Menampilkan 25 - 30 dari 41 Artikel
By greatnusa • 6 Februari 2023
Temukan cara mengetahui karakter seseorang, mulai dari cara makan hingga selera musiknya, untuk menjalin hubungan lebih baik di artikel berikut ini.
Pada dasarnya, cara mengetahui karakter seseorang tidak sesulit yang dibayangkan. Asalkan sering berinteraksi dengan orang tersebut, kamu bisa mengetahui bagaimana karakternya. Mengingat setiap orang adalah unik, kamu akan merasa tertantang untuk mengetahui lebih banyak karakter yang ada di dunia. Manfaatnya bukan hanya memudahkan kamu memahami orang lain, melainkan juga mengasah kecerdasan emosional dan memperluas cara pandangmu. Selain itu, kamu juga akan lebih mudah beradaptasi dan berkomunikasi dengan orang lain.
Apabila kamu merasa kesulitan dalam menebak karakter orang lain, berikut sejumlah cara yang dapat dicoba berdasarkan tips dari berbagai sumber:
Grafologi merupakan ilmu analisis tangan. Berbekal ilmu dasar grafologi kamu bisa mengungkap kepribadian seseorang dari bentuk tulisan tangannya. Huruf besar mencerminkan bahwa orang tersebut mempunyai orientasi, sedangkan huruf kecil menunjukkan orang tersebut tertutup. Huruf tegak mencerminkan pribadi yang pragmatis, ekstrovert, ekspresif, dan tidak pemalu. Tulisan miring ke arah kanan atau kiri menunjukkan kepribadian yang sentimental dan ramah, sedangkan huruf yang hanya miring ke arah kiri menunjukkan orang tersebut senang introspeksi diri.
Karakter seseorang juga bisa dibaca dari kebiasaannya bermain ponsel. Orang yang sering mengecek ponsel sekadar menulis status di media sosial atau melihat email merupakan pribadi yang cenderung kurang stabil dalam hal emosional. Orang yang memegang ponsel atau mengetik dengan satu tangan merupakan pribadi yang memiliki kepercayaan diri tinggi dan berani mengambil risiko. Memegang ponsel dengan kedua tangan mencerminkan bahwa orang tersebut mudah beradaptasi, cepat tanggap, dan efisien.
Saat terlibat pembicaraan dengan orang lain, cobalah untuk memperhatikan bagaimana caranya berkomunikasi. Orang yang cenderung membicarakan diri sendiri biasanya memiliki sifat keras kepala, sulit berbagi, dan egois. Berbeda dengan orang yang lebih senang mendengarkan, ia memiliki kepribadian yang rendah hati, ramah, dan mau berbagi. Selain itu, apabila lawan bicara kerap mengecek ponsel di tengan perbincangan, orang tersebut kemungkinan besar bukan pendengar yang baik, sulit berinteraksi langsung, dan kurang menghargai keberadaan orang lain.
Baca Juga: 8 Langkah Strategi Komunikasi Persuasif dalam Dunia Kerja
Berjabat tangan menjadi cara mengetahui karakter seseorang paling mudah. Jabatan tangan kuat mencerminkan bahwa orang tersebut mempunyai kepercayaan diri tinggi, ekpresif, dan terbuka. Sebaliknya, jabatan tangan lemah menunjukkan bahwa orang tersebut kurang percaya diri dan cenderung memilih hal mudah dalam segala hal.
Melakukan kontak mata dengan lawan bicara merupakan hal yang sering dilakukan oleh orang dengan tingkat kepercayaan diri tinggi. Lawan bicara yang mempertahankan kontak mata dalam jangka panjang cenderung memiliki kepribadian yang dominan, agresif, dan sedikit menyeramkan. Apabila lawan bicara melakukan kontak mata sekitar 60%, ia merupakan pribadi yang ramah, menyenangkan, menarik, dan mudah dipercaya. Orang yang menghindari kontak mata ketika perbincangan cenderung memiliki kepribadian tertutup, sedikit penakut, kemauan rendah, dan kurang kontrol diri.
Mengamati cara berjalan seseorang bisa memudahkan kamu menebak kepribadiannya. Orang yang suka berjalan cepat dan menumpukan berat badan ke arah depan menggambarkan orang tersebut produktif, suka bersaing, agak dingin, serta berpikir logis. Cara berjalan agak berjinjit dengan pandangan arah ke bawah mencerminkan orang tersebut memiliki kepribadian tertutup dan sopan.
Orang yang cenderung berjalan dengan menumpukan berat pada kaki, ia merupakan orang yang fokus pada kehidupan pribadi, kurang begitu tertarik dengan karier, dan fokusnya lebih mudah teralihkan. Berjalan dengan kepala tegak, dada membusung, dan bahu ke belakang menunjukkan bahwa orang tersebut memiliki karisma tinggi, tegas, supel, dan menyenangkan. Orang yang suka berjalan santai digambarkan sebagai sosok yang dingin, agak pemalas, tenang, mudah terpengaruh, dan intuitif. Berjalan dengan menyilangkan tangan menggambarkan pribadi yang lebih senang menyendiri.
Baca Juga: 7 Manfaat Personal Branding yang Wajib Diketahui
Orang yang makan secara perlahan cenderung menikmati hidup, memiliki kepercayaan diri yang baik, tenang menghadapi berbagai situasi, dan menyukai berada di bawah kendali. Apabila kamu menemukan orang yang makan dengan cepat, orang tersebut merupakan pribadi yang berorientasi pada tujuan, pekerja keras, dan agak ambisius. Orang yang suka mencoba beragam jenis makanan merupakan pribadi yang berani mengambil risiko dan menyukai tantangan.
