Menampilkan 37 - 42 dari 49 Artikel
By greatnusa • 16 Februari 2022
Pahami apa yang dimaksud dengan manajemen strategis serta prosesnya, mulai dari menetapkan tujuan hingga membuat perubahan. Simak penjelasannya di artikel ini.
Apa yang dimaksud dengan manajemen strategis mencakup suatu tindakan dan keputusan yang dapat digunakan untuk merumuskan dan juga menerapkan strategi yang memiliki daya saing tinggi dan sesuai dengan perusahaan atau lingkungan dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran suatu organisasi.
Pada artikel ini, kami akan membahas tentang apa yang dimaksud dengan manajemen strategis dengan lebih dalam, mengapa manajemen strategis itu penting, dan bagaimana prosesnya.
Istilah 'manajemen strategis' menunjukkan cabang manajemen yang terkait dengan menetapkan visi strategis, menetapkan tujuan dan sasaran, mengembangkan dan menerapkan strategi, serta memperkenalkan langkah-langkah korektif untuk mencapai target strategis organisasi. Ada dua tujuan utama dari manajemen strategis:
Manajemen strategis adalah pemanfaatan strategis sumber daya bisnis untuk mencapai tujuan dan sasaran perusahaan. Hal ini memerlukan pertimbangan proses dan operasi organisasi dan konstituen eksternal yang dapat memengaruhi cara kerja perusahaan. Proses manajemen strategis memandu tindakan dan keputusan tingkat atas.
Baca Juga: 10 Strategi Pengambilan Keputusan yang Efektif
Manajemen strategis mencakup kegiatan menetapkan tujuan untuk perusahaan, mengawasi tindakan pesaing, menilai kembali struktur internal organisasi, mengevaluasi strategi saat ini, dan menegaskan penerapan strategi tersebut di seluruh perusahaan. Ini adalah kombinasi dari perencanaan strategis dan pemikiran strategis. Perencanaan strategis adalah pengakuan tujuan yang dapat dicapai. Pemikiran strategis adalah kapasitas untuk mengidentifikasi persyaratan organisasi untuk mencapai tujuan yang ditunjukkan melalui perencanaan strategis.
Ada dua jenis perencanaan strategis – preskriptif dan deskriptif. Mantan manajemen strategis adalah pengembangan strategi sebelum masalah organisasi. Manajemen strategis deskriptif adalah membuat strategi sesuai kebutuhan. Sementara sebagian besar manajemen atas perusahaan menerapkan strategi, yang lain mempekerjakan ahli strategi yang merencanakan dan melaksanakan strategi untuk meningkatkan fungsi perusahaan.
Selain itu, di bidang manajemen, manajemen strategis melibatkan perumusan dan implementasi tujuan utama dan inisiatif yang diambil oleh manajer organisasi atas nama pemangku kepentingan, berdasarkan pertimbangan sumber daya dan penilaian lingkungan internal dan eksternal di mana organisasi beroperasi.
Manajemen strategis memberikan arahan keseluruhan untuk suatu perusahaan dan melibatkan menentukan tujuan organisasi, mengembangkan kebijakan dan rencana untuk mencapai tujuan tersebut, dan kemudian mengalokasikan sumber daya untuk mengimplementasikan rencana.
Manajemen strategis adalah praktik yang memiliki lebih banyak manfaat daripada celah. Setiap organisasi perlu menerapkan manajemen strategis dalam praktik manajemen mereka. Bisnis yang mempraktikkan manajemen strategis dalam menjalankan bisnisnya menerima manfaat karena manajemen strategis.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa manajemen strategis itu penting:
Manajemen strategis memungkinkan organisasi untuk menjadi proaktif. Perusahaan dapat merumuskan strategi berdasarkan antisipasi masalah dan bukan pada saat situasi yang sebenarnya terjadi. Melalui cara ini, ketika krisis tiba, perusahaan sudah memiliki solusi yang sama. Karakteristik ini akan memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan karena ketika pesaing sedang memikirkan jalan keluar dari pasar yang terus berubah, perusahaanmu sudah memiliki strategi untuk itu.
Manajemen strategis adalah proses konstan merumuskan strategi dan menerapkannya untuk mencapai tujuan. Ini membantu dalam membagi rencana besar menjadi lebih kecil, lebih dapat dicapai. Formulasi dan implementasi strategi yang efisien, mencapai tujuan menjadi tugas yang mudah.
Dengan manajemen strategis, kinerja dan produktivitas organisasi ditingkatkan dan dibuat lebih efisien. Ini mengarah pada pertumbuhan organisasi yang berkelanjutan dan konstan secara keseluruhan. Dengan manajemen strategis, perusahaan dijamin pertumbuhan yang stabil tapi pasti.
Baca Juga: 9 Cara agar Produktif yang Simpel dan Efektif
Manajemen strategis menetapkan arah yang jelas untuk diikuti oleh karyawan. Tidak ada kebingungan di antara karyawan karena tugas dibagi. Penerapan manajemen strategis memungkinkan organisasi untuk bersatu dan memiliki tujuan yang jelas. Semua karyawan bekerja untuk tujuan yang sama, dan karenanya organisasi dapat berhasil secara keseluruhan.
Baca Juga: 7 Cara Membangun Tim Kerja yang Baik
Manajemen strategis menuntut fokus konstan pada masa depan organisasi. Ketika manajer terus-menerus melihat ke masa depan perusahaan, mereka cenderung menjadi lebih sadar akan tren dan kesulitan industri. Mereka juga akan dipersiapkan dengan baik untuk menghadapi tantangan masa depan.
Perencanaan strategis melambangkan kemampuan organisasi untuk menetapkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang mereka, serta memastikan langkah-langkah yang perlu diambil untuk mencapai tujuan tersebut.
Berikut adalah tujuh tahapan dalam proses manajemen strategis:
Tahap pertama dari manajemen strategis adalah menetapkan tujuan yang ingin dicapai perusahaan. Langkah ini mencakup penetapan tujuan jangka panjang dan jangka pendek. Manajer harus berbagi tujuan ini dengan seluruh organisasi dan menjelaskan bagaimana hal itu akan berdampak pada masa depan bisnis. Dengan demikian, setiap anggota tim mendapatkan tujuan untuk pekerjaan mereka dan merasa terlibat.
