Menampilkan 397 - 402 dari 438 Artikel
Pahami pengertian manajemen keuangan menurut para ahli, seperti Grestenberg, Liefman, dan Bambang Riyanto, dengan baik di artikel berikut ini.
Agar bisa berjalan dengan baik, perusahaan membutuhkan beragam komponen baik itu alat, sumber daya manusia maupun uang. Semua komponen tersebut harus diatur dengan baik agar bisa berguna sesuai dengan fungsinya. Selain pengelolaan peralatan dan manajemen sumber daya manusia, keuangan juga perlu diatur dalam manajemen keuangan. Apa pengertian manajemen keuangan menurut para ahli?
Semua bisnis memerlukan dana untuk memenuhi biaya operasional dan mengembangkan usaha. Dana itu bisa bersumber dari modal kerja atau dari pembelian aktiva tetap. Agar bisa memenuhi kebutuhan tersebut, perusahaan mencari sumber dana dengan beban biaya terendah.
Saat ketersediaan kas perusahaan memadai, diperlukan perhatian khusus. Tanggung jawab dalam pengelolaan kas termasuk mencari sumber dana sesuai dengan kebutuhan adalah tanggung jawab manajemen keuangan.
Untuk memahami dengan baik apa itu manajemen keuangan, simak pengertian manajemn keuangan menurut para ahli berikut ini!
Menurut Grestenberg, manajemen keuangan secara umum bisa didefinisikan sebagai cara bagaimana sebuah perusahaan memperoleh modal berupa uang, bagaimana cara mereka menggunakan uang tersebut dan bagaimana cara mereka mendistribusikannya.
Baca Juga: 4 Fungsi Manajemen Keuangan untuk Perusahaan
Liefman menyebut bahwa manajemen keuangan adalah upaya menyediakan dana dan menyediakan dana yang ada untuk memperoleh aktiva.
Menurut Erlina S.E, yang dimaksud dengan manajemen keuangan adalah pengaturan terhadap aspek-aspek keuangan sebuah perusahaan. Aspek-aspek tersebut mencakup raising fund (mencari dana) dan allocation of fund (mengatur alokasi penggunaan dana) agar sesuai dengan kebutuhan dan tujuan perusahaan.
Manajemen keuangan merupakan semua aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan yang berkaitan dengan upaya untuk memperoleh uang yang dibutuhkan dengan biaya serendah mungkin, syarat-syarat yang membawa keuntungan maksimal serta memanfaatkan dana tersebut dengan cara paling efisien.
Baca Juga: Macam-Macam Laporan Keuangan dalam Dunia Usaha
Berdasarkan buku yang ditulis oleh Bringham dan Houston (diterjemahkan oleh Dodo, H dan Herman, W.) manajemen keuangan adalah bidang yang paling luas dengan kesempatan karier terbesar dalam bidang keuangan.
Manajemen keuangan merupakan kegiatan operasional dalam bisnis yang bertanggung jawab untuk mendapatkan dan memanfaatkan uang yang ada secara efektif sesuai dengan kebutuhan operasional yang efisien.
Berdasarkan buku yang ditulis oleh pakar keuangan Weston dan Copeland (diterjemahkan oleh Jaka, W. dan Kirbandoko) disebutkan bahwa manajemen keuangan bisa dirumuskan dengan tanggung jawab dan fungsi dari manajer keuangan. Fungsi utama manajemen keuangan umumnya terkait keputusan tentang pembiayaan kegiatan usaha, kegiatan penanaman modal serta pembagian dividen bagi para pemegang saham.
Baca Juga: Akuntansi Manajemen: Pengertian dan Fungsinya
Pengertian manajemen keuangan menurut Sutrisno adalah segala aktivitas yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dalam mendapatkan dana dengan biaya yang rendah serta upaya untuk bisa memanfaatkan serta mengalokasikan dana secara efisien.
Setelah mengetahui pengertian manajemen menurut para ahli, kamu juga harus memahami apa saja cakupan yang ada dalam manajemen keuangan itu sendiri. Manajemen keuangan berarti merencanakan, mengatur, mengarahkan dan mengendalikan kegiatan keuangan seperti pengadaan dan pemanfaatan dana perusahaan. Ini berarti dengan menerapkan prinsip-prinsip manajemen umum untuk sumber daya keuangan perusahaan.
Baca Juga: Net Profit Margin Adalah: Pengertian, Rumus, dan Strateginya
Manajemen keuangan umumnya berkaitan dengan pengadaan, alokasi dan pengendalian sumber daya keuangan yang menjadi perhatian perusahaan. Tujuannya antara lain adalah:
Ada beberapa fungsi penting dari manajemen keuangan yang perlu diketahui antara lain:
Manajemen keuangan memiliki pengertian dan cakupan yang sangat luas. Dengan membaca pengertian manajemen keuangan menurut para ahli dan penjelasan terkait tujuan dan fungsi di atas, kamu bisa lebih memahami hal-hal yang berkaitan dengan manajemen keuangan.
Untuk memantapkan pengetahuanmu di bidang bisnis dan manajemen keuangan, kamu bisa mengikuti kursus online yang dibuka oleh GreatNusa, loh! Ada banyak pilihan kelas dengan harga bersaing. Daftarkan dirimu sekarang juga!
Pahami apa itu manajemen operasional dan fungsinya, seperti perencanaan, penelaahan, dan pengawasan, dengan baik di artikel berikut ini.