Orang yang pemilih makanan cenderung memiliki masalah dengan emosi, mudah cemas, dan rasa keingintahuannya besar. Kepribadian orang yang suka memisahkan makanan sesuai jenisnya menyukai keteraturan, detail oriented, disiplin, dan berhati-hati. Sebaliknya, orang yang suka mencampur makanan cenderung ramah, menikmati hidup, dan pandai mengatur waktu.
Selera musik juga dapat menunjukkan karakter seseorang. Penyuka musik klasik, blues, jazz, dan folk menggambarkan kepribadian yang stabil secara emosional, mempunyai tingkat kecerdasaan di atas rata-rata, dan terbuka. Orang yang menyukai musik alternatif, heavy metal, dan rock cenderung berpikiran lebih terbuka, cerdas, atletis, dan aktif.
Penyuka musik IDM, EDM, trip hop, dan dubstep menggambarkan kepribadian yang senang berinteraksi dengan orang lain, lugas, dan memiliki daya kreativitas tinggi. Apabila kamu mengenal orang yang menyukai musik pop, country, dan religi, karakter orang tersebut cenderung konservatif, kurang terbuka, dan atletis. Pemberani, liberal, suka berkompromi, dan terbuka merupakan karakter orang yang menyukai musik hip hop, soul, funk, dan elektronik.
Membaca ekspresi wajah dapat memudahkan kamu membaca karakter orang lain. Garis kerutan samar di dahi menandakan orang tersebut sering mencemaskan atau memikirkan sesuatu secara berlebihan. Kerutan samar di sudut mata menunjukkan bahwa orang tersebut sering tersenyum, pribadi yang ramah. Orang yang sering menekuk bibir menandakan pribadi yang mudah kesal atau marah. Dagu dan rahang yang rapat menandakan orang tersebut dalam kondisi tegang.
Selain kesembilan cara di atas, kamu bisa mengetahui kepribadian seseorang dari caranya memperlakukan orang lain yang posisinya lebih rendah. Jika orang tersebut memperlakukan pegawai toko, pelayan restoran, petugas keamanan, ataupun tukang parkir dengan baik, maka orang tersebut memiliki kepribadian yang mau menghargai orang lain, tidak membedakan orang lain berdasarkan posisi, dan bersifat terbuka. Namun, apabila perlakuannya buruk, artinya karakter orang tersebut kurang baik, tidak menghargai orang lain, dan cenderung kasar.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Interpersonal Skill dalam Organisasi
Demikianlah informasi mengenai cara mengetahui karakter seseorang yang dapat kamu coba. Kalau kamu ingin mengetahui lebih banyak tentang karakter manusia dan pengetahuan umum lainnya, jangan ragu mengikuti pelatihan atau webinar yang ditawarkan oleh GreatNusa. Melalui pembelajaran daring GreatNusa, kamu akan dibantu oleh tenaga pengajar profesional yang andal di bidangnya. Berbekal materi yang dirancang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja era global saat ini, kamu dapat memperluas wawasan, mampu bersaing dengan kandidat lain, dan meraih karier cemerlang. Tunggu apa lagi? Yuk, raih masa depan lebih cerah bersama GreatNusa!
Sumber:
By greatnusa • 30 April 2023
Manfaat pengembangan karir yang bisa kamu dapatkan, mulai dari mendorong produktivitas hingga employer branding. Simak manfaat selengkapnya pada artikel ini!
Program pengembangan karir adalah salah satu wujud upaya dari perusahaan dalam mempertahankan talenta SDM yang dimilikinya. Ada banyak manfaat pengembangan karir yang bisa didapatkan oleh perusahaan. Bahkan, manfaat tersebut dapat berdampak secara langsung pada aktivitas bisnis perusahaan.
Mengingat pentingnya peran program pengembangan karir tersebut, tidak heran kalau perusahaan memberi perhatian yang serius pada proses pelaksanaannya. Dengan begitu, perusahaan bisa mendapatkan manfaat program tersebut secara optimal.
Sebelum membahas tentang manfaat pengembangan karir, ada baiknya kamu terlebih dahulu memahami pengertiannya. Pengembangan karir merupakan upaya seseorang dalam meningkatkan kemampuan yang dimilikinya sebagai bagian dari perencanaan karir yang telah disusunnya.
Pada penerapannya, pengembangan karir kerap dilaksanakan dengan strategi serta perencanaan khusus. Dengan adanya strategi serta perencanaan yang matang, perusahaan bisa mendapatkan manfaat sesuai dengan target dan harapan yang diinginkan.
Dalam praktiknya, pengembangan karir dalam perusahaan terbagi menjadi 3 fase, yaitu:
Fase ini merupakan tahap awal dalam proses pengembangan karir. Pada tahapan ini, perusahaan melakukan perencanaan karir karyawan dengan kebutuhan perusahaan agar terdapat keselarasan. Dengan begitu, perusahaan dapat melakukan penilaian terkait kekurangan dan kelebihan karyawan dalam proses pengerjaan tugas.
Fase kedua adalah pengarahan yang merupakan upaya nyata perusahaan dalam membantu mengarahkan karir karyawan. Pengarahan tersebut dapat dilakukan lewat adanya pelayanan informasi atau konseling.
Fase yang ketiga adalah pengembangan. Pada tingkatan ini, perusahaan akan berupaya untuk mengembangkan kemampuan karyawan dengan pertimbangan jabatan di masa mendatang. Ada beberapa kebijakan yang dapat dilakukan perusahaan pada fase pengembangan ini, di antaranya adalah pemberian beasiswa, rotasi jabatan, pelatihan, mentoring, dan lain sebagainya.
Baca Juga: 5 Perbedaan Karir dan Pekerjaan yang Harus Diketahui
Lalu, manfaat seperti apa saja yang bisa didapatkan oleh perusahaan dari pelaksanaan program pengembangan karir untuk para karyawan? Ada 7 manfaat utama yang bisa diperoleh perusahaan, yaitu:
Perusahaan bisa menjalankan program pengembangan karir dengan berbagai metode. Sebagai contoh, melalui kegiatan pelatihan, promosi, kenaikan gaji, dan lain sebagainya. Pelaksanaan program pengembangan karir yang tepat, dapat mendorong produktivitas karyawan secara signifikan.