Tahap selanjutnya adalah mengumpulkan semua data dan informasi yang diperlukan. Informasi ini akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari visi dan misi organisasi. Informasi mengenai perubahan apa yang mungkin terjadi pada masa depan, pangsa pasar organisasi, pangsa pasar pesaing, dll. adalah semua pertanyaan yang membutuhkan jawaban.
Setelah mengumpulkan informasi yang diperlukan dan mendefinisikan visi dan misi mereka, tahap selanjutnya adalah menilai situasi saat ini. Tahap ini menganalisis lingkungan internal dan eksternal bisnis dan menilai pesaingnya. Dengan semua informasi yang ada, para manajer harus mengkategorikannya berdasarkan relevansinya dengan situasi saat ini.
Setelah mempelajari informasi dan situasi secara menyeluruh, manajer harus merumuskan strategi. Strategi yang dibuat harus jelas dan transparan. Memiliki rencana yang tidak jelas akan berdampak lebih buruk daripada tidak memiliki rencana. Hal tersebut dapat menciptakan hilangnya arah di antara para karyawan, sehingga menimbulkan ketidakefisienan dan ketidakpahaman.
Cara terbaik untuk menentukan apakah strategi itu berhasil atau tidak adalah dengan mengimplementasikannya. Keterampilan yang paling penting pada tingkat ini, adalah keterampilan manajerial. Komunikasi strategi tidak bisa dihindari, disertai penjelasan peran masing-masing karyawan. Strategi baru harus mendapat dukungan di seluruh organisasi agar dapat diimplementasikan secara efektif.
Setelah implementasi, penting untuk memantau keberhasilan strategi secara terus-menerus. Manajer harus melakukan analisis SWOT untuk menentukan SWOT perusahaan saat ini dan menggunakannya untuk perumusan strategi lainnya. Seiring dengan ini, manajer harus memeriksa apakah strategi tersebut memberikan hasil yang positif atau tidak.
Jika strategi menghasilkan beberapa efek yang merugikan, manajer harus mempertimbangkan kembali hal yang sama dan membuat perubahan yang diperlukan. Jika strategi berjalan dengan baik, manajer dapat mengantisipasi masalah pada masa depan untuk membuat strategi.
Perencanaan untuk masa depan organisasi sangat penting untuk menjalankan bisnis yang sukses. Konsep manajemen strategis adalah langkah pertama menuju tujuan akhirmu.
Jika kamu berminat untuk mempelajari lebih lanjut tentang topik ini, kamu bisa melakukan kursus manajemen strategis di GreatNusa. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi website resmi kami di sini. Semoga artikel tentang apa yang dimaksud dengan manajemen strategis ini dapat membantumu.
By greatnusa • 15 Februari 2022
Pahami contoh strategi korporasi, seperti growth strategy, stability strategy, dan retrechment strategy, serta fungsinya masing-masing di artikel ini.
Penggunaan strategi pada berbagai aspek sangat penting untuk ditentukan, seperti contoh strategi korporasi. Dalam korporasi atau perusahaan, penggunaan strategi yang berfungsi dengan baik dan tepat, dapat menyelamatkan seluruh perusahaan. Oleh karena itu dalam menentukan strategi mana yang ingin digunakan, perlu pemikiran dan perencanaan yang matang dari setiap pengambil keputusan di dalam perusahaan tersebut.
Untuk menjelaskan secara singkat, strategi adalah suatu arah dan ruang lingkup yang sewaktu-waktu akan berubah tergantung kepada sumber daya dan kemampuan yang dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan untuk memenuhi harapan pemangku kepentingan. Adanya definisi ini, kita jadi mengetahui bahwa dasar dari penentuan strategi yang ada di tingkat korporasi adalah terpenuhinya harapan pemangku kepentingan.
Harapan yang dimaksudkan adalah goal atau tujuan yang telah ditetapkan sebelum bisnis berjalan. Harapan ini biasanya tercantum pada visi dan misi yang menjadi pijakan dan penentu ke mana perusahaan tersebut berjalan. Sebelum menentukan strategi pada aspek lainnya seperti pemasaran, sales, produksi dan lain-lain, strategi korporasi adalah strategi yang paling awal ditetapkan.
Oleh karena itu menentukannya dengan baik adalah langkah pertama yang krusial. Kini setidaknya kamu sudah tahu mengenai strategi, khususnya strategi di tingkat korporasi atau perusahaan. Kalau begitu langsung saja kita melihat strategi apa saja yang ada di tingkat korporasi.
Terdapat tiga strategi utama dalam strategi tingkat korporasi atau perusahaan. Strategi tersebut adalah Growth Strategy, Stability Strategy, dan Retrenchment Strategy. Dari setiap strategi utama yang ada, kita juga akan melihat strategi lainnya yang berhubungan atau tercakup di dalam setiap strategi utama tersebut.
Growth Strategy atau strategi pertumbuhan berfokus kepada pertumbuhan dari perusahaan dalam mencapai goal yang telah ditentukan. Pertumbuhan ini dilihat dari peningkatan-peningkatan yang berhasil dicapai oleh setiap departemen yang ada. Misalnya dalam satu tahun, perusahaan A memiliki tujuan bahwa akan ada peningkatan dalam pendapatan sebesar 70% dari tahun sebelumnya. Maka di akhir tahun tersebut, perusahaan akan melihat pertumbuhan perusahaan dari pendapatan yang mereka dapatkan.
Apakah sudah meningkat ke 70%, stagnan atau mengalami kemunduran. Strategi ini cocok digunakan bagi korporasi yang sedang mengembangkan sayapnya ke daerah lain atau bahkan ke luar negeri. Dalam menjalankan strategi ini, terdapat dua strategi lainnya yang menjadi dasar strategi pertumbuhan yaitu Concentration Strategy dan Diversification Strategy.
Strategi ini berfokus kepada produksi perusahaan setiap tahunnya atau bahkan setiap bulannya. Meskipun pertumbuhan tidak selalu bicara mengenai produksi, tapi mari kita andaikan sebagai produksi untuk menjelaskan hal ini. Strategi konsentrasi memilih satu dari sekian banyak peran untuk ia jalankan.
