CAREER HACK

Self Efficacy: Pengertian, Tujuan, Fungsi, dan Manfaatnya

By greatnusa19 Februari 2023

Bagikan Artikel

Self Efficacy: Pengertian, Tujuan, Fungsi, dan Manfaatnya

Pernahkah kamu merasa yakin dalam mencapai tujuan karier? Atau apakah kamu tidak pernah membiarkan kondisi yang menekan menguasai dirimu? Dua kondisi tersebut menandakan bahwa kamu memiliki tingkat self-efficacy yang tinggi. Ya, self-efficacy merupakan rahasia penting dalam mencapai tujuan karier maupun kesehatan mental yang lebih prima.

Lantas, apa sebenarnya self-efficacy itu? Apa saja ciri-ciri manusia yang memiliki self-efficacy tinggi? Yuk, simak pembahasan lengkapnya dalam artikel ini.

Pengertian Self-Efficacy

Self-efficacy adalah keyakinan seseorang bahwa dirinya mencapai tujuan dan mengatasi masalah yang sedang dihadapi. Self-efficacy diyakini dapat memengaruhi cara seseorang dalam merespons kejadian yang terjadi di sekitar lingkungannya serta mengambil tindakan dari respons tersebut.

Self-efficacy pada dasarnya merupakan salah satu komponen penting dari teori kognitif sosial. Albert Bandura mengembangkan teori self-efficacy dan mendefinisikannya sebagai keyakinan seseorang akan kemampuannya untuk mengelola situasi dan mengatasi masalah. Ada empat sumber utama yang menentukan self-efficacy, yaitu:

  1. Pengalaman peran: seseorang akan mengembangkan keyakinan melalui pengalaman yang berhasil dalam mengatasi masalah atau mencapai tujuan.
  2. Persuasi verbal: dukungan verbal dari orang di sekitarnya dapat memengaruhi keyakinan seseorang terhadap kemampuannya.
  3. Emosi: Perasaan positif yang dirasakan oleh seseorang saat mengatasi masalah atau mencapai tujuan dapat meningkatkan keyakinannya.
  4. Modeling: Seseorang akan merasa yakin setelah menyaksikan orang lain berhasil dalam mengatasi masalah atau mencapai tujuan.

Makin tinggi tingkat self-efficacy, besar kemungkinan kamu akan mencari dan mengejar tujuan yang ambisius, mengatasi kesulitan dengan cara yang efektif, serta merasa lebih bahagia dan produktif. Sebaliknya, tingkat self-efficacy yang rendah bisa membuat kamu merasa tidak percaya diri dan ingin menghindari situasi yang menantang. Kamu perlu meningkatkan self-efficacy untuk mencapai potensi maksimal dalam karier.

Baca Juga: 7 Cara Mengembangkan Potensi Diri Agar Karier Cemerlang

Fungsi Self-Efficacy

Self-efficacy memiliki tiga fungsi yang bekerja dalam memengaruhi seorang individu ketika mencapai tujuan pribadinya. Berikut penjelasan mengenai tiga fungsi self-efficacy.

1. Fungsi Kognitif

Fungsi kognitif berproses pada tingkat kognisi atau pikiran seseorang. Tingkat self-efficacy alias efikasi diri dapat memengaruhi tujuan yang ingin dicapai. Seseorang yang memiliki self-efficacy tinggi mampu memiliki tujuan yang lebih tinggi dan memperkuat tujuan tersebut melalui komitmen dan rencana yang tinggi.

2. Fungsi Afeksi

Fungsi afeksi berperan pada kemampuan mengatasi tingkat stres atau depresi yang dialami seseorang ketika menghadapi situasi sulit. Self-efficacy berperan penting untuk mengendalikan tingkat stres agar tidak meningkat. Bandura juga berpendapat bahwa self-efficacy berfungsi untuk mengatur perilaku seseorang agar bisa menghindari suatu kecemasan.

3. Fungsi Motivasi

Fungsi motivasi berperan penting dalam memotivasi diri yang bangkit secara kognitif. Seseorang perlu memotivasi dirinya sendiri serta menerapkan pemikiran yang ingin dicapai pada masa depan. Motivasi akan melatih seseorang agar bisa memiliki kepercayaan mengenai tujuan yang ingin dicapai. Selain itu, seseorang pun bisa menantikan hasil dari tindakan yang prospektif dan membuat perencanaan untuk merealisasikan masa depan yang ingin dikejar.

Baca Juga: Apa Itu Jenjang Karier serta Contohnya

Manfaat Self-Efficacy terhadap Pengembangan Karier

Self-efficacy memiliki manfaat besar dalam hidup kamu, khususnya di bidang pengembangan karier dan kesehatan mental. Apa saja manfaat yang bisa dicapai melalui self-efficacy?