Karyawan menjadi lebih giat bekerja dengan harapan bisa mendapatkan promosi jabatan. Selain itu, karyawan punya kemampuan untuk memanfaatkan keahliannya secara lebih efektif dan efisien setelah mengikuti program pelatihan.
Program pengembangan karir juga membantu perusahaan dalam mengenali passion dari setiap karyawan. Pengetahuan ini selanjutnya bisa digunakan pihak perusahaan dengan menempatkan karyawan sesuai dengan passion serta keahliannya masing-masing. Dengan begitu, para karyawan bisa kerja secara lebih produktif.
Manfaat pengembangan karir dalam perusahaan bisa pula mendorong kepuasan kerja dari para karyawan. Kepuasan kerja merupakan parameter penting yang menjadi tolok ukur tingkat kenyamanan karyawan.
Tingkat kepuasan kerja karyawan dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti pencapaian kerja, jenis pekerjaan, lingkungan kerja, dukungan perusahaan, dan lain sebagainya. Perusahaan pun dapat menjalankan program pengembangan karir dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut.
Baca Juga: Kenali Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perencanaan Karir
Turnover karyawan dalam sebuah perusahaan merupakan fenomena normal. Kalau terjadi pada periode wajar, turnover memberi keuntungan bagi perusahaan. Hanya saja, tingkat turnover terlalu tinggi berpotensi menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Produktivitas serta moral karyawan dapat mengalami penurunan.
Turnover tinggi juga berpotensi menimbulkan pembengkakan pengeluaran perusahaan. Pengeluaran tersebut mencakup berbagai aspek, termasuk di antaranya adalah biaya perekrutan karyawan, onboarding, pelatihan, serta pengeluaran lain terkait kebutuhan karyawan.
Manfaat pengembangan karir dalam mengurangi turnover karyawan berkaitan erat dengan tingkat kepuasan kerja. Pengembangan karir membuat karyawan merasa diperhatikan oleh perusahaan. Situasi serupa belum tentu akan mereka dapatkan ketika memilih untuk pindah ke tempat kerja lain.
Perusahaan dapat pula memperoleh manfaat dari program pengembangan karir dalam menarik karyawan bertalenta. Karyawan yang memiliki talenta merupakan SDM berkualitas dan merupakan aset berharga perusahaan. Keberadaannya memiliki dampak yang sangat besar dalam aktivitas bisnis perusahaan.
Peran seorang karyawan bertalenta dalam perusahaan berbeda kalau dibandingkan dengan SDM lain. Mereka bakal diproyeksikan menjadi pimpinan lewat berbagai program pengembangan karir. Oleh karenanya, tidak heran kalau keberadaan karyawan bertalenta memiliki pengaruh besar pada masa depan perusahaan.
Adanya pengembangan karir dalam perusahaan dapat pula memberikan manfaat dalam menciptakan budaya kerja positif. Banyak manfaat yang bisa didapatkan perusahaan lewat terciptanya budaya kerja positif. Manfaat tersebut meliputi:
Manfaat selanjutnya yang bisa dirasakan perusahaan dari adanya program pengembangan karir adalah peluang untuk memperoleh pemasukan lebih tinggi. Situasi ini bisa terjadi karena para karyawan memiliki kemampuan untuk bekerja secara lebih efektif dan efisien.
Di waktu yang sama, perusahaan juga berpeluang untuk mengurangi pengeluaran yang tak perlu. Sebagai contoh adalah pengeluaran yang berkaitan dengan turnover.
Society for Human Resource Management (SHRM) mengungkapkan betapa besarnya biaya tersebut. Pengeluaran untuk proses pergantian karyawan secara langsung berkisar antara 50-60% dari gaji tahunan karyawan. Sementara itu, biaya total pergantian dapat mencapai angka 90-200% gaji tahunan.
Baca Juga: Perencanaan Karir: Pengertian, Tujuan, dan Contohnya
Terakhir, perusahaan bisa memperoleh manfaat pengembangan karir berupa peningkatan employer branding. Employer branding memiliki kaitan erat dengan citra perusahaan di mata para pencari kerja. Di mata mereka, perusahaan dengan employer branding bagus merupakan tempat kerja yang nyaman.
Adanya employer branding yang kuat dapat mendorong perusahaan untuk menarik minat para talenta tinggi. Pada jangka panjang, employer branding dapat berdampak positif pada operasional bisnis perusahaan secara menyeluruh.
Nah, itulah 7 manfaat pengembangan karir bagi perusahaan yang menarik untuk kamu ketahui. Manfaat yang tak kalah besar pun bisa didapatkan oleh karyawan. Mereka menjadi lebih percaya diri, mendapatkan jaminan kesejahteraan, meningkatkan partisipasi, serta menambah relasi.
Dengan mempertimbangkan manfaat tersebut, tidak heran kalau pengembangan diri merupakan proses yang terus berlangsung. Apalagi, ada banyak pengetahuan serta keterampilan baru yang bisa kamu kuasai.
Ditambah lagi, kecanggihan teknologi memberi kemudahan bagi siapa saja dalam mengembangkan kemampuan diri. Salah satunya adalah adanya berbagai pelatihan serta kurus yang bisa kamu dapatkan di GreatNusa.
Pelatihan dan kursus di GreatNusa berlangsung secara online. Dengan sistem seperti itu, kamu berpeluang untuk meningkatkan kualitas kemampuan diri tanpa terhalang oleh jarak. Kamu dapat mengikuti pelatihan dari mana saja dan kapan saja.
