Menampilkan 151-156 dari 440 Artikel
Seorang manajer perusahaan yang baik akan mengetahui macam macam biaya produksi. Biaya produksi merupakan salah satu aspek penting yang harus ada dalam suatu perusahaan. Dengan biaya tersebut, perusahaan dapat memproduksi suatu barang sehingga mendapat imbal hasil.
Pada artikel ini, kami akan menjelaskan mengenai macam-macam biaya produk beserta contoh-contohnya yang biasanya ada pada sebuah perusahaan.
Klasifikasi biaya produksi sangat penting bagi perusahaan untuk mengetahui jenis biaya apa saja yang dibutuhkan selama proses manufaktur produk, agar dapat mempermudah dalam perhitungan harga pokok barang nantinya.
Klasifikasi biaya produksi memiliki pengaruh terhadap perhitungan laporan keuangan perusahaan. Mengapa? Karena perusahaan harus dapat memahami dengan benar apa saja jenis biaya produksi yang dikeluarkan sehingga dapat menghitungnya dengan benar.
Setidaknya, ada 5 jenis biaya produksi yang umum dan biasanya berlaku ketika mengelola produk. Berikut adalah macam-macam biaya produksi:
Biaya tetap adalah pengeluaran yang jumlahnya tidak akan berubah, meskipun volume produksi barang mengalami peningkatan atau penurunan. Jenis biaya ini memiliki sifat yang pasti, sehingga dapat dianggarkan dengan tepat.
Unsur biaya tetap memiliki jumlah nominal yang sama yang harus dibayarkan untuk setiap proses produksi. Biaya tetap tidak akan mengalami pembengkakan meskipun proses produksi sibuk, sehingga dapat meningkatkan output.
Salah satu contoh biaya tetap yang harus dibayar oleh perusahaan dalam jumlah yang sama walaupun volume produksi berubah adalah biaya sewa pabrik. Perusahaan wajib membayar biaya tersebut secara berkala sesuai dengan harga yang disepakati.
Bentuk lain dari biaya tetap adalah pengeluaran perusahaan untuk membayar gaji bulanan karyawan. Pengeluaran perusahaan lain yang termasuk ke dalam biaya diantaranya:
Biaya tidak tetap adalah biaya yang besarnya bergantung pada jumlah produksi dari produk yang sedang diolah. Oleh karena itu, semakin banyak barang yang diproduksi, makan semakin besar biaya tidak tetap yang dikeluarkan.
Selain itu, besaran biaya tidak tetap juga dapat dikaitkan dengan kondisi pasar. Misalnya, ketika daya serap pasar terhadap produk sedang meningkat, maka nilai biaya tidak tetap yang harus dikeluarkan juga akan meningkat.
Contoh pengeluaran dari biaya tidak tetap:
Biaya marginal juga dapat disebut sebagai pengeluaran tambahan yang akan digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan produksi. Perusahaan dapat mengetahui jumlah output maksimum yang dapat diperoleh selama proses produksi dengan menambahkan biaya marginal.
Perhitungan biaya marginal dilakukan dengan menambahkan biaya tidak tetap selama proses produksi. Perusahaan juga dapat menghubungkan biaya tetap dengan biaya marginal ketika memproduksi output tambahan.
Fungsi biaya marginal adalah untuk membantu perusahaan memaksimalkan operasi secara keseluruhan. Hal ini akan memungkinkan perusahaan untuk mencapai nilai keuntungan produk yang maksimal dengan lebih efisien.
Biaya marginal hanya dapat dihitung setelah biaya tetap dan biaya variabel diketahui oleh perusahaan. Perhitungan biaya marginal dilakukan dengan membagi kenaikan biaya dan perubahan jumlah target produksi.
Contoh pengeluaran untuk biaya marginal:
Biaya total adalah keseluruhan biaya yang diperoleh dari penggabungan biaya variabel dan biaya tetap. Biaya total ini akan menjadi informasi tentang jumlah keseluruhan biaya yang dikeluarkan selama proses produksi.
Baca Juga: Bagaimana Cara Menghitung Biaya Produksi Per unit?
Biaya total ini hanya dapat dihitung apabila perusahaan telah memiliki output berupa produk jadi yang siap dijual. Perhitungan biaya total ini harus dilakukan setiap kali masa produksi selesai agar dapat segera dilaporkan.
Biaya total ini bersifat komprehensif karena mencakup seluruh pengeluaran perusahaan selama proses produksi. Biaya bahan baku, administrasi, dan pemasaran harus diperhitungkan dalam total biaya ini.
Biaya rata-rata adalah biaya per unit yang akan diperoleh dengan membagi total pengeluaran dengan total output produksi. Biaya rata-rata ini dibutuhkan oleh perusahaan untuk menentukan keputusan produksi pada masa yang akan datang.
Biaya produksi per unit akan diketahui dengan menghitung biaya rata-rata ini. Selanjutnya, perusahaan dapat menentukan persentase keuntungan yang ingin dicapai dari biaya rata-rata. Biaya rata-rata akan dibandingkan dengan biaya tetap ketika membuat keputusan produksi.
Dari hasil perbandingan tersebut akan diperoleh informasi mengenai biaya mana yang lebih tinggi antara biaya tetap dan biaya variabel. Hal ini dapat dijadikan sebagai tolak ukur bagi perusahaan untuk menentukan laba yang ideal.
Contoh pengeluaran untuk biaya rata-rata: Jika biaya total dalam satu bulan adalah 400 juta, dan kegiatan produksi menghasilkan 400 buah barang, maka biaya rata-rata adalah hasil pembagian keduanya, yaitu 1 juta.
Demikian penjelasan mengenai macam macam biaya produksi. Jika kamu tertarik untuk mempelajari topik ini lebih lanjut, kamu bisa mengikuti kursus strategi manajemen operasional di GreatNusa.
Mengelola bisnis tidak mungkin dipisahkan dari uang. Mempersiapkan modal, mengelola uang, menyusun anggaran, dan mencatat biaya baru sebagian kecil dari manajemen keuangan yang harus dimiliki perusahaan. Melakukannya tanpa laporan keuangan yang rapi bisa berakibat buruk pada keseluruhan kinerja perusahaan. Oleh karena itu, manajemen keuangan menjadi hal penting dan salah satu fungsi manajemen keuangan yaitu membuat perusahaan tetap dapat berjalan.
