Menampilkan 43 - 48 dari 227 Artikel
Temukan contoh analisis perilaku konsumen, seperti mengetahui kebutuhan pengunjung hingga menganalisis user engagement. Simak penjelasannya di sini.
Penerapan contoh analisis perilaku konsumen dari bisnis lain harus sesuai dengan strategi perusahaan kamu. Proses analisis ini berpusat pada konsumen agar perusahaan bisa mengambil langkah selanjutnya dalam strategi pemasaran. Langkah ini bersifat customer-oriented dan berguna sebagai alat bantu perusahaan dalam implementasi strategi pemasaran.
Tidak hanya pemasaran, analisis perilaku konsumen berguna untuk menghasilkan produk yang dibutuhkan. Bisnis atau perusahaan hadir untuk menjawab persoalan (pain points) yang dialami konsumen atau audiens lewat produknya. Perusahaan bisa mengembangkan produknya agar menyelesaikan masalah konsumen yang lebih kompleks.
GreatNusa akan mempersempit pembahasan ini ke arah penilaian kesuksesan strategi marketing yang diimplementasikan. Tahukah kamu, mayoritas perusahaan Indonesia memilih digital marketing sebagai channel pemasaran unggulan? Alasannya, banyak orang yang saat ini lebih fokus memandang layar portabel di depannya. Tidak heran banyak perusahaan yang perlahan hijrah ke digital marketing untuk mempromosikan produk atau bisnisnya.
Untuk menilai keberhasilan digital marketing yang telah dijalankan, kamu membutuhkan analisis terhadap perilaku konsumen yang tepat. Keuntungan digital marketing adalah kamu memiliki tools yang memudahkan pekerjaan dalam memonitor keberhasilan strategi ini. Misalnya, saat memasang iklan di salah satu media sosial, kamu bisa mengakses keberhasilannya lewat data dan tools yang disediakan.
Baca Juga: 8 Digital Marketing Tools Yang Harus Kamu Miliki
Banyak sekali tujuan analisis perilaku konsumen yang dilakukan oleh sebuah perusahaan. Mulai dari menjaring pengunjung yang tepat, menganalisis keberhasilan iklan, dan lain-lain. Berikut ini beberapa contoh analisis perilaku konsumen yang bisa kamu jadikan tujuan dalam menilai strategi pemasaran.
Analisis perilaku konsumen berguna untuk meluncurkan strategi pemasaran digital dalam mencari calon pembeli yang tepat. Traffic pengunjung yang masuk terdiri dari berbagai segmentasi demografis, usia, ketertarikan, dan lain-lain. Data ini sangat berguna untuk mengatur ulang segmentasi pemasaran produk kita.
Baca Juga: 6 Manfaat Digital Marketing untuk Perkembangan Bisnismu
Siapa yang menyangka bahwa produk kursi pijat yang ditargetkan untuk orang berusia 40-60 tahun ternyata dibutuhkan oleh dewasa berusia 25-40 tahun? Perilaku konsumen yang dianalisis yakni produk apa yang dicari dan dibutuhkan. Kamu bisa mendapatkan segmentasi pengunjung yang berpeluang menjadi pembeli produk lewat analisis ini.
Kekhawatiran perusahaan dalam melakukan survey kebutuhan pengunjung adalah tidak sesuai rencana pemasaran yang telah dibuat. Produk yang dibuat ternyata dibutuhkan pengunjung, sehingga menghasilkan profit yang besar. Apapun risikonya, perusahaan harus mencari tahu kebutuhan pengunjung agar produknya tepat sasaran.
Kamu bisa menganalisis perilaku konsumen melalui funnel konversi. Funnel konversi ini terdiri dari produk apa yang dilihat dan berhasil dibelanjakan oleh konsumen. Kemudian, lakukan perbandingan dengan funnel konversi yang bersifat negatif, seperti pembatalan pembelian.
Lewat cara ini, kamu mengetahui kebutuhan pengunjung saat melihat website. Kamu bisa melakukan improvement, seperti melakukan perbaikan kualitas produk atau sekedar melengkapi informasi produk tersebut.
Pernah dengar istilah bounce rate dan exit rate dalam menilai kesuksesan website atau landing page? Bounce rate adalah persentase pengunjung yang langsung keluar setelah mengunjungi website atau landing page. Sedangkan exit rate merupakan tingkat pengunjung yang mengakses situs dan mengeksplorasi beberapa halamannya, tapi tidak melakukan pembelian.
Baca Juga: 7 Strategi Digital Marketing Yang Efektif Tingkatkan Penjualan
Kamu akan menganalisis perilaku konsumen berdasarkan ketertarikan mereka terhadap website. Jika bounce rate dan exit rate sama-sama tinggi, berarti harus ada perbaikan dalam situsnya. Langkah ini harus dilakukan agar nilai konversi tokomu lebih meningkat dibandingkan sebelumnya.
Analisis perilaku konsumen memperhatikan afinitas atau kesamaan antara konsumen dan produk atau jasa suatu bisnis. Untuk contoh ini, kamu bisa mendapatkan tipe pembeli potensial yang benar-benar membutuhkan produk bisnis tersebut.
Kamu akan mendapatkan insight seputar minat dan ketertarikan segmen pembeli yang tertarik membeli produk tersebut. Proses pemasaran dibuat lebih terspesialisasi dan dirancang khusus untuk menjaring pembeli potensial dari segmen atau jenis pembeli tersebut. Kamu tidak perlu lagi melihat banyak pengunjung website tapi tidak tertarik dengan produk yang ditawarkan.
Demografi pengunjung website adalah salah satu jenis segmentasi yang masih diandalkan dalam pemasaran. Khususnya jika menjual produk untuk golongan usia tertentu, kamu akan lebih mudah mendapatkan pembeli potensial dari segmentasi usia tersebut.
Analisis pengunjung website berdasarkan pekerjaan bisa ditelusuri lewat cara ini. Misalnya, kamu memiliki artikel tentang tips bisnis. Artikel tersebut kemungkinan besar dibaca oleh pebisnis muda atau karyawan yang ingin sukses di pekerjaannya. Dari sini, kamu bisa menargetkan produk ke segmentasi demografis yang telah dibuat.
