Menampilkan 61 - 66 dari 227 Artikel
Kenali dimensi brand image, seperti corporate, user, dan product image, serta cara meningkatkannya. Temukan penjelasannya di artikel berikut ini.
Mengetahui dimensi brand image sebelum meluncurkan produk dan/atau jasa baru adalah hal yang harus diperhatikan oleh seorang pebisnis. Brand image akan memengaruhi strategis bisnis yang akan dijalankan.
Jika kamu belum memahami mengenai dimensi brand image, kamu dapat membaca penjelasannya di bawah ini:
Brand image adalah persepsi suatu merek di benak pelanggan atau menurut pelanggan. Yang juga dapat diartikan, citra merek adalah kumpulan keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki pelanggan tentang merek.
Menurut Kotler (2001), citra atau image adalah seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki seseorang tentang suatu objek. Di sisi lain, Keller (1993) menganggap brand image sebagai seperangkat persepsi tentang merek dalam ingatan pengguna.
Freddy Rangkuti (2009) juga menjelaskan bahwa brand image merupakan persepsi merek yang terkait dengan asosiasi merek yang melekat dalam ingatan pengguna.
Sebuah merek dapat dirasakan secara berbeda oleh pengguna yang berbeda. Oleh karena itu, pembentukan citra merek yang konsisten merupakan tugas yang harus dilakukan oleh semua pemilik bisnis atau orang yang menjalankan bisnis.
Beberapa alat pemasaran yang dapat digunakan untuk menciptakan brand image adalah produk dan/atau jasa itu sendiri, kemasan/label, nama merek, logo, warna yang digunakan, promosi titik pembelian, pengecer, iklan dan semua jenis promosi lainnya, harga, pemilik merek, negara asal, bahkan target pasar dan pengguna produk.
Setiap perusahaan berusaha untuk membangun citra yang baik karena hal tersebut dapat membantu dalam memenuhi motif bisnis mereka. Dengan memiliki brand image yang kuat, sebuah perusahaan dapat memiliki keunggulan sebagai berikut:
Perusahaan dengan citra yang buruk mungkin merasa sulit untuk beroperasi dan mungkin tidak dapat meluncurkan produk baru dengan merek yang sama. Oleh karena itu, brand image yang baik sangat penting untuk dibangun.
Baca Juga: Indikator Brand Image, Pengertian dan Cara Membangunnya
Untuk membangun brand image yang baik di mata pengguna dan kuat untuk dipertahankan, ada tiga dimensi yang harus kamu perhatikan, yaitu:
Corporate image adalah serangkaian pandangan yang dirasakan oleh pengguna dan calon pengguna terhadap perusahaan yang membuat dan menyediakan produk dan/atau menyediakan jasa.
Hal ini dapat terpancar melalui pelayanan yang diberikan, interaksi yang dilakukan, media sosial, serta kualitas produk. Jika konsumen merasa sebuah perusahaan sudah memberikan keempat hal tersebut secara baik, maka corporate image yang terbentuk pun akan semakin baik.
User image adalah serangkaian pandangan yang dirasakan oleh calon pengguna terhadap pengguna yang sudah menggunakan produk atau jasa yang disediakan oleh sebuah perusahaan. Mulai dari gaya hidup, status sosial, pekerjaan, jenis kelamin, usia, dan lain sebagainya.
Sebagai contoh, tas dari sebuah luxury brand biasanya digunakan oleh orang-orang kaya dan/atau terkenal serta biasanya dapat diikutsertakan ke dalam sebuah pameran fashion terkenal. Dengan begitu, user image dari luxury brand tersebut dapat dikenal sebagai produk yang mahal dan eksklusif, bukan produk yang dapat dibeli oleh seorang karyawan biasa.
Product image adalah serangkaian pandangan yang dirasakan oleh pengguna terhadap suatu produk dan/atau jasa yang disediakan oleh sebuah perusahaan. Mulai dari atributnya, manfaat bagi pengguna, kegunaannya, jaminannya, dan hal lainnya yang berhubungan dengan produk dan/atau jasa yang disediakan tersebut.
Ketika seorang konsumen puas setelah menggunakan produk yang Anda jual, maka brand image dari produk tersebut juga akan semakin baik. Selanjutnya, pelanggan yang puas tersebut akan mulai merekomendasikan produk Anda ketika mereka menemui seseorang yang membutuhkan produk serupa.
