GreatNusa
GreatSayaGreatBisnisGreatEdu
Design & CreativeBusiness & ManagementData & TechnologyDigital MarketingFinance & AccountingLeadershipLanguageSales & MarketingProject ManagementSoft SkillLihat Semua Kategori
Masuk / Daftar
  1. Beranda
  2. Artikel

Artikel

GreatNusa

PT. Gagas Edukasi Anantara
Jl. Jalur Sutera Barat Panunggangan Timur
Kota Tangerang 15143
Indonesia

Hubungi Kami

kontak@greatnusa.com

Lainnya

ProdukArtikelKategori ProdukKategori ArtikelKebijakan PrivasiSyarat dan KetentuanTanya Jawab

    Menampilkan 55 - 60 dari 83 Artikel

    Gaya Kepemimpinan: Pengertian, Contoh dan Peranannya

    ARTICLE

    BUSINESS

    CAREERS

    By greatnusa • 19 April 2023

    Gaya Kepemimpinan: Pengertian, Contoh dan Peranannya

    Gaya kepemimpinan mengacu pada pendekatan perilaku pemimpin dalam memengaruhi anggotanya. Pelajari pengertian, contoh, dan perannya di sini.

    Apakah kamu sudah mengetahui gaya kepemimpinan yang sesuai kepribadianmu? Ya, setiap orang mempunyai gaya kepemimpinan yang berbeda ketika memimpin sebuah tim. Penting untuk mengetahui gaya kepemimpinan yang dimiliki supaya kamu bisa menciptakan budaya kerja yang lebih baik dan harmonis.

    Pertanyaannya, apa saja gaya kepemimpinan yang biasanya ada di dunia kerja? Bagaimana cara memilih gaya kepemimpinan yang sesuai kepribadian dirimu? Temukan jawabannya dalam bahasan menarik berikut ini.

    Mengenal Gaya Kepemimpinan

    Barangkali kamu bertanya apakah yang sebenarnya dimaksud gaya kepemimpinan itu? Apa saja faktor yang memengaruhi gaya kepemimpinan seseorang? Mari kita bahas di bawah ini.

    1. Definisi Gaya Kepemimpinan

    Gaya kepemimpinan mengacu pada pendekatan perilaku yang digunakan oleh pemimpin dalam memengaruhi, memotivasi, dan mengarahkan anggotanya. Setiap jenis gaya kepemimpinan menentukan cara pemimpin dalam menerapkan rencana dan strategi untuk mencapai tujuan yang ditetapkan sekaligus memperhatikan harapan para pemangku kepentingan (stakeholder) serta kesejahteraan dan keamanan anggota timnya.

    Kepemimpinan yang efektif lebih banyak bergantung pada gaya kepemimpinan. Kemampuan seorang pemimpin dalam mengambil kendali dan keputusan sangatlah penting. Selain itu, seorang pemimpin perlu mengetahui gaya kepemimpinan yang efektif dan cocok diterapkan pada organisasi atau situasi tertentu supaya mencapai keberhasilan. Intinya, memahami gaya kepemimpinan membantu seorang pemimpin dalam mengambil kepemilikan, kontrol, dan tanggung jawab terhadap ukuran dan lingkup tugas yang dihadapi.

    2. Faktor-faktor yang Memengaruhi Gaya Kepemimpinan

    Ada tiga faktor yang memengaruhi gaya kepemimpinan seseorang dalam memimpin anggota timnya, yaitu:

    • Karakteristik pribadi pemimpin.
    • Kecakapan dan pengalaman yang dimiliki oleh seorang pemimpin.
    • Situasi dan kondisi yang berbeda akan membentuk gaya kepemimpinan yang berbeda pula.

    Baca Juga : Digital Leadership: Pengertian, Karakteristik, dan Manfaatnya dalam Era Digital

    5 Contoh Gaya Kepemimpinan dalam Dunia Kerja

    Dalam dunia kerja, terdapat berbagai macam gaya kepemimpinan yang dapat diterapkan oleh seorang pemimpin untuk mencapai tujuan bersama. Berikut lima contoh gaya kepemimpinan yang umum dijumpai di dunia kerja:

    1. Autokratis

    Gaya kepemimpinan autokratis lebih identik dengan kendali penuh dari seorang pemimpin terhadap segala hal terkait pekerjaan. Setiap anggota tim hanya menjalankan instruksi yang diberikan dan tidak memiliki kebebasan untuk mengambil keputusan. Gaya kepemimpinan autokratis biasanya diterapkan pada situasi darurat atau dalam lingkungan kerja yang memerlukan pengambilan keputusan yang cepat.

    2. Demokratis

    Gaya kepemimpinan ini lebih menekankan pada partisipasi anggota tim dalam pengambilan keputusan. Pemimpin akan meminta pendapat dan saran dari seluruh anggota tim sebelum membuat keputusan. Gaya kepemimpinan demokratis bisa memperkuat keterlibatan antaranggota tim dan mendorong terciptanya lingkungan kerja yang kooperatif dan produktif.

    3. Laissez-faire

    Gaya kepemimpinan ini memberikan kebebasan penuh pada anggota tim dalam mengambil keputusan dan melakukan pekerjaannya sesuai keinginan masing-masing. Pemimpin hanya memberikan panduan dan arahan umum tanpa terlibat dalam proses pekerjaan. Gaya kepemimpinan ini umumnya diterapkan pada lingkungan kerja yang memiliki anggota tim dengan tingkat kecakapan yang tinggi.

    4. Transaksional

    Gaya kepemimpinan transaksional ditandai dengan adanya penghargaan dan hukuman (rewards and punishment) sebagai motivasi untuk para anggota tim. Pemimpin akan memberikan hadiah atau penghargaan kepada anggota tim yang berhasil mencapai target atau memperlihatkan kinerja yang optimal. Sebaliknya, anggota tim yang tidak berhasil memenuhi target atau menunjukkan kinerja yang buruk akan dikenakan sanksi atau hukuman.

    5. Transformasional

    Terakhir, ada gaya kepemimpinan transformasional yang bertujuan untuk memotivasi anggota tim melalui cara mengubah pola pikir dan perilaku mereka. Pemimpin akan memberikan inspirasi dan visi yang jelas dalam mencapai tujuan organisasi. Anggota tim akan merasa terlibat dalam proses pengambilan keputusan dan diberikan kebebasan untuk mengekspresikan ide-ide mereka.

    Baca Juga : Agile Leadership Adalah: Pengertian, Karakteristik, dan Keuntungannya dalam Bisnis

    Peran Gaya Kepemimpinan dalam Keberhasilan Organisasi

    Gaya kepemimpinan yang tepat sangat berpengaruh terhadap keberhasilan suatu organisasi. Berikut ini beberapa uraian penting yang menunjukkan peran gaya kepemimpinan dalam mencapai tujuan organisasi.

    1. Pentingnya Gaya Kepemimpinan dalam Manajemen Organisasi

    Gaya kepemimpinan yang efektif sangat penting dalam manajemen organisasi. Seorang pemimpin yang baik dapat memotivasi karyawan untuk bekerja lebih produktif dan mencapai target yang ditetapkan. Pemimpin yang tepat juga meningkatkan komunikasi dan kerja sama antaranggota tim sehingga memperkuat keberhasilan organisasi secara keseluruhan.

    2. Kaitan Antara Gaya Kepemimpinan dan Budaya Kerja

    Gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap budaya kerja di suatu organisasi. Seorang pemimpin yang menerapkan gaya kepemimpinan yang tepat akan memperkuat nilai dan norma yang dipegang teguh oleh sebuah organisasi. Alhasil, mereka bisa meningkatkan rasa kebersamaan dan keterlibatan karyawan dalam mencapai tujuan organisasi.