Meningkatkan nilai perusahaan secara maksimal adalah salah satu fungsi dari penerapan manajemen keuangan, termasuk upaya pemberian nilai tambah pada aset para pemegang saham. Manajemen keuangan pun terfokus pada berbagai aktivitas perusahaan terkait cara mendapatkan pendanaan, pengalokasian dana, serta pengelolaan aset guna mencapai tujuan perusahaan.
Lalu, mengapa manajemen keuangan begitu penting? Apa saja fungsi manajemen keuangan lainnya dan bagaimana cara menyusun strategi keuangan yang tepat? Mari simak pembahasan berikut ini.
Secara simpel, keuangan atau modal adalah salah satu unsur manajemen yang membuat sebuah perusahaan berjalan. Hal itulah yang membuat sebuah perusahaan harus menerapkan atau memiliki prosedur manajemen keuangannya sendiri.
Manajemen keuangan merupakan tanggung jawab terpenting pemilik dan jajaran manajemen perusahaan. Pasalnya, ini jadi alat utama untuk mengendalikan sebagian besar kegiatan manajemen. Tanpa pengelolaan keuangan yang baik, bukan cuma perusahaan menanggung kerugian finansial, tetapi juga kerugian lainnya yang berimbas pada operasional harian perusahaan.
Setiap keputusan terkait manajemen keuangan ini harus diambil dengan mempertimbangkan konsekuensi yang dapat mempengaruhi laba, arus kas, dan kondisi finansial lain seperti tercantum pada laporan keuangan. Lebih lanjut, data manajemen keuangan merangkum statistik yang bisa jadi dasar penilaian efektivitas dan efisiensi perusahaan.
Oleh karena itu, ada beberapa alasan mengapa manajemen keuangan penting untuk bisnis maupun perusahaan. Berikut ini adalah tujuan manajemen keuangan:
Perusahaan harus membeli aset melalui berbagai pertimbangan. Manajemen keuangan yang maksimal akan membantu perusahaan menilai mana aset yang dapat mendatangkan keuntungan perusahaan dan mana yang tidak.
Salah satu indikator yang dipakai apakah jumlah pendapatan yang akan dihasilkan pembelian aset dapat seimbang dengan jumlah dana yang akan dikeluarkan. Ketika pengeluaran dana diatur dengan efektif, perusahaan tidak perlu meminjam dana besar untuk mendatangkan aset yang berpotensi merugikan mereka.
Arus kas yang baik berarti perusahaan punya kas cukup untuk kegiatan operasionalnya, seperti membayar sewa, tagihan listrik, air, dan internet, asuransi, serta gaji karyawan. Cara termudah untuk mengetahuinya adalah dengan membandingkan tanggal jatuh tempo piutang bisnis dan tagihan terutang.
Dengan memiliki manajemen keuangan yang rapi, perusahaan dapat mengelola semua pengeluaran operasional secara cermat. Pengelolaan biaya ini penting supaya dana dan pendapatan yang diperoleh tidak hanya habis untuk membiayai keberlangsungan perusahaan.
Jika biaya operasional membengkak, perusahaan bisa saja mengambil jalan pintas dengan menaikkan harga penjualan. Namun, dalam jangka panjang konsumen bisa “lari” dan pindah ke tempat lain yang menawarkan harga lebih murah.
Manajemen keuangan yang baik juga bisa membantu perencanaan pajak perusahaan. Penyusunan estimasi perpajakan dinilai efektif untuk mengetahui berapa besaran dana yang perlu dikeluarkan untuk membayar pajak sebelum jatuh tempo. Bagaimanapun membayar pajak tepat waktu penting agar terhindar dari pembayaran denda pajak akibat kelalaian perusahaan sendiri.
Fungsi manajemen keuangan yaitu menggambarkan siklus kehidupan perusahaan, mengelola keuangan dalam situasi aktivitas operasional normal, menyusun laporan kegiatan operasional bisnis, serta mengarsipkan, melaporkan, dan membayar pajak. Penjelasan masing-masing poin dijabarkan di bawah ini.
Situasi arus kas negatif alias merugi pada periode berjalan lazim dialami sebagian besar perusahaan. Manajemen keuangan berfungsi mengatasi situasi tersebut. Pemilik harus menyusun proyeksi keuangan dari arus kas negatif agar dapat memperoleh modal guna memulihkan bisnisnya.
Bahkan, saat perusahaan berkembang, butuh lebih banyak uang untuk membiayainya. Maka, perencanaan dan penganggaran kebutuhan keuangan tidak bisa ditunda. Manajemen keuangan harus mampu memperoleh sumber dana tepat berbiaya terendah dan mengontrol biaya perusahaan.
Manajemen keuangan berfungsi menjaga arus kas secara efisien lewat siklus hidup perusahaan: produksi, penjualan, mengumpulkan piutang, dan mengulang siklus dari awal dengan beli bahan baku lebih banyak. Dalam proses tersebut perhitungkan juga berapa biaya dan tagihan yang harus dilunasi dengan uang kas.
Di sisi lain manajemen keuangan juga dapat membantu perusahaan bersiap menghadapi faktor eksternal, seperti kondisi ekonomi fluktuatif. Pastikan perusahaan punya likuiditas cukup saat terjadi penurunan ekonomi.
Fungsi manajemen keuangan yaitu melaporkan kegiatan operasional bisnis secara rutin kepada pemegang saham maupun investor. Hal ini terkait informasi keamanan dan pengembalian investasi yang mereka tanamkan.
Maka, manajer bisa meminta jenis laporan lain yang menunjukkan indikator kinerja dari berbagai aktivitas divisi-divisi dalam perusahaan. Penyusunan sistem pun harus komprehensif agar dapat mempersiapkan berbagai laporan yang diperlukan semua pihak, baik itu manajemen, investor, kreditur, maupun pemegang saham.
Seperti telah disinggung di atas, manajemen keuangan juga berfungsi merencanakan, membayar pajak perusahaan sesuai jatuh tempo. Dengan memplot waktu pembayaran pajak, perusahaan dapat menyiapkan dana yang dimaksud jauh-jauh hari sesuai pos anggaran yang telah disusun.
Untuk memastikan manajemen keuangan berjalan lancar, butuh strategi cermat agar perusahaan yang tepat. Beberapa cara berikut dapat diterapkan dalam bisnis.
Sumber pendanaan berperan penting dalam membiayai aktivitas operasional perusahaan. Manajemen keuangan yang rapi akan membantu pemilik mengestimasi berapa biaya awal yang harus dipersiapkan saat membangun bisnis. Manajemen keuangan menawarkan perhitungan cermat guna memperoleh pembiayaan awal sehingga dapat diajukan kepada kreditur maupun bank sebagai alternatif sumber pendanaan.
