Menampilkan 13 - 18 dari 440 Artikel
By greatnusa • 29 Maret 2023
Pelajari cara membangun tim kerja yang baik, seperti miliki visi misi yang jelas dan monitoring dan evaluasi. Simak penjelasannya di artikel ini.
Cara membangun tim kerja yang baik wajib diketahui setiap perusahaan. Memiliki tim kerja yang baik dapat membawa banyak dampak positif dalam dunia kerja; mulai dari pekerjaan yang dapat selesai dengan baik, hingga hubungan di luar kerjaan yang terjaga. Lalu, bagaimana cara membangun tim kerja yang baik?
Membangun tim merupakan sebuah proses jangka panjang. Kamu tidak dapat baru mengenal rekan kerjamu satu atau dua bulan dan berharap menemukan sebuah tim kerja yang solid.
Membangun tim sejatinya adalah proses komunikasi yang panjang. Oleh karena itu, kamu bisa mulai dari diri sendiri dengan mempelajari kemampuan komunikasi yang lancar sebagai langkah awal untuk membangun tim kerja yang ideal.
Lalu, apa saja langkah-langkah berikutnya?
Berikut adalah beberapa langkah cara membangun tim kerja yang baik sebagai panduan.
Cara pertama membangun kerja sama tim adalah harus memiliki visi dan misi yang jelas yang tertanam di dalamnya untuk mencapai tujuan atau goals perusahaan tersebut. Sejatinya tim dibangun atas dasar mencapai tujuan bersama. Dalam hal ini, tim kamu akan dibangun atas dasar untuk mencapai tujuan perusahaan.
Oleh karena itu, tentukan terlebih dahulu visi dan misi yang akan jadi dasar dari tim kerja kamu. Pastikan juga kamu mengkomunikasikan visi dan misi yang sudah ada dengan rekan satu tim.
Hal ini untuk mencegah terjadinya miskomunikasi tentang apa yang menjadi tujuan tim.
Selain itu, pemahaman yang mendalam juga akan meningkatkan motivasi para anggota tim dalam bekerja. Jika mereka tahu mengapa mereka melakukan pekerjaan setiap hari, mereka akan semakin semangat dalam ikut serta mencapai tujuan perusahaan.
Tujuan dari membangun sebuah tim sejatinya adalah tentang pembagian peran dan tanggung jawab dengan baik.
Oleh karena itu, sebelum membuat tim, kamu harus memperjelas peran-peran apa saja yang dibutuhkan setiap anggota tim dan tanggung jawab apa saja yang akan diemban oleh setiap peran-peran tersebut. Yakinkan juga bahwa setiap anggota tim pasti memiliki peran dan tanggung jawab yang berbeda-beda.
Pembagian peran dan tanggung jawab yang baik juga akan membuat proses membangun kerja sama tim dengan baik. Tiap anggota tim tidak akan saling tumpang tindih dengan kewajibannya dan akan fokus dengan tugas yang mereka berikan. Hal ini dapat meningkatkan keikutsertaan mereka dala menyukseskan tujuan bersama.
Mengetahui peran dan tanggung jawab pada saat pembentukan tim juga dapat membantumu dalam mengatur sumber daya manusia, khususnya jika kamu baru memulai membangun tim kerja.
Umumnya, kamu tidak akan langsung mendapatkan semua orang yang kamu butuhkan dalam tim. Oleh karena itu, biasanya akan ada beberapa orang yang memegang beberapa peran dan tanggung jawab dalam tim.
Dengan pembagian peran dan tanggung jawab yang jelas, kamu tidak akan terlalu kewalahan jika kamu harus menjadi multifungsi karena kamu sudah memiliki panduan awal yang jelas.
Sebuah tim yang terlihat solid dengan anggota berkualitas bisa hancur karena komunikasi yang buruk. Sejak awal, pemimpin dan anggota tim harus memiliki kesepakatan terkait cara berkomunikasi yang baik. Beberapa jenis komunikasi yang penting untuk didiskusikan antara lain:
Tim yang ideal harus mengizinkan anggotanya menyampaikan ide atau saran. Selain memberi sudut pandang baru, kemudahan penyampaian ide bisa mendorong kreativitas dan motivasi anggota tim.
Terkadang, suatu tim membutuhkan kritik yang tepat sasaran untuk memperbaiki kinerja. Akan tetapi, kritik yang disampaikan secara kasar atau keliru berpotensi merusak dinamika tim. Pastikan semua anggota tim memiliki standar komunikasi yang sama dalam menyampaikan kritik.
Informasi atau berita terbaru terkadang bisa memengaruhi dinamika kerja tim. Pastikan pemimpin dan anggota tim memiliki kebebasan untuk menyampaikan informasi terbaru demi kemudahan kerja bersama.
Baca juga: Apa itu Miskomunikasi dan Cara Memperbaikinya
Tim kerja tidak akan bisa solid tanpa pemimpin yang berkualitas. Pemimpin atau manajer tim harus mampu memberi inspirasi walau mereka tidak selalu hadir bersama bawahan. Pemimpin berkualitas tidak mengandalkan rasa takut, tetapi motivasi yang hadir dari mutu kepemimpinannya.
Pengertian kepemimpinan berkualitas masa kini bukan soal kekuasaan absolut, tetapi transparansi, keterbukaan, dan atmosfer kerja yang positif. Jika kamu berada di posisi pimpinan, kamu pun perlu menciptakan suasana kerja positif sejak awal. Sampaikan visi dan tujuan pembentukan tim secara jelas, delegasikan tugas secara merata, dan ciptakan sistem komunikasi yang terbuka.
Baca juga: 8 Perbedaan Bos dan Leader yang Perlu Kamu Ketahui
Tim kerja ideal bukan hanya soal kecerdasan, keahlian, dan kemampuan, tetapi juga koneksi serta atmosfer positif. Bayangkan jika anggota tim kerja-mu harus bertemu dalam suasana yang tidak enak setiap saat. Atmosfer positif akan membuat tim lebih bersemangat dan termotivasi untuk memberi kinerja maksimal.
Komunikasi terbuka, suasana kerja yang akrab, serta konsisten menghindari dan mengendalikan sifat toksik adalah kunci tim yang solid. Pemimpin bisa mengadakan semacam aktivitas sederhana untuk membangun keakraban di luar suasana kerja, misalnya acara ngobrol, permainan atau undian berhadiah kecil-kecilan, hingga menjadikan diri sebagai penengah yang adil bagi anggota tim untuk berdiskusi.
Monitoring dan evaluasi adalah bagian dari aktivitas tim yang solid. Kamu membutuhkan patokan untuk mengukur kesuksesan tim, tergantung tujuannya. Misalnya, tim program pemasaran menggunakan jumlah transaksi dan perbandingan laba setiap bulan sebagai ukuran kesuksesan. Tim promosi digital lewat media sosial menggunakan jumlah impresi lewat berbagai saluran promosi.
Evaluasi tim dilakukan dengan membandingkan kinerja tim selama dan sesudah periode kerja selesai. Pihak yang melakukan evaluasi akan membandingkan hal-hal seperti efisiensi waktu dan biaya, pencapaian target, hal-hal yang harus ditingkatkan, hambatan dan cara tim mengatasinya, dan sebagainya. Hasilnya harus menjadi catatan untuk mempertahankan, meningkatkan, serta memperbaiki kinerja tim.
Ketika melakukan proses evaluasi, pastikan menanyakan beberapa pertanyaan penting ini:
Setelah proses evaluasi selesai, jangan lupa membahasa laporannya bersama anggota tim. Terapkan prinsip-prinsip komunikasi terbuka yang menjadi dasar pembentukan tim solid. Pastikan pemimpin tim menghargai prestasi tim dan membahas hal-hal yang harus ditingkatkan secara jujur.
Membangun tim memiliki tujuan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Oleh karena itu, memiliki tim dalam perusahaan akan membantu kamu dan pihak manajemen untuk melakukan evaluasi yang kemudian akan menjadi dasar untuk peningkatkan mutu, baik untuk perusahaan atau individu.
Dari segi individu, kamu dapat menjadikan hasil evaluasi kinerja tim untuk menentukan pelatihan atau agenda apa saja yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja individu atau tim.
Cara - cara membangun tim kerja yang baik di atas dapat digunakan selain untuk membangun kerja sama tim yang solid, tapi juga untuk meningkatkan produktivitas kerja baik individu ataupun tim.
Baca Juga : Definisi Dan Cara Evaluasi Kinerja Karyawan
Itulah dia cara membangun tim kerja yang baik yang bisa kamu jadikan panduan. Ingin menerapkan program pembentukan tim kerja yang baik seperti poin terakhir? Pastikan mengikuti pelatihan digital seperti yang diadakan GreatNusa. Beragam kursus manajemen dan bisnis tersedia untuk karyawan perusahaan, manajer, hingga pemilik bisnis mandiri.
