Menampilkan 43 - 48 dari 49 Artikel
By greatnusa • 1 Februari 2023
Mengenal perbedaan pemimpin dan kepemimpinan, mulai dari definisi hingga tugas-tugasnya. Cari tahu juga contoh pemimpin yang ada di suatu organisasi di sini!
Pemimpin dan kepemimpinan, kedua kata tersebut sekilas memang mirip. Padahal, ada perbedaan yang mencolok di antara keduanya. Kamu pun bisa mengetahui perbedaan pemimpin dan kepemimpinan dari maknanya yang bisa dilihat melalui Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Menurut KBBI, pemimpin adalah sosok yang bertugas untuk memimpin. Sementara itu, kepemimpinan adalah metode yang dilakukan oleh seorang pemimpin dalam memimpin bawahannya. Dari sini, kamu sudah dapat secara sekilas mengetahui perbedaannya, kan? Untuk bisa memahami perbedaan keduanya secara mendalam, simak pembahasannya berikut, yuk!
Seperti yang telah disebutkan, pemimpin adalah orang yang bertugas atau telah ditunjuk memimpin sekelompok orang dalam sebuah organisasi. Penunjukan tersebut dilakukan karena orang tersebut dianggap mempunyai kelebihan karena kemampuannya dalam menerapkan gaya kepemimpinan tertentu.
Namun, apakah setiap pemimpin punya gaya kepemimpinan yang bagus? Jawabannya, tidak selalu. Ada pemimpin yang mampu memimpin bawahannya dengan baik. Di waktu yang sama, tak sedikit pula leader yang memberi pengaruh buruk kepada orang-orang yang dipimpinnya.
Terlepas dari kemampuan yang dimilikinya, kehadiran seorang pemimpin dalam sebuah organisasi, baik formal ataupun nonformal, mempunyai peran penting. Keberadaan pemimpin membuat struktur organisasi tertata dengan baik. Pemimpin dapat mengarahkan setiap individu lewat pembagian tugas serta tanggung jawabnya masing-masing.
Kalau pemimpin merujuk pada sosok tertentu, maka kepemimpinan merupakan kemampuan seseorang membimbing, mengarahkan, serta mengelola SDM di bawahnya. Keahlian ini pun menjadi salah satu parameter penting dalam menilai kualitas seorang pemimpin.
Dalam praktiknya, ada berbagai gaya kepemimpinan yang dimiliki oleh setiap pemimpin. Setiap gaya kepemimpinan tersebut punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Ada gaya kepemimpinan yang bersifat memaksa. Selain itu, ada pula yang bergaya demokratis, visioner, dan lain sebagainya.
Dari definisinya, kamu sudah bisa mengetahui perbedaan pemimpin dan kepemimpinan. Karena perbedaan tersebut, tidak mengherankan kalau kamu akan mendapati keberadaan pemimpin dan kepemimpinan dalam sebuah organisasi terlihat beda. Biar lebih jelas, berikut ini adalah contoh pemimpin yang bisa kamu jumpai dalam organisasi:
Jabatan direktur adalah sosok pemimpin tertinggi dalam sebuah organisasi. Dalam praktiknya, sebuah perusahaan bisa memiliki beberapa direktur sekaligus dan disebut sebagai dewan direksi. Tugas dan tanggung jawab direktur adalah melakukan pengawasan dan sekaligus memimpin bidang tertentu dalam sebuah perusahaan.
Perusahaan dengan struktur organisasi yang sederhana biasanya memiliki satu orang direktur. Namun, perusahaan besar yang memiliki struktur organisasi kompleks dapat mempunyai banyak direktur. Sebagai contoh, direktur utama, direktur personalia, direktur keuangan, direktur teknik, dan lain sebagainya.
Istilah CEO atau chief executive officer kerap digunakan dalam lingkup startup atau perusahaan rintisan. Sejatinya, CEO punya tugas dan tanggung jawab tidak ubahnya seperti direktur utama. Keduanya sama-sama merupakan posisi tertinggi yang ada dalam sebuah perusahaan.
Penunjukan CEO dilakukan oleh para pemegang saham. Dalam perusahaan besar, CEO lebih banyak menghabiskan waktunya untuk mengurusi keputusan strategis dalam skala besar. Namun, situasinya bisa berbeda pada CEO perusahaan kecil. Mereka akan banyak mengalokasikan waktu untuk terlibat dalam aktivitas bisnis harian.
Kamu juga akan menjumpai adanya jabatan komisaris dalam sebuah perusahaan. Perusahaan biasanya mempunyai beberapa komisaris yang merupakan wakil dari para pemegang saham dan disebut sebagai dewan komisaris. Keberadaannya berfungsi untuk melakukan pengawasan operasional perusahaan.
Tak menutup kemungkinan seorang komisaris memiliki ditempatkan pada posisi yang lebih tinggi dibandingkan direktur dalam sebuah perusahaan. Situasi ini dapat terjadi ketika komisaris tersebut adalah pemegang saham atau pemilik perusahaan.
Komisaris memang tidak terlibat dalam aktivitas bisnis harian yang dijalankan perusahaan. Namun, peran pengawasan yang melekat pada jabatan ini sangat penting. Bahkan, komisaris memiliki kewenangan untuk meminta penggantian direktur ketika dinilai tak mampu menjalankan perusahaan dengan baik.
Baca Juga: Apa Saja Perbedaan Pemimpin dan Manajer?
Ada pula jabatan yang disebut sebagai chairman. Seorang chairman merupakan pemimpin dari dewan direksi. Tanggung jawab seorang chairman tidak mempunyai kaitan dengan aktivitas bisnis sehari-hari perusahaan. Beberapa tugas yang perlu dijalankan chairman di antaranya adalah:
Selanjutnya, ada pula pemimpin dalam perusahaan yang disebut sebagai manajer. Manajer merupakan jabatan yang posisinya membawahi para karyawan dan menjadi bawahan dari para eksekutif perusahaan. Oleh karena itu, manajer punya peran dalam pengawasan karyawan dan melakukan pelaporan kepada pejabat eksekutif perusahaan.
Dalam struktur perusahaan, kamu bakal menjumpai ada berbagai jenis manajer yang punya tugas dan tanggung jawab tersendiri.
Perusahaan berskala kecil biasanya hanya mempunyai satu orang manajer umum. Namun, situasinya akan berbeda ketika kamu menengok perusahaan besar. Di dalamnya, kamu akan menjumpai ada beberapa manajer umum yang masing-masing punya tanggung jawab pada setiap divisi.
Contoh-contoh jabatan yang telah disebutkan memberi gambaran jelas terkait keberadaan serta fungsi pemimpin dalam sebuah organisasi. Lalu, bagaimana dengan kepemimpinan? Ada perbedaan pemimpin dan kepemimpinan yang terlihat mencolok. Kepemimpinan dalam organisasi tidak selalu berkaitan dengan jabatan.
Sebagai gantinya, kepemimpinan dalam perusahaan bisa berbentuk sebagai pengaruh yang dimiliki oleh seseorang. Definisi pengaruh tersebut memiliki kaitan dengan kapasitas seseorang dalam mempengaruhi tindakan atau karakter individu, sekelompok orang, atau organisasi.
