By greatnusa • 28 Februari 2023
Karyawan menjadi salah satu aset penting bagi perusahaan. Pasalnya, kesuksesan sebuah bisnis sangat bergantung pada performa atau kinerja dari karyawan. Supaya karyawan bisa memberikan kinerja paling baik, tentu banyak sekali faktor yang berpengaruh. Salah satunya adalah tipe kepemimpinan atasan.
Bukan tanpa alasan, sebaik apapun performa karyawan dalam melakukan tugasnya, tidak akan ada hasilnya jika pemimpin atau atasan tidak memberikan mereka kesempatan untuk menggali kemampuan lebih jauh. Jika ini dibiarkan, siap-siapa saja perusahaan kehilangan karyawan terbaiknya.
Ada fungsi-fungsi kepemimpinan yang idealnya dimiliki oleh seorang pemimpin dalam memenuhi target yang hendak dicapai, yakni sebagai berikut:
Tanggung jawab utama seorang pemimpin adalah untuk menginspirasi, menginformasikan, dan membimbing tim mereka saat mereka bekerja untuk mencapai tujuan perusahaan. Saat memimpin, seorang pemimpin harus menetapkan tugas kepada orang yang tepat dan memutuskan siapa yang akan melakukan setiap pekerjaan. Untuk meningkatkan semangat anggotanya, seorang pemimpin menggunakan berbagai filosofi kepemimpinan.
Seorang pemimpin yang cerdas menerapkan strategi perencanaan untuk mengidentifikasi tujuan perusahaan dan menciptakan tindakan masa depan yang harus dicapai. Ini sering terjadi ketika sebuah bisnis berusaha untuk meningkatkan penjualan dan memperluas eksistensi yang lebih luas.
Setelah semua persiapan selesai, tugas kepemimpinan selanjutnya adalah mengatur. Ini akan digunakan oleh para pemimpin untuk meningkatkan bisnis. Pemimpin akan mulai mengoordinasikan semua sumber daya yang tersedia untuk menyelesaikan tugas atau proyek organisasi. Sebagai seorang pemimpin, Anda akan memastikan bahwa sumber daya ini diterapkan dengan benar untuk meningkatkan kinerja staf.
Pengorganisasian pegawai di dalam organisasi menjadi tanggung jawab pimpinan dalam hal staffing. Seorang pemimpin dapat memilih untuk menambah pekerja seperlunya jika dia mengetahui tujuan perusahaan. Proses perekrutan melibatkan menemukan, memilih, dan melatih kandidat sehingga mereka dapat terus memberikan kontribusi yang berguna bagi bisnis.
Seorang pemimpin bertanggung jawab tidak hanya untuk menjalankan bisnis, tetapi juga untuk mengawasi atau mengendalikan dalam perusahaan. Peran pengendalian adalah untuk memastikan bahwa pekerjaan dilakukan sesuai dengan kebijakan perusahaan. Seorang pemimpin juga memiliki wewenang untuk melakukan hal-hal tertentu untuk memastikan bahwa rencana tersebut berjalan sebagaimana yang dimaksud.
Sebelum membahas lebih lanjut tentang gaya kepemimpinan yang dapat ditemukan, kamu harus tahu bahwa tidak ada tipe kepemimpinan yang sempurna. Setiap konteks atau situasi membutuhkan gaya kepemimpinan yang berbeda.
Gaya memimpin dikatakan ideal apabila mampu memberi dukungan sekaligus motivasi untuk semua karyawan. Memang benar, setiap pemimpin memiliki caranya masing-masing. Untuk itu kamu perlu tahu apa saja sih tipe kepemimpinan yang biasa dijumpai di perusahaan. Berikut beberapa di antaranya:
Hingga kini, sepertinya tipe kepemimpinan demokratis masih menjadi tipe yang disukai karyawan. Bukan tanpa alasan, gaya pemimpin demokratis akan tetap bertanggung jawab penuh terhadap semua karyawan dengan tetap memberikan kebebasan sepenuhnya untuk karyawan menyelesaikan beban pekerjaan sesuai dengan kemampuan.
Tidak ketinggalan, pemimpin yang demokratis umumnya akan sangat bergantung pada komunikasi. Hal tersebut akan membantu pemimpin untuk melihat performa karyawan sehingga mampu memberikan apresiasi yang tepat.
