di internet. Berhadapan dengan banyak informasi dalam satu waktu, tak menutup kemungkinan kalau iklan kamu bakal diacuhkan oleh para pengguna internet.
Itulah informasi terkait kelebihan dan kekurangan digital marketing yang perlu kamu ketahui. Dengan memperhatikan beberapa aspek tersebut, strategi pemasaran digital memberi lebih banyak manfaat bagi para pebisnis. Apalagi, kalau penerapannya dilakukan dengan penuh perhitungan.
Kamu bisa pula membekali diri dengan berbagai keahlian terkait digital marketing sebagai nilai lebih dalam memenangkan persaingan di dunia kerja. Caranya gampang. Kamu bisa mengikuti berbagai pilihan kursus pemasaran yang tersedia di GreatNusa. Yuk, raih kesuksesan bersama GreatNusa!

Pahami apa yang dimaksud analisis SWOT dan komponennya. Temukan juga contoh analisis SWOT berdasarkan kasus nyata di artikel berikut ini.
Dalam dunia bisnis, kamu bakal sering mendengar istilah analisis SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, and threats). Pelaksanaan analisis tersebut merupakan bagian dari upaya evaluasi dalam lingkungan perusahaan. Namun, apakah kamu benar-benar mengetahui apa yang dimaksud analisis SWOT?
Pengertian Analisis SWOT
Analisis SWOT merupakan teknik analisis yang sudah berkembang sangat lama. Teknik ini dimunculkan oleh Albert Humphrey pada kisaran tahun antara tahun 1960 sampai 1970-an. Saat itu, Humphrey memanfaatkan data dari perusahaan-perusahaan terkemuka dunia yang menjadi bagian dari Fortune 500.
Dalam pengertiannya, analisis SWOT merupakan teknik analisis yang berguna dalam melaksanakan proses evaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman dalam sebuah perusahaan, organisasi, atau proyek tertentu. Pelaksanaannya memberi banyak manfaat, termasuk di antaranya adalah menganalisis pertumbuhan perusahaan, menilai kinerja, dan lain sebagainya.
Pelaksanaan analisis SWOT berfokus pada analisis 4 elemen utama, yaitu:
1. Strengths
Elemen yang pertama adalah kekuatan atau kelebihan dari proyek atau bisnis yang kamu jalankan. Kekuatan tersebut bisa berbentuk berbagai macam, baik dalam bentuk aset atau atribut yang tidak tampak. Contoh kekuatan di antaranya adalah aset SDM, aset teknologi, brand perusahaan, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Brand Positioning: Pengertian, Fungsi, dan Cara Menentukannya
2. Weaknesses
Selanjutnya adalah elemen kelemahan. Elemen yang termasuk dalam kelemahan adalah berbagai faktor yang berisiko menghambat aktivitas bisnis atau proyek. Contoh dari weakness adalah anggaran yang terbatas, SDM terampil yang minim, dan lain-lain.
3. Opportunities
Elemen opportunities merupakan peluang-peluang yang dimiliki perusahaan. Faktor peluang dalam analisis SWOT berasal dari lingkungan di luar perusahaan yang selanjutnya dapat kamu manfaatkan untuk meningkatkan daya saing bisnis.
4. Threats
Elemen terakhir adalah threats atau ancaman. Dalam analisis SWOT, threats merujuk pada berbagai aspek yang dapat menimbulkan risiko pada aktivitas bisnis perusahaan atau keberhasilan proyek. Contoh threats di antaranya adalah adanya aturan perundang-undangan baru, kemunculan kompetitor baru, dan lain-lain.
Baca Juga: Macam-macam Strategi Bisnis untuk Meningkatkan Penjualan
Faktor dalam Analisis SWOT
Dalam memahami tentang apa yang dimaksud analisis SWOT, kamu juga perlu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhinya. Terdapat 2 kategori faktor yang memberikan pengaruh pada analisis SWOT, yakni faktor internal dan eksternal.
