Menampilkan 331-336 dari 438 Artikel
Ada banyak tipe leadership berdasarkan kepribadian seorang pemimpin, seperti autokratis, demokratis, hingga liberal. Kenali macam-macam kepemimpinan di sini.
Sudahkah kamu mengetahui tipe leadership yang sesuai kepribadianmu? Ya, ada banyak tipe pemimpin yang berbeda ketika mereka memimpin anggota timnya. Setiap orang memiliki latar belakang dan kepribadian yang berbeda sehingga akan berpengaruh pada gaya kepemimpinannya. Kamu dapat menemukan berbagai tipe tersebut ketika masuk ke dalam dunia kerja.
Lantas, apa saja tipe leadership yang sering ada di dalam dunia kerja? Temukan jawabannya dalam artikel ini.
Alangkah baiknya kamu memahami fungsi leadership sebelum mengenal tipe-tipenya. Ada tiga fungsi penting kepemimpinan. Apa saja?
Kepemimpinan berfungsi untuk mengembangkan strategi dan taktik perencanaan yang tepat. Strategi memainkan peran penting dalam menentukan tindakan yang harus dilakukan oleh anggotanya agar lebih mudah dalam mencapai tujuannya. Pemimpin juga harus merencanakan taktik dalam meraih peluang baru serta mengelola risiko pada masa depan.
Organisasi atau perusahaan tidak pernah lepas dari masalah. Pemimpin harus menyelesaikan masalah dan menghasilkan solusi yang cepat dan tepat. Mereka juga perlu memastikan agar masalah yang sama tidak terulang untuk kedua kalinya.
Baca juga: Ketahui 10 Manfaat Mentoring untuk Penunjang Karier
Kepemimpinan juga berfungsi untuk mengatur anggota tim agar mampu menyelesaikan tugas secara tepat waktu dan memberikan hasil yang baik. Pengorganisasian ini melibatkan pengaturan waktu yang efisien agar anggota tim bisa menghasilkan lebih banyak hasil pekerjaan. Pengelolaan tugas pun akan lebih teratur dan rapi apabila ada pengorganisasian yang baik.
Ada 11 tipe leadership yang kamu temukan dalam dunia kerja. Setiap tipe kepemimpinan tersebut memiliki tindakan tersendiri dalam menangani pekerjaannya. Apa saja tipe-tipe kepemimpinan tersebut?
Pemimpin demokratis selalu membuat keputusan berdasarkan pendapat dan masukan dari anggotanya. Mereka selalu mengajak anggota tim untuk terlibat aktif dalam diskusi, rapat, serta brainstorming ketika mengerjakan proyek baru. Kepemimpinan demokratis harus memiliki batasan karena pemimpin bisa saja kehilangan otoritasnya sewaktu-waktu.
Tipe leadership ini merupakan kebalikan dari kepemimpinan demokratis. Pemimpin autokratis memiliki otoritas penuh dalam membuat keputusan dan merasa tidak perlu melibatkan anggota timnya. Mereka juga berharap agar anggota tim bisa mengikuti keputusan yang telah ditetapkan.
Pemimpin strategis selalu menggunakan kemampuan dan kapabilitasnya untuk membantu anggota tim dalam mencapai tujuan jangka panjang. Mereka selalu berusaha meyakinkan orang lain agar bisa memberikan performa terbaik dalam menyelesaikan tugasnya.
Kepemimpinan transformasi selalu mengedepankan perubahan dalam diri pemimpin, anggota tim, atau organisasi secara keseluruhan. Pemimpin berusaha memotivasi anggotanya agar bisa melakukan perubahan nyata melalui pekerjaan dan tindakannya. Tipe leadership ini akan berjalan efektif apabila anggota tim memiliki visi dan misi yang sama seperti pemimpinnya.
Kepemimpinan transaksional berorientasi pada tugas dan komando yang telah diberikan. Pemimpin tipe ini menerapkan sistem rewards and punishment dalam menjalankan tugasnya. Pemimpin akan memberikan penghargaan apabila anggota berhasil menyelesaikan tugasnya. Sebaliknya, pemimpin juga menetapkan hukuman kepada anggota tim jika melakukan pelanggaran.
Tipe kepemimpinan yang sering disebut coaching-style leadership ini berfokus pada identifikasi kekuatan anggota tim. Pemimpin juga menerapkan strategi untuk mendorong keberhasilan anggotanya. Perbedaannya dengan kepemimpinan strategis terletak pada pengembangan potensi secara individual.
Baca juga: Ethical Leadership: Pengertian, Tujuan, Ciri, dan Prinsip Kerjanya
Pemimpin situasional selalu bertindak sesuai situasi dan kondisi lingkungannya. Dalam konteks ini, pemimpin bertindak melalui arahan langsung, memberikan pelatihan dan dukungan kepada karyawan, serta mendelegasikan tugas atau pekerjaan.
Sesuai istilahnya, pemimpin liberal selalu memberikan kebebasan kepada anggota timnya. Mereka tidak menuntut terlalu banyak, tetapi tetap harus mengawasi pekerjaan atau tugas yang diselesaikan oleh karyawan agar tetap terkontrol. Pemimpin tipe ini mengutamakan kenyamanan anggota dalam mengerjakan tugasnya agar selesai lebih cepat.
Visioner berarti pemimpin memiliki tujuan yang berorientasi pada masa depan. Mereka selalu berusaha mewujudkan visi dan misi organisasi serta berinovasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Anggotanya didorong untuk mencoba hal-hal baru demi kemajuan organisasi yang lebih baik. Kepemimpinan ini lebih banyak ditemukan pada organisasi non-profit, terutama di bidang kemanusiaan.
Jenis kepemimpinan ini selalu mengacu pada aturan dalam menjalankan setiap aturannya. Kepemimpinan birokratis dapat mengurangi diskriminasi di antara anggota tim. Kelemahannya yaitu kreativitas anggota tim lebih dibatasi.
Pemimpin karismatik mempunyai kepribadian yang kuat dan menanamkan nilai positif dalam kehidupannya. Mereka juga bisa mengubah perspektif dan cara pandang anggotanya agar lebih baik.
Selain mengenal tipe leadership di atas, kamu juga perlu mengetahui tips kepemimpinan yang wajib diterapkan. Apa saja tips leadership yang perlu dilakukan untuk menjadi pemimpin hebat?
Seorang pemimpin harus mengenali diri sendiri dengan lebih baik, terutama kelebihan dan kekurangannya. Mengidentifikasi kualitas diri berguna agar kamu makin memaksimalkan potensi sebagai seorang pemimpin. Lakukan refleksi dengan cara menuliskan kelebihan dan kekuranganmu. Minta juga pendapat orang lain agar tidak bias dalam menilai diri sendiri.