    3. Manfaat Memiliki Gaya Kepemimpinan yang Tepat

    Memiliki gaya kepemimpinan yang tepat dapat memberikan banyak manfaat bagi organisasi. Pemimpin yang baik dapat meningkatkan motivasi, kepercayaan, dan kinerja karyawan sehingga menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan produktif. Selain itu, pemimpin yang tepat juga dapat meminimalkan konflik dan meningkatkan efektivitas tim dalam mencapai tujuan organisasi.

    Baca Juga : Ketahui 10 Jenis-Jenis Leadership yang ada di Perusahaan

    Memilih Gaya Kepemimpinan yang Tepat

    Memilih dan menerapkan gaya kepemimpinan yang tepat merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan organisasi. Namun, tidak semua orang dapat menjadi pemimpin yang efektif dengan gaya kepemimpinan yang sama. Berikut ini beberapa cara untuk memilih gaya kepemimpinan yang tepat:

    1. Cara Memilih Gaya Kepemimpinan yang Cocok dengan Karakteristik Individu

    Setiap orang memiliki karakteristik yang berbeda sehingga membutuhkan pendekatan kepemimpinan yang berbeda pula. Berikut ini langkah praktis yang bisa dilakukan untuk memilih gaya kepemimpinan sesuai karakteristik orang:

    • Evaluasi kekuatan dan kelemahan diri sendiri.
    • Tentukan tujuan kepemimpinan yang ingin dicapai.
    • Pahami gaya kepemimpinan yang sesuai kekuatan dan kelemahan diri sendiri.
    • Pertimbangkan umpan balik (feedback) dari bawahan dan rekan kerja.
    • Adopsi gaya kepemimpinan yang cocok karakteristik kamu.

    2. Penyesuaian Gaya Kepemimpinan terhadap Tuntutan Situasi

    Tuntutan situasi dan kondisi juga dapat memengaruhi gaya kepemimpinan yang perlu diterapkan. Seorang pemimpin harus bersikap fleksibel dan mampu menyesuaikan gaya kepemimpinan terhadap tuntutan situasi. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menyesuaikan gaya kepemimpinan yaitu:

    • Pahami kebutuhan organisasi.
    • Petimbangkan keterampilan dan kemampuan anggota tim.
    • Tentukan tujuan kepemimpinan yang ingin dicapai.
    • Mulailah mengadaptasi gaya kepemimpinan sesuai situasi yang dihadapi.
    • Miliki dukungan dan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan.

    Kesimpulannya, seorang pemimpin harus memiliki gaya kepemimpinan yang tepat serta sesuai kondisi dan situasi yang dihadapinya. Kamu perlu mengenal dirimu sendiri terlebih dahulu sebelum menentukan gaya kepemimpinan yang sesuai kepribadianmu. Bukan hanya gaya kepemimpinan, kamu juga perlu memiliki karakter seorang pemimpin supaya lebih efektif dalam mengarahkan anggota tim. Bagaimana caranya? Ikuti kelas Membangun Karakter Pemimpin dari GreatNusa supaya kamu bisa meningkatkan kapabilitasmu sebagai seorang pemimpin. Tingkatkan kemampuan dirimu untuk menjadi pemimpin yang cakap melalui kelas kepemimpinan di GreatNusa!

    Baca Selengkapnya
    Micromanagement Adalah: Pengertian dan Dampaknya

    ARTICLE

    BUSINESS

    CAREERS

    By greatnusa • 20 April 2023

    Micromanagement Adalah: Pengertian dan Dampaknya

    Micromanagement adalah gaya manajemen yang dapat memberikan dampak negatif terhadap kinerja karyawan. Berikut pengertian dan dampaknya.

    Pernahkah kamu berpikir untuk tidak mendelegasikan pekerjaanmu kepada karyawan atau rekan kerja karena merasa masih bisa menyelesaikannya sendiri? Situasi tersebut dikenal sebagai micromanagement. Micromanagement adalah gaya manajemen yang perlu dihindari karena bisa membawa dampak buruk kepada karyawan.

    Seperti apa dampak yang ditimbulkan akibat micromanagement? Bagaimana cara menghindari micromanagement dalam bekerja? Yuk, simak ulasannya di bawah ini.

    Memahami Micromanagement

    Penting sekali untuk mengenali definisi micromanagement dan ciri-ciri yang ditimbulkan supaya kamu bisa mengatasinya pada waktu yang tepat.

    1. Definisi Micromanagement

    Micromanagement adalah gaya manajemen ketika seorang manajer terlalu memperhatikan, mengawasi, atau mengendalikan pekerjaan karyawannya secara ketat. Orang yang melakukan micromanagement alias micromanager terlibat langsung dalam pekerjaan orang lain. Artinya, seorang micromanager sering kali merasa enggan memberikan tanggung jawab kepada karyawan sehingga mereka menjadi satu-satunya pembuat keputusan. Mereka juga lebih memberi perintah daripada mengajari karyawannya.

    Micromanagement mungkin memberikan hasil yang bagus, tetapi bisa merusak semangat karyawan dan perusahaan dalam jangka panjang. Biasanya, micromanagement dianggap sebagai konotasi negatif karena karyawan merasa bahwa micromanager meragukan kompetensi mereka.

    Seorang micromanager biasanya menggunakan sebagian besar waktunya untuk mengawasi pekerjaan karyawannya dan terlalu menyoroti hal-hal kecil yang kurang penting dari tugas karyawannya. Meskipun manajer micromanager mungkin tidak memandang diri mereka sebagai orang yang demikian.

    2. Ciri-ciri Micromanagement

    Micromanagement ternyata lebih mudah dikenali oleh orang lain di perusahaan. Berikut ini beberapa tanda-tanda umum seorang micromanager:

    • Jarang memberikan pekerjaan atau mendelegasikan tugas kepada orang lain.
    • Sering meminta informasi terbaru mengenai proyek atau tugas yang terlalu terperinci dan membutuhkan laporan yang sangat detail.
    • Memaksa setiap karyawan untuk mendokumentasikan semua proses kerja.
    • Fokus pada detail yang tidak penting daripada melihat gambaran secara keseluruhan.
    • Menyarankan tenggat waktu yang tidak realistis.
    • Merasa kesal ketika keputusan dibuat tanpa melibatkan micromanager.
    • Terus-menerus memantau anggota tim dan sering mengulang pekerjaan yang sudah dikerjakan.
    • Merasa perlu melakukan semua pekerjaannya secara sendiri untuk memastikan segala sesuatunya sudah benar.

    Baca Juga : Performance Management: Pengertian, Tujuan, serta Manfaat Melakukannya bagi Leader

    Dampak Micromanagement pada Karyawan

    Micromanagement memiliki dampak yang signifikan terhadap karyawan yang berada di bawah kendali seorang micromanager. Berikut beberapa dampak negatif micromanagement adalah sebagai berikut:

    1. Rasa Tidak Percaya Diri

    Karyawan yang dikelola oleh seorang micromanager cenderung merasa tidak percaya diri dalam melaksanakan tugasnya. Rasa tidak percaya diri ini muncul akibat kebiasaan micromanager yang terus-menerus memeriksa pekerjaan yang telah dilakukan oleh karyawan, bahkan pada rincian terkecil sekalipun. Akibatnya, karyawan merasa tidak dihargai dan meragukan kemampuan mereka sendiri.