Misalnya seperti tadi di mana sebuah perusahaan berfokus pada produksi barang yang tujuan akhirnya adalah masuk ke dalam value chain. Perusahaan ini biasanya memilih produk yang esensial atau yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Strategi ini terbagi menjadi dua lagi yaitu Vertical Growth Strategy dan Horizontal Growth Strategy.
Strategi pertumbuhan vertikal terlihat seperti apa yang baru saja dijelaskan, di mana suatu perusahaan berusaha berfokus kepada produksi yang dapat dilakukan perusahaan. Hal ini dilakukan supaya perusahaan tersebut dapat masuk ke dalam value chain. Perusahaan tersebut berusaha untuk menguatkan produksinya agar mereka mendapatkan peran sebagai pemasok yang dibutuhkan oleh banyak pihak.
Baca Juga: Pengertian Manajemen Produksi dan Fungsinya
Berbeda tentunya dengan strategi pertumbuhan vertikal, strategi horizontal berfokus kepada perluasan produksi ke lokasi atau daerah lainnya. Strategi pertumbuhan horizontal berfokus untuk memastikan bahwa tujuan perluasan perusahaan secara geografis ke beberapa daerah terpenuhi dan dijalankan dengan baik.
Baca Juga: Pengertian Strategi Distribusi dan Contohnya Dalam Bisnis
Strategi diversifikasi digunakan saat suatu perusahaan telah mengalami pertumbuhan ke tujuan atau goal yang telah ditentukan di awal, sehingga tidak ada peluang untuk bertumbuh lagi dalam bisnis yang mereka jalani. Terdiversifikasi berarti perusahaan memutuskan untuk menjalankan bisnis dalam produk yang berbeda, baik produk dalam industri yang sama atau berbeda. Strategi ini terbagi menjadi dua yaitu Concentric dan Conglomerate.
Strategi ini dilakukan perusahaan dengan membuat produksi barang yang baru, tetapi masih dalam satu industri yang sama. Jadi setiap pengetahuan dari produksi sebelumnya atau produksi aslinya, tetap dapat digunakan untuk membangun produk yang baru. Perusahaan yang melakukan ini tidak perlu melakukan semuanya dari nol, karena sudah memiliki pengetahuan yang dibutuhkan di industri tersebut.
Berbeda dari strategi sebelumnya, strategi conglomerate berarti perusahaan tersebut memilih untuk membuka produksi produk yang berbeda dengan industri sebelumnya. Hal ini menandakan bahwa semua persiapan dalam membangun produksi produk yang baru, akan membutuhkan waktu yang lebih lama karena harus belajar dari nol tentang industri yang baru.
Seperti namanya, strategi ini digunakan oleh perusahaan yang berhasil beroperasi dalam lingkungan yang stabil atau yang dapat diprediksi. Perusahaan ini berusaha untuk mempertahankan strategi yang sudah dijalankan sebelumnya, agar hanya melakukan sedikit atau tanpa perubahan sama sekali. Strategi ini terbagi menjadi tiga strategi dasar.
Strategi ini menandakan bahwa perusahaan yang menggunakannya sudah “nyaman” dan merasa bahwa strategi yang sudah dilakukan sebelumnya adalah strategi yang baik dan menguntungkan perusahaan. Meskipun hal ini juga menandakan bahwa perusahaan tersebut tidak lagi melihat pertumbuhan dari bisnisnya, tetapi sudah merasa cukup.
Strategi ini dilakukan dengan berbagai cara yang dapat diambil oleh perusahaan dengan tujuan mempertahankan keuntungan yang didapatkan. Baik dengan memotong biaya yang ada atau menaikkan harga produk secara agresif. Strategi ini sangat berguna saat perusahaan sedang melewati masa-masa yang tidak mudah seperti saat krisis ekonomi 1998.
Strategi ini disebut juga masa percobaan. Sebuah perusahaan akan melakukan strategi ini, saat mereka berada pada masa transisi untuk berganti strategi. Strategi ini hanya digunakan dalam waktu yang sementara, sampai perusahaan melihat bahwa semuanya sudah kembali normal.
Retrenchment Strategy atau strategi penghematan dilakukan oleh perusahaan saat mereka mengalami kemunduran sebagai akibat dari adanya posisi mereka yang lemah dalam bisnis yang kompetitif. Strategi ini diharapkan dapat mengembalikan posisi perusahaan pada posisi yang kuat dan kembali kompetitif di dalam pasar.
Strategi ini adalah strategi pertama yang diambil saat perusahaan mengalami penurunan. Strategi ini berusaha menekan efisiensi operasional.
Baca Juga: Fungsi Manajemen Operasional Untuk Bisnis Yang Efektif
Strategi ini adalah strategi yang dilakukan dengan menjual aset untuk berbagai tujuan. Bisa juga dilakukan dengan pemotongan departemen yang mengalami kerugian.
Strategi ini adalah strategi terakhir yang dapat dilakukan oleh suatu perusahaan saat setiap usaha yang mereka ambil tidak membuahkan hasil apapun untuk mengembalikan posisi perusahaan. Strategi ini dilakukan dengan menjual seluruh aset dan menghentikan aktivitas produksi secara total. Dalam kata lain perusahaan tersebut ditutup untuk menghindari kerugian yang semakin besar.
Setiap contoh strategi korporasi yang sudah dijelaskan di atas digunakan sesuai keadaan masing-masing perusahaan. Strategi yang diambil tentu memiliki keuntungan dan risiko masing-masing saat dijalankan. Jika kamu tertarik mempelajari strategi-strategi dalam pengambilan keputusan suatu perusahaan, kamu dapat belajar bersama kami, GreatNusa.
Kursus daring (online) yang tersedia di GreatNusa, akan memudahkan kamu belajar apa pun, dari mana pun termasuk belajar strategi manajemen operasional. Semoga kamu juga menikmati belajar contoh strategi korporasi yang telah kami jelaskan dalam artikel ini, ya!
By greatnusa • 29 Maret 2023
9 elemen bisnis model canvas meliputi segmentasi konsumen, saluran, sumber pendapatan, hingga struktur biaya. Temukan penjelasannya di sini.
