Menampilkan 19 - 24 dari 438 Artikel
By greatnusa • 28 Februari 2023
Tipe kepemimpinan dalam dunia profesional ada beragam, seperti demokratis, visioner, liberal, hingga birokratis. Temukan penjelasannya di artikel ini.
Karyawan menjadi salah satu aset penting bagi perusahaan. Pasalnya, kesuksesan sebuah bisnis sangat bergantung pada performa atau kinerja dari karyawan. Supaya karyawan bisa memberikan kinerja paling baik, tentu banyak sekali faktor yang berpengaruh. Salah satunya adalah tipe kepemimpinan atasan.
Bukan tanpa alasan, sebaik apapun performa karyawan dalam melakukan tugasnya, tidak akan ada hasilnya jika pemimpin atau atasan tidak memberikan mereka kesempatan untuk menggali kemampuan lebih jauh. Jika ini dibiarkan, siap-siapa saja perusahaan kehilangan karyawan terbaiknya.
Ada fungsi-fungsi kepemimpinan yang idealnya dimiliki oleh seorang pemimpin dalam memenuhi target yang hendak dicapai, yakni sebagai berikut:
Tanggung jawab utama seorang pemimpin adalah untuk menginspirasi, menginformasikan, dan membimbing tim mereka saat mereka bekerja untuk mencapai tujuan perusahaan. Saat memimpin, seorang pemimpin harus menetapkan tugas kepada orang yang tepat dan memutuskan siapa yang akan melakukan setiap pekerjaan. Untuk meningkatkan semangat anggotanya, seorang pemimpin menggunakan berbagai filosofi kepemimpinan.
Seorang pemimpin yang cerdas menerapkan strategi perencanaan untuk mengidentifikasi tujuan perusahaan dan menciptakan tindakan masa depan yang harus dicapai. Ini sering terjadi ketika sebuah bisnis berusaha untuk meningkatkan penjualan dan memperluas eksistensi yang lebih luas.
Setelah semua persiapan selesai, tugas kepemimpinan selanjutnya adalah mengatur. Ini akan digunakan oleh para pemimpin untuk meningkatkan bisnis. Pemimpin akan mulai mengoordinasikan semua sumber daya yang tersedia untuk menyelesaikan tugas atau proyek organisasi. Sebagai seorang pemimpin, Anda akan memastikan bahwa sumber daya ini diterapkan dengan benar untuk meningkatkan kinerja staf.
Pengorganisasian pegawai di dalam organisasi menjadi tanggung jawab pimpinan dalam hal staffing. Seorang pemimpin dapat memilih untuk menambah pekerja seperlunya jika dia mengetahui tujuan perusahaan. Proses perekrutan melibatkan menemukan, memilih, dan melatih kandidat sehingga mereka dapat terus memberikan kontribusi yang berguna bagi bisnis.
Seorang pemimpin bertanggung jawab tidak hanya untuk menjalankan bisnis, tetapi juga untuk mengawasi atau mengendalikan dalam perusahaan. Peran pengendalian adalah untuk memastikan bahwa pekerjaan dilakukan sesuai dengan kebijakan perusahaan. Seorang pemimpin juga memiliki wewenang untuk melakukan hal-hal tertentu untuk memastikan bahwa rencana tersebut berjalan sebagaimana yang dimaksud.
Sebelum membahas lebih lanjut tentang gaya kepemimpinan yang dapat ditemukan, kamu harus tahu bahwa tidak ada tipe kepemimpinan yang sempurna. Setiap konteks atau situasi membutuhkan gaya kepemimpinan yang berbeda.
Gaya memimpin dikatakan ideal apabila mampu memberi dukungan sekaligus motivasi untuk semua karyawan. Memang benar, setiap pemimpin memiliki caranya masing-masing. Untuk itu kamu perlu tahu apa saja sih tipe kepemimpinan yang biasa dijumpai di perusahaan. Berikut beberapa di antaranya:
Hingga kini, sepertinya tipe kepemimpinan demokratis masih menjadi tipe yang disukai karyawan. Bukan tanpa alasan, gaya pemimpin demokratis akan tetap bertanggung jawab penuh terhadap semua karyawan dengan tetap memberikan kebebasan sepenuhnya untuk karyawan menyelesaikan beban pekerjaan sesuai dengan kemampuan.
Tidak ketinggalan, pemimpin yang demokratis umumnya akan sangat bergantung pada komunikasi. Hal tersebut akan membantu pemimpin untuk melihat performa karyawan sehingga mampu memberikan apresiasi yang tepat.
Baca Juga: 4 Fungsi Komunikasi Dalam Organisasi
Secara ideal, pemimpin yang menggunakan gaya transformasional memiliki kemampuan dalam memberikan inspirasi dan perubahan yang positif kepada para karyawan. Ini karena sang pemimpin akan turut berpartisipasi atau terlibat secara langsung dalam aktivitas kerja untuk memberikan bantuan pada karyawan yang membutuhkan. Keterlibatan ini akan membuat karyawan merasa termotivasi untuk terus bersemangat dalam bekerja.
Biasanya, tipe kepemimpinan transformasional sering dijumpai pada bisnis startup dengan skala kecil. Oleh karena jumlah karyawan yang belum terlalu banyak, jadi pemimpin akan turut terlibat dalam semua aktivitas operasional perusahaan. Ini akan membuat para karyawan termotivasi untuk bekerja dengan keras dan memajukan serta membesarkan perusahaan bersama-sama.
Selanjutnya adalah bentuk kepemimpinan visioner, dengan ciri khas pemimpin yang kerap merancang berbagai strategi, perencanaan, dan metodenya. Biasanya, pemimpin akan sering membuat perencanaan atau strategi untuk kebutuhan perusahaan di masa depan, bahkan bisa jadi hal tersebut belum terlintas di benak para karyawan.
Nah, untuk mendukung keberhasilan rencana tersebut, pemimpin dengan tipe ini akan sangat sering mengadakan pertemuan atau rapat untuk berdiskusi dengan para karyawan.
Ciri khas pemimpin dengan gaya situasional adalah selalu terlihat fleksibel dan tidak terpaku pada satu kondisi. Artinya, pemimpin akan beradaptasi dan menyesuaikan bagaimana ia memimpin dalam perusahaan yang sesuai dengan kondisi karyawan.
Sama halnya dengan transformasional, bentuk kepemimpinan ini juga banyak dijumpai pada perusahaan startup yang memiliki kondisi bisnis yang terbilang belum stabil dibandingkan dengan perusahaan berskala besar.
Secara umum, pemimpin dengan gaya situasional akan memiliki empat karakter berikut ini saat memimpin organisasi:
Nah, untuk bentuk kepemimpinan satu ini, ciri khas utama yang bisa diperhatikan adalah cenderung berfokus terhadap hasil. Sebenarnya, ini tidak selalu menjadi hal yang buruk, terlebih dengan pemimpin yang memiliki karakter tidak sering terlibat dalam proses kerja karyawan. Sering kali, pemimpin baru akan melihat situasi langsung di lapangan hanya jika ada karyawan yang tidak mampu melakukan tanggung jawabnya dengan baik.
Memiliki pemimpin dengan gaya fasilitator memiliki kelebihan utama yaitu adanya kesempatan luas untuk para karyawan mengetahui banyak metode atau cara baru yang bisa jadi lebih mudah dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawab.
Namun, perlu ditekankan bahwa pemimpin tidak boleh mengajukan komplain asalkan pekerjaan selesai sesuai dengan peraturan yang berlaku di perusahaan meski dengan cara yang berbeda. Umumnya, pemimpin dengan gaya fasilitator banyak ditemui pada perusahaan skala menengah atau memiliki bisnis yang sudah cukup berkembang serta telah menerapkan SOP tertentu.
Tipe kepemimpinan multikultural akan sering ditemukan pada perusahaan yang memiliki karyawan dengan latar belakang budaya yang berbeda atau lintas budaya. Biasanya, sebagian besar perusahaan tipe multinasional akan menerapkan tipe ini sehingga lebih mudah dalam menjangkau semua karyawan. Secara sederhana, pemimpin dengan gaya multikultural harus mampu menerima dan menghargai budaya yang dibawa setiap karyawan.
