Menampilkan 157-162 dari 438 Artikel
Kenali apa yang dimaksud dengan e commerce serta jenisnya, seperti B2B, B2C, C2B, C2C, hingga M-Commerce. Temukan informasinya di artikel ini.
Apa yang dimaksud dengan e commerce? E-commerce adalah model bisnis yang memungkinkan sebuah perusahaan atau seorang individu untuk membeli atau menjual barang dan/atau jasa melalui internet (atau daring).
Produk atau jasa apa pun hampir bisa dijual melalui e-commerce, seperti produk makanan dan minuman, produk fashion, jasa pemasaran, dan sebagainya. Sebagai pebisnis, kamu harus mengenali pasar yang berbasis daring ini untuk menjual produk atau jasa yang kamu tawarkan.
Pada artikel ini, kami akan membahas tentang apa itu e-commerce secara lebih rinci, serta tipe dari e-commerce dan contoh platform e-commerce yang sudah ada.
Baca Juga: Mari Mengenal Apa yang Dimaksud Database dan DBMS serta Manfaat Menggunakannya
E-commerce, juga dikenal sebagai perdagangan elektronik atau perdagangan internet, adalah pembelian dan penjualan barang dan/atau jasa, atau transfer dana atau uang dan/atau data, melalui jaringan elektronik, terutama internet. Transaksi bisnis ini terjadi baik berupa bisnis-ke-bisnis (B2B), bisnis-ke-konsumen (B2C), konsumen-ke-konsumen atau konsumen-ke-bisnis.
Istilah e-commerce dan e-business sering digunakan secara bergantian. Istilah e-tail juga terkadang digunakan untuk merujuk pada proses transaksi yang membentuk belanja ritel daring.
Dalam beberapa tahun terakhir, meluasnya penggunaan platform e-commerce seperti Amazon dan eBay telah berkontribusi pada pertumbuhan substansial dalam ritel daring. Pada tahun 2007, e-commerce menyumbang 5,1% dari total penjualan ritel; kemudian pada tahun 2019, e-commerce mencapai 16,0%.
Di Indonesia sendiri, penggunaan platform e-commerce seperti Tokopedia dan Shopee telah melesat jauh, terutama semenjak tahun 2020 dengan adanya pandemi yang membuat orang-orang harus diam di rumah.
Hal ini wajib dimanfaatkan bagi semua pelaku bisnis yang ada. Dengan adanya platform yang bisa memudahkan kamu berjualan secara daring, kamu bisa menghemat dan mengefisiensikan proses bisnis yang terjadi.
Baca Juga: 6 Manfaat Digital Marketing untuk Perkembangan Bisnismu
E-commerce didukung oleh internet, di mana pelanggan dapat mengakses toko secara daring untuk menelusuri dan memesan produk atau layanan melalui perangkat mereka sendiri.
Saat pesanan dilakukan, perangkat atau browser web pelanggan akan berkomunikasi bolak-balik dengan server yang menjadi hosting situs web toko daring tersebut. Data yang berkaitan dengan pesanan kemudian akan diteruskan ke komputer pusat yang dikenal sebagai order manager, yang kemudian diteruskan ke: database yang mengelola persediaan, sistem pedagang yang mengelola informasi pembayaran (menggunakan aplikasi seperti PayPal, OVO, GoPay, atau Dana), dan komputer bank, sebelum berputar kembali ke order manager. Semua hal tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa persediaan toko dan uang pelanggan cukup untuk melanjutkan pesanan atau memproses pesanan.
Setelah pesanan divalidasi, order manager akan memberi tahu server web toko, yang kemudian akan menampilkan pesan yang memberi tahu pelanggan bahwa pesanan mereka telah berhasil diproses. Order manager kemudian akan mengirimkan data pesanan ke gudang agar produk atau layanan berhasil dikirim ke pelanggan. Pada titik ini, produk berwujud dan/atau digital dapat dikirimkan ke pelanggan, atau akses ke layanan dapat diberikan.
Platform yang menjadi hosting transaksi e-commerce dapat mencakup pasar daring yang penjual hanya perlu mendaftar untuk membuka tokonya, seperti Amazon atau Tokopedia; perangkat lunak sebagai layanan (SaaS) yang memungkinkan pelanggan 'menyewa' infrastruktur toko daring; atau alat open source bagi perusahaan untuk melakukan manajemen bisnisnya dari ‘dalam rumah’.
Baca Juga: Unsupervised Learning: Pengertian, Jenis, dan Contoh
Ada empat jenis utama model e-commerce yang dapat menggambarkan hampir setiap transaksi yang terjadi antara konsumen dan bisnis:
Business-to-business (B2B) atau bisnis-ke-bisnis adalah jenis e-commerce yang mengacu pada pertukaran elektronik produk, layanan, atau informasi antar bisnis daripada antara bisnis dan konsumen. Contohnya termasuk direktori daring dan situs pertukaran produk dan pasokan yang memungkinkan bisnis untuk mencari produk, layanan, dan informasi untuk memulai transaksi melalui antarmuka e-procurement.
Pada tahun 2017, Forrester Research memperkirakan bahwa pasar e-commerce B2B akan mencapai $1,1 triliun di Amerika Serikat pada tahun 2021, terhitung 13% dari semua penjualan B2B di negara tersebut.
Business-to-consumer (B2C) atau bisnis-ke-konsumen adalah bagian ritel dari contoh e-commerce di internet. Ini terjadi ketika bisnis menjual produk, layanan, atau informasi secara langsung kepada konsumen. Istilah ini populer selama akhir 1990-an, ketika pengecer daring dan penjual barang masih baru.
Saat ini, ada banyak toko dan mal virtual di internet yang menjual semua jenis barang konsumsi. Contoh yang paling dikenal dari situs-situs ini adalah Amazon, yang mendominasi pasar B2C di dunia, serta Tokopedia dan Shopee, yang mendominasi pasar B2C di Indonesia dan Asia Tenggara.
Consumer-to-consumer (C2C) atau konsumen-ke-konsumen adalah jenis e-commerce di mana konsumen memperdagangkan produk, layanan, dan informasi satu sama lain secara daring. Transaksi ini umumnya dilakukan melalui pihak ketiga yang menyediakan platform daring tempat transaksi dilakukan.