Untuk meningkatkan brand image, pertama-tama kamu harus memahami perusahaan dan merek kamu sendiri terlebih dahulu. Setelah itu, identifikasi pasar dan pesaing, karena kedua hal tersebut akan memengaruhi brand image yang sudah ada.
Jangan lupa juga terhadap audiens, yaitu pengguna dan bahkan calon pengguna dari produk dan/atau jasa yang kamu sediakan. Pahami apa yang mereka butuhkan, cari solusi dari masalah mereka, dan cari celah di mana produk dan/atau jasa yang kamu sediakan bisa masuk ke dalam “hati” mereka.
Baca Juga: Berikut Manfaat Mempelajari Perilaku Konsumen yang Akan Berdampak Untuk Bisnis Kamu
Setelah membaca penjelasan di atas, apakah kamu sudah cukup memahaminya? Jika kamu tertarik untuk mempelajari topik ini lebih lanjut, kamu dapat mengikuti kursus manajemen pemasaran di GreatNusa. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi website kami di sini. Semoga pembahasan tentang dimensi brand image ini dapat membantu.
Kenali perbedaan e commerce dan marketplace, baik dari jenis, dan perannya sebagai platform, dalam dunia bisnis. Temukan penjelasannya di artikel ini.
“Apa sih perbedaan e commerce dan marketplace?”, pertanyaan ini jadi sering terdengar dengan semakin banyaknya platform perbelanjaan online yang muncul. Tidak heran jika kamu merasa kebingungan. Perkembangan teknologi yang membuat kita bisa mengakses banyak informasi terkadang menghadirkan rasa kewalahan. Namun tidak perlu bingung lagi, kami akan dengan senang hati menjelaskan perbedaan keduanya dengan bahasa yang mudah dimengerti. Simak artikel ini hingga akhir, ya!
Banyak orang tidak tahu bahwa e-commerce dan marketplace adalah hal yang berbeda. E-commerce dan marketplace memang memiliki hubungan erat dalam dunia jual-beli secara online, tetapi sekali lagi keduanya tidaklah sama. Mari kita cari tahu dengan melihat pengertian keduanya. E-commerce adalah transaksi jual beli yang dilakukan secara online dengan menggunakan internet. Jadi apa pun platform dan media yang digunakan untuk melakukan transaksi jual beli barang, semua itu termasuk ke dalam e-commerce.
Berbicara soal marketplace, penjelasan paling cepat untuk menjelaskannya adalah aplikasi jual beli dengan logo warna oranye dan hijau. Apakah kamu berhasil menebaknya? Benar, marketplace adalah suatu platform yang menyediakan tempat bagi setiap orang untuk berjualan dan melakukan pembelian.
Baca Juga: Masih Ragu? Ini Manfaat E-Commerce Bagi Konsumen
Sederhananya, marketplace adalah pihak ketiga yang menghubungkan pihak penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi saat semua persyaratan terpenuhi. Dari definisi keduanya kini kita dapat menyimpulkan bahwa e-commerce berbeda dengan marketplace, namun masih berkaitan. Marketplace hanya salah satu bentuk e-commerce yang saat ini sedang populer di kalangan masyarakat.
Untuk menjelaskan, marketplace adalah contoh yang termasuk dalam jenis e-commerce C2C, di mana individu langsung menjual barang kepada individu. Umumnya jenis e-commerce terbagi menjadi enam, penjelasan masing-masing adalah sebagai berikut.
Transaksi jual beli online yang dilakukan antara perusahaan dengan perusahaan. Skala produk jual beli sangat besar. Membutuhkan proses transaksi dan diskusi yang lama karena banyaknya pihak yang perlu memberikan persetujuan.
Transaksi jual beli online yang dilakukan antara perusahaan dengan individu. Skala produk jual beli terbilang kecil. Proses transaksi berlangsung cepat karena tidak perlu persetujuan dari pihak mana pun.
Transaksi jual beli online yang dilakukan antara individu dengan individu. Proses transaksi berlangsung cepat. Skala produk jual beli kecil.
Transaksi jual beli online yang dilakukan antara individu dengan perusahaan. Produk yang dijual umumnya adalah jasa. Proses transaksi membutuhkan waktu dan pertimbangan yang cukup serius.
Transaksi jual beli online yang dilakukan antara perusahaan dengan pemerintah. Skala jual beli produk besar, hampir sama seperti B2B. Membutuhkan proses diskusi yang cukup panjang.