Baca Juga: 5 Cara Bekerja Sama Dalam Keberagaman Yang Efektif
Contoh mudah yang bisa dilakukan adalah mengadakan kegiatan tukar kado pada saat perayaan Natal atau mengadakan aktivitas buka puasa bersama saat bulan Ramadan. Meski kadang terlihat sepele, bentuk apresiasi ini akan membuat para karyawan merasa dihormati, dilibatkan, dan diterima di perusahaan. Sudah pasti, dampak positif yang bisa diambil adalah karyawan akan menjadi loyal, lebih bertanggung jawab, dan perusahaan pun semakin berkembang.
Jika dilihat dari arti kata liberal sendiri yang berarti bebas, pemimpin dengan gaya ini sudah pasti akan memberikan kebebasan sepenuhnya kepada para karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan. Selain tipe demokratis, pemimpin dengan tipe liberal juga lebih disukai karyawan karena memberikan kenyamanan dan keleluasaan untuk bekerja sehingga pekerjaan pun akan segera selesai. Terlebih, pemimpin cenderung tidak mengganggu atau mengintervensi setiap cara kerja karyawan tetapi tetap mengawasi kinerja mereka.
Baca Juga: Definisi Dan Cara Evaluasi Kinerja Karyawan
Apabila seorang pemimpin cenderung melibatkan para karyawan saat melakukan pengambilan keputusan untuk perusahaan, artinya pemimpin tersebut menerapkan gaya birokratis. Meski begitu, tipe pemimpin satu ini bisa dikatakan lebih ketat dalam membuat peraturan. Mudahnya, ketika suatu pekerjaan telah diatur tenggat waktunya, pemimpin dengan tipe ini berharap tidak ada kata terlambat untuk alasan apapun. Biasanya, perusahaan dengan fokus bisnis pada aspek kesehatan dan keamanan menerapkan gaya kepemimpinan ini.
Memilih pemimpin dengan gaya strategis dalam perusahaan biasanya tak hanya berdasar level atau posisinya saat ini. Pemilihan pemimpin ini umumnya dilakukan untuk bisa mencapai tujuan perusahaan yang lebih besar lagi.
Tentunya untuk membentuk kinerja dan performa yang lebih lebih baik di perusahaan. Sering kali, tipe pemimpin strategis sangat dibutuhkan saat perusahaan sedang berada dalam masa transisi atau adaptasi. Artinya, pemimpin diharapkan mampu memberikan peran dan bantuan untuk kelancaran masa transisi perusahaan tersebut.
Kepemimpinan karismatik bisa dibilang adalah salah satu bentuk kepemimpinan yang paling umum. Jenis pemimpin ini mengedepankan nilai-nilai positif serta kepribadian yang kuat. Pemimpin ini dapat menjadi contoh bagi para anggota tim dan mengajak mereka menjadi lebih baik.
Kepemimpinan otoriter atau otokratis adalah jenis kepemimpinan di mana seorang atas memiliki kendali penuh atas segalanya. Mulai dari peraturan, prosedur, hingga, keputusan semuanya berada di tangan pemimpin.
Tipe kepemimpinan akan efektif ketika kamu butuh mengambil keputusan dengan cepat. Tetapi, secara jangka panjang, tipe kepemimpinan ini akan membuat lingkungan kerja yang tidak nyaman karena karyawan merasa tidak punya kebebasan.
Berbeda dengan tipe kepemimpinan otoriter, gaya kepemimpinan delegatif adalah jenis kepemimpinan yang memberikan wewenang pada para karyawan untuk mengambil keputusan.
Jenis kepemimpinan akan membuat para karyawan merasa terlibat dan memiliki peran dalam perusahaan. Tetapi, efek sampingnya adalah para karyawan dapat saling melempar tanggung jawab ketika kesalahan terjadi. Hal ini karena keputusan tidak hanya dibuat oleh satu orang.
Sesuai dengan namanya, gaya kepemimpinan transaksional adalah jenis kepemimpinan yang serupa dengan situasi jual-beli; seorang pemimpin akan memberikan tugas dan karyawan akan meneyelesaikannya.
Jika karyawan berhasil menyelesaikan tugasnya, maka Ia akan mendapatkan imbalan. Tetapi, jika gagal menyelesaikannya, karyawan tersebut akan mendapatkan hukuman.
Jadi, manakah tipe kepemimpinan yang sesuai dengan karakteristik dirimu? Jika kamu ingin mengasah jiwa kepemimpinan agar bisa menjadi leader di perusahaan impian, kamu bisa bergabung dan mengikuti pelatihan kepemimpinan di GreatNusa. Tidak hanya itu, banyak sekali course yang bisa kamu pilih sesuai minat dan kebutuhanmu di sini, topiknya sudah pasti berkualitas dengan konsep belajar yang adaptif dan fleksibel.
Punya waktu luang bukan berarti harus disia-siakan. Masih banyak hal yang bisa kamu lakukan, tentunya yang utama adalah membekali diri dengan ilmu dan pengalaman sebanyak mungkin. Yuk, belajar bersama dan dapatkan pengalaman berharga di GreaNusa!
By greatnusa • 22 September 2021
Work life balance adalah hal yang harus dikuasai oleh pekerja zaman sekarang. Apa itu work life balance? Simak penjelasan lengkapnya di sini.
Work life balance adalah salah satu hal yang harus diperhatikan benar-benar baik oleh karyawan ataupun perusahaan. Mengapa demikian?
Karena, beberapa dari kamu mungkin sering merasa tidak memiliki cukup waktu untuk melakukan hal-hal yang kamu sukai akibat terlalu sibuk bekerja. Bahkan, tak jarang masih membawa pekerjaan ke rumah sehingga waktu istirahat pun terpotong. Jika kamu termasuk golongan pekerja yang mengalami ini, mungkin sudah saatnya kamu mencoba menerapkan konsep work life balance.
Apakah yang dimaksud dengan work life balance? Bagaimana cara meraihnya? Beberapa pembahasan di bawah ini mungkin bisa menjadi jawaban.
Keseimbangan antara pekerjaan dengan kehidupan pribadi gaya hidup
Secara harfiah, pengertian work life balance adalah keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Secara teknis, work life balance adalah kondisi di mana seorang pekerja dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan baik namun tidak kehilangan momen atau waktu untuk kebutuhan pribadi, rekreasi, dan kehidupan berkeluarga.
Dalam dunia kerja, work life balance dapat memengaruhi produktivitas seseorang. Hal ini karena dengan menjaga keseimbangan, energi yang tersalurkan untuk masing-masing kebutuhan pun akan terjaga kestabilannya. Dengan memiliki waktu yang cukup untuk mengurus pekerjaan dan kehidupan pribadi, seorang pekerja dapat memiliki fisik dan mental yang optimal untuk terus berkembang.
Tren untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan dengan kehidupan saat ini banyak digaungkan oleh para pekerja muda. Seiring dengan semakin berkembangnya zaman, semakin tinggi pula kesadaran pekerja bahwa waktu yang mereka miliki tidak seharusnya hanya dihabiskan untuk menyelesaikan pekerjaan kantor.
Tak heran, kini banyak pekerja yang tidak ragu menanyakan kepada kantor tempat mereka bekerja tentang batasan tanggung jawab dan jam kerja yang wajib mereka penuhi sebelum memutuskan untuk bergabung dengan sebuah perusahaan.
Baca juga: 7 Ciri-Ciri Profesionalisme yang Harus kamu Miliki
Sebagaimana telah disinggung sebelumnya, work life balance dapat memengaruhi kehidupan seseorang secara menyeluruh. Tak hanya sebatas kehidupan di kantor, namun juga di lingkungan pribadinya. Berikut ini beberapa manfaat yang bisa kamu dapatkan dengan menjaga work life balance.
Work life balance dikenal sebagai solusi untuk gaya hidup yang lebih sehat. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, jika seorang pekerja bisa mengatur keseimbangan antara dunia kerja dan kehidupan pribadinya, maka Ia akan memiliki kondisi fisik dan mental yang lebih prima.