Apakah kamu pernah mendengar 9 elemen bisnis model canvas? Bisnis model kanvas merupakan salah satu model bisnis yang memberikan gambaran menyeluruh bagi pebisnis. Menggunakan model bisnis yang mencakup keseluruhan aspek penting tentunya sangat membantu menyiapkan bisnis dengan lebih matang. Dari perencanaan yang menyeluruh ini, nantinya akan memudahkan kamu untuk memecahnya ke dalam langkah-langkah kecil untuk setiap elemen. Menggunakan model bisnis kanvas bisa jadi salah satu pilihan yang tepat bagi kamu yang baru saja akan memulai bisnis.
Apa itu business model canvas? Bukan berarti model bisnis ini terbuat dari canvas, ya. business model canvas adalah suatu strategi manajemen berupa grafik visual yang terdiri dari sembilan elemen. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, bisnis model kanvas merupakan strategi menyeluruh yang dapat membantu kamu mempersiapkan bisnis dengan baik.
Sembilan elemen tersebut adalah Segmentasi Konsumen, Proposisi Nilai Konsumen, Saluran, Sumber Pendapatan, Sumber Daya, Hubungan Konsumen, Aktivitas, Kerjasama dan Struktur Biaya. Elemen-elemen ini dianggap penting dalam bisnis karena setiap elemennya memiliki koneksi atau berpengaruh satu dengan yang lainnya.
Bayangkan jika kamu hanya memikirkan produk, tetapi tidak memikirkan target audience dari produk kamu. Bukankah produk yang telah dibuat menjadi sia-sia karena tidak ada yang berminat membelinya? Tentu kamu tidak ingin hal ini terjadi, bukan? Oleh karena itu, kehadiran business model canvas ini akan bisa memudahkan kamu dalam menyusun perencanaan yang dibutuhkan perusahaan dalam menjual produk atau jasa yang kamu miliki.
Baca Juga: Strategi Canvas dan Kunci Sukses Bisnis Kamu
Jadi apa saja yang terdapat di dalam setiap elemen bisnis model kanvas ini? Mari kita selami setiap elemen yang ada satu per satu.
Elemen pertama sangat penting, dimana kamu harus menentukan target audience atau segmen pelanggan yang ingin dituju. Menentukan customer segments akan membantu bisnis dalam menentukan produk apa yang bisa kamu buat, agar kebutuhan dari audience terpenuhi dan menciptakan customer relationship yang baik. Tentu saja kamu tidak akan membuat produk secara asal-asalan dan tanpa manfaat, bukan? Oleh karena itu kamu perlu memulainya dengan mengidentifikasi pain point dan mengenal karakteristik dari target audience kamu.
Baca Juga: 4 Urutan Tahap Perencanaan Proses Produksi
Untuk mencari tahu pain point yang dialami audience, kamu bisa mulai dengan mencoba memposisikan dirimu layaknya seorang audience. Buat pertanyaan-pertanyaan yang menggambarkan kebutuhan pelanggan. Misalnya kamu bisa menanyakan permasalahan apa yang sedang dihadapi atau sering dihadapi oleh pelanggan.
Kamu juga bisa melakukan survei dan tanya jawab kepada mereka. Saat kamu mengetahui kebutuhan atau masalah yang dihadapi konsumen, kamu jadi bisa mempersiapkan solusi melalui produk yang bisa menjawab masalah mereka dengan tepat.
Karakteristik pelanggan bisa kamu ketahui melalui beberapa hal berikut ini:
Semakin banyak informasi yang berhasil kamu kumpulkan, maka akan semakin memudahkan kamu mendefinisikan siapa target audience dari produk yang dibuat. Oleh karena itu mencari tahu informasi secara mendetail mengenai audience perlu kamu lakukan.
Setelah kamu sudah mengetahui siapa yang menjadi target audience, maka langkah selanjutnya adalah memikirkan apa saja solusi yang bisa kamu berikan untuk mereka. Pada elemen ini bisnis perlu memikirkan produk seperti apa yang akan dijual kepada pelanggan, serta produk seperti apa yang bisa menjawab kebutuhan pelanggan, layanan seperti apa yang bisa kamu berikan kepada pelanggan, dan terakhir nilai atau manfaat apa yang kamu inginkan untuk mereka rasakan.
Selain itu, produk yang kamu bawakan juga harus memiliki keunikan dan berbeda dari yang sudah ada di pasaran. Proposisi nilai yang kamu berikan bisa berupa harga, layanan, desain produk atau packaging yang menarik dan berbeda dari yang lainnya.
Kamu perlu menentukan channel apa yang akan digunakan untuk berkomunikasi dengan pelanggan. Channel yang digunakan perlu disesuaikan dengan target audience yang dituju. Mengetahui channel mana yang sering digunakan oleh target audience dapat memudahkan kamu dalam menjangkau dan membangun komunikasi dengan konsumen. Selain itu channel yang kamu gunakan perlu sesuai dengan produk yang ditawarkan.
Channel yang sesuai dapat dimaksimalkan untuk memperkenalkan produk yang kamu punya. Channel yang digunakan juga harus dipercantik dengan desain dan penataan yang estetik, larena channel yang kamu gunakan memiliki tugas untuk bisa membuat first impression yang baik kepada pelanggan. Jika desain dan penataannya menarik, mereka akan mencoba untuk mencari tahu lebih lanjut mengenai produk yang kamu jual. Ada dua tipe channel yang bisa dipilih, yaitu.
Baca Juga: 7 Strategi Digital Marketing Yang Efektif Tingkatkan Penjualan
Elemen ini berisi bagaimana kamu akan mendapatkan keuntungan kamu. Apakah dari pelanggan yang hanya satu kali membeli produkmu atau dari pelanggan yang terus membeli produk yang kamu punya. Selain dari penjualan, kamu juga bisa mendapatkan sumber pendapatan dari aset yang kamu jual, misalnya saham.
Kamu juga perlu menuliskan daftar sumber daya yang dimiliki dan daftar sumber daya apa saja yang dibutuhkan dalam membangun bisnis ini. Apakah itu tenaga kerja dari karyawan atau modal dari tabungan dan pinjaman bank. Apakah produk kamu membutuhkan hak cipta atau perlu membuka toko baru. Apakah perlu membeli atau menyewa mesin.
