Menampilkan 31 - 36 dari 227 Artikel
Contoh perencanaan agregat pada perusahaan meliputi pengurangan biaya produksi dan peningkatan fasilitas. Temukan penjelasannya di artikel berikut ini.
Banyak contoh perencanaan agregat pada perusahaan yang bisa diterapkan dalam kondisi tertentu. Perencanaan agregat merupakan salah satu solusi perusahaan agar terdapat keseimbangan antara sumber daya dan produksi output yang dihasilkan. Jenis perencanaan ini juga memiliki strategi dan metodenya sendiri selama melakukan prosesnya.
Mayoritas perusahaan memilih perencanaan agregat untuk diterapkan dalam manajemennya. Perencanaan ini dianggap relevan dengan tujuan bisnis yang ingin dicapai pada umumnya. Kamu bisa lihat berbagai contoh perencanaan agregat untuk kemudian diterapkan dalam pekerjaan.
Perencanaan agregat adalah langkah perusahaan dalam merencanakan proses produksi dalam jangka waktu menengah (biasanya tiga sampai 18 bulan). Rencana tersebut dibuat dengan pertimbangan sumber daya yang dimiliki serta biaya produksi yang dianggarkan. Perencanaan agregat menjadi solusi untuk memaksimalkan proses produksi suatu perusahaan agar terus bekerja tanpa ada interupsi.
Meski dirancang dalam jangka waktu menengah, perencanaan agregat ini bisa menjadi alat bantu untuk mencapai tujuan jangka panjang yang ingin dicapai. Perencanaan agregat juga dianggap sebagai penghubung antara rencana harian dan jangka panjang yang telah dibuat.
Fungsi rencana agregat adalah mencari titik temu antara permintaan dan penawaran produk suatu perusahaan lewat tantangan dan halangan yang sering terjadi. Dari sini, kamu bisa paham bahwa perencanaan agregat juga berguna untuk memberikan evaluasi selama proses kerja.
Karena berkaitan dengan output produksinya, perusahaan harus paham dengan metode pengukuran output sebelum membuat rencana agregat. Penghitungan output akan lebih mudah jika produknya hanya satu jenis. Lain halnya jika produk tersebut bervariasi, perusahaan harus memiliki pengukuran output-nya sendiri untuk menentukan kesuksesan dalam mencapai tujuannya.
Rencana agregat suatu perusahaan membutuhkan data yang akurat dan relevan tentang sumber daya yang dimilikinya, seperti bahan baku produk, peralatan produksi dan karyawan yang bekerja di dalamnya. Analisis permintaan dan penawaran perusahaan juga dibutuhkan untuk menciptakan rencana agregat.
Perusahaan juga terbantu jika manajemennya menerapkan perencanaan agregat meski hanya jangka menengah. Tujuan jangka panjang bisa dicapai secara bertahap dengan berbagai cara untuk mencapainya. Penggunaan sumber daya yang efisien merupakan satu-satunya implementasi rencana agregat yang telah dibuat perusahaan.
Membuat perencanaan agregat memang didasarkan pada asumsi dan perkiraan akan output produk yang dihasilkan. Namun, perencanaan agregat akan berhasil apabila didasarkan pada hasil yang relevan oleh suatu perusahaan.
Perencanaan agregat juga memiliki strategi dalam implementasinya. Ada tiga strategi yang umumnya diterapkan oleh perusahaan, yaitu:
Strategi ini bertujuan untuk mengejar permintaan pasar dengan meminimalisir penggunaan sumber daya. Strategi ini terbilang sukses karena permintaan pun berhasil dipenuhi. Perusahaan bisa menjaga alur dan tingkat produksi agar permintaan produknya tercapai.
Strategi ini lebih menekankan pada proses mempertahankan tenaga kerja atau tingkat produksi setiap waktunya. Hasilnya, produksi output pun menjadi lebih konsisten. Pure level strategy berguna untuk membantu perusahaan dalam mengatur fluktuasi permintaan dan perubahan tren pasar agar menerapkan cara yang berbeda dalam operasionalnya.
Sesuai namanya, hybrid strategy merupakan kombinasi antara dua strategi di atas. Contohnya, meningkatkan sumber daya produksi tambahan secara berkala untuk memenuhi permintaan.
Apapun strategi yang diterapkan, rencana agregat memiliki banyak keuntungan bagi perusahaan saat dipenuhi. Keuntungan utamanya: adanya keseimbangan permintaan produksi jangka pendek dan panjang sekaligus mengoptimalkan produktivitasnya demi mencapai profit.
Keuntungan lain dari perencanaan agregat sebagai berikut:
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, perencanaan agregat sudah banyak diterapkan dalam perusahaan demi mencapai tujuan jangka panjang. Penerapan perencanaan agregat tidak hanya berpatok pada sumber daya produk, tapi juga manajemen karyawannya. Tujuannya sama, yakni meningkatkan output produksi perusahaan hingga permintaan pasar dipenuhi sekaligus menjaga pengelolaan sumber daya yang tersedia.
Contoh aplikasi perencanaan agregat dalam perusahaan selalu disesuaikan tujuan yang ingin dicapai. Mulai dari pengurangan biaya produksi hingga peningkatan fasilitas, inilah contoh perencanaan agregat yang bisa diterapkan dalam perusahaan.
Bahan baku untuk menciptakan produksi dalam pabrik sebenarnya berlimpah, tapi sering terbuang sia-sia karena produksinya sudah terpenuhi. Biaya bahan baku juga bisa dikurangi, salah satunya memilih bahan dengan harga yang lebih murah tapi berkualitas bagus.
Contohnya, perusahaan otomotif memproduksi mobil sebanyak 500 buah dalam satu bulan, padahal bahan baku yang tersedia masih cukup untuk memproduksi 1.000 mobil lagi. Perencanaan agregat mengatur pemakaian bahan baku tersebut dan mengurangi suplainya agar biaya produksi tetap terjaga. Perusahaan otomotif tersebut bisa memenuhi permintaan pasar terhadap produknya karena sudah ada riset yang dilakukan.
Apakah kamu pernah mendengar istilah karyawan kontrak atau paruh waktu (part-time) yang bekerja di suatu pabrik? Ini contoh perencanaan agregat perusahaan terkait manajemen sumber daya manusia.