Tingkatkan kualitas tim kerja secara keseluruhan dengan mengambil kursus seperti manajemen SDM, kursus tentang budaya kerja, hingga pemahaman lintas budaya yang cocok untuk mengelola tim dengan anggota berlatar belakang budaya berbeda. Keuntungan mengikuti kursus GreatNusa antara lain:
Kursus GreatNusa menyediakan pilihan antara yang gratis dan berbayar (dengan sertifikat) sehingga bisa diakses siapa saja.
Setiap kursus dibawakan pengajar berpengalaman atau pakar pada bidangnya sehingga kamu bisa tenang dalam menerapkan materinya di tempat kerja.
Setiap kursus GreatNusa memiliki periode tayang khusus, mulai dari enam bulan hingga satu tahun. Kamu bisa mengakses kursus kapan saja asalkan masih di dalam periode yang ditetapkan. Mengatur jadwal kursus untuk seluruh anggota tim pun lebih mudah.
Kursus GreatNusa tersedia untuk berbagai kebutuhan. Pilih tema kursus yang paling cocok, mulai dari manajemen, finansial, ekonomi, hingga perangkat lunak dan teknologi. Apa pun yang kamu butuhkan di lingkungan kerja tersedia di sini.
Tim yang solid menjadi kunci untuk menyelesaikan berbagai target kerja. Pastikan menggunakan metode di atas sebagai cara membangun tim kerja yang baik, dan ciptakan lingkungan kerja yang positif bagi semua anggotanya. Manfaatkan juga beragam kursus profesional dari GreatNusa untuk mencapai target kerja sama tim.
By greatnusa • 28 Februari 2023
Kenali motivasi dalam bekerja, seperti motivasi pendapatan, jenjang karir, hingga keluarga dan lingkungan. Temukan penjelasannya di artikel ini.
Sebagai orang dewasa sudah menjadi tugas kita untuk berkontribusi terhadap lingkungan sekitar. Salah satu cara untuk bisa berkontribusi adalah dengan bekerja. Meskipun begitu, banyak orang yang kurang memahami apa pentingnya memiliki pekerjaan. Untuk mencegah hal tersebut terjadi pada Anda, ada baiknya Anda mengenal jenis-jenis motivasi dalam bekerja.
Bekerja bukan hanya tentang datang ke kantor dan menyelesaikan tugas. Memiliki pekerjaan berarti memiliki kegiatan untuk meningkatkan kualitas diri dan kehidupan. Jadi selain menjadi karyawan, ada banyak bidang lain untuk ditekuni dan menjadi pekerjaan kita.
Apabila kamu termasuk salah satu orang yang belum begitu paham pentingnya memiliki pekerjaan, ada baiknya kita mengenal beberapa jenis motivasi yang kerap dijadikan alasan untuk bekerja. Berikut ulasan tentang 6 jenis motivasi dalam bekerjasebagai referensi.
Salah satu contoh motivasi kerja yang paling umum adalah motivasi pendapatan. Diakui atau tidak setiap orang pasti membutuhkan penghasilan entah itu untuk membiayai kehidupannya sendiri atau anggota keluarga lain. Inilah mengapa banyak orang yang menjadikan pendapatan sebagai motivasi utama mereka untuk memiliki pekerjaan.
Apalagi zaman sekarang kebutuhan hidup semakin beragam dan mendesak. Tanpa memiliki penghasilan, seseorang tidak bisa membiayai kehidupannya sendiri dan berkontribusi terhadap sekitar. Mungkin orang tua atau kerabat ada yang bersedia membiayai kehidupan kamu.
Tapi sampai kapan kita akan bergantung pada orang lain soal kehidupan? Cepat atau lambat kita pasti membutuhkan penghasilan sendiri. Meskipun kerap menjadi motivasi utama, bekerja dengan tujuan memiliki penghasilan saja ternyata memiliki sisi buruk.
Orang menjadi terpaku pada gaji dan mengabaikan kesempatan untuk mengembangkan diri. Padahal dengan mengembangkan diri, kemungkinan untuk mendapatkan karir atau penghasilan lebih baik akan semakin besar.
Baca Juga: 15 Pekerjaan Dengan Gaji Tertinggi Dan Kualifikasinya
Ketika mencari pekerjaan, kamu tentunya tidak hanya memiliki tujuan untuk mencari uang semata. Walaupun uang memang adalah hal yang penting, tetapi kamu tentunya juga perlu mencari kenyamanan dan kepuasan dalam bekerja.
Seperti yang sempat disinggung sebelumnya, memiliki karir bagus akan memberi kesempatan pada kita untuk mendapatkan penghasilan yang bagus pula. Inilah mengapa banyak yang menjadikan jenjang karir sebagai motivasi saat bekerja.
Biasanya, orang yang bekerja dengan motivasi jenjang karir cenderung ambisius. Kita akan berusaha dengan sekuat tenaga untuk mencapai tingkatan yang diinginkan dengan cara bekerja sebaik mungkin dan selalu mengembangkan keterampilan diri. Sebenarnya, jenis motivasi ini memiliki sisi positif dan negatif.
Positifnya, orang tidak hanya terpaku pada pendapatan untuk menyelesaikan pekerjaan mereka. Mereka juga akan berusaha mengembangkan diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Negatifnya, mereka bisa saja menghalalkan segala cara untuk mencapai posisi yang diinginkan.
Tapi meskipun begitu, jenis motivasi jenjang karir termasuk salah satu yang perlu kita miliki. Karena diakui atau tidak, hal ini akan membuat kita bersemangat untuk menjalani pekerjaan dan mampu memberikan kontribusi maksimal terhadap tempat kerja.
Banyak orang yang bekerja di sebuah tempat untuk mendapat pengalaman atau keterampilan baru. Karena diakui atau tidak, banyak perusahaan yang mensyaratkan pengalaman sebagai salah satu kualitas untuk menjadi karyawan di tempat mereka. Jadi jangan heran apabila banyak yang mau digaji kecil hanya demi mendapat pengalaman agar bisa bekerja di tempat yang lebih baik.
Serunya memiliki motivasi ini adalah, saat bekerja kita bisa lebih fokus dalam mengembangkan diri dan meningkatkan keterampilan. Inilah mengapa, kita harus bekerja di tempat yang tepat dengan pimpinan yang demokratis. Karena selain motivasi yang telah disebutkan, memiliki lingkungan kerja baik juga sangat membantu dalam memiliki pengalaman yang baik pula.
Banyak orang yang terjun di dunia kerja karena menggemari bidang yang sedang ditekuni. Karena sambil bekerja, mereka juga dapat melakukan sesuatu yang disenangi. Inilah mengapa orang-orang dengan jenis motivasi dalam bekerja ini biasanya lebih tekun dan totalitas.
Selain itu, jika kita bekerja karena hobi hasilnya cenderung lebih maksimal. Entah itu dari segi prestasi ataupun pendapatan. Kemungkinan untuk mengalami stres atau depresi akibat pekerjaan juga sangat kecil. Jadi apabila sampai detik ini kamu masih belum memperoleh pekerjaan yang sesuai, sebaiknya pertimbangkan untuk bekerja di bidang yang digemari.
Meskipun kadang pekerjaan membuat kita merasa tertekan, tapi hal tersebut jauh lebih baik daripada tertekan karena tidak memiliki pekerjaan. Inilah mengapa banyak orang yang termotivasi untuk bekerja agar terhindar dari rasa depresi atau rendah diri akibat belum bisa berkontribusi terhadap keluarga dan lingkungan.
Bagi sebagian orang, bekerja bahkan bisa menjadi salah satu terapi untuk memperbaiki kondisi mental. Karena pekerjaan dapat mengalihkan pikiran mereka ke hal-hal positif dan mengurangi kesempatan untuk berdiam diri tanpa melakukan apapun dalam waktu lama.
Tidak hanya tentang pekerjaan, lingkungan tempat bekerja juga berkontribusi terhadap kesehatan mental. Jadi sebaiknya, pilihlah pekerjaan yang sesuai dengan kondisi diri, melibatkan orang-orang dengan perilaku positif, dan bidangnya cukup kita minati.
Selain lima jenis motivasi sebelumnya, motivasi yang terakhir ini mungkin menjadi alasan banyak orang untuk memiliki pekerjaan. Karena sadar atau tidak, keluarga adalah ring pertama yang terdampak dan memberi dampak ketika kita tidak memiliki pekerjaan.
Misalnya, tanpa pekerjaan seorang kepala keluarga tidak bisa menafkahi keluarganya. Inilah mengapa keluarga menjadi motivasi orang tersebut untuk bekerja. Contoh lainnya, seorang anak merasa tertekan karena belum juga mendapatkan pekerjaan. Inilah mengapa keluarga menjadi alasan dia untuk bekerja agar terhindar dari tekanan.
