8 Strategi Harga untuk Meningkatkan Penjualan
Kenali strategi harga untuk bersaing, seperti price skimming, loss leader pricing, dan value pricing. Temukan penjelasannya di artikel ini.
By greatnusa • 23 Maret 2022
Bagikan Artikel
Apa pun produk yang kamu jual, harga yang dipasang akan menentukan kondisi dan target keuangan perusahaan. Menentukan harga jual produk yang cocok untuk barang atau jasa yang kamu sediakan juga tidak bisa dilakukan hanya semalam. Apalagi hanya dengan menggunakan insting dan perkiraan saja. Kamu memerlukan strategi harga yang tepat sehingga konsumen mau membeli dan target keuntungan tetap tercapai.
Tidak ada strategi harga yang baku tentang seberapa besar markup yang digunakan. Beberapa perusahaan mungkin hanya mengeluarkan modal kecil untuk produknya, tapi bisa menghasilkan profit yang besar. Di sisi lain, ada juga perusahaan yang menemukan sukses dengan harga yang berinflasi. Pada akhirnya, konsumen hanya akan memilih produk atau layanan dengan harga yang sesuai menurut value yang mereka peroleh.
Apa Itu Strategi Harga?
Istilah strategi harga atau strategi penetapan harga mencakup semua metode yang digunakan oleh pemilik bisnis untuk menentukan berapa banyak biaya yang mereka habiskan untuk menghasilkan produk atau layanan. Untuk menerapkan strategi yang baik, kamu perlu melakukan berbagai perhitungan, melakukan riset pasar hingga mengumpulkan data terkait target konsumen.
Tentu saja tidak semua strategi penentuan harga memerlukan semua data itu. Beberapa pemilik bisnis memilih untuk membuatnya dengan cara sederhana lewat markup yang sudah ditetapkan. Ada juga yang menggunakan acuan harga eceran yang disarankan.
Jika kamu menggunakan proses yang konsisten dalam menetapkan harga, kamu sudah punya pricing strategy yang benar. Tapi kalau kamu bisa membangun strategi yang lebih memperhitungkan kondisi pasar serta faktor lain yang memengaruhi perilaku konsumen, kamu sudah lebih unggul di tengah kompetisi pasar.
Apa Manfaat Strategi Penetapan Harga?
Di tengah perkembangan pasar online, semakin mudah bagi pelanggan untuk membandingkan harga dari satu produsen dengan produsen lain. Artinya, konsumen akan semakin cepat menemukan produk yang menurut mereka harganya sesuai dengan nilainya. Di sinilah menetapkan harga jual yang tepat dapat menjadi pembeda yang besar.
Memiliki strategi penetapan harga yang tepat akan membantumu memenuhi harapan pelanggan dengan lebih baik karena kamu punya alasan kenapa harga yang kamu tetapkan lebih murah atau lebih mahal. Strategimu akan menciptakan proses berulang yang memungkinkan kamu melihat bagaimana tanggapan audiens dan pesaing terhadap keputusan penetapan harga yang kamu buat. Sembari menyempurnakan taktik, kamu bahkan bisa mengajak pembeli yang paling sensitif terhadap harga untuk tetap memilih produk atau jasa yang kamu tawarkan.
Baca Juga: Berikut Manfaat Mempelajari Perilaku Konsumen Yang Akan Berdampak Untuk Bisnis Kamu
Bagaimana Cara Menetapkan Harga Jual Produk Dengan Tepat?
Seperti yang telah disebutkan, menetapkan harga jual adalah suatu hal yang kompleks. Dari kompleksitas ini, lahirlah berbagai metode penetapan harga yang dapat digunakan dalam berbagai konteks.
Tidak ada metode penetapan harga yang sempurna; penetapan harga jual produk haruslah didasarkan pada berbagai faktor dan tujuan perusahaan. Karena tidak ada cara menetapkan harga jual yang sempurna, jangan takut untuk bereksperimen ketika memiliki kesempatan.
Berikut adalah beberapa jenis strategi penetapan harga yang dapat kamu jadikan panduan:
1. Price Skimming
Price skimming atau skimming harga dilakukan dengan meluncurkan produk atau layanan tertentu dengan menggunakan harga tertinggi. Secara bertahap, kamu kemudian menurunkannya perlahan-lahan. Ini adalah cara yang bagus untuk menarik konsumen terutama pembeli dengan penghasilan tinggi yang menganggap diri mereka adalah pengadopsi awal atau trendsetter.
2. Penetration Pricing
Strategi penetapan harga dengan penetrasi berkebalikan dengan skimming harga. Alih-alih memulai dengan harga tinggi, kamu mulai menjual produk atau layanan kamu dengan harga terendah ketika ingin memasuki pasar. Ketika produk mulai mendapatkan perhatian publik, kamu bisa meningkatkannya perlahan-lahan.
Strategi ini mungkin akan memberikan risiko keuntungan terbatas atau bahkan nol di awal (tergantung seberapa rendah harga yang kamu tetapkan). Tapi sebenarnya ini juga cukup ampuh untuk mengonversi konsumen. Hal yang sama juga berlaku seperti para pemilik bisnis yang memberikan sampel gratis untuk mendorong pelanggan melakukan pembelian. Dengan memberikan pengalaman diskon/harga rendah, akan tercipta loyalitas pelanggan.
3. Competitor Based Pricing
Jenis strategi penetapan harga satu ini merupakan metode penetapan harga berdasarkan harga yang ditawarkan oleh kompetitor.
Sekilas, metode ini serupa dengan metode skimming yang merupakan metode penetapan harga berdasarkan harga terendah. Bedanya, pada competitor based pricing kamu tidak harus selalu mengambil harga terendah.