Baca Juga: 4 Fungsi Komunikasi Dalam Organisasi
Secara ideal, pemimpin yang menggunakan gaya transformasional memiliki kemampuan dalam memberikan inspirasi dan perubahan yang positif kepada para karyawan. Ini karena sang pemimpin akan turut berpartisipasi atau terlibat secara langsung dalam aktivitas kerja untuk memberikan bantuan pada karyawan yang membutuhkan. Keterlibatan ini akan membuat karyawan merasa termotivasi untuk terus bersemangat dalam bekerja.
Biasanya, tipe kepemimpinan transformasional sering dijumpai pada bisnis startup dengan skala kecil. Oleh karena jumlah karyawan yang belum terlalu banyak, jadi pemimpin akan turut terlibat dalam semua aktivitas operasional perusahaan. Ini akan membuat para karyawan termotivasi untuk bekerja dengan keras dan memajukan serta membesarkan perusahaan bersama-sama.
Selanjutnya adalah bentuk kepemimpinan visioner, dengan ciri khas pemimpin yang kerap merancang berbagai strategi, perencanaan, dan metodenya. Biasanya, pemimpin akan sering membuat perencanaan atau strategi untuk kebutuhan perusahaan di masa depan, bahkan bisa jadi hal tersebut belum terlintas di benak para karyawan.
Nah, untuk mendukung keberhasilan rencana tersebut, pemimpin dengan tipe ini akan sangat sering mengadakan pertemuan atau rapat untuk berdiskusi dengan para karyawan.
Ciri khas pemimpin dengan gaya situasional adalah selalu terlihat fleksibel dan tidak terpaku pada satu kondisi. Artinya, pemimpin akan beradaptasi dan menyesuaikan bagaimana ia memimpin dalam perusahaan yang sesuai dengan kondisi karyawan.
Sama halnya dengan transformasional, bentuk kepemimpinan ini juga banyak dijumpai pada perusahaan startup yang memiliki kondisi bisnis yang terbilang belum stabil dibandingkan dengan perusahaan berskala besar.
Secara umum, pemimpin dengan gaya situasional akan memiliki empat karakter berikut ini saat memimpin organisasi:
Nah, untuk bentuk kepemimpinan satu ini, ciri khas utama yang bisa diperhatikan adalah cenderung berfokus terhadap hasil. Sebenarnya, ini tidak selalu menjadi hal yang buruk, terlebih dengan pemimpin yang memiliki karakter tidak sering terlibat dalam proses kerja karyawan. Sering kali, pemimpin baru akan melihat situasi langsung di lapangan hanya jika ada karyawan yang tidak mampu melakukan tanggung jawabnya dengan baik.
Memiliki pemimpin dengan gaya fasilitator memiliki kelebihan utama yaitu adanya kesempatan luas untuk para karyawan mengetahui banyak metode atau cara baru yang bisa jadi lebih mudah dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawab.
Namun, perlu ditekankan bahwa pemimpin tidak boleh mengajukan komplain asalkan pekerjaan selesai sesuai dengan peraturan yang berlaku di perusahaan meski dengan cara yang berbeda. Umumnya, pemimpin dengan gaya fasilitator banyak ditemui pada perusahaan skala menengah atau memiliki bisnis yang sudah cukup berkembang serta telah menerapkan SOP tertentu.
Tipe kepemimpinan multikultural akan sering ditemukan pada perusahaan yang memiliki karyawan dengan latar belakang budaya yang berbeda atau lintas budaya. Biasanya, sebagian besar perusahaan tipe multinasional akan menerapkan tipe ini sehingga lebih mudah dalam menjangkau semua karyawan. Secara sederhana, pemimpin dengan gaya multikultural harus mampu menerima dan menghargai budaya yang dibawa setiap karyawan.
Baca Juga: 5 Cara Bekerja Sama Dalam Keberagaman Yang Efektif
Contoh mudah yang bisa dilakukan adalah mengadakan kegiatan tukar kado pada saat perayaan Natal atau mengadakan aktivitas buka puasa bersama saat bulan Ramadan. Meski kadang terlihat sepele, bentuk apresiasi ini akan membuat para karyawan merasa dihormati, dilibatkan, dan diterima di perusahaan. Sudah pasti, dampak positif yang bisa diambil adalah karyawan akan menjadi loyal, lebih bertanggung jawab, dan perusahaan pun semakin berkembang.