Hal ini berkaitan erat dengan kepuasan hidup yang kamu raih karena mampu menyelesaikan kewajiban dan melakukan kegiatan yang menyenangkan secara beriringan. Dengan kata lain, work life balance dapat meningkatkan kebahagiaan.
Meningkatnya kebahagiaan seseorang tentu akan membuatnya lebih mudah berpikir positif dan optimistis. Dengan demikian, kesehatan mental pun akan terjaga. Dengan kestabilan mental yang terjaga, seseorang juga akan terhindar dari rasa tertekan ketika bekerja sehingga imun tubuh pun akan meningkat.
Sebagaimana telah disinggung sebelumnya, dengan menjaga work life balance, seseorang tidak hanya akan sibuk dengan pekerjaan, namun memiliki waktu juga untuk mengerjakan hal lain. Misalnya saja, mengembangkan hobi, mengikuti kursus, atau bergabung dengan komunitas sesuai minat. Dengan demikian, ia dapat mengembangkan kemampuan dirinya di bidang lain.
Tak hanya dapat mengasah kemampuannya di bidang lain, kegiatan semacam ini juga dapat membantu memperluas koneksi dan memperoleh pengalaman yang menyenangkan. Terpenuhinya kebutuhan untuk mengembangkan diri ini mampu meningkatkan kualitas hidup seseorang. Dengan kata lain, kamu tidak hanya akan bekerja seperti robot, atau istilah lain yang sering digunakan: budak korporat.
Masalah lain yang muncul akibat terlalu sibuk bekerja adalah kurangnya kualitas hubungan dengan orang dekat, seperti teman, pasangan, hingga keluarga. Tak jarang, kamu mungkin mendengar protes dari mereka karena merasa tidak diprioritaskan. Padahal, kamu sebenarnya tidak perlu memilih antara pekerjaan dan orang tersayang, selama kamu dapat menerapkan work life balance.
Kuncinya ada pada menjaga keseimbangan. Dengan demikian, pekerjaan dapat selesai tanpa harus mengabaikan hubungan dengan orang terdekat. Meningkatnya kualitas hubungan kemudian berbanding lurus dengan meningkatnya kualitas kehidupan. Sebab, secara langsung, ketika melihat orang yang kamu sayangi bahagia, kamu pun akan merasa bahagia.
Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi seseorang untuk dapat meraih work life balance. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
Individu yang telah terbentuk kebiasaan baiknya sejak kecil, cenderung memiliki work life balance yang baik ketika dewasa. Di samping itu, sikap dari setiap individu juga merupakan salah satu faktor yang mendukung. Dalam artian, ketika dihadapkan antara masalah, individu yang cenderung memiliki kesadaran untuk terus mengevaluasi diri akan lebih mudah meraih work life balance.
Kestabilan kondisi keluarga merupakan faktor kedua yang memengaruhi work life balance seseorang. Oleh sebab itu, penting untuk menjaga peran dalam keluarga dan menghindari konflik di rumah. Seseorang yang dibesarkan dalam keluarga yang harmonis dengan peran individu yang jelas terbukti lebih mudah dalam memisahkan masalah pribadi dan pekerjaan.
Pola kerja, beban kerja, dan durasi kerja juga merupakan faktor lain yang memengaruhi work life balance seseorang. Jika tidak diatur dengan baik, hal ini dapat memicu konflik, baik dengan diri sendiri maupun orang sekitar. Dampaknya, bukan hanya pekerjaan yang menjadi tidak maksimal, namun juga kualitas hubungan dengan orang sekitar, sulit untuk dibangun.
Baca juga: 7 Cara Mengatasi Konflik dalam Organisasi
Pada dasarnya, untuk mencapai work life balance memang dimulai dari dalam diri individu tersebut sendiri. Adapun beberapa cara yang dapat kamu coba adalah sebagai berikut:
Ketika jam kerja kamu telah berakhir, usahakan untuk meninggalkan pekerjaan di kantor. Sebagai pekerja, kamu juga memiliki hak untuk mengabaikan pesan tentang pekerjaan di luar jam kantor atau ketika libur. Bila perlu, sejak awal kamu bergabung dengan perusahaan tersebut, tegaskan pada atasanmu bahwa kamu tidak menerima pekerjaan di luar jam kantor.
Segera selesaikan pekerjaan kamu dan jangan hanya berpatokan dengan deadline dari atasan. Jika atasanmu memberikan pekerjaan banyak dalam waktu bersamaan, buatlah timeline kerja kamu sendiri, dengan mempertimbangkan skala prioritas dan membuat deadline pribadi. Langkah ini akan membantu mengatur pekerjaan mana yang perlu kamu selesaikan lebih awal sehingga pola kerja kamu pun akan terbentuk dengan sendirinya.
Baca Juga: Pengertian Manajemen Waktu Cara Menerapkannya
Jangan sungkan untuk meminta bantuan rekan kerja ketika kamu merasa beban kerja terlalu besar dibandingkan orang lain. Sampaikan kepada rekan kerja dan atasan setiap kamu merasa kesulitan menyelesaikan sesuatu. Jangan sampai, karena merasa sungkan meminta bantuan, pekerjaan malah tidak dapat selesai dengan optimal.
Baca juga: 10 Alasan Pentingnya Team Work Dalam Bekerja
Berbagi keluhan dengan bercerita ke orang terdekat pun dapat membantu meringankan beban pikiranmu. Tak hanya itu, langkah ini juga dapat membantu orang sekitar memahami posisi yang sedang kamu hadapi. Dengan komunikasi yang baik, kualitas hubunganmu dengan orang terdekat pun akan semakin baik.
Tak ada salahnya bersenang-senang di waktu luang. Gunakan waktu di luar jam kerjamu untuk mengerjakan hal-hal yang kamu sukai, misalnya melakukan hobi, berjalan-jalan dengan keluarga, atau sekadar menonton TV di rumah. Meluangkan waktu untuk kegiatan rekreasi ini penting karena mampu menyegarkan pikiran sebelum kembali bekerja.
Baca Juga: 8 Cara Hilangkan Migraine Akibat Stres Yang Efektif
Tujuan dari work life balance adalah untuk menghindarkan karyawan dari stress yang berlebih. Salah satu cara melepas stress yang cukup baik adalah dengan berolahraga.
Dengan olahraga, kamu juga tidak hanya akan melepas stress tetapi juga melatih tubuhmu untuk menjadi lebih kuat. Dengan tubuh yang kuat, diharapkan kamu akan dapat memiliki daya tahan yang lebih tinggi.
Olahraga juga adalah cara untuk menghabiskan waktu dengan baik di luar lingkungan kerja. Kamu bisa mengajak orang-orang terdekat untuk menghabiskan waktu bersama dengan lari kecil atau bersepeda sebelum memulai aktivitas sehari-hari.
Demikian beberapa hal tentang work life balance dan cara untuk meraihnya. Bila kamu tertarik untuk mempelajari lebih lanjut mengenai pembahasan ini, kamu dapat mendaftarkan diri dalam program kursus online yang diadakan oleh GreatNusa. Dalam program tersebut, kamu pun akan mendapatkan solusi terbaik untuk menjaga keseimbangan hidup, baik di dalam maupun di luar pekerjaan.
By greatnusa • 14 Maret 2022
Kenali strategi kepemimpinan baik definisi dan tipsnya, seperti berkomunikasi dengan efektif dan holistik. Temukan informasinya di artikel ini.
Ketika mendengar istilah “kepemimpinan strategis”, kamu mungkin membayangkan sebuah ruangan berisi para eksekutif yang sedang menyusun strategi untuk organisasi mereka. Namun, seharusnya, kepemimpinan strategis tidak hanya datang dari orang-orang yang berada di posisi atas. Setiap tingkatan dalam organisasi juga perlu menerapkannya, apalagi untuk menghadapi sejumlah urusan yang tak dapat diprediksi dari waktu ke waktu.