1. Faktor Internal
Faktor internal merupakan aspek dalam analisis SWOT yang berada dari dalam organisasi atau perusahaan. Ada 2 faktor internal, yaitu kekuatan dan kelemahan. Untuk mengetahui gambaran yang jelas tentang faktor internal perusahaan atau organisasi, ada beberapa upaya yang dapat kamu lakukan, yaitu:
- Analisis kekuatan dan kelemahan. Kamu bisa melakukan analisis dengan terlebih dahulu bersikap terbuka dan jujur. Dengan begitu, kamu akan memperoleh penilaian yang tepat dan mengetahui gambaran kekuatan serta kelemahan dari perusahaan atau organisasi.
- Susun daftar kekuatan dan kelemahan. Kamu bisa pula mengetahui kekuatan dan kelemahan dengan cara menyusun daftarnya. Dalam proses penyusunan daftar tersebut, kamu dapat memikirkan tentang aspek-aspek yang menjadi nilai lebih perusahaan serta hal-hal yang menjadi nilai minus.
- Manfaatkan pihak ketiga. Kalau kamu mengalami kesulitan dalam mengetahui kelemahan dan kelebihan, ada baiknya untuk menggunakan saran dari pihak ketiga. Lewat upaya ini, kamu bisa memperoleh penilaian secara objektif terkait kekuatan dan kelemahan bisnis.
- Perhatikan komplain pelanggan. Cara selanjutnya adalah dengan mendengarkan suara dari para pelanggan. Perusahaan yang baik bakal memiliki jalur komunikasi yang baik dengan konsumen. Dari situ, kamu akan memperoleh banyak masukan dan kritik yang dapat dimanfaatkan sebagai upaya peningkatan kualitas layanan.
2. Faktor Eksternal
Berkebalikan dengan faktor internal, faktor eksternal merupakan elemen dalam analisis SWOT yang berasal dari lingkungan di luar organisasi atau perusahaan. Dalam analisis SWOT, faktor eksternal meliputi opportunities dan threats.
Perusahaan dapat melakukan berbagai upaya untuk mengidentifikasi opportunities dan threats, di antaranya:
- Riset pasar. Lewat upaya ini, kamu dapat mengetahui informasi pasar secara lebih mendetail. Kamu akan mengetahui peluang yang bisa dimanfaatkan oleh perusahaan. Di waktu yang sama, informasi terkait kompetitor juga bisa kamu dapatkan.
- Perhatikan tren pasar. Ada pula solusi mengetahui opportunities dan threats lewat pengamatan tren pasar. Dari pengamatan tersebut, kamu bisa mengetahui peluang yang kemungkinan muncul dan bisa dimanfaatkan. Selain itu, kamu juga dapat memperoleh informasi terkait ancaman dan upaya untuk mengantisipasinya.
- Kemunculan teknologi baru. Kemajuan teknologi memiliki dampak besar pada pasar. Oleh karenanya, para pengusaha dapat menganggapnya sebagai peluang sekaligus ancaman bagi bisnis.
- Perubahan situasi ekonomi. Situasi ekonomi dalam skala luas dapat memunculkan peluang serta ancaman dalam bisnis. Tidak menutup kemungkinan kalau perubahan situasi ekonomi tersebut bakal berdampak secara langsung pada perilaku konsumen.
- Perubahan preferensi konsumen. Ada kalanya konsumen akan mengalami perubahan preferensi dalam melakukan pembelian. Situasi ini dapat terjadi ketika konsumen menjumpai produk yang mereka anggap punya kualitas lebih baik dan memiliki harga sesuai dengan kemampuannya.