Soft-skill kepemimpinan saja tidak cukup untuk menjadi seorang pemimpin. Kamu juga harus mengembangkan kemampuan teknis sesuai bidang pekerjaan yang diikuti. Ambillah kelas keterampilan teknis di GreatNusa berdasarkan minat dan keahlian yang kamu miliki atau bidang pekerjaan yang akan ditekuni. Anggota tim akan menilai kamu sebagai pemimpin yang bisa diandalkan karena sudah terampil di bidangnya.
Baca juga: 7 Manfaat Leadership di Perusahaan
Mentor sangat berguna agar kamu bisa belajar lebih banyak tentang diri sendiri dan tujuan hidupmu. Pilihlah mentor yang memiliki pengalaman kepemimpinan dan reputasi yang baik. Pastikan juga mentor tersebut bisa dipercaya agar kamu bisa bercerita secara jujur dan terbuka serta mendapatkan saran yang membangun darinya.
Seorang pemimpin harus meningkatkan pengetahuannya mengenai kepemimpinan. Kamu bisa belajar melalui pengalaman dan peristiwa yang berlangsung saat ini. Akan lebih baik jika kamu mengikuti kelas kepemimpinan di GreatNusa untuk membentuk cara pandang yang tepat sebagai seorang pemimpin.
Ikutilah kelas Membangun Karakter Pemimpin dari GreatNusa sebagai langkah permulaan untuk memimpin diri sendiri. Kamu pun bisa membangun kepribadian yang matang dan tentunya berpengaruh pada tipe leadership yang diinginkan. Setelah menyelesaikan kelasnya, kamu akan mendapatkan sertifikat yang berguna untuk meningkatkan kredibilitas sebagai seorang pemimpin di mata atasan maupun tim Human Resources Department (HRD) yang ada di perusahaan. Ayo, kembangkan jiwa kepemimpinan kamu melalui kelas-kelas yang ada di GreatNusa!
Ethical leadership adalah model kepemimpinan yang ideal karena dapat memberikan dampak positif pada lingkungan sekitar. Pahami informasinya di sini.
Ada banyak jenis kepemimpinan yang bisa dipilih sesuai kepribadianmu. Namun, lingkungan kerja mana pun membutuhkan kepemimpinan etis alias ethical leadership. Ethical leadership adalah model kepemimpinan ideal yang dapat membawa manfaat besar bagi anggota tim maupun perusahaan.
Pemimpin sukses selalu menerapkan model ethical leadership dalam memimpin timnya. Anggota tim pun akan merasa dihargai sehingga lebih termotivasi untuk mencapai tujuan dan kepentingan bersama. Lantas, apa yang dimaksud dengan ethical leadership? Yuk, simak penjelasannya dalam artikel ini.
Kepemimpinan etis alias ethical leadership adalah model kepemimpinan yang mengutamakan integritas, kejujuran, dan keadilan. Pemimpin etis menggunakan prinsip moral sebagai panduan dalam memimpin dan mengambil keputusan. Sikap dan perilakunya didasarkan pada nilai moral yang dianutnya sehingga mereka akan selalu bertindak adil dan benar.
Apa yang membedakan kepemimpinan etis dan model kepemimpinan lainnya? Pemimpin etis tidak hanya berfokus pada memegang kendali atau memengaruhi timnya untuk melakukan sesuatu. Mereka akan berusaha memberikan teladan atau contoh yang baik kepada anggota timnya. Teladan ini ditunjukkan melalui sikap, perilaku, serta pengambilan keputusan yang adil dan membawa manfaat positif bagi seluruh anggota tim.
Ada tujuan yang perlu dicapai oleh pemimpin melalui penerapan ethical leadership. Tujuan tersebut berawal dari pengembangan anggota tim hingga kemajuan organisasi atau perusahaannya. Berikut penjelasan mengenai tujuan ethical leadership.
Sebagai seorang pemimpin, kamu pasti berharap bahwa anggota tim bisa meniru hal-hal baik dalam dirimu. Ethical leadership bertujuan agar kamu bisa memberikan teladan yang baik bagi mereka. Kamu perlu menerapkan sikap etis sampai tertanam dalam dirimu. Ketika kamu disiplin dalam menerapkannya, sikap tersebut akan terlihat jelas dan menjadi teladan yang patut dicontoh oleh anggota tim.
Sikap pemimpin berpengaruh besar pada budaya di lingkungan kerjanya. Pemimpin etis mampu melahirkan budaya kerja positif melalui sikap dan perilakunya. Anggota tim maupun orang lain turut mengikuti teladan baikmu sehingga lingkungan kerja memiliki budaya yang positif dan menyenangkan.
Baca juga: 6 Pengaruh Lingkungan Kerja dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Kepemimpinan etis melahirkan kepercayaan antara pemimpin dan anggota timnya. Mereka bisa saling berkomunikasi tanpa menaruh rasa curiga dan asumsi. Hal ini tentu saja bermanfaat pada kolaborasi dan kerja sama tim yang lebih erat dalam mengerjakan proyek.
Pemimpin etis membangun sikap positif yang terpancar hingga menjadi nilai (value) perusahaan. Sikap ini terlihat jelas melalui tindakan dan komunikasi antara karyawan dan pihak eksternal. Publik melihat citra perusahaan yang positif karena nilai yang dibangun di dalamnya. Pencari kerja tentu akan tertarik untuk melamar pekerjaan di perusahaan karena memiliki citra ramah dan bersahabat. Investor juga tertarik untuk berinvestasi karena memercayai perusahaan tersebut.
Pemimpin etis memiliki karakteristik yang terlihat dari perilakunya. Apa saja karakteristik yang ada dalam ethical leadership? Lihat daftarnya di bawah ini sebagai panduan kamu dalam bersikap layaknya pemimpin etis.
Pemimpin etis tidak hanya menyuarakan pentingnya etika dan perilaku. Kamu juga menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari serta memiliki standar yang tinggi dalam memimpin tim. Sikap dan perilakumu menjadi teladan yang berguna sebagai pedoman hidup anggota tim.
Pemimpin etis selalu menghormati setiap orang tanpa memandang latar belakang atau statusnya. Artinya, kamu tidak boleh membeda-bedakan perilaku ketika berinteraksi bersama orang lain. Kamu harus bersedia mendengarkan serta memiliki perspektif yang adil dalam menilai situasi di sekitar.
Komunikasi selalu dibutuhkan agar kerja sama tim terbangun secara efektif. Kamu harus menerapkan komunikasi yang terbuka dan jelas dalam menyampaikan informasi. Kamu bisa menyediakan forum agar anggota tim ikut menyuarakan pendapat dan aspirasinya secara bebas.
