8 Contoh Strategi Pemasaran Produk Online

Strategi pemasaran produk online adalah teknik yang digunakan oleh para pengusaha untuk memperluas jangkauan pasar di era digital. Pelajari di sini!

By greatnusa5 Februari 2023

Bagikan Artikel

8 Contoh Strategi Pemasaran Produk Online

Strategi pemasaran produk online adalah teknik yang digunakan oleh para pengusaha untuk memperluas jangkauan pasar mereka di era digital seperti sekarang. Saat ini, seiring dengan berkembangnya teknologi, ada makin banyak orang yang lebih memilih untuk berbelanja secara online. Oleh karena itu, penting bagi para pengusaha untuk menggunakan strategi pemasaran produk online yang efektif agar bisa bersaing di pasaran.

Melalui artikel ini, kamu akan mempelajari apa saja strategi pemasaran produk online yang dapat digunakan untuk memaksimalkan pendapatan. Namun sebelum itu, ada baiknya jika kamu memahami mengapa penting untuk melakukan pemasaran online saat ini. Mari simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

Seberapa Penting Melakukan Pemasaran Online Saat Ini?

Melakukan pemasaran online adalah hal yang sangat penting saat ini, terutama karena makin banyak orang yang memilih untuk berbelanja secara online. Menurut sebuah riset yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Indonesia, ada 88,1% pengguna internet di Indonesia yang melakukan pembelian online (melalui e-commerce). Lebih lanjut lagi, angka tersebut menduduki peringkat tertinggi di dunia per April 2021 berdasarkan hasil survei We Are Social. Hal ini menunjukkan bahwa pasar online makin berkembang dan menghadirkan peluang besar bagi para pengusaha untuk memperluas jangkauan pasar mereka.

Selain itu, pemasaran online juga lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan metode pemasaran tradisional. Kamu dapat menargetkan audiens yang lebih spesifik dan mendapatkan hasil yang lebih cepat. Bahkan, kamu bisa mengukur keberhasilan kampanye pemasaran online yang dilakukan dengan akurat. Selain itu, kamu juga dapat menghemat biaya pemasaran karena tidak perlu membayar iklan mahal di media tradisional, seperti TV, radio, atau bahkan papan reklame di jalanan.

Apa Saja Contoh Strategi Pemasaran Produk Online?

Setelah mengetahui betapa pentingnya bagi setiap bisnis untuk melakukan pemasaran produk secara online, berikut ini adalah beberapa contoh strategi pemasaran produk online yang dapat kamu coba terapkan.

1. Search Engine Optimization (SEO)

SEO (Search Engine Optimization) adalah teknik untuk meningkatkan peringkat situs web pada mesin pencari seperti Google, Yahoo, atau Bing. Teknik ini dilakukan dengan memperbaiki kualitas dan kuantitas konten pada situs web agar sesuai dengan algoritma mesin pencari, sehingga mudah ditemukan oleh calon pengguna.

Untuk melakukan SEO, pertama-tama kamu harus melakukan riset kata kunci (keyword research) terlebih dahulu untuk mengetahui kata-kata yang sering dicari oleh pengguna di mesin pencari. Kemudian, gunakan kata kunci tersebut di konten yang diterbitkan di situs web, mulai dari judul, deskripsi, hingga isi konten itu sendiri. Selain itu, pastikan juga agar situs web sudah mobile-friendly, memiliki kecepatan loading yang baik, dan memiliki backlink yang berkualitas.

2. Pay-per-click (PPC)

PPC (Pay-per-click) merupakan model iklan online di mana kamu perlu membayar untuk setiap klik yang diterima oleh iklan yang dipasang. Iklan PPC biasanya terlihat di halaman hasil mesin pencari seperti Google atau di platform media sosial seperti Facebook dan Instagram.

Dalam iklan PPC, kamu akan menentukan anggaran harian untuk iklan yang dipasang dan menargetkan kata kunci tertentu agar iklan tersebut muncul di halaman hasil mesin pencari. Selain itu, kamu juga dapat menargetkan audiens tertentu berdasarkan umur, gender, lokasi, dan minat mereka. Iklan PPC dapat membantu kamu untuk dapat memperoleh trafik ke situs web dengan cepat, tetapi kamu pun jua perlu memperhatikan anggaran dan mengoptimalkan iklan agar mendapatkan konversi yang diinginkan.

Baca Juga: Ethical Leadership: Pengertian, Tujuan, Ciri, dan Prinsip Kerjanya

3. Content Marketing

Content marketing adalah teknik pemasaran di mana kamu menyediakan konten yang berkualitas dan relevan dengan produk yang ditawarkan. Konten tersebut dapat berupa artikel, video, infografis, atau gambar, dan diunggah ke berbagai saluran pemasaran yang ada. Tujuan dari content marketing adalah untuk menarik pengunjung ke situs web, toko online, atau profil media sosial; meningkatkan visibilitas dan kredibilitas merek; serta meningkatkan penjualan produk.

Dalam content marketing, pastikan konten yang dibuat memang berkualitas dan dapat menarik perhatian audiens. Berikan informasi yang berguna dan relevan dengan produk atau layanan yang ditawarkan sehingga audiens merasa tertarik untuk melakukan aksi lanjutan setelah melihatnya (klik, pembelian, dan lain sebagainya). Selain itu, pastikan konten yang dibuat juga mudah dibagikan dan dipromosikan melalui media sosial dan e-mail marketing.

