Menampilkan 73 - 78 dari 227 Artikel
Kenali proses manajemen strategis dan langkahnya, mulai dari perumusan strategi, implementasi, hingga evaluasi strategi. Temukan penjelasannya di sini.
Implementasi proses manajemen strategis yang tepat akan menghasilkan sistem kerja yang efektif. Perusahaan lebih siap menghadapi persaingan bisnis jika menerapkan tipe manajemen ini. Akhirnya, bisnis mampu mencapai kekuatan tertinggi dan meraih keuntungan besar dari penerapan manajemen strategis.
Apakah manajemen strategis itu serta seperti apa prosesnya? Cari tahu selengkapnya lewat artikel berikut ini.
Manajemen strategis merupakan langkah dan cara perusahaan dalam mencapai tujuan atau targetnya. Pemimpin perusahaan melakukan perumusan, implementasi, dan terakhir, melakukan evaluasi terhadap berbagai keputusan yang dibuat. Keputusan tersebut dikenal sebagai strategi, yang mencakup nilai dan tanggung jawab perusahaan, kapabilitas material, hingga sistem administrasi atau kerja.
Ada tiga fokus fungsi manajemen strategis: pencapaian tujuan perusahaan, pengembangan kebijakan dan rencana mencapai sasaran, dan alokasi sumber daya untuk kegiatan bisnis perusahaan tersebut. Kesimpulannya, semua keputusan yang dihasilkan pimpinan perusahaan langsung diaplikasikan oleh setiap anggotanya agar tercapai tujuan yang diharapkan.
Baca Juga: Apa yang Dimaksud Dengan Strategi Bisnis? Seperti Apa Hal Ini Bisa Membantu Bisnis Anda?
Manajemen strategis hadir dan diaplikasikan di perusahaan karena ada tujuannya, yakni:
Manajemen strategis mengharuskan seorang pimpinan menentukan arah atau tujuan perusahaan. Tujuan perusahaan ini disampaikan kepada anggotanya agar diimplementasikan. Perusahaan dengan arah yang jelas memiliki landasan kuat dalam mencapai keberhasilan lewat kegiatan bisnisnya.
Pimpinan atau eksekutif perusahaan dapat mengantisipasi perubahan yang mungkin terjadi, mengingat perkembangan bisnis bersifat dinamis. Manajemen strategis membantu mereka dalam menyiapkan pedoman dan pengendalian perubahan. Kerangka berpikir pimpinan lebih luas dan mereka bisa memberikan kontribusi yang baik untuk masa depan.
Baca Juga: Mengenal Strategi Kepemimpinan dalam Dunia Kerja
Pimpinan perusahaan hendaknya memastikan agar setiap kegiatan bisnisnya berjalan efisien. Manajemen strategis menjadi alat bagi mereka untuk mampu melakukan pekerjaan jadi lebih baik. Fokus dan konsentrasi pekerja jadi lebih serius supaya menghasilkan pekerjaan yang efektif.
Baca Juga: Definisi dan Cara Evaluasi Kinerja Karyawan
Proses manajemen strategis terbagi menjadi tiga tahap, sesuai pengertiannya yang disebutkan sebelumnya. Prosesnya terdiri dari perumusan (formulation), implementasi (implementation) dan evaluasi (evaluation). Berikut adalah uraian proses manajemen strategis perusahaan.
Tahap awal manajemen strategi berpusat pada penetapan fondasi dan arah bisnis. Pimpinan merumuskan strategi seperti: pengembangan visi dan misi, analisis SWOT (kelebihan, kekurangan, peluang, dan ancaman), merumuskan tujuan jangka panjang, menciptakan alternatif strategi, dan memilih strategi yang akan digunakan oleh perusahaan.
Strategi yang dirumuskan tidak berputar pada fondasi, tetapi juga rencana yang dilakukan saat menjalankan bisnis. Jenis usaha yang ingin dijalankan, alokasi sumber daya, rencana merger, ekspansi, dan sebagainya pun dibahas dalam tahap perumusan.
Berikutnya, pimpinan dan anggota perusahaan melakukan penerapan strategi yang telah dirumuskan. Tahap ini membutuhkan keputusan untuk menetapkan tujuan tahunan, menciptakan kebijakan, motivasi karyawan, serta mengalokasikan sumber daya. Semua keputusan tersebut membantu implementasi strategi agar berjalan lancar.
Ada pula pengembangan strategi dalam tahap implementasi ini. Langkah yang dilakukan berputar pada mempersiapkan anggaran, pengembangan sumber daya, peningkatan strategi, dan sebagainya. Keberhasilan atau kegagalan implementasi dipengaruhi oleh kompetensi pemimpin dalam memotivasi karyawannya.
Baca Juga: Implementasi Strategi: Pengertian dan Contoh
Semua penerapan strategi akan dinilai di tahap akhir ini. Evaluasi menjadi alat bantu pimpinan mengenai keberhasilan atau kegagalan implementasi yang telah dilakukan. Ada tiga aktivitas utama dalam tahap ini, yakni: melakukan review faktor internal dan eksternal sebagai dasar strategi, mengukur prestasi atau capaian, serta mengambil tindakan untuk perbaikan pada masa datang.
Baca Juga: 4 Langkah Evaluasi Strategi Perusahaan yang Efektif
Evaluasi bertujuan untuk melihat kesesuaian antara implementasi dan formulasi strategi. Metode analisis yang digunakan bersifat komparasi, yakni perbandingan dua tahap awal manajemen strategis tadi. Hasil evaluasi dipresentasikan dalam laporan agar dipahami oleh anggota sebagai refleksi atas pekerjaannya.
