By greatnusa • 29 Maret 2023
Apa yang dimaksud dengan e commerce? E-commerce adalah model bisnis yang memungkinkan sebuah perusahaan atau seorang individu untuk membeli atau menjual barang dan/atau jasa melalui internet (atau daring).
Produk atau jasa apa pun hampir bisa dijual melalui e-commerce, seperti produk makanan dan minuman, produk fashion, jasa pemasaran, dan sebagainya. Sebagai pebisnis, kamu harus mengenali pasar yang berbasis daring ini untuk menjual produk atau jasa yang kamu tawarkan.
Pada artikel ini, kami akan membahas tentang apa itu e-commerce secara lebih rinci, serta tipe dari e-commerce dan contoh platform e-commerce yang sudah ada.
Baca Juga: Mari Mengenal Apa yang Dimaksud Database dan DBMS serta Manfaat Menggunakannya
E-commerce, juga dikenal sebagai perdagangan elektronik atau perdagangan internet, adalah pembelian dan penjualan barang dan/atau jasa, atau transfer dana atau uang dan/atau data, melalui jaringan elektronik, terutama internet. Transaksi bisnis ini terjadi baik berupa bisnis-ke-bisnis (B2B), bisnis-ke-konsumen (B2C), konsumen-ke-konsumen atau konsumen-ke-bisnis.
Istilah e-commerce dan e-business sering digunakan secara bergantian. Istilah e-tail juga terkadang digunakan untuk merujuk pada proses transaksi yang membentuk belanja ritel daring.
Dalam beberapa tahun terakhir, meluasnya penggunaan platform e-commerce seperti Amazon dan eBay telah berkontribusi pada pertumbuhan substansial dalam ritel daring. Pada tahun 2007, e-commerce menyumbang 5,1% dari total penjualan ritel; kemudian pada tahun 2019, e-commerce mencapai 16,0%.
Di Indonesia sendiri, penggunaan platform e-commerce seperti Tokopedia dan Shopee telah melesat jauh, terutama semenjak tahun 2020 dengan adanya pandemi yang membuat orang-orang harus diam di rumah.
Hal ini wajib dimanfaatkan bagi semua pelaku bisnis yang ada. Dengan adanya platform yang bisa memudahkan kamu berjualan secara daring, kamu bisa menghemat dan mengefisiensikan proses bisnis yang terjadi.
Baca Juga: 6 Manfaat Digital Marketing untuk Perkembangan Bisnismu
E-commerce didukung oleh internet, di mana pelanggan dapat mengakses toko secara daring untuk menelusuri dan memesan produk atau layanan melalui perangkat mereka sendiri.
Saat pesanan dilakukan, perangkat atau browser web pelanggan akan berkomunikasi bolak-balik dengan server yang menjadi hosting situs web toko daring tersebut. Data yang berkaitan dengan pesanan kemudian akan diteruskan ke komputer pusat yang dikenal sebagai order manager, yang kemudian diteruskan ke: database yang mengelola persediaan, sistem pedagang yang mengelola informasi pembayaran (menggunakan aplikasi seperti PayPal, OVO, GoPay, atau Dana), dan komputer bank, sebelum berputar kembali ke order manager. Semua hal tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa persediaan toko dan uang pelanggan cukup untuk melanjutkan pesanan atau memproses pesanan.
Setelah pesanan divalidasi, order manager akan memberi tahu server web toko, yang kemudian akan menampilkan pesan yang memberi tahu pelanggan bahwa pesanan mereka telah berhasil diproses. Order manager kemudian akan mengirimkan data pesanan ke gudang agar produk atau layanan berhasil dikirim ke pelanggan. Pada titik ini, produk berwujud dan/atau digital dapat dikirimkan ke pelanggan, atau akses ke layanan dapat diberikan.
Platform yang menjadi hosting transaksi e-commerce dapat mencakup pasar daring yang penjual hanya perlu mendaftar untuk membuka tokonya, seperti Amazon atau Tokopedia; perangkat lunak sebagai layanan (SaaS) yang memungkinkan pelanggan 'menyewa' infrastruktur toko daring; atau alat open source bagi perusahaan untuk melakukan manajemen bisnisnya dari ‘dalam rumah’.
Baca Juga: Unsupervised Learning: Pengertian, Jenis, dan Contoh
Ada empat jenis utama model e-commerce yang dapat menggambarkan hampir setiap transaksi yang terjadi antara konsumen dan bisnis:
Business-to-business (B2B) atau bisnis-ke-bisnis adalah jenis e-commerce yang mengacu pada pertukaran elektronik produk, layanan, atau informasi antar bisnis daripada antara bisnis dan konsumen. Contohnya termasuk direktori daring dan situs pertukaran produk dan pasokan yang memungkinkan bisnis untuk mencari produk, layanan, dan informasi untuk memulai transaksi melalui antarmuka e-procurement.