Siapa pun yang ingin terjun ke dunia bisnis harus memahami apa itu manajemen operasional. Manajemen operasional adalah administrasi praktik bisnis yang dilakukan untuk menciptakan tingkat efisiensi tertinggi dalam sebuah perusahaan. Ini berhubungan dengan mengubah bahan baku dan tenaga kerja yang ada menjadi barang dan jasa seefisien mungkin. Dengan begitu keuntungan maksimal yang diharapkan dalam tujuan perusahaan bisa tercapai.
Tim manajemen operasional berusaha menyeimbangkan biaya dengan pendapatan untuk mencapai laba operasional bersih setinggi mungkin. Untuk lebih memahami tentang apa itu manajemen operasional, artikel ini akan menjelaskannya secara rinci untukmu!
Manajemen operasional melibatkan pemanfaatan sumber daya dari staf, bahan, peralatan dan teknologi yang dimiliki oleh perusahaan. Manajer operasional memperoleh, mengembangkan dan mengirimkan barang kepada klien berdasarkan kebutuhan klien dan kemampuan perusahaan.
Manajemen operasional menangani berbagai istu strategis termasuk menentukan ukuran pabrik dan metode manajemen proyek serta menerapkan struktur jaringan teknologi informasi. Masalah operasional lain termasuk yang berhubungan dengan pengelolaan tingkat persediaan termasuk tingkat pekerjaan dalam proses memperoleh bahan baku, kontrol kualitas, penanganan bahan serta kebijakan dan pemeliharaan juga menjadi ruang lingkup dalam manajemen operasional.
Baca Juga: Bidang Bidang Manajemen Dalam Perusahaan dan Fungsinya
Staf yang berada dalam posisi manajemen operasional juga perlu memahami dan mempelajari tentang cara penggunaan bahan baku yang baik dan memastikan limbah seminimal mungkin. Manajer operasional bekerja dengan menggunakan banyak rumus seperti rumus kuantitas pesanan ekonomis untuk menentukan kapan dan seberapa besar pesanana persediaan untuk diproses dan berapa banyak persediaan yang perlu disimpan.
Secara umum, terdapat 3 tahapan utama dalam aktivitas yang dilakukan oleh manajemen operasional. Semua aktivitas melibatkan pertimbangan aset, biaya dan sumber daya manusia dan didahului dengan analisis proses yang menyeluruh.
Dalam artian luas, manajemen operasional bertanggung jawab atas semua aspek penciptaan barang dan jasa. Manajemen operasional juga mengelola sumber daya seperti bahan baku, mesin, teknologi, sumber daya manusia dan membuat produk serta layanan yang diinginkan pasar. Ada beberapa ciri penting dari manajemen operasional yang perlu diketahui yakni:
Manajemen operasional memiliki 4 fungsi umum yakni fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi penelaahan dan fungsi pengawasan.
Manajemen operasional melaksanakan perencanaan semua aktivitas produksi mulai dari menentukan jenis barang dan jasa apa yang akan diproduksi, waktu produksi sampai cara pemasarannya. Manajemen operasional juga membuat rencana pemanfaatan sumber daya dan fasilitas yang ada agar proses produksi barang atau jasa berjalan efisien dengan hasil optimal.
Manajemen operasional menentukan jenis sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk melaksanakan semua kegiatan produksi beserta jumlahnya. Secara ringkas, seorang manajer operasional membuat struktur dalam susunan yang terdiri dari individu, kelompok atau departemen tertentu dalam subsistem operasional agar tujuan perusahaan bisa tercapai.
Baca Juga: Manajemen Sumber Daya Manusia: Pengertian serta Fungsinya pada Sebuah Perusahaan
Manajer operasional mengumpulkan informasi secara lengkap terkait semua aktivitas yang dilaksanakan dalam perusahaan selama kegiatan operasional berlangsung.
Beberapa hal yang termasuk ke dalam fungsi pengawasan adalah semua kegiatan yang dimaksudkan untuk mengarahkan dan menjamin agar semua komponen dan aktivitas yang dilakukan sesuai dengan rencana awal perusahaan.
Tujuan manajemen operasional secara ringkas bisa kamu baca dalam poin-poin berikut ini:
Peran manajemen operasional adalah menciptakan semacam nilai tambah dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input perusahaan menjadi output. Dengan manajemen operasional yang baik, sebuah perusahaan bisa memproduksi barang atau jasa sesuai dengan permintaan pelanggan. Dengan begitu tujuan keuangan atau profit yang ditargetkan bisa tercapai. Setelah mengetahui apa itu manajemen operasional, para pebisnis maupun calon karyawan tentu masih tetap harus memiliki beragam pengetahuan pendukung untuk menjalankan usahanya.
GreatNusa menyediakan beragam pilihan kursus online terkait bisnis dan manajemen yang bisa kamu ikuti. Dengan menambah pengetahuan dan skill sebanyak-banyaknya, kamu akan siap kerja baik sebagai karyawan maupun pemilik bisnis itu sendiri. Ayo daftarkan dirimu sekarang juga!
By greatnusa • 5 Mei 2023
Contoh Profesionalisme memberikan pengaruh yang besar dalam lingkungan kerja. Ketahui pengertian dan contoh-contohnya di sini.
Profesionalisme merupakan sikap yang wajib dimiliki oleh semua orang dalam dunia kerja. Meski ada banyak sekali contoh profesionalisme sederhana yang dapat dilakukan setiap hari, nyatanya masih banyak yang tak mampu melakukannya. Bahkan seiring berjalannya waktu, profesionalisme menjadi tak lebih dari sekadar slogan kosong belaka.
Padahal sudah menjadi kewajiban setiap karyawan untuk sanggup menyesuaikan diri dengan berbagai kondisi lingkungan kerja demi mempertahankan profesionalisme. Individu yang mengedepankan profesionalisme tentu memahami pentingnya relasi, tahu tanggung jawab, dan sanggup untuk tetap memprioritaskan urusan pekerjaan.