Anggaran ibarat peta jalan yang akan menampilkan berbagai pos pembiayaan di masa mendatang. Perusahaan manufaktur misalnya, memakai laporan anggaran untuk menelusuri biaya variabel, tetap, atau overhead dari proses produksi yang dilakukan. Laporan anggaran ini dapat memproyeksikan berapa biaya yang akan dihabiskan. Pemilik dan manajer pun dapat menilai apakah biaya itu cukup menguntungkan atau merugikan.
Pada perusahaan yang lebih mapan, teknik manajemen keuangan digunakan untuk menciptakan dan mengelola struktur modal, yaitu besaran proporsi pemakaian utang dan pembiayaan ekuitas dari suatu perusahaan. Hasil keputusan manajemen keuangan dapat jadi dasar untuk membiayai ekspansi operasi maupun menangkap peluang baru mengembangkan perusahaan.
Salah satu komponen manajemen keuangan yang dapat diberdayakan untuk menjaga performa adalah analisis keuangan. Pemilik dan manajer dapat memakai metode kuantitatif untuk mengukur bagaimana kinerja perusahaan, seperti arus kas masuk, laba dari investasi, dan jumlah waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh modal kembali.
Analisis keuangan juga bisa menjadi tolak ukur dalam membandingkan kinerja perusahaan di masa lampau dan masa kini. Dengan begitu manajemen keuangan dapat menunjukkan secara jelas apakah perusahaan mengalami peningkatan kinerja. Dari sini, perusahaan dapat memantapkan strategi manajemen keuangan seperti apa yang akan diterapkan berikutnya.
Fungsi manajemen keuangan yaitu membantu merencanakan keuangan perusahaan dengan baik. Pengelolaan keuangan yang cermat di segala lini akan membantu deteksi masalah apa pun lebih awal, sekaligus mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi di kemudian hari.
Berencana menambah keterampilan dalam manajemen keuangan? Kamu bisa mengikuti kursus Bisnis & Manajemen tentang manajemen keuangan di GreatNusa. Dengan pendampingan pengajar profesional, kamu bisa mendapat lebih banyak pengetahuan baru seputar pengelolaan keuangan perusahaan.
Yuk, segera meluncur ke GreatNusa dan daftar sekarang juga!
Dalam sebuah organisasi atau perusahaan, manajemen merupakan bagian penting yang tidak dapat diabaikan. Bisa dibilang, manajemen adalah jantung sebuah perusahaan. Karena fungsinya begitu penting, manajemen perlu dibagi menjadi beberapa bagian atau bidang bidang manajemen.
Bagian tersebut dikenal sebagai bidang manajemen dan bertugas mengorganisasi suatu unsur agar perusahaan bisa berjalan dengan baik. Setiap bidang sama pentingnya dan memiliki fungsi yang berbeda satu sama lain. Di dunia bisnis sendiri, setidaknya ada 5 bidang manajemen yang dikenal.
Manajemen produksi merupakan salah satu dari bidang-bidang manajemen yang ada di sebuah perusahaan atau organisasi. Fungsi utamanya adalah, mengelola beberapa faktor yaitu sumber daya, modal, dan keterampilan untuk menambah nilai guna barang dan jasa.
Beberapa kegiatan bidang manajemen produksi adalah:
Peran manajemen produksi cukup penting mengingat bidang ini bertanggung jawab terhadap kualitas barang atau jasa yang dihasilkan. Keberadaan bidang ini termasuk wajib di setiap perusahaan agar tujuan utama tercapai, yaitu mendapatkan keuntungan dan meningkatkan angka penjualan.
Sebagaimana namanya, bidang manajemen ini berhubungan dengan promosi dan distribusi barang atau jasa di sebuah perusahaan. Dalam praktiknya, manajemen pemasaran bertugas untuk meningkatkan keuntungan perusahaan melalui penjualan, mendatangkan pelanggan baru, serta memperluas target pasar.
Seperti halnya manajemen produksi, fungsi manajemen pemasaran cukup penting. Adapun kegiatan bidang ini meliputi:
Dalam praktiknya, mereka yang ada di bidang manajemen pemasaran akan melakukan penelitian untuk mengidentifikasi dinamika konsumen sehingga perusahaan bisa memproduksi barang atau jasa yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Kegiatan perencanaan pemasaran meliputi menentukan target dan segmen pasar, memutuskan metode apa yang akan digunakan, dan menyiapkan perangkat pemasaran sesuai kebutuhan.
Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui peluang pasar dan kendala apa saja yang akan dialami ketika hasil produksi beredar. Dari kegiatan yang dilakukan saat analisa pemasaran, manajemen produksi akan mendapat gambaran untuk membuat inovasi produk yang sekiranya mampu bersaing dan mengatasi segala kendala yang ada.
Kegiatan yang terakhir ini merupakan inti dari keberadaan manajemen pemasaran. Tujuan utamanya adalah meningkatkan awareness produk dan mengenalkan konsumen pada keunggulan barang atau jasa yang dijual oleh perusahaan.
Melihat fungsi dan kegiatannya, tidak heran jika manajemen pemasaran selalu berhubungan dengan pihak di luar perusahaan untuk menjalin kerja sama. Pihak-pihak yang terlibat biasanya bergerak di bidang media cetak, elektronik, ataupun digital.
Kegiatan utama manajemen personalia adalah mengalokasikan, melatih, serta mengembangkan sumber daya manusia (SDM) berdasarkan kebutuhan setiap bagian di sebuah perusahaan. Fungsinya tentu saja, untuk meningkatkan produktivitas dan kinerja karyawan.
Baca Juga: Definisi dan Cara Evaluasi Kinerja Karyawan
Berbeda dengan bidang-bidang manajemen lainnya, personalia selalu dikaitkan dengan HRD (Human Resources Development). Lalu, apakah manajemen personalia sama dengan HRD?
Meskipun unsur manajemen yang dikelola sama, yaitu SDM, kenyataannya dua hal tersebut memiliki lingkup kerja berbeda. HRD cenderung fokus pada SDM dan segala kebutuhan mereka. Sedangkan personalia berurusan dengan segala masalah administratif yang mendukung fungsi HRD.
Dalam praktiknya, manajemen personalia berperan besar dalam efektivitas budaya kerja di sebuah perusahaan. Bidang manajemen ini memastikan bahwa setiap SDM memiliki kualitas yang dibutuhkan. Setidaknya ada 4 macam kegiatan manajemen personalia, yaitu rekrutmen, pengembangan, pemeliharaan, dan pemberian kompensasi.