Perusahaan juga memiliki karyawan yang dianggap tidak mampu lagi mengerjakan pekerjaannya. Mau tidak mau, mereka harus melakukan PHK dan mencari penggantinya yang lebih baik. Contohnya, laborat yang sudah bekerja selama 10 tahun lebih sudah tidak mumpuni lagi karena faktor usia harus digantikan oleh karyawan baru demi meningkatkan produktivitas perusahaan.
Tujuan perencanaan agregat ini dicapai saat perusahaan atau bisnis mendapati angka permintaan yang tinggi dibandingkan sebelumnya. Perusahaan mana yang tidak ingin mendapat keuntungan sembari melihat kepuasan pelanggan? Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan harus meningkatkan jumlah produksi sebelum waktu yang ditentukan.
Misalnya, restoran fast food yang memberikan bonus merchandise artis populer otomatis mendapatkan angka permintaan yang tinggi. Untuk mencapai profitnya, restoran tersebut harus meningkatkan jumlah produksi selama beberapa waktu agar permintaan pun dipenuhi.
Tujuan terakhir perencanaan agregat yakni peningkatan fasilitas dan sarana untuk memproduksi output-nya. Bisa juga memaksimalkan penggunaan fasilitas tersebut agar kualitas produknya semakin baik.
Contohnya, perusahaan tekstil yang memproduksi baju menggunakan mesin jahit. Ternyata, ada mesin jahit yang berguna untuk membuat dekorasi payet di bajunya. Alhasil, perusahaan tekstil tersebut beralih ke mesin jahit berteknologi lebih canggih untuk menjahit baju sekaligus menambahkan dekorasi payet.
Kamu bisa belajar lebih banyak tentang perencanaan mata kuliah manajemen operasional yang diadakan di GreatNusa. Siapa bilang kuliah manajemen harus dihadiri secara terstruktur di sebuah universitas? Justru kamu bisa belajar manajemen secara online yang sangat berguna untuk perkembangan karier pada masa depan. Penerapan contoh perencanaan agregat pada perusahaan di atas pun lebih mudah setelah kamu ikut kursus dari GreatNusa ini.
Kenali strategi pemasaran global dan contohnya serta keuntungannya, mulai dari meningkatkan profit hingga kesempatan branding di artikel berikut ini.
Strategi pemasaran global dan contohnya sudah banyak diterapkan oleh berbagai perusahaan di Indonesia. Tipe pemasaran ini membutuhkan upaya yang lebih besar dari pemasaran lainnya, termasuk digital marketing yang sedang naik daun saat ini. Perusahaan harus membuat strategi dan perencanaan yang matang agar pemasaran global tidak menemui jalan buntu.
Gelombang globalisasi membuat pemasaran bisnis lintas negara menjadi hal yang tidak mustahil untuk dilakukan. Perusahaan multinasional yang berada di Indonesia menjadi bukti keberhasilan pemasaran global, terlepas dari risiko yang dihadapi selama prosesnya. Batas dunia seolah-olah hilang dengan hadirnya internet, tapi pemasaran global bukan hal yang mudah untuk dilakukan.
Manajemen pemasaran perusahaan harus paham dengan teori pemasaran global jika ingin membawa perusahaannya di kancah dunia. Tujuan bisnis agar maju di dunia global memang dirancang oleh CEO atau founder, tapi seluruh orang di dalamnya harus turut andil mencapainya. Salah satunya adalah memahami pemasaran global dan belajar dari perusahaan yang telah sukses dalam implementasinya.
Pemasaran global adalah salah satu strategi marketing untuk mengekspansi bisnis ke pasar dunia secara global. Tujuannya adalah menjangkau area pasar baru yang bervariasi dengan produk-produk atau eksistensi bisnis tersebut. Harus diingat bahwa setiap negara atau daerah memiliki kebudayaan yang berbeda, jadi global marketing menuntut perusahaan untuk bisa beradaptasi dengan mudah.
Strategi ini tidak melulu berbicara tentang menjual atau mempromosikan produk bisnis di negara lain. Pilar 4P dalam marketing, yakni product (produk), pricing (harga), promotions (promosi) dan place (tempat) juga harus dioptimalkan dalam melakukan pemasaran global. Belum lagi, perusahaan harus memperhatikan proses dalam pemasaran, mulai dari analisa, perencanaan, pencatatan hasil dan evaluasi keberhasilannya.
Proses pemasaran dalam perusahaan termasuk pekerjaan manajemen yang sangat membutuhkan perencanaan (planning) di dalamnya. Begitu pula dalam pemasaran global, perusahaan tidak bisa langsung mempromosikan produk atau bisnisnya di negara lain. Langkah tersebut malah membawa kegagalan besar yang berujung pada kerugian perusahaan.
Pentingnya perencanaan, termasuk menilai pilar 4P tersebut, membuat proses pemasaran global jadi sedikit terarah. Perlahan, produk yang dipasarkan dengan perencanaan pun berhasil populer dan digemari oleh masyarakat setempat.
Sekilas dijelaskan bahwa setiap negara dan daerah memiliki budaya dan kondisi yang berbeda. Perusahaan yang menerapkan pemasaran global harus memiliki tingkat adaptasi (adaptability) yang tinggi. Mereka mampu menyesuaikan produknya sesuai dengan kebutuhan atau selera target pasar mereka.
Tujuan strategi pemasaran global yang ingin dicapai juga harus bertahap. Mulailah dengan membangun brand awareness di negara tujuan, baru perusahaan bisa menargetkan laba yang kompetitif untuk diraih. Perusahaan juga harus menjadi jawaban atau solusi atas masalah yang dihadapi oleh target pasar barunya, dengan cara aktif melakukan riset pasar.
Baca Juga: 7 Strategi Digital Marketing Yang Efektif Tingkatkan Penjualan
Pemasaran global membawa keuntungan yang cukup banyak bagi perusahaan, terlepas dari tantangan yang dihadapi selama prosesnya. Pimpinan perusahaan mendambakan bisnis atau produknya dikenal lebih luas lagi, bahkan melantai di pasar internasional.
Berikut ini adalah manfaat yang bisa dirasakan oleh perusahaan saat berhasil melakukan pemasaran global:
Pemasaran global memang membutuhkan biaya yang tidak sedikit, tapi akan mendatangkan kesempatan baru dalam meraih profit. Perusahaan yang berani menempuh pemasaran global akan melihat peluang pasar baru yang lebih besar di negara lain.
Keberhasilan pemasaran global ini akan meningkatkan angka penjualan produk perusahaan. Kondisi ini pun berujung pada angka keuntungan yang semakin meningkat dan bisa dirasakan oleh perusahaan.