Maka dari itu, dalam pembahasan kali ini, kami akan menguraikan seluk-beluk dari strategi kepemimpinan, mulai dari pengertian, tips, hingga macam-macam keahliannya. Yuk, simak dengan saksama!
Strategi kepemimpinanmemberikan cakupan dan arahan untuk membantu menyukseskan organisasi. Bagian utama dari kesuksesan tersebut berasal dari pengelolaan perubahan terus-menerus secara efektif melalui pengembangan proses dan manusia. Oleh sebab itu, semua eksekutif dan manajer harus punya alat yang dibutuhkan untuk menyusun dan mengimplementasikan strategi, lalu menggunakannya di momen yang tepat.
Baca Juga: 9 Tipe Kepemimpinan Dalam Dunia Profesional
Pengelolaan lingkungan yang dinamis dan penuh ketidakpastian membutuhkan para pemimpin strategis yang secara konsisten mempertahankan arah, sekaligus membangun sasaran dan objektif untuk tim yang mereka pimpin. Kepemimpinan strategis bisa dibilang berhasil jika menggabungkan elemen manusia, sudut pandang analitis, dan taktik cerdas.
Bagaimana cara menjadi pemimpin strategis yang baik? Ikuti tips berikut!
Visi merupakan bagian penting dari seorang pemimpin strategis. Visi akan mempengaruhi seluruh rencana perusahaan, baik jangka panjang atau pendek.
Selain itu, visi juga akan menjadi bagian penting saat akan menyusun strategi perusahaan. Pemimpin yang strategis harus bisa menjalankan operasi dengan jadwal padat, hasil jangka pendek, dan fokus jangka panjang.
Tidak semua kepemimpinan memerlukan pandangan masa depan untuk menjadi efektif. Namun, pemimpin operasional harus mampu mengelola fungsi sehari-hari dan andal dalam bekerja sama dengan anggotanya.
Pemimpin strategis sering kali menjadi “pengemudi” dari perubahan organisasi. Terlebih, pekerjaan mereka akan memberikan pengaruh yang sangat besar. Namun, seorang pemimpin strategis harus tahu waktu yang tepat untuk merencanakan dan mengimplementasikan perubahan.
Baca Juga: Apa Saja Perbedaan Pemimpin dan Manajer?
Apa saja keahlian yang harus dikuasai oleh pemimpin strategis?
Banyak organisasi dan pemimpin yang payah dalam mendeteksi ancaman dan peluang yang berada di lingkup bisnis mereka. Namun, pemimpin strategis harus terus waspada dan mengasah kemampuan mereka dalam mengantisipasi dengan memperhatikan sinyal perubahan yang ada dalam lingkungan sekitar.
Bagaimana cara meningkatkan kemampuan ini? Berikut beberapa tipsnya:
Pemikir strategis tidak bersantai-santai saat kondisi status quo. Mereka menantang asumsi diri sendiri maupun orang lain serta mendorong sudut pandang yang berbeda. Pemimpin strategis baru bertindak tegas ketika telah merenungkan dan meneliti problem dari ‘kacamata’ yang beragam. Keahlian ini membutuhkan kesabaran, pemikiran terbuka, dan keberanian.
Untuk mengembangkan kesiapan dalam menghadapi tantangan, kamu perlu menerapkan langkah-langkah berikut:
Pemimpin yang menghadapi tantangan dengan baik biasanya akan bertemu dengan informasi yang kompleks dan bertentangan. Itulah alasan mengapa pemimpin harus mampu berinterpretasi. Ketimbang terus-terusan mendengar dan melihat apa yang diinginkan, kamu perlu menyatukan semua masukan yang ada. Pemimpin strategis juga harus mengenali pola masalah, memecah keraguan, dan mencari wawasan baru.
Inilah beberapa cara untuk mengembangkan keahlian interpretasi:
Kerap kali, orang-orang berhadapan dengan informasi yang tak lengkap dan harus memutuskan sesegera mungkin. Namun, pemikir strategis akan mengumpulkan banyak opsi dan tidak terpaku dengan pilihan simpel seperti “lakukan” atau “jangan lakukan”. Mereka tidak langsung kelabakan dan mengikuti proses secara cermat. Kesimpulannya, seorang pemimpin strategis perlu memiliki keberanian atas keyakinannya—berdasarkan proses pembuatan keputusan yang kukuh.
Inilah cara mengembangkan keahlian untuk memutuskan:
Baca Juga: 10 Strategi Pengambilan Keputusan Yang Efektif
Pemimpin strategis merupakan pusat dari pembelajaran organisasi. Mereka harus mengangkat budaya bertanya dan mencari hikmah dari hasil yang sukses maupun tidak sukses. Pemimpin strategis juga perlu belajar dari kesalahan diri sendiri dan tim secara terbuka dan konstruktif.
Pendekatan holistik merupakan salah satu metode penyelesaian masalah paling efektif. Cara berpikir ini mendorong seseorang untuk memahami bahwa setiap perubahan kecil akan memengaruhi aspek secara keseluruhan. Bebas dari pola pikir sendiri dan melihat dari perspektif baru dapat membantu menuntaskan persoalan.
Pemikiran holistik sangat dibutuhkan oleh seorang pemimpin strategis. Pemimpin harus bisa melihat permasalahan lewat gambaran besar. Tak hanya itu, segala problem interpersonal patut diselesaikan dengan cara mencari akar konflik supaya membuahkan solusi jangka panjang sekaligus membuat semua pihak yang terlibat merasa lega.
Bagaimana cara menerapkan pendekatan holistik dalam kepemimpinan strategis? Cobalah lihat persoalan dari segala sisi, gunakan informasi yang akurat dan relevan, hindari asumsi tanpa dasar, tidak menyudutkan pihak yang bersalah, serta jadilah pendengar yang baik.
Kemampuan komunikasi efektif merupakan hal penting bagi seorang pemimpin strategis. Seorang pemimpin bisa saja memiliki visi yang cemerlang. Tetapi, jika pemimpin tersebut tidak dapat mengkomunikasikannya dengan pihak lain, maka visi tersebut akan sulit untuk terwujud.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Interpersonal Skill Dalam Organisasi
Komunikasi juga merupakan kemampuan penting untuk mengolah sumber daya. Dengan komunikasi yang baik, kamu akan dapat mengerti kebutuhan setiap anggota tim dengan baik. Dengan begitu, kamu dapat menciptakan suasana dan lingkungan yang baik bagi seluruh anggota tim.
Selain itu, komunikasi yang baik juga dapat membantu meminimalisir miskomunikasi yang dapat berdampak pada terhambatnya sebuah pekerjaan.
Itulah seluk-beluk kepemimpinan strategis yang perlu kamu pahami. Kesimpulannya, kepemimpinan strategis adalah suatu cara dalam berpikir dalam bertindak. Strategi kepemimpinanyang paling efektif bukan hanya mengajarkan para pemimpin tentang cara-cara menyusun taktik. Metode ini juga berorientasi pada perubahan, fokus pada masa depan, serta memperluas wawasan mereka.
Apakah menurutmu informasi kali bermanfaat? Kalau begitu, jangan lupa berkomentar dan tekan tombol “share”, ya!
Mau tahu lebih jauh tentang kepemimpinan? Yuk, belajar melalui kursus di GreatNusa!
By greatnusa • 14 Maret 2022
Ketahui apa itu soft skill serta cara meningkatkannya, seperti dengan menemukan mentor dan mengikuti kelas online. Temukan infonya di artikel ini.
Soft skill atau keterampilan nonteknis merupakan bagian penting dalam diri individu. Istilah ini merujuk pada karakter maupun kemampuan interpersonal yang akan memengaruhi performa seseorang dalam bekerja dan berinteraksi dengan sesama. Keterampilan nonteknis mencakup banyak keahlian, seperti manajemen waktu, kerja sama tim, perundingan, dan empati. Untuk lebih jelasnya, kamu harus mengerti terlebih dahulu apa itu soft skill secara lebih mendalam.
