Menampilkan 79 - 84 dari 227 Artikel
Karakteristik kualitas informasi akuntansi perlu dipertanyakan apakah sudah memenuhi standar atau belum. Simak informasi selengkapnya di artikel berikut.
Seorang pemilik bisnis perlu mempertanyakan apakah kualitas informasi akuntansi yang diperoleh sudah memenuhi standar atau belum. Kadang banyak pelaku usaha tahu pentingnya fungsi akuntansi, tetapi hanya sebatas pada mencatat pemasukan dan pengeluaran saja.
Perlu diingat, atribut terpenting informasi akuntansi adalah menyediakan data keuangan yang relevan sekaligus akurat kepada para pengambil keputusan agar mereka dapat bertindak dalam batas kewajaran. Maka, kualitas informasi akuntansi harus diperhitungkan ketika menyusun maupun mengevaluasi laporan keuangan suatu perusahaan.
Apa saja karakteristik kualitas informasi akuntansi yang penting dimiliki?
Karakteristik ini berhubungan erat dengan konsep bahwa suatu informasi harus berguna. Relevansi menunjukkan bagaimana setiap item informasi perlu dilaporkan sehingga membantu pengguna dalam memprediksi atau mengambil keputusan.
Tentu saja informasi yang relevan dengan proses pengambilan keputusan memiliki nilai atau bobot lebih besar. Kualitas informasi disebut relevan jika sudah memenuhi dua unsur, yaitu confirmatory value dan predictive value. Plus, apakah data yang disajikan dapat memberikan informasi bernilai positif.
Reliabilitas atau dapat diuji menunjukkan bagaimana suatu informasi diperoleh dengan akurat. Informasi juga bisa mencerminkan sumber daya dalam perusahaan sehingga dapat menyajikan gambaran nyata dari data yang ditampilkan.
Kualitas informasi akuntansi dikatakan dapat diuji jika sudah mematuhi unsur-unsur berikut, yaitu netral, bebas dari kesalahan, dan harus lengkap, serta disajikan dengan cara wajar.
Sejauh mana informasi yang ditampilkan dapat dipahami jadi bagian penting dalam akuntansi. Contoh, laporan tahunan perusahaan bisa cukup tebal, hingga 100 halaman (atau lebih!). Pasti sulit jika informasi yang dicantumkan tidak sesuai karakteristik kualitas informasi akuntansi.
Informasi yang disajikan harus dapat dimengerti pengguna sehingga tidak memunculkan bias atau interpretasi yang salah. Uniknya, ada kecenderungan perusahaan menuliskan banyak jargon dan kalimat sulit dimengerti dalam laporan tahunan sebagai usaha menutupi kinerja buruknya.
Baca Juga: Pengantar Akuntansi untuk Aset
Sampai mana standar dan kebijakan akuntansi dalam perusahaan diterapkan secara konsisten dari waktu ke waktu? Ini menjelaskan bagaimana kualitas informasi harus dapat dikomparasi atau dibandingkan sesuai standar akuntansi yang berlaku sehingga dapat terlihat apakah konsisten atau tidak.
Dengan data tersebut, pengguna dapat menyimpulkan seperti apa tren dan kinerja perusahaan dari satu periode ke periode lainnya. Keterbandingan juga mempermudah perusahaan membandingkan laporan keuangannya dengan laporan perusahaan lain.
Mengupayakan metode dijalankan secara konsisten memberi kualitas informasi yang menjadikan angka akuntansi lebih bernilai. Karakteristik konsistensi ini sejalan dengan keterbandingan yang membuat setiap laporan dapat dibandingkan satu sama lain
Konsistensi yang kurang dapat mengurangi nilai perbandingan perusahaan secara substansial. Maka, kualitas konsistensi bisa diaplikasikan dalam situasi berbeda, seperti penerapan prosedur akuntansi serupa oleh satu entitas akuntansi, penggunaan prosedur pengukuran serupa untuk item tertentu, serta penerapan prosedur serupa oleh perusahaan berbeda.
Netralitas terkait dengan kualitas kebebasan dari bias atau lazim disebut objektivitas. Dalam penerapan standar, fokus utama ada pada keandalan dan relevansi informasi yang diciptakan. Jadi, aturan baru atau kepentingan pengguna tertentu tidak boleh mempengaruhi kualitas informasi akuntansi.
Tujuan pelaporan keuangan adalah untuk memberikan informasi kepada beberapa pengguna yang mempunyai agenda dan minat sendiri. Maka, praktik dan fakta akuntansi harus disusun dan dilaporkan secara netral alias tidak memihak pada satu atau kelompok tertentu.
Namun, netralitas bukan berarti tanpa tujuan. Netralitas justru memastikan informasi akuntansi dapat melaporkan aktivitas ekonomi seakurat mungkin dan sesuai standar yang berlaku.
Baca Juga: Konsep Dasar Metodologi Penelitian Akuntansi dan Keuangan
Materialitas berarti hanya informasi bersifat material yang perlu dilaporkan. Artinya, tidak semua informasi keuangan harus dituangkan dalam laporan akuntansi. Hilangkan informasi yang tidak penting, tetapi ungkapkan informasi yang dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna laporan tahunan. Itulah informasi yang bersifat material.
Di sisi lain, materialitas suatu item tidak dipengaruhi ukuran relatif saja, tetapi juga dipengaruhi sifat kualitatif, kuantitatif, atau keduanya. Di sinilah para pengambil keputusan akan memandang materialitas itu terkait dengan pendapatan aktual atau aset.
Ketepatan waktu atau timeliness menjadi aspek tambahan relevansi. Ketika informasi tidak tersedia saat diperlukan atau terlambat dibuat usai peristiwa dilaporkan, laporan tersebut akan berkurang nilainya sehingga tidak cukup kuat untuk dijadikan dasar tindakan pada masa mendatang. Pendek kata, informasi yang disajikan jadi tidak berguna atau kurang relevan.
Namun, ketepatan waktu memiliki beberapa derajat atau tingkatan. Ada beberapa laporan yang harus disiapkan secara cepat, sedangkan laporan rutin cukup disusun menjelang tenggat waktu. Dengan begitu, tidak ada karakteristik kualitas informasi lain yang akan dikorbankan, seperti keandalan dan akurasi.
Dapat diverifikasi menunjukkan bagaimana suatu informasi akuntansi dapat memberikan tingkat keyakinan yang signifikan. Artinya, informasi tersebut benar-benar mewakili apa yang dimaksudkan atau direpresentasikan.
Meski demikian, verifikasi tidak menjamin apakah metode yang digunakan sudah sesuai maupun informasi tersebut mempunyai tingkat representasi tinggi. Informasi yang dapat diverifikasi tetap harus diperiksa lagi relevansinya terkait dasar keputusan yang hendak dibuat.