Transaksi jual beli online yang dilakukan antara individu dengan pemerintah. Proses transaksi berlangsung cepat. Contoh transaksi yang dilakukan berupa pembayaran pajak atau BPJS dari individu kepada pemerintah.
Transaksi jual beli secara online saat ini semakin merambah ke platform lain seperti media sosial. Bagi kamu yang membuka bisnis, media sosial adalah platform penting yang harus digunakan untuk meningkatkan penjualan produk dan memperkenalkan produk ke pasar yang lebih luas. Semua transaksi online bahkan menunjukkan peminat yang semakin banyak.
Baca Juga: 7 Manfaat E-commerce Bagi Perusahaan
Data pengguna internet di seluruh dunia pada tahun 2021 didapati telah mencapai 4,66 milyar. Adanya data ini pasti membuat para pebisnis semakin gencar menggunakan platform online untuk meningkatkan penjualan produk mereka. Informasi di artikel ini tidak akan cukup menampung semua informasi penting lainnya mengenai dunia bisnis.
Namun kamu bisa mendapatkan informasi yang lebih lengkap dengan kursus bisnis online di GreatNusa. Terdapat berbagai pilihan materi bisnis dan manajemen yang bisa kamu pelajari dari mana saja dan kapan saja. Belajar topik apa pun jadi lebih mudah bersama GreatNusa! Semoga kamu jadi semakin ahli dalam mengenal perbedaan e commerce dan marketplace setelah belajar bersama GreatNusa, ya!
Ketahui apa yang dimaksud database dan manfaatnya, mulai dari kecepatan dan kemudahan hingga menghemat biaya operasional. Simak penjelasannya di sini.
Apa yang dimaksud database dan DBMS? Secara sederhana kita dapat mendefinisikannya sebagai tempat penyimpanan data yang ada di dalam komputer atau di dalam awan (cloud). Tahukah kamu bahwa sistem database sudah ditemukan sejak awal tahun 1960? Sungguh mengagetkan, bukan? Benar, database sudah ditemukan sejak lama, bahkan sebelum semua perangkat elektronik canggih seperti sekarang berhasil dikembangkan. Tidak ingin membuat kamu semakin penasaran, mari kita cari tahu apa yang dimaksud dengan database dan DBMS di bawah ini.
Database atau basis data merupakan sekumpulan informasi atau data yang dikelola dan disimpan sedemikian rupa berdasarkan suatu ketentuan yang saling berkaitan untuk memudahkan pengelolaan dan penyimpanan data. Keberadaan sistem manajemen basis data memungkinkan semua penggunanya untuk menyimpan, mencari dan membuang informasi.
Pengguna bahkan bisa membagikan data mereka dengan pengguna lainnya, serta melakukan pengeditan dalam waktu yang bersamaan. Informasi yang bisa kamu simpan di basis data tidak hanya berupa tulisan semata. Data berupa dokumen berbagai format, media foto dan video bahkan rekaman suara.
Baca Juga: Apa Itu Data Science dan Fungsinya dalam Dunia Kerja
Berbicara mengenai database atau basis data, ada satu kata lagi yang perlu dibahas untuk mendapatkan pemahaman yang lebih menyeluruh, yaitu DBMS. DBMS atau Database Management System adalah suatu perangkat lunak yang diprogram untuk menghubungkan basis data dengan pengguna. Bisa dibilang peran dari DBMS adalah untuk memastikan kamu sebagai pengguna bisa mengakses seluruh data yang tersimpan. Baik itu membaca, memperbarui, menyusun dan membuang informasi yang ada.
Kini kamu sudah tahu mengenai apa yang dimaksud dengan database dan DBMS, tetapi apakah kamu sudah mengetahui manfaat menggunakan database? Berikut ini adalah penjelasan mengenai manfaat-manfaat dari database bagi pengguna.
Penggunaan database memudahkan kamu dalam mencari data yang dibutuhkan dengan cepat. Ini dikarenakan penyimpanan data yang dikelompokkan atau disusun secara berurutan akan membuat pencarian informasi mudah dilakukan. Kecepatan dari setiap jenis database yang digunakan umumnya berbeda, tergantung kemampuan dari program di dalamnya.
Jika kamu menggunakan basis data secara daring (online), data yang tersimpan di dalamnya bisa diakses lebih dari satu pengguna (multi-user). Jadi para pengguna tidak perlu mengatur jadwal saat ingin mengakses data dengan pengguna yang lain, karena basis data bisa diakses dalam waktu yang bersamaan.