Baca Juga: Evaluasi Usaha Adalah: Pengertian, Tujuan, dan Tahapannya
Contoh Analisis SWOT
Untuk bisa lebih memahami tentang apa yang dimaksud analisis SWOT, berikut adalah contoh-contohnya:
Botanical Bounty
Botanical Bounty merupakan usaha perkebunan yang memiliki berbagai jenis produk tanaman. Perusahaan ini sudah beroperasi selama dua tahun dan berstatus sebagai usaha keluarga. Awal pendiriannya berasal dari hobi dari pemilik bisnis yang memiliki pengetahuan terkait dunia perkebunan.
Perusahaan menjalankan analisis SWOT dengan hasil sebagai berikut:
- Strengths: Ada 3 kelebihan utama yang dimiliki oleh Botanical Bounty, yaitu konsistensi dalam menghasilkan produk berkualitas, kuantitas produksi yang melimpah, serta pemilik usaha yang berpengalaman tidak hanya dalam bidang perkebunan, tetapi juga dalam aspek bisnis.
- Weaknesses : Botanical Bounty mempunyai 2 kelemahan yang krusial. Pertama adalah keterbatasan dana, dan bahkan pemilik harus meminjam utang ke bank untuk operasional bisnis pada tahun pertama. Kedua, Botanical Bounty belum memiliki reputasi yang bagus untuk bersaing di pasaran.
- Opportunities : Para konsumen memiliki kecenderungan untuk loyal pada vendor tertentu. Di samping itu, pangsa pasar produk perkebunan terus mengalami peningkatan.
- Threats : Ancaman utama yang harus dihadapi Botanical Bounty adalah cuaca. Apalagi, perubahan cuaca terjadi secara tidak menentu. Di sisi lain, ada pula ancaman dalam bentuk hama.
Dari hasil analisis tersebut, Botanical Bounty dapat merumuskan strategi dalam mengembangkan bisnisnya sebagai berikut:
- Testimoni pelanggan. Botanical Bounty perlu mengumpulkan testimoni dari para pelanggan. Harapannya, testimoni tersebut dapat membantu perusahaan dalam membangun merek di mata konsumen.
- Kanal penjualan. Perusahaan perlu pula membangun kanal penjualan yang kuat dengan perusahaan suplemen. Upaya ini penting agar Botanical Bounty dapat menjalin hubungan yang positif dengan perusahaan-perusahaan tersebut.
Itulah penjelasan lengkap terkait apa yang dimaksud analisis SWOT. Sampai di sini, kamu jadi tahu kalau SWOT memiliki peran penting dalam upaya mengembangkan bisnis. Selanjutnya, kamu dapat melakukan berbagai upaya dalam mendorong pengembangan tersebut.
Salah satu upaya yang bisa kamu laksanakan adalah lewat pengembangan kualitas SDM. Untuk aspek ini, GreatNusa menawarkan solusi yang tepat. Kamu dapat memilih berbagai layanan kursus online dengan berbagai tema. Kamu pun bisa menentukan pilihan tema kursus sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

Temukan contoh analisis SWOT usaha kecil, yaitu usaha makanan frozen food dan usaha fashion online, dan pembahasannya di artikel berikut ini.
Setiap jenis usaha, sekecil apa pun skalanya, memerlukan perencanaan yang matang. Dengan demikian, tujuan yang diharapkan pun dapat tercapai dengan lebih efisien, baik dari segi waktu, tenaga, dan biaya.
Adapun salah satu cara untuk menyiapkan perencanaan tersebut adalah analisis SWOT. Alat bantu ini akan memudahkanmu menyusun strategi yang paling tepat untuk setiap langkah usaha yang bakal dilakukan.
Detail analisis SWOT tiap usaha pun berbeda-beda sesuai dengan kondisi masing-masing. Dalam artikel ini, kamu akan menemukan beberapa contoh analisis SWOT usaha kecil yang dapat dijadikan referensi untuk membuat strategi usahamu.
Apa Itu Analisis SWOT?
Analisis SWOT merupakan sebuah alat bantu sederhana yang memungkinkanmu menyusun mengembangkan strategi usaha. Analisis ini terdiri dari empat elemen, yakni strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman).
