Menampilkan 25 - 30 dari 49 Artikel
By greatnusa • 15 Desember 2021
Strategi manajemen konflik dapat membantu Anda menangani konflik lebih baik di tempat kerja. Simak pengertian dan fungsinya di artikel ini.
Setiap organisasi dan kelompok pasti tidak lepas dari konflik. Hal ini timbul dari interaksi antar manusia yang sifatnya berbeda-beda sehingga memungkinkan adanya gesekan atau benturan. Walau konflik merupakan sesuatu yang wajar, mengetahui strategi manajemen konflik penting untuk menjaga agar harmoni dan aktivitas organisasi tidak terganggu.
Inilah hal-hal yang harus kamu ketahui tentang manajemen konflik agar kamu bisa menerapkannya dalam berbagai situasi.
Memiliki konflik memang wajar di dalam dunia kerja atau organisasi, tetapi kamu harus tahu cara mengelola konflik dan mencegahnya berkembang menjadi masalah besar.
Dalam dunia kerja atau organisasi, strategi manajemen konflik merujuk pada langkah-langkah menyelesaikan konflik dengan solusi yang memuaskan semua pihak sehingga konflik tidak membesar. Ada beberapa hal penting yang harus kamu pertimbangkan ketika mencari solusi terbaik, misalnya:
Konflik bisa berakar dari gesekan atau benturan spesifik, misalnya terkait pekerjaan, relasi personal, atau cara pandang dan ideologi. Langkah yang diambil pertama adalah kamu wajib mengidentifikasi akarnya untuk menemukan solusi yang tepat. Menemukan akar masalah adalah kunci dari solusi jangka panjang untuk penyelesaian konflik.
Ketika mendiskusikan konflik, pihak-pihak yang terlibat biasanya emosional. Hal ini bisa merembet ke pembicaraan yang tidak ada hubungannya dengan masalah sehingga membuat konflik membesar. Manajemen konflik yang baik memastikan agar semua pihak tetap menjaga diskusi agar berfokus pada masalah.
Manajemen konflik yang baik juga memusatkan perhatian pada masalah, bukan karakteristik pribadi yang tidak berhubungan. Hal ini menjaga agar diskusi tetap netral, bebas dari prasangka dan hal lain yang dapat mempengaruhi strategi.
Ingin solusi yang memuaskan bagi semua pihak? Pastikan semuanya berpartisipasi dalam penyelesaian konflik. Komunikasi menyeluruh juga penting agar semua pihak merasa terlibat dan diperhatikan. Hal ini bisa dijalankan lewat sesi khusus untuk rapat atau diskusi demi membicarakan konflik. Partisipasi melibatkan keahlian mendengar aktif (active listening), yaitu mendengarkan secara seksama tanpa interupsi. Strategi ini dilakukan untuk mencapai tujuan bersama dalam menyelesaikan konflik.
Ketika konflik sudah selesai, kamu harus berpikir lebih jauh. Strategi manajemen konflik yang ideal harus mencakup solusi jika menemui masalah serupa di masa depan. Walau rinciannya mungkin berbeda, memiliki “buku petunjuk” untuk resolusi konflik di masa mendatang akan memudahkan semua pihak dan menjaga agar kegiatan organisasi atau perusahaan tetap lancar.
Baca Juga: 10 Strategi Penyelesaian Konflik dalam Dunia Kerja
Manajemen konflik lebih dari sekadar menyelesaikan masalah secara cepat dan memuaskan. Ada beberapa keuntungan yang bisa kamu raih jika bisa menyelesaikan konflik secara baik. Berikut beberapa contohnya:
Konflik bisa mempengaruhi relasi antar pegawai atau anggota organisasi. Jika dibiarkan berlarut-larut, produktivitas bisa menurun karena adanya penurunan kualitas dalam hal kerja sama dan kolaborasi. Strategi manajemen konflik yang baik memungkinkan pegawai dan anggota organisasi menyelesaikan masalah dengan baik, menggunakan solusi yang memuaskan semua pihak.
Konflik juga bisa mempengaruhi produktivitas jika langsung berkaitan dengan kinerja. Konflik terkait solusi pemecahan masalah atau strategi bisnis, misalnya, bisa menghambat kelancaran kinerja. Dengan menyelesaikan konflik secara benar, kamu bisa meningkatkan produktivitas dan memastikan semua orang nyaman di lingkungan kerjanya.
Di dunia bisnis, relasi yang baik antara pegawai dan atasan bisa meningkatkan produktivitas dan memudahkan kolaborasi. Relasi positif juga memudahkan berbagai proses penting dalam pekerjaan, misalnya menyampaikan pendapat, memberi kritik membangun, atau bekerja dalam tim untuk waktu lama. Untuk menyelesaikan konflik, perlu adanya pengambilan keputusan bersama dari semua pihak. Sehingga hal ini menuntut kemampuan untuk menengahi konflik dengan cara yang memuaskan semua pihak.
Hubungan yang harmonis menuntut aktivitas manajemen konflik seperti mediasi berimbang. Dalam mediasi, setiap orang menyampaikan keluhan atau kritiknya secara jujur, kemudian masing-masing mendiskusikan akar permasalahan berdasarkan informasi tersebut. Mediator adalah pihak yang harus berlaku adil agar setiap orang mendapat kesempatan yang sama untuk berbicara. Jika masalah sudah dibicarakan secara terbuka, konflik akan lebih mudah teratasi dan hubungan kembali membaik.
Tahukah kamu kalau stres kerja telah menjadi perhatian serius di kalangan peneliti? Hal ini karena stres membawa berbagai dampak negatif, mulai dari penurunan daya tahan tubuh hingga ketidakmampuan untuk menyelesaikan pekerjaan secara optimal.
Laporan Dynamic Signal bertajuk Dynamic Signal Study Finds U.S. Workforce Stressed And Ready To Quit (2019) menyatakan 63% pekerja di Amerika Serikat lebih memilih keluar ketimbang terus mengalami stres di tempat kerja. Jadi, penting bagi pekerja dan perusahaan untuk bersama-sama menemukan solusinya agar dapat menghasilkan ketenangan.
Dalam strategi manajemen konflik, setiap pihak yang terlibat berusaha menemukan solusi jangka panjang untuk penyelesaian masalah. Solusi jangka panjang akan membuat suasana kerja lebih positif. Hal ini berdampak baik dalam menurunkan tingkat stres pekerja.