Promosi secara global sudah jelas membawa nama brand atau perusahaan semakin dikenal luas. Brand awareness dan reputasi pun meningkat selama strateginya dilakukan dengan tepat.
Ekspansi bisnis ke pasar global ini membangun brand awareness di warga lokal, sehingga timbul kepercayaan untuk menggunakan produknya. Lihat saja brand fashion asal luar negeri yang sering didengar, mereka memiliki nilai kepercayaan (trust) yang lebih tinggi di mata target pasarnya.
Perusahaan yang memasarkan produknya secara global tentu berharap bahwa produknya diterima dengan baik oleh target pasarnya. Mereka berusaha meningkatkan produknya agar bisa digunakan oleh warga lokal. Tidak hanya produk, perusahaan juga berupaya untuk memahami perilaku target pasar saat berbelanja, termasuk menyesuaikan sistem pembayaran yang berbeda di negara asalnya.
Perusahaan mana yang tidak ingin melakukan ekspansi global setelah membaca keuntungan di atas? Masalahnya, menjalankan strategi pemasaran global tidak semudah yang dibayangkan. Meski digital marketing bisa menjadi alat bantu utama untuk melakukan pemasaran global, masih banyak tantangan yang harus dilalui demi menjemput tujuan tersebut.
Faktanya, sudah banyak perusahaan Indonesia yang berhasil memasarkan produknya secara global. Terlepas dari fakta bahwa mayoritas perusahaan tersebut didirikan sejak pertengahan abad 20, mereka tetap berhasil menembus pasar global dengan produk yang dihasilkan. Banyak sekali upaya yang dilakukan oleh beberapa perusahaan ini agar produk mereka tetap laris dan digemari secara global.
Contohnya, perusahaan nata de coco asal Indonesia yang berhasil menembus pasar Jepang. Rahasia keberhasilan perusahaan ini adalah mereka terus meningkatkan kualitas produknya agar sesuai dengan standar makanan negeri tersebut. Peningkatan kualitas dan inovasi produk yang terus dilakukan membuat perusahaan lain berhasil mendulang keuntungan dari negeri Matahari Terbit tersebut.
Minuman jamu yang identik dengan Indonesia berhasil menembus pasar global, mulai dari Asia Tenggara hingga Eropa berkat kinerja perusahaannya. Saat itu, masih banyak negara barat seperti Eropa yang memandang rendah obat herbal ini. Kendati demikian, perusahaan mau menjawab tantangan tersebut dengan membangun pabrik berstandar internasional untuk memproduksi jamu. Peningkatan mutu produk menjadi solusi perusahaan jamu dalam memenangkan pasar global.
Satu lagi contoh yang bisa ditiru adalah perusahaan sepeda asal Sidoarjo yang kini dikenal di 62 negara, mulai dari negara Asia hingga Amerika. Agar bisa memenangkan pasar global, perusahaan ini harus meningkatkan kualitas sepedanya agar aman dikendarai. Perusahaan ini juga tidak menjadi ‘kacang lupa kulitnya’, dibuktikan dengan banyaknya toko yang masih eksis di negara ini.
Baca Juga: Pengertian Manajemen Produksi dan Fungsinya
Masih banyak contoh sukses perusahaan Indonesia lainnya dalam menjangkau pasar global yang bisa kamu temukan sendiri. E-commerce dan aplikasi ojek online asal Indonesia yang berhasil membuka cabang di beberapa negara juga membuktikan bahwa pemasaran global bukan hal yang mustahil dilakukan. Meskipun baru seumur jagung, dua start-up tersebut berhasil menjadi inspirasi perusahaan Indonesia lewat inovasi produk yang dilakukan.
Kursus manajemen pemasaran di GreatNusa bisa menjadi bekal awal untuk membawa perusahaanmu ke pasar global. Kamu akan mendapatkan pengetahuan menarik seputar pemasaran dan dibimbing oleh instruktur yang berpengalaman di bidangnya. Daftar dirimu untuk mengikuti kursus ini sekarang dan mulailah mendapatkan sedikit insight tentang strategi pemasaran global dan contohnya untuk masa depan kariermu.
User journey adalah bagian penting dalam sebuah produk digital. Kenali apa itu user journey, manfaatnya, serta cara membuatnya di artikel berikut ini.
User journey adalah salah satu aspek penting yang harus dipahami oleh bisnis saat mempromosikan produknya. Bisnis atau perusahaan harus bisa memperkirakan alasan serta skenario user saat menggunakan produknya. Semua skenario dan alasan tersebut dipetakan dalam rencana yang disebut user journey atau alur pengguna.
Perusahaan memproduksi barang atau jasa yang dibutuhkan demi menjawab kebutuhan pasar. Motivasi utama perusahaan memang mengejar keuntungan atau profit, tapi jangan lupa membawa solusi yang benar-benar dibutuhkan oleh target pasarnya. Saat pengguna (user) puas menggunakan produknya, profit akan berdatangan. Goals yang ingin dicapai perusahaan pun semakin terpenuhi.
Kunci keberhasilan produk agar bisa diterima masyarakat adalah perencanaan dalam desainnya. Salah satu perencanaan yang bisa dilakukan dalam manajemen produksi yaitu membuat user journey map.
Sebenarnya, apa itu user journey dan mengapa perusahaan harus membuat perkiraannya? GreatNusa akan mengupas lebih dalam tentang alur pengguna di artikel ini.
User journey adalah gambaran atau visualisasi pengguna saat memakai produk atau layanan yang dihasilkan perusahaan. Visualisasi tersebut dirancang dalam sebuah peta atau alur yang disebut user journey map. Visualiasi ini dibuat berformat alur karena menggambarkan skenario user saat menggunakan produknya.
Alur pengguna lebih populer di kalangan perusahaan yang hendak menciptakan produk digital, seperti software atau aplikasi. Meskipun begitu, perusahaan lain juga bisa membuat peta atau alur pengguna ketika hendak memproduksi yang rumit. Barang elektronik atau otomotif adalah dua contoh produk yang membutuhkan alur pengguna dalam proses desain produknya.
Tujuan pembuatan user journey map atau peta alur pengguna adalah memperkirakan beberapa skenario berbeda saat pelanggan menggunakan produknya. Peta alur pengguna juga membuat asumsi kesalahan dalam penggunaan produk sehingga bisa diminimalisir. Pelanggan belum tentu memahami produk sesuai fungsinya, jadi peta alur pengguna sangat membantu perusahaan dalam mendesain sebuah produk.