    2. Penurunan Produktivitas

    Micromanagement juga berdampak negatif pada produktivitas karyawan. Karyawan yang selalu dipantau secara ketat dan diberi perintah yang detail pada setiap tahapan pekerjaan cenderung merasa tertekan dan stres. Alhasil, konsentrasi mereka terganggu sehingga memengaruhi kinerja secara keseluruhan yang pada akhirnya bisa menurunkan produktivitas karyawan dalam bekerja.

    3. Kurangnya Inisiatif

    Seorang micromanager cenderung mengambil alih seluruh kendali dan membuat semua keputusan, termasuk keputusan yang seharusnya bisa diambil oleh karyawan. Alhasil, karyawan kehilangan kepercayaan diri sehingga merasa tidak perlu berinisiatif untuk membuat keputusan penting. Akibatnya, mereka cenderung hanya menunggu instruksi dari atasan sehingga kurang berkembang secara profesional.

    4. Rasa Frustasi dan Kelelahan

    Karyawan yang dikelola oleh seorang micromanager akan merasa frustasi dan kelelahan selama bekerja. Rasa ini muncul karena terus-menerus dipantau dan diberi perintah secara detail. Mereka merasa tidak dihargai dan tidak diberi kepercayaan untuk melaksanakan tugasnya sendiri sehingga merasa stres dan kelelahan. Pada akhirnya, kesehatan dan kesejahteraan karyawan secara keseluruhan akan terpengaruh akibat micromanagement.

    Baca Juga : Manajemen Personalia: Tugas, Fungsi, dan Syaratnya

    Cara Menghindari Micromanagement

    Setelah melihat dampak negatifnya di atas, kamu pasti sudah memahami bahwa micromanagement dapat mengganggu kinerja karyawan dan memengaruhi produktivitas tim. Untuk menghindari micromanagement, kamu bisa melakukan hal-hal berikut sebagai seorang pemimpin yang baik.

    1. Memberikan Kepercayaan kepada Karyawan

    Kepercayaan merupakan hal utama dalam bekerja sama, termasuk juga hubungan antara atasan dan bawahannya. Langkah ini juga berguna untuk menghindari micromanagement dalam bekerja. Cobalah mendelegasikan tugas dan tanggung jawab yang jelas serta berikan kebebasan pada karyawan untuk menentukan cara terbaik dalam menyelesaikan tugasnya. Karyawan akan merasa dihargai dan termotivasi untuk bekerja dengan lebih baik karena kamu memercayai mereka.

    2. Memberikan Arahan yang Jelas

    Ketika mendelegasikan tugas, pastikan kamu memberikan arahan yang jelas pada awal proyek atau tugas supaya karyawan bisa memahami tujuan dan ekspektasi yang diharapkan. Karyawan akan lebih mandiri dalam menyelesaikan tugas sehingga bisa menghindari kebingungan yang berpotensi membuatmu terpaksa melakukan semua pekerjaan alias micromanagement.

    3. Berikan Umpan Balik yang Konstruktif

    Memberikan umpan balik (feedback) yang konstruktif pada karyawan merupakan hal penting untuk membantu karyawan dalam memperbaiki kinerja mereka. Namun, pastikan feedback yang kamu berikan bukanlah sebuah kritik yang bersifat personal atau menjatuhkan motivasi karyawan. Berikan umpan balik secara positif dan sediakan solusi untuk mengatasi masalah yang muncul.

    4. Pilih Karyawan yang Memiliki Kemampuan Bekerja secara Mandiri

    Terakhir, kamu juga harus memilih karyawan yang mampu bekerja secara mandiri sehingga bisa menghindari micromanagement. Kamu bisa memilih karyawan yang memiliki pengalaman dan kemampuan dalam menyelesaikan tugas secara mandiri. Selain itu, kamu juga bisa memberikan pelatihan dan dukungan yang dibutuhkan kepada karyawan yang belum bisa bekerja mandiri dan efektif.

    Intinya, micromanagement adalah gaya manajemen yang perlu dihindari. Tim kamu tidak akan mengalami perkembangan yang signifikan kalau kamu terus menerapkan micromanagement. Lagi pula, tim yang baik harus dibangun berdasarkan kepercayaan, sehingga kamu perlu menghindari micromanagement dan mulai memercayakan karyawanmu untuk melaksanakan pekerjaanmu.

    Baca Juga : Agile Project Management: Pengertian, Fungsi, Serta Tugasnya

    Menjadi seorang pemimpin juga harus memastikan agar anggotanya memiliki kinerja yang mumpuni. Bagaimana caranya? Temukan jawabannya dengan mengikuti kelas  Mengembangkan Kepemimpinan yang Berkinerja Tinggi dari GreatNusa! Daftarkan dirimu untuk mengikuti kelasnya supaya kamu bisa menjadi pemimpin yang diandalkan anggota timmu!

    Baca Selengkapnya
    Work-Life Balance Adalah: Pengertian, Dampak dan Strateginya

    ARTICLE

    BUSINESS

    CAREERS

    By greatnusa • 20 April 2023

    Work-Life Balance Adalah: Pengertian, Dampak dan Strateginya

    Work-life balance adalah keseimbangan antara waktu bekerja dengan waktu pribadi. Pelajari pengertian, dampak dan strateginya di sini.

    Work-life balance adalah budaya yang perlu diterapkan dalam lingkungan kerjamu. Ada baiknya kamu meniadakan budaya gila kerja atau workaholic dan mulai mengampanyekan pentingnya work-life balance demi kesejahteraan karyawan. Mereka juga memiliki kehidupan di luar pekerjaan yang tidak kalah penting untuk diperhatikan, salah satunya hubungan keluarga.

    Lantas, bagaimana langkah penerapan work-life balance yang efektif supaya karyawanmu bisa mengikutinya? Simak artikel ini untuk menemukan jawabannya.

    Pengertian Work-Life Balance

    Sebelum mulai menerapkan work-life balance, lebih baik kamu memahami pengertiannya terlebih dahulu. Lihat penjelasan singkat mengenai pentingnya work-life balance dalam bagian berikut ini.

    1. Definisi Work-Life Balance

    Work-life balance biasanya diartikan sebagai keseimbangan antara jumlah waktu yang kamu habiskan untuk bekerja dibandingkan jumlah waktu untuk kehidupan pribadi, seperti mengerjakan hobi atau bersosialisasi bersama orang lain di luar lingkungan kerja.

    Ketidakseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi terlihat ketika kamu memprioritaskan lebih banyak waktu dan perhatian kepada pekerjaan daripada kehidupan pribadimu. Intinya, kamu perlu memiliki manajemen yang baik terhadap berbagai tujuan dan tanggung jawab baik dalam dunia karier maupun kehidupan pribadi.

    2. Pentingnya Work-Life Balance di Tempat Kerja

    Work-life balance tidak hanya berguna untuk kehidupan pribadi dan kesehatanmu. Budaya ini perlu diterapkan untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas karyawan secara keseluruhan. Work-life balance terwujud ketika karyawan tidak menganggap pekerjaan sebagai tugas yang melelahkan. Mereka akan bekerja lebih keras dan meminimalisir kesalahan dalam bekerja karena mampu memberikan performa terbaiknya.

    Selain itu, kamu bisa meningkatkan engagement atau keterlibatan karyawan terhadap lingkungan kerjanya. Mereka akan lebih antusias untuk terlibat tidak hanya dalam pekerjaan, melainkan juga aktivitas perusahaan lainnya. Keterlibatan karyawan yang tinggi secara tidak langsung akan mengurangi tingkat turnover atau keluar-masuknya karyawan dalam suatu perusahaan. Kamu pun bisa mempertahankan karyawan yang potensial apabila kebutuhan work-life balance-nya sudah terpenuhi.

