Menampilkan 7 - 12 dari 49 Artikel
By greatnusa • 21 September 2021
Kerja sama tim itu memiliki banyak manfaat. Yuk, ketahui 10 alasan pentingnya team work yang bisa membuat beban kerja kamu jadi lebih ringan.
Sebuah tim tidak akan bekerja maksimal tanpa disertai team work atau kerja sama. Kerja sama yang baik antara masing-masing anggota tim, dapat mendorong perusahaan untuk bekerja secara efektif dan efisien dalam menghasilkan produk. Oleh karena itu, banyak perusahaan menyadari pentingnya team work bagi para karyawannya.
Kamu akan merasakan 10 alasan pentingnya team work dalam proses pengerjaan tugas. Berikut adalah beberapa alasannya.
Alasan pertama pentingnya team work adalah manfaat berupa kemudahan memperoleh ide baru. Kehadiran ide baru dalam sebuah bisnis sangat penting, terutama kalau kamu ingin tetap bersaing ketat dengan para kompetitor. Di waktu yang sama, kehadiran team work yang baik juga sangat membantu kamu dalam mencari solusi untuk sebuah permasalahan.
Saat bekerja sendiri, kamu memiliki kecenderungan untuk melihat sebuah permasalahan hanya dalam satu sudut pandang. Alhasil, solusi yang bisa kamu pikirkan terbatas. Situasinya berbeda ketika kamu bekerja dengan baik dalam sebuah tim. Setiap anggota bisa memikirkan solusi dari sudut pandangnya masing-masing.
Dengan adanya berbagai solusi dari sudut pandang banyak orang, kamu akan memiliki perspektif berbeda dalam memandang masalah. Selanjutnya, kamu bisa memilih ide yang bisa benar-benar menyelesaikan permasalahan.
Seorang pemimpin yang baik akan memahami pentingnya teamwork. Kerja sama yang baik akan mampu meningkatkan efisiensi kinerja karyawan. Saat bekerja sendiri, seseorang bisa saja merasa kewalahan oleh beban kerja mereka sehari-hari. Hal ini tentu dapat diatasi apabila terdapat beberapa rekan kerja yang bekerja sama membantu menyelesaikan tugas tersebut.
Masing-masing anggota tim bisa membagi perannya dalam proses penyelesaian tugas. Adanya pembagian peran membuat beban pekerjaan dari setiap karyawan jadi lebih ringan. Dengan begitu, tim tidak hanya bisa menyelesaikan tanggung jawabnya dengan lebih cepat. Hasil pengerjaan pun bakal jauh lebih baik dibandingkan ketika dikerjakan sendiri.
Setiap anggota tim punya peran tersendiri dalam memberikan kontribusinya kepada tim. Mereka bisa melakukannya berdasarkan keahlian masing-masing. Oleh karena itu, pembagian tugas dalam tim dilaksanakan dengan mempertimbangkan kemampuan setiap anggota.
Cara kerja seperti ini tak hanya mendorong efisiensi dan efektivitas kerja para karyawan. Di waktu bersamaan, kamu akan memperoleh manfaat pada kualitas hasil kerja. Alasannya, karena setiap tugas dikerjakan oleh karyawan yang memiliki keahlian di bidangnya.
Team work dapat pula memberi manfaat dalam membangun moral anggota tim. Adanya kerja sama, membuat setiap orang memiliki kontribusi nyata dalam sebuah pencapaian. Kontribusi itu selanjutnya menimbulkan rasa percaya diri dalam setiap anggota tim.
Baca Juga: 11 Kata Kata Motivasi Kerja Karyawan yang Inspiratif
Mereka memiliki kepercayaan diri kalau masing-masing orang punya keahlian yang dibutuhkan oleh tim. Kolaborasi dengan anggota tim lain akan memunculkan sense of belonging pada diri mereka masing-masing. Selanjutnya, mereka akan mempunyai loyalitas dan komitmen dalam mencapai tujuan bersama.
Kehadiran team work yang baik dapat pula membantu kamu dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi perusahaan. kamu bisa melakukan brainstorming kepada seluruh anggota tim dan mendorong mereka untuk bertukar ide satu sama lain. Dengan begitu, setiap orang bisa memperlihatkan kontribusi dan sekaligus mengetahui pola pikir rekan kerjanya.
Saat melakukan brainstorming, kamu akan memperoleh banyak masukan dari setiap orang dalam tim. Masing-masing masukan merupakan solusi yang mereka anggap cocok berdasarkan perspektif setiap orang. Selanjutnya, pemimpin dapat menentukan solusi yang memang benar-benar efektif dalam menyelesaikan masalah. Kalau perlu, pemimpin bisa pula menggabungkan beberapa ide menjadi sebuah solusi baru.
Faktor team cohesion menjadi alasan pentingnya team work yang penting untuk kamu perhatikan. Keberadaan team cohesion yang baik, membuat masing-masing anggota tim memiliki pola pikir yang sama dalam upaya memajukan bisnis. Adanya perasaan yang menyatu dari setiap anggota tim, membuat mereka bisa menyelesaikan berbagai jenis proyek bisnis dengan lebih mudah.
Tidak hanya itu, adanya team cohesion mendorong setiap anggota tim mengenal rekannya dengan lebih baik dan mendalam. Mereka jadi lebih tahu kelebihan dan kekurangan dari masing-masing anggota tim. Selanjutnya, mereka dapat melakukan kolaborasi dengan menutupi setiap kekurangan. Di waktu yang sama, mereka juga mempunyai hubungan yang baik, dalam lingkup personal ataupun profesional.
Baca juga: 7 Ciri-Ciri Profesionalisme yang Harus kamu Miliki
Manfaat pentingnya team work selanjutnya adalah sebagai upaya mempercepat terjadinya inovasi. Hal ini bisa terjadi karena kerja sama tim merupakan aktivitas yang mendorong para karyawan untuk berani mengambil risiko. Apalagi, dampak negatif yang diterima karyawan saat bekerja dalam tim relatif lebih kecil dibandingkan saat berinovasi sendiri.
Tim yang baik akan berupaya untuk mendorong setiap anggotanya dalam melakukan inovasi. Dorongan itu mereka lakukan sebagai wujud rasa percaya dari pemimpin kepada anggota tim. Karena memperoleh kepercayaan, tidak heran kalau mereka memiliki keberanian dalam mencoba hal-hal baru dan melahirkan inovasi.
Alasan pentingnya team work selanjutnya berupa adanya lingkungan yang suportif. Kerja sama tim menimbulkan adanya apresiasi atas kinerja atau pencapaian dari masing-masing anggota. Adanya apresiasi atas kinerja seseorang membuat karyawan memiliki motivasi bekerja lebih baik.
Baca Juga: 11 Indikator Lingkungan Kerja yang Optimal
Apresiasi terhadap kinerja seseorang menjadi bukti adanya hubungan personal yang baik dalam sebuah tim. Selanjutnya, masing-masing orang akan merasa kalau dirinya memiliki peran penting dan berpengaruh nyata pada keseluruhan performa tim. Hal ini akan membuat mereka bekerja giat untuk meraih pencapaian lebih besar.
Team work merupakan kesempatan besar bagi kamu untuk mengembangkan kemampuan pribadi. Seperti yang telah disebutkan, kerja sama mendorong setiap anggotanya untuk bersikap lebih percaya diri dan berani mengambil risiko. Pada kesempatan yang sama, tidak heran kalau kamu akan dituntut untuk meningkatkan kemampuan pribadi.
Tidak hanya itu, kolaborasi dalam tim sebagai upaya untuk pengembangan diri bisa pula kamu dapatkan dari sesama anggota tim. Dalam sebuah tim, kamu akan menemukan berbagai jenis anggota dengan keahliannya tersendiri. Kamu punya kesempatan untuk belajar secara langsung dari mereka.
Pentingnya team work yang terakhir adalah menurunkan risiko stres. Tumpukan pekerjaan yang seolah-olah tidak pernah habis akan membuat seseorang cepat stres. Namun, situasinya bakal berbeda kalau kamu melaksanakannya secara bersama-sama dalam tim.
Baca Juga: 8 Cara Hilangkan Migraine Akibat Stres yang Efektif
Tugas yang dikerjakan bersama oleh setiap anggota tim membuat tanggung jawab dari masing-masing personal jadi lebih ringan. Oleh karena itu, kamu tidak akan memiliki beban pikiran yang banyak. Bahkan, hal ini akan membuat kamu bekerja lebih produktif.
Setelah mengetahui betapa pentingnya kerja sama, kamu tentunya akan sangat ingin mulai membangun hal yang sama di tim kamu. Tapi, bagaimana cara melakukannya?
