GreatNusa
GreatSayaGreatBisnisGreatEdu
Design & CreativeBusiness & ManagementData & TechnologyDigital MarketingFinance & AccountingLeadershipLanguageSales & MarketingProject ManagementSoft SkillLihat Semua Kategori
Masuk / Daftar
  1. Beranda
  2. Artikel
  3. Knowledge

Knowledge

GreatNusa

PT. Gagas Edukasi Anantara
Jl. Jalur Sutera Barat Panunggangan Timur
Kota Tangerang 15143
Indonesia

Hubungi Kami

kontak@greatnusa.com

Kategori Populer

  • Design & Creative

  • Business & Management

  • Data & Technology

  • Digital Marketing

  • Finance & Accounting

  • Leadership

Lainnya

  • Produk

  • Artikel

  • Kategori Produk

  • Kategori Artikel

  • Kebijakan Privasi

  • Syarat dan Ketentuan

  • Tanya Jawab

© 2025 GreatNusa. Seluruh hak cipta dilindungi.
Made with ❤️ for Indonesia

    Menampilkan 145 - 150 dari 228 Artikel

    Advertising Expense: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

    ARTICLE

    KNOWLEDGE

    By greatnusa • 8 Februari 2023

    Advertising Expense: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

    Advertising expense adalah biaya yang dibutuhkan untuk melakukan pemasaran agar produk dapat dikenal oleh lebih banyak orang. Cari tahu selengkapnya di sini!

    Dalam dunia bisnis, biaya iklan atau advertising expense adalah salah satu jenis biaya yang cukup penting dan dibutuhkan untuk mengembangkan bisnis. Pasalnya, untuk mencapai target pasar yang sesuai, kamu tentu perlu berbagai metode untuk memastikan bahwa informasi dalam iklan tersampaikan. Maka dari itu, perencanaan advertising expense tak boleh dilewatkan.

    Dalam artikel ini, GreatNusa akan memberikan informasi seputar advertising expense agar kamu dapat lebih mengenal pentingnya iklan sekaligus alasan pentingya perencanaan advertising expense dalam rancangan keuangan bisnis kamu. Simak informasi selengkapnya di bawah ini.

    Apa Itu Advertising Expense?

    Advertising expense adalah besaran biaya yang diperlukan oleh perusahaan untuk mempromosikan produk atau jasa mereka kepada target pasar baik pada media digital atau media konvensional. Biaya ini umumnya mencakup berbagai macam kegiatan mulai dari berlangganan fitur iklan di media, pembuatan konten, hingga menentukan jumlah biaya promosi dan pemasaran lainnya.

    Dapat dikatakan bahwa advertising expense adalah bagian yang sangat penting dalam bisnis karena dapat menjadi alat yang membantu bisnis meningkatkan penjualan dan mencapai target pasar yang lebih luas. 

    Sebagai contoh, ketika memutuskan untuk menggunakan fitur iklan pada media digital, di waktu yang sama, kamu dapat mempromosikan produk kepada jutaan orang sekaligus. Hal ini tentu menjadi peluang yang menguntungkan sebab bisnis dapat menjangkau pasar yang lebih luas dan tak menutup kemungkinan tingkat penjualan produk pun akan naik.

    Namun tak dapat dimungkiri, advertising expense juga dapat menjadi beban yang berat bagi perusahaan terutama jika tidak ada pengelolaan yang baik. Oleh karena itu, perusahaan harus mempertimbangkan dengan hati-hati seberapa besar biaya yang akan dikeluarkan untuk melakukan pemasaran produk.

    Baca Juga: Niche Marketing: Pengertian dan Cara Menentukannya

    Apa Saja Jenis-Jenis Digital Advertising?

    Seiring dengan berkembangnya teknologi dan internet, digital advertising menjadi semakin hal yang dapat dikatakan wajib dalam strategi pemasaran perusahaan. Berikut adalah beberapa jenis digital advertising yang bisa dimanfaatkan oleh perusahaan dalam menyebarkan informasi produk:

    1. Paid Search Advertising

    Paid search advertising adalah jenis iklan digital yang muncul di hasil pencarian mesin seperti Google. Iklan ini biasanya ditempatkan di bagian atas atau bawah halaman hasil pencarian dan ditandai sebagai iklan. 

    Dalam jenis digital advertising yang satu ini, perusahaan membayar untuk menempatkan situs web mereka pada halaman satu bagian teratas dan besaran biaya ini nantinya akan disesuaikan dengan seberapa banyak orang yang klik iklan tersebut.

    2. Display Advertising

    Display advertising adalah jenis iklan yang muncul di situs web dan aplikasi tertentu. Iklan ini dapat berupa gambar, video, atau teks dan dapat ditempatkan di berbagai lokasi di situs web seperti header, sidebar, atau dalam konten artikel. 

    Biaya iklan pada display advertising biasanya dibebankan untuk menempatkan informasi seputar produk di dalam aplikasi atau situs web tersebut dan besarannya ditentukan oleh seberapa banyak orang yang melihat atau melakukan klik iklan tersebut.

    Baca Juga: Analisa SWOT: Pengertian, Tujuan, dan Manfaatnya dalam Digital Marketing

    3. Social Media Advertising

    Jenis digital advertising yang belakangan ini paling banyak digunakan adalah social media advertising. Digital advertising yang satu ini merupakan jenis iklan yang muncul di aplikasi media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter dan lain sebagainya. 

    Iklan ini biasanya muncul dalam bentuk gambar, foto, video, infografis, dan lain sebagainya serta dapat ditargetkan kepada pengguna tertentu berdasarkan lokasi, usia, minat, dan berbagai kriteria lainnya. Sama halnya dengan display advertising pada situs web atau aplikasi, besaran advertising expense yang dikeluarkan ini tergantung pada jumlah orang yang melihat atau melakukan interaksi pada iklan tersebut.

    4. Native Advertising

    Native advertising adalah jenis iklan dalam bentuk konten organik di dalam sebuah situs web atau aplikasi yang ditempatkan pada bagian yang strategis. Contoh dari native advertising ini adalah pada sebuah artikel tentang topik tertentu, terdapat informasi tentang sebuah merek dan ditempatkan di situs web yang berkaitan dengan produk. 

    Pada dasarnya, native advertising adalah jenis digital advertising yang mirip dengan display advertising. Hanya saja, biaya iklan ini tergantung pada kesepakatan antara perusahaan dan pemilik situs web atau aplikasi dan dapat berupa biaya berbasis tampilan atau biaya berbasis tindakan seperti klik atau konversi.

    Apa Saja Contoh Digital Advertising?

    Sekarang ini, kamu mungkin sudah tak asing lagi dengan tampilan iklan pada berbagai media digital. Namun, agar dapat memahaminya lebih jelas, simak ulasan contoh digital advertising yang dapat digunakan oleh perusahaan:

    1. Google Ads

    Google Ads adalah platform iklan terbesar yang memungkinkan perusahaan untuk menempatkan iklan mereka di hasil pencarian teratas Google, situs web mitra, hingga YouTube. Sebuah bisnis memiliki kesempatan untuk dapat menargetkan iklan produknya berdasarkan kata kunci, lokasi, waktu, dan lain sebagainya.

    2. Facebook Ads

    Contoh digital advertising yang selanjutnya adalah Facebook Ads. Kamu mungkin sudah tak asing lagi dengan iklan yang disediakan oleh media sosial terbesar yang satu ini. Facebook Ads adalah metode periklanan yang memungkinkan perusahaan untuk menempatkan iklan di Facebook, Instagram, dan aplikasi terkait lainnya. 