Tujuan utama dari metode satu ini adalah untuk mengambil harga yang digunakan oleh kompetitor untuk produk yang serupa dan mengambil angka tengahnya. Angka tengah ini kemudian akan dikenal sebagai harga benchmark.
Setelah mendapatkan harga benchmark, kamu akan memiliki pilihan; menggunakan harga yang sama, menawarkan harga yang lebih tinggi, dan menetapkan harga jual yang lebih murah.
Apapun pilihan yang kamu ambil, pastikan kamu memiliki dasar yang kuat. Ketika menetapkan harga lebih tinggi, kamu harus memastikan ada alasan kuat bagi konsumen untuk memilih produk kamu ketimbang pesaing. Jika memasang harga rendah, pastikan kamu tidak akan merugi.
Memilih angka yang sama umumnya menjadi strategi harga yang diambil. Perusahaan kemudian akan mencari keuntungan dengan berusaha menekan biaya produksi.
4. Premium Pricing
Harga rendah tidak selalu menjadi yang paling menarik di mata calon konsumen. Ketika target audiens kamu menginginkan produk dengan kualitas dan harga yang bagus, kamu harus bisa menunjukkan keunggulan yang dapat diberikan oleh brand kamu. Strategi penetapan harga premium atau premium pricing bisa membantu kamu membangun nilai di awal peluncuran produk/jasa.
Harga yang kamu pasang mungkin sedikit akan turun dari waktu ke waktu. Tapi jangan lupa untuk terus memberikan kesan eksklusif dan kemewahan seperti yang diharapkan oleh pelangganmu. Strategi harga premium ini seringkali diasosiasikan dengan merek-merek mewah seperti Fendi atau Mercedes-Benz.
5. Loss Leader Pricing
Banyak pengecer baik online maupun offline menarik pelanggan dengan menawarkan satu produk dengan diskon sambil mendorong mereka membeli lebih banyak lagi. Cara ini bisa menghasilkan keuntungan yang lebih banyak per transaksi.
Meskipun strategi penetapan harga ini sering dikaitkan dengan harga promosi yang hanya berguna dalam jangka pendek, ini juga bisa dipakai dalam jangka panjang. Loss leader pricing jangka panjang bisa kamu lihat pada brand yang menetapkan harga bundel di mana harga yang diberikan akan lebih murah jika konsumen membeli lebih banyak.
Loss leader pricing mungkin tidak akan langsung meningkatkan margin keuntunganmu. Namun kamu akan mendapatkan penjualan yang lebih konsisten. Pada akhirnya ini akan melampaui nilai yang kamu perkirakan jika kamu hanya menjual dengan menetapkan harga satu per satu.
6. Psychological Pricing
Angka yang dilihat oleh konsumen bisa berpengaruh lebih dari yang kamu pikirkan. Alih-alih mengubah persepsi konsumen tentang suatu produk, menetapkan harga dengan psychological pricing secara khusus bertujuan untuk mengubah persepsi mereka tentang harga produk tersebut yang sesungguhnya. Beberapa contoh umum dari strategi ini yang terbukti berhasil seperti menggunakan akhirkan ’99’ untuk setiap produk. Misalnya saja, alih-alih menulis Rp200.000, kamu bisa menjual dengan harga Rp199.999 agar terkesan lebih murah.
7. Value Pricing
Value pricing atau strategi penetapan harga nilai merupakan yang paling penting dari semuanya. Strategi ini melibatkan perhitungan tentang seberapa bermanfaat, berkualitas tinggi dan pentingnya produkmu seperti yang diyakini oleh konsumen. Misalnya saja dengan menunjukkan kenapa layanan potong rambut kamu pantas dihargai 10 kali lebih mahal ketimbang layanan salon rambut pinggir jalan? Atau mengapa kue yang kamu jual memiliki harga yang jauh lebih tinggi dibandingkan produk sejenis di toko kue?
8. Cost Plus Pricing
Strategi harga satu ini mungkin adalah yang paling umum digunakan. Sesuai dengan namanya, strategi penetapan harga satu ini didasari oleh cost atau biaya produksi sebuah produk. Untuk menetapkan harga jual produk, kamu cukup melakukan mark up atau menambahkan biaya produksi dengan keuntungan yang diinginkan dari tiap produk yang terjual.
Saat kamu menggunakan strategi harga yang sesuai dengan bisnismu, kamu yakin bahwa produkmu memang memiliki nilai sesuai dengan apa yang ingin dilihat oleh pelanggan kamu. Menggunakan pendekatan logis untuk menetapkan harga atau layanan akan membantu memaksimalkan keuntungan sekaligus volume penjualan.
Butuh insight yang mendalam tentang dunia bisnis? GreatNusa menyediakan banyak kelas dan pelatihan online pilihan. Daftarkan diri kamu sekarang juga!
Bagikan Artikel
Artikel Serupa
Niche Marketing: Pengertian dan Cara Menentukannya
By greatnusa • 1 Februari 2023
7 Cara Belajar Bahasa Inggris Untuk Pemula Dengan Efektif
By greatnusa • 17 Februari 2023
Ini Dia Contoh Brand Image yang Diperlukan Dalam Bisnis
By greatnusa • 29 Maret 2023
Manajemen Inovasi: Pengertian, Tujuan, dan Cara Penerapannya
By greatnusa • 8 Februari 2023
9 Elemen Bisnis Model Canvas Untuk Bisnis Kamu
By greatnusa • 29 Maret 2023
Pengertian Pasar Global dan Dampaknya pada Suatu Bisnis
By greatnusa • 16 Februari 2022