4. E-mail Marketing

E-mail marketing adalah strategi pemasaran produk online di mana kamu berkomunikasi dengan pengguna melalui e-mail. Kamu dapat mengirimkan pesan kepada pengguna untuk memberi tahu mereka mengenai produk baru, penawaran khusus, atau bahkan sekadar berita terbaru mengenai merek dan buletin.

Dalam e-mail marketing, pastikan pesan yang disampaikan informatif dan tidak berlarut-larut. Gunakan judul e-mail yang dapat menarik perhatian dan jangan terlalu sering mengirimkan e-mail agar tidak dianggap sebagai spam. Selain itu, pastikan untuk menggunakan platform e-mail marketing yang tepat untuk mengirimkan e-mail secara massal dan mengukur kinerja e-mail yang sudah dikirimkan.

5. Social Media Marketing

Social media marketing adalah strategi pemasaran produk online yang melibatkan penggunaan media sosial untuk mempromosikan produk atau layanan. Dalam strategi ini, kamu dapat memanfaatkan berbagai platform media sosial, seperti Facebook, Instagram, Twitter, LinkedIn, dan lainnya, untuk menjangkau pengguna dan membangun hubungan yang lebih dekat dengan mereka.

Dalam social media marketing, kamu dapat membagikan konten yang sudah dibuat untuk content marketing, seperti konten edukatif, konten hiburan, atau konten promosi. Namun, pastikan konten yang dibuat sesuai dengan nilai dan citra merek, dan juga sesuai dengan preferensi dan perilaku pengguna.

Hal terpenting dari social media marketing adalah untuk memilih platform yang tepat dengan target audiens. Sebagai contoh, jika target audiens kamu adalah anak muda, kemungkinan besar platform seperti Instagram, Twitter, atau TikTok adalah yang paling tepat karena memang mereka berkumpul di sana.

Baca Juga: 9 Cara Memasarkan Produk Melalui Media Sosial agar Laris

6. Affiliate Marketing

Affiliate marketing adalah strategi pemasaran produk online yang melibatkan kerja sama antara bisnis dan afiliasi (publisher) untuk mempromosikan produk atau layanan. Dalam strategi ini, afiliasi akan menghasilkan pendapatan dengan mempromosikan produk atau layanan yang kamu berikan, dan sebagai bisnis, kamu akan membayar afiliasi berdasarkan tingkat komisi yang telah disepakati.

Keuntungan dari affiliate marketing adalah bahwa kamu hanya perlu membayar afiliasi ketika mereka berhasil menjual produk atau layanan yang kamu berikan. Dalam hal ini, afiliasi memiliki insentif yang besar untuk mempromosikan produk atau layanan secara maksimal dan mencapai hasil yang optimal. Namun, kamu harus memperhatikan pemilihan afiliasi agar tidak merusak citra merek. Pastikan afiliasi yang dipilih memiliki reputasi yang baik dan konten yang relevan dengan produk atau layanan yang kamu jual.

7. Influencer Marketing

Influencer marketing adalah strategi pemasaran produk online yang melibatkan kerja sama antara bisnis dan influencer atau Key Opinion Leader (KOL) untuk mempromosikan produk atau layanan. Dalam strategi ini, kamu dapat bekerja sama dengan influencer yang memiliki pengikut besar di media sosial untuk mempromosikan produk atau layanan.

Selain itu, influencer marketing juga memungkinkan kamu untuk menjangkau pasar yang lebih luas dan menarik pengguna baru. Dalam strategi ini, influencer dapat membantu kamu menarik perhatian pengguna baru yang belum pernah mendengar tentang merek kamu sebelumnya. Kamu pun dapat meningkatkan visibilitas merek dan memperluas basis pengguna dengan menggunakan cara ini.

Namun, perlu diingat bahwa influencer marketing bukan merupakan solusi instan untuk meningkatkan penjualan atau meningkatkan loyalitas pengguna. Sebelum melakukan influencer marketing, pastikan kamu memperhatikan beberapa hal, seperti relevansi influencer dengan merek, ketepatan sasaran, dan nilai jangka panjang dari kemitraan dengan influencer tersebut.

Baca Juga: 7 Jenis-Jenis Pemasaran Online yang Patut Dicoba

8. Mobile Marketing

Mobile marketing adalah strategi pemasaran produk online yang melibatkan penggunaan perangkat seluler untuk mempromosikan produk atau layanan. Dalam strategi ini, kamu dapat memanfaatkan berbagai jenis teknologi mobile, seperti aplikasi mobile, pesan teks, atau iklan seluler untuk menjangkau pengguna di mana saja dan kapan saja.

Beberapa contoh dari mobile marketing adalah iklan-iklan yang muncul ketika kamu membuka aplikasi yang ada di handphone, SMS yang tiba-tiba masuk ketika kamu berada di area tertentu, dan masih banyak lagi. Pastikan saja intensitas iklan tersebut tidak terlalu berlebihan karena hal tersebut dapat merusak citra merek dan malah membuat pengguna merasa terganggu.

Apabila kamu tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang strategi pemasaran produk online, GreatNusa adalah tempat yang tepat. Kami menawarkan berbagai macam kursus online yang komprehensif dan berkualitas tinggi tentang strategi pemasaran produk online. Selain itu, kamu juga akan diajarkan oleh berbagai profesional dan ahli di bidang pemasaran, lho. Jangan lewatkan kesempatan ini dengan ambil kursus-kursus di GreatNusa sekarang juga!

Bagikan Artikel


user-avatar-default

GreatNusa

Digital lifelong learning platform for Indonesia’ future leaders. We believe that every citizen has the rights to earn qualified education.

facebook
linkedin
instagram
youtube
tiktok