Di sisi lain, lingkungan juga berkontribusi terhadap motivasi untuk bekerja. Apalagi jika kita tinggal di lingkungan kompetitif yang memberikan tekanan kuat untuk membuat seseorang merasa sangat perlu memiliki pekerjaan. Baik motivasi keluarga ataupun lingkungan sama-sama memiliki sisi positif dan negatif.
Jadi apabila hal ini yang menjadi motivasi kamu dalam bekerja, sebaiknya kuatkan mental. Karena diakui atau tidak, memuaskan keinginan orang lain tidak ada batasnya. Sebaiknya utamakan kepentingan dan kebahagiaan sendiri. Jangan sampai kita bekerja hanya karena malu dengan keluarga atau tetangga tetapi akhirnya malah tertekan secara mental.
Baca juga: Work Life Balance, Cara Untuk Menyeimbangkan Hidupmu
Dibawah ini terdapat beberapa contoh jawaban yang bisa kamu terapkan ketika ditanya mengenai motivasi kerja saat wawancara di perusahaan.
Jawaban motivasi kerja harus diucapkan secara jujur dan realistis, namun tidak berorientasi kepada uang. Dengan begitu, perekrut akan tertarik terhadap kamu. Perlu kamu ketahui bahwa perusahaan lebih suka terhadap kandidat yang jujur, realistis, serta percaya diri.
Kamu juga harus menjawab motivasi melamar pekerjaan dengan penuh optimistis. Misalnya seperti ingin membangun hubungan dan relasi yang lebih luas dengan klien atau rekan kerja. Jawaban ini penting untuk diterapkan terutama bagi kamu yang masih fresh graduate atau belum berpengalaman kerja.
Kemudian kamu juga bisa menghubungkan jawaban motivasi melamar kerja ini dengan pengalaman kerja relevan yang pernah dilakukan. Jika kamu belum pernah bekerja atau tidak memiliki pengalaman sebelumnya, maka kamu dapat mengkaitkannya dengan kegiatan organisasi atau kursus yang pernah diikuti.
Tips menjawab motivasi melamar kerja satu ini dapat memberi tahu bahwa kamu mempunyai motivasi serta bersedia meninggalkan zona nyaman untuk mencapai tujuan dalam karir. Dalam hal ini, pewawancara dapat menyimpulkan bahwa kamu termotivasi oleh suatu tantangan.
Kemungkinan besar pewawancara akan berekspektasi bahwa kamu mampu bekerja dengan baik di bawah tekanan, sehingga bisa membantu mengembangkan perusahaan. Untuk dapat menyakinkan perekrut, kamu bisa kembangkan jawaban ini sesuai dengan potensi yang kamu punya.
Motivasi kamu dalam bekerja adalah salah satu hal yang harus kamu sampaikan dengan baik saat kamu menghadapi interview kerja. Kamu bisa menjadikan jenis-jenis motivasi kerja di atas untuk membantu kamu menyusun motivasi kamu sendiri.
Setelah memiliki motivasi diri kamu sendiri, berikut adalah beberapa tips untuk menjawab motivasi melamar pekerjaan.
Saat sedang menyusun motivasi melamar kerjamu, pastikan kamu selalu jujur. Tentu, kamu dapat melakukan sedikit sentuhan untuk membuat motivasi bekerjamu tampak luar biasa.
Baca Juga: Mengenal Personal Branding Dan Cara Meningkatkannya
Tetapi, pastikan hal tersebut masih dalam batas wajar dan memang sesuai kenyataan.
Pastikan kamu menyusun motivasi bekerjamu sesuai dengan lowongan dan perusahaan yang kamu lamar. Hal ini berkaitan dengan motivasi karir dalam jawabanmu. Jika kamu ingin melamar posisi digital marketing, pastikan motivasi terbesar kamu berkaitan dengan bidang digital marketing, misalnya kamu menyukai persinggungan antara pemasaran dan teknologi.
Kamu umumnya tidak akan mendapatkan waktu yang cukup untuk bercerita panjang lebar tentang motivasi dalam melamar pekerjaan. Oleh karena itu, kamu bisa menonjolkan hal-hal spesifik dalam jawabanmu.
Misalkan, kamu bisa membagikan pengalamanmu dalam melakukan sebuah hal dan bagaimana hal tersebut berdampak baik bagi perusahaan.
Salah satu hal yang sering dilupakan oleh orang yang baru mulai melamar pekerjaan adalah mempelajari visi dan misi perusahaan. Mempelajari kedua hal tersebut dan mengaitkannya dengan motivasi melamar kerja dapat memperbesar kesempatan kamu diterima.
Selain tampak siap untuk kerja di perusahaan tersebut, kamu juga akan dinilai detil karena memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan perusahaan yang kamu lamar.
Kamu bisa berkata apapun tentang motivasi dalam bekerjamu. Tetapi, jika tidak ada bukti, maka perusahaan akan mempertanyakan hal tersebut. Ini lah kenapa kamu harus selalu jujur dalam menjawab motivasi dalam bekerja. Karena, jika kamu asal berbicara tanpa bisa memberikan bukti, kamu hanya akan membuat dirimu mencurigakan di mata perusahaan.
Motivasi erat kaitannya dengan pengembangan diri dalam bekerja. Jadi sebaiknya, kita memilih jenis motivasi yang tepat agar kualitas dan keterampilan semakin meningkat. Inilah mengapa, selain 6 jenis motivasi dalam bekerja di atas kita juga perlu motivasi lain yaitu pendidikan agar bisa menjadi versi yang lebih baik.
Pendidikan pun tidak harus pendidikan formal seperti kuliah. Kamu bisa memanfaatkan kursus singkat seperti yang ditawarkan oleh GreatNusa. Dengan mengikuti kursus semacam ini kita akan senantiasa termotivasi untuk bekerja dan mengembangkan diri.
Kursus yang ditawarkan GreatNusa cukup beragam dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan atau minat. Jadi kita bisa bebas memilih bidang yang diinginkan dan berkesempatan memiliki keterampilan baru yang bermanfaat. Bagaimana, menarik bukan?
Nah, itulah ulasan tentang beberapa jenis motivasi dalam bekerja. Kembali lagi, apapun motivasinya, pastikan kita memiliki skill memadai dengan mengikuti salah satu kursus yang diselenggarakan oleh GreatNusa. Semoga bermanfaat.
By greatnusa • 14 Maret 2022
Pahami pentingnya personal branding dalam karir dan kehidupan, seperti memperluas peluang karir dan koneksi. Temukan informasinya di artikel ini.
Personal branding menjadi topik yang makin sering dibahas selama beberapa tahun ini—terutama seiring dengan meningkatnya pengguna media sosial oleh kelompok usia produktif. Namun sebenarnya, apa pentingnya personal branding bagi seseorang dalam kehidupannya?
Dalam hidup ini, kamu ingin dikenal sebagai apa?
Jawaban setiap orang untuk pertanyaan ini tentu berbeda-beda. Ada yang ingin dikenal sebagai aktivis yang memperjuangkan hak-hak buruh, ada yang ingin dikenal sebagai seorang mahasiswa teladan yang berprestasi, ada yang ingin dikenal sebagai social media influencer, ada yang ingin dikenal sebagai seorang bankir andal, dan masih banyak lainnya.
Peran yang diambil pun boleh lebih dari satu. Seperti misal, kamu ingin dikenal sebagai seorang ibu dan istri yang juga tetap dapat berkarir cemerlang di sebuah perusahaan ternama.
Untuk mewujudkan citra tersebut di mata orang lain—untuk membuat orang memiliki pandangan yang sama bahwa kamu merupakan seorang wanita karir berprestasi yang tetap dapat berperan sebagai seorang ibu dan istri—kamu pun harus benar-benar mewujudkannya di dunia nyata. Personal branding tidak cukup hanya dengan kamu memberi label terhadap diri sendiri dan memaksa orang lain untuk setuju dengan label tersebut.
Jika disimpulkan dalam bahasa yang sederhana, maka personal branding adalah teknik mempromosikan diri sesuai dengan citra tertentu yang ingin ditampilkan. Adapun citra yang ingin ditampilkan haruslah benar-benar diimplementasikan dalam dunia nyata alih-alih hanya sekadar omongan.
Namun apabila personal branding dimaksudkan untuk sengaja menampilkan citra tertentu, apa itu personal branding sama dengan pencitraan yang cenderung berkonotasi negatif?
Jika mengacu pada konsep pencitraan yang diamini oleh mayoritas masyarakat adalah sebagai tindakan bersifat manipulatif, maka personal branding dan pencitraan merupakan dua hal berbeda.
Personal branding adalah tindakan untuk menampilkan citra diri yang memang berasal dari dalam dirinya sendiri tanpa adanya unsur memanipulasi dan dilakukan secara konsisten dengan jangka waktu panjang.