Baca Juga: Apa Yang Dimaksud Analisis SWOT dan Faktor Serta Contohnya
Masing-masing elemen ini akan membantumu melihat lebih komprehensif kondisi dan peluang usahamu. Kamu akan mengetahui dan mengatur bagaimana kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman usaha yang dijalani.
Nantinya, analisis SWOT dapat dijadikan sebagai acuan dalam menjalankan strategis misi untuk mencapai tujuan usaha yang diinginkan. Di sisi lain, jika kamu memerlukan bantuan pendanaan investor, analisis SWOT juga lazimnya diperlukan dalam proposal.
Hal ini akan membantu calon investor memahami risiko dan peluang yang akan diambilnya. Tak cuma itu, adanya analisis SWOT akan membuat investor menilai bahwa kamu memiliki pemahaman dan persiapan yang cukup untuk menjalankan usaha sehingga meningkatkan kepercayaan mereka.
Komponen Analisis SWOT
Seperti yang disebutkan sebelumnya, ada empat elemen atau komponen dalam analisis SWOT. Strengths dan weaknesses merupakan faktor dari internal, sedangkan opportunities dan threats merupakan faktor eksternal.
Namun, apa maksud dari masing-masing komponen tersebut?
- Strengths
Komponen apa saja dalam strategi, kegiatan, maupun produk usaha yang kamu lakukan yang dapat memberi keuntungan atau menjadi kelebihan dibandingkan kompetitor.
- Weaknesses
Komponen apa saja dalam strategi, kegiatan, maupun produk usaha yang kamu lakukan yang menjadi kelemahan atau kekurangan dibandingkan kompetitor.
- Opportunities
Peluang apa saja yang bisa kamu manfaatkan untuk membuat usaha berkembang atau memperoleh keuntungan yang optimal.
- Threats
Ancaman atau hambatan apa saja yang mungkin akan kamu hadapi saat menjalankan usaha nantinya.
Contoh Analisis SWOT untuk Usaha Kecil
Untuk lebih memahami bagaimana implementasi pembuatan analisis SWOT, berikut adalah beberapa contoh analisis SWOT usaha kecil.
Contoh Analisis SWOT untuk Usaha Frozen Food Rumahan
Misal, kamu seorang lulusan ahli gizi. Berbekal pengetahuan tentang nutrisi, kamu akan membuat usaha frozen food khususnya yang sedang diet rendah kalori dan tinggi protein. Dengan begitu, kamu bisa membuat analisis SWOT seperti ini.
Strengths
- Bahan baku mudah didapatkan
- Pembuatan bisa dilakukan di rumah saja dengan peralatan yang tidak terlalu kompleks
- Produk tidak menggunakan bahan pengawet sehingga lebih sehat
- Produk mempunyai kalori rendah dan tinggi protein
- Latar pendidikan yang mendukung sebagai alat marketing dengan personal branding
Weaknesses
- Bahan baku memerlukan modal yang lebih tinggi dibandingkan frozen food lainnya
- Target pasarnya relatif lebih sempit
- Kuantitas produksi tiap hari masih terbatas
- Produk hanya tahan berada di luar freezer selama empat jam
- Belum memungkinkan untuk melakukan
- Maksimal dapat disimpan (tahan lama) tiga minggu
Opportunities
- Belum banyak pesaing yang berfokus pada frozen food rendah kalori dan tinggi protein
- Ada banyak kanal pemasaran yang dapat digunakan untuk promosi ke target pasar
Threats
- Akan ada usaha atau bisnis dengan skala lebih besar yang juga melibatkan ahli gizi
- Harga bahan baku yang berubah-ubah
Setelah mengetahui apa saja yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman usaha di atas, kamu pun bisa menentukan beberapa strategi yang dapat dilakukan. Berikut adalah beberapa contohnya.