Ingin ide cemerlang terkait pekerjaan bisa diterapkan dengan baik? Lingkungan kerja dengan konflik minimal adalah kuncinya. Penerapan ide menerapkan kerja sama dan kolaborasi antar semua pihak. Menyelesaikan konflik secara menyeluruh akan memudahkan semua orang untuk saling menerima ide yang dilontarkan.
Level turnover adalah angka yang menunjukkan jumlah keluarnya karyawan dari perusahaan dengan berbagai alasan. Menurut Biro Statistik Amerika Serikat, level turnover rata-rata pekerja di A. S adalah 12-15%/tahun. Survey LinkedIn (2017) menunjukkan bahwa angka rata-rata seluruh dunia adalah 10,9%/tahun. Level turnover karyawan yang tinggi tentu berdampak pada kinerja.
Manajemen konflik bisa menjadi solusi mengurangi level turnover karyawan. Ketika konflik diselesaikan dengan cara mediasi yang memuaskan semua pihak, lingkungan kerja akan menjadi lebih positif. Tingkat kepuasan karyawan pun menjadi lebih tinggi sehingga mereka cenderung bertahan lebih lama di perusahaan.
Melihat dampak penting manajemen konflik, tidak heran jika konsep ini menjadi hal penting untuk dipelajari. Kamu bisa mempelajarinya lewat ragam portal pembelajaran seperti GreatNusa dan langsung menerapkannya.
Baca Juga: 7 Cara Mengatasi Konflik dalam Organisasi
Kamu tidak perlu kuliah lagi untuk belajar lebih lanjut tentang manajemen konflik. GreatNusa menawarkan berbagai kursus digital lengkap dengan materi dan instruktur bermutu. Materi yang ditawarkan bisa kamu terapkan di berbagai bidang usaha atau organisasi, terutama di era digital.
Apa saja yang bisa kamu pelajari terkait manajemen konflik? Macam-macam, tergantung fokus pelajaran yang ingin kamu kuasai. Misalnya, kamu bisa mengambil kursus Kepemimpinan atau Komunikasi untuk melancarkan strategi manajemen konflik, terutama jika berurusan dengan banyak orang.
Bagaimana jika kamu harus berhadapan dengan orang-orang berlatar belakang berbeda? Kamu bisa mengambil kursus Cross Cultural Management. Di sini, kamu akan belajar konsep lintas budaya, pengaruhnya pada berbagai aspek bisnis terutama di ranah internasional, serta metode komunikasi yang baik untuk mengurangi potensi konflik akibat perbedaan ini.
Manajemen konflik yang baik memiliki berbagai manfaat seperti meningkatkan produktivitas dan kerja sama, menjaga tingkat kepuasan karyawan, serta melancarkan komunikasi di dalam perusahaan atau organisasi. Pastikan mempelajari strategi manajemen konflik bersama GreatNusa untuk menciptakan lingkungan kerja atau organisasi yang lebih sehat.
By greatnusa • 26 Januari 2022
Kenali 5 alat evaluasi pembelajaran yang dapat kamu terapkan di perusahaan untuk mengukur kinerja karyawan. Temukan infonya di artikel ini.
Ketika mendengar tentang alat evaluasi pembelajaran, kamu mungkin akan berpikir tentang serangkaian tes yang diberikan setelah kamu menerima materi pembelajaran dari guru. Pada dasarnya, evaluasi memiliki fungsi yang penting. Tidak hanya di sekolah tapi juga di dunia kerja.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), evaluasi artinya adalah memberikan nilai atau menilai sesuatu. Sedangkan menurut Wrightstone, evaluasi merupakan sebuah aktivitas untuk memperkirakan sesuatu terhadap kemajuan yang diraih ke arah target yang sudah ditetapkan.
Sementara itu evaluasi pembelajaran menurut Gronlund, merupakan serangkaian proses sistematis yang dimanfaatkan untuk mengetahui seberapa baik pelajaran bisa diterima oleh karyawan. Dari definisi ini bisa kita simpulkan bahwa evaluasi pembelajaran terdiri dari 3 komponen yakni mengumpulkan informasi, melakukan pertimbangan terhadap kriteria tertentu kemudian disusul oleh tindak lanjut.
Alat evaluasi pembelajaran adalah aktivitas atau proses mengumpulkan data maupun informasi yang terdiri dari banyak dimensi. Data ini kemudian disusun secara sistematis dan berkelanjutan oleh perusahaan terkait sebagai bahan pertimbangan untuk menyusun kebijakan atau membuat keputusan terhadap karyawan yang dievaluasi. Alat evaluasi bisa dalam bentuk tes maupun non tes.
Baca Juga: Definisi dan Cara Evaluasi Kinerja Karyawan
Agar pembelajaran bisa berjalan sesuai target, dibutuhkan komitmen yang besar. Ada beberapa prinsip yang dibutuhkan dalam proses evaluasinya yakni:
Evaluasi belajar yang baik harus dilakukan secara terus menerus, bukan hanya satu kali saja. Ini penting bagi perusahaan untuk memantau seberapa besar pemahaman serta perkembangan karyawan terkait bahan evaluasi.
Penilaian yang adil harus dilakukan dengan mengesampingkan hal-hal yang bersifat subjektif. Penilaian sendiri dilakukan setelah karyawan selesai melakukan proses asesmen. Kalau ternyata target yang diinginkan belum tercapai, perusahaan harus menyampaikan sesuai dengan kondisi sebenarnya. Penyampaian juga harus disertai dengan catatan agar pada evaluasi berikutnya karyawan yang bersangkutan bisa melakukan perbaikan.
Dalam proses evaluasi, ada banyak pihak yang terlibat termasuk manajemen perusahaan, tim penguji dan karyawan itu sendiri sebagai peserta evaluasi. Agar bisa berjalan lancar, evaluasi harus dilaksanakan secara kooperatif antar semua elemen.
Selain itu, proses evaluasi juga membutuhkan waktu yang cukup panjang. Koordinasi harus tetap dilakukan sampai semua tahapan diselesaikan.
Dalam evaluasi, obyek penilaian tidak hanya diambil dari sisi kognitif saja tapi juga ada aspek lain yang tidak kalah penting yakni afektif. Penilaian bukan hanya berpatokan pada hasil yang diperoleh tapi dilihat dari awal proses pembelajaran yang diikuti oleh individu tersebut.