    Baca Juga : Work Life Balance, Cara Untuk Menyeimbangkan Hidupmu

    Dampak Kurangnya Work-Life Balance pada Karyawan

    Kurangnya keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi memiliki dampak yang merugikan pada kesejahteraan karyawan. Beberapa dampak negatif pada karyawan yang kurang menerapkan work-life balance sebagai berikut:

    1. Stres dan Burnout

    Karyawan yang bekerja terlalu keras tanpa jeda lebih rentan terkena stres tinggi. Stres yang berkepanjangan dapat menyebabkan kondisi burnout. Burnout terlihat dari beberapa gejala berikut: kelelahan fisik dan emosional, hilangnya motivasi, dan perasaan tidak berdaya. Kondisi ini dapat membuat karyawan lebih sulit berkonsentrasi, mengambil keputusan, dan bekerja secara efektif.

    2. Gangguan Kesehatan Mental dan Fisik

    Burnout yang berkepanjangan dapat mengganggu kesehatan mental karyawan. Mereka akan terus-menerus merasa tertekan dan tidak bahagia dalam bekerja sehingga mengalami masalah kesehatan mental seperti depresi dan gangguan kecemasan. Selain itu, karyawan yang terlalu lama duduk atau tidak cukup bergerak selama jam kerja akan mengalami masalah kesehatan fisik berupa obesitas, sakit punggung, dan masalah jantung.

    3. Penurunan Produktivitas dan Kualitas Kerja

    Karyawan yang kelelahan dan merasa tertekan cenderung memiliki tingkat produktivitas dan kualitas kerja yang lebih rendah. Mereka berisiko membuat lebih banyak kesalahan, membutuhkan lebih banyak waktu dalam menyelesaikan tugas, dan kurang bersemangat dalam  melakukan pekerjaannya. Akibatnya, karyawan merasa kurang bahagia di tempat kerja sehingga memiliki dampak negatif pada kinerja keseluruhan perusahaan.

    Baca Juga : Ciri-ciri Profesionalisme yang Perlu Diketahui dalam Karir Anda

    Strategi Menciptakan Work-Life Balance yang Baik

    Setelah menyadari dampak negatif kurangnya work-life balance di atas, kamu perlu mengambil langkah untuk mulai menciptakan budaya ini. Work-life balance akan membuat karyawan merasa lebih bahagia, sehat, dan produktif dalam bekerja. Bagaimana cara menciptakan work-life balance yang baik? Mulailah dari tiga langkah sederhana berikut.

    1. Membuat Jadwal Kerja yang Realistis

    Kamu perlu menetapkan jadwal kerja yang realistis dan tidak terlalu padat, tetapi tetap memastikan bahwa semua pekerjaan dan tanggung jawab bisa ditangani lebih baik. Jadwal kerja yang terlalu padat bisa menyebabkan stres dan kelelahan pada karyawan. Pertimbangkan kebutuhan karyawan, seperti waktu istirahat dan waktu untuk mengurus kehidupan pribadi dalam membuat jadwal kerja di perusahaanmu.

    2. Memberi Kesempatan pada Karyawan untuk Beristirahat

    Berikan juga kesempatan pada karyawan untuk beristirahat di sela pekerjaannya. Karyawan akan merasa lebih segar dan produktif dalam bekerja jika mempunyai waktu istirahat yang cukup. Undang-Undang Ketenagakerjaan sudah memberikan pedoman waktu istirahat, cuti, dan hari libur demi kesejahteraan pekerja di Indonesia, jadi kamu perlu menerapkannya sebagai bentuk kepatuhan akan regulasi yang berlaku.

    3. Menghargai Kehidupan Pribadi Karyawan

    Budaya work-life balance akan lebih terwujud apabila kamu juga menghargai kehidupan karyawan di luar pekerjaan mereka. Caranya, kamu bisa memberikan waktu cuti yang cukup dan menetapkan kebijakan fleksibilitas dalam jadwal kerja apabila diperlukan. Karyawan akan merasa dihargai dan diperhatikan oleh perusahaan sehingga mereka bisa lebih fokus dan produktif dalam bekerja.

    Baca Juga : Apa itu Quarter Life Crisis dan Cara Menghadapinya

    Peran Pemimpin dalam Menciptakan Work Life Balance yang Baik

    Diperlukan peran pemimpin yang baik dalam menerapkan budaya work-life balance. Sebagai seorang pemimpin, kamu bisa menerapkan tiga cara berikut ini.

    1. Mendukung Karyawan dalam Menjaga Keseimbangan Kerja dan Kehidupan

    Berikanlah dukungan dan motivasi kepada karyawan untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi mereka. Mulailah dengan menerapkannya pada dirimu sendiri supaya karyawan memiliki contoh dalam work-life balance. Kehadiranmu sebagai teladan membuat mereka merasa didukung dan terinspirasi untuk mengikuti budaya work-life balance.

    2. Menyediakan Fasilitas dan Kebijakan yang Mendukung Work Life Balance

    Fasilitas dan kebijakan yang mendukung work-life balance seperti fleksibilitas waktu kerja, cuti yang cukup, dan fasilitas kesehatan dan kebugaran juga perlu disediakan. Karyawan bisa menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadinya lebih baik karena kamu mendorong mereka untuk memanfaatkan segala fasilitas tersebut.

    3. Menjaga Komunikasi yang Baik dengan Karyawan untuk Memahami Kebutuhan Mereka

    Setiap karyawan juga memiliki kebutuhan yang berbeda dalam kehidupan pribadinya. Jalinlah komunikasi yang baik bersama mereka dan bersikaplah terbuka terhadap saran dan masukan dari karyawan. Kamu juga bisa mendapatkan inspirasi kebijakan dan program yang lebih baik untuk menciptakan work-life balance yang lebih maksimal bagi seluruh karyawan.

    Studi Kasus Work-Life Balance di Perusahaan Ternama

    Tahukah kamu kalau beberapa perusahaan ternama yang telah meraih kesuksesan ternyata menerapkan work-life balance untuk karyawannya. Mari kita belajar dari dua perusahaan ternama berikut.

    1. Google

    Google telah menerapkan berbagai inisiatif work-life balance untuk karyawannya, mulai dari bekerja di rumah yang fleksibel, memberikan cuti melahirkan secukupnya, dan menyediakan layanan pengasuhan anak di kantor. Selain itu, Google juga menawarkan fasilitas kesehatan seperti pusat kebugaran dan konseling untuk membantu karyawan meraih keseimbangan hidup yang lebih baik. Semua inisiatif ini bertujuan untuk membantu karyawan menciptakan work-life balance sehingga mereka mampu mencapai potensi maksimalnya di tempat kerja.

    2. Microsoft

    Kebijakan menarik yang diadopsi Microsoft yaitu ‘No Meeting Fridays’ untuk mengurangi jumlah rapat pada hari Jumat supaya karyawan lebih fokus pada tugas yang lebih penting. Microsoft juga memiliki program khusus untuk ibu hamil dan orang tua baru yang mencakup cuti tambahan dan dukungan finansial untuk biaya bayi. Semua kebijakan ini dirancang supaya karyawan Microsoft mampu mencapai work-life balance mereka.
    Kesimpulannya, work-life balance adalah budaya penting yang harus diterapkan untuk meningkatkan kesejahteraan karyawanmu. Sebagai seorang pemimpin, kamu harus berani menerapkan kebijakan work-life balance yang nyata dan memberikan kesejahteraan terhadap seluruh karyawan. Tentunya kamu memerlukan kemampuan leadership yang penting supaya kamu bisa mengarahkan seluruh karyawan lebih efektif. Bagaimana caranya? Daftarkan dirimu mengikuti kelas Mengenal dan Meningkatkan Keterampilan Kepemimpinan dari GreatNusa supaya leadership skill-mu terus mengalami peningkatan sewaktu-waktu.

