Necessity Entrepreneur: Pengertian Serta Tujuannya
Necessity entrepreneur adalah orang yang terpaksa menjalankan bisnisnya. Apa yang membuat seseorang menjadi necessity entrepreneur? Temukan jawabannya di sini!
By greatnusa • 6 Februari 2023
Bagikan Artikel
Necessity entrepreneur adalah fenomena yang sering kamu temukan di Indonesia sejak pandemi COVID-19 melanda. Beberapa pekerja yang dirumahkan terpaksa memulai usahanya demi memenuhi kebutuhan ekonomi pribadi maupun keluarganya. Kendati demikian, fenomena necessity entrepreneur sudah berlangsung bahkan sebelum pandemi COVID-19 melanda.
Necessity entrepreneur tidak hanya terjadi pada pedagang makanan yang sering kamu lihat. Kondisi ini juga terjadi ketika kamu hendak mencari penghasilan tambahan melalui pekerjaan freelance. Tentu saja ada banyak alasan dan kondisi yang memaksa orang memulai bisnisnya.
Lantas, apakah yang dimaksud sebagai necessity entrepreneur itu? Yuk, simak pembahasan lengkapnya dalam artikel ini.
Pengertian Necessity Entrepreneur
Necessity entrepreneur adalah orang yang memulai bisnisnya karena keterpaksaan. Kondisi yang memaksanya mencakup kebutuhan mendesak, tidak ada alternatif pekerjaan, atau mencari penghasilan tambahan. Necessity entrepreneur sejatinya tidak memiliki pengetahuan atau pengalaman dalam dunia bisnis. Ada pula yang mengawali bisnisnya bermodalkan hobi atau keterampilan yang mereka tekuni.
Jenis entrepreneur ini biasanya berasal dari golongan ekonomi yang kurang mampu atau berada di lingkungan yang mempunyai tingkat pengangguran yang tinggi. Mereka terpaksa memulai usaha karena tidak dapat menemukan pekerjaan yang sesuai kualifikasi yang dimiliki. Ada pula necessity entrepreneur yang sudah bekerja sebelumnya, tetapi memulai usaha karena ingin mendapatkan penghasilan tambahan.
Kelompok necessity entrepreneur bisa digambarkan melalui karakteristik sebagai berikut:
- Tidak memiliki keterampilan yang layak di dunia bisnis maupun karier.
- Memiliki latar belakang pendidikan rendah atau bahkan tidak mempunyainya.
- Mengawali bisnis sebagai single fighter tanpa bantuan orang lain.
- Modal terbatas dan tidak mampu memperoleh pendanaan dari perbankan. Mereka biasanya mendapatkan pinjaman dari keluarga, orang terdekat, atau kredit online.
- Produk jualannya berupa barang yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Ada pula yang menyediakan jasa sederhana, contohnya panti pijat atau jasa membersihkan rumah.
Necessity entrepreneur memang tidak memiliki keterampilan khusus dalam berbisnis. Namun, mereka mempunyai kreativitas yang tinggi dalam mencari peluang bisnis. Buktinya, kamu bisa melihat orang yang terpaksa berjualan, tetapi dagangannya selalu laris manis karena ada pembelinya.
Di balik kelebihan tersebut, necessity entrepreneur cenderung rentan mengalami kegagalan dalam berbisnis. Pasalnya, mereka hanya berbisnis untuk memenuhi kebutuhan ekonomi yang mendesak sehingga tidak memiliki tujuan dan strategi bisnis yang tepat. Tidak jarang pula ditemukan necessity entrepreneur yang berhasil dalam jangka panjang karena mampu mengembangkan bisnisnya.
Baca Juga: Kanban: Pengertian, Manfaat, Fungsi, Serta Cara Menggunakannya
Tujuan Necessity Entrepreneur
Ada banyak tujuan seseorang menjadi necessity entrepreneur, mulai dari kondisi ekonomi yang mendesak hingga ingin mendapatkan kebebasan dalam menjalani hidupnya. Berikut beberapa alasan orang memutuskan untuk menjadi necessity entrepreneur.
1. Mendapatkan Penghasilan Tambahan
Alasan ini sering diungkapkan oleh para karyawan yang mempunyai penghasilan sampingan melalui bisnis atau bekerja lepas (freelancer). Mereka memiliki kebutuhan atau tujuan keuangan yang mendesak, contohnya ingin menikah tetapi dana belum tercukupi. Gaji di kantor yang kurang cukup atau kondisi perekonomian perusahaan yang sedang tidak baik membuat mereka terpaksa menjadi necessity entrepreneur.
