ENTREPRENEURS

Fungsi Perencanaan Produksi Serta Tujuannya dalam Kewirausahaan

By greatnusa16 Februari 2023

Bagikan Artikel

Fungsi Perencanaan Produksi Serta Tujuannya dalam Kewirausahaan

Perusahaan mana pun pasti memerlukan perencanaan matang sebelum memproduksi produk. Fungsi perencanaan produksi adalah memastikan agar proses pembuatan produk tetap berjalan lancar dan jumlahnya bisa memenuhi kebutuhan konsumen. Tentunya ada langkah sistematis yang harus kamu ikuti untuk mewujudkan fungsi tersebut. Simak artikel ini untuk memahami segala informasi mengenai perencanaan produksi.

Pengertian Perencanaan Produksi

Mari kita mengenal pengertian perencanaan produksi dahulu sebelum membahas fungsi dan langkahnya. Buffa dan Sarin dalam bukunya “Manajemen Operasi dan Produksi” mendefinisikan perencanaan produksi sebagai proses pembuatan produk dalam jangka waktu tertentu agar tetap sesuai jadwal dan perkiraan operasi bisnis.

Perencanaan produksi juga membutuhkan sumber daya yang terorganisir agar bisa membuat produk sesuai kebutuhan perusahaan. Sumber daya tersebut mencakup tenaga kerja, bahan baku, mesin, peralatan, dan sebagainya. Selain sumber daya, perencanaan produksi juga membutuhkan data permintaan produk (demand) yang bisa disediakan perusahaan (supply) dalam jangka panjang.

Secara umum, perencanaan produksi merupakan proses menentukan jumlah produk yang akan dibuat, kebutuhan bahan baku, jadwal produksi, dan jadwal pengiriman produk. Perencanaan produksi juga meliputi pembuatan rencana anggaran biaya produksi, kapasitas produksi, dan pengendalian persediaan agar bisa memenuhi permintaan pasar.

Baca Juga: Rumus Biaya Produksi: Pengertian dan Contoh Perhitungan

Tujuan Perencanaan Produksi

Tujuan utama perencanaan produksi yaitu memastikan agar produk dapat diproduksi dan dijual sesuai permintaan pasar. Selain itu, perencanaan produksi juga bertujuan untuk meningkatkan efisiensi produksi melalui pengurangan biaya produksi dan peningkatan kualitas produk. Tujuan lain yang dicapai dari perencanaan produksi yaitu menjamin bahwa produk akan tersedia tepat waktu.

Assauri (2011) juga mengungkapkan 5 tujuan perencanaan produksi yang bisa dicapai oleh perusahaan, yaitu:

  1. Mencapai tingkat keuntungan
  2. Menguasai kelompok atau pangsa pasar utama
  3. Memastikan perusahaan tetap bisa memproduksi secara efisien
  4. Mempertahankan kesempatan kerja di perusahaan agar terus berkembang
  5. Memanfaatkan fasilitas dan sarana perusahaan atau pabrik seefektif mungkin

Fungsi Perencanaan Produksi dalam Kewirausahaan

Perencanaan produksi memiliki fungsi krusial dalam kegiatan kewirausahaan agar proses produksi berjalan lebih efektif. Fungsi perencanaan produksi adalah:

1. Menghasilkan Produk sesuai Kebutuhan Pasar

Perusahaan memproduksi produk berdasarkan hukum permintaan dan penawaran pasar. Perencanaan produksi berfungsi untuk menghasilkan jenis produk yang sedang dibutuhkan oleh konsumen. Kamu juga bisa menentukan jumlah dan kualitas produk agar tetap mampu memenuhi kebutuhan pasar dalam jangka waktu panjang.

2. Memperkirakan Biaya Produksi

Perencanaan produksi juga berfungsi untuk memperkirakan biaya produksi agar tetap efisien dan sesuai anggaran. Proses produksi akan berjalan lancar apabila perusahaan menyediakan biaya produksi yang cukup.

3. Menentukan Waktu Peluncuran Produk

Perencanaan produk juga membantu kamu dalam menentukan waktu peluncuran produk. Kamu bisa membuat jadwal mulai dari pengolahan bahan baku, penambahan fitur, hingga proses akhir produksi. Ketika waktu peluncuran sudah tiba, produk kamu pun siap dipasarkan kepada masyarakat luas.

Baca Juga: Apa yang Dimaksud Dengan Proses Produksi dalam Sebuah Perusahaan?

Jenis-Jenis Perencanaan Produksi

Ada lima jenis perencanaan produksi yang harus kamu pahami. Berikut penjelasan lengkapnya.