Sementara itu, pencitraan adalah tindakan untuk menampilkan citra diri yang sengaja dibuat sesuai dengan keinginan atau standar dari audiens tertentu (termasuk mengubah karakter asli) agar dapat diterima dan relatif hanya untuk kepentingan jangka lebih pendek.
Selain itu, seringnya, personal branding juga tidak benar-benar dilakukan dengan sengaja. Seseorang memiliki personal branding tertentu atas kebiasaannya yang selama ini dilakukannya dengan konsisten sehingga orang pun memberi penilaian tersebut kepada dirinya. Hal ini selaras dengan apa yang dikatakan Jeff Bezos:
“Your brand is what people say about you when you’re not in the room.”
Baca juga: 7 Cara Membangun Personal Branding dengan Tepat
Masih banyak orang yang menganggap bahwa personal branding penting untuk mereka yang mengejar karir. Padahal sebenarnya, manfaat personal branding juga akan berdampak dalam kehidupan sehari-hari.
Tentunya, personal branding yang dimaksud adalah personal branding yang bagus. Seseorang bisa saja memiliki personal branding yang buruk, tetapi hal tersebut tidak akan memberi keuntungan apapun bagi dirinya.
Seperti contoh yang sering terjadi di dunia kerja, seorang rekan kerja A adalah karyawan yang ramah, solutif, mampu menyelesaikan tanggung jawab pekerjaan dengan cepat dan tepat, dan cenderung selalu menghindar saat rekan kerja lainnya membicarakan keburukan maupun rumor mengenai karyawan lainnya.
Sementara itu, B adalah karyawan yang sulit menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu dan dengan tepat, suka berkomentar tanpa memberi solusi, dan gemar menyebarkan rumor tentang karyawan lainnya. Tentunya, orang akan lebih menyukai dan merasa nyaman bekerja sama dengan A dibandingkan B.
Ilustrasi di atas tentu cukup jelas menggambarkan bagaimana manfaat personal branding dalam lingkungan sosial. Adapun dalam hal yang luas, berikut adalah beberapa alasan mengapa memiliki personal branding menjadi sesuatu yang penting bagi setiap individu.
Personal branding yang bagus dan kuat akan memudahkan kamu dalam memperluas relasi. Relasi, tentunya, menjadi salah satu pintu utama untuk membuka berbagai kesuksesan.
Profil seseorang yang kuat memungkinkan kamu mendapat lebih banyak eksposur. Eksposur ini memungkinkan kamu dikenal lebih banyak orang, sehingga kesempatan untuk memperluas relasi jadi lebih besar.
Persaingan di dunia kerja di zaman sekarang sangatlah ketat. Faktanya, jumlah kompetitor yang mengincar hal serupa denganmu sangatlah banyak.
Faktor utamanya adalah bonus demografi yang membuat Indonesia memiliki penduduk dalam kategori usia produktif hingga dua dekade ke depan sangatlah banyak. Selain itu, jika kamu bermaksud untuk menjalani karir di bidang atau perusahaan tertentu yang membuka kesempatan untuk masyarakat dari seluruh berbagai dunia untuk berpartisipasi, maka persaingan jadi jauh makin kompetitif.
Oleh sebab itu, memiliki personal branding akan menjadi senjata tersendiri dalam meraih kesuksesan ini. Personal branding akan membuat HRD atau calon klien menyadari sosok kamu di antara sekian banyak saingan lainnya. Profil kamu yang menonjol pun menjadi modal awal yang mempermudah proses selanjutnya.
Mendapat tawaran kerja tanpa kamu yang harus melamar mungkin masih terkesan mustahil. Namun jika kamu mempunyai personal branding yang bagus dan kuat, hal ini sama sekali jauh dari kata mustahil.
Tak perlu menjadi selebriti atau orang dengan nama sebesar CEO perusahaan untuk mendapat kesempatan ini. Faktanya, ada sangat banyak orang-orang ‘biasa’ di Linkedin yang berhasil memperoleh tawaran karir bagus dari perusahaan lain (di luar tempatnya bekerja saat ini).
Hal serupa nyatanya juga terjadi di media sosial. Influencer di Instagram misalnya, banyak yang memperoleh tawaran bekerja sama tanpa harus dari pihaknya sendiri yang melakukan pendekatan ke berbagai brand tersebut. Pihak brand yang mengajak kerja sama itu pun, pastinya, memilih influencer tersebut karena branding influencer yang sesuai standarnya.
Personal branding akan meningkatkan kredibilitas diri. kamu pun akan memperoleh apresiasi dan pengakuan di bidang keahlian atau keterampilan yang dimiliki.
Walau begitu, kredibilitas ini haruslah terjaga dengan baik. Saat kamu memperoleh benefit berupa peningkatan kredibilitas, kamu harus mampu mempertahankan atau bahkan meningkatkan personal branding yang dimiliki.
Pasalnya, tak sedikit orang yang telah memperoleh kredibilitas dari personal branding-nya justru berujung dianggap sebatas pencitraan. Kalau sudah begitu, maka sulit untuk memperbaiki branding yang telah dibangun dan kembali memperoleh berbagai keuntungan yang selama ini telah diperoleh.
Membangun citra yang baik mungkin terdengar sulit. Tetapi, dengan memecah langkah besar menjadi langkah-langkah kecil, siapapun dapat membangun personal brand mereka sendiri. Berikut adalah beberapa cara membangun personal branding yang dapat kamu jadikan panduan.
Menentukan tujuan adalah langkah krusial dalam membangun personal branding yang kuat. Seperti apa diri kamu ingin dikenal? Sebagai apa diri kamu ingin dikenal? Kepribadian seperti apa yang kamu ingin tampilkan? Dalam lingkungan apa kamu ingin dikenal; dunia profesional atau lingkungan sehari-hari?
Pertanyaan-pertanyaan demikian haruslah dapat kamu jawab jika kamu ingin membangun personal branding yang solid. Dengan mengetahui detil tentang bagaimana kamu ingin membangun citra, kamu akan dapat lebih baik menentukan keputusan yang akan diambil ke depannya.
Setelah kamu selesai menentukan tujuan, sekarang saatnya kamu melihat ke dalam dirimu sendiri; kepribadian seperti apa dan kemampuan apa saja yang kamu miliki?
Dengan mencocokkan kemampuan dan kepribadian kamu sekarang dengan tujuan akhirmu, kamu dapat melihat hal-hal apa saja yang harus kamu lakukan untuk membangun citra yang kamu inginkan.
Temukan kelebihan yang dapat kamu tonjolkan untuk membantu kamu membangun personal branding yang kamu inginkan. Tetapi, jangan hanya fokus pada kelebihan. Untuk membangun citra yang kuat, kamu harus terus mengasah diri agar kamu dapat beradaptasi dengan baik dalam berbagai kondisi dan bersiap menyambut peluang yang ada.
Baca Juga: Rekomendasi 8 Buku Personal Branding Untuk Tingkatkan Image Kamu
Salah satu tujuan utama dari membangun personal branding adalah untuk membangun koneksi. Untuk dapat membangun koneksi yang kuat, kepercayaan adalah hal yang wajib kamu dapatkan.
Kepercayaan di sini dapat bersifat teknis, dalam arti kamu benar-benar mengetahui apa yang kamu bicarakan. Misalnya, jika kamu ingin menjadi seorang yang dipandang dalam bidang teknologi, maka kamu harus benar-benar membuat orang percaya bahwa kamu adalah seorang ahli di bidangmu.
Selain sisi teknis, ada juga sisi non-teknis, misalnya kepribadian. Dalam proses memperluas koneksi, kamu akan menemukan banyak orang dengan berbagai latar belakang dan sikap. Di sinilah aspek kepribadianmu akan diuji; apakah kamu dapat beradaptasi dengan lingkungan baru? Apakah kemampuan komunikasimu cukup hebat?
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Interpersonal Skill Dalam Organisasi
Itulah dia beberapa alasan tentang pentingnya personal branding dan bagaimana cara untuk membangunnya. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk menciptakan personal branding. Salah satunya adalah mengasah atau bahkan meningkatkan skill yang kamu inginkan atau miliki melalui kursus online yang dapat kamu akses melalui portal pembelajaran seperti GreatNusa.
GreatNusa menyediakan berbagai course untuk membantu kamu membangun dan memperkuat personal branding, baik dari sisi hardskill seperti keterampilan dalam teknologi, keterampilan dalam berkomunikasi.
Itulah beberapa pentingnya personal branding bagi setiap individu. Tak cuma untuk kehidupan sosial, personal branding juga menjadi kunci penting untuk meraih sukses dalam kehidupan profesional.
By greatnusa • 21 September 2021
Kerja sama tim itu memiliki banyak manfaat. Yuk, ketahui 10 alasan pentingnya team work yang bisa membuat beban kerja kamu jadi lebih ringan.