Menarik, kan?
By greatnusa • 7 Februari 2023
Apa itu jenjang karir? Serangkaian pengalaman kerja yang perlu kamu miliki untuk mencapai tujuan akhir. Kenali contoh jenjang karir di tempat kerja di sini!
Pengetahuan tentang apa itu jenjang karier masih sangat minim di kalangan para pencari kerja di Indonesia. Fenomena itu tidak hanya berlaku pada tenaga kerja fresh graduate. Namun, tak sedikit pula tenaga kerja berpengalaman yang mengalami kebingungan saat dihadapkan pada pilihan jenjang karier.
Oleh karenanya, sebelum terjun ke dunia kerja, kamu perlu membekali diri dengan pengetahuan terkait apa itu jenjang karier. Dengan begitu, kamu bisa memiliki pertimbangan dalam memilih serta menempuh karier yang tepat di masa depan. Yuk, simak pembahasan tentang pengertian jenjang karier beserta contohnya sebagai berikut.
Jenjang karier atau career path dapat didefinisikan sebagai serangkaian pengalaman kerja yang perlu kamu miliki untuk mencapai tujuan akhir. Sebagai contoh, kamu ingin menjabat sebagai chief technology officer (CTO) di sebuah perusahaan. Kamu tidak bisa serta merta ditunjuk sebagai CTO.
Sebagai gantinya, ada beberapa kualifikasi yang perlu kamu penuhi untuk bisa menjadi seorang CTO. Kualifikasi tersebut mencakup banyak hal. Bukan hanya keahlian teknis dan soft skill, tetapi juga pengalaman karier. Nah, pengalaman karier itu merupakan jenjang karier yang perlu kamu lalui untuk menjadi CTO.
Pemilihan jenjang karier merupakan bagian penting saat menyusun perencanaan karier. Oleh karena itu, kamu perlu secara cermat memilih jenjang karier. Dengan begitu, kamu tidak akan menyesal di masa mendatang. Biar lebih paham, berikut ini adalah beberapa contoh jenjang karier yang perlu kamu ketahui:
Staf administrasi adalah jenis pekerjaan yang dapat kamu temukan dalam berbagai sektor industri. Di dunia kerja, ada berbagai penyebutan untuk staf administrasi, di antaranya adalah staf admin, tata usaha, sekretaris, dan lain sebagainya. Tanggung jawab yang perlu kamu jalankan ketika bekerja sebagai staf administrasi cukup beragam, di antaranya:
Saat bekerja sebagai staf administratif, ada berbagai pilihan jenjang karier yang bisa kamu pilih, di antaranya adalah:
Baca Juga: Wajib Tahu! Macam-Macam Akuntansi Serta Pengertiannya
Marketing atau pemasaran merupakan salah satu divisi yang memiliki peran penting dalam sebuah perusahaan. Karyawan yang bekerja di lingkup marketing mempunyai tanggung jawab dalam mendapatkan informasi produk yang potensial di mata konsumen.
Selain itu, karyawan marketing juga punya peran dalam pengembangan produk dengan mempertimbangkan kelebihan serta kekurangannya. Selanjutnya, pihak perusahaan dapat melakukan follow-up terkait upaya tersebut.
Saat bekerja di bidang marketing, kamu memiliki keuntungan pada jenjang karier yang panjang. Ada beberapa tingkatan yang bisa kamu temukan pada jenjang karier marketing, yaitu:
Langkah awal untuk para karyawan di sektor marketing cukup beragam. Di antaranya adalah marketing specialist, marketing coordinator, dan lain sebagainya.
Jenjang karier marketing yang selanjutnya adalah manajer marketing. Di lapangan, ada banyak jabatan yang posisinya setara dengan manajer marketing, di antaranya adalah community manager, sales manager, brand manager, promotions manager, product marketing manager, dan lain sebagainya.
Setelah level manajer, ada pula tingkatan ketiga yang disebut direktur marketing. Kamu perlu memiliki pengalaman selama 6-7 tahun untuk menempati posisi ini. Contoh jabatan yang termasuk dalam kategori direktur marketing di antaranya adalah direktur public relations, direktur riset marketing, direktur media, dan semacamnya.
Jenjang karier karyawan marketing yang selanjutnya adalah VP marketing. Jabatan ini memerlukan kemampuan teknis, kepemimpinan, serta bisnis. Oleh karenanya, kamu perlu memiliki pengalaman panjang, sekitar 12-14 tahun di dunia marketing untuk menempati posisi ini.
Contoh jabatan VP marketing di antaranya adalah VP digital marketing dan VP brand development.
Kalau kamu punya pengalaman lebih dari 20 tahun di dunia marketing, ada peluang untuk menempati posisi sebagai chief marketing officer (CMO). Posisi ini adalah karier puncak yang bisa kamu dapatkan ketika bekerja di lingkup pemasaran.
Baca Juga: 7 Strategi Digital Marketing Yang Efektif Tingkatkan Penjualan
Career path dari seorang karyawan di bidang customer service tidak kalah potensial dibandingkan sektor lain. Apalagi, tenaga customer service memiliki peran penting dalam menjaga citra perusahaan di mata para pelanggan.
Contoh jenjang karier customer service bisa kamu lihat sebagai berikut:
Saat pertama kali bekerja di bidang customer service, kamu bakal ditempatkan sebagai tenaga customer service representative. Posisi ini menempatkan kamu sebagai sebagai petugas yang berhadapan secara langsung dengan para pelanggan. Kamu pun bertanggung jawab dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang mereka hadapi.