1. Metode Pekerjaan

Metode ini dikenal sebagai project-based production dan ideal untuk memproduksi produk sesuai permintaan. Metode pekerjaan mengutamakan perencanaan dan produksi manufaktur setiap barang. Metode ini melibatkan diskusi agar bisa mengantisipasi hambatan yang mungkin terjadi dalam proses produksi.

2. Metode Batch

Metode ini mengacu pada proses produksi barang secara berkelompok. Tim manajemen bisa memantau proses produksi secara langsung sehingga bisa melakukan perbaikan secepat mungkin apabila terjadi kesalahan pada batch produksi sebelumnya.

3. Metode Aliran

Metode aliran (flow) menggunakan hubungan setiap tahapan manufaktur dan langkah pencegahan hambatan produksi. Dalam metode ini, kamu harus lebih intensif dalam melakukan standardisasi dan kontrol kualitas. Metode aliran ideal untuk produk yang diproduksi secara satuan dan tidak memerlukan desain khusus. Inventarisasi diperlukan agar tidak terjadi keterlambatan produksi dalam bentuk apa pun.

4. Metode Proses

Metode ini menonjolkan transisi dari tahap manufaktur sebelumnya ke tahapan berikutnya. Proses transisi harus berjalan semulus menggunakan metode otomatisasi secara signifikan. Metode proses biasanya diterapkan pada produksi bahan cair karena membutuhkan pemantauan ketat dalam produksinya. Pemantauan ini bertujuan agar setiap tahapan produksi telah memenuhi standar.

5. Metode Produksi Massal

Metode produksi massal hampir mirip seperti metode aliran, tetapi melibatkan lebih banyak alur dan otomatisasi agar bisa mempersingkat waktu produksi. Namun, metode ini tidak sama seperti metode batch karena produk tidak harus diproduksi secara berkelompok. Perencanaan produksi massal membutuhkan perkiraan permintaan produk serinci mungkin agar tidak terjadi kelebihan stok.

Baca Juga: 4 Tugas Manajemen Produksi dalam Sebuah Perusahaan

Langkah-Langkah Perencanaan Produksi yang Tepat

Perencanaan produksi membutuhkan langkah yang sistematis agar pelaksanaannya berjalan lancar. Berikut empat tahap dalam merencanakan produksi.

1. Routing

Routing merupakan penentuan jalur produksi yang akan dilalui, mulai dari pengolahan bahan mentah hingga tahap akhir proses produksi. Routing mencakup penentuan sumber daya yang dibutuhkan pada setiap tahap proses produksi, termasuk mesin, peralatan, dan tenaga kerja.

2. Scheduling

Sesuai istilahnya, scheduling merupakan tahap pengaturan jadwal produksi. Kamu akan menentukan waktu produksi dimulai serta kuantitas produk yang harus dihasilkan dalam jangka waktu tertentu. Scheduling juga mencakup penentuan urutan produksi produk agar berjalan sistematis sampai menjadi produk yang siap diluncurkan.

3. Dispatching

Tahap ini merupakan tahap pembagian tugas produksi. Kamu harus membuat daftar tugas yang harus dilakukan oleh setiap karyawan dalam setiap tahap produksi. Dispatching mencakup pemantauan kinerja setiap karyawan dan mesin yang digunakan dalam proses produksi agar berjalan sebagaimana mestinya.

4. Follow-up

Terakhir, kamu akan melakukan pemantauan dan evaluasi produksi. Tahap ini berfokus pada proses produksi, evaluasi kinerja produksi, serta mengambil langkah yang harus diperlukan untuk mengatasi masalah yang muncul. Follow-up mencakup penyesuaian jadwal dan rencana produksi apabila terjadi perubahan dalam permintaan pasar atau kondisi selama produksi barang.

Perencanaan produksi memiliki peran vital dalam kewirausahaan, bukan? Perlu diingat bahwa fungsi perencanaan produksi adalah untuk memastikan agar proses produksi tetap berjalan lancar dan menghasilkan jumlah produk sesuai permintaan pasar.

Masih banyak hal yang harus kamu kuasai tentang operasi dan produksi jika ingin menerapkan sistem produksi yang efektif di perusahaan. Kini, kamu bisa mempelajarinya secara online melalui kursus Analisis Produksi dan Operasi - Lean Manufacturing dari GreatNusa. Kamu akan mendapatkan sertifikat setelah menyelesaikan kursus sehingga lebih mudah mencari pekerjaan di bidang produksi. Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut tentang kursus ini.

Bagikan Artikel


user-avatar-default

GreatNusa

Digital lifelong learning platform for Indonesia’ future leaders. We believe that every citizen has the rights to earn qualified education.

facebook
linkedin
instagram
youtube
tiktok