Ada pengunjung website yang tiba-tiba menemukan situsmu, kemudian mengakses beberapa halaman di dalamnya. Lewat analisa bounce rate dan exit rate yang dilakukan, kita bisa menargetkan produk tersebut ke segmentasi pengunjung tersebut.
Inilah keajaiban pemasaran digital, kamu bisa saja mendapatkan pengunjung ‘dadakan’ dengan cara yang diharapkan. Mereka mencari produk atau artikel dalam situsmu sesuai kategori yang dibutuhkan. Misalnya, remaja yang membuka sebuah situs e-commerce yang ditemukan di mesin pencari ternyata lebih suka baca artikel tentang fashion artis K-Pop. Di sini, kamu bisa mengetahui kalau topik artikel tersebut disukai oleh beberapa orang dari sekian banyaknya halaman website.
Dashboard website atau landing page menampilkan metrik engagement pengunjung dalam situs tersebut. Kamu bisa melihat bentuk engagement ini dalam kategori ‘halaman yang sering dilihat’, ‘halaman yang paling lama dibaca’, ‘halaman bounce rate terbanyak’, dan lain-lain.
Analisis perilaku konsumen saat mengakses website ini bisa menjadi informasi untuk memperbaiki situsmu. Tujuannya agar mendapatkan nilai konversi yang lebih tinggi daripada sebelumnya.
Analisis perilaku konsumen berikutnya bisa dilihat dari konten website yang populer bagi satu segmentasi pengunjung. Perbandingan antara konten atau halaman paling populer dan kurang populer sangat berguna untuk mengetahui minat segmentasi pasar tersebut.
Setiap konten memiliki topik atau keyword yang menarik perhatian segmentasi pasar untuk melihatnya. Lewat analisa ini, kita bisa mengetahui topik atau produk apa yang diminati oleh pengunjung dari segmentasi tertentu untuk dipromosikan kepada mereka.
Perangkat yang digunakan untuk mengakses website atau landing page bisa menjadi salah satu analisis konsumen yang diamati. Pengunjung yang membeli produk lewat smartphone bisa jadi berbelanja lebih sedikit dibandingkan pengguna laptop. Analisis data ini bisa membantu menerapkan strategi pemasaran yang khusus untuk menyasar segmentasi pengunjung tersebut.
Belajar analisis perilaku konsumen sekarang lebih mudah karena GreatNusa menyediakan kursus untuk memahami konsumen yang bisa diikuti dari rumah. Lewat kursus ini, kamu bisa mendapatkan lebih banyak lagi contoh analisis perilaku konsumen yang bisa diaplikasikan untuk strategi pemasaran perusahaan.
Kenali apa yang dimaksud dengan e commerce serta jenisnya, seperti B2B, B2C, C2B, C2C, hingga M-Commerce. Temukan informasinya di artikel ini.
Apa yang dimaksud dengan e commerce? E-commerce adalah model bisnis yang memungkinkan sebuah perusahaan atau seorang individu untuk membeli atau menjual barang dan/atau jasa melalui internet (atau daring).
Produk atau jasa apa pun hampir bisa dijual melalui e-commerce, seperti produk makanan dan minuman, produk fashion, jasa pemasaran, dan sebagainya. Sebagai pebisnis, kamu harus mengenali pasar yang berbasis daring ini untuk menjual produk atau jasa yang kamu tawarkan.
Pada artikel ini, kami akan membahas tentang apa itu e-commerce secara lebih rinci, serta tipe dari e-commerce dan contoh platform e-commerce yang sudah ada.
Baca Juga: Mari Mengenal Apa yang Dimaksud Database dan DBMS serta Manfaat Menggunakannya
E-commerce, juga dikenal sebagai perdagangan elektronik atau perdagangan internet, adalah pembelian dan penjualan barang dan/atau jasa, atau transfer dana atau uang dan/atau data, melalui jaringan elektronik, terutama internet. Transaksi bisnis ini terjadi baik berupa bisnis-ke-bisnis (B2B), bisnis-ke-konsumen (B2C), konsumen-ke-konsumen atau konsumen-ke-bisnis.
Istilah e-commerce dan e-business sering digunakan secara bergantian. Istilah e-tail juga terkadang digunakan untuk merujuk pada proses transaksi yang membentuk belanja ritel daring.
Dalam beberapa tahun terakhir, meluasnya penggunaan platform e-commerce seperti Amazon dan eBay telah berkontribusi pada pertumbuhan substansial dalam ritel daring. Pada tahun 2007, e-commerce menyumbang 5,1% dari total penjualan ritel; kemudian pada tahun 2019, e-commerce mencapai 16,0%.
Di Indonesia sendiri, penggunaan platform e-commerce seperti Tokopedia dan Shopee telah melesat jauh, terutama semenjak tahun 2020 dengan adanya pandemi yang membuat orang-orang harus diam di rumah.
Hal ini wajib dimanfaatkan bagi semua pelaku bisnis yang ada. Dengan adanya platform yang bisa memudahkan kamu berjualan secara daring, kamu bisa menghemat dan mengefisiensikan proses bisnis yang terjadi.
Baca Juga: 6 Manfaat Digital Marketing untuk Perkembangan Bisnismu
E-commerce didukung oleh internet, di mana pelanggan dapat mengakses toko secara daring untuk menelusuri dan memesan produk atau layanan melalui perangkat mereka sendiri.
Saat pesanan dilakukan, perangkat atau browser web pelanggan akan berkomunikasi bolak-balik dengan server yang menjadi hosting situs web toko daring tersebut. Data yang berkaitan dengan pesanan kemudian akan diteruskan ke komputer pusat yang dikenal sebagai order manager, yang kemudian diteruskan ke: database yang mengelola persediaan, sistem pedagang yang mengelola informasi pembayaran (menggunakan aplikasi seperti PayPal, OVO, GoPay, atau Dana), dan komputer bank, sebelum berputar kembali ke order manager. Semua hal tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa persediaan toko dan uang pelanggan cukup untuk melanjutkan pesanan atau memproses pesanan.