    Dalam memanfaatkan Facebook Ads, kamu dapat menargetkan iklan berdasarkan usia, jenis kelamin, minat, preferensi, perilaku dalam media, dan filter lainnya.

    3. YouTube Ads

    YouTube Ads adalah media iklan yang memungkinkan perusahaan untuk menempatkan video tentang produk yang dijual pada berbagai video yang ada di YouTube. Contoh media iklan yang satu ini cukup efektif untuk menarik perhatian pengguna media terkait karena informasi disampaikan dengan tontonan yang menarik dan unik.

    4. Influencer Marketing

    Influencer marketing adalah jenis digital advertising di mana perusahaan bekerja sama dengan selebriti atau akun media sosial dengan jumlah pengikut yang cukup besar untuk mempromosikan produk. 

    Influencer dapat memposting foto atau video tentang produk tersebut di akun media sosial mereka dan bertanggung jawab atas konten yang dibuat secara keseluruhan mulai dari produksi hingga pengunggahan konten ke media sosial. 

    Baca Juga: Digital Marketing 101: An Essential Guide to Market, Segment and Persona

    5. Affiliate Marketing

    Affiliate marketing belakangan ini sedang menjadi salah satu bentuk iklan yang paling banyak menarik minat pengguna media digital lainnya. Contoh periklanan ini adalah jenis digital advertising di mana perusahaan membayar afiliasi untuk mempromosikan produk mereka. 

    Afiliasi ini dapat berupa situs web, blog, atau pemanfaatan media sosial dengan jumlah pengikut yang tinggi untuk mempromosikan produk dengan cara menempatkan tautan (link) afiliasi di media yang digunakan.

    Nah itu dia beberapa informasi tentang jenis dan contoh digital advertising yang bisa kamu manfaatkan untuk meningkatkan penjualan melalui penyampaian informasi produk yang menarik dan tepat sasaran. 

    Secara keseluruhan, advertising expense juga termasuk pada jenis biaya yang harus ada dalam setiap rencana keuangan bisnis. Namun tak cukup pada perencanaan biaya iklan yang memadai saja, perusahaan juga perlu merancang strategi iklan yang baik agar konten yang dihasilkan dapat menarik pengguna lain untuk membeli atau setidaknya berkunjung ke halaman produk.

    Tertarik mempelajari bisnis dan kaitannya dengan teknologi lebih dalam? Saatnya untuk meningkatkan skill kamu dengan kursus dari GreatNusa. Tenang saja, GreatNusa dilengkapi dengan pengajar yang kompeten dan berpengalaman pada bidangnya dan waktu pembelajarannya pun lebih fleksibel serta adaptif. Klik di sini untuk daftar sekarang juga.

    Digital Marketing Channel: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

    ARTICLE

    KNOWLEDGE

    By greatnusa • 8 Februari 2023

    Digital Marketing Channel: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

    Digital marketing channel adalah media yang digunakan untuk menjangkau pasar yang lebih luas dan lebih besar. Cari tahu jenis, tujuan, dan contohnya dalam artikel ini!

    Dalam era digital yang semakin berkembang, digital marketing channel adalah salah satu hal yang sangat penting bagi bisnis. Pasalnya untuk mempertahankan bisnis dan memperluas jangkauan pasar, kamu juga harus bisa mengikuti perkembangan zaman di tengah persaingan yang ketat. Ditambah lagi, digital marketing kini memiliki dampak yang cukup besar bagi kemajuan sebuah bisnis.

    Sayangnya, masih banyak orang yang belum paham mengenai digital marketing channel dan bagaimana cara memanfaatkannya. Oleh karena itu, pada artikel ini, GreatNusa akan berbagi informasi seputar pengertian digital marketing channel. Pastikan kamu membacanya hingga akhir.

    Apa Itu Digital Marketing Channel?

    Digital marketing channel adalah media yang digunakan untuk melakukan pemasaran produk secara digital. Secara umum, digital marketing channel sendiri dilakukan untuk menjangkau dan terhubung dengan target pasar yang lebih luas dengan biaya yang lebih efisien dibandingkan dengan pemasaran menggunakan metode tradisional. 

    Saat ini,  tak dapat dimungkiri bahwa pemanfaatan digital marketing channel menjadi hal yang sangat penting bagi bisnis karena sudah semakin banyak orang yang menggunakan internet untuk mencari segala informasi bahkan hingga berbelanja. Tak hanya bisa digunakan pada satu industri tertentu saja, seluruh bisnis dari berbagai sektor dapat memanfaatkan media ini. 

    Apa Saja Manfaat Digital Marketing Channel?

    Dilihat dari pengertian di atas, digital marketing channel adalah media yang cukup membantu bisnis untuk berkembang menjadi lebih besar. Lalu apa saja sebenarnya manfaat dari digital marketing channel ini? Langsung saja simak ulasan selengkapnya di sini:

    1. Lebih Efektif dalam Menjangkau Target Pasar

    Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, digital marketing channel membantu bisnis untuk menjangkau pengguna yang lebih luas dengan lebih efektif karena bisa menggunakan berbagai macam media dan alat untuk menyesuaikan penyebaran materi pemasaran dengan karakteristik target pasar. 

    2. Menghemat Biaya

    Dibandingkan dengan marketing konvensional seperti iklan di televisi atau koran, digital marketing channel jauh lebih hemat biaya. Bagaimana tidak, saat ini, hampir sebagian besar media digital tersedia gratis untuk semua orang. Jadi, kamu bisa melakukan pemasaran secara gratis atau jika diperlukan pun, biayanya masih sangat terjangkau.

    3. Lebih Mudah untuk Dilacak dan Diukur

    Dalam digital marketing channel, bisnis bisa melacak dan mengukur efektivitas dari setiap kampanye pemasaran yang dilakukan dengan lebih mudah. Misalnya, bisnis bisa melihat berapa banyak pengunjung yang datang ke Situs web, berapa banyak orang yang membuka email marketing yang telah disebarkan, atau jumlah orang yang melihat iklan dan klik profil media sosialnya.

    Baca Juga: Authentic Leadership: Pengertian, Ciri, dan Cara Menerapkannya

    4. Lebih Fleksibel dalam Menyesuaikan Strategi Pemasaran

    Dalam digital marketing channel, bisnis bisa lebih fleksibel dalam menyesuaikan strategi pemasaran mereka. Maksudnya, jika sebuah kampanye pemasaran tidak efektif, perusahaan atau perseorangan bisa dengan mudah mengubah strategi dengan melakukan perubahan pada media atau saluran yang digunakan.

    Apa Saja Tugas Digital Marketing Channel?

    Digital marketing channel secara tidak langsung memiliki tanggung jawab yang penting dalam mempromosikan bisnis secara daring (online). Berikut adalah beberapa tugas utama dari digital marketing channel:

    1. Meningkatkan Visibilitas Bisnis

    Tugas pertama dari digital marketing channel adalah meningkatkan visibilitas bisnis. Penggunaan berbagai jenis digital marketing channel seperti situs web, media sosial, email marketing, SEO, dan SEM dapat membantu meningkatkan kesadaran pengguna lain terhadap keberadaan bisnis kamu secara daring (online).