Peta alur pengguna sebaiknya dibuat berformat timeline karena berisi tentang langkah-langkah dalam menggunakan produknya. Timeline ini mencakup semua informasi mengenai saluran atau cara yang digunakan oleh user saat menggunakan produk tersebut.
Contoh penerapan peta alur pengguna bisa dilihat saat pembuatan aplikasi perbankan. Dalam kasus ini, pengguna (user) hendak mengakses aplikasi tersebut untuk transfer uang. Peta alur pengguna yang dirancang pada umumnya adalah:
Peta alur pengguna juga harus memperkirakan kemungkinan terburuk yang bisa terjadi selama prosesnya. Misalnya, aplikasi perbankan yang sedang error, pengguna salah memasukkan tujuan transfer, nominal uang yang lebih besar dari seharusnya, dan lain-lain. Semuanya harus dijawab menggunakan gambaran user journey tersebut.
Banyak sekali manfaat dari menciptakan peta alur pengguna yang bisa dirasakan dalam proses perencanaan produksi. Manfaat utamanya, user journey membantu memvisualisasikan skenario pengguna saat memakai produk tersebut. Di sini, desainer produk akan melihat produk tersebut dari sudut pandang pengguna, sehingga tahu improvisasi apa yang harus dilakukan.
Kejadian atau skenario buruk dalam penggunaan produk bisa saja terjadi. Namun, semua itu bisa diminimalisir berkat kehadiran peta alur pengguna. Desainer produk bisa menemukan solusi dari skenario buruk tersebut saat mengembangkan produknya.
Produk digital harus mengutamakan fitur user experience (UX) dalam proses produksinya. User journey map akan memberikan gambaran mengenai produk tersebut sehingga mampu menghasilkan UX yang lebih baik. Intinya, user journey map adalah fondasi awal saat mencari rekomendasi atau saran strategis dalam mengembangkan produk.
Pemanfaatan peta alur pengguna yang tepat akan membuat perusahaan mencapai performa tertinggi dalam proses produksinya. Kepuasan user meningkat karena mereka menggunakan produk yang benar-benar dibutuhkan. Pada akhirnya, perusahaan juga mendapatkan profit yang cukup besar, sepadan dengan waktu yang diinvestasikan untuk merancang user journey map.
Singkatnya, peta atau alur pengguna memiliki tujuan untuk menyelaraskan tujuan yang ingin dicapai oleh pengguna dan perusahaan melalui satu produk. Sebelum membuat petanya, kamu harus paham tujuan tersebut. Barulah melakukan langkah-langkah di bawah ini untuk membuat user journey map.
Tahap pertama yang harus dilakukan adalah membuat cakupan atau jangkauan alur pengguna. Di sini, kamu harus memutuskan untuk membuat timeline pengguna dalam mengakses produk tersebut secara general atau ingin melakukan tujuan yang spesifik. Misalnya, di aplikasi perbankan tadi, kamu bisa memilih untuk membuat alur pengguna dalam menggunakan m-banking secara keseluruhan atau khusus untuk transfer uang.
Persona pengguna juga bisa menggunakan persona pelanggan yang dibuat untuk strategi pemasaran. Apapun jenis personanya, buatlah berdasarkan informasi target pengguna yang ingin dituju. Kamu bisa bekerja sama dengan tim pemasaran untuk mendapatkan informasi target pengguna. Jangan membuat persona berdasarkan informasi khayalan karena akan memicu asumsi yang menggagalkan alur pengguna tersebut.
Skenario menggambarkan situasi yang dialami pengguna sehingga harus menggunakan produknya. Kamu bisa membuat skenario berdasarkan fakta atau antisipasi skenario buruk yang mungkin terjadi. Selain itu, deskripsikan juga harapan yang ingin dipenuhi oleh pengguna dalam menggunakan produk tersebut.
Catat interaksi utama yang bisa dilakukan oleh persona saat menggunakan produk tersebut. Jika interaksi tersebut memiliki pilihan lainnya, masukkan juga ke dalam map tersebut. Misalnya, ‘Transfer Uang’ yang akan memberikan pilihan untuk transfer uang ke bank yang sama, antar bank, atau lewat virtual account.
Pada tahap ini, kamu harus memperkirakan motivasi pengguna atau user dalam menggunakan produk. Tidak semua pengguna memiliki tujuan yang sama dalam menggunakan produk, apalagi produk tersebut mempunyai banyak fitur di dalamnya. Lakukan analisis terhadap motivasi, saluran yang digunakan, langkah yang diambil serta tantangan saat menggunakan produk tersebut.
Informasi di atas sudah cukup untuk menciptakan rancangan user journey. Buat sketsa interaksi pengguna dalam format timeline. Setiap langkahnya menggambarkan pengalaman pengguna dalam menggunakan produk tersebut.
Perkiraan kesan pengguna sangat bermanfaat untuk mengembangkan produk agar lebih mudah digunakan. Di sini, kamu akan memperkirakan emosi yang mungkin dirasakan oleh pengguna saat mengakses produk. Hasil akhirnya, tim desainer produk bisa membuat produk yang sesuai keinginan pengguna.
Satu hal yang perlu diingat, buatlah peta alur pengguna berdasarkan riset yang telah dilakukan terhadap target pengguna dan produk. Lakukan validasi terhadap al yang telah dirancang, barulah diserahkan kepada tim desainer produk untuk memulai proses produksinya.
Itulah dia penjelasan tentang user journey. User journey adalah bagian vital dalam sebuah proses pembuatan produk. Dengan memperhatikan aspek satu ini, kamu dapat membuat produk kamu semakin detil yang kemudian akan membuat pengguna produkmu semakin nyaman.
Menarik sekali, ya, mempelajari tentang user journey yang ternyata penting dalam pembuatan produk. Kursus bisnis online dari GreatNusa akan memberikan kamu pengetahuan yang lebih dalam saat menjalankan bisnis secara daring. Daftarkan dirimu untuk mengikuti kursus ini dan rasakan pengalaman belajar di rumah bersama mentor yang berpengalaman di bidangnya.
Kenali urutan tahap perencanaan proses produksi, mulai dari routing, penjadwalan, pengiriman, hingga follow up. Simak penjelasannya di artikel ini.