Baca Juga: Akuntansi Manajemen: Pengertian dan Fungsinya
Mengacu pada konvensi yang dipegang banyak akuntan agar tepat dalam mengambil keputusan akuntansi. Umumnya, akuntan, manajer, dan investor cenderung menyukai kesalahan yang terjadi dalam pengukuran mengarah pada kesalahan remeh alih-alih melebih-lebihkan aset dan laba bersih. Inilah yang disebut konvensi konservatisme.
Konservatisme juga dapat berwujud kehati-hatian dalam proses akuntansi dan pelaporan keuangan. Bagaimanapun bisnis dan kegiatan ekonomi identik dengan segala sesuatu yang tidak pasti sehingga penerapan dan pengambilan keputusan harus dilakukan secara hati-hati.
Maka, konservatisme hadir sebagai respons bijaksana atas ketidakpastian tersebut. Dengan berhati-hati, proses akuntansi berupaya memastikan bahwa risiko dan ketidakpastian melekat dalam situasi bisnis sehingga perlu dipertimbangkan dengan saksama.
Dikenal pula dengan substansi di atas bentuk. Realisme ekonomi jarang disebutkan sebagai kriteria kualitatif dalam berbagai literatur akuntansi. Namun, realisme ekonomi tetap perlu diperhatikan terutama oleh investor. Konsep ini tampak mudah dipahami, tetapi sulit didefinisikan mengingat persepsi orang terhadap realitas bisa berbeda-beda.
Realitas ekonomi mengacu pada pengukuran akurat suatu operasi bisnis, berhubungan dengan biaya dan manfaat ekonomi yang diciptakan melalui kegiatan bisnis. Apalagi, ada kecenderungan akuntansi berperan sebagai “media menjadi pesan”, yakni bagaimana angka akuntansi justru terlihat nyata ketimbang fakta yang diwakili angka tersebut.
Kecenderungan demikian kerap terjadi melalui perangkat guna memperlancar pendapatan, seperti penangguhan biaya, pengakuan pendapat yang terlalu awal, dan penggunaan cadangan. Hal ini bisa menciptakan ilusi pendapatan yang stabil. Di satu sisi, manajemen dan investor merasa hal ini positif, tetapi berbanding terbalik dengan kenyataan adanya fluktuasi cukup besar dalam aktivitas bisnis.
Itulah mengapa investor harus mengetahui fakta terkait fluktuasi ini. Dengan mengatakan apa adanya, informasi akuntansi benar-benar dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan para pihak untuk mengambil keputusan.
Karakteristik kualitas informasi akuntansi di atas mayoritas diterapkan sesuai kebutuhan umum pengguna laporan keuangan. Jika terpaksa meniadakan salah satu karakteristik, perhatikan bahwa informasi keuangan setidaknya mengusung kualitas masing-masing karakteristik pada tingkat minimum. Dengan demikian, keseluruhan informasi yang ditampilkan tetap dapat bermanfaat bagi para pengguna informasi akuntansi tersebut.
Penasaran ingin tahu lebih jauh tentang akuntansi? Coba cek kursus Bisnis dan Ekonomi di GreatNusa, siapa tahu ada materi pelatihan akuntansi yang kamu minati. Ayo, daftarkan dirimu di GreatNusa sekarang!
Macam macam akuntansi yang ada dalam bidang akuntansi ada beragam. Simak fungsi, aktivitas utama, dan berbagai jenis akuntansi berikut di artikel ini.
Akuntansi merupakan rangkaian proses mengidentifikasi, mencatat, mengklasifikasi, menganalisis, dan menampilkan informasi terkait laporan keuangan sehingga mudah dipahami oleh para pihak berkepentingan. Informasi yang disajikan biasanya berfungsi sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
Tanpa akuntansi, pemilik usaha akan kesulitan mengelola bisnis. Jika kamu ingin membuat usaha, mengerti tentang dasar-dasar akuntansi itu jadi keharusan. Namun, selain memahami fungsi dan aktivitas utama, kamu juga perlu mengetahui macam-macam akuntansi seperti akan diuraikan dalam pembahasan berikut.
Akuntansi dapat dipandang sebagai bahasa yang digunakan perusahaan dalam menyediakan informasi terkait data keuangan untuk dasar pengambilan keputusan. Sebuah perusahaan memerlukan setidaknya dua jenis informasi, yaitu mengenai nilai perusahaan dan informasi terkait laba/rugi perusahaan.
Melalui akuntansi, kamu dapat memperoleh informasi tersebut secara rinci yang bisa merepresentasikan modal maupun perkembangan perusahaan dalam suatu periode tertentu. Selain itu, akuntansi juga berfungsi sebagai dasar pengenaan pajak serta membantu menentukan arah kebijakan manajemen perusahaan.
Lewat proses yang sama, pemilik usaha dapat menjelaskan kondisi keuangan perusahaan kepada pihak ketiga di luar perusahaan. Misalnya, melampirkan laporan keuangan saat mengajukan kredit usaha pada bank atau mengajukan proposal investasi kepada investor.
Baca Juga: Akuntansi Manajemen: Pengertian dan Fungsinya
Bagaimana dengan aktivitas utama akuntansi? Ada tiga aktivitas utama yang perlu diketahui, yaitu:
Berfungsi mengidentifikasikan berbagai transaksi dan arus keuangan yang terjadi pada perusahaan dalam periode tertentu. Identifikasi dibutuhkan agar proses akuntansi dapat menghasilkan data yang akurat, benar, dan komprehensif.
Setelah semua transaksi diidentifikasikan, aktivitas selanjutnya adalah pencatatan. Seluruh transaksi itu akan diolah untuk kemudian disajikan dalam rupa laporan keuangan.
Usai proses identifikasi dan pencatatan, aktivitas terakhir adalah menyampaikan atau mengkomunikasikan hasil tersebut kepada para pihak berkepentingan. Pihak tersebut bisa dari internal perusahaan, seperti pemilik, manajemen, dan karyawan, maupun eksternal perusahaan, antara lain kreditor, investor, dan regulator.
Baca Juga: Digital Transformation dalam Akuntansi
Kamu sudah mengenali pengertian, fungsi, dan aktivitas utama akuntansi. Apa saja macam-macam akuntansi dan pengertiannya? Mari simak penjelasan berikut.
Bidang akuntansi ini khusus mendalami berbagai transaksi keuangan, antara lain utang (kewajiban), modal (ekuitas), dan perubahan aset perusahaan. Maka, bidang ini berhubungan dengan proses akuntansi keseluruhan sebuah unit ekonomi.
Akuntansi keuangan juga mengurus pelaporan keuangan kepada pihak eksternal di luar perusahaan. Jenis laporan yang disampaikan bersifat serbaguna, mencakup neraca, laporan laba rugi, laporan laba ditahan atau laporan perubahan modal dalam periode waktu tertentu.
Berikutnya, akuntansi biaya yang mencatat, menghitung, dan menganalisis data biaya suatu perusahaan industri. Tujuan utamanya adalah menentukan berapa harga pokok produksi suatu produk.
