Menampilkan 7 - 12 dari 229 Artikel
Evaluasi strategi yang baik dilakukan berdasarkan konsistensi, kesesuaian, keunggulan, dan kelayakan. Simak penjelasan lengkapnya di artikel ini.
Adaptasi dan perubahan adalah dua hal yang akan dihadapi setiap perusahaan. Perubahan kondisi dan situasi pasar serta perekonomian membuat perusahaan harus dapat mengubah haluannya ketika dibutuhkan. Untuk dapat mengubah haluan perusahaan kamu dengan baik, kamu harus mengerti cara melakukan evaluasi strategi yang efektif.
Manajemen strategi adalah bagian penting dalam kelangsungan bisnis kamu. Dengan memiliki sistem manajemen strategi yang baik, kamu akan dapat bereaksi dengan baik terhadap segala perubahan yang mungkin muncul di masa depan.
Untuk dapat merubah strategi yang sedang kamu gunakan, evaluasi strategi adalah langkah penting yang harus dilakukan. Kamu harus mengetahui terlebih dahulu kelebihan dan kekurangan strategi yang kamu gunakan sekarang sebelum bisa merubah haluan.
Berikut adalah langkah melakukan evaluasi strategi yang efektif yang dapat kamu jadikan panduan.
Sebelum memahami tentang apa itu evaluasi strategi, kamu perlu paham bahwa ada tiga tahapan yang harus dilalui untuk mewujudkan strategi bisnis yang efektif. Tahapan-tahapan ini di antaranya;
Pertama, perumusan strategi. Proses perumusan membutuhkan beberapa data dan fakta terkait dengan ruang lingkup kegiatan dan pengembangan perusahaan. Mulai dari visi dan misi, identifikasi kekuatan dan kelemahan, sekaligus potensi ancaman baik internal maupun eksternal perusahaan. Kemudian, menetapkan tujuan jangka panjang maupun jangka pendek, serta menyiapkan beberapa strategi alternatif setelah menentukan strategi utama yang akan digunakan.
Kedua, pelaksanaan strategi. Pada tahap ini, perusahaan sudah harus memiliki target tertentu, baik jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang. Dimulai dari pembuatan kebijakan perusahaan, anggaran biaya operasional, penyusunan struktur organisasi yang tepat, pengalokasian sumber daya yang baik, hingga memotivasi karyawan untuk dapat maksimal dalam mencapai target yang ditentukan. Selain itu, pengembangan dan pemanfaatan sistem informasi serta pelayanan kompensasi yang layak dengan tingkat kepuasan kinerja karyawan juga cukup penting untuk diperhatikan.
Ketiga, evaluasi strategi. Tahap ini adalah tahap akhir yang cukup menentukan keberhasilan sebuah strategi bisnis. Setidaknya ada beberapa unsur pokok dalam evaluasi, yaitu; mengkaji, mengukur dan melakukan tindakan korektif. Evaluasi sangat perlu dilakukan sebagai upaya mempertahankan keberhasilan dan menghindari kegagalan pada masa yang akan datang.
Jadi, evaluasi strategi merupakan cara paling efektif bagi pelaku bisnis untuk meninjau sejauh mana perusahaan bertahan dan berkembang dalam usaha mencapai tujuan strategis yang diinginkan. Dengan evaluasi ini, pelaku bisnis dapat mengetahui arah pergerakan strategi bisnisnya sekaligus dapat membantu mengidentifikasi kekurangan dan mengambil langkah korektif apabila tidak sesuai dengan konsep awal.
Untuk melakukan evaluasi strategi yang efektif, tentu dibutuhkan kekompakan beberapa pihak. Mulai dari pemegang saham, para dewan direksi, dan para pemegang jabatan penting, termasuk kepala bagian dalam perusahaan. Adapun hal yang perlu dievaluasi di antaranya adalah.
Baca Juga : 5 Cara Bekerja Sama Dalam Keberagaman Yang Efektif
Berbagai masalah pasti akan selalu ada dan mengganggu stabilitas perusahaan. Meski hal ini merupakan keniscayaan yang lumrah terjadi, ada beberapa alasan atau kondisi sehingga perlu dilakukan evaluasi strategi, di antaranya:
Baca Juga : Definisi Dan Cara Evaluasi Kinerja Karyawan
Setidaknya, ada beberapa manfaat yang bisa kamu rasakan ketika menerapkan evaluasi strategi bisnis perusahaan. Berikut beberapa di antaranya;
1. Bisa mengevaluasi sejauh mana efektivitas sebuah proyek atau program, dan apakah sesuai dengan yang diinginkan atau tidak.
2. Bisa memastikan pemanfaatan dan penggunaan sumber daya dengan lebih efektif dan efisien.
3. Bisa menentukan sejauh mana sebuah proyek atau program kerja sesuai dengan konsep awal. Jika ada hambatan atau kesalahan, perusahaan bisa segera melakukan tindakan atau aksi korektif guna meningkatkan potensi tercapainya tujuan usaha.
Baca Juga : Berikut Manfaat Mempelajari Perilaku Konsumen Yang Akan Berdampak Untuk Bisnis Kamu
Mengacu pada kriteria Rumelt, ada empat tahapan yang bisa kamu jadikan petunjuk untuk mengevaluasi strategi perusahaan, yaitu;
Tahap awal, kamu perlu melakukan evaluasi terhadap konsistensi strategi. Harus dipastikan bahwa dalam strategi yang telah dicanangkan tidak ada pertentangan antara kebijakan dan sasaran.
Di sini, kamu perlu memastikan dua hal penting. Pertama, apakah operasi internal usaha yang meliputi pembelian, pemasaran, penjualan, operasional, dan pelayanan, telah konsisten dengan alokasi sumber daya. Kedua, apakah operasi internal tersebut juga telah konsisten dengan ekonomi pasar dan sasaran bisnis.
Penting untuk dipahami bahwa menyesuaikan strategi bisnis dengan lingkungan pasar adalah salah satu hal yang tak boleh disepelekan. Pasalnya, ini tentu akan berimbas pada efektivitas strategi, yang nantinya juga berpengaruh terhadap capaian tujuan perusahaan.
Karenanya, kamu perlu mengevaluasi kesesuaian strategi dengan pasar, entah itu dalam lingkungan terdekat ataupun yang lebih luas. Setidaknya, kamu perlu memastikan beberapa hal, seperti; siapa dan di mana yang memungkinkan adanya potensi pelanggan, kekuatan ekonomi yang ada di pasar usaha, pemicu pelanggan/konsumen untuk membeli, serta kendala yang ada dalam proses penyesuaian usaha.
Strategi yang baik sudah sepatutnya mampu menciptakan keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Karenanya, kamu patut mengevaluasi apakah strategi yang dicanangkan dan diterapkan telah memenuhi kriteria tersebut atau tidak.