Sebuah tim tidak akan bekerja maksimal tanpa disertai team work atau kerja sama. Kerja sama yang baik antara masing-masing anggota tim, dapat mendorong perusahaan untuk bekerja secara efektif dan efisien dalam menghasilkan produk. Oleh karena itu, banyak perusahaan menyadari pentingnya team work bagi para karyawannya.
Kamu akan merasakan 10 alasan pentingnya team work dalam proses pengerjaan tugas. Berikut adalah beberapa alasannya.
Alasan pertama pentingnya team work adalah manfaat berupa kemudahan memperoleh ide baru. Kehadiran ide baru dalam sebuah bisnis sangat penting, terutama kalau kamu ingin tetap bersaing ketat dengan para kompetitor. Di waktu yang sama, kehadiran team work yang baik juga sangat membantu kamu dalam mencari solusi untuk sebuah permasalahan.
Saat bekerja sendiri, kamu memiliki kecenderungan untuk melihat sebuah permasalahan hanya dalam satu sudut pandang. Alhasil, solusi yang bisa kamu pikirkan terbatas. Situasinya berbeda ketika kamu bekerja dengan baik dalam sebuah tim. Setiap anggota bisa memikirkan solusi dari sudut pandangnya masing-masing.
Dengan adanya berbagai solusi dari sudut pandang banyak orang, kamu akan memiliki perspektif berbeda dalam memandang masalah. Selanjutnya, kamu bisa memilih ide yang bisa benar-benar menyelesaikan permasalahan.
Seorang pemimpin yang baik akan memahami pentingnya teamwork. Kerja sama yang baik akan mampu meningkatkan efisiensi kinerja karyawan. Saat bekerja sendiri, seseorang bisa saja merasa kewalahan oleh beban kerja mereka sehari-hari. Hal ini tentu dapat diatasi apabila terdapat beberapa rekan kerja yang bekerja sama membantu menyelesaikan tugas tersebut.
Masing-masing anggota tim bisa membagi perannya dalam proses penyelesaian tugas. Adanya pembagian peran membuat beban pekerjaan dari setiap karyawan jadi lebih ringan. Dengan begitu, tim tidak hanya bisa menyelesaikan tanggung jawabnya dengan lebih cepat. Hasil pengerjaan pun bakal jauh lebih baik dibandingkan ketika dikerjakan sendiri.
Setiap anggota tim punya peran tersendiri dalam memberikan kontribusinya kepada tim. Mereka bisa melakukannya berdasarkan keahlian masing-masing. Oleh karena itu, pembagian tugas dalam tim dilaksanakan dengan mempertimbangkan kemampuan setiap anggota.
Cara kerja seperti ini tak hanya mendorong efisiensi dan efektivitas kerja para karyawan. Di waktu bersamaan, kamu akan memperoleh manfaat pada kualitas hasil kerja. Alasannya, karena setiap tugas dikerjakan oleh karyawan yang memiliki keahlian di bidangnya.
Team work dapat pula memberi manfaat dalam membangun moral anggota tim. Adanya kerja sama, membuat setiap orang memiliki kontribusi nyata dalam sebuah pencapaian. Kontribusi itu selanjutnya menimbulkan rasa percaya diri dalam setiap anggota tim.
Baca Juga: 11 Kata Kata Motivasi Kerja Karyawan yang Inspiratif
Mereka memiliki kepercayaan diri kalau masing-masing orang punya keahlian yang dibutuhkan oleh tim. Kolaborasi dengan anggota tim lain akan memunculkan sense of belonging pada diri mereka masing-masing. Selanjutnya, mereka akan mempunyai loyalitas dan komitmen dalam mencapai tujuan bersama.
Kehadiran team work yang baik dapat pula membantu kamu dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi perusahaan. kamu bisa melakukan brainstorming kepada seluruh anggota tim dan mendorong mereka untuk bertukar ide satu sama lain. Dengan begitu, setiap orang bisa memperlihatkan kontribusi dan sekaligus mengetahui pola pikir rekan kerjanya.
Saat melakukan brainstorming, kamu akan memperoleh banyak masukan dari setiap orang dalam tim. Masing-masing masukan merupakan solusi yang mereka anggap cocok berdasarkan perspektif setiap orang. Selanjutnya, pemimpin dapat menentukan solusi yang memang benar-benar efektif dalam menyelesaikan masalah. Kalau perlu, pemimpin bisa pula menggabungkan beberapa ide menjadi sebuah solusi baru.
Faktor team cohesion menjadi alasan pentingnya team work yang penting untuk kamu perhatikan. Keberadaan team cohesion yang baik, membuat masing-masing anggota tim memiliki pola pikir yang sama dalam upaya memajukan bisnis. Adanya perasaan yang menyatu dari setiap anggota tim, membuat mereka bisa menyelesaikan berbagai jenis proyek bisnis dengan lebih mudah.
Tidak hanya itu, adanya team cohesion mendorong setiap anggota tim mengenal rekannya dengan lebih baik dan mendalam. Mereka jadi lebih tahu kelebihan dan kekurangan dari masing-masing anggota tim. Selanjutnya, mereka dapat melakukan kolaborasi dengan menutupi setiap kekurangan. Di waktu yang sama, mereka juga mempunyai hubungan yang baik, dalam lingkup personal ataupun profesional.
Baca juga: 7 Ciri-Ciri Profesionalisme yang Harus kamu Miliki
Manfaat pentingnya team work selanjutnya adalah sebagai upaya mempercepat terjadinya inovasi. Hal ini bisa terjadi karena kerja sama tim merupakan aktivitas yang mendorong para karyawan untuk berani mengambil risiko. Apalagi, dampak negatif yang diterima karyawan saat bekerja dalam tim relatif lebih kecil dibandingkan saat berinovasi sendiri.
Tim yang baik akan berupaya untuk mendorong setiap anggotanya dalam melakukan inovasi. Dorongan itu mereka lakukan sebagai wujud rasa percaya dari pemimpin kepada anggota tim. Karena memperoleh kepercayaan, tidak heran kalau mereka memiliki keberanian dalam mencoba hal-hal baru dan melahirkan inovasi.
Alasan pentingnya team work selanjutnya berupa adanya lingkungan yang suportif. Kerja sama tim menimbulkan adanya apresiasi atas kinerja atau pencapaian dari masing-masing anggota. Adanya apresiasi atas kinerja seseorang membuat karyawan memiliki motivasi bekerja lebih baik.
Baca Juga: 11 Indikator Lingkungan Kerja yang Optimal
Apresiasi terhadap kinerja seseorang menjadi bukti adanya hubungan personal yang baik dalam sebuah tim. Selanjutnya, masing-masing orang akan merasa kalau dirinya memiliki peran penting dan berpengaruh nyata pada keseluruhan performa tim. Hal ini akan membuat mereka bekerja giat untuk meraih pencapaian lebih besar.
Team work merupakan kesempatan besar bagi kamu untuk mengembangkan kemampuan pribadi. Seperti yang telah disebutkan, kerja sama mendorong setiap anggotanya untuk bersikap lebih percaya diri dan berani mengambil risiko. Pada kesempatan yang sama, tidak heran kalau kamu akan dituntut untuk meningkatkan kemampuan pribadi.
Tidak hanya itu, kolaborasi dalam tim sebagai upaya untuk pengembangan diri bisa pula kamu dapatkan dari sesama anggota tim. Dalam sebuah tim, kamu akan menemukan berbagai jenis anggota dengan keahliannya tersendiri. Kamu punya kesempatan untuk belajar secara langsung dari mereka.
Pentingnya team work yang terakhir adalah menurunkan risiko stres. Tumpukan pekerjaan yang seolah-olah tidak pernah habis akan membuat seseorang cepat stres. Namun, situasinya bakal berbeda kalau kamu melaksanakannya secara bersama-sama dalam tim.
Baca Juga: 8 Cara Hilangkan Migraine Akibat Stres yang Efektif
Tugas yang dikerjakan bersama oleh setiap anggota tim membuat tanggung jawab dari masing-masing personal jadi lebih ringan. Oleh karena itu, kamu tidak akan memiliki beban pikiran yang banyak. Bahkan, hal ini akan membuat kamu bekerja lebih produktif.
Setelah mengetahui betapa pentingnya kerja sama, kamu tentunya akan sangat ingin mulai membangun hal yang sama di tim kamu. Tapi, bagaimana cara melakukannya?
Berikut adalah beberapa cara untuk membangun kerja sama yang dapat kamu jadikan panduan.
Tujuan utama dari bekerja sama adalah untuk mencapai tujuan dengan efektif. Jika perusahaan kamu masih belum memiliki visi misi yang jelas, maka segala bentuk kerjasama apapun tidak akan efektif karena tidak memiliki tujuan.