Baca Juga: 3 Tingkatan Piramida Manajemen dan Contohnya
Saat ini semua basis data sudah dilengkapi dengan sistem keamanan dengan menggunakan password. Oleh karena itu data yang tersimpan dalam database hanya bisa diakses oleh orang-orang yang sudah diberi izin untuk mengakses data. Kamu jadi tidak perlu khawatir mengenai data yang akan diubah sembarangan oleh pengguna tidak dikenal.
Poin sebelumnya sudah sedikit menyinggung soal data yang tersimpan secara terpusat. Penyimpanan data yang terpusat akan membuat seluruh orang dalam perusahaan bisa mengakses data yang sama. Keberadaan data yang terpusat pada dasarnya akan memudahkan pencarian data saat dibutuhkan. Jika penyimpanan data penting ditaruh pada database yang berbeda, bukankah kamu jadi kebingungan saat ingin mencarinya?
Sejalan dengan penyimpanan data yang bisa diakses oleh banyak pengguna, penggunaan database pada dasarnya membuat penghematan seperti dalam operasional perusahaan. Akibatnya database tambahan tidak lagi diperlukan dan dana yang ada bisa digunakan atau dialokasikan pada kebutuhan yang lain.
Baca Juga: Fungsi Manajemen Operasional Untuk Bisnis Yang Efektif
Bagaimana? Sudahkah kamu memahami database dan DBMS? Apakah manfaatnya yang sudah kamu rasakan saat menggunakan suatu database? Apabila kamu tertarik mempelajari lebih jauh mengenai sistem dan pemrograman, tersedia kursus database system gratis di GreatNusa. Mari mengembangkan kemampuan dan skill yang baru bersama GreatNusa dan bersiap menjadi pemimpin bangsa yang hebat! Semoga kursus di GreatNusa membantu kamu mengerti lebih jauh mengenai apa yang dimaksud dengan database dan DBMS.
Apa itu kecerdasan buatan? Kenali apa itu kecerdasan buatan serta cara kerja dan contohnya, seperti asisten virtual dan pengenal wajah. Baca artikel ini.
Apa itu kecerdasan buatan? Apakah kamu sudah memahaminya? Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) adalah suatu teknologi yang dikembangkan untuk membantu pekerjaan manusia. Sederhananya, kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dibuat dari susunan format kode (coding) yang memungkinkannya bertindak seperti manusia. Ingin mengenal kecerdasan buatan lebih jauh? Baca artikel ini sampai akhir, ya!
Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence adalah sistem komputer yang diprogram untuk dapat melakukan apa yang dilakukan oleh manusia. AI memang belum memiliki kemampuan sempurna yang umumnya dimiliki oleh manusia, namun AI sudah bisa melakukan hal-hal dasar seperti berikut ini.
Keempat poin di atas sudah bisa dilakukan oleh AI. Kemampuannya bisa kita lihat dalam berbagai aspek kehidupan. Namun perlu diingat bahwa setiap sistem AI hanya bisa melakukan salah satu dari keempat dasar di atas. Dalam AI asisten virtual (virtual assistant), kita bisa melihat bahwa sistem AI dapat berpikir secara rasional lewat jawaban dari pertanyaan yang diajukan.
Baca Juga: Mengenal Beberapa Kelebihan Kecerdasan Buatan
Perkembangan AI di dunia bisa dibilang cukup pesat dengan semakin berkembangnya teknologi yang ada. Tidak hanya berbentuk robot seperti yang dikabarkan dalam berita, sistem AI juga ada yang tidak berwujud seperti dalam HP dan gadget yang kita miliki. Pernahkah kamu memikirkan bagaimana cara AI dapat bertindak seperti manusia? Cari tahu jawabannya pada poin berikut.
Setidaknya ada empat bentuk teknologi kecerdasan buatan yang dapat dilakukan oleh instrumen teknis. Sistem kecerdasan ilmu komputer yang berdasarkan kecerdasan manusia ini terdiri dari:
Bentuk ini pada dasarnya adalah kecerdasan buatan yang dapat menyelesaikan pekerjaan dan melakukan tugas-tugas yang biasanya ditangani oleh manusia.
Thinking Humanly berarti suatu perangkat teknologi mempunyai sistem berpikir secara manusiawi. Dapat terlibat dalam aktivitas manusia berkat gaya berpikir tersebut.
Cara lain untuk berpikir secara manusiawi adalah dengan berpikir secara logis. Maka, sistem diciptakan untuk memiliki kemampuan bernalar secara kritis seperti manusia.