Dalam lingkup kepemimpinan, ada 6 jenis pengaruh yang perlu kamu ketahui, yaitu:
Nah, itulah perbedaan pemimpin dan kepemimpinan yang menarik untuk kamu ketahui. Pengetahuan ini bisa kamu jadikan bekal untuk membangun karier cemerlang di masa depan. Apalagi, setiap perusahaan memerlukan kehadiran pemimpin dalam mengelola aktivitas usahanya.
Kamu bisa pula membekali diri dengan pengetahuan terkait kepemimpinan secara lebih lanjut lewat kursus khusus. GreatNusa memiliki banyak pilihan pelatihan terkait hal ini yang bisa kamu manfaatkan. Lewat GreatNusa, kamu bisa mendapatkan bekal keahlian penting untuk menjadi pemimpin di masa mendatang.
By greatnusa • 11 Februari 2023
Jiwa kepemimpinan adalah sifat yang bisa mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Simak manfaat dan cara melatih jiwa kepemimpinan di sini!
Tak peduli posisi yang sedang diemban saat ini, siapa pun nantinya akan mengalami situasi dan kondisi ketika harus memegang peran pemimpin—entah untuk memimpin pertemuan, proyek, tim, ataupun seluruh departemen perusahaan. Namun, tidak sembarang orang bisa memegang peran ini dengan baik. Untuk menjadi seorang pemimpin yang berkualitas, jiwa kepemimpinan harus ditanamkan dalam setiap tindakan yang dilakukan.
Jiwa kepemimpinan adalah karakteristik yang penting untuk dimiliki setiap orang di lingkungan kerja. Bisa jadi, kamu berpikir, "hanya orang-orang yang lahir dengan jiwa kepemimpinan saja yang bisa memimpin". Kenyataannya, ciri kepribadian ini bukanlah sesuatu yang mustahil untuk dipelajari dan dilatih.
Ingin tahu selengkapnya tentang jiwa kepemimpinan? Jangan ketinggalan membaca pembahasan tentang pengertian, manfaat, dan cara melatihnya berikut!
Jiwa kepemimpinan adalah sifat manusia yang memengaruhi dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Sifat ini dimiliki oleh para pemimpin yang mendorong pengikutnya untuk bekerja dengan semangat dan percaya diri. Dalam artikel berjudul "Understanding Leadership Concepts in the Workplace" yang dipublikasikan di Indeed (2021), jiwa kepemimpinan mempunyai beberapa konsep, antara lain,
Seseorang yang jujur dan dapat diandalkan sangat efektif menjadi pemimpin. Kedua sifat ini sering kali berhubungan dengan kepentingan utama yang dimiliki rekan, tim, dan keseluruhan organisasi.
Seorang yang bisa mengembangkan kemampuan beradaptasi—yang berguna untuk berinteraksi dengan orang lain di berbagai situasi—adalah pemimpin yang cakap. Ditambah lagi, pemimpin yang unggul dalam menerapkan konsep ini cenderung sukses dalam networking dan membangun tim yang berisi orang-orang bermotivasi tinggi.
Walau tidak selalu terjadi, akan tiba saatnya situasi yang menantang muncul dalam pengalaman karier seseorang. Keahlian yang kuat dalam menyelesaikan konflik sangat diperlukan agar pemimpin dapat berperan secara efektif. Konsep ini pada dasarnya bersifat situasional, membutuhkan keterlibatan pemimpin secara langsung dalam masalah, menuntut kerja sama tim untuk mencari solusi, serta memerlukan evaluasi terhadap dampak dari penyelesaian konflik.
Rasa iba, pengertian akan perasaan orang lain, dan mendengarkan sudut pandang pihak lain merupakan konsep dari jiwa kepemimpinan. Ketika seseorang membangun relasi dengan rekan kerja, tim, atau orang lain di tempat kerja, diperlukan adanya pengertian, pengetahuan tentang kepentingan bersama, dan usaha untuk mempelajari masing-masing individu secara aktif. Konsep ini menciptakan kepercayaan sehingga membuat seseorang memperoleh kepuasan kerja.
Berbicara dengan tegas, berinteraksi dengan bijak, serta menggunakan strategi komunikasi yang merefleksikan sikap profesional dan etis merupakan atribut dari seorang pemimpin yang berkualitas.
Seseorang dengan visi mencerminkan karakter pemimpin yang menyimpan kreativitas, inovasi, serta kemampuan untuk menginisiasi dan memengaruhi perubahan. Pemimpin yang mengaplikasikan konsep visi cenderung sukses di lingkungan kerja.
Self-awareness atau kesadaran diri ialah konsep yang perlu dimiliki oleh setiap peran profesional, termasuk posisi pemimpin. Seseorang yang memahami batasan, tahu waktu untuk mencari dukungan, serta berpengalaman dalam mengatur emosi dan reaksi akan sangat cocok menjadi pemimpin.
Butuh pengarahan dan delegasi untuk bisa mengelola tim secara efektif. Maka dari itu, seseorang berjiwa kepemimpinan mampu menyempatkan waktu untuk mendengar masukan dan sudut pandang terkait pekerjaan dari anggota tim. Komunikasi dua arah inilah yang memberikan wawasan bermanfaat bagi pemimpin.
Baca Juga: Memahami Apa itu Jiwa Kepemimpinan dan Cara Melatihnya
Sudah memahami definisi jiwa kepemimpinan, tetapi belum tahu manfaat apa yang diperoleh jika mempunyai karakteristik tersebut? Yuk, cari tahu manfaatnya dalam uraian berikut!
Seseorang yang memiliki jiwa kepemimpinan cenderung lebih banyak mendapat kesempatan emas. Kesempatan inilah yang dapat digunakan untuk membuktikan diri dan membuat perjalanan kariermu semakin maju.
Jika memiliki jiwa kepemimpinan, kamu bisa menjadi pribadi yang dapat diandalkan di situasi dan kondisi yang berbeda-beda. Itu karena pemimpin serbabisa akan selalu beradaptasi dan memahami setiap dinamika individu maupun kelompok.
Melatih jiwa kepemimpinan akan mendorongmu mencapai segala sesuatu dengan memanfaatkan waktu dan usaha seefisien mungkin. Namun, manfaat ini tidak akan kamu peroleh apabila hanya berlatih secara "suka-suka".
Baca Juga: Perbedaan Pemimpin dan Kepemimpinan Dalam Dunia Kerja
Jiwa kepemimpinan bukanlah ciri kepribadian yang hanya dimiliki orang-orang berbakat—atau kemampuan yang dibawa sejak lahir. Setiap orang bisa melatih jiwa kepemimpinan, asalkan mengikuti langkah-langkah yang tepat seperti berikut:
Gaya kepemimpinan ialah caramu dalam memberikan pengarahan, memotivasi tim, dan mengimplementasikan rencana. Setiap orang mempunyai gaya kepemimpinan yang berbeda. Sebagian cenderung tegas dan sebagian lainnya akan mendengarkan orang lain sebelum membuat keputusan. Pahami gaya kepemimpinanmu dengan melakukan refleksi diri dan mencari masukan dari pihak eksternal. Tanyakan hal-hal seperti
Salah satu cara terbaik untuk melatih jiwa kepemimpinan adalah dengan mengenali kelemahan dan bidang-bidang yang belum kamu kuasai. Bisa jadi, kamu sudah memiliki banyak karakteristik unggul sebagai pemimpin, tetapi masih kurang cekatan dalam mengelola konflik. Bisa jadi pula, kamu adalah komunikator tertulis yang andal, tetapi kesulitan saat menjadi pembicara publik. Mengatasi kelemahan dengan banyak-banyak berlatih akan menumbuhkan kepercayaan diri.