Setelah pesanan divalidasi, order manager akan memberi tahu server web toko, yang kemudian akan menampilkan pesan yang memberi tahu pelanggan bahwa pesanan mereka telah berhasil diproses. Order manager kemudian akan mengirimkan data pesanan ke gudang agar produk atau layanan berhasil dikirim ke pelanggan. Pada titik ini, produk berwujud dan/atau digital dapat dikirimkan ke pelanggan, atau akses ke layanan dapat diberikan.
Platform yang menjadi hosting transaksi e-commerce dapat mencakup pasar daring yang penjual hanya perlu mendaftar untuk membuka tokonya, seperti Amazon atau Tokopedia; perangkat lunak sebagai layanan (SaaS) yang memungkinkan pelanggan 'menyewa' infrastruktur toko daring; atau alat open source bagi perusahaan untuk melakukan manajemen bisnisnya dari ‘dalam rumah’.
Baca Juga: Unsupervised Learning: Pengertian, Jenis, dan Contoh
Ada empat jenis utama model e-commerce yang dapat menggambarkan hampir setiap transaksi yang terjadi antara konsumen dan bisnis:
Business-to-business (B2B) atau bisnis-ke-bisnis adalah jenis e-commerce yang mengacu pada pertukaran elektronik produk, layanan, atau informasi antar bisnis daripada antara bisnis dan konsumen. Contohnya termasuk direktori daring dan situs pertukaran produk dan pasokan yang memungkinkan bisnis untuk mencari produk, layanan, dan informasi untuk memulai transaksi melalui antarmuka e-procurement.
Pada tahun 2017, Forrester Research memperkirakan bahwa pasar e-commerce B2B akan mencapai $1,1 triliun di Amerika Serikat pada tahun 2021, terhitung 13% dari semua penjualan B2B di negara tersebut.
Business-to-consumer (B2C) atau bisnis-ke-konsumen adalah bagian ritel dari contoh e-commerce di internet. Ini terjadi ketika bisnis menjual produk, layanan, atau informasi secara langsung kepada konsumen. Istilah ini populer selama akhir 1990-an, ketika pengecer daring dan penjual barang masih baru.
Saat ini, ada banyak toko dan mal virtual di internet yang menjual semua jenis barang konsumsi. Contoh yang paling dikenal dari situs-situs ini adalah Amazon, yang mendominasi pasar B2C di dunia, serta Tokopedia dan Shopee, yang mendominasi pasar B2C di Indonesia dan Asia Tenggara.
Consumer-to-consumer (C2C) atau konsumen-ke-konsumen adalah jenis e-commerce di mana konsumen memperdagangkan produk, layanan, dan informasi satu sama lain secara daring. Transaksi ini umumnya dilakukan melalui pihak ketiga yang menyediakan platform daring tempat transaksi dilakukan.
Lelang daring dan iklan baris adalah dua contoh platform C2C, dengan eBay dan Craigslist menjadi dua yang paling populer dari platform ini di dunia. Sedangkan di Indonesia ada Tokopedia dan Shopee. Karena eBay, Tokopedia, maupun Shopee adalah bisnis, bentuk e-commerce ini juga bisa disebut C2B2C atau konsumen-ke-bisnis-ke-konsumen.
Consumer-to-business (C2B) atau konsumen-ke-bisnis adalah jenis e-commerce di mana konsumen membuat produk dan layanan mereka tersedia secara daring bagi perusahaan untuk menawar dan membeli. Ini adalah kebalikan dari model perdagangan tradisional B2C.
Contoh populer dari platform C2B adalah e-commerce yang menjual foto, gambar, media, dan elemen desain bebas royalti, seperti iStock.
Selain empat jenis utama e-commerce yang disebutkan di atas, ada beberapa jenis e-commerce lain, yaitu:
Business-to-administration (B2A) atau bisnis-ke-administrasi mengacu pada transaksi yang dilakukan secara daring antara perusahaan dan administrasi publik atau badan pemerintah. Banyak cabang pemerintahan bergantung pada layanan elektronik atau produk dalam satu atau lain cara, terutama dalam hal dokumen hukum, register, jaminan sosial, fiskal, dan pekerjaan. Bisnis dapat menyediakan ini secara elektronik.
Baca Juga: Work Life Balance, Cara Untuk Menyeimbangkan Hidupmu
Consumer-to-administration (C2A) atau konsumen-ke-administrasi mengacu pada jenis transaksi yang dilakukan secara daring antara konsumen individu dan administrasi publik atau badan pemerintah. Pemerintah jarang membeli produk atau layanan dari warga, tetapi seorang individu biasanya sering menggunakan sarana elektronik di bidang-bidang berikut:
Mobile e-commerce (M-commerce) adalah jenis e-commerce yang sedang naik daun yang menampilkan transaksi penjualan daring yang dilakukan menggunakan perangkat seluler, seperti smartphone dan tablet. M-commerce mencakup belanja seluler, perbankan seluler, dan pembayaran seluler. Chatbot seluler juga memberikan peluang e-niaga untuk bisnis, memungkinkan konsumen menyelesaikan transaksi dengan perusahaan melalui percakapan suara atau teks.
Itu tadi adalah penjelasan singkat mengenai apa yang dimaksud e commerce, jenis, dan contohnya. Jika kamu tertarik untuk mempelajari topik ini lebih lanjut, kamu dapat mengikuti kursus e-commerce design di GreatNusa. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi website kami di sini. Semoga pembahasan mengenai apa yang dimaksud dengan e commerce ini dapat membantumu.
Manfaat e commerce bagi perusahaan meliputi proses transaksi yang lebih cepat serta biaya pemasaran yang terjangkau. Temukan penjelasannya di sini.
Ada beberapa manfaat e commerce bagi perusahaan. Apa saja itu? Simak artikel ini untuk membantumu mengetahui lebih banyak tentang manfaat e-commerce serta manfaatnya bagi perusahaan.
E-commerce dapat didefinisikan sebagai pembelian dan penjualan barang secara elektronik secara daring. Ini populer karena banyak manfaat dari e-bisnis - pemasaran internet, transfer dana elektronik, perdagangan seluler - ini dipecah menjadi dua bagian.
Belanja ritel daring yang langsung menuju ke konsumen melalui aplikasi seluler, situs web, dan bahkan asisten suara, obrolan, chatbot, dll.