Caranya, bisa dengan menganalisis apakah usaha memiliki nilai ekonomis yang melebihi para pesaingnya, di ranah pasar yang sama. Atau, untuk jangka panjang, pastikan bahwa perusahaan memiliki sumber daya dan kemampuan berbeda yang tidak dapat ditiru oleh pesaing. Ini bisa meliputi kelompok aktivitas atau budaya kerja perusahaan, aset usaha, merek dagang, hak paten, hak kekayaan intelektual, dan lainnya.
Terakhir, kamu perlu memastikan bahwa strategi tersebut memang layak untuk dipertahankan. Caranya, bisa dengan mengevaluasi sekaligus menganalisis apakah strategi usaha selama ini telah memiliki kemampuan menyelesaikan masalah. Tak hanya itu, yang terpenting, apakah strategi bisa membuat bisnis memiliki akses sumber daya finansial dan mendorong personil untuk aktif terlibat.
Nah, itulah tentang evaluasi strategi perusahaan dan cara efektif untuk melakukannya. Perubahan kondisi dan situasi pasar serta perekonomian adalah salah satu tantangan terbesar dalam menjalankan bisnis. Untuk tetap dapat bertahan dalam persaingan, kamu harus bisa beradaptasi dengan perubahan tersebut. Evaluasi strategi dapat membantu kamu mengetahui di bagian mana kamu telah berhasil dan di mana kamu harus meningkatkan performa.
Agar lebih paham tentang bisnis dan manajemen, kamu bisa mengikuti kursus yang tersedia di GreatNusa; sebuah portal pembelajaran daring. Di sini, telah tersedia beragam pilihan kursus yang pastinya didampingi oleh tutor berpengalaman.
Strategi operasi memiliki peran yang penting dalam bisnismu untuk bersaing, baik dalam hal diferensiasi, biaya, hingga respos. Simak penjelasannya di sini.
Dengan persaingan yang semakin ketat dalam setiap industri, sebuah perusahaan harus memiliki strategi untuk menjalankan kegiatan operasionalnya. Sebuah strategi untuk bersaing dikembangkan dengan menggunakan berbagai pertimbangan, termasuk bagaimana hubungan perusahaan dengan lingkungan di sekelilingnya. Ini dikenal dengan istilah strategi operasi.
Penggunaan strategi ini telah lama dikembangkan dan dilakukan oleh perusahaan-perusahaan dunia, salah satunya di Jepang. Mereka mampu memanfaatkan dan memaksimalkan manufacturing operation atau operasi pabriknya agar bisa bersaing di kancah internasional. Dengan begitu mereka bisa mendesain dan memproduksi berbagai produk berkualitas dengan harga yang lebih terjangkau.
Strategi operasi merupakan sebuah visi fungsi operasi yang digunakan sebagai arahan atau dorongan dalam proses pengambilan keputusan supaya selaras dengan tujuan perusahaan. Visi fungsi operasi dari strategi ini harus diintegrasikan dengan strategi bisnis dan nantinya akan direfleksikan ke dalam bentuk rencana formal. Adanya visi dan arahan dalam proses pengambilan keputusan ini harus dapat menghasilkan sebuah pola pengambilan keputusan yang konsisten sehingga menciptakan keunggulan perusahaan dalam persaingan.
Baca Juga: Ketahui Perbedaan Strategi Dan Taktik Dalam Dunia Bisnis
Beberapa ahli juga memiliki pendapat yang beragam tentang definisi strategi operasi. Menurut Wickham Skinner, strategi operasi berhubungan dengan pengambilan keputusan dalam kegiatan operasional perusahaan dengan corporate strategy (strategi perusahaan). Menurutnya ketika sebuah bisnis melakukan operasi yang tidak termasuk strategi perusahaan, maka keputusan-keputusan yang diambil tidak akan konsisten dan sifatnya jangka pendek dan ini bisa melemahkan perusahaan.
Menurut Hayes dan Wheelwright, strategi operasi merupakan sebuah pola konsisten yang digunakan dalam pengambilan setiap keputusan dalam perusahaan. Strategi ini tersusun dari beberapa komponen termasuk mission (misi), distinctive competence (kemampuan tertentu), objective (tujuan) dan policy (kebijakan).
Strategi operasi memiliki 3 input utama yakni strategi bisnis, analisis internal dan analisis internal. Strategi ini harus dapat membantu perusahaan dalam penyesuaian dengan faktor eksternal yang ada seperti perubahan kebutuhan konsumen, perkembangan teknologi, ketersediaan bahan baku, kondisi para kompetitor hingga situasi yang berkaitan dengan kondisi sosial maupun hukum.
Setelah mengetahui pengertian strategi operasi, kamu mungkin sudah mendapatkan sedikit gambaran tentang fungsinya. Strategi ini pada dasarnya berguna untuk mencapai keunggulan kompetitif perusahaan dibanding para pesaingnya. Apa saja yang bisa dicapai oleh perusahaan dengan adanya strategi operasi yang tepat?
Untuk bisa menarik perhatian pelanggan, sebuah perusahaan harus memiliki pembeda. Artinya, produk yang kamu hasilkan harus memiliki perbedaan dengan kompetitor ataupun produk inti lainnya yang dimiliki oleh perusahaan. Meskipun berbeda, bukan berarti produk kamu menjadi aneh. Adanya pembeda ini memungkinkan produk terlihat lebih menarik dan memiliki nilai lebih namun tetap bisa memenuhi kebutuhan konsumen.
Strategi diferensiasi yang bisa dicapai dalam operasional bisa menjadi sarana bagi perusahaan untuk mencapai keunggulan kompetitif. Salah satu caranya adalah dengan melakukan strategi operasi yang berorientasi kepada konsumen. Kamu bisa memulainya dengan melakukan analisis pasar untuk mengetahui apa yang dibutuhkan oleh pelanggan dan bagaimana kekuatan dari kompetitormu.
Setelah itu, hasil analisis akan dirumuskan dalam strategi perusahaan untuk kemudian dijadikan kerangka sasaran keseluruhan. Lewat proses perencanaan strategi, masing-masing area fungsional akan memiliki tanggung jawab untuk mengidentifikasi dan mengembangkan cara untuk mencapai tujuan perusahaan.
Strategi operasional yang baik bisa memberikan keuntungan pada perusahaan berupa rendahnya biaya produksi. Cara untuk bisa mencapainya dibutuhkan serangkaian upaya salah satunya adalah dengan fokus pada kebutuhan konsumen dalam desain produk dan kegiatan operasional dengan eliminating rework (menghilangkan hal-hal yang bisa menyebabkan pengerjaan ulang), scrap, inspection dan hal-hal lain yang tidak bisa memberikan nilai tambah pada produk akhir.
Strategi menekan biaya rendah tetap harus dilakukan dengan mempertimbangkan nilai maksimum yang diharapkan oleh konsumen. Tidak hanya dalam proses produksi, tapi juga delivery time. Semakin cepat produk sampai ke tangan konsumen setelah dibuat, akan semakin baik kualitasnya. Selain itu, kamu juga bisa mengurangi waktu operasi dan menyederhanakan proses operasi.