Dalam sebuah perusahaan, tujuan utama bidang manajemen keuangan adalah sebagai pengatur keseimbangan dana yang masuk dan keluar. Upaya tersebut dilakukan agar nilai perusahaan bisa meningkat dan mengalami keuntungan. Unsur utama bidang ini adalah dana dan sumber dana.
Pada praktiknya, kegiatan manajemen keuangan meliputi:
Sedangkan fungsi bidang manajemen keuangan adalah:
Baca Juga: Manajemen Waktu: Pengertian dan Cara Menerapkannya
Bidang manajemen yang terakhir adalah akuntansi. Manajemen ini erat kaitannya dengan manajemen keuangan. Jika pengelolaan dan sirkulasi menjadi bagian dari kegiatan manajemen keuangan, maka pencatatan dan analisa adalah sasaran utama manajemen akuntansi.
Fungsi manajemen akuntansi adalah memastikan bahwa setiap dana yang masuk dan keluar senantiasa tercatat dan sesuai dengan anggaran. Inilah mengapa mereka yang bekerja di bidang manajemen akuntansi pasti berhubungan dengan pengumpulan data secara rutin dalam beberapa periode.
Metode pencatatan yang digunakan pun cukup sistematis untuk memastikan laporan yang dihasilkan valid. Di lapangan, kegiatan manajemen keuangan di suatu perusahaan meliputi:
Baca Juga: Apa Saja Unsur-Unsur Manajemen Risiko
Setiap bidang manajemen memiliki fungsi yang tidak bisa dinafikan. Keberadaannya pun senantiasa dibutuhkan sebagai bagian dari berhasil tidaknya pengelolaan perusahaan. Inilah mengapa ilmu manajemen sepertinya tidak cukup apabila disampaikan dalam bentuk teori saja.
Pengaplikasian manajemen secara langsung di sebuah perusahaan bisa menjadi sumber ilmu bermanfaat, terutama bagi kamu yang benar-benar ingin terjun di bidang manajerial. Apabila ilmu tentang manajemen yang dimiliki dirasa kurang, jangan ragu untuk mengikuti kursus daring di GreatNusa.
Ada banyak sekali pilihan kursus dari berbagai bidang keilmuan terutama manajemen yang ditawarkan oleh GreatNusa. Dengan metode praktis dan menyenangkan, kursus tidak hanya memberi kita pengetahuan baru tetapi juga membantu pengaplikasian ilmu sehingga ketika terjun langsung di lapangan kamu tahu apa yang harus dilakukan.
Itulah ulasan tentang bidang-bidang manajemen, semoga bermanfaat.
Indikator brand image adalah hal yang perlu kamu pahami ketika menjalankan bisnis baru. Mengapa? Brand image adalah pandangan dari audiens (pelanggan dan calon pelanggan) dari bisnis yang kamu jalankan tentang brand yang sedang dibangun. Dengan memahami indikator keberhasilan brand image, kamu dapat mengetahui pandangan orang-orang terhadap bisnismu. Dengan demikian, kamu dapat menjalankan strategi bisnis yang sesuai dengan brand image dari bisnis tersebut.
Jika kamu belum memahami brand image, tenang saja. Pada artikel ini, kami akan membahas tentang apa itu brand image, indikatornya, dan cara membangunnya.
Brand image adalah persepsi dari sebuah brand di benak pelanggan atau menurut pelanggan. Yang bisa juga diartikan, brand image adalah kumpulan keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki pelanggan mengenai brand.
Sejalan dengan yang dikatakan Kotler (2001), menurutnya sebuah image atau citra adalah seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki seseorang mengenai suatu objek. Di sisi lain, Keller (1993) menganggap brand image sebagai seperangkat persepsi tentang suatu brand dalam ingatan konsumen.
Definisi lainnya yang lebih sederhana dari brand image adalah persepsi pelanggan terhadap brand berdasarkan interaksi dan pengalaman pelanggan dengan brand atau keyakinan pelanggan tentang brand tersebut.
Sebuah brand dapat dipersepsikan secara berbeda oleh pelanggan yang berbeda. Oleh karena itu, pembentukan brand image yang konsisten adalah tugas yang harus dilakukan oleh semua pemilik bisnis atau orang yang menjalankan bisnis tersebut.
Setiap perusahaan berusaha untuk membangun citra yang kuat karena membantu dalam memenuhi motif bisnis mereka. Dengan memiliki brand image yang kuat, sebuah perusahaan dapat memiliki keuntungan sebagai berikut:
Perusahaan dengan citra yang buruk mungkin kesulitan untuk beroperasi dan mungkin tidak dapat meluncurkan produk baru dengan brand yang sama. Maka dari itu, citra yang baik dari brand sangat penting untuk dibangun.
Perusahaan menghabiskan sebagian besar waktu, tenaga, dan sumber daya dalam membangun identitas brand. Mereka memutuskan bagaimana brand akan terlihat, bagaimana perasaan pelanggan ketika membeli produk dari brand tersebut, di mana brand harus ditempatkan di benak konsumen, dan asosiasi lainnya. Semua ini, jika diringkas, memunculkan kepribadian brand yang pada akhirnya memunculkan brand image ketika pelanggan berinteraksi dengan brand tersebut atau sekadar mengetahuinya.
Sekarang, citra dari brand tidak selalu terbentuk dari interaksi dan pengalaman pelanggan dengan brand tersebut. Ada kalanya calon pelanggan membentuk brand image di benak pelanggan setelah membaca berita tentang brand tersebut atau sekadar setelah melihat ulasan dari seorang influencer mengenai brand tersebut.
Seperti halnya dengan interaksi manusia, ketika kita bertemu dengan seseorang, kita menilai kepribadiannya dan membentuk persepsi tentang dia dalam pikiran kita berdasarkan interaksi yang terjadi. Demikian pula, kita juga dapat membentuk persepsi ketika kita mendengar tentang orang itu dari beberapa teman kita.
Untuk mengetahui seberapa besar persepsi khalayak umum atau audiens terhadap sebuah produk ketika memikirkan produk tersebut, ada yang disebut dengan indikator brand image. Menurut Biel (2004), ada 3 indikator yang dapat membentuk brand image, antara lain:
Citra perusahaan, atau citra korporat, merupakan citra yang terbentuk di dalam perusahaan atau kelompok asosiasi untuk membangun citra dan berperan besar dalam memengaruhi keputusan khalayak umum atau konsumen sebelum membeli produk.