Tidak jarang kamu akan menemukan masalah dalam tim. Kamu harus mendengarkan pendapat dari dua orang atau lebih yang terlibat di dalamnya. Setelah mengetahui masalahnya, barulah kamu bisa memberikan solusi terbaik yang bisa memuaskan seluruh pihak.
Baca juga: Situational Leadership: Pengertian, Ciri, dan Cara Menerapkannya
Dinamika atau perubahan merupakan hal yang wajar terjadi dalam bisnis. Perubahan tersebut bisa terjadi secara mendadak, namun kamu harus selalu siap menghadapinya. Kamu perlu mencari cara agar bisa beradaptasi di tengah perubahan tersebut agar metode kerja yang sudah ada tetap relevan. Tidak jarang kamu harus keluar dari zona nyaman agar bisa menghadapi perubahan tersebut.
Bersikap etis bukan berarti kamu bisa membiarkan segala bentuk pelanggaran yang terjadi. Kamu harus tegas dalam memberikan hukuman atau teguran apabila ada anggota yang melanggar etika atau aturan bisnis. Pembiaran pelanggaran justru akan membuat kondisi di area kerja menjadi lebih runyam.
Terkadang kamu merasa tertekan karena harus memimpin anggota tim sekaligus menyelesaikan tugasmu. Kamu perlu menerapkan manajemen stres yang efektif agar tetap maksimal dalam bekerja. Kondisi stres yang dibiarkan dapat memengaruhi sikapmu kepada anggota tim.
Ethical leadership merupakan elemen kepemimpinan yang memiliki prinsip penting sebagai fondasinya. Apa saja prinsip yang harus dimiliki ethical leader?
Keadilan merupakan prinsip utama dalam ethical leadership. Adil berarti memperlakukan orang lain sebagaimana kamu ingin diperlakukan. Sikap adil juga berarti tidak ada diskriminasi terhadap anggota tim. Apabila ada anggota yang berbuat kesalahan, kamu menghukumnya tanpa pengecualian.
Baca juga: Bagaimana Fungsi Laporan Keuangan bagi Pihak Manajemen?
Keterbukaan tidak terbatas pada memberikan informasi secara transparan saja. Kamu juga mengakui kesalahan dan kelemahan serta berusaha untuk memperbaikinya. Anggota tim akan berani terbuka kalau kamu memberikan contoh yang baik kepada mereka.
Tidak ada tim hebat yang dibangun di atas ketidakpercayaan. Rasa saling percaya merupakan prinsip yang tidak bisa dilepaskan dalam kerja sama tim. Pekerjaan atau proyek akan selesai dengan baik apabila setiap anggotanya saling percaya dalam bekerja.
Prinsip keterbukaan yang disebutkan sebelumnya berlandaskan pada kejujuran. Sikap jujur akan membuahkan kepercayaan sehingga anggota tim bisa saling mengutarakan pendapatnya tanpa harus menutupi apa pun.
Terakhir, ethical leadership dibangun atas prinsip saling menghormati. Kamu harus menghormati anggota tim dengan cara menghargai pendapat dan masukannya. Kamu tidak boleh meremehkan mereka meski ada perbedaan pendapat. Hargai anggota tim kamu selayaknya manusia agar mereka selalu memberikan kontribusi terbaik dalam bekerja.
Kamu pasti setuju kalau ethical leadership adalah model kepemimpinan yang ideal, bukan? Oleh karena itu, mulailah menerapkan karakteristik dan prinsip kepemimpinan etis di atas dalam hidupmu.
Awal mulanya kamu tentu akan bingung harus memulai dari mana untuk mempelajari tentang ethical leadership. Untuk itu, kamu bisa mengikuti kelas Self-Leadership: Metode Mengenal Diri Sendiri untuk membangun karakter pemimpin yang etis. Kelas ini tersedia selama 12 bulan, jadi kamu bisa mengaksesnya kapan pun. Kembangkan potensi kepemimpinan yang kamu miliki melalui kelas yang menarik di Great Nusa!
By greatnusa • 1 Februari 2023
Mengenal perbedaan pemimpin dan kepemimpinan, mulai dari definisi hingga tugas-tugasnya. Cari tahu juga contoh pemimpin yang ada di suatu organisasi di sini!
Pemimpin dan kepemimpinan, kedua kata tersebut sekilas memang mirip. Padahal, ada perbedaan yang mencolok di antara keduanya. Kamu pun bisa mengetahui perbedaan pemimpin dan kepemimpinan dari maknanya yang bisa dilihat melalui Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Menurut KBBI, pemimpin adalah sosok yang bertugas untuk memimpin. Sementara itu, kepemimpinan adalah metode yang dilakukan oleh seorang pemimpin dalam memimpin bawahannya. Dari sini, kamu sudah dapat secara sekilas mengetahui perbedaannya, kan? Untuk bisa memahami perbedaan keduanya secara mendalam, simak pembahasannya berikut, yuk!
Seperti yang telah disebutkan, pemimpin adalah orang yang bertugas atau telah ditunjuk memimpin sekelompok orang dalam sebuah organisasi. Penunjukan tersebut dilakukan karena orang tersebut dianggap mempunyai kelebihan karena kemampuannya dalam menerapkan gaya kepemimpinan tertentu.
Namun, apakah setiap pemimpin punya gaya kepemimpinan yang bagus? Jawabannya, tidak selalu. Ada pemimpin yang mampu memimpin bawahannya dengan baik. Di waktu yang sama, tak sedikit pula leader yang memberi pengaruh buruk kepada orang-orang yang dipimpinnya.
Terlepas dari kemampuan yang dimilikinya, kehadiran seorang pemimpin dalam sebuah organisasi, baik formal ataupun nonformal, mempunyai peran penting. Keberadaan pemimpin membuat struktur organisasi tertata dengan baik. Pemimpin dapat mengarahkan setiap individu lewat pembagian tugas serta tanggung jawabnya masing-masing.
Kalau pemimpin merujuk pada sosok tertentu, maka kepemimpinan merupakan kemampuan seseorang membimbing, mengarahkan, serta mengelola SDM di bawahnya. Keahlian ini pun menjadi salah satu parameter penting dalam menilai kualitas seorang pemimpin.
Dalam praktiknya, ada berbagai gaya kepemimpinan yang dimiliki oleh setiap pemimpin. Setiap gaya kepemimpinan tersebut punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Ada gaya kepemimpinan yang bersifat memaksa. Selain itu, ada pula yang bergaya demokratis, visioner, dan lain sebagainya.