Baca Juga: 11 Jenis Strategi Penetapan Harga Dalam Dunia Bisnis
Respons yang dimaksud merupakan sekumpulan nilai yang berhubungan dengan kinerja yang cepat, fleksibel dan mumpuni. Respons cepat mencakup berbagai penjadwalan termasuk dalam proses merancang produk, memproduksi hingga distribusi.
Sementara itu respons yang fleksibel berhubungan dengan kemampuan perusahaan dalam merespons perubahan-perubahan yang mungkin terjadi di pasaran termasuk fluktuasi volume produksi hingga perubahan atau pembaruan desain produk.
Lingkungan di sekitar perusahaan bisa berubah dengan cepat, termasuk kebutuhan serta harapan konsumen terhadap produk yang kamu buat. Kemampuan sebuah bisnis dalam mengakomodasi semua perubahan ini lewat strategi operasi yang mumpuni akan membuat perusahaan unggul. Kemampuan ini disebut dengan fleksibilitas.
Ada dua jenis fleksibilitas yang dikenal dalam bisnis yakni fleksibilitas produk dan fleksibilitas volume produksi. Fleksibilitas produk berhubungan dengan kemampuan sebuah bisnis menawarkan beragam produk baik barang maupun jasa yang sesuai dengan kebutuhan unik pelanggan.
Adanya sistem yang fleksibel dalam strategi ini memungkinkan perusahaan menambah produk baru dengan cepat atau menghilangkan produk yang tidak begitu disukai. Tujuannya tentu saja untuk meraih keuntungan maksimal dan memuaskan pelanggan.
Aspek lain yang tidak kalah penting adalah kemampuan untuk menyesuaikan jumlah atau volume produksi sesuai dengan permintaan yang ada. Ketika permintaan meningkat, jumlah produksi juga harus dinaikkan. Begitu juga sebaliknya. Fleksibilitas volume produksi ini merupakan salah satu langkah agar sebuah bisnis bisa berjalan secara berkesinambungan.
Ketiga fungsi di atas bisa dicapai ketika perusahaan memiliki strategi operasi yang baik. Saat semua komponen dalam strategi perusahaan memiliki keselarasan, maka keuntungan yang diharapkan serta target yang sudah diincar bisa tercapai.
Strategi operasi bisnis sendiri memiliki berbagai macam bentuk dalam praktiknya. Tiap bentuk strategi operasi memiliki peran dan fungsinya masing-masing. Berikut adalah bentuk dari strategi ini yang harus kamu ketahui.
Sesuai dengan namanya, strategi operasi yang berkaitan dengan perencanaan produksi berkaitan dengan proses produksi. Lebih spesifiknya, perencanaan produksi berkaitan dengan perencanaan baik metode dan teknologi yang dibutuhkan tenaga kerja untuk melakukan proses produksi.
Baca Juga: 4 Urutan Tahap Perencanaan Proses Produksi
Perencanaan keuangan berkaitan dengan perencanaan terkait dana yang dibutuhkan untuk menjalankan aktivitas atau operasional perusahaan sehari-hari.
Fasilitas merupakan bagian penting dari operasional perusahaan sehari-hari. Perencanaan fasilitas yang baik akan memastikan kalau tenaga kerja memiliki fasilitas yang mereka butuhkan untuk memastikan kalau proses produksi produk atau jasa berjalan dengan lancar.
Baca Juga: Manajemen Sarana Dan Prasarana Dalam Perusahaan
Perencanaan pemasaran berkaitan dengan proses distribusi dan atau penjualan akan barang baik produk atau jasa yang kamu produksi.
Baca Juga: 7 Strategi Digital Marketing Yang Efektif Tingkatkan Penjualan
Perencanaan sumber daya manusia membahas hal-hal terkait manajemen sumber daya mulai dari pencarian atau rekrutmen, penyeleksian, hingga penempatan tenaga kerja dalam pos-pos yang sudah ditentukan sebelumnya.
Strategi operasi adalah hal yang kompleks dan rumit. Karenanya, strategi operasi memiliki banyak elemen yang dapat membantu kesuksesan implementasinya. Berikut adalah elemen-elemen dalam strategi operasi yang harus kamu ketahui.
Untuk dapat memiliki strategi operasi yang efektif, kamu harus memastikan kalau strategi operasi bisnismu memiliki prioritas atau tujuan. Prioritas ini bisa meliputi menekan harga produksi, peningkatan mutu, dan lain-lain.
Untuk menjamin misi operasi ini tercapai, kamu juga harus memastikan kalau bisnismu memiliki manajemen operasional yang baik. Tanpa manajemen operasional yang baik, misi dari strategi operasi kamu bisa terhambat, khususnya dalam bidang administratif.
Selain memiliki misi, strategi operasi bisnismu juga harus memiliki sasaran yang jelas. Jelas dalam arti strategi operasi kamu harus memiliki hal yang bisa diukur secara pasti. Sasaran operasi ini nantinya akan dibagi ke dalam 2 jenis; sasaran jangka panjang dan jangka pendek.
Kebijakan operasi meliputi hal-hal tentang bagaimana mencapai misi dan sasaran operasi. Kebijakan ini biasanya meliputi proses, persediaan, tenaga kerja, dan juga mutu.
Itulah dia penjelasan tentang strategi operasi dan fungsinya dalam dunia bisnis. Untuk lebih mendalami tentang dunia bisnis, GreatNusa sudah menyiapkan beragam kelas dan pelatihan online pilihan. Daftarkan diri kamu sekarang juga dan mulailah bisnis yang kamu impikan!
Kenali strategi distribusi serta jenis jenisnya, seperti distribusi langsung, tidak langsung, dan eksklusif. Temukan penjelasannya di sini.
Agar sebuah bisnis bisa berjalan dengan baik, serangkaian strategi harus dimiliki oleh perusahaan. Tidak hanya dalam hal merancang produk hingga pemasaran, distribusi juga perlu dilakukan dengan langkah-langkah yang tepat. Dengan adanya strategi distribusi, produk yang dihasilkan bisa sampai ke konsumen akhir tanpa kendala.
Memiliki strategi distribusi yang baik merupakan kunci untuk meningkatkan profit serta menjaga loyalitas konsumen. Untuk memahami lebih jauh terkait distribusi dan strateginya, mari simak uraian berikut ini!
Strategi distribusi merupakan sebuah metode atau rencana untuk menyebarkan barang maupun jasa yang diproduksi kepada pengguna akhir. Menerapkan metode distribusi yang efisien adalah kunci memperoleh keuntungan sekaligus mempertahankan pelanggan setiamu.
Beberapa perusahaan menggunakan lebih dari satu metode distribusi untuk dapat memenuhi preferensi dan kebutuhan setiap basis konsumen. Misalnya saja ketika kamu hendak menjual pakaian batik yang ditujukan untuk orang tua berumur di atas 50 tahun, menjual produk lewat katalog cetak mungkin akan lebih mudah.
Sebaliknya, jika target pasar kamu adalah kelompok usia muda, kamu bisa memilih bekerja sama dengan perusahaan ritel atau menawarkannya lewat toko online dan marketplace. Agar semua target bisa terjangkau, kamu memang harus merancang sebuah strategi distribusi yang tepat, sesuai dengan masing-masing kelompok konsumen.