Tidak hanya itu, tanpa arah yang jelas, karyawan bisa saja merasa antipati terhadap kinerja perusahaan. Pada akhirnya, hal ini malah akan membuat mereka enggan berpartisipasi yang berujung pada rusaknya kerjasama yang sedang kamu bangun.
Selain visi misi, kamu juga harus merumuskan aturan serta sistem kerja yang jelas. Aturan dan sistem adalah hal yang penting sebagai panduan para anggota tim. Dengan aturan dan sistem yang jelas, karyawan akan tahu mana porsi kerjaan mereka dan bagaimana mereka dapat berpartisipasi untuk mencapai tujuan perusahaan.
Bekerja sama adalah tentang saling mengisi kekurangan dan membantu dengan kelebihan masing-masing. Dengan mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan tiap anggota tim, kamu akan dapat menempatkan orang-orang yang tepat di tempat yang tepat.
Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang memimpin dengan contoh. Setelah kamu membuat aturan dan sistem, kamu harus menunjukkan bahwa dirimu bisa mematuhinya. Hal ini tentunya akan berdampak positif pada karyawan lainnya karena mereka tahu bahwa aturan dan sistem yang kamu buat bukan hanya hiasan semata.
Baca Juga: 9 Tipe Kepemimpinan Dalam Dunia Profesional
Dengan mengetahui hal tersebut, mereka tentu akan merasa aman dan nyaman dalam bekerja karena mereka tahu aturan dan sistem yang ada tidak akan dilanggar.
Bagian penting dalam bekerja sama adalah partisipasi karyawan atau anggota tim. Tanpa partisipasi mereka, sebuah kerjasama tidak akan pernah bisa kamu bangun dalam perusahaan.
Salah satu cara untuk mendorong karyawan berpartisipasi adalah dengan memberikan kebebasan berpendapat. Dengan begitu, mereka akan merasa kalau mereka memiliki bagian dari proses yang sedang kamu bangun dan meningkatkan tingkat partisipasi mereka.
Nah, itulah 10 manfaat pentingnya team work yang perlu kamu ketahui. Semua manfaat itu bisa kamu peroleh ketika mengetahui cara yang efektif dalam bekerja sama dalam sebuah tim. Untuk hal yang satu ini, GreatNusa punya solusinya.
Di GreatNusa, kamu bisa memperoleh berbagai jenis webinar dan course sebagai sarana peningkatan kemampuan pribadi. Dengan bekal kemampuan tersebut, kamu akan bisa lebih mudah memberikan kontribusi nyata saat bekerja dalam tim.
Yuk, segera daftar di GreatNusa!
By greatnusa • 23 Maret 2022
Kenali perbedaan bos dan leader, seperti memerintah atau motivasi, wewenang atau pengaruh, hingga orientasinya. Temukan penjelasannya di artikel ini.
Dalam dunia kerja, kamu umumnya akan menemukan dua jenis atasan yang memiliki karakter yang sangat berbeda; bos dan leader. Bagi orang awam, keduanya mungkin memiliki makna yang kurang lebih sama. Padahal ada beberapa perbedaan bos dan leader yang signifikan yang harus kamu pahami.
Seorang bos belum tentu bisa jadi leader yang baik. Lho kok? Ya, meski sekilas kedua sebutan itu kerap saling menggantikan satu sama lain, bos dan leader bukan sekadar panggilan untuk atasan saja. Perbedaan bos dan leader bakal terasa begitu kamu berkecimpung dalam suatu organisasi perusahaan.
Sebutan bos merujuk pada orang berjabatan hierarkis dalam suatu organisasi. Jabatan itu membuatnya mempunyai kekuasaan untuk memerintah dan mengatur anak buah mereka. Dengan kata lain, bos berperan sebagai atasan berwenang yang bertugas mengawasi dan mengendalikan para bawahan supaya mereka bekerja sesuai standar yang ditentukan.
Sementara, leader mengacu pada suatu atribut individu sehingga tidak selalu berkaitan dengan posisi struktural pada sebuah organisasi. Namun, peran leader berpengaruh pada anggota tim serta organisasi. Seorang leader dapat muncul dari setiap bagian organisasi, terlepas jabatan yang disandangnya, untuk menginspirasi orang bersama-sama melakukan suatu aksi.
Lebih lanjut, mari kita simak dahulu apa saja perbedaan bos dan leader seperti dijelaskan di bawah ini.
Atasanmu hobi memerintah dan menyuruh anak buahnya untuk menyelesaikan semua jenis pekerjaan, dari tugas besar hingga tugas-tugas kecil? Belum lagi jika ia tidak pernah sama sekali terlibat dalam pekerjaan itu. Ia merasa sudah cukup dengan mendelegasikan tugas dan mengawasi kinerja kamu. Jika ya, seorang bos cenderung berlaku demikian.
Berlawanan dengan sikap tersebut, pemimpin akan bekerja dengan memotivasi anggota timnya. Ia mau turun langsung menangani berbagai pekerjaan bersama. Jika ada pendelegasian tugas, ia tak segan memberi contoh lebih dahulu supaya kamu dapat mengerjakannya dengan baik. Dengan kata lain, ia tampil di depan dan berperan sebagai contoh untuk anggota timnya.
Baca juga: Butuh Motivasi Dalam Bekerja? Ini 6 Jenis Motivasi yang Perlu Diketahui
Perbedaan dalam memandang pekerjaan adalah salah satu perbedaan utama antara bos dan leader. Boss adalah atasan yang cenderung memandang hasil sementara leader adalah atasan yang lebih fokus pada proses.
Bagi seorang bos, tidak ada yang lebih penting daripada hasil. Segala sesuatu harus bisa diukur dengan angka, termasuk produktivitas dan kinerja bawahannya. Selain itu, bos juga tidak segan-segan menyalahkan orang lain ketika Ia tidak mendapatkan hasil yang diharapkan. Ketika hasil yang diharapkan muncul pun, Ia juga terkadang mengambil hasilnya sebagai pencapaian dirinya seorang.
Dari sudut pandang bos, mereka yang sukses adalah mereka yang berhasil mencapai target pekerjaan dalam periode tertentu. Tidak masalah cara apa yang dilakukan, yang penting target tercapai! Lalu, ketika terjadi kendala atau hasil yang kurang memuaskan, seorang pemimpin akan mengambil tanggung jawab daripada menyalahkan orang lain.
Sementara itu, seorang pemimpin fokus pada proses kamu dalam mencapai tujuan tim dalam jangka panjang. Kesuksesan harus ditinjau menurut kualitas pengembangan dan pertumbuhan tiap individu yang sejalan dengan visi dan misi organisasi. Proses adalah kunci, keberhasilan diukur lewat membandingkan pencapaianmu saat ini dan sebelumnya, bukan dibandingkan dengan orang lain.
Perbedaan bos dan leader selanjutnya ada pada bagaimana mereka mengendalikan tim. Seorang bos cenderung membangun ketakutan supaya bawahan terus tunduk pada dirinya. Sebut saja, melalui sanksi atau aturan yang kadang tidak masuk akal. Semua ia lakukan demi memastikan tidak ada satu pun orang dalam timnya yang melanggar perintah.
Berlawanan dengan situasi tersebut, seorang pemimpin hadir untuk menyemangati tim. Ia menghargai masing-masing peran dan kontribusi karyawan yang ditunjukkan. Bahkan, ia mendorong anggota tim untuk berinisiatif melakukan sesuatu, terutama yang sejalan dengan nilai-nilai kelompok atau ide-ide lain yang bisa membawa tim meraih tujuan bersama.
Baca Juga: 11 Kata Kata Motivasi Kerja Karyawan Yang Inspiratif
Mengapa karyawan patuh pada bos? Sebab bos memanfaatkan wewenang yang ia miliki sesuai jabatannya untuk melakukan berbagai tindakan. Sebut saja, memerintahkan, membagikan tugas, menentukan target, sampai mengawasi karyawan. Semua ia lakukan atas nama jabatan bos yang disandangnya sehingga karyawan patuh semata karena ia berkuasa.
Namun, seorang leader justru banyak mengandalkan kemampuannya dalam mempengaruhi orang lain. Para anggota tim kagum pada sang pemimpin bukan karena ia menjabat suatu posisi. Melainkan karena ia tampil sebagai pribadi yang kuat, memegang teguh nilai-nilai yang selaras dengan organisasi, dan bisa menginspirasi orang lain untuk melakukan hal serupa.
Proses mengambil kebijakan bisa dijadikan indikator utama dalam memahami perbedaan antara boss dan leader.
Dalam banyak hal-hal yang penting, seorang bos tidak akan melibatkan orang-orang dalam pengambilan keputusan. Lalu, saat Ia melibatkanmu, seorang bos akan cenderung mendominasi percakapan dan tidak terlalu menganggap pendapatmu sebagai hal yang penting.
Dalam implementasinya pun, kamu hanya akan dituntut untuk menjalankan segala perintah dan umumnya dilarang untuk berdiskusi.
