Menampilkan 379-384 dari 438 Artikel
By greatnusa • 14 Maret 2022
Ketahui apa itu soft skill serta cara meningkatkannya, seperti dengan menemukan mentor dan mengikuti kelas online. Temukan infonya di artikel ini.
Soft skill atau keterampilan nonteknis merupakan bagian penting dalam diri individu. Istilah ini merujuk pada karakter maupun kemampuan interpersonal yang akan memengaruhi performa seseorang dalam bekerja dan berinteraksi dengan sesama. Keterampilan nonteknis mencakup banyak keahlian, seperti manajemen waktu, kerja sama tim, perundingan, dan empati. Untuk lebih jelasnya, kamu harus mengerti terlebih dahulu apa itu soft skill secara lebih mendalam.
Menurut laporan Future of Jobs oleh The World Economic Forum, pada 2025, penyelesaian masalah kompleks, cara berpikir kritis, kecerdasan emosional, manajemen manusia, serta kreativitas akan masuk ke jajaran kemampuan paling penting yang dibutuhkan di lingkungan kerja.
Sayangnya, keterampilan nonteknissering kali diremehkan dan jarang dilatih, tidak seperti hard skill atau keterampilan teknis. Banyak organisasi yang mengira bahwa karyawan mereka akan mengerti cara berpikir, bersikap, dan bertindak tanpa belajar dan praktik—padahal tidak mungkin.
Oleh karena itu, orang-orang yang hendak terjun ke dunia profesional, baik sebagai calon anggota ataupun calon pemimpin, harus memahami apa itu soft skill.
Apa itu soft skill? Istilah ini berarti kemampuan individu untuk bekerja sama dengan diri sendiri maupun orang lain. Sebagai contoh, komunikasi yang baik melalui penulisan dan ucapan merupakan keterampilan nonteknis.
Lalu, apa itu hard skill? Istilah ini merupakan keahlian yang dapat dipelajari dan dikembangkan lewat jalur-jalur seperti edukasi, pelatihan, dan pengalaman kerja. Hard skill biasanya condong pada profesi tertentu. Misalnya, jika kamu seorang akuntan, diperlukan keterampilan matematika dan model finansial. Lowongan pekerjaan umumnya akan menuliskan hard skill yang mereka butuhkan dalam deskripsi. Jadi, kalau tidak memiliki keahlian yang disebutkan, kemungkinan pelamar tidak akan diterima.
Perbedaan utama dari soft skill dan hard skill ialah cara memperoleh dan mengukurnya. Apabila hard skill lebih mudah dikembangkan melalui pembelajaran dan pelatihan, soft skill kerap kali dianggap sebagai sifat yang menurun dan lebih sulit mengembangkannya. Tak hanya itu, hard skill dapat diukur dan dinilai secara instan, sedangkan soft skill sebaliknya.
Baca Juga: Biar Karier Lancar Jaya, Yuk Pahami Perbedaan Soft Skill dan Hard Skill
Dilansir oleh Forbes pada 2017, 94 persen perekrut percaya bahwa soft skill mengalahkan pengalaman—ketika berbicara tentang promosi internal menuju posisi kepemimpinan. Sederhananya, soft skill merupakan elemen fundamental yang diperlukan supaya kamu bisa memperoleh pekerjaan impian dan mengembangkan karier masa depan.
Selain itu, pada 2018, Susan Vitale, kepala pemasaran di iCIMS, mengatakan bahwa hard skill akan tercantum dalam resume, membantumu tampak menonjol, dan membuat perusahaan tertarik untuk merekrutmu. Namun, tanpa keterampilan nonteknis, kamu tidak akan bisa berkompetisi dengan orang lain.
Berikut beberapa alasan diperlukannya keterampilan nonteknis :
Apabila melamar suatu posisi sebagai bagian dari tim, perekrut akan menilai lamaran berdasarkan performamu saat berbaur dalam grup yang dinamis. Pemilik usaha menjadikan keterampilan nonteknis sebagai tolok ukur kemampuan komunikasi dan kerja sama.
Sebaik apa pun keahlian teknis yang dimiliki, kamu harus menjadi anggota tim untuk bisa menggunakannya secara efektif. Maka dari itu, jika ingin tampak menonjol di mata perusahaan, tuliskan soft skill seperti kemampuan mendengar aktif dan fleksibilitas dalam resume.
Baca Juga: 10 Alasan Pentingnya Team Work Dalam Bekerja
Soft skill tidak hanya mendukung hubunganmu di tempat kerja, tetapi juga menentukan kesuksesan saat bekerja dengan partner bisnis atau klien. Pemilik usaha mencari karyawan yang bisa dipercaya untuk merepresentasikan perusahaan secara profesional dan ramah.
Soft skill akan menciptakan perbedaan antara kandidat yang terkualifikasi untuk sebuah posisi dan kandidat yang akan melebihi ekspektasi dengan usahanya dalam menjaga hubungan profesional. Orang-orang yang mempunyai sikap baik ketika melayani pelanggan menjadi incaran bagi bisnis di industri mana pun, tanpa melihat tingkat pengalamannya.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Interpersonal Skill dalam Organisasi
Rata-rata soft skill bukan sekadar digunakan apa adanya, tetapi juga bisa dikembangkan secara konsisten dari waktu ke waktu. Salah satu soft skill yang belum banyak orang kuasai adalah kemampuan untuk menerima dan mengimplementasikan masukan.
Terlebih, perusahaan umumnya menginginkan kandidat yang bisa merespons kritik dengan baik sekaligus mencari cara untuk mengoreksi diri secara konsisten tanpa diperintah. Jadilah seorang pribadi yang mandiri dan tafakur dalam pekerjaan, maka kamu dapat menonjol dengan cepat di antara karyawan lainnya.
Pebisnis merekrut dan mempromosikan pegawai yang sering menunjukkan inisiatif dan motivasi. Sikap positif dan kreatif membuatmu dipercaya perusahaan untuk memikirkan proyek baru atau mencari cara penyelesaian masalah.
Soft skill juga membantumu mengembangkan ide dan menggunakan motivasi untuk mengubah sesi diskusi menjadi proyek yang dapat ditindaklanjuti. Jadi, tonjolkanlah soft skill agar perusahaan bisa melihat bahwa kamu mau berkembang dan menginspirasi sesama rekan.
Walaupun definisi soft skills sering dianggap kabur, contohnya sendiri sangatlah konkret dalam dunia kerja. Berikut adalah beberapa contoh soft skill yang dapat kamu pelajari untuk memiliki karier yang cemerlang.
Salah satu hal yang sering membuat seorang pegawai atau pekerja baru mengalami semacam therapy shock adalah etika kerja.
Simpelnya, etika kerja adalah sifat-sifat profesional yang harus dimiliki oleh seseorang untuk dapat beradaptasi dengan dunia atau lingkungan kerja.
Sifat-sifat profesional yang dimaksud bisa berupa integritas, manajemen waktu yang baik, memiliki rasa percaya diri yang baik, jujur, serta sabar.
Memiliki kemampuan berpikir kritis sepertinya sudah menjadi kewajiban bagi setiap orang dalam dunia kerja. Di tengah lingkungan yang penuh dengan pilihan yang dapat berdampak besar pada sebuah perusahaan, kemampuan berpikir kritis dapat menyelamatkan karir kamu serta perusahaan.
Kemampuan berpikir kritis identik dengan kemampuan berpikir logis. Dalam lingkungan kerja, kemampuan untuk berpikir runut akan membantu kamu terlepas dari apapun bidang pekerjaanmu.
Dengan pola pikir yang runut, kamu dapat menghindari miskomunikasi serta titik-titik buta yang mungkin saja tidak disadari oleh rekan-rekan kerja kamu.