Citra produk merupakan citra yang terbentuk dalam suatu produk yang meliputi atribut produk, manfaat, kegunaan bagi konsumen, serta jaminan dari produk tersebut bagi konsumen. Tanpa adanya citra produk yang kuat dan positif, maka akan sangat sulit bagi sebuah perusahaan untuk menarik konsumen baru dan mempertahankan pasar yang sudah ada.
Jika citra dari produkmu tidak sesuai dengan kebutuhan atau keinginan konsumen, maka kamu bukan hanya kehilangan konsumen saja namun akan membuat calon konsumen tidak ingin membeli produkmu juga.
Citra pengguna merupakan citra yang terbentuk di dalam diri seseorang yang menggunakan produk atau jasamu berdasarkan kepribadian, status sosial, gaya hidup, dan lain sebagainya. Jika konsumen memiliki kepribadian dan gaya hidup yang mewah dan modern, maka ia cenderung akan membeli berbagai produk dengan desain yang modern dan elegan.
Untuk membangun brand image yang kuat, kamu harus mulai dengan memahami siapa brand milikmu dan apa artinya. Pekerjaan dasar ini membantu kamu memosisikan diri di pasar dan memenangkan hati target pelanggan.
Penting untuk memulai dengan mendefinisikan misi, visi, dan nilai dari brand milikmu karena semua yang dilakukan perusahaanmu (dan setiap pengalaman yang kamu berikan) harus sejalan dengan misi dan nilai milikmu. Inkonsistensi dalam nilai akan merusak brand image, jadi kamu harus menentukan tujuan sebelum mempromosikan brand milikmu.
Selain itu, nilai-nilai dari brand tidak hanya akan menarik pelanggan tetapi juga akan mendorong keterlibatan karyawan. Karyawan yang didorong oleh misi akan bertahan di perusahaan lebih lama dan lebih cenderung menjadi karyawan yang berkinerja lebih tinggi. Memahami misi, visi, dan nilai dari brand (dan mempraktikkan apa yang kamu ceritakan) dapat sangat membantu dalam mempertahankan karyawan dan pelanggan yang bahagia dan produktif.
Pernyataan tentang posisi dari brand milikmu dapat membedakan kamu dari pesaing dan memberi tahu konsumen dengan tepat bagaimana kamu memecahkan kebutuhan audiens target.
Untuk melakukan hal ini, kamu perlu meneliti pesaing dan memahami apa yang membuat brand milikmu unik. Mungkin kamu memiliki kekuatan di area yang menjadi kelemahan salah satu pesaing. Setelah kamu memahami apa yang membuat kamu berbeda, buatlah satu atau dua kalimat pernyataan yang mengomunikasikan nilai unik dari brand milikmu kepada pelanggan.
Sama seperti seseorang, setiap brand membutuhkan kepribadian, suara, dan karakteristik yang unik dan menarik. Mulailah dengan memilih nada dan tulis setidaknya 10 keunggulan dari brand milikmu. Mendefinisikan kepribadian brand akan membawa konsistensi pada pemasaran dan brand image.
Jika kamu tidak tahu siapa calon pelanggan yang ingin diraih, kamu tidak dapat membuat strategi pemasaran yang khusus untuk brand milikmu.
Pertama, kamu harus meneliti pasar dan mengumpulkan data demografis dan psikografis tentang pelangganmu. Kemudian, kamu dapat mengelompokkannya untuk membuat tiga hingga lima representasi fiktif dari pelanggan targetmu. Memahami persona pembeli dan audiens adalah kunci untuk menggambarkan citra yang tepat untuk brand milikmu.
Itu tadi adalah penjelasan singkat mengenai brand image, indikatornya, dan sebagainya. Jika kamu tertarik untuk mempelajari topik ini lebih lanjut, kamu dapat mengikuti kursus manajemen di GreatNusa. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi website kami di sini. Semoga pembahasan tentang indikator brand image ini dapat membantumu.
Meski berkomunikasi dan berinteraksi jadi sesuatu yang kita lakukan setiap hari, ternyata interpersonal skill atau kemampuan interpersonal tetap perlu dilatih. Apalagi, jika kamu mengaitkan keterampilan ini dengan dunia kerja. Tapi, apa itu interpersonal skill?
Ketika suatu perusahaan membuka lowongan kerja, interpersonal skill masuk dalam kriteria teratas untuk menilai para pelamar. Terlepas dari apa pun jenis pekerjaanmu, membangun hubungan dengan orang lain penting supaya kamu dapat berbaur dengan kolega, atasan, klien, dan vendor.
Hal tersebut menegaskan bagaimana interpersonal skill yang kuat jadi salah satu kunci sukses kamu dalam berkarier. Penasaran tentang apa itu interpersonal skill, mengapa penting dalam organisasi, dan contoh-contohnya? Simak dahulu ulasan berikut.
Banyak kalangan sepakat, keterampilan ini wajib dimiliki setiap orang sehingga sering disebut keterampilan kerja atau employability skill. Begitu menjumpai kandidat yang terlihat kurang terampil saat berkomunikasi atau berinteraksi, hampir dipastikan manajer perekrutan akan mencoret nama mereka.
Baca Juga: Apa Itu Soft Skill Dan Informasi Lainnya
Lalu, apa itu interpersonal skill?
Istilah ini kerap disandingkan dengan keterampilan sosial, tetapi secara spesifik menyorot bagaimana keterampilan seseorang dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Lingkup keterampilan interpersonal menekankan pada pentingnya komunikasi, membangun relasi, dan bekerja sama.
Keterampilan interpersonal juga menunjukkan bagaimana sifat dan kepribadian serta cara seseorang menangani situasi sosial tertentu. Oleh karena itu, penting untuk menekankan keterampilan interpersonal kamu dalam resume dan surat lamaran kerja, serta berperilaku demikian saat proses wawancara kerja.
Membicarakan apa itu interpersonal skill berarti juga mempertanyakan mengapa keterampilan ini penting dalam organisasi. Pada dasarnya, bertemu orang lain, baik secara tatap muka maupun online, jadi bagian tidak terpisahkan dalam keseharian kita.
Bayangkan jika kamu ragu menyapa, bingung membuka percakapan, atau tidak tahu harus bertanya apa. Situasi kaku dan dingin bisa saja terjadi. Bagaimana kamu bisa produktif bekerja jika terus menerus berada dalam situasi demikian?