Dari akuntansi biaya, akan diperoleh laporan harga sebagai dasar penyusunan laporan keuangan. Akuntansi biaya mengutamakan penetapan dan kontrol terhadap biaya sehingga mengarah pada activity based costing.
Merupakan bidang akuntansi yang berperan memberikan informasi kepada manajemen dalam menjalankan operasional perusahaan. Data-data yang diproses dalam akuntansi manajemen biasanya berasal dari akuntansi biaya karena prosesnya dapat dilaksanakan berbarengan.
Manfaat akuntansi manajemen antara lain mengendalikan aktivitas perusahaan, memantau arus kas, serta melakukan penilaian terkait alternatif pengambilan keputusan. Activity based management belakangan muncul sebagai tren baru akuntansi manajemen.
Akuntansi ini berkaitan dengan tindakan menentukan objek pajak sebagai beban perusahaan berikut cara menghitungnya. Tindakan tersebut diperlukan untuk menyusun laporan pajak yang harus disampaikan kepada pemerintah pada periode tertentu.
Kegiatan akuntansi perpajakan penting dalam membantu manajemen memastikan pilihan transaksi yang akan terjadi, terutama berkaitan dengan perpajakan. Jika kamu hendak fokus dalam bidang ini, wajib memahami dan menguasai undang-undang perpajakan agar lebih mudah mengaplikasikannya dalam proses akuntansi.
Baca Juga: Akuntansi Perpajakan di Indonesia
Akuntansi ini berfungsi menangani proses komunikasi terkait dampak sosial dan lingkungan terkait tindakan ekonomi yang dilakukan suatu entitas usaha, khususnya saat bersinggungan dengan kepentingan kelompok dan masyarakat umum.
Akuntansi ini juga dikenal sebagai akuntansi pertanggungjawaban. Salah satu bentuk aplikasi akuntansi sosial adalah program tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility.
Dikenal juga dengan budgeting, bidang akuntansi ini fokus pada penyusunan anggaran biaya dan pendapatan. Bagi perorangan, perusahaan, atau pemerintahan, anggaran menjadi pedoman dalam menjalankan kegiatan finansial di masa mendatang.
Karena terkait dengan penyusunan rencana keuangan, akuntansi anggaran juga memuat rencana kegiatan yang memuat rencana kegiatan berikut besar dana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan tersebut.
Sesuai penamaannya, bidang akuntansi keuangan ini diterapkan pada lembaga pemerintahan. Secara prinsip akuntansi pemerintahan serupa dengan bidang akuntansi lain, hanya saja ada perbedaan subjek dan peraturan yang mengaturnya.
Akuntansi pemerintahan akan menyajikan laporan keuangan serta pengendalian dan pengawasan keuangan negara. Dengan proses akuntansi yang tepat, administrasi keuangan negara dapat diatur dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak berkepentingan.
Bidang akuntansi ini banyak bersinggungan dengan dunia pendidikan, terutama berhubungan dengan pengelolaan anggaran institusi pendidikan sebagai modal penyelenggaraan aktivitas pembelajaran.
Adanya kebijakan desentralisasi pendidikan dipandang mampu memperkuat efisiensi, relevansi, pemenuhan asas keadilan, serta pemerataan mutu pendidikan. Beberapa aspek akuntansi pendidikan antara lain anggaran, sarana prasarana, manajemen, partisipasi orang tua siswa, serta akuntabilitas penyelenggaraan.
Bidang akuntansi selanjutnya adalah sistem akuntansi, yaitu bidang yang menjalankan aktivitas lewat perancangan sistem yang memastikan proses akuntansi berjalan aman, efektif, dan efisien. Mulai dari pengaturan dokumen, penyusunan prosedur pencatatan, sampai sistem pelaporan.
Sistem akuntansi belakangan menjadi sesuatu yang wajib dimiliki perusahaan. Bukan hanya mempermudah proses akuntansi, tetapi juga menjaga data-data penting yang dimiliki perusahaan. Dengan begitu, risiko kesalahan dapat ditekan seminimal mungkin dan menghindari terjadinya kebocoran data, peretasan, atau risiko lainnya.
Baca Juga: Belajar Pengantar Akuntansi Keuangan untuk Pemula
Begitu suatu perusahaan memasuki pasar global, perusahaan harus menyusun standar tunggal laporan akuntansi, termasuk akuntansi internasional. Bidang akuntansi ini dipakai dalam transaksi antarnegara yang berfungsi sebagai alat pembanding prinsip akuntansi tiap negara. Tujuannya, untuk memberlakukan harmonisasi standar akuntansi pada seluruh negara.
Dibandingkan bidang akuntansi lain, akuntansi internasional memiliki lima perbedaan, yaitu:
Pemahaman akuntansi internasional dibutuhkan para pebisnis dan akuntan yang bekerja dalam bidang ekspor impor produk atau membuka cabang perusahaan di negara lain. Sistem akuntansi internasional membantu perusahaan dalam menyelenggarakan dan mengawasi perjanjian kerja dengan pihak berkepentingan yang berbeda negara.
Macam-macam akuntansi hadir untuk mempermudah berbagai pihak menentukan mana bidang akuntansi yang akan diterapkan. Meskipun begitu, pelaksanaan jenis akuntansi tidak akan sesederhana memilih bidang A atau B. Tetap perlu keterampilan dan keahlian khusus untuk menguasai bidang akuntansi tertentu agar dapat menerapkan secara optimal.
Berminat mendalami salah satu bidang akuntansi di atas? Kamu bisa mengecek agenda kursus Bisnis dan Ekonomi di GreatNusa, siapa tahu ada materi pelatihan yang sesuai dengan minatmu dalam akuntansi. Tunggu apa lagi, segera daftarkan dirimu di GreatNusa sekarang juga!
Apa yang dimaksud dengan pendekatan waterfall dalam manajemen proyek? Pendekatan ini sering digunakan dalam pembuatan software atau sistem. Baca di sini.
Secara harfiah, waterfall berarti air terjun. Istilah ini juga digunakan di dalam dunia teknologi digital. Pendekatan waterfall merupakan salah satu pendekatan klasik, tetapi masih digunakan karena sifatnya yang sederhana. Apa yang dimaksud dengan pendekatan waterfall dalam manajemen proyek?
The Economic Times (2022) mendefinisikan pendekatan waterfall sebagai model klasik yang digunakan dalam software development life cycle untuk membangun sistem dengan pendekatan yang linear dan sekuensial. Pendekatan ini dipertama kali dikenalkan oleh Herbert D. Bennington dalam Symposium on Advance Programming Method for Digital Computers pada 29 Juni 1956.
Pendekatan ini dibagi menjadi beberapa fase dan setiap fase merupakan input untuk fase berikutnya. Setiap fase harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum masuk ke fase berikutnya. Dengan demikian tidak terjadi overlapping. Karena setiap fase berurutan dari atas sampai sampai bawah, analogi yang tepat ialah air terjun.
Baca Juga: Bagaimana Proses Manajemen Strategis Berjalan di Perusahaan?