Seperti yang sudah dijelaskan, soft skill adalah kemampuan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain. Oleh karena itu, kemampuan berkomunikasi adalah contoh soft skill paling nyata yang dapat kamu temui dalam dunia profesional.
Dengan kemampuan komunikasi yang baik, kamu dapat menyampaikan gagasan, opini, serta ide dengan lancar. Hal ini tentunya akan sangat membantu kamu untuk mendapatkan perhatian yang dapat membuat karir kamu semakin lancar dan cemerlang.
Dunia profesional dapat tampak berbeda jauh dengan dunia sehari-hari. Tidak jarang seseorang yang baru merasakan dunia kerja untuk pertama kali akan merasa kaget dengan ritme kehidupan seorang pekerja.
Oleh karena itu, kemampuan beradaptasi menjadi sangat penting bagi kamu. Kemampuan adaptasi di sini juga termasuk kemampuan komunikasi yang dapat membantu kamu menjalin hubungan dengan rekan-rekan kerja baru dengan cukup cepat.
Public speaking adalah salah satu contoh soft skill komunikasi yang sangat penting. Berbicara di depan orang banyak mungkin adalah hal yang langka dalam kehidupan sehari-hari.
Tetapi, dalam dunia kerja, kamu mungkin akan berbicara di depan orang banyak cukup sering. Untuk dapat menyampaikan apa yang ingin kamu sampaikan dengan baik, kamu harus menguasai kemampuan public speaking dengan baik.
Kepemimpinan dalam dunia kerja adalah hal yang sangat luas.
Pemimpin sendiri bukanlah sebuah jabatan seperti manajer atau kepala divisi melainkan sebuah peran atau sifat.
Hal-hal yang umumnya dikaitkan pada kepemimpinan dalam dunia kerja adalah kemampuan pengambilan keputusan. Kemampuan ini akan menjadi kunci bagi kamu yang ingin memiliki kesempatan untuk memimpin tim atau divisi sendiri.
Selain kemampuan mengambil keputusan, kamu juga akan membutuhkan kemampuan kecerdasan emosional. Kemampuan ini akan membantu kamu untuk menyelesaikan konflik antar anggota tim dengan baik.
Memecahkan masalah adalah bagian dari dunia kerja setiap hari. Maka dari itu, tidak mengherenkan kalau problem solving adalah salah satu contoh soft skill yang paling konkret serta banyak dicari oleh para perusahaan.
Kemampuan memecahkan masalah ini umumnya datang bersama kemampuan untuk berpikir secara kritis serta logis. Dengan pemikiran yang runut, kamu akan dapat memecahkan banyak masalah dengan mudah.
Tetapi, logis saja tidak cukup. Kamu juga harus mengasah sisi kreatif dari diri kamu untuk dapat menjadi seorang pemecah masalah yang baik. Hal ini karena tidak setiap solusi dari masalah akan tampak dengan jelas. Terkadang, kamu harus berpikir out of the box untuk dapat menemukan solusi yang dibutuhkan.
Banyak orang yang kuat dalam keterampilan nonteknis tertentu, sedangkan yang lainnya terbilang lemah. Sebagai contoh, seseorang bisa jadi pembicara publik yang andal dan dapat mengarahkan seisi ruangan di atas podium. Namun, dia bisa juga kurang pandai berinteraksi dengan orang-orang saat berada di acara networking yang ramai.
Lalu, bagaimana cara untuk memperkuat keahlian yang telah dimiliki dan mengatasi berbagai kekurangan yang ada? Inilah cara mengasah soft skill yang perlu kamu ketahui!
Ingin karyawan mempunyai keterampilan nonteknis yang spesifik? Perusahaan bisa menyewa jasa mentor dan memintanya untuk menyusun pelajaran yang tertarget. Proses pelatihan di tempat kerja biasanya membutuhkan kerja sama dengan pegawai untuk mengidentifikasi, merencanakan, dan menargetkan performa yang lebih baik.
Perusahaan dapat melatih seluruh karyawan seputar keterampilan nonteknis tertentu dengan mengadakan lokakarya interaktif. Carilah lokakarya yang punya tujuan konkret dan berorientasi pada aksi, serta bertujuan mencari jawaban dari persoalan yang sedang ada di lapangan. Sebagai contoh, untuk melatih staf pelayanan pelanggan, gunakan skenario bermain peran supaya masing-masing orang dapat memperagakan penyelesaian konflik dengan klien.
Cara mengasah keterampilan nonteknis yang simpel selanjutnya adalah dengan belajar bersama orang lain. Riset membuktikan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara bersenang-senang di tempat kerja dan pembelajaran informal. Ambil hal ini sebagai keuntungan untuk membuat proyek kecil-kecilan yang membutuhkan kolaborasi antarrekan. Selain itu, kamu juga bisa menerapkan pembelajaran secara daring melalui aplikasi jejaring sosial.
Pada iklim global saat ini, melatih diri menjadi karyawan yang baik lewat daring sangat masuk akal. Kamu dapat meningkatkan keterampilan nonteknis hanya dengan berlatih di rumah menggunakan perangkat. Tidak tahu harus kursus mana yang harus diikuti? Kamu bisa memilih portal pembelajaran terpercaya, yaitu GreatNusa.
Sudah paham tentang apa itu soft skill, mengapa sangat penting, dan bagaimana cara mengasahnya? Keterampilan nonteknis adalah karakteristik yang membuatmu layak dianggap sebagai seorang profesional yang berkualitas. Memang, butuh waktu yang tidak sedikit untuk mengasah soft skill. Namun, perjuanganmu tidak akan sia-sia setelah merasakan beragam keuntungannya.
Semoga informasi kali ini bermanfaat dan menambah wawasan. Jangan lupa ikuti kursus pengembangan diri di GreatNusa yang efektif untuk mengoptimalkan soft skill-mu. Selamat belajar dan berlatih!
By greatnusa • 14 Maret 2022
Pahami perbedaan soft skill dan hard skill serta cara mengasahnya, seperti dengan mencari mentor hingga bekerja sama. Simak infonya di artikel ini.
Ketika akan mencari karyawan baru, kebanyakan perusahaan akan mencari kandidat yang mengetahui hal-hal yang bersifat teknis terkait tugas mereka. Hal-hal teknis yang bersifat pengetahuan inilah yang kita kenal sebagai hard skill. Ini memang benar adanya. Namun, tahukah kamu bahwa soft skill juga menjadi penilaian penting? Lalu, sebenarnya apa perbedaan soft skill dan hard skill?
Untuk lebih memahami perbedaan soft skill dan hard skill, hal pertama yang harus kamu ketahui adalah pengertian, konsep dan contoh keduanya. Selengkapnya, simak pembahasan berikut ini!
Hard skill atau yang dikenal dengan keterampilan teknis bersifat spesifik untuk pekerjaan dan relevan dengan setiap posisi dan tingkat senioritas. Dalam bahasa yang lebih teknis, hard skill adalah kemampuan yang bisa dipelajari, dievaluasi, dan diukur. Dengan begitu, setiap posisi pada sebuah perusahaan akan memiliki kemampuan spesifik masing-masing.
Para pencari kerja dapat mengetahui hard skill apa saja yang dibutuhkan oleh sebuah perusahaan dengan melihat bagian dari requirement atau syarat dari sebuah lowongan kerja pada umumnya. Misalnya saja seorang akuntan perlu tahu bagaimana merekonsiliasi laporan bank sementara pengembang itu memerlukan kemampuan ini.
Pada saat yang sama, rekonsiliasi penting bagi seorang akuntan terlepas dari tingkat pengalaman mereka. Namun, kemampuan dalam menyiapkan anggaran bisnis adalah contoh hard skill yang tidak dibutuhkan oleh seorang akuntan junior.