1. Meningkatkan Performa Kerja

Self-efficacy yang tinggi akan memengaruhi kamu untuk memberikan performa terbaik dalam menyelesaikan pekerjaannya. Performa kerja pun meningkat sehingga kamu bisa mendapatkan promosi sebagai bagian dari pengembangan kariernya.

2. Meningkatkan Pencapaian di Pendidikan

Ketika mempelajari skill baru atau mengikuti kuliah, kamu memerlukan self-efficacy yang tinggi untuk menyelesaikan pendidikan yang sedang ditempuh. Kamu pun bisa menetapkan beberapa tujuan dan merencanakan strategi untuk mencapainya. Pendidikan yang berhasil juga akan berpengaruh pada pengembangan kariermu.

3. Mengurangi Stres dan Ketakutan

Self-efficacy yang tinggi akan mengubah cara pandang ketika menghadapi kondisi yang menekan. Kamu tidak lagi ragu, melainkan menjadi lebih yakin untuk mencari solusi dan menyelesaikan masalah tersebut. Selain stres, kamu juga belajar mengurangi ketakutan karena memutuskan untuk menghadapi masalah tersebut.

4. Kesehatan Mental Lebih Prima

Pada akhirnya, self-efficacy akan membantu meningkatkan kesehatan mentalmu. Kamu bisa menghindari perasaan stres yang bisa berkembang menjadi depresi. Perspektif positif dalam dirimu pun meningkat sehingga kamu akan lebih sejahtera dan bahagia karena memiliki self-efficacy yang tinggi.

Baca Juga: Biar Karier Lancar Jaya, Yuk Pahami Perbedaan Soft Skill dan Hard Skill

Ciri-Ciri Self Efficacy

Semangat dan keyakinan yang tinggi saja tidak cukup menjadi ciri utama kamu memiliki self-efficacy yang kuat. Begitu pula mudah patah arang dan tidak mudah termotivasi, dua karakter tersebut tidak bisa menggambarkan karakteristik self-efficacy yang rendah.

Ada beberapa ciri khas yang menggambarkan seseorang memiliki self-efficacy yang tinggi maupun rendah, yaitu:

1. Self Efficacy yang Tinggi

Berikut merupakan karakteristik orang yang memiliki self-efficacy tinggi:

  • Berkomitmen terhadap kegiatan dan minat yang dikerjakan.
  • Mudah bangkit dan bersemangat kembali setelah merasa kecewa ataupun putus asa.
  • Mau mengembangkan minat agar bisa mengambil peran di berbagai kegiatan yang diikutinya.
  • Berpendapat bahwa tantangan merupakan sesuatu yang wajib dikuasai.
  • Ingin mencari peluang baru maupun dari kondisi yang sudah ada.
  • Bisa membaca situasi dan mencegah hambatan.
  • Memiliki tujuan dan menyusun rencana untuk mencapainya.
  • Bekerja keras dan kreatif dalam memecahkan masalah.
  • Kegagalan dianggap sebagai pembelajaran.
  • Tidak membiarkan stres menguasainya.
  • Mudah mengimajinasikan keberhasilan di kepalanya.

2. Self Efficacy yang Rendah

Orang yang memiliki self-efficacy rendah digambarkan melalui ciri-ciri berikut:

  • Fokus pada hal negatif dan selalu memikirkan kegagalan.
  • Mudah kehilangan rasa percaya diri dan minder.
  • Cenderung merasa bahwa tugas yang cukup sulit berada di luar kemampuannya.
  • Pasif dalam beraktivitas atau menyelesaikan masalah.
  • Tingkat motivasi dan komitmennya cukup rendah.
  • Tidak mau berusaha meningkatkan efikasi dirinya.
  • Kegagalan dianggap sebagai hal yang serius, tetapi tidak ada usaha untuk memperbaikinya.
  • Mudah gelisah dalam hidupnya.
  • Sering menghindari dari masalah dan tantangan dalam kehidupannya.

Apakah kamu mau meningkatkan self-efficacy agar mampu mencapai tujuan kariermu? Rahasia meningkatkan self-efficacy adalah dengan mengenal dirimu sendiri. Proses pengenalan diri tentu tidak bisa dilakukan secara sembarangan dan instan, melainkan diperlukan proses serta metode analisis yang perlu diikuti. Ikutilah kursus Self-Leadership: Metode Mengenal Diri Sendiri dari GreatNusa agar kamu mampu mengenal diri sendiri dengan lebih baik. Tingkatkan self-efficacy dalam dirimu bersama GreatNusa sekarang juga!

Bagikan Artikel


user-avatar-default

GreatNusa

Digital lifelong learning platform for Indonesia’ future leaders. We believe that every citizen has the rights to earn qualified education.

facebook
linkedin
instagram
youtube
tiktok