Penjual menjadi bagian dari pasar daring di mana banyak penjualan pihak ketiga terjadi.
E-commerce adalah platform yang baik bagi kamu untuk mengembangkan bisnis atau perusahaan. Berikut adalah sembilan keuntungan yang bisa perusahaan dapatkan dengan memanfaatkan platform e-commerce:
Dengan menggunakan e-commerce, pelanggan dapat menghemat waktu untuk berbelanja apa yang mereka inginkan. Mereka dapat dengan mudah menelusuri banyak item sekaligus dan membeli apa yang mereka suka. Saat berbelanja daring, pelanggan dapat menemukan barang yang hanya tersedia di toko fisik yang berada jauh dari lokasi mereka atau bahkan barang yang tidak ditemukan di wilayah mereka.
Misalnya - Ahmad adalah pelanggan yang pergi ke toko untuk membeli mesin cuci. Setelah mencari di beberapa toko fisik, dia menyadari bahwa dia tidak dapat menemukan produk mesin cuci yang dia inginkan. Lalu, Ahmad mulai mencari di e-commerce dan menemukan mesin cuci yang dia inginkan. Hebatnya lagi, ada harga penawaran khusus dan bisa diantar langsung ke rumahnya.
Di sinilah e-commerce datang untuk menyelamatkan banyak pembeli. Mereka hanya perlu daring, mencari barang yang mereka inginkan, mendapatkan respons dari penjual, lalu barang akan diantar. Jauh lebih cepat dari proses belanja di toko fisik.
Daftar produk adalah apa yang dilihat pelanggan ketika mereka mencari suatu barang. Ini adalah salah satu keuntungan dalam e-commerce yang dimaksudkan untuk penjual. Poin plus bisnis daring ini adalah kamu dapat mempersonalisasi daftar produk yang kamu tawarkan setelah membuatnya. Bagian terbaiknya? Membuat daftar produk tidak membutuhkan banyak waktu, yang kamu butuhkan hanyalah nama dan kode produk tersebut seperti EAN, UPC, ISBN, atau ASIN.
Penjual dapat menambahkan gambar, deskripsi, kategori produk, harga, biaya pengiriman, dan estimasi waktu pengiriman. Jadi, hanya dengan satu fitur, kamu sudah dapat memberitahu pelanggan banyak hal tentang produk atau jasa yang kamu jual.
Berikut adalah beberapa tips untuk membuat daftar produk:
Menyesuaikan daftar produk dapat membuat produk yang kamu jual lebih menarik. Di sini penjual memiliki kendali penuh atas penyesuaian, kamu dapat menyebutkan penawaran yang tersedia, diskon, dll. Keuntungan lain dari daftar produk e-commerce adalah kebebasan dan kecepatan untuk mengunggah produknya, serta produk yang kamu tawarkan juga bisa dilihat selama 24x7 tidak seperti produk di toko fisik yang kemungkinan tutup saat malam.
Salah satu keuntungan terbesar dari e-commerce untuk perusahaan adalah pengeluaran yang lebih sedikit. Banyak penjual harus mengeluarkan banyak uang untuk menyewa toko fisik mereka. Mereka mungkin perlu membayar biaya tambahan seperti perbaikan, desain toko, inventaris, dan lain sebagainya. Dalam banyak kasus, bahkan setelah berinvestasi dalam layanan, stok, pemeliharaan, dan tenaga kerja, penjual tidak menerima laba dan ROI yang diinginkan.
Dengan toko e-commerce, penjual dapat mengurangi pengeluaran untuk pemeliharaan toko, desain toko, bahkan tenaga kerja. E-commerce lebih terjangkau dan membutuhkan investasi yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan toko fisik.
Ini juga merupakan peluang bagus bagi penjual individu dan skala kecil yang ingin mendapatkan penghasilan tetapi tidak memiliki modal awal yang diperlukan untuk membuka toko fisik.
Keuntungan dari e-commerce untuk perusahaan selanjutnya adalah penjual dapat memberikan fleksibilitas kepada pelanggannya. Salah satu sorotan adalah bahwa produk dan layanan akan selalu siap 24x7. Hasilnya, penjual dapat menawarkan barangnya kepada pelanggan di mana saja dan kapan saja pelanggan berada.
Pelanggan bisa daring semau mereka di pasar e-commerce. Ditambah, pelanggan cenderung kembali untuk pembelian berulang secara daring karena kemudahan yang mereka dapatkan. Kemudahan ini termasuk pengiriman gratis (biasanya dengan nilai belanja minimum), pengiriman pesanan ekspres, penawaran dan diskon, serta keuntungan berlangganan.
Pelanggan juga dapat membagikan ulasan tentang barang-barang yang mereka beli. Ulasan yang baik menghasilkan dua manfaat tambahan dari e-commerce: 1) pembeli mendapatkan kepercayaan di tokomu berdasarkan jumlah ulasan positif, dan 2) pembeli dapat membantumu mengidentifikasi barang-barang terlaris yang kamu tawarkan.
Dalam e-commerce, penjual dapat membandingkan produk dan harga dari kompetitor hanya dengan berakting sebagai pelanggan. Ini dapat memberi penjual ide tentang alternatif produk yang tersedia dan tarif standar yang ada, jika produk yang mereka jual kurang laris di pasaran.
Melakukan perbandingan lebih cepat secara daring dan dapat mencakup lebih banyak produk. Ini membantu menghemat waktu saat membuat perbandingan ini, karena semua detail produk kompetitor juga tersedia di toko daring. Di toko fisik, penjual mungkin tidak dapat mengakses begitu banyak detail, biasanya penjual hanya memiliki pengetahuan yang lebih baik tentang inventaris mereka sendiri.
Ini adalah satu lagi manfaat bagi pelanggan juga. Ketika orang melihat banyak barang yang siap dibeli atau ready stock, mereka merasa lebih percaya diri untuk berbelanja.
Pembeli menyukai ketika mereka memiliki banyak pilihan, termasuk untuk metode pembayaran pesanan mereka. E-commerce menyediakan beberapa mode pembayaran yang mencakup pembayaran cash, cicilan, cash on delivery, kredit, debit, dan bahkan paylater.