Masukan yang membangun sangat krusial untuk mengembangkan jiwa kepemimpinan. Cara ini akan meningkatkan kesadaran diri serta memberikan arahan dan dorongan. Jika ingin menjadi seseorang berjiwa kepemimpinan, kamu tidak boleh hanya mampu memberikan masukan membangun, melainkan harus bisa menerimanya pula. Berikut elemen-elemen yang harus dimiliki kritik membangun:
Pemimpin akan terus dihadapkan dengan keputusan rumit. Baik dalam pekerjaan sehari-hari maupun pengaplikasian strategi, keahlian pembuatan keputusan sangatlah esensial dan membutuhkan gabungan dari analisis, intuisi, serta logika. Untuk bisa mengasah kemampuan ini, kamu bisa mengikuti ragam kursus bisnis & manajemen yang bisa membantumu mengambil keputusan dengan lebih strategis.
Baca Juga: 13 Tipe Kepemimpinan Dalam Dunia Profesional
Siapa pun kamu saat ini, tidak ada kata terlambat untuk belajar dan berlatih menjadi seorang pemimpin. Maka dari itu, jiwa kepemimpinan adalah karakteristik yang harus kamu perdalam sejak dini. Semoga uraian tentang pengertian, manfaat, dan cara melatih jiwa kepemimpinan di atas dapat bermanfaat, ya!
Jika dirasa masih belum cukup, kamu bisa menambah pengetahuan dan wawasan seputar jiwa kepemimpinan dengan mengikuti kursus online di GreatNusa. Platform belajar digital ini menyediakan berbagai starter kit jitu yang mampu melatihmu menjadi pemimpin berkualitas tinggi.
Mau tahu informasi lebih lanjut? Yuk, cari tahu di sini!
Sumber:
https://www.indeed.com/career-advice/career-development/leadership-concepts (2021)
By greatnusa • 19 Februari 2023
Manajemen stres adalah strategi untuk menurunkan efek negatif dari kondisi stress terhadap kondisi mental dan fisiknya. Simak cara melakukannya di sini!
Setiap individu pasti mengalami stress. Ketika tidak ditangani dengan baik, stress akan menurunkan kesejahteraanmu dalam berbagai aspek kehidupan. Manajemen stress adalah solusi untuk mengatasi permasalahan ini. Akan tetapi, penerapannya harus dilakukan dengan benar agar menuai manfaat yang maksimal.
Manajemen stress adalah sekumpulan instrumen, strategi, maupun teknik yang digunakan oleh seseorang untuk menurunkan efek negatif dari kondisi stress terhadap kondisi mental dan fisiknya. Sebaiknya individu melakukan pengelolaan stress secara teratur untuk meningkatkan kesejahteraan dirinya.
Stress bisa muncul dari berbagai sumber seperti kondisi keuangan, hubungan sosial, hingga gangguan kesehatan. Ketika masalah yang dianggap stressful muncul, hormon kortisol diproduksi dan bagian otak tertentu diaktifkan. Bagian otak yang aktif ketika individu mengalami stress adalah HPA-axis.
Kondisi stress pada awalnya membuat individu mengalami peningkatan kesadaran dan kewaspadaan akan lingkungan. Karenanya, stress sesungguhnya merupakan respons penting yang membantu manusia bertumbuh. Akan tetapi stress yang berlangsung terlalu lama dapat menimbulkan kondisi fatigue baik secara psikis maupun fisik.
Mengapa setiap orang perlu belajar mengelola stress dengan optimal? Berikut merupakan segelintir manfaat yang didapatkan dari pengelolaan stress yang baik:
Kualitas tidur yang buruk ditunjukkan oleh perasaan lelah saat bangun dan kesulitan untuk pergi tidur saat waktunya. Kondisi waspada akibat stress menyebabkan tubuh sulit untuk rileks. Karena hal tersebut, kamu pun jadi sulit untuk tidur dengan nyenyak.
Manajemen stress adalah solusi yang tepat jika kamu memiliki kualitas tidur yang buruk tanpa sebab yang jelas. Ketika stress bisa dikelola dengan optimal, tubuh akan berkurang tingkat kewaspadaannya sehingga kualitas tidur pun meningkat.
Orang-orang yang mengalami stress tinggi cenderung akan mudah sakit. Penyebabnya adalah produksi kortisol di dalam tubuh saat masa stress. Hormon kortisol ini dapat mencegah pembentukan antibodi yang penting untuk sistem imun.
Dengan mengelola stress secara optimal, kamu dapat mempertahankan produksi kortisol dalam batas wajar. Dalam kondisi tersebut, kortisol tidak akan menginterferensi sistem imun.
Seperti dijelaskan sebelumnya, stress membuat seluruh bagian tubuh meningkat kewaspadaannya. Respons ini merupakan sesuatu yang alami karena makhluk hidup memiliki tendensi fight atau flight ketika dihadapkan pada situasi yang mengancam.
Individu yang mengalami stress akan merasakan bahwa ototnya tegang setiap saat. Tegang otot ini bisa terjadi di berbagai bagian tubuh.
Baca Juga: 8 Cara Hilangkan Migraine Akibat Stres yang Efektif
Orang yang mengalami stress cenderung kesulitan untuk menjalin hubungan sosial yang baik. Salah satu karakteristik stress adalah meningkatnya iritabilitas. Dalam kondisi ini, individu cenderung mudah meluapkan emosi dengan cara yang kontraproduktif.
Saat stress bisa dikontrol dengan baik, interaksi sosial tidak lagi dianggap sebagai suatu hal yang mengganggu. Kamu akan lebih bisa menjaga perilaku dan emosi di depan orang lain agar tidak mempengaruhi kualitas interaksi.
Mungkin kamu menyadari bahwa ketika diri sedang mengalami stress hebat, tugas-tugas yang dibebankan tidak dapat terselesaikan secara optimal. Stress membuat individu kesulitan untuk berkonsentrasi sehingga penyelesaian tugas memerlukan waktu lama dan mungkin kualitasnya tidak baik.
Manajemen stress adalah strategi yang tepat untuk meningkatkan produktivitas dalam bekerja, terutama dalam kondisi yang stressful. Dengan pengelolaan stress yang optimal, kamu dapat meningkatkan konsentrasi untuk menyelesaikan tugas hingga tuntas.
Ketika mengalami stress hebat, banyak orang merasa bahwa pikirannya cenderung buntu. Mereka kesulitan untuk berfungsi di dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kondisi tersebut, sangat sulit untuk memproduksi ide-ide kreatif.
Pengelolaan stress yang optimal dapat membantu individu untuk keluar dari mental blocking tersebut. Ketika kadar stress terjaga dengan baik, ide-ide kreatif akan lebih mudah muncul. Pengembangan diri pun dapat dilakukan dengan maksimal.