Berikut adalah beberapa cara untuk membangun kerja sama yang dapat kamu jadikan panduan.
Tujuan utama dari bekerja sama adalah untuk mencapai tujuan dengan efektif. Jika perusahaan kamu masih belum memiliki visi misi yang jelas, maka segala bentuk kerjasama apapun tidak akan efektif karena tidak memiliki tujuan.
Tidak hanya itu, tanpa arah yang jelas, karyawan bisa saja merasa antipati terhadap kinerja perusahaan. Pada akhirnya, hal ini malah akan membuat mereka enggan berpartisipasi yang berujung pada rusaknya kerjasama yang sedang kamu bangun.
Selain visi misi, kamu juga harus merumuskan aturan serta sistem kerja yang jelas. Aturan dan sistem adalah hal yang penting sebagai panduan para anggota tim. Dengan aturan dan sistem yang jelas, karyawan akan tahu mana porsi kerjaan mereka dan bagaimana mereka dapat berpartisipasi untuk mencapai tujuan perusahaan.
Bekerja sama adalah tentang saling mengisi kekurangan dan membantu dengan kelebihan masing-masing. Dengan mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan tiap anggota tim, kamu akan dapat menempatkan orang-orang yang tepat di tempat yang tepat.
Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang memimpin dengan contoh. Setelah kamu membuat aturan dan sistem, kamu harus menunjukkan bahwa dirimu bisa mematuhinya. Hal ini tentunya akan berdampak positif pada karyawan lainnya karena mereka tahu bahwa aturan dan sistem yang kamu buat bukan hanya hiasan semata.
Baca Juga: 9 Tipe Kepemimpinan Dalam Dunia Profesional
Dengan mengetahui hal tersebut, mereka tentu akan merasa aman dan nyaman dalam bekerja karena mereka tahu aturan dan sistem yang ada tidak akan dilanggar.
Bagian penting dalam bekerja sama adalah partisipasi karyawan atau anggota tim. Tanpa partisipasi mereka, sebuah kerjasama tidak akan pernah bisa kamu bangun dalam perusahaan.
Salah satu cara untuk mendorong karyawan berpartisipasi adalah dengan memberikan kebebasan berpendapat. Dengan begitu, mereka akan merasa kalau mereka memiliki bagian dari proses yang sedang kamu bangun dan meningkatkan tingkat partisipasi mereka.
Nah, itulah 10 manfaat pentingnya team work yang perlu kamu ketahui. Semua manfaat itu bisa kamu peroleh ketika mengetahui cara yang efektif dalam bekerja sama dalam sebuah tim. Untuk hal yang satu ini, GreatNusa punya solusinya.
Di GreatNusa, kamu bisa memperoleh berbagai jenis webinar dan course sebagai sarana peningkatan kemampuan pribadi. Dengan bekal kemampuan tersebut, kamu akan bisa lebih mudah memberikan kontribusi nyata saat bekerja dalam tim.
Yuk, segera daftar di GreatNusa!
By greatnusa • 23 Maret 2022
Kenali perbedaan bos dan leader, seperti memerintah atau motivasi, wewenang atau pengaruh, hingga orientasinya. Temukan penjelasannya di artikel ini.
Dalam dunia kerja, kamu umumnya akan menemukan dua jenis atasan yang memiliki karakter yang sangat berbeda; bos dan leader. Bagi orang awam, keduanya mungkin memiliki makna yang kurang lebih sama. Padahal ada beberapa perbedaan bos dan leader yang signifikan yang harus kamu pahami.
Seorang bos belum tentu bisa jadi leader yang baik. Lho kok? Ya, meski sekilas kedua sebutan itu kerap saling menggantikan satu sama lain, bos dan leader bukan sekadar panggilan untuk atasan saja. Perbedaan bos dan leader bakal terasa begitu kamu berkecimpung dalam suatu organisasi perusahaan.
Sebutan bos merujuk pada orang berjabatan hierarkis dalam suatu organisasi. Jabatan itu membuatnya mempunyai kekuasaan untuk memerintah dan mengatur anak buah mereka. Dengan kata lain, bos berperan sebagai atasan berwenang yang bertugas mengawasi dan mengendalikan para bawahan supaya mereka bekerja sesuai standar yang ditentukan.
Sementara, leader mengacu pada suatu atribut individu sehingga tidak selalu berkaitan dengan posisi struktural pada sebuah organisasi. Namun, peran leader berpengaruh pada anggota tim serta organisasi. Seorang leader dapat muncul dari setiap bagian organisasi, terlepas jabatan yang disandangnya, untuk menginspirasi orang bersama-sama melakukan suatu aksi.
Lebih lanjut, mari kita simak dahulu apa saja perbedaan bos dan leader seperti dijelaskan di bawah ini.
Atasanmu hobi memerintah dan menyuruh anak buahnya untuk menyelesaikan semua jenis pekerjaan, dari tugas besar hingga tugas-tugas kecil? Belum lagi jika ia tidak pernah sama sekali terlibat dalam pekerjaan itu. Ia merasa sudah cukup dengan mendelegasikan tugas dan mengawasi kinerja kamu. Jika ya, seorang bos cenderung berlaku demikian.
Berlawanan dengan sikap tersebut, pemimpin akan bekerja dengan memotivasi anggota timnya. Ia mau turun langsung menangani berbagai pekerjaan bersama. Jika ada pendelegasian tugas, ia tak segan memberi contoh lebih dahulu supaya kamu dapat mengerjakannya dengan baik. Dengan kata lain, ia tampil di depan dan berperan sebagai contoh untuk anggota timnya.
Baca juga: Butuh Motivasi Dalam Bekerja? Ini 6 Jenis Motivasi yang Perlu Diketahui
Perbedaan dalam memandang pekerjaan adalah salah satu perbedaan utama antara bos dan leader. Boss adalah atasan yang cenderung memandang hasil sementara leader adalah atasan yang lebih fokus pada proses.
Bagi seorang bos, tidak ada yang lebih penting daripada hasil. Segala sesuatu harus bisa diukur dengan angka, termasuk produktivitas dan kinerja bawahannya. Selain itu, bos juga tidak segan-segan menyalahkan orang lain ketika Ia tidak mendapatkan hasil yang diharapkan. Ketika hasil yang diharapkan muncul pun, Ia juga terkadang mengambil hasilnya sebagai pencapaian dirinya seorang.
Dari sudut pandang bos, mereka yang sukses adalah mereka yang berhasil mencapai target pekerjaan dalam periode tertentu. Tidak masalah cara apa yang dilakukan, yang penting target tercapai! Lalu, ketika terjadi kendala atau hasil yang kurang memuaskan, seorang pemimpin akan mengambil tanggung jawab daripada menyalahkan orang lain.
Sementara itu, seorang pemimpin fokus pada proses kamu dalam mencapai tujuan tim dalam jangka panjang. Kesuksesan harus ditinjau menurut kualitas pengembangan dan pertumbuhan tiap individu yang sejalan dengan visi dan misi organisasi. Proses adalah kunci, keberhasilan diukur lewat membandingkan pencapaianmu saat ini dan sebelumnya, bukan dibandingkan dengan orang lain.
Perbedaan bos dan leader selanjutnya ada pada bagaimana mereka mengendalikan tim. Seorang bos cenderung membangun ketakutan supaya bawahan terus tunduk pada dirinya. Sebut saja, melalui sanksi atau aturan yang kadang tidak masuk akal. Semua ia lakukan demi memastikan tidak ada satu pun orang dalam timnya yang melanggar perintah.
Berlawanan dengan situasi tersebut, seorang pemimpin hadir untuk menyemangati tim. Ia menghargai masing-masing peran dan kontribusi karyawan yang ditunjukkan. Bahkan, ia mendorong anggota tim untuk berinisiatif melakukan sesuatu, terutama yang sejalan dengan nilai-nilai kelompok atau ide-ide lain yang bisa membawa tim meraih tujuan bersama.
Baca Juga: 11 Kata Kata Motivasi Kerja Karyawan Yang Inspiratif
Mengapa karyawan patuh pada bos? Sebab bos memanfaatkan wewenang yang ia miliki sesuai jabatannya untuk melakukan berbagai tindakan. Sebut saja, memerintahkan, membagikan tugas, menentukan target, sampai mengawasi karyawan. Semua ia lakukan atas nama jabatan bos yang disandangnya sehingga karyawan patuh semata karena ia berkuasa.