Lelang daring dan iklan baris adalah dua contoh platform C2C, dengan eBay dan Craigslist menjadi dua yang paling populer dari platform ini di dunia. Sedangkan di Indonesia ada Tokopedia dan Shopee. Karena eBay, Tokopedia, maupun Shopee adalah bisnis, bentuk e-commerce ini juga bisa disebut C2B2C atau konsumen-ke-bisnis-ke-konsumen.
Consumer-to-business (C2B) atau konsumen-ke-bisnis adalah jenis e-commerce di mana konsumen membuat produk dan layanan mereka tersedia secara daring bagi perusahaan untuk menawar dan membeli. Ini adalah kebalikan dari model perdagangan tradisional B2C.
Contoh populer dari platform C2B adalah e-commerce yang menjual foto, gambar, media, dan elemen desain bebas royalti, seperti iStock.
Selain empat jenis utama e-commerce yang disebutkan di atas, ada beberapa jenis e-commerce lain, yaitu:
Business-to-administration (B2A) atau bisnis-ke-administrasi mengacu pada transaksi yang dilakukan secara daring antara perusahaan dan administrasi publik atau badan pemerintah. Banyak cabang pemerintahan bergantung pada layanan elektronik atau produk dalam satu atau lain cara, terutama dalam hal dokumen hukum, register, jaminan sosial, fiskal, dan pekerjaan. Bisnis dapat menyediakan ini secara elektronik.
Baca Juga: Work Life Balance, Cara Untuk Menyeimbangkan Hidupmu
Consumer-to-administration (C2A) atau konsumen-ke-administrasi mengacu pada jenis transaksi yang dilakukan secara daring antara konsumen individu dan administrasi publik atau badan pemerintah. Pemerintah jarang membeli produk atau layanan dari warga, tetapi seorang individu biasanya sering menggunakan sarana elektronik di bidang-bidang berikut:
Mobile e-commerce (M-commerce) adalah jenis e-commerce yang sedang naik daun yang menampilkan transaksi penjualan daring yang dilakukan menggunakan perangkat seluler, seperti smartphone dan tablet. M-commerce mencakup belanja seluler, perbankan seluler, dan pembayaran seluler. Chatbot seluler juga memberikan peluang e-niaga untuk bisnis, memungkinkan konsumen menyelesaikan transaksi dengan perusahaan melalui percakapan suara atau teks.
Itu tadi adalah penjelasan singkat mengenai apa yang dimaksud e commerce, jenis, dan contohnya. Jika kamu tertarik untuk mempelajari topik ini lebih lanjut, kamu dapat mengikuti kursus e-commerce design di GreatNusa. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi website kami di sini. Semoga pembahasan mengenai apa yang dimaksud dengan e commerce ini dapat membantumu.
Digital marketing adalah strategi pemasaran paling efektif saat ini. Benarkah? Simak penjelasannya melalui artikel terbaru GreatNusa berikut ini!
Digital marketing telah menjadi sebuah bidang pemasaran yang sedang naik daun. Selain lebih hemat, strategi digital marketing juga menawarkan kemudahan dalam menjangkau pangsa pasar yang lebih luas untuk mempromosikan produk atau jasa.
Promosi melalui internet (digital marketing) bukan lagi hal aneh di era digital seperti saat ini. Apalagi saat ini hampir semua orang memiliki media sosial. Tidak hanya bertujuan menjangkau pasar potensial yang lebih luas, pemasaran digital juga dinilai dapat meningkatkan awareness produk.
Sebelum Anda mulai melakukan pemasaran digital, Anda sebaiknya memahami terlebih dahulu seluk beluk bidag ini. Berikut adalah penjelasan lengkap tentang pemasaran digital.
Pada dasarnya, strategi pemasaran digital atau strategi digital marketing adalah kegiatan pemasaran produk berupa barang atau jasa menggunakan media atau teknologi berbasis digital. Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, penggunaan media digital diharapkan mampu menjangkau target pasar yang lebih luas.
Secara isi atau konten, pemasaran digital tidak berbeda jauh dengan marketing konvensional. Bedanya, ada kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan calon konsumen ketika kamu memasarkan produk melalui internet. Jadi selain meningkatkan angka penjualan, produk beserta keunggulannya bisa lebih dikenal.
Baca Juga: Step-by-Step Process to Maximizing Your Digital Marketing Strategy
Bicara keunggulan, strategi pemasaran digital atau strategi digital marketing tentu memiliki beberapa kelebihan dibanding strategi pemasaran konvensional, di antaranya:
Media konvensional seperti brosur, banner, atau koran dan majalah mungkin efektif untuk menjangkau sejumlah target pasar. Tapi jika ingin menjangkau seluruh lapisan masyarakat, media digital terbukti lebih efektif. Bagaimana tidak, seiring perkembangan zaman hampir semua orang menjadi pengguna internet dan media sosial.
Hal tersebut membuat produk bisa dikenal banyak orang dari berbagai latar belakang baik dari dalam maupun luar negeri Jadi bisa dibayangkan bukan betapa besar potensi pasar yang didapat ketika kamu memutuskan menggunakan strategi digital marketing untuk memasarkan produk?
Diakui atau tidak, luasnya jangkauan pasar akan memberi dampak besar pada peningkatan angka penjualan. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah kemudahan informasi yang didapat konsumen tentang suatu produk. Hal tersebut membuat mereka yakin bahwa barang atau jasa yang dijual berkualitas. Akibatnya, angka penjualan semakin meningkat dan kesempatan untuk mendapat pelanggan baru pun semakin besar.
Bagi yang memiliki keterbatasan dana, pemasaran digital merupakan salah satu solusi bijaksana. Lain halnya dengan media konvensional, ketika memasarkan produk di internet kita memiliki banyak variasi alat yang bisa digunakan dan disesuaikan dengan bujet.
Misalnya, kita memilih untuk berpromosi melalui Instagram Ads. Pihak Instagram akan memberi pilihan biaya promosi mulai harian hingga bulanan, dengan jumlah jangkauan konsumen sesuai kebutuhan. Jika ingin lebih murah lagi, manfaatkan website dan media sosial pribadi untuk berpromosi.