Apa saja contoh hard skill? Kemampuan bahasa, gelar akademis, sertifikat, kemampuan digital marketing dan UX design adalah beberapa di antaranya.
Berbeda jauh dengan hard skill yang dapat diukur dengan cukup pasti, soft skill merupakan keterampilan dan kemampuan yang sulit diukur dan sedikit kabur untuk didefinisikan. Ini merupakan keterampilan intrapersonal yang membantu seseorang untuk bergaul dan bekerja sama dengan orang lain.
Soft skill adalah karakteristik umum yang relevan dengan kepribadian. Ada beberapa soft skill yang dibutuhkan untuk semua posisi pekerjaan. Namun, ada juga soft skill tertentu yang hanya penting di satu tugas saja namun tidak begitu dibutuhkan di pekerjaan lain.
Seandainya kamu ingin bekerja dengan perusahaan yang menuntut kerja sama tim yang baik, kamu memerlukan komunikasi dan kemampuan yang mumpuni dalam membangun jaringan.
Tapi untuk peran teknik yang dilakukan sendiri, hal ini mungkin tidak akan begitu dibutuhkan. Demikian juga kemampuan kepemimpinan serta berpikir kritis yang dibutuhkan bagi orang-orang yang akan mengelola tim, tidak peduli departemen apapun yang mereka pimpin.
Ada banyak sekali contoh soft skill yang mungkin kamu butuhkan di dunia kerja. Beberapa di antaranya adalah leadership (kepemimpinan), kemampuan berkomunikasi, memecahkan masalah, adaptabilitas dan fleksibilitas, mengambil keputusan, kreativitas, kemampuan dalam persuasi (memengaruhi orang lain), kerja tim, dan kecerdasan emosional.
Di antara semua contoh soft skill di atas, kecerdasan emosional adalah yang paling sulit diajarkan. Kemampuan ini berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk berempati dengan orang lain, meregulasi kebiasaan dan mengembangkan kesadaran diri (self-awareness). Kecerdasan emosional juga menunjukkan tingkat motivasi intrinsik yang berkontribusi pada etos kerja yang kuat.
Baca Juga: Macam Macam Soft Skill Yang Dapat Dikuasai
Setelah mengetahui pengertian hard skill dan soft skill, kita dapat mulai menarik kesimpulan tentang perbedaanya keduanya. Dari segi pengukuran, hard skill dapat dinilai dan dideskripsikan dengan menggunakan angka atau kriteria yes or no. Di sisi lain, soft skill lebih sulit untuk dinilai dan biasanya dilihat lewat skala kualitatif.
Di tempat kerja, soft skill akan membantu seseorang menghadapi keadaan yang berubah. Tidak peduli apapun posisi kamu, kemampuan untuk bisa berkomunikasi dan berkolaborasi dengan orang lain sangat penting. Tidak heran jika banyak perusahaan yang menuliskan beberapa soft skill ini dalam persyaratan perekrutan. Beberapa perusahaan bahkan melakukan berbagai hal untuk bisa menilai soft skill kandidat selama proses wawancara.
Hard skill bisa dievaluasi dengan melihat resume, portofolio dan tugas-tugas yang pernah dilakukan terkait pekerjaan. Sementara itu soft skill dapat dinilai dengan mengajukan wawancara situasional dan perilaku dengan mempertimbangkan karakteristik kepribadian kandidat secara keseluruhan selama proses perekrutan kerja.
Dalam dunia kerja, hard skill merupakan sesuatu yang mutlak harus dimiliki oleh seseorang untuk bisa melaksanakan tugas sesuai dengan posisinya. Hard skill akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam kegiatan operasional perusahaan tempat kamu bekerja. Hard skill yang mumpuni tidak hanya disenangi oleh perusahaan tapi juga bisa meningkatkan kepuasan karyawan itu sendiri.
Skill apapun yang dimiliki manusia bisa dikembangkan dan diperbaiki seiring dengan berjalannya waktu. Perbedaan soft skill dan hard skill berikutnya yang perlu kamu ketahui adalah cara pengembangannya. Untuk mengembangkan soft skill komunikasi misalnya, hal yang perlu kamu lakukan adalah melakukan kontak mata dengan lawan bicara, berlatih body language yang benar hingga belajar etika komunikasi lewat teks yang benar.
Soft skill kreativitas dapat dikembangkan dengan cara brainstorming bersama rekan kerja atau saat kamu sendirian atau dengan banyak melihat karya-karya hasil kreativitas seperti buku, film dan acara televisi. Memperbanyak interaksi dengan orang-orang kreatif dengan berbagai latar belakang juga bisa memupuk kemampuan komunikasi sekaligus kreativitasmu.
Pengembangan hard skill jauh lebih mudah didefinisikan karena sifatnya yang terukur. Beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk mengembangkan hard skill antara lain adalah dengan banyak latihan, membuat waktu latihan secara rutin, melakukan analisis dan evaluasi progress secara reguler hingga menguji diri dengan contoh skenario dan masalah.
Selain melakukan latihan sendiri, pengembangan hard skill bisa kamu peroleh lewat pelatihan, workshop, seminar dan lain sebagainya. Melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi juga merupakan salah satu bentuk pengembangan hard skill yang perlu dilakukan oleh para profesional.
Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah beberapa langkah yang bisa kamu jadikan panduan.
Mentor yang baik merupakan adalah impian bagi setiap orang yang baru memasuki dunia kerja. Mentor yang baik tidak hanya akan membuat proses pekerjaan menjadi relatif lebih lancar tetapi juga akan membuat proses belajar menjadi lebih baik.
Dengan memiliki seseorang yang bersedia membimbingmu, kamu secara tidak langsung akan mendapatkan akses pada pengamatan serta opini dari orang yang telah lebih berpengalaman. Dengan demikian, kamu dapat mempelajari hal lebih cepat.
Selain itu, dengan adanya mentor yang membimbing, kamu akan mengetahui hal-hal apa saja yang harus menjadi fokus dari proses belajarmu. Hal ini tentunya akan sangat membantu kamu untuk bisa langsung mulai mempelajari hal-hal yang akan membantu karir kamu ke depannya.
Baca juga: 8 Perbedaan Bos dan Leader yang Perlu Kamu Ketahui
Proses belajar adalah sebuah proses yang panjang. Tidak jarang orang-orang berhenti di tengah jalan dan memutuskan untuk mengganti fokus.
Jika kamu benar-benar ingin menguasai sebuah skill, maka kamu harus mulai dengan membangun kebiasaan yang baik.
Salah satu contohnya adalah kamu bisa menerapkan langsung hal-hal apa saja yang telah kamu pelajari. Dengan menerapkannya langsung, kamu tidak hanya akan mengingat hal tersebut lebih baik, tetapi juga mendapatkan masukan tentang hal-hal apa saja yang harus kamu perbaiki.
Proses belajar bisa sangat melelahkan. Untuk dapat membantu semangat kamu tetap tinggi, kamu bisa mengajak atau bergabung dengan orang yang sedang mempelajari skill yang sama.
Selain mendapatkan sumber semangat baru, bekerja sama dengan orang lain juga dapat memberikan kamu insight tentang bagaimana orang lain melakukan tugas mereka yang dapat memberikan kamu perspektif baru.
Baca Juga: 7 Manfaat Bekerja Sama Dalam Menyelesaikan Pekerjaan Sulit
Ketika kamu akan melamar pekerjaan, di daftar persyaratan kamu mungkin akan menemukan banyak hal yang bersifat teknis. Jika kamu melamar untuk posisi guru, kamu tentu harus memiliki ijazah yang sesuai. Seseorang yang ingin melamar menjadi desainer, juga dituntut memiliki skill mengoperasikan dan menggunakan beragam software desain. Ini adalah hal yang wajar karena tidak ada sebuah perusahaan yang akan mempekerjakan seorang pengembang website untuk posisi public relation, bukan? Hal tersebut berhubungan erat dengan hard skill.