Memahami urutan tahap perencanaan proses produksi yang tepat dapat membantu proses manufaktur untuk menghemat biaya, waktu, serta tenaga. Kamu dapat menghindari hambatan selama proses produksi dengan mempersiapkan terlebih dahulu berapa banyak barang yang akan diproduksi serta bahan apa saja dan berapa banyak tenaga kerja yang dibutuhkan.
Sebelum melakukan proses produksi, pastikan kamu telah mempersiapkan berbagai hal yang dibutuhkan. Apalagi, proses persiapan tersebut merupakan salah satu tahapan perencanaan produksi. Agar dapat menerapkannya dengan baik, simak penjelasan mengenai pengertian dari proses produksi, tujuannya, jenisnya, serta tahapannya berikut ini.
Perencanaan produksi adalah suatu perencanaan strategis yang dilakukan oleh suatu produsen atau perusahaan ketika akan memproduksi sebuah barang atau jasa. Perencanaan tersebut antara lain: memastikan produk yang dibuat, volume dan kapasitas produksi, bahan yang dibutuhkan, penjadwalan, dan lain-lain.
Baca Juga: Pengertian Manajemen Produksi dan Fungsinya
Perencanaan selama produksi juga merupakan panduan untuk pengembangan desain dan produksi barang atau jasa tertentu. Selain itu, jika sebuah perusahaan melakukan perencanaan produksi terlebih dahulu, maka proses manufaktur akan lebih efisien.
Perusahaan dapat memantau proses produksi, mengidentifikasi masalah, mengirimkan produk secara tepat waktu, serta menghindari eskalasi masalah jika mereka melakukan perencanaan produksi yang efektif.
Pada akhir perencanaan, perusahaan akan memiliki informasi yang merinci mengenai ketersediaan produk, proses produksi, dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan. Biasanya, informasi akan dihasilkan dalam spreadsheet atau laporan formal lainnya.
Baca Juga: Contoh Perencanaan Agregat pada Perusahaan yang Bisa Diterapkan
Berikut ini adalah beberapa tujuan utama dari perencanaan produksi:
Perencanaan produksi yang baik dan tepat akan meningkatkan kualitas produk itu sendiri. Peningkatan kualitas produk akan memberikan kepuasan bagi konsumen jika dilakukan secara konsisten.
Produksi yang direncanakan juga akan memperbaiki lingkungan kerja bagi tenaga kerja karena tidak ada tekanan yang berlebihan di tempat kerja. Beban kerja yang telah ditentukan juga memungkinkan tenaga kerja untuk memanfaatkan waktu mereka dengan lebih baik.
Setelah mengetahui pengertian dan tujuan dari perencanaan produksi, berikut adalah jenis-jenis perencanaan produksi yang perlu kamu ketahui:
Metode pekerjaan mengacu pada perencanaan dan proses manufaktur untuk setiap barang. Metode jenis ini disebut juga dengan project-based production, di mana proses ini banyak digunakan untuk produksi on demand.
Tergantung pada pekerjaannya, perencanaan produksi manufaktur dapat dilakukan lebih cepat daripada yang direncanakan jika sistem yang otomatis banyak digunakan. Hambatan selama proses produksi dapat diantisipasi dan dihindari jika perusahaan mendiskusikan proses produksi terlebih dahulu.
Metode perencanaan produksi batch adalah proses pembuatan produk secara berkelompok. Tipe ini memungkinkan tim manajemen untuk memantau secara ketat setiap proses produksi, sehingga perbaikan dapat dilakukan dengan cepat. Pemantauan yang dilakukan memungkinkan kesalahan atau masalah pada batch sebelumnya dapat diperbaiki pada batch berikutnya.
Kamu perlu memerhatikan jika ada mesin atau peralatan yang mampu menangani produksi dalam jumlah yang lebih banyak dari yang lain. Hal ini dapat menyebabkan kemacetan atau penundaan saat menggunakan metode batch. Mengatur dan mempertimbangkan kapasitas dari setiap mesin atau alat yang digunakan adalah hal yang wajib dilakukan setiap perusahaan.
Metode perencanaan produksi aliran berkaitan dengan hubungan di setiap tahap manufaktur dan langkah-langkah untuk mencegah kemacetan atau penundaan. Metode ini sering melibatkan standardisasi menyeluruh dan kontrol kualitas yang intensif.
Metode ini paling baik diterapkan pada produk yang diproduksi secara individual daripada dalam batch, tetapi tidak memerlukan desain khusus untuk setiap item. Saat merencanakan jenis perencanaan produksi ini, sangat penting untuk mengingatkan inventaris untuk menghindari penundaan pada tahap apa pun.
Metode proses adalah jenis perencanaan produksi yang melibatkan transisi dari satu tahap manufaktur ke tahap berikutnya berjalan semulus mungkin dengan otomatisasi yang signifikan. Cara ini biasanya sangat berguna untuk produk bahan cair yang tidak dijual terpisah.
Perencanaan produksi dengan metode ini memerlukan pemantauan yang ketat untuk memastikan produk memenuhi standar pada setiap tahap produksi. Ini karena kesalahan akan memengaruhi produk lain secara signifikan. Perencanaan produksi akan melibatkan karyawan dan peralatan untuk memantau produk dengan cermat.
Metode produksi massal mirip dengan jenis perencanaan produksi aliran, tetapi biasanya mencakup lebih banyak otomatisasi dan jalur khusus untuk menghasilkan satu produk guna mengurangi waktu yang diperlukan untuk pergantian. Perencanaan produksi ini akan membantu perusahaan untuk menghasilkan lebih banyak produk dengan cepat.
Cara ini berbeda dengan tipe batch karena tidak harus melalui tahapan-tahapan tertentu secara berkelompok. Saat merencanakan produksi massal, sangat penting untuk memperkirakan dengan tepat permintaan produk yang mungkin terjadi. Metode massal dapat membuat produk dengan cepat, tetapi dengan perencanaan yang baik perusahaan dapat menghindari kelebihan produksi.
Untuk dapat melaksanakan perencanaan produksi dengan lancar dan tepat, ada empat tahapan yang menjadi elemen penting. Berikut adalah empat urutan tahap perencanaan proses produksi yang perlu kamu ketahui.
Routing atau perutean merupakan tahapan perencanaan produksi pertama yang menentukan jalur di mana bahan baku akan diproses di perusahaan. Setelah mengikuti urutan yang ada, bahan mentah akan diubah menjadi produk jadi. Pengaturan waktu untuk setiap tahapan sangat penting karena dapat mengukur seluruh durasi proses produksi. Bisa dikatakan, rutinitas dalam manufaktur menunjukkan urutan kerja dan proses operasional.