Menurut laporan Future of Jobs oleh The World Economic Forum, pada 2025, penyelesaian masalah kompleks, cara berpikir kritis, kecerdasan emosional, manajemen manusia, serta kreativitas akan masuk ke jajaran kemampuan paling penting yang dibutuhkan di lingkungan kerja.
Sayangnya, keterampilan nonteknissering kali diremehkan dan jarang dilatih, tidak seperti hard skill atau keterampilan teknis. Banyak organisasi yang mengira bahwa karyawan mereka akan mengerti cara berpikir, bersikap, dan bertindak tanpa belajar dan praktik—padahal tidak mungkin.
Oleh karena itu, orang-orang yang hendak terjun ke dunia profesional, baik sebagai calon anggota ataupun calon pemimpin, harus memahami apa itu soft skill.
Apa itu soft skill? Istilah ini berarti kemampuan individu untuk bekerja sama dengan diri sendiri maupun orang lain. Sebagai contoh, komunikasi yang baik melalui penulisan dan ucapan merupakan keterampilan nonteknis.
Lalu, apa itu hard skill? Istilah ini merupakan keahlian yang dapat dipelajari dan dikembangkan lewat jalur-jalur seperti edukasi, pelatihan, dan pengalaman kerja. Hard skill biasanya condong pada profesi tertentu. Misalnya, jika kamu seorang akuntan, diperlukan keterampilan matematika dan model finansial. Lowongan pekerjaan umumnya akan menuliskan hard skill yang mereka butuhkan dalam deskripsi. Jadi, kalau tidak memiliki keahlian yang disebutkan, kemungkinan pelamar tidak akan diterima.
Perbedaan utama dari soft skill dan hard skill ialah cara memperoleh dan mengukurnya. Apabila hard skill lebih mudah dikembangkan melalui pembelajaran dan pelatihan, soft skill kerap kali dianggap sebagai sifat yang menurun dan lebih sulit mengembangkannya. Tak hanya itu, hard skill dapat diukur dan dinilai secara instan, sedangkan soft skill sebaliknya.
Baca Juga: Biar Karier Lancar Jaya, Yuk Pahami Perbedaan Soft Skill dan Hard Skill
Dilansir oleh Forbes pada 2017, 94 persen perekrut percaya bahwa soft skill mengalahkan pengalaman—ketika berbicara tentang promosi internal menuju posisi kepemimpinan. Sederhananya, soft skill merupakan elemen fundamental yang diperlukan supaya kamu bisa memperoleh pekerjaan impian dan mengembangkan karier masa depan.
Selain itu, pada 2018, Susan Vitale, kepala pemasaran di iCIMS, mengatakan bahwa hard skill akan tercantum dalam resume, membantumu tampak menonjol, dan membuat perusahaan tertarik untuk merekrutmu. Namun, tanpa keterampilan nonteknis, kamu tidak akan bisa berkompetisi dengan orang lain.
Berikut beberapa alasan diperlukannya keterampilan nonteknis :
Apabila melamar suatu posisi sebagai bagian dari tim, perekrut akan menilai lamaran berdasarkan performamu saat berbaur dalam grup yang dinamis. Pemilik usaha menjadikan keterampilan nonteknis sebagai tolok ukur kemampuan komunikasi dan kerja sama.
Sebaik apa pun keahlian teknis yang dimiliki, kamu harus menjadi anggota tim untuk bisa menggunakannya secara efektif. Maka dari itu, jika ingin tampak menonjol di mata perusahaan, tuliskan soft skill seperti kemampuan mendengar aktif dan fleksibilitas dalam resume.
Baca Juga: 10 Alasan Pentingnya Team Work Dalam Bekerja
Soft skill tidak hanya mendukung hubunganmu di tempat kerja, tetapi juga menentukan kesuksesan saat bekerja dengan partner bisnis atau klien. Pemilik usaha mencari karyawan yang bisa dipercaya untuk merepresentasikan perusahaan secara profesional dan ramah.
Soft skill akan menciptakan perbedaan antara kandidat yang terkualifikasi untuk sebuah posisi dan kandidat yang akan melebihi ekspektasi dengan usahanya dalam menjaga hubungan profesional. Orang-orang yang mempunyai sikap baik ketika melayani pelanggan menjadi incaran bagi bisnis di industri mana pun, tanpa melihat tingkat pengalamannya.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Interpersonal Skill dalam Organisasi
Rata-rata soft skill bukan sekadar digunakan apa adanya, tetapi juga bisa dikembangkan secara konsisten dari waktu ke waktu. Salah satu soft skill yang belum banyak orang kuasai adalah kemampuan untuk menerima dan mengimplementasikan masukan.
Terlebih, perusahaan umumnya menginginkan kandidat yang bisa merespons kritik dengan baik sekaligus mencari cara untuk mengoreksi diri secara konsisten tanpa diperintah. Jadilah seorang pribadi yang mandiri dan tafakur dalam pekerjaan, maka kamu dapat menonjol dengan cepat di antara karyawan lainnya.
Pebisnis merekrut dan mempromosikan pegawai yang sering menunjukkan inisiatif dan motivasi. Sikap positif dan kreatif membuatmu dipercaya perusahaan untuk memikirkan proyek baru atau mencari cara penyelesaian masalah.
Soft skill juga membantumu mengembangkan ide dan menggunakan motivasi untuk mengubah sesi diskusi menjadi proyek yang dapat ditindaklanjuti. Jadi, tonjolkanlah soft skill agar perusahaan bisa melihat bahwa kamu mau berkembang dan menginspirasi sesama rekan.
Walaupun definisi soft skills sering dianggap kabur, contohnya sendiri sangatlah konkret dalam dunia kerja. Berikut adalah beberapa contoh soft skill yang dapat kamu pelajari untuk memiliki karier yang cemerlang.
Salah satu hal yang sering membuat seorang pegawai atau pekerja baru mengalami semacam therapy shock adalah etika kerja.
Simpelnya, etika kerja adalah sifat-sifat profesional yang harus dimiliki oleh seseorang untuk dapat beradaptasi dengan dunia atau lingkungan kerja.
Sifat-sifat profesional yang dimaksud bisa berupa integritas, manajemen waktu yang baik, memiliki rasa percaya diri yang baik, jujur, serta sabar.
Memiliki kemampuan berpikir kritis sepertinya sudah menjadi kewajiban bagi setiap orang dalam dunia kerja. Di tengah lingkungan yang penuh dengan pilihan yang dapat berdampak besar pada sebuah perusahaan, kemampuan berpikir kritis dapat menyelamatkan karir kamu serta perusahaan.
Kemampuan berpikir kritis identik dengan kemampuan berpikir logis. Dalam lingkungan kerja, kemampuan untuk berpikir runut akan membantu kamu terlepas dari apapun bidang pekerjaanmu.
Dengan pola pikir yang runut, kamu dapat menghindari miskomunikasi serta titik-titik buta yang mungkin saja tidak disadari oleh rekan-rekan kerja kamu.
Seperti yang sudah dijelaskan, soft skill adalah kemampuan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain. Oleh karena itu, kemampuan berkomunikasi adalah contoh soft skill paling nyata yang dapat kamu temui dalam dunia profesional.
Dengan kemampuan komunikasi yang baik, kamu dapat menyampaikan gagasan, opini, serta ide dengan lancar. Hal ini tentunya akan sangat membantu kamu untuk mendapatkan perhatian yang dapat membuat karir kamu semakin lancar dan cemerlang.
Dunia profesional dapat tampak berbeda jauh dengan dunia sehari-hari. Tidak jarang seseorang yang baru merasakan dunia kerja untuk pertama kali akan merasa kaget dengan ritme kehidupan seorang pekerja.
Oleh karena itu, kemampuan beradaptasi menjadi sangat penting bagi kamu. Kemampuan adaptasi di sini juga termasuk kemampuan komunikasi yang dapat membantu kamu menjalin hubungan dengan rekan-rekan kerja baru dengan cukup cepat.
Public speaking adalah salah satu contoh soft skill komunikasi yang sangat penting. Berbicara di depan orang banyak mungkin adalah hal yang langka dalam kehidupan sehari-hari.