Meskipun hard skill itu penting, perusahaan yang cerdas tahu bahwa karyawan yang baik harus memiliki keahlian lain yang mungkin lebih sulit diukur dan dikembangkan yakni soft skill. Lalu, mana yang sebenarnya lebih penting? Jawabannya: soft skill dan hard skill bukan sebuah pilihan. Keduanya adalah paket yang harus dimiliki dan dikembangkan oleh seorang tenaga profesional untuk membangun karier jangka panjang. Soft skill seperti teamwork dan networking yang terbangun dengan baik akan menjadi bekal agar karier kamu berkembang lebih baik di masa depan.
Selain melalui pendidikan formal, kamu juga dapat mengembangkan kemampuan atau skill yang kamu miliki dengan mengikuti kursus atau pelatihan, baik secara online atau offline. Beberapa kursus atau pelatihan terbaik yang dapat kamu ikuti untuk mengembangkan skill yang kamu miliki adalah latihan leadership dan kursus berbahasa di GreatNusa. Setelah memahami perbedaan soft skill dan hard skill, saatnya mengambil langkah nyata untuk mengembangkan keduanya bersama GreatNusa.
By greatnusa • 14 Maret 2022
Kenali strategi kepemimpinan baik definisi dan tipsnya, seperti berkomunikasi dengan efektif dan holistik. Temukan informasinya di artikel ini.
Ketika mendengar istilah “kepemimpinan strategis”, kamu mungkin membayangkan sebuah ruangan berisi para eksekutif yang sedang menyusun strategi untuk organisasi mereka. Namun, seharusnya, kepemimpinan strategis tidak hanya datang dari orang-orang yang berada di posisi atas. Setiap tingkatan dalam organisasi juga perlu menerapkannya, apalagi untuk menghadapi sejumlah urusan yang tak dapat diprediksi dari waktu ke waktu.
Maka dari itu, dalam pembahasan kali ini, kami akan menguraikan seluk-beluk dari strategi kepemimpinan, mulai dari pengertian, tips, hingga macam-macam keahliannya. Yuk, simak dengan saksama!
Strategi kepemimpinanmemberikan cakupan dan arahan untuk membantu menyukseskan organisasi. Bagian utama dari kesuksesan tersebut berasal dari pengelolaan perubahan terus-menerus secara efektif melalui pengembangan proses dan manusia. Oleh sebab itu, semua eksekutif dan manajer harus punya alat yang dibutuhkan untuk menyusun dan mengimplementasikan strategi, lalu menggunakannya di momen yang tepat.
Baca Juga: 9 Tipe Kepemimpinan Dalam Dunia Profesional
Pengelolaan lingkungan yang dinamis dan penuh ketidakpastian membutuhkan para pemimpin strategis yang secara konsisten mempertahankan arah, sekaligus membangun sasaran dan objektif untuk tim yang mereka pimpin. Kepemimpinan strategis bisa dibilang berhasil jika menggabungkan elemen manusia, sudut pandang analitis, dan taktik cerdas.
Bagaimana cara menjadi pemimpin strategis yang baik? Ikuti tips berikut!
Visi merupakan bagian penting dari seorang pemimpin strategis. Visi akan mempengaruhi seluruh rencana perusahaan, baik jangka panjang atau pendek.
Selain itu, visi juga akan menjadi bagian penting saat akan menyusun strategi perusahaan. Pemimpin yang strategis harus bisa menjalankan operasi dengan jadwal padat, hasil jangka pendek, dan fokus jangka panjang.
Tidak semua kepemimpinan memerlukan pandangan masa depan untuk menjadi efektif. Namun, pemimpin operasional harus mampu mengelola fungsi sehari-hari dan andal dalam bekerja sama dengan anggotanya.
Pemimpin strategis sering kali menjadi “pengemudi” dari perubahan organisasi. Terlebih, pekerjaan mereka akan memberikan pengaruh yang sangat besar. Namun, seorang pemimpin strategis harus tahu waktu yang tepat untuk merencanakan dan mengimplementasikan perubahan.
Baca Juga: Apa Saja Perbedaan Pemimpin dan Manajer?
Apa saja keahlian yang harus dikuasai oleh pemimpin strategis?
Banyak organisasi dan pemimpin yang payah dalam mendeteksi ancaman dan peluang yang berada di lingkup bisnis mereka. Namun, pemimpin strategis harus terus waspada dan mengasah kemampuan mereka dalam mengantisipasi dengan memperhatikan sinyal perubahan yang ada dalam lingkungan sekitar.
Bagaimana cara meningkatkan kemampuan ini? Berikut beberapa tipsnya:
Pemikir strategis tidak bersantai-santai saat kondisi status quo. Mereka menantang asumsi diri sendiri maupun orang lain serta mendorong sudut pandang yang berbeda. Pemimpin strategis baru bertindak tegas ketika telah merenungkan dan meneliti problem dari ‘kacamata’ yang beragam. Keahlian ini membutuhkan kesabaran, pemikiran terbuka, dan keberanian.
Untuk mengembangkan kesiapan dalam menghadapi tantangan, kamu perlu menerapkan langkah-langkah berikut:
Pemimpin yang menghadapi tantangan dengan baik biasanya akan bertemu dengan informasi yang kompleks dan bertentangan. Itulah alasan mengapa pemimpin harus mampu berinterpretasi. Ketimbang terus-terusan mendengar dan melihat apa yang diinginkan, kamu perlu menyatukan semua masukan yang ada. Pemimpin strategis juga harus mengenali pola masalah, memecah keraguan, dan mencari wawasan baru.
Inilah beberapa cara untuk mengembangkan keahlian interpretasi:
Kerap kali, orang-orang berhadapan dengan informasi yang tak lengkap dan harus memutuskan sesegera mungkin. Namun, pemikir strategis akan mengumpulkan banyak opsi dan tidak terpaku dengan pilihan simpel seperti “lakukan” atau “jangan lakukan”. Mereka tidak langsung kelabakan dan mengikuti proses secara cermat. Kesimpulannya, seorang pemimpin strategis perlu memiliki keberanian atas keyakinannya—berdasarkan proses pembuatan keputusan yang kukuh.
Inilah cara mengembangkan keahlian untuk memutuskan:
Baca Juga: 10 Strategi Pengambilan Keputusan Yang Efektif
Pemimpin strategis merupakan pusat dari pembelajaran organisasi. Mereka harus mengangkat budaya bertanya dan mencari hikmah dari hasil yang sukses maupun tidak sukses. Pemimpin strategis juga perlu belajar dari kesalahan diri sendiri dan tim secara terbuka dan konstruktif.
Pendekatan holistik merupakan salah satu metode penyelesaian masalah paling efektif. Cara berpikir ini mendorong seseorang untuk memahami bahwa setiap perubahan kecil akan memengaruhi aspek secara keseluruhan. Bebas dari pola pikir sendiri dan melihat dari perspektif baru dapat membantu menuntaskan persoalan.
Pemikiran holistik sangat dibutuhkan oleh seorang pemimpin strategis. Pemimpin harus bisa melihat permasalahan lewat gambaran besar. Tak hanya itu, segala problem interpersonal patut diselesaikan dengan cara mencari akar konflik supaya membuahkan solusi jangka panjang sekaligus membuat semua pihak yang terlibat merasa lega.
Bagaimana cara menerapkan pendekatan holistik dalam kepemimpinan strategis? Cobalah lihat persoalan dari segala sisi, gunakan informasi yang akurat dan relevan, hindari asumsi tanpa dasar, tidak menyudutkan pihak yang bersalah, serta jadilah pendengar yang baik.
