Ethical Leadership: Pengertian, Tujuan, Ciri, dan Prinsip Kerjanya
Ethical leadership adalah model kepemimpinan yang ideal karena dapat memberikan dampak positif pada lingkungan sekitar. Pahami informasinya di sini.
By greatnusa • 1 Februari 2023
Bagikan Artikel
Ada banyak jenis kepemimpinan yang bisa dipilih sesuai kepribadianmu. Namun, lingkungan kerja mana pun membutuhkan kepemimpinan etis alias ethical leadership. Ethical leadership adalah model kepemimpinan ideal yang dapat membawa manfaat besar bagi anggota tim maupun perusahaan.
Pemimpin sukses selalu menerapkan model ethical leadership dalam memimpin timnya. Anggota tim pun akan merasa dihargai sehingga lebih termotivasi untuk mencapai tujuan dan kepentingan bersama. Lantas, apa yang dimaksud dengan ethical leadership? Yuk, simak penjelasannya dalam artikel ini.
Pengertian Ethical Leadership
Kepemimpinan etis alias ethical leadership adalah model kepemimpinan yang mengutamakan integritas, kejujuran, dan keadilan. Pemimpin etis menggunakan prinsip moral sebagai panduan dalam memimpin dan mengambil keputusan. Sikap dan perilakunya didasarkan pada nilai moral yang dianutnya sehingga mereka akan selalu bertindak adil dan benar.
Apa yang membedakan kepemimpinan etis dan model kepemimpinan lainnya? Pemimpin etis tidak hanya berfokus pada memegang kendali atau memengaruhi timnya untuk melakukan sesuatu. Mereka akan berusaha memberikan teladan atau contoh yang baik kepada anggota timnya. Teladan ini ditunjukkan melalui sikap, perilaku, serta pengambilan keputusan yang adil dan membawa manfaat positif bagi seluruh anggota tim.
Tujuan Ethical Leadership
Ada tujuan yang perlu dicapai oleh pemimpin melalui penerapan ethical leadership. Tujuan tersebut berawal dari pengembangan anggota tim hingga kemajuan organisasi atau perusahaannya. Berikut penjelasan mengenai tujuan ethical leadership.
1. Menjadi Teladan bagi Anggota Tim
Sebagai seorang pemimpin, kamu pasti berharap bahwa anggota tim bisa meniru hal-hal baik dalam dirimu. Ethical leadership bertujuan agar kamu bisa memberikan teladan yang baik bagi mereka. Kamu perlu menerapkan sikap etis sampai tertanam dalam dirimu. Ketika kamu disiplin dalam menerapkannya, sikap tersebut akan terlihat jelas dan menjadi teladan yang patut dicontoh oleh anggota tim.
2. Melahirkan Budaya Kerja Positif
Sikap pemimpin berpengaruh besar pada budaya di lingkungan kerjanya. Pemimpin etis mampu melahirkan budaya kerja positif melalui sikap dan perilakunya. Anggota tim maupun orang lain turut mengikuti teladan baikmu sehingga lingkungan kerja memiliki budaya yang positif dan menyenangkan.
Baca juga: 6 Pengaruh Lingkungan Kerja dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan
3. Membangun Strategi Kolaborasi
Kepemimpinan etis melahirkan kepercayaan antara pemimpin dan anggota timnya. Mereka bisa saling berkomunikasi tanpa menaruh rasa curiga dan asumsi. Hal ini tentu saja bermanfaat pada kolaborasi dan kerja sama tim yang lebih erat dalam mengerjakan proyek.
4. Membangun Citra Perusahaan yang Positif
Pemimpin etis membangun sikap positif yang terpancar hingga menjadi nilai (value) perusahaan. Sikap ini terlihat jelas melalui tindakan dan komunikasi antara karyawan dan pihak eksternal. Publik melihat citra perusahaan yang positif karena nilai yang dibangun di dalamnya. Pencari kerja tentu akan tertarik untuk melamar pekerjaan di perusahaan karena memiliki citra ramah dan bersahabat. Investor juga tertarik untuk berinvestasi karena memercayai perusahaan tersebut.
Ciri-Ciri Ethical Leadership
Pemimpin etis memiliki karakteristik yang terlihat dari perilakunya. Apa saja karakteristik yang ada dalam ethical leadership? Lihat daftarnya di bawah ini sebagai panduan kamu dalam bersikap layaknya pemimpin etis.
1. Memberikan Teladan Baik
Pemimpin etis tidak hanya menyuarakan pentingnya etika dan perilaku. Kamu juga menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari serta memiliki standar yang tinggi dalam memimpin tim. Sikap dan perilakumu menjadi teladan yang berguna sebagai pedoman hidup anggota tim.
2. Menghormati Setiap Orang
Pemimpin etis selalu menghormati setiap orang tanpa memandang latar belakang atau statusnya. Artinya, kamu tidak boleh membeda-bedakan perilaku ketika berinteraksi bersama orang lain. Kamu harus bersedia mendengarkan serta memiliki perspektif yang adil dalam menilai situasi di sekitar.
3. Membangun Komunikasi yang Terbuka
Komunikasi selalu dibutuhkan agar kerja sama tim terbangun secara efektif. Kamu harus menerapkan komunikasi yang terbuka dan jelas dalam menyampaikan informasi. Kamu bisa menyediakan forum agar anggota tim ikut menyuarakan pendapat dan aspirasinya secara bebas.