Meskipun hasilnya mungkin tidak sebesar dengan digital marketing berbayar, tapi kesempatan untuk dikenal banyak orang jelas lebih menjanjikan dibandingkan promosi konvensional.
Baca Juga: Mengenal Betapa Pentingnya Digital Marketing Dalam 5 Hal Ini
Setelah memahami apa itu digital marketing dan keunggulannya, selanjutnya mari kita bahas jenis-jenis pemasaran digital.
Dilihat dari strategi, pemasaran digital dibagi menjadi dua, yaitu:
Push digital marketing adalah salah satu jenis yang metodenya menawarkan langsung produk ke pelanggan untuk mendapat hasil penjualan secara cepat. Biasanya strategi ini dilakukan pada produk baru yang belum terlalu dikenal, dan tujuan utamanya adalah untuk exposure.
Beberapa contoh push digital marketing adalah endorsement produk dari pemilik usaha ke para influencer atau selebriti, email promosi dari sebuah produk kepada para pelanggan yang telah berlangganan newsletter di sebuah situs, atau broadcast WA untuk semua kontak yang pernah membeli suatu produk.
Berbanding terbalik dengan strategi sebelumnya, pada pull digital marketing promosi yang dilakukan tidak terlalu frontal. Iklan jenis ini biasanya dibuat sedemikian rupa sehingga pelanggan tertarik dan bergerak untuk mencari tahu lebih banyak informasi tentang produk yang dijual.
Tujuan utama pull digital marketing adalah meningkatkan awareness serta loyalitas pelanggan. Contoh jenis pemasaran digital ini adalah konten SEO di sebuah situs, iklan pay per click, pemasaran di media sosial, liputan media, giveaway, atau promosi potongan harga di marketplace.
Sedangkan berdasarkan media yang digunakan, digital marketing dibagi menjadi 5, yaitu:
Memiliki website resmi seperti sudah menjadi kewajiban bagi para pemilik usaha yang memutuskan untuk beroperasi secara online. Selain menjadi “kantor atau toko” digital, website juga memiliki fungsi lain yang tidak kalah penting yaitu sebagai media promosi. Tidak hanya lebih murah, promosi melalui website juga akan membuat pelanggan bisa lebih mengenal produk yang dijual.
Salah satu jenis digital marketing ini juga memanfaatkan website untuk media promosi. Bedanya, promosi dilakukan di website lain dengan jumlah pengunjung besar dan populer. Bentuk iklan untuk promosi jenis ini biasanya berupa banner yang ketika diklik, pengunjung akan diarahkan pada website resmi atau marketplace tempat produk dijual.
Inilah mengapa strateginya disebut pay per click (PPC). Pemilik iklan akan membayar biaya promosi sesuai jumlah klik yang dilakukan pengunjung. Iklan jenis ini juga bisa dijadikan indikator apakah konten yang kita buat cukup efektif sehingga pengunjung tertarik untuk mengklik.
Hampir mirip dengan strategi search engine optimization (SEO), search engine marketing atau SEM memanfaatkan mesin pencari untuk fokus pada iklan langsung di mesin pencarian. Untuk bisa membuat iklan digital semacam ini, kita membutuhkan produk seperti Google Ads. Seperti PPC, konten promosi untuk SEM sudah seharusnya dibuat semenarik mungkin. Karena jika tidak, biaya yang dikeluarkan tentu akan sia-sia.
Baca Juga: Apa Itu Brand Image dan Bagaimana Cara Meningkatkannya?
Apabila SEM memanfaatkan mesin pencari, SMM memanfaatkan media sosial. Untuk iklan semacam ini, kamu membutuhkan alat seperti Facebook atau Instagram Ads. Dibanding SEM, peluang produk untuk dikenal lebih besar sebab saat ini hampir semua orang memiliki media sosial.
Promosi ini berupa pesan dalam bentuk gambar atau tulisan dan dikirimkan kepada semua pelanggan yang telah men-subscribe newsletter di website atau platform milik pemilik usaha lainnya. Berbeda dengan jenis promosi lainnya, tidak semua orang bisa melihat iklan yang kita bagikan. Strategi ini biasanya dilakukan untuk memicu pembelian kembali dan meningkatkan loyalitas konsumen.
Dari ulasan di atas dapat disimpulkan bahwa selain meningkatkan angka penjualan, awareness produk, dan memperluas pasar, digital marketing juga memiliki beberapa tujuan lain termasuk diantaranya, meningkatkan kualitas relasi serta komunikasi pemilik usaha dengan konsumen atau calon konsumen.
Diakui atau tidak, hal tersebut juga sangat penting karena yang diinginkan dalam suatu penjualan tidak hanya produk laku sesaat tetapi bisa senantiasa memiliki pelanggan dan memicu penjualan jangka panjang. Paling penting, digital marketing adalah upaya yang dilakukan pemilik usaha untuk bisa survive di era globalisasi.
Menarik bukan pembahasan tentang digital marketing di atas? Selain yang telah diulas sebelumnya ada banyak lagi strategi pemasaran digital yang tidak kalah menarik. Jika ingin mempelajarinya, kamu bisa mengikuti kursus online di GreatNusa yang dipandu oleh para ahli dan profesional. Metode praktis, GreatNusa memberikan kursus yang bisa diakses dari mana saja dan bermanfaat untuk mereka yang membutuhkan pendidikan tambahan meskipun telah menyelesaikan pendidikan atau sudah bekerja.
Itulah ulasan tentang pengertian, keunggulan, jenis, dan tujuan digital marketing. Semoga bermanfaat.
Ketahui apa yang dimaksud database dan manfaatnya, mulai dari kecepatan dan kemudahan hingga menghemat biaya operasional. Simak penjelasannya di sini.
Apa yang dimaksud database dan DBMS? Secara sederhana kita dapat mendefinisikannya sebagai tempat penyimpanan data yang ada di dalam komputer atau di dalam awan (cloud). Tahukah kamu bahwa sistem database sudah ditemukan sejak awal tahun 1960? Sungguh mengagetkan, bukan? Benar, database sudah ditemukan sejak lama, bahkan sebelum semua perangkat elektronik canggih seperti sekarang berhasil dikembangkan. Tidak ingin membuat kamu semakin penasaran, mari kita cari tahu apa yang dimaksud dengan database dan DBMS di bawah ini.