Kemampuan berpikir logis diikuti dengan kemampuan bertindak logis, yang merupakan pengembangan dari suatu sistem dimana manusia tidak hanya mampu berpikir logis tetapi juga mampu bereaksi secara logis, seperti mengenali benar atau tidaknya sesuatu.
AI bisa bertindak dan berpikir seperti manusia karena suatu program yang telah disusun sedemikian rupa. Namun tidak hanya karena program yang diberikan, AI juga memerlukan pengetahuan dan pengalaman yang baru seperti manusia. Pengetahuan dan pengalaman yang baru ini akan menambahkan informasi baru yang bisa membuat AI lebih cerdas dan bisa bertindak lebih banyak.
Semua itu penting karena inti dari proses atau cara kerja AI adalah pembelajaran (learning), penalaran (reasoning) dan koreksi diri (self correction). Proses inilah yang membuat sistem AI memiliki kemampuan belajar dengan sendirinya dari pengetahuan dan pengalaman saat AI digunakan oleh manusia.
Baca Juga: Pengertian Supervised Learning dalam Machine Learning
Jika kamu belum bisa membayangkan seperti apa sistem AI yang bisa bertindak seperti manusia, berikut ini adalah beberapa contohnya.
Kecerdasan buatan dalam bentuk asisten virtual adalah sistem AI yang paling dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Saat bepergian, kita selalu membawanya di dalam tas. Ketika dibutuhkan, kita hanya perlu memanggil nama dari asisten virtual tersebut dan mereka akan menjawab pertanyaan atau melakukan sesuatu yang diminta.
Sebagai contoh, kita bisa meminta asisten virtual untuk mengingatkan suatu acara atau tugas yang harus diselesaikan. Kita juga bisa bertanya mengenai cuaca atau berita yang terbaru. Asisten virtual bisa diandalkan bahkan untuk memberi tahu perkiraan waktu jalan pulang ke tempat yang kita tuju. Beberapa hal tersebut hanyalah sebagian kecil dari apa yang bisa dilakukan AI dalam bentuk asisten virtual. Nyatanya, masih banyak tugas yang bisa dilakukan oleh AI.
Contoh AI berikutnya bisa dilihat dari sistem pengamanan di perangkat gadget yang kita punya. Fitur pengenal wajah (face recognition) adalah salah satu sistem AI yang berfungsi untuk memberikan proteksi pada gadget. Setiap kali kamu mencoba membuka gadget, sistem AI akan memindai wajah dan membandingkannya dengan wajah yang sudah dipindai sebelumnya. Jika AI mendapati hasil pindaian berbeda, maka akses tidak dapat diberikan.
Machine learning adalah teknik komputer yang digunakan untuk secara otomatis meningkatkan kinerja program komputer berdasarkan data. Ini berfungsi dengan mengumpulkan, memproses, dan membandingkan data (dari kecil hingga besar) untuk mencari pola dan menilai perbedaan. Terdapat tiga jenis machine learning yang wajib Anda ketahui, yaitu supervised learning, unsupervised learning, dan reinforcement learning.
Mendefinisikan kecerdasan dapat melalui pengetahuan, maka dari itu knowledge adalah output dari kecerdasan buatan. Sementara itu machine learning menghasilkan output dalam bentuk data.
Kecerdasan buatan berupaya menciptakan mesin yang dapat memecahkan masalah dengan meniru kecerdasan manusia. Sebaliknya, machine learning berupaya membuat algoritme yang dapat belajar dari data yang sudah ada sebelumnya.
Tujuan utama kecerdasan buatan adalah mengembangkan mesin cerdas yang dapat melakukan pekerjaan yang dilakukan manusia. Sedangkan machine learning bekerja melatih komputer untuk melakukan tugas sesuai dengan data sehingga dapat memberikan hasil yang dapat diandalkan.
Tipe data tidak terstruktur, semi-terstruktur, dan terstruktur biasanya digunakan dalam kecerdasan buatan. Sementara itu machine learning hanya menggunakan data terstruktur dan semi-terstruktur.
Google assistant, chatbot, dan sistem pakar lainnya adalah contoh penerapan kecerdasan buatan. Sedangkan machine learning saat ini digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti mesin rekomendasi (yang memberikan saran untuk film di layanan streaming dan barang di situs e-commerce berdasarkan perilaku pengguna), algoritme pencarian Google, saran penandaan foto Facebook, dan banyak lagi.