Berbeda dengan boss, seorang pemimpin justru akan mendorang orang-orang untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan. Ia akan sangat terbuka pada pendapat karena Ia tahu bahwa kamulah yang akan menjalankan keputusan tersebut.
Bahkan, tidak jarang kamu akan dipercaya untuk mengambil keputusan pada situasi tertentu. Pendek kata, leader percaya kamu bisa mengatasi situasi tertentu dan ingin membuat kamu terbiasa berlatih memecahkan masalah.
Baca Juga: 4 Fungsi Komunikasi Dalam Organisasi
Perbedaan bos dan leader selanjutnya ada pada keinginan mempertahankan posisi saat ini. Bagi seorang bos, ia dikatakan berhasil jika mampu mempertahankan jabatannya atau malah bisa menduduki posisi yang lebih tinggi lagi dalam struktur organisasi perusahaan. Ia selalu ingin jadi bos selamanya demi tetap bisa menguasai, mengatur, dan mengendalikan orang-orang serta segala sesuatu terkait organisasi.
Leader malah bertindak sebaliknya. Ia memotivasi dan menginspirasi anggota tim untuk mengambil langkah serupa. Dari situ ia melihat siapa saja anggota tim yang potensial menjadi pemimpin baru di waktu mendatang. Bahkan, seorang leader merasa sukses jika ia mampu mencetak pemimpin baru di masa mendatang, apalagi jika pemimpin baru itu bisa meraih kesuksesan lebih besar daripada dirinya sekarang.
Sebetulnya membawa bisnis untuk berorientasi pada profit itu wajar. Namun, jika profit atau laba adalah segala-galanya, bisa dipastikan kamu akan dituntut bekerja mati-matian demi mencapai target profit tersebut. Bos cenderung berorientasi pada laba perusahaan sehingga ia menuntut kinerja karyawan semaksimal mungkin demi bisa menghasilkan keuntungan finansial yang besar, apa pun cara yang ditempuh.
Namun, seorang leader bekerja dengan berorientasi pada perwujudan visi organisasi. Ia fokus pada upaya mempercepat organisasi mencapai visi dan melakukan misi. Caranya dengan mengembangkan kerja tim, aktif berkolaborasi, dan menelurkan inovasi. Ketika cara kerja demikian berjalan efektif, maka profit atau laba perusahaan pun akan meningkat juga.
Dalam bertindak, bos cenderung membangun sikap konservatif. Ia akan mengerahkan seluruh tenaga demi mempertahankan status quo yang terjadi saat ini. Bisa dibilang ia anti gagasan baru. Bawahan hanya boleh melakukan berbagai rutinitas yang sudah ditetapkan secara prosedur dan menurut aturan kerja yang baku. Ruang untuk improvisasi nyaris tidak ada.
Sementara, leader mendorongmu untuk melahirkan berbagai gagasan baru yang bisa membawa organisasi lebih maju, berkembang, dan cepat meraih tujuan. Ia juga menantangmu untuk kreatif, inovatif, dan solutif dalam memecahkan suatu masalah. Dengan kata lain, leader selalu terbuka pada ide-ide baru yang kamu lontarkan.
Demikian perbedaan bos dan leader yang perlu kamu ketahui. Menjadi seorang leader inspiratif memang dambaan semua orang. Kamu pun bisa! Salah satunya dengan mengikuti program Pengembangan Diri Leadership di GreatNusa. Di bawah bimbingan pengajar profesional, kamu bisa menyelami diri, menggali potensi diri, dan menumbuhkan jiwa kepemimpinan.
Mengikuti kursus di GreatNusa adalah pilihan terbaik. Daftarkan dirimu di program Pengembangan Diri Interpersonal Skill sekarang, serta nikmati kesempatan belajar dari mana dan kapan saja bersama GreatNusa!
By greatnusa • 28 Februari 2023
Perbedaan pemimpin dan manajer perlu diketahui karena itu dua hal yang berbeda walau terkesan sama. Apa saja perbedaannya? Simak penjelasannya di artikel ini.
Tahukah kamu bahwa masih banyak yang belum memahami mengenai perbedaan pemimpin dan manajer? Sekilas, keduanya memang memiliki makna sama. Namun, istilah keduanya memiliki sejumlah perbedaan. Sebagaimana diketahui, di dalam perusahaan maupun organisasi terdapat seorang leader (pemimpin) dan manajer.
Pemimpin adalah orang yang mempunyai kemampuan memengaruhi, memotivasi, mengarahkan, dan mengawasi orang lain agar tugas yang sudah direncanakan terselesaikan dengan baik. Sementara berdasarkan definisinya, seorang manajer harus bisa mengatur, mengarahkan, dan mengendalikan orang lain agar tujuan yang telah ditetapkan perusahaan atau organisasi tercapai. Meskipun, seorang manajer belum tentu seorang pemimpin, keduanya penting bagi keberlangsungan perusahaan.
Pemimpin bukanlah sebuah jabatan atau posisi di dalam sebuah perusahaan. Kamu dapat melihat struktur organisasi perusahaan dan tidak akan menemukan kata pemimpin di dalamnya.
Pemimpin adalah sebuah karakter atau peran. Dengan kata lain, siapapun dapat menjadi pemimpin atau memiliki sifat kepemimpinan.
Tentu saja pemimpin yang hebat umumnya memiliki posisi atau jabatan yang mentereng di perusahaan. Pemimpin kemudian umumnya memiliki pengaruh yang besar di dalam perusahaan.
Berbeda dengan pemimpin, manajer adalah sebuah jabatan atau posisi. Manajer umumnya memiliki peran untuk mengatur sistem organisasi perusahaan.
Manajer dapat dianggap sebagai gerbang ke tingkat yang lebih tinggi oleh para bawahannya. Para karyawan umumnya akan lebih sering berbicara pada dan bertemu dengan manajer ketimbang pemimpin yang memiliki jabatan lebih di atas.
Setelah mengetahui pengertian pemimpin dan manajer, kamu mungkin telah memiliki sedikit gambaran tentang perbedaan di antara keduanya. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan mengenai perbedaan antara pemimpin dan manajer berikut ini.
Pemimpin dapat didefinisikan sebagai seseorang yang mampu memimpin, baik secara formal (resmi) maupun informal (tidak resmi). Untuk mendapatkan posisi pemimpin, kamu harus memiliki kemampuan yang dibutuhkan. Pemilihannya sendiri tidaklah serumit manajer. Pasalnya, posisi pemimpin umumnya bersifat sementara. Pemimpin memiliki masa kontrak yang bervariasi tergantung tugas. Misalnya, jika kamu ditugaskan untuk mengurus sebuah proyek pembangunan gedung yang membutuhkan waktu selama enam bulan, maka selama itulah kamu menjabat sebagai pemimpin.
Baca Juga: 3 Tingkatan Piramida Manajemen Dan Contohnya
Berbeda dengan pemilihan pemimpin yang biasanya berdasarkan kontrak kerja mengenai proyek atau tugas tertentu, pemilihan manajer dilakukan secara formal berdasarkan yuridis perusahaan tersebut yang ditandai dengan adanya surat pengangkatan atau keputusan dari komisaris atau direktur. Umumnya, waktu kerja yang diperlukan seseorang untuk menjabat sebagai manajer berkisar tiga hingga lima tahun. Makin banyak prestasi yang kamu raih, makin besar peluang untuk menduduki posisi tinggi dalam waktu relatif singkat.
Pemimpin memiliki fungsi dasar untuk membentuk visi, tim, membagi tugas, mengarahkan, memotivasi dalam bekerja, dan menggerakkan bawahannya mencapai tujuan. Dalam menjalankan fungsinya, pemimpin lebih menekankan pengaruh yang dimilikinya untuk membuat bawahan mengikuti arahannya, bukan dengan paksaan atau iming-iming hadiah. Pemimpin akan melakukan stimulasi, memberikan fasilitas, dan berpartisipasi secara langsung dalam kegiatan yang wajib diikuti oleh bawahannya.
Sementara fungsi dasar manajer berkaitan erat dengan perencanaan (planning), pengarahan (directing), pengorganisasian (organising), kontrol (controlling), dan penempatan staff (staffing). Biasanya, seorang manajer dalam menjalankan fungsinya sering memanfaatkan kekuasaan jabatan dan wewenang secara struktural yang mempunyai kekuatan mengikat. Artinya, seorang manajer dapat memaksa atau menghukum bawahannya.
Salah satu perbedaan pemimpin dan manajer yang utama terdapat pada tugas dan peran.
Pemimpin membangun visi sementara manajer mewujudkan ide tersebut dengan membuat rencana. Pemimpin perusahaan yang hebat adalah pemimpin yang memiliki visi jauh ke depan. Ia dapat melihat hal-hal yang umumnya tidak dapat dilihat oleh kebanyakan orang.