Saat pertama kali mendengar kata ‘profesionalisme’, mungkin yang pertama kali terlintas di benakmu adalah individu yang memiliki sikap, cara berpakaian, cara berbicara, dan cara berperilaku yang diterima oleh lingkungan kerja.
Melansir dari situs Indeed, profesionalisme didefinisikan sebagai serangkaian karakteristik yang menunjukkan kemampuanmu sebagai individu yang pekerja keras, dapat diandalkan, dan memiliki sikap hormat dalam lingkungan formal (Indeed, 2021).
Meningkatkan dan menjaga profesionalisme merupakan hal yang sangat krusial demi tercapainya kesuksesan dalam dunia kerja. Caramu berperilaku, berhubungan dengan rekan kerja dan atasan, serta cara bagaimana kamu menyelesaikan pekerjaan, semuanya menjadi faktor yang memengaruhi tingkat profesionalitasmu.
Baca Juga : Ciri-ciri Profesionalisme yang Perlu Diketahui dalam Karir Anda
Profesionalisme menjadi tolok ukur seberapa baik pembawaanmu di tempat kerja, bagaimana kamu memperlakukan rekan kerjamu, dan bagaimana kamu mengatasi situasi pelik. Hal-hal inilah yang menjadi alasan mengapa profesionalisme penting di lingkungan kerja. Berikut adalah lima alasan mengapa profesionalisme dalam bekerja itu penting.
Wawancara kerja merupakan kesempatan emas di mana kamu bisa menunjukkan sikap profesionalmu. Contoh profesionalisme dalam wawancara kerja antara lain seperti datang lebih awal, memperhatikan siapa yang sedang berbicara, dan selalu memberikan contoh untuk mendukung jawaban-jawabanmu.
Saat atasanmu mengumumkan adanya kenaikan jabatan dan kamu merasa sudah memenuhi syarat, besar kemungkinannya kamu akan bersaing dengan kandidat lain untuk memperebutkan posisi tersebut.
Atasan akan lebih tertarik denganmu bila kamu menunjukkan profesionalitasmu. Ada banyak cara yang bisa kamu lakukan, seperti menuntaskan lebih banyak pekerjaan atau menyelesaikan tugas yang umumnya membutuhkan lebih banyak profesionalitas.
Dengan menunjukkan sikap profesional di tempat kerja, kamu akan menjadi pribadi yang disegani oleh rekan-rekanmu. Caranya sangat mudah, yakni dengan belajar mendengarkan dan menghormati pendapat rekan kerjamu. Berperan aktif dalam keberhasilan perusahaan tempatmu bekerja juga termasuk profesionalisme.
Menjaga sikap profesional di tempat kerja akan membuat atasanmu merasa bahwa kamu adalah individu yang dapat diandalkan. Dengan menjadi karyawan yang dipercaya oleh bos, otomatis kamu akan mendapatkan banyak hal yang bermanfaat untuk masa depan kariermu.
Salah satu tolok ukur seberapa profesional kamu di tempat kerja adalah seberapa mudah kamu didekati oleh rekan kerjamu. Tidak membawa urusan pribadi ke lingkungan kerja membuatmu dipandang profesional dan karyawan lain pun tak akan segan-segan untuk menjalin hubungan profesional denganmu.
Baca Juga : 13 Tipe Kepemimpinan Dalam Dunia Profesional
Nah, sekarang kamu sudah tahu apa itu profesionalisme dan mengapa penting untuk diterapkan di lingkungan kerja. Sekarang mari kita simak kiat-kiat yang bisa kamu lakukan untuk menunjukkan sikap profesionalmu dalam dunia kerja.
Salah satu kunci dari profesionalisme adalah menjaga penampilan diri saat bekerja. Kamu juga harus mematuhi dress code yang berlaku di perusahaanmu. Caramu berpakaian dengan bersih dan rapi menunjukkan bahwa kamu adalah orang yang teratur.
Selain dari cara berpakaian, meja kerja yang kamu tempati juga bisa menjadi tolok ukur seberapa profesional kamu. Maka dari itu, pastikan untuk selalu menjaga kerapian meja kerja. Lagi pula, meja yang rapi sangat berpengaruh terhadap produktivitasmu.
Contoh profesionalisme yang berikutnya adalah hadir secara tepat waktu. Bukan hanya saat datang ke kantor saja, namun juga saat menghadiri rapat dan acara-acara lain yang berhubungan dengan pekerjaan.
Bayangkan saja jika kamu selalu datang terlambat. Kepercayaan yang diberikan oleh atasanmu atau klienmu otomatis akan menurun. Akibatnya, kamu akan kehilangan banyak peluang yang sebenarnya bermanfaat bagi kemajuan kariermu.
Menjadi individu yang dapat dipercaya dan diandalkan merupakan hal yang pastinya ingin dicapai oleh semua orang dalam dunia kerja. Keduanya berperan dalam kesuksesan suatu perusahaan. Untuk dapat diandalkan dan dipercaya, kamu harus menjadi individu yang fleksibel dan tetap fokus pada kewajibanmu saat dihadapkan dengan hal-hal yang tak terduga.
Cara menunjukkan reliabilitas bisa dimulai dengan segera menindaklanjuti permintaan atasan, menanggapi masalah secara konsisten, mematuhi proses dan prosedur, selalu menyelesaikan pekerjaan secara optimal, dan sebagainya.