Database atau basis data merupakan sekumpulan informasi atau data yang dikelola dan disimpan sedemikian rupa berdasarkan suatu ketentuan yang saling berkaitan untuk memudahkan pengelolaan dan penyimpanan data. Keberadaan sistem manajemen basis data memungkinkan semua penggunanya untuk menyimpan, mencari dan membuang informasi.
Pengguna bahkan bisa membagikan data mereka dengan pengguna lainnya, serta melakukan pengeditan dalam waktu yang bersamaan. Informasi yang bisa kamu simpan di basis data tidak hanya berupa tulisan semata. Data berupa dokumen berbagai format, media foto dan video bahkan rekaman suara.
Baca Juga: Apa Itu Data Science dan Fungsinya dalam Dunia Kerja
Berbicara mengenai database atau basis data, ada satu kata lagi yang perlu dibahas untuk mendapatkan pemahaman yang lebih menyeluruh, yaitu DBMS. DBMS atau Database Management System adalah suatu perangkat lunak yang diprogram untuk menghubungkan basis data dengan pengguna. Bisa dibilang peran dari DBMS adalah untuk memastikan kamu sebagai pengguna bisa mengakses seluruh data yang tersimpan. Baik itu membaca, memperbarui, menyusun dan membuang informasi yang ada.
Kini kamu sudah tahu mengenai apa yang dimaksud dengan database dan DBMS, tetapi apakah kamu sudah mengetahui manfaat menggunakan database? Berikut ini adalah penjelasan mengenai manfaat-manfaat dari database bagi pengguna.
Penggunaan database memudahkan kamu dalam mencari data yang dibutuhkan dengan cepat. Ini dikarenakan penyimpanan data yang dikelompokkan atau disusun secara berurutan akan membuat pencarian informasi mudah dilakukan. Kecepatan dari setiap jenis database yang digunakan umumnya berbeda, tergantung kemampuan dari program di dalamnya.
Jika kamu menggunakan basis data secara daring (online), data yang tersimpan di dalamnya bisa diakses lebih dari satu pengguna (multi-user). Jadi para pengguna tidak perlu mengatur jadwal saat ingin mengakses data dengan pengguna yang lain, karena basis data bisa diakses dalam waktu yang bersamaan.
Baca Juga: 3 Tingkatan Piramida Manajemen dan Contohnya
Saat ini semua basis data sudah dilengkapi dengan sistem keamanan dengan menggunakan password. Oleh karena itu data yang tersimpan dalam database hanya bisa diakses oleh orang-orang yang sudah diberi izin untuk mengakses data. Kamu jadi tidak perlu khawatir mengenai data yang akan diubah sembarangan oleh pengguna tidak dikenal.
Poin sebelumnya sudah sedikit menyinggung soal data yang tersimpan secara terpusat. Penyimpanan data yang terpusat akan membuat seluruh orang dalam perusahaan bisa mengakses data yang sama. Keberadaan data yang terpusat pada dasarnya akan memudahkan pencarian data saat dibutuhkan. Jika penyimpanan data penting ditaruh pada database yang berbeda, bukankah kamu jadi kebingungan saat ingin mencarinya?
Sejalan dengan penyimpanan data yang bisa diakses oleh banyak pengguna, penggunaan database pada dasarnya membuat penghematan seperti dalam operasional perusahaan. Akibatnya database tambahan tidak lagi diperlukan dan dana yang ada bisa digunakan atau dialokasikan pada kebutuhan yang lain.
Baca Juga: Fungsi Manajemen Operasional Untuk Bisnis Yang Efektif
Bagaimana? Sudahkah kamu memahami database dan DBMS? Apakah manfaatnya yang sudah kamu rasakan saat menggunakan suatu database? Apabila kamu tertarik mempelajari lebih jauh mengenai sistem dan pemrograman, tersedia kursus database system gratis di GreatNusa. Mari mengembangkan kemampuan dan skill yang baru bersama GreatNusa dan bersiap menjadi pemimpin bangsa yang hebat! Semoga kursus di GreatNusa membantu kamu mengerti lebih jauh mengenai apa yang dimaksud dengan database dan DBMS.
By greatnusa • 29 Maret 2023
Lingkungan kerja toxic tidak hanya akan membuat sulit bekerja tetapi juga bisa membayahakan kesehatan. Simak ciri-cirinya di artikel ini.
Beberapa waktu terakhir, istilah toxic menjadi begitu populer digunakan. Kata ini dipakai untuk merepresentasikan keadaan atau lingkungan yang tidak sehat dan cenderung berdampak pada kesehatan mental seseorang. Kondisi toxic pun dapat terjadi di mana saja—tak terkecuali di tempat kerja. Karyawan yang bekerja di lingkungan kerja toxic sangat berpotensi mengalami penurunan produktivitas dan gairah bekerja, burnout, hingga gangguan kesehatan baik psikis maupun fisik.
Lalu, apa saja tanda-tanda lingkungan kerja toxic? Berikut adalah penjelasannya.
Ada banyak indikator lingkungan kerja yang dapat kamu gunakan untuk mengukur apakah suatu lingkungan kerja itu sehat atau tidak. Berikut adalah beberapa di antaranya.
Ini adalah salah satu indikator lingkungan kerja tidak sehat yang paling mudah diamati. Karyawan yang mempunyai beban kerja tidak realistis umumnya akan sering mengalami overload tugas. Tak jarang, untuk menyelesaikannya, dia harus lembur hingga melewatkan waktu-waktu yang penting untuknya seperti jam makan, istirahat, dan sebagainya.
Beban kerja yang tidak realistis juga akan memforsir tubuh serta pikiran karyawan. Kalau sudah begitu, tak perlu heran jika si karyawan sering mengalami berbagai gangguan kesehatan dan menjadi kerap lupa (ingatan melemah).