Pelaksanaan evaluasi harus berjalan dengan praktis dari segi biaya, waktu dan tenaga. Karena itu penguji harus mampu mempersiapkan instrumen evaluasi yang mudah dipahami oleh semua pihak yang terlibat. Meskipun praktis, tapi jangan sampai prosesnya mengurai esensi yang sebenarnya dari proses evaluasi ini.
Dalam kegiatan evaluasi yang dilaksanakan oleh sebuah perusahaan, ada beberapa jenis atau alat evaluasi yang bisa digunakan antara lain:
Evaluasi jenis ini berfokus pada tujuan dari materi yang menjadi bahan evaluasi. Contohnya saja untuk mengetahui seberapa besar pemahaman dari karyawan terhadap program pembelajaran yang sudah diikuti.
Untuk mengetahui pencapaian dari tujuan yang sudah ditentukan, digunakan beberapa indikator antara lain prestasi belajar, tingkat efektivitas pembelajaran dan metodenya serta kualitas semua elemen yang terlibat dalam proses evaluasi. Hasilnya lalu dibandingkan dengan target.
Evaluasi ini dilakukan dengan tanpa adanya tujuan. Fokusnya adalah pada tercapai atau tidaknya implementasi dari program yang dilaksanakan. Adapun yang menjadi indikatornya adalah pihak eksternal yang punya kepentingan terhadap output dari program tersebut.
Dalam evaluasi goal free, penguji hanya menitikberatkan pada perubahan perilaku sebagai dampak dari adanya program yang dilakukan tersebut.
Sesuai dengan namanya, evaluasi pembelajaran CIPP ini menggunakan orientasi pengambilan keputusan yang dilakukan dalam 4 proses yaitu evaluasi berdasarkan konteks, input, proses serta evaluasi terkait produk.
Evaluasi model stake dilakukan dengan cara membandingkan dua hasil pengukuran yakni keadaan sebelum implementasi program dan sesudahnya. Evaluasi ini juga bisa diartikan sebagai langkah untuk melihat apakah sebuah program yang dilaksanakan berpengaruh pada perusahaan atau tidak sehingga evaluasi perlu dilaksanakan.
Dalam evaluasi model ini, terdapat beberapa poin yang menjadi fokus yakni:
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, evaluator harus mengikuti sejumlah prosedur saat melakukan kegiatan evaluasi. Hal tersebut bertujuan agar evaluasi yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan, efisien, sistematis dan bisa dipertanggungjawabkan. Adapun prosedur atau cara mengembangkan evaluasi pembelajaran antara lain adalah:
Perencanaan memegang peran yang sangat vital dalam evaluasi. Tujuan perencanaan adalah untuk memfasilitasi proses pengumpulan data sehingga pertanyaan terkait efek pembelajaran bisa valid. Perencanaan evaluasi mencakup beberapa tahapan yakni:
Setelah model, jenis, obyek, instrumen dan sumber data evaluasi dipersiapkan, langkah kedua adalah pelaksanaan evaluasi. Pelaksanaan evaluasi bisa dilakukan dengan 2 cara yakni:
Monitoring dilakukan untuk memastikan pembelajaran dan evaluasi yang dilakukan sudah sesuai dengan perencanaan atau belum. Tujuannya adalah meningkatkan efisiensi evaluasi sekaligus mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Semua informasi yang sudah dikumpulkan dalam tahapan sebelumnya disusun dalam sajian data yang menarik dan memiliki makna. Jika datanya kualitatif, maka analisis dan pengolahannya juga harus dilakukan secara kualitatif. Begitu juga jika datanya kuantitatif, maka harus diolah dengan menggunakan statistik.
Demikian ulasan terkait alat evaluasi pembelajaran dan cara pengembangannya dalam dunia kerja. Untuk kamu yang ingin memperdalam pengetahuan terkait dunia bisnis kamu bisa mengikuti beragam kursus, seperti kursus manajemen sumber daya manusia, yang diselenggarakan oleh GreatNusa. Tentukan pilihan kursus yang kamu butuhkan sekarang juga hanya di GreatNusa.
Sumber:
Codemi (2021)
By greatnusa • 31 Maret 2023
Manajemen personalia merupakan bagian penting dari perusahaan. Kenali tugas, fungsi, dan syarat menjadi manajemen personalia di artikel ini.
Manajemen personalia termasuk salah satu divisi perusahaan dengan peranan cukup penting. Tugas utama divisi ini adalah merekrut karyawan dan mengembangkan potensinya. Dalam praktiknya, peranan ini diharapkan mampu meningkatkan performa perusahaan.
Sebelum memasuki perannya di dalam suatu perusahaan, kamu harus mengetahui pengertian manajemen personalia. Tujuan manajemen personalia adalah manajemen sumber daya manusia yang artinya mengalokasikan, melatih, serta mengembangkan sumber daya manusia (SDM) berdasarkan kebutuhan setiap bagian di sebuah perusahaan. Namun, apa yang membedakannya dengan HRD?
Meskipun keduanya sama-sama mengelola sumber daya manusia, kenyataannya dua hal tersebut memiliki lingkup kerja berbeda. HRD cenderung fokus pada sumber daya manusia dan segala kebutuhan mereka. Sedangkan personalia berurusan dengan segala masalah administratif yang mendukung fungsi HRD.
Bidang manajemen personalia ini memastikan bahwa setiap sumber daya manusia memiliki kualitas yang dibutuhkan. Setidaknya ada 4 macam kegiatan manajemen personalia, yaitu rekrutmen, pengembangan, pemeliharaan, dan pemberian kompensasi.
Setelah mengetahu pengertian manajemen personalia, berikutnya adalah ulasan mengenai peran manajemen personalia di suatu perusahaan. Seperti yang sudah dibahas sedikit di atas, peran manajemen personalia ini adalah untuk merekrut dan mengembangkan potensi karyawan di suatu perusahaan. Peran ini hampir sama dengan HRD, tapi secara prinsip kedua divisi memiliki perbedaan cukup signifikan.
Peran manajemen personalia di sebuah perusahaan biasanya tidak semata soal merekrut dan menyediakan pelatihan untuk karyawan. Manajemen personalia ini juga fokus kepada pengadministrasian personalia, mulai dari perencanaan, pembuatan peraturan, hingga penyimpanan database karyawan.
Secara teknis, peran dan fungsi manajemen personalia sangat mendukung fungsi utama HRD. Tanpa adanya divisi personalia, HRD tidak bisa menjalankan tugasnya di perusahaan dengan baik. Kedua divisi tersebut memang seharusnya bersinergi untuk memastikan pilar dasar perusahaan tetap kokoh.