    Baca Selengkapnya
    Cara Membangun Kepercayaan Diri untuk Meraih Kesuksesan

    ARTICLE

    BUSINESS

    CAREERS

    By greatnusa • 21 April 2023

    Cara Membangun Kepercayaan Diri untuk Meraih Kesuksesan

    Kepercayaan diri adalah kunci sukses dalam kehidupan. Bagaimana cara membangun kepercayaan diri? Cari tahu langkah praktisnya dalam artikel ini!

    Tidak sedikit remaja dan pemuda berusia 20-an tahun merasa tidak aman alias insecure dalam hidupnya. Insecure sejatinya berasal dari rasa tidak percaya diri yang sering kamu alami seiring bertambahnya usia. Kamu tidak boleh membiarkan rasa insecure dan tidak percaya diri sebagai penghalang untuk mencapai kesuksesan. Lantas, bagaimana cara membangun kepercayaan diri supaya tidak perlu merasa insecure lagi? 

    Yuk, simak artikel ini sampai selesai supaya kamu lebih memahami tentang kepercayaan diri dan cara membangkitkannya dalam dirimu sendiri.

    Pengertian Percaya Diri

    Lenney (1997) mendefinisikan kepercayaan diri sebagai ekspektasi atau harapan seseorang terhadap kinerja dan penilaian diri terhadap kemampuan yang telah dikerjakan sebelumnya. Sedangkan Bénabou & Tirole (2002) memiliki definisi yang sederhana tentang percaya diri, yakni sekadar percaya pada diri sendiri.

    Berdasarkan Psychology Dictionary Online, percaya diri merupakan kepercayaan seseorang terhadap kemampuan, kapasitas, dan penilaian diri sendiri. Percaya diri juga diartikan sebagai keyakinan seseorang bahwa dirinya dapat menghadapi tantangan dan tuntutan setiap harinya sampai merasa sukses.

    Baca Juga: Apa Itu Microcopy? Bagaimana Cara Menulis Microcopy yang Baik?

    Pentingnya Kepercayaan Diri dalam Meraih Kesuksesan

    Kepercayaan diri merupakan aspek penting untuk kehidupan yang lebih bahagia dan memuaskan. Ketika merasa yakin terhadap kemampuanmu, kamu akan merasa lebih bahagia karena berhasil mencapai kesuksesan. Kamu pun makin terdorong dan termotivasi untuk mengambil tindakan dan mencapai tujuan hidupmu,

    Hampir semua aspek kehidupan, mulai dari pendidikan, karier, sosial, sampai kehidupan pribadi pun membutuhkan kepercayaan diri. Pasalnya, kepercayaan diri membawa lima manfaat besar, yakni kurangnya rasa takut dan kecemasan, motivasi yang lebih besar, tidak mudah putus asa, memiliki hubungan sosial yang lebih baik, dan lebih mampu mengenal diri sendiri.

    Kepercayaan diri yang meningkat akan membuatmu menghilangkan ketakutan dan pikiran negatif serta membuatmu berani mengambil tindakan nyata. Kamu juga akan memiliki motivasi untuk mencapai tujuan dan meraih kesuksesan. Ketika mengalami kegagalan, kamu pun tidak akan terpuruk dan menghadapi kesulitan tersebut karena percaya diri. 

    Kepercayaan diri juga akan membantu dalam membangun hubungan yang lebih baik bersama orang lain. Kamu tidak perlu khawatir mengenai penolakan yang belum tentu terjadi. Pada akhirnya, kepercayaan diri bermanfaat supaya kamu lebih menerima dirimu. Kamu mampu menerima kelemahan dan meningkatkan kekuatan dalam diri sendiri sehingga mengakar pada citra dirimu.

    Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kepercayaan Diri

    Sebelum mengetahui cara membangun kepercayaan diri, kamu perlu mengetahui beberapa faktor yang membuat kepercayaan dirimu berkurang. Berikut penjelasan mengenai lima faktor pemengaruh kepercayaan diri dalam hidupmu.

    1. Trauma pada Masa Lalu

    Tidak sedikit orang yang kurang percaya diri karena mengalami trauma akibat perundungan (bullying) atau pengalaman negatif pada masa lalu. Mungkin kamu tidak menyadari atau mengingat hal-hal buruk yang menyakiti hatimu. Namun, trauma tersebut bisa tumbuh dan akhirnya berdampak pada kepercayaan dirimu pada saat ini.

    2. Pola Pikir Negatif

    Musuh terbesar kepercayaan diri bukanlah insecure, melainkan pola pikir negatif terhadap kehidupan masa kini maupun masa depan. Pola pikir tersebut bisa diakibatkan trauma masa lalu atau kondisi pada saat ini yang menghalangi kamu untuk maju. Pemikiran negatif justru akan menghilangkan kepercayaan dan keyakinan dalam dirimu. 

    3. Lingkungan Sekitar

    Lingkungan di sekitarmu berdampak besar terhadap kepercayaan dirimu. Tumbuh di lingkungan sosial yang kurang sehat atau tidak sesuai nilai justru membuat kamu merasa tidak percaya diri. Bagaimana tidak, kamu hidup bersama orang yang berbeda budaya atau nilai sehingga tidak merasa nyaman. Tidak hanya itu, beberapa orang juga mengomentari nilai hidup yang tidak sesuai budaya mereka sehingga kamu mulai merasa ragu dalam hidupmu.

    4. Kurang Bersosialisasi

    Kamu pasti sudah paham bahwa manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan interaksi bersama orang lain. Bersosialisasi justru dapat memperluas relasi dan membuka pikiran sehingga kamu lebih merasa percaya diri. Sebaliknya, terlalu sering mengurung diri dan berkutat dengan kehidupan pribadi justru menghilangkan kepercayaan dirimu.

    Baca Juga: 5 Leadership Skill yang Paling Dicari dan Cara Pengembangannya

    5. Tidak Mencintai Diri Sendiri

    Kepercayaan diri juga dipengaruhi oleh seberapa besar kamu mencintai dirimu. Perasaan cinta pada dirimu akan menghilangkan pikiran negatif. Kamu pun berusaha untuk tidak mengutuk diri sendiri ketika mengalami kegagalan sehingga selalu yakin dalam menjalani kehidupan. 

    Cara Membangun Kepercayaan Diri dalam Hidup

    Sudahkah kamu mengenali beberapa faktor penyebab ketidakpercayaan diri dalam hidupmu? Cobalah membangun kepercayaan diri melalui empat langkah sederhana berikut ini.

    1. Ubah Pola Pikir

    Sekilas dijelaskan bahwa salah satu penyebab ketidakpercayaan diri yaitu pola pikir yang negatif. Inilah alasannya kamu perlu mengubah pola pikirmu. Cobalah mengidentifikasi pola pikir negatif yang muncul di dalam benakmu, jika perlu kamu bisa mencatatnya di sebuah kertas. Setelahnya, ganti pola pikir yang lama dengan pola pikir positif dan membangun.