Bagaimanapun, semua ada takarannya. Kalau kamu mengalami situasi ini, pertimbangkan kembali apakah ‘pengorbanan’-mu setara dengan risiko maupun hasil yang diterima—terutama saat upah yang diterima ternyata tidak sebanding. Bicarakan dengan atasan secara terus terang kondisi yang kamu rasakan. Apabila tak ada respons positif, maka kamu sebaiknya mulai mencari opsi pekerjaan lain yang lebih manusiawi.
Birokrasi berbelit menjadi salah satu penyebab mengapa sebuah perusahaan sulit berkembang—termasuk pula di dalamnya adalah karyawan yang sulit mengembangkan potensi maksimal dirinya. Gaya bekerja semacam ini masih sangat banyak diadopsi oleh perusahaan-perusahaan lama atau besar.
Birokrasi yang berbelit-belit kerap membuat karyawannya pun sulit melakukan inovasi. Situasi ini sangat berpotensi menyebabkan karyawan merasa stres, tidak nyaman, dan sulit mencapai aktualisasi diri yang diharapkan melalui pekerjaannya.
Baca Juga: Apa itu Quarter Life Crisis dan Cara Menghadapinya
Apresiasi membuat seseorang merasa lebih dihargai dan didukung. Dalam lingkungan kerja, apresiasi akan mendorong seseorang untuk memenuhi tanggung jawab dengan lebih optimal. Ujung-ujungnya, tentu saja, pekerjaan yang diselesaikan dengan baik akan membantu perusahaan mencapai tujuannya.
Apresiasi yang dimaksud pun tidak selalu berkaitan dengan materi. Seorang atasan yang mengucapkan terima kasih kepada timnya di penghujung hari atas kinerja anggotanya misalnya, adalah sebuah bentuk apresiasi sederhana yang memberi pengaruh cukup besar.
Sebaliknya, tempat kerja yang mengabaikan pentingnya apresiasi kepada karyawannya adalah lingkungan kerja toxic. Terlebih lagi jika orang-orang di dalamnya suka mencela dan mengabaikan keberhasilan atau kebaikan seorang karyawan. Kondisi ini akan membuat karyawan menjadi tidak nyaman dan bahkan terganggu psikisnya.
Tiap perusahaan mempunyai nilai-nilai tersendiri yang menjadi acuan mereka dalam bertindak dan mencapai tujuan bersama. Sayangnya, dalam banyak kasus, keberadaan nilai-nilai tersebut hanyalah sebagai formalitas dan pelengkap visi misi perusahaan saja. Bahkan tak jarang, karyawan senior hingga pucuk pimpinan pun mengabaikan nilai-nilai perusahaan dalam bertindak.
Ada banyak kejadian yang dapat dijadikan contoh hal ini seperti sebuah perusahaan yang menerapkan nilai ‘jujur’. Nilai tersebut diciptakan untuk membiasakan setiap karyawan—bahkan stakeholders lain yang terlibat—untuk senantiasa bersikap jujur. Namun, nyatanya masih banyak saja karyawan yang memanipulasi data seperti presensi, keuangan, bahkan memalsukan tanda tangan atasan untuk berbagai kepentingan.
Baca Juga: Apa Itu Multitasking? Seberapa Besar Peranannya dalam Dunia Kerja?
Korporasi besar yang terlihat begitu stabil dan raksasa sekalipun tidak selalu bebas dari situasi ini. Aturan yang berubah-ubah pun kerap menjadi pemantik keributan di kantor.
Misal, kamu telah berhasil mencapai target penjualan dan berhak mendapat insentif sebagaimana yang dijanjikan—bahkan terlampir dalam dokumen resmi. Insentif tersebut seharusnya dibayarkan pada H+1 bulan setelah periode penjualan. Namun, yang terjadi justru jauh dari hal tersebut—insentif baru cair di H+3 bulan tanpa ada kejelasan dari pihak yang bersangkutan.
Contoh lain aturan yang tidak konsisten adalah mengenai promosi. Sesuai kesepakatan, kamu berhak mendapat promosi setelah bekerja selama setidaknya satu tahun dengan standar prestasi tertentu (misal memenuhi target kerja, aktif di berbagai kegiatan perusahaan, dan sebagainya). Namun, setelah memenuhi seluruh kriteria tersebut, kamu ternyata tetap ditahan di posisi saat ini karena alasan karena alasan yang berbelit-belit.
Ciri lingkungan kerja toxic lainnya adalah rekan kerja yang gemar membicarakan situasi terutama keburukan orang lain—baik sesama rekan kerja, atasan, atau bahkan orang tak dikenal di media sosial sekalipun. Lebih jauh lagi, mereka juga cenderung merendahkan bahkan membuat rumor tanpa merasa bersalah.
Selain itu, orang-orang seperti ini juga kerap menyerang personal rekan kerja lainnya. Alih-alih berfokus pada urusan profesional, mereka kerap ikut campur dan bahkan mengungkit-ungkit kehidupan personal orang lain di tempat kerja.
Baca Juga: 11 Indikator Lingkungan Kerja yang Optimal
Ada banyak jenis pelecehan yang terjadi, termasuk di tempat kerja. Contoh, seorang karyawan tanpa sadar memandang sebelah mata atau membawa-bawa masalah gender atau fisik kepada rekan kerjanya, seperti, “Wah, pantas saja kamu bisa dapat cepat dapat klien. Cantik, sih.”
Hal tersebut bukanlah pujian. Tak sedikit orang yang menerima ucapan tersebut justru merasa keberatan. Sebab seolah-olah, hanya kondisi fisik mereka yang dinilai alih-alih perjuangan keras maupun kepiawaian dan profesionalisme mereka dalam mencapai target.
Selain itu, masih ada banyak bentuk pelecehan lainnya. Atasan atau karyawan senior yang menegur keras atau bahkan marah kepada seorang karyawan di depan rekan kerja lainnya pun merupakan contoh pelecehan.
Seorang karyawan juga mempunyai kehidupan di luar pekerjaan dan kantor. Mereka memiliki keluarga, hobi, atau bahkan tanggung jawab lain yang memerlukan atensi mereka. Oleh sebab itu, akhir pekan maupun waktu di luar jam operasional kantor menjadi waktu yang sebaiknya tidak lagi dibebani oleh pekerjaan.