Tidak hanya karyawan, ada juga mahasiswa menjadi necessity entrepreneur karena membutuhkan dana tambahan untuk membiayai kebutuhan pendidikannya.
2. Menjaga Kestabilan Keuangan
Kondisi keuangan pribadi yang kurang stabil juga membuat orang terpaksa berwiraswasta. Mereka percaya bahwa bisnis bisa mendatangkan potensi penghasilan yang lebih besar sehingga memutuskan untuk terjun di dalamnya. Kondisi keuangan yang stabil saat ini tentu berdampak pula pada kesejahteraan perekonomian pada masa depan. Necessity entrepreneur pun bisa mencapai tujuan keuangan jangka panjang setelah kondisi finansialnya sudah stabil.
Baca Juga: Captive Market: Pengertian, Manfaat, dan Contohnya
3. Mengubah Kondisi Ekonomi Keluarga
Rata-rata necessity entrepreneur Indonesia memiliki tujuan ini ketika mulai berbisnis. Kebutuhan ekonomi keluarga yang makin meningkat serta kenaikan harga membuat banyak orang mencari alternatif penghidupan melalui bisnis. Selain itu, penghasilan yang diperoleh di kantor dianggap kurang cukup untuk menghidupi seluruh anggota keluarga sehingga harus menjalankan bisnis sampingan atau berjualan sambil bekerja.
4. Ada Kegiatan yang Bisa Dilakukan
Adakalanya seorang pengangguran terpaksa menjadi pengusaha karena sekadar ingin mempunyai kegiatan selama jam kerja. Mereka tidak mempunyai kualifikasi yang cukup untuk mendapatkan pekerjaan sehingga harus menempuh jalan bisnis. Necessity entrepreneur seperti ini bisa mengembangkan bisnisnya menjadi lebih sukses karena memiliki niat yang besar.
5. Merasakan Kebebasan dalam Bekerja
Motivasi ini biasanya dialami oleh orang yang mengundurkan diri (resign) dari pekerjaannya. Mereka ingin merasakan kebebasan dalam bekerja sehingga harus berbisnis atau menjadi pekerja lepas. Fleksibilitas dalam berbisnis juga membuat mereka bebas mengatur waktu dan lokasi kerjanya.
Baca Juga: Authentic Leadership: Pengertian, Ciri, dan Cara Menerapkannya
6. Keseimbangan Kehidupan dan Pekerjaan
Tujuan terakhir ini masih berhubungan dengan poin sebelumnya. Orang bisa merasakan keseimbangan dalam hidup dan pekerjaan alias work-life balance melalui kegiatan berbisnis. Fokus mereka tidak hanya berbisnis untuk mencapai target, tetapi menikmati kehidupan di luar pekerjaannya. Mereka bisa menghabiskan waktu bersama keluarga, menekuni hobi atau keterampilan (skill), bahkan beristirahat lebih banyak daripada selama bekerja di kantor.
Kesimpulannya, necessity entrepreneur adalah golongan wiraswasta yang terpaksa memulai bisnisnya karena kondisi. Biasanya, mereka tidak memiliki keterampilan yang cukup dalam dunia bisnis sehingga usahanya rentan mengalami kegagalan.
Jangan khawatir kalau kamu juga memulai bisnismu karena keterbatasan kondisi. Kamu bisa mengembangkan keterampilan berbisnis sehingga usahamu berpotensi berkembang pada masa depan.
Ada banyak cara yang bisa kamu lakukan, salah satunya mengikuti kursus Konsep Orientasi Kewirausahaan untuk Pemula dari GreatNusa. Kamu akan mempelajari aspek penting yang dibutuhkan dalam dunia bisnis agar usahamu berhasil. Yuk, asah kemampuan wiraswastamu melalui kelas bisnis bersama GreatNusa!
Bagikan Artikel
Artikel Serupa
Apa Itu Soft Skill Serta Contoh dan Cara Meningkatkannya
By greatnusa • 14 Maret 2022
Visualisasi Data: Pengertian, Fungsi, dan Tipenya
By greatnusa • 4 Februari 2023
SEO On-Page: Pengertian dan Tugasnya
By greatnusa • 6 Februari 2023
5 Cara Mengembangkan Upaya Berfikir Inovatif Ketika Sedang Bekerja
By greatnusa • 22 Februari 2023
Rumus Biaya Produksi: Pengertian dan Contoh Perhitungan
By greatnusa • 22 Maret 2022
Mengoptimalkan Penggunaan Media Sosial untuk Bisnis Kamu
By greatnusa • 27 April 2023