Hal ini sangat berguna bagi penjual karena mereka tidak lagi harus kehilangan peluang penjualan potensial karena kurangnya metode pembayaran yang tersedia seperti di toko fisik.
Penjual tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk mempromosikan barangnya. Dunia e-commerce memiliki beberapa cara yang lebih cepat dan terjangkau untuk memasarkan produk yang kamu tawarkan secara daring.
Baca Juga: Kenali Apa Itu Strategi Pemasaran Global dan Contohnya
Kebanyakan platform e-commerce di zaman sekarang sudah memiliki fitur linimasa yang dapat mempromosikan produk dengan gratis (jika produk yang kamu tawarkan adalah salah satu produk yang paling banyak dibeli), maupun dengan berbayar. Namun biaya yang perlu kamu keluarkan juga tidak akan sebanyak biaya iklan dan pemasaran yang dibutuhkan untuk mempromosikan produk secara offline.
Itu tadi adalah penjelasan singkat mengenai manfaat e-commerce untuk perusahaan. Jika kamu tertarik untuk mempelajari topik ini lebih lanjut, kamu dapat mengikuti kursus e-commerce design di GreatNusa. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi website kami di sini. Semoga pembahasan tentang 7 manfaat e commerce bagi perusahaan ini dapat membantumu.
Temukan manfaat e commerce bagi konsumen, seperti katalog yang lengkap serta harga yang lebih murah, di zaman digital. Simak penjelasannya di sini.
Manfaat e commerce bagi konsumen tidak perlu kita pertanyakan. Bukankah kamu juga merasakannya? E-commerce sangat memudahkan kita dalam memenuhi berbagai kebutuhan. Terlebih lagi saat kita tidak bisa keluar untuk berbelanja, e-commerce menjadi “jalan ninja” bagi masyarakat. Akan tetapi, masih banyak orang yang enggan untuk menggunakan e-commerce karena pengalaman buruk yang pernah mereka alami. Oleh karena itu dalam artikel ini kita akan coba mengenal apa itu e-commerce dan manfaatnya bagi konsumen, dan melihat apa yang bisa ditawarkan dari e-commerce untuk kamu.
E-commerce adalah singkatan dari electronic commerce atau perdagangan elektronik. Seperti namanya, e-commerce merupakan tempat perdagangan yang akan mengandalkan sistem elektronik dan disajikan secara daring (online). Saat ini, perdagangan yang dilakukan secara online juga sudah banyak dipraktikkan oleh masyarakat. Saat kita ingin berbelanja dengan cepat, pasti e-commerce langsung terlintas di pikiran kita. Di Indonesia sendiri, perkembangan e-commerce meningkat cukup pesat.
Ini terbukti dari masuknya Indonesia ke dalam 10 besar negara yang memiliki pertumbuhan e-commerce tercepat di dunia. Bahkan pada tahun 2018 saja, pertumbuhan e-commerce di Indonesia mencapai angka 78%. Selain itu, e-commerce tidak hanya memiliki satu jenis saja, melainkan ada enam jenis perdagangan online yang saat ini dilakukan. Berikut adalah keenam jenis e-commerce, beserta penjelasan singkatnya.
Baca Juga: 7 Manfaat E Commerce Bagi Perusahaan
Dari keenam jenis yang ada, mungkin kita lebih familiar dengan jenis perdagangan online B2C yang selalu kita gunakan di HP kita. Saat ini ada dua e-commerce yang sedang berada di puncak dan paling banyak dikunjungi oleh masyarakat. E-commerce tersebut adalah yang berwarna oranye dan hijau. Biasanya masyarakat membandingkan harga yang ada di kedua e-commerce tersebut, karena perbandingan harga dan kualitas barang tidak cukup hanya dalam satu e-commerce saja.
Berikut ini adalah bermacam manfaat yang akan pelanggan dapatkan saat mereka menggunakan e-commerce.
Seperti yang sudah sempat disinggung pada penjelasan awal, e-commerce dapat memudahkan kita untuk memenuhi kebutuhan. Khususnya e-commerce jenis B2C yang digunakan masyarakat dalam membeli berbagai macam barang, salah satunya adalah kebutuhan sehari-hari. Semua bisa dibeli oleh pelanggan secara langsung dari Handphone mereka.
Tinggal menyentuh layar HP beberapa kali, maka produk yang dipesan akan langsung dikirim ke rumah pelanggan. Apalagi dengan aktivitas luar ruangan yang semakin terbatas, kita tidak perlu lagi khawatir akan bahan makanan yang mulai menipis di rumah. Hal ini juga menghemat waktu kita. Bila sebelumnya kita akan menghabiskan banyak waktu dalam perjalanan untuk bisa sampai ke tempat perbelanjaan, sekarang semunya bisa dilakukan kurang dari 5 menit.
Kebutuhan apa pun bisa kita penuhi dengan melihat isi katalog produk yang sudah disediakan oleh penjual. Terdapat foto dan deskripsi produk yang memudahkan kita memahami kualitas dari produk tersebut. Foto dalam katalog yang dimasukkan bahkan tidak hanya dari satu angle, melainkan beberapa angle untuk memperlihatkan produk secara menyeluruh kepada pelanggan.
Mulai dari produk pakaian, makanan, perlengkapan tulis, perabotan, alat elektronik dan lain-lain sudah dilengkapi dengan foto yang menarik. Jika foto yang tercantum dirasa kurang, kamu bisa meminta kepada penjual untuk memberikan foto tambahan yang lebih jelas.
E-commerce juga membuat pelanggan bisa membeli barang kebutuhan lebih murah daripada di toko fisik. Terdapat berbagai promo dan diskon menarik yang bisa pelanggan dapatkan saat berbelanja. Selain mendapatkan promo dan diskon, hal yang paling disukai pelanggan adalah gratis ongkir. Adanya kupon gratis ongkir membuat pelanggan tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk jasa pengiriman. Melalui promo seperti ini, sebagai pelanggan tentu kita akan sangat merasa sangat diuntungkan.