Kemampuan komunikasi efektif merupakan hal penting bagi seorang pemimpin strategis. Seorang pemimpin bisa saja memiliki visi yang cemerlang. Tetapi, jika pemimpin tersebut tidak dapat mengkomunikasikannya dengan pihak lain, maka visi tersebut akan sulit untuk terwujud.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Interpersonal Skill Dalam Organisasi
Komunikasi juga merupakan kemampuan penting untuk mengolah sumber daya. Dengan komunikasi yang baik, kamu akan dapat mengerti kebutuhan setiap anggota tim dengan baik. Dengan begitu, kamu dapat menciptakan suasana dan lingkungan yang baik bagi seluruh anggota tim.
Selain itu, komunikasi yang baik juga dapat membantu meminimalisir miskomunikasi yang dapat berdampak pada terhambatnya sebuah pekerjaan.
Itulah seluk-beluk kepemimpinan strategis yang perlu kamu pahami. Kesimpulannya, kepemimpinan strategis adalah suatu cara dalam berpikir dalam bertindak. Strategi kepemimpinanyang paling efektif bukan hanya mengajarkan para pemimpin tentang cara-cara menyusun taktik. Metode ini juga berorientasi pada perubahan, fokus pada masa depan, serta memperluas wawasan mereka.
Apakah menurutmu informasi kali bermanfaat? Kalau begitu, jangan lupa berkomentar dan tekan tombol “share”, ya!
Mau tahu lebih jauh tentang kepemimpinan? Yuk, belajar melalui kursus di GreatNusa!
By greatnusa • 14 Maret 2022
Personal branding sangatlah penting bagi para profesional. Simak cara meningkatkannya lewat rekomendasi buku personal branding berikut ini!
Personal branding merupakan sebuah seni tentang bagaimana kamu menampilkan diri agar orang mengingat kamu. Di era digital seperti sekarang, penting untuk bisa me-manage citra pribadimu dengan baik. Apalagi kalau kamu adalah seorang tenaga profesional muda yang ingin mengembangkan karier. Salah satu cara yang bisa kamu lakukan adalah dengan banyak membaca buku personal branding.
Untuk kamu yang sedang belajar membangun citra diri lewat personal branding, beberapa rekomendasi buku personal branding berikut ini bisa jadi pilihan bacaan yang menarik. Simak selengkapnya dalam ulasan berikut ini!
Ada banyak orang yang bermimpi bisa menjadi seorang influencer. Cynthia Johnson sendiri berhasil membuktikannya sendiri dengan peralihannya dari seorang manajer media sosial menjadi seorang influencer media sosial, pengusaha dan seorang marketer andal hanya dalam waktu 3 tahun. Kalau kamu tertarik ingin meniru jejak suksesnya, dalam Platform, Cynthia menjelaskan langkah demi langkah untuk mengembangkan dan mengelola personal branding yang baik.
Dalam menggambarkan kesuksesan, buku personal branding ini menggarisbawahi sebuah poin penting bahwa dalam branding offline maupun offline, kita juga harus selektif. Jangan takut untuk mengatakan tidak dan tetap fokus pada apa yang menjadi jati diri kamu. Penting untuk menghargai identitas diri dalam menciptakan personal branding karena bagaimanapun, kita tidak akan bisa menyelesaikan semua masalah dan membuat semua orang senang dengan apa yang kita tampilkan.
Setiap orang menginginkan yang terbaik untuk hidupnya. Baik menjadi kandidat terbaik untuk pekerjaan impiannya, mengembangkan karier yang lebih baik serta memperoleh peluang bisnis yang diinginkan. Buku personal branding ini secara khusus akan mengajak kamu untuk fokus kembali dengan keterampilan dan pengalaman yang dimiliki untuk mencapai apapun yang kamu mau.
Penulis membangun konsep dan teknik yang sama dengan perusahaan pemasaran yang meluncurkan merek Apple. Metodologi dalam buku ini bahkan telah dibuktikan oleh perusahaan-perusahaan yang masuk Fortune 500 dan sekolah-sekolah bisnis papan atas.
Baca juga: 7 Cara Membangun Personal Branding dengan Tepat
Memadukan cerita dan wawancara dari para pemimpin populer, penulis buku personal branding ini ingin menunjukkan kepada para pembacanya tentang bagaimana memikirkan tujuan profesional serta menjalani kehidupan yang benar-benar kamu inginkan.
Bagi kamu yang ingin mendapatkan promosi jabatan, mencari pekerjaan baru atau mengubah jalur karier, buku ini adalah panduan langkah demi langkah yang patut dijadikan acuan. Penulis akan memberi kamu pandangan tentang bagaimana menilai kekuatan diri serta menciptakan citra pribadi yang menarik untuk memastikan kolega dan jaringan kamu mengakui nilai dan kontribusi yang kamu buat.
Baca juga: 7 Ciri-Ciri Profesionalisme yang Harus kamu Miliki
Kemampuan berbicara atau public speaking adalah elemen yang sangat penting dalam personal branding. Dalam buku ini, penulis buku terlaris New York Times, Donald Miller, menjelaskan elemen kunci kuncinya dalam tujuh cerita powerful. Tujuannya adalah untuk membantu kamu mengubah cara berbicara tentang siapa diri kamu, apa yang sebenarnya kamu lakukan dan nilai unik apa yang bisa kamu berikan kepada pelanggan dan orang lain.
Ada banyak orang yang kehilangan pendapatan jutaan dolar karena mereka salah menggunakan kata-kata untuk membicarakan produk mereka. Pelajari selengkapnya bagaimana kamu bisa melakukan branding dengan kata-kata yang lebih cerdas dan tepat sasaran lewat buku ini.
Ketika mencoba mencari tahu tentang diri kamu lewat Google, apa yang kamu temukan pertama kali? Apakah hasil di mesin pencari cukup menjadi informasi bagi orang-orang yang mencari tahu tentang dirimu? Kebanyakan pencarian yang muncul dari media sosial sama sekali tidak mewakili dan kadang kita justru tidak tampil sama sekali. Di sinilah Mark Cijo mencoba menggambarkan betapa pentingnya personal branding.
Dalam buku personal branding yang ditulisnya itu Mark Cijo membahas berbagai hal yang sangat penting bagi siapapun yang sedang membangun citra pribadi. Mulai dari alasan kenapa personal branding itu penting, memahami target pasar kamu hingga cara menghindari kesalahan dalam personal branding juga dibahas dalam buku ini.
Baca Juga: 7 Manfaat Personal Branding Yang Wajib Diketahui
Banyak orang mengatakan bahwa kunci penting dari marketing adalah tentang keotentikan. Artinya, apa yang ada pada diri kita, itulah yang harusnya kita tampilkan. Tapi, apakah personal branding semudah itu? Ternyata tidak. Karena kadang sesuatu yang asli itu justru menunjukkan kelemahan yang tidak disukai.
Dalam bukunya, Jessica Zweig yang juga merupakan founder SimplyBe itu menjelaskan berbagai hal yang mungkin akan menghalangi kamu untuk bersinar. Salah satunya adalah menerima segala kekurangan diri alih-alih menyembunyikannya karena bisa jadi apa yang kamu anggap kekurangan itu adalah cara untuk membuat kamu lebih dikenal.
Dalam buku personal branding satu ini, Salenbacher membagikan metode pelatihannya yang unik dan dirancang untuk mengembangkan pemikiran kreatif dan inovatif. Meskipun awalnya dirancang sebagai alat manajemen karier, namun siapa saja yang ingin membangun personal branding bisa menggunakannya.