Sayangnya, lingkungan kerja toxic kerap melanggar batasan ini. Mengirim pesan bahkan meneror lewat telepon di luar jam kantor—terutama untuk sesuatu yang tidak mendesak—dipaksakan menjadi sebuah kenormalan. Kalau seperti ini, sangat sulit, bukan, untuk mencapai work-life balance?
Lingkungan kerja toxic ada di mana-mana. Oleh sebab itu, kamu harus cermat mengenali mana lingkungan yang sehat untuk menjadi tempatmu mencari nafkah, mewujudkan aktualisasi diri, beribadah, maupun alasan lain yang mendorongmu untuk bekerja.
Pun kamu tak perlu takut untuk memulai kembali. Jika lingkungan kerja yang saat ini toxic dan kamu ingin mencari kesempatan lebih baik di luar, mulailah mempersiapkan diri untuk masa depan yang lebih bersahabat. Kamu dapat mengikuti berbagai kursus online untuk mengembangkan keterampilan yang dimiliki sehingga semakin meningkatkan ‘nilai jual’-mu.
GreatNusa menyediakan berbagai kursus online untuk menunjang kariermu. Mulai dari softskill seperti kemampuan berbahasa asing hingga hardskill seperti bahasa pemrograman, statistik, manajemen proyek, dan sebagainya, kamu bisa memilih kelas sesuai passion atau kebutuhan profesionalisme.
Kenali apa yang dimaksud dengan proses produksi serta jenis-jenisnya, seperti produksi massal, batch, dan layanan. Simak penjelasannya di artikel ini.
Apa yang dimaksud dengan proses produksi? Mungkin kita paham jika sebuah produk akan dihasilkan oleh perusahaan melalui sebuah proses. Namun jarang sekali bagi masyarakat luas paham proses produksi seperti apa yang dilewati untuk bisa mendapatkan produk akhir yang biasa kita jumpai dan gunakan.
Ketika sebuah perusahaan menciptakan produk dan barang untuk dijual kepada konsumen, maka mereka biasanya menggunakan proses produksi yang ketat. Hal ini melibatkan berbagai langkah, dimulai pada tahap input pembuatan produk hingga tahap output saat dijual ke pelanggan.
Sebuah proses produksi biasanya akan bergantung pada faktor-faktor seperti teknologi yang tersedia, berapa banyak produk yang dibutuhkan perusahaan untuk diproduksi, dan struktur organisasi. Untuk bisa memahami secara lebih lanjut mengenai hal ini, maka informasi di bawah ini akan bisa membantu kamu untuk mengenal secara lebih lanjut mengenai apa yang dimaksud dengan proses produksi.
Untuk mengubah bahan baku menjadi produk akhir yang dinikmati oleh para konsumen, maka ada proses yang harus dilewati. Hal ini lah yang biasa disebut sebagai sebuah proses produksi. Namun tentu saja penjelasan sederhana tersebut tidak akan cukup bagi kamu yang ingin mempelajari hal ini secara lebih lanjut.
Baca Juga: Pengertian Manajemen Produksi dan Fungsinya
Proses produksi adalah metode menggunakan input atau sumber daya, seperti tenaga kerja, peralatan, dan modal, untuk bisa menyediakan barang dan jasa kepada konsumen. Proses produksi biasanya mencakup bagaimana cara memproduksi sebuah produk secara efisien dan produktif agar bisa dijual untuk dapat menjangkau pelanggan dengan cepat tanpa menurunkan kualitas dari produk tersebut. Ada banyak jenis proses produksi yang bisa dilakukan oleh bisnis, sesuai dengan tujuan pembuatan, jumlah produksi, dan alat teknologi atau sistem perangkat lunaknya.
Ada beragam tipe produksi yang bisa digunakan oleh sebuah perusahaan untuk bisa menciptakan produk yang akan disajikan kepada para konsumen. Tipe-tipe produksi tersebut adalah sebagai berikut ini.
Untuk tipe produksi ini, karyawan terus menerus memproduksi barang yang sama. Untuk bisa memenuhi kuota yang ditargetkan, maka anggota tim biasanya dibagi menjadi beberapa tempat kerja yang berbeda. Setiap workstation biasanya mewakili satu bahan atau tambahan untuk suatu produk. Setelah produk mencapai akhir dari rentetan produksi, maka produk tersebut sepenuhnya lengkap dan siap dikirim ke pelanggan. Saat satu bagian produk sedang dikerjakan, bagian lain juga tetap beroperasi. Hal inilah yang membuat proses produksi bisa berjalan lebih efisien dan produktif.
Produk kerajinan yang memang terkenal akan kualitas buatan tangannya Ini tidak akan memiliki proses non-otomatis yang biasanya digunakan pada produk yang diproduksi secara masal. Produk ini membutuhkan perawatan dan perhatian untuk memberikan produk yang berkualitas kepada konsumen. Banyak perusahaan menggunakan jenis produksi ini ketika pelanggan memesan produk khusus yang menyertakan warna, bentuk, pola, atau kata unik tertentu pada desain.
Jika ada permintaan untuk produk tertentu dalam bentuk kelompok, maka tipe produksi batch ini akan dijalankan. Karyawan akan bekerja di unit tertentu dari setiap kelompok untuk menyelesaikan bagian yang berbeda dari batch tertentu. Hampir serupa dengan proses produksi massal. Namun hal yang membedakan adalah membangun beberapa produk yang berbeda dan membaginya menjadi berbagai kelompok, alias batch.
Baca Juga: fungsi-pengawasan-kuantitas-dan-kualitas-dalam-manajemen
Saat membuat produk dengan permintaan rendah, sebagian besar organisasi mengikuti proses produksi jenisi ini. Hal ini akan melibatkan seorang pekerja secara khusus membangun satu item sekaligus, daripada membaginya menjadi beberapa kelompok. Karena pelanggan akan memesan produk ini lebih jarang daripada yang lain, karyawan dapat secara singkat pindah dari posisi mereka dalam proses produksi massal dan menyelesaikan seluruh sistem otomatis untuk membangun produk ini secara khusus sebelum kembali ke tugas lain yang sedang berlangsung. Proses ini biasanya hanya berlaku untuk barang yang permintaannya sangat rendah atau pesanan unik bagi konsumen.