Dari definisinya, kamu sudah bisa mengetahui perbedaan pemimpin dan kepemimpinan. Karena perbedaan tersebut, tidak mengherankan kalau kamu akan mendapati keberadaan pemimpin dan kepemimpinan dalam sebuah organisasi terlihat beda. Biar lebih jelas, berikut ini adalah contoh pemimpin yang bisa kamu jumpai dalam organisasi:
Jabatan direktur adalah sosok pemimpin tertinggi dalam sebuah organisasi. Dalam praktiknya, sebuah perusahaan bisa memiliki beberapa direktur sekaligus dan disebut sebagai dewan direksi. Tugas dan tanggung jawab direktur adalah melakukan pengawasan dan sekaligus memimpin bidang tertentu dalam sebuah perusahaan.
Perusahaan dengan struktur organisasi yang sederhana biasanya memiliki satu orang direktur. Namun, perusahaan besar yang memiliki struktur organisasi kompleks dapat mempunyai banyak direktur. Sebagai contoh, direktur utama, direktur personalia, direktur keuangan, direktur teknik, dan lain sebagainya.
Istilah CEO atau chief executive officer kerap digunakan dalam lingkup startup atau perusahaan rintisan. Sejatinya, CEO punya tugas dan tanggung jawab tidak ubahnya seperti direktur utama. Keduanya sama-sama merupakan posisi tertinggi yang ada dalam sebuah perusahaan.
Penunjukan CEO dilakukan oleh para pemegang saham. Dalam perusahaan besar, CEO lebih banyak menghabiskan waktunya untuk mengurusi keputusan strategis dalam skala besar. Namun, situasinya bisa berbeda pada CEO perusahaan kecil. Mereka akan banyak mengalokasikan waktu untuk terlibat dalam aktivitas bisnis harian.
Kamu juga akan menjumpai adanya jabatan komisaris dalam sebuah perusahaan. Perusahaan biasanya mempunyai beberapa komisaris yang merupakan wakil dari para pemegang saham dan disebut sebagai dewan komisaris. Keberadaannya berfungsi untuk melakukan pengawasan operasional perusahaan.
Tak menutup kemungkinan seorang komisaris memiliki ditempatkan pada posisi yang lebih tinggi dibandingkan direktur dalam sebuah perusahaan. Situasi ini dapat terjadi ketika komisaris tersebut adalah pemegang saham atau pemilik perusahaan.
Komisaris memang tidak terlibat dalam aktivitas bisnis harian yang dijalankan perusahaan. Namun, peran pengawasan yang melekat pada jabatan ini sangat penting. Bahkan, komisaris memiliki kewenangan untuk meminta penggantian direktur ketika dinilai tak mampu menjalankan perusahaan dengan baik.
Baca Juga: Apa Saja Perbedaan Pemimpin dan Manajer?
Ada pula jabatan yang disebut sebagai chairman. Seorang chairman merupakan pemimpin dari dewan direksi. Tanggung jawab seorang chairman tidak mempunyai kaitan dengan aktivitas bisnis sehari-hari perusahaan. Beberapa tugas yang perlu dijalankan chairman di antaranya adalah:
Selanjutnya, ada pula pemimpin dalam perusahaan yang disebut sebagai manajer. Manajer merupakan jabatan yang posisinya membawahi para karyawan dan menjadi bawahan dari para eksekutif perusahaan. Oleh karena itu, manajer punya peran dalam pengawasan karyawan dan melakukan pelaporan kepada pejabat eksekutif perusahaan.
Dalam struktur perusahaan, kamu bakal menjumpai ada berbagai jenis manajer yang punya tugas dan tanggung jawab tersendiri.
Perusahaan berskala kecil biasanya hanya mempunyai satu orang manajer umum. Namun, situasinya akan berbeda ketika kamu menengok perusahaan besar. Di dalamnya, kamu akan menjumpai ada beberapa manajer umum yang masing-masing punya tanggung jawab pada setiap divisi.
Contoh-contoh jabatan yang telah disebutkan memberi gambaran jelas terkait keberadaan serta fungsi pemimpin dalam sebuah organisasi. Lalu, bagaimana dengan kepemimpinan? Ada perbedaan pemimpin dan kepemimpinan yang terlihat mencolok. Kepemimpinan dalam organisasi tidak selalu berkaitan dengan jabatan.
Sebagai gantinya, kepemimpinan dalam perusahaan bisa berbentuk sebagai pengaruh yang dimiliki oleh seseorang. Definisi pengaruh tersebut memiliki kaitan dengan kapasitas seseorang dalam mempengaruhi tindakan atau karakter individu, sekelompok orang, atau organisasi.
Dalam lingkup kepemimpinan, ada 6 jenis pengaruh yang perlu kamu ketahui, yaitu:
Nah, itulah perbedaan pemimpin dan kepemimpinan yang menarik untuk kamu ketahui. Pengetahuan ini bisa kamu jadikan bekal untuk membangun karier cemerlang di masa depan. Apalagi, setiap perusahaan memerlukan kehadiran pemimpin dalam mengelola aktivitas usahanya.
Kamu bisa pula membekali diri dengan pengetahuan terkait kepemimpinan secara lebih lanjut lewat kursus khusus. GreatNusa memiliki banyak pilihan pelatihan terkait hal ini yang bisa kamu manfaatkan. Lewat GreatNusa, kamu bisa mendapatkan bekal keahlian penting untuk menjadi pemimpin di masa mendatang.
Pengertian transformasi digital, dampak, dan cara kerjanya penting untuk diketahui dalam konteks bisnis. Bersama revolusi industri 4.0, baca selengkapnya di sini.
Beberapa tahun terakhir ini, istilah “Revolusi Industri 4.0” sedang digemari oleh berbagai kalangan. Istilah ini sendiri mengacu kepada penerapan teknologi—terutama yang berbasis digital—ke dalam berbagai aspek industri. Bersama istilah ini, muncul juga istilah “transformasi digital”. Namun, apa pengertian transformasi digital yang dimaksud? Bagaimana dampak dan cara kerjanya?
Definisi transformasi digital dapat mencakup topik yang cukup luas tergantung kepada Laman Wikipedia Indonesia merumuskan pengertian transformasi digital sebagai “perubahan yang berhubungan dengan penerapan teknologi digital dalam semua aspek kehidupan masyarakat”. Artinya, digitalisasi akan merambah semua aspek kehidupan sehari-hari, seperti mencuci, memasak, bekerja, hingga kegiatan rekreatif.
Apabila melansir dari artikel yang dipublikasikan oleh cio.com, transformasi digital berarti memikirkan ulang bagaimana suatu organisasi atau perusahaan memaksimalkan pemanfaatan teknologi, sumber daya manusia, dan proses untuk menghasilkan model bisnis dan pemasukan baru yang berorientasi kepada ekspektasi konsumen terhadap barang dan jasa (cio.com, 2021). Dengan kata lain, merumuskan ulang kegiatan bisnis untuk disesuaikan dengan era digital.
