By greatnusa • 5 Mei 2023
Bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan? Banyak dari kita sudah mengetahui macam-macam gaya kepemimpinan. Namun, tidak banyak sumber yang mengulik pengaruh gaya kepemimpinan tersebut. Tentunya, gaya kepemimpinan yang diterapkan para pemimpin dapat memberikan pengaruh bagi kinerja karyawannya. Artikel ini akan membahas mengenai pengaruh jenis kepemimpinan yang diterapkan oleh pemimpin pada kinerja anggota tim/karyawan dapa suatu organisasi/institusi.
Sebelum mengenal pengaruh gaya kepemimpinan, kamu perlu mengetahui apa yang dimaksud dengan gaya kepemimpinan itu sendiri.
Gaya kepemimpinan dapat dideskripsikan sebagai kumpulan karakteristik yang dimiliki dan digunakan seorang pemimpin dalam memimpin, memberikan arahan, atau bahkan memengaruhi bawahan, tentunya agar tujuan kerja tim tersebut dapat tercapai.
Definisi lain menyebutkan bahwa gaya kepemimpinan merupakan perilaku dari seorang pemimpin dalam melakukan tanggung jawab manajerialnya. Tindakan-tindakan ini lantas membentuk sebuah pola yang bisia terlihat oleh bawahannya atau pengamat lain.
Baca Juga : Gaya Kepemimpinan: Pengertian, Contoh dan Peranannya
Untuk memberi gambaran sebelum mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan, berikut ini akan dijelaskan beberapa tipe kepemimpinan.
Gaya kepemimpinan demokratis merupakan gaya kepemimpinan yang cukup banyak digunakan di dunia kerja. Sebab, gaya kepemimpinan ini memiliki karakteristik yang khas—yaitu adanya kerja sama antara pemimpin dan bawahannya untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Gaya kepemimpinan yang satu ini memang dikenal sebagai kebalikan dari gaya kepemimpinan demokratis. Mengapa demikian?
Pada gaya kepemimpinan otokratis, pemimpin akan memegang kendali penuh untuk memutuskan segala macam kebijakan, tujuan, serta prosedur-prosedur yang akan diambil dalam rangka mencapai tujuan bersama.
Pada gaya kepemimpinan transaksional, pemimpin akan mengarahkan anggota timnya untuk mematuhi aturan atau menjalankan prosedur yang sudah disepakati dengan menggunakan imbalan dan hukuman. Dengan gaya kepemimpinan ini, anggota tim yang bekerja sesuai dengan tuntutan yang diminta akan memperoleh imbalan, begitu pula sebaliknya.
Gaya kepemimpinan ini disebut juga sebagai gaya kepemimpinan delegatif. Pemimpin dengan gaya kepemimpinan laissez-faire akan menyerahkan tanggung jawab yang tidak bisa ia tangani pada pihak/anggota tim yang dinilai kapabel untuk melaksanakannya.
Pada gaya kepemimpinan afiliatif, pemimpin akan melakukan pendekatan kepada anggota timnya. Hal ini dilakukan agar anggota tim merasakan support emosional dari pemimpin kepada anggota timnya. Dengan memberikan support, diharapkan anggota tim akan mampu bekerja sama untuk memenuhi tanggung jawab yang mereka emban.
Gaya kepemimpinan coaching ini bisa dikatakan merupakan gabungan dari beberapa jenis gaya kepemimpinan—yaitu gaya kepemimpinan delegatif, gaya kepemimpinan afiliatif, dan gaya kepemimpinan demokratis.
Pemimpin dengan gaya kepemimpinan ini mendengarkan anggota timnya, lalu mengidentifikasi kelebihan dan kelemahan timnya, memberi support, dan mendelegasikan pekerjaan pada orang yang tepat.
Baca Juga : Kenali Karakteristik Kepemimpinan yang Perlu Dipelajari untuk Kesuksesan Kamu
Setelah mengetahui beragam gaya kepemimpinan, mungkin kamu akan berpikir, apa pengaruh yang akan timbul jika seorang pemimpin menerapkan gaya kepemimpinan tertentu? Ini dia penjelasannya.