Jadi walaupun berbeda, HRD dan manajemen personalia ini kerap bekerja berdampingan dan melengkapi peran mereka satu sama lain. Peran dan tugas atau kewajiban tentu saja berbeda. Lalu, apa tugas serta tanggung jawab divisi personalia dalam suatu perusahaan?
Baca Juga: Mengenal Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Perannya yang lebih fokus pada hal-hal administratif membuat manajemen personalia memiliki beberapa jobdesc yang rinci. Tugas manajemen personalia pasti berhubungan dengan sumber daya manusia (SDM) atau karyawan dalam suatu perusahaan. Adapun tugas dan tanggung jawabnya adalah:
Baca Juga: Definisi dan Cara Evaluasi Kinerja Karyawan
Melihat betapa pentingnya peran manajemen personalia dan betapa rumit tugas serta kewajibannya, jangan heran apabila divisi ini diisi dengan sumber daya manusia dengan keterampilan khusus yang belum tentu dimiliki oleh divisi lain. Sebagai referensi, berikut beberapa skill yang wajib dikuasai oleh seorang manajer personalia:
Memiliki skill tenaga kerja yang cukup detail membuat sumber daya manusia yang bekerja di divisi personalia harus memiliki kemampuan multitasking atau melakukan beberapa pekerjaan dalam waktu bersamaan. Hal ini penting karena personalia tidak hanya mengurus satu divisi tetapi semua entitas yang ada di perusahaan. Keterampilan multitasking tentu sangat membantu menyelesaikan semuanya sesuai dengan target yang diharapkan.
Selanjutnya, seseorang yang bekerja di manajemen personalia juga wajib memiliki kemampuan organisasi yang baik sebab mereka adalah jantung perusahaan. Tanpa kemampuan organisasi yang baik, segala hal tentang divisi personal akan berantakan dan menyebabkan perusahaan dalam kondisi tidak stabil.
Dalam menjalankan tugasnya manajemen personalia akan berhadapan dengan kebutuhan tenaga kerja dan kepentingan perusahaan. Inilah mengapa seorang manajer personalia wajib tahu prioritas perusahaan. Kita tidak bisa mengabaikan kebutuhan karyawan, tidak juga menafikan kepentingan perusahaan. Keduanya harus seimbang demi stabilnya kondisi dan kondusifnya lingkungan kerja di suatu perusahaan.
Berhubungan dengan kinerja karyawan pasti membuat divisi manajemen personalia ini berinteraksi dan berhubungan baik dengan berbagai jenis manusia. Inilah mengapa divisi personalia butuh skill psikologi untuk memahami kondisi setiap karyawan dan memastikan bahwa selama bekerja mereka dalam kondisi stabil. Kemampuan ini juga akan memudahkan bagian personalia untuk membagi tugas, membebankan kewajiban, dan memastikan bahwa tidak ada karyawan yang mengalami masalah ketika menjalankan tugas mereka.
Tidak hanya memahami setiap karyawan, seseorang yang bekerja di divisi manajemen personalia juga dituntut untuk memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan cukup supel. Seperti yang sempat disebut pada keterampilan psikologis, manajer personalia akan berinteraksi dengan berbagai jenis orang. Artinya, setiap orang tersebut pasti memiliki sifat berbeda. Tanpa skill komunikatif yang baik, berkomunikasi dengan orang-orang yang memiliki berbagai karakter tentu menjadi kendala.
Skill tenaga kerja yang diperlukan sebagai manajer personalia adalah kemampuan negosiasi. Untuk menghindari miskomunikasi, seorang manajer personalia juga harus memiliki kemampuan negosiasi yang baik. Apalagi ketika mereka berhadapan dengan karyawan atau pimpinan perusahaan yang karakternya keras. Skill ini dibutuhkan agar setiap entitas bisa menerima kebijakan dan kepentingan umum dengan baik.
Tidak hanya mampu bernegosiasi, seorang manajer personalia juga diharapkan mampu memberikan solusi bijak dalam setiap permasalahan yang ditemui. Tujuan utamanya tentu saja, untuk memastikan lingkungan perusahaan dalam kondisi kondusif sehingga setiap entitas bisa memberikan kontribusi maksimal.
Pekerjaan yang berhubungan dengan segala hal bersifat administrasi ini tentu membutuhkan kemampuan administratif pula. Skill ini sendiri tidak melulu tentang dokumen atau sejenisnya, tetapi juga kemampuan seorang manajer personalia untuk memanfaatkan teknologi yang ada dan cukup terbuka dengan berbagai masukan selama tugas administratifnya terlaksana dengan baik.
Terakhir, seorang manajer personalia juga diharapkan mampu menjaga nama baik serta citra perusahaan. Dalam praktiknya, divisi personalia juga akan memastikan setiap entitas yang ada di perusahaan turut berpartisipasi dalam upaya ini agar nilai perusahaan semakin baik dan kesempatan untuk berkembang lebih besar pun semakin nyata.
Baca Juga : Apa Itu Manajemen Bisnis dan Penerapannya dalam Dunia Kerja
Ulasan tentang skill di atas membuat divisi ini membutuhkan orang-orang dengan latar belakang pendidikan dan kualifikasi yang mumpuni. Biasanya, perusahaan akan merekrut lulusan sarjana Psikologi, Hukum, atau bidang terkait lainnya untuk menempati posisi di divisi personalia.
Selain itu manajer personalia diharapkan memiliki pengetahuan yang baik tentang hukum perburuhan atau peraturan pemerintah lainnya terkait hal ini. Akan menjadi nilai lebih apabila karyawan juga mampu berbahasa asing, berpengalaman melakukan perekrutan, dan memahami berbagai hal terkait SDM di perusahaan.
Jadi, tertarik menjadi bagian dari divisi personalia?
Untuk memastikan bahwa pendidikan formalmu sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan, selain berkuliah di jurusan terkait kamu juga bisa mengikuti kursus, khususnya kursus dalam bidang manajemen sumber daya manusia, di portal online seperti GreatNusa. Hal ini membuat kamu tidak hanya memiliki pengetahuan dasar tentang divisi personalia tetapi juga skill yang dibutuhkan untuk menjadi manajer personalia yang baik.
Itulah ulasan tentang manajemen personalia, semoga bermanfaat.
By greatnusa • 30 April 2023
Manajemen sarana dan prasarana berperan penting dalam aktivitas perusahaan sehari-hari. Kenali peran serta proses kerjanya di artikel ini.