Kamu ingin menerapkan manajemen strategis di perusahaan? Kuasai materi ini lebih dalam di kursus Essentials of Digital Business Strategy dari GreatNusa. Pemahaman yang lengkap tentang proses manajemen strategis akan membantu perusahaanmu mencapai tujuannya.
Kenali contoh kecerdasan buatan, seperti robot vacuum cleaner, perbankan online, hingga digital marketing. Temukan penjelasannya di artikel ini.
Contoh kecerdasan buatan sudah jamak ditemukan dewasa ini dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa disadari, orang menggantungkan hidupnya pada kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dalam keseharian mereka. Bidang pekerjaan apapun jadi lebih praktis dan cepat selesai karena pemanfaatan perangkat berteknologi AI.
Kecerdasan buatan merupakan sistem komputer yang dirancang memiliki kecerdasan layaknya manusia. Sistem komputer ini ditanamkan pada perangkat atau situs web agar menjalankan aktivitas sesuai pikiran (kognisi) manusia. Kecerdasan buatan malah bekerja lebih baik, terlihat dari minimnya kesalahan perangkat saat beraktivitas.
Apa saja contoh kecerdasan buatan yang sering digunakan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari? Mari kita simak berbagai contoh aplikasinya di bawah ini.
Robot vacuum cleaner menjadi bukti kecerdasan buatan turut membantu pekerjaan rumah manusia. Alat penghisap debu otomatis ini memiliki rangkaian sensor navigasi. Sensor ini membantu robot menyesuaikan diri dengan situasi rumah saat bergerak. Ada pula sensor waktu yang aktif sehingga robot vacuum cleaner hanya bergerak sesuai waktu yang telah diatur.
Selain penghisap debu, penerapan kecerdasan buatan juga ditemukan pada peralatan rumah lainnya. Pembersih kaca otomatis adalah contoh lain dari penerapan kecerdasan buatan ini.
Kamu pernah berlangganan koran atau majalah dari media massa yang sama dan menikmati kontennya? Algoritma media sosial pun bekerja seperti itu. Saat melihat beranda media sosial, kamu pasti disuguhi konten yang sering berinteraksi denganmu.
Kecerdasan buatan bermain dalam algoritma media sosial dan menampilkan konten yang sering kamu baca. Algoritma ini semakin terlihat saat melihat halaman explore, kamu akan mendapatkan konten serupa yang biasa dikonsumsi.
Baca Juga: Unsupervised Learning: Pengertian, Jenis, dan Contoh
AI diterapkan pula dalam sistem perbankan, khususnya yang sudah mendukung m-banking. Fitur kode QR dalam aplikasi perbankan langsung memindai barcode rekening tujuan secara tepat saat transfer uang. Pop-up message yang muncul untuk konfirmasi transaksi pun merupakan contoh kecerdasan buatan.
Dunia perbankan offline juga dipenuhi kecerdasan buatan. Misalnya, peralatan perbankan yang berfungsi untuk mendeteksi penipuan atau pemalsuan tanda tangan.
Kecerdasan buatan dalam website marketplace terlihat saat hasil pencarian produknya sesuai kebutuhan. Visual search atau fitur pencarian gambar basisnya pun menggunakan AI.
Perilakumu saat berbelanja atau mengakses situsnya dipantau oleh sistem AI ini. Alhasil, website ini memberikan rekomendasi produk atau toko sesuai aktivitas atau kebutuhanmu. Sistem AI juga bekerja saat melacak pengiriman paket hingga sampai tujuan.
Baca Juga: Memecah Rasa Bingung, Mari Mengenal Perbedaan E-commerce dan Marketplace
Fungsi utama Global Positioning System (GPS) sebagai navigator didukung oleh kecerdasan buatan. Agar hasilnya akurat, GPS menggunakan big data dalam proses pembuatannya. Alasannya, GPS harus merekam perjalanan di dunia secara detail hanya untuk memudahkan kita saat mengemudi.
Keberhasilan GPS dalam mendeteksi jalanan yang macet pun merupakan buah kecerdasan buatan. GPS juga memberikan estimasi waktu tiba di lokasi tujuan berkat teknologi ini.
Digital marketing yang menjadi pilihan pemasaran unggulan sejatinya berbasis kecerdasan buatan. Teknologi AI mendeteksi selera dan aktivitas pengguna saat berselancar di internet lewat fitur cookies. Alhasil, pengguna internet mendapatkan iklan dan informasi yang relevan dengan kebutuhannya.
Di sisi lain, hal ini menguntungkan bisnis atau pelaku digital marketing. Teknologi AI yang dimiliki mesin pencari atau media sosial mampu menyasar iklan mereka ke pengguna yang tepat.
Kecerdasan buatan juga hadir di bidang rumah sakit, khususnya di bidang data rekam medis pasien. Lewat fitur ini, tim administrasi rumah sakit tidak perlu repot mencari berkas yang diperlukan. Keuntungannya, data digital ini bisa menjadi backup kalau data asli yang dimiliki dokumen tidak ditemukan.
Keunggulan ini dirasakan oleh dokter pula saat memeriksa pasien. Mereka bisa melihat riwayat medis pasien yang diperiksanya tanpa harus berpindah ruangan.