Selain sifatnya yang sederhana, ada beberapa kelebihan pendekatan waterfall yang membuat pendekatan tertua ini tetap digunakan.
Dengan pendekatan yang memungkinkan ketiadaaan overlapping, alur kerja pun menjadi lebih jelas dan terukur. Masing-masing tim dapat bekerja dan bertanggung jawab sesuai bidang keahliannya masing-masing. Alokasi waktu yang telah terencana pun membuat mereka dapat menggunakan waktu bekerja secara efektif dan efisien.
Setiap informasi yang tercatat dengan baik dan terstruktur dapat tersalurkan kepada semua anggota tim secara cepat dan akurat. Hal ini merupakan salah satu kelebihan pendekatan waterfall yang dilakukan secara metodis. Dokumen tersebut menjadi arahan bagi setiap anggota tim dalam melaksanakan tugasnya. Dengan demikian, pekerjaannya dapat dilakukan dengan lebih mudah dan cepat.
Dalam pendekatan waterfall, klien tidak bisa mencampuri urusan tim pengembang aplikasi. Lain halnya dengan pendekatan agile yang memungkinkan klien memberikan saran kepada pengembang terkait perubahan atau fitur-fitur yang perlu ditambahkan ke dalam aplikasi. Dengan meminimalkan intervensi klien terhadap pengembang, biaya yang dikeluarkan bisa lebih ditekan.
Pendekatan waterfall dapat digunakan untuk membuat aplikasi berskala besar yang melibatkan banyak orang dan prosedurnya lebih kompleks. Meskipun demikian, pendekatan ini juga dapat digunakan untuk membuat aplikasi berskala menengah maupun kecil. Tentunya penggunaan pendekatan ini perlu disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan di lapangan.
Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Manajemen Strategis: Pengertian, Manfaat, Tujuan, dan Prosesnya
Untuk menjalankan tugas sebagaimana mestinya, dibutuhkan tim yang solid. Anggota tim harus mampu bekerja sama dan menjalin koordinasi dengan baik agar mampu menjalankan tugas dengan baik. Jika satu tim tidak solid, kerja satu tim akan berantakan sehingga akan berpengaruh terhadap tim lain.
Pendekatan ini tidak memungkinkan klien memberikan masukan kepada tim developer ketika pengerjaan aplikasi atau software sudah berjalan. Akibatnya, semua anggota tim harus bekejera sesuai dengan arahan atau petunjuk yang telah ditetapkan di awal.
Lain halnya dengan pendekatan agile yang memungkinkan klien untuk melihat gambaran sistem secara jelas meskipun masih dalam tahap pengembangan, pendekatan waterfall tidak memberikan kesempatan ini.
Proses pengerjaan tiap fase yang berurutan dapat membuat pekerjaan lebih mudah. Akan tetapi, hal tersebut juga menghadirkan sisi negatif, yakni tiap fase tidak bisa dilaksanakan jika fase sebelumnya belum selesai.
Akibatnya, jika terjadi “kemacetan” di satu fase, efeknya besar terhadap fase selanjutnya. Misalnya, tim designer belum menyelesaikan desain tampilan sehingga tim developer belum bisa melakukan coding. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan aplikasi atau software pun akhirnya bertambah.
Baca Juga: Manajemen Sarana dan Prasarana dalam Perusahaan
Setidaknya ada tujuh tahapan dalam pendekatan waterfall.
Tahap pertama yang dilakukan dalam pendekatan waterfall ialah requirement gathering. Pada tahapan ini, dilakukan pengumpulan data ke dalam sebuah dokumen. Developer harus mengetahui kegunaan, kebutuhan klien atau user, dan batasan software.
Contoh dokumen yang digunakan ialah product requirement document (PRD). Dokumen ini berisi ceklist seputar pembuatan software atau aplikasi, mulai pain point hingga aspek fungsionalitas. Informasi dalam ceklist diperoleh dengan berbagai cara, seperti survei, wawancara, dan diskusi.
Pada tahap ini, semua informasi yang telah dikumpulkan dalam tahap sebelumnya dianalisis untuk menentukan skema, model, dan aturan dalam bisnis.
Pada tahap ini, dimulailah pembangunan “arsitektur” software berdasarkan analisis informasi. Tahap ini bertujuan untuk memberikan gambaran lengkap tentang tampilan sistem yang akan dikembangkan dan apa saja hal yang harus dikerjakan. Dengan demikian, lebih mudah untuk menentukan hardware dan software apa saja yang dibutuhkan serta berbagai hal teknis lainnya.
Setelah semua hal yang dibutuhkan siap, dimulailah tahap implementasi. Coding yang merupakan inti dalam pembuatan software ada dalam fase ini. Dalam tahap ini, pembuatan software akan dipecah menjadi unit-unit kecil dengan functional testing.
Pada tahap kelima, modul-modul yang telah dibuat sebelumnya akan digabungkan. Selanjutnya, dilakukan uji coba atas software yang telah diinput code dan berbagai hal teknis lain secara internal. Tugas ini dilakukan oleh tim quality assurance, beta tester, atau penguji lainnya.
Tahap ini memakan banyak waktu karena tim penguji harus memastikan bahwa segala kebutuhan klien sudah terakomodasi dalam software. Mereka juga harus memastikan bahwa tidak ada kesalahan atau hal yang terlewat dalam software tersebut. Apabila terdapat kesalahan dalam tahap ini, akibatnya akan fatal.
Setelah sistem diuji secara fungsional dan nonfungsional oleh tim internal, kemudian dinyatakan tidak ada masalah, produk siap diluncurkan atau diserahkan kepada klien.
Setelah software dirilis, akan terus dilakukan pengembangan dan penyempurnaan. Sangat mungkin ke depan ditemukan kekurangan atau fitur baru yang perlu ditambahkan untuk mengakomodasi kebutuhan. Oleh karena itu, selalu ada versi baru dalam software atau aplikasi yang kita gunakan. Tahapan ini disebut maintenance.
Baca Juga: Kenali Peran Manajemen Personalia di Perusahaan serta Kualifikasinya
Dengan mempertimbangkan berbagai kelebihan dan kekurangannya, pendekatan waterfall ideal digunakan untuk mengerjakan proyek yang tidak terlalu besar dan tidak membutuhkan pembaharuan terus-menerus. Pasalnya, jika terjadi kesalahan pada tahap sebelumnya, pengerjaan proyek akan lebih sulit. Sisi positifnya ialah membuat proyek lebih terencana karena sudah dianalisis dan didesain di awal.
Di antara berbagai tahapan dalam proyek pembuatan software, yang paling populer barangkali coding. Sering kali kita jumpai lowongan pekerjaan untuk job description ini. Jika kamu tertarik untuk ikut ambil bagian, salah satu skill yang perlu kamu miliki ialah bahasa pemrograman.