Saat ini AI memang sudah terlihat cukup bagus dan canggih untuk membantu pekerjaan manusia sehari-hari, tetapi bisa dipastikan bahwa kecerdasan buatan akan terus berkembang dalam waktu-waktu ke depan. Apakah kamu tertarik mempelajari AI lebih jauh? Jika ya, kamu bisa memulai perjalanan belajar kecerdasan buatan bersama GreatNusa.
GreatNusa menyediakan kursus artificial intelligent yang bisa membantu kamu mempelajari kecerdasan buatan dengan lebih lengkap. Jadi tunggu apalagi? Belajar bersama GreatNusa sekarang dan coba cari tahu lebih jauh apa itu kecerdasan buatan.
Pelajari cara membuat balance scorecard, mulai dari tentukan visi, tambahkan perspektif, hingga komunikasikan. Temukan penjelasannya di artikel ini.
Dalam sebuah bisnis, mengetahui cara membuat Balance Scorecard akan menjadi pembeda antara bisnis yang berhasil menjalankan strategi mereka atau tidak. Balance Scorecard sering digunakan selama proses perencanaan strategis untuk memastikan upaya yang dilakukan perusahaan bisa selaras dengan strategi dan visi secara keseluruhan. Hal ini dibuat untuk membantu bisnis mengevaluasi aktivitas mereka, bukan hanya menilai uang yang masuk dalam bentuk pendapatan, biaya, dan keuntungan. Diagram ini menyajikan pandangan yang seimbang yang juga memperhitungkan perspektif kesuksesan lainnya bagi sebuah perusahaan atau bisnis
Untuk bisa membuat Balance Scorecard yang baik, maka beberapa informasi berikut ini akan bisa membantu kamu.
Salah satu poin penting dari Balance Scorecard adalah memperluas penilaian kinerja prospek yang selama ini sangat terfokus murni pada aspek finansial. Oleh karena itu, hal ini dapat didefinisikan sebagai alat untuk memantau keputusan strategis yang diambil oleh perusahaan berdasarkan indikator yang telah ditetapkan sebelumnya dan harus menembus setidaknya empat aspek, financial, customer, internal processes, dan learning & growth.
Aspek ini mungkin salah satu yang sangat mudah untuk dipahami. Keuangan dalam perusahaan akan menjadi kunci untuk bisa menjalankan berbagai macam fungsi. Oleh karena itu, jika sebuah perusahaan atau bisnis dapat mencapai tujuan finansial mereka, maka akan sangat mudah bagi perusahaan untuk berkembang menjadi lebih baik lagi. Perusahaan dengan finansial yang sehat juga mendapatkan popularitas yang baik di antara stakeholder.
Kamu akan ingin memeriksa aktivitas perusahaan dari perspektif para pelanggan dan juga stakeholder kamu. Bagaimana pelanggan melihat setiap aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan? Bagaimana ulasan dari mereka? Apakah kamu memiliki ukuran objektif kepuasan pelanggan dari survei atau sumber lain? Persepsi negatif tentang bisnis atau produk dapat menyebabkan penurunan penjualan di masa depan.
Baca Juga: Berikut Manfaat Mempelajari Perilaku Konsumen yang Akan Berdampak Untuk Bisnis Kamu
Perusahaan dapat berfungsi karena adanya karyawan dan beragam proses yang dijalankan di dalamnya. Penting untuk memeriksa proses internal perusahaan agar bisa mencari area yang perlu dilakukan perbaikan dan mengidentifikasi bagian yang rawan kesalahan. Memperbaiki hal-hal ini akan bisa membuat bisnis berjalan dengan lebih efisien dan bisa memberikan beragam keuntungan.
Bagian ini akan menilai upaya dari perusahaan dalam hal melatih karyawan tentang teknologi dan pengetahuan yang berubah dengan cepat, membimbing karyawan baru dengan cara yang dapat membantu mereka tumbuh dan berkontribusi, serta mengajarkan karyawan cara menggunakan alat dan sistem terbaru untuk mendorong inovasi. Poin ini juga bisa membantu kamu dalam menilai seberapa cepat perusahaan dalam merespons perubahan dan berapa lama waktu yang dibutuhkan tim untuk mengembangkan produk baru yang akan digunakan untuk menjawab kebutuhan pelanggan di pasar.
Balance scorecard paling mudah dibuat menggunakan sebuah template. Mulailah dengan ruang untuk keempat perspektif dan tambahkan beragam hal yang berkaitan dengan perusahaan kamu.