Pada dasarnya, strategi distribusi dibuat dengan mengacu kepada pelanggan idealmu. Bagaimana biasanya konsumen kamu membeli barang? Sebagai produsen, apa yang bisa kamu lakukan agar proses pembelian jadi lebih mudah? Apakah menjual langsung dari pabrik merupakan opsi terbaik? Ataukah konsumenmu lebih suka membelinya melalui pengecer? Semua ini akan berpengaruh pada saat kamu menentukan strategi distribusi untuk produkmu.
Baca Juga: Berikut Manfaat Mempelajari Perilaku Konsumen Yang Akan Berdampak Untuk Bisnis Kamu
Orang awam mungkin mengenal strategi distribusi sebagai sebuah hal yang simpel. Di bangku sekolah, kita mempelajari bahwa proses distribusi hanya melalui proses perpindahan barang dari produsen ke konsumen.
Padahal, proses distribusi merupakan proses yang panjang serta kompleks. Ada banyak faktor yang harus diperhatikan untuk memastikan proses distribusi berjalan lancar tanpa membebani produsen terlalu berat sekaligus mempermudah konsumen untuk mendapatkan produk, barang, atau jasa yang mereka butuhkan.
Di sinilah strategi distribusi menjadi sangat dibutuhkan. Strategi terkait distribusi merupakan strategi yang diterapkan oleh perusahaan untuk memastikan produk atau jasa bisa menjangkau pelanggan potensial. Selain itu, biaya juga harus diatur sedemikian rupa agar optimal.
Strategi distribusi yang baik bisa memaksimalkan pendapatan dan keuntungan perusahaan. Sebaliknya, strategi yang buruk dan tidak terencana tidak hanya bisa menyebabkan kerugian. Kesalahan fatal ini justru bisa membuat pesaingmu mendapatkan keuntungan dengan adanya peluang pasar yang kamu buat.
Baca Juga: 7 Strategi Harga Untuk Meningkatkan Penjualan
Secara umum, ada dua tipe strategi distribusi yakni langsung (direct) dan tidak langsung (indirect). Ada juga yang membagi distribusi ke dalam 3 jenis yakni distribusi intensif, selektif dan eksekutif.
Untuk memudahkan kamu menentukan strategi seperti apa yang cocok diterapkan dalam bisnismu, mari kita simak perbedaan dari masing-masing jenis distribusi berikut ini!
Distribusi langsung merupakan strategi di mana produsen secara langsung mengirimkan atau menjual produk ke konsumen. Ada beberapa cara berbeda untuk menerapkan metode ini. Beberapa perusahaan lebih suka melakukannya dengan situs seperti e-commerce atau marketplace di mana konsumen bisa melakukan pembelian secara online.
Baca Juga: 7 Manfaat E-Commerce Bagi Perusahaan
Metode distribusi langsung lainnya adalah dengan menggunakan katalog atau pemesanan via telepon. Cara ini umumnya menargetkan konsumen lama atau pelanggan yang memang sudah terbiasa melakukan pemesanan dengan cara ini.
Satu faktor penting yang perlu dipertimbangkan jika kamu ingin menerapkan strategi ini adalah investasi yang harus disiapkan. Kamu harus memiliki gudang, kendaraan serta staf yang bertugas mengirimkan produk secara mandiri dan efektif.
Istilah perantara kerap mendapatkan kesan negatif. Namun dalam distribusi, perusahaan justru bisa memperoleh kemudahan dalam menyampaikan barang ke tangan konsumen. Strategi tidak langsung ini melibatkan perantara yang membantu dalam logistik dan penempatan barang. Tujuannya tentu saja agar produk bisa sampai ke tangan pelanggan dengan cepat di lokasi yang diinginkan berdasarkan kebiasaan dan preferensi konsumen.
Umumnya pemilihan strategi ini dilakukan karena kebutuhan bisnis, klien yang ditargetkan hingga jenis produk. Semua tergantung preferensi perusahaan yang melakukan distribusi.
Ketika produsen memilih strategi distribusi ini, mereka akan membuat kesepakatan dengan pengecer untuk menjual produk mereka di etalase tertentu saja. Beberapa toko bahkan menjual barang melalui toko mereka sendiri. Misalnya saja kamu tidak akan bisa membeli mobil Lamborghini kecuali langsung ke dealer-nya. Hal yang sama juga berlaku untuk produk seperti Louis Vuitton dan Chanel.
Dalam strategi distribusi intensif, fokus produsen adalah memasukkan sebanyak mungkin produk di berbagai lokasi ritel. Salah satu contoh produk yang didistribusikan dengan cara ini adalah permen karet atau soft drink. Kamu bisa menemukan keduanya di berbagai tempat mulai dari pom bensin, toko kelontong hingga minimarket.
Produk-produk yang dijual dengan metode distribusi ini umumnya tidak memerlukan keputusan pembelian yang rumit. Artinya, pelanggan memang biasa membelinya dan para pengecer bisa menjualnya dengan mudah tanpa melibatkan usaha yang rumit.
Strategi distribusi selektif bisa dibilang sebagai jalan tengah antara distribusi intensif dan eksklusif. Dengan menggunakan strategi ini, produk bisa didistribusikan di lebih dari satu lokasi. Tapi jumlahnya tidak sebanyak yang biasa dilakukan dengan menggunakan distribusi intensif.
Misalnya saja, beberapa merek pakaian bisa ditawarkan secara selektif. Gucci misalnya, mereka bisa memilih untuk mendistribusikan produknya melalui toko-toko milik mereka sendiri. Namun mereka juga bisa memilih beberapa mal atau department store untuk menempatkan produknya di sana.
Saluran distribusi merupakan alur atau peta yang menggambarkan bagaimana produk dapat sampai ke tangan konsumen dari produsen. Berikut adalah beberapa jenis strategi saluran distribusi yang dapat kamu jadikan panduan.
Saluran distribusi satu ini merupakan yang paling simpel dan cukup sering ditemui. Produsen dapat menjual langsung produknya ke konsumen ketika produk atau barang telah tersedia.
Berbeda dengan strategi saluran distribusi sebelumnya, strategi ini menambahkan pihak pengecer sebagai perpanjangan tangan dari produsen. Pengecer akan mendapatkan barang dari produsen yang kemudian akan dijual pada konsumen.
Strategi distribusi satu ini umum digunakan oleh perusahaan besar dengan tingkat produktivitas yang tinggi. Produsen nantinya akan menaruh barang atau produk mereka pada pedagang besar yang dapat menerima atau menyimpan barang dengan kuantitas tinggi.
Pedagang besar ini kemudian menyalurkan barang pada pengecer yang kemudian akan menjual barang pada konsumen secara langsung.
Strategi ini cukup unik karena produsen tidak menunjuk pada siapa barang akan dijual. Sebagai gantinya, produsen akan menunjuk agen yang kemudian bertugas untuk memilih distributor atau pengecer yang dinilai mampu untuk menjual produk yang dihasilkan oleh produsen pada konsumen.