Tak harus lewat lembaga formal, kamu bisa mempelajari bahasa pemrograman secara mandiri dengan kursus online GreatNusa. GreatNusa menawarkan beberapa program, di antaranya Algorithm and Programming in Java dan Algoritma, Algoritma sampai OOP dalam Java, dan Programming Menggunakan Bahasa C. Biaya kursus di GreatNusa pun terjangkau dan waktunya bisa kamu atur sendiri. Segera cek info lengkapnya di website GreatNusa, ya.
Faktor yang mempengaruhi desain produk adalah hal yang dapat menjamin kesuksesan bisnismu. Dari kondisi pasar hingga akses ke teknologi spesifik, baca di sini.
Hampir semua jenis bisnis tidak lepas dari desain produk sebagai salah satu penentu kesuksesan. Faktor yang mempengaruhi desain produk adalah kunci agar konsumen atau pelanggan merasa puas dengan kualitas yang ditawarkan pemilik bisnis atau perusahaan. Jika kamu berniat memulai bisnis, pastikan kamu mengetahui hal-hal yang meningkatkan atau menurunkan kualitas desain produk.
Istilah “desain produk” merujuk pada proses menyeluruh untuk menciptakan suatu produk sebagai bagian dari bisnis. Proses ini terdiri dari berbagai langkah, mulai dari riset pasar, penelitian, eksperimen, pembuatan contoh produk, uji coba, hingga peluncuran dan evaluasi.
Dalam dunia industri dan bisnis, istilah desain produk memiliki makna lebih spesifik. Menurut Karl T. Ulrich, pakar desain dan profesor di Wharton School of the University of Pennsylvania, desain produk adalah upaya menciptakan produk atau jasa yang memenuhi kepentingan publik. Jadi, ada penekanan terhadap kepentingan konsumen dalam prosesnya.
Faktor yang mempengaruhi desain produk harus diperhatikan dengan baik karena menyangkut biaya produksi masal, kepuasan konsumen, serta kesuksesan bisnis. Produk berkualitas tidak hanya menjaga dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap nama bisnis atau perusahaan, tetapi juga merupakan bagian dari strategi kesuksesan jangka panjang.
Desain produk merupakan sesuatu yang rumit dan membutuhkan strategi khusus serta konsistensi. Setiap perusahaan atau pemilik bisnis harus memperhitungkan berbagai faktor dalam merancang produk, baik internal maupun eksternal.
Baca Juga: Desain Website dengan MySQL dan PHP
Desain produk tidak bisa dijauhkan dari aspek-aspek terkait perusahaan atau pihak yang terlibat dalam prosesnya. Inilah beberapa faktor internal yang mempengaruhi desain produk.
Setiap bisnis atau perusahaan ideal harus memiliki visi dan misi yang jelas. Selain memudahkan pengelolaan bisnis, kedua hal ini juga menentukan desain produk. Sebagai contoh, jika bisnismu berfokus pada popok ramah lingkungan, desain produkmu mungkin berupa pembuatan popok kain dari bahan yang tahan lama, bisa dicuci berkali-kali, tetapi tetap nyaman di kulit bayi. Hal inilah yang membedakan desain produkmu dari perusahaan sejenis yang tidak menerapkan visi misi serupa.
Akses mudah ke bahan baku atau mentah sangat penting bagi desain produk. Jika kamu ingin menyediakan produk yang dibutuhkan konsumen secara konsisten, produkmu harus terbuat dari bahan yang mudah diakses atau bisa dikirimkan lewat jalur distribusi. Dalam kasus tertentu, kelangkaan suatu bahan baku atau mentah menuntut perusahaan untuk berinovasi, misalnya menciptakan bahan alternatif untuk produk tersebut.
Ketika menciptakan suatu produk, perusahaan atau pemilik bisnis harus mempertimbangkan volume, ukuran, bobot, dan faktor karakteristik fisik lainnya. Ukuran dan volume akan mempengaruhi desain, bahan, serta metode rakit, rancangan, pemasangan, dan aspek teknik lainnya. Misalnya, produsen mobil menerapkan metode berbeda dalam merangkai eksterior mobil ukuran kecil, sedang, maupun besar.
Biaya produksi menentukan berbagai hal terkait produkmu, mulai dari ukuran, spek, daya tahan, variasi, hingga teknologi. Inilah sebabnya kamu bisa menemukan perusahaan yang memproduksi barang serupa tetapi dengan rentang harga berbeda. Misalnya, produk kosmetik yang semua bahannya bisa diperoleh di dalam negeri tentu lebih murah dari produk serupa dengan bahan-bahan impor eksklusif yang mahal.
Perusahaan tertentu memiliki akses ke teknologi khusus sebagai cara bersaing dengan perusahaan lain. Akses ke teknologi ini menentukan jenis produk yang bisa dibuat. Teknologi yang diterapkan pada ponsel iPhone, misalnya, tentu berbeda dari produk serupa buatan perusahaan elektronik yang tidak memiliki akses ke teknologi secanggih Apple.
Baca Juga: Mendesain Visualisasi Data yang Mudah Dipahami
Faktor yang mempengaruhi desain produk tidak hanya berasal dari perusahaan. Berbagai faktor eksternal berperan besar dalam penentuan strategi desain produk. Inilah beberapa di antaranya:
Beragam produk hadir di pasaran karena adanya tuntutan atau kebutuhan konsumen. Desain produk dilakukan setelah melakukan analisis pasar dan demografi, termasuk rentang usia, latar belakang, serta aspek lebih rinci dari kebutuhan konsumen terhadap produk tersebut. Semua informasi ini dijadikan pertimbangan untuk merancang produk yang dapat memuaskan konsumen.
Tren bisa menjadi faktor pendorong hadirnya suatu produk, terutama pada era digital di mana suatu tren populer bisa menyebar dengan mudah lewat internet dan media sosial. Misalnya, tren nostalgia tahun 90-an membuat berbagai produsen merilis ulang produk makanan yang pernah tren pada era tersebut. Berbagai pemilik bisnis mandiri juga menjual pakaian, aksesori, dan produk lain dengan desain yang terinspirasi dari era 90-an.
Kondisi perekonomian suatu wilayah atau negara bisa berpengaruh pada rancangan produk atau layananmu. Kamu harus memastikan bahwa produkmu bisa diterima konsumen yang hidup di dalam kondisi ekonomi tertentu. Kamu juga harus memperhatikan situasi pasar untuk menentukan saat terbaik memulai pembuatan produk baru.
Perusahaan dan pemilik bisnis sering menciptakan strategi desain produk untuk menanggapi kompetisi dengan pemilik usaha lain yang produknya serupa. Desain produk dalam rangka menghadapi persaingan bisa mendorong berbagai inovasi, seperti desain yang lebih indah, cara pemakaian atau penggunaan yang lebih mudah, hingga spesifikasi yang mampu memenuhi kebutuhan kelompok konsumen tertentu.
Ketika menjalankan bisnis, kamu tidak bisa lepas dari kultur yang berlaku di masyarakat. Hal ini juga menjadi faktor yang mempengaruhi desain produk. Misalnya, di negara-negara yang populasi Muslimnya cukup besar, berbagai perusahaan dan pemilik bisnis menerapkan prinsip halal ketika merancang produk-produk mereka.