Baca Juga: 9 Cara Agar Produktif Yang Simpel Dan Efektif
Keterampilan interpersonal ibarat minyak pelumas yang meminyaki roda interaksi sehingga komunikasi kamu dan orang lain lebih lancar dan menyenangkan. Plus, ini membantu kamu membangun relasi yang baik untuk jangka panjang dengan siapa saja. Mulai dari kolega, atasan, klien, hingga vendor.
Kemampuan kamu melakukan hal ini dengan efektif jadi kunci sukses karier yang cemerlang. Memang ada beberapa bidang kerja yang menempatkan keterampilan interpersonal sebagai syarat utama. Misalnya, pekerja di bidang kesehatan, finansial, hospitality, dan pendidikan.
Namun, berinteraksi dengan orang lain selalu jadi bagian dari pekerjaanmu, apa pun jenis pekerjaan yang ditekuni. Seorang penulis, ahli statistik, peneliti, atau software engineer harus tetap bisa berkomunikasi dan berkolaborasi dengan tim bukan?
Meski jago dalam hal teknis pekerjaan, tidak ada perusahaan yang mau mempekerjakan atau mempertahankan kamu jika sulit berkomunikasi maupun bekerja sama dengan orang lain. Ini menjawab mengapa keterampilan interpersonal harus dimiliki semua orang tanpa terkecuali.
Baca juga: 10 Alasan Pentingnya Team Work Dalam Bekerja
Setelah memahami pengertian interpersonal skill, kamu mungkin berpikir kalau kemampuan interpersonal hanyalah sebatas kemampuan berkomunikasi dengan orang. Padahal, ada banyak interpersonal skills yang dapat kamu pelajari.
Berikut adalah beberapa kemampuan interpersonal skill yang dapat membantu kamu di dunia kerja.
Terlepas dari bidang kerja apapun yang kamu geluti, memiliki kemampuan komunikasi yang baik adalah sebuah kewajiban. Bekerja di bidang IT, konstruksi, pendidikan, penelitian, media, hingga sumber daya manusia, semua mengharuskan kamu mampu berkomunikasi dengan jelas dan efektif secara lisan maupun tulisan.
Ini termasuk belajar berbahasa Indonesia baik dan benar, serta gaya berbicara yang umum digunakan di tempat kerja. Ketika kamu bisa beradaptasi dengan bahasa dan gaya berbicara tersebut, tentu kamu akan lebih mudah berbaur dengan rekan kerja maupun atasan. Untuk itu, penguasaan komunikasi verbal dan nonverbal, public speaking, dan mendengarkan jadi hal penting.
Baca juga: Ini Peran dan Hal-Hal yang Termasuk dalam Etika Komunikasi di Tempat Kerja
Seorang komunikator yang baik adalah orang yang memiliki mendengarkan aktif. Apa maksudnya mendengarkan aktif?
Simpelnya, mendengarkan aktif adalah bentuk penghormatan pada orang yang berbicara. Kamu tidak hanya membiarkan orang berbicara tetapi juga mendengarkan dan mencerna dengan seksama apa yang lawan bicaramu sampaikan.
Pendengar aktif tidak hanya mendengar tetapi juga dapat memberikan masukan atau pendapat ketika dibutuhkan.
Berempati berarti kamu mampu memahami dan turut merasakan apa yang dirasakan orang lain. Empati adalah bagaimana kamu menempatkan diri dari sudut pandang berbeda. Jika klien atau kolega mengeluhkan sesuatu, kamu akan mendengarkan dengan saksama dan berusaha memahami perasaan mereka. Dengan sikap empati yang tepat, kamu akan lebih mudah bergaul bersama siapa saja di tempat kerja.
Tergantung pada jenis pekerjaan, negosiasi tetap dibutuhkan dalam dunia kerja. Kamu bisa bernegosiasi saat membuat perjanjian kerja sama dengan klien maupun membantu kolega menyelesaikan masalah lewat sebuah solusi. Untuk menjadi seorang negosiator yang baik, kamu harus mau mendengarkan orang lain lebih dahulu, berupaya menyelesaikan masalah, dan berujung pada solusi yang disepakati semua pihak.
Meski belum jadi manajer, kamu tetap perlu mempunyai jiwa kepemimpinan. Keterampilan ini berkaitan dengan kemampuan memotivasi dan mendorong seseorang serta membantu tim mencapai kesuksesan. Maka, kamu perlu mengawalinya dengan bagaimana mengelola dan mendelegasikan pekerjaan, membimbing atau mentoring rekan kerja, serta mendapatkan rasa percaya dari kolega.
Baca juga: Apa Saja Perbedaan Pemimpin dan Manajer?
Memecahkan masalah adalah bagian dari kehidupan sehari-hari dalam dunia kerja. Kemampuan problem solving meliputi kemampuan berpikir kritis, manajemen konflik, menganalisis data, komunikasi yang efektif, hingga mengambil keputusan.
Kerja sama merupakan bagian penting dalam dunia profesional. Kamu tidak akan pernah bisa menangani semua hal dalam lingkungan kerja seorang diri.
Bekerja sama, baik dengan orang yang lebih mahir atau setingkat, juga adalah cara yang cukup bagus untuk meningkatkan interpersonal skill. Dengan bekerja sama, kamu akan dituntut secara tidak langsung untuk mengasah kemampuan berkomunikasi serta empati.
Penjelasan apa itu interpersonal skill membawamu pada bagian akhir: apa yang bisa kamu lakukan untuk meningkatkan keterampilan ini?
Ya, sekalipun kita sering mengobrol dengan orang lain dalam keseharian, keterampilan interpersonal tetap perlu dilatih. Apalagi, jika kamu ingin membangun karier cemerlang saat ini dan pada waktu mendatang. Coba lakukan beberapa tips berikut.:
Terutama jika kamu tidak mempunyai banyak kesempatan untuk itu. Pertimbangkan opsi bergabung dengan suatu grup atau komunitas terkait pekerjaan, atau yang berkenalan dengan mereka yang mempunyai minat/hobi serupa.
Luangkan waktu untuk mengenali mana saja area yang perlu kamu tingkatkan
Misalnya, kamu ingin mengasah public speaking. Coba mulai dari lebih banyak urun pendapat saat meeting rutin di kantor atau mengajukan diri presentasi laporan bulanan di depan rapat divisi.
Pelajari bagaimana mereka membawa diri, bersikap, berperilaku, dan bertutur kata saat berinteraksi. Lalu, coba terapkan pada dirimu. Jika perlu dan memungkinkan, jangan ragu untuk meminta bimbingan mereka dalam hal ini.
Cara ini efektif dalam membantumu memperoleh pandangan orang lain terkait keterampilan interpersonal. Dengan masukan tersebut, kamu bisa mengubah mana saja yang masih harus ditingkatkan dan mana yang perlu dipertahankan.