Baca Juga: Butuh Motivasi Dalam Bekerja? Ini 6 Jenis Motivasi yang Perlu Diketahui
Banyak strategi pengelolaan stress yang diajarkan di luar sana. Strategi-strategi tersebut tentunya didasari oleh dasar pemikiran tertentu. Beberapa pendekatan efektif untuk melakukan manajemen stress adalah:
Kegiatan meditasi memiliki tujuan utama yakni meningkatkan mindfulness di dalam diri. Kamu akan dilatih untuk menyadari sensasi yang dialami tubuh dan juga pikiran-pikiran yang berkecamuk di dalam sanubari. Kesadaran ini membuatmu bisa mengontrol gejala-gejala stress dengan lebih optimal.
Di zaman sekarang ini sangat mudah untuk berpartisipasi dalam kegiatan meditasi. Ada banyak kursus meditasi yang ditawarkan di berbagai daerah. Selain itu, kamu juga bisa menggunakan app khusus yang dirancang untuk memandu proses meditasi.
Ketika berolahraga, tubuh memproduksi hormon endorfin. Hormon ini adalah hormon yang juga dikeluarkan tubuh saat individu merasakan kesenangan. Endorfin mampu mengurangi dan bahkan menegasi dampak negatif dari hormon stress.
Kamu disarankan untuk berolahraga dengan teratur, setidaknya tiga kali dalam seminggu. Kegiatan olahraga yang dipilih tentunya sesuatu yang mudah diakses. Jika memiliki gym membership, maka kamu dapat berolahraga di sana. Lari dan berjalan kaki adalah dua bentuk olahraga sederhana yang juga bisa dilakukan.
Salah satu program unggulan manajemen stress adalah self-talk atau berdialog dengan diri sendiri. Bentuk pengelolaan stres ini memiliki manfaat yaitu membantu mengubah pola pikir seseorang agar lebih positif dan juga meningkatkan kemampuan mengelola emosi.
Ketika berdialog dengan diri sendiri, kamu disarankan untuk menggunakan nada yang realistis, namun empatik. Kegiatan self-talk dapat dilakukan secara mental, namun banyak orang merasa terbantu ketika berdialog lantang seolah melakukannya dengan orang lain.
Nutrisi yang diasup oleh tubuh berkontribusi terhadap kesehatan jasmani dan rohani. Hal terpenting adalah memastikan bahwa makanan yang kamu konsumsi seimbang gizinya. Kamu juga perlu membatasi makanan tinggi lemak dan gula karena kedua tipe makanan tersebut dapat mendorong terjadinya episode stress.
Kegiatan makan pun harus dilakukan dengan tepat. Setiap orang disarankan untuk menerapkan mindfulness saat makan. Kamu akan lebih menikmati kegiatan makan dan proses pencernaan pun lebih lancar. Jam makan akan menjadi sebuah waktu untuk melepas penat.
Strategi lain untuk manajemen stress adalah mengikuti kursus keterampilan. Jika memiliki minat yang ingin kamu kembangkan, maka sangat disarankan untuk mengikuti kursus yang berkaitan dengan minat tersebut.
Jika sulit menemukan waktu luang untuk mengikuti kursus tatap muka, kamu bisa memanfaatkan berbagai kursus yang diselenggarakan secara online seperti di GreatNusa. Selain memperoleh keterampilan tambahan, kamu juga akan mendapatkan sertifikasi yang bisa kamu gunakan untuk menunjang kariermu.
Manfaat dari kegiatan semacam ini tidak hanya pengembangan keterampilan saja. Kamu juga dihadapkan pada tantangan baru yang mungkin terasa asing. Kebanyakan orang akan tumbuh motivasinya ketika menemukan tantangan baru. Selain itu, kamu akan dilatih untuk mengeluarkan berbagai ide kreatif di kursus semacam ini.
Manajemen stress adalah strategi yang penting dipelajari oleh semua orang. Stress merupakan hal yang tidak dapat dihindari, dan justru harus dimanfaatkan untuk pertumbuhan diri. Karenanya, setiap orang perlu belajar cara yang efektif untuk mengelola stressnya agar manfaatnya terasa dan dampak buruknya dapat ditekan.
By greatnusa • 20 Februari 2023
Cara mengelola stress dan emosi negatif, mulai dari mengidentifikasi penyebabnya hingga rekleksi dan evaluasi diri. Ketahui cara selengkapnya pada artikel ini!
Tempat kerja merupakan salah satu lingkungan yang berkontribusi besar dalam menyebabkan stress. Ada banyak tugas yang harus dilakukan di tempat kerja dan terdapat konsekuensi jika tugas tidak dilakukan dengan baik. Cara mengelola stress dan emosi negatif yang baik perlu dipelajari karyawan agar bisa berfungsi optimal.
Berdasarkan penemuan Health and Safety Executive pada tahun 2021, stress terkait pekerjaan disebabkan oleh enam masalah umum. Masalah-masalah tersebut di antaranya adalah:
Penyebab stress ini terkait dengan beban kerja yang diberikan kepada karyawan. Ada kalanya seorang karyawan diharuskan menyelesaikan banyak tugas dalam tempo waktu yang cukup singkat. Urgensi untuk menuntaskan pekerjaan ini dapat menimbulkan stress, apalagi jika atasan terus mendorong penyelesaian tugas secara cepat.
Karyawan juga dapat merasakan stress ketika merasa bahwa dirinya tidak memiliki kontrol atas pekerjaan yang dilakukan. Perusahaan yang rentan terhadap kondisi semacam ini adalah perusahaan yang cenderung melakukan micromanaging terhadap karyawan. Karenanya, karyawan cenderung merasa tidak independen dalam bekerja.
Karyawan juga bisa mengalami stress ketika merasa bahwa dirinya tidak menerima dukungan yang cukup dari orang lain. Orang-orang yang dukungannya dianggap signifikan di dalam pekerjaan karyawan adalah atasan, kolega, dan anggota keluarga di rumah.
Di lingkungan kerja, hubungan sosial yang buruk juga dapat menyebabkan stress. Hal ini terutama terjadi jika perselisihan terjadi antara rekan satu tim atau divisi. Individu akan kesulitan untuk berkonsentrasi dengan pekerjaan karena lingkungan sosial yang terasa tidak kondusif.
Baca Juga: 10 Tips Bekerja dari Rumah Yang Bisa Bantu Bikin Produktif
Peran kerja menuntut individu untuk belajar cara mengelola stress dan emosi negatif. Stress bisa jadi muncul ketika seorang karyawan tidak sepenuhnya memahami apa peran dan daftar tugas yang seharusnya ia kerjakan. Situasi penuh ketidakpastian tersebut dapat menimbulkan kecemasan dalam diri karyawan.
Lingkungan kerja adalah sebuah tempat yang sangat dinamis. Perubahan dapat terjadi dengan cepat dan menuntut karyawan untuk menyesuaikan diri. Tahap penyesuaian diri inilah yang oleh sebagian besar karyawan dianggap sebagai tantangan berat.
Di tempat kerja, setiap orang perlu memanajemen stress dan emosi negatif agar tidak menghambat pekerjaannya. Berikut merupakan beberapa cara yang dapat diterapkan oleh individu terkait dengan hal ini:
Sering sekali orang mengalami stress namun sesungguhnya tidak memahami apa penyebab stress tersebut. Karyawan sangat disarankan untuk melakukan identifikasi mengenai hal-hal yang menyebabkan stress.