Dalam lima bab ringkas, sang penulis mengungkapkan bagaimana menggunakan metodologi penentuan posisi branding untuk menentukan rencana selanjutnya. Kamu juga bisa mengerjakan 9 tugas dalam buku untuk membantu kamu lebih memahami tentang creative personal branding sebagai alat yang praktis bagi siapa saja yang tertarik untuk membangun posisi dalam karier yang diinginkan.
Baca Juga: 4 Alasan Pentingnya Personal Branding Bagi Tiap Individu
Tertarik menjadi seorang influencer? Buku personal branding ini adalah bacaan yang tepat untuk kamu. Dalam bukunya tersebut, Brittany Hennessy memberikan gambaran bahwa semua influencer favorit kamu memulai personal branding mereka dengan jumlah pengikut 0.
Buku ini akan menunjukkan padamu bagaimana membangun audiens, mengemas merek dan memonetisasi pengaruh kamu kepada orang lain. Kamu juga akan belajar tentang bagaimana menarik publikasi media dan situs web teratas serta memuji merek tertentu tanpa membuat pesaingnya merasa terasing. Kamu akan belajar tentang bagaimana meningkatkan personal branding secara online dan menghasilkan uang dengan melakukan apa yang kamu inginkan.
Buku simpel yang ditulis dengan bahasa yang sederhana ini membahas banyak cara untuk melakukan personal branding. Selain mendapatkan insights seputar cara membangun merek diri dengan teknik berbicara, kamu juga akan mendapatkan tips seputar kepemimpinan, negosiasi, hingga pemanfaatan media sosial.
Baca Juga: 9 Tipe Kepemimpinan Dalam Dunia Profesional
Buku ini juga merupakan hasil riset penulis dalam kebijakan publik. Hal ini tentunya juga memberikan keuntungan dan perspektif tersendiri tentang cara membangun citra positif diri sendiri.
Itulah dia beberapa rekomendasi buku personal branding yang bisa kamu baca. Membangun personal branding memang tidak bisa dilakukan dalam sehari. Ada berbagai hal yang harus kamu lakukan untuk mewujudkannya.
Selain dengan membaca buku personal branding di atas, jangan lupa untuk ikut kelas pengembangan diri dari GreatNusa. Ada beragam kursus pilihan yang bisa kamu ambil untuk meningkatkan skill dan wawasan. Semakin kamu berkembang, semakin besar kemungkinan untuk mencapai apa yang kamu inginkan.
By greatnusa • 14 Maret 2022
Manfaat personal branding untuk karir kamu meliputi meningkatkan kredibilitas dan percaya diri hingga membangun koneksi. Simak infonya di artikel ini.
Banyak orang bertanya, apa manfaat personal branding? Mengapa personal branding diperlukan? Personal branding atau disebut juga citra diri dapat dikatakan sebagai cara kamu merepresentasikan diri terhadap publik, baik dari segi penampilan, cara berbicara, karakter, dan keahlian.
Untuk lebih jelasnya, simak penjelasannya berikut ini.
Secara teknis, personal branding adalah proses atau praktik mengambil kendali penilaian orang terhadap dirimu. Simpelnya, kamu menentukan hal-hal apa saja yang akan kamu tunjukkan pada orang lain yang kemudian akan mempengaruhi penilaian mereka terhadap diri kamu.
Kalau sudah berbicara soal personal brand, maka satu hal yang akan selalu muncul adalah ciri khas. Ciri khas atau keunikan memang adalah salah satu inti dari proses personal branding. Tujuan personal branding sendiri adalah untuk memastikan orang-orang mengetahui ciri khas dan keunikanmu dan berfokus padanya.
Hal ini bertujuan agar kamu dapat mengendalikan reputasi kamu sendiri. Dengan membuat orang fokus pada kelebihanmu, kamu akan mendapatkan penilaian yang lebih bagus di mata orang lain.
Tetapi, tujuan personal branding bukanlah membuat citra atau kepribadian yang palsu. Personal branding dapat dianggap sebagai proses untuk menjadi versi terbaik dari diri kamu sendiri.
Tujuan personal branding memang adalah untuk menampilkan yang terbaik dalam diri kamu. Tetapi, kamu juga harus berusaha menjadi versi terbaik dari diri kamu dengan terus mengasah kemampuan dan memaksimalkan potensi dalam diri.
Personal branding dapat terbentuk secara alamiah maupun disengaja untuk mencapai tujuan tertentu, seperti pengakuan atas keahlian yang dimiliki, menonjolkan bakat, atau ingin dikenal sebagai seseorang yang potensial. Lantas, apa saja manfaat personal branding? Berikut uraiannya.
Tak banyak tahu bahwa kepercayaan dan keahlian merupakan komponen penting dari kredibilitas. Keahlian yang kamu miliki dan diakui oleh orang lain bukan hanya menimbulkan decak kagum atau rasa hormat, melainkan juga kepercayaan. Apabila nilai personal branding tersebut dapat kamu terapkan di kehidupan nyata, secara otomatis kredibilitas akan meningkat.
Sebagai contoh, kamu memiliki kemampuan desain yang mumpuni, tetapi belum terbukti dan diakui, tentunya kredibilitas akan rendah. Lain halnya jika kamu memaksimalkan kemampuan tersebut dengan mengikuti berbagai kompetisi.
Meskipun gagal meraih juara pertama, kamu telah berhasil mengukir prestasi, menunjukkan dan membuktikan nilai diri, serta mendapat pengakuan. Berbekal hal tersebut, kamu bisa membangun personal branding yang kuat. Makin tinggi nilai kualitas diri kamu, makin tinggi pula kredibilitas kamu di mata publik.
Baca juga: 7 Cara Membangun Personal Branding dengan Tepat
Selain membangun kepercayaan orang lain terhadap diri kamu, personal branding juga membuat kamu lebih percaya terhadap kemampuan diri. Dampaknya, kamu akan lebih termotivasi untuk mengasah kemampuan dan keterampilan. Pemahaman kamu mengenai keunikan diri dan nilai positif juga akan lebih berkembang. Hal ini efektif membantu mengoptimalkan kekuatan kamu meraih karier atau tujuan yang diinginkan.
Baca Juga: 4 Alasan Pentingnya Personal Branding Bagi Tiap Individu
Makin tinggi rasa percaya diri, kamu akan lebih bersemangat dalam mengerjakan sesuatu. Bahkan, kamu tak akan merasa terbebani ataupun tertekan saat dihadapkan pada situasi sulit. Ketika reputasi terbentuk dengan baik, orang-orang akan merasa nyaman untuk bekerja sama ataupun memberikan kepercayaan pada kamu.
Personal branding tidak hanya bisa membantu membangun koneksi di bidang spesialisasi kamu saja, tetapi juga koneksi di bidang lainnya. Ketika kamu memantapkan diri untuk membangun reputasi, kamu bisa mendapatkan lebih banyak eksposur dan kesempatan di masa depan. Di era digital ini, kamu bisa memanfaatkan media sosial untuk membangun koneksi dan menambah kenalan tanpa batas.
Selama yakin dengan kemampuan dan nilai diri, kamu bisa mengembangkan sayap hingga ke ujung dunia. Makin kuat koneksi yang kamu bangun, makin besar peluang yang akan menghampiri kamu. Dengan koneksi yang luas, kamu juga akan lebih mudah mencapai tujuan besar dalam hidup, seperti meraih karier gemilang, dikenal hingga skala internasional, atau menjadi sosok penting yang berpengaruh.
Salah satu hal umum yang akan kamu dapatkan dari membangun citra diri adalah mendapatkan koneksi atau jaringan yang luas. Hal ini semakin benar di era media sosial di mana kamu dapat terhubung dengan banyak orang dengan mudah.
