KNOWLEDGE

UI UX Designer, Karier Menjanjikan di Era Digital

By greatnusa23 Februari 2023

Bagikan Artikel

UI UX Designer, Karier Menjanjikan di Era Digital

UI UX designer adalah profesi yang makin banyak dicari. Tingginya demand terhadap profesi ini tak lain disebabkan oleh makin meningkatnya pula produk digital yang dikembangkan, baik web based maupun mobile based.

Namun, apa itu profesi UI UX designer sebenarnya? Adakah perbedaan antara dua peran ini dengan graphic designer? Seberapa besar peluang berkarier sebagai UI UX designer? Simak ulasan berikut untuk menemukan jawabannya.

Pentingnya UI UX Designer dalam Era Digital

Perlu diketahui, UI dan UX sebenarnya merupakan dua istilah yang berbeda. Lantas, apa perbedaan UI dengan UX?

UI alias user interface adalah desain antarmuka antara sebuah sistem website, aplikasi, maupun software dengan user. Secara umum, sebuah user interface mencakup tentang visual atau tampilan dari produk digital seperti terkait warna, font, dan lain sebagainya. 

Sementara itu, UX alias user experience adalah ranah yang lebih luas. UX bertugas membuat produk yang mampu memberi kemudahan dan kenyamanan bagi user sehingga mereka memiliki pengalaman yang memuaskan saat menggunakan produk digital tersebut. 

Contoh perbedaan UI dan UX secara sederhana adalah seperti berikut.

UI : Warna apa yang bagus untuk tombol ini?

UX : Masalah apa yang dapat diselesaikan dengan adanya tombol ini?

Kendati berbeda, keduanya saling melengkapi. Kolaborasi antara user interface dan user experience akan menghasilkan kepuasan user. User yang puas pun akan senang dan menggunakan produk digital tersebut lebih lama. 

Selain menjadi pengguna yang loyal, bukan tak mungkin mereka akan merekomendasikan kepada orang lain untuk ikut menggunakan produk itu. Pada akhirnya, hal ini akan berdampak pada bisnis. 

Oleh karena setiap hari selalu bermunculan produk digital baru (belum lagi adanya perubahan atau maintenance dari produk digital yang sudah ada), maka keberadaan UI UX designer pun menjadi sangat penting. Mereka bertugas untuk menghasilkan desain produk yang apik dan mampu lebih memikat dibandingkan kompetitor yang terus bermunculan.

Baca Juga: Desain Produk Interaktif untuk Keunggulan Daya Saing Bisnis

Perbedaan UI UX Designer dengan Graphic Designer

UI UX designer adalah peran yang sama sekali berbeda dengan graphic designer. Secara umum, graphic designer lebih berorientasi pada marketing, sedangkan UI UX designer lebih berorientasi pada produk. 

Tujuan

Perbedaan ranah (dan divisi kerja) keduanya pun memiliki sasaran yang berbeda. Graphic designer memiliki objective untuk meningkatkan brand awareness, melakukan promosi produk atau brand, dan sebagainya. Sementara itu, UI UX designer mempunyai objective untuk menghasilkan desain yang meningkatkan kemudahan dan kenyamanan user dalam menggunakan produk brand tersebut.

Ruang lingkup

Untuk menghasilkan produk yang memuaskan user, UI UX designer harus melalui berbagai tahap yang panjang dan bahkan menjadi siklus berkesinambungan. UI UX designer harus melakukan identifikasi terhadap user needs, pain points, goals, dan behavior. Setelah itu, barulah mereka membuat solusi melalui desain produk yang dihasilkan.

Sementara itu, tugas dan ruang lingkup seorang graphic designer tidaklah berkaitan dengan produk. Produk kreatif atau marketing yang dihasilkan pun sangat beragam—tidak terbatas hanya dalam bentuk digital. Selengkapnya, berikut adalah beberapa ranah kerja graphic designer.

  • Membuat aset dan produk visual seperti ilustrasi, storyboard, dan sebagainya.
  • Membuat desain untuk konten (bekerja sama dengan copywriter maupun content writer) baik dalam bentuk cetak seperti baliho, poster, dan banner maupun digital seperti konten media sosial, OOH, dan sebagainya.
  • Membuat logo, brand color, visual identity, brand guideline, dan sebagainya.