    2. Memperluas Target Pasar

    Digital marketing channel juga bertugas untuk memperluas target pasar menjadi jauh lebih besar untuk memperbesar skala usaha. Melalui penggunaan saluran dan media yang tepat, bisnis bisa mempromosikan produk kepada orang yang tepat. Hal ini tentu menjadi hal yang menguntungkan sebab bisa meningkatkan peluang untuk mendapatkan konversi atau penjualan.

    3. Meningkatkan Interaksi dengan Pelanggan

    Digital marketing channel juga bertugas untuk meningkatkan interaksi dengan pelanggan. Keberadaan media sosial sekarang ini memudahkan semua orang untuk berinteraksi, tak terkecuali bagi kamu yang memanfaatkannya sebagai akun pemasaran. 

    Dalam menjalankan akun bisnis, kamu bisa berinteraksi langsung dengan pelanggan, menjawab pertanyaan, dan memberikan layanan dukungan. Hal ini bisa meningkatkan kepuasan pelanggan dan membuat mereka menjadi lebih loyal terhadap bisnis.

    Baca Juga: Apa Itu Komunikasi Bisnis, Unsur, Jenis dan Manfaatnya

    4. Meningkatkan Engagement

    Tugas selanjutnya dari digital marketing channel adalah meningkatkan engagement atau keterlibatan pengunjung dengan akun bisnis. Buat konten marketing yang menarik dan berguna bagi pengguna internet lainnya seperti artikel blog, kuis, video, infografis, dan lain sebagainya. Konten yang baik bisa meningkatkan engagement pengunjung dengan akun bisnis, bahkan mungkin saja sebagian besar dari mereka akan membagikan konten tersebut ke orang lain.

    5. Memperluas Jangkauan Bisnis

    Digital marketing channel juga bertugas untuk memperluas jangkauan bisnis. Dengan menggunakan berbagai jenis media baik konvensional maupun daring (online), bisnis bisa menjangkau lebih banyak orang mulai dari daerah yang sama, di luar daerah atau bahkan di luar negara. Jadi, pertumbuhan bisnis akan semakin cepat.

    Apa Saja Jenis-Jenis Digital Marketing Channel?

    Ada beberapa jenis digital marketing channel yang bisa kamu manfaatkan untuk memperbesar jangkauan bisnis. Berikut adalah beberapa jenis- digital marketing channel yang umum digunakan:

    1. Situs web

    Dalam Situs web, bisnis bisa menampilkan informasi mengenai produk atau jasa mereka, testimoni dari pelanggan, serta berbagai informasi yang relevan dengan bisnis mereka. Situs web juga bisa digunakan sebagai sarana pemberi informasi melalui pemanfaatan SEO sekaligus menjadi tempat untuk melakukan transaksi secara daring (online) seperti pembelian produk atau pemesanan jasa.

    2. Media Sosial

    Media sosial adalah alat yang sangat populer untuk melakukan digital marketing. Pasalnya, bisnis bisa mempromosikan produk atau jasa mereka, berinteraksi dengan pelanggan, serta memperluas jangkauan bisnis. Beberapa contoh media sosial yang bisa kamu manfaatkan sebagai media iklan adalah Facebook, Instagram, Twitter, LinkedIn, dan TikTok.

    3. Email Marketing

    Email marketing adalah jenis digital marketing channel yang sudah mulai digunakan untuk mempromosikan sebuah produk bisnis sejak dahulu. Jika kamu, sebagai pengunjung situs web pernah menuliskan Email pada kolom berlangganan, biasanya kamu akan mulai menerima email berupa iklan produk. 

    Dalam email marketing, bisnis bisa mengirim email kepada pelanggan dengan berbagai tujuan, seperti memperkenalkan produk baru, memberikan penawaran spesial, atau memberikan informasi mengenai bisnis mereka.

    4. Search Engine Optimization (SEO)

    SEO adalah teknik yang digunakan untuk meningkatkan visibilitas sebuah situs web di hasil pencarian pada mesin pencarian seperti Google. Dalam penerapan SEO, bisnis bisa melakukan berbagai teknik untuk meningkatkan peringkat situs web yang dimiliki pada hasil pencarian teratas melalui optimasi konten situs web, melakukan penelitian kata kunci, atau memperbaiki struktur situs web.

    5. Search Engine Marketing (SEM)

    SEM adalah teknik yang digunakan untuk mempromosikan situs web atau bisnis melalui iklan di hasil pencarian mesin. Dalam SEM, bisnis bisa menampilkan iklan mereka di hasil pencarian mesin seperti Google dengan cara membayar pada setiap klik yang dilakukan oleh pengunjung.

    6. Konten Marketing

    Jenis digital marketing channel yang terakhir adalah konten marketing yang merupakan teknik untuk mempromosikan produk atau jasa melalui pembuatan konten dengan tujuan menarik pengguna internet lainnya. 

    Dalam konten marketing, bisnis bisa membuat berbagai macam konten yang relevan dengan bisnis dan tentunya dikemas dengan cara yang unik serta menarik seperti pembuatan kuis, permainan, penyajian informasi, film pendek, dan lain sebagainya.

    Baca Juga: 9 Manfaat Media Sosial untuk Bisnis Rintisan

    Apa Saja Contoh Digital Marketing Channel?

    Sudah mengenal apa saja jenis digital marketing channel, sekarang saatnya kamu untuk melihat berbagai contoh penggunaan digital marketing channel yang sukses dan berhasil memperkenalkan bisnisnya pada khalayak luas. Simak ulasan selengkapnya di bawah ini:

    1. Nike

    Nike adalah salah satu brand yang sangat aktif dalam menggunakan digital marketing channel untuk mempromosikan produk mereka. Nike mempunyai akun Instagram dan Twitter yang sangat aktif dengan ribuan pengikut. 

    Brand yang bergerak di bidang fashion sport ini juga mempunyai situs web yang sangat interaktif dengan berbagai konten menarik yang bisa memberikan informasi dan inspirasi bagi pengunjung.

    2. Airbnb

    Airbnb mempunyai situs web  yang sangat aktif dan menyediakan berbagai macam konten yang relevan dengan bisnis mereka seperti panduan wisata, informasi untuk traveler, dan cerita inspiratif dari host Airbnb. Konten-konten tersebut bisa menarik perhatian target pasar dan memperkuat kesadaran masyarakat terhadap kehadiran Airbnb.

    3. Coca-Cola

    Salah satu contoh digital marketing channel yang digunakan oleh Coca-Cola adalah video marketing. Sadar ataupun tidak, Coca-Cola hingga kini selalu berhasil memproduksi berbagai macam video iklan yang kreatif dan menghibur seperti iklan Super Bowl yang selalu dinantikan setiap tahunnya. Video-video iklan tersebut menjadi viral dan menjadi pembicaraan di media sosial, sehingga memperkuat nama Coca-Cola.

    Baca Juga: Mengenal Apa Itu Interpersonal Skill dalam Organisasi

    4. HubSpot

    HubSpot adalah perusahaan yang fokus pada software inbound marketing yang memanfaatkan email marketing sebagai salah satu metode pemasaran digitalnya. HubSpot mengirimkan email rutin kepada pelanggan mereka dengan konten yang informatif dan relevan seperti tips untuk meningkatkan strategi pemasaran digital, pengenalan fitur-fitur baru pada software mereka, dan penawaran spesial untuk pelanggan setia.