Faktanya, motivasi kerja dan kinerja karyawan juga dipengaruhi oleh ketersediaan sarana dan prasarana. Dengan adanya fasilitas yang memadai, motivasi mereka untuk menyelesaikan suatu pekerjaan akan cenderung lebih tinggi. Aktivitas kerja pun akan lebih lancar jika didukung oleh ketersediaan sarana dan prasarana kantor yang cukup serta dikelola dengan baik. Hal inilah yang kemudian membuat manajemen sarana dan prasarana menjadi vital dalam sebuah perusahaan.
Merujuk pada arti kata, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dijelaskan bahwa sarana adalah segala sesuatu yang bisa digunakan sebagai alat untuk mencapai maksud dan tujuan. Sedangkan prasarana merujuk pada segala sesuatu yang bisa dijadikan penunjang utama dalam terselenggaranya sebuah proses. Sederhananya, sarana dapat digambarkan sebagai alat atau benda bergerak, seperti komputer, mesin, alat tulis, dan lainnya. Sementara prasarana lebih mengarah pada hal-hal atau benda yang sifatnya tidak bergerak, misalnya gedung, ruangan, tanah, dan masih banyak lagi.
Untuk lebih lengkapnya, simak penjelasan terkait manajemen sarana dan prasarana di bawah ini!
Agar lebih spesifik, sarana dan prasarana kantor dibagi ke dalam beberapa jenis, yaitu:
Peralatan kantor mencakup semua alat dan bahan yang digunakan untuk membantu pekerjaan para karyawan. Dengan harapan, hasil pekerjaan bisa selesai secara lebih cepat dan tepat. Perlengkapan kantor ini dibagi menjadi dua kategori, yaitu;
Dilihat dari bentuknya, peralatan ini terdiri dari tiga jenis, yaitu; berbentuk lembaran, non-lembaran, dan buku. Peralatan yang berbentuk lembaran, misalnya berupa beragam jenis kertas, plastik transparan, map, dan amplop. Sedangkan peralatan yang berbentuk non-lembaran atau tak berlembar, seperti; pensil, pulpen, penggaris, dan beragam ATK lainnya. Selain itu, terdapat pula perlengkapan kantor berupa buku, katakanlah seperti; buku catatan (notebook), buku tamu, buku agenda, dan buku pedoman organisasi yang di dalamnya berisi sejarah, struktur, hingga prosedur kerja.
Berdasarkan cara penggunaan, peralatan kantor terbagi menjadi dua macam, yaitu; barang habis pakai dan tidak habis pakai. Barang habis pakai merujuk pada perlengkapan/peralatan yang hanya bisa digunakan sekali dan tidak dapat bertahan lama, seperti; beragam jenis kertas, tinta, pulpen, karbon, dan masih banyak lagi. Hal ini tentu berbeda dengan barang tidak habis pakai, yang notabenenya cenderung lebih tahan lama. Misalnya, gunting, stapler, cutter, dan jenis ATK lain yang bisa digunakan secara berulang.
Mesin kantor mencakup semua alat yang digunakan untuk memudahkan pekerjaan, utamanya dalam kegiatan pengelolaan data. Mulai dari proses menghimpun, pencatatan, hingga pengolahan data/informasi. Tentunya, mesin kantor ini bekerja secara elektrik, mekanik, dan magnetik. Sebut saja seperti; komputer, laptop, LCD/Proyektor, mesin fotokopi, printer, dan mesin lainnya.
Selain mesin kantor yang telah disebutkan sebelumnya, sebuah perusahaan juga membutuhkan peralatan komunikasi. Dengan tujuan untuk memudahkan koordinasi, kerja sama, dan komunikasi di lingkungan internal perusahaan, maupun eksternal dengan pihak lain. Yang termasuk mesin komunikasi adalah telepon, faksimile, interkom, dan jaringan internet (WiFi).
Baca Juga: 4 Fungsi Komunikasi Dalam Organisasi
Faktanya, dalam sebuah kantor juga harus ada beragam jenis perabotan yang kehadirannya dapat membantu proses pelaksanaan tugas atau kegiatan. Sebut saja seperti; meja, kursi, rak buku, lemari, papan tulis, dan sofa untuk para tamu.
Selain perabotan utama, juga dibutuhkan barang-barang yang dapat menambah kesan estetik, nyaman, menyenangkan, dan memberi semangat bagi para karyawan untuk bisa menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Yang termasuk kategori ini, misalnya; lambang negara, gambar presiden dan wakil presiden, lukisan, bendera merah putih, patung, vas bunga, jam dinding, hingga tanaman hidup maupun hias.
Semua sarana dan prasarana tersebut harus ditata sedemikian rupa sesuai dengan luas lantai dan ruangan kantor. Penataan atau tata ruang yang baik, tentu akan memberikan kenyamanan dan kemudahan tersendiri bagi karyawan ataupun para tamu.
Dalam proses pengadaan sarana dan prasarana kantor, setidaknya ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan agar tidak terjadi penyesalan. Yang pertama, tim pengadaan harus mengumpulkan data terlebih dulu terkait sarana dan prasarana apa yang dibutuhkan, beserta jumlah dan kualitas mutu yang diharapkan. Dalam hal ini, penting pula untuk dilakukan analisis berbagai faktor, yang meliputi faktor ongkos, fungsional, prestise, dan standarisasi. Kedua, jangan pernah tergiur dengan harga murah, melainkan harus terlebih dulu dipastikan kualitas produk/barang tersebut.
Untuk itulah, dalam proses pengadaan sarana dan prasarana, kamu tidak boleh asal. Perlu dipahami bahwa tersedianya perlengkapan kantor yang baik dan berkualitas akan semakin menjamin kelancaran aktivitas kerja para karyawan. Nah, berikut karakteristik atau ciri sarana dan prasarana kantor yang baik.
Demi memenuhi kebutuhan akan sarana dan prasarana, perusahaan memang seharusnya melakukan pengelolaan (manajemen) yang efektif dan efisien. Mulai dari tahap perencanaan, pengadaan, pelaksanaan, hingga pengawasan.
Berikut beberapa rangkaian kegiatan dalam upaya pengelolaan atau manajemen sarana dan prasarana.
Sederhananya, pengadaan adalah kegiatan menyediakan sarana dan prasarana kantor guna menunjang aktivitas kerja. Pengadaan ini tentu harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing divisi, dan karenanya harus dilakukan proses perencanaan terlebih dulu. Perencanaan ini penting guna mengetahui dan memastikan nilai guna (manfaat) dari perlengkapan tersebut, beserta berapa kisaran biaya yang harus dikeluarkan.