Sementara itu, The Enterprisers Project (2016) mendefinisikan transformasi digital sebagai integrasi teknologi digital ke dalam semua aspek bisnis, membawa perubahan mendasar dalam operasi bisnis dan cara kita melayani konsumen. Lebih dari itu, The Enterprise Project juga memandang transformasi digital sebagai sebuah perubahan kultural yang terus menentang status quo, sering bereksperimen, dan tidak takut dengan kegagalan.
Melihat tiga pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa meskipun transformasi digital dapat diaplikasikan di bidang apapun, fokus utamanya adalah transformasi bisnis menggunakan teknologi digital. Transformasi digital di bidang bisnis akan mengubah bisnis itu sendiri secara mendasar, dan pada akhirnya akan mengubah cara bisnis memberikan sebuah nilai kepada konsumen.
Baca Juga: 5 Contoh Perusahaan yang Melakukan Transformasi Digital
Kita sudah mendapatkan gambaran tentang pengertian transformasi digital dan bagaimana transformasi tersebut ditujukan untuk mereformasi bisnis di era digital. Namun, bagaimana transformasi digital dapat mencapai hal tersebut? Lalu, bagaimana model penerapan transformasi digital yang akan atau sedang diaplikasikan?
Seperti yang tergambarkan dalam pengertiannya, transformasi digital bekerja dengan cara mengintegrasikan teknologi—utamanya yang berbasis digital—ke dalam semua aspek kehidupan. Transformasi digital di bidang bisnis tidak berhenti hanya dengan menggunakan teknologi untuk mereplikasi proses atau layanan dari bentuk konvensional menjadi bentuk digital semata.
Ketika orientasi suatu entitas bisnis berubah menjadi sebuah digital enterprise, di situlah transformasi digital terjadi. Perusahaan harus terus berevolusi dengan cara bereksperimen dengan teknologi terbaru dan mengevaluasi pendekatan bisnis kamu terhadap permasalahan umum. Seiring munculnya teknologi baru, maka eksperimen baru harus dilakukan, begitu seterusnya.
Baca Juga: Digital Transformation dalam Akuntansi
Menurut MIT Sloan Management Review, terdapat tiga aspek utama untuk perusahaan menerapkan transformasi digital, yaitu:
Aspek ini penting bagi perusahaan untuk memahami konsumen lebih mendalam dengan menggunakan teknologi. Teknologi yang digunakan dalam aspek ini memiliki fokus terhadap peningkatan jumlah konsumen dan menciptakan lebih banyak touchpoint untuk konsumen.
Dalam aspek ini, penerapan transformasi digital dapat membantu peningkatan efisiensi dalam operasi internal perusahaan. Teknis penerapan dalam aspek ini adalah mengandalkan digitasi dan otomatisasi. Para karyawan didorong untuk memahami dan menggunakan peralatan digital serta mengolah dan menggunakan data dalam proses pengambilan keputusan bisnis.
Penerapan transformasi digital pada aspek ini bertujuan untuk menyesuaikan bisnis dengan menggunakan teknologi untuk menghasilkan produk digital. Selain itu, model distribusi dan promosi produk pun akan disesuaikan dengan teknologi yang ada sehingga produk dapat lebih leluasa menjangkau konsumen.
Baca Juga: Digital Transformation: Membangun Diferensiasi Strategi dan Agilitas Organisasi Melawan Disrupsi
Oleh karena sifatnya yang cukup masif dan—dalam beberapa kasus—disruptif, sudah tentu transformasi digital akan membawa dampak yang besar pula. Dampak yang disebabkan oleh penerapan transformasi digital pun bervariasi tergantung sektor bisnisnya. Namun, ada beberapa dampak umum yang dapat ditemukan, antara lain:
Karena penerapan transformasi digital menyasar efisiensi dan peningkatan kualitas produksi, maka jumlah produk yang bisa dihasilkan dalam satu siklus produksi bisa lebih besar. Selain itu, stok yang ada juga bisa terjual lebih cepat. Peningkatan kapasitas produksi dan distribusi ini akan meningkatkan pendapatan bisnis secara keseluruhan.
Digitasi dan otomatisasi terbukti mampu menurunkan biaya operasional hingga cukup ramping. Meskipun otomatisasi berarti ada peningkatan biaya dari segi pemeliharaan barang, jika dilihat dari aspek jumlah produksi yang dihasilkan dengan biaya operasional yang sama, pada jangka panjang akan terlihat penurunan biaya operasional yang cukup signifikan.
Karena aspek lain seperti kualitas produk, alur distribusi, hingga promosi sudah ditangani oleh teknologi, maka kemungkinan terjadinya kesalahan bisa dikurangi. Hasilnya, konsumen akan merasa lebih puas.
Baca Juga: 13 Tipe Kepemimpinan Dalam Dunia Profesional
Lagi-lagi, karena ditangani oleh teknologi, maka proses operasi dan/atau produksi bisa lebih presisi, cepat, dan minim kesalahan.
Selain dampak positif, tentu saja penerapan transformasi digital juga tidak luput dari dampak negatif. Beberapa dampak negatif dari penerapan transformasi digital berkaitan dengan keamanan data, isu lingkungan, hingga kecanduan. The Enterprise World merumuskan beberapa dampak negatif dari transformasi digital sebagai berikut:
Teknologi digital memungkinkan kita menyimpan data dalam jumlah besar, termasuk data-data sensitif seperti data pribadi atau perusahaan. Makin banyak data-data sensitif yang disimpan di perangkat lunak dan bisa diakses melalui jaringan komputer, ancaman serangan siber pun bisa makin serius. Sekali lapisan keamanan bocor, hacker bisa dengan mudah mengunduh dan menjual data-data tersebut.
Tidak hanya pencurian data, manipulasi data juga merupakan dampak negatif dari transformasi digital yang berpotensi menyebabkan kerugian besar. Dengan perangkat dan kemampuan editing yang cukup, seseorang bisa dengan mudah memanipulasi data dan menyebarkan berita bohong untuk menjatuhkan target serangan dengan mengandalkan seberapa cepat isu bisa menyebar di media sosial.
Sebelum era digital sekalipun, plagiarisme dan pembajakan sudah menjadi perhatian di dunia bisnis. Memasuki era transformasi digital, plagiarisme dan pembajakan menjadi makin marak seiring makin canggihnya media digital. Plagiarisme dan pembajakan ini akan merugikan bisnis dalam jangka panjang apabila tidak segera ditangani.