Tidak ada yang mustahil kalau kamu memanfaatkan kecerdasan buatan untuk pekerjaanmu. Kamu pun bisa menciptakan perangkat berbasis AI untuk efisiensi pekerjaan perusahaan atau kenyamanan konsumen. Namun, kamu harus memiliki pemahaman yang dalam soal kecerdasan buatan dan machine learning.
Daftarkan dirimu di kursus Artificial Intelligence dari GreatNusa. Kamu bisa belajar tentang AI secara komprehensif dan waktunya cukup fleksibel. Siapa tahu, aplikasi atau perangkat buatanmu nanti masuk contoh kecerdasan buatan yang diterapkan pada masa depan.
0
Apa itu sistem pengendalian manajemen? Sistem pengendalian manajemen merupakan suatu sistem yang memiliki peranan penting dalam perusahaan. Sederhananya, sistem pengendalian manajemen berfungsi untuk memastikan perusahaan berjalan sebagaimana semestinya. Perusahaan yang tidak memiliki sistem pengendalian manajemen yang baik, akan berpengaruh pada seluruh kegiatan operasional perusahaan. Tertarik mengetahui lebih lanjut? Simak artikel ini sampai selesai, ya!
Sistem pengendalian manajemen merupakan suatu sistem yang berfungsi mengendalikan semua aktivitas operasional yang terjadi dalam suatu perusahaan, supaya berjalan menuju tujuan atau goal yang sudah ditetapkan. Seluruh kegiatan operasional yang dimaksud adalah seluruh divisi, baik itu pemasaran, keuangan, produksi, dan lain-lain.
Baca Juga: Fungsi Manajemen Operasional Untuk Bisnis Yang Efektif
Sistem pengendalian manajemen dalam perusahaan biasanya berupa kebijakan atau peraturan yang perlu ditaati oleh seluruh karyawan. Kebijakan dan peraturan yang dibuat membentuk suatu tolak ukur perusahaan untuk berjalan dengan efisien dan efektif. Adanya sistem pengendalian manajemen sebenarnya juga membantu perusahaan tersebut memastikan bahwa sumber daya yang mereka punya digunakan dengan maksimal tanpa ada satu sumber daya yang terbuang sia-sia.
Sempat disinggung bahwa keberadaan sistem pengendalian manajemen dalam suatu perusahaan akan membuat seluruh kegiatan perusahaan bisa berjalan dengan efektif. Apabila ada yang tidak berjalan dengan baik atau melenceng dari tujuan yang sudah ditetapkan, sistem pengendalian manajemen ini akan berusaha untuk mengembalikannya ke arah yang sesuai dengan tujuan perusahaan.
Untuk dapat melakukan hal ini, laporan prestasi kerja perlu dibuat setiap tahunnya sebagai alat evaluasi untuk membuat perusahaan berkembang ke arah yang lebih baik. Laporan prestasi kerja berisi semua pencapaian yang berhasil dicapai oleh para karyawan dan divisi yang ada.
Adapun faktor-faktor yang memengaruhi sistem pengendalian manajemen sebagai berikut:
Besarnya ukuran dan penyebaran suatu perusahaan akan memengaruhi sistem pengendalian manajemen. Semakin besar perusahaan, isi dan sifat dari sistem manajemen pengendalian akan semakin banyak dan kompleks. Sebaliknya perusahaan yang kecil, sistem pengendalian manajemen yang ada tidak terlalu banyak atau tidak terlalu rumit.
Sistem pengendalian manajemen akan berubah bersamaan dengan struktur perusahaan yang berubah. Saat struktur berubah, delegasi dan desentralisasi dalam perusahaan juga berubah. Sudah otomatis sistem pengendalian manajemen yang digunakan juga menyesuaikan dengan keadaan tersebut.
Sifat dan pembagian operasional juga memengaruhi sistem pengendalian manajemen. Hal yang dimaksudkan yaitu setiap produk yang dibuat oleh perusahaan besar, memiliki karakteristiknya masing-masing. Karakteristik inilah yang menentukan sistem mana yang perlu dan cocok digunakan, supaya seluruh kegiatan perusahaan bisa berjalan dengan baik.
Berbagai pusat tanggung jawab dalam suatu perusahaan memiliki sistem pengendalian yang berbeda-beda. Sebagai standar untuk menentukan mana yang cocok, kamu bisa melihat atau mengukurnya dari biaya, laba atau pendapatan, serta investasi yang ada pada setiap pusat tanggung jawab.
Kini kamu telah mengetahui sistem pengendalian manajemen, mulai dari pengertian, fungsi hingga faktor yang memengaruhinya. Sudah sempat disinggung juga bahwa sistem pengendalian manajemen ini adalah sistem yang harus ada, supaya kegiatan operasional bisa berjalan dengan baik dan sesuai tujuan. Apakah kamu tertarik belajar lebih lanjut mengenai hal ini? Kamu bisa banget belajar soal manajemen bisnis di GreatNusa!
Terdapat banyak kursus menarik dengan segala topik yang ingin kamu pelajari, termasuk kursus manajemen bisnis. Jadi apakah siap untuk belajar dan menambah wawasan baru dalam dunia bisnis? Langsung saja mengunjungi website GreatNusa! Semoga penjelasan mengenai apa itu sistem pengendalian manajemen beserta fungsi dan faktor yang memengaruhinya berguna bagi kamu, ya!
Contoh perusahaan yang melakukan transformasi digital dari berbagai sektor yang menyongsong revolusi industri 4.0 ada di sini. Simak untuk informasi selengkapnya.