Terkadang penyebab stress bukan sesuatu yang langsung berkaitan dengan pekerjaan, namun hal lain, seperti mobilitas dari dan ke tempat kerja. Ketika penyebab stress telah terdeteksi, maka penanganannya akan lebih mudah.
Cara mengelola stress dan emosi negatif berikutnya adalah menerapkan batasan yang lebih tegas antara kehidupan profesional dan personal. Saat ini, banyak karyawan bersedia mengorbankan waktu pribadinya untuk melakukan pekerjaan tambahan.
Untuk memanajemen stress dengan optimal, kamu harus menerapkan batasan agar pekerjaan tidak mengganggu kehidupan pribadi. Setiap karyawan memiliki hak untuk menolak melakukan pekerjaan setelah jam kerja. Kualitas pekerjaan pun akan lebih baik jika kamu memiliki kesempatan untuk beristirahat optimal.
Ada beberapa kegiatan yang bisa dilakukan untuk membantumu agar lebih rileks. Kegiatan semacam ini bisa dilakukan pada masa liburan atau akhir pekan. Terkadang ada rasa malas saat memulainya, namun manfaatnya sangat besar bagi dirimu. Berikut beberapa kegiatan rekreasional yang disarankan:
Terkadang stress sulit untuk dibendung. Ketika stress karena beban kerja sudah terlalu hebat, kamu perlu mengganti suasana dengan segera. Jika masa cuti masih tersedia, sangat disarankan untuk mengambil cuti tersebut dan menggunakannya untuk berlibur.
Baca Juga: Macam Macam Soft Skill yang Dapat Dikuasai
Permasalahan stress yang sudah mempengaruhi kehidupan profesional dan personal secara signifikan sebaiknya dilaporkan kepada pihak manajemen. Perusahaan tentunya ingin mengetahui isu apa yang dihadapi oleh karyawannya di dalam pekerjaan.
Jika manajemen sumber daya manusia di perusahaan sudah tertata baik, kemungkinan ada kebijakan untuk mencegah terjadinya burnout pada karyawan. Perusahaan juga mendapatkan manfaat yakni merancang sistem kerja yang lebih adil dan meminimalisasi dampak negatif terhadap sumber daya manusianya.
Program konseling dan coaching adalah cara mengelola stress dan emosi negatif yang efektif. Di dalam program ini, karyawan mendapatkan bantuan profesional untuk mengelola stresnya dengan lebih efektif.
Adanya pihak ketiga yang terlatih untuk membantu individu untuk menangani permasalahannya membuat penanganan stress menjadi lebih efektif. Kamu akan mendapatkan perspektif baru mengenai masalah di lingkungan kerja dan juga keterampilan mengelola stress tersebut.
Ketika stress yang kamu alami disebabkan oleh tuntutan kerja yang tinggi, inilah saatnya menggunakan keterampilan negosiasimu. Jangan ragu untuk meminta perpanjangan waktu atas proyek yang diberikan oleh atasan atau divisi lain.
Untuk menjaga profesionalitas, karyawan perlu bersikap jujur saat melakukan negosiasi beban kerja dan deadline. Ada alasan rasional yang perlu diberikan saat meminta perpanjangan tenggat waktu.
Sebagai seorang karyawan, kamu perlu melakukan refleksi dan evaluasi diri secara rutin. Proses ini membantu individu untuk melihat hal apa yang menghambat mereka untuk mencapai kinerja yang optimal. Ketika seorang karyawan mampu bekerja secara efektif dan efisien, maka stress dan kondisi emosi negatif dapat terhindarkan.
Baca Juga: Pengertian Strategi Manajemen Konflik dan Fungsinya
Mengapa penting untuk belajar cara mengelola stress dan emosi negatif di situasi kerja? Ada risiko psikologis dan fisik yang bisa muncul ketika pengelolaan emosi dan stress tidak optimal. Ketika stress dan emosi negatif tidak terkelola dengan baik, dapat muncul dampak seperti berikut:
Di dalam menerapkan strategi pengelolaan stress dan emosi yang dijelaskan, konsistensi merupakan prinsip yang penting. Kamu perlu secara teratur melakukan hal tersebut karena tekanan di lingkungan kerja bisa datang bertubi-tubi.
Cara mengelola stress dan emosi negatif di dalam setting pekerjaan yang disebutkan di atas merupakan hasil kerja sama dari pekerja dan juga pihak-pihak yang berada di sekitarnya seperti manajer, rekan kerja, dan anggota keluarga.
Namun, semuanya bermula dari kesadaran diri untuk mengelola stres. Sebagai langkah awal, kamu bisa mengikuti kursus pengelolaan stres yang diselenggarakan oleh GreatNusa. Dapatkan informasi menarik seputar cara mengelola stres yang relevan di masa pandemi ini. Semua sesi dapat diakses secara online dengan waktu yang fleksibel, lho.
By greatnusa • 29 Maret 2023
Kepemimpinan dalam manajemen memiliki jenis dan karakteristiknya yang berbeda-beda. Berikut adalah jenis, pengertian, dan kelebihannya!
Kepemimpinan dalam manajemen memiliki banyak pengertian. Untuk mengetahuinya kita dapat memulai dengan kalimat apa itu kepemimpinan? Menurut Peter G. Northouse, dalam buku yang berjudul leadership, mengatakan bahwa ada banyak sekali cara untuk menyelesaikan kalimat itu. Hal itu karena banyak orang telah berusaha untuk menjelaskannya.
Peter G. Northouse juga menerangkan bahwa lebih dari satu abad pengertian kepemimpinan telah dipengaruhi oleh urusan dunia dan politik hingga perspektif disiplin di mana topik tersebut dipelajari.
Hal itu dapat dibuktikan melalui seminal work oleh Joseph C Rost (1991) yang menganalisis catatan selama tahun 1900-1990. Apa yang dia temukan adalah lebih dari 200 definisi yang berbeda tentang kepemimpinan. Analisisnya memberikan pemahaman sejarah singkat selama abad terakhir tentang bagaimana kepemimpinan didefinisikan.
Dalam tiga dekade pertama abad ke-20 definisi dari kepemimpinan muncul dari efek menekan kontrol dan sentralisasi pada kekuasaan. Maka kepemimpinan telah didefinisikan sebagai kemampuan untuk mengesankan keinginan pemimpin pada mereka yang dipimpin dan merangsang kepatuhan, rasa hormat, kesetiaan, dan kerja sama (Moore, 1927).
Dalam setiap organisasi, baik perusahaan maupun lembaga pemerintah, membutuhkan pemimpin untuk membantu memimpin jalannya organisasi. Pemimpin akan memberikan arahan dan memotivasi orang lain untuk mencapai sebuah tujuan.
Kepemimpinan sangat penting untuk memfasilitasi komunikasi di dalam perusahaan. Seorang pemimpin akan membangun komunikasi yang jelas terhadap tim supaya berfungsi dengan benar. Selain itu, seorang pemimpin tetap menjaga agar jalur komunikasi tetap terbuka dan setiap orang merasa nyaman untuk menyumbangkan ide mereka.