Pada tingkat menengah, ada beberapa pilihan promosi jabatan yang bisa kamu dapatkan. Opsinya antara lain adalah:
Setelah level menengah, ada jenjang karier lebih tinggi pada tingkat manajerial yang bisa didapatkan oleh karyawan di sektor customer service. Contoh jenjang karier pada tahapan ini di antaranya adalah:
Terakhir, karyawan customer service berpeluang menempati jabatan eksekutif dalam perusahaan. Salah satu contoh jabatan pada tingkatan ini adalah director of customer experience. Pejabat pada posisi ini bertanggung jawab dalam perancangan dan strategi produk yang mengedepankan pengalaman penggunaan produk dari para pelanggan.
Baca Juga: Apa Itu Multitasking? Seberapa Besar Peranannya dalam Dunia Kerja?
Nah, sampai di sini, kamu sudah bisa memahami apa itu jenjang karier, kan? Tidak semua pekerjaan memiliki jenjang karier yang sama. Oleh karena itu, pastikan bahwa kamu dapat memilih jenjang karier yang berpotensi tinggi.
Hal yang tak kalah penting, kamu perlu membekali diri dengan pengetahuan yang memadai agar bisa memaksimalkan jenjang karier. GreatNusa bisa membantu kamu dalam proses upgrade kemampuan diri. Lewat GreatNusa, kamu dapat ikut serta dalam berbagai pelatihan yang dilengkapi dengan materi berkualitas dan instruktur berpengalaman.
Semoga bermanfaat, ya.
By greatnusa • 12 Februari 2023
Manajemen karir adalah proses yang menginvestasikan segala macam sumber daya untuk memperoleh tujuan karir. Simak manfaat dan cara menerapkannya di sini!
Kita sering kali melakukan perencanaan seputar tempat tinggal, keuangan, liburan, atau bahkan pendidikan anak. Namun, berapa banyak di antara kita yang mampu merencanakan dan mengelola karir secara aktif?
Setiap orang sebenarnya punya tujuan karir, walaupun sebagian bisa jadi tak menyadarinya. Sejak awal 1990-an, terjadi perubahan pada pengelolaan karir. Apabila dahulu organisasi yang mendorong para pegawainya untuk berpindah ke tingkatan peran perusahaan yang lebih tinggi, kini masing-masing individulah yang secara langsung mengurus perkembangan karir mereka.
Disampaikan oleh Kerryn Joseph Wayow di Indeed (2021), dalam beberapa dekade belakangan, rata-rata orang hanya akan bertahan dalam sebuah perusahaan selama 5 tahun. Inilah yang membuat manajemen karir menjadi esensial. Manajemen karir adalah cara tepat untuk memegang kendali karir dan membuat keputusan sendiri.
Ingin lebih memahami tentang manajemen karir? Cari tahu pengertian, manfaat, dan cara menerapkannya dalam penjelasan berikut!
Bagi kamu yang baru memasuki lingkungan kerja maupun yang sudah veteran, bisa jadi pernah mendengar istilah manajemen karir. Kamu mungkin juga pernah mendengar nasihat bahwa seseorang yang berkarir harus mampu bertanggung jawab dengan pekerjaannya. Sayangnya, banyak di antara kita yang tidak diberi tahu secara gamblang tentang definisi manajemen karir dan bagaimana cara melakukannya.
Manajemen karir adalah proses berkepanjangan yang menginvestasikan segala macam sumber daya untuk memperoleh tujuan karir. Proses ini tidak terjadi dalam satu momen saja, melainkan terus berlanjut agar dapat beradaptasi dengan perubahan tuntutan dari ekonomi modern. Program manajemen karir mendukung keberlangsungan perkembangan personal dan profesional melalui transisi kehidupan.
Konsep yang diusung oleh manajemen karir hampir sama dengan manajemen keuangan. Terdapat aturan utama yang perlu diingat: sumber daya yang diinvestasikan secara disiplin dan rutin nantinya akan membuahkan hasil yang cemerlang. Manajemen karir berfokus pada dua kunci aset investasi, yaitu
Lingkungan kerja saat ini banyak berkutat dengan teknologi. Kemajuan yang kita alami sekarang bahkan bisa berubah dengan adanya penemuan-penemuan teknologi di masa mendatang. Oleh sebab itu, seberapa baik kemampuanmu dalam beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi sangat dipengaruhi oleh seberapa giat kamu mengumpulkan pengetahuan dan mengasah keahlian.
Beberapa contoh kegiatan yang dimaksud, antara lain, menjalani kursus bersertifikat, menghadiri konferensi, bergabung dengan proyek, rajin membaca materi-materi profesional, atau mengikuti coursework—baik secara langsung maupun jarak jauh.
Pada sikon ekonomi yang menitikberatkan informasi dan layanan seperti sekarang, relasi menjadi aset yang krusial. Pasalnya, relasi tidak hanya membantu menyelesaikan tugas dengan rekan kerja, vendor, pelanggan, atau kompetitor, tetapi juga menjadi sumber informasi terkait perkembangan industri beserta sektor-sektornya. Kita juga punya relasi di luar lingkungan kerja yang berhubungan dengan urusan-urusan pribadi, misalnya, spiritual, hobi, anak-anak, atau jaringan komunitas.
Hubungan profesional dan personal inilah yang akan menjadi dasar dari manajemen karir. Caramu berinteraksi, merespons, dan terhubung dengan semua relasi yang dimiliki akan memengaruhi performamu saat ini dan peluang di masa depan.
Kebalikannya, orang-orang yang mengisolasi diri cenderung memperoleh sedikit pencapaian. Hal ini berdasarkan fakta bahwa 70 persen orang mendapatkan kesempatan kerja berkat relasi, seperti yang dilansir oleh Payscale (2017).
Baca Juga: Bagaimana Proses Manajemen Strategis Berjalan di Perusahaan?
Manajemen karir bukan sekadar perencanaan dan pengelolaan tanpa keuntungan. Berikut manfaat yang bisa kamu peroleh dari penerapan manajemen karir.