    Jadi, sekarang, apakah kamu sudah lebih mengenal digital marketing channel? Secara garis besar, digital marketing channel adalah bagian yang tak boleh dilewatkan dalam sebuah rencana pengembangan bisnis. Apalagi pada era digital saat ini, hampir sebagian besar hal dilakukan dengan memanfaatkan internet dan berbagai media di dalamnya. 

    Oleh sebab itu, penting untuk kamu mempelajari lebih mendalam tentang teknologi dan cara untuk membuat sebuah situs web atau media sosial lebih menarik. Jangan khawatir, GreatNusa siap membantu kamu. 

    GreatNusa menyediakan program kursus untuk berbagai bidang mulai dari manajemen dan bisnis hingga teknologi agar dapat membantu mengembangkan kemampuan kamu. Jika tertarik untuk bergabung, kamu bisa langsung saja mengunjungi GreatNusa. 

    Asah potensi yang kamu miliki agar menjadi lebih maksimal bersama para mentor ahli dan berpengalaman di GreatNusa serta dapatkan berbagai penawaran spesial sekarang juga.

    User Generated Content: Pengertian Serta Manfaatnya dalam Dunia Digital Marketing

    ARTICLE

    KNOWLEDGE

    By greatnusa • 8 Februari 2023

    User Generated Content: Pengertian Serta Manfaatnya dalam Dunia Digital Marketing

    User generated content adalah konten yang dibuat oleh pengguna lain di luar perusahaan untuk memasarkan sebuah produk. Cari tahu informasi selengkapnya di sini!

    Ada banyak sekali bentuk konten yang digunakan sebagai alat pemasaran sebuah produk. Salah satu bentuk konten yang menjadi trend saat ini adalah user generated content. Pada dasarnya, user generated content adalah konten yang dibuat oleh pengguna lain atau masyarakat umum, bukan oleh akun bisnis yang resmi.

    Konsep konten ini melibatkan pengguna produk secara umum dalam proses pembuatan konten dan memberi kesempatan bagi mereka untuk berpartisipasi membangun citra produk. Penasaran dengan apa itu user generated content dan contoh-contohnya? Simak informasi selengkapnya dalam artikel berikut ini.

    Apa Itu User Generated Content?

    User generated content atau tak jarang dikenal sebagai UGC adalah konten yang dibuat oleh pengguna lain atau bahkan media daring (online) terhadap suatu produk dari sebuah perusahaan baik jasa atau barang. 

    Konten umumnya disajikan dalam bentuk gambar, video, teks, atau ulasan yang dibuat oleh pengguna lain melalui media sosial, forum, atau aplikasi lainnya. User generated content seringkali memiliki nuansa personal dan autentik sehingga membuatnya lebih menarik dibandingkan dengan konten yang dibuat langsung oleh akun bisnis itu sendiri.

    Salah satu bentuk user generated content yang mungkin sering ditemukan biasanya berupa foto atau video dari pengguna yang menggunakan produk tertentu dan membuat ulasannya berdasarkan pengalaman penggunaan. Seiring dengan perkembangan teknologi dan media sosial, user generated content menjadi semakin populer dan memiliki pengaruh yang signifikan dalam dunia digital marketing.

    Apa Saja Manfaat User Generated Content?

    Belakangan ini, user generated content sebenarnya menjadi ide pemasaran yang baik sebab ada lebih banyak orang yang lebih tertarik dan percaya pada sebuah ulasan dari pengguna produk tersebut. Adapun manfaat yang diberikan oleh user generated content antara lain:

    1. Meningkatkan Impresi 

    Salah satu manfaat utama adanya user generated content dalam melakukan digital marketing adalah meningkatkan interaksi dan impresi akun bisnis dengan pengguna lain yang mungkin baru mengetahui produk tersebut. 

    User generated content memberikan kesempatan kepada pengguna untuk berpartisipasi aktif dalam memperkenalkan produk kepada khalayak yang lebih luas. Jadi, perusahaan juga dapat memanfaatkan hal tersebut untuk menarik lebih banyak orang untuk berkunjung ke akun bisnisnya dan bukan tidak mungkin dapat meningkatkan penjualan.

    2. Meningkatkan Kepercayaan pada Produk

    Dibandingkan dengan konten yang dibuat langsung oleh akun bisnis yang dikelola perusahaan, user generated content memiliki tingkat kepercayaan dari pengguna lain yang lebih tinggi karena bersumber dari pengguna yang memiliki pengalaman langsung dengan produk tersebut. Hal ini membuat user generated content menjadi alat yang efektif untuk membangun kepercayaan dan kredibilitas pada suatu produk.

    Baca Juga: Apa itu Kecerdasan Buatan dan Contohnya? Bagaimana Cara Kerjanya?

    3. Meningkatkan Jangkauan

    User generated content memiliki potensi untuk menjangkau pasar yang lebih luas dan membuat produk semakin terlihat oleh lebih banyak orang. Ketika pengguna membagikan konten user generated content di media sosial atau forum, konten tersebut bisa menyebar dengan cepat dan dilihat oleh lebih banyak orang.

    4. Meningkatkan Peringkat 

    Dalam dunia digital marketing, peringkat pada mesin pencarian menjadi salah satu hal yang sangat penting. User generated content dapat membantu meningkatkan peringkat perusahaan dan produk kamu di mesin pencarian karena jenis konten ini seringkali memiliki kata kunci yang relevan dengan produk tersebut. 

    Selain itu, user generated content juga bisa membantu meningkatkan jumlah klik pada tautan (link) ke situs web bisnis yang tentunya berdampak positif pada ranking di search engine.

    Apa Saja Tugas User Generated Content?

    1. Mempromosikan Keaslian

    User generated content bertugas untuk melakukan promosi dengan cara yang unik namun tetap berdasarkan pengalaman penggunaan produk terkait. Pasalnya selain menguntungkan bagi bisnis dan produk yang dijual, user generated content juga mendapatkan keuntungan dengan mendapat kepercayaan dan media yang digunakan akan berkembang menjadi lebih besar. Sebab, pengguna lain percaya, bahwa ulasan yang diberikan berdasarkan kejujuran. 

    2. Mengelola dan Menggunakan Media dengan Bijak

    Sebuah bisnis harus memilih konten yang dibuat oleh paling relevan dan memiliki kualitas terbaik untuk dipublikasikan di akun bisnisnya. Selain itu, perusahaan juga harus memastikan bahwa pengguna yang membuat user generated content memberikan izin untuk penggunaan atau pengunggahan ulang (repost)  konten tersebut.

    3. Memilih User Generated Content yang Sesuai

    Tak hanya itu saja, dari sisi pelaku usaha, konten yang dipilih untuk dipublikasikan harus sesuai dengan aturan dan nilai yang dimiliki produk atau bahkan perusahaan. Jadi, perusahaan juga harus memastikan bahwa konten tersebut aman dan tidak mengandung unsur yang merugikan baik perusahaan itu sendiri maupun merugikan orang lain.

    4. Menuntun Keputusan Pembelian

    Keberadaan user generated content ini biasanya juga bertujuan untuk mendorong para pengguna lainnya untuk membuat keputusan pembelian sebuah produk. Melalui kepercayaan yang sudah didapatkan dari pengguna, sebagai user generated content, kamu mungkin akan lebih mudah untuk meyakinkan  pengguna lain untuk menggunakan produk yang sama dengan yang diulas (review).

    Baca Juga: 5 Tipe User Interface dan Kelebihan Kekurangannya

    Apa Saja Contoh User Generated Content?