Mampu menjalin komunikasi dengan rekan kerja merupakan salah satu contoh profesionalisme. Tentunya bukan hanya sekadar komunikasi biasa, namun komunikasi secara profesional. Jangan sampai kamu terlibat dalam obrolan yang melibatkan kata-kata kasar atau bahkan membicarakan karyawan lain.
Tempatmu bekerja adalah lingkungan profesional. Jadi, usahakan untuk menjalin komunikasi secara profesional saja. Belajarlah membangun komunikasi yang sehat dapat meningkatkan kemampuanmu dalam berpikir kritis dan mendengarkan pendapat orang lain. Semua ini merupakan kunci untuk meningkatkan profesionalitasmu dalam bekerja.
Baca Juga : 7 Manfaat Pengembangan Karir Dalam Dunia Kerja
Setiap jenis pekerjaan selalu mengharuskanmu untuk berhubungan dengan orang lain, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam menjalin hubungan tersebut, kamu diharuskan untuk mampu menghormati orang lain.
Misalnya, kamu bisa belajar menghargai opini rekan kerjamu dengan memberi mereka kesempatan untuk mengutarakan pemikirannya. Contoh lain yang bisa kamu terapkan adalah dengan memberi apresiasi pada rekanmu bila mereka telah menuntaskan pekerjaannya dengan baik. Kebiasaan-kebiasaan sederhana ini membuatmu dianggap sebagai pribadi yang profesional.
Contoh profesionalisme di lingkungan kerja berikutnya adalah mampu untuk tetap positif di semua kondisi. Perlu diketahui bahwa tak ada yang namanya lingkungan kerja yang sempurna. Semuanya memiliki tantangannya masing-masing dan disinilah profesionalitasmu diuji.
Bila ada situasi tak terduga terjadi, kendalikan temperamenmu. Pastikan untuk selalu bersikap positif bahkan saat melalui masa-masa sulit dalam pekerjaan. Bila kesulitan, mintalah saran dari rekan kerja yang lebih senior. Jangan sampai masalah pekerjaan yang kamu hadapi mengganggu hubungan profesionalmu dengan kolega maupun klien.
Karyawan yang selalu mengedepankan profesionalisme adalah mereka yang tidak membawa urusan pribadi ke kantor. Tempatmu bekerja adalah lingkungan profesional. Bila kamu membawa urusan pribadi dan membicarakannya dengan rekan kerjamu, maka akan menimbulkan aura negatif di lingkungan kerjamu.
Bila ada kolega yang membicarakan masalah pribadi rekanmu yang lain, jangan pernah memberikan respons. Cukup bertindaklah sebagai pendengar saja. Dengan menahan diri untuk tidak jatuh ke dalam lingkaran gosip, kamu telah berusaha menjaga profesionalitas dan menghargai kolegamu.
Masih banyak contoh profesionalisme yang bisa kamu terapkan di dunia kerja, seperti belajar dari kegagalan, mengakui kesalahan, meningkatkan kompetensi, dan sebagainya. Membangun profesionalisme memang bukan perkara mudah. Semuanya memerlukan trial and error. Mengikuti kursus daring GreatNusa merupakan satu dari sekian banyak cara efektif yang dapat kamu lakukan untuk membangun profesionalisme. Ada banyak kursus menarik yang bisa kamu ikuti untuk mengembangkan profesionalitasmu. Tunggu apa lagi, gabung dengan GreatNusa sekarang juga.
Pelajari cara membuka usaha sendiri di rumah, dari menemukan ide yang menarik, membuat rencana bisnis, hingga pemasaran, di artikel ini!
Pandemi yang berlangsung membuat banyak orang kehilangan pekerjaan. Di sisi lain, kesempatan yang berbeda juga terbuka lebar bagi mereka yang gemar berinovasi. Salah satunya dengan membuka bisnis sendiri di rumah. Pada dasarnya, bisnis yang dibangun di rumah membutuhkan persiapan yang sama dengan bisnis konvensional. Hanya saja, kamu tidak perlu repot-repot mencari kantor atau ruko. Lantas, bagaimana cara membuka usaha sendiri di rumah?
Membuka usaha dari rumah memang memiliki sejumlah kemudahan. Tapi bukan berarti persiapannya menjadi lebih sedikit. Kamu perlu melakukan berbagai langkah agar bisa meraih kesuksesan. Simak cara membuka usaha sendiri di rumah berikut ini!
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam memulai bisis dari rumah adalah menentukan dengan tepat bisnis apa yang ingin kamu mulai. Ada banyak sekali contoh bisnis rumahan yang mungkin bisa kamu lihat langsung contohnya. Mulai dari bisnis kuliner berupa makanan rumahan, pakaian hingga jasa. Jadi bagaimana caranya kamu menentukan ide apa yang cocok untukmu? Coba jawab beberapa pertanyaan berikut ini:
Setelah kamu menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, kamu pasti akan menemukan satu jawaban yang bisa menjadi ide awal bisnis rumahan kamu. Tapi, langkah tentu tidak berhenti di sana. Kamu perlu membuat serangkaian evaluasi yang terdiri dari:
Cara membuka usaha sendiri di rumah yang selanjutnya harus kamu lakukan adalah menulis rencana bisnis. Menulis rencana bisnis seringkali menjadi salah satu bagian yang paling memakan waktu. Ada berbagai metode untuk menulis rencana bisnis. Tapi secara umum, ada beberapa hal pokok yang harus kamu tentukan:
Dari poin-poin di atas, kamu bisa membuat rincian setiap langkah dengan detail. Adanya rencana bisnis juga akan memudahkan jika kamu akan mengajukan permohonan pendanaan atau mencari investor untuk memulai dan mengembangkan bisnismu.