Menyongsong era inovasi digital, transformasi digital menjadi hal penting yang harus dipersiapkan sebuah entitas bisnis untuk bisa bertahan dan bersaing. Pemerintah pun mendorong perusahaan-perusahaan, baik milik negara maupun swasta, untuk bertransformasi ke arah digitalisasi. Berikut lima contoh perusahaan yang melakukan transformasi digital dari berbagai sektor.
Sektor industri otomotif mungkin bukan sektor pertama yang terlintas di pikiran ketika berbicara tentang transformasi digital. Namun, transformasi itu tetap terjadi, terutama pada aspek layanan pelanggan. Pada sektor ini, contoh perusahaan yang melakukan transformasi digital pun tidak hanya produsen saja. Penyedia jasa transportasi masuk ke dalam sektor otomotif.
Dalam sektor industri otomotif, merek mobil premium asal Jerman, Audi, mungkin adalah salah satu contoh perusahaan yang melakukan transformasi digital dengan sukses. Transformasi ini dilakukan Audi dengan meluncurkan Audi City pada 2012, sebuah konsep showroom berbasis informasi digital. Hampir tidak ada mobil fisik yang dipamerkan di dalam Audi City. Showroom diisi layar-layar besar yang bisa digunakan untuk mengakses informasi mengenai spesifikasi dan fitur mobil yang ditampilkan.
Mobil ditampilkan dalam ukuran aslinya menggunakan layar sentuh. Calon pembeli dapat berinteraksi dengan layar untuk melakukan konfigurasi pada mobil sebelum memutuskan produk yang akan dibeli. Calon pembeli juga dapat menggunakan smartphone mereka untuk melihat interior mobil dan mendengar suara mobil yang dipamerkan.
Dengan menggunakan konsep ini, angka penjualan diklaim meningkat hingga 60% dibandingkan dengan pameran konvensional. Selain itu, biaya operasional pameran dapat dihemat karena tidak perlu merawat mobil-mobil display.
Bicara soal transformasi digital di industri otomotif, bisa dibilang eksistensi Gojek merepresentasikan transformasi digital itu sendiri. Lebih spesifik lagi, di industri transportasi. Gojek mengubah persepsi dan cara kita berpindah tempat, terutama bagi orang-orang yang tidak memiliki kendaraan pribadi.
Sebagai penyedia layanan ojek daring pertama di Indonesia, Gojek melakukan transformasi digital pada layanan ojek itu sendiri. Awalnya, kita harus menunggu di pinggir jalan atau mendatangi pangkalan untuk menggunakan jasa ojek. Tarif yang dikenakan pun tidak pasti. Gojek mengubah permasalahan ini dengan membuat ojek mitra datang ke titik penjemputan yang ditentukan oleh penumpang. Selain itu, skema tarif dirancang sesuai dengan jarak tempuh dan traffic layanan.
Seiring waktu, bisnis Gojek berkembang ke berbagai sektor seperti finansial (lewat layanan yang ditawarkan GoPay), layanan pesan-antar (GoFood), hingga pengiriman barang (GoSend dan GoBox). Strategi bisnis yang diawali dari menerapkan transformasi digital di bidang transportasi ini membuat Gojek sebagai sebuah perusahaan mendapatkan predikat decacorn dengan valuasi mencapai 140 triliun rupiah mengacu pada statistik yang dirilis katadata (2019).
Baca Juga: Konsep Ekonomi Bisnis pada Perusahaan
Di sektor perbankan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan bahwa transformasi digital perbankan adalah sebuah keniscayaan. Oleh karena itu, pada Oktober 2021, OJK menerbitkan Cetak Biru Transformasi Digital Perbankan. Isi dari cetak biru ini adalah rancangan kebijakan OJK yang diharapkan bisa mendorong percepatan transformasi digital perbankan di Indonesia.
Sebelum dikeluarkannya cetak biru ini, beberapa perusahaan perbankan sudah mulai melakukan transformasi digital. Umumnya, transformasi yang dilakukan berwujud digitalisasi kegiatan perbankan.
Salah satu bank yang menerapkan transformasi digital dalam operasionalnya adalah Bank BTPN. Pada tahun 2016, Bank BTPN meluncurkan produk perbankan digital Jenius. Melalui Jenius, semua aktivitas perbankan dapat diakses melalui aplikasi yang dapat diunduh dari ponsel pintar milik nasabah. Selain layanan perbankan seperti transfer dana, pembayaran tagihan, atau deposito, nasabah juga dapat mengatur pos-pos pengeluaran melalui aplikasi.
Kegiatan perbankan melalui aplikasi ponsel pun sebetulnya bukan sesuatu yang baru. Namun, bisa dibilang Jenius adalah salah satu aplikasi perbankan digital pertama yang memungkinkan nasabah untuk tidak mendatangi kantor bank yang bersangkutan. Bahkan, pengguna Jenius tidak perlu membuka rekening di kantor cabang bank BTPN terlebih dahulu. Semua proses pembukaan rekening bisa dilakukan melalui aplikasi atau melalui kios-kios Jenius yang bisa ditemukan di pusat perbelanjaan.
Baca Juga: Cara Memanajemen Keuangan pada Perusahaan
Sektor komunikasi, khususnya telekomunikasi, adalah salah satu sektor krusial dalam transformasi digital. Terlebih lagi, sejak pandemi COVID-19 melanda yang memacu semua sektor untuk melakukan transformasi digital. Jika pilar transformasi digital itu sendiri masih mengandalkan pola pikir lama, transformasi digital di sektor lain bisa terhambat.