Namun, seorang leader justru banyak mengandalkan kemampuannya dalam mempengaruhi orang lain. Para anggota tim kagum pada sang pemimpin bukan karena ia menjabat suatu posisi. Melainkan karena ia tampil sebagai pribadi yang kuat, memegang teguh nilai-nilai yang selaras dengan organisasi, dan bisa menginspirasi orang lain untuk melakukan hal serupa.
Proses mengambil kebijakan bisa dijadikan indikator utama dalam memahami perbedaan antara boss dan leader.
Dalam banyak hal-hal yang penting, seorang bos tidak akan melibatkan orang-orang dalam pengambilan keputusan. Lalu, saat Ia melibatkanmu, seorang bos akan cenderung mendominasi percakapan dan tidak terlalu menganggap pendapatmu sebagai hal yang penting.
Dalam implementasinya pun, kamu hanya akan dituntut untuk menjalankan segala perintah dan umumnya dilarang untuk berdiskusi.
Berbeda dengan boss, seorang pemimpin justru akan mendorang orang-orang untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan. Ia akan sangat terbuka pada pendapat karena Ia tahu bahwa kamulah yang akan menjalankan keputusan tersebut.
Bahkan, tidak jarang kamu akan dipercaya untuk mengambil keputusan pada situasi tertentu. Pendek kata, leader percaya kamu bisa mengatasi situasi tertentu dan ingin membuat kamu terbiasa berlatih memecahkan masalah.
Baca Juga: 4 Fungsi Komunikasi Dalam Organisasi
Perbedaan bos dan leader selanjutnya ada pada keinginan mempertahankan posisi saat ini. Bagi seorang bos, ia dikatakan berhasil jika mampu mempertahankan jabatannya atau malah bisa menduduki posisi yang lebih tinggi lagi dalam struktur organisasi perusahaan. Ia selalu ingin jadi bos selamanya demi tetap bisa menguasai, mengatur, dan mengendalikan orang-orang serta segala sesuatu terkait organisasi.
Leader malah bertindak sebaliknya. Ia memotivasi dan menginspirasi anggota tim untuk mengambil langkah serupa. Dari situ ia melihat siapa saja anggota tim yang potensial menjadi pemimpin baru di waktu mendatang. Bahkan, seorang leader merasa sukses jika ia mampu mencetak pemimpin baru di masa mendatang, apalagi jika pemimpin baru itu bisa meraih kesuksesan lebih besar daripada dirinya sekarang.
Sebetulnya membawa bisnis untuk berorientasi pada profit itu wajar. Namun, jika profit atau laba adalah segala-galanya, bisa dipastikan kamu akan dituntut bekerja mati-matian demi mencapai target profit tersebut. Bos cenderung berorientasi pada laba perusahaan sehingga ia menuntut kinerja karyawan semaksimal mungkin demi bisa menghasilkan keuntungan finansial yang besar, apa pun cara yang ditempuh.
Namun, seorang leader bekerja dengan berorientasi pada perwujudan visi organisasi. Ia fokus pada upaya mempercepat organisasi mencapai visi dan melakukan misi. Caranya dengan mengembangkan kerja tim, aktif berkolaborasi, dan menelurkan inovasi. Ketika cara kerja demikian berjalan efektif, maka profit atau laba perusahaan pun akan meningkat juga.
Dalam bertindak, bos cenderung membangun sikap konservatif. Ia akan mengerahkan seluruh tenaga demi mempertahankan status quo yang terjadi saat ini. Bisa dibilang ia anti gagasan baru. Bawahan hanya boleh melakukan berbagai rutinitas yang sudah ditetapkan secara prosedur dan menurut aturan kerja yang baku. Ruang untuk improvisasi nyaris tidak ada.
Sementara, leader mendorongmu untuk melahirkan berbagai gagasan baru yang bisa membawa organisasi lebih maju, berkembang, dan cepat meraih tujuan. Ia juga menantangmu untuk kreatif, inovatif, dan solutif dalam memecahkan suatu masalah. Dengan kata lain, leader selalu terbuka pada ide-ide baru yang kamu lontarkan.
Demikian perbedaan bos dan leader yang perlu kamu ketahui. Menjadi seorang leader inspiratif memang dambaan semua orang. Kamu pun bisa! Salah satunya dengan mengikuti program Pengembangan Diri Leadership di GreatNusa. Di bawah bimbingan pengajar profesional, kamu bisa menyelami diri, menggali potensi diri, dan menumbuhkan jiwa kepemimpinan.
Mengikuti kursus di GreatNusa adalah pilihan terbaik. Daftarkan dirimu di program Pengembangan Diri Interpersonal Skill sekarang, serta nikmati kesempatan belajar dari mana dan kapan saja bersama GreatNusa!
By greatnusa • 28 Februari 2023
Perbedaan pemimpin dan manajer perlu diketahui karena itu dua hal yang berbeda walau terkesan sama. Apa saja perbedaannya? Simak penjelasannya di artikel ini.
Tahukah kamu bahwa masih banyak yang belum memahami mengenai perbedaan pemimpin dan manajer? Sekilas, keduanya memang memiliki makna sama. Namun, istilah keduanya memiliki sejumlah perbedaan. Sebagaimana diketahui, di dalam perusahaan maupun organisasi terdapat seorang leader (pemimpin) dan manajer.
Pemimpin adalah orang yang mempunyai kemampuan memengaruhi, memotivasi, mengarahkan, dan mengawasi orang lain agar tugas yang sudah direncanakan terselesaikan dengan baik. Sementara berdasarkan definisinya, seorang manajer harus bisa mengatur, mengarahkan, dan mengendalikan orang lain agar tujuan yang telah ditetapkan perusahaan atau organisasi tercapai. Meskipun, seorang manajer belum tentu seorang pemimpin, keduanya penting bagi keberlangsungan perusahaan.
Pemimpin bukanlah sebuah jabatan atau posisi di dalam sebuah perusahaan. Kamu dapat melihat struktur organisasi perusahaan dan tidak akan menemukan kata pemimpin di dalamnya.
Pemimpin adalah sebuah karakter atau peran. Dengan kata lain, siapapun dapat menjadi pemimpin atau memiliki sifat kepemimpinan.
Tentu saja pemimpin yang hebat umumnya memiliki posisi atau jabatan yang mentereng di perusahaan. Pemimpin kemudian umumnya memiliki pengaruh yang besar di dalam perusahaan.
Berbeda dengan pemimpin, manajer adalah sebuah jabatan atau posisi. Manajer umumnya memiliki peran untuk mengatur sistem organisasi perusahaan.
Manajer dapat dianggap sebagai gerbang ke tingkat yang lebih tinggi oleh para bawahannya. Para karyawan umumnya akan lebih sering berbicara pada dan bertemu dengan manajer ketimbang pemimpin yang memiliki jabatan lebih di atas.
Setelah mengetahui pengertian pemimpin dan manajer, kamu mungkin telah memiliki sedikit gambaran tentang perbedaan di antara keduanya. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan mengenai perbedaan antara pemimpin dan manajer berikut ini.
Pemimpin dapat didefinisikan sebagai seseorang yang mampu memimpin, baik secara formal (resmi) maupun informal (tidak resmi). Untuk mendapatkan posisi pemimpin, kamu harus memiliki kemampuan yang dibutuhkan. Pemilihannya sendiri tidaklah serumit manajer. Pasalnya, posisi pemimpin umumnya bersifat sementara. Pemimpin memiliki masa kontrak yang bervariasi tergantung tugas. Misalnya, jika kamu ditugaskan untuk mengurus sebuah proyek pembangunan gedung yang membutuhkan waktu selama enam bulan, maka selama itulah kamu menjabat sebagai pemimpin.
Baca Juga: 3 Tingkatan Piramida Manajemen Dan Contohnya
Berbeda dengan pemilihan pemimpin yang biasanya berdasarkan kontrak kerja mengenai proyek atau tugas tertentu, pemilihan manajer dilakukan secara formal berdasarkan yuridis perusahaan tersebut yang ditandai dengan adanya surat pengangkatan atau keputusan dari komisaris atau direktur. Umumnya, waktu kerja yang diperlukan seseorang untuk menjabat sebagai manajer berkisar tiga hingga lima tahun. Makin banyak prestasi yang kamu raih, makin besar peluang untuk menduduki posisi tinggi dalam waktu relatif singkat.
Pemimpin memiliki fungsi dasar untuk membentuk visi, tim, membagi tugas, mengarahkan, memotivasi dalam bekerja, dan menggerakkan bawahannya mencapai tujuan. Dalam menjalankan fungsinya, pemimpin lebih menekankan pengaruh yang dimilikinya untuk membuat bawahan mengikuti arahannya, bukan dengan paksaan atau iming-iming hadiah. Pemimpin akan melakukan stimulasi, memberikan fasilitas, dan berpartisipasi secara langsung dalam kegiatan yang wajib diikuti oleh bawahannya.