Terutama kelas yang fokus pada keterampilan interpersonal, baik lewat tatap muka maupun online. Sekalipun kamu lebih banyak beraktivitas di rumah saja, ada beberapa penyelenggara kelas online yang membuka kesempatan kamu melatih keterampilan ini. Dengan mengikuti kelas, kamu bisa mengenali diri lebih dalam, menggali potensi diri, sekaligus memperoleh bimbingan dari mereka yang benar-benar ahli dalam bidangnya.
Memahami apa itu interpersonal skill jadi modal penting dalam membangun karier profesional, terlepas dari jenis pekerjaan yang digeluti. Berikutnya, berlatih dan praktik langsung dalam keseharian adalah trik jitu untuk mempertajam keterampilan ini.
Semakin sering kamu mempraktikkannya, semakin kamu luwes berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain, apa pun situasi sosial yang tengah dihadapi. Bagaimana jika kamu butuh bimbingan profesional dalam membangun keterampilan interpersonal?
Mengikuti kursus di GreatNusa adalah pilihan terbaik. Daftarkan dirimu di program Pengembangan Diri Interpersonal Skill sekarang, serta nikmati kesempatan belajar dari mana dan kapan saja bersama GreatNusa!
By greatnusa • 29 Maret 2023
Bagaimana cara membangun personal branding?
Pertanyaan ini semakin sering muncul terutama di kelompok usia produktif yang sedang menapaki karir. Baik mereka yang bekerja di perusahaan atau perkantoran konvensional, tech-based, hingga freelancing sekalipun, personal branding memang penting dimiliki guna meningkatkan tujuan karir yang dimiliki.
Pada dasarnya, kamu perlu melakukan upaya secara internal maupun eksternal untuk membangun personal branding. Upaya internal berarti upaya untuk membangun kualitas personal yang ingin ditampilkan, sedangkan upaya eksternal berarti upaya untuk mempromosikan atau memperkenalkan kualitas personal tersebut kepada audiens.
Lantas, apa saja cara membangun personal branding yang perlu dilakukan, baik secara internal maupun eksternal?
Personal branding dan pencitraan sepintas terlihat sama. Namun, keduanya tentu hal yang sama sekali berbeda.
Personal branding dapat didefinisikan sebagai gambaran dari keunikan diri kamu yang dapat berasal dari pencapaian atau prestasi, passion, kelebihan, bahkan tujuan hidup. Personal branding cenderung menunjukkan dan didukung oleh karakter asli seseorang, sehingga citra tersebut akan menempel dalam kurun waktu yang lama.
Sementara itu, pencitraan merupakan gambaran dari karakter yang sengaja ingin ditampilkan dengan memanipulasi karakter asli. Oleh karena kesan yang ditunjukkan tidak benar-benar berasal dari dalam dirinya sendiri, maka pencitraan relatif tidak berumur panjang.
Mulailah dengan menetapkan citra seperti apa yang kamu ingin orang lain lihat dari sosok dirimu. Pastikan bahwa impresi tersebut tidak bersifat pura-pura yang hanya akan berujung pada pencitraan dan justru menenggelamkan nama dan karirmu di kemudian hari.
Cara membangun citra diriini berkaitan dengan poin sebelumnya. Untuk memutuskan citra seperti apa yang ingin ditampilkan, kamu harus mengenali apa yang menjadi keunikan diri sendiri.
Beberapa orang yang mengetahui apa yang menjadi bakat, kelebihan, atau keunikan dirinya termasuk orang yang cukup beruntung. Namun, memiliki kemampuan tersebut hanyalah modal awal yang dapat mempermudah langkah selanjutnya. Apabila kamu tidak mengasah modal awal tersebut, maka hal tersebut pun tak akan lantas menjadi personal branding seperti yang kamu harapkan.
Sebaliknya, jangan berkecil hati jika kamu termasuk orang yang merasa tidak memiliki kemampuan khusus. Kamu bisa memperkaya informasi mengenai profesi apa yang paling banyak dibutuhkan dan nyaman untuk dilakukan. Tentukan apa yang ingin kamu capai, lalu mulailah membekali diri dengan kemampuan dan keterampilan yang dibutuhkan.
Baca juga: Rekomendasi 8 Buku Personal Branding untuk Tingkatkan Image Kamu
Masih berkaitan dengan dua poin sebelumnya, mengasah keterampilan adalah elemen penting lainnya dalam membangun citra diri. Maksimalkan potensi dalam dirimu dengan melakukan berbagai aktivitas yang mendukung.
Kamu dapat mengikuti pelatihan formal maupun online courses yang banyak tersedia. Pilihlah sesuai bidang yang ingin ditekuni dan menjadi branding kamu nantinya.
Tak lupa, setelah mengikuti pelatihan, terapkan wawasan yang kamu miliki ke dalam bentuk tindakan. Misal, kamu ingin menjadi seorang online marketer yang andal. Mengikuti teori yang disampaikan di ruang latihan saja tentu tidak akan dapat mengukur sejauh mana kesiapan kamu untuk dapat dilihat sebagai seorang online marketer sesungguhnya.
Kamu dapat mencoba dengan membuka toko online sendiri. Namun jika modal yang diperlukan terlalu besar, maka kamu bisa bergabung dengan pihak lain. Cobalah untuk melamar sebagai online marketer di sebuah usaha atau bisnis. Solusi lainnya yang tak kalah menarik, kamu bisa coba mengikuti program magang atau internship yang banyak ditawarkan.
Baca Juga: 7 Manfaat Personal Branding Yang Wajib Diketahui
Menentukan target audiens akan sangat membantu kamu untuk menentukan selanjutnya.
Seperti misal, kamu telah bekerja di perusahaan X sebagai seorang content editor selama tiga tahun. kamu kemudian ingin pindah ke perusahaan Y yang lebih besar sebagai senior content editor dan mengembangkan karir di sana.
Begitu telah mematok Y sebagai target audiens, maka kamu pun harus mencari informasi lebih dalam mengenai perusahaan Y. Content editor seperti apa yang mereka cari? Apakah dengan pengalaman kamu selama tiga tahun di X sudah cukup dengan yang dibutuhkan Y?
Mengenali karakter Y dan diri sendiri merupakan salah satu bekal kamu untuk menguatkan bargaining power. Perkecil gap antara kamu dengan Y untuk memperkecil pula kemungkinan mereka menolak kamu.