Seorang pemimpin yang efektif juga tahu bagaimana memberikan teladan yang baik. Hal tersebut adalah salah satu cara terbaik untuk menginspirasi orang lain. Itulah mengapa sangat penting bagi para pemimpin untuk memimpin dengan memberi teladan yang benar.
Baca Juga : 13 Tipe Kepemimpinan Dalam Dunia Profesional
Kepemimpinan transformasional adalah salah satu pendekatan kepemimpinan populer dan telah diteliti sejak awal tahun 1980-an. Jenis kepemimpinan ini merupakan proses yang berkaitan dengan emosi, nilai, etika, dan tujuan jangka panjang.
Selain itu, pendekatan ini juga menilai motif pengikut, dan memuaskan kebutuhan mereka. Ini merupakan pendekatan yang menggabungkan kepemimpinan karismatik dan visioner.
James MacGregor Burns melalui karyanya dengan judul leadership (1978) yang memulai pendekatan ini. Dirinya berusaha mencari hubungan peran kepemimpinan dan pengikut. Menurutnya pemimpin adalah orang yang memanfaatkan motif pengikutnya agar lebih baik dalam mencapai tujuan.
Kepemimpinan transformasional memiliki karakteristik-karakteristik yang menjadi dasar pemimpin harus bersikap. Adapun karakteristik kepemimpinan transformasional yang diketahui, idealized influence, inspirational motivation, intellectual stimulation, dan individualized consideration.
Karakteristik idealized influence mengacu kepada standar perilaku moral dan etika pemimpin yang sangat tinggi dan bisa diandalkan untuk melakukan hal yang benar. Para pengikut sangat segan dan menghormati pemimpin seperti ini.
Inspirational motivation atau motivasi inspirasional menggambarkan pemimpin yang mengomunikasikan cita-cita tinggi kepada pengikut, serta menginspirasi mereka melalui motivasi.
Intellectual stimulation adalah kepemimpinan yang merangsang pengikutnya untuk menjadi kreatif dan inovatif. Sedangkan individualized consideration adalah di mana pemimpin bertindak sebagai penasihat saja dan memerhatikan kebutuhan anggota.
Pendekatan kepemimpinan transformasional termasuk yang populer dan banyak diteliti. Perspektif transformasional menjelaskan bagaimana seorang pemimpin dapat menginspirasi perubahan untuk orang lain. Dan, kepemimpinan transformasional juga menerapkan standar tanggung jawab moral.
Salah satu contoh dari jenis pendekatan kepemimpinan ini adalah seorang manajer produk yang mempromosikan upaya anggota tim untuk berkembang. Misal, memintanya untuk memecahkan masalah yang telah menyebabkan penurunan kualitas produk.
Kesempatan ini akan memberikan ruang untuk pengikutnya menunjukkan kemampuan yang maksimal untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi. Cara ini sangat efektif untuk mngembangkan kemampuan orang lain.
Baca Juga : Apa Saja Perbedaan Pemimpin dan Manajer?
Kepemimpinan otoritatif disebut sebagai pemimpin visioner yang memiliki wibawa untuk memengaruhi karyawan agar mengikuti arahan. Dalam penerapannya, pemimpin akan melakukan pendekatan untuk membimbing organisasi dan karyawannya. Di mana pemimpin bertindak sebagai mentor dan berusaha untuk menginspirasi tim.
Pendekatan kepemimpinan otoritatif adalah pemimpin yang memiliki wibawa dan fokus untuk membimbing anggota serta memiliki tujuan yang jelas untuk dicapai. Bahkan dalam memimpin mereka akan berusaha memahami tantangan yang mungkin akan dihadapi dan menyediakan solusi permasalahan tersebut.
Self confidence, empathy, dan ability to adapt adalah tiga karakteristik utama pada kepemimpinan otoritatif. Self confidence adalah cara untuk mengembangkan visi dan menginspirasi orang lain untuk mengikutinya.
Empath adalah cara untuk memahami dan mengantisipasi emosi yang dirasakan oleh anggota tim pada saat-saat tertentu. Sedangkan ability to adapt adalah kemampuan untuk beradaptasi, mengidentifikasi dan menghilangkan hambatan.
Salah satu manfaat utama dari kepemimpinan yang berwibawa adalah kemampuannya untuk memberikan kejelasan dalam suatu organisasi. Baik dalam visi dan misi, tujuan jangka pendek maupun jangka panjang.
Kepemimpinan yang otoritatif juga mampu untuk mendorong komunikasi yang terbuka ketika ada sesuatu yang kurang jelas dalam organisasi. Selain itu, anggota tim dapat mengikuti bimbingan pemimpin yang berwibawa ketika mereka bingung atau berkonflik atas tugas mereka.
Contoh dari pendekatan kepemimpinan otoritatif adalah seorang dapat memberikan dorongan produktivitas kepada tim sebelum tenggat waktu jatuh tempo, untuk memastikan bahwa target terpenuhi atau tujuan bisnis tercapai.
Misal, tim diberikan tugas untuk menyelesaikan sebuah proyek yang akan dipresentasikan dengan klien untuk sebuah kerja sama. Pemimpin dengan gaya otoritatif dapat memberikan dorongan serta motivasi terhadap tim agar menyelesaikan tugas sesuai waktu yang ditentukan.
Baca Juga : 4 Perbedaan Kepemimpinan dan Manajemen dalam Bisnis
Scott Hirsch, salah satu pendiri atau co-founder dan Chief Technology Officer (CTO) di platform HR Talent Marketplace menyamakan kepemimpinan partisipatif dengan demokrasi. Hal ini karena kepemimpinan partisipatif memiliki prinsip kolaborasi dalam penerapannya.
Kepemimpinan partisipatif didefinisikan sebagai kepemimpinan yang mengedepankan kolaborasi atau kerja sama dengan menstimulasi responsibilitas dalam peran setiap individu untuk bersama-sama mencari solusi, daripada menuding ketika masalah muncul.
Jenis kepemimpinan ini sangat demokrasi karena setiap anggota tim dapat memberikan suara dalam setiap pengambilan keputusan. Kepemimpinan partisipatif membantu membangun kepercayaan dengan menunjukkan pentingnya pendapat dari tim.
Kepemimpinan partisipatif memiliki karakteristik yang menggambarkan pendekatan yang dilakukan pemimpinnya. Kunci kepemimpinan partisipatif adalah communication, open-minded, curious, encouraging, collaborative, dan receptive.
Communication merupakan salah satu cara untuk mencari masukan dan saran dari anggota tim. Komunikasi terbuka untuk memastikan bahwa gagasan dapat mengalir dengan baik tanpa konflik pendapat. Cara ini yang membuat tempat kerja lebih produktif.
Open-minded di mana seorang pemimpin partisipatif terbuka untuk saran dan umpan balik. Hal ini yang akan membantu organisasi atau komunitas untuk berhasil.
Curious merupakan karakteristik pemimpin partisipatif yang selalu mencari solusi inovatif. Mereka memiliki sifat ingin tahu yang tinggi sehingga mendorong untuk bereksplorasi lebih jauh.