Baca Juga: Rekomendasi 8 Buku Personal Branding Untuk Tingkatkan Image Kamu
Ketika orang lain mengetahui keunggulan dan nilai diri kamu, secara otomatis daya jual kamu meningkat. Alhasil, kamu akan dianggap sebagai salah satu orang yang potensial untuk diajak bekerja sama. Makin banyak kamu bertemu orang-orang, jaringan baru akan tercipta secara otomatis. Selain berdampak baik citra diri, nama kamu akan makin dikenal luas.
Jika kamu memiliki bisnis, maka personal branding mampu memperkuat bisnis yang kamu jalankan. Pasalnya, personal branding dapat meningkatkan integritas bisnis di mata calon konsumen, pelanggan setia, pesaing, hingga rekan bisnis. Personal branding memberikan manfaat berupa kemudahan dalam menggaet calon pelanggan, memaksimalkan strategi pemasaran, membangun jaringan, dan koneksi bisnis.
Baca Juga: Apa Itu Brand Image Dan Bagaimana Cara Meningkatkannya?
Mengingat sebagai besar calon konsumen cenderung memilih merek yang sudah dikenal luas, dengan nama dan citra baik kamu, bisnis yang dijalankan akan lebih cepat berkembang. Ketika orang-orang sudah mengetahui kualitas produk atau jasa yang kamu tawarkan, mereka tidak akan segan membelinya. Berkat personal branding, kamu bisa membangun kerajaan bisnis dan meraih keuntungan finansial tanpa batas.
Salah satu manfaat dari personal branding adalah menunjukkan keunggulan yang kamu miliki. Oleh karena itu, fokuslah pada kekuatan diri sehingga menjadi ciri khas yang diketahui oleh publik. Melalui cara ini, orang lain akan mulai melihat kamu dengan segala kelebihan yang dimiliki. Keahlian kamu akan diakui, nama kamu akan dikenal luas.
Tak hanya itu saja, personal branding juga membantu memperjelas tujuan. Misalnya, meraih posisi manajer sebelum usia 35 tahun, bekerja di perusahaan asing setelah lulus kuliah, menjadi ahli di bidang teknologi, atau memiliki bisnis pribadi dengan omzet ratusan juta setiap bulan. Dengan citra diri yang baik, apa pun tujuan kamu akan lebih mudah terealisasi. Pasalnya, keunggulan yang kamu miliki akan memberikan nilai lebih di mata orang lain.
Lantaran berasal dari passion, nilai, tujuan, dan keterampilan, personal branding membantu kamu tumbuh menjadi unik. Personal branding juga membantu kamu meminimalisasi kelemahan dan memperbaiki kekurangan. Berkat personal branding, memenuhi banyak hal di kehidupan kamu akan terasa lebih mudah. Kamu akan belajar untuk mengembangkan diri, menempatkan prioritas, dan fokus terhadap kesempatan yang terbuka di depan mata. Berbekal keyakinan bahwa kamu mampu, kamu bisa meraih karier cemerlang dan kehidupan yang bahagia.
Dari penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa personal branding memiliki manfaat yang luar biasa. Personal branding juga sangat penting lantaran dapat dijadikan pembeda dengan orang lain yang memiliki keahlian atau bisnis serupa dengan kamu. Untuk membangun personal branding, jadilah diri sendiri. Tak perlu berpura-pura menjadi orang lain untuk mendapatkan citra positif.
Ingat, setiap manusia diciptakan dengan keunikan masing-masing. Kamu hanya perlu mengembangkan keterampilan dan memaksimalkan seluruh potensi yang dimiliki. Personal branding tidak bisa dibentuk dalam waktu singkat. Oleh karena itu, diperlukan konsistensi dan ketekunan. Melalui cara ini, kamu bisa menyempurnakan kemampuan yang dimiliki.
Pastikan juga untuk tetap fokus pada tujuan. Jangan lelah untuk terus mempelajari hal baru dan mendalami sesuatu yang sudah kamu kuasai. Untuk memaksimalkan kemampuan, kamu bisa bergabung bersama GreatNusa.
GreatNusa merupakan portal pembelajaran secara daring yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja. GreatNusa menyediakan beragam jenis course dan webinar yang bermanfaat untuk mengembangkan personal branding.
Berbekal materi pembelajaran yang praktis dan berkualitas, kamu bisa merasakan manfaat personal branding sekaligus menyempurnakan keterampilan yang dimiliki. Yuk, bangun personal branding kamu sekarang juga bersama GreatNusa!
By greatnusa • 14 Maret 2022
Pahami pentingnya personal branding dalam karir dan kehidupan, seperti memperluas peluang karir dan koneksi. Temukan informasinya di artikel ini.
Personal branding menjadi topik yang makin sering dibahas selama beberapa tahun ini—terutama seiring dengan meningkatnya pengguna media sosial oleh kelompok usia produktif. Namun sebenarnya, apa pentingnya personal branding bagi seseorang dalam kehidupannya?
Dalam hidup ini, kamu ingin dikenal sebagai apa?
Jawaban setiap orang untuk pertanyaan ini tentu berbeda-beda. Ada yang ingin dikenal sebagai aktivis yang memperjuangkan hak-hak buruh, ada yang ingin dikenal sebagai seorang mahasiswa teladan yang berprestasi, ada yang ingin dikenal sebagai social media influencer, ada yang ingin dikenal sebagai seorang bankir andal, dan masih banyak lainnya.
Peran yang diambil pun boleh lebih dari satu. Seperti misal, kamu ingin dikenal sebagai seorang ibu dan istri yang juga tetap dapat berkarir cemerlang di sebuah perusahaan ternama.
Untuk mewujudkan citra tersebut di mata orang lain—untuk membuat orang memiliki pandangan yang sama bahwa kamu merupakan seorang wanita karir berprestasi yang tetap dapat berperan sebagai seorang ibu dan istri—kamu pun harus benar-benar mewujudkannya di dunia nyata. Personal branding tidak cukup hanya dengan kamu memberi label terhadap diri sendiri dan memaksa orang lain untuk setuju dengan label tersebut.
Jika disimpulkan dalam bahasa yang sederhana, maka personal branding adalah teknik mempromosikan diri sesuai dengan citra tertentu yang ingin ditampilkan. Adapun citra yang ingin ditampilkan haruslah benar-benar diimplementasikan dalam dunia nyata alih-alih hanya sekadar omongan.
Namun apabila personal branding dimaksudkan untuk sengaja menampilkan citra tertentu, apa itu personal branding sama dengan pencitraan yang cenderung berkonotasi negatif?
Jika mengacu pada konsep pencitraan yang diamini oleh mayoritas masyarakat adalah sebagai tindakan bersifat manipulatif, maka personal branding dan pencitraan merupakan dua hal berbeda.
Personal branding adalah tindakan untuk menampilkan citra diri yang memang berasal dari dalam dirinya sendiri tanpa adanya unsur memanipulasi dan dilakukan secara konsisten dengan jangka waktu panjang.
Sementara itu, pencitraan adalah tindakan untuk menampilkan citra diri yang sengaja dibuat sesuai dengan keinginan atau standar dari audiens tertentu (termasuk mengubah karakter asli) agar dapat diterima dan relatif hanya untuk kepentingan jangka lebih pendek.
Selain itu, seringnya, personal branding juga tidak benar-benar dilakukan dengan sengaja. Seseorang memiliki personal branding tertentu atas kebiasaannya yang selama ini dilakukannya dengan konsisten sehingga orang pun memberi penilaian tersebut kepada dirinya. Hal ini selaras dengan apa yang dikatakan Jeff Bezos:
“Your brand is what people say about you when you’re not in the room.”
Baca juga: 7 Cara Membangun Personal Branding dengan Tepat
Masih banyak orang yang menganggap bahwa personal branding penting untuk mereka yang mengejar karir. Padahal sebenarnya, manfaat personal branding juga akan berdampak dalam kehidupan sehari-hari.