Sementara fungsi dasar manajer berkaitan erat dengan perencanaan (planning), pengarahan (directing), pengorganisasian (organising), kontrol (controlling), dan penempatan staff (staffing). Biasanya, seorang manajer dalam menjalankan fungsinya sering memanfaatkan kekuasaan jabatan dan wewenang secara struktural yang mempunyai kekuatan mengikat. Artinya, seorang manajer dapat memaksa atau menghukum bawahannya.
Salah satu perbedaan pemimpin dan manajer yang utama terdapat pada tugas dan peran.
Pemimpin membangun visi sementara manajer mewujudkan ide tersebut dengan membuat rencana. Pemimpin perusahaan yang hebat adalah pemimpin yang memiliki visi jauh ke depan. Ia dapat melihat hal-hal yang umumnya tidak dapat dilihat oleh kebanyakan orang.
Sementara itu, manajer yang hebat adalah manajer yang dapat membuat rencana yang runut untuk mewujudkan visi dari pemimpin. Jika pemimpin bertugas untuk membangun visi, maka manajer membangun tujuan untuk mewujudkannya.
Seorang pemimpin tidak hanya harus berwibawa, tetapi juga mampu menguatkan visi yang diemban. Lantaran memahami bahwa membangun personal branding sangatlah penting, pemimpin cenderung melakukan banyak hal unik, berpikiran out of the box, dan mendorong bawahannya untuk terus berkembang. Pemimpin juga tidak takut untuk berinovasi dan mengambil risiko.
Selain bertanggung jawab, seorang manajer harus mempunyai pengetahuan luas, terampil, dan mampu berkomunikasi. Tugasnya adalah mengatur dan mengintegrasi berbagai jenis variabel ke dalam tujuan perusahaan. Seorang manajer harus bisa memimpin bawahannya serta merencanakan, mengelola, mengawasi, dan mengevaluasi kegiatan manajemen.
Manajer memiliki peran dalam menentukan langkah yang harus diambil demi mencapai tujuan perusahaan. Seorang manajer juga harus bisa memprediksi hasil dari pilihan tersebut. Selain bertanggung jawab dalam pengelolaan dan koordinasi tim, manajer juga harus memastikan bahwa kebijakan perusahaan berjalan sebagaimana mestinya.
Berbeda dengan pemimpin yang berani berinovasi, seorang manajer cenderung menjalankan tugas secara formal sehingga selalu berpegang teguh pada hal-hal yang sudah terbukti keberhasilannya. Seorang manajer lebih banyak meniru kompetensi dan mencontoh perilaku serta gaya kepemimpinan orang lain. Alih-alih mengambil risiko layaknya seorang pemimpin, seorang manajer justru meminimalisasi risiko tersebut dengan cara menjalankan yang telah ada. Singkatnya, seorang manajer akan berusaha mengendalikan situasi dan cenderung menghindari masalah.
Ditilik dari lingkungan kerja, seorang pemimpin bisa memimpin di lingkungan kerja formal ataupun informal. Pemimpin memiliki tanggung jawab terhadap bawahannya dan seluruh anggota tim yang turut berkontribusi. Ketika terdapat satu unit kerja melakukan kesalahan, unit lain harus menanggung beban karena kesalahan tersebut. Seorang pemimpin biasanya berpikir dengan lebih holistik dan memiliki gambaran mengenai target pencapaiannya. Hal inilah yang membuat pemimpin tahu bagaimana cara mendorong dan menginspirasi bawahannya untuk mengubah visi menjadi realita.
Baca Juga: Mengenal Strategi Kepemimpinan Dalam Dunia Kerja
Dibandingkan orang biasa, cara berpikir pemimpin sangat luas dan jauh. Tak jarang pemimpin memiliki pemikiran yang dianggap nyeleneh, tetapi sangat mendukung terwujudnya visi atau tugas yang diemban. Pemimpin yang baik sangat mengetahui potensi bawahannya. Oleh karena itu, pemimpin sering memotivasi bawahannya untuk terus berkembang dan memaksimalkan kemampuannya. Alhasil, seluruh bawahan yang tergabung dalam tim mampu memberikan hasil terbaik dan bekerja sama mencapai tujuan.
Berbeda dengan pemimpin, seorang manajer hanya bisa memimpin di lingkungan kerja formal saja. Manajer memiliki tanggung jawab pada atasannya. Lantaran bertugas memastikan tujuan dapat tercapai, seorang manajer lebih fokus terhadap cara mengatur dan menyelesaikan hal-hal yang dinilai dapat menjadi penghalang atau menimbulkan masalah di kemudian hari. Supaya berjalan lancar, manajer memiliki seorang asisten untuk membantunya mengerjakan tugas operasional.
Lain dengan gaya kepemimpinan pemimpin yang bersifat transformasional (memberi motivasi dan memberdayakan), gaya kepemimpinan manajer bersifat transaksional (member hadiah dan hukuman). Mengingat manajer selalu bertindak konvensional, cara kepemimpinannya cenderung kaku. Manajer hanya menugaskan dan memberikan panduan atau arahan pada bawahannya untuk menyelesaikan tugas tersebut. Bawahan yang memiliki kinerja baik akan diberikan hadiah, sedangkan yang berkinerja buruk akan mendapatkan hukuman.
Seorang pemimpin mempunyai bawahan yang kerap disebut pengikut. Pengikut pemimpin adalah orang-orang yang percaya terhadap kemampuan, kecakapan, dan perilaku pemimpinnya yang baik. Pengikut akan menjalankan tugas dan perintah atas dasar rasa kagum dan hormat. Seorang pemimpin hampir tidak berjarak dengan bawahannya. Pemimpin juga memiliki kepedulian tinggi terhadap bawahannya dan memperlakukannya sebagai makhluk yang utuh.
Hal itulah yang membuat seorang pemimpin tidak hanya mengejar target, melainkan juga memedulikan keseimbangan kehidupan kerja bawahannya. Lantaran sangat mengenali potensi dan kemampuan para pengikutnya. Pemimpin tidak segan untuk melakukan tindakan persuasif supaya bawahan mengikuti instruksinya sehingga visi dan target tercapai.
Baca Juga: 8 Langkah Strategi Komunikasi Persuasif dalam Dunia Kerja
Berbeda dengan pemimpin yang memiliki pengikut secara sukarela, manajer mempunyai bawahan yang disebut sebagai karyawan atau staf. Bawahan tersebut harus mengikuti aturan yang sudah ditetapkan manajer. Mengingat manajer memiliki kuasa untuk memberikan tugas, hadiah, dan hukuman, para bawahannya biasanya patuh dan menjalankan tugas yang diberikan sebaik mungkin.
Perebedaan besar lainnya antara pemimpin dan manajer adalah sikap keduanya terhadap resiko. Pemimpin adalah orang yang berani mengambil risiko. Ia percaya bahwa visi yang dimilikinya akan membayar segala perjuangannya di masa sekarang. Pemimpin adalah orang yang berpikir soal jangka panjang.
Sementara itu, manajer cenderung menghindari risiko. Manajer adalah orang yang bertugas untuk memberikan hasil secepat mungkin. Manajer fokus mencapai target jangka pendek untuk menunjukkan hasil yang positif bagi perusahaan.
Baik manajer maupun pemimpin memainkan tanggung jawab yang berbeda. Masing-masing dari mereka bergerak tidak hanya dengan tim tetapi juga dengan kerangka kerja organisasi yang teratur dan memiliki bawahan. Membangun kolaborasi, meningkatkan komunikasi, mengambil resiko dengan tujuan visi perusahaan sangat penting untuk alasan ini.
Memang menjadi seorang pemimpin bukanlah pekerjaan yang mudah berhasil, namun begitulah hakikatnya. Setiap dari Anda yang pernah memiliki posisi kepemimpinan akan dapat memahami hal ini. Tidak ada keraguan bahwa setiap perusahaan yang sukses memiliki manajemen dan kepemimpinan terbaik.
Setiap pemimpin harus mengembangkan kemampuannya sendiri di samping perannya sebagai karyawan. Karena sebenarnya tidak ada formula untuk kepemimpinan yang efektif. Karena setiap karyawan memiliki kepribadiannya masing-masing, pemimpin dan manajer harus menugaskan individu berdasarkan kemampuannya.