    Proses mengubah pola pikir tidaklah instan. Kamu perlu berlatih meresapi dan mengamalkan pola pikir yang baru secara rutin dalam kehidupan sehari-harimu. Secara perlahan-lahan, pola pikir negatif akan hilang dan kamu pun mulai hidup menggunakan pola pikir positif yang lebih sehat dan membangun kepercayaan dirimu.

    2. Fokus pada Kelebihan Diri

    Rahasia orang sukses selalu percaya diri adalah mereka fokus pada kelebihan dalam dirinya. Kamu juga perlu melihat dan meningkatkan kelebihan dalam dirimu dan tidak melihat orang lain yang bisa membuatmu insecure. Mulailah menemukan kelebihan dirimu, baik sikap, kebiasaan positif, bakat, atau keterampilan yang sudah dimiliki. 

    Kamu juga tidak boleh terlalu fokus pada kekurangan diri. Sebaliknya, fokuslah pada kelebihanmu supaya lebih percaya diri dan merasa mampu meraih kesuksesan. Manfaatkan kelebihanmu untuk mencapai tujuan hidup, seperti membangun karier, menciptakan karya kreatif, atau membantu orang lain. Kamu pun akan merasa lebih positif dan percaya diri dalam menghadapi setiap tantangan yang datang.

    3. Kelola Perasaan dan Emosi

    Tidak banyak orang yang menyadari bahwa kepercayaan diri juga dipengaruhi perasaan dan emosi yang ada dalam hidup kita. Apabila terus dirundung emosi negatif, kamu tidak akan merasa percaya diri dan kurang mampu menghadapi semua hal dalam kehidupan. Mulailah mengenali emosi dan perasaan yang sedang dirasakan, termasuk kecemasan, rasa takut, atau rasa sedih. 

    Setelahnya, cari cara untuk mengatasi perasaan dan emosi yang mengganggu kamu untuk terus maju. Contohnya, bernapas dalam-dalam dan meditasi ketika merasa cemas dan tidak membiarkan perasaan negatif menguasai dirimu. Terakhir, kamu harus belajar menerima perasaan dan emosi yang tidak dapat diubah, seperti kekecewaan karena kegagalan. Langkah ini membantumu belajar dari pengalaman dan memperbaiki diri untuk menjadi lebih baik pada masa depan.

    Baca Juga: SEO Writer Adalah: Pengertian, Peran, Cara Memilih dan Tipsnya

    4. Ambil Langkah untuk Membangun Kepercayaan Diri

    Terakhir, kamu juga perlu mengambil tindakan dan memulai langkah pertama untuk membangun kepercayaan dirimu. Tidak jarang kamu merasa takut gagal sehingga ragu dalam bertindak untuk pertama kalinya. Jangan takut, sebaliknya lakukan langkah yang kecil dan mudah dalam hidupmu. 

    Hilangkan rasa takut salah atau gagal, justru kesalahan bisa menjadi pelajaran berharga dalam prosesmu. Belajarlah dari kesalahan yang terjadi dan teruslah mencoba sampai kamu mencapai tujuan yang diinginkan. Selalu ingat bahwa keberhasilan tidak bisa dicapai tanpa melakukan tindakan nyata.

    Kini, kamu tidak perlu lagi merasa insecure dalam menjalani kehidupan. Kamu sudah mempelajari cara membangun kepercayaan diri di atas dan hanya perlu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Namun, jangan sampai kamu merasa terlalu percaya diri (overconfidence) yang justru menghambatmu dalam meraih kesuksesan. Belajarlah mengelola kepercayaan dirimu melalui kursus Menjadi Percaya Diri dan Cara Mengembangkannya dari GreatNusa! Kamu akan belajar mengenai kepercayaan diri yang sehat dan seimbang yang pastinya bermanfaat dalam hidupmu! Ayo, ikuti kursusnya dan tingkatkan kepercayaan dirimu bersama GreatNusa!

    Baca Selengkapnya
    Perbedaan Passion dan Skill: Pentingnya Menemukan Keseimbangan untuk Sukses

    ARTICLE

    BUSINESS

    CAREERS

    By greatnusa • 21 April 2023

    Perbedaan Passion dan Skill: Pentingnya Menemukan Keseimbangan untuk Sukses

    Tahukah kamu apa perbedaan passion dan skill? Meski berbeda, keduanya sama-sama dibutuhkan untuk mencapai kesuksesan. Cari tahu alasannya di artikel ini!

    Passion dan skill merupakan dua komponen kesuksesan karier yang tidak boleh diabaikan. Terlepas dari perbedaan passion dan skill, tidak sedikit orang yang mementingkan salah satu di antara keduanya. Ada yang lebih mengutamakan passion, tetapi tidak mengembangkan skill untuk mencapai passion tersebut. Sebaliknya, ada juga yang memprioritaskan pengembangan skill tetapi tidak sejalan passion-nya.

    Keseimbangan antara passion dan skill sangat dibutuhkan untuk mencapai kesuksesan dalam karier. Lantas, bagaimana cara menemukan keseimbangannya? Cari tahu jawabannya melalui bacaan menarik berikut ini.

    Definisi Passion

    Dalam bahasa Indonesia, passion berarti gairah. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan gairah sebagai keinginan atau keberanian yang kuat. Secara umum, passion berarti keinginan yang kuat dan dilandaskan oleh motivasi dan antusiasme yang tinggi untuk melakukan sesuatu.

    Beberapa ahli memiliki definisi tersendiri mengenai passion. Vallrean dan Houlfard memaknai passion sebagai kecenderungan kuat terhadap aktivitas yang digemari seseorang. Covey menyebutkan bahwa passion adalah keinginan yang membara, keyakinan kuat, dan dorongan yang dapat membuat seseorang lebih disiplin dalam mencapai keinginannya.

    Definisi Skill

    Skill atau keterampilan merupakan kemampuan seseorang dalam memanfaatkan kreativitas, akal, atau daya pikirnya untuk menghasilkan atau mengubah sesuatu. Skill juga bisa diartikan sebagai kemampuan menganalisis dan menerjemahkan suatu ilmu dalam bentuk aplikasi praktik atau tindakan nyata untuk mencapai hasil kerja yang optimal.

    Iverson berpendapat bahwa skill merupakan kemampuan seseorang melakukan pekerjaan secara sempurna dan praktis berbekal kemampuannya. Gordon mendefinisikan skill sebagai kecakapan dalam mengoperasikan pekerjaan semudah dan secermat mungkin. Singkatnya, skill merupakan kemampuan untuk mempelajari suatu ilmu dan mengaplikasikannya dalam pekerjaan untuk hasil yang lebih praktis dan sempurna.

    Baca Juga: Mari Mengenal Apa yang Dimaksud Database dan DBMS serta Manfaat Menggunakannya

    Pentingnya Passion dan Skill dalam Mencapai Sukses

    Mungkin kamu masih menganggap hanya salah satu di antara passion dan skill yang diperlukan untuk mencapai kesuksesan. Faktanya, passion dan skill sama-sama penting karena keduanya saling melengkapi satu sama lain. Passion yang kuat terhadap suatu bidang atau kegiatan akan memotivasimu untuk terus belajar dan meningkatkan kemampuan atau skill. 

    Kamu juga akan lebih antusias dalam melakukan aktivitas dan menghadapi tantangan tersebut. Passion juga membuat kamu lebih bersemangat dalam mencari dan mengikuti peluang yang terkait dengan bidang tersebut.