Telkomsel meluncurkan layanan by.U pada 2019 lalu. Sebagai layanan seluler prabayar digital dengan konsep End-to-End pertama di Indonesia, by.U mengandalkan aplikasi ponsel pintar untuk operasional layanan yang ditawarkan. Mengandalkan jaringan seluler milik Telkomsel, by.U menawarkan alternatif layanan seluler yang menyasar generasi muda.
Contoh transformasi yang diterapkan oleh by.U adalah digitalisasi layanan. Serupa dengan Jenius yang mengedepankan layanan perbankan melalui aplikasi, by.U juga menitikberatkan penggunaan aplikasi dalam layanannya. Pelanggan dapat memesan kartu SIM, membeli paket data, dan sebagainya hanya lewat genggaman.
Selain digitalisasi layanan, by.U mengedepankan kustomisasi atau personalisasi dalam layanannya. Contoh konkretnya, selain memilih dari daftar yang disediakan, pelanggan juga dapat membuat sendiri nomor ponsel sesuai keinginannya. Misalnya, nomor disesuaikan dengan hari jadi pernikahan atau tanggal kelulusan. Selain nomor, pelanggan bisa memilih sendiri layanan yang didapatkan dalam paket data bulanan.
Selain by.U, Telkomsel menerapkan digitalisasi pada produk utamanya dengan meluncurkan aplikasi MyTelkomsel. Meskipun tidak seunik by.U, fitur dan layanan yang ditawarkan cukup lengkap. Selain melakukan pembelian pulsa dan paket data melalui berbagai kanal pembayaran, aplikasi MyTelkomsel juga bisa digunakan untuk membeli bermacam paket layanan streaming seperti MAXstream dan Disney+ Hotstar.
Baca Juga: Belajar Etika dan Tata Kelola Perusahaan
Perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor hiburan adalah contoh perusahaan yang melakukan transformasi digital paling banyak selama beberapa tahun terakhir. Maraknya layanan streaming yang bermunculan adalah buktinya.
Siapa yang tidak pernah mendengar tentang Netflix? Berawal dari jaringan toko penyewaan DVD film yang didirikan tahun 1997, Netflix kini telah bertransformasi menjadi raksasa layanan online streaming dunia. Layanan online streaming yang ditawarkan oleh Netflix sendiri mulai diimplementasikan 2007, dan mengalami kenaikan popularitas yang signifikan sejak 2010.
Netflix sukses mempertahankan model bisnis lamanya (penyewaan film) dalam bentuk yang baru (online streaming). Selain menayangkan film dan serial yang diproduksi pihak ketiga, dalam beberapa tahun terakhir Netflix juga gencar berinvestasi untuk menayangkan film, serial, dan live event eksklusif. Tayangan eksklusif ini biasanya ditandai sebagai “Netflix Originals”, yang biasanya berarti Netflix memegang hak tayang eksklusif.
Popularitas Netflix sebagai sebuah layanan online streaming tidak lepas dari makin banyaknya pengguna ponsel pintar dan smart TV. Berbeda dengan layanan TV kabel yang memerlukan perangkat tambahan, pelanggan cukup memiliki akses internet yang cukup cepat dan stabil untuk mengakses layanan Netflix atau layanan sejenis.
Baca Juga: Bagaimana Proses Manajemen Strategis Berjalan di Perusahaan?
Di sektor pendidikan, maraknya edu-tech di Tanah Air mengajak banyak orang untuk belajar mengasah skillnya. Salah satu contoh edu-tech yakni GreatNusa. Dengan mengedepankan konsep digital learning, GreatNusa menyediakan beragam pelatihan dan pembelajaran yang bisa diakses di mana saja dan kapan saja. Materi pembelajaran relevan dan sejalan dengan perkembangan industri 4.0 yang disampaikan oleh praktisi, profesional, maupun institusi unggulan yang bekerja sama dengan GreatNusa.
Saat ini, hampir semua sektor sedang melakukan percepatan transformasi digital dalam rangka menyongsong revolusi industri 4.0. Selain yang sudah kami sebutkan, masih banyak contoh perusahaan yang melakukan transformasi digital dari berbagai sektor. Bahasan kali ini sekadar memberi contoh bagaimana transformasi digital dapat mengembangkan sebuah bisnis.
Komunikasi bisnis adalah proses pertukaran informasi sebagai cara yang efektif di sebuah perusahaan. Simak penjelasan lengkapnya di artikel berikut ini!
Cara kita berkomunikasi dengan orang lain merupakan sebuah kebiasaan yang tidak mungkin bisa kita tinggalkan. Sebagai makhluk sosial, komunikasi dibutuhkan dalam berbagai aspek kehidupan. Tidak hanya kebutuhan sehari-hari semata, komunikasi juga diterjemahkan dalam berbagai bentuk. Salah satunya adalah komunikasi bisnis.
Organisasi atau perusahaan bukanlah sebuah entitas tanpa wajah. Ada sekelompok orang yang nyata dan saling bekerja sama di dalamnya untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Komunikasi yang efektif bisa berpengaruh pada proses, efisiensi dan setiap lapisan perusahaan atau organisasi. Untuk lebih memahami apa itu komunikasi bisnis, mari kita simak pembahasan lengkapnya berikut ini!