Tetapi, dalam dunia kerja, kamu mungkin akan berbicara di depan orang banyak cukup sering. Untuk dapat menyampaikan apa yang ingin kamu sampaikan dengan baik, kamu harus menguasai kemampuan public speaking dengan baik.
Kepemimpinan dalam dunia kerja adalah hal yang sangat luas.
Pemimpin sendiri bukanlah sebuah jabatan seperti manajer atau kepala divisi melainkan sebuah peran atau sifat.
Hal-hal yang umumnya dikaitkan pada kepemimpinan dalam dunia kerja adalah kemampuan pengambilan keputusan. Kemampuan ini akan menjadi kunci bagi kamu yang ingin memiliki kesempatan untuk memimpin tim atau divisi sendiri.
Selain kemampuan mengambil keputusan, kamu juga akan membutuhkan kemampuan kecerdasan emosional. Kemampuan ini akan membantu kamu untuk menyelesaikan konflik antar anggota tim dengan baik.
Memecahkan masalah adalah bagian dari dunia kerja setiap hari. Maka dari itu, tidak mengherenkan kalau problem solving adalah salah satu contoh soft skill yang paling konkret serta banyak dicari oleh para perusahaan.
Kemampuan memecahkan masalah ini umumnya datang bersama kemampuan untuk berpikir secara kritis serta logis. Dengan pemikiran yang runut, kamu akan dapat memecahkan banyak masalah dengan mudah.
Tetapi, logis saja tidak cukup. Kamu juga harus mengasah sisi kreatif dari diri kamu untuk dapat menjadi seorang pemecah masalah yang baik. Hal ini karena tidak setiap solusi dari masalah akan tampak dengan jelas. Terkadang, kamu harus berpikir out of the box untuk dapat menemukan solusi yang dibutuhkan.
Banyak orang yang kuat dalam keterampilan nonteknis tertentu, sedangkan yang lainnya terbilang lemah. Sebagai contoh, seseorang bisa jadi pembicara publik yang andal dan dapat mengarahkan seisi ruangan di atas podium. Namun, dia bisa juga kurang pandai berinteraksi dengan orang-orang saat berada di acara networking yang ramai.
Lalu, bagaimana cara untuk memperkuat keahlian yang telah dimiliki dan mengatasi berbagai kekurangan yang ada? Inilah cara mengasah soft skill yang perlu kamu ketahui!
Ingin karyawan mempunyai keterampilan nonteknis yang spesifik? Perusahaan bisa menyewa jasa mentor dan memintanya untuk menyusun pelajaran yang tertarget. Proses pelatihan di tempat kerja biasanya membutuhkan kerja sama dengan pegawai untuk mengidentifikasi, merencanakan, dan menargetkan performa yang lebih baik.
Perusahaan dapat melatih seluruh karyawan seputar keterampilan nonteknis tertentu dengan mengadakan lokakarya interaktif. Carilah lokakarya yang punya tujuan konkret dan berorientasi pada aksi, serta bertujuan mencari jawaban dari persoalan yang sedang ada di lapangan. Sebagai contoh, untuk melatih staf pelayanan pelanggan, gunakan skenario bermain peran supaya masing-masing orang dapat memperagakan penyelesaian konflik dengan klien.
Cara mengasah keterampilan nonteknis yang simpel selanjutnya adalah dengan belajar bersama orang lain. Riset membuktikan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara bersenang-senang di tempat kerja dan pembelajaran informal. Ambil hal ini sebagai keuntungan untuk membuat proyek kecil-kecilan yang membutuhkan kolaborasi antarrekan. Selain itu, kamu juga bisa menerapkan pembelajaran secara daring melalui aplikasi jejaring sosial.
Pada iklim global saat ini, melatih diri menjadi karyawan yang baik lewat daring sangat masuk akal. Kamu dapat meningkatkan keterampilan nonteknis hanya dengan berlatih di rumah menggunakan perangkat. Tidak tahu harus kursus mana yang harus diikuti? Kamu bisa memilih portal pembelajaran terpercaya, yaitu GreatNusa.
Sudah paham tentang apa itu soft skill, mengapa sangat penting, dan bagaimana cara mengasahnya? Keterampilan nonteknis adalah karakteristik yang membuatmu layak dianggap sebagai seorang profesional yang berkualitas. Memang, butuh waktu yang tidak sedikit untuk mengasah soft skill. Namun, perjuanganmu tidak akan sia-sia setelah merasakan beragam keuntungannya.
Semoga informasi kali ini bermanfaat dan menambah wawasan. Jangan lupa ikuti kursus pengembangan diri di GreatNusa yang efektif untuk mengoptimalkan soft skill-mu. Selamat belajar dan berlatih!
By greatnusa • 14 Maret 2022
Macam macam soft skill yang dapat membantu karirmu meliputi berpikir kritis, kepemimpinan, hingga sikap positif. Temukan infonya di artikel berikut ini.
Kandidat dengan soft skill yang unggul sangat dicari-cari untuk mengisi berbagai jenis profesi. Soft skill (keterampilan lunak) merupakan ciri-ciri interpersonal yang dibutuhkan untuk sukses di lingkungan kerja. Kemampuan ini menunjukkan cara seseorang berpikir, bersikap, bertindak, dan berinteraksi dengan orang lain. Untuk dapat mulai menguasai soft skill yang dibutuhkan, kamu bisa mulai dengan mengetahui macam macam soft skill yang perlu kamu pelajari.
Soft skill berbeda dengan hard skill alias keahlian teknis—yang langsung relevan dengan pekerjaan yang kamu lamar. Hard skill biasanya lebih mudah diukur dan dipelajari daripada keterampilan lunak. Sebagai contoh, seorang tukang kayu harus memiliki keahlian teknis dalam mengoperasikan gergaji mesin. Sementara itu, soft skill dari si tukang kayu adalah berkomunikasi secara efektif dengan rekan-rekan dan kliennya.
Lalu, apa saja macam macam soft skill yang perlu dikuasai? Berikut daftar beserta penjelasannya!
Soft skill sendiri memang identik dengan kemampuan komunikasi. Tetapi, soft skill lebih kompleks dari hal tersebut.
Berikut adalah beberapa contoh soft skill yang dapat kamu jadikan panduan untuk mulai mengasah kemampuan kamu untuk siap masuk ke dalam dunia kerja.
Apa pun profesinya, perusahaan menginginkan kandidat yang bisa menganalisis situasi dan membuat keputusan cermat. Baik bekerja dengan data, memperbaiki sistem pemanas rumah, atau mengajar murid, kamu harus memahami problem yang ada, berpikir kritis, dan mencari solusi. Berpikir kritis sendiri memiliki banyak bagian di antaranya:
Ketika hal-hal yang terjadi tidak sesuai dengan yang diperkirakan, kamu harus mampu beradaptasi dengan situasi. Lingkungan kerja itu selalu berubah—terus menerus berganti tren. Perusahaan akan lebih nyaman dengan pegawai yang bisa menerapkan adaptasi terhadap perubahan dan proaktif dalam belajar cara mengatasinya, seperti menghadiri sesi pelatihan dan melakukan riset sendiri.
Baca Juga: 7 Ciri-Ciri Profesionalisme Yang Harus Kamu Miliki
Jadi, tetaplah positif ketika ada perubahan dan terimalah ketimbang menolaknya. Ajak pula rekan-rekan untuk mempelajari keahlian ini. Pegawai yang bisa bekerja dengan adaptasi yang baik sangat bernilai di mata perusahaan.
Berikut karakteristik dari kemampuan beradaptasi yang efektif:
Salah satu dari macam macam soft skill berikutnya adalah kepemimpinan. Tidak semua pekerjaan membuka lowongan untuk posisi pimpinan, tetapi setiap perusahaan ingin tahu kemampuan kandidat dalam membuat keputusan serta mengelola situasi dan manusia.
Jadi, kemampuan untuk lolos dari situasi sulit dan memecahkannya benar-benar menjanjikan di mata perusahaan. Tapi, apa yang membuat seseorang disebut memiliki kemampuan untuk menjadi pemimpin?