Lalu, bagaimana cara yang paling tepat untuk menentukan strategi distribusi perusahaan kamu? Perlu diketahui bahwa membuat rencana terkait distribusi harus dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai faktor antara lain:
Menentukan strategi distribusi memang tidak bisa dilakukan hanya dengan mempertimbangkan satu hal saja. Pastikan kamu merencanakan semuanya dengan baik agar produk dan jasa bisa sampai dalam kondisi yang baik di tangan pengguna akhir. Jangan lupa untuk perkaya terus pengetahuan bisnismu dengan ikut berbagai kursus dan pelatihan online di GreatNusa.
Perbedaan strategi dan taktik ada pada ruang lingkupnya; taktik adalah bagian dari strategi yang lebih besar. Simak penjelasannya di sini.
Istilah taktik dan strategi umum digunakan dalam dunia bisnis. Tidak jarang orang mengasumsikan keduanya memiliki definisi yang sama. Padahal, ada perbedaan strategi dan taktik yang sangat fundamental. Kesalahan memahami keduanya dapat berujung pada gagalnya sebuah organisasi atau bisnis.
Dalam persaingan industri, kamu dituntut untuk selalu menghadirkan produk dan layanan baru yang lebih baik. Tujuannya adalah untuk mengikuti perubahan permintaan konsumen. Microsoft dan Apple misalnya, sama-sama menciptakan produk sistem operasi komputer. Mereka selalu melakukan pertempuran taktis untuk memenangkan hati konsumen.
Agar tidak salah memahami dan menerapkan keduanya, ada baiknya kamu memahami dengan baik apa perbedaan keduanya. Simak selengkapnya dalam ulasan berikut ini!
Strategi berasal dari bahasa Yunani “stratēgia” yang artinya seni memimpin pasukan, komando, jabatan atau jenderal. Strategi bisa didefinisikan sebagai rencana umum untuk bisa mencapai satu tujuan atau lebih yang dirancang dalam kurun waktu tertentu.
Strategi menjelaskan apa tujuanmu secara keseluruhan atau dalam jangka panjang. Strategi juga merupakan rencana tentang apa yang ingin kamu capai, serta masalah apa yang ingin kamu pecahkan. Strategi sangat penting karena sumber daya yang tersedia untuk mencapainya biasanya terbatas. Strategi melibatkan proses penetapan tujuan, prioritas, menentukan tindakan untuk mencapai tujuan dan memobilisasi sumber daya untuk melaksanakan tindakan.
Baca Juga: Inilah Contoh Strategi Korporasi Yang Perlu Kamu Ketahui!
Lalu, apa itu taktik? Taktik merupakan hal-hal konkret yang akan kamu lakukan untuk mencapai tujuan yang sudah kamu tetapkan dalam strategi yang sudah dibuat. Taktik merupakan rencana dan sumber daya khusus yang akan kamu gunakan untuk mencapai tujuan. Taktik dalam bisnis mencakup rencana pemasaran dan penjualan, siapa saja tim yang akan menjalankan rencana tersebut serta mitra dan sumber daya lain yang mungkin kamu perlukan.
Bac Juga: Mengenal Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Secara ringkas dapat disimpulkan bahwa strategi adalah apa yang ingin kamu lakukan (berupa target atau tujuan jangka panjang) sementara taktik adalah langkah detail tentang bagaimana kamu akan melakukannya
Dari pengertian tentang keduanya di atas, kita bisa sedikit menyimpulkan apa perbedaan strategi dan taktik itu sendiri. Secara garis besar, strategi adalah rencana atau cetak biru yang memiliki berbagai taktik di dalamnya; strategi memiliki ruang lingkup yang lebih besar ketimbang taktik.
Tapi, bagaimana dalam dunia bisnis?
Keduanya merupakan dua hal yang digunakan dalam berbagai sisi kehidupan. Pemerintahan, militer bahkan peperangan juga memerlukan strategi dan taktik. Apa pun yang berhubungan dengan goal atau tujuan, memerlukan strategi dan taktik.
Bisnis umumnya dikenal sebagai sebuah permainan jangka panjang. Tentu saja di dalamnya juga ada tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Kamu tentu tidak berencana berbisnis hanya dalam tempo 2 atau 3 bulan saja, bukan? Permainan bisnis yang panjang memerlukan beragam persyaratan agar tujuan dan sasaran yang diinginkan bisa tercapai. Ketika kamu sudah memiliki tujuan, maka diperlukan rencana yang detail untuk mencapainya.
Pada titik ini, rencana menjadi sebuah strategi karena kebutuhan untuk mengimplementasikannya dalam bentuk aksi. Oleh karena itu output yang diharapkan dari tindakan tersebut bertujuan untuk mencapai target jangka panjang.
Di sisi lain, taktik merupakan tindakan yang dirangkai sedemikian rupa untuk mencapai tujuan jangka panjang yang sudah ditetapkan. Dalam beberapa kasus, ada taktik yang dirancang untuk menghadapi perubahan atau situasi berbeda yang tidak direncanakan atau diduga sebelumnya.
Tidak hanya dalam dunia bisnis, penggunaan taktik bisa dengan mudah kita lihat dalam permainan sepakbola. Misalnya saja, manajer menetapkan strategi untuk memenangkan pertandingan. Untuk bisa mewujudkannya, mereka akan menggunakan serangkaian taktik seperti mengoper bola ke pemain tertentu. Tugas pemain adalah mengoper bola sehingga menciptakan peluang untuk mencetak gol. Namun dalam permainan, mungkin bek mereka jauh lebih tinggi daripada penyerang sehingga mampu mengatasi umpan silang yang masuk.
Mengingat kondisi yang ada di lapangan, manajer mungkin akan memutuskan mengubah taktik yang berbeda. Misalnya saja dengan mendorong pemain sayap masuk ke lapangan dan memainkan bola di belakang pemain bertahan. Perubahan taktik semacam ini mungkin akan membawa kemenangan sehingga strategi awal tetap tercapai.
Setelah memahami perbedaan keduanya, mari kita bahas lebih lanjut mengenai bagaimana keduanya bisa diaplikasikan pada bisnis. Di bidang militer, keduanya jika berdiri sendiri akan sama-sama tidak berguna. Namun ketika keduanya dipadukan bersama-sama, maka akan saling mendukung satu sama lain.
Tidak peduli seberapa hebat strategi bisnis yang kamu miliki, semuanya tidak akan berguna tanpa adanya taktik. Taktik adalah hal-hal yang benar-benar harus kamu lakukan agar bisnis kamu berhasil. Taktik merupakan penyusun dari rencana implementasi yang akan mengubah strategi kamu menjadi kenyataan.
Taktik merupakan peta jalanmu, lebih khusus lagi adalah rencana pemasaran, penjualan, rencana produk serta orang-orang yang kamu pilih untuk bekerja bersama dalam tim. Taktik adalah semua pilihan spesifik yang kamu buat dan tugas yang kamu lakukan untuk menerapkan strategi bisnismu.