    Tertarik dengan user generated content? Berikut pilihan contoh bentuk user generated content yang bisa kamu coba. Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini:

    1. Ulasan Produk

    Ulasan (review) produk merupakan salah satu contoh user generated content yang paling umum. Pengguna dapat memberikan ulasan mengenai produk atau layanan yang mereka gunakan berdasarkan pengalaman pribadi, baik itu di media sosial atau aplikasi perdagangan internet (e-commerce). 

    Ulasan ini bisa membantu pengguna lain yang juga merencanakan pembelian dan membutuhkan bantuan untuk memutuskan apakah produk tersebut sesuai dengan kebutuhan mereka atau tidak.

    2. Foto atau Video Produk

    Pengguna juga dapat melakukan foto produk atau video dengan menceritakan pengalamannya saat menggunakan produk atau layanan sebuah perusahaan. Konten tersebut dapat dibagikan di media sosial atau media lainnya agar dapat membantu meningkatkan kesadaran lebih banyak orang terhadap kehadiran produk atau layanan tersebut.

    Baca Juga: Authentic Leadership: Pengertian, Ciri, dan Cara Menerapkannya

    3. Konten yang Menginspirasi

    User generated content juga bisa dibuat dengan bentuk konten yang menginspirasi atau memotivasi seperti kisah pengalaman pribadi dengan sebuah bisnis atau produk tertentu. Konten semacam ini dapat membantu meningkatkan keterlibatan pengguna dan memperkuat hubungan antara produk dengan lebih banyak khalayak.

    4. Konten yang Menghibur

    Tak sedikit orang yang lebih tertarik dengan jenis konten yang menghibur meskipun di dalamnya terdapat beberapa materi iklan. Jadi, kamu bisa memanfaatkannya dengan membuat konten yang lucu atau kreatif saat membagikan pengalaman penggunaan produk tertentu. 

    Kesimpulannya, user generated content memiliki banyak manfaat untuk sebuah bisnis. Selain berbagai manfaat dan tugas yang disebutkan di atas, user generated content juga bisa digunakan sebagai alat untuk mengetahui respon dan cara pandang pengguna terhadap sebuah produk. 

    Informasi tentang respon dan cara pandang tersebut tentu penting bagi sebuah bisnis sebab akan sangat berguna ketika menyusun strategi pemasaran yang sesuai dengan minat dan preferensi konten target pasar dari produk yang dijual. Nantinya, perusahaan memiliki peluang yang lebih besar untuk menghasilkan strategi pemasaran (lead) dan meningkatkan nilai penjualan.

    Bagaimana, apakah kamu tertarik untuk mempelajari teknik marketing dan pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan cakupan bisnis dan target pasar? Pelajari lebih dalam tentang bisnis dan teknologi dengan kursus di GreatNusa. 

    Tak ada yang perlu diragukan lagi, seluruh kursus di GreatNusa diajarkan langsung oleh ahlinya. Jadi tunggu apalagi, daftarkan diri kamu sekarang dan tingkatkan keterampilan kamu melalui kursus dan webinar di GreatNusa segera! 

    Social Media Management: Pengertian, Fungsi, Serta Manfaatnya Bagi Bisnis

    ARTICLE

    KNOWLEDGE

    By greatnusa • 9 Februari 2023

    Social Media Management: Pengertian, Fungsi, Serta Manfaatnya Bagi Bisnis

    Social media management adalah proses mengelola media sosial yang difungsikan untuk menjangkau lebih banyak orang melalui konten. Cek informasi lengkapnya di sini.

    Social media management adalah sebuah cara terbaik yang bisa kamu lakukan untuk mengembangkan bisnis melalui media digital. Perlu diketahui bersama, saat ini internet dan media sosial memiliki kekuatan yang cukup besar dalam segala hal. Bayangkan, kamu bisa mendapatkan berbagai informasi hingga melakukan pembelian di dalam satu media saja.

    Hal ini yang menjadi alasan mengapa social media management harus ada dan diterapkan oleh seluruh bisnis untuk memasarkan produknya. Dalam satu kali klik saja, besar kemungkinan unggahan tersebut dapat menjangkau ratusan orang. Menarik bukan? Untuk mempelajari social management lebih lanjut, simak informasinya dalam artikel di bawah ini.

    Apa Itu Social Media Management?

    Social media management adalah proses mengelola, mengawasi, dan memanfaatkan media sosial untuk mencapai tujuan bisnis serta menganalisis pengguna media sosial untuk mengembangkan strategi pemasaran. 

    Hal ini meliputi seluruh proses digital marketing seperti merencanakan strategi media sosial, mengelola konten, memantau performa, serta berinteraksi dengan pengikut atau pengguna lainnya. 

    Jadi, sebenarnya social media management tidak hanya sekadar mengelola akun media sosial atau belakangan ini dikenal dengan sebutan menjadi admin saja, tetapi juga memahami bagaimana media sosial dapat digunakan untuk meningkatkan kesadaran terhadap produk, impresi akun (engagement), serta mengukur keberhasilan setiap konten pemasaran yang diunggah.

    Untuk memastikan kesuksesan dalam social media management, seorang harus memiliki pengetahuan yang luas mengenai media sosial termasuk perubahan yang terjadi di dalamnya serta kemampuan untuk memanfaatkan alat-alat analisis yang tersedia.

    Baca Juga: Wajib Tahu! Macam-Macam Akuntansi Serta Pengertiannya

    Apa Saja Fungsi Social Media Management?

    Sampai saat ini, masih banyak orang yang belum mengetahui apa fungsi adanya social media management. Untuk itu, GreatNusa akan memberikan informasi mengenai beberapa fungsi social media management di bawah ini:

    1. Membangun Citra pada Internet yang Kuat

    Social media management membantu bisnis untuk membangun citra pada dunia internet yang kuat. Hal ini dilakukan dengan mengembangkan strategi media sosial yang efektif termasuk menentukan platform yang tepat, target pasar, serta jenis konten yang akan dibagikan.

    2. Meningkatkan Kesadaran Terhadap Keberadaan Produk

    Brand awareness atau kesadaran akan keberadaan sebuah produk merupakan seberapa banyak masyarakat yang tahu dan menyadari bahwa produk tersebut ada. Social media management dapat membantu meningkatkan kesadaran keberadaan produk ini dengan cara membagikan konten yang menarik dan relevan serta dengan berinteraksi secara aktif dengan pengguna lainnya.

    Hal ini dapat membantu bisnis untuk dapat memperluas jangkauan dan menarik lebih banyak pelanggan potensial.

    3. Meningkatkan Impresi Akun

    Impresi akun adalah cara yang tepat untuk mengetahui apakah pengguna media sosial lainnya tertarik dengan merek dan konten yang dibagikan. Social media management dapat membantu meningkatkan impresi akun dengan cara merespons komentar dan pesan, meminta umpan balik (feedback), serta mengadakan kontes atau kuis.

    4. Menjadi Media yang Praktis

    Sadar atau tidak, selama ini, kehadiran social media management dapat mengembangkan fungsi media. Pasalnya, dengan adanya pengelolaan media sosial yang baik, akun bisnis dapat diubah menjadi media promosi, informasi, dan berita yang praktis. 

    Apalagi, sekarang sudah banyak pengguna media sosial banyak yang mengandalkan media sosial untuk mendapatkan informasi seputar produk yang dituju dan diinginkan.