Memang benar bahwa transformasi digital mengandalkan teknologi untuk mengembangkan bisnis. Namun, ketergantungan yang berlebihan terhadap teknologi juga membawa dampak negatif. Teknologi secanggih apapun tetap tidak sempurna dan bisa mengalami malfungsi sewaktu-waktu. Bisnis yang tidak siap dengan mitigasi malfungsi seperti itu akan sulit bertahan.Begitulah pengertian transformasi digital, cara kerja, dan dampaknya dalam kegiatan bisnis. Mau mempersiapkan diri untuk menghadapi era transformasi digital? Jangan khawatir, GreatNusa siap bantu kamu. Di sini, kamu bisa pilih pembelajaran yang sesuai dengan minat atau bakat kamu dari puluhan kelas yang disampaikan oleh pemateri profesional. Yuk, #BelajarinAja di GreatNusa!
Manfaat leadership sangatlah besar di perusahaan. Salah satunya yaitu untuk memotivasi anggota tim agar tetap semangat bekerja. Temukan manfaat lainnya di sini.
Lingkungan mana pun pasti membutuhkan orang yang memiliki jiwa kepemimpinan atau leadership. Begitu pula lingkungan kerja, seorang pemimpin diperlukan agar pekerjaan atau proyek yang dikerjakan tetap terkontrol. Leadership juga berdampak positif dalam meningkatkan semangat kerja anggota tim. Manfaat leadership di perusahaan ternyata sangat signifikan, bukan?
Barangkali kamu ingin menjadi pemimpin di tempat kerja tetapi belum mengetahui caranya. Maka dari itu, GreatNusa akan memberikan contoh leadership yang bisa kamu terapkan dan manfaatnya dalam artikel ini. Yuk, simak pembahasannya sampai selesai!
Lebih baik kamu memahami dahulu pengertian leadership sebelum mengetahui manfaatnya. Leadership atau kepemimpinan dalam konteks bisnis merupakan konsep yang menggambarkan seseorang sebagai pembuat keputusan untuk mencapai tujuan. Leadership juga mencakup seorang inspirator yang membawa perubahan serta memberikan arahan kepada anggota tim.
Ada pula pengertian leadership yang digagas oleh beberapa pakar. Wahjosumidjo (1987) mendefinisikan kepemimpinan sebagai seseorang yang memiliki kepribadian, kemampuan, dan kesanggupan untuk menjadi seorang pemimpin.
Fiedler menganggap kepemimpinan sebagai pola hubungan individu menggunakan pengaruhnya untuk mengajak sekelompok orang agar bisa bekerja sama. Sondang P. Siagian mengungkapkan kepemimpinan sebagai seseorang yang menjabat posisi di dalam pimpinan organisasi dan berfungsi untuk memengaruhi orang lain demi tercapainya tujuan.
Pengertian di atas menggambarkan leadership bukanlah posisi yang otoriter. Leadership harus memiliki kemampuan mengayomi agar menghasilkan manfaat besar bagi perusahaan. Apa saja manfaat memiliki jiwa kepemimpinan di tempat kerja?
Karyawan harus memiliki semangat dan daya juang yang tinggi selama bekerja. Pemimpin bisa meningkatkan semangat anggota timnya dengan mengamati perilaku mereka serta mengukur produktivitasnya. Langkah ini sangat membantu pemimpin dalam mencari cara untuk menyemangati anggotanya agar mereka terus produktif dan selalu memberikan hasil pekerjaan yang baik.
Suatu divisi atau departemen perlu memiliki nilai dan tujuan yang jelas dalam pekerjaannya. Pemimpin yang baik harus bisa membuat tujuan yang terukur, realistis, dan sesuai dengan visi yang ingin dicapai oleh perusahaan. Anggota tim akan bekerja lebih efektif dan terarah sesuai tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan ini juga dapat memengaruhi perspektif atau cara pandang karyawan lain, termasuk tim manajemen, terhadap departemennya.
Baca juga: Bagaimana Cara Mengatur Manajemen Waktu yang Tepat?
Komunikasi merupakan komponen yang vital di dalam perusahaan. Pemimpin harus menjadi tempat yang nyaman bagi anggota timnya untuk mengomunikasikan masalah yang dihadapi selama bekerja. Kerja sama dan kolaborasi antar anggota tim pun dapat berjalan baik apabila alur komunikasinya berjalan jelas. Pekerjaan bisa diselesaikan secara efektif dan tepat waktu melalui komunikasi yang baik.
Pemimpin yang baik selalu memikirkan kelangsungan masa depan perusahaan atau timnya. Mereka menyadari bahwa dirinya tidak selalu ada untuk perusahaan. Oleh karena itu, pemimpin harus melahirkan calon pemimpin yang lebih unggul daripada dirinya. Mereka membantu anggota tim dalam menumbuhkan jiwa kepemimpinan. Perusahaan tidak akan kehilangan arah karena selalu ada pemimpin baru yang siap memegang kendali kepemimpinan.
Pemimpin harus melahirkan budaya kerja yang sehat dengan menjadi role-model yang positif dan selalu mengayomi anggotanya. Pemimpin juga membantu anggotanya dalam mengenali kekuatan serta menginspirasi mereka untuk mengambil risiko demi pertumbuhannya. Budaya kerja yang sehat dan positif dapat membuat perusahaan menjadi tempat yang nyaman bagi karyawan untuk bertumbuh dan mengembangkan potensinya.
Baca juga: Apa Itu Komunikasi Bisnis, Unsur, Jenis dan Manfaatnya
Bentuk motivasi karyawan tidak harus selalu dari hal-hal yang kelihatan, contohnya insentif. Mereka juga membutuhkan motivasi dari pemimpinnya agar terus semangat bekerja dan bertumbuh. Pemimpin perlu menyemangati anggota timnya dengan mengakui kerja keras dan prestasi yang telah mereka hasilkan. Karyawan pun akan termotivasi dan terus menantang dirinya untuk mencapai kesuksesan demi peningkatan karier.
Kepemimpinan secara tidak langsung berdampak positif pada peningkatan pendapatan perusahaan. Pemimpin akan menyesuaikan struktur perusahaan serta mengambil keputusan terbaik untuk menghasilkan lebih banyak pendapatan. Mereka juga memiliki anggota tim yang solid dan termotivasi sehingga selalu memberikan hasil pekerjaan yang memuaskan. Perusahaan yang memiliki pendapatan tinggi tentu akan lebih unggul daripada kompetitornya.
Kamu tidak perlu menunggu promosi jabatan untuk menunjukkan kemampuan leadership di perusahaan. Sikap leadership bisa ditunjukkan dari beberapa langkah sederhana, namun bisa membawa dampak besar melalui pengaruh yang diberikan. Berikut contoh leadership yang dapat diterapkan dalam kehidupan kariermu.
Rapat alias meeting tentu membutuhkan campur tangan pemimpin agar berjalan kondusif. Kamu bisa mengambil bagian dalam rapat sebagai moderator ketika manajer atau pimpinan tim kamu sedang berhalangan. Selain rapat, kamu juga bisa memimpin sesi training bersama anggota tim.