Hal paling penting yang harus kamu ingat adalah taktik akan mendukung strategimu. Karena taktik adalah langkah atau poin-poin untuk menjalankan strategi, keduanya harus selaras.
Misalnya strategi sebuah restoran kelas atas adalah dengan menciptakan pengalaman intim yang berkualitas tinggi bagi para pengunjungnya. Taktik yang mendukung strategi yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan pengalaman yang luar biasa kepada para tamu mulai dari memperbaiki tampilan interior, meningkatkan kualitas bunga di atas meja hingga pemilihan menu yang sesuai.
Dengan strategi dan taktik ini, restoran tersebut akan membedakan dirinya dengan adanya makanan enak dan pengalaman fantastis. Sebagai imbalan, mereka akan meminta pelanggan membayar harga yang lebih tinggi. Jika dilakukan, strategi dan taktiknya akan berjalan selaras.
Sebuah perusahaan yang menjual dompet kulit buatan tangan, jam tangan serta aksesoris lain dengan target pasar orang-orang yang suka barang handmade perlu memiliki strategi dan taktik yang selaras. Misalnya saja dengan membuat kampanye atau iklan yang menginformasikan asal mula kulit serta kisah di balik para perajinnya.
Ketika taktik tidak selaras dengan strategi, kamu akan mengirimkan pesan yang berbeda-beda kepada calon pelanggan dan ini akan membingungkan mereka. Bisa jadi kamu malah menarik pelanggan yang salah yang justru tidak akan membeli produkmu.
Apa saja poin-poin penting yang sebaiknya dimasukkan ke dalam taktik bisnis kamu?
Itulah perbedaan strategi dan taktik yang perlu kamu ketahui dan contoh implementasinya dalam dunia bisnis. Siap menerapkan strategi dan taktik yang selaras untuk bisnismu? Sebelum mulai melangkah, jangan lupa bekali diri dengan berbagai pengetahuan dasar tentang dunia bisnis dengan ikut pelatihan di GreatNusa. Sebagai Digital Lifelong Learning Platform, Jadilah salah satu pengusaha tangguh kebanggaan Indonesia bersama GreatNusa!
Langkah implementasi strategi terdiri dari menentukan kerangka strategi, membangun rencana, hingga menghubungkan kinerja. Simak infonya di sini.
Bagi sebuah perusahaan, strategi adalah hal yang sangat penting. Menurut Pearce dan Robinson dalam buku Strategic Management (2005), strategi adalah rencana permainan yang akan dilakukan oleh sebuah organisasi atau perusahaan dalam waktu tertentu. Dalam strategi yang baik terdapat tujuan dan sasaran yang ingin dicapai serta bagaimana langkah untuk mewujudkannya. Untuk dapat mewujudkan strategi tersebut, kamu harus terlebih dahulu tahu langkah implementasi strategi yang tepat.
Strategi sendiri dilakukan dalam dua tahap yakni dengan membuat rumusan kemudian melakukan implementasi strategi. Apa sebenarnya implementasi strategi dan bagaimana cara kamu melakukannya? Simak selengkapnya dalam ulasan berikut ini!
Jika dilihat dari definisinya, implementasi strategi mengacu pada proses pelaksanaan rencana dan strategi yang sudah dirumuskan. Tujuannya adalah untuk mencapai tujuan jangka panjang yang perusahaan. Proses ini mengubah strategi yang sudah dirancang menjadi aksi dan tindakan nyata untuk mencapai tujuan.
Menurut Wheelen dan Hunger dalam Strategic Management and Business Policy: Concepts (2004), implementasi strategi adalah serangkaian aktivitas dan pilihan yang dibutuhkan untuk mewujudkan rencana strategis. Inti dari definisi ini adalah terdapat tindakan nyata dari rencana strategis yang sudah disusun sebelumnya. Implementasi strategi adalah kunci dari manajemen strategi secara menyeluruh.
Secara sederhana, implementasi strategi merupakan teknik di mana perusahaan atau organisasi mengembangkan, memanfaatkan dan mengintegrasikan struktur organisasi, budaya, sumber daya, orang dan sistem kontrol untuk mengikuti strategi untuk mencapai tujuan perusahaan serta mendapatkan keunggulan dibanding kompetitor di pasaran.
Baca Juga: Mengenal Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Implementasi strategis sangat penting untuk memastikan semua rencana yang sudah dibuat terlaksana dengan baik. Ada enam langkah yang bisa kamu lakukan untuk membantu dalam proses implementasi strategi. Apa saja?
Di satu sisi, strategi merupakan sesuatu yang harus tertanam dalam segala aspek bisnismu. Strategi harus ada dalam DNA organisasi dan orang-orang yang ada di dalamnya. Namun, jika kamu tidak berusaha menjelaskannya secara gamblang, akan sulit untuk fokus dalam mewujudkannya.
Mulailah dengan membuat kerangka kerja sederhana yang mudah dipahami oleh seorang. Ketika ada yang bertanya tentang bagaimana tujuan strategi, semua orang harus memiliki pemahaman yang sama agar prosesnya bisa berjalan secara harmonis.
Setelah membuat rencana, saatnya untuk mulai membuat rencana strategis yang sesungguhnya. Ada beberapa langkah dalam membangun rencana yang bisa kamu ikuti:
Langkah ketiga yang harus kamu lakukan adalah menentukan KPI atau Indikator Kinerja Utama. Ini merupakan salah satu alat yang sudah lama ada namun masih digunakan sampai saat ini. Dengan KPI, kamu akan lebih mudah menilai pencapaian sekaligus fokus pada hasil yang ingin diraih.
Hal selanjutnya yang perlu dilakukan agar implementasi strategi bisa berjalan sesuai rencana adalah dengan menjaga ritme strategimu. Seringkali orang-orang di dalam perusahaan terlalu fokus pada tugas harian mereka sehingga lupa pada apa yang menjadi tujuan utama agar bisnis bergerak maju. Inilah yang membuat banyak strategi gagal diimplementasikan.
Bagaimana cara menetapkan ritme strategi ini? Kamu bisa memulai dengan membuat rapat bulanan untuk memeriksa bagaimana proses implementasi strategi berjalan. Ajak semua orang yang terlibat untuk mengungkapkan pendapat terkait semua prosesnya. Jika ada yang perlu diperbaiki, lakukan pembaruan segera. Ini penting untuk memastikan bahwa semua orang memiliki pandangan dan tujuan yang sama.
Setelah melakukan rapat, kamu perlu menemukan cara agar laporan bisa diberikan secara konsisten untuk mengetahui kemajuan proses implementasi strategi yang dilakukan oleh perusahaan. Tujuan utama dari laporan ini harus:
Baca Juga: 4 Langkah Evaluasi Strategi Perusahaan Yang Efektif
Lima langkah dasar dari proses implementasi yang sudah disebutkan sebelumnya adalah dasar-dasar mutlak untuk memastikan bahwa kamu berhasil menerapkan dan menjalankan strategi. Tapi kamu tetap perlu membuat hubungan formal antara strategi dan tinjauan kinerja masing-masing orang yang terlibat. Tidak ada hal yang lebih menunjukkan betapa pentingnya strategi selain mengetahui bahwa keberhasilan setiap orang dalam mewujudkannya bisa memberi penghargaan atau keuntungan bagi diri mereka. Salah satu cara mudah adalah dengan memberikan reward khusus kepada karyawan yang mampu menunjukkan peran dan kontribusi nyata dalam proses implementasi tersebut.