Jika perencanaan tersebut telah disetujui, barulah proses pengadaan barang akan dilakukan. Tentunya, proses ini harus sesuai dengan prosedur yang berlaku pada organisasi atau perusahaan tersebut.
Kegiatan selanjutnya adalah proses penyimpanan. Proses ini dapat dimaknai sebagai upaya menampung barang atau perlengkapan hasil pengadaan, baik itu yang berasal dari pembelian perusahaan ataupun bantuan dari pihak lain. Adapun tujuan dari penyimpanan adalah supaya;
Tak cukup sampai pada tahap penyimpanan, barang-barang tersebut juga harus dilakukan pemeliharaan atau perawatan agar tetap dalam kondisi baik dan siap digunakan. Dalam hal ini, pemeliharaan merupakan kegiatan yang sifatnya terus-menerus, dengan tujuan agar;
Inventarisasi dapat diartikan sebagai upaya pencatatan terkait data sarana dan prasarana yang dimiliki oleh perusahaan. Proses pendataan ini penting dengan tujuan agar;
Itulah sekilas informasi terkait manajemen sarana dan prasarana. Dalam praktiknya, pengelolaan ini tidak hanya menjadi tugas dan tanggung jawab General Affairs (GA), melainkan juga membutuhkan peran aktif dari semua pihak. Tak lain, agar sarana dan prasarana bisa digunakan secara efektif, efisien, dan sesuai prosedur penggunaan.
Bagi kamu yang tertarik untuk belajar lebih dalam terkait manajemen perusahaan, bisa segera bergabung dengan GreatNusa; sebuah platform digital yang menyediakan beragam jenis kursus online. Di sini, kamu dapat menemukan berbagai jenis kursus, khususnya dalam kursus bidang bisnis dan manajemen, serta akan dibimbing oleh mentor-mentor yang ahli di bidangnya, sehingga dijamin mampu mengasah keterampilan, ilmu, dan pengetahuan.
By greatnusa • 26 Januari 2022
Ketahui cara agar produktif mulai dari mengerjakan tugas di pagi hari, membuat catatan, serta menghindari multitugas. Simak infonya di sini.
Setiap orang disibukkan dengan kegiatan yang berbeda, tetapi ada satu hal yang sama, yakni "waktu". Ada orang yang bisa membagi dan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya, ada pula yang sebaliknya. Agar dapat memanfaatkan waktu dengan baik, kamu harus tahu berbagai cara agar produktif yang dapat kamu terapkan dalam aktivitas sehari-hari.
Pernahkah kamu baru berurusan dengan klien selama beberapa jam, lalu terjebak dalam "rabbit hole" internet? Pernahkah sedang meriset sesuatu, tetapi malah mengeklik media sosial yang akhirnya membuatmu lupa dengan tujuan awal? Itu artinya, kamu sedang tidak produktif.
Pastinya, kebiasaan seperti ini tidak boleh dibiarkan, kan? Kalau begitu, kamu harus memperbaikinya sekarang juga! Cari tahu cara agar produktif dengan menyimak pembahasan berikut!
Apa yang kamu lakukan di pagi hari? Apakah ketika terbangun, tanganmu langsung menggapai ponsel pintar dan mengakses media sosial? Ternyata, kebiasaan ini dapat "membunuh" produktivitas, bahkan kreativitas. Belum lagi, saat berhenti bermain gadget, tanpa disadari hari sudah siang, mata mulai mengantuk, dan rasa ingin tidur siang mengalahkan keinginan untuk menyelesaikan tugas.
Solusinya? Cobalah untuk membiasakan diri mengecek media sosial atau email setelah jam makan siang. Lalu, saat bangun tidur, mulailah kerjakan hal-hal yang seharusnya diprioritaskan. Cara ini mampu mendorongmu menyelesaikan lebih banyak tugas hingga menjelang siang secara efektif. Selain itu, saat istirahat, kamu boleh relaks sejenak sambil memeriksa email atau media sosial.
Cobalah matikan semua notifikasi media sosialmu. Kalau memang dibutuhkan—dan tidak berhubungan dengan tugas—sangat disarankan untuk menghapus aplikasi media sosial dalam gadget. Memang, ada berbagai info yang bisa didapatkan melalui platform tersebut. Namun, terlalu banyak mencerna informasi justru membuat otak terbebani, apalagi tidak banyak yang akan kamu ingat nantinya.
Nah, daripada langsung mengecek notifikasi media sosial di ponsel ketika baru berbunyi, bukalah platform sosial melalui peramban web. Langkah ini akan mengurangi waktu yang kamu habiskan untuk mengakses jejaring sosial.
Kenal dengan daftar tugas—daftar yang berisi banyak item tanpa tenggat ataupun tingkat kepentingan? Sebenarnya, catatan tersebut memang bagus untuk mendukung produktivitas. Namun, langkah ini kurang optimal, bahkan tidak bisa mendorongmu menyelesaikan banyak hal dalam sehari.
Sebaiknya, buatlah daftar prioritas. Gunakan aplikasi yang tersedia di gadget atau tulis daftar dalam notes secara manual. Masukkan semua item ke dalam daftar secara terpisah dan terorganisasi, lalu urutkan satu per satu berdasarkan urgensi dan tingkat kepentingan.
Sebagai contoh, tugas "mencuci baju" tidak diposisikan setinggi tugas "menginstal situs web klien". Apabila memakai aplikasi, atur pengingat dan selalu tulis tenggat di setiap item. Tips ini akan sangat membantumu!
Baca Juga: Pengertian Manajemen Waktu Cara Menerapkannya
Ruang kerja sangat memengaruhi produktivitas dan efisiensi seseorang. Oleh karena itu, jangan biarkan tempat ini menghambatkan segala kegiatanmu! Sebelum menciptakan ruang kerja yang nyaman, tentukan hal-hal yang kamu perlukan. Itu karena setiap orang pasti punya kebutuhan esensial yang berbeda untuk mendukung kinerja mereka.
Nah, berikut beberapa tips yang bisa kamu terapkan dalam ruang kerja:
Tahukah kamu bahwa temperatur bisa memainkan trik pada produktivitas? Suhu yang terlalu dingin atau terlalu panas dapat membebani performa seseorang. Pada sebuah survei CareerBuilder yang melibatkan 4.285 pekerja purnawaktu di Amerika Serikat, 22 persen setuju bahwa ruangan kerja yang terlalu panas membuat sulit untuk berkonsentrasi. Selain itu, 11 persen di antaranya mengaku bahwa tempat kerja yang dingin menurunkan atensi mereka.