Baca Juga: 7 Strategi Harga untuk Meningkatkan Penjualan
Saat biaya operasional penjual turun, harga produk yang mereka jual juga menurun. Hal ini tentu saja mendatangkan keuntungan bagi pelanggan, karena dapat menikmati produk yang dibeli dengan harga yang sangat terjangkau. Belum lagi jika ada acara-acara tertentu di setiap bulannya yang memberikan diskon besar dan sangat menggoda para pelanggan untuk melakukan pembelian.
Sebagai pelanggan, kita pasti ingin mendapatkan harga yang sesuai dengan kualitas produk yang ingin dibeli. Sebelum menjatuhkan pilihan pada suatu produk, pasti kita akan mencoba membandingkannya dengan produk yang ada di toko online. Adanya katalog online dan beragam kemudahan lainnya yang tersedia, kita jadi dapat membandingkan beragam produk dengan sangat mudah.
Bila dibandungkan dengan pusat perbelanjaan dimana kita harus berkeliling dari toko yang satu ke toko yang lain, maka di e-commerce kita hanya perlu mengetik nama produk yang diperlukan, lalu akan muncul tampilan berbagai foto produk yang sama. Kita hanya perlu memilih merek, harga, kualitas dan lokasi dari penjual produk tersebut.
Saat ini kita bahkan dimudahkan saat ingin membeli produk yang hanya tersedia di daerah tertentu saja. Tidak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk tiket kendaraan, tempat menginap atau kebutuhan lainnya, karena kita tidak akan perlu pergi ke daerah tersebut. Langsung lihat produk mana yang ingin kita beli, melalui beberapa klik, produk yang diingikan bisa dipesan dengan cepat.
E-commerce tidak hanya menguntungkan kamu sebagai pelanggan, loh. Jika kamu sedang merencanakan untuk membuka bisnis, e-commerce bisa jadi salah satu platform yang bisa kamu gunakan. Kemudahan bagi para penjual tentu saja tersedia dalam e-commerce. Salah satunya dalam pemasaran produk yang perlu kamu lakukan.
Menaruhnya di e-commerce bisa memudahkan kamu sebagai penjual dan tentunya untuk pelanggan, seperti yang baru saja kita bahas di atas. Namun tidak perlu terburu-buru. Jika kamu merasa masih perlu belajar sebelum membuka bisnis kamu sendiri, kamu tentu bisa melakukannya. Saat ini sudah banyak kelas daring (online) yang disediakan secara gratis untuk orang-orang yang ingin belajar seperti kamu.
Salah satunya adalah GreatNusa!
GreatNusa hadir dengan berbagai kursus berbentuk daring (online). Kamu hanya perlu memilih topik yang kamu inginkan. Jadi tunggu apalagi? GreatNusa bisa jadi pilihan kursus daring (online) bagi kamu, misalnya seperti kursus e-commerce design. Sekali lagi, semoga penjelasan manfaat e commerce bagi konsumen berhasil meyakinkan kamu untuk menggunakannya, ya!
Unsupervised learning adalah salah satu jenis pembelajaran mesin yang memiliki banyak manfaat. Temukan pengertian, jenis, dan metodenya di sini.
Unsupervised learning adalah penggunaan algoritma kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) untuk mengidentifikasi pola dalam kumpulan data yang berisi titik data yang tidak diklasifikasikan atau diberi label.
Jika kamu bukan berasal dari bidang IT, mungkin kamu akan merasa asing dengan istilah unsupervised learning. Dalam artikel GreatNusa kali ini, kami akan membahas beragam jenis unsupervised learning beserta contohnya.
Unsupervised learning atau pembelajaran tak terarah adalah teknik pembelajaran mesin di mana pengguna tidak perlu mengawasi modelnya. Sebaliknya, pembelajaran tak terarah memungkinkan model bekerja sendiri untuk menemukan pola dan informasi yang sebelumnya tidak terdeteksi, terutama yang berkaitan dengan data yang tidak berlabel.
Baca Juga: Apa Itu Data Science dan Fungsinya dalam Dunia Kerja
Algoritma unsupervised learning memungkinkan pengguna untuk melakukan tugas pemrosesan yang lebih kompleks dibandingkan dengan supervised learning. Namun, pembelajaran tak terarah bisa lebih tidak terduga dibandingkan dengan metode pembelajaran alami lainnya. Algoritma pembelajaran tak terarah termasuk pengelompokan, deteksi anomali, jaringan saraf, dan lain-lain.
Clustering adalah konsep penting dalam pembelajaran tak terarah. Clustering biasanya berkaitan dengan menemukan struktur atau pola dalam kumpulan data yang tidak dikategorikan. Algoritma unsupervised learning jenis clustering akan memproses data dan menemukan kluster (grup) alami jika ada dalam data.
Kamu juga dapat mengubah berapa banyak kluster yang harus diidentifikasi oleh algoritma. Ini memungkinkan kamu untuk menyesuaikan perincian grup ini.
Ada berbagai jenis pengelompokan yang dapat kamu manfaatkan:
Dalam metode clustering yang satu ini, data dikelompokkan sedemikian rupa sehingga satu data hanya dapat dimiliki oleh satu kluster saja.
Contoh: K-means
Dalam teknik clustering ini, setiap data adalah sebuah kluster. Penggabungan berulang antara dua kluster terdekat mengurangi jumlah kluster.
Contoh: Hierarchical cluster
Dalam teknik ini, himpunan fuzzy digunakan untuk mengelompokkan data. Setiap titik dapat dimiliki oleh dua kluster atau lebih dengan derajat keanggotaan yang berbeda.
Di sini, data akan dikaitkan dengan nilai keanggotaan yang sesuai.
Contoh: Fuzzy C-Means
Teknik ini menggunakan distribusi probabilitas untuk membuat cluster
Contoh: Keyword di bawah ini
dapat dikelompokkan menjadi dua kategori "sepatu" dan "sarung tangan" atau "pria" dan "wanita."
Aturan asosiasi memungkinkan kamu untuk membuat asosiasi di antara objek data di dalam database besar. Teknik pembelajaran tak terarah ini adalah tentang menemukan hubungan yang menarik antara variabel dalam database besar. Misalnya, orang yang membeli rumah baru kemungkinan besar akan membeli perabotan baru.