    Baca Juga: 5 Cara Beradaptasi dengan Lingkungan Kerja Baru

    Apa Saja Manfaat Social Media Management?

    Selain fungsinya, kamu juga perlu mengetahui manfaat dari penggunaan social media management yang maksimal. Simak informasi selengkapnya dalam poin-poin berikut ini:

    1. Meningkatkan Visibilitas dan Jangkauan Bisnis

    Melalui pemanfaatan social media management, bisnis dapat meningkatkan visibilitas dan jangkauan bisnis mereka secara signifikan. Dalam era digital yang semakin berkembang, banyak orang yang menghabiskan waktu di media sosial. Jadi, memanfaatkannya dapat membantu bisnis untuk menjangkau target pasar yang lebih besar dengan mudah.

    2. Memperkuat Hubungan dengan Pelanggan

    Berinteraksi secara aktif dengan pengguna media sosial lain dengan merespons pertanyaan dan masukan hingga membagikan konten yang relevan dan menarik dapat membantu membangun kepercayaan dan loyalitas pelanggan terhadap bisnis kamu.

    3. Memperoleh Informasi yang Berharga

    Melalui social media management, bisnis dapat memperoleh informasi yang berharga mengenai target pasar. Hal ini umumnya meliputi preferensi dan kebiasaan, ulasan produk, serta trend yang terjadi di pasar. Lagi-lagi, hal ini berkaitan dengan strategi marketing yang tepat dan lebih efisien. 

    4. Meningkatkan Efektivitas Iklan

    Social media management dapat membantu meningkatkan efektivitas iklan dengan cara mengoptimalkan target pasar dan jenis konten yang dibagikan. Pemahaman tentang karakteristik pasar dan jenis konten yang paling efektif dapat mendorong sebuah bisnis untuk mendapatkan angka impresi yang lebih tinggi dari iklan yang terpasang di media sosial.

    Baca Juga: Apa Itu Hard Skill dalam Dunia Pekerjaan?

    Apa Saja Tugas Social Media Management?

    Sampai di sini, apakah kamu sudah cukup memahami social media management? Namun belum cukup sampai di situ saja, kamu juga perlu mengenal apa saja tugas social media management. Berikut ini merupakan informasi selengkapnya:

    1. Mengembangkan Strategi Media Sosial

    Tugas pertama dalam social media management adalah mengembangkan strategi media sosial yang efektif. Hal ini meliputi menentukan media yang tepat, target pasar, jenis konten, serta tujuan pemasaran bisnis yang ingin dicapai.

    2. Mengelola Konten

    Tugas selanjutnya adalah mengelola konten yang akan dibagikan di media sosial. Hal ini meliputi memproduksi konten yang menarik, mengatur jadwal publikasi, dan memastikan konsistensi merek serta tone of voice dalam setiap konten yang dibagikan.

    3. Memantau Performa

    Social media management juga melibatkan pemantauan performa konten yang dibagikan dengan memantau hasil analisis seperti engagement rate, reach, dan impresi akun. Selanjutnya, dari data tersebut, social media management dapat menentukan langkah yang tepat untuk mengoptimalkan konten dengan nilai hasil yang kecil.

    4. Berinteraksi dengan Pengguna

    Tugas terakhir dalam social media management adalah berinteraksi dengan pengguna media sosial lainnya. Hal ini dilakukan dengan melakukan berbagai aktivitas pada media sosial yang berkaitan dengan pengguna mulai dari membalas komentar, pertanyaan, hingga memberikan respons pada setiap keluhan yang disampaikan.

    Melihat dari informasi di atas, dapat dikatakan bahwa social media management adalah salah satu lingkup kerja yang cukup rumit dengan cakupan kerja yang besar. Namun, tenang saja, tak sedikit dari mereka yang membagikan pengalamannya sebagai social media management berkata bahwa mengelola media sosial adalah sesuatu yang menyenangkan. 

    Jadi, apakah kamu masih tetap tertarik pada bidang ini? Jika memiliki kemampuan dasar dalam hal memproduksi konten dan membuat sebuah media sosial menjadi lebih menarik dari segi kampanye pemasaran maupun tampilan, jangan tunda lagi untuk menjadi seorang ahli social media management!

    GreatNusa siap membantu kamu dengan memberikan kursus tentang teknologi dan software untuk meningkatkan kemampuan agar lebih maksimal. GreatNusa menyediakan kelas kursus yang fleksibel dan adaptif, sehingga kamu memiliki kesempatan untuk belajar kapan pun dan di mana pun. 

    Tunggu apalagi? Daftarkan diri kamu di GreatNusa sekarang dan pelajari beragam materi dengan metode pembelajaran yang praktis, aplikatif, serta berkualitas. 

    Ketahui Cara Menghitung Revenue dari Digital Ads

    ARTICLE

    KNOWLEDGE

    By greatnusa • 9 Februari 2023

    Ketahui Cara Menghitung Revenue dari Digital Ads

    Untuk melihat apakah iklan yang terpasang efektif dan berhasil, kamu perlu mengetahui nilai revenuenya. Cari tahu cara menghitung revenue digital ads di sini!

    Untuk mengoptimalkan sebuah situs web, beberapa bisnis mungkin memilih untuk memanfaatkan alat iklan digital atau digital ads. Pada dasarnya cara ini cukup efektif untuk meningkatkan jumlah pengunjung ketika pengguna melakukan pencarian sebuah informasi dengan kata kunci yang berkaitan dengan situs web kamu. Di samping itu, apakah kamu sudah mengetahui cara menghitung revenue?

    Cara menghitung revenue pada digital ads ini berfungsi untuk mengetahui seberapa efektif iklan yang berjalan. Ingin mengenal revenue dalam dunia periklanan digital? Simak artikel di bawah ini hingga akhir untuk mendapatkan seluruh informasi yang kamu butuhkan. 

    Apa Itu Revenue?

    Revenue secara umum adalah pendapatan yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan dari penjualan produk atau jasa yang mereka tawarkan. Namun dalam digital ads, revenue biasa disebut dengan Return on Ad Spend adalah metrik marketing untuk mengukur pendapatan dari total biaya yang telah dikeluarkan untuk menjalankan sebuah iklan. 

    Revenue biasanya dihitung untuk menentukan apakah iklan dipasang sebelumnya memberikan keuntungan atau justru kerugian bagi bisnis. Indikator keberhasilannya sendiri dinilai dari angka revenue. Jika nilai tinggi, maka menunjukkan bahwa perusahaan mampu menjual produk atau jasa dengan baik, begitu juga sebaliknya. 

    Pada umumnya, penghitungan revenue tidak hanya mencakup jumlah penjualan produk, tetapi juga mencakup performa iklan yang sudah ditampilkan pada media digital yang dipilih. Misalnya, jika kamu memasang iklan dengan Google Ads, maka tingkat keberhasilan tidak bisa hanya dilihat dari berapa banyak yang membeli produk. Namun harus melalui perhitungan agar mendapatkan hasil yang akurat.

    Perlu diingat pula, dalam menghitung revenue, perusahaan perlu memperhatikan biaya yang dikeluarkan untuk mempromosikan produk barang atau jasa yang disediakan. Biaya yang dikeluarkan ini dapat termasuk biaya produksi, pengiklanan, hingga operasional. Informasi seputar keseluruhan biaya yang dikeluarkan akan membantu kamu mengetahui profitabilitas iklan yang ditayangkan.

    Baca Juga: 5 Cara Beradaptasi dengan Lingkungan Kerja Baru

    Apa Saja Jenis-Jenis Revenue?