Perusahaan dapat memberikan layanan pribadi yang ditawarkan pada mesin yang bisa memberikan pelanggan sebuah pelayanan otomatis melalui tombol yang ditekan untuk meminta dan menerima bantuan. Bentuk lain dari metode produksi layanan ini berupa dukungan teknis. Jika pelanggan mengalami masalah dengan salah satu produk teknis perusahaan dan memerlukan panduan tambahan tentang cara menggunakannya, mereka dapat dengan cepat mengakses sumber daya dan materi untuk menjawab pertanyaan mereka jika tim support tidak tersedia saat itu.
Perusahaan bisa menciptakan produk yang unik dan disesuaikan dengan kebutuhan konsumen secara massal. Pelanggan mungkin memiliki opsi untuk memilih penyesuaian tertentu. Bisa berupa daftar warna, bentuk, atau pola. Ketika mereka memilih opsi tertentu, proses kustomisasi massal menyelesaikan proses unik secara otomatis untuk setiap item individual yang berbeda.
Secara umum, proses produksi akan dibagi menjadi empat tahapan, yaitu sebagai berikut:
Segala sesuatu yang akan dilakukan membutuhkan perencanaan. Dari aktivitas yang spesifik hingga keputusan besar dan berdampak pada produksi yang dijalankan oleh perusahaan. Dengan kata lain, akan sangat membantu jika perusahaan memiliki rencana dalam tahap produksi agar tidak kehilangan arah atau tujuannya, terutama di industri logistik. Proses perencanaan ini merupakan tahapan yang menentukan beberapa hal. Seperti produk apa yang akan dibuat, berapa banyak bahan baku yang digunakan, berapa biaya yang dibutuhkan, dan berapa banyak tenaga kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan produksi.
Routing atau penentuan aliran akan menentukan urutan kegiatan dari proses produksi. Hal yang menjadi fokus pada tahapan ini akan dimulai dari pengolahan awal bahan baku, pembentukan, pemolesan, finishing, quality control, hingga distribusi barang-barang. Pada tahap ini, kamu harus menentukan aliran secara akurat dan efisien agar bisa berjalan dengan efektif.
Baca Juga: Ketahui Apa yang Dimaksud Dengan Perilaku Konsumen dan Cara Memanfaatkannya
Penjadwalan ini akan menentukan kapan produksi harus dilakukan setelah alur selesai dibuat. Dalam pelaksanaannya, penjadwalan mempertimbangkan jam kerja pekerja dan lamanya setiap alur produksi. Secara umum, perusahaan akan membutuhkan jadwal induk yang kemudian dibagi atau dipecah menjadi beberapa rencana yang lebih rinci.
Tahapan ini akan menetapkan proses pemberian pesanan untuk memulai produksi setelah jadwal produksi ditetapkan. Untuk proses ini, perusahaan akan menyertakan hasil dari tahapan-tahapan sebelumnya. Mulai dari bahan baku, alur produksi, hingga waktu produksi. Jika tahap ini dapat dilakukan dengan sukses, kamu bisa berharap lebih jika proses produksi bisa berjalan dengan lancar.
Itulah beragam hal yang harus kamu ketahui dari proses produksi sebuah perusahaan. Agar bisa lebih paham dan mengerti mengenai apa yang dimaksud dengan proses produksi, maka kamu bisa belajar dari beragam materi manajemen operasional yang ada di GreatNusa. Tunggu apalagi, temukan jawaban yang lebih komplit dari pertanyaan apa yang dimaksud dengan proses produksi di sini.
Content planner adalah strategi pemasaran untuk memproduksi konten dan dipublikasikan. Berikut pengertian, fungsi, dan cara menggunakannnya!
Content planner adalah sebuah strategi yang dirancang secara khusus agar setiap konten yang kamu hasilkan dapat berjalan sesuai rencana. Sebuah content plan yang baik, akan dapat membantu perusahaan memiliki peningkatan traffic dan penjualan produk yang signifikan.
Tanpa adanya perencanaan konten ini, kamu akan sulit untuk mengevaluasi, apakah konten yang kamu buat sudah dapat membantu perusahaan kamu mencapai target yang diharapkan atau tidak. Melalui artikel ini, kamu akan diajak untuk mendalami pengertian, fungsi, serta cara membuat sebuah content planner. Mari kita simak bersama!
Dalam dunia digital marketing, merancang content planner adalah tahapan yang tidak boleh kamu lupakan. Tanpa adanya perencanaan ini, kamu akan kesulitan untuk menciptakan konten yang runut, sesuai dengan tujuan akhir kamu, yaitu brand awareness yang berujung pada mendapatkan konsumen baru. Berikut adalah penjabaran definisi fungsi, dan manfaat dari content planner untuk sebuah bisnis atau perusahaan.
Content Planner adalah sebuah rencana atau strategi yang digunakan oleh tim pemasaran untuk memperkirakan konten yang akan diproduksi dan dipublikasikan dalam jangka waktu tertentu. Content Planner membantu tim pemasaran untuk memastikan bahwa setiap konten yang diproduksi memiliki tujuan yang jelas dan konsisten dengan tujuan bisnis, serta dapat membantu tim untuk mengatur waktu produksi dan publikasi konten secara efektif.
Baca Juga : 8 Digital Marketing Tools Yang Harus Kamu Miliki
Fungsi content planner adalah untuk membantu tim pemasaran untuk mengatur dan merencanakan produksi konten dengan lebih efektif. Content planner membantu tim pemasaran untuk memastikan bahwa setiap konten memiliki tujuan yang jelas dan relevan dengan target audiens, serta membantu tim pemasaran untuk mengatur waktu produksi dan publikasi konten dengan lebih efektif.
Content planner dapat membantu tim pemasaran memperkirakan konten apa yang akan dihasilkan, kapan akan diproduksi, dan bagaimana konten tersebut akan dipromosikan kepada audiens target. Fungsi content planner juga membantu tim untuk memastikan bahwa konten yang dihasilkan konsisten dengan merek dan tujuan bisnis, sehingga dapat membantu tim pemasaran untuk membangun kesadaran merek dan memperkuat keterikatan dengan audiens.