    Namun, passion saja tidak cukup untuk mencapai kesuksesan. Kamu juga memerlukan keterampilan atau skill yang memadai supaya lebih efektif dan efisien dalam melakukan aktivitas terkait passion-mu. Skill juga memungkinkan kamu untuk memberikan hasil yang lebih berkualitas dan membuka lebih banyak peluang untuk mencapai kesuksesan.

    Singkatnya, passion dan skill tidak dapat dipisahkan dalam mencapai kesuksesan. Passion memberikan motivasi dan semangat belajar dan berkembang, sedangkan skill memberikan kemampuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Dalam kombinasi dan keseimbangan yang tepat, passion dan skill dapat membantu kamu mencapai kesuksesan dan puncak karier.

    Perbedaan Passion dan Skill

    Lantas, apa yang menjadi perbedaan antara passion dan skill? Singkatnya, passion merupakan  minat atau kecintaan yang kuat terhadap suatu bidang, sedangkan skill merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang dalam melakukan suatu aktivitas. Passion biasanya lebih berkaitan emosi dan perasaan, sedangkan skill erat hubungannya dengan keterampilan teknis dan pengetahuan.

    Passion bisa menjadi pendorong untuk belajar dan meningkatkan skill, sedangkan skill berguna untuk mengasah passion dan lebih efektif dalam mengekspresikan passion tersebut. Perbedaan lainnya terletak pada pengukurannya, yakni passion lebih sukar diukur secara objektif, sedangkan skill lebih mudah dinilai menggunakan parameter yang jelas. Terakhir, passion berkaitan tujuan atau misi hidupmu, sementara skill lebih berhubungan kemampuan untuk mencapai tujuan tersebut.

    Untuk lebih jelasnya, mari kita lihat contoh kasus yang membedakan passion dan skill.  Seorang koki memiliki passion atau minat yang besar dalam memasak. Namun, hasil masakannya tidak akan memuaskan jika tidak memiliki skill atau kemampuan memasak yang memadai. Sebaliknya, seorang koki yang memiliki skill memasak yang baik, tetapi diikuti passion yang kuat tidak akan merasa senang atau bahagia dalam pekerjaannya.

    Contoh lainnya yaitu seorang pianis yang memiliki passion besar dalam memainkan musik klasik, tetapi keahliannya masih kurang. Alhasil, permainan pianonya tidak akan sebaik yang diharapkan. Di sisi lain, ada pianis yang mahir memainkan musik klasik, padahal dia tidak menyukai genre musik tersebut. Pianis tersebut tidak akan bahagia selama memainkan musik sehingga berpengaruh pada performanya.

    Baca Juga: Passion adalah : Definisi dan Cara Menemukannya

    Cara Menemukan Keseimbangan Antara Passion dan Skill

    Keseimbangan antara passion dan skill adalah kunci keberhasilan dalam hidup. Namun, tidak jarang kamu merasa sulit untuk menemukan keseimbangan tersebut. Cobalah melakukan beberapa cara menemukan keseimbangan antara passion dan skill di bawah ini.

    1. Temukan Passion yang Sesuai

    Pertama, kamu harus mulai dari menemukan passion yang sesuai. Ambillah kertas dan pulpen, kemudian kenali minat dan keinginan yang ada dalam dirimu. Tanyakan pada dirimu sendiri, “Apa yang saya sukai? Apa yang saya ingin lakukan?” Setelahnya, cari tahu passion yang sesuai bakat dan kekuatan dirimu. 

    Contohnya, kamu memiliki bakat di bidang seni. Cobalah eksplorasi bidang tersebut dan cari tahu passion yang sesuai. Setelah menemukan passion yang tepat, jadikan passion tersebut sebagai pendorong untuk belajar dan mengasah skill.

    2. Asah dan Tingkatkan Skill yang Dibutuhkan dalam Passion

    Langkah selanjutnya, kamu perlu meningkatkan skill yang dibutuhkan untuk mewujudkan passion tersebut. Caranya sederhana, kamu cukup mempelajari dan mempraktikkan skill yang dibutuhkan dalam passion. Jangan berhenti dan teruslah belajar agar skill yang dimiliki makin berkembang. 

    Cobalah hal baru dan jangan takut mengambil risiko untuk meningkatkan skill dan mencapai kesuksesanmu. Ingatlah bahwa skill yang baik bisa membantumu dalam mewujudkan passion dan mencapai tujuan yang diinginkan.

    Baca Juga: Mengenal Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

    3. Jalin Keseimbangan Antara Passion dan Skill

    Terakhir, barulah kamu bisa menjalin keseimbangan antara keduanya. Untuk itu, kamu perlu memahami bahwa dua faktor ini saling melengkapi dan dibutuhkan untuk mencapai kesuksesan dalam bidang yang ditekuni. Temukan cara untuk menggabungkan passion dan skill dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya, kamu bisa mencari pekerjaan sebagai SEO writer jika passion-mu merupakan menulis dan sudah menguasai skill-nya.

    Selain itu, cari peluang untuk terus mengasah passion dan skill secara bersamaan, seperti menghadiri pelatihan atau seminar atau mengikuti kursus di GreatNusa. Kamu juga bisa mengambil risiko untuk mencoba hal baru yang menantang tetapi tetap relevan dengan passion dan skill yang dimiliki. Keseimbangan antara keduanya akan memampukan kamu dalam menikmati proses belajar dan menghasilkan karya yang memuaskan.

    Passion dan skill memang berbeda, tetapi kamu harus belajar menemukan keseimbangannya untuk mencapai kesuksesan dalam hidup. Satu lagi perbedaan passion dan skill yaitu passion hanya bisa ditemukan melalui refleksi, sedangkan kamu bisa mengembangkan skill melalui kursus online di GreatNusa! Ya, ada banyak kategori kursus yang bisa diikuti untuk meningkatkan skill-mu, mulai dari bisnis, bahasa, hingga teknologi dan informasi (TI). Ayo, cari skill yang sesuai passion-mu dan kembangkan bersama GreatNusa!

    Baca Selengkapnya
    Perencanaan Karir Masa Depan: Mengarahkan Tujuan Karier untuk Sukses

    ARTICLE

    BUSINESS

    CAREERS

    By greatnusa • 21 April 2023

    Perencanaan Karir Masa Depan: Mengarahkan Tujuan Karier untuk Sukses

    Masih bingung dalam membuat perencanaan karir masa depan? Klik saja artikel ini dan temukan langkah praktis dalam merencanakan karier untuk masa depanmu!

    Siapa yang tidak bermimpi ingin memiliki karier yang cemerlang pada masa depan nanti? Tentu kamu juga ingin mewujudkan impian tersebut, bukan? Nah, kamu perlu membuat perencanaan karir masa depan sedini mungkin untuk meraih kesuksesan dalam kehidupan profesional.

    Perencanaan karier sebaiknya dipikirkan secara serius bahkan sejak kamu masih di bangku SMA. Kamu perlu memiliki rencana yang matang mengenai kehidupan karier yang ingin dijalani kelak. Tidak masalah jika sudah bekerja karena kamu masih bisa merencanakan karier untuk peluang yang lebih baik pada masa depanmu.

    Pertanyaannya, bagaimana caranya merencanakan karier secara matang dan menerapkan rencana yang telah dibuat? Simak saja artikel ini untuk menjawab rasa penasaranmu.

    Mengenal Apa Itu Perencanaan Karier

    Perencanaan karier adalah proses menentukan jalur karier yang ingin dicapai serta langkah nyata untuk mewujudkannya. Dalam proses ini, kamu akan menetapkan tujuan karier jangka pendek, menengah, dan panjang, lalu menentukan langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.