Baca Juga: Pengertian Manajemen Bisnis, Komponen, Contoh dan Tugasnya
Setelah rencana bisnis selesai ditulis, kamu bisa memutuskan nama bisnis. Pastikan nama yang kamu pilih mudah diingat, jelas dan sesuai dengan jenis bisnis yang kamu lakukan. Setelah memikirkan nama, pastikan juga bahwa nama itu memang belum punya pemilik. Cek lewat pencarian Google, jika perlu cek hak cipta untuk menghindari masalah hukum di kemudian hari.
Setelah membuat nama, kamu membutuhkan entitas bisnis. Ada beberapa jenis entitas bisnis yang dikenal di Indonesia:
Untuk jenis usaha rumahan, biasanya termasuk ke dalam entitas perusahaan perorangan. Ini karena modal yang dimiliki masih kecil, jumlah karyawan masih sedikit dan perlengkapan atau peralatan produksi masih sederhana.
Setelah kamu menentukan jenis entitas apa yang akan kamu gunakan untuk bisnismu, saatnya untuk mendaftarkan usahamu pada dinas terkait. Pendaftaran usaha sangat penting untuk legalitas dan memastikan bisnis yang kamu jalankan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Di Indonesia, izin operasional untuk usaha disebut dengan NIB atau Nomor Induk Berusaha. NIB adalah identitas bagi pelaku usaha yang diterbitkan lembaga OSS. Kamu baru bisa mengajukan izin operasional dan izin komersial atau izin operasional untuk jenis usaha yang kamu jalankan setelah memiliki NIB.
Perlu diketahui juga bahwa jenis izin untuk setiap jenis usaha juga berbeda-beda. Jika bisnis yang kamu jalankan adalah bisnis kuliner, kamu perlu mengurus izin PIRT. Tanyakan kepada dinas terkait mengenai izin apa yang kamu perlukan dan dokumen apa yang perlu disiapkan untuk kebutuhan jalannya usahamu.
Baca Juga: Apa Itu Manajemen Operasional, Ciri, Fungsi dan Tujuannya?
Jika kamu sudah sampai di titik ini, kamu sudah melangkah ke bagian yang paling penting. Setelah mengambil langkah legal, saatnya untuk mempelajari cara mengelola keuangan.
Meskipun kamu mungkin menjalankan bisnis sendirian, penting untuk memisahkan uang usaha dengan uang pribadi. Apalagi jika kamu baru memulai. Salah satu tantangan terberat pemilik usaha rumahan adalah bertanggung jawab secara pribadi atas utang dan kewajiban bisnismu. Karena itu, lindungi aset pribadimu dengan memisahkan keuangan bisnis. Ini akan membantumu dalam proses pembukuan, pengarsipan pajak dan organisasi secara umum.
Baca Juga: 4 Fungsi Manajemen Keuangan untuk Perusahaan
Bagi sebuah bisnis rumahan yang baru, kamu tidak perlu menyewa tempat. Artinya, modal yang kamu butuhkan pada dasarnya lebih sedikit daripada saat membuka bisnis konvensional. Beberapa bisnis bahkan bisa dimulai dari rumah tanpa modal sama sekali.
Namun, semua tetap bergantung pada jenis bisnis yang kamu jalankan. Kamu bisa memperoleh modal dari tabungan, investasi pribadi, investasi dari rekan atau saudara. Bisa juga dengan mengajukan KTA ke bank atau ke lembaga keuangan lainnya.
Meski kegiatan bisnis dan kegiatan pribadi dilakukan pada satu tempat yang sama, kamu tetap membutuhkan tempat khusus di dalam rumah. Ada beberapa tips untuk membuat kantor atau lokasi kerja di rumah:
Memahami aturan perpajakan bisa jadi hal yang paling rumit saat menjalankan bisnis dari rumah. Selain memiliki NPWP pribadi, kamu mungkin membutuhkan kelengkapan pajak yang lain. Cari informasi selengkap mungkin terkait pajak yang harus kamu bayar di internet. Jika perlu, datang dan berkonsultasi langsung ke kantor dinas perpajakan akan membantumu memahami lebih jauh mengenai pajak usaha yang harus kamu bayar.
Tidak hanya memiliki kantor fisik, kamu juga harus memiliki kehadiran secara online atau online presence. Ketika sebuah bisnis punya online presence, ini akan memudahkan pelanggan menemukanmu. Apalagi saat ini, kebanyakan orang memulai pencarian akan produk dan jasa dari internet. Bagaimana caranya?
Baca Juga: 5 Strategi Digital Marketing yang Efektif di Tahun 2023
Miliki sosial media khusus bisnismu, buat website dan landing page. Manfaatkan teknik SEO untuk membuat website-mu berada di peringkat atas pencarian. Jika perlu, gunakan iklan berbayar untuk menjangkau konsumen yang lebih luas dan tertarget.Itulah beberapa cara membuka usaha sendiri di rumah yang bisa kamu lakukan. Perkaya juga dirimu dengan berbagai pengetahuan seputar bisnis dan manajemen dengan mengambil kursus online di GreatNusa. Ayo daftarkan dirimu sekarang juga!
By greatnusa • 5 Mei 2023
Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan memberikan pengaruh yang besar. Simak pengertian, jenis, dan pengaruhnya di sini.
Bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan? Banyak dari kita sudah mengetahui macam-macam gaya kepemimpinan. Namun, tidak banyak sumber yang mengulik pengaruh gaya kepemimpinan tersebut. Tentunya, gaya kepemimpinan yang diterapkan para pemimpin dapat memberikan pengaruh bagi kinerja karyawannya. Artikel ini akan membahas mengenai pengaruh jenis kepemimpinan yang diterapkan oleh pemimpin pada kinerja anggota tim/karyawan dapa suatu organisasi/institusi.