Intinya sangat sederhana. Naikkan suhu ruangan ketika cuaca dingin. Sementara itu, pastikan kamu tidak kegerahan selama iklim panas. Ingat! Temperatur yang optimal untuk bekerja berkisar antara 20–25 derajat Celsius.
Pada 2012, dua peneliti, Daniel Swingley dan Gary Lupyan, mengadakan studi untuk mempelajari pengaruh berbicara dengan diri sendiri dalam meningkatkan fokus. Dua kelompok sukarelawan ikut serta untuk mencari sebuah gambar pisang di antara tumpukan gambar acak. Satu kelompok ditugaskan bertindak tanpa bersuara, sedangkan kelompok lainnya harus mencari sambil mengucapkan "pisang" dengan lantang.
Tebak kelompok mana yang menemukan gambar terlebih dahulu? Jawabannya adalah kelompok yang terus-menerus mengatakan "pisang". Alasannya? Berbicara lantang mampu meningkatkan fokus dan menghalangi gangguan di sekitar.
Kita tahu bahwa fokus dan tidak adanya gangguan berbanding lurus dengan produktivitas yang lebih baik. Bicara dengan diri sendiri pada dasarnya memberikan instruksi yang membuat otak dengan mudah mengikutinya.
Namun, ada dua aturan yang perlu diikuti. Pertama, ucapkan hal-hal positif agar tidak membuat dirimu stres. Kedua, bicaralah dengan kata ganti orang kedua untuk mengontrol emosi negatif. Bukan menggunakan "aku", melainkan "kamu".
Salah satu cara agar produktif adalah dengan tidak bersikap keras pada diri sendiri. Pernahkah kamu menghabiskan banyak waktu tanpa melakukan apa-apa ketika seharusnya bisa menyelesaikan banyak hal? Apakah ada perasaan marah dan kesal terhadap diri sendiri?
Marah terhadap diri sendiri ternyata malah membuat keinginan seseorang untuk mengerjakan lebih banyak kegiatan menurun. Jadi, ketika kamu sadar sedang bermalas-malasan terlalu lama, segera maafkan diri sendiri dan move on.
Multitugas kelihatannya memang keren. Sayangnya, otak kita tidak bisa sejalan dengan teknik tersebut. Kurang lebih, manusia hanya bisa mengerjakan satu kegiatan dengan baik dalam satu waktu. Ketika melakukan lebih dari satu pekerjaan, kamu justru akan memaksa otak untuk berpindah tugas. Pindah tugas berarti kehilangan fokus dan butuh waktu untuk kembali lagi dalam alur konsentrasi.
Sebagai contoh, saat kamu hendak pergi berbelanja atau berkutat dengan beberapa urusan. Rencanakan satu perjalanan yang membantu dalam menyelesaikan semuanya hanya dengan sekali jalan. Buat daftar tentang semua hal yang dibutuhkan supaya kamu tidak lupa dan harus bolak-balik ke tempat yang sama.
Jadi, mengelompokkan tugas membantu mempertahankan fokus, menjaga kondisi mental untuk satu jenis pekerjaan, dan mendorong produktivitas.
Baca Juga: Butuh Motivasi Dalam Bekerja? Ini 6 Jenis Motivasi yang Perlu Diketahui
Sudah paham bagaimana cara agar produktif? Sebenarnya, cara untuk menyelesaikan tugas dengan efektif tidaklah sulit. Cukup ikuti tips-tips sederhana di atas dan jangan berhenti untuk berusaha menjadikannya sebagai kebiasaan. Produktivitas yang bermutu akan membuat kehidupan sehari-hari menjadi lebih baik.
Apakah kamu ingin mencari tips lebih lanjut untuk meningkatkan produktivitas? Yuk, daftar ke GreatNusa dan ikuti ragam kursus pengembangan diri GRATIS yang bisa membantu tingkatin skillmu pastinya!
By greatnusa • 26 Januari 2022
Temukan kata kata motivasi kerja karyawan dari tokoh-tokoh ternama agar kamu bisa semangat kerja lagi. Simak informasinya di artikel ini.
Kita tahu bahwa pekerjaan terkadang rumit. Faktanya, setiap hari dalam seminggu menghadirkan tantangan berbeda untuk untuk mempertahankan fokus dan produktivitas. Untuk dapat melalui hari demi hari, kamu dapat mencari inspirasi dari kata kata motivasi kerja karyawan,
Senin, kamu mencari sedikit "hentakan" untuk memulai hari. Selasa, inspirasi tidak selalu datang begitu saja setiap dibutuhkan. Rabu, kamu membutuhkan bantuan untuk mengatasi rintangan. Kamis dan Jumat, tidak semua motivasi bisa membuat semangat bangkit. Lalu, di akhir pekan, kamu tidak langsung bersantai dan harus mempersiapkan diri untuk minggu selanjutnya.
Sangat padat, kan? Tak heran jika banyak orang yang merasa kurang bersemangat ketika menjalankan pekerjaannya. Namun, tak perlu khawatir! Kami menghadirkan kumpulan kata kata motivasi kerja karyawan yang akan menginspirasimu. Yuk, simak baik-baik!
Kapak itu bagaikan pengganda kekuatan. Seseorang bisa menjadi penebang pohon terkuat di dunia. Namun, dengan kapak tumpul, si penebang tidak akan bisa menyelesaikan pekerjaannya dengan baik.
Dalam pekerjaan, kapak bisa diartikan sebagai keahlian. Apakah "kapak" yang kamu miliki tumpul? Yuk, asah keahlian mulai sekarang, baik di dalam maupun di luar tempat kerja! Belajarlah memahami pokok permasalahan dan teori, serta memperbaiki kemampuan praktik. Kerja keras memang penting, tetapi keahlian yang terasah dengan baik akan memaksimalkan performa kerjamu!
Baca Juga: Macam Macam Soft Skill yang Dapat Dikuasai
Kutipan ini memang benar adanya. Apakah kamu banyak melakukan kesalahan di masa lampau saat bekerja? Itu hal yang lumrah. Hal yang tidak wajar adalah ketika seseorang tidak ingin berjuang menjadi lebih baik
Kenyataannya, perjuangan itu berbanding lurus dengan perubahan. Lingkungan kerja tidak akan berubah jika kamu tidak bertindak apa-apa dan terus terjebak dalam kesalahan yang sudah berlalu. Jadi, jangan minder, move on, dan terus lakukan perbuatan positif!