Berkat manajemen karir, kamu akan lebih mudah bekerja dan meninggalkan kesan positif kepada rekan kerja maupun atasan. Inilah yang akan menaikkan visibilitas di tempat kerja dan membuat atasan sadar dengan kapasitasmu.
Di zaman sekarang, sangat sulit menemukan karyawan yang puas dengan jalur karir yang dipilih. Akibatnya, performa kerja, fisik, dan mental mereka ikut terdampak. Jika menerapkan manajemen karir, kamu dapat meningkatkan moral, tetap termotivasi, memperoleh arti hidup, dan tetap berkomitmen di tempat kerja.
Ketika mengejar tujuan karir, kamu harus disiplin, fokus, berkemauan kuat, unggul, dan terlatih. Sifat-sifat yang dipupuk dalam jangka panjang inilah yang akan berdampak baik di masa mendatang.
Setelah memahami maksud dan manfaat dari manajemen karir, saatnya untuk menerapkannya dalam kehidupanmu! Berikut tips-tips yang bisa diikuti:
Walau masa depan, ruang lingkup, dan lingkungan kerja tidak bisa diprediksi, kamu tetap harus memiliki perencanaan perkembangan karir yang matang. Jangan hanya menyusun rencana berdasarkan seberapa banyak uang yang bisa kamu hasilkan!
Sebaiknya, susun tujuan karir sambil mempertimbangkan kepuasan kerja—sehingga nantinya akan memberikanmu rasa keberhasilan dan pencapaian. Eksplorasilah kemampuan, kebutuhan, minat, dan aspirasimu agar rencana karir jangka panjang dapat berjalan dengan baik.
Sehabis menentukan tujuan jangka panjang, mulailah memecah tujuan tersebut ke dalam tindakan-tindakan jangka pendek. Selama merencanakan hal ini, kamu harus mengidentifikasi potensi peluang perkembangan, seperti
Carilah orang-orang atau bidang yang memiliki aspek-aspek serupa dengan atau berguna untuk tujuanmu. Semisal,
Suatu saat nanti—atau mungkin sedang kamu alami sekarang—kamu akan berada di posisi yang menuntutmu untuk memutuskan berpartisipasi dalam tugas rumit atau mengambil pekerjaan baru di dalam maupun di luar departemenmu. Situasi ini memang tampak berisiko. Namun, untuk bisa mencapai tujuan karir, kamu harus memilih salah satu di antara kedua risiko tersebut. Berpikirlah secara terbuka dan dorong dirimu untuk mengambil risiko karena "bermain aman" tidak akan banyak membantumu mencapai aspirasi karir.
Baca Juga: Kenali Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perencanaan Karir
Manajemen karir adalah keahlian cerdas yang harus kamu miliki dalam lingkungan kerja. Ada kalanya, karir yang sukses justru datang dari kejadian-kejadian spontan, misalnya pertemuan dadakan atau obrolan dengan atasan. Meski begitu, dengan keahlian manajemen karir, kamu dapat merencanakan langkah yang tepat sehingga bisa memanfaatkan setiap kesempatan dengan efisien.Lalu, apakah penjelasan di atas sudah cukup untuk melatih manajemen karir? Pastinya, itu baru awalan saja! Bila ingin memperdalam keahlian dalam mengelola karir, GreatNusa merupakan fasilitas yang tepat untukmu. Platform ini menawarkan kursus online manajemen karir bersertifikat resmi. Untuk info selengkapnya, silakan klik tautan ini.
By greatnusa • 16 Februari 2023
Perbedaan kinerja dan produktivitas, mulai dari fokus dan tujuan, cara mengukur, faktor, cara yang digunakan. Simak pembahasan selengkapnya pada artikel ini!
Bekerja menuntut setiap karyawan untuk bisa menyelesaikan semua tugas dan tanggung jawab dengan sebaik-baiknya dan tepat pada waktunya. Artinya, kamu dituntut untuk memiliki kinerja dan produktivitas yang maksimal setiap harinya. Siapa sangka, ternyata masih banyak pekerja yang mengira bahwa produktivitas dan kinerja adalah dua hal yang sama.
Padahal, meski sekilas tampak serupa, ada beberapa hal yang membuat kinerja dan produktivitas menjadi dua hal yang tidak sama. Inilah mengapa kamu perlu memahami dengan baik definisi dari produktivitas, performa kerja atau kinerja, dan apa perbedaan kinerja dan produktivitas dalam kaitannya dengan pekerjaan dan dunia usaha.
Secara umum, produktivitas dalam bekerja didefinisikan sebagai ukuran komparasi atau perbandingan antara kuantitas dan kualitas kerja seorang karyawan. Produktivitas kerja dinilai dalam satuan waktu atau periode dengan tujuan untuk mencapai prestasi atau hasil yang efektif dan efisien dengan memanfaatkan semua sumber daya.
Jika diperhatikan dalam sudut pandang yang lebih sederhana, produktivitas kerja sebenarnya memiliki keterkaitan antara masukan dan keluaran. Kamu bisa memperhatikan dari banyaknya sumber daya yang dipakai dan waktu yang dibutuhkan dalam suatu proses kerja. Tujuannya yaitu untuk mencapai kualitas dan kuantitas hasil pekerjaan yang maksimal.
Produktivitas kerja sendiri punya dua sudut pandang, yaitu efektivitas dan efisiensi. Efektivitas memiliki fokus utama pada pencapaian yang dilakukan seorang karyawan dan berhubungan dengan waktu, kualitas, dan jumlah pekerjaan yang berhasil dikerjakan. Sementara itu, sudut pandang efisiensi memiliki fokus utama pada segala usaha dan upaya yang dilakukan untuk membandingkan masukan dengan keluaran.