Contoh lain:
Sementara unsupervised learning digunakan terhadap data yang tidak diberi label, unsupervised learning menggunakan kumpulan data berlabel untuk melatih algoritme untuk mengidentifikasi dan mengurutkan berdasarkan label yang disediakan.
Objek input, atau sampel, memiliki label yang sesuai sehingga algoritma belajar mengidentifikasi dan mengklasifikasikan objek input yang cocok dengan label yang sama.
Dengan kata lain, algoritma membuat peta dari input yang diberikan ke hasil tertentu berdasarkan apa yang mereka pelajari dari data pelatihan yang telah diberi label oleh teknisi machine learning atau data scientist.
Selain itu, supervised learning menggunakan data pelatihan berlabel dan data validasi berlabel. Hal ini memungkinkan keakuratan keluaran pembelajaran yang diawasi untuk diperiksa keakuratannya dengan cara yang tidak dapat diukur dengan pembelajaran tak terarah. Teknisi machine learning atau data scientist dapat memilih untuk menggunakan kombinasi data berlabel dan tidak berlabel untuk melatih algoritma mereka. Opsi di antara ini secara tepat disebut pembelajaran semi-diawasi.
Berikut adalah beberapa perbedaan antara unsupervised learning dan supervised learning dalam tabel:
Parameter | Unsupervised Learning | Supervised Learning |
Input Data | Algoritma digunakan terhadap data yang tidak berlabel | Algoritma dilatih menggunakan data berlabel |
Kompleksitas Komputasi | Unsupervised learning sangat kompleks secara komputasi | Supervised learning adalah metode yang lebih sederhana |
Akurasi | Metode yang kurang akurat namun tetap dapat dipercaya | Metode yang sangat akurat dan dapat dipercaya |
Mari kita ambil contoh pembelajaran tak terarah untuk bayi dan anjing peliharaan keluarganya. Bayi tersebut tahu dan mengidentifikasi anjing ini. Beberapa minggu kemudian seorang teman dari keluarganya membawa seekor anjing dan mencoba bermain dengan bayinya.
Bayi tersebut belum pernah melihat anjing yang di bawah teman dari keluarganya ini sebelumnya. Namun, bayi tersebut mengenali banyak fitur dari anjing yang di bawah teman dari keluarganya itu (2 telinga, 2 mata, berjalan dengan 4 kaki) yang sama seperti anjing peliharaannya.
Bayi tersebut selanjutnya mengidentifikasi hewan baru itu sebagai anjing. Ini adalah unsupervised learning, di mana kamu tidak diajarkan tetapi kamu belajar dari data yang ada dan belum dilabelkan tersebut (dalam hal ini data tentang seekor anjing.) Jika ini adalah supervised learning, seseorang akan memberi tahu bayi tersebut bahwa itu adalah anjing juga sama seperti anjing peliharaannya.
Selanjutnya, ini adalah beberapa penerapan teknik Unsupervised Learning:
Unsupervised learning dapat mengidentifikasi pola yang sebelumnya tidak diketahui dalam data. Ini bisa lebih mudah, lebih cepat, dan lebih murah untuk digunakan daripada supervised learning karena pembelajaran tak terarah tidak memerlukan pekerjaan manual yang terkait dengan pelabelan data yang dibutuhkan pembelajaran terawasi. Ditambah, unsupervised learning dapat bekerja dengan data real-time untuk mengidentifikasi suatu pola.
Meskipun fitur unsupervised learning tersebut sangat berguna, ada beberapa kelemahan atau kekurangan yang perlu kamu ketahui, antara lain:
Jika kamu berminat untuk mempelajari lebih lanjut tentang topik ini, kamu bisa mengikuti kursus belajar machine learning pemula di GreatNusa. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi website kami di sini. Semoga setelah membaca artikel ini, kamu semakin paham bahwa unsupervised learning adalah penggunaan AI untuk mengidentifikasi pola dalam kumpulan data yang berisi titik data yang tidak diklasifikasikan atau diberi label.
Supervised learning adalah metode pembelajaran mesin yang memiliki banyak aplikasi. Temukan pengertian serta contohnya di artikel berikut ini.
Supervised learning adalah salah satu metode algoritma yang digunakan dalam machine learning. Apakah kamu pernah mendengar mengenai supervised learning ataupun machine learning?
Melalui artikel ini, GreatNusa akan memberikan informasi lengkap seputar supervised learning dan juga informasi lainnya yang berhubungan dengan algoritma tersebut. Namun, sebelum masuk ke dalam pembahasan yang lebih lanjut mengenai supervised learning, mari kita pahami terlebih dahulu apa itu machine learning.
Bidang teknologi AI (Artificial Intelligence) terus berkembang pesat, khususnya dalam machine learning atau pembelajaran mesin. Jadi, apa itu machine learning?
Machine learning merupakan algoritma yang dimasukkan ke dalam mesin agar dapat melakukan pembelajaran secara mandiri, tanpa adanya bantuan dari manusia. Machine learning ini memiliki kemampuan untuk menggali data, mempelajari data, dan menghasilkan output ke dalam beberapa aksi berdasarkan data yang didapat.
Baca Juga: Apa Itu Data Science dan Fungsinya dalam Dunia Kerja
Konsep algoritma machine learning ini sudah pernah dikemukakan sejak tahun 1920-an oleh para ilmuwan matematika yaitu Thomas Bayer, Adrien Marie Legendre, dan Andrey Markov. Mereka yang mengemukakan dan mengembangkan model machine learning.
Di dalam kehidupan manusia saat ini, kehadiran machine learning tentu saja memiliki manfaat yang sangat besar. Machine learning dapat mempelajari apa yang penggunanya butuhkan, hal-hal yang menarik perhatian mereka, dan lain sebagainya.
Lalu, bagaimana machine learning ini dapat melakukan pembelajaran mandiri? Di sinilah kita akan masuk ke dalam pembuka pembahasan dari supervised learning atau pembelajaran terarah.
Machine learning memiliki 2 teknik dasar pembelajaran mandiri yaitu supervised learning dan unsupervised learning. Kedua teknik dasar pembelajaran tersebut memiliki cara pembelajaran yang berbeda sehingga penerapannya pun didasarkan pada kebutuhan pembelajaran dari machine learning itu sendiri.