Tahap ini akan lebih fokus pada kuantitas dan kualitas bahan yang akan digunakan, daripada sumber daya yang terlibat (tenaga kerja, mesin, dan bahan), proses operasional, dan lokasi produksi. Perutean akan mengatur "Bagaimana", "Apa", “Berapa”, dan “Di mana” untuk bisa berproduksi di perusahaan manufaktur. Secara sistematis tahapan-tahapan tersebut akan menjadikan proses dan pemanfaatan sumber daya secara optimal sehingga menghasilkan produk yang terbaik.
Penjadwalan merupakan tahap selanjutnya dari perencanaan produksi yang menekankan pada waktu operasional yang harus diselesaikan. Tujuan dari tahapan ini adalah memanfaatkan waktu yang diberikan untuk menyelesaikan seluruh proses produksi.
Perusahaan menggunakan berbagai jenis penjadwalan untuk mengatur waktu yang dibutuhkan dan disesuaikan dengan kebutuhan mereka.
Tahap pengiriman akan memastikan bahwa proses operasional dilakukan dengan lancar dan sukses, dan semua data telah dimasukkan ke dalam perangkat lunak. Pengiriman pesanan sesuai jadwal termasuk dalam tahap perencanaan produksi ini. Berikut adalah beberapa hal yang termasuk dalam pengiriman:
Follow up atau tindak lanjut adalah tahap terakhir untuk menemukan kesalahan atau cacat produk, hambatan, dan kesalahan sepanjang proses produksi. Pada tahap perencanaan produksi ini, tim terkait akan mengukur kinerja aktual dari keseluruhan proses dan membandingkannya dengan harapan.
Forwarder atau stock chaser bertanggung jawab untuk melakukan proses tindak lanjut. Selama proses produksi, kemungkinan kamu akan menemui kendala seperti kerusakan mesin. Tindak lanjut akan mendorong kelancaran produksi dengan meminimalkan kerusakan.
Perusahaan yang berbeda mungkin menggunakan prosedur, perangkat lunak, dan proses yang berbeda untuk perencanaan produksi. Namun, semuanya memiliki tujuan yang sama, yaitu agar produksi berjalan lancar. Perencanaan yang baik akan memengaruhi perkembangan perusahaan secara keseluruhan.
Jika kamu berminat untuk mempelajari lebih lanjut tentang topik ini, kamu bisa mempelajari kursus manajemen operasional di GreatNusa. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi website resmi kami di sini. Semoga artikel tentang urutan tahap perencanaan proses produksi ini dapat membantumu.
Apa yang dimaksud dengan proses bisnis? Kegiatan untuk membantu bisnis kamu. Berikut pengertian, manfaat, dan jenisnya.
Apa yang dimaksud dengan proses bisnis? Secara singkat, proses bisnis bisa kita artikan sebagai seluruh rangkaian yang harus dilewati oleh setiap bisnis. Tidak hanya dilewati atau dialami oleh bisnis dengan industri atau teknik tertentu saja, melainkan semua bisnis. Jika hal ini perlu dilewati oleh setiap bisnis, berarti proses bisnis merupakan hal penting yang perlu kamu pelajari dengan baik. Oleh karena itu, kami akan mengajak kamu untuk mengenal apa yang dimaksud dengan proses bisnis dari awal hingga akhir.
Pengertian proses bisnis adalah serangkaian tugas yang perlu dilewati untuk membantu bisnis kamu dalam mempersiapkan produk (baik barang atau jasa), agar dapat dinikmati oleh pelanggan. Tugas yang dimaksudkan di sini adalah tugas yang dilakukan oleh para pemangku kepentingan yang ada dalam bisnis tersebut. Misalnya dalam perusahaan bisnis X, yang menjadi pemangku kepentingan adalah seluruh anggota di dalam perusahaan tersebut.
Tidak peduli apa status, posisi dan tugas yang mereka miliki. Mereka semua adalah pemangku kepentingan dalam perusahaan X, yang bertugas menyelesaikan setiap tugas yang ada. Hal ini dikarenakan setiap orang di dalam perusahaan memiliki tugas penting yang spesifik untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Setelah memahami apa yang dimaksud dengan proses bisnis, kamu mungkin sudah sedikit paham mengapa proses bisnis memiliki peran penting bagi perusahaan. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah alasan mengapa proses bisnis penting dalam perjalanan bisnis kamu.
Proses bisnis membantu kamu dalam mengurangi risiko-risiko yang tidak lagi perlu kamu lewati pada masa yang akan datang. Adanya proses bisnis membantu kamu memperkirakan hal-hal penting yang harus diambil dan hal atau keputusan yang tidak perlu kamu ambil. Proses bisnis juga membantu kamu menjadi bijaksana dalam mengambil keputusan yang tidak mudah, karena kamu sudah belajar dari pengalaman.
Salah satu proses utama dalam melakukan proses bisnis adalah menghemat sumber daya. Sumber daya yang dimaksudkan tidak hanya soal uang, tetapi juga tenaga dan waktu yang kamu dan tim dalam bisnis kamu punya. Risiko yang bisa kamu hindari membuat kamu tidak perlu mengeluarkan uang tambahan. Kamu jadi bisa menghematnya untuk keperluan lain atau sebagai simpanan di saat ada kejadian tidak terduga datang. Tim kamu juga tidak perlu mengeluarkan tenaga yang lebih banyak. Misalnya dalam proses perekrutan.
Adanya proses onboarding yang kamu buat, kamu dapat menghemat lebih banyak waktu untuk menjelaskan alurnya dari awal hingga akhir secara lebih teratur. Kamu jadi tidak pusing lagi mengenai apa saja yang perlu diberitahu atau yang perlu dilakukan. Ini juga akan membantu orang yang baru saja bergabung dapat mengerti perusahaan dengan lebih mudah.
Adanya proses bisnis yang kamu buat untuk beberapa aspek, tentu saja akan meningkatkan efisiensi dan meningkatkan produktivitas kamu. Proses bisnis yang telah dibuat, akan membantu rangkaian aktivitas bisnis setiap orang dalam tim masing-masing untuk bekerja lebih teratur dan terarah. Mereka jadi punya patokan apa saja yang perlu mereka kerjakan.
Setiap orang juga tidak lagi bingung mengenai tugas yang tumpang tindih, karena sudah ada proses bisnis yang terbagi ke setiap departemen yang berbeda. Dengan begitu setiap orang jadi bisa bekerja dengan lebih cepat dan lebih fokus.