Jika dilihat dari arti kata liberal sendiri yang berarti bebas, pemimpin dengan gaya ini sudah pasti akan memberikan kebebasan sepenuhnya kepada para karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan. Selain tipe demokratis, pemimpin dengan tipe liberal juga lebih disukai karyawan karena memberikan kenyamanan dan keleluasaan untuk bekerja sehingga pekerjaan pun akan segera selesai. Terlebih, pemimpin cenderung tidak mengganggu atau mengintervensi setiap cara kerja karyawan tetapi tetap mengawasi kinerja mereka.
Baca Juga: Definisi Dan Cara Evaluasi Kinerja Karyawan
Apabila seorang pemimpin cenderung melibatkan para karyawan saat melakukan pengambilan keputusan untuk perusahaan, artinya pemimpin tersebut menerapkan gaya birokratis. Meski begitu, tipe pemimpin satu ini bisa dikatakan lebih ketat dalam membuat peraturan. Mudahnya, ketika suatu pekerjaan telah diatur tenggat waktunya, pemimpin dengan tipe ini berharap tidak ada kata terlambat untuk alasan apapun. Biasanya, perusahaan dengan fokus bisnis pada aspek kesehatan dan keamanan menerapkan gaya kepemimpinan ini.
Memilih pemimpin dengan gaya strategis dalam perusahaan biasanya tak hanya berdasar level atau posisinya saat ini. Pemilihan pemimpin ini umumnya dilakukan untuk bisa mencapai tujuan perusahaan yang lebih besar lagi.
Tentunya untuk membentuk kinerja dan performa yang lebih lebih baik di perusahaan. Sering kali, tipe pemimpin strategis sangat dibutuhkan saat perusahaan sedang berada dalam masa transisi atau adaptasi. Artinya, pemimpin diharapkan mampu memberikan peran dan bantuan untuk kelancaran masa transisi perusahaan tersebut.
Kepemimpinan karismatik bisa dibilang adalah salah satu bentuk kepemimpinan yang paling umum. Jenis pemimpin ini mengedepankan nilai-nilai positif serta kepribadian yang kuat. Pemimpin ini dapat menjadi contoh bagi para anggota tim dan mengajak mereka menjadi lebih baik.
Kepemimpinan otoriter atau otokratis adalah jenis kepemimpinan di mana seorang atas memiliki kendali penuh atas segalanya. Mulai dari peraturan, prosedur, hingga, keputusan semuanya berada di tangan pemimpin.
Tipe kepemimpinan akan efektif ketika kamu butuh mengambil keputusan dengan cepat. Tetapi, secara jangka panjang, tipe kepemimpinan ini akan membuat lingkungan kerja yang tidak nyaman karena karyawan merasa tidak punya kebebasan.
Berbeda dengan tipe kepemimpinan otoriter, gaya kepemimpinan delegatif adalah jenis kepemimpinan yang memberikan wewenang pada para karyawan untuk mengambil keputusan.
Jenis kepemimpinan akan membuat para karyawan merasa terlibat dan memiliki peran dalam perusahaan. Tetapi, efek sampingnya adalah para karyawan dapat saling melempar tanggung jawab ketika kesalahan terjadi. Hal ini karena keputusan tidak hanya dibuat oleh satu orang.
Sesuai dengan namanya, gaya kepemimpinan transaksional adalah jenis kepemimpinan yang serupa dengan situasi jual-beli; seorang pemimpin akan memberikan tugas dan karyawan akan meneyelesaikannya.
Jika karyawan berhasil menyelesaikan tugasnya, maka Ia akan mendapatkan imbalan. Tetapi, jika gagal menyelesaikannya, karyawan tersebut akan mendapatkan hukuman.
Jadi, manakah tipe kepemimpinan yang sesuai dengan karakteristik dirimu? Jika kamu ingin mengasah jiwa kepemimpinan agar bisa menjadi leader di perusahaan impian, kamu bisa bergabung dan mengikuti pelatihan kepemimpinan di GreatNusa. Tidak hanya itu, banyak sekali course yang bisa kamu pilih sesuai minat dan kebutuhanmu di sini, topiknya sudah pasti berkualitas dengan konsep belajar yang adaptif dan fleksibel.
Punya waktu luang bukan berarti harus disia-siakan. Masih banyak hal yang bisa kamu lakukan, tentunya yang utama adalah membekali diri dengan ilmu dan pengalaman sebanyak mungkin. Yuk, belajar bersama dan dapatkan pengalaman berharga di GreaNusa!
By greatnusa • 13 Februari 2023
By greatnusa • 16 Februari 2023
By greatnusa • 29 Maret 2023
By greatnusa • 30 Maret 2023
By greatnusa • 18 April 2023
By greatnusa • 28 April 2023