Visi utama perusahaan berada di tengah-tengah Balance Scorecard. Penting untuk mengingat hal ini apapun tujuan dari perusahaan kamu
Tempatkan empat perspektif dalam lingkaran di sekitar visi perusahaan yang berada di tengah.
Dalam setiap perspektif, tentukan tujuan, ukuran, target, dan inisiatif spesifik. Hal ini penting karena membuat tujuan yang terukur akan bisa membantu kamu dalam mendapatkan hasil yang diinginkan. Inilah indikator yang bisa menentukan apakah setiap upaya yang dilakukan bisa sejalan dengan strategi dan visi secara keseluruhan.
Jika sudah membuatnya, maka jangan disimpan untuk diri sendiri. Bagikan beragam hal yang akan dilakukan demi mencapai berbagai tujuan yang ada di Balance Scorecard tersebut kepada para stakeholder.Itulah informasi yang bisa kami berikan untuk hal yang satu ini.
Baca Juga: 4 Fungsi Komunikasi Dalam Organisasi
Jika ingin memperdalam ilmu bisnis kamu, maka kamu bisa mengikuti kursus Essentials of Digital Business Strategy dari GreatNusa. Tunggu apalagi, perdalam ilmu kamu dan ikuti cara membuat Balance Scorecard ini untuk mengembangkan pengetahuanmu!
Kenali apa yang dimaksud dengan perilaku konsumen dan faktor-faktornya, mulai dari pribadi, sosiologis, hingga sosial. Simak penjelasannya di artikel ini.
Apa yang dimaksud dengan perilaku konsumen? Apakah ini artinya kita akan memperhatikan mereka setiap saat? Tentu saja tidak, perilaku konsumen yang dimaksud di sini adalah studi mengenai konsumen dan proses yang mereka gunakan untuk memilih, menggunakan, dan membuang produk atau layanan. Lantas mengapa ini menjadi sesuatu yang harus diperhatikan oleh sebuah perusahaan? Untuk menemukan jawaban dari hal ini, maka beberapa informasi yang ada di bawah ini siap membantu kamu.
Mempelajari pengertian perilaku konsumen merupakan hal yang sangat penting karena membantu perusahaan untuk memahami apa yang memengaruhi keputusan pembelian konsumen. Seperti yang disebutkan sebelumnya, teori perilaku konsumen adalah sebuah bentuk studi yang mempelajari proses mereka sebelum menggunakan produk dan jasa, ketika menggunakannya, dan sesudah menggunakannya.
Mendapatkan pemahaman mengenai bagaimana konsumen memutuskan untuk membeli suatu produk, akan bisa membantu perusahaan dalam mengisi celah di pasar dan mengidentifikasi produk yang dibutuhkan atau produk yang sudah ketinggalan. Dengan mempelajari perilaku konsumen, perusahaan juga bisa mengetahui cara terbaik untuk menyajikan produk mereka serta memberikan dampak maksimal pada konsumen. Memahami perilaku pembelian konsumen adalah kunci rahasia untuk menjangkau dan melibatkan klien dan memengaruhi mereka untuk membeli apa yang kamu sajikan. Berbagai alasan inilah yang menjadikan analisis terhadap perilaku konsumen merupakan sesuatu yang wajib dilakukan agar bisa mendapatkan hasil yang maksimal.
Baca Juga : 9 Contoh Analisis Perilaku Konsumen untuk Digital Marketing
Faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen terbagi menjadi beberapa kategori seperti pribadi, sosial, budaya, ekonomi, dan psikologis. Berikut ulasannya,
Pertama, faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen berasal dari diri sendiri pribadi konsumen tersebut. Setiap konsumen memiliki pendidikan bahkan sifat-sifat yang berbeda-beda sehingga sangat penting memahami perilaku konsumen.
Kedua, faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah faktor sosial. Faktor ini meliputi bukan hanya dari status sosial konsumen tetapi juga pengaruh kelompok-kelompok terhadap konsumen.
Ketiga, faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah faktor budaya. Faktor tersebut mencakup nilai dan ideologi yang berasal dari diri kita sendiri atau tempat dan komunitas kita berada. Sehingga memerlukan adanya pemahaman lebih dalam terhadap suatu perilaku konsumen.
Faktor ekonomi dalam memahami perilaku konsumen adalah perilaku yang didasarkan dari kondisi ekonomi pasar atau negara tertentu.