Perusahaan bisa menawarkan seluruh fasilitas sebagai pendongkrak kinerja pekerja. Menggunakan perangkat lunak SDM yang berfokus pada produktivitas karyawan atau alat absensi online, misalnya. Karyawan tidak hanya bekerja lebih efisien, tetapi bisnis juga mendapatkan keuntungan secara konsisten.
Baca Juga: Apa Yang Dimaksud Dengan Strategi Bisnis? Seperti Apa Hal Ini Bisa Membantu Bisnis Anda?
Demikianlah informasi mengenai perbedaan pemimpin dan manajer yang perlu kamu ketahui. Terlepas dari perbedaan tersebut, keduanya memiliki peran besar dalam mewujudkan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Secara simpel, pemimpin adalah orang yang membangun visi dan berpikir jangka panjang, sementara manajer adalah orang yang menentukan tujuan serta berpikir jangka pendek.
Untuk menjadi seorang pemimpin, kamu tidak harus menjabat sebagai manajer lebih dulu. Kamu bisa mempelajari kepemimpinan melalui portal pembelajaran daring GreatNusa.
GreatNusa menyediakan berbagai jenis course dan webinar dengan materi berkualitas dan praktis. Berbekal materi tersebut, kamu bisa mengoptimalkan kemampuan leadership dan manajerial. Tunggu apa lagi? Ayo, gapai masa depan yang lebih baik bersama GreatNusa!
By greatnusa • 22 September 2021
Team building adalah hal penting dalam sebuah organisasi. Tapi apa itu team building? Simak penjelasan dan manfaat team building di sini.
Team building adalah aktivitas yang sering dilakukan oleh perusahaan dengan mengikutsertakan para karyawan. Kegiatan team building tersebut biasanya dilaksanakan dengan mengajak karyawan untuk bepergian ke luar kota. Tak jarang, para karyawan diperbolehkan untuk ikut serta dalam kegiatan bersama dengan anggota keluarga.
Kegiatan team building memang dirancang agar orang-orang yang berpartisipasi di dalamnya merasa senang. Sekilas, aktivitas seperti ini memang tidak terlalu penting bagi perusahaan. Namun, tahukah kamu kalau team building adalah kegiatan yang sangat penting. Lewat team bulding, kamu bisa membangun hubungan yang lebih erat dengan para karyawan yang selanjutnya bisa bermanfaat bagi bisnis.
Banyak orang yang beranggapan kalau team building itu tidak ubahnya adalah aktivitas rekreasi. Pandangan ini tidak sepenuhnya salah. Apalagi, aktivitas team building memang kerap dilaksanakan dengan cara menyenangkan dan santai. Namun, team building memiliki pengertian lebih dari sekadar aktivitas bersenang-senang.
Team building merupakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan hubungan dari setiap anggota tim. Lewat team building, setiap personal bisa memberi respek dan menghargai perbedaan dengan orang lain. Selanjutnya, mereka bisa berbagi tujuan dan meraih ekspektasi bersama. Hasilnya, masing-masing anggota tim dapat bekerja lebih efektif dan perusahaan bisa mencapai target yang telah ditetapkan.
Baca juga: 7 Cara Membangun Tim Kerja yang Baik
Manfaat utama dari membangun team building adalah tim memiliki kepercayaan satu sama lain dan dapat bekerja dengan lebih baik. Selai manfaat tersebut, masih ada banyak manfaat dari membangun tim. Berikut adalah beberapa manfaat yang akan kamu dapat dari aktivitas membangun team building.
Team building adalah aktivitas yang paling tepat bagi anggota tim untuk bisa saling mengenal. Apalagi, bagi kamu yang saat ini lebih banyak menghabiskan waktu secara remote atau jarak jauh. Sistem kerja remote memiliki kecenderungan interaksi anggota tim yang sangat minim. Oleh karena itu, tidak heran kalau mereka tidak saling kenal satu sama lain.
Dalam aktivitas team building, kamu bisa mendorong setiap anggota tim untuk bersosialisasi dan saling mengenal. Hubungan personal yang baik antara masing-masing anggota tim berdampak positif pada suasana di tempat kerja. Di waktu yang bersamaan, mereka juga bisa melakukan kolaborasi yang lebih baik dan bekerja secara lebih efisien.
Manfaat team building yang selanjutnya adalah sarana meningkatkan kemampuan kerja sama tim. Dalam aktivitas team building, setiap personal dalam tim tidak hanya bisa kenal satu sama lain. Kesempatan tersebut juga menjadi momen bagi mereka untuk memahami kelebihan dan kekurangan dari rekan kerjanya.
Membangun team building juga dapat menumbuhkan sikap saling percaya di antara anggota tim. Dengan saling menjalin komunikasi secara efektif, anggota tim akan memiliki kepercayaan bahwa rekan satu timnya dapat diandalkan ketika dibutuhkan.
Pengetahuan tersebut sangat berguna bagi karyawan dalam melakukan kerja sama dalam tim. Mereka bisa memahami kelemahan dari rekan kerja dan bisa saling menutupi. Dalam situasi tersebut, setiap personal akan menunjukkan kontribusi dan potensinya masing-masing.
Dengan demikian, baik perusahaan atau karyawan individu, akan dapat mencapai tujuan dengan lebih efektif.
Kompetisi merupakan salah satu cara yang efektif dalam mendorong produktivitas kerja karyawan. Manfaat ini bisa kamu peroleh lewat aktivitas team building. Dalam team building, setiap personal akan berusaha untuk mencari cara yang paling efektif dalam bekerja dan meraih pencapaian yang lebih baik dibandingkan tim lain.
Team building sering dilaksanakan dalam bentuk aktivitas yang menyenangkan. Hal itulah yang memang menjadi tujuan dari pelaksanaan team building. Perasaan senang saat berpartisipasi dalam team building diharapkan bisa memacu motivitasi dan moral kerja para karyawan. Dengan begitu, mereka akan bekerja lebih giat dan mencapai target yang lebih besar di masa depan.
Baca juga: Butuh Motivasi Dalam Bekerja? Ini 6 Jenis Motivasi yang Perlu Diketahui
Salah satu tujuan utama membangun tim yang baik adalah untuk meningkatkan produktivitas dan kreativitas dalam bekerja. Dengan komunikasi yang mereka jalin selama kegiatan membangun tim, para anggota tim akan memiliki semangat dan sudut pandang baru tentang bagaimana mereka bisa bekerja.
Para anggota tim akan memiliki pengetahuan tentang apa saja yang anggota tim lainnya dapat lakukan. Sehingga, seorang individu bisa saja melihat sebuah cara baru untuk menyelesaikan masalah di lingkungan kerja dengan bantuan rekan kerjanya.
Selanjutnya, bagaimana cara melaksanakan aktivitas team building? Caranya, kamu perlu memilih kegiatan yang tepat. Ada 5 ide aktivitas team building yang bisa kamu praktikkan, yaitu:
Kegiatan pertama adalah scavenger hunt. Aktivitas ini adalah cara yang sangat efektif dalam mendorong para karyawan untuk bergerak aktif dan melakukan kolaborasi. Menariknya lagi, scavenger hunt bisa kamu lakukan secara fleksibel, bisa di dalam ruangan ataupun luar ruangan.
Cara pelaksanaannya sederhana. kamu bisa membagi karyawan dalam beberapa tim kecil, masing-masing terdiri dari 3 atau 5 orang. Selanjutnya, sembunyikan beberapa benda di area yang telah ditentukan. Tim pertama yang menemukan semua benda tersembunyi menjadi pemenang.
Cara menyenangkan selanjutnya yang bisa kamu pilih untuk mendorong kolaborasi para karyawan adalah kegiatan bernama human knot. Di waktu bersamaan, human knot merupakan aktivitas yang menyenangkan. jadi, karyawan tidak akan bosan saat berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Untuk melakukannya, kamu dapat mengajak anggota tim untuk membentuk lingkaran. Lalu, minta agar masing-masing anggota untuk mengaitkan tangan satu sama lain secara acak. Selanjutnya, setiap orang berusaha untuk mengurai kaitan tanpa harus melepas gandengan tangan.
Untuk mendorong kompetisi, pelaksanaan human knot dapat dilakukan oleh beberapa tim sekaligus. Tim pertama yang berhasil mengurai kaitan tanpa melepaskan gandengan tangan menjadi pemenang.
Ada pula pertimbangan untuk melakukan aktivitas simulasi bisnis. Sesuai dengan namanya, ide kegiatan ini bisa kamu lakukan sebagai simulasi dari aktivitas bisnis di dunia nyata. Dari kegiatan ini, karyawan bisa memperoleh manfaat dalam mencari solusi atas sebuah permasalahan dengan lebih cepat.