    Lantas, kapan sebaiknya kamu mulai merencanakan kariermu? Perencanaan karier masa depan perlu dimulai jauh hari sebelum mencari pekerjaan, tepatnya tahun terakhir SMA atau awal kuliah. Pada usia ini, kamu bisa memikirkan jenis pekerjaan atau karier yang diminati. Kamu bisa mengikuti kursus, magang, program sertifikasi, atau pengalaman kerja virtual untuk lebih memahami pekerjaan yang diinginkan.

    Perencanaan karier tidak hanya dilakukan sekali saja, tetapi sepanjang kehidupan kariermu. Kamu bisa mengevaluasi posisi kariermu pada saat ini dan tujuan masa depan secara berkala. Evaluasi sangat bermanfaat supaya kamu bisa menyesuaikan rencana demi mencapai tujuan karier yang telah ditetapkan atau beralih ke tujuan yang baru.

    Pentingnya Perencanaan Karier untuk Masa Depan yang Sukses

    Seberapa penting perencanaan karier untuk masa depan? Sangat penting karena kamu bisa menghindari ketidakpastian dalam mencapai tujuan karier. Cobalah membayangkan seseorang yang tidak memiliki rencana karier dan hanya menerima tawaran pekerjaan yang diberikan tanpa mempertimbangkan peluang yang lebih baik. Ketika sudah bosan dengan pekerjaannya, orang tersebut hanya menganggapnya sebagai kenyataan hidup dan tidak memikirkan solusinya.

    Pekerjaan memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Rencana karier akan membantu kamu dalam membuat keputusan strategis dan menilai peluang berdasarkan manfaatnya terhadap tujuan jangka panjang. Selain itu, rencana karier dapat menghilangkan distraksi yang bisa menghalangi kamu sehingga lebih fokus mencapai tujuan. Terakhir, rencana karier juga bisa menentukan keterampilan (skill) yang perlu dikuasai dan pastinya relevan dengan tujuan karier.

    Baca Juga: Kenali Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perencanaan Karir

    Langkah Perencanaan Karier Masa Depan yang Perlu Dilakukan

    Ketika membicarakan masa depan, banyak hal yang harus dipertimbangkan terutama perencanaan karier. Bagi kamu yang ingin mencapai tujuan karier yang diimpikan, ada beberapa langkah yang dapat diambil. Nah, berikut ini beberapa langkah dalam perencanaan karier yang bisa membantu mempersiapkan masa depan yang lebih baik.

    1. Menentukan Tujuan Karier

    Tidak sedikit remaja yang bingung dalam memilih tujuan kariernya. Faktanya, menentukan tujuan karier bisa dimulai dari mengenali minat, bakat, dan kekuatan yang kamu miliki. Setelahnya, kamu perlu mengidentifikasi tujuan karier jangka pendek dan panjang yang ingin dicapai. Pertimbangkan juga aspek lainnya berupa kesenangan dalam bekerja, nilai yang ingin diwujudkan, dan gaya hidup. 

    Setelah menetapkan tujuan karier, barulah kamu bisa merancang rencana yang spesifik dan terukur agar lebih mudah dalam mencapainya. Tujuan karier hanya akan menjadi impian yang sulit dicapai tanpa perencanaan yang baik.

    2. Mencari Informasi dan Sumber Daya

    Informasi apa yang dibutuhkan dalam perencanaan karier? Kamu bisa mencari informasi mengenai tren dan kebutuhan di industri kerja pilihan serta kualifikasi dan persyaratan pekerjaan yang dibutuhkan. 

    Gunakan sumber daya yang tersedia untuk membantumu memperoleh informasi tersebut, mulai dari mentor, situs web (website) karier, atau organisasi profesional yang bisa memberikan wawasan dan dukungan untukmu. Informasi ini sangat bermanfaat supaya kamu bisa mempersiapkan dirimu lebih baik untuk menghadapi persaingan di dunia kerja.

    3. Meningkatkan Kualifikasi dan Keterampilan

    Agar perencanaan karier makin matang, lengkapi dirimu dengan kualifikasi dan keterampilan yang dibutuhkan. Kamu pasti sudah mengidentifikasi kebutuhan kualifikasimu pada langkah sebelumnya. Kini, kamu hanya perlu mencari peluang untuk meningkatkan kualifikasi dan keterampilanmu. Contohnya, kamu mengambil kursus atau pelatihan bersertifikasi atau memiliki pengalaman magang yang relevan. Teruslah belajar dan berkembang dalam karier karena dunia kerja selalu berubah dan makin kompetitif.

    Baca Juga: Ciri-ciri Profesionalisme yang Perlu Diketahui dalam Karir Anda

    Menerapkan Rencana Karier yang Telah Disusun

    Rencana karier yang telah dibuat tidak akan terwujud apabila kamu tidak mengambil langkah aksi untuk menerapkannya. Bagaimana cara mewujudkan rencana karier yang sudah dibuat? Ikuti saja dua langkah sederhana di bawah ini.

    1. Mencari Pekerjaan yang Sesuai

    Kamu hanya perlu mencari pekerjaan yang sesuai tujuan karier dan kualifikasi yang dibutuhkan. Manfaatkan sumber daya dan jaringan untuk mencari peluang pekerjaan. Kamu juga bisa merencanakan strategi yang efektif dalam melamar pekerjaan, contohnya membuat portofolio atau latihan wawancara bersama mentor. 

    Sebelum melamar pekerjaan, periksalah persyaratan pekerjaan agar sesuai kualifikasi dan keahlian yang kamu miliki. Buatlah dokumen lamaran kerja berupa CV dan portofolio yang baik serta mencerminkan potensi serta kompetensi diri. Peluang untuk memperoleh pekerjaan yang sesuai makin besar apabila mengikuti langkah ini.

    Baca Juga: 7 Manfaat Pengembangan Karir Dalam Dunia Kerja

    2. Membangun Jaringan dan Reputasi Profesional

    Langkah ini sangat penting pula untuk meningkatkan peluang dalam mencapai tujuan karier. Cobalah menjalin relasi dan jaringan bersama orang-orang dalam industri kerja yang ingin kamu geluti. Kamu bisa mulai dari teman SMA dan kuliah, keluarga, maupun rekan kerja. Manfaatkan juga media sosial dan platform profesional untuk membangun reputasi alias branding diri dan memperluas jaringan. 

    Namun, lakukanlah penelitian terlebih dahulu tentang perusahaan yang ingin dihubungi dan dijadikan target untuk relasimu. Kamu akan memiliki gambaran yang lebih jelas tentang industri tersebut serta peluang karier yang tersedia. Berikan kesan positif dan tunjukkan keahlian serta keterampilan yang kamu miliki untuk memperoleh perhatian dari perusahaan targetmu.

    Singkatnya, perencanaan karier masa depan perlu dirancang sejak dini. Dalam mencapai tujuan karier, keterampilan teknis atau hard skill bukanlah satu-satunya cara untuk mencapai kesuksesan. Kamu juga harus menguasai keterampilan non-teknis atau soft skill seperti kemampuan komunikasi, kerja sama, dan fleksibilitas. 

    Siapa bilang bahwa soft skill tidak bisa dipelajari melalui kursus? Buktinya, ada kelas Tingkatkan Kesuksesan Karir dengan Mengembangkan Keterampilan Soft Skill dari GreatNusa yang bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan soft skill-mu. Tunggu apa lagi, wujudkan perencanaan karir masa depanmu hanya bersama GreatNusa!

    Baca Selengkapnya
    • 1
    • More pages
    • 9
    • 10
    • 11
    • More pages
    • 14