Sebelum mengenal pengaruh gaya kepemimpinan, kamu perlu mengetahui apa yang dimaksud dengan gaya kepemimpinan itu sendiri.
Gaya kepemimpinan dapat dideskripsikan sebagai kumpulan karakteristik yang dimiliki dan digunakan seorang pemimpin dalam memimpin, memberikan arahan, atau bahkan memengaruhi bawahan, tentunya agar tujuan kerja tim tersebut dapat tercapai.
Definisi lain menyebutkan bahwa gaya kepemimpinan merupakan perilaku dari seorang pemimpin dalam melakukan tanggung jawab manajerialnya. Tindakan-tindakan ini lantas membentuk sebuah pola yang bisia terlihat oleh bawahannya atau pengamat lain.
Baca Juga : Gaya Kepemimpinan: Pengertian, Contoh dan Peranannya
Untuk memberi gambaran sebelum mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan, berikut ini akan dijelaskan beberapa tipe kepemimpinan.
Gaya kepemimpinan demokratis merupakan gaya kepemimpinan yang cukup banyak digunakan di dunia kerja. Sebab, gaya kepemimpinan ini memiliki karakteristik yang khas—yaitu adanya kerja sama antara pemimpin dan bawahannya untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Gaya kepemimpinan yang satu ini memang dikenal sebagai kebalikan dari gaya kepemimpinan demokratis. Mengapa demikian?
Pada gaya kepemimpinan otokratis, pemimpin akan memegang kendali penuh untuk memutuskan segala macam kebijakan, tujuan, serta prosedur-prosedur yang akan diambil dalam rangka mencapai tujuan bersama.
Pada gaya kepemimpinan transaksional, pemimpin akan mengarahkan anggota timnya untuk mematuhi aturan atau menjalankan prosedur yang sudah disepakati dengan menggunakan imbalan dan hukuman. Dengan gaya kepemimpinan ini, anggota tim yang bekerja sesuai dengan tuntutan yang diminta akan memperoleh imbalan, begitu pula sebaliknya.
Gaya kepemimpinan ini disebut juga sebagai gaya kepemimpinan delegatif. Pemimpin dengan gaya kepemimpinan laissez-faire akan menyerahkan tanggung jawab yang tidak bisa ia tangani pada pihak/anggota tim yang dinilai kapabel untuk melaksanakannya.
Pada gaya kepemimpinan afiliatif, pemimpin akan melakukan pendekatan kepada anggota timnya. Hal ini dilakukan agar anggota tim merasakan support emosional dari pemimpin kepada anggota timnya. Dengan memberikan support, diharapkan anggota tim akan mampu bekerja sama untuk memenuhi tanggung jawab yang mereka emban.
Gaya kepemimpinan coaching ini bisa dikatakan merupakan gabungan dari beberapa jenis gaya kepemimpinan—yaitu gaya kepemimpinan delegatif, gaya kepemimpinan afiliatif, dan gaya kepemimpinan demokratis.
Pemimpin dengan gaya kepemimpinan ini mendengarkan anggota timnya, lalu mengidentifikasi kelebihan dan kelemahan timnya, memberi support, dan mendelegasikan pekerjaan pada orang yang tepat.
Baca Juga : Kenali Karakteristik Kepemimpinan yang Perlu Dipelajari untuk Kesuksesan Kamu
Setelah mengetahui beragam gaya kepemimpinan, mungkin kamu akan berpikir, apa pengaruh yang akan timbul jika seorang pemimpin menerapkan gaya kepemimpinan tertentu? Ini dia penjelasannya.
Jika seorang pemimpin menggunakan gaya kepemimpinan demokratis, maka ada beberapa pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja anggota tim/karyawan yang bisa disoroti:
Menurut Susanti (2015) dalam Djunaedi dan Gunawan (2018), pengaruh gaya kepemimpinan demokratis terhadap kinerja karyawan bisa dibilang signifikan ke arah yang positif. Selain itu, gaya kepemimpinan demokratis memiliki dampak positif berupa adanya peningkatan produktivitas pada anggota tim, meski terkadang gaya kepemimpinan ini menempatkan tanggung jawab pada orang yang tidak terlalu kompeten.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hamzah (2020) dan Pratama (2012), gaya kepemimpinan otokratis memiliki pengaruh gaya kepemimpinan yang kurang baik bagi kinerja karyawan. Hal ini ditandai dengan adanya penurunan tingkat produktivitas dari karyawan. Bahkan, penelitian tersebut tidak terlalu menyarankan penggunaan gaya kepemimpinan ini karena bisa berpengaruh negatif terhadap tingkat kepuasan kerja karyawan.
Meski demikian, gaya kepemimpinan otokratis tidak selalu buruk, kok. Sebab, ada saat-saat tertentu yang mengharuskan pemimpin mengambil keputusan sendiri—tanpa perlu mendiskisikannya terlebih dahulu dengan anggota tim yang lain. Misalnya, pada situasi-situasi darurat yang membutuhkan keputusan segera.
Apa pengaruh gaya kepemimpinan transaksional terhadap kinerja karyawan? Rupanya, gaya kepemimpinan yang satu ini membawa dampak positif bagi kinerja karyawan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Hartanto (2014). Pada penelitian tersebut, disebutkan juga bahwa gaya kepemimpinan ini juga memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan.