Proses bisnis juga membuat kamu jadi lebih mengerti apa yang dibutuhkan oleh target pelanggan. Proses bisnis sendiri pada umumnya berorientasi pada pelanggan. Akibatnya kamu jadi mengerti pain poin yang pelanggan miliki.
Kamu juga dapat memberikan pelayanan serta solusi terbaik dan tepat untuk masalah-masalah yang mereka alami. Jika tepat, tentunya ini juga akan berakibat pada penjualan kamu yang meningkat dan terciptanya kredibilitas bisnis kamu di mata pelanggan.
Proses bisnis yang sudah tersusun dan jelas tentu akan mempermudah kamu dan tim dalam melakukan setiap tugas dengan baik. Hal ini dapat terjadi karena sudah ada jadwal atau susunan yang bisa diikuti oleh setiap orang. Dengan begitu kesalahan-kesalahan kecil atau human-error yang biasanya terjadi dapat teratasi dengan baik.
Terdapat tiga jenis proses bisnis yang perlu kamu ketahui, simak penjelasannya di bawah ini, ya!
Pengertian jenis proses bisnis ini seperti namanya, merupakan proses inti atau utama dalam bisnis kamu. Proses bisnis operating perlu kamu perhatikan lagi karena dalam proses manajemen bisnis ini sangat berhubungan dengan fondasi perusahaan. Misalnya value, visi dan misi dari bisnis kamu. Dalam proses lainnya, peningkatan atau upgrade yang kamu lakukan dalam jalannya proses bisnis operating akan membuat pendapatan dan pertumbuhan bisnis mengalami peningkatan. Misalnya proses order hingga barang sampai ke pelanggan.
Cara kamu melayani mereka, membalas pesan dan mengemas setiap barang dengan baik, akan menentukan keuntungan yang kamu akan dapatkan. Kalau kualitas layanan dan produk yang kamu berikan bagus, maka pelanggan akan bertahan dengan brand kamu. Jika kualitas yang sudah bagus terus diperbaiki, bukankah akan semakin banyak pelanggan yang ingin menggunakan pelayanan dan produk yang kamu berikan?
Pengertian jenis proses yang satu ini berhubungan dengan mengatur, mengorganisir, mengoordinasikan dan memastikan bahwa yang direncanakan berjalan dengan baik. Proses managing berorientasi pada tujuan atau goal yang telah ditetapkan sebelumnya. Proses managing sangat penting untuk membimbing bisnis ke arah yang lebih baik dari sebelumnya.
Apabila ada sistem atau proses yang tidak lagi relevan, proses managing akan membantu untuk membuat ulang proses yang lebih relevan dengan keadaan. Proses ini juga membantu memotivasi seluruh tim dalam bisnis untuk mencapai target yang telah ditentukan. Sebagai contoh, proses managing dilakukan oleh pemimpin yang ada dalam suatu perusahaan. Contoh proses bisnis yang terpimpin adalah pada CEO, Supervisor, Manajer, dan Department Lead.
Terakhir, proses supporting adalah proses yang tidak berhubungan langsung dengan pelayanan dan produk kepada pelanggan, namun tetap penting dalam bisnis. Proses bisnis ini membantu menciptakan proses operating agar dapat berjalan semakin baik. Misalnya dalam proses pelayanan kepada pelanggan yang membeli produk kamu.
Supporting process adalah saat di mana sistem yang digunakan untuk order atau checkout diperbaiki agar lebih nyaman. Sebagai contoh yang diperbaiki adalah informasi yang tertera dalam link tersebut, di mana informasi tersebut akan membantu tim customer service dari pengulangan informasi yang biasanya terjadi.
Setiap proses bisnis yang ada memiliki perannya masing-masing yang sangat penting dalam keberlangsungan suatu bisnis. Kini kamu jadi mendapatkan pengetahuan yang baru yang sangat berguna dalam kamu membangun bisnis. Jika kamu mendapati artikel ini berguna dan ingin belajar bisnis lebih lagi, kamu bisa kursus bisnis online di GreatNusa.
Kamu bisa menemukan berbagai macam kursus bisnis yang ingin kamu pelajari di GreatNusa. Pengajar dan materi unggulan yang telah dibuat, siap untuk membuat kamu menjadi seseorang yang hebat dalam membangun bisnis. Kunjungi website GreatNusa sekarang! Semoga penjelasan yang dijelaskan mengenai apa yang dimaksud dengan proses bisnis dan membuka wawasan kamu dalam dunia bisnis.
Kenali apa yang dimaksud dengan proses produksi serta jenis-jenisnya, seperti produksi massal, batch, dan layanan. Simak penjelasannya di artikel ini.
Apa yang dimaksud dengan proses produksi? Mungkin kita paham jika sebuah produk akan dihasilkan oleh perusahaan melalui sebuah proses. Namun jarang sekali bagi masyarakat luas paham proses produksi seperti apa yang dilewati untuk bisa mendapatkan produk akhir yang biasa kita jumpai dan gunakan.
Ketika sebuah perusahaan menciptakan produk dan barang untuk dijual kepada konsumen, maka mereka biasanya menggunakan proses produksi yang ketat. Hal ini melibatkan berbagai langkah, dimulai pada tahap input pembuatan produk hingga tahap output saat dijual ke pelanggan.
Sebuah proses produksi biasanya akan bergantung pada faktor-faktor seperti teknologi yang tersedia, berapa banyak produk yang dibutuhkan perusahaan untuk diproduksi, dan struktur organisasi. Untuk bisa memahami secara lebih lanjut mengenai hal ini, maka informasi di bawah ini akan bisa membantu kamu untuk mengenal secara lebih lanjut mengenai apa yang dimaksud dengan proses produksi.
Untuk mengubah bahan baku menjadi produk akhir yang dinikmati oleh para konsumen, maka ada proses yang harus dilewati. Hal ini lah yang biasa disebut sebagai sebuah proses produksi. Namun tentu saja penjelasan sederhana tersebut tidak akan cukup bagi kamu yang ingin mempelajari hal ini secara lebih lanjut.