Encouraging adalah suatu cara yang bertujuan mendorong karyawan untuk menjadi lebih nyaman berbagi pemikiran. Pemimpin partisipatif selalu mendorong orang lain untuk menyajikan organisasi dengan wawasan.
Collaborative adalah pendekatan kepemimpinan partisipatif menggunakan kerja tim untuk menyatukan ide untuk menyelesaikan tugas. Melalui cara ini akan membantu mencapai hasil yang sebelumnya tidak dapat dicapai.
Receptive adalah pendekatan yang dilakukan pemimpin partisipatif untuk membuat semua orang puas melalui mempertimbangkan ide dan solusi alternatif yang diberikan dalam menyelesaikan sesuatu.
Kepemimpinan partisipatif memiliki kelebihan untuk meningkatkan moral tim. Pemimpin partisipatif memberikan kesempatan kepada setiap anggota tim untuk memberikan suara dan berperan aktif dalam keberhasilan perusahaan. Kelebihan lainnya adalah meningkatkan retensi karyawan. Kepemimpinan partisipatif juga berusaha menumbuhkan lingkungan yang membuat orang merasa aman, nyaman, dan dihargai.
Dalam kepemimpinan partisipatif partisipasi dan kolaborasi dapat membawa banyak manfaat nyata bagi hampir semua perusahaan. Dalam hal ini adalah cara pengambilan keputusan.
Seorang manajer marketing ingin meningkatkan penjualan sebuah produk dan layanan. Cara terbaik adalah fokus mengumpulkan sebanyak mungkin informasi dari tim. Ketika ingin mencari solusi seorang pemimpin partisipatif akan bertindak sebagai moderator dan mendorong tim untuk memberikan ide.
Max Weber oleh seorang sosiolog, Jerman, pertama kali menjelaskan tentang kepemimpinan transaksional. kemudian pada awal tahun 1980-an dieksplorasi lebih lanjut oleh Bernard M. Bass. Kepemimpinan transaksional adalah gaya kepemimpinan yang menerapkan reward and punishment.
Kepemimpinan transaksional melakukan pendekatan perilaku kepemimpinan pada sistem reward and punishment. Dalam sebuah perusahaan pendekatan ini untuk memotivasi dan mengarahkan pengikutnya. Tujuannya jelas, anggota diberi reward ketika mereka mencapai tujuan dan diberi punishment jika mereka melewatkan tenggat waktu.
Karakteristik yang dimiliki oleh kepemimpinan transaksional adalah extrinsic motivation, practicality, opposed to change, conventional decision making, performance-oriented, linear thinking, dan directive. Pemimpin transaksional sangat mementingkan aturan dan hierarki organisasi yang menempatkan pemimpin di puncak dan menentukan responsibilitas dari setiap peran.
Kelebihan dari kepemimpinan transaksional adalah semua umpan balik adil dan berdasarkan sistem metrik, hal ini tidak berdasarkan pendapat atau perasaan pemimpin. Di bawah pendekatan ini, semua anggota tim diukur dan dihargai dengan cara yang sama.
Anggota tim tahu harus berbuat apa untuk mendapat penghargaan dan menghindari hukuman.
Kepemimpinan seperti ini ini cocok untuk beberapa orang dapat lebih fokus pada tugas yang harus mereka capai untuk menerima penghargaan.
Perusahaan biasanya menetapkan target yang ingin dicapai. Manajer sebuah bank ingin target perusahaan tercapai, mereka yang menunjukkan kinerja tinggi dan mencapai target, mendapat penghargaan. Sebaliknya jika tidak mencapai target maka akan menerima hukuman atau konsekuensi.
Kepemimpinan servant diciptakan oleh Robert K. Greenleaf dalam sebuah esai The Servant as Leader yang diterbitkan pada tahun 1970. Menurut Greenleaf seorang pemimpin adalah pelayan. Di mana dirinya merasa ingin melayani terlebih dahulu, kemudian muncul cita-cita untuk memimpin.
Kepemimpinan servant merupakan manifestasi pikiran sadar untuk melayani sehingga bermula dari keinginan itu muncul sebuah cita-cita untuk memimpin. Dalam menerapkannya apakah mereka yang dilayani itu akan menjadi pribadi yang lebih baik, bebas, mandiri, dan bertumbuh. Selain itu, yang terpenting adalah berbagi kekuasaan dan mendahulukan kebutuhan orang lain.
Dalam sebuah kepemimpinan servant terdapat sebanyak lima karakteristik kepemimpinan agar efektif. Listening, appreciation, humility, trust, dan caring, adalah karakteristik inti dari kepemimpinan servant. Karakteristik kepemimpinan ini berfungsi untuk mengomunikasikan kekuatan dan janji yang ditawarkan.
Kepemimpinan servant sangat mementingkan kebutuhan orang lain sehingga dalam penerapannya melayani berarti berfokus pada kebutuhan orang lain. Mengakui perspektif dan kebutuhan orang lain, kemudian memberi mereka dukungan yang mereka butuhkan adalah hal yang bisa membangun kebersamaan dalam tim.
Dalam sebuah bisnis yang besar, terutama perusahaan yang mengedepankan pelayanannya akan mementingkan sisi utama kepuasan pelanggan. Misal, manajer pelayanan ingin memastikan semua anggota tim telah memahami apa tujuan mereka. Manajer pelayanan mengadakan pertemuan bulanan dengan anggota tim yang memiliki kekurangan menjalani pelayanan pelanggan.
Kepemimpinan adalah cara untuk mencapai sebuah tujuan dengan menggunakan metode tertentu yang diterapkan sebagai sebuah pendekatan. Dalam hal ini gaya kepemimpinan dan pengertiannya juga beragam.
Sebuah perusahaan akan menerapkan kepemimpinan yang sesuai dengan budaya dan tujuannya. Serta menyesuaikannya dengan sektor bisnis yang ditekuni sehingga manfaatnya tersalurkan dengan benar.
Setelah familier dengan penjelasan tentang kepemimpinan, anda dapat memperdalam pemahaman kepemimpinan bersama GreatNusa. Di era digital yang makin berkembang, temukan pendekatan kepemimpinan apa yang cocok dengan perusahaan anda.
By greatnusa • 30 Maret 2023
Cara meningkatkan motivasi kerja karyawan dapat memengaruhi performa karyawan dan keberhasilan perusahaan. Berikut cara meningkatkannya!
Apakah kamu sedang mencari cara meningkatkan motivasi kerja? Motivasi kerja memang merupakan faktor kunci dalam produktivitas karyawan dan kesuksesan organisasi. Dengan adanya motivasi kerja yang kuat, karyawan akan lebih terdorong untuk mencapai tujuan perusahaan dan meraih keberhasilan pribadi. Namun, kadang-kadang motivasi kerja dapat menurun dan menyebabkan dampak negatif pada karyawan dan perusahaan secara keseluruhan.
Melalui artikel ini, kamu akan mempelajari bagaimana cara meningkatkan motivasi kerja dengan baik. Namun sebelum itu, kamu harus mengetahui seberapa penting motivasi kerja bagi karyawan dan perusahaan serta apa saja faktor yang memengaruhinya. Mari simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Motivasi kerja adalah faktor penting yang dapat memengaruhi performa karyawan dan keberhasilan perusahaan. Ketika karyawan merasa termotivasi untuk bekerja, mereka cenderung melakukan tugas-tugas dengan lebih baik dan produktivitasnya pun akan meningkat. Namun, ketika motivasi kerja menurun, karyawan mungkin merasa kurang terdorong untuk menyelesaikan tugasnya dan mencapai tujuan organisasi. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan kualitas kinerja karyawan dan berdampak negatif pada keberhasilan perusahaan.