Baca Juga : Jenis Kepemimpinan dalam Manajemen Perusahaan
Gaya kepemimpinan laissez-faire atau yang bisa disebut juga dengan gaya kepemimpinan delegatif ini tentu juga memiliki pengaruhnya sendiri terhadap kinerja karyawan. Kira-kira, apa pengaruh gaya kepemimpinan ini terhadap kinerja anggota tim/karyawan?
Gaya kepemimpinan ini rupanya dapat memberikan pengaruh positif bagi kinerja karyawan. Hal ini diungkapkan dalam penelitian yang dilakukan oleh Rahmawi (2016), dan dijelaskan pula bahwa peningkatan kinerja karyawan ini disebabkan karena adanya keleluasaan dalam pengambilan keputusan yang diberikan pemimpin kepada bawahannya—asalkan keputusan tersebut tidak melanggar aturan yang berlaku di dalam perusahaan.
Sama dengan gaya kepemimpinan lainnya, pengaruh yang ditimbulkan oleh gaya kepemimpinan afiliatif terhadap kinerja karyawan bersifat positif. Maknanya, kinerja karyawan akan meningkat jika organisasi/institusi tersebut memiliki pemimpin yang menerapkan gaya kepemimpinan ini.
Meski tidak secara eksplisit disebutkan dalam sumber (Hadiwijaya, 2015), penelitian tersebut menyebutkan bahwa pemberian motivasi terhadap karyawan memberikan efek positif terhadap produktivitas karyawan. Memberikan motivasi merupakan sebuah ciri khas yang dimiliki oleh gaya kepemimpinan afiliatif.
Menurut Munthe (2015), gaya kepemimpinan coaching disebut-sebut sebagai gaya kepemimpinan yang paling ideal dibandingkan dengan gaya kepemimpinan lainnya. Gaya kepemimpinan ini dinilai lebih mampu untuk memotivasi anggota tim/karyawan untuk bertindak pro-aktif dalam melakukan tugas-tugas dan tanggung jawab yang diembannya.
Dengan adanya motivasi yang besar untuk bekerja sama dalam tim, maka kinerja karyawan pun bisa meningkat dengan penerapan gaya kepemimpinan yang satu ini.
Nah, itulah penjelasan mengenai efek gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan. Meski bisa dikatakan bahwa hampir semua gaya kepemimpinan yang disebutkan memiliki kaitan positif dengan kinerja karyawan, perlu kamu ingat bahwa ada banyak faktor yang bisa memengaruhi baik tidaknya kinerja anggota tim.
Jika kamu ingin memiliki anggota tim yang loyal dan memiliki semangat kerja yang tinggi, sebagai pemimpin kamu perlu membekali diri dengan ilmu leadership yang baik juga. Mengenal ragamnya saja tidak cukup—kamu juga perlu tahu pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja anggota tim/karyawan sebagaimana sudah disebutkan di atas.
Komunikasi bisnis adalah proses pertukaran informasi sebagai cara yang efektif di sebuah perusahaan. Simak penjelasan lengkapnya di artikel berikut ini!
Cara kita berkomunikasi dengan orang lain merupakan sebuah kebiasaan yang tidak mungkin bisa kita tinggalkan. Sebagai makhluk sosial, komunikasi dibutuhkan dalam berbagai aspek kehidupan. Tidak hanya kebutuhan sehari-hari semata, komunikasi juga diterjemahkan dalam berbagai bentuk. Salah satunya adalah komunikasi bisnis.
Organisasi atau perusahaan bukanlah sebuah entitas tanpa wajah. Ada sekelompok orang yang nyata dan saling bekerja sama di dalamnya untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Komunikasi yang efektif bisa berpengaruh pada proses, efisiensi dan setiap lapisan perusahaan atau organisasi. Untuk lebih memahami apa itu komunikasi bisnis, mari kita simak pembahasan lengkapnya berikut ini!
Apa itu komunikasi bisnis? Secara sederhana, komunikasi bisnis adalah proses pertukaran informasi yang terjadi di antara orang-orang yang berada dalam perusahaan maupun di luar perusahaan. Komunikasi bisnis bisa berjalan antara komponen internal (seperti antara karyawan dengan karyawan atau karyawan dengan atasan), bisa juga terjadi antara komponen internal dengan eksternal (misalnya antara staf perusahaan dengan klien atau pelanggan).
Baca Juga: 4 Fungsi Komunikasi Dalam Organisasi
Komunikasi dalam bisnis bisa mencakup topik-topik termasuk pemasaran, manajemen merek, perilaku konsumen, kampanye, hubungan pelanggan, komunikasi perusahaan, manajemen reputasi dan lain sebagainya. Hal ini berhubungan erat dengan bidang komunikasi profesional dan komunikasi teknis.
Komunikasi bisnis yang efektif adalah bagaimana karyawan dan manajemen berinteraksi untuk mencapai tujuan perusahaan. Tujuannya adalah meningkatkan produktivitas dan mengurangi kesalahan.
Proses komunikasi dalam bisnis dimulai dengan transmisi informasi yang berkaitan dengan bisnis dan diakhiri umpan balik dari penerima. Penngirim mengirimkan pesan dengan maksud untuk bertukar pemahaman dengan penerima. Pemahaman ini tergantung pada sisi positif dari peerima.
Dalam bisnis, komunikasi dua arah selalu dibutuhkan karena bisa memastikan umpan balik dari penerima. Namun, keberhasilan komunikasi bisnis tetap tergantung pada beberapa unsur atau elemen. Elemen-elemen tersebut antara lain adalah:
Komunikasi bisnis harus melibatkan setidaknya dua pihak. Satu pihak bertindak sebagai pengirim pesan, dan pihak yang lain adalah penerima.