Baca Juga: Merancang Prototyping Desain UX bagi Pemula
Kamu tidak perlu menjadi insinyur atau desainer dulu untuk belajar seni desain produk. Jika kamu ingin memulai bisnis dengan produk yang kamu rancang sendiri, pastikan kamu mempelajari prinsip-prinsip desain produk. Salah satu solusi mudah untuk belajar hal ini adalah lewat GreatNusa, penyedia kursus digital beragam tema.
Lewat GreatNusa, kamu bisa mengakses beragam program kursus digital intensif, termasuk kursus yang bisa diterapkan di dalam desain produk. Misalnya, kamu bisa mengikuti kelas E-Commerce Design untuk merancang model dan layanan bisnis e-commerce. Untuk peminat desain situs dan aplikasi, kelas Belajar User Experience untuk Pemula bisa menjadi pilihan.
Kamu juga bisa mengambil kelas untuk belajar memulai bisnis sendiri, termasuk menentukan produk atau layanan yang tepat untuk ditawarkan kepada calon konsumenmu. Misalnya, kelas Teknik Jitu Membangun Bisnis dari Rumah mengajarkanmu strategi membangun usaha, termasuk menentukan produk yang bisa dijual. Jika kamu punya perhatian terhadap mutu, ikuti kelas Penjaminan Mutu dalam Perusahaan Jepang untuk belajar cara menjaga kualitas produk dari perusahaan Negeri Sakura.
Desain produk adalah salah satu unsur terpenting dalam menentukan kesuksesan suatu perusahaan atau bisnis. Pastikan kamu mengetahui faktor yang mempengaruhi desain produk sebelum memutuskan meluncurkan produk tersebut, baik itu faktor eksternal maupun internal. Lewat strategi perancangan produk berkualitas, perusahaan bisa mempertahankan reputasi dan menciptakan tingkat kepuasan konsumen yang tinggi.
Cara menghitung produktivitas tenaga kerja wajib dilakukan oleh perusahaan wajib. Berikut tiga metode penghitungan nilai produktivitas serta manfaatnya.
Salah satu ciri perusahaan berkualitas adalah produktivitas pekerja yang mampu memenuhi standar usaha serta mendukung pengembalian investasi. Mengetahui cara menghitung produktivitas tenaga kerja penting untuk menjaga reputasi dan kinerja perusahaan. Jika kamu berminat memulai usaha atau karier di bidang terkait produktivitas pekerja, kamu wajib mengetahui caranya.
Inilah hal-hal mendasar yang harus kamu ketahui terkait produktivitas, manfaat, dan cara menghitungnya.
Secara umum, produktivitas kerja adalah hasil pengukuran nilai kuantitatif dan kualitatif yang dihasilkan pekerja dalam kurun waktu tertentu demi mencapai target kerja. Produktivitas dihitung berdasarkan input (penggunaan sumber daya, waktu, dan tenaga pekerja) serta output (hasil kerja yang ditargetkan).
Perusahaan harus tahu cara menghitung produktivitas tenaga kerja untuk menjaga kelangsungan bisnis. Karena produktivitas memiliki banyak dimensi, metode penghitungannya juga bermacam-macam. Setiap metode memiliki rumus untuk menghasilkan angka-angka yang bisa dibandingkan dalam laporan serta evaluasi perusahaan.
Baca Juga: Apa Itu Kerja Remote Selama WFH?
Rumus dasar untuk menghitung produktivitas adalah total output dibagi total input. Contohnya, jika seorang manajer QC mampu memeriksa 700 produk dalam tujuh jam, maka produktivitas per jamnya adalah 700:7 = 100 produk per jam. Perhitungan sederhana ini bisa digunakan untuk menghitung produktivitas rata-rata serta perbandingan kinerja antar pekerja.
Akan tetapi, cara menghitung produktivitas tenaga kerja tidak selalu sederhana. Berikut tiga rumus khusus yang juga digunakan untuk mengevaluasi produktivitas.
Rumus produktivitas parsial atau sebagian adalah perhitungan produktivitas berdasarkan satu faktor saja, misalnya modal, alat, mesin, atau bahan baku. Rumusnya adalah output dibagi input salah satu faktor yang dihitung.
Sebagai contoh, jika perusahaan makanan ringan menghasilkan laba 10 juta Rupiah per hari (output) lewat kinerja 100 karyawan (input), maka nilai produktivitas orang per hari adalah 10.000.000 : 100 = 100.000. Rumus ini hanya memperhitungkan produktivitas tenaga kerja tanpa faktor lain.
Rumus produktivitas banyak faktor adalah perhitungan produktivitas berdasarkan beragam faktor yang mempengaruhi output. Cara menghitungnya adalah (output total – material dan tenaga kerja) : (input tenaga kerja + modal).
Sebagai ilustrasi, perusahaan XYZ menghasilkan output total 24 miliar Rupiah per tahun. Input material, tenaga kerja, dan lain-lain masing-masing 400 juta, 300 juta, dan 200 juta. Sementara itu, modalnya adalah 500 juta Rupiah.
Berdasarkan rumus di atas, produktivitas banyak faktor perusahaan XYZ adalah:
24.000.000.000 – (400.000.000 + 300.000.000 + 200.000.000) = 23.100.000.000
300.000.000 + 500.000.000 = 800.000.000
23.100.000.000 : 800.000.000 = 28,88
Nilai produktivitas 28,88 berarti penggunaan input modal dan tenaga kerja dengan nilai gabungan 1 juta Rupiah akan menghasilkan output sebesar 28,88 juta Rupiah.
Tidak seperti dua rumus sebelumnya, rumus produktivitas total menghitung semua faktor yang dilibatkan di dalam proses produksi. Misalnya, jika perusahaan XYZ menghasilkan output sebesar 10 miliar Rupiah dalam setahun dengan nilai tenaga kerja, alat, dan mesin sebesar 400 juta, 300 juta, dan 200 juta Rupiah, maka nilai produktivitas totalnya adalah 10.000.000.000 : (400.000.000 + 300.000.000 + 200.000.000) = 11,1.
Nilai produktivitas 11,1 berarti penggunaan input gabungan tenaga kerja, alat serta mesin dengan nilai gabungan 1 juta Rupiah akan menghasilkan output sebesar 11.1 juta Rupiah.
Baca Juga: 8 Perbedaan Bos dan Leader yang Perlu Kamu Ketahui
Perusahaan harus mengetahui cara menghitung produktivitas tenaga kerja secara objektif dengan hasil yang bisa dilaporkan dalam bentuk data. Hal ini memudahkan proses evaluasi rutin untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja perusahaan. Hasil pengukuran berupa nilai dan data juga memudahkan perusahaan untuk membandingkan nilai produktivitas secara berkala.