Tentunya, personal branding yang dimaksud adalah personal branding yang bagus. Seseorang bisa saja memiliki personal branding yang buruk, tetapi hal tersebut tidak akan memberi keuntungan apapun bagi dirinya.
Seperti contoh yang sering terjadi di dunia kerja, seorang rekan kerja A adalah karyawan yang ramah, solutif, mampu menyelesaikan tanggung jawab pekerjaan dengan cepat dan tepat, dan cenderung selalu menghindar saat rekan kerja lainnya membicarakan keburukan maupun rumor mengenai karyawan lainnya.
Sementara itu, B adalah karyawan yang sulit menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu dan dengan tepat, suka berkomentar tanpa memberi solusi, dan gemar menyebarkan rumor tentang karyawan lainnya. Tentunya, orang akan lebih menyukai dan merasa nyaman bekerja sama dengan A dibandingkan B.
Ilustrasi di atas tentu cukup jelas menggambarkan bagaimana manfaat personal branding dalam lingkungan sosial. Adapun dalam hal yang luas, berikut adalah beberapa alasan mengapa memiliki personal branding menjadi sesuatu yang penting bagi setiap individu.
Personal branding yang bagus dan kuat akan memudahkan kamu dalam memperluas relasi. Relasi, tentunya, menjadi salah satu pintu utama untuk membuka berbagai kesuksesan.
Profil seseorang yang kuat memungkinkan kamu mendapat lebih banyak eksposur. Eksposur ini memungkinkan kamu dikenal lebih banyak orang, sehingga kesempatan untuk memperluas relasi jadi lebih besar.
Persaingan di dunia kerja di zaman sekarang sangatlah ketat. Faktanya, jumlah kompetitor yang mengincar hal serupa denganmu sangatlah banyak.
Faktor utamanya adalah bonus demografi yang membuat Indonesia memiliki penduduk dalam kategori usia produktif hingga dua dekade ke depan sangatlah banyak. Selain itu, jika kamu bermaksud untuk menjalani karir di bidang atau perusahaan tertentu yang membuka kesempatan untuk masyarakat dari seluruh berbagai dunia untuk berpartisipasi, maka persaingan jadi jauh makin kompetitif.
Oleh sebab itu, memiliki personal branding akan menjadi senjata tersendiri dalam meraih kesuksesan ini. Personal branding akan membuat HRD atau calon klien menyadari sosok kamu di antara sekian banyak saingan lainnya. Profil kamu yang menonjol pun menjadi modal awal yang mempermudah proses selanjutnya.
Mendapat tawaran kerja tanpa kamu yang harus melamar mungkin masih terkesan mustahil. Namun jika kamu mempunyai personal branding yang bagus dan kuat, hal ini sama sekali jauh dari kata mustahil.
Tak perlu menjadi selebriti atau orang dengan nama sebesar CEO perusahaan untuk mendapat kesempatan ini. Faktanya, ada sangat banyak orang-orang ‘biasa’ di Linkedin yang berhasil memperoleh tawaran karir bagus dari perusahaan lain (di luar tempatnya bekerja saat ini).
Hal serupa nyatanya juga terjadi di media sosial. Influencer di Instagram misalnya, banyak yang memperoleh tawaran bekerja sama tanpa harus dari pihaknya sendiri yang melakukan pendekatan ke berbagai brand tersebut. Pihak brand yang mengajak kerja sama itu pun, pastinya, memilih influencer tersebut karena branding influencer yang sesuai standarnya.
Personal branding akan meningkatkan kredibilitas diri. kamu pun akan memperoleh apresiasi dan pengakuan di bidang keahlian atau keterampilan yang dimiliki.
Walau begitu, kredibilitas ini haruslah terjaga dengan baik. Saat kamu memperoleh benefit berupa peningkatan kredibilitas, kamu harus mampu mempertahankan atau bahkan meningkatkan personal branding yang dimiliki.
Pasalnya, tak sedikit orang yang telah memperoleh kredibilitas dari personal branding-nya justru berujung dianggap sebatas pencitraan. Kalau sudah begitu, maka sulit untuk memperbaiki branding yang telah dibangun dan kembali memperoleh berbagai keuntungan yang selama ini telah diperoleh.
Membangun citra yang baik mungkin terdengar sulit. Tetapi, dengan memecah langkah besar menjadi langkah-langkah kecil, siapapun dapat membangun personal brand mereka sendiri. Berikut adalah beberapa cara membangun personal branding yang dapat kamu jadikan panduan.
Menentukan tujuan adalah langkah krusial dalam membangun personal branding yang kuat. Seperti apa diri kamu ingin dikenal? Sebagai apa diri kamu ingin dikenal? Kepribadian seperti apa yang kamu ingin tampilkan? Dalam lingkungan apa kamu ingin dikenal; dunia profesional atau lingkungan sehari-hari?
Pertanyaan-pertanyaan demikian haruslah dapat kamu jawab jika kamu ingin membangun personal branding yang solid. Dengan mengetahui detil tentang bagaimana kamu ingin membangun citra, kamu akan dapat lebih baik menentukan keputusan yang akan diambil ke depannya.
Setelah kamu selesai menentukan tujuan, sekarang saatnya kamu melihat ke dalam dirimu sendiri; kepribadian seperti apa dan kemampuan apa saja yang kamu miliki?
Dengan mencocokkan kemampuan dan kepribadian kamu sekarang dengan tujuan akhirmu, kamu dapat melihat hal-hal apa saja yang harus kamu lakukan untuk membangun citra yang kamu inginkan.
Temukan kelebihan yang dapat kamu tonjolkan untuk membantu kamu membangun personal branding yang kamu inginkan. Tetapi, jangan hanya fokus pada kelebihan. Untuk membangun citra yang kuat, kamu harus terus mengasah diri agar kamu dapat beradaptasi dengan baik dalam berbagai kondisi dan bersiap menyambut peluang yang ada.
Baca Juga: Rekomendasi 8 Buku Personal Branding Untuk Tingkatkan Image Kamu
Salah satu tujuan utama dari membangun personal branding adalah untuk membangun koneksi. Untuk dapat membangun koneksi yang kuat, kepercayaan adalah hal yang wajib kamu dapatkan.
Kepercayaan di sini dapat bersifat teknis, dalam arti kamu benar-benar mengetahui apa yang kamu bicarakan. Misalnya, jika kamu ingin menjadi seorang yang dipandang dalam bidang teknologi, maka kamu harus benar-benar membuat orang percaya bahwa kamu adalah seorang ahli di bidangmu.
Selain sisi teknis, ada juga sisi non-teknis, misalnya kepribadian. Dalam proses memperluas koneksi, kamu akan menemukan banyak orang dengan berbagai latar belakang dan sikap. Di sinilah aspek kepribadianmu akan diuji; apakah kamu dapat beradaptasi dengan lingkungan baru? Apakah kemampuan komunikasimu cukup hebat?
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Interpersonal Skill Dalam Organisasi
Itulah dia beberapa alasan tentang pentingnya personal branding dan bagaimana cara untuk membangunnya. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk menciptakan personal branding. Salah satunya adalah mengasah atau bahkan meningkatkan skill yang kamu inginkan atau miliki melalui kursus online yang dapat kamu akses melalui portal pembelajaran seperti GreatNusa.
GreatNusa menyediakan berbagai course untuk membantu kamu membangun dan memperkuat personal branding, baik dari sisi hardskill seperti keterampilan dalam teknologi, keterampilan dalam berkomunikasi.
Itulah beberapa pentingnya personal branding bagi setiap individu. Tak cuma untuk kehidupan sosial, personal branding juga menjadi kunci penting untuk meraih sukses dalam kehidupan profesional.