Seorang pemimpin setidaknya harus memiliki kemampuan komunikasi yang luar biasa serta dapat mengambil keputusan ketika dibutuhkan. Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah soft skills yang dibutuhkan untuk dapat menjadi seorang pemimpin yang baik:
Perusahaan akan mengincar kandidat yang membawa sikap positif dalam lingkungan kerja. Mereka ingin pegawai yang ramah dengan sesama, bersemangat dalam pekerjaan, dan memberikan kesan yang menyenangkan. Kemampuan untuk tetap positif, terutama di lingkungan dengan tingkat stres tinggi dan serba cepat, sangatlah penting. Berikut beberapa sikap positif yang perlu ditanamkan dan diasah:
Siapa pun manajer perekrutnya, mereka pasti mencari kandidat yang memiliki kemampuan untuk bekerja sama dalam sebuah tim dengan baik. Baik rutin melakukan proyek tim atau hanya menghadiri beberapa pertemuan departemen, kamu harus bisa bekerja secara efektif dengan orang-orang di lingkungan kerja. Kerja sama wajib dijunjung, walaupun jarang bertemu orang lain secara langsung.
Beberapa kemampuan yang berhubungan dengan kerja sama, antara lain,
Baca Juga: 10 Alasan Pentingnya Team Work Dalam Bekerja
Seberapa baik kemampuanmu dalam berkomunikasi? Kemampuan berkomunikasi sangat penting untuk segala profesi. Itu karena kamu akan selalu butuh berkomunikasi dengan orang-orang di lingkungan kerja, baik klien, rekan, pelanggan, anggota tim, maupun vendor. Selain itu, kemampuan berbicara dengan sopan dan jelas secara tatap muka langsung, lewat telepon, atau melalui tulisan juga sangat diperlukan.
Orang yang pandai berkomunikasi juga harus bisa menjadi pendengar yang baik. Perusahaan tentu menginginkan pegawai yang tidak hanya mampu mengomunikasikan ide mereka, tetapi juga mendengarkan orang lain dengan empati yang tinggi. Ditambah lagi, keterampilan mendengar penting dalam pekerjaan yang berhubungan dengan layanan pelanggan.
Macam-macam keahlian komunikasi, antara lain,
Baca Juga: 4 Fungsi Komunikasi Dalam Organisasi
Pemilik etos kerja yang baik sangat dicari-cari oleh banyak perusahaan. Orang-orang seperti ini menyelesaikan tugas sesuai tenggat, kerja tepat waktu, dan mampu menjaga fokus dan keteraturan. Artinya, mereka pandai menyeimbangkan waktu dan pekerjaan. Terlebih, ketika bekerja secara independen, seseorang dengan etos kerja unggul akan mematuhi instruksi. Berikut jenis-jenis keahlian yang terkait etos kerja, yakni
Penjaringan, atau membangun hubungan profesional dengan orang lain, sangat penting untuk setiap profesi. Walau pekerjaanmu tidak perlu berinteraksi langsung dengan pelanggan, tidak ada ruginya untuk bertemu dengan orang-orang dalam industri. Beberapa keuntungan dari penjaringan, antara lain, menerima atau membagikan ide, belajar peluang baru, meningkatkan bisnis, dan menemukan teman baru.
Keterampilan lunak yang satu ini bisa dipelajari dan dikembangkan di tempat kerja. Salah satu syarat untuk bisa menyelesaikan masalah dengan baik adalah menjadi pembicara sekaligus pendengar yang baik. Manfaat dari soft skill ini, antara lain, mendukung perkembangan diri, meningkatkan moral, memperbaiki komunikasi, dan membuahkan hasil proyek yang lebih baik.
Keterampilan yang satu ini membawa beragam manfaat. Mulai dari membangun koneksi, meningkatkan adaptasi, memastikan komunikasi yang efektif, mengoptimalkan kesadaran, dan meningkatkan kreativitas. Orang yang memahami perbedaan budaya pun biasanya lebih bisa berpikir dan bersikap terbuka.
Kemampuan satu ini merupakan kemampuan yang sangat penting kamu miliki ketika masuk ke dalam dunia kerja. Kecerdasan emosional dapat membantu kamu untuk mengendalikan emosi dengan lebih baik ketika tekanan atau tuntutan atas diri kamu atau kerja kamu menjadi semakin besar.
Kecerdasan emosional juga dapat membantu kamu ketika berkomunikasi dalam situasi yang sengit. Misalnya, kamu mendapat sebuah kritikan terkait pekerjaanmu. Dengan memiliki kecerdasan emosional yang matang, kamu secara alami akan memiliki sikap profesional dan dapat memisahkan kritikan tentang pekerjaanmu dan kritikan terhadap personal.
Dengan demikian, proses komunikasi tersebut dapat berjalan lebih lancar; pihak yang mengkritik dapat menyampaikan masukan yang dibutuhkan dan kamu dapat mendapatkan masukan atau pelajaran untuk menjadi lebih baik.
Itulah macam macam soft skill yang penting untuk dikuasai oleh semua orang. Pada dasarnya, hard skill memang penting untuk menyelesaikan tugas-tugas teknis. Namun, soft skill yang unggul akan membuat perusahaan tertarik untuk merekrut, mempertahankan, bahkan mempromosikanmu. Jadi, apa pun keterampilan lunak yang kamu miliki, tunjukkan selalu pada perusahaan, baik saat pencarian kerja maupun ketika sudah diterima di profesi yang diinginkan.
Ingin memperoleh dan meningkatkan soft skill? Yuk, ikuti kursus pengembangan diri di GreatNusa, portal pembelajaran daring terpercaya yang bisa kamu andalkan!
By greatnusa • 28 Februari 2023
Kenali apa itu hard skill serta contohnya, seperti teknologi komputer, menulis, pemasaran, hingga desain. Temukan penjelasannya di artikel berikut ini.
Bakat memberikan keuntungan bagi seseorang. Namun, hardskill dapat membawamu menuju tingkat yang lebih tinggi. Belum lagi, jika mencari karier yang bagus, kamu benar-benar membutuhkan keterampilan tersebut. Hardskill dapat menjadikan seorang kandidat tampak menjanjikan di segala profesi. Jadi, sangat penting untuk mengasah hardskill—secara langsung meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Untuk mulai perjalanan karirmu, kamu bisa mulai terlebih dahulu dengan memahami apa itu hard skill.
Nah, pembahasan yang akan kami sampaikan kali ini akan menjawab beberapa pertanyaan: apa pengertian hard skill? Apa saja contohnya dalam dunia profesional? Lalu, bagaimana cara mengasahnya?
Apa yang dimaksud hard skill? Hard skill, atau yang disebut juga sebagai keahlian teknis, merupakan keterampilan yang berhubungan dengan pekerjaan tertentu, didefinisikan dengan jelas, dan dapat diukur. Biasanya, keahlian ini dipelajari melalui pelatihan dan kurikulum edukasi—yang berarti para pegawai bisa mendalaminya dengan mudah melalui program pelatihan di tempat kerja atau kursus daring.
Para pebisnis sangat memperhatikan hard skill dari para kandidat ketika mencari talenta untuk perusahaan mereka. Mayoritas kandidat akan kesulitan memperoleh pekerjaan apabila tidak mempunyai keahlian teknis yang disyaratkan—walaupun terkadang ada pengecualian di kasus-kasus tertentu.
Baca Juga: Biar Karier Lancar Jaya, Yuk Pahami Perbedaan Soft Skill dan Hard Skill
Adapun di bawah ini terdapat beberapa fungsi hard skill yang bisa terapkan dalam dunia kerja, antara lain sebagai berikut.
Misalnya kamu memiliki 100 data yang harus diolah di worksheet. Mulai dari membuat tabel, menghapus data yang duplikat, hingga menghitung hasilnya. Jadi, bisa dibayangkan berapa lama waktu yang akan dihabiskan bila kamu tidak menguasai skill mengolah data di Microsoft Excel, sehingga harus melakukannya secara manual. Oleh sebab itu, hard skill sangat penting dalam membantu kamu menyelesaikan pekerjaan secara lebih efektif dan efisien.