Baca Juga: Apa Yang Dimaksud Dengan Strategi Bisnis? Seperti Apa Hal Ini Bisa Membantu Bisnis Anda?
Simulasi bisnis bisa kamu lakukan dengan berbagai cara. Contoh, kamu dapat mengemukakan sebuah permasalahan yang biasa muncul di tempat kerja. Lalu, beberkan informasi detail berkaitan dengan tujuan, aturan, serta batas waktu penyelesaiannya.
Dalam kegiatan ini, para karyawan yang berpartisipasi tidak akan berhadapan dengan risiko apapun. Oleh karena itu, mereka bisa berpikir secara lebih bebas. Tidak menutup kemungkinan, mereka akan memunculkan berbagai jenis solusi yang kreatif.
Ada pula kegiatan team building bernama perfect square. Caranya, kamu perlu menyiapkan tali dengan panjang setidaknya 5 meter, lalu ikat kedua ujungnya. Setelah itu, tempatkan tali tersebut di permukaan tanah dengan membentuk lingkaran.
Tugaskan 4 atau 8 orang untuk berdiri di bagian tengah lingkaran. Selanjutnya, tutup mata mereka menggunakan kain. Setelah memastikan penutup mata bekerja, minta mereka mundur 5 langkah. Setelah itu, perintahkan mereka untuk membentuk tali menjadi persegi.
Terakhir, kamu bisa memilih ide aktivitas team building berupa gokart. Kegiatan ini jadi sarana menyenangkan yang mendorong para karyawan untuk saling berkompetisi secara sehat. Dalam kegiatan ini, karyawan punya kesempatan untuk berinteraksi secara bebas dan santai.
Nah, itulah penjelasan lengkap mengenai pengertian team building. Sampai di sini, kamu sudah bisa memahami kalau team building adalah aktivitas yang sangat penting, kan? Kegiatan di dalamnya tidak hanya sekadar untuk sarana bersenang-senang, tetapi ada banyak manfaat yang bisa didapatkan.
Team building merupakan salah satu cara yang bisa kamu manfaatkan untuk meningkatkan kemampuan para karyawan. Sebagai tambahan, pertimbangkan pula untuk berpartisipasi dalam berbagai course di GreatNusa. Di sini, kamu bisa menemukan berbagai jenis course yang bermanfaat dalam pengembangan diri dan bisnis.
By greatnusa • 28 Februari 2023
Tipe kepemimpinan dalam dunia profesional ada beragam, seperti demokratis, visioner, liberal, hingga birokratis. Temukan penjelasannya di artikel ini.
Karyawan menjadi salah satu aset penting bagi perusahaan. Pasalnya, kesuksesan sebuah bisnis sangat bergantung pada performa atau kinerja dari karyawan. Supaya karyawan bisa memberikan kinerja paling baik, tentu banyak sekali faktor yang berpengaruh. Salah satunya adalah tipe kepemimpinan atasan.
Bukan tanpa alasan, sebaik apapun performa karyawan dalam melakukan tugasnya, tidak akan ada hasilnya jika pemimpin atau atasan tidak memberikan mereka kesempatan untuk menggali kemampuan lebih jauh. Jika ini dibiarkan, siap-siapa saja perusahaan kehilangan karyawan terbaiknya.
Ada fungsi-fungsi kepemimpinan yang idealnya dimiliki oleh seorang pemimpin dalam memenuhi target yang hendak dicapai, yakni sebagai berikut:
Tanggung jawab utama seorang pemimpin adalah untuk menginspirasi, menginformasikan, dan membimbing tim mereka saat mereka bekerja untuk mencapai tujuan perusahaan. Saat memimpin, seorang pemimpin harus menetapkan tugas kepada orang yang tepat dan memutuskan siapa yang akan melakukan setiap pekerjaan. Untuk meningkatkan semangat anggotanya, seorang pemimpin menggunakan berbagai filosofi kepemimpinan.
Seorang pemimpin yang cerdas menerapkan strategi perencanaan untuk mengidentifikasi tujuan perusahaan dan menciptakan tindakan masa depan yang harus dicapai. Ini sering terjadi ketika sebuah bisnis berusaha untuk meningkatkan penjualan dan memperluas eksistensi yang lebih luas.
Setelah semua persiapan selesai, tugas kepemimpinan selanjutnya adalah mengatur. Ini akan digunakan oleh para pemimpin untuk meningkatkan bisnis. Pemimpin akan mulai mengoordinasikan semua sumber daya yang tersedia untuk menyelesaikan tugas atau proyek organisasi. Sebagai seorang pemimpin, Anda akan memastikan bahwa sumber daya ini diterapkan dengan benar untuk meningkatkan kinerja staf.
Pengorganisasian pegawai di dalam organisasi menjadi tanggung jawab pimpinan dalam hal staffing. Seorang pemimpin dapat memilih untuk menambah pekerja seperlunya jika dia mengetahui tujuan perusahaan. Proses perekrutan melibatkan menemukan, memilih, dan melatih kandidat sehingga mereka dapat terus memberikan kontribusi yang berguna bagi bisnis.
Seorang pemimpin bertanggung jawab tidak hanya untuk menjalankan bisnis, tetapi juga untuk mengawasi atau mengendalikan dalam perusahaan. Peran pengendalian adalah untuk memastikan bahwa pekerjaan dilakukan sesuai dengan kebijakan perusahaan. Seorang pemimpin juga memiliki wewenang untuk melakukan hal-hal tertentu untuk memastikan bahwa rencana tersebut berjalan sebagaimana yang dimaksud.
Sebelum membahas lebih lanjut tentang gaya kepemimpinan yang dapat ditemukan, kamu harus tahu bahwa tidak ada tipe kepemimpinan yang sempurna. Setiap konteks atau situasi membutuhkan gaya kepemimpinan yang berbeda.
Gaya memimpin dikatakan ideal apabila mampu memberi dukungan sekaligus motivasi untuk semua karyawan. Memang benar, setiap pemimpin memiliki caranya masing-masing. Untuk itu kamu perlu tahu apa saja sih tipe kepemimpinan yang biasa dijumpai di perusahaan. Berikut beberapa di antaranya:
Hingga kini, sepertinya tipe kepemimpinan demokratis masih menjadi tipe yang disukai karyawan. Bukan tanpa alasan, gaya pemimpin demokratis akan tetap bertanggung jawab penuh terhadap semua karyawan dengan tetap memberikan kebebasan sepenuhnya untuk karyawan menyelesaikan beban pekerjaan sesuai dengan kemampuan.
Tidak ketinggalan, pemimpin yang demokratis umumnya akan sangat bergantung pada komunikasi. Hal tersebut akan membantu pemimpin untuk melihat performa karyawan sehingga mampu memberikan apresiasi yang tepat.
Baca Juga: 4 Fungsi Komunikasi Dalam Organisasi
Secara ideal, pemimpin yang menggunakan gaya transformasional memiliki kemampuan dalam memberikan inspirasi dan perubahan yang positif kepada para karyawan. Ini karena sang pemimpin akan turut berpartisipasi atau terlibat secara langsung dalam aktivitas kerja untuk memberikan bantuan pada karyawan yang membutuhkan. Keterlibatan ini akan membuat karyawan merasa termotivasi untuk terus bersemangat dalam bekerja.
Biasanya, tipe kepemimpinan transformasional sering dijumpai pada bisnis startup dengan skala kecil. Oleh karena jumlah karyawan yang belum terlalu banyak, jadi pemimpin akan turut terlibat dalam semua aktivitas operasional perusahaan. Ini akan membuat para karyawan termotivasi untuk bekerja dengan keras dan memajukan serta membesarkan perusahaan bersama-sama.
Selanjutnya adalah bentuk kepemimpinan visioner, dengan ciri khas pemimpin yang kerap merancang berbagai strategi, perencanaan, dan metodenya. Biasanya, pemimpin akan sering membuat perencanaan atau strategi untuk kebutuhan perusahaan di masa depan, bahkan bisa jadi hal tersebut belum terlintas di benak para karyawan.
Nah, untuk mendukung keberhasilan rencana tersebut, pemimpin dengan tipe ini akan sangat sering mengadakan pertemuan atau rapat untuk berdiskusi dengan para karyawan.
Ciri khas pemimpin dengan gaya situasional adalah selalu terlihat fleksibel dan tidak terpaku pada satu kondisi. Artinya, pemimpin akan beradaptasi dan menyesuaikan bagaimana ia memimpin dalam perusahaan yang sesuai dengan kondisi karyawan.