Sementara itu, kinerja atau performa kerja merupakan proses melaksanakan atau mengerjakan suatu tugas, fungsi, atau tindakan tertentu. Kinerja mengacu pada kemampuan seseorang untuk mencapai apa yang diharapkan oleh perusahaan. Pengukuran kinerja seorang karyawan berasal dari tingkat keberhasilan yang telah disepakati sebelumnya, misalnya diukur dengan KPI.
Artinya, performa kerja suatu karyawan bisa dibilang sama dengan peringkat yang baik atau memuaskan dalam menyelesaikan pekerjaan, tugas, aktivitas, maupun tanggung jawab sesuai dengan bidang pekerjaannya. Biasanya, perusahaan akan melakukan evaluasi atau penilaian terhadap kinerja karyawan dalam kurun waktu tertentu, misalnya setiap kuartal, pertengahan tahun atau enam bulan sekali, atau langsung pada akhir tahun.
Umumnya, perusahaan akan memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap pencapaian kinerja karyawan yang baik. Penghargaan bisa berupa kenaikan gaji, bonus, insentif hingga promosi jabatan.
Baca Juga: Definisi dan Cara Evaluasi Kinerja Karyawan
Kamu perlu tahu bahwa meningkatkan kinerja bisa menjadikan diri lebih produktif. Padahal, sebenarnya tidak demikian. Jadi, jelas ada perbedaan kinerja dan produktivitas yang cukup kentara yang meliputi aspek berikut:
Aspek pertama yang membedakan kinerja dan produktivitas adalah fokus dan tujuan keduanya. Produktivitas berfokus pada keluaran yang dihasilkan yang dinyatakan sebagai perbandingan antara apa yang bisa kamu hasilkan dengan masukan berupa jam kerja. Singkatnya adalah mencapai hasil setinggi atau sebanyak mungkin dengan waktu kerja sesedikit mungkin.
Sementara itu, kinerja sering kali didasarkan pada aktivitas yang kamu lakukan, bisa kuantitatif maupun kualitatif yang diukur berdasarkan perjanjian tertentu. Melalui kinerja, seorang karyawan bisa mengetahui potensi dan kemampuan dirinya, apakah sesuai dengan harapan perusahaan atau tidak.
Aspek kedua yaitu bagaimana cara mengukur produktivitas kerja dan kinerja seorang karyawan. Setiap posisi atau peran karyawan tentunya berbeda sehingga metrik yang digunakan untuk mengukur kinerja karyawan bergantung pada jenis bisnis atau divisi seorang karyawan.
Meski begitu, ada beberapa cara yang umum digunakan untuk mengukur kinerja dari seorang karyawan, yaitu:
Sementara itu, mengukur produktivitas karyawan juga tidak bisa dibilang mudah. Sekali lagi, ini karena setiap karyawan punya peran dan tanggung jawab yang berbeda. Jadi, biasanya divisi personalia menggunakan metrik yang umum untuk mengukur tingkat produktivitas para karyawan. Beberapa metrik yang digunakan secara general tersebut di antaranya:
Baca Juga: Apa Itu Kerja Remote Selama WFH?
Perbedaan kinerja dan produktivitas berikutnya ada pada faktor yang memengaruhi keduanya. Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap produktivitas kerja seseorang yaitu:
Berbeda dengan produktivitas, berbagai faktor yang memengaruhi baik atau tidaknya kinerja seorang karyawan dalam perusahaan yaitu:
Aspek terakhir yang membedakan kinerja dan produktivitas kerja adalah cara yang bisa dipakai untuk membantu memaksimalkan keduanya. Terkait dengan produktivitas kerja, cara yang bisa kamu gunakan untuk meningkatkannya adalah:
Sedangkan cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kinerja seorang karyawan yaitu:
Jadi, sekarang kamu sudah mengetahui pengertian dari produktivitas, kinerja, dan perbedaan kinerja dan produktivitas yang berkaitan dengan dunia kerja. Meski tidak langsung berkaitan satu dengan lainnya, baik performa kerja maupun produktivitas sama-sama menjadi hal yang penting dalam menentukan karir di perusahaan. Inilah mengapa kamu perlu tetap seimbang dalam meningkatkan performa dan produktivitas.
Baca Juga: Arti Perilaku Organisasi dan Elemen, Manfaat, Serta Konsepnya
Yuk, pastikan kamu bisa meningkatkan performa dan produktivitas kerja dengan cara yang tepat! Salah satunya adalah bergabung dengan GreatNusa. Banyak sekali ilmu yang bisa kamu pelajari dengan mengikuti kursus online sesuai dengan minat dan kebutuhan kamu. Mulai dari Bisnis Dasar, Bisnis Digital, Kewirausahaan, Bahasa, Sistem Informasi, Sistem Komputer, AI dan Machine Learning, Komunikasi, hingga Website Development.
Tidak perlu khawatir dengan waktu kursus karena kamu bisa mengatur sendiri jam dan tempat belajar dengan menggunakan fitur auto-tracking. Bahkan, kamu juga bisa melakukan kolaborasi dengan banyak mitra dan komunitas belajar yang sudah bekerja sama dengan GreatNusa. Jangan sampai ketinggalan, ya! Gabung sekarang dan raih banyak ilmu di GreatNusa!
By greatnusa • 19 Februari 2023
Self-efficacy adalah rahasia penting untuk mencapai tujuan dalam pengembangan karier serta kesehatan mental yang lebih prima. Cari tahu selengkapnya di sini!
Pernahkah kamu merasa yakin dalam mencapai tujuan karier? Atau apakah kamu tidak pernah membiarkan kondisi yang menekan menguasai dirimu? Dua kondisi tersebut menandakan bahwa kamu memiliki tingkat self-efficacy yang tinggi. Ya, self-efficacy merupakan rahasia penting dalam mencapai tujuan karier maupun kesehatan mental yang lebih prima.