Apa itu komunikasi bisnis? Secara sederhana, komunikasi bisnis adalah proses pertukaran informasi yang terjadi di antara orang-orang yang berada dalam perusahaan maupun di luar perusahaan. Komunikasi bisnis bisa berjalan antara komponen internal (seperti antara karyawan dengan karyawan atau karyawan dengan atasan), bisa juga terjadi antara komponen internal dengan eksternal (misalnya antara staf perusahaan dengan klien atau pelanggan).
Komunikasi dalam bisnis bisa mencakup topik-topik termasuk pemasaran, manajemen merek, perilaku konsumen, kampanye, hubungan pelanggan, komunikasi perusahaan, manajemen reputasi dan lain sebagainya. Hal ini berhubungan erat dengan bidang komunikasi profesional dan komunikasi teknis.
Komunikasi bisnis yang efektif adalah bagaimana karyawan dan manajemen berinteraksi untuk mencapai tujuan perusahaan. Tujuannya adalah meningkatkan produktivitas dan mengurangi kesalahan.
Baca Juga: 8 Langkah Strategi Komunikasi Persuasif dalam Dunia Kerja
Proses komunikasi dalam bisnis dimulai dengan transmisi informasi yang berkaitan dengan bisnis dan diakhiri umpan balik dari penerima. Penngirim mengirimkan pesan dengan maksud untuk bertukar pemahaman dengan penerima. Pemahaman ini tergantung pada sisi positif dari peerima.
Dalam bisnis, komunikasi dua arah selalu dibutuhkan karena bisa memastikan umpan balik dari penerima. Namun, keberhasilan komunikasi bisnis tetap tergantung pada beberapa unsur atau elemen. Elemen-elemen tersebut antara lain adalah:
Komunikasi bisnis harus melibatkan setidaknya dua pihak. Satu pihak bertindak sebagai pengirim pesan, dan pihak yang lain adalah penerima.
Unsur kedua dalam komunikasi bisnis adalah pesan atau informasi yang dingin dikomunikasikan oleh pengirim. Pesan bisa berupa perasaan, keinginan, sikap, ide, fakta informasi dan hal lain yang bisa dipahami. Pesan yang ingin disampaikan oleh pengirim harus bermakna bagi penerimanya.
Informasi yang dikirimkan dalam proses komunikasi bisnis tentu harus berkaitan dengan bisnis itu sendiri. Begitu juga dengan umpan balik yang diberikan oleh penerima. Harus dibuat berdasarkan bisnis pula.
Saluran atau media merupakan prasyarat dalam komunikasi. Media adalah sarana penyampaian pesan dari pengirim ke penerima. Media komunikasi bisa berupa media verbal maupun nonverbal. Media verbal berupa lisan dan tulisan meliputi telepon, faks, koran, email dan lain sebagainya.
Di sisi lain, ada pula komunikasi nonverbal seperti bahasa tubuh, gerak tubuh, ekspresi wajah dan lain sebagainya. Agar komunikasi bisa berjalan sesuai yang diharapkan, pengirim harus memilih media komunikasi yang sesuai.
Baca Juga: Apa itu Miskomunikasi dan Cara Memperbaikinya
Secara umum, ada 4 jenis komunikasi dalam bisnis yakni komunikasi ke atas, ke bawah, lateral dan eksternal. Tidak ada satu cara yang paling benar dalam berkomunikasi bisnis. Kamu harus menentukan jenis mana yang sesuai dengan situasi di perusahaanmu.
Komunikasi bisnis ke atas berasal dari laporan langsung manajer dan dari manajer ke eksekutif atau pemilik tingkat atas. Komunikasi ini memungkinkan mereka yang bertanggung jawab untuk mengetahui apa yang terjadi pada tingkatan di bawahnya.
Komunikasi bisnis ke bawah mengalur dari manajemen ke laporan langsung. Pesan mengalir dari hierarki yang sudah ditentukan yakni dari staf yang posisinya lebih tinggi ke staf yang posisinya di bawah. Contohnya saja ketika supervisor memberikan informasi terkait SOP baru perusahaan dan lain sebagainya.
Komunikasi lateral adalah komunikasi yang bergerak antar departemen atau divisi. Komunikasi ini dilakukan antar karyawan atau manajer dengan status yang sama dalam organisasi atau perusahaan.
Komunikasi eksternal adalah proses memindahkan informasi dari dalam organisasi atau perusahaan ke pihak luar. Misalnya saja ketika ada staf yang bertemu dengan prospek, pelanggan, vendor, mitra, sponsor investor, media dan masyarakat umum. Komunikasi eksternal penting dilakukan dengan baik untuk menjaga reputasi perusahaan.
Baca Juga: 4 Fungsi Komunikasi Dalam Organisasi
Komunikasi bisnis memiliki banyak manfaat bagi sebuah organisasi atau perusahaan. Beberapa manfaat tersebut antara lain adalah:
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Ragan.com tentang keterlibatan karyawan menunjukkan bahwa komunikasi kepemimpinan adalah faktor komunikasi internal teratas yang secara statistik berkorelasi dengan tingkat keterlibatan perusahaan. Tim komunikasi internal memiliki peran penting dalam mendukung, melatih dan mengingatkan para pemimpin perusahaan tentang pentingnya komunikasi.
Kalau kamu sudah punya visi yang jelas terkait perusahaanmu, ini adalah sebuah awal yang baik. Tapi agar semua pihak yang terlibat memiliki pemahaman yang sama untuk melaksanakan prosesnya, kamu harus mengkomunikasikan tujuan itu dengan cara terbaik. Di sinilah pentingnya komunikasi bisnis. Dengan komunikasi bisnis yang baik, semua komponen dalam perusahan tahu apa yang akan mereka tuju dan apa yang perlu mereka lakukan untuk mencapai tujuan tersebut secara efisien.