Untuk lebih memahami bagaimana prosesnya, mari kita ambil contoh bisnis katering makanan sehat online yang belakangan semakin menjamur. Mari kita analisis bisnis ini dengan memakai metode SWOT:
Di tengah pandemi, gaya hidup sehat termasuk makanan yang bergizi menjadi sebuah kebutuhan. Namun di tengah kesibukan bekerja, cara mudah untuk mendapatkannya adalah dengan menggunakan layanan katering. Dengan memesan secara online, siapa pun bisa menikmati makanan sehat di rumahnya.
Tidak semua orang menyukai bahan baku yang digunakan untuk katering makanan sehat. Sebagian konsumen mungkin tidak suka sayuran A atau alergi terhadap protein B. Ini bisa menjadi hambatan yang membuat orang berpikir ulang untuk berlangganan katering makanan. Belum lagi adanya risiko keterlambatan pengiriman yang membuat makanan jadi tidak fresh lagi.
Bisnis katering makanan sehat masih terus berkembang, terutama di kota-kota besar. Masyarakat urban yang sibuk bekerja adalah salah satu target pasar yang menjanjikan.
Semakin mudahnya membeli bahan makanan segar yang organik secara online membuat orang mempertimbangkan untuk memasak sendiri di rumah. Apalagi dengan aktivitas WFH yang tinggi.
Membuat segmentasi merupakan langkah penting dalam menentukan strategi perusahaan. Mengenal karakteristik konsumen kamu tentunya akan mempermudah proses formulasi strategi yang nantinya akan diimplementasikan.
Segmentasi sendiri memiliki banyak dimensi. Kamu bisa menentukan karakteristik pelanggan ideal bisnis kamu dari umur, lokasi, pekerjaan, pendidikan, dan lain-lain. Semakin banyak dan detil karakteristik yang bisa kamu gambarkan, proses pengambilan keputusan untuk menentukan target pasar akan semakin mudah.
Baca Juga: Berikut Manfaat Mempelajari Perilaku Konsumen Yang Akan Berdampak Untuk Bisnis Kamu
Setelah kamu mengetahui potensi pelanggan untuk bisnis kamu berada di mana melalui proses segmentasi, sekarang saatnya menentukan target pasar kamu; kepada siapa kamu akan menjual produk kamu?
Dengan memiliki target yang jelas, kamu akan dapat memiliki fokus yang jelas. Kamu akan dapat menentukan kemampuan perusahaan apa yang dapat digunakan untuk menggaet pelanggan dan kemampuan mana yang harus ditingkatkan untuk dapat bertahan di dalam bisnis.
Setelah mendapatkan target pasar yang ideal, sekarang saatnya kamu mulai memposisikan perusahaan kamu di pasar. Sebagai apa kamu ingin perusahaan kamu dikenal?
Nilai unik apa yang bisa menjadi pembeda antara perusahaan kamu dengan perusahaan lainnya yang menawarkan produk yang sama pada target pasar yang sama?
Langkah dan proses yang kamu lewati dalam proses memposisikan diri ini akan menjadi hal yang penting dalam perencanaan strategis karena menyangkut jangka panjang, khususnya tentang branding.
Tentu kamu juga harus memikirkan tentang jangka pendek, misalnya dalam hal pendapatan, aktivitas perusahaan sehari-hari, dan lain-lain. Tetapi, kamu juga harus mulai berpikir tentang jangka panjang untuk memiliki tempat dan status yang solid di pasar.
Implementasi strategi bisnis memiliki langkah dan proses yang panjang. Maka, tidak jarang prosesnya akan menemukan kendala.
Salah satu yang paling umum adalah kebingungan atau ketidakpastian tentang bagaimana perusahaan harus menentukan strategi bisnis mereka. Hal ini umum terjadi pada perusahaan yang tidak memiliki visi dan misi yang dapat menjadi cetak biru untuk strategi bisnis mereka.
Masalah umum lainnya adalah komunikasi. Perubahan strategi perusahaan haruslah dikomunikasikan dengan baik oleh pihak manajemen pada perusahaan. Tidak hanya komunikasi, perusahaan juga harus dapat melatih karyawan untuk dapat melaksanakan kebijakan baru, khususnya kebijakan yang bersifat radikal.
Setiap perusahaan tentu memiliki target masing-masing. Adanya rumusan strategi dan implementasinya merupakan kunci penting agar semua tujuan bisa tercapai. Salah satu langkah awal yang bisa kamu lakukan untuk membangun bisnis kamu sendiri adalah dengan mengikuti beragam kursus terbaik tentang Bisnis dan Manajemen dari GreatNusa.
Setidaknya ada 7 unsur manajemen beserta fungsinya yang perlu diketahui dalam suatu perusahaan. Apa sajakah itu? Berikut ulasannya.
Pada dasarnya, manajemen merupakan ilmu pengorganisasian yang meliputi penyusunan rencana, pembangunan organisasi, bagaimana menjalankan suatu organisasi, mengendalikan, serta mengawasi setiap unsur yang terlibat. Sebagai ilmu pengetahuan, manajemen bersifat sistematis.
Sedangkan secara etimologi, manajemen merupakan seni untuk mengatur sesuatu dan menerapkan pelaksanaan. Setidaknya ada beberapa unsur dalam manajemen, tapi semua kegiatan berpusat pada satu orang yaitu manajer yang bertugas merumuskan dan melaksanakan tindakan.
Lalu, apa saja fungsi dan unsur manajemen?
Sebelum membahas lebih dalam, ada baiknya kita mengetahui pengertian manajemen menurut beberapa ahli.
Menurut Terry, manajemen adalah sebuah proses yang terdiri dari beberapa tindakan mulai perencanaan hingga pengawasan dengan tujuan mencapai target. Dalam perjalanannya, proses ini memanfaatkan sumber daya yang tersedia.
Sedangkan bagi Griffin, manajemen merupakan proses perencanaan, organisasi, koordinasi, dan kontrol. Semua proses dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya agar tercapai tujuan yang efektif serta efisien. Efektif maksudnya, hasil akhir sesuai dengan rencana dan efisien berarti setiap proses manajemen dilakukan secara cermat dan terorganisasi.
Bagi Appley, manajemen didefinisikan sebagai sebuah skill untuk menstimulasi orang lain agar mau melakukan sesuatu. Inilah mengapa dalam praktiknya, Appley berharap manajemen tidak hanya bersandar pada keterampilan seorang individu tetapi juga kerja sama organisasi ataupun kelompok.
Dalam praktiknya, fungsi manajemen dibagi menjadi 4 yaitu:
Perencanaan atau planning merupakan aktivitas strategis dengan melibatkan beberapa hal yang akan dikerjakan menggunakan sumber daya tersedia. Tujuannya, agar setiap proses manajemen bisa berjalan secara sistematis dan mencapai tujuan secara menyeluruh.