Siapa pun ingin bekerja sama dengan orang yang tepercaya. Mau sebaik apa pun kualitas pekerjaan seseorang, dia akan diragukan apabila memiliki perilaku yang tak bertanggung jawab. Jadi, selain bekerja keras dan cerdas, junjunglah tanggung jawab yang tinggi di setiap tindakanmu. Sikap ini tidak hanya bermanfaat meningkatkan kepercayaan diri maupun hubunganmu dengan rekan kerja, tetapi juga mampu membuka peluang—seperti kenaikan jabatan atau dipercaya menangani tugas-tugas besar.
Kalau kamu ingin berada di lingkungan kerja yang positif dan terbuka, tanamkanlah integritas yang tinggi dalam dirimu. Bagaimana caranya? Sebagai contoh, kamu harus bisa menghargai pendapat orang lain, menyelesaikan masalah secara jujur dan penuh respek, menjadi teladan yang baik, dan selalu mempersiapkan diri dengan matang sebelum bekerja.
Kata kata motivasi kerja karyawan selanjutnya datang dari Thomas Jefferson, presiden Amerika Serikat ketiga. Kutipan ini akan memberikan semangat untuk berkembang sekaligus menguatkan prinsipmu. Mengapa?
Bekerja tentunya tidak bisa stagnan. Seorang karyawan harus bisa berubah sekaligus mengikuti perkembangan yang ada di lingkungannya. Namun, jangan sampai perubahan memengaruhi prinsipmu. Kerjakan profesi dengan tetap memegang asas-asas positif yang berpengaruh bagi diri sendiri maupun orang lain.
Apa pun yang kita lakukan di kehidupan sehari-hari tidak akan terlepas dari kritik, tak terkecuali pekerjaan. Takut dengan kritik sama dengan takut untuk melangkah maju. Memang, kritik yang tidak berbobot dan mengandung hinaan perlu diabaikan. Namun, kamu harus mendengarkan kritik membangun—yang akan membantu perkembangan diri menjadi lebih baik.
Siapa pun pernah melakukan kesalahan dalam pekerjaannya, bahkan seorang pemimpin sekalipun. Terkadang, hal ini bisa membuat seseorang tidak bersemangat menjalankan pekerjaannya. Namun, kamu tidak perlu khawatir hingga menjadikannya sebagai beban pikiran.
Selagi berniat baik, anggaplah kesalahan sebagai suatu pelajaran berharga. Dengan memahami kekeliruan yang pernah dilakukan, kamu bisa mengoreksi diri dan berusaha mencegah kesalahan yang sama terulang kembali.
Tidak ada pekerjaan yang selalu berjalan mulus. Tak jarang, seorang karyawan harus berhadapan dengan rintangan yang rumit di tengah-tengah proses penyelesaian tugas. Namun, jangan sampai kamu mengeluh, ya!
Keluhan tidak akan memberi manfaat apa pun dan malah merugikanmu. Ketika rekan-rekan melihatmu mengeluh, akan terbangun kesan tentangmu di benak mereka secara otomatis. Pastinya, sering mengeluh akan menciptakan kesan negatif.
Selain itu, memprotes banyak hal, sekalipun hanya sepele, akan membahayakan pola pikir seseorang. Semakin sering dibahas, semakin kamu tenggelam dan terbebani oleh pemikiran tersebut. Inilah yang akan menghambat perkembanganmu di tempat kerja.
Seperti apa pun proses yang sedang kamu jalani, ingatlah bahwa semuanya adalah bagian dari kesuksesanmu. Sebaliknya, mengeluh bukanlah sifat dari orang sukses!
Pernah mengalami masa-masa sulit dalam pekerjaan? Misalnya, diturunkan jabatan, dipotong gaji, atau ditugaskan untuk pekerjaan yang sangat menguras waktu, tenaga, dan pikiran? Ketika hal-hal tersebut terjadi, tak mengherankan jika rasa ingin menyerah mulai mengintai.
Namun, ingatlah. Orang yang menyerah terlebih dahulu tidak akan tahu bahwa masa sulit tak akan berlangsung selamanya. Kamu yang tangguh dan berhasil melaluinya justru yang bakal menjadi pemenang! Setelah semuanya selesai, barulah tersadar kalau semua yang sudah dijalani tidak seburuk seperti yang ada dalam benakmu selama ini.
Sebagai seorang karyawan, kamu harus menanamkan tiga prinsip: bekerja keras, cerdas, dan ikhlas. Alasannya? Masing-masing dari poin tersebut saling berhubungan. Tidak melakukan salah satunya saja bisa mengganggu pekerjaanmu sehari-hari.
Misalnya, kamu sudah bekerja dengan keras dan cerdas, tetapi tidak ikhlas. Hatimu tidak tenang dan pikiranmu dipenuhi hal-hal negatif. Alhasil, kesehatan mental akan terpengaruh dan memperburuk keadaan—tidak hanya di tempat kerja, bahkan di lingkungan personalmu.
Jadi, jangan lupa untuk memegang teguh tiga prinsip di atas, ya!
Beban pekerjaan membuatmu ingin menyerah? Cobalah tenangkan diri sejenak dan merenung. Apa yang membuatmu bertahan selama ini? Apakah tujuanmu di masa depan? Apakah "putus asa" adalah jawaban yang tepat dari masalahmu?
Pikirkanlah alasan-alasan yang logis dan positif sehingga bisa menyemangatimu selama bekerja. Selain itu, berhenti mengasihani diri sendiri! Kamu boleh bersedih, tetapi jangan berlarut-larut sampai membuatmu terlalu fokus dengan diri sendiri dan melupakan hal-hal yang ada di sekitarmu.
Sekian kumpulan kata kata motivasi kerja karyawan yang inspiratif. Semoga bisa membangkitkan semangatmu dalam melewati kesibukan harian, ya! Nah, berdasarkan daftar di atas, manakah kutipan yang paling kamu sukai? Tulis jawabannya di kolom komentar, yuk!
Ingin lebih termotivasi? Kamu bisa mengambil kursus pengembangan diri yang disediakan oleh GreatNusa. Di GreatNusa, kamu akan bertemu dengan banyak mentor yang tidak hanya akan membagikan ilmu tetapi juga pengalaman mereka