Baca Juga: 4 Alasan Pentingnya Personal Branding Bagi Tiap Individu
Action speaks louder words. Implementasikan keterampilan kamu dengan lebih banyak portofolio.
Misal, kamu seorang copywriter atau content writer di sebuah perusahaan. Hasil kerja kamu pun hanya akan dilihat orang-orang yang berada di dalam lingkungan kerja tersebut. Apabila ingin berpindah ke perusahaan lain misalnya, kamu akan cenderung memerlukan lebih banyak effort untuk menjelaskan kualitas yang dimiliki.
Hal ini tentu akan berbeda jika kamu mempunyai portofolio yang dapat diakses oleh publik. Dengan juga menulis di blog atau website sendiri misalnya, kamu memberi kesempatan orang di luar kantor untuk mengetahui keterampilan yang kamu miliki.
Dalam kata lain, kamu semakin mengukuhkan branding diri sendiri sebagai seorang copywriter maupun content writer. Nantinya, jika ada klien atau saat kamu mendaftar bekerja di perusahan lain dengan posisi serupa, portofolio tersebut akan menjadi senjata yang ampuh untuk memperluas peluang kerja sama.
Cara membangun personal branding berikutnya adalah melalui networking. Lewat jejaring pertemanan atau rekanan yang luas, kamu pun akan membuka lebih banyak kesempatan untuk berkembang.
Kamu tak perlu terpaku hanya ingin berkumpul dengan satu kelompok tertentu saja. Saat bermaksud memperluas networking, kamu juga bisa menambah relasi dari kelompok lain yang memiliki background berbeda.
Pasalnya melalui networking, kamu bisa mendapat lebih banyak teman atau rekan untuk berdiskusi atau bekerja. Kamu pun akan memperoleh lebih banyak wawasan dari berbagai sudut pandang yang mungkin tidak pernah kamu sadari sebelumnya.
Networking juga merupakan salah satu pintu rezeki. Misal, kamu seorang arsitek dan memiliki kawan yang bekerja sebagai seorang konsultan pajak. Kawan tersebut kemudian memiliki seorang klien yang memerlukan jasa arsitek dan dia merekomendasikan kamu. Jika klien tersebut puas dengan hasil kerja kamu, bukan tak mungkin dia akan kembali menggunakan atau bahkan merekomendasikan jasa arsitekmu kepada orang lainnya.
Membangun personal branding di zaman sekarang cukup mudah. Kehadiran teknologi digital benar-benar membantu kamu punya banyak ‘senjata’ powerful yang bahkan dapat digunakan secara gratis, seperti Linkedin, Instagram, Twitter, Medium, dan banyak lainnya.
Beragam platform tersebut akan dapat menjadi tool yang cukup ampuh untuk memperluas network sekaligus menjadi media untuk memperlihatkan portofolio. Namun tentu saja, kamu tidak harus menggunakan seluruh platform untuk meningkatkan personal branding.
Seperti contoh, kamu seorang media influencer di bidang fashion. Platform yang tepat bagi kamu saat ini boleh jadi Instagram, TikTok, dan blog. Sementara itu, apabila kamu seorang business analyst di suatu korporasi, maka platform yang tepat untuk membangun personal branding adalah di Linkedin dan Medium.
Pilihlah platform sesuai dengan audiens yang ingin kamu raih. Tak lupa, pelajari bagaimana memaksimalkan platform tersebut agar personal branding terwujud dengan tepat.
Baca juga: Apa Itu Hard Skill dalam Dunia Pekerjaan?
Ketika membangun citra diri, kamu harus paham bahwa nama adalah sebuah brand. Dengan demikian, untuk memperlancar usaha memperkuat personal branding, kamu harus menggunakan nama yang sama di semua media sosial atau platform yang kamu gunakan.
Hal ini untuk mempermudah orang-orang untuk mengenali atau mencari konten tentang diri kamu di media sosial.
Mengenali kelebihan dan kekurangan diri adalah bagian penting dalam membuat personal branding. Dengan mengetahui kelebihan dan kekurangan, kamu dapat berfokus pada kelebihan kamu untuk dijadikan senjata utama serta mempelajari berbagai hal untuk menutupi kekurangan kamu.
Memang tidak ada manusia yang sempurna. Tetapi, dalam membangun citra diri yang positif, kamu harus mulai untuk menonjolkan nilai plus sekaligus terus mengasah diri.
Di era digital saat ini, keaslian dalam interaksi adalah hal yang penting. Kata 'brand' sering dikaitkan dengan personalitas atau kepribadian yang dibuat-buat. Walaupun pada beberapa tahap hal itu benar, hal itu tidak berarti kamu tidak bisa menjadi 'asli' ketika berhubungan dengan orang-orang di media sosial.
Tentu, kamu harus memperhatikan tingkah laku serta gaya bicara yang telah kamu tentukan untuk membangun citra diri. Tetapi, jangan sungkan untuk berinteraksi secara organik atau seperti pada keseharian dengan orang-orang.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Interpersonal Skill Dalam Organisasi
Hal ini tidak hanya membuat kamu tampak ramah, tetapi juga menunjukkan bahwa kamu benar-benar tulus dalam apa yang kamu lakukan.
Membangun citra diri bisa jadi hal yang sulit. Jika kamu menemukan jalan buntu, bukan tidak mungkin kamu bisa meminta bantuan seorang profesional untuk membantu. Konsultasikan masalah dan persoalan yang kamu hadapi dengan sebuah agensi.
Bisa jadi pertemuan dengan agensi bisa menjadi langkah besar dalam membangun citra diri kamu.
Itulah dia cara membangun personal branding yang bisa kamu jadikan panduan. Branding bukanlah tentang memasang wajah palsu. Branding adalah tentang menjadi versi terbaik dari diri kamu sendiri. Tunjukkan kelebihanmu dengan baik dan terus asah kemampuanmu tanpa henti.
Untuk mengasah kemampuanmu dengan efektif, platform untuk online course seperti GreatNusa menjadi alternatif yang tepat untuk meng-upgrade skill, baik hardskill maupun softskilll. Dalam upaya meningkatkan hardskill misalnya, kamu dapat memilih course di bidang Teknologi seperti AI, Network Security, dan Bahasa Pemrograman, Bisnis & Manajemen seperti Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajemen Pemasaran dan Penjualan, Bisnis Digital, dan Bisnis Dasar, atau bidang lainnya. Apabila hardskill telah terpenuhi, maka lengkapi cara membangun personal branding dengan meningkatkan softskill seperti course Business Communication, Manajemen Kepemimpinan, dan lain-lain.