Inilah mengapa proses perencanaan merupakan siklus paling penting dalam manajerial. Tanpa perencanaan, fungsi manajemen lainnya tidak akan bisa maksimal atau bahkan berjalan. Dalam praktiknya, perencanaan harus memiliki tujuan, cukup rasional, fleksibel, dan efektif.
Fungsi yang kedua adalah pengorganisasian. Tujuan utama pengorganisasian adalah mempermudah pekerjaan manajer. Dalam pelaksanaannya, pengorganisasian akan membagi sebuah tugas besar ke beberapa tugas kecil dan didelegasikan ke beberapa orang sesuai pos masing-masing.
Meskipun begitu, kendali utama tetap di tangan manajer yang bertugas mengawasi setiap proses agar tujuan perencanaan tercapai. Jika perencanaan erat kaitannya dengan sumber daya, pengorganisasian tidak bisa lepas dari kerja sama kelompok. Tanpa tim solid, pengorganisasian sama seperti kapal tanpa ABK, tidak terkendali.
Baca Juga: 7 Cara Membangun Tim Kerja yang Baik
Dalam praktiknya, pengarahan merupakan sebuah tindakan yang tujuannya mengusahakan agar semua anggota kelompok dapat mencapai sasaran perencanaan. Fungsi ini ada di tangan manajer. Inilah mengapa pada prosesnya, pengarahan meliputi bimbingan, motivasi, pemberian tugas rutin, menetapkan dan menjelaskan kebijakan, serta memastikan bahwa semuanya berjalan sesuai aturan perusahaan.
Fungsi manajemen yang terakhir adalah evaluasi. Di setiap perusahaan, evaluasi biasanya dilakukan setelah program kerja selesai dilakukan. Dalam tahapan ini, setiap aspek dievaluasi secara menyeluruh untuk menemukan kekurangan, mengoreksi setiap kesalahan, dan menemukan solusi yang tepat agar di masa mendatang hal serupa tidak lagi terulang.
Baca Juga: Definisi dan Cara Evaluasi Kinerja Karyawan
Setelah membahas tentang fungsi, pembahasan berlanjut ke unsur manajemen. Dalam setiap perusahaan, hal ini merupakan bagian penting agar sebuah manajerial dapat tersusun dengan baik. Setiap unsur pun memiliki manfaat masing-masing dan tidak bisa diabaikan.
Jadi ketika ada satu atau dua unsur hilang, sebuah manajerial tidak bisa memberikan hasil maksimal dan tujuan organisasi atau perusahaan pun sulit untuk dicapai. Dalam manajemen, setidaknya ada 7 unsur yang dikenal, di antaranya:
Dalam sebuah manajerial, manusia memegang peranan penting sebab setiap proses pasti melibatkan unsur ini. Manusia dibutuhkan mulai dari membuat perencanaan, menentukan tujuan, melakukan proses, hingga penyelesaian. Tanpa manusia, tidak akan ada proses kerja. Mungkin dari sinilah istilah manusia sebagai makhluk kerja didapatkan.
Selain manusia, uang sebagai unsur dalam sebuah manajemen juga tidak bisa diabaikan. Tidak hanya berfungsi sebagai alat tukar, uang juga merupakan pengukur nilai. Berhasil tidaknya hasil kegiatan manajemen dapat diukur dari banyak atau sedikitnya uang yang beredar di perusahaan.
Menjadi salah satu unsur penting membuat uang juga harus dikelola dengan baik. Segala sesuatu wajib diperhitungkan dan dicatat karena sedikit saja kesalahan dalam pengelolaan, akan ada banyak unsur dalam manajemen lain yang terimbas.
Di sebuah perusahaan, semua bahan baik yang mentah, setengah jadi, atau jadi termasuk dalam unsur ini. Pada praktiknya, tidak ada proses yang maksimal tanpa adanya bantuan bahan. Jadi meskipun terlihat sepele, fungsi bahan dalam manajemen cukup penting. Diakui atau tidak, bahan dan manusia merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Tanpa bahan, kita tidak mungkin mencapai hasil begitu pula sebaliknya.
Pada setiap perusahaan, mesin juga kerap diperlukan. Fungsi utamanya adalah untuk mempermudah proses dan memberikan hasil yang lebih kerja. Dalam praktiknya, mesin sangat membantu membuat pekerjaan menjadi lebih efisien. Bentuk mesin pun beragam, mulai dari yang berat hingga berbentuk aplikasi digital.
Pelaksanaan tanpa metode tidak ubahnya seperti pesawat tanpa pramugari. Sebuah proyek mungkin saja selesai, tapi pada prosesnya kita pasti akan melewati banyak kesulitan dan menghasilkan sesuatu yang kurang maksimal. Metode adalah cara kerja terstruktur.
Keberadaan metode biasanya telah mempertimbangkan banyak hal mulai dari sasaran, fasilitas, waktu yang dibutuhkan, uang, dan usaha yang dilakukan. Jadi sebuah metode pasti telah mengalami pengujian efektivitas. Meskipun begitu, untuk menerapkan dibutuhkan manusia yang benar-benar memahami.
Tanpa pemahaman, metode hanyalah aturan tanpa tujuan dan hasil yang memuaskan. Dengan demikian, manusia masih menjadi unsur paling penting dalam sebuah manajemen.
Barang atau jasa yang dihasilkan sebuah perusahaan tidak akan ada gunanya tanpa pasar. Inilah mengapa memiliki pasar sesuai dengan target untuk mendistribusikan hasil produksi merupakan salah satu faktor kesuksesan suatu perusahaan. Untuk menguasai sebuah pasar, dibutuhkan kualitas dan penyesuaian harga. Tanpa itu semua, barang atau jasa tidak laku dan proses kerja pun tidak bisa dilanjutkan.
Membaca ulasan tentang unsur-unsur dalam manajemen di atas membuat kita sampai pada sebuah kesimpulan bahwa menjalankan perusahaan tidak sama dengan menyelesaikan sebuah tugas sekolah atau kuliah secara individu. Ada banyak faktor dan pihak yang terlibat, dengan fungsi yang tidak bisa diabaikan.
Ilmu manajerial semacam ini mungkin diajarkan di bangku kuliah. Tapi ketika diterapkan, ada banyak variabel yang menjadi bahan pertimbangan sehingga dibutuhkan lebih dari sekadar teori untuk mengaplikasikannya. Inilah mengapa GreatNusa sebagai salah satu portal kursus daring terbaik di Indonesia membuka kelas manajemen.
Kelas tersebut berisi pelajaran praktis dari para ahli dan tenaga profesional berpengalaman untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya menguasai teori tetapi juga ahli dalam menerapkannya di dunia nyata. GreatNusa sendiri memang hadir untuk kamu yang masih ingin belajar meskipun sudah terjun di dunia kerja.
Demikian ulasan tentang 6 unsur manajemen dan fungsinya, semoga bermanfaat.