Komunikasi terbuka di tempat kerja bisa membantu menciptakan tim yang lebih kohesif dan bisa menyelesaikan satu proyek atau tantangan ke proyek berikutnya. Ketika semua karyawan merasa dihargai dan pendapat mereka dianggap penting, mereka cenderung akan berkontribusi lebih banyak. Dari sini akan terjadi peningkatan efisiensi dan produktivitas.
Ketika sebuah tim loyal satu sama lain, mereka tidak hanya memiliki performa baik dalam tim itu sendiri tapi juga mendatangkan manfaat bagi perusahaan. Hal ini bisa membantu lebih lancarnya pekerjaan dan meminimalisasi risiko kesalahpahaman dalam proses kerja.
Cara berkomunikasi dalam bisnis tidak hanya penting secara internal, tapi juga eksternal. Jika kamu menggunakan strategi komunikasi yang baik dan efektif, akan lebih mudah mendapatkan kepercayaan dan loyalitas klien dari waktu ke waktu.
Itu artinya kamu harus bisa mengantisipasi kebutuhan mereka dan terus menjangkau mereka sejak pertama kali mereka bekerja sama atau membeli produk darimu. Lakukan tindak lanjut dan pastikan mereka masih tetap puas dengan kerja sama yang kamu lakukan dengan mereka. Jika ada yang tidak memuaskan, temukan apa masalahnya dan perbaiki segera.
Dengan memahami apa itu komunikasi bisnis dan manfaatnya, kamu bisa lebih siap menghadapi dunia bisnis baik sebagai pemilik atau sebagai karyawan. Perkaya lagi insight-mu soal bisnis dan manajemen dengan bergabung di GreatNusa. Ada banyak pilihan kelas online yang bisa kamu ikuti, loh!
Pengertian transformasi digital, dampak, dan cara kerjanya penting untuk diketahui dalam konteks bisnis. Bersama revolusi industri 4.0, baca selengkapnya di sini.
Beberapa tahun terakhir ini, istilah “Revolusi Industri 4.0” sedang digemari oleh berbagai kalangan. Istilah ini sendiri mengacu kepada penerapan teknologi—terutama yang berbasis digital—ke dalam berbagai aspek industri. Bersama istilah ini, muncul juga istilah “transformasi digital”. Namun, apa pengertian transformasi digital yang dimaksud? Bagaimana dampak dan cara kerjanya?
Definisi transformasi digital dapat mencakup topik yang cukup luas tergantung kepada Laman Wikipedia Indonesia merumuskan pengertian transformasi digital sebagai “perubahan yang berhubungan dengan penerapan teknologi digital dalam semua aspek kehidupan masyarakat”. Artinya, digitalisasi akan merambah semua aspek kehidupan sehari-hari, seperti mencuci, memasak, bekerja, hingga kegiatan rekreatif.
Apabila melansir dari artikel yang dipublikasikan oleh cio.com, transformasi digital berarti memikirkan ulang bagaimana suatu organisasi atau perusahaan memaksimalkan pemanfaatan teknologi, sumber daya manusia, dan proses untuk menghasilkan model bisnis dan pemasukan baru yang berorientasi kepada ekspektasi konsumen terhadap barang dan jasa (cio.com, 2021). Dengan kata lain, merumuskan ulang kegiatan bisnis untuk disesuaikan dengan era digital.
Sementara itu, The Enterprisers Project (2016) mendefinisikan transformasi digital sebagai integrasi teknologi digital ke dalam semua aspek bisnis, membawa perubahan mendasar dalam operasi bisnis dan cara kita melayani konsumen. Lebih dari itu, The Enterprise Project juga memandang transformasi digital sebagai sebuah perubahan kultural yang terus menentang status quo, sering bereksperimen, dan tidak takut dengan kegagalan.
Melihat tiga pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa meskipun transformasi digital dapat diaplikasikan di bidang apapun, fokus utamanya adalah transformasi bisnis menggunakan teknologi digital. Transformasi digital di bidang bisnis akan mengubah bisnis itu sendiri secara mendasar, dan pada akhirnya akan mengubah cara bisnis memberikan sebuah nilai kepada konsumen.
Baca Juga: 5 Contoh Perusahaan yang Melakukan Transformasi Digital
Kita sudah mendapatkan gambaran tentang pengertian transformasi digital dan bagaimana transformasi tersebut ditujukan untuk mereformasi bisnis di era digital. Namun, bagaimana transformasi digital dapat mencapai hal tersebut? Lalu, bagaimana model penerapan transformasi digital yang akan atau sedang diaplikasikan?
Seperti yang tergambarkan dalam pengertiannya, transformasi digital bekerja dengan cara mengintegrasikan teknologi—utamanya yang berbasis digital—ke dalam semua aspek kehidupan. Transformasi digital di bidang bisnis tidak berhenti hanya dengan menggunakan teknologi untuk mereplikasi proses atau layanan dari bentuk konvensional menjadi bentuk digital semata.
Ketika orientasi suatu entitas bisnis berubah menjadi sebuah digital enterprise, di situlah transformasi digital terjadi. Perusahaan harus terus berevolusi dengan cara bereksperimen dengan teknologi terbaru dan mengevaluasi pendekatan bisnis kamu terhadap permasalahan umum. Seiring munculnya teknologi baru, maka eksperimen baru harus dilakukan, begitu seterusnya.