Baca juga: Mengenal Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Dalam bisnis, hubungan pelanggan atau customer relationship adalah hal yang perlu kamu bangun. Namun seperti apa hubungan yang ingin kamu bangun dengan konsumen atau pelanggan? Terdapat beberapa tipe hubungan dengan konsumen, yaitu:
Tindakan atau aktivitas apa yang perlu diselesaikan untuk mencapai tujuan bisnismu? Misalnya kamu perlu melakukan desain produk dan kemasan. Bagaimana kamu ingin mengirimkan produk yang kamu buat? Apakah dari ojek online, jasa ekspedisi dan yang lainnya.
Kerjasama seperti apa yang bisnis kamu perlukan? Misalnya kamu dapat memilih untuk bekerja sama dengan teman yang memiliki produk berbeda tapi berhubungan dengan produk yang kamu jual. Kamu bisa memilih bekerja membangun bisnis bersama-sama. Atau mungkin hanya sekedar hubungan bisnis antara supplier atau pemasok bahan dasar dengan perusahaan kamu.
Baca Juga: 7 Cara Membangun Tim Kerja yang Baik
Terakhir, identifikasi semua biaya pemasukan dan pengeluaran dari operasional bisnis yang kamu jalankan. Catat semua pengeluaran baik, biaya tetap mau pun biaya variabel yang perlu dikeluarkan. Lalu dengan biaya yang sudah dikeluarkan apakah harga jual produk kamu sudah sesuai atau belum.
Tentukan pembayaran seperti apa yang memudahkan kamu dan pelanggan. Hitung juga perkiraan pendapatan yang akan kamu dapatkan dari penjualan yang dilakukan. Di sini kamu juga bisa menentukan fokus dari bisnis kamu, apakah berfokus pada keuntungan yang kamu ingin dapatkan atau pada nilai kepuasan pelanggan.
Model bisnis yang bisa kamu gunakan tidak harus model kanvas yang baru saja dijelaskan. Kamu tentu bisa menggunakan jenis model bisnis lainnya yang kamu ketahui. Jika penjelasan di atas membuat kamu tertarik mengetahui lebih banyak mengenai bisnis, kamu dapat belajar di kursus bisnis online dari GreatNusa.
Temukan kursus lainnya yang bisa kamu pelajari di mana saja dan kapan saja di website GreatNusa. Semoga 9 elemen bisnis model canvas di atas bisa membuat kamu lebih berhati-hati dengan bisnis yang sedang kamu bangun, ya!
By greatnusa • 23 Maret 2022
Kenali apa itu balance scorecard dan area penggunaannya dalam bisnis, seperti pertumbuhan bisnis dan informasi finansial. Simak infonya di artikel ini.
Pemilik atau pimpinan perusahaan pasti sudah hafal apa itu balance scorecard. Alat ini penting dan harus dikuasai oleh pimpinan perusahaan karena berguna untuk monitoring kemajuan perusahaan. Kalau kamu ingin mendirikan bisnis atau punya goals jadi manajer perusahaan, pelajari dahulu artikel ini untuk memahami balance scorecard secara lengkap.
Balance scorecard alias BSC merupakan metrik yang menggambarkan performa manajemen strategis dalam perusahaan. Kehadiran BSC berguna untuk mengidentifikasi serta meningkatkan fungsi bisnis secara internal sekaligus evaluasi hasil eksternalnya. Hasil penggunaan BSC berupa ukuran serta feedback mengenai kinerja perusahaan selama jangka waktu tertentu.
Baca Juga: 4 Langkah Evaluasi Strategi Perusahaan yang Efektif
Kunci penting dalam BSC adalah informasi akurat dan objektif mengenai sistem kerja yang telah dilakukan. Pengumpulan data merupakan komponen penting dalam menyediakan hasil kuantitatif yang tepat tersebut. Jajaran pimpinan perusahaan harus mengumpulkan serta menginterpretasikan informasi yang dibutuhkan. Penilaian dan informasi dalam BSC menjadi panduan anggota perusahaan saat bekerja di masa mendatang.
BSC awalnya digunakan untuk mengukur kapasitas intelektual sebuah perusahaan, seperti hasil training, skill atau kompetensi, serta pengetahuan anggotanya. Kapasitas intelektual ini dianggap penting karena mampu membuat perusahaan tetap kompetitif di pasar. Balance scorecard juga menilai tiga area bisnis lainnya di samping learning and growth, yaitu proses bisnis, keuangan, dan penanganan konsumen.
Tujuan bisnis, pengukuran, inisiatif rencana, dan target, semuanya dirangkum dalam BSC. Adanya empat poin tersebut membantu perusahaan menilai faktor yang menghalangi performa bisnis. Perusahaan juga menghasilkan strategi perubahan untuk hasil scorecard yang lebih baik pada masa depan.
Area bisnis dalam balance scorecard sempat disinggung di uraian sebelumnya. Pada bagian ini, kita akan menggali lebih dalam mengenai keempat area tersebut.
Area bisnis pertama ini dinilai berdasarkan aspek intelektual perusahaan. Kegiatan pelatihan dan sharing ilmu pengetahuan dianalisis secara detail dalam business scorecard. Nilai keberhasilannya terlihat pada bagaimana anggota perusahaan menerima informasi tersebut serta menerapkannya untuk meningkatkan keuntungan perusahaan atau efektivitas dalam bekerja. Ilmu, skill, training, dan kegiatan lainnya tidak sia-sia, tapi digunakan saat berkontribusi untuk perusahaan.
Seluruh proses bisnis dinilai dalam business scorecard, mulai dari produksi, distribusi, hingga konsumsi. Faktor utama yang diperhatikan yakni kualitas barang atau jasa yang diproduksi. Kemudian, dilakukan penilaian kegiatan operasional bisnisnya untuk mengetahui hambatannya. Contohnya, keterlambatan produksi, kekurangan material, produk yang terbuang sia-sia, produksi yang macet, dan sebagainya.
Baca Juga: Apa yang Dimaksud Dengan Proses Produksi dalam Sebuah Perusahaan?