Sebagai contoh, setiap orang pasti memiliki cara belajar yang berbeda-beda. Ada orang yang dapat memahami topik pembelajaran hanya dengan membaca saja, ada yang harus mendengarkan materi pembelajaran dalam bentuk auditori, dan ada juga orang yang harus menulis ulang.
Perbedaan cara pembelajaran masing-masing orang tersebut juga berlaku di dalam pembelajaran machine learning. Jadi, supervised learning dan unsupervised learning adalah 2 cara pembelajaran yang berbeda dalam machine learning.
Setelah memahami apa itu machine learning, sekarang mari kita masuk ke dalam topik pembahasan utama yaitu pengertian dari pembelajaran terarah. Pada machine learning, proses pembelajaran yang dilakukan di bawah pengawasan atau adanya supervisor disebut dengan supervised learning.
Apa maksud dari proses pembelajaran yang diawasi? Bukankah machine learning merupakan AI yang dapat melakukan proses pembelajaran secara mandiri?
Dalam menyusun algoritma dengan teknik pembelajaran pembelajaran terarah, ada model yang dijadikan sebagai patokan untuk mendapatkan tingkat akurasi yang tinggi. Ketika machine learning ingin mempelajari suatu hal yang baru dan memberikan output, algoritmanya akan membandingkan dengan model yang sudah dibuat dan hal inilah yang dimaksud dari cara pembelajaran dari supervised learning.
Sebagai contoh, kamu sering memesan makanan melalui aplikasi online. Mayoritas makanan yang kamu pesan adalah menu yang menyediakan seafood seperti nasi goreng seafood, kerang hijau saus padang, bakso kepiting, dan lainnya.
Dari makanan-makanan yang sering kamu pesan tersebut, aplikasi online yang digunakan akan memberikan berbagai rekomendasi resto baru yang belum pernah dicoba sebelumnya. Rekomendasi resto tersebut dapat dipastikan memiliki menu yang menyajikan seafood dalam menunya.
Apabila kita masukkan contoh tersebut ke dalam pembelajaran terarah, seluruh output yang dihasilkan dalam machine learning akan disesuaikan dengan model yang sudah dibuat. Semakin banyak data yang dimasukkan ke dalam model tersebut, maka output yang dikeluarkan akan memiliki tingkat akurasi yang lebih tinggi lagi.
Jika berbicara dari segi teknisnya, supervised learning memiliki dua variabel yaitu X sebagai variabel input dan Y sebagai variabel output. Rumus dari pemetaan variabel algoritma supervised learning adalah Y = f(X).
Dari rumus tersebut, kita dapat melihat bahwa tujuan yang ingin diperoleh dari pembelajaran terarah adalah untuk memahami fungsi pemetaan dari variabel X untuk dijadikan sebagai output pada variabel Y. Data-data yang dimasukkan sebagai variabel X dapat memprediksi hasil yang akan dikeluarkan oleh variabel Y.
Machine learning memiliki 2 cara pembelajaran yaitu supervised learning dan unsupervised learning. Kamu sudah mempelajari apa itu supervised learning dan sekarang kita akan melihat apa perbedaan dari kedua proses pembelajaran ini.
Unsupervised learning merupakan proses pembelajaran yang berfokus pada eksplorasi data. Algoritma ini tidak membutuhkan model atau pengawasan seperti pembelajaran terarah.
Machine learning yang menggunakan algoritma unsupervised learning dapat mempelajari data dan mencari polanya. Pola tersebut yang kemudian akan diklasifikasikan menjadi kategori-kategori tertentu untuk memudahkan hasil output dari machine learning ke depannya.
Unsupervised learning tidak memiliki model ataupun target variabel sehingga rumus pemetaannya menjadi f(X) saja. Hal ini dikarenakan kembali lagi kepada fokus dari pembelajaran yang dilakukan adalah untuk eksplorasi dan mengelompokkan data.
Kesimpulannya, perbedaan dari supervised learning dan unsupervised learning ini dapat dilihat dari adanya target variabel Y atau tidak. Selain itu, unsupervised learning tidak membutuhkan model yang digunakan dalam data training sedangkan supervised learning membutuhkan model untuk dapat memberikan hasil output yang tepat.
Apakah kamu dapat menebak teknologi apa saja di dunia kita saat ini yang menerapkan supervised learning dan mana yang menggunakan unsupervised learning? Kedua algoritma ini mudah sekali untuk ditemukan dalam teknologi yang bahkan kamu gunakan sehari-hari.
Pertama-tama, mari kita lihat contoh penerapan dari supervised learning dalam dunia teknologi saat ini. Salah satu contoh yang paling lekat dengan kehidupan kita sehari-hari adalah marketplace.
Marketplace merupakan website yang berfungsi sebagai wadah bagi para pelaku bisnis agar mereka dapat menjual produk tanpa harus memiliki website sendiri. Marketplace ini menerapkan algoritma supervised learning dalam sistem chatbot.
Perlu kamu ketahui, chatbot sangat bermanfaat bagi para pelaku bisnis untuk meningkatkan sistem layanan mereka agar pengguna bisa ditangani dengan cepat. Di dalam chatbot itu sendiri, pengguna dapat memasukkan data-data yang dijadikan sebagai model pembelajaran agar bisa memberikan output atau jawaban sesuai dengan yang dibutuhkan oleh pengguna.
Marketplace ini juga secara tidak langsung mengadopsi sistem algoritma unsupervised learning dalam mempelajari pencarian yang dilakukan oleh pengguna. Machine learning akan mempelajari pola pencarian yang dilakukan oleh pengguna untuk kemudian diklasifikasi ke dalam kategori-kategori toko yang dapat menarik perhatian mereka.
Sekian informasi dari GreatNusa tentang supervised learaning. Supervised learning adalah salah satu metode pembelajaran mesin yang efektif untuk Apabila kamu ingin mempelajari lebih lanjut mengenai machine learning, GreatNusa menyediakan kursus belajar machine learning pemula.
Dalam kursus tersebut, kamu akan mempelajari segala informasi dasar yang berhubungan dengan machine learning. Tentu saja, di dalamnya kamu akan mempelajari kembali secara lebih dalam mengenai pengertian pembelajaran terarah dan informasi penting lainnya.