Pada tahun 2017, Forrester Research memperkirakan bahwa pasar e-commerce B2B akan mencapai $1,1 triliun di Amerika Serikat pada tahun 2021, terhitung 13% dari semua penjualan B2B di negara tersebut.
Business-to-consumer (B2C) atau bisnis-ke-konsumen adalah bagian ritel dari contoh e-commerce di internet. Ini terjadi ketika bisnis menjual produk, layanan, atau informasi secara langsung kepada konsumen. Istilah ini populer selama akhir 1990-an, ketika pengecer daring dan penjual barang masih baru.
Saat ini, ada banyak toko dan mal virtual di internet yang menjual semua jenis barang konsumsi. Contoh yang paling dikenal dari situs-situs ini adalah Amazon, yang mendominasi pasar B2C di dunia, serta Tokopedia dan Shopee, yang mendominasi pasar B2C di Indonesia dan Asia Tenggara.
Consumer-to-consumer (C2C) atau konsumen-ke-konsumen adalah jenis e-commerce di mana konsumen memperdagangkan produk, layanan, dan informasi satu sama lain secara daring. Transaksi ini umumnya dilakukan melalui pihak ketiga yang menyediakan platform daring tempat transaksi dilakukan.
Lelang daring dan iklan baris adalah dua contoh platform C2C, dengan eBay dan Craigslist menjadi dua yang paling populer dari platform ini di dunia. Sedangkan di Indonesia ada Tokopedia dan Shopee. Karena eBay, Tokopedia, maupun Shopee adalah bisnis, bentuk e-commerce ini juga bisa disebut C2B2C atau konsumen-ke-bisnis-ke-konsumen.
Consumer-to-business (C2B) atau konsumen-ke-bisnis adalah jenis e-commerce di mana konsumen membuat produk dan layanan mereka tersedia secara daring bagi perusahaan untuk menawar dan membeli. Ini adalah kebalikan dari model perdagangan tradisional B2C.
Contoh populer dari platform C2B adalah e-commerce yang menjual foto, gambar, media, dan elemen desain bebas royalti, seperti iStock.
Selain empat jenis utama e-commerce yang disebutkan di atas, ada beberapa jenis e-commerce lain, yaitu:
Business-to-administration (B2A) atau bisnis-ke-administrasi mengacu pada transaksi yang dilakukan secara daring antara perusahaan dan administrasi publik atau badan pemerintah. Banyak cabang pemerintahan bergantung pada layanan elektronik atau produk dalam satu atau lain cara, terutama dalam hal dokumen hukum, register, jaminan sosial, fiskal, dan pekerjaan. Bisnis dapat menyediakan ini secara elektronik.
Baca Juga: Work Life Balance, Cara Untuk Menyeimbangkan Hidupmu
Consumer-to-administration (C2A) atau konsumen-ke-administrasi mengacu pada jenis transaksi yang dilakukan secara daring antara konsumen individu dan administrasi publik atau badan pemerintah. Pemerintah jarang membeli produk atau layanan dari warga, tetapi seorang individu biasanya sering menggunakan sarana elektronik di bidang-bidang berikut:
Mobile e-commerce (M-commerce) adalah jenis e-commerce yang sedang naik daun yang menampilkan transaksi penjualan daring yang dilakukan menggunakan perangkat seluler, seperti smartphone dan tablet. M-commerce mencakup belanja seluler, perbankan seluler, dan pembayaran seluler. Chatbot seluler juga memberikan peluang e-niaga untuk bisnis, memungkinkan konsumen menyelesaikan transaksi dengan perusahaan melalui percakapan suara atau teks.
Itu tadi adalah penjelasan singkat mengenai apa yang dimaksud e commerce, jenis, dan contohnya. Jika kamu tertarik untuk mempelajari topik ini lebih lanjut, kamu dapat mengikuti kursus e-commerce design di GreatNusa. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi website kami di sini. Semoga pembahasan mengenai apa yang dimaksud dengan e commerce ini dapat membantumu.
By greatnusa • 5 Februari 2023
By greatnusa • 9 Februari 2023
By greatnusa • 13 Februari 2023
By greatnusa • 14 Februari 2022
By greatnusa • 18 April 2023
By greatnusa • 5 Mei 2023