Baca Juga : 7 Kata-Kata Semangat Kerja Untuk Bangkitkan Motivasi Kerja
Motivasi kerja yang kuat dapat memberikan manfaat besar baik pada karyawan maupun perusahaan. Dari sudut pandang karyawan, motivasi kerja yang baik dapat meningkatkan kepercayaan diri, kesejahteraan psikologis, dan kepuasan kerja. Selain itu, karyawan yang termotivasi cenderung lebih bersemangat untuk belajar dan berkembang dalam karier mereka.
Bagi perusahaan, motivasi kerja yang kuat dapat meningkatkan produktivitas, kualitas kinerja, dan keuntungan organisasi. Karyawan yang termotivasi cenderung lebih berdedikasi pada tugas mereka dan akan bekerja dengan lebih efisien. Karyawan yang termotivasi juga cenderung membangun hubungan yang lebih baik dengan rekan kerja dan dapat memperkuat budaya perusahaan.
Sebelum membahas cara meningkatkan motivasi kerja, penting untuk memahami faktor-faktor yang memengaruhi motivasi kerja. Namun, faktor-faktor ini dapat berbeda-beda tergantung pada individu dan situasi kerja. Berikut ini adalah beberapa faktor paling umum yang dapat memengaruhi motivasi kerja.
Kepuasan kerja merupakan faktor yang sangat memengaruhi motivasi kerja karyawan. Karyawan yang merasa puas dengan pekerjaan mereka cenderung lebih termotivasi untuk bekerja keras dan mencapai tujuan organisasi. Kepuasan kerja dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti gaji yang diterima, lingkungan kerja yang menyenangkan, dan kesempatan pengembangan karier yang baik.
Komunikasi yang efektif antara karyawan dan manajer juga merupakan faktor yang memengaruhi motivasi kerja. Karyawan yang merasa didengar dan dihargai oleh manajer cenderung lebih termotivasi untuk bekerja keras dan mencapai tujuan organisasi. Komunikasi yang buruk, atau bahkan tidak ada komunikasi sama sekali, hanya akan membuat karyawan merasa tidak dihargai dan membuatnya kehilangan motivasi kerja.
Motivasi kerja seorang karyawan dapat sangat terpengaruh oleh lingkungan kerjanya. Karyawan yang bekerja di lingkungan yang nyaman, bersih, dan terorganisasi cenderung lebih termotivasi untuk bekerja keras dan mencapai tujuan organisasi. Sebaliknya, lingkungan kerja yang buruk, kotor, dan tidak teratur dapat membuat karyawan merasa tidak nyaman untuk bekerja.
Pengakuan dan apresiasi terhadap karyawan yang bekerja keras merupakan salah satu faktor yang dapat memengaruhi motivasi kerja. Karyawan yang merasa diakui dan diapresiasi oleh manajer dan rekan kerja cenderung lebih termotivasi untuk bekerja keras dan mencapai tujuan organisasi. Tanpa adanya pengakuan dan apresiasi, karyawan akan merasa tidak dihargai dan kehilangan motivasinya untuk bekerja.
Keadilan dan kesetaraan merupakan salah satu faktor paling penting yang dapat memengaruhi motivasi kerja. Karyawan yang merasa diperlakukan dengan adil dan setara oleh manajer dan rekan kerja cenderung lebih termotivasi untuk bekerja keras dan mencapai tujuan organisasi. Kurangnya keadilan atau kesetaraan dapat membuat karyawan merasa tidak dihargai dan membuatnya kehilangan motivasi kerja.
Baca Juga : Butuh Motivasi Dalam Bekerja? Ini 6 Jenis Motivasi yang Perlu Diketahui
Setelah memahami faktor-faktor yang memengaruhi motivasi kerja, ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh lembaga belajar untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan, antara lain:
Memberikan kesempatan pelatihan dan pengembangan karier kepada karyawan adalah salah satu cara yang paling efektif untuk meningkatkan motivasi kerja. Dengan memberikan pelatihan dan pengembangan karier, karyawan akan merasa lebih dihargai serta memiliki kesempatan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka dalam pekerjaan yang dilakukannya.
Memberikan umpan balik yang positif kepada karyawan dapat meningkatkan motivasi kerjanya. Umpan balik yang positif dapat memberikan kepercayaan diri kepada karyawan dan membuat mereka merasa lebih dihargai dan diakui atas kontribusi yang dilakukannya untuk perusahaan.
Menyediakan lingkungan kerja yang nyaman dan terorganisasi adalah salah satu cara untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan. Lingkungan kerja yang baik dapat membantu karyawan merasa nyaman dan tenang saat bekerja sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan motivasi kerjanya.
Memberikan penghargaan kepada karyawan yang bekerja keras dan mencapai target dapat meningkatkan motivasi kerja mereka. Penghargaan yang diberikan dapat berupa bonus, sertifikat penghargaan, atau hadiah lainnya yang dapat meningkatkan motivasi kerja karyawan dan dapat menunjukkan bahwa perusahaan peduli terhadap mereka.
Baca Juga : Self Efficacy: Pengertian, Tujuan, Fungsi, dan Manfaatnya
Memberikan kesempatan kerja fleksibel seperti bekerja dari rumah atau mengatur jadwal kerja yang lebih fleksibel juga dapat meningkatkan motivasi kerja karyawan. Dengan jadwal kerja yang lebih fleksibel, karyawan cenderung lebih termotivasi dan produktif dalam mencapai tujuan organisasi. Selain itu, hal ini juga dapat mendorong karyawan untuk dapat memiliki manajemen waktu yang lebih baik.
Membuat tujuan dan visi yang jelas untuk organisasi dan membagikannya dengan karyawan dapat meningkatkan motivasi kerja. Karyawan yang memiliki pemahaman yang jelas tentang tujuan dan visi organisasi akan lebih termotivasi untuk mencapai tujuan tersebut.
Memberikan tanggung jawab yang lebih besar kepada karyawan dapat meningkatkan motivasi kerjanya. Dengan memberikan tanggung jawab yang lebih besar, karyawan akan merasa lebih dipercaya oleh perusahaan, yang mana dapat mendorong mereka untuk mengembangkan dirinya. Selain itu, karyawan juga akan memiliki kesempatan untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam pekerjaan.
Membuat tim yang solid juga adalah salah satu cara terbaik untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan. Tim solid yang berisi orang-orang yang berbakat dan berkompeten dapat meningkatkan kolaborasi dan komunikasi antara karyawan, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan motivasi kerja satu sama lain.
Apabila kamu tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang cara meningkatkan motivasi kerja, maka GreatNusa adalah pilihan yang tepat. GreatNusa menyediakan berbagai jenis kursus yang dapat membantu meningkatkan motivasi kerja. Temukan kursus yang sesuai dengan kebutuhanmu sekarang juga dan tingkatkan motivasi kerjamu!