Adakalanya kamu mendapatkan proyek dari klien dan harus dikerjakan bersama anggota tim dari divisi lain. Tugas ini tidaklah mudah karena kamu harus bersikap kooperatif bersama beberapa pihak yang terlibat. Namun, kamu bisa melatih kepemimpinan melalui pembuatan keputusan yang baik dan memimpin jalannya proyek sampai selesai.
Baca juga: Contoh Analisis Pesaing Pasar dalam Bisnis Makanan
Pemimpin juga diharapkan bisa menemukan solusi atas persoalan yang sedang dihadapi anggota timnya. Sama halnya memimpin proyek, kamu pun perlu membuat keputusan matang untuk menghasilkan solusi yang tepat dan berdaya guna.
Kemampuan leadership bisa pula diasah melalui kegiatan memeriksa pekerjaan anggota tim. Kamu bisa mengetahui bagian yang salah serta memberikan koreksi terhadap kesalahan mereka. Contoh leadership ini tentunya membawa manfaat yang besar, yakni anggota tim kamu akan termotivasi untuk lebih baik dalam bekerja.
Kamu pasti menyadari besarnya manfaat leadership untuk perusahaan setelah membaca artikel ini. Untuk mengembangkan kemampuan leadership, kamu bisa melakukan empat contoh yang dijelaskan sebelumnya. Namun, ada baiknya pula kamu membangun self-leadership terlebih dahulu sebelum memimpin orang lain. Untuk itu, kamu bisa mengikuti kelas Self-Leadership: Metode Mengenal Diri Sendiri dari GreatNusa supaya kamu bisa mendapatkan gambaran yang jelas mengenai kepemimpinan.
Melalui kelas tersebut, kamu bisa mengenal diri sendiri lebih dalam lagi agar bisa menumbuhkan potensi kepemimpinan yang lebih besar. Yuk, kembangkan jiwa kepemimpinan dalam dirimu agar bisa menjadi pemimpin yang hebat dengan mengikuti kelas dari GreatNusa!
Situational leadership adalah salah satu pendekatan kepemimpinan yang terkenal dalam manajemen bisnis. Pelajari lebih lanjut bersama GreatNusa di sini!
Situational leadership adalah salah satu pendekatan kepemimpinan yang terkenal dalam manajemen bisnis. Dalam praktiknya, situational leadership bertujuan untuk membantu para pemimpin dalam memimpin karyawan mereka dengan lebih baik dan efektif sesuai dengan situasi yang sedang terjadi atau yang sedang dialami.
Melalui artikel ini, kamu akan mempelajari mengenai apa itu situational leadership secara lebih mendalam, mulai dari pengertian hingga ciri-cirinya. Selain itu, kamu juga dapat mengetahui bagaimana cara menerapkan situational leadership dalam kepemimpinan yang dijalani. Mari simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Situational leadership merupakan salah satu teori kepemimpinan yang terkenal dan efektif dalam manajemen bisnis. Teori ini pertama kali dikembangkan oleh Paul Hersey dan Ken Blanchard pada tahun 1969 sebagai "life cycle theory of leadership", dan telah digunakan oleh banyak organisasi di seluruh dunia untuk membantu para pemimpin dalam memimpin karyawan mereka dengan lebih baik dan efektif.
Pendekatan ini didasarkan pada gagasan bahwa tidak ada satu gaya kepemimpinan yang efektif dalam semua situasi. Artinya, seorang pemimpin perlu mengadaptasi gaya kepemimpinannya sesuai dengan situasi yang dihadapi atau yang terjadi saat itu. Situational leadership berfokus pada pengembangan keterampilan kepemimpinan dan memungkinkan pemimpin untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang cara memimpin karyawan mereka secara efektif.
Situational leadership menuntut pemimpin untuk memiliki keterampilan adaptabilitas yang tinggi. Pemimpin harus dapat mengubah gaya kepemimpinannya sesuai dengan situasi yang dihadapi. Situational leadership juga menempatkan fokus utama pada karyawan dan bukan pada pemimpin.
Pemimpin harus memahami kebutuhan karyawan dan mempertimbangkan keterampilan dan tingkat kesiapan mereka dalam memilih gaya kepemimpinan yang tepat. Selain itu, situational leadership menuntut pemimpin untuk berperan sebagai fasilitator atau mentor bagi karyawannya. Artinya, pemimpin harus dapat mendorong dan membimbing karyawannya untuk mencapai tujuan organisasi.
Setiap pemimpin yang menerapkan situational leadership seharusnya memiliki beberapa ciri-ciri yang khas. Berikut adalah beberapa ciri-ciri situational leadership yang dapat membantu pemimpin dalam mengembangkan strategi kepemimpinan yang tepat untuk setiap situasi.
Pemimpin situational leadership harus dapat menyesuaikan gaya kepemimpinannya sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik karyawannya. Mereka harus mampu memahami situasi yang dihadapi, tingkat kesiapan dan keterampilan karyawan, serta karakteristik tugas yang diberikan.
Pemimpin yang sukses dalam menerapkan situational leadership akan mampu memilih gaya kepemimpinan yang paling sesuai dengan kondisi yang sedang dialami dan dapat mengevaluasi kinerja karyawannya dengan akurat. Selain itu, tipe pemimpin ini juga cenderung dapat dengan mudah melakukan adaptasi pada rencana yang sudah dijalankan jika dirasa perlu ada perubahan.
Baca juga: Apa Saja Perbedaan Pemimpin dan Manajer?
Dalam pendekatan situational leadership, pemimpin dianggap sebagai mentor atau fasilitator untuk membantu karyawan mencapai potensi penuh mereka. Pemimpin harus memahami kebutuhan, tujuan, dan motivasi karyawan untuk kemudian memilih gaya kepemimpinan yang sesuai untuk membantu mereka mencapai tujuan yang ingin dicapai. Pemimpin juga harus memberikan umpan balik konstruktif serta memfasilitasi pelatihan dan pengembangan untuk membantu karyawan meningkatkan keterampilan dan kemampuan mereka.
Pemimpin situational leadership harus dapat berkomunikasi dengan jelas dan efektif dengan karyawannya untuk memastikan ekspektasi dan pemahaman mengenai tugas yang diberikan dapat tersampaikan dengan baik sehingga dapat menciptakan kolaborasi yang baik pula. Pemimpin harus mampu mendengarkan dengan baik, mempertimbangkan masukan karyawan, dan memberikan umpan balik yang jelas dan terarah. Dalam pendekatan ini, pemimpin juga harus mampu memotivasi dan memperkuat hubungan kerja dengan karyawan.