Penghitungan yang melibatkan banyak faktor juga penting untuk mendeteksi penyebab peningkatan atau penurunan produktivitas. Perusahaan bisa menemukan faktor penentu produktivitas yang harus diperbaiki atau dijaga. Misalnya, jika faktor tenaga kerja menunjukkan penurunan nilai produktivitas, perusahaan bisa menemukan solusi yang sesuai, misalnya memperbaiki sistem jaminan kerja atau menambah pelatihan.
Menghitung produktivitas kerja juga bermanfaat untuk meningkatkan efisiensi perusahaan terkait manajemen waktu dan biaya. Lewat penghitungan nilai produktivitas, perusahaan bisa mendeteksi hal-hal dalam proses produksi yang memboroskan waktu serta biaya. Solusi yang ditemukan pun bisa lebih tepat sasaran.
Baca Juga: Pengertian Strategi Distribusi dan Contohnya Dalam Bisnis
Meningkatkan produktivitas kerja melibatkan berbagai solusi yang berkelanjutan. Jika kamu berminat membuka usaha atau memiliki jabatan yang melibatkan produktivitas perusahaan, inilah beberapa cara meningkatkan produktivitas tenaga kerja.
Teknologi kerja terbaru bisa membantu pekerja meningkatkan produktivitas karena berkurangnya hal-hal yang menyita perhatian. Misalnya, penggunaan software manajemen bisa mengurangi keharusan mengisi data secara manual, Pekerja pun bisa menghemat waktu dan tenaga untuk mengerjakan hal lain yang membutuhkan kemampuan kognitif ekstra.
Jadwal kerja yang lebih fleksibel bisa membantu pekerja meningkatkan produktivitas. Mereka bisa memilih giliran waktu kerja yang sesuai dengan jadwal harian. Pekerja yang memiliki kewajiban lain juga bisa terbantu dengan jadwal fleksibel karena mereka tidak perlu terlalu sering meninggalkan pekerjaan. Jadwal fleksibel juga membantu mengantisipasi hambatan yang tidak bisa dikendalikan, misalnya kemacetan.
Perusahaan wajib mengevaluasi dan menyesuaikan sistem kompensasi seperti gaji dan tunjangan. Hal ini harus dilakukan setiap periode tertentu demi mengejar laju inflasi, tren tingkat gaji, dan faktor lainnya. Selain mengikuti peraturan terkait ketenagakerjaan, penyesuaian sistem kompensasi juga mampu meningkatkan produktivitas dan motivasi kerja pegawai.
Kualitas komunikasi di dalam perusahaan bisa menentukan tingkat produktivitas. Perusahaan yang baik menerapkan sistem komunikasi terbuka dengan birokrasi minimal. Hal ini bisa meningkatkan efisiensi kerja dan memudahkan karyawan dalam menjalankan tugas serta memecahkan masalah, sesuatu yang berdampak positif pada nilai produktivitas.
Baca Juga: Definisi dan Cara Evaluasi Kinerja Karyawan
Perusahaan ideal tidak hanya menggaji karyawan, tetapi juga secara rutin mengadakan program pelatihan untuk meningkatkan keahlian dan kompetensi mereka. Karyawan yang mendapat pelatihan tidak hanya meningkatkan kompetensi, tetapi juga mampu menyelesaikan pekerjaan secara lebih efisien dan efektif. Hal ini berdampak pada nilai produktivitas secara keseluruhan.
Salah satu solusi pengadaan pelatihan untuk meningkatkan produktivitas adalah program-program GreatNusa. Lewat berbagai program pelatihan yang bisa diikuti secara digital, GreatNusa menghadirkan para pakar yang mengajarkan beragam cara meningkatkan produktivitas pekerja. Setiap kelas dihadirkan secara intensif dan menawarkan materi yang sesuai dengan tren bisnis masa kini.
Misalnya, The Future of Work in the New Normal menyajikan cara menjaga produktivitas di era pandemi. Ada juga pelatihan tentang penerapan pengambilan keputusan berbasis data yang mampu meningkatkan produktivitas dalam kelas Accelerating Company Growth through Data Driven Decision Making. Ada juga kelas-kelas yang lebih umum tetapi penting untuk belajar cara meningkatkan produktivitas, seperti Manajemen Sumber Daya Manusia dan Kepemimpinan.
Mengetahui cara menghitung produktivitas tenaga kerja penting untuk menjaga dan meningkatkan kinerja perusahaan serta mendeteksi faktor-faktor yang mengurangi efisiensi. Pastikan mempelajari metode penghitungan produktivitas dan temukan solusi yang sesuai untuk meningkatkannya.
Fungsi manajemen pemasaran melibatkan berbagai aktivitas, mulai dari tahap riset, penerapan strategi, hingga evaluasi. Inilah tujuh fungsi pentingnya.
Memasarkan produk atau jasa adalah salah satu tujuan utama perusahaan komersial. Kegiatan ini melibatkan berbagai aktivitas dan kontribusi beragam departemen. Fungsi manajemen pemasaran adalah memastikan agar berbagai pihak serta aktivitas yang terlibat berkolaborasi dengan baik.
Tertarik membuka bisnis atau berkarier di bidang yang melibatkan pemasaran? Pastikan kamu memahami prinsip-prinsip utama dan fungsi manajemen pemasaran agar bisa menerapkannya dengan baik.
Dalam buku Marketing Management: 14th Edition (2012), pakar marketing Philip Kotler mendeskripsikan manajemen pemasaran sebagai ilmu memilih target pemasaran serta mempertahankan dan mengembangkan pangsa pasar demi menciptakan kepuasan pelanggan tingkat tinggi (customer value). Definisi ini menggambarkan manajemen pemasaran sebagai sesuatu yang melibatkan banyak aktivitas sekaligus.
Dalam kegiatan manajemen pemasaran, semua kegiatan yang melibatkan proses pemasaran dikelola sedemikian rupa sehingga mereka saling berkontribusi secara rapi. Semua strategi yang digunakan harus berujung pada peningkatan laba, reputasi, dan produktivitas perusahaan. Tugas manajemen pemasaran bisa bervariasi tergantung jenis permintaan dari pasar, misalnya:
Permintaan tersembunyi (latent demand) berarti potensi permintaan sudah ada di kalangan konsumen, tetapi belum ada produk yang bisa memuaskan mereka.
Permintaan menurun (faltering demand) berarti permintaan terhadap suatu produk sudah ada, tetapi frekuensinya menurun karena berbagai sebab.
Permintaan tidak teratur (irregular demand) berarti permintaan sudah ada, tetapi polanya fluktuatif atau berbeda-beda setiap periode/musim.
Ketiadaan permintaan bisa berakar dari ketidaktahuan masyarakat terhadap keberadaan suatu produk, atau mereka belum menyadari bahwa ada produk yang bisa memenuhi permintaan atau memecahkan masalah mereka.