Sama halnya dengan transformasional, bentuk kepemimpinan ini juga banyak dijumpai pada perusahaan startup yang memiliki kondisi bisnis yang terbilang belum stabil dibandingkan dengan perusahaan berskala besar.
Secara umum, pemimpin dengan gaya situasional akan memiliki empat karakter berikut ini saat memimpin organisasi:
Nah, untuk bentuk kepemimpinan satu ini, ciri khas utama yang bisa diperhatikan adalah cenderung berfokus terhadap hasil. Sebenarnya, ini tidak selalu menjadi hal yang buruk, terlebih dengan pemimpin yang memiliki karakter tidak sering terlibat dalam proses kerja karyawan. Sering kali, pemimpin baru akan melihat situasi langsung di lapangan hanya jika ada karyawan yang tidak mampu melakukan tanggung jawabnya dengan baik.
Memiliki pemimpin dengan gaya fasilitator memiliki kelebihan utama yaitu adanya kesempatan luas untuk para karyawan mengetahui banyak metode atau cara baru yang bisa jadi lebih mudah dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawab.
Namun, perlu ditekankan bahwa pemimpin tidak boleh mengajukan komplain asalkan pekerjaan selesai sesuai dengan peraturan yang berlaku di perusahaan meski dengan cara yang berbeda. Umumnya, pemimpin dengan gaya fasilitator banyak ditemui pada perusahaan skala menengah atau memiliki bisnis yang sudah cukup berkembang serta telah menerapkan SOP tertentu.
Tipe kepemimpinan multikultural akan sering ditemukan pada perusahaan yang memiliki karyawan dengan latar belakang budaya yang berbeda atau lintas budaya. Biasanya, sebagian besar perusahaan tipe multinasional akan menerapkan tipe ini sehingga lebih mudah dalam menjangkau semua karyawan. Secara sederhana, pemimpin dengan gaya multikultural harus mampu menerima dan menghargai budaya yang dibawa setiap karyawan.
Baca Juga: 5 Cara Bekerja Sama Dalam Keberagaman Yang Efektif
Contoh mudah yang bisa dilakukan adalah mengadakan kegiatan tukar kado pada saat perayaan Natal atau mengadakan aktivitas buka puasa bersama saat bulan Ramadan. Meski kadang terlihat sepele, bentuk apresiasi ini akan membuat para karyawan merasa dihormati, dilibatkan, dan diterima di perusahaan. Sudah pasti, dampak positif yang bisa diambil adalah karyawan akan menjadi loyal, lebih bertanggung jawab, dan perusahaan pun semakin berkembang.
Jika dilihat dari arti kata liberal sendiri yang berarti bebas, pemimpin dengan gaya ini sudah pasti akan memberikan kebebasan sepenuhnya kepada para karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan. Selain tipe demokratis, pemimpin dengan tipe liberal juga lebih disukai karyawan karena memberikan kenyamanan dan keleluasaan untuk bekerja sehingga pekerjaan pun akan segera selesai. Terlebih, pemimpin cenderung tidak mengganggu atau mengintervensi setiap cara kerja karyawan tetapi tetap mengawasi kinerja mereka.
Baca Juga: Definisi Dan Cara Evaluasi Kinerja Karyawan
Apabila seorang pemimpin cenderung melibatkan para karyawan saat melakukan pengambilan keputusan untuk perusahaan, artinya pemimpin tersebut menerapkan gaya birokratis. Meski begitu, tipe pemimpin satu ini bisa dikatakan lebih ketat dalam membuat peraturan. Mudahnya, ketika suatu pekerjaan telah diatur tenggat waktunya, pemimpin dengan tipe ini berharap tidak ada kata terlambat untuk alasan apapun. Biasanya, perusahaan dengan fokus bisnis pada aspek kesehatan dan keamanan menerapkan gaya kepemimpinan ini.
Memilih pemimpin dengan gaya strategis dalam perusahaan biasanya tak hanya berdasar level atau posisinya saat ini. Pemilihan pemimpin ini umumnya dilakukan untuk bisa mencapai tujuan perusahaan yang lebih besar lagi.
Tentunya untuk membentuk kinerja dan performa yang lebih lebih baik di perusahaan. Sering kali, tipe pemimpin strategis sangat dibutuhkan saat perusahaan sedang berada dalam masa transisi atau adaptasi. Artinya, pemimpin diharapkan mampu memberikan peran dan bantuan untuk kelancaran masa transisi perusahaan tersebut.
Kepemimpinan karismatik bisa dibilang adalah salah satu bentuk kepemimpinan yang paling umum. Jenis pemimpin ini mengedepankan nilai-nilai positif serta kepribadian yang kuat. Pemimpin ini dapat menjadi contoh bagi para anggota tim dan mengajak mereka menjadi lebih baik.
Kepemimpinan otoriter atau otokratis adalah jenis kepemimpinan di mana seorang atas memiliki kendali penuh atas segalanya. Mulai dari peraturan, prosedur, hingga, keputusan semuanya berada di tangan pemimpin.
Tipe kepemimpinan akan efektif ketika kamu butuh mengambil keputusan dengan cepat. Tetapi, secara jangka panjang, tipe kepemimpinan ini akan membuat lingkungan kerja yang tidak nyaman karena karyawan merasa tidak punya kebebasan.
Berbeda dengan tipe kepemimpinan otoriter, gaya kepemimpinan delegatif adalah jenis kepemimpinan yang memberikan wewenang pada para karyawan untuk mengambil keputusan.
Jenis kepemimpinan akan membuat para karyawan merasa terlibat dan memiliki peran dalam perusahaan. Tetapi, efek sampingnya adalah para karyawan dapat saling melempar tanggung jawab ketika kesalahan terjadi. Hal ini karena keputusan tidak hanya dibuat oleh satu orang.
Sesuai dengan namanya, gaya kepemimpinan transaksional adalah jenis kepemimpinan yang serupa dengan situasi jual-beli; seorang pemimpin akan memberikan tugas dan karyawan akan meneyelesaikannya.
Jika karyawan berhasil menyelesaikan tugasnya, maka Ia akan mendapatkan imbalan. Tetapi, jika gagal menyelesaikannya, karyawan tersebut akan mendapatkan hukuman.
Jadi, manakah tipe kepemimpinan yang sesuai dengan karakteristik dirimu? Jika kamu ingin mengasah jiwa kepemimpinan agar bisa menjadi leader di perusahaan impian, kamu bisa bergabung dan mengikuti pelatihan kepemimpinan di GreatNusa. Tidak hanya itu, banyak sekali course yang bisa kamu pilih sesuai minat dan kebutuhanmu di sini, topiknya sudah pasti berkualitas dengan konsep belajar yang adaptif dan fleksibel.
Punya waktu luang bukan berarti harus disia-siakan. Masih banyak hal yang bisa kamu lakukan, tentunya yang utama adalah membekali diri dengan ilmu dan pengalaman sebanyak mungkin. Yuk, belajar bersama dan dapatkan pengalaman berharga di GreaNusa!
By greatnusa • 22 September 2021
Work life balance adalah hal yang harus dikuasai oleh pekerja zaman sekarang. Apa itu work life balance? Simak penjelasan lengkapnya di sini.
Work life balance adalah salah satu hal yang harus diperhatikan benar-benar baik oleh karyawan ataupun perusahaan. Mengapa demikian?
Karena, beberapa dari kamu mungkin sering merasa tidak memiliki cukup waktu untuk melakukan hal-hal yang kamu sukai akibat terlalu sibuk bekerja. Bahkan, tak jarang masih membawa pekerjaan ke rumah sehingga waktu istirahat pun terpotong. Jika kamu termasuk golongan pekerja yang mengalami ini, mungkin sudah saatnya kamu mencoba menerapkan konsep work life balance.
Apakah yang dimaksud dengan work life balance? Bagaimana cara meraihnya? Beberapa pembahasan di bawah ini mungkin bisa menjadi jawaban.
Keseimbangan antara pekerjaan dengan kehidupan pribadi gaya hidup
Secara harfiah, pengertian work life balance adalah keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Secara teknis, work life balance adalah kondisi di mana seorang pekerja dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan baik namun tidak kehilangan momen atau waktu untuk kebutuhan pribadi, rekreasi, dan kehidupan berkeluarga.
Dalam dunia kerja, work life balance dapat memengaruhi produktivitas seseorang. Hal ini karena dengan menjaga keseimbangan, energi yang tersalurkan untuk masing-masing kebutuhan pun akan terjaga kestabilannya. Dengan memiliki waktu yang cukup untuk mengurus pekerjaan dan kehidupan pribadi, seorang pekerja dapat memiliki fisik dan mental yang optimal untuk terus berkembang.