Pemimpin situational leadership harus memiliki kemampuan untuk menentukan apa yang penting serta memprioritaskan tugas dan kegiatan yang akan membawa hasil terbaik. Pemimpin harus mampu menyeimbangkan antara kebutuhan organisasi dan kebutuhan karyawan dalam menentukan prioritas. Melalui pendekatan ini, pemimpin diharapkan dapat lebih mengefektifkan dan mengefisiensikan sumber daya dan waktu organisasi untuk mendapatkan hasil yang paling optimal.
Baca juga: Jiwa Kepemimpinan: Pengertian, Manfaat, Cara Melatihnya
Pemimpin situational leadership harus memimpin seluruh karyawannya dengan memberikan contoh secara langsung. Mereka harus mampu menunjukkan tindakan dan perilaku yang diinginkan oleh organisasi serta membimbing karyawannya untuk melakukan hal yang sama. Pemimpin yang sukses dalam menerapkan situational leadership akan memperlihatkan integritas dan kejujuran dalam setiap tindakan yang dilakukan serta memastikan bahwa karyawannya mengikuti contoh mereka.
Dalam situational leadership, setidaknya terdapat empat gaya kepemimpinan yang harus dipilih dan disesuaikan dengan tingkat kesiapan karyawan. Keempat gaya kepemimpinan tersebut adalah sebagai berikut:
Gaya kepemimpinan directing cocok diterapkan pada karyawan yang masih dalam tahap kesiapan rendah dan masih memerlukan arahan serta bimbingan secara detail dalam menjalankan tugas-tugasnya. Pemimpin yang menerapkan gaya ini memberikan instruksi yang jelas dan detail, mengawasi pelaksanaan tugas, dan memberikan umpan balik yang sesuai untuk membantu karyawan untuk berkembang.
Gaya kepemimpinan coaching cocok diterapkan pada karyawan yang sudah memiliki kemampuan dan pengetahuan dasar untuk menyelesaikan tugas-tugasnya, tetapi masih memerlukan dukungan dan bimbingan dalam mengembangkan keterampilan dan kemampuan yang lebih kompleks. Pemimpin yang menerapkan gaya ini memberikan arahan yang lebih sedikit, lebih banyak memberikan dukungan dan bimbingan, serta memberikan kesempatan pada karyawan untuk memecahkan masalah dan menemukan solusi yang tepat.
Gaya kepemimpinan supporting cocok diterapkan pada karyawan yang sudah memiliki kemampuan dan pengetahuan yang cukup untuk menyelesaikan tugas-tugasnya, tetapi masih memerlukan dukungan dan dorongan dalam mengambil keputusan yang tepat dan memecahkan masalah yang kompleks. Pemimpin yang menerapkan gaya ini memberikan dukungan dan motivasi pada karyawan untuk mengembangkan keterampilan dan kemampuan, serta memberikan kesempatan pada karyawan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.
Gaya kepemimpinan delegating cocok untuk diterapkan pada karyawan yang sudah memiliki kemampuan, pengetahuan, dan motivasi yang tinggi, serta mampu bekerja secara mandiri dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. Pemimpin yang menerapkan gaya ini memberikan kepercayaan pada karyawan untuk mengambil keputusan dan mengelola tugas-tugasnya sendiri, dan memberikan dukungan hanya jika dibutuhkan. Gaya kepemimpinan ini memungkinkan karyawan untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan dan meningkatkan otonomi mereka dalam menjalankan tugas-tugasnya.
Setelah memahami pengertian dan ciri-cirinya, kamu mungkin ingin coba menerapkan situational leadership. Jika iya, berikut adalah beberapa cara untuk menerapkan pendekatan situational leadership dalam organisasi.
Hal pertama yang harus dilakukan dalam menerapkan situational leadership adalah dengan mengenali tingkat kesiapan karyawan. Pemimpin harus dapat menentukan kemampuan, pengetahuan, dan motivasi karyawan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang dihadapi. Pemimpin juga perlu memahami tahap perkembangan yang dialami karyawan dan menyesuaikan pendekatan kepemimpinan yang sesuai. Hal ini dapat membantu pemimpin dalam memberikan arahan yang jelas dan membantu karyawan untuk berkembang.
Baca juga: Self Efficacy: Pengertian, Tujuan, Fungsi, dan Manfaatnya
Pemimpin situational leadership harus memilih gaya kepemimpinan yang sesuai dengan tingkat kesiapan karyawan. Setidaknya, ada empat gaya kepemimpinan dalam situational leadership yang dapat kamu gunakan, yaitu: directing, coaching, supporting, dan delegating. Pemimpin harus dapat memilih gaya kepemimpinan yang tepat berdasarkan tingkat kesiapan karyawan dan tugas yang dihadapi.
Pemimpin situational leadership harus memberikan umpan balik yang jelas dan terarah untuk membantu karyawan berkembang. Umpan balik harus memberikan informasi yang spesifik dan konstruktif, sehingga karyawan dapat memahami kekuatan dan kelemahan mereka. Selain itu, pemimpin juga harus memperhatikan cara memberikan umpan balik dan memilih momen yang tepat untuk memberikannya.
Pemimpin situational leadership harus memberikan pelatihan dan pengembangan yang sesuai dengan kebutuhan karyawan. Pelatihan dan pengembangan ini harus dapat membantu karyawan meningkatkan keterampilan dan kemampuannya serta mempersiapkan mereka untuk menjalankan tugas-tugas yang lebih menantang pada masa depan. Selain itu, pemimpin juga harus memastikan bahwa pelatihan dan pengembangan yang diberikan sesuai dengan tujuan organisasi dan mempertimbangkan kebutuhan individu karyawan.
Pemimpin situational leadership harus memantau kinerja karyawan dan memberikan umpan balik yang sesuai untuk membantu mereka berkembang. Pemimpin juga harus mempertimbangkan faktor-faktor situasional yang dapat memengaruhi kinerja karyawan dan menyesuaikan pendekatan kepemimpinan mereka sesuai dengan perubahan yang ada. Jadi, pemimpin dapat menentukan apakah pendekatan kepemimpinan yang digunakan sudah tepat atau perlu disesuaikan dengan memantau dan mengevaluasi kinerja karyawan secara teratur.
Apabila kamu tertarik untuk belajar lebih banyak tentang situational leadership atau gaya kepemimpinan lainnya, GreatNusa dapat menjadi pilihan yang tepat. GreatNusa adalah platform belajar online yang menyediakan berbagai program berkualitas yang dapat diakses dengan mudah dan beberapa diantaranya dapat diakses secara gratis.
Kamu akan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi seorang pemimpin yang mudah beradaptasi dan lebih memahami karyawan dengan program-program yang dikembangkan oleh para ahli di bidangnya. Kunjungi GreatNusa sekarang juga untuk melihat program-program yang tersedia dan daftar sekarang untuk memulai perjalananmu dalam mengembangkan keterampilan situational leadership!