Sementara itu, manajer yang hebat adalah manajer yang dapat membuat rencana yang runut untuk mewujudkan visi dari pemimpin. Jika pemimpin bertugas untuk membangun visi, maka manajer membangun tujuan untuk mewujudkannya.
Seorang pemimpin tidak hanya harus berwibawa, tetapi juga mampu menguatkan visi yang diemban. Lantaran memahami bahwa membangun personal branding sangatlah penting, pemimpin cenderung melakukan banyak hal unik, berpikiran out of the box, dan mendorong bawahannya untuk terus berkembang. Pemimpin juga tidak takut untuk berinovasi dan mengambil risiko.
Selain bertanggung jawab, seorang manajer harus mempunyai pengetahuan luas, terampil, dan mampu berkomunikasi. Tugasnya adalah mengatur dan mengintegrasi berbagai jenis variabel ke dalam tujuan perusahaan. Seorang manajer harus bisa memimpin bawahannya serta merencanakan, mengelola, mengawasi, dan mengevaluasi kegiatan manajemen.
Manajer memiliki peran dalam menentukan langkah yang harus diambil demi mencapai tujuan perusahaan. Seorang manajer juga harus bisa memprediksi hasil dari pilihan tersebut. Selain bertanggung jawab dalam pengelolaan dan koordinasi tim, manajer juga harus memastikan bahwa kebijakan perusahaan berjalan sebagaimana mestinya.
Berbeda dengan pemimpin yang berani berinovasi, seorang manajer cenderung menjalankan tugas secara formal sehingga selalu berpegang teguh pada hal-hal yang sudah terbukti keberhasilannya. Seorang manajer lebih banyak meniru kompetensi dan mencontoh perilaku serta gaya kepemimpinan orang lain. Alih-alih mengambil risiko layaknya seorang pemimpin, seorang manajer justru meminimalisasi risiko tersebut dengan cara menjalankan yang telah ada. Singkatnya, seorang manajer akan berusaha mengendalikan situasi dan cenderung menghindari masalah.
Ditilik dari lingkungan kerja, seorang pemimpin bisa memimpin di lingkungan kerja formal ataupun informal. Pemimpin memiliki tanggung jawab terhadap bawahannya dan seluruh anggota tim yang turut berkontribusi. Ketika terdapat satu unit kerja melakukan kesalahan, unit lain harus menanggung beban karena kesalahan tersebut. Seorang pemimpin biasanya berpikir dengan lebih holistik dan memiliki gambaran mengenai target pencapaiannya. Hal inilah yang membuat pemimpin tahu bagaimana cara mendorong dan menginspirasi bawahannya untuk mengubah visi menjadi realita.
Baca Juga: Mengenal Strategi Kepemimpinan Dalam Dunia Kerja
Dibandingkan orang biasa, cara berpikir pemimpin sangat luas dan jauh. Tak jarang pemimpin memiliki pemikiran yang dianggap nyeleneh, tetapi sangat mendukung terwujudnya visi atau tugas yang diemban. Pemimpin yang baik sangat mengetahui potensi bawahannya. Oleh karena itu, pemimpin sering memotivasi bawahannya untuk terus berkembang dan memaksimalkan kemampuannya. Alhasil, seluruh bawahan yang tergabung dalam tim mampu memberikan hasil terbaik dan bekerja sama mencapai tujuan.
Berbeda dengan pemimpin, seorang manajer hanya bisa memimpin di lingkungan kerja formal saja. Manajer memiliki tanggung jawab pada atasannya. Lantaran bertugas memastikan tujuan dapat tercapai, seorang manajer lebih fokus terhadap cara mengatur dan menyelesaikan hal-hal yang dinilai dapat menjadi penghalang atau menimbulkan masalah di kemudian hari. Supaya berjalan lancar, manajer memiliki seorang asisten untuk membantunya mengerjakan tugas operasional.
Lain dengan gaya kepemimpinan pemimpin yang bersifat transformasional (memberi motivasi dan memberdayakan), gaya kepemimpinan manajer bersifat transaksional (member hadiah dan hukuman). Mengingat manajer selalu bertindak konvensional, cara kepemimpinannya cenderung kaku. Manajer hanya menugaskan dan memberikan panduan atau arahan pada bawahannya untuk menyelesaikan tugas tersebut. Bawahan yang memiliki kinerja baik akan diberikan hadiah, sedangkan yang berkinerja buruk akan mendapatkan hukuman.
Seorang pemimpin mempunyai bawahan yang kerap disebut pengikut. Pengikut pemimpin adalah orang-orang yang percaya terhadap kemampuan, kecakapan, dan perilaku pemimpinnya yang baik. Pengikut akan menjalankan tugas dan perintah atas dasar rasa kagum dan hormat. Seorang pemimpin hampir tidak berjarak dengan bawahannya. Pemimpin juga memiliki kepedulian tinggi terhadap bawahannya dan memperlakukannya sebagai makhluk yang utuh.
Hal itulah yang membuat seorang pemimpin tidak hanya mengejar target, melainkan juga memedulikan keseimbangan kehidupan kerja bawahannya. Lantaran sangat mengenali potensi dan kemampuan para pengikutnya. Pemimpin tidak segan untuk melakukan tindakan persuasif supaya bawahan mengikuti instruksinya sehingga visi dan target tercapai.
Baca Juga: 8 Langkah Strategi Komunikasi Persuasif dalam Dunia Kerja
Berbeda dengan pemimpin yang memiliki pengikut secara sukarela, manajer mempunyai bawahan yang disebut sebagai karyawan atau staf. Bawahan tersebut harus mengikuti aturan yang sudah ditetapkan manajer. Mengingat manajer memiliki kuasa untuk memberikan tugas, hadiah, dan hukuman, para bawahannya biasanya patuh dan menjalankan tugas yang diberikan sebaik mungkin.
Perebedaan besar lainnya antara pemimpin dan manajer adalah sikap keduanya terhadap resiko. Pemimpin adalah orang yang berani mengambil risiko. Ia percaya bahwa visi yang dimilikinya akan membayar segala perjuangannya di masa sekarang. Pemimpin adalah orang yang berpikir soal jangka panjang.
Sementara itu, manajer cenderung menghindari risiko. Manajer adalah orang yang bertugas untuk memberikan hasil secepat mungkin. Manajer fokus mencapai target jangka pendek untuk menunjukkan hasil yang positif bagi perusahaan.
Baik manajer maupun pemimpin memainkan tanggung jawab yang berbeda. Masing-masing dari mereka bergerak tidak hanya dengan tim tetapi juga dengan kerangka kerja organisasi yang teratur dan memiliki bawahan. Membangun kolaborasi, meningkatkan komunikasi, mengambil resiko dengan tujuan visi perusahaan sangat penting untuk alasan ini.
Memang menjadi seorang pemimpin bukanlah pekerjaan yang mudah berhasil, namun begitulah hakikatnya. Setiap dari Anda yang pernah memiliki posisi kepemimpinan akan dapat memahami hal ini. Tidak ada keraguan bahwa setiap perusahaan yang sukses memiliki manajemen dan kepemimpinan terbaik.
Setiap pemimpin harus mengembangkan kemampuannya sendiri di samping perannya sebagai karyawan. Karena sebenarnya tidak ada formula untuk kepemimpinan yang efektif. Karena setiap karyawan memiliki kepribadiannya masing-masing, pemimpin dan manajer harus menugaskan individu berdasarkan kemampuannya.
Perusahaan bisa menawarkan seluruh fasilitas sebagai pendongkrak kinerja pekerja. Menggunakan perangkat lunak SDM yang berfokus pada produktivitas karyawan atau alat absensi online, misalnya. Karyawan tidak hanya bekerja lebih efisien, tetapi bisnis juga mendapatkan keuntungan secara konsisten.
Baca Juga: Apa Yang Dimaksud Dengan Strategi Bisnis? Seperti Apa Hal Ini Bisa Membantu Bisnis Anda?
Demikianlah informasi mengenai perbedaan pemimpin dan manajer yang perlu kamu ketahui. Terlepas dari perbedaan tersebut, keduanya memiliki peran besar dalam mewujudkan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Secara simpel, pemimpin adalah orang yang membangun visi dan berpikir jangka panjang, sementara manajer adalah orang yang menentukan tujuan serta berpikir jangka pendek.
Untuk menjadi seorang pemimpin, kamu tidak harus menjabat sebagai manajer lebih dulu. Kamu bisa mempelajari kepemimpinan melalui portal pembelajaran daring GreatNusa.
GreatNusa menyediakan berbagai jenis course dan webinar dengan materi berkualitas dan praktis. Berbekal materi tersebut, kamu bisa mengoptimalkan kemampuan leadership dan manajerial. Tunggu apa lagi? Ayo, gapai masa depan yang lebih baik bersama GreatNusa!