Tren untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan dengan kehidupan saat ini banyak digaungkan oleh para pekerja muda. Seiring dengan semakin berkembangnya zaman, semakin tinggi pula kesadaran pekerja bahwa waktu yang mereka miliki tidak seharusnya hanya dihabiskan untuk menyelesaikan pekerjaan kantor.
Tak heran, kini banyak pekerja yang tidak ragu menanyakan kepada kantor tempat mereka bekerja tentang batasan tanggung jawab dan jam kerja yang wajib mereka penuhi sebelum memutuskan untuk bergabung dengan sebuah perusahaan.
Baca juga: 7 Ciri-Ciri Profesionalisme yang Harus kamu Miliki
Sebagaimana telah disinggung sebelumnya, work life balance dapat memengaruhi kehidupan seseorang secara menyeluruh. Tak hanya sebatas kehidupan di kantor, namun juga di lingkungan pribadinya. Berikut ini beberapa manfaat yang bisa kamu dapatkan dengan menjaga work life balance.
Work life balance dikenal sebagai solusi untuk gaya hidup yang lebih sehat. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, jika seorang pekerja bisa mengatur keseimbangan antara dunia kerja dan kehidupan pribadinya, maka Ia akan memiliki kondisi fisik dan mental yang lebih prima.
Hal ini berkaitan erat dengan kepuasan hidup yang kamu raih karena mampu menyelesaikan kewajiban dan melakukan kegiatan yang menyenangkan secara beriringan. Dengan kata lain, work life balance dapat meningkatkan kebahagiaan.
Meningkatnya kebahagiaan seseorang tentu akan membuatnya lebih mudah berpikir positif dan optimistis. Dengan demikian, kesehatan mental pun akan terjaga. Dengan kestabilan mental yang terjaga, seseorang juga akan terhindar dari rasa tertekan ketika bekerja sehingga imun tubuh pun akan meningkat.
Sebagaimana telah disinggung sebelumnya, dengan menjaga work life balance, seseorang tidak hanya akan sibuk dengan pekerjaan, namun memiliki waktu juga untuk mengerjakan hal lain. Misalnya saja, mengembangkan hobi, mengikuti kursus, atau bergabung dengan komunitas sesuai minat. Dengan demikian, ia dapat mengembangkan kemampuan dirinya di bidang lain.
Tak hanya dapat mengasah kemampuannya di bidang lain, kegiatan semacam ini juga dapat membantu memperluas koneksi dan memperoleh pengalaman yang menyenangkan. Terpenuhinya kebutuhan untuk mengembangkan diri ini mampu meningkatkan kualitas hidup seseorang. Dengan kata lain, kamu tidak hanya akan bekerja seperti robot, atau istilah lain yang sering digunakan: budak korporat.
Masalah lain yang muncul akibat terlalu sibuk bekerja adalah kurangnya kualitas hubungan dengan orang dekat, seperti teman, pasangan, hingga keluarga. Tak jarang, kamu mungkin mendengar protes dari mereka karena merasa tidak diprioritaskan. Padahal, kamu sebenarnya tidak perlu memilih antara pekerjaan dan orang tersayang, selama kamu dapat menerapkan work life balance.
Kuncinya ada pada menjaga keseimbangan. Dengan demikian, pekerjaan dapat selesai tanpa harus mengabaikan hubungan dengan orang terdekat. Meningkatnya kualitas hubungan kemudian berbanding lurus dengan meningkatnya kualitas kehidupan. Sebab, secara langsung, ketika melihat orang yang kamu sayangi bahagia, kamu pun akan merasa bahagia.
Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi seseorang untuk dapat meraih work life balance. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
Individu yang telah terbentuk kebiasaan baiknya sejak kecil, cenderung memiliki work life balance yang baik ketika dewasa. Di samping itu, sikap dari setiap individu juga merupakan salah satu faktor yang mendukung. Dalam artian, ketika dihadapkan antara masalah, individu yang cenderung memiliki kesadaran untuk terus mengevaluasi diri akan lebih mudah meraih work life balance.
Kestabilan kondisi keluarga merupakan faktor kedua yang memengaruhi work life balance seseorang. Oleh sebab itu, penting untuk menjaga peran dalam keluarga dan menghindari konflik di rumah. Seseorang yang dibesarkan dalam keluarga yang harmonis dengan peran individu yang jelas terbukti lebih mudah dalam memisahkan masalah pribadi dan pekerjaan.
Pola kerja, beban kerja, dan durasi kerja juga merupakan faktor lain yang memengaruhi work life balance seseorang. Jika tidak diatur dengan baik, hal ini dapat memicu konflik, baik dengan diri sendiri maupun orang sekitar. Dampaknya, bukan hanya pekerjaan yang menjadi tidak maksimal, namun juga kualitas hubungan dengan orang sekitar, sulit untuk dibangun.
Baca juga: 7 Cara Mengatasi Konflik dalam Organisasi
Pada dasarnya, untuk mencapai work life balance memang dimulai dari dalam diri individu tersebut sendiri. Adapun beberapa cara yang dapat kamu coba adalah sebagai berikut:
Ketika jam kerja kamu telah berakhir, usahakan untuk meninggalkan pekerjaan di kantor. Sebagai pekerja, kamu juga memiliki hak untuk mengabaikan pesan tentang pekerjaan di luar jam kantor atau ketika libur. Bila perlu, sejak awal kamu bergabung dengan perusahaan tersebut, tegaskan pada atasanmu bahwa kamu tidak menerima pekerjaan di luar jam kantor.
Segera selesaikan pekerjaan kamu dan jangan hanya berpatokan dengan deadline dari atasan. Jika atasanmu memberikan pekerjaan banyak dalam waktu bersamaan, buatlah timeline kerja kamu sendiri, dengan mempertimbangkan skala prioritas dan membuat deadline pribadi. Langkah ini akan membantu mengatur pekerjaan mana yang perlu kamu selesaikan lebih awal sehingga pola kerja kamu pun akan terbentuk dengan sendirinya.
Baca Juga: Pengertian Manajemen Waktu Cara Menerapkannya
Jangan sungkan untuk meminta bantuan rekan kerja ketika kamu merasa beban kerja terlalu besar dibandingkan orang lain. Sampaikan kepada rekan kerja dan atasan setiap kamu merasa kesulitan menyelesaikan sesuatu. Jangan sampai, karena merasa sungkan meminta bantuan, pekerjaan malah tidak dapat selesai dengan optimal.
Baca juga: 10 Alasan Pentingnya Team Work Dalam Bekerja
Berbagi keluhan dengan bercerita ke orang terdekat pun dapat membantu meringankan beban pikiranmu. Tak hanya itu, langkah ini juga dapat membantu orang sekitar memahami posisi yang sedang kamu hadapi. Dengan komunikasi yang baik, kualitas hubunganmu dengan orang terdekat pun akan semakin baik.
Tak ada salahnya bersenang-senang di waktu luang. Gunakan waktu di luar jam kerjamu untuk mengerjakan hal-hal yang kamu sukai, misalnya melakukan hobi, berjalan-jalan dengan keluarga, atau sekadar menonton TV di rumah. Meluangkan waktu untuk kegiatan rekreasi ini penting karena mampu menyegarkan pikiran sebelum kembali bekerja.
Baca Juga: 8 Cara Hilangkan Migraine Akibat Stres Yang Efektif
Tujuan dari work life balance adalah untuk menghindarkan karyawan dari stress yang berlebih. Salah satu cara melepas stress yang cukup baik adalah dengan berolahraga.
Dengan olahraga, kamu juga tidak hanya akan melepas stress tetapi juga melatih tubuhmu untuk menjadi lebih kuat. Dengan tubuh yang kuat, diharapkan kamu akan dapat memiliki daya tahan yang lebih tinggi.
Olahraga juga adalah cara untuk menghabiskan waktu dengan baik di luar lingkungan kerja. Kamu bisa mengajak orang-orang terdekat untuk menghabiskan waktu bersama dengan lari kecil atau bersepeda sebelum memulai aktivitas sehari-hari.
Demikian beberapa hal tentang work life balance dan cara untuk meraihnya. Bila kamu tertarik untuk mempelajari lebih lanjut mengenai pembahasan ini, kamu dapat mendaftarkan diri dalam program kursus online yang diadakan oleh GreatNusa. Dalam program tersebut, kamu pun akan mendapatkan solusi terbaik untuk menjaga keseimbangan hidup, baik di dalam maupun di luar pekerjaan.