- Menemukan opsi penjual bahan baku terbaik dari sisi harga tanpa menurunkan kualitas
- Mencari harga jual pasaran produk serupa (jika ada) dan kemampuan maupun kemauan masyarakat untuk membeli dengan batas harga tertentu
- Membuat branding dirimu sebagai seorang ahli gizi sehingga meningkatkan kepercayaan calon konsumen
- Menggunakan Facebook Ads untuk menjangkau orang-orang yang tepat sesuai profil target pasar produk
- Melakukan kerja sama dengan pihak logistik tertentu sehingga pengiriman dapat dilakukan tanpa merusak produk dengan harga terbaik
- Menyediakan layanan penjualan lewat berbagai kanal untuk memperluas peluang, seperti Instagram, Facebook, TikTok, Shopee, Tokopedia, WhatsApp, dan sebagainya
Baca Juga: Contoh Analisis Pesaing Pasar dalam Bisnis Makanan
Contoh Analisis SWOT untuk Usaha Fashion Online
Contoh analisis SWOT usaha kecil lainnya adalah untuk penjual pakaian secara online (non-dropship / affiliate). Kamu menjual baju-baju yang semuanya merupakan hasil desain sendiri dan memanfaatkan penjahit lokal untuk proses produksi.
Strengths
- Desain pakaian yang dibuat tidak pasaran dan memiliki ciri khas tersendiri
- Jumlah produksi per produk terbatas sehingga tidak akan pasaran
- Bekerja sama dengan pihak penjual bahan konveksi berkualitas dengan harga yang kompetitif
- Kualitas produk bagus (jahitan rapi, tidak gampang rusak) sehingga produk dapat bertahan lama saat digunakan oleh konsumen
Weaknesses
- Keterbatasan jumlah pekerja membuat waktu produksi relatif panjang
- Beberapa kali produk yang dihasilkan mengalami cacat produksi sehingga tidak bisa dijual
- Foto katalog produk dilakukan secara manual sendiri
- Brand positioning yang belum kuat sehingga belum terlalu dikenal masyarakat
Opportunities
- Target pasar sangat luas
- Media pemasaran sangat beragam untuk membantu promosi
Threats
- Banyak pesaing di bidang usaha serupa
- Desain dapat ditiru orang lain
Dari analisis ini, kamu bisa merumuskan beberapa strategi yang tepat untuk menjalankan bisnis dan mencapai tujuan dengan optimal. Berikut adalah beberapa contoh strategi yang mendukung.
- Memanfaatkan berbagai kanal promosi dengan optimal untuk meningkatkan brand awareness sehingga memperkuat brand positioning (masyarakat dapat lebih mengenal produk)
- Melakukan kolaborasi dengan brand lain yang sudah memiliki nama untuk meningkatkan exposure
- Buat desain atau elemen lain yang lebih spesifik untuk meminimalkan risiko dapat ditiru oleh pihak lain
- Atur timing dan strategi marketing yang persuasif sehingga terbatasnya jumlah produksi dapat memberi kesan eksklusif tersendiri (mendorong konsumen untuk membeli dengan konsep scarcity)
Nah, itulah beberapa contoh analisis SWOT usaha kecil yang bisa kamu jadikan referensi untuk membuat analisis SWOT usahamu sendiri. Makin detail kamu menggali apa yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman usaha, makin mudah pula buatmu menentukan strategi yang tepat.
Dalam menentukan strategi yang tepat pun, kamu juga memerlukan pemahaman tentang usaha dan manajemen. Kamu akan menemukan langkah apa yang paling efektif dan efisien dari berbagai opsi yang tersedia, pendekatan seperti apa yang paling relevan dengan kondisi pasar saat ini, dan masih banyak lainnya.
Di GreatNusa, kamu bisa mengikuti kursus online tentang bisnis dan manajemen yang disediakan. Tak cuma pemasaran secara offline, kamu juga bisa mendalami bagaimana cara melakukan pemasaran digital yang paling pas. Beberapa kursus bahkan disediakan secara gratis sehingga sayang untuk kamu lewatkan begitu saja.