Baca Juga: Digital Transformation dalam Akuntansi
Menurut MIT Sloan Management Review, terdapat tiga aspek utama untuk perusahaan menerapkan transformasi digital, yaitu:
Aspek ini penting bagi perusahaan untuk memahami konsumen lebih mendalam dengan menggunakan teknologi. Teknologi yang digunakan dalam aspek ini memiliki fokus terhadap peningkatan jumlah konsumen dan menciptakan lebih banyak touchpoint untuk konsumen.
Dalam aspek ini, penerapan transformasi digital dapat membantu peningkatan efisiensi dalam operasi internal perusahaan. Teknis penerapan dalam aspek ini adalah mengandalkan digitasi dan otomatisasi. Para karyawan didorong untuk memahami dan menggunakan peralatan digital serta mengolah dan menggunakan data dalam proses pengambilan keputusan bisnis.
Penerapan transformasi digital pada aspek ini bertujuan untuk menyesuaikan bisnis dengan menggunakan teknologi untuk menghasilkan produk digital. Selain itu, model distribusi dan promosi produk pun akan disesuaikan dengan teknologi yang ada sehingga produk dapat lebih leluasa menjangkau konsumen.
Baca Juga: Digital Transformation: Membangun Diferensiasi Strategi dan Agilitas Organisasi Melawan Disrupsi
Oleh karena sifatnya yang cukup masif dan—dalam beberapa kasus—disruptif, sudah tentu transformasi digital akan membawa dampak yang besar pula. Dampak yang disebabkan oleh penerapan transformasi digital pun bervariasi tergantung sektor bisnisnya. Namun, ada beberapa dampak umum yang dapat ditemukan, antara lain:
Karena penerapan transformasi digital menyasar efisiensi dan peningkatan kualitas produksi, maka jumlah produk yang bisa dihasilkan dalam satu siklus produksi bisa lebih besar. Selain itu, stok yang ada juga bisa terjual lebih cepat. Peningkatan kapasitas produksi dan distribusi ini akan meningkatkan pendapatan bisnis secara keseluruhan.
Digitasi dan otomatisasi terbukti mampu menurunkan biaya operasional hingga cukup ramping. Meskipun otomatisasi berarti ada peningkatan biaya dari segi pemeliharaan barang, jika dilihat dari aspek jumlah produksi yang dihasilkan dengan biaya operasional yang sama, pada jangka panjang akan terlihat penurunan biaya operasional yang cukup signifikan.
Karena aspek lain seperti kualitas produk, alur distribusi, hingga promosi sudah ditangani oleh teknologi, maka kemungkinan terjadinya kesalahan bisa dikurangi. Hasilnya, konsumen akan merasa lebih puas.
Baca Juga: 13 Tipe Kepemimpinan Dalam Dunia Profesional
Lagi-lagi, karena ditangani oleh teknologi, maka proses operasi dan/atau produksi bisa lebih presisi, cepat, dan minim kesalahan.
Selain dampak positif, tentu saja penerapan transformasi digital juga tidak luput dari dampak negatif. Beberapa dampak negatif dari penerapan transformasi digital berkaitan dengan keamanan data, isu lingkungan, hingga kecanduan. The Enterprise World merumuskan beberapa dampak negatif dari transformasi digital sebagai berikut:
Teknologi digital memungkinkan kita menyimpan data dalam jumlah besar, termasuk data-data sensitif seperti data pribadi atau perusahaan. Makin banyak data-data sensitif yang disimpan di perangkat lunak dan bisa diakses melalui jaringan komputer, ancaman serangan siber pun bisa makin serius. Sekali lapisan keamanan bocor, hacker bisa dengan mudah mengunduh dan menjual data-data tersebut.
Tidak hanya pencurian data, manipulasi data juga merupakan dampak negatif dari transformasi digital yang berpotensi menyebabkan kerugian besar. Dengan perangkat dan kemampuan editing yang cukup, seseorang bisa dengan mudah memanipulasi data dan menyebarkan berita bohong untuk menjatuhkan target serangan dengan mengandalkan seberapa cepat isu bisa menyebar di media sosial.
Sebelum era digital sekalipun, plagiarisme dan pembajakan sudah menjadi perhatian di dunia bisnis. Memasuki era transformasi digital, plagiarisme dan pembajakan menjadi makin marak seiring makin canggihnya media digital. Plagiarisme dan pembajakan ini akan merugikan bisnis dalam jangka panjang apabila tidak segera ditangani.
Memang benar bahwa transformasi digital mengandalkan teknologi untuk mengembangkan bisnis. Namun, ketergantungan yang berlebihan terhadap teknologi juga membawa dampak negatif. Teknologi secanggih apapun tetap tidak sempurna dan bisa mengalami malfungsi sewaktu-waktu. Bisnis yang tidak siap dengan mitigasi malfungsi seperti itu akan sulit bertahan.Begitulah pengertian transformasi digital, cara kerja, dan dampaknya dalam kegiatan bisnis. Mau mempersiapkan diri untuk menghadapi era transformasi digital? Jangan khawatir, GreatNusa siap bantu kamu. Di sini, kamu bisa pilih pembelajaran yang sesuai dengan minat atau bakat kamu dari puluhan kelas yang disampaikan oleh pemateri profesional. Yuk, #BelajarinAja di GreatNusa!