Semua jenis permintaan di atas menuntut manajer pemasaran untuk menerapkan strategi yang berbeda-beda. Aktivitas manajemen pemasaran dimulai dari riset, baik mengenai pasar maupun kebutuhan konsumen. Hasil riset tersebut dimanfaatkan untuk menentukan produk utama yang akan dipasarkan serta metode promosi yang tepat. Manajemen pemasaran juga mencakup penentuan layanan purnajual (after-service), pelaporan, hingga evaluasi.
Baca Juga: Kenali Apa Itu Strategi Pemasaran Global dan Contohnya
Tidak semua perusahaan memiliki departemen khusus pemasaran. Akan tetapi, setiap perusahaan atau pemilik bisnis yang ideal pasti melakukan strategi manajemen pemasaran. Hal ini karena manajemen pemasaran memiliki manfaat penting terkait kesuksesan dan reputasi perusahaan.
Apa saja fungsi manajemen pemasaran? Mengapa setiap perusahaan harus menerapkannya?
Inilah beberapa fungsi pentingnya.
Salah satu solusi bagi perusahaan untuk tetap hadir dalam jangka waktu lama adalah kemampuan menganalisis peluang pasar. Demografi konsumen bervariasi dan tren terus berubah seiring zaman sehingga berbagai perusahaan harus mampu beradaptasi. Menemukan peluang pasar baru adalah cara agar perusahaan terus menemukan pelanggan baru dan tidak ketinggalan zaman.
Manajemen pemasaran melibatkan kegiatan analisis dan penelitian. Tujuannya adalah menemukan ceruk pasar baru dengan cara menganalisis faktor-faktor seperti tren pasar, kondisi persaingan, kebiasaan masyarakat, kehadiran demografi baru, kondisi ekonomi, dan faktor lainnya.
Kamu mungkin memiliki produk yang bagus, tetapi jika target pasarnya tidak tepat, kualitas dan nilai produk tersebut akan sia-sia. Fungsi manajemen pemasaran adalah menemukan target sesuai sifat, karakteristik, rentang harga, dan manfaat produk yang ditawarkan. Strategi ini bisa dipadukan dengan metode analisis peluang pasar.
Sebagai contoh, ketika suatu perusahaan menciptakan desain ponsel baru, target pasarnya harus ditentukan berdasarkan tren pasar, kebutuhan konsumen, dan spesifikasi yang ditawarkan ponsel tersebut. Apakah penggunanya kaum muda dan mahasiswa yang ingin tampil trendi? Apakah ponsel tersebut lebih cocok untuk profesional muda dengan pembawaan lebih dewasa?
Baca Juga: Young Entrepreneurs Talk: How Creative Industries Startups Adapt with the Current Situation
Setiap produk harus melalui pengujian sebelum diluncurkan ke masyarakat. Proses pengujian memastikan bahwa setiap produk memiliki nilai untuk ditawarkan ke konsumen, tidak memiliki cacat, dan tidak akan membahayakan konsumen. Manajer pemasaran harus terlibat di dalam proses pengujian untuk memastikan bahwa sebuah produk siap dipasarkan.
Mengetahui tingkat kepantasan dan kualitas produk berpengaruh besar pada kegiatan pemasaran. Dalam hal manajemen pemasaran, manajer harus berkomunikasi dengan pihak terkait seperti pakar penguji, pengendali mutu (QC), departemen keuangan, pihak pemberi dana, dan sebagainya.
Harga produk yang ideal harus berkontribusi pada kembalinya investasi (Return of Investment). Fungsi manajemen pemasaran adalah melakukan analisis serta berkomunikasi dengan departemen lain di perusahaan untuk menentukan harga produk ideal. Penentuan harga dilakukan berdasarkan berbagai faktor seperti tren harga, strategi pesaing, target pasar, dan kondisi ekonomi.
Distribusi produk adalah faktor penting yang menentukan keberhasilan penyebaran suatu produk di antara target pasar idealnya. Manajemen pemasaran memastikan agar proses ini lancar hingga semua produk sampai di tujuan yang ditentukan. Contohnya adalah memastikan agar semua distributor mengirimkan barang ke titik-titik penjualan sesuai jadwal yang telah direncanakan.
Distribusi produk menjadi tantangan ekstra untuk manajer pemasaran ketika wilayah pengirimannya berada di tempat terpencil atau berjarak jauh. Kegiatan manajemen pemasaran adalah memastikan agar setiap produk sampai tepat waktu dan dengan kondisi bagus.
Fungsi manajemen perusahaan yang cukup vital adalah menciptakan strategi pemasaran efektif. Strategi pemasaran yang ideal harus menyesuaikan dengan banyak faktor seperti demografi target, kultur masyarakat, tren pasar, biaya, dan sarana yang tersedia. Manajer pemasaran harus memastikan bahwa semua aktivitas yang menyasar faktor-faktor tersebut berjalan dengan baik.
Manajer pemasaran harus berkomunikasi dengan berbagai pihak yang terlibat dalam strategi pemasaran, misalnya videografer, copywriter, desainer, departemen keuangan, manajemen komunikasi, dan sebagainya. Manajer pemasaran juga harus memastikan bahwa pelaksanaan strategi tersebut berjalan lancar, sesuai dengan anggaran dan rencana.
Fungsi manajemen pemasaran juga merambah hingga setelah strategi pemasaran diaplikasikan. Manajer pemasaran harus melihat apakah strategi tersebut sukses dan sesuai dengan proyeksi rencana atau tidak. Kegiatan evaluasi ini tidak hanya menemukan faktor-faktor yang membuat strategi pemasaran sukses, tetapi juga faktor penghambat.
Setelah menemukan faktor-faktor tersebut, manajer pemasaran mendiskusikannya dengan pihak terkait. Hasilnya menjadi penentu strategi pemasaran perusahaan untuk periode selanjutnya. Evaluasi strategi pemasaran juga menentukan jenis layanan purnajual yang bisa ditawarkan sesuai kebutuhan konsumen.
Baca Juga: Strategi Mengoptimalkan Penjualan UMKM
Tugas manajemen pemasaran tidak hanya rumit, tetapi juga berkaitan dengan aktivitas lain di dalam perusahaan. Jika kamu berminat membuka bisnis atau meningkatkan wawasan pekerja terkait manajemen pemasaran, kamu bisa memanfaatkan pelatihan seperti yang ditawarkan GreatNusa.
Berbagai kelas digital GreatNusa menawarkan pengetahuan untuk meningkatkan kompetensi dalam dunia bisnis dan karier, termasuk bidang manajemen serta pemasaran. Kelas seperti Manajemen Pemasaran dan Penjualan, Retail and Merchandising, serta Strategi Pemasaran Global cocok untuk meningkatkan wawasan dan kompetensi di bidang manajemen pemasaran. Setiap kelas dibawakan pakar terkait dengan materi terkini dan jadwal yang mudah disesuaikan.
Fungsi manajemen pemasaran sangat vital bagi perusahaan karena terdiri dari berbagai faktor penting. Pastikan mempelajari hal ini sebelum membuka bisnis dan ikuti kelas-kelas GreatNusa sebagai bagian dari upaya menerapkan manajemen pemasaran berkualitas.