Unsur kedua dalam komunikasi bisnis adalah pesan atau informasi yang dingin dikomunikasikan oleh pengirim. Pesan bisa berupa perasaan, keinginan, sikap, ide, fakta informasi dan hal lain yang bisa dipahami. Pesan yang ingin disampaikan oleh pengirim harus bermakna bagi penerimanya.
Informasi yang dikirimkan dalam proses komunikasi bisnis tentu harus berkaitan dengan bisnis itu sendiri. Begitu juga dengan umpan balik yang diberikan oleh penerima. Harus dibuat berdasarkan bisnis pula.
Saluran atau media merupakan prasyarat dalam komunikasi. Media adalah sarana penyampaian pesan dari pengirim ke penerima. Media komunikasi bisa berupa media verbal maupun nonverbal. Media verbal berupa lisan dan tulisan meliputi telepon, faks, koran, email dan lain sebagainya.
Di sisi lain, ada pula komunikasi nonverbal seperti bahasa tubuh, gerak tubuh, ekspresi wajah dan lain sebagainya. Agar komunikasi bisa berjalan sesuai yang diharapkan, pengirim harus memilih media komunikasi yang sesuai
Secara umum, ada 4 jenis komunikasi dalam bisnis yakni komunikasi ke atas, ke bawah, lateral dan eksternal. Tidak ada satu cara yang paling benar dalam berkomunikasi bisnis. Kamu harus menentukan jenis mana yang sesuai dengan situasi di perusahaanmu.
Komunikasi bisnis ke atas berasal dari laporan langsung manajer dan dari manajer ke eksekutif atau pemilik tingkat atas. Komunikasi ini memungkinkan mereka yang bertanggung jawab untuk mengetahui apa yang terjadi pada tingkatan di bawahnya.
Komunikasi bisnis ke bawah mengalur dari manajemen ke laporan langsung. Pesan mengalir dari hierarki yang sudah ditentukan yakni dari staf yang posisinya lebih tinggi ke staf yang posisinya di bawah. Contohnya saja ketika supervisor memberikan informasi terkait SOP baru perusahaan dan lain sebagainya.
Komunikasi lateral adalah komunikasi yang bergerak antar departemen atau divisi. Komunikasi ini dilakukan antar karyawan atau manajer dengan status yang sama dalam organisasi atau perusahaan.
Komunikasi eksternal adalah proses memindahkan informasi dari dalam organisasi atau perusahaan ke pihak luar. Misalnya saja ketika ada staf yang bertemu dengan prospek, pelanggan, vendor, mitra, sponsor investor, media dan masyarakat umum. Komunikasi eksternal penting dilakukan dengan baik untuk menjaga reputasi perusahaan.
Baca Juga: 8 Langkah Strategi Komunikasi Persuasif dalam Dunia Kerja
Komunikasi bisnis memiliki banyak manfaat bagi sebuah organisasi atau perusahaan. Beberapa manfaat tersebut antara lain adalah:
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Ragan.com tentang keterlibatan karyawan menunjukkan bahwa komunikasi kepemimpinan adalah faktor komunikasi internal teratas yang secara statistik berkorelasi dengan tingkat keterlibatan perusahaan. Tim komunikasi internal memiliki peran penting dalam mendukung, melatih dan mengingatkan para pemimpin perusahaan tentang pentingnya komunikasi.
Baca Juga: 8 Cara Meningkatkan Produktivitas Karyawan Secara Efektif
Kalau kamu sudah punya visi yang jelas terkait perusahaanmu, ini adalah sebuah awal yang baik. Tapi agar semua pihak yang terlibat memiliki pemahaman yang sama untuk melaksanakan prosesnya, kamu harus mengkomunikasikan tujuan itu dengan cara terbaik. Di sinilah pentingnya komunikasi bisnis. Dengan komunikasi bisnis yang baik, semua komponen dalam perusahan tahu apa yang akan mereka tuju dan apa yang perlu mereka lakukan untuk mencapai tujuan tersebut secara efisien.
Komunikasi terbuka di tempat kerja bisa membantu menciptakan tim yang lebih kohesif dan bisa menyelesaikan satu proyek atau tantangan ke proyek berikutnya. Ketika semua karyawan merasa dihargai dan pendapat mereka dianggap penting, mereka cenderung akan berkontribusi lebih banyak. Dari sini akan terjadi peningkatan efisiensi dan produktivitas.
Ketika sebuah tim loyal satu sama lain, mereka tidak hanya memiliki performa baik dalam tim itu sendiri tapi juga mendatangkan manfaat bagi perusahaan. Hal ini bisa membantu lebih lancarnya pekerjaan dan meminimalisasi risiko kesalahpahaman dalam proses kerja.
Cara berkomunikasi dalam bisnis tidak hanya penting secara internal, tapi juga eksternal. Jika kamu menggunakan strategi komunikasi yang baik dan efektif, akan lebih mudah mendapatkan kepercayaan dan loyalitas klien dari waktu ke waktu.
Itu artinya kamu harus bisa mengantisipasi kebutuhan mereka dan terus menjangkau mereka sejak pertama kali mereka bekerja sama atau membeli produk darimu. Lakukan tindak lanjut dan pastikan mereka masih tetap puas dengan kerja sama yang kamu lakukan dengan mereka. Jika ada yang tidak memuaskan, temukan apa masalahnya dan perbaiki segera.
Dengan memahami apa itu komunikasi bisnis dan manfaatnya, kamu bisa lebih siap menghadapi dunia bisnis baik sebagai pemilik atau sebagai karyawan. Perkaya lagi insight-mu soal bisnis dan manajemen dengan bergabung di GreatNusa. Ada banyak pilihan kelas online yang bisa kamu ikuti, loh!