Bisnis mana pun pasti mengejar kepuasan konsumen saat menggunakan produknya. Balance scorecard juga mencakup penilaian konsumen terhadap produk yang digunakan. Adapun komponen yang dinilai adalah kualitas, harga, dan ketersediaan produk di daerah mereka. Penilaian konsumen sangat membantu meningkatkan kapasitas bisnis agar berjalan lebih baik nantinya.
Baca Juga: Berikut Manfaat Mempelajari Perilaku Konsumen yang Akan Berdampak Untuk Bisnis Kamu
Bagian vital perusahaan mencakup kesehatan finansial atau keuangan. Balance scorecard mencatat hasil penjualan, pendapatan bersih, dan pengeluaran dalam periode tertentu. BSC juga menyediakan informasi tambahan terkait keuangan, seperti target pendapatan, rasio keuangan, anggaran, dan lain-lain. Perusahaan yang tidak memerhatikan kondisi finansialnya tidak akan bertahan sewaktu-waktu.
Kesimpulannya, balance scorecard merupakan metrik penting yang harus dimiliki perusahaan. Pimpinan perusahaan wajib mengisi balance scorecard secara berkala sebagai bentuk monitoring perkembangan bisnisnya. Selain memahami apa itu balance scorecard, perkaya juga pengetahuan bisnismu dengan mengikuti kursus Redefine Your Strategy, Transform Your Business dari GreatNusa agar kamu siap menjadi pimpinan perusahaan masa depan.
By greatnusa • 5 Februari 2023
Perilaku organisasi adalah bidang yang mempelajari perilaku individu agar sejalan dengan organisasi. Pelajari pengertian, elemen, manfaat, dan konsepnya, yuk.
Perilaku organisasi adalah bidang yang mempelajari bagaimana perilaku individu agar sejalan atau bergerak sesuai dengan organisasi. Mulai dari cara mereka berinteraksi, cara bekerja, dan juga cara berinteraksi di lingkungan luar organisasi.
Bidang perilaku organisasi tergolong multidisiplin sehingga perkembangannya dipengaruhi beberapa disiplin ilmu. Beberapa ilmu tersebut antara lain sosiologi, psikologi, teknik, dan ekonomi. Oleh karena itu, studi perilaku organisasi penting dalam membangun pemahaman dan memprediksi perilaku setiap SDM agar segala sesuatu berjalan efektif.
Perilaku organisasi adalah ilmu yang mempelajari dinamika perilaku individu dan kelompok suatu organisasi berikut bagaimana dampaknya pada kinerja, baik kinerja organisasi, kelompok, maupun individu.
Para ahli memiliki definisi sendiri tentang perilaku organisasi.
Perilaku organisasi merupakan suatu studi yang mempelajari berbagai aspek tingkah laku manusia dalam kelompok atau organisasi tertentu.
Perilaku organisasi membicarakan tentang rangkaian perilaku individu dalam sebuah organisasi dan bagaimana perilaku tersebut mampu berdampak pada kinerja organisasi.
Perilaku organisasi mendalami dampak kehadiran individu, kelompok, dan struktur pada perilaku organisasi supaya dapat mengaplikasikan pengetahuan mengenai banyak hal untuk menunjang perbaikan efektivitas sebuah organisasi.
Sebagai sebuah bidang studi, perilaku organisasi berperan menyelidiki dampak apa saja yang dihasilkan individu, kelompok, maupun struktur dari perilaku dalam organisasi tersebut. Perilaku organisasi ini dilakukan dalam rangka mengaplikasikan ilmu pengetahuan sehingga efektivitas organisasi tersebut meningkat.
Di sisi lain, perilaku organisasi juga datang dengan beragam tujuan. Sebut saja, membangun dan menanamkan budaya kelompok kerja, melakukan perekrutan orang-orang terbaik di bidangnya, dan membangun hubungan bermakna dalam internal tim. Selain itu, perilaku organisasi juga mendorong upaya penyelesaian konflik, pengembangan kualitas tiap individu, serta menjaga rantai kepemimpinan.
Para peneliti yakin, penerapan perilaku organisasi secara tepat mampu menciptakan karyawan terbaik yang akan berpengaruh pada peningkatan keberhasilan organisasi pula. Maka, pelaku bisnis harus memiliki pemahaman khusus tentang apa yang dapat memotivasi karyawan dan cara membangun lingkungan kerja kondusif yang sejalan dengan strategi meningkatkan keuntungan.
Baca Juga: Tren Model Kompetensi untuk Pertumbuhan Organisasi
Perilaku organisasi memiliki empat elemen penting yang berasal dari internal dan eksternal organisasi, yaitu:
Manusia merepresentasikan sistem sosial internal organisasi, terdiri atas individu atau kelompok tertentu. Kelompok itu dapat berjumlah kecil atau besar, informal atau formal, resmi atau tidak resmi.
Kelompok manusia bersifat dinamis, berarti mudah dibuat/dibentuk, berubah, dan terpecah/bubar. Setelah berkelompok, manusia akan menempuh berbagai cara supaya dapat mencapai tujuan dan target yang hendak dicapai. Maka, organisasi justru hadir untuk melayani masing-masing orang, bukan sebaliknya.
Struktur merupakan hubungan setiap orang yang ada dalam sebuah organisasi. Mereka yang mendiami organisasi akan memiliki peran berbeda dan mempunyai hubungan tertentu satu sama lain.
Struktur biasanya mengarah pada pembagian kerja agar setiap orang dapat mengerjakan tanggung jawabnya guna mencapai tujuan organisasi. Semua saling berkaitan sehingga pencapaian tujuan lebih terkoordinasi.
Selain pembagian kerja, struktur organisasi juga menunjukkan kekuasaan. Maka, mereka yang berwenang harus menjalankan tugas sesuai kewenangannya dan orang lain dalam organisasi wajib mematuhi wewenang tersebut.
Sifat teknologi tergantung pada sifat organisasi sehingga akan mempengaruhi pekerjaan dan kondisi kerja perusahaan. Bisa dibilang teknologi dapat melahirkan efektivitas sekaligus batasan pada setiap orang dengan cara masing-masing.