Baca Juga: Pengertian Manajemen Produksi dan Fungsinya
Proses produksi adalah metode menggunakan input atau sumber daya, seperti tenaga kerja, peralatan, dan modal, untuk bisa menyediakan barang dan jasa kepada konsumen. Proses produksi biasanya mencakup bagaimana cara memproduksi sebuah produk secara efisien dan produktif agar bisa dijual untuk dapat menjangkau pelanggan dengan cepat tanpa menurunkan kualitas dari produk tersebut. Ada banyak jenis proses produksi yang bisa dilakukan oleh bisnis, sesuai dengan tujuan pembuatan, jumlah produksi, dan alat teknologi atau sistem perangkat lunaknya.
Ada beragam tipe produksi yang bisa digunakan oleh sebuah perusahaan untuk bisa menciptakan produk yang akan disajikan kepada para konsumen. Tipe-tipe produksi tersebut adalah sebagai berikut ini.
Untuk tipe produksi ini, karyawan terus menerus memproduksi barang yang sama. Untuk bisa memenuhi kuota yang ditargetkan, maka anggota tim biasanya dibagi menjadi beberapa tempat kerja yang berbeda. Setiap workstation biasanya mewakili satu bahan atau tambahan untuk suatu produk. Setelah produk mencapai akhir dari rentetan produksi, maka produk tersebut sepenuhnya lengkap dan siap dikirim ke pelanggan. Saat satu bagian produk sedang dikerjakan, bagian lain juga tetap beroperasi. Hal inilah yang membuat proses produksi bisa berjalan lebih efisien dan produktif.
Produk kerajinan yang memang terkenal akan kualitas buatan tangannya Ini tidak akan memiliki proses non-otomatis yang biasanya digunakan pada produk yang diproduksi secara masal. Produk ini membutuhkan perawatan dan perhatian untuk memberikan produk yang berkualitas kepada konsumen. Banyak perusahaan menggunakan jenis produksi ini ketika pelanggan memesan produk khusus yang menyertakan warna, bentuk, pola, atau kata unik tertentu pada desain.
Jika ada permintaan untuk produk tertentu dalam bentuk kelompok, maka tipe produksi batch ini akan dijalankan. Karyawan akan bekerja di unit tertentu dari setiap kelompok untuk menyelesaikan bagian yang berbeda dari batch tertentu. Hampir serupa dengan proses produksi massal. Namun hal yang membedakan adalah membangun beberapa produk yang berbeda dan membaginya menjadi berbagai kelompok, alias batch.
Baca Juga: fungsi-pengawasan-kuantitas-dan-kualitas-dalam-manajemen
Saat membuat produk dengan permintaan rendah, sebagian besar organisasi mengikuti proses produksi jenisi ini. Hal ini akan melibatkan seorang pekerja secara khusus membangun satu item sekaligus, daripada membaginya menjadi beberapa kelompok. Karena pelanggan akan memesan produk ini lebih jarang daripada yang lain, karyawan dapat secara singkat pindah dari posisi mereka dalam proses produksi massal dan menyelesaikan seluruh sistem otomatis untuk membangun produk ini secara khusus sebelum kembali ke tugas lain yang sedang berlangsung. Proses ini biasanya hanya berlaku untuk barang yang permintaannya sangat rendah atau pesanan unik bagi konsumen.
Perusahaan dapat memberikan layanan pribadi yang ditawarkan pada mesin yang bisa memberikan pelanggan sebuah pelayanan otomatis melalui tombol yang ditekan untuk meminta dan menerima bantuan. Bentuk lain dari metode produksi layanan ini berupa dukungan teknis. Jika pelanggan mengalami masalah dengan salah satu produk teknis perusahaan dan memerlukan panduan tambahan tentang cara menggunakannya, mereka dapat dengan cepat mengakses sumber daya dan materi untuk menjawab pertanyaan mereka jika tim support tidak tersedia saat itu.
Perusahaan bisa menciptakan produk yang unik dan disesuaikan dengan kebutuhan konsumen secara massal. Pelanggan mungkin memiliki opsi untuk memilih penyesuaian tertentu. Bisa berupa daftar warna, bentuk, atau pola. Ketika mereka memilih opsi tertentu, proses kustomisasi massal menyelesaikan proses unik secara otomatis untuk setiap item individual yang berbeda.
Secara umum, proses produksi akan dibagi menjadi empat tahapan, yaitu sebagai berikut:
Segala sesuatu yang akan dilakukan membutuhkan perencanaan. Dari aktivitas yang spesifik hingga keputusan besar dan berdampak pada produksi yang dijalankan oleh perusahaan. Dengan kata lain, akan sangat membantu jika perusahaan memiliki rencana dalam tahap produksi agar tidak kehilangan arah atau tujuannya, terutama di industri logistik. Proses perencanaan ini merupakan tahapan yang menentukan beberapa hal. Seperti produk apa yang akan dibuat, berapa banyak bahan baku yang digunakan, berapa biaya yang dibutuhkan, dan berapa banyak tenaga kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan produksi.
Routing atau penentuan aliran akan menentukan urutan kegiatan dari proses produksi. Hal yang menjadi fokus pada tahapan ini akan dimulai dari pengolahan awal bahan baku, pembentukan, pemolesan, finishing, quality control, hingga distribusi barang-barang. Pada tahap ini, kamu harus menentukan aliran secara akurat dan efisien agar bisa berjalan dengan efektif.
Baca Juga: Ketahui Apa yang Dimaksud Dengan Perilaku Konsumen dan Cara Memanfaatkannya
Penjadwalan ini akan menentukan kapan produksi harus dilakukan setelah alur selesai dibuat. Dalam pelaksanaannya, penjadwalan mempertimbangkan jam kerja pekerja dan lamanya setiap alur produksi. Secara umum, perusahaan akan membutuhkan jadwal induk yang kemudian dibagi atau dipecah menjadi beberapa rencana yang lebih rinci.
Tahapan ini akan menetapkan proses pemberian pesanan untuk memulai produksi setelah jadwal produksi ditetapkan. Untuk proses ini, perusahaan akan menyertakan hasil dari tahapan-tahapan sebelumnya. Mulai dari bahan baku, alur produksi, hingga waktu produksi. Jika tahap ini dapat dilakukan dengan sukses, kamu bisa berharap lebih jika proses produksi bisa berjalan dengan lancar.
Itulah beragam hal yang harus kamu ketahui dari proses produksi sebuah perusahaan. Agar bisa lebih paham dan mengerti mengenai apa yang dimaksud dengan proses produksi, maka kamu bisa belajar dari beragam materi manajemen operasional yang ada di GreatNusa. Tunggu apalagi, temukan jawaban yang lebih komplit dari pertanyaan apa yang dimaksud dengan proses produksi di sini.