Baca Juga: Usability Heuristics for UI Design

Workflow

UI UX designer biasanya berkolaborasi dengan UX researcher untuk memulai pekerjaannya. Mereka menggunakan metode design thinking, yakni sebuah framework desain dengan pendekatan berbasis user. Adapun lima langkah dalam design thinking adalah sebagai berikut.

  • Emphatize, yakni melakukan riset untuk memahami masalah atau pain point yang dialami user. UX researcher biasanya menjadi pihak yang memimpin riset (lazimnya dalam bentuk wawancara dengan user), tetapi  UI UX designer turut berpartisipasi untuk observasi dan menambahkan beberapa pertanyaan lanjutan jika diperlukan.
  • Define, yakni mengolah hasil riset menjadi insights dan user needs untuk mendefinisikan apa yang sebetulnya user butuhkan dan harapkan dari masalah tersebut. Hasil ini biasanya diolah ke dalam bentuk user persona dan user journey untuk mempermudah.
  • Ideate, yakni tahap untuk fokus melahirkan ide-ide yang dapat memecahkan masalah user. UX researcher akan bekerja sama pula dengan product manager untuk melakukan brainstorming sehingga solusi yang dihasilkan tepat sasaran.
  • Prototype, yakni pembuatan model (prototype) berdasarkan ide solusi yang dipilih dalam bentuk wireframe maupun UI design. Dengan demikian, seluruh stakeholder terkait memperoleh gambaran produk yang akan dikerjakan dengan utuh.
  • Test, yakni melakukan validasi desain yang sudah dibuat. Tim UI UX akan mengumpulkan pula feedback untuk keperluan iterasi produk. 

Sementara itu, alur kerja graphic designer relatif tidak seteknis UI UX designer. Berikut adalah gambaran umum workflow dari graphic designer.

  • Graphic designer menerima creative brief (biasanya juga sudah dilengkapi dengan copy dari copywriter jika diperlukan). Apabila masih kurang jelas, maka diperlukan diskusi dan brainstorming.
  • Graphic designer melakukan sketching sesuai konsep.
  • Begitu selesai, graphic designer akan menyerahkan atau mempresentasikan hasil desainnya. Jika diperlukan revisi, maka graphic designer akan kembali menyesuaikan.

Baca Juga: Young Entrepreneurs Talk: How to Prioritize Product Features

Peluang Berkarier Sebagai UI UX Designer 

Industri kreatif dan teknologi di Indonesia maupun dunia terus berkembang. Oleh sebab itu, prospek karier sebagai UI UX designer sangatlah besar. Tak cuma di situ, kamu yang ingin berkarier di perusahaan global pun sangat mungkin untuk bersaing di bidang ini.

Rerata gaji UI UX designer adalah sekitar hingga Rp8 juta untuk yang belum terlalu banyak pengalaman (disesuaikan dengan kondisi perusahaan masing-masing). Namun, peluang untuk menempati posisi yang lebih senior (dan berpengaruh terhadap gaji) relatif cukup besar, terutama di perusahaan berbasis teknologi. Tentunya, kamu harus mampu membuktikan kinerja yang baik melalui portofolio yang dihasilkan.

Jurusan kuliah yang paling relevan untuk menjadi UI UX designer adalah desain komunikasi visual. Walau demikian, tak perlu khawatir jika kamu tidak menempuh pendidikan formal di bidang tersebut. Nyatanya, ada sangat banyak UI UX designer yang memiliki latar pendidikan jauh berbeda.

Tentu saja, kuncinya adalah dengan menyiapkan diri. Kamu dapat mengikuti bootcamp atau mengambil berbagai kursus untuk menunjang skill di bidang UI UX design. Di GreatNusa misalnya, ada beberapa kursus untuk membantumu menyiapkan diri dengan berbagai skill menjadi UI UX designer

Selain itu, masih ada pula berbagai kursus online gratis untuk menunjang soft skill yang kamu perlukan sebagai UI UX designer maupun memasuki dunia profesional secara umum, seperti cara berkomunikasi, manajemen diri, dan lain-lain. Semua topik yang tersedia pun dilakukan secara online sehingga kamu dapat lebih bebas dan nyaman untuk mengikutinya. 

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, siapkan dirimu menjadi UI UX designer andal bersama GreatNusa sekarang juga!

Bagikan Artikel


user-avatar-default

GreatNusa

Digital lifelong learning platform for Indonesia’ future leaders. We believe that every citizen has the rights to earn qualified education.

facebook
linkedin
instagram
youtube
tiktok