Faktor berikutnya adalah faktor psikologis suatu konsumen. Faktor ini dapat dikatakan sulit diprediksi dikarenakan setiap perilaku konsumen setiap saatnya akan berganti. Misalkan seorang konsumen ada yang sedang senang dan akan banyak mencari informasi dalam berbagai produk. Ada juga konsumen yang sedang sedih yang mana konsumen tersebut akan membeli produk yang diinginkan saja tanpa mencari tahu produk yang lain.
Setelah mengetahui pengertian, manfaat, dan faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, berikutnya adalah model perilaku konsumen. Berikut adalah modelnya.
Model perilaku konsumen ini dicetuskan oleh Ivan Pavlov yang mana di dalamnya tedapat beberapa indikator seperti drive, drieves, dan reinforcement. Drive adalah bentuk stimulan untuk memancing suatu aksi. Drives adalah kebutuhan psikologis seperti rasa sakit, lapar, sedih, atau bahagia. Dan reinforcement adalah stimulus atau dorongan akibat adanya kebutuhan psikologis yang mana akan memperkuat aksi konsumen terhadap produk yang ditawarkan.
Model perilaku konsumen ini terdiri dari beberapa kategori. Kategori tersebut adalah input, process, dan output. Input adalah strategi marketing yang digunakan oleh perusahaan. Strategi tersebut meliputi produk, harga, tempat, dan promosi. Process adalah bagaimana seorang konsumen melakukan proses transaksi. Dan output adalah bagaimana respon konsumen terhadap suatu produk.
Perilaku konsumen seringkali dipengaruhi oleh berbagai faktor. Kita harus menganalisa pola pembelian konsumen dan mencari tahu tren pembeli. Beberapa hal yang harus menjadi perhatian ketika melakukan analisis ini adalah:
Baca Juga : 8 Strategi Harga untuk Meningkatkan Penjualan
Sebuah perusahaan atau brand hanya akan bisa memengaruhi para konsumen melalui elemen-elemen yang bisa mereka kontrol. Mulai dari pemasaran, hingga pemilihan harga. Namun, perilaku konsumen tidak hanya akan dipengaruhi oleh hal-hal ini saja. Berikut adalah beberapa faktor yang bisa memengaruhi hal ini.
Pertama, faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen berasal dari diri sendiri pribadi konsumen tersebut. Setiap konsumen memiliki pendidikan bahkan sifat-sifat yang berbeda-beda sehingga sangat penting memahami perilaku konsumen.
Kedua, faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah faktor sosial. Faktor ini meliputi bukan hanya dari status sosial konsumen tetapi juga pengaruh kelompok-kelompok terhadap konsumen. Faktor sosial juga mempengaruhi pembuatan keputusan seorang konsumen dalam membeli produk.
Ketiga, faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah faktor budaya. Faktor tersebut mencakup nilai dan ideologi yang berasal dari diri kita sendiri atau tempat dan komunitas kita berada. Faktor budaya dapat mempengaruhi keputusan pembelian, sehingga memerlukan adanya pemahaman lebih dalam terhadap suatu perilaku konsumen.
Faktor ekonomi dalam memahami perilaku konsumen adalah perilaku yang didasarkan dari kondisi ekonomi pasar atau negara tertentu. Faktor ekonomi ini sangat mempengaruhi proses pengambilan keputusan seorang konsumen.
Faktor berikutnya adalah faktor psikologis suatu konsumen. Faktor ini dapat dikatakan sulit diprediksi dikarenakan setiap perilaku konsumen setiap saatnya akan berganti. Misalkan seorang konsumen ada yang sedang senang dan akan banyak mencari informasi dalam berbagai produk. Ada juga konsumen yang sedang sedih yang mana konsumen tersebut akan membeli produk yang diinginkan saja tanpa mencari tahu produk yang lain.
Baca Juga : Customer Segment: Pengertian, Fungsi, Serta Jenis-Jenisnya
Itulah beragam informasi yang bisa kamu gunakan untuk memahami apa itu perilaku konsumen. Semoga hal ini bisa membantumu. Untuk memantapkan ilmu yang sudah kamu dapatkan, maka dari GreatNusa ini bisa menjadi pilihan yang tepat. Dapatkan materi-materi berguna yang akan bisa memperdalam pengetahuan kamu. Jadi tunggu apalagi, yuk kunjungi website kami sekarang juga untuk mendapatkan pengetahuan lebih dalam mengenai apa yang dimaksud dengan perilaku konsumen!