Sistem sosial menawarkan lingkungan eksternal tempat organisasi tersebut bergerak. Sistem tersebut mempengaruhi sikap orang, kondisi kerja, dan memberi ruang kompetisi bagi sumber daya dan kekuasaan.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Interpersonal Skill dalam Organisasi
Sebagaimana keilmuan lain, perilaku organisasi mempunyai landasan filosofi yang menjadi konsep dasar ilmu ini. Apalagi, perilaku organisasi berkaitan erat dengan manusia. Adapun konsep dasar yang diusung adalah:
Mencakup pemahaman terkait perbedaan individu, diri individu sepenuhnya, dan perilaku termotivasi. Perilaku yang termotivasi merujuk pada bagaimana individu berperilaku karena adanya dorongan yang berasal dari suatu kebutuhan. Dalam penyelenggaraan organisasi, motivasi harus ada agar individu tergerak melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan.
Mencakup pemahaman tentang sistem sosial, karena organisasi merupakan sistem sosial yang dibentuk atas dasar kepentingan bersama. Lalu, ada kepentingan bersama yang menegaskan ada prinsip kesalingan antara individu dan organisasi. Individu membutuhkan organisasi dan organisasi membutuhkan individu agar bisa maju bersama.
Baca Juga: Manfaat Organisasi dalam Dunia Sosial
Selanjutnya, manfaat perilaku organisasi adalah:
Baca Juga: 4 Fungsi Komunikasi Dalam Organisasi
Perilaku organisasi menggambarkan bagaimana dinamika individu dan kelompok dalam suatu organisasi. Budaya perusahaan mendefinisikan bagaimana cara tepat berperilaku dalam lingkup organisasi.
Budaya perusahaan terdiri atas keyakinan dan nilai-nilai yang dirancang oleh pemimpin untuk dikomunikasikan dan diinternalisasikan kepada anggota organisasi sehingga menjadi dasar dalam perilaku kerja sehari-hari. Ini diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi yang harus ditargetkan bersama seluruh anggota.
Dengan kata lain, budaya perusahaan membentuk persepsi, pemahaman, dan perilaku karyawan melalui penanaman nilai-nilai yang menjadi dipegang organisasi. Budaya perusahaan dapat dimanifestasikan dalam berbagai cara, seperti kepemimpinan, gaya komunikasi, pesan-pesan yang diinternalisasikan melalui peraturan perusahaan, dan berbagai perayaan yang diperingati perusahaan.
Adapun nilai-nilai yang diinternalisasi perusahaan dapat beragam. Tidak ada template atau pola tertentu yang wajib diikuti, sebagaimana tidak ada benar atau salah dalam membentuk budaya perusahaan. Namun, organisasi tetap perlu menekankan mana nilai-nilai yang ingin diutamakan.
Beberapa nilai yang umum dimiliki organisasi adalah:
Satu hal yang perlu digaris bawahi adalah para pemimpin memiliki pengaruh kuat pada budaya perusahaan, khususnya terkait komunikasi dan kreasi dalam lingkup pekerjaan. Sebagai arsitek budaya organisasi, pemimpin tidak hanya meneruskan budaya yang telah ada, tetapi juga menciptakan gaya kepemimpinan baru.
Pendek kata, kehadiran seorang pemimpin dapat mempengaruhi dan dipengaruhi, serta membentuk dan dibentuk oleh nilai-nilai yang terkandung dalam budaya perusahaan.
Perilaku organisasi adalah bidang ilmu yang memberikan gambaran dinamika perilaku individu dan kelompok dalam sebuah organisasi. Perilaku itu jadi bagian budaya perusahaan yang perlu diinternalisasi bersama nilai-nilai kepada setiap anggota organisasi. Dengan begitu, baik pimpinan maupun anggota organisasi berada di perahu yang sama untuk meraih tujuan yang dicita-citakan.
Kursus Bisnis dan Ekonomi serta Pengembangan Diri di GreatNusa dapat memberikan pemahaman mendalam terkait perilaku organisasi dan budaya perusahaan. Ingin tahu kursus apa saja yang ditawarkan? Langsung meluncur ke GreatNusa.com sekarang, yuk!
By greatnusa • 6 Februari 2023
Salah satu kunci sukses perusahaan di jepang adalah kedisplinan yang tinggi. Simak beberapa kunci sukses yang diterapkan oleh perusahaan Jepang berikut ini!
Para pengusaha dari berbagai belahan dunia tahu bahwa Jepang adalah negara yang sangat penting dalam sektor industri. Negara berjuluk negeri sakura itu tidak hanya menjadi supplier yang besar, tetapi juga pelanggan sekaligus kompetitor. Selain itu, Jepang juga memegang posisi yang tidak kalah penting: sebagai guru di bidang bisnis.
Salah satu kunci sukses perusahaan di Jepang adalah kedisplinan yang tinggi. Inilah yang membuat banyak orang ingin belajar dari Jepang. Namun itu tentu bukan satu-satunya hal yang bisa kita contoh dari negara tersebut. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini!
Meski secara umum bisnis di dunia memiliki indikator dan prinsip yang sama dalam menciptakan manajemen yang baik, Jepang ternyata punya pendekatan berbeda. Apa saja yang membuat manajemen perusahaan Jepang bisa memiliki performa terbaik?
Semua institusi di Jepang baik lembaga pemerintah atau perusahaan, selalu membuat keputusan dengan sistem konsensus. Artinya, ketika mereka menemui masalah, mereka akan mempedebatkan keputusan yang diusulkan di semua organisasi sampai mereka menemui kata sepakat. Setelahnya, barulah keputusan bisa dibuat.
Manajemen perusahaan Barat dan Jepang memiliki perbedaan pendapat tentang cara membuat keputusan. Banyak manajer di Barat berfokus pada jawaban dari pertanyaan. Tentu saja dengan mengembangkan pendekatan sistematis.
Berbeda dengan orang Jepang. Bagi mereka, elemen penting dari pengambilan keputusan adalah mendefinisikan pertanyaan. Langkah-langkah penting dan krusial terkait pengambilan keputusan adalah dengan melihat apakah sebenarnya mereka butuh keputusan? Jika ya, untuk apa keputusan itu? Dari langkah-langkah inilah, mereka akan menemukan konsensus dan persamaan pendapat.