    Revenue dalam arti secara umum tidak hanya tersedia dalam satu jenis. Sedikitnya terdapat 4 jenis revenue yang dibagi berdasarkan sumber pendapatannya. Berikut merupakan beberapa jenis beserta penjelasan yang perlu kamu ketahui:

    1. Advertising Revenue

    Advertising revenue adalah pendapatan yang dihasilkan dari iklan yang ditampilkan di media massa atau media digital. Perusahaan yang menampilkan iklan akan membayar berdasarkan jumlah tampilan iklan atau klik pada iklan tersebut. Contohnya, revenue yang dihasilkan oleh Google dari iklan AdSense.

    2. Subscription Revenue

    Subscription revenue adalah pendapatan yang dihasilkan dari penjualan langganan produk atau jasa. Contohnya, revenue yang dihasilkan oleh Netflix dari langganan bulanan untuk menonton film dan serial televisi.

    3. Transaction Revenue

    Transaction revenue adalah jenis pendapatan yang dihasilkan dari transaksi penjualan suatu produk baik barang atau jasa. Contohnya, revenue yang dihasilkan oleh Amazon dari penjualan produk di situs dan aplikasinya.

    4. Royalty Revenue

    Royalty revenue adalah pendapatan yang dihasilkan dari penggunaan hak cipta atau paten. Contohnya, revenue yang dihasilkan oleh penulis buku dari royalti penjualan bukunya atau penyanyi dari musik yang diluncurkan dan didengarkan banyak orang.

    Baca Juga: Apa itu Kecerdasan Buatan dan Contohnya? Bagaimana Cara Kerjanya?

    Bagaimana Cara Menghitung Revenue dari Digital Ads?

    Digital ads menjadi salah satu pilihan bagi bisnis dalam mempromosikan produk atau jasa mereka. Untuk menghitung revenue dari digital ads, perlu dilakukan beberapa langkah sebagai berikut:

    1. Cara Menghitung Revenue dari Digital Ads

    Sebelumnya, kamu perlu mengetahui jumlah tampilan iklan atau jumlah klik pada iklan. Jumlah tampilan iklan dapat dihitung menggunakan alat seperti Google AdWords atau Facebook Ads Manager. Setelah mengetahui jumlah tampilan iklan, maka dapat dihitung jumlah klik pada iklan.

    Selanjutnya, perlu diketahui harga yang ditawarkan oleh pengiklan untuk setiap tampilan iklan atau klik pada iklan. Harga ini dapat bervariasi tergantung pada media yang digunakan, target iklan, dan jenis iklan yang ditampilkan.

    Sebenarnya, perhitungan revenue pada digital ads dapat dikatakan sangat mudah. Sebab, kamu hanya perlu mengetahui nilai pendapatan kotor dan biaya yang sebelumnya dikeluarkan untuk membayar pemasangan iklan tersebut. Berikut adalah rumus menghitung revenue digital ads:

    Revenue Digital Ads = Pendapatan kotorBiaya iklan

    Nantinya, hasil dari perhitungan tersebut berupa rasio angka yang menunjukkan jumlah keuntungan dalam setiap rupiah.

    Baca Juga: 5 Tipe User Interface dan Kelebihan Kekurangannya

    2. Contoh Perhitungan Revenue

    Agar lebih mudah dipahami, mari menjabarkan cara menghitung revenue dengan contoh soal di bawah ini:

    Perusahaan A memasang iklan pada Google Ads dengan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp2.000.000. Dari iklan tersebut, perusahaan A mendapatkan pendapatan kotor sebesar Rp6.000.000. Melalui informasi tersebut, maka dapat dihitung revenue digital ads dengan cara berikut:

    Revenue Digital Ads = Rp6.000.000Rp2.000.000

    Revenue Digital Ads = 31

    Jangan lupa bahwa hasil perhitungan revenue ini harus dalam bentuk rasio. Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai revenue yang didapatkan adalah 3:1. Maksudnya, pada setiap Rp1, perusahaan mendapatkan keuntungan sebesar Rp3. 

    Sebenarnya, angka tersebut sudah cukup baik sebab keuntungan yang diterima bertambah 3 kali lipat. Namun, kembali lagi, baik dan tidaknya sebuah angka revenue pada dasarnya ditentukan oleh tujuan iklan, skala bisnis, dan media yang digunakan. 

    Apabila kamu melakukan iklan untuk meningkatkan jumlah pengikut pada media sosial bisnis, maka angka keuntungan yang kecil tidak menjadi masalah besar dan menilai bahwa iklan gagal. 

    Jadi, apakah kamu sudah cukup memahami cara menghitung revenue dalam periklanan digital? Mengenal dan menguasai cara perhitungan revenue ini bukan hanya untuk melihat angka yang dihasilkan dari kampanye (campaign) yang dijalankan. Namun juga bermanfaat untuk menentukan strategi pemasaran yang tepat dan pemilihan media yang sesuai. 

    Tenang, jika ingin mempelajari manajemen data, analisis bisnis, atau teknologi lain yang bisa digunakan untuk memaksimalkan pemasaran bisnis kamu, GreatNusa punya solusinya. 

    Melalui kursus dengan topik yang relevan, pengajar yang profesional serta ahli di bidangnya, dan waktu yang fleksibel serta adaptif, kamu bisa mempelajari berbagai hal tentang teknologi dunia digital. 

    Klik di sini untuk mendaftarkan diri kamu sekarang dan bersiap untuk meningkatkan kemampuan pemanfaatan teknologi digital yang lebih maksimal dengan harga terjangkau bersama GreatNusa!

    Ketahui 7 Tipe Content Writing dalam Dunia Marketing

    ARTICLE

    KNOWLEDGE

    By greatnusa • 10 Februari 2023

    Ketahui 7 Tipe Content Writing dalam Dunia Marketing

    Tipe content writing apa yang harus kamu pelajari dalam content marketing? Ada blog post, e-book, white paper, hingga landing page. Pelajari semua jenis content writing di sini!

    Apa yang harus dilakukan setelah melakukan product development? Pastinya mempromosikannya dengan cara mengemas content marketing yang menarik dan persuasif. Ada berbagai tipe content writing yang bisa kamu improve untuk menarik minat pengguna. Apa saja itu? Kamu bisa simak selengkapnya pada uraian di bawah ini.

    Apa Itu Content Writing?

    Content writing merupakan kegiatan menulis konten yang berkualitas dan relevan untuk tujuan bisnis, pemasaran, atau pendidikan. Tujuannya untuk memengaruhi dan memperluas pengetahuan pengguna. Konten yang ditulis bisa berupa artikel, blog, konten media sosial, konten pemasaran, dan masih banyak lagi.

    Konten yang kamu buat harus berkualitas dan relevan untuk memengaruhi target audiens. Konten tersebut harus informatif, mudah dipahami, dan menyenangkan untuk dibaca. Para penulis konten juga perlu memperhatikan optimasi SEO (Search Engine Optimization) untuk memastikan konten mudah ditemukan oleh mesin pencari seperti Google. 

    Content writing menjadi salah satu bagian penting dalam pemasaran digital, karena konten yang berkualitas dapat membantu meningkatkan jumlah pengunjung ke situs web. Konten tersebut akhirnya dapat membantu meningkatkan penjualan dan pertumbuhan bisnis.

    Apa Saja Tugas Content Writer?