Jika seorang pemimpin menggunakan gaya kepemimpinan demokratis, maka ada beberapa pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja anggota tim/karyawan yang bisa disoroti:
Menurut Susanti (2015) dalam Djunaedi dan Gunawan (2018), pengaruh gaya kepemimpinan demokratis terhadap kinerja karyawan bisa dibilang signifikan ke arah yang positif. Selain itu, gaya kepemimpinan demokratis memiliki dampak positif berupa adanya peningkatan produktivitas pada anggota tim, meski terkadang gaya kepemimpinan ini menempatkan tanggung jawab pada orang yang tidak terlalu kompeten.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hamzah (2020) dan Pratama (2012), gaya kepemimpinan otokratis memiliki pengaruh gaya kepemimpinan yang kurang baik bagi kinerja karyawan. Hal ini ditandai dengan adanya penurunan tingkat produktivitas dari karyawan. Bahkan, penelitian tersebut tidak terlalu menyarankan penggunaan gaya kepemimpinan ini karena bisa berpengaruh negatif terhadap tingkat kepuasan kerja karyawan.
Meski demikian, gaya kepemimpinan otokratis tidak selalu buruk, kok. Sebab, ada saat-saat tertentu yang mengharuskan pemimpin mengambil keputusan sendiri—tanpa perlu mendiskisikannya terlebih dahulu dengan anggota tim yang lain. Misalnya, pada situasi-situasi darurat yang membutuhkan keputusan segera.
Apa pengaruh gaya kepemimpinan transaksional terhadap kinerja karyawan? Rupanya, gaya kepemimpinan yang satu ini membawa dampak positif bagi kinerja karyawan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Hartanto (2014). Pada penelitian tersebut, disebutkan juga bahwa gaya kepemimpinan ini juga memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan.
Baca Juga : Jenis Kepemimpinan dalam Manajemen Perusahaan
Gaya kepemimpinan laissez-faire atau yang bisa disebut juga dengan gaya kepemimpinan delegatif ini tentu juga memiliki pengaruhnya sendiri terhadap kinerja karyawan. Kira-kira, apa pengaruh gaya kepemimpinan ini terhadap kinerja anggota tim/karyawan?
Gaya kepemimpinan ini rupanya dapat memberikan pengaruh positif bagi kinerja karyawan. Hal ini diungkapkan dalam penelitian yang dilakukan oleh Rahmawi (2016), dan dijelaskan pula bahwa peningkatan kinerja karyawan ini disebabkan karena adanya keleluasaan dalam pengambilan keputusan yang diberikan pemimpin kepada bawahannya—asalkan keputusan tersebut tidak melanggar aturan yang berlaku di dalam perusahaan.
Sama dengan gaya kepemimpinan lainnya, pengaruh yang ditimbulkan oleh gaya kepemimpinan afiliatif terhadap kinerja karyawan bersifat positif. Maknanya, kinerja karyawan akan meningkat jika organisasi/institusi tersebut memiliki pemimpin yang menerapkan gaya kepemimpinan ini.
Meski tidak secara eksplisit disebutkan dalam sumber (Hadiwijaya, 2015), penelitian tersebut menyebutkan bahwa pemberian motivasi terhadap karyawan memberikan efek positif terhadap produktivitas karyawan. Memberikan motivasi merupakan sebuah ciri khas yang dimiliki oleh gaya kepemimpinan afiliatif.
Menurut Munthe (2015), gaya kepemimpinan coaching disebut-sebut sebagai gaya kepemimpinan yang paling ideal dibandingkan dengan gaya kepemimpinan lainnya. Gaya kepemimpinan ini dinilai lebih mampu untuk memotivasi anggota tim/karyawan untuk bertindak pro-aktif dalam melakukan tugas-tugas dan tanggung jawab yang diembannya.
Dengan adanya motivasi yang besar untuk bekerja sama dalam tim, maka kinerja karyawan pun bisa meningkat dengan penerapan gaya kepemimpinan yang satu ini.
Nah, itulah penjelasan mengenai efek gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan. Meski bisa dikatakan bahwa hampir semua gaya kepemimpinan yang disebutkan memiliki kaitan positif dengan kinerja karyawan, perlu kamu ingat bahwa ada banyak faktor yang bisa memengaruhi baik tidaknya kinerja anggota tim.
Jika kamu ingin memiliki anggota tim yang loyal dan memiliki semangat kerja yang tinggi, sebagai pemimpin kamu perlu membekali diri dengan ilmu leadership yang baik juga. Mengenal ragamnya saja tidak cukup—kamu juga perlu tahu pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja anggota tim/karyawan sebagaimana sudah disebutkan di atas.
By greatnusa • 17 Maret 2022
By greatnusa • 12 Februari 2023
By greatnusa • 18 Februari 2023
By greatnusa • 11 Februari 2023
By greatnusa • 21 April 2023
By greatnusa • 5 Mei 2023