Manfaat content planner adalah sebagai berikut:
Meskipun terkadang digunakan secara bergantian, content planner dan editorial calendar memiliki perbedaan dalam fokus dan detailnya. editorial calendar biasanya lebih fokus pada jadwal publikasi dan pengiriman konten, sedangkan content planner lebih fokus pada perencanaan dan strategi konten secara keseluruhan.
Editorial calendar seringkali digunakan sebagai bagian dari content planner dan membantu tim pemasaran untuk mengorganisir jadwal publikasi konten secara efektif. Sedangkan content planner membantu tim pemasaran untuk merencanakan strategi konten yang sesuai dengan tujuan bisnis dan audiens target, serta membantu tim untuk mengoptimalkan penggunaan waktu dan sumber daya secara efektif.
Baca Jaga : User Generated Content: Pengertian Serta Manfaatnya dalam Dunia Digital Marketing
Content planner adalah alat yang berguna untuk membantu tim pemasaran dalam merencanakan dan mengatur konten yang akan diproduksi dan dipublikasikan. Berikut adalah beberapa fungsi content planner yang dapat membantu tim pemasaran dalam melakukan hal tersebut:
Content planner membantu tim pemasaran untuk merencanakan strategi pemasaran konten yang efektif. Dalam content planner, tim pemasaran dapat menetapkan tujuan pemasaran konten dan mengidentifikasi audiens target yang ingin mereka capai. Dengan demikian, tim pemasaran dapat menghasilkan konten yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan audiens mereka.
Content planner membantu tim pemasaran untuk mengorganisir konten yang akan diproduksi. Dalam content planner, tim pemasaran dapat merencanakan jenis konten yang akan diproduksi, topik yang akan diangkat, dan gaya penulisan yang sesuai dengan merek. Dengan memiliki rencana konten yang jelas, tim pemasaran dapat menghindari situasi di mana mereka harus membuat konten dengan terburu-buru atau mengalami kekurangan sumber daya untuk produksi konten.
Content planner membantu tim pemasaran untuk mengatur jadwal publikasi konten dengan efektif. Dalam content planner, tim pemasaran dapat menentukan kapan konten akan diproduksi dan kapan konten tersebut akan dipublikasikan. Hal ini dapat membantu tim pemasaran untuk menghindari situasi di mana konten dipublikasikan secara tidak teratur atau tidak konsisten, yang dapat mempengaruhi keterlibatan dan kepercayaan audiens.
Content planner dapat membantu tim pemasaran untuk mengukur efektivitas konten yang diproduksi. Dalam content planner, tim pemasaran dapat menetapkan metrik yang sesuai dengan tujuan bisnis dan tujuan pemasaran konten mereka, seperti jumlah tampilan, jumlah pengguna baru, atau penjualan yang dihasilkan. Dengan demikian, tim pemasaran dapat mengevaluasi dan meningkatkan kinerja konten mereka dari waktu ke waktu.
Baca Juga : Ketahui 7 Tipe Content Writing dalam Dunia Marketing
Content planner adalah alat yang berguna untuk membantu tim pemasaran merencanakan dan mengorganisir konten yang akan diproduksi dan dipublikasikan. Berikut adalah beberapa cara untuk menggunakan content planner secara efektif.
Pertama-tama, tim pemasaran harus menentukan topik dan jenis konten yang akan diproduksi. Hal ini dapat dilakukan dengan menganalisis pasar dan audiens target mereka. Dalam content planner, tim pemasaran dapat membuat daftar topik dan jenis konten yang akan diproduksi, seperti artikel blog, video, atau infografis.
Setelah menentukan topik dan jenis konten, tim pemasaran harus menentukan target audiens mereka. Dalam content planner, tim pemasaran dapat membuat profil audiens target, seperti usia, jenis kelamin, pendidikan, dan minat mereka. Hal ini dapat membantu tim pemasaran untuk memproduksi konten yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan audiens mereka.
Tim pemasaran harus menentukan jadwal publikasi konten mereka dengan mempertimbangkan ketersediaan sumber daya dan audiens target mereka. Dalam content planner, tim pemasaran dapat membuat kalender editorial untuk menentukan kapan konten akan diproduksi dan dipublikasikan. Hal ini dapat membantu tim pemasaran untuk memastikan bahwa konten dipublikasikan secara teratur dan konsisten.
Selain topik dan jenis konten, tim pemasaran juga harus mempertimbangkan format konten yang sesuai dengan merek mereka. Dalam content planner, tim pemasaran dapat menentukan format konten yang akan diproduksi, seperti artikel blog, video, atau infografis. Hal ini dapat membantu tim pemasaran untuk menghasilkan konten yang sesuai dengan merek mereka dan juga sesuai dengan preferensi audiens mereka.
Terakhir, tim pemasaran harus memperhatikan SEO atau optimasi mesin pencari dalam konten mereka. Dalam content planner, tim pemasaran dapat memperhatikan kata kunci yang relevan dengan topik dan audiens mereka, dan memastikan bahwa kata kunci tersebut dimasukkan ke dalam konten mereka. Hal ini dapat membantu meningkatkan keterlihatan konten mereka di mesin pencari dan mendatangkan lebih banyak pengunjung ke situs web mereka.
Itulah tadi ulasan lengkap seputar content planner yang bisa kamu terapkan untuk peningkatan brand awareness dan penjualan yang efektif. Jika kamu membutuhkan pemahaman yang lebih mendalam seputar content planner, kamu bisa berpartisipasi di kursus pengembangan diri yang disediakan oleh GreatNusa.
GreatNusa adalah portal pembelajaran online dengan visi mencetak pemimpin masa depan Indonesia yang berani menjadi pribadi “Harmonis, Ekselen, Berani, Amanah, dan Tangguh” (HEBAT) dengan materi pembelajaran berkualitas.
Akses pembelajaran dengan mudah dari mana saja dan kapan saja tersedia dalam bentuk kursus gratis maupun kursus berbayar melalui website dan aplikasi GreatNusa. Untuk informasi lebih lengkapnya silahkan kunjungi kami di sini atau bisa juga melalui email GreatNusa di kontak@greatnusa.com.