4. Melakukan Mediasi secara Adil
Tidak jarang kamu akan menemukan masalah dalam tim. Kamu harus mendengarkan pendapat dari dua orang atau lebih yang terlibat di dalamnya. Setelah mengetahui masalahnya, barulah kamu bisa memberikan solusi terbaik yang bisa memuaskan seluruh pihak.
Baca juga: Situational Leadership: Pengertian, Ciri, dan Cara Menerapkannya
5. Mampu Beradaptasi dengan Perubahan
Dinamika atau perubahan merupakan hal yang wajar terjadi dalam bisnis. Perubahan tersebut bisa terjadi secara mendadak, namun kamu harus selalu siap menghadapinya. Kamu perlu mencari cara agar bisa beradaptasi di tengah perubahan tersebut agar metode kerja yang sudah ada tetap relevan. Tidak jarang kamu harus keluar dari zona nyaman agar bisa menghadapi perubahan tersebut.
6. Tidak Menoleransi Pelanggaran Etika
Bersikap etis bukan berarti kamu bisa membiarkan segala bentuk pelanggaran yang terjadi. Kamu harus tegas dalam memberikan hukuman atau teguran apabila ada anggota yang melanggar etika atau aturan bisnis. Pembiaran pelanggaran justru akan membuat kondisi di area kerja menjadi lebih runyam.
7. Manajemen Stres yang Efektif
Terkadang kamu merasa tertekan karena harus memimpin anggota tim sekaligus menyelesaikan tugasmu. Kamu perlu menerapkan manajemen stres yang efektif agar tetap maksimal dalam bekerja. Kondisi stres yang dibiarkan dapat memengaruhi sikapmu kepada anggota tim.
Prinsip Kerja Ethical Leadership
Ethical leadership merupakan elemen kepemimpinan yang memiliki prinsip penting sebagai fondasinya. Apa saja prinsip yang harus dimiliki ethical leader?
1. Adil
Keadilan merupakan prinsip utama dalam ethical leadership. Adil berarti memperlakukan orang lain sebagaimana kamu ingin diperlakukan. Sikap adil juga berarti tidak ada diskriminasi terhadap anggota tim. Apabila ada anggota yang berbuat kesalahan, kamu menghukumnya tanpa pengecualian.
Baca juga: Bagaimana Fungsi Laporan Keuangan bagi Pihak Manajemen?
2. Terbuka
Keterbukaan tidak terbatas pada memberikan informasi secara transparan saja. Kamu juga mengakui kesalahan dan kelemahan serta berusaha untuk memperbaikinya. Anggota tim akan berani terbuka kalau kamu memberikan contoh yang baik kepada mereka.
3. Saling Percaya
Tidak ada tim hebat yang dibangun di atas ketidakpercayaan. Rasa saling percaya merupakan prinsip yang tidak bisa dilepaskan dalam kerja sama tim. Pekerjaan atau proyek akan selesai dengan baik apabila setiap anggotanya saling percaya dalam bekerja.
4. Jujur
Prinsip keterbukaan yang disebutkan sebelumnya berlandaskan pada kejujuran. Sikap jujur akan membuahkan kepercayaan sehingga anggota tim bisa saling mengutarakan pendapatnya tanpa harus menutupi apa pun.
5. Saling Menghormati
Terakhir, ethical leadership dibangun atas prinsip saling menghormati. Kamu harus menghormati anggota tim dengan cara menghargai pendapat dan masukannya. Kamu tidak boleh meremehkan mereka meski ada perbedaan pendapat. Hargai anggota tim kamu selayaknya manusia agar mereka selalu memberikan kontribusi terbaik dalam bekerja.
Kamu pasti setuju kalau ethical leadership adalah model kepemimpinan yang ideal, bukan? Oleh karena itu, mulailah menerapkan karakteristik dan prinsip kepemimpinan etis di atas dalam hidupmu.
Awal mulanya kamu tentu akan bingung harus memulai dari mana untuk mempelajari tentang ethical leadership. Untuk itu, kamu bisa mengikuti kelas Self-Leadership: Metode Mengenal Diri Sendiri untuk membangun karakter pemimpin yang etis. Kelas ini tersedia selama 12 bulan, jadi kamu bisa mengaksesnya kapan pun. Kembangkan potensi kepemimpinan yang kamu miliki melalui kelas yang menarik di Great Nusa!
Bagikan Artikel
Artikel Serupa
Apa itu Manajemen Pemasaran? Ini Ulasan Lengkapnya!
By greatnusa • 5 Mei 2023
8 Langkah Strategi Komunikasi Persuasif dalam Dunia Kerja
By greatnusa • 9 Desember 2021
10 Strategi Penyelesaian Konflik dalam Dunia Kerja
By greatnusa • 29 Maret 2023
5 Contoh Bisnis yang Menggunakan Teknologi Informasi di Indonesia
By greatnusa • 6 Februari 2023
7 Manfaat E-commerce Bagi Perusahaan
By greatnusa • 22 Februari 2022
Apa Peran Inovasi dalam Kewirausahaan? Apakah Menguntungkan?
By greatnusa • 10 Februari 2023