    Menjadi content writer bertanggung jawab untuk menulis dan memproduksi konten berkualitas yang dapat memengaruhi audiens dan meningkatkan penjualan bisnis. Tugas seorang content writer meliputi penelitian topik hingga menganalisis kinerja konten. Simak tugas content writer secara lebih lengkap berikut ini.

    1. Penelitian Topik

    Content writer harus melakukan penelitian untuk menemukan topik yang relevan dan menarik untuk dibahas dalam konten yang akan ditulis. Caranya dengan memahami target audiens, tren industri, dan topik yang sedang populer di media sosial. 

    2. Menulis konten

    Setelah menemukan topik yang tepat, content writer harus membuat tulisan yang informatif dan mudah dipahami oleh target audiens. Konten yang berkualitas memiliki struktur yang jelas, bahasa yang mudah dimengerti, dan informasi yang berharga untuk audiens.

    3. Mengoptimalkan SEO 

    Konten yang telah kamu buat harus dioptimasi agar mudah ditemukan oleh mesin pencari seperti Google. Untuk itu, kamu harus menggunakan kata kunci yang relevan saat menulis konten, kemudian melakukan pengaturan URL yang tepat, dan meningkatkan otoritas domain.

    Baca Juga: Digital Advertising: Pengertian, Ciri, Manfaat, dan Tips Melakukannya

    4. Menerapkan Gaya Penulisan yang Tepat

    Setiap jenis konten memiliki gaya penulisan yang berbeda. Content writer perlu menyesuaikan gaya penulisan yang sesuai dengan jenis konten yang akan dibuat. Dalam hal ini, kamu perlu memperhatikan penggunaan bahasa yang tepat, panjang kalimat yang sesuai, dan penggunaan format yang tepat.

    5. Mengedit dan Memperbaiki Konten

    Sebagai content writer, kamu perlu memastikan konten yang dihasilkan bebas dari kesalahan tata bahasa dan ejaan, serta dapat mengevaluasi konten yang sudah ada untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitasnya. Kamu bisa melakukan peninjauan kembali konten yang sudah ada dan melakukan revisi yang diperlukan.

    6. Mengembangkan Ide Konten 

    Supaya konten yang kamu buat makin berkualitas dan menarik minat audiens, kamu perlu mengembangkan ide konten untuk meningkatkan daya tarik dan keterlibatan audiens. Kamu bisa melakukannya dengan mengembangkan strategi konten yang kreatif, memahami tren konten terbaru, dan berkolaborasi dengan tim pemasaran dan desain grafis.

    7. Menjaga Konsistensi Merek

    Setiap konten harus sesuai dengan merek dan nilai-nilai perusahaan atau klien. Pastikan kamu memahami nilai-nilai dan produk dari perusahaan tersebut. Bila perlu, kamu bisa mengajukan satu pertemuan khusus untuk sesi product knowledge agar kamu bisa menyampaikan produk klien dengan tepat sasaran. 

    8. Menganalisis Kinerja Konten

    Penting untuk content writer mengevaluasi kinerja konten yang telah diproduksi untuk mengetahui keberhasilannya. Dari hasil analisis tersebut, kamu bisa menyesuaikan konten berikutnya untuk meningkatkan hasil tulisanmu. Cara menganalisisnya dapat dilakukan dengan mengecek lalu lintas (traffic) dan konversi di situs web. Kamu bisa menggunakan informasi tersebut untuk meningkatkan strategi konten pada masa depan.

    Baca Juga: Apa itu Kecerdasan Buatan dan Contohnya? Bagaimana Cara Kerjanya?

    Apa Saja Tipe Content Writing dalam Dunia Marketing?

    Ada beberapa tipe content writing dalam dunia marketing yang penting kamu pahami. Apalagi konten yang kamu buat perlu disesuaikan dengan tujuan dan konteks pemasaran. Berikut ini beberapa jenis content writing tersebut. 

    1. Blog Post

    Blog post termasuk jenis konten yang populer dan efektif dalam pemasaran digital. Blog post biasanya berisi informasi, panduan, atau pemikiran tentang topik yang relevan dengan bisnis atau industri tertentu. Konten ini membantu meningkatkan keterlibatan audiens dan dapat membantu bisnis meningkatkan otoritas dalam industri mereka.

    2. Artikel Berita

    Untuk memberikan informasi tentang peristiwa terbaru atau terkini dalam bisnis atau industri tertentu, kamu bisa menggunakan jenis content writing berupa artikel berita. Jenis konten artikel berita ini bisa kamu tulis dengan penyampaian yang mudah dimengerti dan dipahami oleh audiens. 

    3. E-book

    Bila kamu ingin membuat jenis konten yang lebih panjang dan lebih mendalam daripada blog post atau artikel berita, kamu bisa membuat e-book. Jenis konten e-book berisi informasi yang lebih terperinci tentang topik tertentu dalam bentuk buku digital. E-book dapat digunakan sebagai alat pemasaran yang efektif untuk membantu membangun otoritas dalam industri dan meningkatkan kredibilitas bisnis.

    4. Email Marketing

    Email marketing menjadi salah satu tipe content writing yang populer juga seperti blog post. Melalui email marketing, kamu bisa menjangkau audiens secara lebih personal dengan tingkat urgensi yang lebih tinggi. Untuk membuat konten email marketing, kamu memerlukan kemampuan menulis yang andal untuk menarik audiens dengan cara yang lebih meyakinkan.

    5. Landing Page

    Content writing dalam bentuk landing page ini bertujuan untuk membantu kamu menampilkan sebuah produk sekaligus manfaat yang akan diterima oleh audiens. Informasi yang dimuat dalam landing page umumnya berupa testimoni, studi kasus, dan produk andalan. Buat konten yang berkualitas pada landing page untuk meningkatkan kesan pertama audiens. 

    Baca Juga: 9 Manfaat Media Sosial untuk Bisnis Rintisan

    6. Media Sosial

    Konten media sosial meliputi postingan, foto, video, dan teks yang dibagikan melalui platform media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan LinkedIn. Konten media sosial dapat digunakan untuk mempromosikan produk atau layanan, membahas topik tertentu, dan meningkatkan keterlibatan audiens. Konten media sosial harus disesuaikan dengan platform yang digunakan dan memiliki gaya penulisan yang sesuai agar tepat sasaran. 

    7. White Paper

    White paper merupakan jenis konten yang lebih panjang dan lebih mendalam daripada e-book. Pada umumnya, white paper berisi analisis atau pemikiran tentang topik tertentu dalam industri atau bisnis tertentu. Konten ini dapat membantu membangun otoritas dalam industri dan meningkatkan kredibilitas bisnis.

    Setiap tipe content writing memiliki kegunaan dan manfaat yang berbeda-beda dalam pemasaran digital. Kamu sebagai content writer harus memahami jenis konten yang berbeda untuk mencapai tujuan pemasaran bisnis.

    Nah, kamu bisa mengikuti kursus di GreatNusa untuk menghasilkan content marketing yang berkualitas dan mampu menarik minat audiens. Alhasil, penjualan produk dan bisnis kamu pun akan mengalami peningkatan. Yuk, kunjungi GreatNusa sekarang juga!

    • 1
    • More pages
    • 24
    • 25
    • 26
    • More pages
    • 38
    Baca Selengkapnya
    Baca Selengkapnya
    Baca Selengkapnya
    Baca Selengkapnya
    Baca Selengkapnya
    Baca Selengkapnya