Standar pekerjaan atau SOP yang telah ada saja tidak cukup untuk dapat memastikan bahwa tugas yang kamu kamu kerjakan sudah baik. Perlu adanya hard skill khusus untuk bisa menjalankan SOP tersebut supaya dapat mencapai atau melampaui hasil yang diharapkan.
Bingung menentukan hard skill yang ingin dipelajari terlebih dahulu? Yuk, pilih dari daftar keahlian paling dibutuhkan dunia kerja berikut!
Di dunia yang sudah modern ini, kemampuan untuk mengoperasikan komputer atau teknologi komputer lainnya sudah menjadi kewajiban yang wajib dimiliki oleh setiap orang. Namun, tingkatan keahlian akan diukur dari metode yang kamu kuasai. Bisakah kamu memprogram komputer atau menggarap pekerjaan teknis? Apakah kamu punya sertifikat untuk program yang berbeda-beda? Keahlian komputer meliputi, antara lain,
Keterampilan teknis bisa membawa pengetahuan komputermu ke tingkatan selanjutnya dan menjadikanmu seorang ahli di bidang teknik informatika. Kemampuan ini berhubungan dengan keinsinyuran dan sains. Profesi yang melibatkan teknik informatika memiliki dasar pengetahuan yang terspesialisasi. Kamu bisa mengembangkan keahlian di bidang berikut:
Pemasaran sudah sejak lama menjadi bidang yang populer. Internet bahkan telah mengubah seluruh industri secara signifikan, membuat kandidat untuk profesi pemasaran sangat dicari-cari. Setiap perusahaan butuh set keahlian yang beragam dari karyawan mereka. Lalu, penting untuk menyesuaikan keterampilan dengan posisi yang akan dilamar. Simak beberapa keahlian berikut!
Ingin menjalani karier di dunia desain? Punya keterampilan ini akan membantumu menemukan banyak pekerjaan menjanjikan. Isilah resume dengan berbagai keahlian desain—pastikan kamu benar-benar menguasainya. Pilih di antara jenis-jenis keterampilan berikut:
Suka memegang tanggung jawab besar dan ingin bisa melakukannya? Kalau begitu, kamu membutuhkan keterampilan hubungan manusia. Seorang manajer harus memiliki salah satu atau beberapa dari keahlian-keahlian berikut:
Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Manajemen Itu Penting Bagi Sebuah Bisnis
Melamar pekerjaan dengan keahlian utama analisis data yang mumpuni? Kalau begitu, kamu harus belajar atau mencari pengalaman dalam hal mengumpulkan daya, menganalisisnya, dan membuahkan hipotesis. Saat ini, pengetahuan menganalisis daya secara tepat dan akurat sangat penting dan diincar oleh banyak perusahaan. Jadi, pastikan untuk menonjolkan keahlian-keahlian berikut—apabila kamu punya.
Pada 2011, Newcastle University menerbitkan riset yang menunjukkan bahwa orang-orang yang memiliki kemampuan berbicara banyak bahasa memiliki kapasitas besar dalam memahami orang lain dari beragam latar belakang maupun dirinya sendiri. Selain itu, University of Chicago juga menyatakan bahwa belajar bahasa asing mengurangi bias keputusan. Contoh pendidikan bahasa asing yang populer, yakni Inggris, Bahasa Jepang, Korea, Mandarin, Jerman, dan Arab.
Keterampilan menulis sangat diperlukan di berbagai sektor bisnis. Jadi, apabila memilikinya, kamu patut berbangga diri! Dalam pekerjaan yang paling teknis dan ilmiah sekalipun, karyawan harus bisa menulis surel, proposal, dan laporan. Keahlian ini tak akan lekang oleh waktu, apalagi dengan banyaknya perusahaan yang menginginkan pegawai dengan kemampuan menulis kohesif dan rapi. Beberapa keterampilan yang dapat diperdalam, antara lain:
Apabila mengincar profesi di sebuah industri yang membutuhkan keahlian berbeda dari milikmu, ada banyak cara untuk meningkatkan hard skill. Berikut rekomendasinya:
Menentukan target spesifik untuk mengembangkan karier akan membantumu tetap berada di jalur yang tepat. Pastikan bahwa target tersebut dapat diukur, diraih, dan relevan dengan profesi incaran. Lalu, pertimbangkan untuk mengatur lini masa pencapaian. Caranya? Atur tanggal mulai dan akhirnya sekaligus membuat target kecil yang bisa dicapai selama proses.
Cobalah ikuti kursus yang berkaitan dengan bidang karier. Sebagian profesi mengharuskan pegawai untuk menempuh kursus agar bisa bertahan di industri. Salah satu portal pemelajaran yang menyediakan kursus hard skill berkualitas adalah GreatNusa.
Kamu bisa bertanya kepada atasan, rekan, atau bahkan teman dan keluarga seputar keunggulan dan bidang yang membutuhkan peningkatan kemampuan. Penting untuk mencari masukan dari orang yang akan memberikan kritik dan saran jujur daripada pujian semu. Ketika sudah mengetahui tentang kekurangan, kamu bisa fokus mengembangkan hard skill.
Perusahaan sering mendorong pegawainya untuk memperdalam pengetahuan dengan menempuh pendidikan formal—bahkan ada perusahaan yang mau membiayainya. Jika tidak bisa menempuh edukasi di tempat, kamu bisa mencari pendidikan formal yang dapat diakses secara daring.
Hard skill sering disandingkan dengan soft skill. Baik soft skill dan hard skill wajib kamu miliki agar kamu dapat memiliki karir yang cemerlang.
Tapi, apa perbedaan dari keduanya?
Jika hard skill dapat didefinisikan sebagai kemampuan teknis, maka soft skill dapat disebut sebagia kemampuan non-teknis; kemampuan yang berkaitan dengan interaksi antara orang.
Soft skill memang identik dengan kemampuan untuk berinteraksi dengan orang. Tetapi, soft skill sendiri sebenarnya lebih dari itu.
Lalu, hard skill sendiri memiliki tingkatan dan skala atau metode pengukuran yang jelas. Sejauh mana Anda menguasai hard skill umumnya dapat dinilai dengan mudah, misalnya dengan tes, ujian, atau sertifikasi.
Soft skill tidak memiliki sifat seperti itu. Jenis kemampuan ini memiliki sifat yang lebih abstrak; sulit untuk diukur serta memiliki metode pembelajaran yang cukup berbeda.
Tentu, ada beberapa soft skills yang dapat kamu pelajari seperti kamu mempelajari hard skill. Misalnya, melatih berpikir kritis terhadap suatu hal, kamu juga bisa menguasai kemampuan public speaking lewat buku atau dengan mengikuti kursus seperti kamu bisa mempelajari cara mengoperasikan komputer lewat kursus.
Baca Juga: Macam Macam Soft Skill Yang Dapat Dikuasai
Tetapi, secara kesuluruhan, soft skill dipelajari dengan berinteraksi langsung dengan orang serta hanya bisa didapatkan melalui pengalaman melakukannya dengan langsung. Misalnya, kamu bisa membaca banyak buku tentang metode pengambilan keputusan. Tetapi, kemampuan pengambilan keputusan kamu baru akan teruji ketika kamu mempraktekannya langsung.
Bagaimana? Sudah paham apa yang dimaksud dengan hard skill beserta contoh-contoh dan cara mengembangkannya? Keahlian ini merupakan bagian terpenting dari semua profesi. Seseorang yang tidak memiliki hard skill tak akan bisa menjalankan pekerjaannya dengan baik. Ditambah lagi, perusahaan sudah pasti mencari kandidat dengan hard skill yang menjanjikan.
Namun, sebelum belajar lebih jauh, pastikan untuk memilih keahlian yang paling kamu butuhkan. Bingung menentukan bidang mana yang ingin didalami? Ikuti saja berbagai kursus hard skill yang ada di GreatNusa! Platform pemelajaran daring ini akan membantumu mengembangkan keahlian teknis secara efektif dan efisien. Yuk, cari tahu lebih lanjut di GreatNusa.com.