Baca Juga: 5 Contoh Perusahaan yang Melakukan Transformasi Digital
Dalam budaya kerja Jepang dikenal istilah kaizen. Kaizen sendiri merupakan sebuah metode praktis yang fokus pada tindakan perbaikian ke arah yang lebih baik dari sebelumnya. Kaizen digunakan ketika perusahaan menjalankan kegiatan operasional di bidang business management, engineering, manufaktur maupun development.
Berdasarkan metodologi ini, perusahaan akan didorong untuk melakukan komunikasi dan transparansi yang bisa meningkatkan kepercayaan yang lebih besar antara karyawan tingkat bawah hingga ke manajemen atas. Dengan begitu, bisnis bisa fokus menciptakan nilai yang berguna bagi konsumen ketimbang hanya fokus pada kesalahan-kesalahan karyawan.
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, salah satu kunci sukses perusahaan di Jepang adalah karena kedisplinan orang-orangnya. Hal ini betul-betul ditanamkan dalam lingkungan kerja di negara tersebut.
Saking disiplinnya orang Jepang, ada pepatah yang mengatakan, “Jika kamu datang sepuluh menit lebih awal, artinya kamu memang datang lebih awal. Kalau kamu datang lima menit sebelum waktu yang dijanjikan, artinya kamu tepat waktu. Saat kamu datang tepat di waktu yang sudah dijanjikan, di situlah kamu terlambat.”
Bagi orang Jepang, ketepatan adalah kunci. Baik itu untuk pertemuan penting, konsultasi dengan klien peroerangan atau pesta kantor di aktir tahun, mereka selalu mengutamakan ketepatan alias datang lima menit lebih awal. Meskipun ini terdengar sepele, tetapi pada kenyataannya ini adalah salah satu kunci kesuksesan banyak orang bahkan perusahaan di Jepang.
Menempatkan tenaga kerja sesuai dengan keahlian dan kompetensinya memang penting. Hal yang sama juga berlaku di Jepang. Hanya saja dalam budaya kerja Jepang, ada penekanan multi-keterampilan di mana kompetensi individu juga dilihat dari kemampuannya melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang.
Kemampuan ini sangat penting ketika kondisi bisnis sedang tidak stabil. Adanya sudut pandang yang luas dari masing-masing pekerja akan memudahkan proses navigasi dan pengambilan keputusan secara efektif.
Selain pemahaman dari berbagai sudut pandang, sifat integral dalam dunia kerja orang Jepang juga sangat menguntungkan bagi bisnis mereka. Meningkatnya kebutuhan akan inovasi membuat perusahaan harus mencari solusi terbaik dan ini bisa didapatkan ketika mereka melakukan integrasi ide dari domain-domain yang berbeda.
Ketika individu-individu dengan disiplin ilmu berbeda menggabungkan ide-ide, akan tercipta solusi unik. Inilah yang kemudian memudahkan perusahaan untuk menentukan produk seperti apa yang unggul dan bisa mereka tawarkan di pasaran.
Baca Juga: Pengertian Strategi Operasi dan Fungsinya Dalam Dunia Bisnis
Dengan lingkungan kerja yang lekat dengan kedisplinan, tak heran jika Jepang menjadi rumah bagi berbagai perusahaan besar. Tidak hanya di Asia, tetapi termasuk raksasa dari segi pendapatan di dunia. Beberapa di antaranya mungkin sudah familier di telingamu. Apa saja?
Secara global, Toyota dikenal dengan produksi kendaraan berkualitas terbaik dengan harga mumpuni. Saat ini Toyota menduduki peringkat kedua perusahaan mobil terbesar dunia (hanya dikalahkan oleh Volkswagen asal Jerman).
Toyota Mobile Corporation yang memiliki market value $176,6 miliar adalah salah satu perusahaan yang kisah suksesnya populer karena berhasil menjadi perusahaan pertama yang memproduksi 1 juta unit mobil dalam satu tahun. Mau tahu seberapa besar popularitas Toyota? Lihat saja garasimu, mungkin salah satu unitnya ada di sana.
Honda Motor Company sejak tahun 1980-an telah menjadi salah satu produsen sepeda motor dan mobil. Bersama-sama dengan Toyota, Mitsubishi dan Nissan, Honda meluncurkan produk kendaraan bermotor yang inovatif dengan harga bersaing. Honda bahkan diperkirakan sebagai perusahaan produsen sepeda motor terbesar di dunia saat ini dengan total market value $50,5 miliar.
Meski dikenal juga sebagai perusahaan yang memproduksi kendaraan bermotor, Mitsubishi Corporation yang berbasis di Tokyo sebenarnya adalah perusahaan trading terbesar di Jepang. Sektor usaha yang digeluti oleh Mitsubishi juga terbilang sangat banyak termasuk di bidang keuangan, mesin, bahan kimia dan makanan. Sementara itu kelompok bisnis energinya (yang menangani perdagangan dan investasi minyak dan gas) menghasilkan pendapatan yang cukup besar.
Baca Juga: Kenali Apa Itu Strategi Pemasaran Global dan Contohnya
Perusahaan ini bertanggung jawab atas empat bidang bisnis utama (termasuk pengelolaan pengiriman surat dan layanan kantor pos Jepang). Japan Post Holdings merupakan konglomerat yang menggeluti berbagai bidang termasuk perbankan, asuransi dan logistik.
Pemerintah Jepang saat ini menjadi pemiliki sekitar 71% dari seluruh saham perusahaan. Kementerian Keuangan telah melakukan dua kali IPO (Penawaran Umum Perdana) pada tahun 2015 dan 2017 yang berhasil mengumpulkan total $14 miliar. Sebagian besar pendapatan pada tahun 2015 digunakan untuk perbaikan dan rekonstruksi daerah yang terkena bencana lingkungan.
Mempelajari bisnis dan konsep-konsepnya bisa dilakukan dari mana saja. Kalau kamu suka dengan budaya Jepang, kamu bisa mencontoh etiket kerja mereka. Kalau kamu ingin belajar dari negara lain yang kamu anggap lebih sukses, tentu juga tidak ada salahnya. Ingin belajar langsung dengan ikut kursus daring? GreatNusa adalah tempat terbaik yang bisa kamu pilih. Kami menyediakan beragam pilihan kelas daring untuk kamu yang ingin menjadi pebisnis.