Lantas, apa sebenarnya self-efficacy itu? Apa saja ciri-ciri manusia yang memiliki self-efficacy tinggi? Yuk, simak pembahasan lengkapnya dalam artikel ini.
Self-efficacy adalah keyakinan seseorang bahwa dirinya mencapai tujuan dan mengatasi masalah yang sedang dihadapi. Self-efficacy diyakini dapat memengaruhi cara seseorang dalam merespons kejadian yang terjadi di sekitar lingkungannya serta mengambil tindakan dari respons tersebut.
Self-efficacy pada dasarnya merupakan salah satu komponen penting dari teori kognitif sosial. Albert Bandura mengembangkan teori self-efficacy dan mendefinisikannya sebagai keyakinan seseorang akan kemampuannya untuk mengelola situasi dan mengatasi masalah. Ada empat sumber utama yang menentukan self-efficacy, yaitu:
Makin tinggi tingkat self-efficacy, besar kemungkinan kamu akan mencari dan mengejar tujuan yang ambisius, mengatasi kesulitan dengan cara yang efektif, serta merasa lebih bahagia dan produktif. Sebaliknya, tingkat self-efficacy yang rendah bisa membuat kamu merasa tidak percaya diri dan ingin menghindari situasi yang menantang. Kamu perlu meningkatkan self-efficacy untuk mencapai potensi maksimal dalam karier.
Baca Juga: 7 Cara Mengembangkan Potensi Diri Agar Karier Cemerlang
Self-efficacy memiliki tiga fungsi yang bekerja dalam memengaruhi seorang individu ketika mencapai tujuan pribadinya. Berikut penjelasan mengenai tiga fungsi self-efficacy.
Fungsi kognitif berproses pada tingkat kognisi atau pikiran seseorang. Tingkat self-efficacy alias efikasi diri dapat memengaruhi tujuan yang ingin dicapai. Seseorang yang memiliki self-efficacy tinggi mampu memiliki tujuan yang lebih tinggi dan memperkuat tujuan tersebut melalui komitmen dan rencana yang tinggi.
Fungsi afeksi berperan pada kemampuan mengatasi tingkat stres atau depresi yang dialami seseorang ketika menghadapi situasi sulit. Self-efficacy berperan penting untuk mengendalikan tingkat stres agar tidak meningkat. Bandura juga berpendapat bahwa self-efficacy berfungsi untuk mengatur perilaku seseorang agar bisa menghindari suatu kecemasan.
Fungsi motivasi berperan penting dalam memotivasi diri yang bangkit secara kognitif. Seseorang perlu memotivasi dirinya sendiri serta menerapkan pemikiran yang ingin dicapai pada masa depan. Motivasi akan melatih seseorang agar bisa memiliki kepercayaan mengenai tujuan yang ingin dicapai. Selain itu, seseorang pun bisa menantikan hasil dari tindakan yang prospektif dan membuat perencanaan untuk merealisasikan masa depan yang ingin dikejar.
Baca Juga: Apa Itu Jenjang Karier serta Contohnya
Self-efficacy memiliki manfaat besar dalam hidup kamu, khususnya di bidang pengembangan karier dan kesehatan mental. Apa saja manfaat yang bisa dicapai melalui self-efficacy?
Self-efficacy yang tinggi akan memengaruhi kamu untuk memberikan performa terbaik dalam menyelesaikan pekerjaannya. Performa kerja pun meningkat sehingga kamu bisa mendapatkan promosi sebagai bagian dari pengembangan kariernya.
Ketika mempelajari skill baru atau mengikuti kuliah, kamu memerlukan self-efficacy yang tinggi untuk menyelesaikan pendidikan yang sedang ditempuh. Kamu pun bisa menetapkan beberapa tujuan dan merencanakan strategi untuk mencapainya. Pendidikan yang berhasil juga akan berpengaruh pada pengembangan kariermu.
Self-efficacy yang tinggi akan mengubah cara pandang ketika menghadapi kondisi yang menekan. Kamu tidak lagi ragu, melainkan menjadi lebih yakin untuk mencari solusi dan menyelesaikan masalah tersebut. Selain stres, kamu juga belajar mengurangi ketakutan karena memutuskan untuk menghadapi masalah tersebut.
Pada akhirnya, self-efficacy akan membantu meningkatkan kesehatan mentalmu. Kamu bisa menghindari perasaan stres yang bisa berkembang menjadi depresi. Perspektif positif dalam dirimu pun meningkat sehingga kamu akan lebih sejahtera dan bahagia karena memiliki self-efficacy yang tinggi.
Baca Juga: Biar Karier Lancar Jaya, Yuk Pahami Perbedaan Soft Skill dan Hard Skill
Semangat dan keyakinan yang tinggi saja tidak cukup menjadi ciri utama kamu memiliki self-efficacy yang kuat. Begitu pula mudah patah arang dan tidak mudah termotivasi, dua karakter tersebut tidak bisa menggambarkan karakteristik self-efficacy yang rendah.
Ada beberapa ciri khas yang menggambarkan seseorang memiliki self-efficacy yang tinggi maupun rendah, yaitu:
Berikut merupakan karakteristik orang yang memiliki self-efficacy tinggi:
Orang yang memiliki self-efficacy rendah digambarkan melalui ciri-ciri berikut:
Apakah kamu mau meningkatkan self-efficacy agar mampu mencapai tujuan kariermu? Rahasia meningkatkan self-efficacy adalah dengan mengenal dirimu sendiri. Proses pengenalan diri tentu tidak bisa dilakukan secara sembarangan dan instan, melainkan diperlukan proses serta metode analisis yang perlu diikuti. Ikutilah kursus Self-Leadership: Metode Mengenal Diri Sendiri dari GreatNusa agar kamu mampu mengenal diri sendiri dengan lebih baik. Tingkatkan self-efficacy dalam dirimu bersama GreatNusa sekarang juga!